presentasi pln

40
Energi Listrik • Infrastruktur utama bagi kegiatan perekonomian masyarakat Stimulan untuk meningkatkan kesejahteraan. • Ada korelasi kuat antara peningkatan konsumsi energi listrik dengan pertumbuhan pendapatan regional. • Kelangsungan ketersedian energi listrik yang berkesinambungan dibutuhkan untuk menunjang 1. faktor konsumtif 2. Kebutuhan bagi kegiatan produktif yang merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi.

Upload: 180967novi

Post on 27-Jun-2015

347 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi PLN

Energi Listrik

• Infrastruktur utama bagi kegiatan perekonomian masyarakat Stimulan untuk meningkatkan kesejahteraan.

• Ada korelasi kuat antara peningkatan konsumsi energi listrik dengan pertumbuhan pendapatan regional.

• Kelangsungan ketersedian energi listrik yang berkesinambungan dibutuhkan untuk menunjang1. faktor konsumtif 2. Kebutuhan bagi kegiatan produktif yang merupakan

pendorong pertumbuhan ekonomi.

Page 2: Presentasi PLN

Perlakuan Tarif

1. Keberagaman pengguna listrik yang tercermin melalui karakteristik

– Pengguna listrik,– Kemampuan bayar, dan – Tuntutan akan mutu listrik

2. Dapat mengindikasikan dimungkinkan adanya perlakuan tarif yang berbeda untuk setiap daerah atau paling tidak mengantisipasi pengembangan, pertumbuhan dan kebijakan daerah di masa datang di bidang ketenagalistrikan.

Page 3: Presentasi PLN

Tujuan & Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian• Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain :• Memperoleh gambaran kurva beban pelanggan selama 24 (dua puluh empat) jam

untuk kondisi : hari kerja dan hari libur (sabtu – minggu).• Untuk melakukan survey dan kajian kemauan masyarakat membayar (willingness to

pay)• Memberikan rekomendasi terkait willingness to pay dalam penyusunan tarif listrik

regional.Manfaat Penelitian• Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal sebagai

berikut :• Memberikan informasi yang berguna kepada PT PLN Batam untuk mengetahui kondisi

riil di lapangan terkait penyusunan kurva beban harian menurut kelompok tarif pelanggan dan survey kemampuan bayar kelompok pelanggan.

• Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan PT PLN Batam mendukung penyusunan tarif listrik regional.

Page 4: Presentasi PLN

Kajian Pustaka

Undang-undang No.20 Tahun 2002 sebagaimana yang telah di ubah menjadi Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang Ketenaga Listrikan bahwa suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu1. Pusat Pembangkitan2. Saluran Transmisi dan 3. Sistem Distribusi

Page 5: Presentasi PLN

Tarif listrik

Syawaludin (2003) perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan:– Pemanfaatan sumberdaya yang seefisien mungkin.– Keadilan dan pemerataan kesempatan

memanfaatkan energi listrik.– Kelayakan finansial perusahaan.

Page 6: Presentasi PLN

Keadilan dan Pemerataan Energi Listrik

Prinsip keadilan dan pemerataan kesempatan memanfaatkan energi listrik

1. Masyarakat diberi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan energi listrik

2. Bahwa setiap penikmat atau pengguna dikenakan tarif sesuai dengan pertimbangan biaya yang ditimbulkannya dalam menggunakan energi listrik itu.

3. Dalam keadaan kemampuan finansial masyarakat masih berjenjang, dengan kesenjangan yang cukup lebar antara yang kaya dan yang miskin; terdapat lapisan masyarakat yang kurang mampu membayar biaya listriknya sesuai dengan biaya yang ditimbulkannya, maka tarif untuk golongan miskin itu dibuat mengandung unsur subsidi silang,

Page 7: Presentasi PLN

Pembentukan Tarif

Page 8: Presentasi PLN

Kepuasan Pelanggan

• Kepuasan pelanggan sendiri tidak mudah didefinisikan menurut Philip Kotler (2001:42) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

• Sedangkan menurut Tse dan Wilton sebagaimana dikutip oleh Fandy Tjiptono (2005:197) menyatakan bahwa:

• “Kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi terhadap perbedaan antara ekspektasi awal (atau standar kinerja tertentu) dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.”

Page 9: Presentasi PLN

5 Dimensi Faktor Kepuasan Pelayanan

• Responsiveness (ketanggapan) yaitu : kemampuan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.

• Reliability (keandalan) yaitu : kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

• Emphaty (empati) yaitu : rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi

• Assurance (jaminan) yaitu : pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko.

• Tangibles (bukti langsung) yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana komunikasi.

Page 10: Presentasi PLN

Metode Penelitian

Untuk itu dilakukan strattifikasi terhadap responden sebagai berikut :

• Kategori berdasarkan kelompok pelanggan;• Pembagian berdasarkan wilayah layanan;• Dalam melakukan pemilihan responden

(distribusi angket) di lapangan dilakukan secara acak terhadap responden.

Page 11: Presentasi PLN

Metode Survey

• Metode yang digunakan dalam kegiatan survey kelistrikan Batam adalah sebagai

berikut:

Pengambilan Data : metode pengambilan data dilakukan melalui pengisian

kuesioner yang ditanyakan oleh surveyor langsung kepada responden yang

bersangkutan

Desain Kuesioner : Desain kuesioner terdiri dari pertanyaan langsung dan

pertanyaan pilihan / skala

Penentuan Sampel : pengambilan sampel responden menggunakan metode

Stratified Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak pada masing

– masing segmen dan golongan tariff sesuai dengan jumlah yang sudah

ditentukan.

Page 12: Presentasi PLN

Variabel Penelitian

1. Presentasi ( %) Biaya Listrik terhadap pengeluaran

2. Rasio Biaya Listrik Terhadap pendapatan3. Rasio Kesedian Bayar Terhadap Biaya listrik

Saat Ini4. Indeks Elastisitas Konsumsi ( % pengurangan

konsumsi /% toleransi kenaikan harga)

Page 13: Presentasi PLN

Pelayanan Pelanggan

Kualitas pelayanan meliputi 1. sikap customer service, 2. tanggapan terhadap keluhan konsumen, 3. jasa pembayaran, 4. jasa pencatatan meter, 5. stabilitas dan kualitas tegangan listrik dan 6. pelayanan gangguan listrik

Page 14: Presentasi PLN

Diagram Kartesius

Page 15: Presentasi PLN

Jumlah Penduduk, Penjualan Listrik, PDRB, dan Pendapatan Per Kapita

Kota Batam Tahun 2004 – 2007

No Keterangan 2004 2005 2006 2007

1 Penduduk 591.253 685.787 713.960 724.315

Pertumbuhan 15,99% 4,11% 1,45%

2 PDRB (dalam triliun Rp) Rp22,2 Rp25,9 Rp29,2 Rp33,0

Pertumbuhan

16,88% 12,82% 13,00%

3 Pendapatan Perkapita (Rp) Rp37.479.725 Rp37.766.828 Rp40.926.663 Rp45.587.900

Pertumbuhan 0,77% 8,37% 11,39%

4 Pelanggan Listrik 126.616 142.313 158.041 172.827

Pertumbuhan 12,40% 11,05% 9,36%

5 Penjualan Listrik (dl MWh) 743.853 823.369 976.334 1.106.078

Pertumbuhan 10,69% 18,58% 13,29%

Page 16: Presentasi PLN

Penjualan Tenaga Listrik Menurut Golongan Tarif

No Keterangan 2004 2005 2006 2007

1 Penduduk 591.253 685.787 713.960 724.315

Pertumbuhan 15,99% 4,11% 1,45%

2 PDRB (dalam triliun Rp) Rp22,2 Rp25,9 Rp29,2 Rp33,0

Pertumbuhan

16,88% 12,82% 13,00%

3 Pendapatan Perkapita (Rp) Rp37.479.725 Rp37.766.828 Rp40.926.663 Rp45.587.900

Pertumbuhan 0,77% 8,37% 11,39%

4 Pelanggan Listrik 126.616 142.313 158.041 172.827

Pertumbuhan 12,40% 11,05% 9,36%

5 Penjualan Listrik (dl MWh) 743.853 823.369 976.334 1.106.078

Pertumbuhan 10,69% 18,58% 13,29%

Page 17: Presentasi PLN

Pelanggan PT. PLN Batam Menurut Kelompok Tarif

No Kelompok Tarif 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 Rumah Tangga 94.721 109.112 123.692 138.095 151.025 164.776

Pertumbuhan 15,19% 13,36% 11,64% 9,36% 9,11%

2 Usaha/ Bisnis 12.115 14.278 15.258 16.437 18.191 19.258

Pertumbuhan 17,85% 6,86% 7,73% 10,67% 5,87%

3 Industri 155 177 181 203 232 260

Pertumbuhan 14,19% 2,26% 12,15% 14,29% 12,07%

4 Umum 1.345 1.571 1.802 2.025 2.222 2.411

Pertumbuhan 16,80% 14,70% 12,38% 9,73% 8,51%

5 Multiguna 1.725 1.478 1.380 1.281 1.157 1.524

Pertumbuhan -14,32% -6,63% -7,17% -9,68% 31,72%

J umlah 110.061 126.616 142.313 158.041 172.827 188.229

Pertumbuhan 15,04% 12,40% 11,05% 9,36% 8,91%

Page 18: Presentasi PLN

Elastisitas Pertumbuhan Listrik

Perbandingan antara pertumbuhan kebutuhan listrik dengan pertumbuhan ekonomi biasanya dinyatakan dalam “elastisitas pertumbuhan listrik”. Pada negara-negara maju, elastisitas pertumbuhan listrik umumnya <1 yang berarti bahwa pertumbuhan kebutuhan listrik besarnya lebih kecil dibanding pertumbuhan ekonomi. Untuk negara berkembang, seperti halnya Indonesia, elastisitas pertumbuhan listrik adalah >1

Page 19: Presentasi PLN

Penambahan Daya Tersambung

No Kelompok Tarif

2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 Rumah Tangga 22.171 21.946 21.215 22.128 231.338 262.620

Pertumbuhan -1,01% -3,33% 4,30% 945,45% 13,52%

2 Usaha/ Bisnis 8.238 14.966 22.339 20.588 222.819 242.244

Pertumbuhan 81,67% 49,27% -7,84% 982,28% 8,72%

3 Industri 201.919 13.106 21.743 24.006 135.293 183.495

Pertumbuhan -93,51% 65,90% 10,41% 463,58% 35,63%

4 Umum 2.258 3.118 2.318 -721 26.288 28.632

Pertumbuhan 38,09% -25,66% -131,10% 3746,05% 8,92%

5 Multiguna 1.078 -3.368 -369 -339 7.946 15.259

Pertumbuhan -412,43% -89,04% -8,13% 2443,95% 92,03%

J umlah 54.664 49.768 67.306 65.602 623.684 732.250

Pertumbuhan -8,96% 35,24% -2,53% 850,71% 17,41%

Page 20: Presentasi PLN

Distribusi Responden

No Kelompok Pelanggan Responden

Valid Total

Responden 1 Rumah Tangga 383 450 2 Sosial 20 25 3 Bisnis 111 125 4 Multiguna 8 11 5 Pemerintah 4 6 6 Industri 0 11

Total J umlah 526 630

Page 21: Presentasi PLN

Status Responden RT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kepala Keluarga 146 38,1 38,1 38,1

Ibu RT 97 25,3 25,3 63,4

Anak 62 16,2 16,2 79,6

Saudara 49 12,8 12,8 92,4

Pembantu RT 2 0,5 0,5 93,0

Lainnya 27 7,0 7,0 100,0

Total 383 100,0 100,0

Page 22: Presentasi PLN

Pendapatan RT

Kisaran pendapatan Mid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent MidX Frequency0-5000000 2,500,000 236 61.6 61.6 61.6 590,000,000.0005000000-7500000 6,250,000 119 31.1 31.1 92.7 743,750,000.0007500000-10000000 8,750,000 11 2.9 2.9 95.6 96,250,000.00010000000-15000000 12,500,000 8 2.1 2.1 97.7 100,000,000.00015000000-20000000 17,500,000 5 1.3 1.3 99.0 87,500,000.00020000000-25000000 22,500,000 2 0.5 0.5 99.5 45,000,000.00025000000-30000000 27,500,000 2 0.5 0.5 100.0 55,000,000.000Total 383 100.0 100.0 1,717,500,000.000

4,484,334.204Rata-rata Pendapatan Responden

Page 23: Presentasi PLN

Pengeluaran RT

Kisaran Pengeluaran Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent1000000-1500000 1,250,000 151 39.4 39.4 39.4 188,750,000.0001500000-2000000 1,750,000 142 37.1 37.1 76.5 248,500,000.0002000000-2500000 2,250,000 59 15.4 15.4 91.9 132,750,000.0002500000-3000000 2,750,000 11 2.9 2.9 94.8 30,250,000.0003000000-3500000 3,250,000 10 2.6 2.6 97.4 32,500,000.0003500000-4000000 3,750,000 3 0.8 0.8 98.2 11,250,000.0004000000-4500000 4,250,000 2 0.5 0.5 98.7 8,500,000.0004500000-5000000 4,750,000 5 1.3 1.3 100.0 23,750,000.000Total 383 100.0 100.0 676,250,000.000

1,765,665.796

Page 24: Presentasi PLN

Pemakaian KWH

Kisaran KWH Mid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent MidX Frequency0-150 75 68 17.8 17.8 17.8 5,100.000150-300 225 197 51.4 51.4 69.2 44,325.000300-450 375 35 9.1 9.1 78.3 13,125.000450-600 525 42 11.0 11.0 89.3 22,050.000600-750 675 12 3.1 3.1 92.4 8,100.000750-900 825 8 2.1 2.1 94.5 6,600.000900-1050 975 12 3.1 3.1 97.7 11,700.0001050-1200 1,125 4 1.0 1.0 98.7 4,500.0001200-1350 1,275 1 0.3 0.3 99.0 1,275.0001350-1500 1,425 2 0.5 0.5 99.5 2,850.000>1500 1,575 2 0.5 0.5 100.0 3,150.000Total 383 99.5 100.0 122,775.000

320.561Rata-rata KWh

Page 25: Presentasi PLN

Biaya Listrik

Kisaran Biaya Listrik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent0-250000 125,000 292 76.2 76.2 76.2 36,500,000.000250000-500000 375,000 50 13.1 13.1 89.3 18,750,000.000500000-750000 625,000 12 3.1 3.1 92.4 7,500,000.000750000-1000000 875,000 12 3.1 3.1 95.6 10,500,000.0001000000-1500000 1,250,000 13 3.4 3.4 99.0 16,250,000.0001500000-2000000 1,750,000 4 1.0 1.0 100.0 7,000,000.000Total 383 100.0 100.0 96,500,000.000

251,958.225

Page 26: Presentasi PLN

Daya Listrik

Frequency Percent Lebih 8 1,5 Cukup 505 96,0 Kurang 13 2,5 Total 526 100,0

Page 27: Presentasi PLN

Hitung tarif

Frequency Percent

Ya 229 43,5 Tidak 297 56,5 Total 526 100,0

Page 28: Presentasi PLN

Kesesuaian tarif dan layanan

Frequency Percent

Ya 464 88,2 Tidak 62 11,8 Total 526 100,0

Page 29: Presentasi PLN

Nilai Indikator kualitas layanan

No Kisaran Nilai Kepuasan Kepentingan5.2 - 6 SPS SPS4.4 - 5.2 SP SP3.6 - 4.4 P P2.8 - 3.6 TP TP2.0 - 2.8 STP STP1.0 - 2.0 STPS STPS

Page 30: Presentasi PLN

Hasil survey pelayanan

No. Penilaian Puas Penting

1 Stabilitas dan Kualitas Tegangan 3.867857143 4.0809523812 Pencatatan Rekening 3.906285714 4.065523813 Kemudahan Pembayaran 4.026190476 4.0785714294 Keramahan Petugas 4.038095238 4.0752380955 Gangguan Jaringan 3.762751323 4.0948148156 Kepedulian PLN 3.988571429 4.08952381

Rata-rata 3.93162522 4.080770723

Penting

Page 31: Presentasi PLN

Diagram kartesius layanan

Y

X

Page 32: Presentasi PLN

Hasil Responden RTNo Keterangan RT

1 Rata-rata Biaya Listrik Rp251,958.22

2 Rata-rata KWH 320.56

3 Rata-rata Pendapatan 4,484,334.20Rp

3 Rata-rata Pengeluaran 1,765,665.80Rp

4 ATP Tarif Listrik 785.99Rp

5 WTP Tarif Listrik 390.99Rp

6 Kenaikan Tarif Listrik Apabila Pelayanan Meningkat Rp84.52

7 % Biaya Listrik Terhadap pengeluaran 14.27%

8 % Biaya Listrik Terhadap pendapatan RT 5.62%

8 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap ATP 0,108

9 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap WTP 0,216

10 Pengurangan Konsumsi Rp171,072.51

11

Indeks Elastisitas Konsumsi (%pengurangan Konsumsi / % toleransi kenaikan harga) 0.900969367

12 J umlah Responden Valid 383,000

Total Responden 450,000

Page 33: Presentasi PLN

Hasil Responden Sosial

No Keterangan Sosial

1 Rata-rata Biaya Listrik Rp300.000

2 Rata-rata KWH 390,000

3 Rata-rata Pengeluaran Rp1.550.000

4 ATP Tarif Listrik Rp769

5 WTP Tarif Listrik Rp263

6 Kenaikan Tarif Listrik Apabila Pelayanan Meningkat Rp85

7 % Biaya Listrik Terhadap pengeluaran 0,194

8 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap ATP 0,111

9 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap WTP 0,323

10 Pengurangan Konsumsi Rp350.000

11 Indeks Elastisitas Konsumsi (%pengurangan Konsumsi / % toleransi kenaikan harga)

2,043

12 J umlah Responden Valid 20,000

Total Responden 22,000

Page 34: Presentasi PLN

Hasil Pelanggan Kel Bisnis

No Keterangan Bisnis 1 Rata-rata Biaya Listrik Rp2.237.848

2 Rata-rata KWH 1.488,694

3 Rata-rata Pengeluaran 4 ATP Tarif Listrik Rp1.503

5 WTP Tarif Listrik Rp528

6 Kenaikan Tarif Listrik Apabila Pelayanan Meningkat Rp77

7 % Biaya Listrik Terhadap pengeluaran 8 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap ATP 0,051

9 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap WTP 0,146

10 Pengurangan Konsumsi 0,053

11 Indeks Elastisitas Konsumsi (%pengurangan Konsumsi / % toleransi kenaikan harga) 1,038

12 J umlah Responden Valid 111,000

Total Responden 125,000

Page 35: Presentasi PLN

Hasil responden Kel MultigunaNo Keterangan Multiguna

1 Rata-rata Biaya Listrik Rp 49.374.173

2 Rata-rata KWH 27.186,625

3 Rata-rata Pengeluaran 4 ATP Tarif Listrik Rp 1.816

5 WTP Tarif Listrik Rp 656

6 Kenaikan Tarif Listrik Apabila Pelayanan Meningkat Rp 45

7 % Biaya Listrik Terhadap pengeluaran 8 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap ATP 0,025

9 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap WTP 0,069

No Keterangan Multiguna

10 Pengurangan Konsumsi 0,141

11 Indeks Elastisitas Konsumsi (%pengurangan Konsumsi / % toleransi kenaikan harga) 5,691

12 J umlah Responden Valid 8

Total Responden 11

Page 36: Presentasi PLN

Hasil Responden Kel Pemerintah

No Keterangan Pemerintah 1 Rata-rata Biaya Listrik Rp 24.422.678 2 Rata-rata KWH 15.697,000 3 Rata-rata Pengeluaran

4 ATP Tarif Listrik Rp 1.556 5 WTP Tarif Listrik Rp 188

6 Kenaikan Tarif Listrik Apabila Pelayanan Meningkat Rp 75

7 % Biaya Listrik Terhadap pengeluaran 8 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap ATP 0,048 9 Rasio Kenaikan Tarif Terhadap WTP 0,400

10 Pengurangan Konsumsi 0,045

11 Indeks Elastisitas Konsumsi (%pengurangan Konsumsi / % toleransi kenaikan harga)

0,934

12 Jumlah Responden Valid 4

Total Responden 6

Page 37: Presentasi PLN

Kesimpulan• Kota batam adalah salah satu wilayah industri di Indonesia sehingga sesuai

dengan pola daerah industri maka kurva beban listrik untuk wilayah industri, beban puncaknya akan terjadi pada waktu siang hari baik pada hari kerja maupun hari libur sekitar jam 11.00 WIB karena banyaknya kegiatan industrial aktif pada siang hari. Pada malam hari kebanyakan konsumen industrial tidak banyak yang aktif sehingga beban listrik turun. Adanya konsumsi listrik untuk lampu penerangan dan papan reklame, konsumsi ini relatif sangat kecil dibandingkan dengan beban listrik industrial yang umumnya menggunakan motor listrik ukuran besar. Pada saat beban puncak maka industri dan multiguna serta bisnis pemberi kontribusi terbesar.

• Pelanggan PT PLN Batam bersedia tarif dinaikkan dengan besaran Rp.45 – Rp 85, apabila tarif dinaikan maka akan berpengaruh terhadap indeks elastisitas konsumsi konsumen yaitu setiap kenaikan tarif listrik sebesar 1 (satu)persen maka akan berdampak pada penghematan yang harus dilakukan sebesar 0,9- 5,5 % rata-rata konsumsi konsumen perbulan.

Page 38: Presentasi PLN

lanjutan• Ability to Pay pelanggan PT PLN Batam jauh lebih besar dari pada dari

Willingness To Pay mereka, hasil ini di lihat dengan cara membandingkan antara rata-rata kemampuan bayar rekening listrik yang di bayar oleh pelanggan dengan persepsi tarif yang bersedia di bayar oleh konsumen.Hal ini masih besarnya persepsi masyarakat bahwa listrik adalah komuditi publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah dalam penyediaannya. Khusus untuk rumah tangga hanya 5,6 % dari rata-rata pendapatanya digunakan untuk membayar biaya listrik .

• Apabila diperhatikan keadaan ekonomi Kota Batam sebagai daerah industri yang memiliki tingkat PDRB yang sangat besar di bandingkan daerah lainnya di Indonesia, maka aspek ruang(lokasi) dan waktu penggunaannya harus diperhitungkan dalam penentuan tarif listrik. Oleh sebab itu tarif akan adil bagi pengguna dan PT PLN Batam sebagai penyedia, apabila ikut memperhatikan ruang (lokasi) dan waktu penggunaan dalam penentuan tarif yang biasa disebut dengan “spot pricing”.

Page 39: Presentasi PLN

Rekomendasi• PT PLN Batam sebagai penyedia energi di Batam dalam 3 (tiga )tahun ke depan apabila

tidak melakukan suatu analisis optimal dalam perencanaan ketersediaan energy maka Batam akan mengalami krisis Energi Listrik ini dapat dilihat bahwa dalam 3 (tahun )terakhir pertumbuhan penambahan daya tersambung sangat tinggi. Maka sebelum dilakukan penyesuaian tarif, PT PLN Batam wajib membuat sebuah perencanaan yang matang terkait dengan sistem energi listrik Kota Batam di masa yang akan datang serta mensosialisasikanya kepada pelanggan. Bahwa dalam upaya mencegah terjadinya krisis energi inilah maka perlu dilakukan penyesuaian tarif yang diberlakukan untuk menjamin kelayakan financial PT PLN Batam, serta menjamin juga keberlanjutan dan berkembangnya dan meningkatnya kualitas penyedian energi listrik di Batam.

• Setiap kebijakan kenaikan tarif yang diberlakukan hendaknya diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan secara komprehensif, disosialisasikan secara transparan dan akuntabel. Menyampaikan secara jelas informasi yang berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif kepada para pemangku kepentingan; serta menjaring secara bersungguh-sungguh aspirasi yang berkaitan dengan perhitungan dan penetapan tarif dari para pemangku kepentingan.

Page 40: Presentasi PLN

lanjutan• Hasil survey mengenai layanan PT PLN Batam, terkait dengan stabilitas dan kualitas tegangan

serta ganngguan listrik bisa dijadikan referensi bagi PT PLN Batam untuk memotivasi semangat seluruh staf dan karyawannya untuk senantiasa berpikir dan bertindak yang lebih berorientasi pada pelanggan. Dalam konsep manajemen yang berorientasi kepada pelanggan, ‘pelayanan bermutu Total’ harus dengan melibatkan seluruh unsur pimpinan dan karyawan untuk dapat berpikir tentang pelanggan, berinteraksi dengan pelanggan, mendapatkan informasi dari pelanggan, dan mulai memanfaatkan informasi dan hasil analisa yang mengarah kepada perhatian pelanggan dalam penilaian sikap-perilaku yang “jauh lebih baik”.

• Komunikasi yang efektif dan edukatif antara PT PLN Batam dengan para pelanggannya perlu dibangun demi hubungan simbiosis mutualisme yang lebih harmonis diantara keduanya, hal ini bisa diupayakan dengan cara menyediakan sebuah sarana tidak langsung melalui partisipasi mereka dalam manejemen PT PLN Batam, melalui kelompok forum pelanggan (peran sebagai stake holder). Sarana komunikasi ini dapat dijadikan sarana pemindahan informasi dari pelanggan kepada PT PLN Batam yang melayaninya. Melalui informasi atas tingkat kepuasan, prioritas, dan beberapa hal yang lainnya, pelanggan dapat mempengaruhi tindakan dan arah yang ditetapkan oleh PT PLN Batam. Tidak secara langsung pelanggan dapat memberikan masukan dalam diskusi dan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.