Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan SeksualKekerasan dalam bentuk seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual dalam bentuk yang tidak wajar, baik untuk tujuan komersial atau tujuan tertentu.Tidak hanya terjadi antara suami-istri, tapi dapat juga terjadi antara orangtua dengan anak.Kekerasan seksual dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri, rasa depresi, serta mengakibatkan gangguan kejiwaan.Faktor InternalKecemburuanBerawal dari kurangnya rasa percaya dan komunikasi, sehingga menimbulkan suatu kecurigaan dan berakhir dengan sifat over-protektif.TemperamentalHal ini biasanya dipicu oleh rasa lelah, banyaknya pekerjaan, ataupun masalah lainnya. Hal tersebut menyebabkan masalah kecil menjadi keributan besar.Perlindungan bagi Korban KDRT menurut UU No. 23 Th 2004Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak Iainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan perintah perlindungan dari pengadilanPelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisPenanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korbanPendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganPelayanan bimbingan rohaniPenelantaran KeluargaPenelantaran keluarga adalah sebuah tindakan penelantaran yang terjadi dalam lingkup rumah tangga yang mana menurut hukum diwajibkan untuk menafkahi.Penelantaran akan mengakibatkan kekurangan secara materi sehingga anggota keluarga yang tidak dinafkahi berada dalam garis ekonomi yang sulit tanpa adanya bantuan dari siapapun.Pencegahan KDRTSemua anggota keluarga sebaiknya selalu menempatkan posisinya secara profesional sehingga tidak terjadinya kesalahan penempatan dan selalu menghormati satu sama lain.Membiasakan untuk selalu musyawarah. Musyawarah merupakan wadah untuk selalu mengemukakan pendapat sehingga tidak adanya perasaan tertekan dan keterbukaan selalu ada.Selalu mengevaluasi setiap kejadian yang terjadi pada keluarga. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesalahan kesalahan yang telah terjadi sehingga dapat mengambil kesimpulan dan diperbaiki. Kesalahan kesalahan kecil yang menumpuk dapat memicu terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga.