ppt baris deret aritmatika
DESCRIPTION
Barisan dan Deret AritmatikaTRANSCRIPT
Notasi Sigma, Barisan dan
Deret AritmatikaKELOMPOK 8
1.Nida Cahyawati2.Rissa Srirahayu3.Siti Sarah4.Suhendi
Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar:
o Menggunakan notasi Sigmao Mengidentifikasi pola, barisan dan deret
bilangano Menerapkan konsep barisan dan deret
aritmetikao Menyelesaikan model Matematika yang
berkaitan dengan deret aritmatika.
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
NOTASISIGMA
SELESAI
NOTASI SIGMA
SIFAT-SIFAT
Leonhard Euler
Notasi sigma:
merupakan huruf Yunani untuk abjad S. Diambil dari kata “Sum” yang berarti penjumlahan. Notasi ini digunakan untuk meringkas penulisan penjumlahan bentuk panjang dari jumlah suku-suku yang merupakan variabel berindeks atau suku-suku suatu deret.
Pemakaian notasi ini diperkenalkan pertama kali oleh Leonhard Euler pada tahun 1755 dalam buku Institutiones Calculi Differentialis.
KONSEPSEJARAH
NOTASI SIGMA
SIFAT-SIFATSEJARAH KONSEP
Jadi secara umum suku ke-k pada barisan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk 2k – 1, dengan k = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Sehingga dengan notasi sigma bentuk jumlahan barisan tersebut dapat ditulis :
Perhatikan jumlah 6 bilangan ganjil pertama berikut:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11
Dimana:Suku ke-1 = 1 = 2.1 – 1Suku ke-2 = 3 = 2.2 – 1Suku ke-3 = 5 = 2.3 – 1Suku ke-4 = 7 = 2.4 – 1Suku ke-5 = 9 = 2.5 – 1Suku ke-6 =11 = 2.6 – 1
6
1k
1)-(2k1197531
1 2
NOTASI SIGMA
SIFAT-SIFATSEJARAH KONSEP
Bentuk:
Dibaca “Sigma 2k – 1 dari k =1 sampai dengan 6” atau “Jumlah 2k – 1 untuk k = 1 sampai k = 6”
Dimana 1 disebut batas bawah dan 6 disebut batas atas, lambang k
dinamakan indeks atau variabel.
6
1)12(
kk
Sehingga secara umum: nn
n
kk aaaaaa
1321
1 ...
1 2
CONTOH SOAL
2. Nyatakan dalam bentuk sigma dari: a + a2b + a3b2 + a4b3 + … + a10b9
10
1k)1kbk(a
)142()132()122()112()12(4
1
k
k
249753
1. Hitung nilai dari:
4
1
)12(k
k
Jawab:
Jawab:
Contoh Soal
NOTASI SIGMA
SEJARAH KONSEP
1 2
SIFAT-SIFAT
Untuk a, b dan n bil. bulat berlaku:
NOTASI SIGMA
SEJARAH KONSEP
1 2
SIFAT-SIFAT
Pola dan Barisan Bilangan
Sejarah Barisan Aritmatika
Deret Aritmatika Aplikasi
POLA DAN BARISAN BILANGAN
- Pola bilangan adalah aturan suatu barisan bilangan a. Pola bilangan ganjil : 1,3,5,7…
b. Pola bilangan genap : 2,4,6,8 ...
- Barisan bilangan adalah bilangan yang ditulis secara berurutan
berdasarkan pola atau aturan tertentu.
- Anggota barisan bilangan dituliskan sebagai berikut:
U1, U2, U3 , . . . , Un-1, Un
Menurut cerita, pada umur 10 tahun, Gauss muda membuat gurunya terkagum-
kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret
aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Metoda yang mengira
daftar angka-angka dari 1 sampai 100, adalah penambahan yang berurut
memasangkan terminologi dari kebalikan yang tiada batas dan hasil jumlah
yang serupa: 1 + 100 = 101, 2 + 99 = 101, 3 + 98 = 101, dan seterusnya untuk
suatu total penjumlahan dari 50 x 101 = 5050. Metode yang diperkenalkan oleh
Gauss di usia belia itu masih belum tergantikan hingga saat ini.
SEJARAH BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
Carl Friedrich Gauss
Johann Carl Friedrich Gauss (Gauss) dilahirkan di
Braunschweig, Electorate Brunswick - Lineburg, Jerman
pada tanggal 30 April 1777.
Ada beberapa cerita tentang kegeniusan awalnya. Saat
umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi
kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya.
BARISAN ARITMATIKA
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
1
2
3
4
5
6
78
9
10
11
12
13
1415
16
1718
19
20
2122
23
2425
26
27
28
29
30
APRIL 2015
4 52 3
APA PERSAMAAN DARI BARISAN BARISAN TADI?
PERHATIKAN BARISAN BILANGAN YANG
TERBENTUK DI SAMPING!
1
Barisan yang terbentuk adalah:1) 5, 6, 7, 8, 9, 10, 112) 1, 8, 15, 22, 293) 2, 8, 14, 20, 264) 6, 14, 22, 30
Dimana selisih dua suku berurutan pada tiap barisan selalu tetap. Selisih ini disebut dengan beda (b)
Barisan bilangan yang demikian dinamakan barisan aritmetika.
BARISAN ARITMATIKA
Sehingga, secara umum barisan aritmetika didefinisikan sebagai berikut:
Misalkan un menyatakan suku ke-n suatu barisan, maka barisan tersebut disebut barisan aritmetika jika un+1 un
selalu bernilai tetap untuk setiap n.
un+1 un disebut beda barisan tersebut dilambangkan b. Sehingga ditulis:
un+1 un = b
4 52 31
BARISAN ARITMATIKA
Jika suku pertama barisan aritmetika adalah a dengan beda b maka:
Sehingga barisan aritmetika U1, U2, U3, ..., UnMenjadi: a, a + b , a + 2b , ..., a + (n – 1) b
Dengan demikian, suku ke-n barisan aritmetika dirumuskan sebagai berikut:
Un = a + (n – 1) b
Ket: a = suku pertama b = beda (Un – Un–1)
CONTOH SOAL
4 52 31
Contoh Soal
Diketahui barisan aritmatika dengan u3 = 3 dan u8 = 13.
Tentukan : a. suku pertama dan bedanya
b. suku ke-50
Jawab:
a. u8 = a + 7b = 13 b. un = a + (n-1)b
u3 = a + 2b = 3 _ _ u50 = -1 + (50 – 1).2
5b = 10 = -1 + 49.2
b = 2 = -1 + 98
b = 2 a + 2.2 = 3 = 97
a = -1
BARISAN ARITMATIKA
Nilai Tengah
Barisan bilangan yang memiliki suku tengah apabila banyak sukunya ganjil. Jika Suku ke-t atau Ut merupakan suku tengah, maka banyaknya suku adalah (2t – 1) dan suku terakhir adalah suku ke-(2t – 1) atau U(2t – 1). Sehingga diperoleh hubungan:
Ut = (U1 + U(2t – 1) )
Karena U(2t – 1) merupakan suku akhir dari deret tersebut dan U1 merupakan suku awal, maka:
Ut = ( Uawal + Uakhir)
atau
Ut = ( a + Un) ½
½
½
4 52 31
BARISAN ARITMATIKA
SisipanSisipan yaitu bilangan yang diletakkan diantara dua bilangan. Banyaknya bilangan yang disisipkan tergantung pada yang diminta. Setelah disisipkan, barisan akan tetap menjadi barisan aritmetika.
Barisan aritmatika awal: a, U2, U3,…, Un dgn beda = b barisan aritmatika baru:
Berdasarkan pengamatan antara barisan awal dan barisan baru, diperoleh hubungan berikut ini:
CONTOH SOAL
Sehingga diperoleh beda yang baru adalah:
Dan Kemudian banyaknya suku baru (n`) adalah:
dengan k banyaknya bilangan yang disisipkan.
n’ = (n-1)k +n
4 52 31
Contoh Soal
Diantara bilangan 20 dan 160 disisipkan 11 bilangan,
sehingga terjadi sebuah barisan aritmetika.
Tentukanlah :
1. Beda barisan aritmetika baru.
2. Suku tengah barisan aritmatika baru dan letaknya.
JAWABAN
DERET ARITMATIKA
2 31
Deret aritmetika adalah jumlah suku-suku dari barisan aritmetika.Bentuk umum: U1 + U2 + U3 + ... + UnAtau a + (a + b) + (a + 2b) + … + (a + (n-1)b) Kita dapat menentukan suku-suku pada deret aritmetika sebagai berikut.Misalkan, jumlah n suku pertama deret tersebut dilambangkan dengan Sn maka:
Sn = a + (a + b) + ... + (a + (n – 2)b) + (a + (n – 1)b) Sn = (a + (n – 1)b) + (a + (n – 2)b) + ... + (a + b) + a
+2Sn = (2a + (n – 1)b) + (2a + (n – 1)b) + ... + (2a + (n – 1)b) + (2a + (n – 1)b) sebanyak n
DERET ARITMATIKA
CONTOH SOAL
2 31
Contoh Soal
Tentukan jumlah bilangan bulat antara 250 dan 1.000 yang habis dibagi 7.
Penyelesaian: Jumlah bilangan bulat antara 250 dan 1.000 yang habis dibagi 7 adalah 252 + 259 + 266 + ... + 994. Deret bilangan ini merupakan deret arimetika dengan a = 252, b = 7, dan Un = 994 sehingga : Un = a + (n – 1)b
994 = 252 + (n – 1)7 994 = 252 + 7n – 7 994 = 245 + 7n 7n = 994 – 245 7n = 749 n = 107
Jadi, jumlahnya adalah 66.661
Sn = n/2 (a + Un )
Maka:
S107 = 107/2 (252 + 994) = 66.661
DERET ARITMATIKA
CONTOH SOAL
2 31
Contoh Soal
Diketahui Sn = 2n2 + 3n. Tentukan Suku ke 10 Deret tersebut.
Penyelesaian :
Cara biasa:
Sn = 2n2 + 3nUn = Sn – Sn-1
S10 = 2.102 + 3.10
= 200 + 30 = 230
S9 = 2.92 + 3.9 = 162 + 27 = 189 Jadi, U10 = 230 – 189 = 41
Sn = 2n2 + 3n
Dengan rumus : Jika: Sn = an2 + bn, Maka: Un = 2an + (b–a)
Un = 2.(2)(10) + (3-2)
= 40 + 1 = 41
Aplikasi Barisan dan Deret Aritmatika
Di dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan aplikasi yang berkaitan dengan konsep barisan aritmatika. Contoh kecil adalah tangga dari sebuah rumah. Tangga memiliki anak tangga yang ketinggiannya bertambah secara beraturan. Hal ini merupakan penerapan konsep barisan aritmatik.
Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad (relevant) diterapkan untuk menganalisisnya. Model perkembangan usaha merupakan penerapan teori Baris dan Deret. Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung.
TERIMAKASIH