presentation proposal

33
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS HUMANISTIK TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MATERI KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT PROPOSAL PENELITIAN Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Matematika Dosen : Azi Nugraha, M.Pd. Oleh: DEDEH SUSANTI P220094835 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN SINDANG KASIH MAJALENGKA 2012

Upload: daedaeha-s

Post on 30-Jul-2015

713 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation proposal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS HUMANISTIK

TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ATAU HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MATERI

KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Matematika

Dosen : Azi Nugraha, M.Pd.

Oleh:

DEDEH SUSANTI

P220094835

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

YAYASAN SINDANG KASIH MAJALENGKA

2012

Page 2: Presentation proposal

A. Topik Penelitian

Penelitian penulis mengambil tema pendidikan dengan topik pembelajaran,

yang fokus penelitiannya adalah menyelidiki pengaruh penggunaan model

pembelajaran inkuiri berbasis humanistik terhadap peningkatan keterampilan

berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa dalam

pembelajaran matematika kelas VII materi keliling dan luas segi empat.

Page 3: Presentation proposal

B. Latar Belakang

1. Permediknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permediknas No. 23

Tahun 2006 yang di dalamnya terdapat pernyataan mengenai mata pelajaran

Matematika, yakni mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik

untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal ini ditegaskan pula bahwa

pembelajaran matematika sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

2. Pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran

3. Rendahnya kemampuan HOTS siswa, terbukti dari hasil observasi ditemukan

bahwa siswa mengalami kesulitan menjawab soal C4, C5 dan C6 berturut-turut

persentase siswa yang menjawab salah sebesar 67%, 78%, dan 83%

Page 4: Presentation proposal

C. Rumusan Masalah

•Apakah pengunaan model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik berpengaruh

terhadap peningkatan HOTS siswa dalam pembelajaran matematika kelas VII materi

keliling dan luas segi empat?

•Bagaimana respon siswa terhadap pengunan model pembelajaran inkuiri berbasis

humanistik dalam pembelajaran matematika kelas VII materi keliling dan luas segi

empat?

Page 5: Presentation proposal

D. Batasan Masalah

• Penelitian dilaksanakan di SMPN 4 Jatiwangi

• Sampel penelitian adalah siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 2012/2013

• Pokok bahasan yang digunakan adalah materi kelas VII semester genap yaitu keliling

dan luas segi empat.

• Model pembelajaaran yang digunakan adalah dengan mengunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis humanistik .

Page 6: Presentation proposal

E. Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui pengaruh pengunaan model pembelajaran inkuiri berbasis

humanistik berpengaruh terhadap peningkatan HOTS siswa dalam pembelajaran

matematika kelas VII materi keliling dan luas segi empat

• Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pengunan model pembelajaran

inkuiri berbasis humanistik dalam pembelajaran matematika kelas VII materi keliling

dan luas segi empat

Page 7: Presentation proposal

F. Manfaat Penelitian

• Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka memperbaiki proses

Pembelajaran matematika di SMP, khususnya mengenai penyelesaian soal Pada

pokok bahasan segi empat

• Sebagai bahan perbandingan bagi guru/calon guru untuk meninjau Kemampuan

HOTS siswa SMP

• Sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode inkuiri berbasis

humanistik pokok bahasan yang lain.

• Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti penelitian sejenis

• Sebagai tolak ukur pelaksanaan pembelajaran yang mengunakan model inkuiri

Page 8: Presentation proposal

G. Landasan Teori

1. Teori belajar konstruktivisme

Pembelajaran yang menekankan,

# Bahwa pengetahuan dikonstruksi secara kolaboratif antar individual dan keadaan

tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu

# pengkonstruksian pengetahuan dilakukan oleh individu melalui interaksi individu

dengan lingkungan sosialnya

# Penerapan teknik saling tukar gagasan antar individual.

Page 9: Presentation proposal

2. Model Pembelajaran Inkuiri

Metode pembelajaran inkuiri menurut Sagala (Sutrisno, 2008 ) merupakan metode

pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa,

sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Dengan sintak

pembelajarannya adalah:

# Orientasi

# Merumuskan masalah

# Merumuskan hipotesis

# Mengumpulkan data

# Menguji hipotesisi

# Merumuskan kesimpulan

Page 10: Presentation proposal

Kelebihan metode inkuiri menurut Trowbridge dan Bybee (Ketut R, 2004) adalah:

(1) Pengajaran menjadi lebih berpusat pada anak (Instruction becomes student-centered).

(2) Proses belajar melalui inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri pada diri siswa

( Inquiry learning builds the self-concept of the student).

(3) Tingkat pengharapan bertambah (Expectancy level increases).

(4) Pendekatan inkuiri dapat mengembangkan bakat ( Inquiry learning develops talent).

(5) Pendekatan inkuiri dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar dengan menghafal.

(6) Pendekatan inkuiri memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi

informasi.

Kelemahan metode inkuiri menurut Hodojo (Sari, 2008): (1) Belajar inkuiri umumnya

memerlukan waktu yang banyak, (2) Kurang berhasil dalam mengajar kelas yang besar, (3) Metode

ini tidak dapat digunakan untuk semua topik, (4) Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan

oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan

Page 11: Presentation proposal

3. Pembelajaran Humanistik

Pendidikan humanistik pada dasarnya sangat mementingkan adanya rasa

kemerdekaan dan tanggung jawab. Aliran ini mempunyai tujuan pendidikan

yaitu memanusiakan manusia agar manusia mampu mengaktualisasi diri

sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut

pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Peran pendidik dalam

pendekatan humanistik adalah sebagai fasilitator belajar, yang tugasnya:

- Menciptakan iklim belajar.

- Memenui kebutuhan belajar peserta didik.

- Membantu mengungkapkan emosi peserta didik.

- Membantu belajar peserta didik.

Page 12: Presentation proposal

 

4. Keterampilan berfikir tingkat tinggi

HOTS merupakan bagian dari Taksonomi Bloom revisi Ranah Kognitif C4

(menganalisis), C4 (mengevaluasi ) dan C6 (menciptakan ). Menurut Krulik & Rudnick

(Harta,2008) kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir

kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:

Adakah Cara lain? (What’s another way?), Bagaimana jika…? (What if …?), Manakah

yang salah? (What’s wrong?), dan Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?)

Maka dapat di simpulkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan

suatu pencapain kognitif dimana sesorang mampu mencerna suatu informasi maupun

masalah di tahap menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.

Page 13: Presentation proposal

a.Persegi panjang

Persegi panjang adalah bangun

segi empat dengan panjang sisi

yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

Keliling (K) dan luas (L) persegi

panjang dengan panjang p dan

lebar l p

l

5. Segi Empat

Page 14: Presentation proposal

b. Persegi

Persegi adalah bangun segi empat yang

memiliki empat sisi sama panjang dan empat

sudut siku-siku.

Keliling dan luas persegi dengan

panjang sisi s adalah

K = 4s dan L = s2.

s

Page 15: Presentation proposal

c. Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun segi

empat yang dibentuk dari sebuah

segitiga dan bayangannya yang diputar

setengah putaran (180o) pada titik tengah

salah satu sisinya.

Keliling dan luas jajargenjang

dengan panjang sisi alas a dan sisi

lainnya b, serta tinggi t dirumuskan

dengan

K = 2(a + b) dan

L = a x t.

tb

a

Page 16: Presentation proposal

d. Belah ketupat

Belah ketupat adalah bangun segi

empat yang dibentuk dari gabungan

segitiga sama kaki dan

bayangannya setelah dicer-minkan

terhadap alasnya.

Keliling dan luas belah ketupat

dengan panjang sisi s serta diagonal

d1 dan d2 dirumuskan dengan : s

d2

d1

Page 17: Presentation proposal

e. Layang-layang

Layang-layang adalah segi empat

yang dibentuk dari gabungan dua

buah segitiga sama kaki yang

alasnya sama panjang dan berimpit.

Keliling dan luas layang-layang

dengan sisi pendek a dan sisi

panjang b serta diagonal d1 dan d2

adalah :

D

C

B

A

Page 18: Presentation proposal

6. Trapesium

Trapesium adalah bangun segi empat

yang mempunyai tepat sepasang sisi

yang berhadapan sejajar.

Keliling dan luas trapesium dengan

panjang sisi sejajar a dan b, panjang sisi

tidak sejajar c dan d, serta tinggi t adalaha

b

c d

Page 19: Presentation proposal

H. Definisi Operasional

Beberapa definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik adalah model pembelajaran inkuiri

yang di dalamnya memuat nilai-niali humanistik. Sintak model pembelajarannya adalah :

• Orientasi

• Merumuskan masalah

• Merumuskan hipotesis

• Mengumpulkan data

• Menguji hipotesisi

• Merumuskan kesimpulan

Dalam penelitian ini model inkuiri yang di pakai adalah model pembelajaaran inkuiri

terbimbing, dimana siswa melakukan penemuan dengan bimbingan guru sebagai

fasilitator.

Page 20: Presentation proposal

2. Keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam penelitian ini di ukur

dengan menggunakan tes evaluasi yang memuat soal-soal dengan Kata

Kerja Ranah Kognitif dari tahap C4 smapai C6.

Page 21: Presentation proposal

I. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :a. Minat dan kesungguhan belajar siswa dalam mengikuti proses

belajar dianggap sama;b. Setiap siswa sebagai subyek penelitian mendapat perlakuan

dan kesempatan yang relatif sama untuk belajar;c.   Peneliti mampu melaksanakan pembelajaran Segitiga dan

segiempat dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik;d. Penggunaan  model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik

  cocok  digunakan pada pembelajaran Segitiga dan segiempat;e.  Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran inkuiri berbasis humanistik

mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Hipotesis penelitian ini berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang

telah di uraikan pada bagian sebelumnya adalah “ penggunaan metode pembelajaran

inkuiri berbasis humanistik berpengaruh terhadap HOTS siswa kelas VII”

Page 22: Presentation proposal

J. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengunakan model penelitian eksperimen

pretest-postest control group design dengan satu macam perlakuan. Dalam

Arikunto (1993) di dalam model pretest-postest control group design dengan satu

macam perlakuan, sebelum mulai perlakauan kedua kelompok diberi tes awal atau

pretest untuk mengukur kondisi awal (O1). Selanjutnya pada kelompok eksperimen

diberi perlakuan (X) dan pada kelompok pembanding tidak diberi. Sesudah selesai

perlakuan kedua kelompok diberi test lagi sebagai post tes (O2). Secara umum

model ini dapat diskemakan seperti berikut :

E : O1 X O2

P : O1 O2

Keterangan :E : Simbol untuk kelompok eksperimenP : Simbol untuk kelompok pembanding/kontrol

Dengan skema seperti tergambar dapat diketahui bahwa efektifitas/pengaruh perlakuan ditunjukan oleh perbedaan antara (O2- O1) pada kelompok pembanding.

Page 23: Presentation proposal

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitiannya adalah di SMP Negeri 4 Jatiwangi. Penelitian dilaksanakan

pada rentang bulan febuari hingga juli 2012. Penelitian dilaksanakan setelah peneliti

mendapatkan surat keputusan dari STKIP YASIKA Majalengka mengenai penetapan

mahasiswa penyusun skripsi, judul skripsi dan dosen pembimbing skripsi tahun

2012/2013.

2. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Jatiwangi.

Untuk memudahkan dalam proses penelitian, maka dipilih sampel sebanyak dan kelas

secara acak, yang kemudian diambil sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 24: Presentation proposal

3. Teknik pengumpulan data

a. ObservasiObservasi dilakukan untuk mengetahui kondisi obyektif SMP Negeri 4 Jatiwangi Kabupaten Majalengka dan untuk mengetahui lebih

jelas permasalahn yang terjadi berkaitan dengan permasalahan

yang terjadi berkaitan dengan HOTS siswa

b. Instrumen Penelitian# Tes

# Instrumen Non Tes ~ Angket

Page 25: Presentation proposal

Sebelum dilakukan pretes terhadap kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen, instrumen di uji coba terlebih dahulu pada kelas yang sederajat

dengan kelompok kontrol dan eksperimen. Setelah instrumen di uji coba maka

dilakukan analisis instrumen yang meliputi

Instrumen Tes Uji

Validitas Soal (Product Momen Pearson)

Daya Pembeda

Soal

Tingkat Kesukaran Reliabilitas

Page 26: Presentation proposal

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui instrumen penelitian.

Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dengan memberikan tes

(pretest dan postest), pengisian angket, dan observasi. Data yang diperoleh kemudian

dikategorikan ke dalam jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

meliputi data hasil pengisian angket dan hasil observasi, sedangkan data kuantitatif

diperoleh dari hasil tes siswa (pretest dan postest).

Page 27: Presentation proposal

1. Analisis Data Berbentuk Tes

a. Menghitung skor Indeks GainUntuk mengetahui apakah terdapat peningkatan HOTS siswa setelah diberi pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik, maka hal dilakukan uji gain untuk mengetahui gain mana yang lebih tinggi Dengan menggunakan rumus Meltzer (Mauliasari, 2011): Data tersebut kemudian diinterpretasikan sesuai dengan kriteria indeks gain menurut Hake (Gayatri dalam Martiyani, 2008):g ≥ 0,7 : Tinggi 0,3 ≤ g < 0,7 : Sedang g < 0,3 : Rendah

Membuat   daftar   frekuensi   observasi   dan   frekuensi

b. Mencari rata-rata (), dengan rumus

c. Mencari standar defiasi() Untuk menghitung besarnya simpangan baku digunakan

rumus sebagai beriku:

Page 28: Presentation proposal

d. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan tes kecocokan chi

kuadrat (x2). Dengan rumus x2 =

Oi : Nilai hasil pengamatan

Ei : frekuensi harapan

x2: harga chi kuadrat yang diperoleh dari perhitungan.

Mengkonsultasikan harga x2 dari hasil perhitungan dengan tabel chi kuadrat pada

derajat kebebasan tertentu sebesar jumlah kelas interval dikurangi tiga (dk = k – 3).

Hipotesis :

H0 : Data pretes berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data pretes tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian, jika:

< , berarti data berdistribusi normal

> , berarti data tidak berdistribusi normal

Page 29: Presentation proposal

f. Uji homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan distribusi F.

Langkah yang ditempuh dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:

Menguji homogenitas variansi dengan rumus:

Menentukan derajat kebebasan dengan rumus : v =(ni - 1)

Hipotesis

H0 : varians data pretes kelas kontrol dan eksperimen homogen

H1 : varians data pretes kelas kontrol dan eksperimen tidak homogen.

Mengkonsultasikan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhiungt < Ftabel, maka

Page 30: Presentation proposal

g. Uji t

•Mencari standar deviasi gabungan ( dsg ) rumusnya : dsg =

• Mencari nilai t hitung , t =

•Menentukan derajat kebebasan, dengan db = n1 – n2

• Menentukan nilai t dari daftar Akan dicari niali t0,995 (db) dari daftar

•Pengujian hipotesis

Jika t0,995 (db) < t < t0,995 (db) maka tidak ada perbedaan antara pembelajaran yang

mengunakan model pembelajaran inkuiri berbasis humanistik dengan pembelajaran

yang tidak mengunakan pembelajaran yang mengunakan model pembelajaran inkuiri

berbasis humanistik jika t ada di luar atau sama dengan interval t 0,975 tetapi masih

dalam interval t0,975 mak berbeda signifikan (dalam Muslim, 2010)

Page 31: Presentation proposal

Kriteria Persentase Angket Persentase Jawaban ( P%)

Kriteria

P = 0 0 < P < 25 25 ≤ P < 50

P = 50 50 < P < 75 75 ≤ P < 99

P = 100

Tak seorang pun Sebagian kecil

Hampir setengahnya Setengahnya

Sebagian besar Hampir seluruhnya

Seluruhnya

2 . Analisis Data Non Tes berupa Angket

Data hasil pengisian angket disajikan dalam bentuk tabel, kemudian data tersebut

ditafsirkan terlebih dahulu dengan mempresentasikan data yang ada dengan

menggunakan rumus perhitungan presentasi sebagai berikut :

Dengan: P : Persentase jawaban f : frekuensi jawaban n : banyak responden

Tahap akhir dilakukan interpretasi dengan menggunakan kategori persentase

berdasarkan kriteria Hendro (Martiyani, 2008) sebagai berikut

Page 32: Presentation proposal

L. Jadwal/ Langkah-langkah Penelitian

1. Jadwal penelitian

Kegiatan

2013

Feb Maret April Mei Juni

3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Pembuatan

rancangan

penelitian

Pembuatan

instrumen

Pengurusan

perijinan

Percobaan dan

revisi instrumen

Pengumpulan

data

Pengolahan data

Penulisan

Page 33: Presentation proposal

I