ppt kelompok
DESCRIPTION
ppt kelompokTRANSCRIPT
KELOMPOK 4
PENDARAHAN POST-PARTUM ec ATONIA UTERI
Anggota Kelompok
Sicilia R. Ng. K. Eha 10.2008.096Alfocius Rolando Sondakh 10.2008.121Jessica Suryapraba 10.2009.033Samuel Palawa Saman 10.2009.051Kadek Maharini 10.2009.079Kristina Aurora Handen 10.2009.136Ari Filologus Sugiarto 10.2009.187Irene Marissa Imanuel 10.2009.223Hani Idzaida binti Ab. Razak 10.2009.286Muhammad Syafiq 10.2009.310
Skenario 3
Jam 15.30 Ny. D melahirkan seorang bayi laki-laki yaitu anaknya yang ketiga. Persalinannya berjalan lancar. Jam 16.10 ketika perawat memeriksanya, pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucat. T 90/70 mmHg, N 100/menit P 20x/menit, S 37 oC. Fundus uteri setinggi, konsistensi kenyal. Dari vagina tampak mengalir darah.
Identifikasi Istilah Tidak Diketahui
Tidak ada
Rumusan Masalah
Ny. D mengalami penurunan kesadaran dan tampak pucat disertai pendarahan vagina 40 menit setelah melahirkan.
Analisis Masalah
Ny. D mengalami penurunan
kesadaran dan tampak pucat
disertai perdarahan
pervagina, setelah 40 menit post
partum.
Anamnesis Pemeriksaa
n Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
EtiologiEpidemiolog
i
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Penatalaksanaan
Prognosis
WD DD
Hipotesis
Ny. D dengan penurunan kesadaran dan tampak pucat disertai perdarahan pervaginam, 40 menit setelah melahirkan menderita postpartum hemorrhage (PPH) et causa atoni uteri.
Anamnesis
Identitas Pasien
Riwayat Obstetri
Riwayat Persalinan Sekarang
Riwayat Persalinan Terdahulu
Riwayat Obat-obatan
Anamnesis
Riwayat Haid
Riwayat Perkahwinan
Riwayat Penyakit Pasien
Riwayat Penyakit Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan bersamaan dengan acute life support algorithm.
Pemeriksaan Status Generalis Keadaan Umum Pasien Kesadaran
Skenario – Pasien kurang sadar Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Skenario – Tekanan darah 90/70 mmHg (↓), denyut nadi 100x/menit (takikardia), pernapasan 20x/menit, dan suhu badan 37oC
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Khusus
Inspeksi Melihat jumlah darah yang keluar Melihat robekan perineum, jahitan yang lepas
Palpasi Uterus Menentukan kontraksi uteri Tinggi fundus uteri Fragmen plasenta yang tertinggal (nyeri )
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Plasenta Memeriksa sama ada plasenta sudah lahir lengkap / tidak Memastikan tiada fragmen plasenta yang tertinggal
Eksporasi Kavum Uteri Sisa plasenta dan ketuban Robekan rahim
Pemeriksaan Inspekulo Melihat robekan pada uteri, vagina dan varises yang
pecah
Pemeriksaan Penunjang
Hitung Darah Lengkap / CBC Hb / Ht Jumlah leukosit dan trombosit
Profil Koagulasi Adanya gangguan pembekuan darah ibu Memeriksa waktu pendarahan dan waktu pembekuan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Elektrolit Gangguan pada elektrolit seperti hipokalsemia,
hipokalemia, dan hipomagnesemia Resusitasi cairan
Pemeriksaan BUN / Kreatinin Mengidentifikasi apakah ada kegagalan pada ginjal
sebagai suatu komplikasi syok
USG Memeriksa plasenta tertinggal dan hematoma
Diagnosa Kerja
Pendarahan Postpartum ec Atonia Uteri
Pendarahan Postpartum : Pendarahan melebihi 500 cc setelah melahirkan Pendarahan Postpartum Primer : dalam 24 jam
pertama kelahiran. Pendarahan Postpartum Sekunder : setelah 24 jam
pertama kehamilan. Penyebab : atonia uteri, robekan jalan lahir,
retensio plasenta, tertinggalnya sebagian plasenta, inversio uteri, endometritis
Diagnosa Differensial
Diagnosa Banding Gejala dan Tanda Penyulit
Atonia Uteri (Tone) •Uterus tidak berkontraksi dan
lembek
•Perdarahan segera setelah anak lahir
•Syok
•Bekuan darah pada
serviks
Trauma jalan lahir/“Trauma”
•Perdarahan segera
•Darah segar yang mengalir segera
•Uterus berkontraksi baik, teraba keras
•Plasenta lengkap
•Pucat
•Lemah
•Menggigil
Diagnosa Differensial
Diagnosa Banding Gejala dan Tanda Penyulit
Retensio plasenta/ “Tissue”
•Plasenta belum lahir setelah 30 menit
•Perdarahan segera
•Uterus berkontraksi dan keras
•Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
•Inversio uteri akibat tarikan
•Perdarahan lanjutan
Inversio Uteri/ “Traction”
•Uterus tidak teraba
•Lumen vagina terisi massa
•Neurogenik syok
•Pucat dan limbung
Diagnosa Differensial
Diagnosa Banding Gejala dan Tanda Penyulit
Retained Placenta Fragments/ “Tissue”
•Placenta atau sebagian selaput
(mengandung pembuluh darah)
tidak lengkap
•Perdarahan segera
•Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus
tidak berkurang
Koagulopati / “Thrombin
•Setelah DD lain disingkirkan
•Sering ditemukan : hipofibrinogenemia,
trombositopeniaITP, DIC, HELLP
syndrome (hemolysis, elevated liver
enzymes, low platelet count).
Epidemiologi
Menurut Depkes RI, kematian ibu di Indonesia (2002) adalah 650 ibu tiap 100.000 kelahiran hidup dan 43% dari angka tersebut disebabkan oleh perdarahan post partum
Etiologi
Regangan rahim berlebihan - kehamilan gemeli, polihidramnion, atau anak terlalu besar.
Kelelahan karena persalinan lama.
Kehamilan grande-multipara
Kelainan plasenta
Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
Etiologi
Anastesi umum
Anestesi atau analgesic yang kuat
Infeksi intrauterine (korioamnion)
Ada riwayat pernah atonia uteri sebelumnya
Penyakit sekunder maternal
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Pendarahan pervaginam setelah melahirkan Darah yang keluar mengalir dan tidak merembes Darah mengalir banyak
Konsistensi rahim lembek dan kenyal Gejala khas atonia uteri
Fundus uteri tinggi Adanya darah yang terperangkap dalam kavum uteri
dan menggumpal
Manifestasi Klinis
Terdapat tanda-tanda syok akibat perdarahan:
Ansietas Fatigue Pucat Haus Hipotensi Takikardi Takipnea Ekstremitas dingin Sianotik
Komplikasi
Syok haemoragikAnaemiaSheehan Syndrome
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pendarahan hebat ( syok )
Resusitasi Menilai jalan nafas dan pernafasan Membersihkan jalan pernafasan Evaluasi darah ( CBC, pembekuan darah, BUN,
elektrolit, cross match ) Transfusi darah diberikan segera ( mengembalikan
volume darah )
Penatalaksanaan Pendarahan Hebat ( Syok )
Monitor keadaan pasien Nadi Tekanan darah Produksi urine Tekanan kapilar paru Perbaikan Klinis
Mencari dan mengatasi punca pendarahan
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Massase uterus dan pemberian uterotonica
Uteronik Agent untuk Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Kompresi Bimanual
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Memeriksa/ eksplorasi kavum uterus Untuk melihat adanya sisa plasenta dalam kavum uterus Memeriksa jika ada robekan rahim
Eksplorasi jalan lahir Untuk mencari jika terdapat laserasi jalan lahir Lakukan reparasi jahitan jika ada trauma jalan lahir Evaluasi pendarahan setelah reparasi
Tindakan operasi Jika semua upaya tidak dapat menghentikan pendarahan
Pencegahan
Antenatal care yang baikPersiapan persalinan yang baikMengetahui apakah pasien mempunyai faktor
resiko PPHManajemen aktif kala III
Massase pada uterus setelah bayi lahir
Prognosis
Baik
Dapat buruk jika penanganan buruk dan lambat
Kesimpulan
Pendarahan postpartum merupakan komplikasi persalinan yang terjadi dalam waktu 24 jam atau setelahnya dan bisa menyebabkan syok dan kematian apabila terjadi pendarahan yang hebat. Penanganan cepat dan baik dapat memberikan prognosis yang baik
Hipotesis diterima.
Sekian , Terima Kasih