PowerPoint Presentation

PEMBUATAN BIOETANOL DARI ECENG GONDOK KELOMPOK ZAKIYATUR ROFIAHJ1B112049ZAKIYATIR RAHMIJ1B112050MUTIARA DWI SAPTARINIJ1B112053DOSEN : NOER KOMARI, S.Si., M.Kes.

Rumusan MasalahBioetanol = etanolyang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuanmikroorganisme.LANJUTAN...

Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku, yaitu : Proses Produksi BioetanolMETODEPretreatmentLanjutan....Analisa Kadar Gula Metode Luff SchoorlDipipetDitambahkanDipipet sebyk 25 mL ke dlm erlenmeyerDitambahkan Ditutup dg aluminium foilDididihkan 10 menitDiamkanDitambahkan DititrasiDitambahDicatat vol. Penitar (dilakukan hal yg sm utk blankomunggunakan akuadesLANJUTAN.Kandungan Seulosa & Lignin dg Metode ChessonDipanaskan 1 jamDisaringDicuci (air panas)Dikeringkan T=105oC (30 menit)Ditimbang (berat b)Ditambahkan Direfluks (1 jam) T=100oCDisaringDikeringkan hingga berat konstan (berat c)DitambahkanDitambahkan150 mL H2SO4 1 NPadatanDisaringDicuci sampai netral (akuades)Dikeringkan T=105oC sampai berat kostan (berat d)Diabukan di dlm tanur T=800oCDidinginkan dlm eksikator Dihitung kadarselulosa & ligninDi refluks selama 1 jamHasilLANJUTAN.Untuk mendapatkan etanol hasil fermentasi perlu dilakukan pemisahan yaitu dengan cara penyulingan atau destilasi pada suhu 80C dan suhu ini harus dipertahankan, karena etanol sendiri menguap pada suhu tersebut. Uap etanol yang dihasilkan dikembalikan ke fase cair dengan cara kondensasi sehingga didapatkan etanol. Pada penyulingan pertama biasanya dihasilkan etanol 50%-60%. Pada proses penyulingan dilakukan 2 cara:Pengujian kadar etanol dengan indes biasPengujian kadar etanol dengan alat kromatografi gasPenyulinganTabel 1. Kadar Glukosa dari Proses HidrothermalHASIL

Tabel 2. Pengujian Kadar lignin dan SelulosaLANJUTAN.Hasil gambar pada pengujian SEM

Bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya. Bahan baku yang digunakan untuk membuat bioethanol adalah eceng gondok.Temperatur pada proses hydrothermal berbanding lurus dengan kadar glukosa yang dihasilkan, tetapi pada suhu optimum kadar glukosa mancapai pada keadaan konstan.Pada kondisi optimum dalam proses hydrothermal, terjadi kerusakan struktur sel ecang gondok. Sehingga mampu merombak hemiselulosa dan menghasilkan glukosa yang optimal.

KesimpulanTerima Kasih.