presentasi debit air.ppt

10
1. PENGERTIAN DEBIT 1. PENGERTIAN DEBIT 2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT 2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT 3. METODE PENGUKURAN DEBIT 3. METODE PENGUKURAN DEBIT AIR AIR 4. FAKTOR PENENTU DEBIT 4. FAKTOR PENENTU DEBIT 5. KESIMPULAN 5. KESIMPULAN DEBIT AIR DEBIT AIR

Upload: onay-rudy

Post on 25-Jul-2015

285 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

1. PENGERTIAN DEBIT1. PENGERTIAN DEBIT

2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT

3. METODE PENGUKURAN DEBIT3. METODE PENGUKURAN DEBIT AIRAIR

4. FAKTOR PENENTU DEBIT4. FAKTOR PENENTU DEBIT

5. KESIMPULAN5. KESIMPULAN

DEBIT AIRDEBIT AIR

1. PENGERTIAN DEBIT AIR1. PENGERTIAN DEBIT AIR

Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt). meter kubik per detik (m3/dt).

MENUMENU

2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT2. PROSES TERBENTUKNYA DEBIT

Sungai itu terbentuk dgn Sungai itu terbentuk dgn adanya aliran air dari satu adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber air atau beberapa sumber air yang berada di yang berada di ketinggian,umpamanya ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah cekungan yang paling mudah tergerus air, tergerus air,

MENUMENU

selanjutnya air itu akan mengalir di atas selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah, permukaan tanah yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian- bagian dipermukaan karena ada bagian- bagian dipermukaan tanah yg tidak begitu keras,maka tanah yg tidak begitu keras,maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur alur yang tercipta makin hari makin alur yang tercipta makin hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan panjang, seiring dengan makin deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu, makin seringnya air mengalir di alur itu, maka semakin panjang dan semakin maka semakin panjang dan semakin dalam, dalam,

MENUMENU

alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang banyak, sebesar alur itu, atau batu yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebarlebar

MENUMENU

3. METODE PENGUKURAN DEBIT AIR3. METODE PENGUKURAN DEBIT AIR

Area-velocity methodArea-velocity method Fload area methodFload area method Metode kontinyuMetode kontinyu

MENUMENU

4. FAKTOR PENENTU DEBIT AIR4. FAKTOR PENENTU DEBIT AIR

1.1. Intensitas hujanIntensitas hujan

2.2. Pengundulan HutanPengundulan Hutan

3.3. Pengalihan hutan menjadi lahan pertanianPengalihan hutan menjadi lahan pertanian

4.4. IntersepsiIntersepsi

5.5. Evaporasi dan TranspirasiEvaporasi dan Transpirasi

MENUMENU

5. KESIMPULAN5. KESIMPULAN

1.1. Debit air merupakan komponen yang penting dalam Debit air merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan suatu DASpengelolaan suatu DAS

2.2. Pelestarian hutan juga penting dalam rangka Pelestarian hutan juga penting dalam rangka menjaga kestabilan debit air yang ada di DAS, menjaga kestabilan debit air yang ada di DAS, karena hutan merupakan faktor utama dalam hal karena hutan merupakan faktor utama dalam hal penyerapan air tanah serta dalam proses Evaporasi penyerapan air tanah serta dalam proses Evaporasi dan Transpirasi. Juga pengendali terjadinya longsor dan Transpirasi. Juga pengendali terjadinya longsor yang mengakibatkan permukaan sungai menjadi yang mengakibatkan permukaan sungai menjadi dangkal, jika terjadi pendangkalan maka debit air dangkal, jika terjadi pendangkalan maka debit air sungai akan ikut berkurang.sungai akan ikut berkurang.

MENUMENU

3.3. Pengukuran debit sungai memerlukan penentuan Pengukuran debit sungai memerlukan penentuan lokasi alat ukur yang memadai untuk mendapatkan lokasi alat ukur yang memadai untuk mendapatkan kecepatan aliran sungai rata-rata yang tepat. Jumlah kecepatan aliran sungai rata-rata yang tepat. Jumlah lokasi alat ukur perlu dibatasi agar waktu yang lokasi alat ukur perlu dibatasi agar waktu yang diperlukan masih dalam jangkauan, terutama bila diperlukan masih dalam jangkauan, terutama bila perubahan tinggi muka air berlangsung dengan cepat.perubahan tinggi muka air berlangsung dengan cepat.

4.4. Selain menjaga pelestarian hutan, juga yang tidak Selain menjaga pelestarian hutan, juga yang tidak kalah pentingnya yang sangat penting kita perhatikan kalah pentingnya yang sangat penting kita perhatikan yaitu tingkah laku manusia terhadap DAS, seperti yaitu tingkah laku manusia terhadap DAS, seperti pembuangan sampah sembarangan.pembuangan sampah sembarangan.

MENUMENU

END SHOWEND SHOW