predictive value positive adalah probabilitas seseorang benar

Upload: ganda-edhi

Post on 12-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    1. Predictive value positive adalah probabilitas seseorang benar-benar menderitasakit bila hasil screening testnya positif

    Predictive value negative adalah probabilitas seseorang benar-benar bebas

    dari penyakit bila hasil screening testnya negatif

    Sel A adalah jumlah individu dengan screening test (+) dan benar-benar

    menderita sakit (True positive) dan dikalkulasikan sebagai total times

    sensitivity, 400 x 0,95 = 380

    Sel B adalah jumlah orang dengan screening test (+) tetapi tidak menderita

    sakit (false positive) dapat dikalkulasikan 999.600979.608 = 19,992

    Sel C adalah jumlah orang dengan hasil screening test (-) tetapi orang tersebut

    menderita sakit (false negative) dapat dikalkulasikan 400380 = 20Sel D adalah jumlah orang dengan hasil screening test (-) dan orang tersebut

    tidak menderita sakit (True negative)dan dikalkulasikan sebagai total times

    specificity, 999.600 x 0,98 = 979.608

    Kalkulasi bank darah

    EIA sensitivitas : 95%

    EIA spesivisitas : 98%

    Prevalensi pendonor darah : 0,04% (0,0004)

    Disease status (Dx) Total

    Positif Negatif

    Hasil screening test (T)

    Positif 380 19.992 20.372

    Negatif 20 979.608 979.628

    400 999.600 1.000.000

    PVP = 380/20.372 = 0.019 (1.9%)

    PVN = 979.608/979.628 = 0.99998 (99.998%)

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    Kalkulasi drug clinic

    EIA sensitivitas : 95%

    EIA spesifisitas : 98%

    Prevalensi pengguna obat : 10% (0,1)

    Disease status (Dx) Total

    Positif Negatif

    Hasil screening test (T)

    Positif 95 18 113

    Negatif 5 882 887

    100 900 1.000

    PVP = 95/113 = 0.841 (84.1%)

    PVN = 882/887 = 0.994 (99.4%)

    2. Di bank darah, yang paling diperhatikan adalah keamanan sediaan darah.

    Dalam hal tersebut, EIA baik, tetapi tidak sempurna dalam uji tapis(screening test) untuk sebuah bank darah. 95% (380/400) unit positif antibodi

    akan disaring, dan 2% (20.372/1.000.000) dari unit yang didonorkan akan

    dibuang. Karena hanya 1,9% dari orang yang positif akan memiliki antibodi

    (PVP = 0,019), pendonor yang hasil tes darahnya positif tidak seharusnya

    diberi tahu hasil tesnya sendiri (perlu didampingi).

    EIA masih belum memenuhi persyaratan untuk menjalankan screening test

    yang baik. Untuk memperbaiki kinerja tersebut ada beberapa cara:

    1. Jika dimungkinkan, alat-alat yang digunakan harus memiliki spesivisitasdan sensitivitas yang tinggi.

    Spesivisitas adalah kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu

    dengan tepat, dengan hasil tes negatif, dan benar tidak sakit.

    a. Probabilitas hasil screening test (-) bila penyakit benar-benar (-)b. Spesivisitas = probabilitas (T(-)/Dx(-))= d/b+dc. Spesivisitas meningkat, false positive akan menurun

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    Sensitivitas adalah kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu

    yang tepat, dengan hasil positif, dan benar sakit.

    Sehingga jika masalahnya terdapat pada alat, ada baiknya alat

    diperbaharui, baik diganti maupun (jika masih bisa) diperbaiki.

    Secara ideal, hasil tes untuk uji tapis harus 100% sensitif dan 100%

    spesifik tetapi dalam praktik hal ini tidak pernah ada dan biasanya

    sensitivitas berbanding terbalik dengan spesivisitas. Misalnya bila hasil

    tes mempunyai hasil spesivisitas yang tinggi, akan diikuti oleh

    sensitivitas yang rendah dan sebaliknya.

    2. Pengukuran menggunakan Predictive valuePredictive value2 macam:

    Predictive value positive

    Probabilitas seseorang benar-benar menderita sakit bila hasil screening

    testnya positif

    Rumus: PV (+) = a/a+b

    Predictive value negative

    Probabilitas seseorang benar-benar bebas dari penyakit bila hasil

    screening testnya negatif

    Rumus: PV (-) = d/c+d

    Predictive value screening test ditentukan oleh:

    a. Validitas alat ujiValiditas alat uji di sini meliputi sensitivitas dan spesivisitas yang

    tinggi (seperti yang telah dijelaskan di atas).

    b. Karakteristik populasi yang ditest, khususnya prevalensi penyakitpreklinis.

    3. Cukup baik, karena sebagian besar orang-orang yang terinfeksi HIV positifadalah orang-orang yang menyalahgunaan obat melalui jalur intravena. Jadi,

    apabila jarum suntik yang dipakai bersama dengan penderita HIV maka orang

    yang tadinya sehat mempunyai risiko tinggi untuk terinfeksi HIV.

    Untuk para klien drug-clinic, orang-orang dengan hasil tes positif memiliki

    kesempatan 84,1% untuk benar-benar mempunya antibodi (predictive value

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    negative), sementara mereka yang dengan hasil tes negatif hanya memiliki

    0,6% kesempatan untuk mempunyai antibodi (1-PVN). Walaupun EIA sangat

    bermanfaat dalam memisahkan mereka yang dengan atau tanpa antibodi di

    drug clinicdaripada di bank darah, 16% (1-PVP) dari para klien drug-clinic

    dengan hasil tes positif tidak benar-benar memiliki antibodi (false positive).

    Catatan, bagaimanapun, jangan mengabaikan hasil tes, melakukan konseling

    pada populasi adalah penting karena mereka cenderung dalam perilaku yang

    berisiko tinggi.

    4. Jika prevalensi tinggi, maka predictive value positive akan tinggi, dan

    predictive value negative akan rendah. Jika prevalensi rendah, predictive

    value positive akan rendah, dan predictive value negative akan tinggi.

    Screening test menempilkan hasil terbaik ketika prevalensi penyakit sedang,

    antara 40% sampai 60%. Seperti yang ditunjukkan grafik di bawah ini.

    Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada prevalensi yang rendah, predictive

    value positive akan tetap rendah, bahkan pada tes-tes dengan sensitivitas dan

    spesivisitas yang tinggi. Pada prevalensi yang tinggi, bisa dikatakan lebih

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    besar dari 90%, hasil tes bertambah sedikit-sedikit ketika prevalensi mulai

    meninggi.

    Predictive value positif jika probabilitas seseorang benar-benar menderita

    penyakit HIV dan hasil screening testnya positif.

    Predictive value negative jika probabilitas seseorang benar-benar bebas dari

    penyakit HIV dan hasil screening testnya negaif.

    Jadi, makin sensitif suatu test, makin kecil kemunginan seseorang dengan

    hasil test negatif menderita penyakit HIV sehingga makin tinggi predictive

    value negatifnya.

    Sedangkan makin spesifik suatu test, main kecil kemungkinan seseorang

    dengan hasil test positif bebas dari penyakit HIV sehingga makin tinggi

    predictive value positifnya.

    5. Jika dinaikkan dari A ke B yang mempunyai antibody HIV maka

    menghasilkan tes yang positif, menurunkan sensitivitas dan menaikkan

    spesivisitas.

    6. Jika diturunkan dari A ke C yang tidak mempunyai antibody HIV maka

    menghasilkan tes yang negative, menaikkan sensitivitas dan menurunkan

    spesivisitas.

  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    DAFTAR PUSTAKA

    Azwar, Azrul. 1999. Sumber Data dan Penemuan Masalah Kesehatan. Dalam:

    Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Binarupa Aksara. 62-3.

    Budiarto, E. dan D. Anggraeni. 2002. Uji Tapis (Screening Test) untuk Deteksi

    Penyakit. Dalam :Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC. 90-5.

    Bustan, M. N. 2006. Upaya Pencegahan. Dalam: Pengantar Epidemiologi.

    Jakarta: Rineka Cipta. 58.

    Peterson, L., et all. 1987. Screening for Antibody to the Human

    Immunodeficiency Virus. Available at:www.cdc.gov.

    http://www.cdc.gov/http://www.cdc.gov/
  • 5/22/2018 Predictive Value Positive Adalah Probabilitas Seseorang Benar

    LAPORAN HASIL DISKUSI STUDI KASUS

    SKRINING/PENYARINGAN UNTUK ANTIBODI HIV

    Oleh :

    Kelompok VI

    Laras Dyah P. G1A007009

    Rezky Galuh S. G1A007020

    Ika Wahyu G1A005043

    Rifqi M. G1A005054

    Fatiha Sri Utami T. G1A005065

    Helmi Ben Bella G1A005078

    Ferra Nurul Hidayani G1A007088

    Suharmilah G1A007107

    Andika Rediputra G1A007122

    Novie Nuridasari G1A007125

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU-ILMU KESEHATAN

    JURUSAN KEDOKTERAN

    PURWOKERTO

    2008