presentation proposal

31
Analisis Strategi Management Talent Pada PT. GMF Aero Asia SEMINAR PROPOSAL BY : TEDDY SETIADI 1061201165 UMT

Upload: teddy-setiadi

Post on 07-Aug-2015

105 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation Proposal

Analisis Strategi Management Talent Pada PT. GMF Aero Asia

SEMINAR PROPOSALBY :

TEDDY SETIADI1061201165

UMT

Page 2: Presentation Proposal

PT. GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai pusat

maintenance / perbaikan berbagai jenis pesawat

PT. GMF AeroAsia perlu membuat strategi perusahaan yang kemudian dijabarkan dan diturunkan menjadi langkah-langkah yang

spesifik. Dan tidak dapat dihindari bahwa salah satu penurunan strategi perusahaan yang paling penting adalah penurunan ke dalam

strategi manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management Strategy)

Untuk itu, PT. GMF AeroAsia harus ikut bersaing dalam talent war masa kini. Maka dari itu, talent management strategy yang tepat

sangat diperlukan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan organisasi dan pencapaian keberhasilan strategi perusahaan

Latar Belakang

Page 3: Presentation Proposal

Melihat peran penting strategi manajemen sumber daya manusia. Bukan sekedar sumber daya manusia atau sekedar sejumlah orang yang jumlahnya sesuai kapasitas produksi, namun diperlukan talented people yang align dengan strategi perusahaan! Karena sesungguhnya talented people inilah yang merupakan kunci utama penggerak dan penentu keberhasilan strategi perusahaan.Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul

“Analisis Strategi Talent Management Pada PT. GMF AeroAsia”

Alasan Memilih Judul

Page 4: Presentation Proposal

1. Permasalahan-permasalahan apa sajakah yang terdapat dalam talent management system yang sedang berjalan di PT. GMF AeroAsia saat ini ?

2. Critical problem apakah yang paling berpengaruh dalam implementasi talent management system di PT.GMF AeroAsia saat ini ?

3. Bagaimanakah strategi talent management system yang akan diterapkan di masa yang akan datang ?

Perumusan Masalah Masalah yang terdapat dalam proposal ini adalah :

Page 5: Presentation Proposal

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk membahas:Talent management system dengan scope sebagai berikut :1. Module Planning2. Module Recruitment & Selection3. Module Development4. Module Performance & Reward Management System

Pembahasan masalah dalam talent management system dipandang dari 4 aspek :1. Aspek Logic (strategi)2. Aspek Analytics3. Aspek Measurement4. Aspek Process

Konsep strategi dalam talent management system berdasarkan critical problem, sedangkan untuk permasalahan-permasalahan yang tidak atau kurang critical diabaikan.

Obyek penelitian dalam penelitian ini akan dibatasi pada :Tingkat manajerial organisasi PT. GMF AeroAsia, yang meliputi Supervisor, Manager, General Manager, dan Vice President.

Ruang Lingkup Penelitian

Page 6: Presentation Proposal

Tujuan PenelitianTujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

 1. Untuk menganalisa dan merumuskan permasalahan-

permasalahan apa sajakah yang terdapat dalam talent management system yang sedang berjalan di PT. GMF AeroAsia saat ini.

2. Untuk merumuskan critical problem apakah yang paling berpengaruh dalam implementasi talent management system di PT.GMF AeroAsia saat ini.

3. Untuk menyusun strategi talent management system yang akan diterapkan di masa yang akan datang.

Page 7: Presentation Proposal

a. Manfaat bagi perusahaan1. Membantu manajemen perusahaan dalam merumuskan dan

menganalisa permasalahan-permasalahan pada talent management system yang sedang berjalan di PT. GMF AeroAsia saat ini.

2. Membantu manajemen perusahaan dalam mengetahui critical problem apakah paling berpengaruh dalam implementasi talent management system di PT. GMF AeroAsia saat ini.

3. Membantu manajemen perusahaan dalam mendefinisikan, menyusun dan menyiapkan strategi talent management system yang akan diterapkan di masa yang akan datang.

b. Manfaat secara akademis:4. Untuk mempelajari hal-hal apa sajakah yang perlu dilakukan dalam

merumuskan dan menganalisa permasalahan-permasalahan pada talent management system yang sedang berjalan di PT. GMF AeroAsia saat ini.

5. Untuk mempelajari hal-hal apa sajakah yang perlu dipersiapkan dan dilakukan dalam perbaikan talent management system selanjutnya.

6. Untuk mempelajari bagaimana cara pendefinisian, penyusunan, serta penyiapan strategi perbaikan pada talent management system di masa yang akan datang.

Manfaat Penelitian

Page 8: Presentation Proposal

Landasan Teori

landasan teori yang digunakan dalam penyusunan laporan ini. Sesuai dengan

topik laporan, teori-teori yang digunakan sebagai acuan adalah teori

Human Capital, teori Talent Management, teori Effectivity and

Improvement in Talent Management, teori Process Improvement.

Page 9: Presentation Proposal

2.1 Human Capital

Page 10: Presentation Proposal

Human Capital Management merupakan bentuk baru dari Human Resource Management dimana perbedaannya adalah pada filosofi mendasar yang melekat pada kedua bentuk tersebut. Pada Human Resource Management, manusia ditempatkan sebagai sumber daya. Sedangkan pada Human Capital Management, manusia adalah capital atau asset. Perbedaan selanjutnya dapat terlihat dari bagaimana strategi yang digunakan pada masing-masing bentuk tersebut.Menurut Larkan (2008), Human Capital Management

lahir didasari oleh fenomena bahwa pada abad 21 ini kesadaran manajemen perusahaan dalam

pengelolaan SDM semakin tinggi.Menurut PPM Management (2010), kesuksesan organisasi ditentukan oleh SDM yang bertalenta

tinggi. Great organizations are always built by great people.

Page 11: Presentation Proposal

2.2 Talent Management

Page 12: Presentation Proposal

1. Talent Management Strategy2. Talent Segmentation3. Identifikasi Talent Future Needs4. Pemetaan Sumber Daya Manusia dengan Matriks

Sembilan Kotak5. Talent Management Process

Talent Management merupakan inti dari konsep Human Capital. Seperti yang telah dibahas pada teori mengenai Human Capital pada sub bab 2.1. Kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh :

Page 13: Presentation Proposal

Talent strategy sering disebut sebagai people branding karena talent strategy dianggap sebagai usaha memberi merek (brand) kepada para karyawan di perusahaan.

1.Talent Management Strategy

Menurut PPM Management (2010), ketika berbicara mengenai Talent Management Strategy,

maka yang pertama kali harus dimiliki oleh perusahaan adalah gambaran kebutuhan talenta

yang diperlukan

Page 14: Presentation Proposal

1. Talent untuk kelompok manajerial dan berada dalam posisi struktural.

2. Talent yang termasuk dalam pekerjaan – pekerjaan profesional, yaitu pekerjaan yang membutuhkan keahlian spesifik / fungsional.

3. Talent yang termasuk dalam kelompok critical jobs, dimana di dalamnya tidak terdapat tingkatan namun posisi tersebut sangat penting untuk kelanggengan suatu perusahaan

2. Talent Segmentation

Menurut PPM Management (2010), dalam talent management strategy terdapat tiga kelompok segmen talent (talent

segmentation)

Page 15: Presentation Proposal

3. Identifikasi Talent Future Needs

Pada umumnya komposisi future talent needs terdapat knowledge, skill yang diperoleh dari pengalaman, behavior (competency), dan personality. , perusahaan harus memastikan bahwa seluruh kebutuhan akan modal insani perusahaan yang diperlukan untuk menjalankan strategi bisnisnya telah diterjemahkan atau didefinisikan.

Menurut PPM Management (2010), perusahaan dapat mengidentifikasi

Future Talent Needs dengan pengelompokan skills atau keterampilan

Page 16: Presentation Proposal

4. Pemetaan Sumber Daya Manusia dengan Matriks Sembilan Kotak

1. High Flyer (A+ player)2. Competent (A player)3. Performer (B player)4. Potential (C player)5. Problem Employee (C- player)

Menurut Davis (2009), keberhasilan talent development strategy sebenarnya sangat tergantung pada peserta yang ikut di dalamnya atau dengan kata lain tergantung pada karyawan yang ikut dalam

program talent development program

Page 17: Presentation Proposal

5. Talent Management Process

saat ini, isu talent management lebih difokuskan pada adanya integrated system approach, dimana konsep tersebut meliputi isu-isu seputar planning, acquiring, developing, managing, dan retaining employees.Menurut Darrin (2008), di masa lampau talent

management process difokuskan pada acquiring dan retaining talent.

Page 18: Presentation Proposal

2.3 Effectivity and Improvement in Talent Management

Page 19: Presentation Proposal

Ada 3 pilar yang mempengaruhi Effectivity and Improvement in Talent Management, diantaranya :

1. Talent Management Measurement2. HR Readiness Index Sebagai Salah Satu Tolok

Ukur Performance dari Talent Management3. Talent Management Improvement

Page 20: Presentation Proposal

Dave Ulrich memberikan contoh sebuah checklist terhadap strategi talent management yang sedang dijalankan suatu perusahaan

Ulrich (2010), salah satu aspek penting dalam implementasi Talent Management adalah bahwa Talent Has to be Measured

1. Talent Management Measurement

Page 21: Presentation Proposal

2. HR Readiness Index Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Performance dari Talent Management

Dari hasil pemetaan SDM seperti pada gambar 4. Pemetaan SDM di atas, dapat diketahui bahwa High Flyer merupakan kombinasi terbaik, yaitu seseorang yang memiliki keterampilan (competency) dan kinerja (performance) yang tertinggi. Kombinasi terburuk adalah problem employee, dimana seseorang memiliki keterampilan (competency) dan kinerja (performance) terendah. Di samping untuk pengembangan dan pengelolaan talent, hasil pemetaan SDM di atas juga digunakan untuk mengukur Indeks Kesiapan SDM (HR Readiness Index atau HRI).

Page 22: Presentation Proposal

3. Talent Management Improvement

Tujuan dilakukannya pengukuran (measurement) terhadap Talent Management Strategy adalah sebagai langkah awal agar kemudian dapat dilakukan perubahan (improvement) sehingga didapat proses dan hasil yang makin efesien dan efektif. Perubahan (improvement) tersebut diperlukan sebagai sebuah jalan untuk terbentuknya organizational change Menurut Boudreau

(2007), untuk dapat melakukan

improvement tersebut, diperlukan sebuah

framework yang dapat menjangkau dan menghubungkan

investment in talent dengan talent management

effectiveness-atau lebih luas lagi yaitu organizational effectiveness

Page 23: Presentation Proposal

2.4 Process Improvement

Page 24: Presentation Proposal

Proses-proses dalam talent management yang sudah kita bahas sebelumnya harus memiliki sinkronisasi dan terintegrasi menjadi satu kesatuan. Tujuannya adalah agar secara berkala kita dapat mengetahui dengan jelas performance dari sistem talent management yang sudah berjalan. Oleh karena itu, masing-masing proses harus bisa ditransfer menjadi bentuk angka pencapaian. Dasar pertimbangan dalam transformasi proses menjadi angka pencapaian dapat didasarkan pada tabel Talent Management Measurement sebelumnya

Menurut Purnawanto (2010), proses didefinisikan sebagai sekumpulan task task yang bekerja secara bersama untuk

menghasilkan value bagi customer.

Maka dapat kita ambil tiga kata kunci, yaitu :1. Pengumpulan task2. Bekerja secara bersama3. Menghasilkan value bagi customer

Page 25: Presentation Proposal

1. Konsep Business Process

Ada 2 pilar yang membuat Proses Improvement bisa sempurna, yaitu :

2. Organisasi Berbasis Proses

• Kumpulan Task• Bekerja secara Bersama• Value bagi Pelanggan• Beberapa Model Pendekatan dalam Process Improvement• Process Reengineering

• Tidak hierarkis dan kaku (rigid)• Memberikan penghargaan kepada peningkatan

keterampilan (atau kompetensi) individu yang ada di dalamnya.

• Berfokus pada pemenuhan kebutuhan customer• Berorientasi pada kerja tim.• Selalu memberikan solusi terbaik

Page 26: Presentation Proposal
Page 27: Presentation Proposal

Sesuai dengan penyusunan obyek pembahasan penelitian di atas, maka kerangka kerja yang

akan digunakan dalam penyusunan tesis inipun terbagi menjadi dua, yakni kerangka kerja untuk proyek Problem Mapping of Talent Management

System dan kemudian dilanjutkan dengan kerangka kerja untuk proyek Strategy for Future

Talent Management System.

3.1 Kerangka Kerja

Page 28: Presentation Proposal

1. Kerangka Kerja Proyek Problem Mapping of Talent Management System Phase

Pengenalan dasar konsep bisnis dan strategi Talent Management di PT. GMF AeroAsia

Pengenalan permasalahan

Analisis permasalahan pada talent management system

Problem Mapping

Critical Problem Mapping

Penyusunan blueprint konsep sebagai talent management system di masa

yang akan datang

Analisa Mapping Strategy untuk talent management system di masa yang akan

datang

Pengenalan next requirement dalam taleent management system di PT. GMF AeroAsia

Penyusunan Problem Key Point

Pen

gum

pula

n D

ata

Ana

lisis

Per

enca

naan

D

an p

ener

apan

Pen

gum

pula

n D

ata

Ana

lisis

Per

enca

naan

D

an p

ener

apan

2. Kerangka Kerja Proyek Strategy for Future Talent Management System

TOOLS :

Interview

Penyebaran

Kuesioner

Pengumpulan Data-data Sekunder

Pengamatan/

Observasi

Phase

TOOLS :

Lamp Model

TOOLS :

Interview

Pengumpulan Data-data Sekunder

Pengamatan/

Observasi

3.1 K

erangka

Pemik

iran

Page 29: Presentation Proposal

3.2 Obyek Pembahasan Penelitian

Obyek pembahasan pada penelitian ini akan dimulai dari pembahasan mengenai proyek Problem Mapping of Talent Management System yang berjalan di PT. GMF AeroAsia saat ini, kemudian dilanjutkan ke proyek Strategy for Future Talent Management System. Pengumpulan Data

Interview Penyebaran Kuesioner Pengumpulan Data-data sekunder Pengamatan / Observasi

Metode Pengolahan Data

Model dan Metode Analisis Kuesioner

Page 30: Presentation Proposal

Metode Analisis

1. Persentase masing-masing aspek pada masing-masing module akan dihitung untuk melihat dominansi permasalahan di setiap module. Semakin tinggi persentase suatu aspek mendekati 100%, semakin baik implementasi aspek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah persentase suatu aspek mendekati 0%, semakin buruk implementasi aspek tersebut.

2. Persentase masing-masing aspek secara keseluruhan juga akan dihitung untuk melihat dominansi permasalahan dalam talent management system secara global. Semakin tinggi persentase suatu aspek mendekati 100%, semakin baik implementasi aspek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah persentase suatu aspek mendekati 0%, semakin buruk implementasi aspek tersebut.

3. Persentase masing-masing module akan dihitung (tanpa memperhatikan aspeknya) untuk melihat tingkat idealisme module yang bersangkutan. Semakin tinggi persentase suatu aspek mendekati 100%, semakin baik implementasi module tersebut. Sebaliknya, semakin rendah persentase suatu aspek mendekati 0%, semakin buruk implementasi module tersebut.

Page 31: Presentation Proposal

Semoga Berkah