ppt modul 2 respirasi

of 19 /19
Kelompok 3 Rinaldy Agung Kurnia (2013730093) Andikha Budi Hertanto (2013730006) Muhammad Raziv Tauhid (2013730071) Arief Aulia Rahman (2013730012) Nadia Santika Ayu (2013730074) Azizah Khairina (2013730019) Bella Putri Fajarini (2013730020) Suci Apriani Umar (2013730104) Vera Utami Dewi (2013730117) Hasniar (2013730045) Ventine Augustina Masro S (2013730116)

Author: arief-aulia-rahman

Post on 22-Jun-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

Kelompok 3 Rinaldy Agung Kurnia (2013730093) Andikha Budi Hertanto (2013730006) Muhammad Raziv Tauhid (2013730071) Arief Aulia Rahman (2013730012) Nadia Santika Ayu (2013730074) Azizah Khairina (2013730019) Bella Putri Fajarini (2013730020) Suci Apriani Umar (2013730104) Vera Utami Dewi (2013730117) Hasniar (2013730045) Ventine Augustina Masro S (2013730116) Skenario 2 Parto, laki-laki usia 49 tahun, pegawai negeri, datangke dokter dengan keluhanbatuk berdahaksejak 2 minggu yang lalu. Batuk berdahak kental terkadang berwarna kuning dan terdapat darah. Keluhan lain: nafsu makan menurun, nyeri dada dan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara napas tambahan ronkhi basah Langkah1. kata sulit Langkah 2 : learning issue 1. Apa hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan penyakit pada skenario? 2. Bagaimana patomekanisme dan reflek batuk? 3. Apa saja jenis2 batuk dan penyakit-penyakit dengan gejala batuk? 4. Apa penyebab terjadinya batuk produktif,mekanisme sputum dan klasifikasi sputum? 5. Apakah durasi waktu dapat digunakan utk membedakan/menentukan penyakit? 6. Penyebab terjadinya hemoptisis ? 7. Bagaimana mekanisme dispnea ? 8. Apa saja penyakit2 pada paru yg menyebabkan nafsu makan menurun? 9. Bagaimana mekanisme terjadinya ronkhi dan apa saja jenis2 ronkhi? 10. Apa saja DD pada skenario? L4. Problem Tree BATUK PRODUKTIF,SPUTUM,KADANG HEMOPTISIS PEMFIS ANAMNESIS RONKHI BASAH SESAK NYERI DADA ONSET 2 MINGGU ANOREXIA DD PEMERIKSAAN PENUNJANG WD 1.PENATALAKSANAAN 2. KOMPLIKASI 3. PROGNOSIS 4.PROMOTIF & PREVENTIF ETIOLOGI L5. Sasaran Pembelajaran Mempelajari : 1. Batuk (definisi,patomekanisme, jenis,etiologi,penatalaksanaan) 2. DD 3. Pemeriksaan Penunjang 4. WD 5. Komplikasi 6. Tata laksanaan 7. Promotif dan Preventif 8. Epidemiologi 9. Gambaran klinis lain 10. prognosis 1. Bagaimana pengertian, etiologi, penatalaksanaan, patomekanisme,jenis,refleks batuk ? BATUK PengertianEtiologiPenatalaksanaanBatuk merupakan cara paru-paru mempertahankan diri untuk bebas dari benda asing. Batuk dapat dicetuskan secara volunter atau refleksif Batuk dapat ditimbulkan oleh stimulasi inflamasi, mekanis, kimiawi, dan termal pada reseptor batuk.- Stimulasi inflamasi Edema dan hyperemia membrana mukosa pada sistem respirasi. Contoh:Bronchitis, Salesma (common cold) dan merokok yang berlebihan. - Stimulus mekanis Inhalasi partikel kecil Contoh:Partikel debu,dan oleh kompresi saluran napas serta tekanan atau tegangan pada struktur ini. Brounwald,Isselbacher,Wilson,dkk.1999. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. EGC Jakarta FARMAKOLOGINON-Farmakologi PENATALAKSANAAN 1. Batuk yang bersifat simtomatik atau non spesifikpreparatnyaadalahkodein15 mg qid. 2. Batuksecretataudahakbersifat lengket dan kental: - Terapidenganhidrasiyangadekuat, obat-obatanekspektoranserta humidifikasiudarapernapasanmelalui nebulizerultrasonicdenganipratoprium bromide yaitu golongan bronkodilator. - Preparatiodinated glycerol (30mgqid) untukpasienbatukasmaataubronkitis kronik. - Quaifenesin (100 mg tid) untuk bronkitis akut atau kronik.-Pemberianantagonisbeta-adrenergik sepertiefedrin(12,5mgqid)untuk penderitakistikfibrosis,teofilin(100mg tid) untuk pasien PPOK. 1. Memperbanyak minum air putih. 2. Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan contohnya makanan yang berminyak dan minuman dingin. 3. Menghindari paparan udara dingin. 4. Menghindari merokok dan asap rokok. 5. Menghindari makanan yang mengandung zat-zat Emoliensia seperti kembang gula, madu atau permen hisap pelega tenggorokan. Brounwald,Isselbacher,Wilson,dkk.1999. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. EGC Jakarta Patomekanisme batuk Rangsangan reseptor Nervus vagusMedula oblongataInspirasi udara 2,5 L Epiglotis tertutup Relaksasi diafragma dan kontraksi otot Sehingga udara mencuat dengan cepat dan membawa benda-benda asing pada trachea dan tercetuslah batuk Brounwald,Isselbacher,Wilson,dkk.1999. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. EGC Jakarta Tabel komponen refleks batuk ReseptorAferen Sentral Eferen EfektorHidung/sinus TrigeminalLaring FaringGlossopharyngeus TrakeaLaring BronkusTrakeaPhrenicusDiafragmaBronkusPleuraDiafragmaPericardiumVagusphrenicus Medulla Vagus Spinal motor nerves Otot-otot dada, perut, dan parineal Guyton.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC Jakarta JENIS-JENIS BATUK Berdasarkan durasi berdasarkan tanda klinis Akut Kronik Produktif Non Produktif batuk yang terjadi kurang dari 3 minggu. Batuk akut biasanya disebabkan karena penyakit infeksi pada pernapasan, menghirup udara beracun, allergic rhinitis, dll. batuk kronis terjadi lebih dari 8 minggu. Pada penderita yang tidak merokok, batuk kronik biasanya disebabkan oleh postnasal drainage syndrome, bronchitis ditemukan eusinofil tanpa asma, asma. Pada perokok bronchitis disebabkan oleh batuk kronis, kanker paru dan batuk yang mengeluarkan lendir atau bahan lain. Batuk produktif merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat asing dalam saluran nafas termasuk dahak, batuk ini terjadi relatf singkat. batuk yang tidak menghasilkandahak. Seperti batuk psikogenikSub akut Batuk yang terjadi 3-8 minggu. batuk biasanya terjadi setelah kejadian trakeobronkitis dan pertusisPENYAKIT DENGAN GEJALA BATUK SALURAN NAFAS AKUT SALURAN NAFAS KRONIS PARENKIMALNEOPLASMA FARINGITIS LARINGITIS BRONKITIS BRONKIOLITIS BRONKITIS BRONKIEKTASIS PNEUMONIA ABSES PARU KARSINOMA PARU METASTASIS PARU KARDIVASKULER EDEMA PARU INFARK PARU 2. Apa hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan penyakit pada skenario Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit TB paru, antara lain kondisi sosial ekonomi, umur, jenis kelamin, status gizi dan kebiasaan merokok Rokok Perubahan epitel gepeng dari sel epitel silindris bersilia normal Penyakit pada sistem pernapasan, seperti kanker paru, lebih banyak terjadi pada laki- laki.Walaupun merokok bukanlah penyebab utama terjadinya penyakit TB paru, namun kebiasaan merokok yang sulit dihentikan bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan perokok itu sendiri dan orang- orang di sekitarnya. Kebiasaan merokok yang sulit dihentikan dpat merusak mekanisme pertahanan paru sehingga memudahkan masuknya kuman penyakit, seperti kuman penyakit TB TB banyak terjadi pada usia produktifPada usia 20 tahun keatas Penurunan daya tahan tubuh dapat disebabkan oleh bertambahnya usia. 3. Apa penyebab terjadinya batuk produktif,mekanisme batuk produktif dan klasifikasi sputum? Rangsanganmekanik,kimia atau peradangan Mukusyg berlebihan Dibatukkan keluar sbg sputum KuningHijauMerah muda Abu-abu atau putih 4. Apakah durasi waktu dapat digunakan untuk membedakan/menentukan penyakit?

Bronkitis

TB Paru Bronkitis akut berlangsung kurang dari 3 minggu TB Paru primer berlangsung selama 3 minggu Pada bronkitis kronik sputum berlangsung minimal 3 bulan, dalam setahun selama jangka waktu 2 tahun berturut-turut Sedangkan TB Paru sekunder berlangsung selama lebih dari 3minggu. 5. Penyebab terjadinya hemoptisis ? 1. 2. 3. TB Robekan/ruptur aneurisma arteri pulmoner pecah anastomosis bronnkopulmoner Infeksi kronik Inflamasi Pembesaran & poliferasi arteri bronkial kanker paru 6. Bagaimana mekanisme dispnea? Kerja pernapasan berlebihan Peningkatan tekanan Menimbulkan perubahan volume udara Peningkatan pernapasan saat melakukan aktivitas berlebihan Dalam beberapa keadaan Stimulasi reseptor dalam traktus respiratorius Reseptor intrathoraks melalui vagus Saraf somatik aferen Kemoreseptor dalam otak Pusat(kortikal) lebih tinggi Serat aferen dalam saraf frenikus Referensi:Harrison (2000), Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 1, Jakarta: EGC. 8. Apa saja penyakit-penyakit padaparu yang menyebabkan nafsu makan menurun ? 7. Penyakit-penyakit pada paru yang menyebabkan nafsu makan menurun Tuberkulosis Paru Emfisema Kanker Paru Pneumonia Bronkitis Kronik Bronkiektasis Keracunan Oksigen Penyakit paru karena jamur Penyakit paru karena pekerjaan Tumor Paru Sindrom Kava Vena Superior Sindrom Goodpasture 8. Bagaimana mekanisme terjadinya ronkhi ? dan apa jenis-jenis ronkhi ? Ronkhi adalah suara napas tambahanbernada rendah sehingga bersifat sonor, terdengar tidak mengenakkan, terjadi pada saluran napas besar seperti trakea bagian bawah dan bronkus utama. Ronkhi basah, yaitu suara yang terdengar kontinu berasal dari saluran pernapasan sentral. Ronkhibasahnyaringcontohnyapadainfiltratparudanronchibasahtak nyaring misalnya pada bendungan paru. Ronkhibasahkasar,inibiasanyaberasaldaricairanyangberadadibronkus besar atau trakea. Ronkhi basah sedang dan ada pula ronki basah halus yang terutama terdengar pada akhir inspirasi, terdengar seperti bunyi gesekan rambut antara jari telunjuk dengan empu jari Ronkhi kering (rales atau crales) yan terdengar diskontinu, berasal dari saluran napas perifer, ditimbulkan karena adanya cairan di dalam saluran napas dan kolapsnya saluran udara bagian distal dan alveoli, sepertipadabronchitisatauasmabronchial. Ada tiga macam ronkhi kering:1. Halus (fine rales) 2. Sedang (medium rales) 3. Kasar (coarse rales). 9. Apa saja DD pada skenario? PNEUMONIA DEFINISIINFEKSI SALURAN NAPAS BAWAH AKUT (ISNBA) INFLAMASI PADAPARENKIM DISTAL DARI BRONKILUS TERMILAIS DAN RESPIRATORIUSALVEOLI MENIMBULKAN KONSOLIDASI JARINGAN PARU DAN GANGGUAN PERTUKARAN GAS AKIBAT INFEKSI DARI BAKTERI ALVEOLUS DIPENUHI MUKUS EPIDEMIOLOGIPNEUMONIA MERUPAKAN ISNBA DI PARENKIM PARU DIJUMPAI SEKITAR 15-20% KEJADIAN PN DI ICU > PN DI RUANGAN UMUM25% DARI SEMUA INFEKSI DI ICU, 90% PADA SAAT VENTILASI MEKANIK SERING DIJUMPAI PADA LANSIA DAN SERING TERJADI PADA PPOK PBV DIDAPAT 9-27% DARI PASIEN DIINTUBASIRISIKO PBV TERTINGGI SAAT AWAL MASUK KE ICU PATOGENESIS PROSES PATOGENESIS TERKAIT 3 FAKTOR : 1. KEADAAN (IMUNITAS) INANG 2. MIKROORGANISME 3. LINGKUNGAN YANG BERINTERAKSI SATU SAMA LAIN 3 FAKTOR DIATAS MENENTUKAN : 1. KLASIFIKASI DAN BENTUK MANIFESTASI 2. BERAT RINGANNYA PNEUMONIA 3. DIAGNOSIS EMPIRIK 4. RENCANA TERAPI 5. PROGNOSIS INFEKSI MELALUI DROPLETStreptococcus pneumonia INFEKSI MELALUI SELANG INFUSStaphylococcus aureus INFEKSI MELALUI PEMAKAIAN VENTILATORP.aeruginosa dan Enterobacter PATOGENESIS PNEUMONIA PATOGEN MASUK SALURAN NAFAS BAWAHMENGALAMI KOLONISASISETELAH MELEWATI HAMBATAN MEKANISME PERTAHANANDAYA TAHAN MEKANIK (EPITEL, SILIA, MUKUS ) HUMORAL (ANTIBODI & KOMPLEMEN) SELULER (LEUKOSIT, MAKROFAG, LIMFOSIT, SITOKIN) INFLAMASI PADA SALURAN NAFAS BAWAH ALVEOLUS MAKROFAG MEMFAGOSIT INFLAMASI TERBENTUK MUKUS BERLEBIH RESPIRASI TERGANGGU KLASIFIKASI PNEUMONIA 1.Berdasarkan klinis dan epidemiologis : a. Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia) b. Pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia / c.Pneumonia aspirasi d.Pneumonia pada penderita immunocompromised 2.Berdasarkan Bakteri Penyebab a. Pneumonia bakterial / tipikal b. Pneumonia atipikal disebabkan mycoplasma, legionella dan chlamydia c. Pneumonia virus 3.Berdasarkan prediksi infeksi/lokasi a.Pneumonia lobaris.b.Bronkopneumonia c.Pneumonia interstisial 1. CommunityAcquiredpneumonia (Pneumonia komuniti ) Pneumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat. Didunia inimenjadi permasalahan kesehatan oleh karena angka kematiannya tinggi. Faktorresikoterjadipneumoniatermasukusia>65 tahun Streptococcus pneumoniae Patogen yang spesifik yang menyebabkan pneumonia komuniti yaitu Streptococcus species, H. Influenza, Mycoplasma Pneumoniae, Chlamydiaspecies,Legionellapneumophila,Gram-negativebacilli,Anaerobicbacterialpneumoniae,Coxiellaburnetti, Staphylococcusspecies,Nocardiamultocida,Francisella tularensis,Yersiniapestis,Bacillusantharacis,Brucellspecies, Moraxella catarrhalis 2. Nosocomial pneumonia ( pneumonia nasokomial ) Pneumoniaterjadipadawaktupenderitadirawatdi RumahSakitterjadisetelah72jampertamamasukRumah Sakit. Faktorresikoterjadiinfeksinasokomialini yaitu : Faktorhost:usiatua,PPOK,penggunaan antibiotika sebelumnya, penyakit neuromuskular, head injury obat sedasi Infeksidijumpaidirumahsakit:Kumangramnegatif berasal dari lingkungan di rumah sakit, termasuk infeksi dari penderita yang lain maupun petugas kesehatan. Kolonisasi orofarigeal dan gastrik yang tidak normal : usia tua dan penggunaan antasida Nutrisi yang jelek kolonisasi patogen dari kuman gram negatif. AspirasiICUdaripenggunaanETTyangterlalu lama, penggunaan NGT dan posisi supine pada penderita. Gejalaklinis:demam,lekositosis,danbatukyang produktifdandahakyangpurulen,adanyaprogresif infiltrat pada gambaran foto toraks. 3. Pneumonia aspirasi Perkiraan sekitar 50% penderita normal teraspirasi sekresi orofaringeal pada saat tidur. Pneumonia aspirasi termasuk : Aspirasi gastric contents : - Aspirasi gastric contents menyebabkan chemical pneumonitis, demam, ronki basah, sianosis, dan beberapa kasus terjadi bronkospasme. - Foto toraks infiltrat dan atelectasis Aspiration pneumonia: - Faktor predisposisi : gangguan neurologis, gangguan traktus GI , gangguan respirasi. - Anaerobic streptococci, Fusobacterium dan Bacteriodes spp dan kuman gram negatif. Gambaran klinis : dahak yang berbau busuk dan penurunan berat badan. Terapi yangdiberikan antibiotika sesuai dengan bakteri anaerobik termasuk amoxicillin + asam klavulanat, penicillin atau amoxici etronidazole maupun klindamisin 4. Pneumonia pada penderita immunocompromised Infeksipadatraktusrespiratoriusmerupakanpenyebab utama pada penderita HIV dan bakteri yang patogen menjadi penyebab terjadi infeksi ini. Bakteri patogen yangumum dijumpaiyaitu : S.pneumoniae dan H.influenza Insidens terjadi pada pneumonia bakteria meningkat pada penderita HIV dengan CD4 >>>>> perempuan