prescil abses hepar

Upload: nissa-khoirunnisa

Post on 01-Mar-2018

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    1/21

    I. PENDAHULUAN

    Abses hepar adalah suatu kavitas dalam hepar yang berisi pus/nanah.

    Kavitas ini dapat terbentuk karena infeksi yang terjadi karena bakteri, jamur,

    parasit yang berasal dari sistem gastrointestinal yang ditandai proses supurasi

    dan terbentuknya nanah pada parenkim hari (Peralta, 200! "a#ir, 200$.

    %e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amebik (A'A$ dan abses

    hati piogenik (A'P$. A'A merupakan salah satu komplikasi amebiasis

    ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik,

    termasuk ndonesia. A'P dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver

    abscess, bacterial abscess of the liver, atau bacterial hepatic abscess()enas,

    200*$.

    Abses hati didapatkan di seluruh dunia, abses hati piogenik lebih sering

    ditemukan di negara maju termasuk Amerika %erikat, sedangkan abses hati

    ameba di negara sedang berkembang yang beriklim tropis dan sub tropis

    terutama pada daerah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik. 'ampir

    0 + penduduk dunia terutama negara berkembang terinfeksi E.histolytica

    tetapi hanya /0 yang memperlihatkan gejala. Penelitian di ndonesia

    menunjukkan perbandingan pria dan anita berkisar - sampai 22, yang

    tersering pada dekade keempat. nfeksiE.histolytica memiliki prevalensi yang

    tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang padat penduduk,

    sanitasi serta gi#i yang buruk.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    2/21

    II. LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS PASIEN

    "ama n. 1

    mur 32 tahun

    4enis Kelamin 5aki6laki

    Alamat Karangleas 5or 1 2 1) - Purokerto 7arat

    Pekerjaan Karyaan sasta

    Agama slam

    gl. 8asuk 1% 7 8ei 209 (pukul 22.:0$

    B. ANAMNESIS

    1. Keluhan utama

    "yeri perut kanan atas

    2. Riwayat Penyait Sea!an"

    Pasien datang sendiri ke ;< 1%< Prof. dr. 8argono %oekarjo

    Purokerto dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak minggu yang

    lalu. "yeri perut dirasakan sangat mengganggu aktifitas. "yeri semakin

    berat jika pasien menarik nafas panjang. Pasien mengeluh demam sejak 2

    hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual, nafsu makan menurun,

    banyak berkeringat di malam hari, mudah lelah, mata menguning, nyeri

    dada saat bernafas, dan 7AK seperti teh.

    #. Riwayat Penyait Dahulu

    a. 1iayat hipertensi disangkal

    b. 1iayat asma disangkal

    &. 1iayat alergi disangkal

    d. 1iayat ken&ing manis disangkal

    e. 1iayat penyakit jantung disangkal

    f. 1iayat penyakit paru disangkal

    g. 1iayat penyakit ginjal disangkalh. 1iayat penyakit lain disangkal

    $. Riwayat PenyaitKelua!"a

    a. 1iayat hipertensi disangkal

    b. 1iayat asma disangkal

    &. 1iayat ken&ing manis disangkal

    d. 1iayat penyakit jantung disangkal

    e. 1iayat penyakit ginjal disangkal

    f. 1iayat penyakit kandungan disangkal

    %. Riwayat Penyait S&'ial

    2

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    3/21

    Pasien bekerja sebagai karyaan di salah satu perusahaan sasta.

    Pasien mempunyai orang istri dan 2 orang anak. Pasien sering

    mengonsumsi minuman keras di tempat karaoke bersama teman6teman

    kerjanya hampir setiap malam. Kebiasaan ini sudah terjadi sejak tahun

    yang lalu. Pasien juga sering merokok sejak remaja. Pasien merokok

    bungkus sehari.

    (. PEMERIKSAAN )ISIK

    . Keadaan umum/kesadaran tampak sakit/&ompos mentis

    2. =ital sign

    ekanan

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    4/21

    PEMERIKSAAN DARAH HASIL NILAI NORMAL

    3

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    5/21

    Da!ah Len"a

    'emoglobin 2.2 ,2 E :,* g/dl

    5eukosit 1.2%- H -C>0 6 0.030/Fl'ematokrit #0 L -3 6 3: +

    ritrosit $.2 L -,C E :,2/ Fl

    rombosit 20>.000 :0.000 E 3:0.000

    8@= >9 *C,0 E CC,0 f5

    8@' 2>.C 2*,> E -,0 pg

    8@'@ --.9 --,0 E -*,0 +

    160*

    2. US+

    8assa bentuk membulat, batas tegas relatif li&in di segmen *6> hepar

    dengan ukuran 9,> ? 3,: &m suspe&t abses.

    #. (T S3an

    5esi bentuk bulat, batas te gas, tepi li&in, berdinding tebal di segmen 9, *,

    berukuran *,> ? :,: &m, &enderung abses.fusi pleura bilateral

    E. DIA+NOSA KER*A

    Abses 'epar

    ). TINDAKAN DAN TERAPI

    . "on Iarmakologis

    a. dukasi penyakit kepada pasien meliputi terapi, komplikasi

    penyakit, prognosis penyakit

    b. Konsul 7edah

    :

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    6/21

    2. Iarmakologi

    a. nfus 15 Amino Iluid 20 tpm

    b. nj @eftria?one gr/2 jam&. Para&etamol tab -? tab

    d. njeksi metronida#ol :00 mg/> jam

    +. PRO+NOSIS

    Juo ad vitam dubia ad malam

    Juo ad sanationam dubia ad malam

    Juo ad fun&tionam dubia ad malam

    III. MASALAHDAN PEMBAHASAN

    Pasien datang ke ;< 1%8% dengan keluhan nyeri perut kanan atas terus6menerus, demam, dan mual. Pasien sudah berobat ke 1% Purokerto, tetapi

    tidak ada perubahan.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    7/21

    I4. TIN*AUAN PUSTAKA

    A. De5ini'i

    Abes hepar adalah suatu kavitas dalam hepar yang berisi pus/nanah.

    Kavitas ini dapat terbentuk karena infeksi yang terjadi karena bakteri, jamur,

    parasit yang berasal dari sistem gastrointestinal yang ditandai proses supurasi

    dan terbentuknya nanah pada parenkim hati (Peralta, 200! "a#ir, 200$.

    %e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amoeba (A'A$ dan abses

    hati piogenik (A'P$. A'A merupakan salah satu komplikasi amebiasis

    ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik,

    termasuk ndonesia. A'P dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver

    abscess, bacterial abscess of the liver, atau bacterial hepatic abscess()enas,

    200*$.

    B. Eti&l&"i

    Penyebab abses hepar antara lain

    . Abses 'epar Amoeba

    Penyebab abses hepar amoeba adalahEntamoeba histolytica yang

    merupakan proto#oa usus kelasRhizopoda(%ofanhadi, 200*$.

    2. Abses 'epar Piogenik

    Penyebab abses hepar piogenik adalah enterobacteriaceae,

    microaerophilic streptococci, anaerobic streptococci, klebsiella

    pneumoniae, bacteriodes, fusobacterium, staphylococcus aureus,

    staphylococcus milleri, candida albicans, aspergillus, actinomyces,

    eikenella corrodens, yersinia enterolitica, salmonella typhi, brucella

    melitensis, dan jamur. Grganisme penyebab yang paling sering ditemukan

    adalah E.Coli, Klebsiella pneumoniae, roteus vulgaris, Enterobacter

    aerogenes dan spesies dari bakteri anaerob (&ontohnya !treptococcus

    "illeri$. !taphylococcus aureusbiasanya organisme penyebab pada pasien

    yang juga memiliki penyakit granuloma yang kronik ()enas, 200*$.

    (. Ei6emi&l&"i

    *

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    8/21

    Abses hati didapatkan di seluruh dunia, abses hati piogenik lebih sering

    ditemukan di negara maju termasuk Amerika %erikat, sedangkan abses hati

    amoeba di negara sedang berkembang yang beriklim tropis dan sub tropis

    terutama pada daerah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik (Kumar,

    200*$.

    'ampir 0 + penduduk dunia terutama negara berkembang terinfeksi

    E.histolytica tetapi hanya /0 yang memperlihatkan gejala. nsidens

    amubiasis hati di rumah sakit seperti hailand berkisar 0,* + sedangkan di

    berbagai rumah sakit di ndonesia berkisar antara :6:+ pasien/tahun.Penelitian di ndonesia menunjukkan perbandingan pria dan anita berkisar

    - sampai 22, yang tersering pada dekade keempat. Penularan umumnya

    melalui jalur oral6fekal dan dapat juga oral6anal6fekal. Kebanyakan yang

    menderita amubiasis hati adalah pria dengan rasio -,36>,: kali lebih sering

    dari anita. sia yang sering dikenai berkisar antara 206:0 tahun terutama

    deasa muda dan lebih jarang pada anak. nfeksi E.histolytica memiliki

    prevalensi yang tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang

    padat penduduk, sanitasi serta gi#i yang buruk (Iriedman et. al, 200>$.

    D. )at&! Ri'i&

    Iaktor resiko dari abses hepar adalah (8andell, 200$

    . Inflammatory bowel disease, terutama @rohn disease karena

    kehilangan pelindung mukosa 5iver &irrhosis

    2. ransplantasi hepar

    -. mboli arteri hepati&a3. %istem imun yang rendah

    :. Grang tua

    9. 8alnutrisi, kehamilan, pemakaian steroid dan pemakaian alkohol

    E. Pat&"ene'i'

    . Abses 'epar Amoeba

    >

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    9/21

    @ara penularan umumnya fe&al6oral yaitu dengan menelan

    kista, baik melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau

    transmisi langsung pada orang dengan higiene yang buruk. Kasus yang

    jarang terjadi adalah penularan melalui seks oral ataupun anal (Kumar

    et. al, 200*! Iau&i et. al, 200>$.

    E.hystolitica dalam 2 bentuk, baik bentuk trofo#oit yang

    menyebabkan penyakit invasif maupun kista bentuk infektif yang

    dapat ditemukan pada lumen usus. 7entuk kista tahan terhadap asam

    lambung namun dindingnya akan diurai oleh tripsin dalam usus halus.

    Kemudian kista pe&ah dan melepaskan trofo#oit yang kemudian

    menginvasi lapisan mukosa usus. Amuba ini dapat menjadi patogen

    dengan mensekresi enzim cysteine protease, sehingga melisiskan

    jaringan maupun eritrosit dan menyebar keseluruh organ se&ara

    hematogen dan perkontinuinatum. Amoeba yang masuk ke submukosa

    memasuki kapiler darah, ikut dalam aliran darah melalui vena porta ke

    hati.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    10/21

    Abses hati dapat berbentuk soliter maupun multipel. 'al ini

    dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun se&ara langsung dari

    tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum. 'ati menerima

    darah se&ara sistemik maupun melalui sirkulasi vena portal, hal ini

    memungkinkan terinfeksinya hati oleh karena paparan bakteri yang

    berulang, tetapi dengan adanya sel Kuppfer yang membatasi sinusoid

    hati akan menghindari terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. 7akteri

    piogenik dapat memperoleh akses ke hati dengan ekstensi langsung

    dari organ6organ yang berdekatan atau melalui vena portal atau arteri

    hepatika. Adanya penyakit sistem biliaris sehingga terjadi obstruksi

    aliran empedu akan menyebabkan terjadinya proliferasi bakteri

    ("i&kloes, 20$.

    Adanya tekanan dan distensi kanalikuli akan melibatkan

    &abang6&abang dari vena portal dan limfatik sehingga akan terbentuk

    formasi abses fileflebitis. 8ikroabses yang terbentuk akan menyebar

    se&ara hematogen sehingga terjadi bakteremia sistemik. Penetrasi

    akibat trauma tusuk akan menyebabkan inokulasi bakteri pada

    parenkim hati sehingga terjadi A'P. Penetrasi akibat trauma tumpul

    menyebabkan nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan terjadinya

    kebo&oran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan dari kanalikuli.

    Kerusakan kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan

    terjadi pembentukan pus. 5obus kanan hati lebih sering terjadi A'P

    dibanding lobus kiri, kal ini berdasarkan anatomi hati, yaitu lobus

    kanan menerima darah dari arteri mesenterika superior dan vena portal

    sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika inferior

    dan aliran limfatik ("i&kloes, 20$.

    ). Tan6a 6an +e7ala

    0

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    11/21

    . Abses 'epar Amoeba

    ;ejala (Krige, 200! %oedarto, 200*! 7railita, 20$

    a. 630 o@$b. "yeri perut kanan atas, kadang nyeri epigastrium dan dapat

    menjalar hingga bahu kanan dan daerah skapula

    &. Anoreksia

    d. "ausea

    e. =omitus

    f. Keringat malam

    g. 7erat badan menurun

    h. 7atuk

    i. Pembengkakan perut kanan atas

    j. kterusk. 7uang air besar berdarah

    l. Kadang ditemukan riayat diare

    m. Kadang terjadi &egukan (hi&&up$

    Kelainan fisis

    a. kterus

    b. emperatur naik

    &. 8alnutrisi

    d. 'epatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan atau disertai

    komplikasi

    e. "yeri perut kanan atas

    f. Iluktuasi

    2. Abses hati piogenik

    ;ambaran klinis abses hati piogenik menunjukkan manifestasi

    sistemik yang lebih berat dari abses hati amuba. Keluhan (Krige, 200!

    Kliegman, 200*$

    a.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    12/21

    a. 'epatomegali

    b. "yeri tekan perut kanan

    &. kterus, namun jarang terjadid. Kelainan paru dengan gejala batuk, sesak nafas serta nyeri pleura

    e. 7uang air besar berarna seperti kapur

    f. 7uang air ke&il berarna gelap

    g. %plenomegali pada A'P yang telah menjadi kronik

    +. Pene"aan Dia"n&'i'

    . Abses 'epar Amoeba

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    13/21

    *$ 1espons terhadap terapi amebisid

    2. Abses 'epar Piogenik

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    14/21

    bilirubin, alkalin fosfatase, peningkatan en#im transaminase,

    serum bilirubin, berkurangnya konsentrasi albumin serum dan

    aktu protrombin yang memanjang menunjukkan baha

    terdapat kegagalan fungsi hati. Kultur darah yang

    memperlihatkan bakterial penyebab menjadi standar emas

    untuk menegakkan diagnosis se&ara mikrobiologik.

    Pemeriksaan biakan pada permulaan penyakit sering tidak

    ditemukan kuman. Kuman yang sering ditemukan adalah

    kuman gram negatif seperti roteus vulgaris, $erobacter

    aerogenes atau seudomonas aeruginosa, sedangkan kuman

    anaerib"icroaerofilic sp, !treptococci sp, %acteroides sp, atau

    &usobacterium sp (%oedarto, 200*$.

    b. Pemeriksaan 1adiologi

    Pada pasien abses hati amebik, foto thoraks menunjukkan

    peninggian kubah diafragma kanan dan berkurangnya

    pergerakan diafragma efusi pleura kolaps paru dan abses paru.

    Kelainan pada foto polos abdomen tidak begitu banyak.

    8ungkin berupa gambaran ileus, hepatomegali atau gambaran

    udara bebas di atas hati. 4arang didapatkan air fluid level yang

    jelas, %; untuk mendeteksi amubiasis hati, %; sama

    efektifnya dengan @ atau 81. ;ambaran %; pada

    amubiasis hati adalah bentuk bulat atau oval tidak ada gema

    dinding yang berarti ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati

    normal bersentuhan dengan kapsul hati dan peninggian sonic

    distal. ;ambaran @ s&an >:+ berupa massa soliter relatif

    besar, monolokular, prakontras tampak sebagai massa hipodens

    berbatas suram.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    15/21

    peninggian diafragma kanan, efusi pleura, atelektasis basal

    paru, empiema, atau abses paru. Pada foto thoraks PA, sudut

    kardiofrenikus tertutup, pada posisi lateral sudut kostofrenikus

    anterior tertutup. %e&ara angiografik abses merupakan daerah

    avaskuler. Kadang6kadang didapatkan gas atau &airan pada

    subdiafragma kanan. Pemeriksaan %;, radionu&lide s&anning,

    @ s&an dan 81 mempunyai nilai diagnosis yang tinggi. @

    s&an dan 81 dapat menetapkan lokasi abses lebih akurat

    terutama untuk drainase perkutan atau tindakan bedah.

    ;ambaran @ s&an apabila mikroabses berupa lesi hipodens

    ke&il6ke&il D : mm sukar dibedakan dari mikroabses jamur, rim

    enhan&ement pada mikroabses sukar dinilai karena lesi terlalu

    ke&il. Apabila mikroabses 0 mm atau membentuk kluster

    sehingga tampak massa agak besar maka prakontras kluster

    piogenik abses tampak sebagai masa low density berbatas

    suram. Pas&a kontras fase arterial tampak gambaran khas

    berupa masa dengan rim enhancement dimana hanya kapsul

    abses yang tebal yang menyengat. 7agian tengah abses terlihat

    hipodens dengan banyak septa6septa halus yang juga

    menyengat, sehingga membentuk gambaran menyerupai jala.

    Iase porta penyengatan dinding kapsul abses akan semakin

    menonjol dan sekitar dinding abses tampak area yang hipodens

    sebagai reaksi edema di sekitar abses. %ebagian ke&il piogenik

    bersifat monokuler, tidak bersepta, dan menyerupai abses

    amoebiasis. Pembentukan gas di dalam abses biasanya pada

    infeksi oleh kuman Klebsiella (ljas, 200>$.

    Karateristik abses pada pemeriksaan 81 adalah lesi

    dengan penyengatan kontras yang berbentuk &in&in dan bagian

    sentral yang tidak tampak penyengatan. @in&in penyengatan

    tetap terlihat pada fase tunda %angat sukar dibedakan gambaran

    %; antara abses piogenik dan amebik. 7iasanya sangat besar,

    :

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    16/21

    kadang6kadang multilokular. %truktur eko rendah sampai &airan

    (anekoik$ dengan adanya ber&ak6ber&ak hiperekoik (debris$ di

    dalamnya. epinya tegas, ireguler yang makin lama makin

    bertambah tebal (ljas, 200>$.

    H. Penatala'anaan

    . Abses hati amoeba

    a. 8edikamentosa

    Abses hati amoeba tanpa komplikasi lain dapat menunjukkan

    penyembuhan yang besar bila diterapi hanya dengan antiamoeba.

    Pengobatan yang dianjurkan adalah (;unaan, 200>$'( "etronidazole

    "etronidazole merupakan derivat nitroimidazole, efektif untuk

    amubiasis intestinal maupun ekstraintestinal., efek samping

    yang paling sering adalah sakit kepala, mual, mulut kering, dan

    rasa ke&ap logam.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    17/21

    selama - minggu. $.

    $

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    18/21

    $ $

    $ Penisilin atau sefalosporin untuk &o&&us gram positif dan

    beberapa jenis bakteri gram negatif yang sensitif. 8isalnya

    sefalosporin generasi ketiga seperti &efopera#one 62

    gr/2jam/=

    2$ 8etronida#ole, klindamisin atau kloramfenikol untuk

    bakteri anaerob terutama 7. fragilis.

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    19/21

    . Abses 'ati Amebik (A'A$

    Komplikasi yang dapat terjadi pada Abses 'ati Amebik, yaitu

    (Iau&i, 200>$

    a. nfeksi sekunder

    8erupakan komplikasi paling sering terjadi pada 0620 + kasus.

    b. 1uptur atau penjalaran langsung

    1ongga atau organ yang terkena tergantung pada letak abses,

    misalnya abses di lobus kiri mudah pe&ah ke perikardium dan

    intraperitoneum. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal (0620

    +$, kemudian ke rongga intraperitoneum (96C +$ selanjutnya

    perikardium (0,0 +$ dan organ6organ lain seperti kulit dan ginjal.&. Komplikasi vaskuler

    1uptur ke dalam vena porta, saluran empedu atau traktus

    gastrointestinalis jarang terjadi.

    d. Parasitemia, amebiasis serebral

    E. histolyticabisa masuk aliran darah sistemik dan

    menyangkut di organ lain misalnya otak yang akan memberikan

    gambaran klinik dari lesi fokal intrakranial.

    2. Abses 'ati Piogenik (A'P$

    %aat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit yang

    berat, seperti (Iau&i, 200>$

    a. %eptikemia/bakterimia dengan mortalitas >: +

    b. 1uptur abses hati disertai peritonitis generalisata dengan mortalitas

    96* +

    &. Kelainan pleuropulmona5

    d. ;agal hati

    e. Perdarahan ke dalam rongga abses

    f. mpyema

    g. Iistula hepatobronkial

    h. 1uptur kedalam perikard atau retroperitoneum.%esudah mendapat terapi, sering terjadi diathesis hemoragik,

    infeksi luka, abses rekuren, perdarahan sekunder, gagal hati dan terjadi

    rekurensi atau reaktifasi abses.

    *. P!&"n&'i'

    Pada kasus yang membutuhkan tindakan operasi mortalitas sekitar 2+.

    4ika ada peritonitis amuba, mortalitas dapat men&apai 306:0+. Kematian yang

    tinggi ini disebabkan keadaan umum yang jelek, malnutrisi, ikterus, dan

    renjatan. %ebab kematian biasanya sepsis atau sindromhepatorenal. %elain itu,

    C

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    20/21

    prognosis penyakit ini juga dipengaruhi oleh virulensi penyakit, status

    imunitas, usia lanjut, letak serta jumlah abses dan terdapatnya komplikasi.

    Kematian terjadi pada sekitar :+ pasien dengan infeksi ektraintestinal, serta

    infeksi peritonial dan peri&ardium (%ofanhadi, 200*$.

    Prognosis abses piogenik sangat ditentukan diagnosis dini, lokasi yang

    akurat dengan ultrasonografi, perbaikan dalam mikrobiologi seperti

    kultur anaerob, pemberian antibiotik perioperatif dan aspirasi perkutan atau

    drainasese&ara bedah. Iaktor utama yang menentukan mortalitas antara lain

    umur, jumlah abses, adanya komplikasi serta bakterimia polimikrobial dan

    gangguanfungsi hati seperti ikterus atau hipoalbuminemia (%ofanhadi,

    200*$.

    20

  • 7/26/2019 PRESCIL ABSES HEPAR

    21/21

    KESIMPULAN

    . %e&ara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amoeba (A'A$

    dan abses hati piogenik (A'P$

    2.