precedence diagram method 2

27
Manajemen Konstruksi I By Iin Arianti

Upload: nurul-angreliany

Post on 18-Jul-2015

766 views

Category:

Engineering


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Precedence Diagram Method 2

Manajemen Konstruksi I By

Iin Arianti

Page 2: Precedence Diagram Method 2

PDM Adalah jaringan kerja yang termasuk klasifikasi

activity on node (AON), kegiatan dituliskan dalam node yang umumnya berbentuk persegi panjang, sedangkan anak panah hanya sebagai petunjuk hubungan antara kegiatan yang bersangkutan

Page 3: Precedence Diagram Method 2

Kelebihan PDM vs NWP Tidak diperlukan kegiatan fiktif (dummy)

sehingga pembuatan jaringan menjadi lebih sederhana

Hubungan overlapping yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah sejumlah kegiatan

Page 4: Precedence Diagram Method 2

Lambang Kegiatan pdm menurut w. irfianto

Kegiatan dalam PDM mudah diidentifikasi,misalnya:

Jenis Kegiatan

ES ES

LS

EF LF

NO. keg Durasi

Jenis Kegiatan

FF (i-j)

FS

SS

SF

LS EF

LF

No keg durasi

Page 5: Precedence Diagram Method 2

Atau MENURUT IMAN SUHARTO

Digambarkan sbb:

No. kegiatan

nama durasi ES LS

EF LF

FS

FF

SS

SF

ES LS

nama durasi EF LF

Page 6: Precedence Diagram Method 2

Bentuk pdm menurut MT Callahan,1992 (dalam Abrar Husen)

Star

t sid

e

Fini

sh s

ide

Star

t Sid

e

Fini

sh S

ide

Activity no

description

duration Resp

Actv.no TF Dur

ES LS

EF LF

Ket:

TF = LF – ES - Durasi

Page 7: Precedence Diagram Method 2

Menurut Husen Abrar

ES No Task EF Task

Durasi

LS TF LF

ES

ES

LS

No Task EF

Task Durasi

TF LF

TF = LF – ES - Durasi

Page 8: Precedence Diagram Method 2

Ketentuan dalam PDM

Kotak menandai suatu kegiatan Dalam suatu kegiatan harus dicantumkan simbol

nama kegiatan dan durasinya Setiap node terdapat 2 peristiwa yaitu peristiwa

awal dan akhir Node dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang

berisi keterangan dari kegiatan (nama,durasi,nomor,mulai dan selesainya kegiatan)

Page 9: Precedence Diagram Method 2

lanjutan Dummy tidak diperlukan. Anak panah hanya sebagai penghubung. Garis penghubung dapat dimulai dari kegiatan kiri

ke kanan atau dari atas ke bawah. Jika kegiatan awal terdiri dari sejumlah kegiatan

dan diakhiri oleh sejumlah kegiatan pula maka dapat ditambahkan kegiatan fiktif START dan FINISH

Page 10: Precedence Diagram Method 2

lanjutan

Konstrain (tanda) menunjukkan hubungan antar kegiatan dengan satu garis dari node terdahulu ke node berikutnya.

Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node.

Perhitungan ES dan EF menggunakan perhitungan ke depan (Forward Analysis) atau dari kiri ke kanan.

Kegiatan Predecessor adalah kegiatan I sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan J. (ES dan EF)

Page 11: Precedence Diagram Method 2

lanjutan Jika ada lebih dari satu anak panah yang masuk

dalam suatu kegiatan, maka ambil nilai terbesar.

Jika tidak ada konstrain atau kegiatan splitable (FS atau SS) maka ES(j) = EF(j)-D(j)

Perhitungan LS dan LF dari kanan ke kiri (Backward Analysis).

Sebagai kegiatan successor adalah kegiatan J sedangkan kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan I.

Page 12: Precedence Diagram Method 2

lanjutan

Jika ada lebih dari satu anak panah yang keluar dari suatu kegiatan, maka ambil nilai terkecil.

Jika tidak ada konstrain atau kegiatan splitable (FF atau FS) maka LF(j) = LS(i) + D(i)

Page 13: Precedence Diagram Method 2

Pengertian Lag

Link Lag merupakan garis ketergantungan antara kegiatan dalam suatu network.

Lag adalah sejumlah waktu tunggu dari suatu periode kegiatan J terhadap kegiatan I telah dimulai, pada konstrain SS dan SF.

Lead adalah jumlah waktu yang mendahuluinya dari suatu periode kegiatan J sesudah kegiatan I sebelum selesai, pada konstrain FS dan FF

Page 14: Precedence Diagram Method 2

Terdapat empat macam konstrain atau hubungan overlapping

1. Konstrain Selesai ke Mulai (FS) atau (FTS) adalah konstrain yang memberikan penjelasan

hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu

Rumus : FS (i-j) = a Artinya: kegiatan (j) mulai a hari,setelah

kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai

Page 15: Precedence Diagram Method 2

lanjutan

2. Konstrain Mulai ke Mulai (SS) adalah konstrain yang memberikan penjelasan

hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu

Rumus : SS (i-j) = b Artinya: kegiatan (j) mulai setelah b hari

kegiatan yang terdahulu (i) mulai

Page 16: Precedence Diagram Method 2

lanjutan 3. Konstrain Selesai ke Selesai (FF) adalah konstrain yang memberikan penjelasan

hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu

Rumus : FF (i-j) = c Artinya: kegiatan (j) selesai setelah c hari

kegiatan yang terdahulu (i) selesai

Page 17: Precedence Diagram Method 2

lanjutan 4. Konstrain Mulai ke Selesai (SF) adalah konstrain yang memberikan penjelasan

hubungan antara selesainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu

Rumus : SF (i-j) = d Artinya: kegiatan (j) selesai setelah d hari

kegiatan yang terdahulu (i) mulai

Page 18: Precedence Diagram Method 2

Langkah-langkah penyusunan jaringan PDM

1. Membuat denah node sesuai dengan jumlah kegiatan

2. Menghubungkan node-node tsb dengan anak panah sesuai ketergantungan dan konstrain

3. Menyelesaikan PDM dengan mengisi bagian-bagian dalam node.

4. Menghitung ES, EF, LS, LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float dan waktu penyelesaian proyek

Page 19: Precedence Diagram Method 2

Cara perhitungan ES, EF

1. Menghasilkan ES, EF dan durasi waktu penyelesaian proyek.

2. Diambil angka ES terbesar bila lebih satu kegiatan bergabung.

3. Hitungan maju dari kiri ke kanan 4. Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor)

dan (j) kegiatan yang sedang ditinjau 5. Waktu awal dianggap 0 (nol)

Page 20: Precedence Diagram Method 2

lanjutan Rumusnya: ES (j) = ES(i) + SS (i-j) atau ES (j) = ES(i) + SF (i-j) atau ES (j) = EF(i) + FS (i-j) atau ES (j) = EF(i) + FF (i-j) Rumus EF : EF (j) = ES (j) + D (j)

Page 21: Precedence Diagram Method 2

Cara Perhitungan LS, LF

1. Menentukan LS, LF dan kurun waktu float. 2. Bila lebih dari satu kegiatan diambil LS terkecil. 3. Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau

sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya. 4. Hitungan mundur dari kanan ke kiri

Page 22: Precedence Diagram Method 2

Lanjutan: Rumus LF (i) LF (i) = LF(j) – FF (i-j) atau LF (i) = LS(j) – FS (i-j) atau LF (i) = LF(j) – SF (i-j) + D (i) atau LF (i) = LS(j) – SS (i-j) + D (j) 6. Pilih angka terkecil 7. Rumus Ls (i) = LF (i) – D (i)

Page 23: Precedence Diagram Method 2

Jalur dan kegiatan kritis

Waktu mulai paling awal dan akhir harus sama ES = LS

Waktu selesai paling awal dan akhir harus sama EF = LF

Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai paling akhir dengan waktu mulai paling awal. LF – ES = D

Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis maka kegiatan tersebut secara utuh dianggap kritis.

Page 24: Precedence Diagram Method 2

Contoh Soal Buatlah PDM berdasarkan data sbb:

no nama setelah durasi 1 A - 3 2 B - 5 3 C - 2 4 D A 4 5 E A,B 4 6 F A,B,C 7 7 G D 8 8 H E 2 9 I F 3 10 J G,E 4 11 K H 2 12 L I,H 8

, Konstrain -

- - FS

FS, FS

FS,FS,FS FS FS

FS FS, FS

FS FS FS

Page 25: Precedence Diagram Method 2

Contoh 2 BILA DATA SBB:

8 I,H L 12

2 H K 11

4 G,E J 10

3 F I 9

2 E H 8

8 D G 7

7 A,B,C F 6

4 A,B E 5

4 A D 4

2 - C 3

5 - B 2

3 - A 1

durasi setelah nama no

7,5 SS,SF 3 SF

5,4 FS,SF

5 FS

2 FF

3,6,4 FS

3,4 SS,FS

3 FS - -

- -

- -

LT jenis

FS 5

Page 26: Precedence Diagram Method 2

Contoh 3 No Nama Kegiatan

(simbol) Durasi (hari) Konstrain

1 2 3

4 5

6

A B C

D E

F

5 6 6 7 6

8

- SS (1-2) =3 FS (1-3) = 2 FF (2-3) = 2 SF (2-4) = 11 FS (2-5) = 1 SF (3-5) =9 SS (4-5) = 4 SS (5-6) = 5

Page 27: Precedence Diagram Method 2

SEKIAN