presentasi referat struma
DESCRIPTION
persentasi referat waktu koas bedahTRANSCRIPT
Definisi
• Struma adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya
Anatomi
• Kelenjar tyroid terletak di bagian bawah leher, antara fascia koli media dan fascia prevertebralis. Didalam ruang yang sama terletak trakhea, esofagus, pembuluh darah besar, dan syaraf.
• Kelenjar tyroid melekat pada trakhea sambil melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran
• Tyroid terdiri atas dua lobus, yang dihubungkan oleh istmus dan menutup cincin trakhea 2 dan 3.
• Kapsula fibrosa menggantungkan kelenjar pada fasia pretrakhea sehingga setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar kearah kranial
• Vaskularisasi: a. Tiroidea Superior (cabang dari a. Karotis Eksterna) dan a. Tyroidea Inferior (cabang a. Subklavia). Vena berasal dari pleksus perifolikular
Fisiologi
• Kelenjar tyroid menghasilkan hormon tyroid utama yaitu Tiroksin (T4)
• Bentuk aktif hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tyroid
• Iodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tyroid
• Senyawa atau konjugasi DIT dengan MIT atau dengan DIT yang lain akan menghasilkan T3 atau T4 yang disimpan didalam koloid kelenjar tiroid
• Dalam sirkulasi, hormon tyroid terikat pada globulin, globulin pengikat tyroid (thyroid-binding globulin, TBG) atau prealbumin pengikat tiroksin (Thyroxine-binding pre-albumine, TPBA)
Metabolisme Faktor lingkungan (dingin, ketinggian)
Efektor neurokimiawi
Hipotalamus
Hambatan Umpan Balik
TRH
T4
T3
Hipofisis Anterior
RT3
Kelenjar tiroid
Hepar
TSH
Efek Metabolisme
1. Termoregulasi dan Kalorigenik2. Metabolisme protein.3. Metabolisme karbohidrat. 4. Metabolisme lipid. 5. Vitamin A.
Patofisiologi Struma• Menghambat pembentukan hormon tiroid• Kel hipofisis mensekresi TSH berlbh• TSH sel tiroid mensekresi tiroglobulin
kelenjar ber + bsr• Pembentukan T4&T3 tdk meningkat, ukrn folikel
lbh bsr, keljr tiroid + brt
Kekurangan Yodium
Kelainan metabolik kongenital
• Menghambat sintesa hormon tiroid• Penghambat sintesa hormon oleh zat kimia
(goitrogenic agent)• Proses peradangan atau ggn autoimun, spti
penyakit Graves
Klasifikasi
• Menurut fisiologi eutiroidisme hipotiroidisme hipertiroidisme
• Menurut American Society for Study of Goiter Struma Non toxic diffusa Struma Non toxic nodusa Struma toxic diffusa Struma toxic nodusa
Struma Non Toksik
• Difussa non toksik Disebut juga Simple goiter atau endemic goiter Umumnya terdapat di daerah yang kekurangan yodium dan
disebabkan karena faktor herediter Tidak ada tanda-tanda klinis
• Nodusa non toksik Disebut juga Struma Adenomatosa, Terutama ditemukan di daerah pegunungan yang airnya kurang
yodium. Struma dapat menjadi besar tanpa memberikan gejala, selain
adanya benjolan di leher Nodul dapat tunggal tetapi kebanyakan berkembang atau
berubah menjadi multinoduler tanpa adanya perubahan fungsi T3 dan T4 normal
Struma Toksik
• Difussa toksik Penyebab tersering tirotoksikosis adalah penyakit Graves (50 –
60 %) Penyakit ini juga ditandai dengan peningkatan absorbsi yodium
radioaktif oleh kelenjar tiroid. Trias dari penyakit Graves Disease:
• adanya struma berupa pembesaran difus, • hipertiroid• eksoftalmus.
• Nodusa toksik (plummer’s disease)Merupakan penyebab kedua yang paling umum hipertiroid
setelah penyakit GravesWanita > pria, kebanyakan pada pasien yang berumur > 50
tahun.Gejala Plummer disease biasanya menimbulkan gejala
tipikal dari hipertiroidGambaran Laboratorium pada umumnya yaitu Supressiv
TSH dan dan T4 normal.(5,3-14,5 ug/dI).
Gejala dan Tanda Ada Tidak Ada Skor
Berkeringat +6 -2
Kulit kering +3 -6
Tidak tahan dingin +4 -5
Penambahan BB +1 -1
Konstipasi +2 -1
Suara Serak +5 -4
Gangguan Pendengaran +2 0
Gerakan motorik melambat +11 -3
Kulit menebal +7 -7
Periorbital Puffines +4 -6
Pulse rate +4 -4
Refleks menurun +15 -6
Skor billewicz
• Interpretasi < - 30 = Bukan hipotiroidisme >25 = Diagnostik hipotiroidisme - 29 dan +24 = Meragukan dan dibutuhkan
pemeriksaan konfirmasi
Px. Subyektif Angka Px. Obyektif Ada Tidak
Dispneu d’effort +1 Troid teraba +3 -3
Palpitasi +2 Bruit di atas sistole +2 -2
Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -
Suka panas -5 Lid retraksi +2 -
Suka dingin +5 Lid lag +1 -
Keringat banyak +3 Hiperkenesis +4 -2
Nervous +2 Tangan panas +2 -2
Tangan basah +1 Nadi
Tangan panas -1 80 X/menit - -3
Nafsu makan ↑ +3 80 - 90 X/menit - -
Nafsu makan ↓ -3 > 90 X/menit +3 -
BB↑ -3
BB↓ +3
Fibrilasi atrium +4
JUMLAH< 11 → Eutiroid
11 – 18 →Normal> 19 → Hipertiroid
Index wayne
Bentuk Kista = Struma kistik Mengenai 1 lobus Bulat, batas tegas, permukaan
licin, sebesar kepalan Kadang Multilobaris Fluktuasi (+)
Bentuk Noduler = Struma noduler Batas Jelas Konsistensi kenyal sampai keras Bila keras curiga neoplasma,
umumnya berupa adenocarcinoma tiroidea
Bentuk Diffusa = Struma diffusa batas tidak jelas Konsistensi biasanya kenyal,
lebih kearah lembek Bentuk Vaskuler = Struma
vaskulosa Tampak pembuluh darah Berdenyut Auskultasi : Bruit pada
neoplasma dan struma vaskulosa
Kelejar getah bening : Para trakheal dan jugular vein
Penatalaksaan
1. Pemberian Tiroksin dan obat anti -tiroid2. Radioterapi3. operasi/ pembedahan:
- Tiroidektomi total - Tiroidektomi subtotal / parsial- Tiroidektomi radikal- Lobektomi- Hemitiroidektomi (istmolobektomi)
Komplikasi Pembedahan
Saat kejadian Penyulit
Langsung sewaktu pembedahan
PerdarahanCedera n.rekurens uni atau bilateralCedera pada trakea, esofagus, atau saraf di leherKolaps trakea karena malakia trakeaTerangkatnya seluruh kelenjar paratiroidTerpotongnya duktus torasikus di leher kanan
Segera pascabedah Perdarahan di leherPerdarahan di mediastinumUdem laringKolaps trakeaKrisis tirotoksik
Beberapa jam pasca
bedah
Hematom
Beberapa hari pasca
bedah
Infeksi luka
Udem laring
Paralisis n.rekurens
Cedera n.laringeus superior
Hipokalsemia
Lama sekali
pascabedah
Hipotiroidi
Hipoparatiroidi / hipokalsemia
Paralisis n.rekurens
Cedera n.laringeus superior
Nekrosis kulit
Kebocoran duktus torasikus