ppt asuhan persalinan i (pencegahan infeksi dalam persalinan)
DESCRIPTION
:)TRANSCRIPT
Pencegahan Infeksi dalam
Persalinan
Hermia Fithri Lailatul Hidayati
Al-Baqarah ayat 222:
. . . .
“… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”
Indikator Kompetensi1. Menyebutkan cara memproses alat
bekas pakai dalam persalinan.2. Menjelaskan tehnik penggunaan
peralatan tajam secara aman selama proses persalinan.
3. Menjelaskan cara pengelolaan sampah serta pengaturan kebersihan dan kerapian dalam persalinan.
4. Menyebutkan pertimbangan mengenai pencegahan infeksi di luar institusi.
A. Memproses Alat
1.Dekontaminasi
2.Cuci Bilas
3.DTT atau Sterilisasi
• Segera setelah digunakan, masukkan benda yang terkontaminasi ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
• Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga yang terbuat dari bahan lateks.
• Pastikan bahwa benda-benda yang terkontaminasi terendam seluruhnya dan dalam keadaan terbuka.
• Larutan klorin harus diganti paling sedikit setiap 24 jam.
DEKONTAMINASI
Dekontaminasi
Efektivitas(menghilangkan atau menon-aktifkan mikroorganisme)
Membunuh virus AIDS dan Hepatitis
Waktu yang diperlukan agar proses berjalan efektif
Rendam selama 10 menit
Lanjutan. . .
2. Pencucian dan Pembilasan Pencucian menghilangkan hingga 80% mikroorganisme. Jika perlengkapan sterilisasi tidak tersedia, pencucian secara
seksama merupakan proses fisik satu-satunya untuk menghilangkan sejumlah endospora bakteri.
Pencucian(hanya air)
Pencucian (deterjen dan bilas)
Efektivitas(menghilangkan atau menon-aktifkan mikroorganisme)
Hingga 50% Hingga 80%
Waktu yang diperlukan agar proses berjalan efektif
Cuci hingga bersih
Cuci hingga terlihat bersih
Perlengkapan/bahan – bahan untuk mencuci peralatan termasuk
a. Sarung tangan karet yang tebalb. Sikatc. Tabung suntik (minimal ukuran
10 ml; untuk kateter, termasuk kateter penghisap lendir)
d. Wadah plastik atau baja anti-karat (stainless steel)
e. Air bersihf. Sabun atau deterjen
Tahap Cuci Bilas
Pakai sarung tangan Peralatan plastik atau karet jangan dicuci secara bersamaan
dengan peralatan dari logam Lakukan penyikatan dalam air pencuci (untuk menghindari
percikan) Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih Jika peralatan akan diDTT secara kimiawi, tempatkan
peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT.
Jika akan diDTT dengan dikukus atau direbus, atau disterilkan di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu.
Bola karet penghisap tidak boleh dibersihkan dan digunakan ulang
untuk lebih dari satu bayi.
Kateter harus di DTT secara kimia. Kateter bisa rusak jika didisinfeksi tingkat tinggi dengan direbus.
Ingat !!!
Ada berapa orang ??
3. DTT atau Sterilisasi
DTT* Sterilisasi*
Efektivitas(menghilangkan atau menon-aktifkan mikroorganisme)
95% 100%
Waktu yang diperlukan agar proses berjalan efektif
Rebus, kukus atau secara kimia: 20 menit
Autoklaf: 20 – 30 menit 106 kPa, 1210 C Panas kering: 60 menit pada suhu 1700 C
Agar proses DTT atau sterilisasi menjadi efektif, terlebih dulu lakukan dekontaminasi dan cuci-bilas peralatan secara seksama sebelum melakukan proses tersebut.
a. DTT dengan Cara Merebus
• Susun peralatan sehingga semuanya terendam air.
• Rebus hingga mendidih dalam panci tertutup.
• Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih sampai 20 menit.
• Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai
• Keringkan dengan cara diangin-anginkan
• Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya tidak dibuka
b. DTT dengan Menggunakan Uap Panas• Gunakan panci perebus dengan tiga
susun nampan pengukus• Letakkan sarung tangan dengan bagian
jarinya mengarah ke tengah nampan. • Perhatikan jumlah maksimal sarung
tangan dalam satu nampan (5-15 pasang)
• Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu dimulai
• Kukus selama 20 menit• Keringkan dengan diangin-anginkan• Bisa disimpan sampai 1 minggu
c. DTT Kimiawi
Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid (Cidex).
Langkah-langkah pada DTT kimiawi:• Letakkan peralatan dalam keadaan
kering ke wadah• Tuangkan desinfektan• Pastikan peralatan terendam seluruhnya• Rendam selama 20 menit• Bilas dengan air DTT dan angin-anginkan
sampai kering • Simpan diwadah DTT yang berpenutup
DTT kateter secara kimiawi
• Letakkan kateter dalam larutan klorin.• Gunakan tabung suntik steril atau DTT
untuk membilas bagian dalam kateter dengan menggunakan larutan klorin. Ulangi pembilasan 3 kali.
• Pastikan kateter terendam dalam larutan.
• Rendam selama 20 menit• Gunakan tabung suntik steril untuk
membilas kateter dengan air DTT• Keringkan dengan cara diangin-anginkan
18
Sterilisasi
True or False ??
•Pencucian dengan detergen menghilangkan 80% mikroorganisme
T/F
•Peralatan setelah di DTT bisa disimpan sampai satu bulan asalkan penutupnya tidak dibuka
T/F
•DTT secara kimiawi membutuhkan waktu 10 menitT/F
20
Metode yang dipilih
STERILISASI
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
CUCI & BILAS
Gunakan deterjen & sikat
Pakai sarung tangan tebal utk menjaga agar tdk terluka olh benda tajam
Metode alternatif
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
Otoklaf Panas Kering Rebus/Kukus Kimiawi
106 kPa121C
30 menit terbungkus20 menit tdk terbungkus
170 C60 menit
panci tertutup20 menit
rendam 20menit
DINGINKAN & SIAP DIGUNAKAN(peralatan yg sdh diproses dpt disimpan dlm wadah tertutup yg didesinfeksi tingkat tinggi
sampai satu minggu jk wadah tdk dibuka)
Gambar apa ini ??
• Gunakan daerah aman (daerah khusus untuk meletakkan atau mengambil peralatan tajam).
• Hati-hati saat melakukan penjahitan.• Gunakan pemegang jarum dan pinset
pada saat menjahit. • Jangan pernah meraba ujung atau
memegang jarum jahit dengan tangan.• Jangan menutup kembali,
melengkungkan, mematahkan atau melapaskan jarum yang akan dibuang.
B. PENGGUNAAN BENDA TAJAM SECARA AMAN
Lanjutan. . .
• Buang benda-benda tajam pada wadah tahan bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh.
• Wadah benda tajam yang sudah disegel tadi harus dibakar dalam insenerator.
• Jika benda benda tajam tidak bisa dibuang secara aman dengan cara insenerasi, bilas 3 kali dengan larutan klorin 0,5% , tutup kembali menggunakan tehnik satu tangan dan kemudian dikuburkan.
Tujuan Pembuangan Sampah Secara Benara. Mencegah penyebaran infeksi kepada petugas
klinikb. Mencegah penyebaran infeksi kepada pasienc. Mencegah penyebaran infeksi kepada masyarakatd. Melindungi petugas pengelola sampah dari luka
atau cedera tidak sengaja oleh benda-benda tajam yang sudah terkontaminasi.
C. Pengelolaan Sampah &Mengatur Kebersihan dan Kerapian
• Letakkan sampah terkontaminasi ke dalam tempat tahan air sebelum dibuang.
• Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya (terkontaminasi, tidak terkontaminasi, dan benda tajam)
• Singkirkan sampah yang terkontaminasi dengan cara dibakar.
• Buang benda tajam dalam wadah tahan bocor: safety box
• Jika tidak ada safety box gunakan botol plastik air mineral atau botol infus, kaleng atau wadah yang terbuat dari bahan logam. Selanjutnya di insenerasikan.
Cara pembuangan sampah:
Mengatur Kebersihan dan KerapianHal-hal yang perlu diingat :
• Selalu tersedianya 1 ember larutan dekontaminasi yang belum terpakai.
• Gunakan desinfektan yang sesuai untuk peralatan yang tidak bersentuhan dengan darah atau sekresi tubuh (stetoskop, pinnards, doppler, thermometer, inkubator) diantara pemakaian, terutama sekali diantara ibu dan bayi yang berbeda.
• Gunakan kanula nasal yang bersih, steril dan DTT setiap kali akan digunakan.
• Bungkus atau tutupi linen bersih dan simpan dengan baik.• Setiap selesai menggunakan celemek, tempat tidur, meja dan troli
prosedur, segera bersihkan dengan kain yang dibasahi klorin 0,5% dan deterjen.
• Seka lantai, dinding atau permukaan datar lain dengan larutan klorin 0,5% dan deterjen.
Ciptakan kerapian dan kebersihan demi kenyamanan kita bersama
a. Cuci TanganPastikan bahwa teman dan anggota keluarga mencuci tangan
b. Sarung TanganJika sarung tangan steril atau DTT tidak tersedia, gunakan sarung tangan yang bersih
c. Pelindung Pribadi• Gunakan APD lengkap.• Jika tidak tersedia hindarkan berbagai kemungkinan terkontaminasi.• Jika kulit atau mukosa terpercik darah atau cairan tubuh
maka lakukan pencucian dan pembilasan dengan segera.
D. Pertimbangan - Pertimbangan Mengenai PI di Luar Institusi
Lanjutan . . .
d. Tehnik Aseptik• Terapkan prinsip untuk menjaga daerah steril.• Pisahkan benda steril, bersih dan
terkontaminasi.
e. Penanganan Peralatan Tajam Secara AmanBotol kaca berpenutup dapat sebagai wadah untuk menampung benda tajam yang didekontaminasi dengan larutan klorin 0,5%.
Lanjutan . . .
f. Pembuangan Sampah • Tempatkan plasenta dikantung
plastik atau tembikar • Cuci secara terpisah linen yang
terkontaminasi• Bakar atau kubur sampah terkontaminasi lainnya
TERIMAKASIH