presentasi radiologi fraktur ekstremitas nur

8/12/2019 Presentasi Radiologi Fraktur Ekstremitas Nur

1/36


2/36

Definisi

Fraktur

Hilangnya atau terputusnya kontinuitas tulang,

tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik bersifattotal maupun parsial.

Ekstremitas

Tulang yang merupakan tulang gerak yang terdiri

dari lengan ( ekstremitas atas ) , dan kaki (ekstremitasbawah ).


3/36

Fraktur Ekstremitas

diskontinuitas jaringan tulang gerak atas (tangan)

dan bawah (kaki).


4/36

Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior


5/36

Tipe Fraktur

A. Fraktur transversalB. Fraktur spiral / obliqC. Fraktur kominutif (>2

fragmen)

D. Fraktur avulsiE. Fraktur greenstick

(anak)F. Fraktur epifise dengan

separasiG. Fraktur kompresi:vertebrae

H. Fraktur impresi:tengkorak


6/36

Etiologi

1. Trauma langsung ( direct )Fraktur yang disebabkan oleh adanya benturanlangsung pada jaringan tulang seperti pada kecelakaanlalu lintas, jatuh dari ketinggian, dan benturan bendakeras oleh kekuatan langsung.

2. Trauma tidak langsung ( indirect )Fraktur yang bukan disebabkan oleh benturanlangsung, tapi lebih disebabkan oleh adanya bebanyang berlebihan pada jaringan tulang atau otot ,

contohnya seperti pada olahragawan / pesenam yangmenggunakan hanya satu tangannya untuk menumpubeban badannya.

3. Trauma patologikFraktur yang disebabkan oleh proses penyakit seperti

osteoporosis, penderita tumor dan infeksi.


7/36

Patofisiologi


8/36

Klasifikasi frakturBerdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar :

a. Tertutup (closed)

b. Fraktur terbuka (open/compound fraktur)

Derajat I :

Luka < 1 cm Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk

Fraktur sederhana, tranversal, oblik, atau kominutif ringan

Kontaminasi minimal

Derajat II Laserasi > 1 cm

Kerousakan jaringan lunak, tidak luas

Fraktur kominutif sedang

Kontaminasi sedang


9/36

Deajat III

Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputistruktur kulit, otot dan

neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.Fraktur derajat III terbagi atas :

a. Jaringan lunak yang menutupi f raktur tlangadekuat, meskipun terdapat laserasi luas

b. Kehilangan jaringan lunak dengan besarnya frakturtulang yang terpapar atau kontaminasi masif

c. Luka pada pembuluh arteri / saraf perifer yang harusdiperbaiki tanpa melihat kerusakan jarigan lunak


10/36


11/36

Komplit atau tidak komplit :

a. Fraktur komplit, bila garis patah melalui seluruh

penampang tulang ataub. Fraktur tidak komplit, bila garis patah tidak melaluiseluruh penampang tulang seperti :


12/36

Bentuk garis fraktur dan hubungan dengan

mekanisme trauma


13/36

Jumlah garis fraktur

a. Fraktur kominutif : Garis patah lebih dari satu dan salingberhubungan

b. Fraktur segmental : Garis patah lebih dari satu tetapi tidak

berhubungan. Bila dua garis patah disebut pula fraktur

bifokal.c. Fraktur multipel : Garis patah lebih dari satu tetapi pada

tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur femur,

dan fraktur tulang belakang.


14/36

Berdasarkan posisi fragmen :

a. Undisplaced (tidak bergeser) / garis patah komplit

tetapi kedua fragmen tidak bergeser. b. Displaced (bergeser) / terjadi pergeseran fragmen

fraktur


15/36

Displace undisplace


16/36

Gejala klinis

1. Nyeri hebat ditempat fraktur

2. Bengkak/edama

3. Memar4. Krepitasi : merupakan rasa gemeretak yang

terjadi jika bagian-bagaian tulang digerakkan

5. Penurunan sensasi6. Gangguan fungsi


17/36

FRAKTUR KLAVIKULA

Mekanisme Trauma :

Trauma langsung pada bahu (91-94%)

Trauma tidak langsung,lengan menyangga tubuh

Klinis :Tangan nempel dada untuk mencegah pergerakan

fraktur

Deformitas jelas

Radiologis :

Sering displace karena kerja otot antagonis


18/36

FRAKTUR KLAVIKULA,

PERGESERAN FRAGMEN

FRAKTUR OLEH KERJA OTOTSTERNOCLEIDOMASTOIDEUS

DAN PECTORALIS MAJOR


19/36

Fraktur Clavicula, Imobilisasi

Figure of EightFraktur Clavicula dengan deformitas

pada bagian medial


20/36

FRAKTUR SHAFT HUMERUS

Radiologis

Arah pergeseran fragmen tergantung lokasi fraktur :

Proksimal (rot cuff-pect mayor): abd-rotasifrag.proksimal

Tengah (pect mayor-deltoid) : adduksi -- ,, --

Distal (distal deltoid) : abduksi -- ,, --


21/36

COLLAR & CUFF

U-SLAB IMMOBILISATION


22/36

FRAKTUR HUMERUS TENGAH DENGAN GARISFRAKTUR OBLIQUE,POTENSIAL TERJADINYA

LESI NERVUS RADIALIS


23/36

FRAKTUR SUPRACONDYLER HUMERI

Radiologi:Terbaik dilihat pada posisi lateral pergeseran distal ke

anterior/posterior

FRAKTUR SUPRACONDYLER HUMERIGRADE III


24/36

FRAKTUR OLECRANON


25/36

FRAKTUR ANTEBRACHII


26/36

FRAKTUR MONTEGGIA

Fraktur distal ulna+ dislokasi caputradii


27/36

FRAKTUR GALEAZZI

Fraktur radius distal + dislokasi radio-ulnar joint distal


28/36

FRAKTUR COLLES

fraktur radius distal 1 proksimal wrist joint, disertai

pergeseran fragmen distal ke dorsal dan radier(lateral),dengan atau tanpa fraktur processus styloideus ulna

RadiologisFraktur distal radius corticocancellous junction, fragmendistal ke dorsal dan ke radial, impactedFraktur processus styloideus ulna


29/36

FRAKTUR SMITH

Fraktur radius distal,pergeseran fragmen ke anterior(=reverse colles)


30/36

Fraktur Leher Femur

Terjadi pada proksimal hingga garis intertrokanterregio intrakapsular tulang panggul

Stadium I

tak sepenuhnya frakturStadium IIfraktur lengkap tetapi tidak bergeser.Stadium III fraktur lengkap dengan pergeseransedang.Stadium IVfraktur bergeser secara hebat.


31/36

Fraktur pelvis


32/36

Fraktur Asetabulum


33/36


34/36

Fraktur patela


35/36

Fraktur Kondilus medial tibia


36/36

presentasi radiologi fraktur ekstremitas nur

Documents