presentasi kiara

11
KIARA . 2012 Pesan Penguatan Sektor Perikanan RI

Upload: idris-khaulani

Post on 26-Mar-2016

253 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Kiara

KIARA . 2012

Pesan Penguatan Sektor Perikanan RI

Page 2: Presentasi Kiara

Gambaran Singkat 1. Krisis Eropa berawal ketika terjadi krisis di Amerika Serikat. Sejak itu Eropa

terancam, sebabnya sekitar 28 persen pasar ekspor Eropa ada di AS. 2. Yunani sedang dilanda krisis, dan bukan lagi sekedar dikhawatirkan akan dilanda

krisis. Sementara negara-negara Eropa lainnya, meski indikasinya tidak separah Yunani, namun rata-rata juga turut menunjukkan kemunduran dalam perekonomiannya masing-masing. Satu-satunya negara Eropa yang tampaknya masih jauh dari krisis adalah Jerman. Diluar itu, beberapa negara Eropa termasuk yang besar-besar seperti Spanyol, Italia, Perancis, hingga Inggris, nyaris semuanya mengalami kemunduran ekonomi.

3. Pemburukan ekonomi di Eropa terus berlangsung hingga triwulan pertama 2012. Krisis ekonomi di periferal hingga ke negara inti Eropa mempengaruhi aktifitas ekonomi, terutama permintaan domestik. Penurunan pendapatan negara terjadi di Perancis dan Jerman. PDB di Triwulan 1-2012 tumbuh 0% dari triwulan tahun sebelumnya 0,7% (BI, 2012 mengutip dari Bloomberg).

4. Untuk mengatasi krisis, beberapa negara Eropa melakukan program pengetatan anggaran ( austerity measure ) seperti pemotongan anggaran gaji pegawai, tunjangan kesehatan, hingga belanja infrastruktur mengakibatkan lapangan kerja menyusut drastis dan penggangguran merebak. Daya beli masyarakat Eropa menurun. Dampak ke negara lain sekurangnya bisa dilihat pada perbankan, modal dan perdagangan.

5. Sejumlah negara Asia seperti Cina dan India kini berbenah menimbun sumber daya. Mereka mengeksploitasi sumber daya mineral dan sebagainya, termasuk dari negara Asia lainnya.

6. Sementara Indonesia, yang memang mengalami penurunan ekspor ke UE, tetap jadi incaran pemenuhan pasokan bahan baku mentah, agar industri pengolahan di negara-negara Eropa bangkit.

7. Total ekspor Indonesia tahun 2011 mencapai US$ 203,6 miliar atau meningkat 29,1% dibanding tahun 2010. Peningkatan ekspor Indonesia didorong peningkatan ekspor non-migas sebesar US$ 162 miliar atau 24,8% dan ekspor non-migas sebesar US$ 41,6 miliar atau 48,3%.

8. Ekspor Indonesia sempat mengalami perlambatan pada periode akhir 2011 (Oktober-Desember), yang menunjukkan dampak krisis AS dan Uni Eropa terhadap Indonesia. Data year-on-year Desember 2011 menunjukkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa dan AS mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,9% dan 1,1%.

Page 3: Presentasi Kiara

Kepentingan UE di Indonesia Jelas kepentingan EU; tapi kepentingan Indonesia tidak

( baca: Laporan Akhir Kajian Bersama Kelompok Visi dari Komisi Eropa dan Indonesia tentang “Penguatan Kemitraan Indonesia EU, menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif / CEPA” ). EU memperkuat posisinya melalui investasi dan

perdagangan di Indonesia

a.EU menginginkan Indonesia menurunkan tarif secara sepihak ( unilateral ) (hal 14 ). Kelompok Visi oleh karena itu merekomendasikan perubahan ke peniadaan tarif bagi 95% pos tarif ( meliputi setidaknya 95% nilai perdagangan UE-Indonesia ) dalam periode maksimal 9 tahun. Klausa best-endeavour berlaku untuk menghapuskan 5% sisanya ( hal 23 ).

b. Kepentingan investasi EU terbatas pada sektor prioritas yang berpotensi memajukan industri di Eropa, yakni infrastructure, chemicals, food, metal, manufacturing and services(banking, express delivery and logistics, and construction) ( hal 27-28 )

Page 4: Presentasi Kiara

Situasi Rekomendasi Kebijakan 1. Kebutuhan akan bahan baku ikan/ udang yang tinggi untuk industri dan pangan. Eropa (juga Amerika Utara) mengalami defisit suplai ikan. Tingginya nilai ekspor udang, salmon, tuna, hingga ikan pelagis kecil membuat kebanyakan negara Eropa memperdagangkannya ke pasar internasional.

# Udang masih merupakan komoditas teratas bahan pangan di Eropa. Terkecuali Spanyol, impor udang meningkat di sejumlah pasar di semua negara anggota Uni Eropa Udang masih merupakan komoditas teratas bahan pangan di Eropa.

( FAO, 2010. Hal 7 )

# Industri butuh bahan baku. Pengolahan ikan asap dan yang diasinkan terdapat di Eropa Tengah dan Timur. (FAO, 2010. Hal 46). Sementara impor Inggris, Belanda, Perancis, Norwegia ke Indonesia berupa ikan belahan (fish fillet); minyak dan lemak ikan, bahan umpan dan pupuk (Sidatik, 2010).

“Indonesia has a cost advantage in its proximity to large marine and fishery resources and its abundant supply.... (hal 86). Indonesia diakui memiliki sumber daya perikanan melimpah.

… exports could be increased in terms of traditional exports and diversified into various other fish species and processed products that are in high demand abroad, for example, the main exports from aquaculture are shrimp (unfrozen, frozen and canned), crabs (unfrozen, frozen and canned), frog legs (fresh or chilled), ornamental fish (freshwater and mariculture), mollusks (scallops and snails), including capture products like tuna, jelly fish and coral fish as well as fish fat and oil and shrimp crackers ( hal 84 ) . UE mengupayakan peningkatan masuknya ikan Indonesia, yang bernilai jual tinggi di pasar internasional, untuk diekspor kembali dalam bentuk olahan.

2. Langkanya bahan pangan perikanan karena penurunan pekerja di sektor perikanan. Jumlah pekerja pada sektor kenelayanan menurun di Eropa, (serta di Amerika Utara dan Jepang). Diperkirakan bahwa sekitar 1,3 juta orang yang bekerja di perikanan tangkap dan budidaya di negara maju pada tahun 2008, yang turun menjadi 11 persen dibandingkan dengan situasi pada tahun 1990 (FAO, 2010. Hal 7);

The third opportunity lies in aquaculture growth and development … Given that two-thirds of Indonesia territory consists of marine and inland waters with an abundance of natural resources, the development of aquaculture and sustainable capture fisheries has the potential to make the fishery industry a leading engines of growth and development for the country ( hal 84 ). UE menargetkan hasil produk budidaya ikan Indonesia dapat masuk ke pasar Eropa .

Page 5: Presentasi Kiara

Ekolabel, sanitasi dan fitosanitasi adalah aturan bermuka dua, karena produk aturan ini tidak memberikan perubahan perbaikan lingkungan di negara produsen. PT. Panca Mitra Multi Perdana (PMMP), yang mendapat sertifikat “sustainable seafood” dari Friend of The Sea, melakukan kejahatan: a. membuang limbah ke Sungai Landangan, Jatim. Pun setelah diberi sertifikat. sampai sekarang belum ada koreksi terhadap PMMP. Perusahaan tetap melakukan ekspor udang, ikan beku, dan cumi-cumi ke Swedia, Jerman, Denmark dan Swiss. Hingga pada akhirnya aturan-aturan ini adalah soal pengendalian dari pembuat aturan yakni bagaimana negara seperti Indonesia mengakses pasar UE secara terstruktur, termasuk jenis produk apa yang dijual.  Persyaratan yang lebih ketat melemahkan posisi produsen. Selain penyedia jasa sertifikasi, ritel (Carrefour (Perancis), Tesco (Inggris), Metro AG (Jerman), WalMart (AS), dst adalah penggerak utama dari fenomena ekolabel dan memetik hasil paling banyak. Sementara produsen (negara berkembang seperti Indonesia) menanggung beban biaya dari sertifikasi, termasuk biaya ahli, yang dapat berkisar dari beberapa ribu dolar AS hingga sekitar USD 250 ribu. Tergantung pada ukuran dan kompleksitas produksi dan  skema yang dipilih.

Ketergantungan pasar memaksa Indonesia fokus pada pasar tertentu, seperti Jepang. Indonesia melakukan cuci gudang hasil perikanan. Jual habis, harga murah.

Harga murah dipastikan melalui penetapan penurunan, bahkan penghapusan tarif, seperti melalui IJEPA dan CAFTA. IJEPA dan CAFTA sudah cukup menjadi pelajaran pahit bagi Indonesia yang membuat Indonesia terdesak sebagai produsen bahan baku ikan mentah, dan pengimpor produk ikan olahan. Indonesia sudah dikalahkan perikanannya oleh kepentingan banyak negara.

Indonesia, negara kepulauan yang sektor perikanannya terpuruk!

Page 6: Presentasi Kiara

Landangan River (East Java) in eastern side of PT. PMMP

Page 7: Presentasi Kiara

Perkembangan Neraca Perdagangan Ikan dan Produk Perikanan Indonesia Tahun 1996 - 2010

7Sumber : diolah dari data UN-Comtrade 1996-2010, www.un.org dan BPS (2011)

Penurunan Neraca Perdagangan terjadi pada masa krisis ekonomi (1997-1999), Awal Reformasi (2001, 2002 dan 2004), dan Tahun 2009

Neraca perdagangan Tahun 2009 berada di bawah tahun 1996 Penurunan neraca perdagangan tahun 2004 dan 2009 lebih disebabkan

oleh tingginya nilai impor ikan dan produk perikanan Indonesia dari Negara China

Page 8: Presentasi Kiara

Perkembangan Nilai Investasi Perikanan Indonesia

Tahun 2011

8

PMA (Juta US $) PMDN (Rp. Milyar)

Triwulan 1 1,2 0

Triwulan 2 6,4 < 1 Milyar Rupiah

Triwulan 3 0,7 0

Sumber : BKPM 2011

Cat: tidak ada perkembangan investasi perikanan signifikan pasca CAFTA dan IJEPA

Page 9: Presentasi Kiara

RekomendasiDengan adanya krisis, penguatan ekonomi dalam negeri jadi target selanjutnya. Tapi persoalannya bagaimana membangkitkan daya dukung dari sektor perikanan?

No Isu Strategi

1 Belum adanya jaminan ketersediaan ikan untuk konsumsi masyarakat dan kebutuhan bahan baku UPI

Membuat peraturan perdagangan yang bertujuan menjamin ketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat dan kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan dalam negeri.

2 Impor ikan dan produk perikanan masih sangat tinggi menyebabkan daya saing produk perikanan dalam negeri terancam

Pengendalian Laju Impor Ikan Nasional

3 Nelayan dan masyarakat pesisir, tidak merata kesejahteraannya karena minimnya dukungan negara.

Pemerataan distribusi BBM bersubsidi, kemudahan akses modal usaha dan penyediaan asuransi iklim bagi semua nelayan

Page 10: Presentasi Kiara

No Isu Strategi

4 Belum terkendalinya ketersediaan ikan dan bahan baku UPI ketika musim paceklik (kekurangan bahan baku) dan musim panen ikan (kelebihan bahan baku)

Pembentukan BULOG Perikanan

Penambahan Prasarana dan Sarana Untuk Mempertahankan Mutu Ikan di Pelabuhan atau Pusat Pendaratan Ikan di Indonesia Timur.

5 Belum terideintifikasinya perdagangan ikan antar wilayah sehingga kesulitan memperhitungkan berapa tingkat kebutuhan ikan antar wilayah di Indonesia. Kebutuhan ikan dan produksi ikan disetiap daerah berbeda-beda, ada daerah yang kelebihan pasokan ikan dan ada daerah yang kekurangan pasokan ikan

Administrasi pemasaran konsumsi domestik;

Meningkatkan perdagangan ikan antar wilayah di Indonesia perlu dukungan armada transportasi antar pulau

Page 11: Presentasi Kiara

Rekomendasi Indonesia tidak siap menghadapi Uni Eropa. Karena Uni Eropa unggul dalam

teknologi, investasi, perdagangan dan pelaksanaan kebijakan proteksi.

Antara Uni Eropa dan Indonesia, kontrak kerjasama dengan eksploitasi SDA mentah—akan tetap berjalan. Dengan begitu, posisi Indonesia akan tetap dirugikan, industrinya tetap terseokseok, lapangan kerja tidak bertambah signifikan.

Maka itu, CEPA EU-Indonesia perlu ditunda. Indonesia harus berbenah. Perkuat pasar dalam negeri, agar rakyat bisa menghadapi krisis dan negara tidak tergantung sepenuhnya pada negara lain.

Krisis ekonomi membuat permintaan atas produk perikanan menurun di Eropa dan negara lainnya. Dalam situasi ini, posisi Indonesia adalah fokus menguatkan perekonomian rakyat, agar daya beli terjaga, sehingga tetap ada pasar bagi produksi domestik.

Dalam rangka penguatan ekonomi domestik, Indonesia perlu menyelamatkan pertanian dan perikanan, utamanya para produsen tradisional yang merupakan pilar utama terpenuhinya bahan pangan bangsa.