prak sanitasi

157
GMP Talks! GMP Talks! Presented by : Agist Dwiki H. Clara Rizka Putri Dieny Zakiyah Fryda Meutiarsih Winda Christanty

Upload: yeni

Post on 07-Oct-2015

302 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Materi

TRANSCRIPT

  • GMP Talks!Presented by :Agist Dwiki H.Clara Rizka PutriDieny ZakiyahFryda MeutiarsihWinda Christanty

  • Apa itu GMP?Good Manufacturing PracticesCara Produksi Makanan yang Baik (CPMB)

  • Pedoman untuk memastikan setiap bahan baku, tahapan proses produksi, produk jadi serta bahan kemasan ditangani, disimpan dan didistribusikan dengan baik dan benar sehingga produk yang dihasilkan terjamin, baik, aman dan sehat, sesuai dengan spesifikasi dan standarPengertian GMP

  • Menanamkan kebudayaan GMP di setiap diri karyawanPrasyarat wajib yang harus terpenuhi untuk sertifikasi sistem keamanan pangan3. Menciptakan lingkungan kerja yang efektif, nyaman, bersih, dan amanTujuan GMP

  • Lingkup GMP

  • Personal Hygiene

  • Personal Hygiene

  • Segera Lapor ke Atasan / Klinik dan jika Luka pastikan ditutup dg baikSakit ?Penyakit menular ringan . Contoh: influnza, demamPenyakit pencernaan : Typus, Diare atau mual-mualLuka-luka, Penyakit kulit

  • Dimulai dari rumahPastikan mandi sebelum berangkat kerja

  • Loker Dalam

    Loker Luar

    Rumah karyawanBerangkatMeletakkan barang2 pribadi dr rumahGanti baju kerja (untuk area luar)Memakai APD seperti helm dan safety shoesReference : ISO 22000ISO-TS 22002 / PAS 220

  • Pembagian Zona Food Safety

    AreaContohPerlengkapanTidak Kritis Gudang Jadi, Gudang Kemas, Packing ProduksiSepatu dan baju kerja yg bersih (+ penutup rambut untuk R. Packing)Semi KritisGudang BB ACCover shoes / sepatu kerja dalam, penutup rambutKritisRuang timbang, mixing fillingCover shoes / sepatu kerja dalam, wearpack & penutup rambut, masker

  • Perilaku KaryawanDOs and DONTs

  • DOs and DONTsKaryawan non produksi : Gunakan cover shoesKaryawan produksi : Sepatu luar di lepas

  • DOs & DONTsTidak Boleh Menggunakan PerhiasanCara menggunakan topi yang baik dan benar(note untuk Gd Baku dan Packing)Kuku harus pendek & rapi

  • DONTsRambut, Jenggot, dan Kumis Harus Tercukur Rapi

  • DONTsBuang sampah sembaranganMengupil

  • DONTsMenyisir rambut di area produksi/ gudangBersin/batuk dekat dengan produk/BB

  • DONTsMakan dan minum di area kerjaMerokok di area kerja

  • Masuk Area KerjaCuci dan sanitasi tanganPastikan fasilitas selalu tersedia: sabun, hand dryer, anti septicBuang sampah pada tempatnyaTempat sampah harus selalu tertutup

  • 1. Basahi tangan dengan air mengalir, gunakan sabun2. Gosok kedua tangan selama 10 detik5. Keringkan dengan tissue disposable atau hand dryer4. Bilas dengan air mengalir hingga bersih3. Bersihkan kuku, sela jari, dan punggung tangan Sebelum mulaibekerjaSetelah dari toiletSetelah memegang wajah dan rambutSetelah bersin/ batukSetelah memegang sampah/ kotoran

  • Sanitasi TanganKenapa perlu sanitasi tangan ?Masuk Area Kerja

  • Bukti : Tangan kosong sebelum dicuci

  • Bukti : Tangan kosong setelah cuci tangan (baik dan benar) dan diberi antis

  • Point Penting !!

  • Point Penting Infrastruktur

  • Apa yg bisa kita lakukan ??

  • Point penting Pest Control

  • Tidak memindahkan alat pest controlMelaporkan bila alat pest control rusakMelaporkan bila ada temuan pestMenjaga agar ada space di antara dinding dan produk

    Apa yg bisa kita lakukan ??

  • Pemeliharaan Gudang dan Kondisi Sanitasi

  • Apa yg bisa kita lakukan ??

  • Pemeliharaan Produksi/ Gudang

  • Tujuan :a. Mengeliminasi/menghilangkan kotoran/deposit dan mikroba yang melekat pada mesin/peralatanb. Menyediakan permukaan yang steril (kontak dengan produk)2. Meliputi :Mesin produksiPeralatan pendukungRuangan produksi3. Harus sesuai jadwal dan IK

  • Good Manufacturing Process(GMP) Kelompok 2 : Astri Yaniansah Irnawati Agustin Rany Siti Nurbani Hilda Oktora

  • PENDAHULUANGood Manufacturing Process (GMP) diterjemahkan menjadi Cara Pembuatan Yang Baik (CPB) Merupakan suatu konsep manajemen dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang tepat untuk menghasilkan out put yang memenuhi stndar dengan tingkat ketidak sesuaian yang kecil. GMP merupakan prasyarat utama sebelum suatu industri pangan dapat memperoleh sertifikat sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

  • Standar GMP untuk industria obat-obatan di sebut dengan CPOB ( Cara Pembuatan Obat yang Baik)Standar GMP untuk industri makanan di sebut dengan CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik)Standar GMP untuk industri kosmetik di sebut dengan CPKB ( Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik)Standar GMP untuk industri obat tradisional di sebut dengan CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)

    Standar GMP yang di terbitkan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sesuai dengan jenis produk yang di hasilkan. Sebagai contoh beberapa standar GMP tersebut :

  • PRINSIP GMPDisain dan fasilitasProduksi (Pengendalian Operasional)Jaminan mutuPenyimpananPengendalian hamaHygiene personilPemeliharan, Pembersihan dan perawatanPengaturan Penanganan limbahPelatihanConsumer Information (education)

  • PEMBAHASAN GMPSanitasi pangan ditujukan untuk mencapai kebersihan yang prima dalam tempat produksi, persiapan penyimpanan, penyajian makanan, dan air sanitasi. Hal-hal tersebut merupakan aspek yang sangat esensial dalam setiap cara penanganan pangan. Program sanitasi dijalankan bukan untuk mengatasi masalah kotornya lingkungan atau kotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan, serta mencegah terjadinya kontaminasi silang. Program higiene dan sanitasi yang efektif merupakan kunci untuk pengontrolan pertumbuhan mikroba pada produk dan industri pengolahan makanan.A. Sanitasi dan Higiene

  • Prinsip dasar sanitasi meliputi dua hal, yaitu membersihkan dan sanitasi. Membersihkan yaitu menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa makanan dan tanah yang mungkin menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Sanitasi merupakan langkah menggunakan zat kimia dan atau metode fisika untuk menghilangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal pada permukaan alat dan mesin pengolah makanan.B. Prinsip Dasar Sanitasi

  • Beberapa hal yang memungkinkan untuk menjadi sumber kontaminasi pada industri pangan adalah :Bahan baku mentah : Proses pembersihan dan pencucian untuk menghilangkan tanah dan untuk mengurangi jumlah mikroba pada bahan mentah. Penghilangan tanah amat penting karena tanah mengandung berbagai jenis mikroba khususnya dalam bentuk spora.Peralatan/mesin yang berkontak langsung dengan makanan: Alat ini harus dibersihkan secara berkala dan efektif dengan interval waktu agak sering, guna menghilangkan sisa makanan dan tanah yang memungkinkan sumber pertumbuhan mikroba.Peralatan unuk sterilisasi: Harus diusahakan dipelihara agar berada di atas suhu 75 760 C agar bakteri thermofilik dapat dibunuh dan dihambat pertumbuhannya.Air untuk pengolahan makanan: Air yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan air minum.Air pendingin kaleng: Setelah proses sterilisasi berakhir, kalengnya harus segera didinginkan dengan air pendingin kaleng yang mengandung disinfektan dalam dosis yang cukup. Biasanya digunakan khlorinasi air sehingga residu khlorine 0,5 1,0 ppm.Peralatan/mesin yang menangani produk akhir (post process handling equipment): Pembersihan peralatan ini harus kering dan bersih untuk menjaga agar tidak terjadi rekontaminasi.

    C. Sumber Kontaminasi

  • GMP mempersyaratkan agar dilakukan pembersihan dan sanitasi dengan frekuensi yang memadai terhadap seluruh permukaan mesin pengolah pangan baik yang berkontak langsung dengan makanan maupun yang tidak. Mikroba membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu persyaratan GMP : mengharuskan setiap permukaan yang bersinggungan dengan makanan dan berada dalam kondisi basah harus dikeringkan dan disanitasi. Peraturan GMP juga mempersyaratkan penggunaan zat kimia yang cukup dalam dosis yang dianggap aman.D. Persyaratan GMP

  • Prosedur untuk melaksanakan higiene dan sanitasi harus disesuaikan dengan jenis dan tipe mesin/alat pengolah makanan. Stamdar yang digunakan adalah :

    Pre rinse atau langkah awal, yaitu : menghilangkan tanah dan sisa makanan dengan mengerok, membilas dengan air, menyedot kotoran dan sebagainya.Pembersihan : menghilangkan tanah dengan cara mekanis atau mencuci dengan lebih efektif.Pembilasan: membilas tanah dengan pembersih seperti sabun/deterjen dari permukaanPengecekan visual: memastikan dengan indera mata bahwa permukaan alat bersihPenggunaan disinfektan : untuk membunuh mikroba.Pembersihan akhir : bila diperlukan untuk membilas cairan disinfektan yang padatDrain dry atau pembilasan kering : disinfektan atau final rinse dikeringkan dari alat-alat tanpa diseka/dilap. Cegah jangan sampai terjadi genangan air karena genangan air merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan mikroba.

    E. Tahap-Tahap Higiene dan Sanitasi

  • Sanitasi adalah langkah pemberian sanitizer dalam kimia atau perlakuan fisik yang dapat mereduksi populasi mikroba pada fasilitas dan peralatan pabrik. Sanitizer yang digunakan dalam industri pangan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :1. Panas Uap air panas (steam) mengalir dengan suhu dan waktu tertentu : 770C selama 15 menit, atau 930C selama 5 menit Untuk alat makan dan peralatan kecil (pisau dsb) 770C selama 2 menit, dan 770C selama 5 menit untuk peralatan pengolahan. 820C selama 20 menit untuk pengolahan pangan

    2. Radiasi UV, waktu kontak harus lebih dari 2 menit, terutama digunakan untuk sanitasi wadah pengemas dan ruangan yaitu untuk membunuh mikroba termasuk virus.

    3. Senyawa kimia (Disinfektan), disinfektan yang digunakan dalam industri pangan : Senyawa khlorin Iodium dan kompleks iodium Senyawa amonium quartenair Kombinasi asam-anion

    F. Jenis Sanitizer

  • Meskipun panas dan sinar UV sangat efektif untuk proses sanitasi, hingga kini industri pangan masih sangat bergantung pada disinfektan kimiawi. Disinfektan tersebut akan membasmi sebagian besar mikroba. Yang penting wajib dipertimbangkan bahwa spora mikroba bisa bertahan terhadap disinfektan. Jadi permukaan yang sudah diberi disinfektan adalah tidak steril. Sesudah sanitasi, jumlah mikroba berkurang banyak tetapi tidak steril. Steril berarti tidak ada mikroba sama sekali (sterilized).Peraturan GMP mempersyaratkan penggunaan zat kimia yang cukup dalam dosis yang dianggap aman, oleh karena itu sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan disinfektan tersebut dari pabrik pembuatnya.Efektifitas dari disinfektan tergantung pada : Jenis dan konsentrasinya Lama kontak Suhu pHSangat tidak berguna untuk melakukan desinfeksi pada pernukaan alat yang kotor, karena disinfektannya akan bereaksi dengan kotoran sehingga tidak efektif.

    G. Sanitasi Kimiawi

  • Hidrogen peroksida (H2O2) dan ozon (O3) juga dapat digunakan sebagai disinfektan, tetapi karena beberapa kelemahan dalam sifat-sifatnya, maka keduanya jarang digunakan secara umum. H2O2 khusus digunakan untuk sterilisasi wadah pengemasan plastik, dan ozon khusus digunakan dalam pengawetan air mineral.Komponen fenol merupakan disinfektan yang kuat, tetapi tidak digunakan untuk sanitasi dalam industri pangan karena baunya yang keras dapat memprngaruhi flavor makanan yang diolah.Pemilihan jenis sanitizer yang digunakan dalam industri pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor :1. Kelompok/jenis mikroba yang menjadi target2. Kondisi/sifat air yang digunakan3. Obyek/bahan yang akan disanitasi4. Sifat-sifat lain seperti stabilitas, harga dan sebagainya.

    H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Sanitizer

  • KESIMPULANGood Manufacturing Practices (GMP) atau yang biasa diterjemahkan sebagai cara pengolahan pangan olahan yang baik (CPPOB) lazim diterapkan bahkan wajib bagi industri pangan jika ingin mempertahankan produk pangan yang aman dari segi higienitas dan juga memiliki mutu yang baik bagi kepuasan konsumen. Prinsip utama GMP adalah pengendalian higienitas untuk menghindarkan diri dari Food Borne Illness yaitu wabah penyakit yang terbawa oleh makanan melalui suatu panduan tata cara khusus bagi tiap rantai produksi pangan.

  • K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

    Christiana Fransiska SEndhah Dwi LDyah PurwningtyasIka Febrianti

  • K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

    Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak.

  • Karena Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja).

  • Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial (dana), tetapi bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia.

  • Sebagaimana pelayanan kesehatan masyarakat pada umumnya, pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat pekerja di laboratorium dilaksanakan dengan pendekatan menyeluruh (komprehensif) yaitu meliputi :pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

    Program Pelayanan Kesehatan Kerja.

  • Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit menular dilingkungan kerja.

    Pelayanan Preventif

  • Kegiatannya antara lain meliputi: Pemeriksaan kesehatan yang terdiri atas: Imunisasi. Kesehatan lingkungan kerja. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan. Penyerasian manusia dengan mesin dan alat kerja. Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada dalam kondisi aman (pengenalan, pengukuran dan evaluasi).

    Pelayanan Preventif

  • Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar keadaan fisik dan mental pekerja senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan Promotif

  • Kegiatannya antara lain meliputi: 1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja. 2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat. 3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya. 4. Perbaikan status gizi. 5. Konsultasi psikologi. 6. Olah raga dan rekreasi.

    Pelayanan Promotif

  • Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat kerja dengan pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan umumnya serta upaya pengobatan untuk mencegah meluas penyakit menular di lingkungan pekerjaan. Pelayanan Kuratif

  • Kegiatannya antara lain meliputi: Pengobatan terhadap penyakit umum. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

    Pelayanan Kuratif

  • Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau kecelakaan parah yang telah mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan ketidakmampuan permanen, baik sebagian atau seluruh kemampuan bekerja yang biasanya mampu dilakukan sehari-hari.

    Pelayanan Rehabilitatif

  • Kegiatannya antara lain meliputi: 1. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masih ada secara maksimal. 2. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya. 3. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja yang cacat akibat kerja.

    Pelayanan Rehabilitatif

  • Bahaya potensial di Laboratoria menjadi lima perantara diantaranya: Chemical agent, Physical agent, Biological agent, Psychological agent, Ergonomical agent/Mecanical agent.

    Bahaya Potensial Di Laboratorium

  • Bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya di Laboratorium adalah: 1. Asam Nitrat (HNO3) 2. Asam Sulfat ( H2SO4) 3. Asam Klorida (HCL) 4. N-Hexane 5. Aseton 6. Asam Peroksida (H2O2)

    1. Chemical agent

  • DebuKebisinganSuhu UdaraKelembaban UdaraPencahayaan Radiasi2. Physical agent

  • Faktor biologi dapat berupa bakteri, jamur dan mikroorganisme lain yang dibutuhkan atau dihasilkan dari bahan-bahan. Contoh paparan biologi di Laboratoria adalah: Sumber infeksi: terpapar mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, dan lain-lain.)Bahan iritan: paparan bahan yang bisa menimbulkan iritasi pada kulit., misalnya: polimer akrilik, larutan electropolishing, dan lain-lain.

    3. Biological agent

  • Psychological agent meliputi: tanggung jawab pekerjaan terhadap orang lain, beban kerja, keterampilan, dan lain-lain.

    4. Psychological agent

  • Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu tehnik untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisien dan kesejahteraan pekerja. Meliputi : Disain tempat kerjaProses dan desain perlengkapanFungsi dan tugas5. Ergonomical agent

  • Alat pelindung diri sesungguhnya merupakan hierarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat melakukan pekerjaan.Alat Pelindung Diri (APD)

  • Sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12 mengatur mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri. Pada pasal 14 menyebutkan bahwa pengusaha wajib menyediakan secara cuma-cuma sesuai alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yang diperlukan.

  • Alat Pelindung Mata (kaca mata pengaman) dan Muka.Pelindung pendengaranPelindung Pernafasan (Respirator)Pelindung TanganPakaian PelindungAlat-alat pelindung

  • Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)DISUSUN OLEH:

    ITA FITRIANINGSIH2012340085 NIKEN JUNIAR 2013349094VINDI PRILIA2012340082YENI FRISKA2012349051 ELISABET YOSEKA 2013349134

  • PendahuluanDi Indonesia secara historis peraturan keselamatan dan kesehatan kerja telah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan dan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945, maka beberapa peraturan termasuk peraturan keselamatan telah dicabut dan diganti. Peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970.Menurut Mangkunegara (2002:163) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah.Penerapan konsep K3 muncul sejak manusia mengenal suatu pekerjaan Keselamatan kerja bertujuan dalam melakukan pekerjaan agar diperoleh suatu cara yang mudah dan menjamin keselamatan dari gangguan alam, binatang maupun gangguan dari manusia lainnya. Masalah K3 juga merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek sebagaimana halnya dengan biaya, perencanaa, pengadaan serta kualitas

  • K3 berdasarkan industri

    Kontruksi yaitu salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya dengkesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerjaPertanian yaitu pekerja hanya memiliki resiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanianSektor jasa yaitu pekerjaan di sektor jasa terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar risiko yang sama. Masalah perminyakan dan pertambangan memiliki risiko terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.

  • Pengertian K3 dan Tujuanyakesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.Lambang (Logo/Simbol) K3

    Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

  • Bahaya dalam perkejaan yaitu :

    Bahaya Fisika yaitu setiap gerakan dan setiap aliran energi yang punya potensi merugikan manusia.Bahaya mekanik yaitu bagian dari bahaya fisika yang disebabkan gerakan mekanis seperti putaran bagian dari mesin Bahaya kimia yaitu bahaya karena sifat dari bahan beberapa bahan kimia yang bisa merugikan pekerja. Misalnya, bahan bahan Asam, Basa, Logam berat, Pelarut seperti Petroleum, Partikulat seperti Asbestos dan Silika, Asap, Bahan kimia reaktif, dan api, bahan yang mudah terbakarBahaya biologis yaitu hewan liar, kuman, virus, jamur. Bahaya jenis ini adalah bahaya yang umum di rumah sakit. Bahaya Rancang Kerja yaitu muncul karena lemahnya perancangan cara kerja yang dapat mengakibatkan kerugian kesehatan dalam jangka waktu panjang.

  • Bahaya Karena Masalah Psikologis dan Sosial disebabkan oleh beberapa hal seperti : stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya, kekerasan di dalam organisasi, penindasan, pelecehan seksual, keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti rokok dan alkoholPenggunaan APD yaitu kelengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan tenaga kerja itu sendiri maupun orang lain di tempat kerja.

  • Perundang undangan mengenai K3Undang-Undang K3 Peraturan Pemerintah terkait K3 Peraturan Menteri terkait K3Keputusan Menteri terkait K3Instruksi Menteri terkait K3Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3Kebijakan Mengenai K3

  • Contoh rambu bahaya K3

  • Contoh rambu larangan K3

  • Contoh Kumpulan APD ( Alat Perlindungan Diri )Alat Pelindung KepalaAlat Pelindung Mata dan Muka

  • Alat Pelindung PendengaranAlat Pelindung TanganAlat Pelindung Kaki

  • APD Pelindung Jatuh (Ketinggian)Alat Pelindung Tubuh (Badan)

  • PelampungRompi NyalaSabuk Pengaman

  • ISO 22000 : 2005SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN

    Presented By :Farahnaz Mustika A (2012340072)Julian Angelia S (2012340081)Lanny (2012340069) Nur Fadhilah (2012340073)

  • PANGAN SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR/HIDUP MANUSIA

    Makanan Aktivitas

  • PERAN GMP DALAM KEAMANAN DAN MUTU PANGAN

    PrP HACCP/ISO 22000Peningkatan Mutu & Keamanan Pangan

  • Latar BelakangMutu Kualitas Barang/jasaStandar PatenUji Kelayakan Mutu

  • Organisasi Internasional untuk Standardisasi(bahasa Inggris:International Organization for Standardization) adalah badan penetapstandarinternasional yang terdiri dari wakil-wakil daribadan standardisasinasional setiap negara.Pengertian ISO secara Umum

  • ISO 22000 : 2009 Sistem Manajemen Keamanan Pangan

    Keamanan PanganFood-borne hazardPENGENDALIAN ----- PENTING

  • Definisi dan Ruang Linkup ISO 22000

    Merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari suatu sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam rantai pangan dari panen sampai produk siap untuk dikonsumsi. ISO 22000 adalah suatu standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO 9001 dan HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan, penerapan, dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP)

  • untuk mengharmonisasikan persyaratan manajemen keamananpangan dalam rantai pangan pada tingkat global. Secara khusus, ISO 22000 dimaksudkan untuk diaplikasikan oleh organisasi yang menghendaki sistem manajemen keamanan pangannya terfokus, koheren, dan terintegrasi serta sesuai persyaratan perundang-undangan masing-masing negara.

    Tujuan ISO 22000

  • Meningkatkan citra perusahaan.Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan.Meningkatkan efisiensi kegiatan.Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act).Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan.Mengurangi risiko usaha.Meningkatkan daya saing.Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan.Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal.

    Tujuan penerapan ISO di suatu perusahaan

  • memuaskan kebutuhan pelanggan dan konsumen dalam hal mutu dan keamanan pangan Sistem HACCPISO 9001:2000 (Sistem Manajemen Mutu)

    Hubungan Sistem HACCP dengan ISO 9001

    pendekatan yang sistematis dan logis untuk mengidentifikasi bahaya dan mengendalikann keamanan panganPerusahaanMemuaskan kebutuhan pelanggan dan konsumen dalam hal mutu dan keamanan pangan

  • ISO 22000 adalah gabungan antara HACCP (Sistem Keamanan Pangan) dengan ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu), sehingga isi persyaratannya mencakup mutu dan keamanan pangan. Apakah ISO 22000 menggandeng konsep mutu?

  • PRINSIP ISO 2200 konsep ISO 22000 berisi persyaratan bagi Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang dibangun berdasarkan empat elemen kunci, yaituKomunikasi InteraktifSistem ManajemenPrerequisite ProgramPrinsip HACCP

  • lANJUTAN

    Prinsip 1 Komunikasi Interaktif-Komunikasi internal dan EksternaLPrinsip 2 Sistem ManajemenSistem manajemen keamanan pangan yang efektif adalah sistem yang dijalankan atau dioperasikan dengan mengikuti pola dasar manajemen yang terstruktur dan sistematisPrinsip 3 Prerequisite Program (Program Persyaratan Dasar)Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara PPD untuk mengendalikan :Kemungkinan masuknya bahaya keamanan pangan ke produk melalui lingkungan kerja,kontaminasi biologi, kimia dan fisika pada produk mencakup kontaminasi silang antar produk, dantingkat bahaya keamanan dalam produk dan linkungan pengolahan produk.Prinsip 4 - HACCP

  • Cara Mendapatkan Sertifikasi ISO 22000 : 2005

    Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMKP Audit ISO 22000 dilaksanakan oleh NQA dengan dua tahapan utama, yang dikenal sebagai Audit Sertifikasi AwalPermohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien.

  • 1. Persyaratan UmumOrganisasi harus membangun sistem yang efektif dan dapat memenuhi persyaratan standar, dokumentasi, implementasi dan pemeliharaan sistem.Sistem harus di evaluasi dan diperbaharui.2. Persyaratan ManajemenManagement harus terlibat dan berkomitmen pada FSMS. Manajemen membuat kebijakan Keamanan Pangan dan harus dikomunikasikan dan diimplementasikan.Top Management harus terlibat dalam desain dan implementasi FSMS.Setelah implementasi, manajemen akan melaksanakan tinjauan manajemen untuk memastikan keefektifan sistem.3. Persyaratan Sumber DayaFSMS harus menjelaskan sumberdaya manusia dan fisik yang dibutuhkan untuk membuat produk yang aman.Selama pengembangan sistem, organisasi akan mengidentifikasikan kompetensi personil, training yang dibutuhkan serta lingkungan kerja dan infrastruktur yang dibutuhkan.Persyaratan Sertifikasi ISO 22000

  • 4. Persyaratan Pembuatan ProdukOrganisasi harus merencanakan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan produk untuk menjamin keamanan produk.Program pendahuluan harus ditetapkan, diimplementasikan dan dievaluasi terus menerus.Tetapkan dan dokumentasikan sistem untuk :Pengumpulan informasi awal analisis bahayaLakukan analisa bahayaTetapkan Rencana HACCPLaksanakan aktifitas verifikasiTelusuri produk, material dan distribusi produkPersyaratan Produk Tidak SesuaiTetapkan dokumentasi sistem untuk pengendalian semua produk tidak sesuaiSaat Titik Kendali Kritis terlampaui, produk berpotensi tidak aman harus diidentifikasi, diperiksa, di kendalikan dan dipisahkan. Dibuat prosedur pemisahan produk cacat untuk memastikan tindakan dapat cepat dilakukan.Identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya

  • 5. Persyaratan ValidasiTetapkan dan dokumentasikan proses untuk validasi control measure sebelum di implementasikan.Pastikan semua pengukuran dan alat ukur serta metodenya mampu menghasilkan akurasi yang diinginkan.6. Persyaratan VerifikasiTetapkan dan dokumentasikan proses internal audit. Training auditors, dan rencanakan internal audit untuk memastikan FSMS berjalan efektif dan selalu diperbaharui.Implementasikan proses evaluasi serta analisa hasil verifikasi dan tindakan yang diperlukan.7. Persyaratan PerbaikanLakukan perbaikan berkelanjutan untuk FSMS dengan menggunakan:Management review/tinjauan manajemenInternal auditTindakan PerbaikanHasil verifikasiHasil validasiPerbaharui FSMS

  • Manfaat Penerapan ISO 22000

    Kepuasan pelangganMengurangi ongkos-ongkos operasional Efisiensiefisiensi operasionalMeningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan.Persyaratan kepatuhan hukum Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis

  • Keuntungan Penerapan ISO 22000

    Adanya Evaluasi terhadap aplikasi sistem HACCP dalam perusahaanPemenuhan undang-undang dan persyaratan ataupun regulasiSertifikat sebagai komitmen bisnisAdanya komunikasi dan pengembangan kompetensi

  • Negara Berkembang Menerapkan Sistem HACCPUsaha Kecil sumber keuangan, keahlian manajemen dan teknis.usaha katering pengetahuan, pelatihan, petinggi staf, variasi produk yang besar, variasi dalam permintaan dan beban kerja, dan banyaknya pekerja paruh waktu.

    Kendala Penerapan ISO 22000

  • ISO 22000Indri Retno PangestutiHosiana BelindaFatimah ZahraAnggita SeptinaPutry Imandhari

  • Sejarah Standarisasi PanganSetelah abad ke delapan belas pemalsuan makanan menjadi bahaya bagi kesehatan manusia, misalnya cuka sering dicampur dengan asam sulfat; anggur dengan pengawet mengandung garam timbal; sayuran hijau dalam vinegar dengan tembaga; dan produk permen dengan pewarna yang mengandung timbal dan arsenik (Accum, 1820). Perkembangan dibidang kimia, biologi, fisika, dan khususnya di bidang analisis, memberikan kontribusi penting dalam pembuatan bahan makanan yang berbahaya, yang disalah gunakan dan bahkan dipalsukan. Oleh karena itu dapat dimengerti oleh kita mengapa banyak kasus yang terdeteksi dari pemalsuan makanan dari abad ke delapan belas dan seterusnya.Perubahan besar dalam produksi pangan meliputi industrialisasi dan rantai distribusi yang baru, yang dihubungkan dengan pertumbuhan yang pesat di perkotaan, bersamaan dengan masalah kesehatan populasi masyarakat yang mengakibatkan terciptanya banyak peraturan pangan selama abad kesembilan belas. Setelah Perang Dunia II, aktivitas dalam standardisasi internasional mulai tumbuh secara intensif. Fenomena ini, berhubungan dengan konsep baru perdagangan makanan, yang juga dirangsang dan didukung dalam rangka International Organization for Standardization (ISO)

  • Sejarah Standarisasi PanganISO lahir dari penggabungan dua organisasi yaitu ISA (International Federation of Asosiasi Standardization National) yang didirikan di New York pada tahun 1926 dan UNSCC (United Nation Standards Coordinating Committee) yang didirikan pada tahun 1944 pada bulan Oktober 1946

  • Sejarah Standarisasi PanganSejak tahun 1990-an telah terjadi peningkatan standar pangan. Perusahaan di seluruh dunia menggunakan sistem jaminan kualitas (QA) untuk meningkatkan produk dan proses produksi mereka

  • Tahap Proyek ISO

  • Standar yang Memperkuat Penerapan ISO 22000

  • Elemen penting yang ubtuk memastikan keamanan pangan

    Komunikasi interaktif;Sistem manajemen;Program persyaratan;Prinsip-prinsip HACCP.

  • Sistem jaminan mutuGMP (Good Manufacturing Proccess) HACCPstandar ISOBRC

  • Latar belakang terbentuknya ISO 22000 ISO 22000 adalah perbaruan dari standar ISO 9000 : 9001 danmengkombinasikan antara standar ISO 9000 : 9001 dengan konsep HACCP ke dalam satu standar

  • Definisi ISO 22000

    ISO 22000 merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari suatu sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam rantai makanan daripanen sampai produk

  • Tujuan ISO 22000 Menyediakan satu standar yang dikenal secara internasional untuk sistem manajemen keselamatan pangan yang dapat diterapkan dalam produk pangan, standar disini bertujuan umtuk:Mengharmoniskan persyaratan system manajemen keamanan pangan untuk usaha yang terkait dalam rantai pangan.Memudahkan kerja badan usaha dan badan sertifikasi karena hanya menggunakan satu standar, sertaMemastikan standar dapat diperoleh dengan mudah di seluruh dunia tanpa adanya monopoli oleh satu badan sertifikasi khusus.

  • Perbedaan ISO 22000 dengan ISO dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan LainModel SistemLingkup pengendalianPenerapanSertifikasiBiayaPemeliharaan

  • Perbedaan ISO 22000 dengan ISO dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Lain

    PerbedaanISO9001:2000HACCPISO 22000:2005Model SistemModel jaminan proses secara globalAnalisa risikoModel jaminan proses dan analisa resikoLingkup PengendalianMencakup ke sistem manajemen secara global tidak termasuk persyaratan teknisTidak mencakup ke pengendalian sistem manajemen tetapi hanya ke persyaratan teknis sajaMencakup pengendalian terhadap sistem manajemen dan terhadap persyaratan teknisPenerapanGeneral. Dapat diterapkan oleh setiap jenis industri.Spesifik. Hanya diterapkan untuk industri pangan (tidak termasuk pengendalian di industri pakan ternak yang menjadi pendukung bagi industri pangan)Spesifik. Diterapkan di semua industri pangan dan pakan ternak yang terkait dengan industri pangan

  • Perbedaan ISO 22000 dengan ISO dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Lain

    SertifikasiSertifikat ISO 9001:2000Sertifikat HACCPSertifikat ISO 22000:2005 sudah termasuk di dalamnya ISO 9001 dan HACCPBiayaLebih mahal jika diwajibkan sertifikasi untuk ISO 9001 dan HACCP (2 kali sertifikasi)Lebih mahal jika diwajibkan sertifikasi untuk ISO 9001 dan HACCP (2 kali sertifikasi)Lebih murah karena hanya 1 kali sertifikasi sudah mencakup sistem ISO 9001 dan HACCPPemeliharaanMemakan waktu, tenaga dan biaya lebih besar jika diwajibkan untuk pemisahan sertifikasi antara ISO 9001 dan HACCP.Catatan :jika terpisah akan ada 2 kali internal audit, 2 kali surveillance audit dan 2 kali Rapat Tinjauan ManajemenMemakan waktu, tenaga dan biaya lebih besar jika diwajibkan untuk pemisahan sertifikasi antara ISO 9001 dan HACCP.Catatan :jika terpisah akan ada 2 kali internal audit, 2 kali surveillance audit dan 2 kali Rapat Tinjauan ManajemenWaktu, tenaga dan biaya lebih murah karena sistem ISO 9001 dan HACCP sudah terintegrasi

  • Cara mendapatkan sertifikasi

  • Cara mendapatkan sertifikasi

  • Lembaga yang Melakukan SertifikasiSertifikasi ISO 22000 dilaksanakan oleh National Quality Assurance (NQA). Lembaga tersebut merupakan lembaga jaminan mutu Amerika Serikat

  • Manfaat dan Kendala Penerapan ISO 22000Manfaat:Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan termasuk kendali mutu, keamanan dan kepatuhan hokum;Mengurangi ongkos-ongkos operasional melalui peningkatan berkesinambungan dari proses-proses yang dilalui yang berakibat pada efisiensi-efisiensi operasional;Efisiensi-efisiensi operasional dengan mengintegrasikan bagian awal dari programprogram (PRP & OPRP), HACCP dengan filsafat ISO 9001 berupa Rencana-Tindakan-Periksa-Lakukan mengenai peningkatan efektifitas dari Sistem;Manajemen Keamanan Pangan;

  • Manfaat dan Kendala Penerapan ISO 22000Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan;Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan anda dan kebenaran pengujian produk melalui audit internal dan tinjauan-tinjauan manajemen;Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi secara sungguhsungguh dan kemampu-telusuran produk dari yang diproduksi;Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui;Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.

  • Manfaat dan Kendala Penerapan ISO 22000Kendala: Usaha kecil, seperti sumber keuangan, keahlian manajemen dan teknis Usaha katering hambatannya adalah pengetahuan, pelatihan, petinggi staf, variasi produk yang besar, variasi dalam permintaan dan beban kerja, dan banyaknya pekerja paruh waktu

  • Keuntungan penerapan ISO 22000Berlaku di dunia internasional.Menyediakan referensi bagi keseluruhan rantai panganMengisi kesenjangan antara penerapan ISO 9001 dan HACCP.Organisasi pangan dapat mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya keamanan panganManajemen program kelayakan dasar yang sistematis.Menggunakan dasar ilmiah sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.Perencanaan yang lebih baik dan tindakan verifikasi proses yang lebih sedikit.

  • KesimpulanSistem-sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan ISO 22000 dapat membantu organisasi untuk mengurangi risiko-risiko yang berkaitan dengan makanan dan minuman.Susunan jaminan mutu paling banyak didasarkan pada prinsip manajemen mutu dari ISO 9000/ISO 22000 dan konsep HACCP.Dalam menerapkan ISO 22000 selain memperoleh keuntungan ternyata para pengusaha juga menemui kendala.

  • KEHALALAN PRODUK DAN SISTEM JAMINAN HALAL (SJH)Kelompok 1 :Annisa Falaha KW2013349068Fifi Anggia Sari2013349061Maisaroh2013349060Rizna Chairawaty A.2013349095

  • PENDAHULUANPerspektif SyariahMengkonsumsi pangan, obat dan kosmetika HALAL hukumnya wajib bagi kaum muslimin.

    Perspektif BisnisPopulasi muslim dunia di 2009 mencapai 1.57 milyar atau hampir 25% dari 6.5 milyar populasi dunia, dg rata2 pertumbuhan 1.80% per th. Muslim tinggal di negeri mayoritas muslim ( 1.1 milyar) Muslim tinggal sebagai minoritas di negara non muslim ( 0.5 Milyar).

  • Populasi Umat Muslim Berdasarkan WilayahPEW Research Centres Forum on Religion & Public Life.Mapping the Muslim Population. October 2009

    Chart1

    24.1

    91.2

    30.1

    5.2

    0.5

    Percentage of Muslim population

    Percentage of Muslim population

    24.1%

    47.81%

    7.0%

    1.06%

    1.5%

    Sheet1

    Percentage of Muslim population

    Asia Pacific24.1

    Middle East-North Africa91.2

    Sub-Saharan Africa30.1

    Europe5.2

    Americas0.5

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • DefinisiProduk halal adalah makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk mikrobial, produk biologik, produk rekayasa genetik dan barang gunaan yang tersusun dari unsur yang halal, dan telah melalui proses produksi produk halal yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariah.

    Sertifikat Halal : Fatwa tertulis dari MUI yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan Syariat Islam, setelah melalui proses audit yang dilakukan oleh LPPOM MUI.

    Sistem Jaminan Halal yang selanjutnya disingkat SJH adalah suatu pengelolaan terpadu terhadap bahan, proses, produk, sumberdaya manusia, dan prosedur untuk menghasilkan produk halal dan menjamin kehalalannya secara konsisten dan berkelanjutan (LPPOM MUI, 2012).

  • Halal & Haram dalam Al-QuranAl-Baqarah 168Al-Baqarah 172-173Al-Anam 145Al-Maidah 3Al-Maidah 90-91Al-Maidah 96Al-Araf 157

  • Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses ProduksiKhamrSegala sesuatu yang memabukkan dikategorikan sebagai khamr.Kadar ethanol 1% dikategorikan sebagai khamr.Minuman yang dikategorikan khamr adalah najis.Minuman yang diproduksi dari proses fermentasi yang mengandung kurang dari 1% ethanol, tidak dikategorikan khamr tetapi haram untuk dikonsumsi.Hasil samping industri khamr adalah haram dan najis.Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr hukumnya haram. Jika direaksikan kembali secara kimia hukumnya halal.Cuka yang berasal dari khamr baik terjadi dengan sendirinya maupun melalui rekayasa, hukumnya halal dan suci.

  • Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses ProduksiEthanolEthanol yang diproduksi dari industri bukan khamr hukumnya tidak najis atau suci.Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri khamr untuk proses produksi pangan hukumnya :Mubah, apabila dalam hasil produk akhirnya tidak terdeteksiHaram, apabila dalam hasil produk akhirnya masih terdeteksiPengguanaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang berasal dari industri khamr untuk proses produksi industri hukumnya haram

  • Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses ProduksiFlavor yang menyerupai bahan haramJika nama dan mempunyai profil sensorinya menyerupai produk haram, tidak bisa disertifikasi halal serta tidak boleh dikonsumsi walaupun ingredient yang digunakan adalah halal.Contoh : flavor rum, flavor babi dan lain-lain.

  • Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses ProduksiProduk MikrobialMedia pertumbuhan harus suci dan halal. Jika mikroba tumbuh berasal dari media pertumbuhan yang najis dan haram, hukumnya haram.

  • Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses ProduksiPenggunaan Alat BersamaAlat bekas dipakai babi atau anjing harus dicuci dengan cara di-sertu (dicuci dengan air tujuh kali, yang salah satunya dengan tanah atau debu atau penggantinya yang memiliki daya pembersih yang sama).Peralatan tidak boleh digunakan bergantian antara produk babi dan non-babi meskipun sudah melalui proses pencucian.

  • Beberapa Contoh Bahan KritisDagingBahan turunan hewaniContoh lemak, protein, kolagen, dsb.Bahan nabati Jika diproses menggunakan bahan tambahan dan penolong yang tidak halal, maka bahan tersebut menjadi tidak halal.Produk mikrobialMedia yang digunakan untuk tumbuh.

  • Beberapa Contoh Bahan KritisProduk Hasil Samping Industri Minuman Berakohol dan TurunannyaPemisahan harus secara fisik dan reaksi kimiawi.Bahan lain-lainContoh : pewarna alami, flavor, seasoning, bahan pelapis vitamin, dll.

  • Identifikasi Titik Kritis Bahan NabatiBahan nabatiPengolahan ?TidakYaKultivasi Mikrobial ?YaTidak

    + Bahan Tambahan/penolong ?TidakYaTKHaramNon TKFermentasi Khamr?TidakYaNon TKTK

  • Identifikasi Titik Kritis Bahan HewaniBahan Hewani Susu, Telur, IkanDaging dan hasil samping (lemak, tulang, kulit, dll)Ada Pengolahan ??YaTidakTKNon TKApakah daging dan hasil samping berasal dari Hewan Halal ?TidakYaHaramApakah Hewan disembelih sesuai dengan Syariat Islam dan memiliki SH MUI atau lembaga yang diakui LP POM MUI ?TidakYaTidak Boleh DigunakanAda Pengolahan lanjutanYaTidakTKNon TK

  • Identifikasi Titik Kritis Bahan MikrobialProduk MikrobialTK

  • Identifikasi Titik Kritis Bahan Lain-lainBahan Lain-lainBahan TambangSintetikCampuran Non TKOrganikNon Organik TKTKNon TKApakah Mengandung Bhn PenolongYaTidakTK

  • SISTEM JAMINAN HALAL (SJH)11 Kriteria SJH :Kebijakan HalalTim Manajemen HalalPelatihan dan EdukasiBahanProdukFasilitas ProduksiProsedur Tertulis untuk Aktivitas KritisPenanganan Produk untuk yang tidak memenuhi kriteriaMampu Telusur (Traceability)Internal AuditKaji Ulang Manajemen (Management Review)

  • Informasi BaruSelama ini Sertifikasi halal di Indonesia masih bersifat voluntary (sukarela).Tahun 2006 dibuat Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH) untuk melindungi konsumen muslim di Indonesia.RUU JPH telah disahkan dalam sidang paripurna DPR pada tanggal 25 September 2014 jam 12.41 WIB.

  • KESIMPULANUmat muslim di dunia wajib mengkonsumsi pangan yang halal. Kehalalan suatu produk tidak hanya dilihat dari bahan bakunya saja, melainkan meliputi seluruh kegiatan yang ada, yaitu sumber dan proses pembuatan bahan baku yang digunakan, penyimpanan bahan baku, proses produksi produk, penyimpanan produk jadi, distribusi, hingga display. Lembaga yang berwenang melakukan Sertifikasi Halal di Indonesia adalah Majelis Ulama Indonnesia (MUI). Pada tahun 2014 ini telah disahkan undang-undang produk halal yang mewajibkan Sertifikasi halal produk makanan, minuman, kosmetik, dan barang konsumsi lain di Indonesia.

  • SARANSebaiknya masyarakat muslim hanya mengkonsumsi produk yang sudah jelas kehalalannya, yaitu dengan melihat logo halal pada kemasan produk.Sebaiknya masyarakat muslim memilih makan di restaurant yang sudah bersertifikat halal yang dapat diketahui dengan melihat sertifikat halal yang dipajang dalam restaurant tsb. Selain itu, pastikan bahwa sertifikat halal tsb masih berlaku.Produsen pangan di Indonesia yang sudah mensertifikasi halal produknya, hendaknya menerapkan Sistem Jaminan Halal dengan baik dan berkesinambungan. Produsen pangan yang belum melakukan Sertifikasi halal terhadap produknya, sebaiknya melakukan Sertifikasi halal agar produknya lebih dapat diterima di pasaran.Sebaiknya pihak LPPOM MUI meningkatkan frekuensi sidak terhadap produk-produk berlogo halal di pasaran.

  • Sanitation Standard Operating ProcedurePRAKTIKUM SANITASI DAN K3Nama Kelompok :1. Anisa Falaha20133490682. Christiana Sembiring20123400193. Ita Fitrianingsih20123400854. Maya Pehulisa S20123490775. Yeni Friska2012349051

  • PENDAHULUANSeiring berjalannya waktu, dari abad ke abad, pola konsumsi manusia berubah dan berkembang. Konsumen di zaman modern seperti saat ini makin mengedepankan aspek mutu dan keamanan suatu bahan pangan.

    Mereka menuntut bahan pangan yang bermutu baik serta tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh. Untuk menghasilkan pangan yang berkualitas dan meminimalkan pencemaran lingkungan, industri pangan perlu menerapkan prinsip pengolahan pangan yang baik dan pengelolaan lingkungan.

    Oleh karena itu, perlu dilakukan sanitasi dalam semua aspek pengolahan pangan.

  • Sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme. Penerapan sanitasi dalam industri pangan diatur dalam Sanitation Standard Operating Procedure(SSOP).Target secara umum yang ingin dicapai dengan penerapan SSPO ini adalah:Terciptanya fasilitas dan ruang penanganan pascapanen danpenyimpanan bersih dantersanitasi dengan baik dicirikanoleh minimalnya pembusukan produk olehmikroorganismeTercegahnya perkembangan dan pertumbuhan Mikroorganisme patogenik untukmanusia. Untuk mengindikasikan produk telah terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia makatesting secara periodic dilakukan dengan agar plate test.

    PENDAHULUAN

  • Sanitation Standard Operating Procedure(SSOP)adalah suatu prosedur sanitasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan mencakup kebiasaan atau standar perusahaan untuk dilaksanakan oleh perusahaan.

    SSOPadalah suatu prosedur tertulis atau tata cara yang digunakan industri untuk membantu mencapai tujuan atau sasaran keseluruhan yang diharapkan GMP (Good Manufacturing Process) dalam memproduksi dengan cara bermutu tinggi, aman, dan tertib.

    Pengertian SSOP

  • Mengerti bahwa program kebersihan dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk meningkat--menurunnya kontaminasi mikroba.Mengetahui adanya peraturan GMP yang mengharuskan digunakan zat-zat tertentu yang dianggap aman dan efektif bagi program higiene dan sanitasi.Mengetahui tahapan-tahapan dalam higiene dan sanitasi.Mengetahui persyaratan minimum penggunaan sanitasi dengan klorin pada air pendingin.Mengetahui adanya faktor seperti pH, suhu, dan konsentrasi diienfektan yang mempengaruhi hasil akhir suatu proses sanitasi.Mengetahui masalah potensial yang mungkin timbul bila sanitasi tidak dijalankan dengan cukup.

    Tujuan SSOP

  • Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim di unit kerja.Dasar hukum bila terjadi penyimpangan.Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.Mengarahkan petugas atau pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

    Fungsi SSOP

  • Memberikan jadwal pada prosedur sanitasi.Memberikan landasan program monitoring berkesinambungan.Mendorong perencanaan yg menjamin dilakukan koreksi bila diperlukan.Mengidentifikasi kecenderungan dan mencegah kembali terjadinya masalah.Menjamin setiap personil mengerti sanitasi.Memberi sarana pelatihan yg konsisten bagi personil.Meningkatkan praktek sanitasi dan kondisi di unit usaha.

    Manfaat SSOP

  • Merupakan kegiatan mengidentifikasikan fungsi-fungsi utama dalam suatu pekerjaan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukanProsedur merupakan urutan kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.

    Prosedur Penerapan SSOP1. Analisis Sistem dan Prosedur Kerja

  • Merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan.Di bidang manajemen dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung dengan analisis tugas yaitu :a. Analisa tugas : penghimpunan informasi dengan sistematisb. Deskripsi tugas : disusun berdasarkan fungsi atau posisi, bukan individual. Merupakan dokumen umum yang mengidentifikasikan individual dan persyaratan kualifikasi

    Prosedur Penerapan SSOP2. Analisis Tugas

  • Spesifikasi tugas : catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja untuk tugas spesifik.Penilaian tugas : prosedur penggolongan dan penentuan kualitas tugas untuk menetapkan serangkaian nilai moneter untuk setiap tugas spesifik dalamhubungannya dengan tugas lain.Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas : prosedur penetapan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.

    Prosedur Penerapan SSOP2. Analisis Tugas

  • Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya.

    Prosedur Penerapan SSOP3. Analisis Prosedur Kerja

  • Dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban pengawasanspesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknyapencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perluberusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknyamencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaanharus ada pengecualian yang seminimum-minimumnya terhadap peraturanmencegah adanya pemeriksaan yang tidak perluprosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubahpembagian tugas tepatmemberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukanpenggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknyatiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuanpekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimummenggunakan prinsip pengecualian dengan sebaik-baiknya.

    Prosedur Penerapan SSOP 3. Analisis Prosedur Kerja

  • 8 KUNCI SSOP

    ******