presjur ulfa

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tugas penting dari seorang dokter sebagai klinikus dan ilmuwan adalah berusaha terus- menerus belajar, memperkaya dan menyegarkan diri dengan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ilmiah. Misalnya dengan cara mengikuti acara ilmiah, membaca buku ajar, atau membaca jurnal ilmiah mutakhir. Dalam pendidikan kedokteran, membaca jurnal ilmiah adalah suatu metode yang sangat efektif untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Tujuan akhir membaca jurnal ilmiah bagi seorang dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan adalah untuk menerapkan hasil penelitian kepada pasiennya. Hal ini merupakan suatu pendekatan yang disebut “evidence based medicine”. Agar dalam membaca jurnal ilmiah dokter sebagai klinikus dan dapat memperoleh manfaat yang sebesar- besarnya, setiap dokter harus membekali diri dengan pemahaman yang memadai tentang metodologi penelitian. Jika seorang dokter membaca laporan ilmiah tanpa melakukan telaah kritis, berarti ia tidak mengetahui kelemahan penelitian. Dengan konsekuensi, ia mengadopsi kesimpulan penelitian yang salah tersebut. 1

Upload: ulva-lalala

Post on 21-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: presjur ulfa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tugas penting dari seorang dokter sebagai klinikus dan

ilmuwan adalah berusaha terus-menerus belajar, memperkaya dan

menyegarkan diri dengan ilmu pengetahuan dari berbagai sumber ilmiah.

Misalnya dengan cara mengikuti acara ilmiah, membaca buku ajar, atau

membaca jurnal ilmiah mutakhir. Dalam pendidikan kedokteran, membaca

jurnal ilmiah adalah suatu metode yang sangat efektif untuk memperoleh

pengetahuan yang baru. Tujuan akhir membaca jurnal ilmiah bagi seorang

dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan adalah untuk menerapkan hasil

penelitian kepada pasiennya. Hal ini merupakan suatu pendekatan yang disebut

“evidence based medicine”.

Agar dalam membaca jurnal ilmiah dokter sebagai klinikus dan dapat

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, setiap dokter harus membekali

diri dengan pemahaman yang memadai tentang metodologi penelitian. Jika

seorang dokter membaca laporan ilmiah tanpa melakukan telaah kritis, berarti

ia tidak mengetahui kelemahan penelitian. Dengan konsekuensi, ia mengadopsi

kesimpulan penelitian yang salah tersebut. Dapat kita bayangkan bila dokter

kemudian menerapkan pengetahuan yang keliru.

Dalam rangka mengaplikasikan cara menelaah jurnal ilmiah, kami

memilih artikel jurnal dengan judul “Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta Askes

di Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan Swasta di

Bandar Lampug”. Kami menelaah artikel tersebut dari sudut pandang Evidence

based Medicine dan Epidemiologi Klinik.

1

Page 2: presjur ulfa

1.2 Rumusan Masalah

Apakah artikel jurnal berjudul “Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta

Askes di Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan

Swasta di Bandar Lampug” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid,

penting dan bisa diaplikasikan pada pasien menurut pedoman telaah kritis

evidence based medicine ?

1.3 Tujuan

Menentukan apakah artikel jurnal berjudul “Perbedaan Kepuasan Pasien

Peserta Askes di Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai

Pengobatan Swasta di Bandar Lampug” telah memenuhi kriteria sebagai

sumber yang valid, penting dan bisa diaplikasikan pada pasien menurut

pedoman telaah kritis evidence based medicine dan epidemiologi klinis.

1.4 Manfaat

Dengan telaah kritis untuk menentukan validitas artikel jurnal yang

berjudul “Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta Askes di Puskesmas & Praktek

Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan Swasta di Bandar Lampug ” maka

dapat diputuskan layak tidaknya informasi yang terdapat dalam jurnal tersebut

untuk digunakan dalam kegiatan ilmiah atau untuk kepentingan klinis.

2

Page 3: presjur ulfa

BAB II

RESUME JURNAL

2.1 Nama peneliti

Sulyaprilawati, Reni Zuraida

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Di sebuah pelaksana pelayanan kesehatan tingkat 1 puskesmas dan balai

pengobatan swasta di bandar Lampug pada tanggal 22 Oktober sampai tanggal

6 November 2009.

2.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta askes, Mengetahui perbedaan

kepuasan pasien peserta askes terhadap faktor sarana fisik, faktor pelayanan

dokter, faktor pelayanan administrasi dan faktor akses pelayanan kesehatan di

puskesmas dan praktek dokter keluarga Balai Pengobatan Swasta di Bandar

Lampung.

2.4 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif dengan

pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta

askes yang terdaftar di kedua tempat yaitu sebanyak 20574 pasien di

pelaksanaan pelayanan keskehatan (PPK) tingkat 1 puskesmas dan sebanyak

8518 pasien di Balai Pengobatan Swasta Lampung.

Teknik sampling dilakukan secara accidental sampling. Dimana pasien

yang dijadikan sampel adalah pasien yang datang dan memanfaatkan pelayanan

kesehatan di Puskesmas dan Balai Pengobatan Swasta Bandar lampung antara

tanggal 22 Oktober 2009 hingga 6 November 2009.

3

Page 4: presjur ulfa

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah seluruh pasien askes rawat jalan

tingkat pertama (RJTP) (Disertai pendamping bagi pasien balita dan lanjut usia)

dengan latar belakang minimal SMA/sederajat dan perguruan tinggi yang hadir

untuk kunjungan pertama pada tanggal 22 Oktober sampai tanggal 6 November

2009 dan bersedia menjadi responden pada saat penelitian di Puskesmas dan

Balai pengobatan swasta Bandar Lampung. Kriteria eksklusi adalah seluruh

pasien askes rawat inap di Puskesmas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah

faktor pelayanan kesehatan pasien askes mencakup pelayanan dokter, pelayanan

administrasi, sarana fisik, askes pelayanan kesehatan sedangkan variabel terikat

pada penelitian ini adalah kepuasan pasien.

Data primer tentang kepuasan pasien diperoleh dengan wawancara terpimpin

dengan bantuan kuesioner. Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah

skala ordinal dan nominal (skala kategorikal), sehingga hipotesis di uji dengan

uji parametrik yaitu Man –Whitney U. Nilai α yang digunakan pada penelitian ini

sebesar 0,1 dan batas kemaknaan statistik yang digunakan yaitu p<0,1.

2.5 Hasil Penelitian

1. Data Demografi Sampel

Didapatkan 941 pasien yang berkunjung ke Puskesmas pada tanggal 22

Oktober sampai tanggal 6 November 2009 dan 753 pasien yang berkunjung ke

Balai Pengobatan Swasta. Dari kunjungan tersebut, didapatkan sampel yang

memenuhi kriteria inklusi sebagai responden melalui metode accidental yaitu

sebanyak 199 pasien, yang terdiri dari 100 pasien Puskesmas dan 99 pasien

balai Pengobatan Swasta. Dari sampel yang diambil didapatkan persentase

sampel responden usia terbanyak di Puskesmas adalah antara 36-55 tahun

sebesar 49% dan yang paling sedikit adalah usia >55 tahun sebesar 8%.

Sedangkan usia responden terbanyak di Balai Pengobatan Swasta adalah antara

36-55 tahun sebesar 52,6% dan yang paling sedikit adalah usia > 55 tahun

sebesar 12,1%.

4

Page 5: presjur ulfa

Distribusi Latar belakang pendidikan diperoleh hasil, responden terdiri dari

37 % pasien askes di puskesmas dengan tingkat pendidikan SMA dan sebanyak

63 % berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi. Sedangkan di Balai

Pengobatan Swasta didapatkan respoden dengan latar belakang SMA sebanyak

30,3 % dan 69,7 % dengan latar belakang perguruan tingi.

Distribusi responden di puskesmas terdiri dari 49 % pasien askes kelamin

laki-laki dan 51 % jenis kelamin perempuan. Sedangkan di Balai Pengobatan

swasta didapatkan 55,56% responden berjenis kelamin laki-laki dan 44,44%

berjenis kelamin perempuan.

2. Data Penelitian Tingkat Kepuasan

a. Pelayanan Dokter (Medis)

Sebagian besar sampel yang diambil di Balai Pengobatan Swasta di

bandar Lampung menyatakan nilai rata-rata tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan dokter lebih tinggi 3,5 dengan persentase 87,5% dari

pengguna kartu Askes di puskesmas 3,13 dengan persentase 78,25 %.

b. Sarana fisik

Sebagian besar responden menyatakan nilai rata-rata kepuasan pasien

terhadap sarana fisik di puskesmas 3,36 dengan persentase 84 % tidak jauh

berbeda dengan tingkat kepuasan pasien pada Balai pengobatan swasta 3.47

dengan persentase 86,75 %.

c. Pelayanan Administrasi

Sebagian besar responden menyatakan nilai rata-rata kepuasan pasien

terhadap pelayanan administrasi di puskesmas 3,12 dengan persentase 78 %

lebih rendah dari pelayanan administrasi di balai pengobatan swasta 3,26

dengan persentase 81.5 %.

5

Page 6: presjur ulfa

d. Akses pelayanan kesehatan

Sebagian besar responden menyatakan nilai rata-rata kepuasan pasien

terhadap akses pelayanan di puskesmas 3,79 dengan persentase 94,75.

Sedangkan nilai rata-rata kepuasan pasien terhadap akses pelayanan di

balai pengobatan swasta 3,61 dengan persentase 90,25 %.

e. Perbandingan rata-rata tingkat kepuasan

Tingkat kepuasan pasien peserta askes di Puskesmas adalah 3,35

dengan persentase pasien 83,75% (kepuasan pasien berada dalam rentang

cukup baik sampai baik) sedangkan nilai rata-rata pasien askes di praktek

dokter keluarga Balai Pengobatan swasta adalah 3,46 dengan persentase

86,5 % (kepuasan pasien berada dalam rentang cukup baik sampai baik)

3. Uji Statistik Data

1. Analisa perbedaan tingkat kepuasan terhadap pelayanan Dokter (tenaga

medis) antara peserta askes di puskesmas dan praktek dokter keluarga

balai pengobatan swasta. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji

dengan uji parametrik yaitu Man –Whitney U memberikan nilai P < 0,02

artinya ada perbedaan kepuasan terhadap pelayanan dokter antara peserta

askes yang memanfaatkan pelayanan kesehtan di Puskesmas dan praktek

dokter keluarga Balai Pengobatan Swasta.

2. Analisa perbedaan tingkat kepuasan sarana fisik antara peserta askes di

puskesmas dan praktek dokter keluarga balai pengobatan swasta. Dari

hasil uji statistik dengan uji parametrik yaitu Man –Whitney U

memberikan nilai P < 0,126 artinya tidak ada perbedaan kepuasan

terhadap sarana fisik antara peserta askes yang memanfaatkan pelayanan

kesehtan di Puskesmas dan praktek dokter keluarga Balai Pengobatan

Swasta.

3. Analisa perbedaan tingkat kepuasan pelayanan administrasi antara peserta

askes di puskesmas dan praktek dokter keluarga balai pengobatan swasta.

6

Page 7: presjur ulfa

Dari hasil uji statistik dengan uji parametrik yaitu Man –Whitney U

memberikan nilai < 0,112 artinya tidak ada perbedaan kepuasan terhadap

pelayanan administrasi antara peserta askes yang memanfaatkan

pelayanan kesehtan di Puskesmas dan praktek dokter keluarga Balai

Pengobatan Swasta.

4. Analisa perbedaan tingkat kepuasan terhadap akses pelayanan kesehatan

antara peserta askes di puskesmas dan praktek dokter keluarga balai

pengobatan swasta. Dari hasil uji statistik dengan uji parametrik yaitu

Man –Whitney U memberikan nilai < 0,000 artinya ada perbedaan

kepuasan terhadap akses yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di

Puskesmas dan praktek dokter keluarga Balai Pengobatan Swasta.

2.6 Saran Penelitian

Tidak terdapat saran penelitian.

2.7 Korelasi antara isi jurnal dan realita klinis

A. Hasil penelitian di jurnal ini

Tingkat kepuasan pasien peserta askes di Puskesmas adalah 3,35 dengan

persentase pasien 83,75% (kepuasan pasien berada dalam rentang cukup

baik sampai baik) sedangkan nilai rata-rata pasien askes di praktek

dokter keluarga Balai Pengobatan swasta adalah 3,46 dengan persentase

86,5 % (kepuasan pasien berada dalam rentang cukup baik sampai baik)

Pada aspek perbedaan kepuasan pasien peserta askes terhadap faktor

sarana fisik dan pelayanana administarsi antara peserta askes di

puskesmas dan praktek dokter keluarga balai pengobatan swasta tidak

terdapat perbedaan yang bermakna, sedangkan untuk aspek terhadap

pelayanan dokter dan akses pelayanan antara peserta askes di puskesmas

dan praktek dokter keluarga balai pengobatan swasta ada perbedaan

yang bermakna.

7

Page 8: presjur ulfa

B. Kondisi riil di klinis atau lapangan

Penyelenggaraan pelayanan dokter keluarga harus dilakukan dengan

suatu standar kualitas pelayanan tertentu sehingga dokter keluarga dapat

berperan maksimal sebagai pintu gerbang pelayanan kedokteran dan

kesehatan. Indikator untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan dokter

keluarga adalah dengan melihat mutu penyelenggaraan pelayanan dokter

keluarga itu sendiri. Salah satu pelayanan kesehatan yang bermutu adalah

pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan

kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk.

Untuk di puskesmas dan praktek dokter keluarga di balai pengobatan

swasta yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian ini tidak terdapat

perbedaan yang bermakna terhadap faktor sarana fisik dan pelayanana

administarsi .

Berdasarkan 4 faktor tersebut maka dilakukan uji parametrik yaitu

Man –Whitney U, hasilnya dapat dilihat bahwa terdapat 2 faktor yaitu

pelayanan dokter dan akses pelayanan kesehatan yang terbukti bermakna

secara statistik, bahwa ada perbedaan kepuasan terhadap pelayanan dokter

dan akses pelayanan kesehatan antara peserta askes yang memanfaatkan

pelayanan kesehatan di Puskesmas dan praktek dokter keluarga Balai

Pengobatan Swasta.

2.8 Perbandingan isi jurnal dengan teori atau hasil penelitian yang sudah ada

Tidak terdapat pembahasan yang menjelaskan perbandingan antara isi jurnal

dengan teori atau hasil penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya.

8

Page 9: presjur ulfa

BAB III

ANALISIS JURNAL (CRITICAL APPRAISAL)

Critical

apprasisal

Point critical apparaisal Ya Tidak Keterangan

Judul Apakah judul memenuhi kaidah

penulisan judul?

Tidak dicantumkan tahun

penelitian.

Penulis Apakah nama penulis

dicantumkan?

Apakah ada institusi penulis

dicantumkan?

Apakah asal institusi penulis

sesuai dengan topik

penelitian?

Bidang Ilmu Apakah bidang ilmu

tercantum dalam judul

penelitian?

Apakah latar belakang penulis

(institusi tempat bekerja)

sesuai dengan bidang ilmu

topik penulisan?

Bidang ilmu yang terkait

adalah Kedokteran.

Latar Belakang:

Sebagai unit pelaksana

teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota, puskesmas

belum menjadi piihan utama

masyarakat untuk

memperoleh pelayanan

kesehatan perorangan.

Persepsi masyarakat kan

buruknya pelayanan yang

diberikan puskesmas. Sistem

dokter keluarga merupakan

antisipasi perkiraan

9

Page 10: presjur ulfa

bergesernya status

puskesmas menjadi saranan

umum. Oleh karena itu,

penenliti tertarik untuk

meneliti apakah ada

perbedaan kepuasan pasien

askes terhadap kualitas

pelayanan kesehatan di

puskesmas dan praktek

dokter keluarga balai

pengobatan swasta di

lampung.

Metode

Peneltian

Apakah tujuan penelitian

disebutkan?

Apakah desain penelitian

sesuai dengan tujuan

penelitian?

Bagaimana level of evidence

dari desain penelitian?

Bagaimana sampel dalam

penelitian tersebut dipilih?

Tujuan penelitiannya adalah

untuk mengukur Perbedaan

Kepuasan Pasien Peserta

Askes di Puskesmas &

Praktek Dokter Keluarga

Sebuah Balai Pengobatan

Swasta di Bandar Lampug

Desain penelitiannya adalah

metode deskriptif

komparatif dengan

pendekatan cross sectional

Level 4

Sampel dalam penelitian

tersebut dipilih dengan

Teknik sampling dilakukan

10

Page 11: presjur ulfa

Dalam bentuk apa hasil

penelitian disajaikan?

Apakah uji statistic yg

digunakan?

secara accidental sampling.

Dimana pasien yang

dijadikan sampel adalah

pasien yang datang dan

memanfaatkan pelayanan

kesehatan di Puskesmas dan

Balai Pengobatan Swasta

Bandar lampung

Hasil penelitian ditampilkan

dalam bentuk narasi dengan

tabel.

Uji statistik yang digunakan

adalah uji non parametrik

yaitu Mann –Whitney U..

Hasil

Penelitian

Apakah hasil penelitian dapat

diimpelementasikan di

kedokteran?

Apakah ada rekomendasi

khusus terhadap hasil

penelitian?

Daftar

pustaka

Apakah daftar pustaka yang

digunakan up to date?

Apakah daftar pustaka yang

digunakan sesuai topik

penelitian?

Apakah daftar pustaka yang

digunakan dari sumber yang

dapat dipercaya?

Sebagian sumber pustaka tidak

up to date.

Daftar pustaka yang digunakan

sesuai dengan topik penelitian.

Etika penelitian

Apakah penelitian ada

kemungkinan

11

Page 12: presjur ulfa

membahayakan peserta

penelitian? Apakah peneliti

menyadari hal tersebut dan

mencoba membatasi

kemungkinan bahaya

tersebut?

Apakah keuntungan

penelitian melebihi dari

kerugian penelitian?

Jika menggunakan subjek

yang rentan, apakah ada

perhatian khusus terhadap

subjek yang rentan tersebut?

Apakah peserta penelitian

memahami tujuan dari

penelitian tersebut?

Apakah data dikumpulkan

oleh orang yang mempunyai

kualifikasi dibidangnya?

Apakah penelitian disetujui

dan dimonitor oleh komite

penelitian?

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

12

Page 13: presjur ulfa

4.1 KESIMPULAN

Jurnal dengan judul Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta Askes di

Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan Swasta di

Bandar Lampug belum memenuhi persyaratan validitas , penting, dan relevan

untuk digunakan sebagai sumber ilmiah di klinik.

4.2 SARAN

Agar sebuah jurnal dapat dijadikan sumber referensi yang memenuhi

kriteria sebagai sumber yang valid, penting dan bisa diaplikasikan pada pasien

menurut pedoman telaah kritis evidence based medicine hendaknya para peneliti

lebih memperhatikan kelengkapan isi jurnal dan memperhatikan syarat-syarat

penulisan dalam jurnal tersebut.

Untuk jurnal ini disarankan agar mencantumkan perbandingan hasil

penelitian dengan teori maupun hasil penelitian-penelitian terdahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Sulyaprilawati, Reni Zuraida. 2012. Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta Askes di Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan Swasta di

13

Page 14: presjur ulfa

Bandar Lampug. (in http://juke.kedokteran.unila.ac.id.id index.php/juke/article/view/7/7.pdf diakses 7 Mei 2013).

Anonim. 2009. Description of Levels of Evidence, Grades and Recommendations. (in http://pccrp.org diakses 15 Maret 2013).

Dahlan, M.S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika, Jakarta, Indonesia.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.

Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis (edisi ke-3). Sagung Seto, Jakarta, Indonesia, hal. 318.

14