ppt ko fix
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KelompokkkTRANSCRIPT

KELOMPOK IV
ELKA ARIYANTI NORMANISANORMILA WATI SITI HAJARWIRNAYASFI SADRIYAH

I. DASAR TEORI
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
PRAKTTIKUM KIMIA ORGANIK 2 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

1.1 Buah Pala
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku.
Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan (id.wikipedia.org).
Gambar 1. Buah PalaSumber: http://hansdw08.student.ipb.ac.id/
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Buah Pala Buah Pala Buah Pala
Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah dan Nama Binomial Pala (Sumber: id.wikipedia.org)
Klasifikasi IlmiahKerajaan : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MagnolialesFamili : MyristicaceaeGenus : MyristicaSpesies : M. fragrans
Nama BinomialMyristica fragrans

1.2 Trimiristin
Trimiristin adalah suatu gliserida (ester lemak) yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Gliserida ini terkandung dalam buah pala yang bersifat non-polar. Karena kadar trimiristin yang tinggi dalam biji pala maka dapat diekstraksi dengan menggunakan pelarut non-polar
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Gambar 2. Struktur trimiristinSumber: http://mem321.blogspot.com/

Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Trimiristin Trimiristin Trimiristin
Trimiristin merupakan suatu jenis lemak yang banyak digunakan
dalam pembuatan kosmetik kulit sebagai pemutih (whitening agent) dan
harganya sangat tinggi.
Lemak dari biji pala banyak juga digunakan dalam industri oleo
chemical untuk substitusi lemak nabati, seperti lemak kakao dan lemak
pangan lainnya, dan juga dalam industri pelumas (lubricant) (Ma’mun,
2013: 2).

1.3 Asam MiristatAsam miristat atau asam
tetradekanoat merupakan asam lemak jenuh yang tersusun dari 14 atom C. Asam ini pertama-tama diekstrak dari tanaman pala (Myristica fragrans) (id.wikipedia.org).
Asam miristat digunakan dalam industri makanan sebagai agen bumbu.
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Gambar 3. Struktur asam miristatSumber: http://www.merckmillipore.com/
Asam miristat merupakan asam lemak penting, yang digunakan tubuh untuk menstabilkan banyak protein yang berbeda, termasuk protein yang digunakan dalam sistem kekebalan tubuh (http://www.multivitamin-s.com).

1.4 Isolasi trimiristin
Isolasi trimiristrin (ester) yang merupakan kandungan utama dalam buah pala (Pramono, 2012), dapat dilakukan dengan cara ekstrasi dengan kloroform yang dilakukan secara kontinyu. Pemisahan trimiristrin dari biji buah pala, dapat dijadikan contoh sederhana dari percobaan isolasi bahan alam, yang biasanya memakan waktu lama dan sangat rumit.
Oleh karena kadar trimiristrin yang tinggi di dalam biji buah pala, hasil pemisahan yang murni dapat dicapai dengan cara ekstraksi sederhana dalam penghabluran. Biji buah pala yang sudah digiling, atau serbuk yang dijual dalam kaleng, diekstraksi dengan eter dalam labu atau soxklet, dan sisanya dihablurkan dengan aseton.
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

1.5 Penyabunan trimiristin
Penyabunan trimiristin menggunakan NaOH menghasilkan gliserol dan garam natrium dari asam miristat. Bila larutan ini diasamkan akan menghasilkan asam miristat yang dapat dikumpulkan dengan pengeringan vakum (Syahmani dan Rilia Iriani, 2012: 67).
Trimiristrin, jika direaksikan dengan basa alkali akan menghasilkan asam miristat atau garamnya (penyabunan). Pada trimiristin gugus-gugus asam (atau asil) adalah sama, sehingga hidrolisa menjadi asam dan gliserol akan menghasilkan hanya satu jenis asam, yakni asam miristat. Hidrolisis alkali trimiristin dilakukan dalam alkohol. (Pramono, 2012).
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Penyabunan Trimiristin Penyabunan Trimiristin
Reaksi penyabunan :
CH2
HC
CH2
O C
O
(CH2)12CH3
O C
O
(CH2)12CH3
O C
O
(CH2)12CH3
+ 3 NaOHkalor
CH2
HC
CH2
OH
OH
OH
+ 3 H3(CH2)12CO2Na+
gliserolasam miristat (suatu sabun)trimiristin
(Sumber: Fessenden dan Fessenden, 1999)

Alat dan Bahan

1. Seperangkat alat soxhlet 1
buah
2. Corong Buchner 1 buah
3. Corong biasa 1
buah
4. Baskom 1 buah
5. Erlenmayer 50 mL 1 buah
6. Statif dan klem 1
buah
7. Labu bundar 1
buah
8. Penangas air 1
buah
9. Penangas minyak 1 buah
10. Seperangkat alat evaporator 1 buah
11. Gelas kimia 250 mL 1
buah
12. Gelas ukur 50 mL 1 buah
13. Pipet tetes 5
buah
14. Batang pengaduk 1 buah
15. Spatula 1 buah
16. Sendok 1 buah
17. Kaca arloji 1
buah
18. Neraca analitik 1
buah
19. Termolyne 1
buah
20. Termometer 1
buah
21. Kasa dan kaki 3 1
buah
22. Bunset 1 buah
23. Seperangkat alat refluks 1
buah
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan, antara lain:

1. Serbuk pala
2. Aquadest
3. Aseton
4. Batu didih
5. n-heksana
6. NaOH 6 M
7. Etanol
8. Es batu
9. HCl pekat
10.Pipa kapiler
11.Kertas
saring
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan, antara lain:

Prosuder Kerja

A. Isolasi Trimiristin

A. Isolasi Trimiristin

A. Isolasi Trimiristin
Catatan:
- Menimbang krital kering- Menentukan titik lelehnya- Menghitung rendemen
yang dihasilkan

B. Reaksi Penyabunan Trimiristin Menjadi Asam Miristat

B. Reaksi Penyabunan Trimiristin Menjadi Asam Miristat
Catatan:
- Menimbang krital kering- Menentukan titik lelehnya- Menghitung rendemen
yang dihasilkan

Analisis Data

A. Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji PalaPala kering dihaluskan untuk
mempermudah ektraksi,
kemudian dibungkus dengan
kertas saring sebelum
melakukan soxhletasi, pelarut
yang digunakan adalah n-
heksana karena pelarut ini dapat
digunakan untuk melarutkan
trimiristin yang merupakan
gliseraldehid bersifat non polar
(like disolve like) dan trimiristin
ini terkandung dalam serbuk
pala.
CH2 - O - C - C ( CH2)12 - CH3
HC - O - C - C ( CH2)12 - CH3
CH2 - O - C - C (CH2)12 - CH3
O
O
O
Bentuk struktur dari trimiristin

Selanjutnya melakukan soxhletasi dengan suhu 790C dan menyoxhletasi beberapa jam dan diperoleh 3 kali siklus hingga pelarut yang membawa ektrak biji pala berwarna bening. Diperolehnya jumlah siklus yang relatif sedikit ini (3 siklus) karena kandungan miristisin yang cenderung sedikit, sekitar 25% dari berat kering biji buah pala. (Wilcox: 1995)
Wilcox, C.F. 1995. Experimental Organic Chemistry, 2nd edition. Prentice Hall : New Jersey.

Selanjutnya hasil dari proses
soxhletasi tadi dievaporasi. Tujuan dari
evaporasi ini untuk memekatkan ekstrak.
Selanjutnya minyak yang diperoleh
dari hasil evaporasi ditambahkan dengan
45 mL aseton. Penggunaan aseton ini
bertujuan untuk menghablurkan
trimiristin. Dalam pala, terdapat senyawa
lain selain trimiristin berupa pengotor
pada filtrat. Pengotor itu dapat berupa
gliserol, asam lemak, ester lain. Dalam
percobaan ini diharapkan didapatkan
trimiristin murni dari zat pengotor.
Kemudian dilakukan pemanasan agar
sebagian aseton menguap dan
mempercepat reaksi. Selain itu untuk
menguapkan n-heksana yang masih
tersisa.

Selanjutnya, melakukan penyaringan
ketika larutan masih panas agar larutan
tidak sempat mengkristal/membeku
yang berakibat pada tertahannya
kristal yang diharapkan pada kertas
saring. Oleh karena itulah dilakukan
penyaringan dalam keadaan panas,
sehingga yang tertinggal pada kertas
saring hanya endapan yang merupakan
zat pengotor yang tidak diharapkan.
Selanjutnya filtrat hasil penyaringan
didinginkan dengan es untuk
mempercepat terbentuknya kristal.

Hasil dari proses ini berupa endapan
berwarna putih sedikit kekuningan sehingga
dilakukan proses penyaringan lagi, akan tetapi
dengan corong Buchner dan dicuci dengan 15 mL
aseton yang bertujuan agar melarutkan pengotor
yang masih tersisa dalam kristal. Proses
penyaringan ini menghasilkan filtrat berupa
larutan berwarna kuning dan residu berupa
endapan putih.
Untuk dapat menghasilkan kristal maka
kembali dilakukan pemurnian dengan
memasukkan endapan ke dalam desikator yang
telah diisi dengan silika gel. Tujuannya agar
kristal benar-benar kering dan bebas dari
pelarut, sehingga diperoleh kristal trimiristin
kering.
Massa kristal trimiristin yang diperoleh
adalah sebesar 15,50 gram dengan rendemennya
sebesar 19,375%

B. Reaksi Penyabunan Trimiristin Menjadi Asam Miristat
Dalam percobaan ini, mencampurkan antara 0,8 gram trimiristin hasil isolasi dengan 12 mL NaOH dan 12 mL etanol. Penggunaan NaOH ini bertujuan agar dalam reaksi ini dihasilkan sabun. Sedangkan penambahan etanol berfungsi sebagai pelarut di mana etanol akan melarutkan hasil campuran setelah direfluks yakni sabun dan gliserol.

Selanjutnya campuran direfluks selama 1 jam dengan tujuan agar campuran dapat melarut secara sempurna dan juga jumlah produk akan meningkat dengan dilakukan pemanasan.
Pada saat direfluks akan terjadi reaksi penyabunan trimiristin. Trimiristin merupakan gliserida yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat, sehingga apabila trimiristin direaksikan dengan NaOH, maka akan menghasilkan sabun yaitu natrium miristat atau garam natrium dari asam miristat dan gliserol.

Adapun reaksi penyabunan trimiristin yaitu sebagai berikut:
CH2
HC
CH2
O C
O
(CH2)12CH3
O C
O
(CH2)12CH3
O C
O
(CH2)12CH3
+ 3 NaOHkalor
CH2
HC
CH2
OH
OH
OH
+ 3 H3(CH2)12CO2Na+
gliserolasam miristat (suatu sabun)trimiristin

Campuran hasil refluks yang homogen ditambahkan dengan HCl pekat sambil mengaduk sampai larutan bersifat asam yang kemudian diuji dengan kertas indikator (lakmus biru). Penambahan HCl ini bertujuan agar terbentuk asam miristat dimana HCl akan bereaksi dengan Na+ dari sabun miristat membentuk garam NaCl yang bersifat netral. Hasil dari reaksi ini adalah terbentuknya endapan putih pada bagian bawah.
Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
3Na+O – CO(CH2)12CH3 + 3HCl 3HO – CO(CH2)12CH3 + 3NaCl Asam miristat

Dengan penambahan HCl yang berlebih itulah yang
menyebabkan larutan yang dihasilkan bersifat asam yang
dibuktikan dengan berubahnya warna lakmus biru menjadi
merah. Penambahan HCl dilakukan di dalam wadah yang
berisi air es. Hal ini bertujuan agar mudah membentuk
kristal.
Setelah terbentuknya kristal putih, larutan disaring
dengan corong Buchner dan mencucinya dengan
menggunakan air dingin. Pencucian berfungsi agar garam
NaCl sebagai hasil samping dapat terpisah dari kristal asam
miristat sebab sifat dari garam NaCl adalah mudah larut
dalam air, sedangkan asam miritat sukar larut dalam air
karena asam miristat tergolong asam lemak yang
mempunyai sifat kelarutan dalam air tidak begitu larut.

Kemudian, kristal yang terbentuk dikeringkan dan ditimbang. Dari hasil percobaan massa kristal asam miristat nyata sebesar 5,4 gram dan untuk massa kristal asam miristat secara teoritis adalah 13,68% gram, dengan persentase rendemen 39,47%.
Sedangkan untuk titik leleh asam miristat pada percobaan ini adalah 63˚C, dimana pada literatur disebutkan titik leleh asam miristat adalah 54,4˚C dan terjadi ketidaksesuaian data yang dimungkinkan karena kurang murninya asam miristat yang dihasilkan (masih terdapat hasil sampingnya).

KESIMPULAN DAN SARAN
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
PRAKTTIKUM KIMIA ORGANIK 2 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

6.2 SARAN
Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor trimiristin dari luar negeri. Dari percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa peluang untuk mengisolasi trimiristin di dalam negeri sangatlah besar, mengingat Indonesia merupakan penghasil terbesar bahan baku biji pala di dunia, sementara teknologi untuk produksi trimiristin cukup sederhana dan industri-industri pengguna trimiristin tersebut terus berkembang.
Jika dikelola dengan baik, maka kegiatan isolasi trimiristin dan penyabunannya untuk menghasilkan asam miristat dapat mempunyai nilai tambah yang menguntungkan apabila dikelola dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

DAFTAR PUSTAKA
Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
PRAKTTIKUM KIMIA ORGANIK 2 PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Daftar Pustaka Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa Tahun. Asam Miristat, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_miristat, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 21:02 WITA).
Anonim. Tanpa Tahun. Miristat de Metil, (Online), (http://www.merckmillipore.com/romania/miristat-de-metil/MDA_CHEM-818613/p_mzSb.s1Lc8AAAAEWi.EfVhTl, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 21:16 WITA).
Anonim. Tanpa Tahun. Pala, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Pala, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 17:34 WITA).
Anonim. 2008. Myristic Acid, (Online), (http://www.multivitamin-s.com/myristicacid.html, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 21:27 WITA).
Anonim. 1986. Pala dan Pengolahannya. Departemen Pertanian: Irian Jaya.Ferrolina, M. 2012. Isolasi Trimiristin dari Biji Pala, (Online),
(http://mem321.blogspot.com/2012/02/isolasi-trimiristin-dari-biji-pala.html, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 20:55 WITA).
Fessenden dan Fessenden. 1999. Kimia Organik Jilid II Edisi ketiga. Erlangga: Jakarta.

Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala
Daftar Pustaka Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Ma’mun. 2013. Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Biji Pala Papua (Myristica Argentea), (Online), (http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/wp-content/uploads/2013/09/perkebunan_jurnal-littri_Vol19213_4_-MAMUN..pdf, diakses pada tanggal 20 Mei 2014,18:19).
Pramono. 2012. Isolasi Trimiristin dari Biji Buah Pala, (Online), (http://pramono.staff.mipa.uns.ac.id/files/2012/09/Percobaan-V-F.pdf, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 18:33 WITA).
Sari, S.A. 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol Biji Pala (Myristica fragan Houtt) Terhadap Jumlah Geliatan Mencit Balb/C yang Diinjeksi Asam Asetat 0,1%. Universitas Diponegoro: Semarang.
Syahmani dan Rilia Iriani. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. FKIP UNLAM: Banjarmasin (tidak dipublikasikan).
Welly, H.D. 2013. Usaha Tani Pala di Indonesia, (Online), (http://hansdw08.student.ipb.ac.id/2013/03/23/usahatani-pala-di-indonesia/, diakses pada tanggal 20 Mei 2014, 17:59 WITA).

Lampiran Perhitungan

Diketahui : Massa serbuk biji pala = 80,00 gram
Massa kristal trimistirin = 15,50 gram
Ditanya : % rendamen trimiristin = ?
Penyelesaian :
= 19,37%
Jadi rendamen trimistirin yang dihasilkan sebesar 19,37%.
A. Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

Diketahui : Massa kristal asam miristat = 5,40 gram
Massa kristal trimistirin = 15,50 gram
Ditanya : % rendamen asam miristat = ?
Penyelesaian :
Mr trimiristin = 722 g/mol
Mr asam miristat = 228 g/mol
Mol trimiristin =
=
≈ 0,02 mol
B. Reaksi Penyabunan Trimiristin menjadi Asam Miristat

Lanjutan...
1 mol trimistin ≈ 3 mol asam miristat
0,02 mol trimistin ≈ 0,06 mol asam miristat
Massa asam miristat = n kristal asam miristat x Mr asam miristat
= 0,06 mol x 228 g/mol
= 13,68 g
% rendamen = x 100%
= x 100%
= 39,47%
Jadi rendamen asam miristat yang dihasilkan sebesar 39,47%.

Lampiran Pertanyaan dan Jawaban

Mengapa untuk mengisolasi trimiristin diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana bukan air? Jelaskan!
Jawab:
Untuk mengisolasi trimiristin, dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana, karena pelarut n-heksana bersifat nonpolar yang nantinya bisa melarutkan senyawa trimiristin yang juga bersifat nonpolar. Disini kita berpegang pada prinsip like dissolve like. Meskipun air merupakan suatu pelarut universal, namun air memiliki sifat kepolaran yang berbeda dengan trimiristin yaitu bersifat polar serta titik didihnya pun juga terlalu tinggi.
SOAL 1

Mengapa aseton dapat dipakai untuk rekristalisasi trimiristin? Jelaskan!
Jawab:
Aseton dapat dipakai untuk rekristalisasi trimistin karena aseton dapat melarutkan zat yang masih terkandung dalam residu (trimiristin) dan juga mampu memisahkan zat-zat pengotor dari zat murni dalam keadaan panas.
SOAL 2

Cara mana yang lebih baik untuk mendapatkan asam miristat dari trimiristin: (a) dilakukan penyabunan lebih dahulu kemudian diasamkan, atau (b) dihidrolisis dulu kemudian diasamkan? Berikan alasan Anda!
Jawab:
Cara yang lebih baik untuk mendapatkan asam miristat dari trimiristin adalah dilakukan penyabunan lebih dahulu baru kemudian diasamkan. Hal tersebut dilakukan karena dari reaksi ini akan menghasilkan natrium miristat yang nantinya akan diikat oleh HCl.
SOAL 3

Cari data-data spektra untuk asam miristat, kemudian lakukan analisis dan interpretasikan.Jawab:
Gambar 1. Spektra Asam Miristat Secara Komputasi UV-Vis spektrum
SOAL 4

LANJUTAN...
Spektra UV-Vis dari asam miristat secara komputasi menunjukkan
gelombang maksimum dari asam miristat adalah 130 nm. Dari
panjang gelombang maksimum tersebut diketahui bahwa asam
miristat tidak mempunyai ikatan rangkap terkonjugasi yang
mempunyai daerah panjang gelombang visibel 380-780 nm.
SOAL 4

LANJUTAN...
Gambar 2. Identifikasi Asam Miristat dengan Spektrofotometer Infra Merah
SOAL 4

LANJUTAN...
Tabel 1. Nilai Serapan Spektrofotometer Infra Merah Asam Miristat
SOAL 4
No. Frekuensi serapan (cm-
1)
Golongan/gugus
1 2910 O-H (asam karboksilat)
2 2850 O-H (asam karboksilat)
3 1700 C=O (asam karboksilat)
4 1465-1450 -CH2
5 1400-1375 -CH3
6 1300-1280 C-O

LANJUTAN...
Dari spektrum di atas terlihat adanya pita serapan kuat yang tajam pada 2910 yang menunjukkan adanya gugus hidroksil yaitu dari senyawa asam karboksilat.
Hal ini diperkuat dengan adanya pita serapan pada 1700 yang menunjukkan C=O dari senyawa asam karboksilat. Pita serapan yang ditimbulkan oleh uluran C-O dalam spektrum asam karboksilat muncul di dekat 1300-1280 cm-1. Pita tekukan C-O-H di dekat 1440–1395 cm-1 mempunyai kekuatan sedang dan terletak di daerah yang sama dengan getaran gunting CH2 yang dilakukan oleh gugus CH2 tetangga karbonil dan gugus CH3. Salah satu di antara pita-pita yang khas dalam spektrum asam-asam karboksilat adalah yang ditimbulkan oleh O–H yang terikat dengan cara tekukan keluar-bidang. Pita itu muncul di dekat 920 cm-1 dan dicirikan oleh lebarnya dengan kekuatan menengah.
SOAL 4

LANJUTAN...
Gambar 3. Identifikasi dengan Spektrofotometer Resonansi Magnet Inti (H-NMR)
SOAL 4

LANJUTAN...
Gambar 4. Identifikasi dengan Spektrofotometer Mass
SOAL 4

LANJUTAN...
Jadi dari kromatogram di atas maka dapat disimpulkan bahwah fragmen yang stabil atau kelimpahannya yang paling besar terletak pada M\Z = 73 dimana hal ini disebabkan karena pada M/Z = 73 dapat mengalami geseran hidrida, yang mana pergeseran hidrida ini mengarah pada pembentukan karbokation yang lebih stabil dan juga disebabkan karena adanya induksi positif dari metil pada karbokation sekunder.
SOAL 4

Lampiran Foto

Serbuk pala dalam kertas saring Proses soxhletasi
Ekstrak pala hasil soxhletasi Mengevaporasi ekstrak pala
A. Isolasi Trimiristin dan Asam Miristat dari Biji Pala

Minyak pala hasil evaporasi Menyaring, kemudian menambahkan aseton
Mendinginkan filtrat Menyaring kristal trimiristin dengan corong Buchner
LANJUTAN...

Kristal trimiristin kering
LANJUTAN...

Kristal asam miristat kering
B. Reaksi Penyabunan Trimiristin menjadi Asam Miristat