ppt malnutrisi pada geriatri

21
Responsi Malnutrisi pada Geriatri Norman Ardiansyah (105070100111024) Alifina Khairunnisa (105070103111020) Ikrimah (105070104111003) Fitra Tri Kurniasari (105070104111008) Pembimbing dr. Sri Sunarti, Sp.PD-KGER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Upload: alifina-khairunnisa

Post on 10-Nov-2015

260 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Responsi Paru dr teguh

Responsi

Malnutrisi pada GeriatriNorman Ardiansyah(105070100111024)Alifina Khairunnisa(105070103111020)Ikrimah(105070104111003)Fitra Tri Kurniasari(105070104111008)Pembimbingdr. Sri Sunarti, Sp.PD-KGER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYARUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG1PneumoniaPrevalensi deteksi kekurangan gizi masih tinggi: prevalensi keseluruhan 22,6%.67% lansia di panti jompo yang kekurangan gizi atau berisiko untuk malnutrisi38% lansia yang hidup di masyarakat kekurangan gizi atau berisiko kekurangan gizi LATAR BELAKANGGERIATRIMALNUTRISIDEFINISIGeriatri merupakan tahap akhir dalam kehidupan manusia yang memasuki tahap ini ditandai dengan menurunnya kemampuan kerja tubuh akibat perubahan atau penurunan fungsi organ-organ tubuh

Geriatri dibagi menjadi tiga golongan umur lanjut (elderly) usia 60-75 tahun umur tua (old)usia 76-90 tahun umur sangat tua (very old) usia > 90 tahun

GERIATRI

Malnutrisi sebagai keadaan gizi burukDisebabkan kurangnya satu atau lebih zat gizi (kurang gizi), atau kelebihan nutrisi (gizi lebih) tidak cukupnya asupan satu atau lebih nutrisi yang membahayakan status kesehatan MALNUTRISI

PENYEBAB

1. Faktor Medis Nafsu makan yang buruk, masalah gigi atau disfagia, kehilangan pengecapan dan penciuman, gangguan saluran gangguan neurologis misalnya kecelakaan serebrovaskular dan penyakit Parkinson kondisi penyakit2. Gaya Hidup dan Faktor SosialKurangnya pengetahuan tentang makanan, memasak dan gizi, terisolasi dan kesepian, kemiskinan, ketidak mampuan untuk berbelanja atau menyiapkan makananFAKTOR RESIKO3. Psikologi Kebingungan, demensia, depresi, dukacita dan kecemasan akan mempengaruhi pola makan seseorang. Seseorang yang geriatric memiliki emosi yang kurang stabil. 4. Faktor Resiko Tambahan dari Rumah SakitTerbatasanya pelayanan makanan di rumah sakit , ketidakmampuan untuk menjangkau makanan, penggunaan alat makanFAKTOR RESIKOMakanan yang tidak adekuat mobilisasi berbagaicadangan makanan untukmenghasilkan kalori demi penyelamatan hidup pembakaran cadangan karbohidrat cadangan lemak serta protein dengan melalui proseskatabolikStres katabolik (infeksi) kebutuhan akan protein akanmeningkat defisiensi protein yangrelatifPATOFISIOLOGIMemodifikasi atau mengganti pantangan makanMenggunakan penambah rasa danpemberian makanan dengan porsi kecil dan lebih seringMenggunakan suplemen cairan nutrisi untuk digunakan diantara (bukan dengan) makananMeningkatkan asupan protein dengan menambahkan daging, kacang, mentega atau bubuk proteinMengatasi depresi dengan antidepresi yang tidak memperburuk masalah giziMenghilangkan atau mengganti obat yang mempunyai efek samping yang menyebabkan anoreksiaMengevaluasi kemampuan menelan serta kemampuan fungsional untuk mengelola makananMendapatkan penilaian pelayanan social dari kondisi kehidupan masyarakatINTERVENSISistem imun yang lemah meningkatkan resiko infeksi Penyembuhan luka yang buruk Kelemahan otot jatuh dan fraktur Penurunan nafsu makan masalah yang lebih buruk KOMPLIKASIAssessment20 : Mandiri12-19 : Ketergantungan Ringan9-11 : Ketergantungan Sedang5-8 : Ketergantungan Berat0-4 : Ketergantungan TotalNo.Item yang dinilaiSkorNilai1.Makan (Feeding) 0 0 = Tidak mampu1 = 1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll.2 =2 = Mandiri12.Mandi (Bathing)0 =0= Tergantung orang lain1 =1 = Mandiri03.Perawatan diri (Grooming) 0 =0 = Membutuhkan bantuan orang lain1 =1= Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan bercukur04.Berpakaian (Dressing) 0 =0 = Tergantung orang lain1 =1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju)2 =2 = Mandiri15.Buang air kecil (Bowel)0 =0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol1 =1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)2 =2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)16.Buang air besar (Bladder)0 =0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)1 =1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)2 =2 = Kontinensia (teratur)07.Penggunaan toilet0 =0 = Tergantung bantuan orang lain1 =1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa hal sendiri2 =2 = Mandiri08.Berpindah dari tempat tidur ke duduk (Transfer) 0 =0 =Tidak mampu1 =1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)2 =2 = Bantuan kecil (1 orang)3 =3 = Mandiri29.Mobilitas0 =0 = Immobile (tidak mampu)1 =1 = Menggunakan kursi roda2 =2 = Berjalan dengan bantuan satu orang3 =3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti, tongkat)210.Naik turun tangga0 =0 = Tidak mampu1 =1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)2 =2 = Mandiri0Hasil7Barthel Activity Daily Living Index (BAI)

AssessmentMini Mental State Examination (MMSE)MINI MENTAL STATE EXAMINATION(MMSE)NilaiMaksimumNilai Responden55( 2 )( 2 )ORIENTASISekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa?Sekarang kita berada dimana?(nama rumah sakit atau instansi)(instansi, jalan, nomor rumah, kota, kabupaten, propinsi)3( 2 )REGISTRASIPewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, misalnya :Satu detik untuk tiap benda. Kemudian mintalah responden mengulang ketiga nama benda tersebut.Berilah nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar, bila masih salah, ulangi penyebutan ke tiga nama benda tersebut sampai responden dapat mengatakannya dengan benar :(bola, kursi, sepatu)Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah : .. kali5( 2 )ATENSI DAN KALKULASIHitunglah berturut turut selang 7 angka mulai dari 100 kebawah. Berhenti setelah 5 kali hitungan (93-86-79-72-65).Kemungkinan lain, ejalah kata dengan lima huruf, misalnya DUNIA dari akhir ke awal/ dari kanan ke kiri : AINUDSatu (1) nilai untuk setiap jawaban yang benar.3( 1 )MENGINGATTanyakan kembali nama ke tiga benda yang telah disebut diatas.Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benarAssessmentMini Mental State Examination (MMSE)9( 3 )BAHASAApakah nama benda ini? perlihatkanlah pensil dan arloji( 2 nilai )Ulangi kalimat berikut : JIKA TIDAK, DAN ATAU TAPI ( 1 nilai )Laksanakanlah 3 buah perintah ini :Pegangalah selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkan di lantai( 3 nilai )Bacalah dan laksanakan perintah berikut :PEJAMKAN MATA ANDA( 1 nilai )Tulislah sebuah kalimat !( 1 nilai )Tirulah gambar ini !( 1 nilai )Jumlah nilai :( 12 )Tandailah tingkat kesadaran responden pada garis absis di bawah ini dengan huruf X

SADARSOMNOLENSTUPORKOMAAssessmentMini Mental State Examination (MMSE)Lembar lampiran MMSE (BAHASA)BACALAH DAN LAKSANAKANLAH PERINTAH BERIKUT :PEJAMKAN MATA ANDA!TULISLAH SEBUAH KALIMATTIRULAH GAMBAR INI!

Interpretasi :Skor > 24 : normalSkor 18-23: kelainan kognitif ringanSkor < 17: kelainan kognitif beratAssessmentGeriatric Depression Rating Scale (GDRS)0-4 : normal5-8: depresi ringan8-11: depresi sedang11-15: depresi beratNoPertanyaanYaTidakSkor1Apakah bapak/ibu sebenarnya puas dengan kehidupan bapak/ibu? V02Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan bapak/ibu?V13Apakah bapak/ibu merasa kehidupan bapak/ibu kosong? V14Apakah bapak/ibu sering merasa bosan? V15Apakah bapak/ibu mempunyai semangat yang baik setiap saat? V06Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada bapak/ibu? v07Apakah bapak/ibu merasa bahagia untuk sebagian besar hidup bapak/ibu? V18Apakah bapak/ibu sering merasa tidak berdaya? v09Apakah bapak/ibu lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru? v010Apakah bapak/ibu merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat bapak/ibu dibandingkan kebanyakan orang? v011Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang ini menyenangkan? V012Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga seperti perasaan bapak/ibu saat ini? v013Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat? V014Apakah bapak/ibu merasa bahwa keadaan bapak/ibu tidak ada harapan? v015Apakah bapak/ibu pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari bapak/ibu? v0Total skor4AssessmentSkala NortonSkor < 12 : Resiko ulkus dekubitus meningkat 50 xSkor 12 -13 : Resiko sedangSkor > 14 : Resiko rendahNoPertanyaanSkor1Kondisi Fisik Umum4 = Baik3 = Cukup2 = Buruk1 = Sangat Buruk42Kesadaran4 = Kompos mentis3 = Apatis2 = Confused1 = Stupor43Tingkat Aktivitas4 = Ambulatory3 = Berjalan dengan bantuan2 = Hanya bisa duduk1 = Hanya bisa tidur34Mobilitas4 = Bergerak bebas3 = Sedikit terbatas2 = Sangat terbatas1 = Tidak bisa bergerak35Inkontinensia4 = tidak ada3 = Kadang-kadang2 = Sering inkontinensia urin1 = Inkontinensia urin dan alvi3Skor17AssessmentMini Nutritional Assessment (MNA)Malnutrisi

Menciptakan pola makan yang baik, dan mencoba mencipkatakan suasana yang menyenangkan dan menarik Memperkuat daya tahan tubuh dengan cara memakan makanan yang mengandung gizi yang penting untuk kekebalan tubuhMencegah tulang agar tidak menjadi keropos dan mengerut dengan cara mengonsumsi makanan dengan banyak vitamin D. Memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat dan aktif, dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung serat.Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak, dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, E, dan Beta karoten (antioksidan)Mengurangi resiko penyakit jantung dengan cara membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolestrol dan natrium, serta harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B6, B12, asam folat, serat, kalsium dan kaliumUntuk melindungi system syaraf, harus banyak mengonsumsi vitamihn B6, B12, dan asam folat.Mempertahankan atau meningkatkan berat badan pada pasien dengan gizi kurang, dengan makan makanan rendah lemak da kaya akan karbohidrat kompleks.Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur, dengan cara melakukan olahraga sederhana.Tetap berlatih dan selalu makan makanan yang bergizi.

10 langkah agar dapat hidup lebih sehat pada geriatriPasien Tn. M jenis kelamin laki-laki, usia 86 tahun, dengan diagnosis septic condition due to pneumonia dan infeksi saluran kemih (ISK). Hasil dari penilaian asesmen menggunakan Indeks Barthel, pasien ini memberikan jumlah skor 7, yang berarti pasien ini mengalami ketergantungan berat. Pasien mendapatkan skor 17 pada skala Norton, dimana pasien mempunyai resiko rendah untuk menderita ulkus dekubitus. Menurut penilaian MMSE, pasien memperoleh skor 12, yang brerarti pasien mengalami penurunan fungsi kognitif yang cukup jauh. Pada penilaian GDRS, Pasien memperoleh skor 4, yang berarti masih dalam batas normal. Untuk menilai status nutrisi, digunakan MNA. Pasien memperoleh skor 12.5, yang berarti pasien dalam keadaan malnutrisi. Selain itu ditinjau dari antropometri, berat badan pasien 49 kg, dan tinggi badan 165 cm, sehingga indeks massa tubuhnya 19,48, hal ini menunjukkan bahwa Tn.M dalam keadaan gizi kurang. Lingkar lengan atas, pasien 20 cm dan lingkar betis berukuran 24 cm, hal ini menunjukkan bahwa Tn.M berada pada gizi kurang.KESIMPULANTerima Kasih