prediksi karakteristik tempat pembuangan akhir sampah supit urang dan produksi gas metana

18
PREDIKSI KARAKTERISTIK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SUPIT URANG DAN PRODUKSI GAS METANA Achmad Fauzan HS* Center forEnergy and Environment Regional Development, Muhammadiyah University at Malang In Indonesia ABSTRAK. Supit Urang adalah TPA sampah milik Pemkot Malang Jawa timur. Komposisi sampah di malang (74%) organics menghasilkan menghasilkan gas metan yang merupakan gas rumah kaca (Green House Gas/ GHG). Beberapa cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah dengan pengurangan gas metan dengan cara diambil dan dimanfaatkan untuk dibakar atau untuk menghasilkan listrik. Sebagaipersiapan perlu diperkirakan karakteristik produksi gas metan tsb. Naskah ini didedikasikan untuk mendapatkan prediksi karakteristik produksi gas Metan selam beberapa tahun. Perhitungan ini didasarkan pada data limbah produksi pada 2006, data penduduk data dari tahun 2001 hingga 2006, dengan menggunakan rumus formal pertumbuhan limbah kualitas & kuantitas. Prediksi dan simulasi karakteristik produksi sampah adalah dengan menggunakan Jacob’s Single phase Model yang telah divalidasi oleh TNO, Utretch Belanda. Jumlah sampah di lokasi penimbunan menjadi 172 040 ton pada tahun 2007. TPA memiliki 4 sel yang sudah terisi penuh, 1 sel sedang operasional dan 1 untuk persiapan selanjutnya. TPA memiliki 491.875 m3 dan 319.580 m3 yang masih kosong. Diasumsikan tempat tersebut akan terisi penuh dan ditutup pada 2017, produksi sampah pada tahun tersebut 39 980 541 ton/ tahun, akumulasi adalah 3,151,273,375 ton. Puncak produksi metan adalah 12 179 626 m3 per tahun pada 2019. Kemudian produksi akan turun dan akan menjadi 14 784 m3/tahun pada tahun 2065. Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang diusulkan oleh BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi limbah yang 1500m3 per hari atau hampir 600 ton per hari. Produksi gas metan adalah 51 27%, atau sekitar 118.234.147m3per tahun. Listrik diproduksi 5 560 000 kWh

Upload: rahmansaleh

Post on 25-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Prediksi dari KARAKTERISTIK dari Methane PRODUKSI SUPIT Urang di tempat di KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR INDONESIA

PREDIKSI KARAKTERISTIK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SUPIT URANG DAN PRODUKSI GAS METANAAchmad Fauzan HS*Center forEnergy and Environment Regional Development, Muhammadiyah University at Malang In Indonesia

ABSTRAK. Supit Urang adalah TPA sampah milik Pemkot Malang Jawa timur. Komposisi sampah di malang (74%) organics menghasilkan menghasilkan gas metan yang merupakan gas rumah kaca (Green House Gas/ GHG). Beberapa cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim adalah dengan pengurangan gas metan dengan cara diambil dan dimanfaatkan untuk dibakar atau untuk menghasilkan listrik. Sebagaipersiapan perlu diperkirakan karakteristik produksi gas metan tsb. Naskah ini didedikasikan untuk mendapatkan prediksi karakteristik produksi gas Metan selam beberapa tahun.

Perhitungan ini didasarkan pada data limbah produksi pada 2006, data penduduk data dari tahun 2001 hingga 2006, dengan menggunakan rumus formal pertumbuhan limbah kualitas & kuantitas. Prediksi dan simulasi karakteristik produksi sampah adalah dengan menggunakan Jacobs Single phase Model yang telah divalidasi oleh TNO, Utretch Belanda.

Jumlah sampah di lokasi penimbunan menjadi 172 040 ton pada tahun 2007. TPA memiliki 4 sel yang sudah terisi penuh, 1 sel sedang operasional dan 1 untuk persiapan selanjutnya. TPA memiliki 491.875 m3 dan 319.580 m3 yang masih kosong. Diasumsikan tempat tersebut akan terisi penuh dan ditutup pada 2017, produksi sampah pada tahun tersebut 39 980 541 ton/ tahun, akumulasi adalah 3,151,273,375 ton. Puncak produksi metan adalah 12 179 626 m3 per tahun pada 2019. Kemudian produksi akan turun dan akan menjadi 14 784 m3/tahun pada tahun 2065.

Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang diusulkan oleh BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi limbah yang 1500m3 per hari atau hampir 600 ton per hari. Produksi gas metan adalah 51 27%, atau sekitar 118.234.147m3per tahun. Listrik diproduksi 5 560 000 kWh / tahun. Dengan harga 0038 / kWh maka pendapatan adalah 211,280 / tahun atau Rp 2.324.080.000 / tahun.1. Pendahuluan

Pengelolaan limbah padat (sampah) di beberapa negara maju seperti Kanada, Denmark, Jerman, Jepang, theNetherlands, Swedia dan Amerika Serikat adalah menggunakan pembakar sampah (incinerator) untuk menghasilkan energi, terutama sampah dengan kadar organik rendah (S. Sakai, dll, 1996). Situasi ini berbeda dengan keadaan di negara berkembang termasuk Indonesia, karena di kebanyakan negara berkembang terdapat lebih banyak kandungan organics (68-70%).

Mekanisme pembangunan bersih atau clean development mechanism (CDM), dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca menawarkan peluang investasi bagi negara berkembang, khususnya dalam hal pengelolaan sampah. Sampai saat ini banyak proyek CDM yang fokus kepada program pengendalian emisi dari TPA sampah. Penerapan sanitary landfill atau TPA bersanitarijika tidak dilengkapi dengan pembangkit listrik atau flarin, justru lebih buruk dalam hal meng-emisi karbon dari pada menggunakan TPA opendumping (J. R. Barton, at all, 2007). Metana merupakan gas rumah kaca (GRK) yang menyumbang pemanasan global 21 kali lebih besar dari CO2. Harus dikurangi emisinya dengan cara ditangkap/ diekstraksi untuk dijadikan CO2 dengan cara flaring maupun dijadikan bahan bakar pembangkit listrik (H. Insam a, B. Wett, 2007; Lenny Bernstein, Gary Yohe,dkk, 2007). Disebutkan dalam Protokol Kyoto bahwa negara negara maju (Annex I) menurunkan emisi GRKnya pada tahun 2008 2012 rata-rata 5,2% dari total emisi dunia tahun 1990 menggunakan mekanisme CDM (clean development mechanism). Mekanisme ini memberi kesempatan negara negara berkembang untuk memperoleh dana atas program pegurangan emisi (Lenny Bernstein, Gary Yohe,dkk, 2007; Wim Maaskant, 2008; JR Barton, Issaias, Stentiford, 2007; Matt van Domselaar & Bill Ryan, 2006). Jika Indonesia memanfaatkan ini akan diperoleh pemasukan atau devisa.

Malang adalah kota di Jawa timur Indonesia, dengan populasi pada tahun 2003 adalah 763,465 orang. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang cukup tinggi, rata-rata dari tahun 1998 sampai 2006, adalah 1,24%. Pertumbuhan tertinggi adalah pada 2003 yaitu 0,33% sedangkan pertumbuhan terendah adalah pada 2002 yaitu 0,01%.

Indonesia menerapkan perundangan baru No 18 tahun 2008 tentang persampahan yang memaksa pemerintah daerah menerapkan sanitari lokasi TP. Jika hal ini diterapkan, maka emisi metan ke atmosfir menjadi lebih tinggi daripada sistem terbuka atau open dumping (HA Abu Qdais, 2006). Alternatif solusi adalah dengan meningkatkan sanitary landfill menjadi methane capture base landfill atau TPA berbasis penagkapan gas Metan yang dibingkai dalam proyek CDM. Sebagai persiapan perlu dilakukan berbagai persiapan, pendataan dan perhitungan. Naskah ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi saat ini, situasi di TPA sampah Supit Urang Malang dan prediksi kondisi pada masa mendatang, yang meliputi: : a. Sumber limbah b. Jumlah Sampah masuk TPA c. Komposisi sampah d. Kecenderungan Sampah masuk TPAf. Apakah sebuah lokasi dan tempat yang Final g. System manajemen persampahan di lokasi TPA.

h. Kondisi sel TPAi. Charateristics dari lokasi penimbunan limbah2. Metodologi

Data terutama berdasar data sekunder dari Kota Malang pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mempertimbangkan berbagai hal seperti: aset (keuangan, sosial, fisik, manusia dan alam); strategi mata pencaharian dan interaksi dengan aturan, hukum, budaya dan badan-badan resmi (misalnya polisi dan pemerintah).Pengamatan di lokasi pembuangan juga berperan penting dalam bagian tentang penelitian ini.

Studi pustaka satu perkiraan yang dikutip atau dirujuk dari sumber-sumber sekunder. Wawancara juga dilakukan dengan sejumlah karyawan , otoritas lokal yang terlibat dalam pengelolaan limbah sampah. Prediksi dengan jumlah produksi sampah setiap tahun Menggunakan rumus foemal pertumbuhan.

3.Hasil dan Pembahasan3.1. Data umum Sumber Sampah

Sumber dan Produksi Sampah di kota Malang meliputi:

Rumah Tangga kegiatan; sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah, kertas dan plastik. Akumulasi dari limbah oleh rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan setiap rumah atau di dalam kantong plastik, dala keadaan bercampur, Sampah Perkantoran dan pusat perbelanjaan: yang sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.Sampah dari daerah Industri: dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat. Sampah umum, biasanya diletakkan di tempat sampah. Pensortiran sederhana biasanya dilakukan oleh industri, seperti plastik, kertas, dan bagian dari kulit biasanya disimpan dalam kontainer yang berbeda untuk dijual. Sedangkan limbah yang dianggap tidak berharga dibuang di tempat tersendiri. Untuk limbah cair dan limbah berbahaya, jika perusahaan tidak memiliki fasilitas yang memadai atau incenerator atau fasilitas pengelolaan limbah cair, maka limbah harus dibawa ke fasilitas yang dimiliki oleh departemen pengelolaan sampah di pemerintah kota Malang yang akan diproses lebih lanjut sebelum dibuang. Sampah dari Fasilitas medis sudah dipisahkan antara sampah medis dan non medis Sampah non medis dikumpulkan menggunakan kantong plastik dan dikumpulkan dalam sampah container yang dimiliki oleh fasilitas medis. Sementara sampah medis dibawa ke incenerator. Sebagian lembaga medis yang tidak dimiliki incenerator, limbah medisnya harus dibawa ke rumah sakit Pemerintah yang memiliki incenerator dengan kapasitas 400 kg atau ke incenerator yang dikelola dinas pengelolaan sampah Kabupaten Malang. Sampah Jalanan: berasal dari pembersihan di jalanan kebanyakan berbentuk organik ,plastik, kertas dan punting. Sampah yang terkumpul langsung kirim ke TPA.

Sampah Pasar: Sampah yang dihasilkan oleh kegiatan pasar, dikumpulkan di tempat sampah di depan setiap toko dan kemudian dikumpulkan pada sore hari ke tempat penyimpanan di pasar yang akan diangkut ke TPA3.2. Jumlah Sampah Dihasilkan

Jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk yang disajikan dalam tabel di bawah ini. Keseluruhan jumlah sampah yang dibuang per hari adalah 1.039 m3, jika diasumsikan bahwa terdapat 360 hari dalam setahun maka jumlah keseluruhan dibuang oleh penduduk pada tahun 2006 adalah 374.040 m3 per tahun.Kepadatan sampah Sampah di kota Malang, diukur dengan cara sampling sampah dimasukkan dalam box 1 M3 aslal sampah dari setiap kecamatan di Malang. Hasilnya adalahTable 1: . Waste Generation (cart/day) in Malang

NO.SUB DISTRICTNumber of people

(life)Waste production

(M3/day)M3/life/dayKg/life/day

1.Kedung Kandang1580491340.0008480.38

2.Klojen1271502610.0020530.92

3.Blimbing1724132820.0016360.74

4.Lowokwaru1708031420.0008310.37

5.Sukun1810042200.0012150.55

TOTAL78090610390.0013310.60

Sumber: Dinas kebersihan kota Malang

3.3. Komposisi Bahan limbah

Komposisi dari sampah berdasarkan analisis di TPA Supit Urang pada 3 April, 2008 menunjukkan bahwa komposisi sampah dapur atau sampah organik selain kayu semakin tinggi yaitu 74%, karet dan kulit tidak ditemukan, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa kulit atau karet telah didaur ulang di tingkat sebelumnya. Meskipun sebagian besar telah terambil tempat pembuanagn sebelumnya, sebagian kecil kertas (2,6% ) masih ditemui dari komposisi sampah. Untuk hasil keseluruhan silakan lihat tabel di bawah iniTabel 2: Komposisi sampahNO

TYPES OF WASTE COMPOSITIONAverage weight (%) NO

TYPES OF WASTE COMPOSITIONAverage weight (%)

1 Kitchen waste 74.83 9 Paper*)2.64

2 Plastic waste (unpainted/colorless ) 8.07 10 Thick Paper 0.94

3 Plastic ( painted/colored) 4.30 11 Metal0.01

4 Plastic Botols1.47 12 Iron0.35

5 Textile3.59 13 Glass0.43

6 Rubber0.00 14 Others1.22

7 Leather0.00 TOTAL 100.0

8 Wood / Bamboo2.16

*) kertas kecil uncollectible dalam penyimpanan sementara Sumber: Analisis sampel Sampah di TPA Supit Urang

3.4. Tren Pembentukan Sampah (waste generation)Rata-rata pembentukan sampah bervariasi antar kecamatan, karena berbagai kegiatan di daerah tersebut. Tabel di bawah ini menunjukkan pembenetukan sampah per hari di setiap kecamatan di Malang.

Tabel 3: Produksi Sampah

NO.SUB DISTRICTNumber of people

(life)Waste production

(M3/day)M3/life/dayKg/life/day

1.Kedung Kandang1580491340.0008480.38

2.Klojen1271502610.0020530.92

3.Blimbing1724132820.0016360.74

4.Lowokwaru1708031420.0008310.37

5.Sukun1810042200.0012150.55

TOTAL78090610390.0013310.60

Sumber: Dinas kebersihan kota Malang, 2006

Tabel di atas menunjukkan bahwa pembentukan sampah tertinggi adalah di Kecamatan Blimbing, dan yang terendah adalah pembentukan sampah di Kecamatan Kedung Kandang; hal ini dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat di setiap daerah.3.5. Rumus Formal Pertumbuhan Sampah kualitas & kuantitasnyaJumlah sampah dimasa mendatang diperkirakan dengan mengalikan produksi sampah setiap orang dengan proyeksi jumlah penduduk di kota Malang di tahun yang akan datang.

Untuk proyeksi harian volume sampah di masa mendatang, digunakan pendekatan sbb: Qn = Pn x V Catatan: Qn = limbah yang generasi berikutnya dalam n tahun per hari Pn = jumlah penduduk pada tahun berikutnya n V = volume sampah yang dihasilkan rata-rata orang per hari Penduduk kota selalu meningkat karena tingkat pertumbuhan penduduk.Secara umum, peningkatan jumlah penduduk tersebut disebabkan oleh tingkat kelahiran maupun urbanisasi. Prediksi jumlah populasi di tahun-tahun ini adalah dengan menggunakan rumus: Pn = Po (1 + r) n Catatan: Pn = jumlah penduduk pada tahun n Po = jumlah penduduk pada data terbaru r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun (%) N = waktu proyeksi

Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun didasarkanpada jumlah penduduk Malang dalam 6 tahun, yang dihitung antara 2001 hingga 2006 data diambil dari Biro Statistik Malang. Dari data Biro Statistik Malang jumlah penduduk dari perkiraan selama 10 tahun akan muncul dalam tabel di bawah ini.Tabel 4: The prediction of population numbers in Malang / District

NoDistrictYears

20072008200920102011

1Kedungkandang156030158049160093162165164263

2Sukun178647181004183391185810188260

3Klojen126373127150127933128720129512

4Blimbing170684172413174160175925177707

5Lowokwaru167862170803173796176841179939

Total799597809419819373829460839681

Source: Result Analysis

Continuation

NoDistrictYears

201220132014201520162017

1Kedungkandang166388168541170721172930175167177433

2Sukun190743193259195808198390201007203658

3Klojen130309131110131917132729133545134367

4Blimbing179508181327183164185020186894188788

5Lowokwaru183092186299189563192885196264199703

Total850039860536871173881953892877903948

Source: Result Analysis

Dari tabel Sampah Produksi per hari per kecamatan di atas, dan tabel penduduk prediksi dari 2007 sampai 2017, kita dapat memprediksi proyeksi jumlah sampah yang dihasilkan per hari. Hasil limbah generasi proyeksi adalah sebagai berikut:

Table of Waste Generation Projection

Sub District200820092010

m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day

Kedungkandang134,025660058,62135,758960835,34137,515961622,7

Sukun371,6012166523,7376,5017168719,7381,4679170945,2

Klojen208,017494091209,298494670,42210,585995252,8

Blimbing143,275263792,81144,72764439,2146,193765092,25

Lowokwaru207,525693941,65211,162195587,8214,861897262,55

Total1064,445478407,81077,448484252,51090,625490175,5

Source: Analysis Result

Sub District201120122013

m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day

Kedungkandang139,29562419,94141,09763227,44142,922864045,58

Sukun386,4978173199,2391,5954175483,6396,7607177798,3

Klojen211,881695838,88213,185596428,66214,49697021,4

Blimbing147,674565751,59149,171166417,96150,682767090,99

Lowokwaru218,625998966,45222,4568100700,6226,3533102464,5

Total1103,975496176,11117,506502258,21131,215508420,7

Continuance

Sub District201420152016

m3/daykg/daym3/daykg/daym3/daykg/day

Kedungkandang144,771464873,98148,5416148,5416150,463267424,54

Sukun401,9938180143,4412,6674412,6674418,1099187365,4

Klojen215,816297618,58218,4796218,4796219,824499431,58

Blimbing152,209367770,68155,3089155,3089156,882869851,56

Lowokwaru230,319104259,7238,4608238,4608242,6391109836,7

Total1145,11514666,31173,4581173,4581187,919533909,7

Source: Analysis Result

3.6. Composting fasilitas Bahan komposting kebanyakan berasal dari limbah rumah tangga dan beberapa pembersihan sampah kota. Jumlah masukan bahan dari limbah rumah tangga untuk composting adalah 6 gerobak per hari yang sama dengan 9 m3 per hari, yang setara dengan 270 m3 per bulan dan 1.080 m3 per tahun. Fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Malang memproduksi 1.230 kg per bulan yang setara dengan 14.760 kg per tahun.

3.7. Solid Waste Management System di lokasi penimbunan Final

Berdasarkan hasil survei di lokasi TPA, sistem pembuangan sampah di Supiturang adalah open dumping; yaitu pembuangan sampah di ruang terbuka di lokasi TPA dan menyebabkan beberapa masalah lingkungan: 1. Polusi di air tanah yang disebabkan oleh leachate (lindi). 2. Polusi udara yang disebabkan oleh gas, bau, dan dusts. Hal ini disebabkan oleh inexistence tanah seluas tak tertahankan yang menyebabkan polusi udara. 3. Berisiko tinggi api pembakaran, karena degradasi organik di dalam timbunan sampah akan rilis tertentu seperti gas metan mudah terbakar. Tanpa perhatian yang baik, hal ini dapat mengakibatkan bahaya kebakaran. 4. Penurunan estetika lingkungan jika daerah tidak dikelola dengan sungguh-sungguh. Dalam jangka panjang di masa depan, kawasan menjadi tidak reusable. 5. Dengan volume sampah di lokasi penimbunan yang meningkat setiap saat suatu hari akan penuh, saat itu harus diperoleh daerah baru untuk memperluas TPA.

Rencana pembangunan kedepan, tempat yang harus dikelola dengan sistem TPA bersanitasi; sampah dipilah disumbernya seawall mungkin, diroses, digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Selain itu, TPA didisain tidak perlu perluasan. Secara berkala, kita dapat merencanakan tempat menggunakan siklus sel yang akan menghasilkan kondisi seimbang, di mana tempat perluasan tidak lagi diperlukan di masa mendatang.

3.8. Kondisi cell di TPA Supiturang

Berdasarkan survei di lokasi, dan pengamatan bahwa kondisi dari lokasi sel TPA adalah sebagai berikut: TPA Supit Urang memiliki 6 sel. Cell 1: Tidak aktif / sudah penuh sejak tahun 1998 dan tidak lagi dipergunakan sebagai daerah pembuangan sampah, Luas 8.000m2, telah di reboisasi hingga saat ini. Cell 2: Nonaktif, luas kawasan adalah 16000m3 Cell 3: Masih aktif (kondisi hampir penuh), luas kawasan ini 12000m2 Cell 4: Nonaktif, luas kawasan adalah 13500m2 Cell 5: Nonaktif (full), luas kawasan adalah 10.625m2 dan baru saja diisi. daerah yang kosong yang belum digunakan adalah 2000m2; daerah akan digunakan dalam rencana pembangunan tempat sel. Berdasarkan hasil survei lapangan, sampah yang dating di tidak dipisahkan, sehingga sampah anorganik bercampur dengan organik. Hal itu menyebabkan sampah tidak dapat digunakan Data Sekunder yang diterima dari lokasi, tempat hasil pengukuran yang dilakukan pada tahun 2004, timbunan yang tinggi dalam setiap sel yang dikenal bervariasi antara 6-13,6 m.

Table 6 : Estimation of Landfill Volume, Capacity and Idle Capacity

Cell NoLength (m)Width (m)Cell Area (m2)Waste Pile elevation (m)Cell Base Elevation (m)Pile HeightCell Volume (m3)Cell Capacity (m3)Pile Volume (m3)

1105.575.83800010099971273345733450.0

2183.487.2416000991.697813.61725721725720.0

3184.665120001008997111044551115087053

41509013500995.6989.667279213089658104

5125.3584.76106251005997.57.56871110069831987

6205.610722000996.3996.300.0222437222437

Total491875811456319580

Source: Data analisis berdasar kompilasi data dari PT Bio Energi Surya Persada. Untuk mengantisipasi kebutuhan TPA dengan penduduk yang semakin padat, sistem pengelolaan TPA sampah harus dikelola lebih baik untuk menghindari/ menekan kemungkinan perluasan wilayah di masa mendatang. Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan sistem pengelolaan sampah bersanitasi 3.9. Fasilitas Insenerator di TPA Supiturang TPA Supiturang memiliki satu fasilitas insenerator yang sudah tidak digunakan. Menurut wawancara dengan pejabat/ penanggung jawab lapangan di TPA, alat ini tidak lagi diopersasikan karena mahalnya biaya operasional. Akibatnya, mereka menggunakan pembakaran kompor untuk membakaran limbah.3.10. Limbah cair di TPA Supiturang

Dari lokasi penimbunan sampah keluar air llindi yang ditampung melalui saluran saluran di sekitar timbunan sampah. TPA Supit Urang memiliki pengolahan lindi sederhana, sistem gravitasi, Terdiri dari beberpa bak penampung. Pada bak penampung pertama lindi didiamkan sehingga bahan terlarut mengendap, air bagian atas disallurkan ke bak penampung berikutnya, didiamkan lagi sehingga kotoran mengendap, begitu seterusnya hingga bak ke 5. Harapannya pada akhir proses air sudah bersih dan dapat dialirkan ke sungai. 3.12. Karakteristik TPA Sampah yang dating di TPA berasal dari sumber yang berbeda beda sehingga komposisinya juga berbeda-beda. Komposisi sampah yang akan ditampilkan dalam persentase (%)berat (biasanya berat basah) atau % dari volume (basah). Sampah yang dihasilkan dapat dikategorikan sebagai limbah organik dan anorganik. Limbah organik dapat dikategorikan ke dalam mudah-diurai dan susah diurai. Kategori pertama termasuk sampah dapur, sampah makanan, sampah sayuran, buah. Sedangkan yang kedua adalah kertas, tekstil, karet, kayu, dan kulit. Sampah anorganik yang tidak dapat terurai termasuk logam, besi, kaca, tembikar. Berdasarkan hasil pengamatan sampah di Malang, komposisinya seperti table Disamping komposisi sampah , karakteristik fisik dan kimia limbah juga penting dalam proses pengelolaan sampah. Karakteristik kimia menjelaskan struktur kimia dari limbah, yang terdiri dari beberapa elemen, seperti: C, N, O, P, H, dan S.

Gambar 1: Produksi Metana per tahun

Gambar 2: Produksi Metana per hariJumlah sampah di lokasi penimbunan menjadi 172 040 ton pada tahun 2007. TPA memiliki 4 sel yang sudah terisi penuh, 1 sel sedang operasional dan 1 untuk persiapan selanjutnya. TPA memiliki 491.875 m3 dan 319.580 m3 yang masih kosong. Diasumsikan tempat tersebut akan terisi penuh dan ditutup pada 2017, produksi sampah pada tahun tersebut 39 980 541 ton/ tahun, akumulasi adalah 3,151,273,375 ton. Puncak produksi metan adalah 12 179 626 m3 per tahun pada 2019. Kemudian produksi akan turun dan akan menjadi 14 784 m3/tahun pada tahun 2065.

Sebagai perbandingan di PDD (proyek Desain Dokumen) yang diusulkan oleh BGP engineer Belanda pada tahun 2006, produksi limbah yang 1500m3 per hari atau hampir 600 ton per hari. Produksi gas metan adalah 51 27%, atau sekitar 118.234.147m3per tahun. Listrik diproduksi 5 560 000 kWh / tahun. Dengan harga 0038 / kWh maka pendapatan adalah 211,280 / tahun atau Rp 2.324.080.000 / tahun.

Gambar: Tampilan monitoring Flaring melalui Next Master4. Referensi 1. S. Sakai, a S. E. Sawell, b A. J. Chandler, c T. T. Eighmy, d D. S. Kosson, e J. Vehlow f, H. A. van der Sloot, g J. Hartldn h and O. Hjelmar j, 1996 , WORLD TRENDS IN MUNICIPAL SOLID WASTE MANAGEMENT Waste Management, Vol. 16, Nos 5/6, pp. 341-350, 1996.

2. J.R. Barton *, I. Issaias, E.I. Stentiford, 28 November 2007, CARBON MAKING THE RIGHT CHOICE FOR WASTE MANAGEMENT IN DEVELOPING COUNTRIES , School of Civil Engineering, University of Leeds, Leeds LS2 9JT, UK, Esselvier Waste Manajemen Journal.

3. H.A. Abu Qdais, 2006 TECHNO-ECONOMIC ASSESSMENT OF MUNICIPAL SOLIDVWASTE MANAGEMENT IN JORDAN waste management, Habitat International 30 (2006) 863871

4. Peter Beigl, Sandra Lebersorger, Stefan Salhofer, 2007 MODELLING MUNICIPAL SOLID WASTE GENERATION: A REVIEW, Institute of Waste Management, Department of Water, Atmosphere and Environment, BOKU University of Natural Resources and Applied Life, Sciences, Muthgasse 107, 1190 Vienna, Austria, Waste Management 28 (2008) 200214, www.elsevier.com/locate/wasman, 0956-053X/$, 2007 Elsevier Ltd. All rights reserved.,

5. Kurian Joseph, 2006, STAKEHOLDER PARTICIPATION FOR SUSTAINABLE WASTE MANAGEMENT, Habitat International 30 (2006) 863871, Centre for Environmental Studies, Anna University, Chennai 600025, India6. Ir. Bambang N, MT , (Bapeko Malang), Ir. Sunarto, MT; Dr. Bambang W, MM; Ir. A. Fauzan H, MT; Zamzami, ST, MT; Drs. Joko S, Ak; Matsen J (BGP); Sarifa, ST MT; Dr. Nazaruddin, MM;l Nur Subekhi ST, MT; Jamal, STATUS REPORT OF SUPIT URANG LANDFILL MALANG REGENCY EAST JAWA. Formulir Pendaftaran

SEMINAR NASIONAL

ENERGI TERBARUKAN: Peluang dan TantanganDalam Rangka Mendukung Desa Mandiri Energi E3i(Energy, Economics, Environment, and Independent)

e-Application Form

Peserta Seminar Nasional

Mohon didaftar sbg peserta:[ ] Pemakalah; [ ] Non-Pemakalah

Nama :Achmad Fauzan HS

Gelar: Ir .MT

Lahir di: Kab Lumajang , 18 Mei 1967

Alarnat: Pondok Bestari Indah C5-266, Landungsari Dau Malang, 65144

Telp Kantor Faksimile: 0341 464318 ekst 165

Telp./HP

: 0888 33 99 22 3

Unit Kerja

: Center for Energy and Environment Regional Development

Instansi -,. :Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang.

e-mai

: [email protected]

Judul Makalah:PREDIKSI KARAKTERISTIK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SUPIT URANG DAN PRODUKSI GAS METANA

PREDICTION of CHARACTERISTICS of SUPIT URANG LANDFILL and METAN PRODUCTION at of MALANG REGENCYat EAST JAVA INDONESIA

[ ]Biaya Pendaftaran sebesar :250 000

Bukti pembayaran Jadi satu dengan makalah yang satu sehingga berjumlah 500 000

[ }Biaya Prosiding :Rp

Dibayarkan ke Bank BNI 46 Cabang Universitas Diponegoro Tembalang

nomor rekening 0168975476, a.n. Suryadi Poerbo, SE, MM

Padatanggal:

Pengirim: