praktikum kimia sederhana

29
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “KEBERADAAN MOLEKUL” “TEKANAN OSMOSIS” “UJI AMILUM” “LAJU REAKSI” OLEH : FADHILAH PRATIWI MOHAMAD NIM. 651414023 KELAS ITP A JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

Upload: tiwy-mohamad

Post on 24-Jul-2015

1.201 views

Category:

Education


16 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“KEBERADAAN MOLEKUL”

“TEKANAN OSMOSIS”

“UJI AMILUM”

“LAJU REAKSI”

OLEH :

FADHILAH PRATIWI MOHAMAD

NIM. 651414023

KELAS ITP A

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

yang mempelajari tentang sifat-sifat zat, struktur zat, susunan / komposisi zat,

perubahan zat, dan energi yang menyertai perubahan zat. Dengan demikian objek

yang dibahas dalam ilmu kimia adalah zat atau materi.

Ilmu kimia tidak hanya membahas tentang zat-zat secara teoretis, tetapi

juga mencoba membahas secara empiris. Hal ini disebabkan ilmu kimia

merupakan ilmu yang diperoleh melalui kerja ilmiah, sehingga dalam mempelajari

ilmu kimia ada dua hal yang harus dipelajari, yaitu aspek produk (fakta, konsep,

prinsip, teori, hukum) dan aspek empiris.

Pada laporan ini membahas empat percobaan praktikum kimia sederhana

yaitu menguji keberadaan molekul, tekanan osmosis, uji amilum dan laju reaksi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali menjumpai materi kimia yang

ada di sekitar kehidupan kita. Misalnya saja air, bensin, solar, gas-gas yang ada di

alam dan masih banyak yang lainnya. Bentuk molekul adalah susunan tiga

dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Bentuk molekul mempengaruhi

sifat-sifat fisis dan kimianya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan, dan jenis

reaksi yang dialaminya. Secara umum panjang ikatan dan sudut ikatan harus

ditentukan lewat percobaan. Tetapi terdapat cara sederhana yang memungkinkan

kita untuk meramalkan bentuk molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang

cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam

struktur lewis-nya.

Pada pertumbuhan tergantung pada adanya pemasukan air kedalam sel

yaitu pasokan air dari jaringan satu kejaringan lainya disuatu lingkungan. Osmosis

terjadi apabila suatu larutan dipisahkan oleh suatu selaput yang permeabel oleh

air. Tekanan osmosis merupakan tekanan yang mendorong air untuk berdifusi.

Osmosis juga merupakan proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian

khususnya) memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi

tumbuhan,sehingga pengertian yang jelas mengebiai proses ini perlu sekali

dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus

diperhatikan terlebih dahulu.

 Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi

yang sama. Plasmolisis suatu sel dapat digambarkan pada plasmolisis sekumpulan

sel dengan sifat-sifat yang sama. Partikel-partikel ini mempunyai dua sifat yaitu

kemampuan untuk bergerak bebas dan kecenderuan untuk partikel yang sama

untuk tarik menarik. Kedua sifat ini sangat bertentangan. 

Pada proses pertumbuhan tubuh membutuhkan zat gizi baik zat gizi yang

dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak ataupun dalam jumlah sedikit. Zat

gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Makanan setelah

dikonsumsi mengalami proses pencernaan di dalam alat pencernaan. Bahan

makanan diuraikan menjadi zat gizi atau nutrien. Zat gizi adalah bahan dasar yang

menyusun bahan makanan. Makanan setelah dikonsumsi mengalami proses

pencernaan di dalam alat pencernaan. Bahan makanan diuraikan menjadi zat gizi

atau nutrien. Zat tersebut selanjutnya diserap melalui dinding usus dan masuk ke

dalam cairan tubuh, kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan

berbagai aktivitas (Sudiarti & Indrawani, 2008)

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,

berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang

dihasilkan oleh tumbuhan  untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk

fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati

sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam

komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan

amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat

pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini

belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

Dalam praktikum uji amilum digunakan iod. iod digunakan untuk menguji

apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Bila makanan yang

kita tetesi iod menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Kehidupan manusia pada zaman sekarang tidak dapat dipisahkan dari

bahan-bahan kimia. Hampir seluruhnya bagian dari kehidupan manusia

berhubungan sangat erat dengan bahan-bahan kimia. Dalam bidang kehidupan

rumah tangga, kesehatan, perhiasan, dan lain-lain, hampir seluruhnya

menggunakan bahan kimia.

Dalam suatu reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang

satu dengan reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas, reaksi

berlangsung cepat sedangkan reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu

yang sangat lama. Dari hal ini dapat diketahui bahwa reaksi kimia memiliki laju

reaksi yang berbeda.

Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju

reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya dapat menerapkannya

dalam kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan mengetahui laju

reaksi dapat membuat produksi lebih terkendali sehingga didapat jumlah produk

dalam waktu yang bisa diperhitungkan. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan

untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi

B. Tujuan

Adapun tujuan melakukan macam-macam praktikum ini yaitu :

1. Keberadaan Molekul

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui bahwa air terdiri

dari molekul-molekul air dan untuk mengetahui keberadaan molekul

2. Tekanan Osmosis

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui terjadinya tekanan

osmosis pada materi sifat koligatif larutan

3. Uji Amilum

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

amilum pada salah satu jenis makanan yaitu pada roti

4. Laju Rekasi

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menunjukkan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi yaitu dari segi konsentrasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Molekul Air

Molekul air adalah gabungan dari atom hidrogen dan oksigen, dengan

pembagian elektron diantara atom hidrogen dan oksigen. Simetri dari distribusi

elektron meninggalkan satu sisi dari tiap molekul dengan muatan positif,

menghasilkan daya tarik elektrostatik diantara molekul. Molekul air dapat

membentuk empat ikatan hidrogen lemah. Hidrogen atau ikatan polar dari

molekul air lebih lemah daripada ikatan kovalen diantara hidrogen dan oksigen

dalam molekul. Ikatan polar ini menyebabkan molekul air berkumpul dalam

susunan tetrahedral. Dalam keadaan padat, susunan tetrahedral dari ikatan

menghasilkan struktur kristal tetrahedral. Dalam keadaan cair, meningkatnya suhu

melemahkan ikatan hidrogen. Definisi molekul yang sederhana yaitu bagian yang

terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat yang sama dengan zat tersebut.

Molekul air dan zat terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh

karena itu terjadi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke

bagian yang lain (Bidwell, 1979).

b. Tekanan Osmosis

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena

ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar

sel (Fetter, 1998).

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara

buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat

menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas

yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran

permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat

sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,

yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan

pada sifat zat terlarut itu sendiri (Agrica, 2009).

Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan

encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan

osmotik larutan, dilambangkan dengan π.

c. Uji Amilum

Amilum adalah polimer karbohidrat dengan rumus (C6H12O6)n.

Karbohidrat golongan polisakarida ini banyak terdapat di alam. Terutama pada

sebagian besar tumbuhan. Amilum disebut juga pati yang terdapat pada umbi,

daun, batang, dan biji. Amilum merupakan kelompok terbesar karbohidrat

cadangan yang dimiliki oleh tumbuhan sesudah selulosa. Butir-butir pati apabila

diamati dengan mikroskop ternyata berbeda-beda bentuk dan ukurannya,

tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh (Poedjadi, 1994 dalam

Dessy, 2008: 26).

Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu

sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian

(Poedjiadi, A. 2009).

Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada

kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai

wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan

dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-

jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-

65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi

kentang (Gunawan,2004).

Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah

polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.

a. Amilosa                : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan

dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.

b. Amilopektin         : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar

mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya

ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul

amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin

lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit

glukosa (Poedjiadi, A. 2009).

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa

Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa

organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi

dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),

cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan

materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan

jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida

menjadi karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau

polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila

dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida

atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat

digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu

senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.

Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian

dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

d. Laju Reaksi

Laju reaksi menunjukkan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau

hasil pereaksi dalam satuan waktu.(Keenan,1999)

Laju reaksi adalah cabang ilmu kima yang mempelajari kecepatan reaksi

yang dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi

tiap satuan waktu. Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung.

Dalam kebanyakan reaksi, laju reaksi hanya mendeteksi bahan dasar permulaan

yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat

diamati. Perubahan keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas

beberapa reaksi yang berurutan, masing-masing reaksi merupakan suatu langkah

reaksi pembentukan hasil-hasil akhir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :

1. Sifat pereaksi

2. Konsentrasi pereaksi

3. Temperatur 

4. Katalisator

(Sastrohamidjojo.2005)

Makin besar konsentrasi makin cepat laju reaksi meskipun tidak selalu

demikian. Pereaksi yang berbeda konsentrasinya dapat mempengaruhi laju reaksi

tertentu dengan cara yang berbeda. Percobaan menunjukkan bahwa kelajuan

reaksi kimia yang bersifat homogen dan heterogen tergantung pada konsentrasi

pereaksi- pereaksi. Reaksi homogen merupakan reaksi yang hanya terjadi dalam

satu fasa. Reaksi heterogen berjalan yang meliputi dari pada satu fasa.

Kenyataannya bahwa reaksi hetrerogen berbanding dengan luas permukaan antara

fasa- fasa pereaksi. Contohnya adalah pengkaratan besi, yang merupakan reaksi

yang meliputi satu fasa padatan besi dan satu fasa gas yaitu oksigan. Pengkaratan

berjalan lambat bila permukaan kontak kecil, perkaratan lebih cepat bila luas

kontak lebih besar.

Kelajuan suatu reaksi homogen bergantung pada konsentrasi dari pereaksi-

pereaksi dalam larutan. Larutan dapat berupa cairan atau gas. Dalam larutan cair

konsentrasi dari pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi atau

pengambilan pereaksi atau dengan mengubah volume dari sistem atau berdasarkan

penambahan atau pengurangan pelarut.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Keberadaan Molekul

Alat :

Batang korek api

Mangkuk 1 buah

Bahan :

Sabun colek

Air

2. Tekanan Osmosis

Alat :

Gelas 1 buah

Pisau atau kater

Bahan :

Wortel

Garam

Air

3. Uji Amilum

Alat :

Tabung reaksi 6 buah

Gelas kimia 1 buah

Korek api

Bahan :

Roti

Iod

Air

4. Laju Reaksi

Alat :

Mangkuk 2 buah

Bahan

Telur mentah 2 buah

Cuka

Soda

Air

B. Prosedur Kerja

1. Keberadaan Molekul

Cara kerja :

Tuangkan air pada wadah atau mangkuk

Letakkan 2 buah batang korek api sejajar dan berhadapan di atas

permukaan air

Ambil sabun colek, dengan menggunakan batang korek api pada

ujungnya

Celupkan ujung batang korek api yang ada sabun tersebut di antara

dua batang korek api yang berhadapan

Amati perubahan yang terjadi

2. Tekanan Osmosis

Cara kerja :

Sediakan dua buah gelas

Potong wortel kecil-kecil

Tuangkan air pada masing-masing gelas

Tambahkan garam sesuai kebutuhan pada salah satu wadah yang akan

digunakan

Masukkan beberapa bagian wortel ke dalam gelas yang berisi air

garam dan masukkan juga beberapa bagian wortel ke dalam wadah air

biasa

Diamkan beberapa menit, dan lihat perubahan yang terjadi

3. Uji Amilum

Cara kerja :

Haluskan roti

Masukkan roti yang telah halus ke dalam gelas kimia

Tuangkan air pada gelas kimia tersebut, kemudian aduk secara merata

dengan menggunakan batang pengaduk

Kemudian dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi dengan volume

yang berbeda dan tiga tabung lainnya dengan volume yang sama

Tiga tabung reaksi dengan volume yang berbeda ditambahkan dengan

iod sebanyak tiga tetes setiap tabung

Sedangkan pada tiga tabung dengan volume yang sama, pada tabung

pertama ditambahkan satu tetes iod, tabung kedua ditambahkan

sebanyak 2 tetes iod, dan tabung ketiga ditetesi dengan 3 tetes iod

4. Laju Reaksi

Cara kerja :

Sediakan dua buah mangkuk

Tuangkan air pada salah satu mangkuk dan tambahkan cuka

secukupnya

Tuangkan cuka pada mangkuk satunya lagi

Masukkan masing-masing satu buah telur mentah pada setiap wadah

Amati dan bandingkan apa yang terjadi pada kedua wadah tersebut

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keberadaan Molekul

A. Hasil

Perlakuan Hasil Pengamatan

 2 buah batang korek diletakkan

berhadapan sejajar di atas permukaan air

dan di antara 2 batang korek api tersebut

diletakkan ujung batang korek yang ada

sabun

Kedua batang korek

api saling menjauh

B.

Pembahasan

Penyusun Air H2O

air + air Homogen

air + sabun Memisah dan menjauh

Dari hasil yang diamati diketahui bahwa kandungan sabun, mampu

memisahkan gaya tarik-menarik antar ikatan hidrogen oksigen atau

penyusun molekul air, sehingga molekul air saling menjauh. Air

menunjukkan ada molekul di dalamnya, yang akan bereaksi dengan jenis

bahan lainnya. Pada percobaan ini menunjukkan adanya ikatan hidrogen

antar molekul air. Sabun mengandung surfaktan yang dapat menurunkan

tegangan pada permukaan air sehingga dapat mematahkan ikatan hidrogen

sesaat. Setelah sabun terkena air, maka tidak akan lagi dapat mematahkan

ikatan molekul air.

2. Tekanan Osmosis

A. Hasil

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 Wortel pada wadah

air biasa Wortel tenggelam

2 Wortel pada wadah

air garam Wortel terapung

B. Pembahasan

Ketika garam dilarutkan ke dalam air, maka kepadatan atau kerapatan air

akan ditambah. Cairan yang lebih padat lebih mampu menjadikan benda-

benda mengapung di atasnya. Itulah sebabnya mengapa benda akan dapat

terapung jika di masukan dalam air garam. Intinya pada percobaan ini

semua larutan yang memiliki kadar garam tinggi tidak dapat bisa

menenggelamkan benda di atasnya.

3. Uji Amilum

A. Hasil

Jenis Volume Perlakuan Perubahan

Makanan Warna

Roti

Volume yang berbeda

roti + air

Tabung I + 3 tetes iod Putih

keruh

Tabung II + 3 tetes iod Biru

keunguan

Tabung III + 3 tetes iod

 Ungu

kehitaman

Volume yang sama

roti + air

Tabung IV + 1 tetes iod

 Putih

keruh

Tabung V + 2 tetes iod

 Biru

keunguan

Tabung VI + 3 tetes iod Ungu

kehitaman

B. Pembahasan

Roti terbuat dari tepung terigu yang merupakan sumber zat gizi

karbohidrat.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin

dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras

(pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket.

Iod digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung

karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi iod

berwarna biru keunguan, maka makanan tersebut mengandung

karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan

karbohidratnya. Pada hasil yang didapat roti yang diuji mengandung

karbohidrat tinggi karena ditandai dengan perubahan warnanya yaitu biru

keunguan

4. Laju Reaksi

A. Hasil

Perlakuan Hasil Pengamatan

Telur pada wadah

Cuka+Air

Terdapat sedikit gelembung gas dan waktu terkelupasnya

cangkang telur cukup lambat dan lama kelamaan cangkang

telur akan cepat lembek

Telur pada wadah

Cuka

Terdapat gelembung-gelembung gas dan cangkang telur

cepat terkelupas dan lama kelamaan cangkang telur akan

cepat lembek tetapi terjadi secara cepat

B. Pembahasan

Kulit telur tersusun dari senyawa CaCO3 atau kalsium karbonat. sifat dari

CaCO3 adalah larut dalam asam meskipun asam lemah. Asam cuka adalah

asam lemah yang memiliki nama kimia Asam asetat, CH3COOH.

reaksi pelarutannya adalah:

2CH3COOH + CaCO3 -----> Ca(CH3COO)2 + CO2 + H2O

Dari hasil yang didapat semakin banyak konsentrasi asam cuka yang

digunakan maka akan semakin cepat kulit telur mengelupas dan lama

kelamaan akan menembus ke dalam telurnya. Telur yang cepat melunak

adalah telur yang diberi air cuka lebih banyak, karena cuka dikategorikan

dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak

beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. 

Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau laju reaksi semakin besar

jika konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar. Hal ini disebabkan

semakin besar konsentrasi pereaksi, maka semakin banyak partikel-

partikel zat yang bereaksi Dengan demikian, reaksi semakin cepat

berlangsung.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keempat praktikum dapat disimpulkan :

1. Kandungan sabun, mampu memisahkan gaya tarik-menarik antar

ikatan hidrogen oksigen atau penyusun molekul air. Dari percobaan ini

dapat diketahui keberadaan molekul, karena molekul tidak dapat

dilihat secara langsung melainkan dengan adanya percobaan ini yang

membuktikan adanya keberadaan molekul.

2. Semua larutan yang memiliki kadar garam tinggi tidak dapat bisa

menenggelamkan benda di atas permukaannya. Alasan mengapa

wortel bisa terapung ialah karena dipengaruhi oleh air yang digunakan,

dimana apabila air yang digunakan mempunyai kadar garam yang

tinggi maka massa jenis air akan lebih berat. Sehingga, benda yang

mempunyai massa jenis seperti seperti wortel dapat mengapung di

dalam air.

3. Untuk uji amilum menggunakan larutan iod, dapat diketahui dari

perubahan warna. Warna ungu kebiruan menunjukkan suatu makanan

mengandung amilum, semakin hitam atau gelap warna dari hasil

pengujian maka semakin tinggi kandungan amilum yang terdepat pada

makanan tersebut

4. Pada percobaan laju reaksi ditinjau dari faktor konsentrasi maka

didapat semakin banyak konsentrasi asam cuka yang digunakan maka

akan semakin cepat kulit telur mengelupas dan tekstur kulitnya akan

lembek dan bisa menembus sampai ke bagian dalam telurnya

B. Saran

Pada praktikum ini belum dilakukan secara maksimal, karena

mengingat alat-alat yang digunakan belum terlalu lengkap misalnya pada uji

amilum, untuk menghilangkan suatu larutan iod seharusnya menggunakan

pembakar api bunsen tetapi kita hanya menggunakan korek api biasa. dan juga

pada uji amilum sebaiknya memperhatikan ukuran volume dari campuran roti dan

air supaya hasil yang kita dapatkan dari percobaan itu akurat.

TINJAUAN PUSTAKA

http://ceengineermu.weebly.com/laju-reaksi.html diakses pada hari kamis 15 januari 2015

http://eprints.uny.ac.id/8386/3/bab%202%20%20-%2008308144016.pdf diakses pada hari kamis 15 januari 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20061/4/Chapter%20II.pdf diakses pada hari jumat 16 januari 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16412/4/Chapter%20II.pdf diakses pada hari jumat 16 januari 2015

http://andialdiempe.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-fisiologi-tumbuhan.html diakses pada hari sabtu 17 januari 2015

http://andriyaniprasetiyowati.blogspot.com/2013/09/laporan-pengamatan-osmosis.html diakses pada hari sabtu 17 januari 2015

http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2012/10/makalah-pembahasan-mengenai-amilum.html diakses pada hari minggu 18 januari 2015

http://selaluhidupdanberkaryaerwindwiranata.blogspot.com/2011/11/pengaruh-cuka-terhadap-telur.html diakses pada hari minggu 18 januari 2015