ppt tbr pf neuro
DESCRIPTION
PF neuroTRANSCRIPT
Presentasi Kasus Diabetes Melitus tipe 2 Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
TBRPemeriksaan NeurologisDisusun oleh:Gohlena Raja Naguna ChekmatG4A013081Pembimbing:dr. Yuanita Mardastuti, Sp.SSMF ILMU PENYAKIT SARAFRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJOFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO2015
Pemeriksaan Tanda Rangsang MeningealCara : Pasien tidur telentang tanpa bantal.Hasil pemeriksaan:Leher dapat bergerak dengan mudah, dagu dapat menyentuh sternum, atau fleksi leher normalAdanya rigiditas leher dan keterbatasan gerakan fleksi leher kaku kudukArti klinis: Meningitis, meningoensefalitis, SAH, Karsinomameningeal
Kernig Sign
Brudzinski I dan II
Pemeriksaan Lasegue
Pemeriksaan Saraf Kranial
Saraf Otak I ( Nervus Olfaktorius )Mata klien ditutup dan pada saat yang sama satu lubang hidung ditutup, klien diminta membedakan zat aromatis lemah (misalnya vanili dan cengkeh)
Saraf Otak II ( Nervus Optikus)Pemeriksaan Tajam Penglihatan ( Visus ) Snellen jari tangan Gerakan tangan mengikuti cahaya
Saraf Otak III,IV,VI Okulomotorius,Troklearis,Abdusen
Saraf Otak V ( Nervus Trigeminus )Fungsi motorik N. Trigeminus
Fungsi Sensorik Trigeminal
Reflek Trigeminal
Saraf Otak VII (Nervus Fasialis)Fungsi motorikMengerutkan dahi, dibagian yang lumpuh lipatannya tidak dalam.Mengangkat alisMenutup mata dengan rapat dan coba buka dengan tangan pemeriksa.Moncongkan bibir atau menyengir.Suruh pasien bersiul
Fungsi pengecapanMintalah pasien untuk menjulurkan lidahnyaBersihkan lidah sebelum pemeriksaanBerilah rangsangan pada indera pengecapnya 2/3 bagian depanPasien cukup menuliskan apa yang terasa diatas secarik kertas
Saraf Otak VIII (Nervus Kokhlearis, Nervus Vestibularis)Test Swabach, Rinne, Weber
Pemeriksaan N. VestibularisPemeriksaan dengan test kaloriBila telinga kiri didinginkan (diberi air dingin) timbul nystagmus kekanan. Bila telinga kiri dipanaskan (diberi air panas) timbul nystagmus kekiriPemeriksaan past pointing testPasien diminta menyentuh ujung jari pemeriksa dengan jari telunjuknya, kemudian dengan mata tertutup pasien diminta untuk mengulangi. Normalnya pasien harus dapat melakukannya
Test Romberg Pada pemeriksaan ini pasien berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lainnya. Tumit kaki yang satu berada didepan jari kaki yang lainnya, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. Orang yang normal mampu berdiri dalam sikap Romberg yang dipertajam selama 30 detik atau lebihTest melangkah ditempat ( Stepping test )Pasien disuruh berjalan ditempat, dengan mata tertutup , sebanyak 50 langkah dengan kecepatan seperti jalan biasa. Dikatakan abnormal bila kedudukan akhir pasien beranjak lebih dari 1 meter dari tempatnya semula, atau badan terputar lebih dari 30 derajat
Saraf Otak IX & X (Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus)Fungsi motorikInspeksi lengkung langit-langitPemeriksaan fungsi menelanPemeriksaan Fonasi suara
Fungsi parasimpatisInspeksi sekresi kelenjar ludahPemeriksaan Fungsi SensorikReflek muntahPemeriksaan Fungsi pengecapan 1/3 blkg
Saraf Otak XI Pemeriksaan Fungsi M.Sterno KleidomastodiusPasien diminta untuk menoleh kekanan dan kekiri dan ditahan oleh pemeriksa, kemudian dilihat dan diraba tonus dari m. SternocleidomastoideusPemeriksaan Fungsi M.TrapeziusMemeriksa tonus dari m. Trapezius. Dengan menekan pundak pasien dan pasien diminta untuk mengangkat pundaknya
SARAF OTAK XII ( NERVUS HIPOGLOSUS )Dengan adanya gangguan pergerakan lidah, maka perkataan perkataan tidak dapat diucapkan dengan baik hal demikian disebut: dysarthri.Dalam keadaan diam lidah tidak simetris, biasanya tergeser ke daerah lumpuh karena tonus disini menurun.
Reflek bisepDidapat melalui peregangan tendon biseps pada saat siku dalam keadaan fleksi.Orang yang menguji menyokong lengan bawah dengan satu lengan sambil menempatkan jari telunjuk menggunakan palu refleks
Refleks TrisepsLengan klien difleksikan pada siku dan diposisikan di depan dada. Pemeriksa menyokong lengan klien dan mengindentifikasi tendon triseps dengan memalpasi 2,5-5 cm di atas siku. Pemukulan langsung pada tendon normalnya menyebabkan kontraksi otot triseps dan ekstensi siku
Refleks PatellaDengan cara mengetuk tendon patella tepat di bawah patella. Klien dalam keadaan duduk atau tidur telentang.Jika klien telentang, pengaji menyokong kaki untuk memudahkan relaksasi otot.Kontraksi quadriceps dan ekstensi lutut adalah respons normal
Refleks Tendon AchillesPemeriksaan dengan posisi tungkai klien ditekukkan di sendi lutut dan kaki didorsofleksikan
Reflek babinski
Refleks chaddock
Refleks Oppenheim
Refleks Gordon
Refleks schaeffer
Refleks gondaMenekan (memfleksikan) jari kaki ke-4, lalu melepaskannya dengan cepat. Amati ada tidaknya gerakan dorso fleksi ibu jari kaki, disertai mekarnya (fanning) jari-jari kaki lainnya
DAFTAR PUSTAKACambell W, DeJongs The Neurologic Examination Sixth edition, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelpia, 2005;19-20,37-40,97-277Lumbantobing SM, Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental, FKUI, Jakarta, 2004; 7-111Juwono T, Pemeriksaan Klinik Neurologi dalam Praktek. EGC, Jakarta; 5-53Posner JB, Schiff ND, Saper CB, Plum F, Plum and Posner Diagnosis of Stupor and Coma fourth edition, Oxford University Press, Oxford, 2007; 38-42Markam S, Penuntun Neurologi, Binarupa Aksara, Jakarta; 18-50Chusid JG, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional Bagian Satu, Gajah Mada University Press, Jogjakarta, 1990; 150-190Duus Peter, Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda dan Gejala edisi II, EGC, Jakarta; 78-127Fitzgerald MJ, Gruener G, Mtui E, Clinical Neuroanatomy and Neuroscience Fifth edition International edition, Saunders Elsevier, British, 2007; 225-257
Terima Kasih