ppt asuhan bbl patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

43
Bayi baru Lahir Bayi baru Lahir Bermasalah Bermasalah 1

Upload: chiyapuri

Post on 07-Jan-2017

531 views

Category:

Healthcare


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Bayi baru Lahir Bayi baru Lahir BermasalahBermasalah

1

Page 2: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Bayi Baru Lahir Bayi Baru Lahir BermasalahBermasalah

Masalah – masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :1 Asfiksia2 Hipotermi3 Hipertermi4 BBLR5 Dehidrasi

2

Page 3: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Bayi Baru Lahir Bayi Baru Lahir BermasalahBermasalah

Masalah yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir adalah sebagai berikut :

1. Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak bisa bernafas secara spontan dan teratur

3

Page 4: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

ETIOLOGIETIOLOGI

1.    Asfiksia intra uterin2.    Bayi kurang bulan3.    Obat-obat yang diberikan/diminum oleh ibu4.    Penyakit neuromuscular bawaan (congenital)5.    Cacat bawaan6.    Hipoksia intrapartum

4

Page 5: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA- Apnu primer         :     Pernafasan

cepat, denyut nadi menurun dan tonus   neuromuscular menurun

- Apnu sekunder      :    Apabila asfiksia berlanjut, bayi menunjukkan pernafasan megap-megap yang dalam, denyut jantung terus menurun, bayi terlihat lemah (pasif), pernafasan makin lama makin lemah

5

Page 6: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

FAKTOR PREDISPOSISIFAKTOR PREDISPOSISI-    Ibu :

1.  Gangguan his misalnya hipertoni dan tetani2.  Hipotensi mendadak pada ibu krn pdrhn(plasenta previa)3.  Hipertensi pada eklamsi4.  Gangguan mendadak pd plasenta (sol. Plasenta

-    Janin :1. gangguan aliran darah dalam tali pusat krn tek.talpus2.Depresi pernafasan karena obat anastesi/analgesik yang diberikan kepada ibu, pendarahan intrakranial dan kelainan bawaan3.    Ketuban keruh/meconium

6

Page 7: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

7

Tabel Nilai ApgarSkor 0 1 2

A : Appearance color (warna kulit) Pucat Badan merah, ekstrimitas biru

Seluruh tubuh kemerah merahan

P : Pulse (heart rate) (frekuensi jantung) Tidak ada

Dibawah 100 Diatas 100

G : Grimace (reaksi thd rangsangan) Tidak ada

Sedikit gerakan mimik

Menangis, batuk / bersin

A : Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit

Gerakan aktif

R : Respiration (usaha nafas) Tidak ada

Lemah, tidak teratur

Menangis kuat

Page 8: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

a. Asfiksia ringan (Vigorous baby): apgar score 7 – 9

b. Asfiksia sedang (Mild-moderate asphyxia): apgar skor 4 – 6 memerlukan resusitasi, pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas kembali

c. Asfiksia berat : apgar score 0 – 3 memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian 02 tertentu karena selalu disertai asidosis maka perlu diberikan.

8

Macam-macam asfiksia

Page 9: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

a. Memastikan saluran nafas terbukab. Memulai pernafasanc. Mempertahankan sirkulasi (peredaran)

darah

9

Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi

Page 10: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Etiologi;Etiologi;1. Faktor Ibu

a. Hipoksia ibuTjd krn hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anestesia dalam.

b. Gangguan aliran darah uterusggn aliran darah pd uterus akan

menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta &janin:

-Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani uterus

- Hipotensi mendadak pd ibu krn perdarahan.- Hipertensi pd penyakit eklamsia dan lain-

lain.

10

Page 11: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

2. Faktor plasentagangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-lain.

3. Faktor fetusKompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin,mis;tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antar janin dan jalan lahir dan lain-lain.

11

Page 12: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

4. Faktor NeonatusDepresi pusat pernapasan pd BBL karena :1. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan pada ibu 2. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah intrakranial3. Kelainan kongenital pada bayi, misalnya hernia diafrakmatika atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain.

12

Page 13: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

PENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIAPENATALAKSANAAN AWAL ASFIKSIA1. Cegah pelepasan panas yang berlebihan,

keringkan (hangatkan) dengan menyelimuti seluruh tubuhnya terutama bagian kepala dengan handuk yang kering

2. Bebaskan jalan nafas : atur posisi-isap lendirBersihkan jalan nafas bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan :- Extensi kepala dan leher sedikit lebih rendah dari tubuh bayi- Hisap lendir/cairan pada mulut dan hidung bayi sehingga jalan nafas bersih dari cairan ketuban, mekonium/lendir dan darah menggunakan penghisap lendir DeLee

13

Page 14: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

3. Rangsangan taktilBila mengeringkan tubuh bayi dan penghisap lendir/cairan ketuban dari mulut dan hidung blm menimbulkan pernafasan yang adekuat pada bayi ⇉ rangsangan taktil tambahan.

14

Page 15: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Cara melakukan rgsn Cara melakukan rgsn taktil:taktil:1. Menepuk atau menyentil telapak

kaki dan menggosok punggung bayi.

2. Cara lain yang cukup aman adalah melakukan penggosokan pada punggung bayi secara cepat, mengusap atau mengelus tubuh , tungkai dan kepala bayi juga merupakan rangsangan taktil,

15

Page 16: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

hipotermihipotermi

16

Page 17: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Gejala awal hipotermi : Timbul serangan dingin Tidak memperlihatkan gejala

menggigil karena kontrol suhu belum sempurna

17

Hipotermi adalah gejala-gejala yang terjadi bila suhu tubuh (axilla) bayi turun dibawah 360C

Page 18: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Gejala hipotermiGejala hipotermi Bayi tidak mau minum / menetek Bayi tampak lesu atau mengantuk

saja Tubuh bayi teraba dingin Dalam keadaan berat, denyut

jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sclerema)

18

Page 19: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

BBL mudah sekali terkena hipotermia, hal ini disebabkan karena :

Pusat pengaturan panas pada bayi belum berfungsi dengan sempurna

Permukaan tubuh bayi relatif luas Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan

menyimpan panas Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dari

pakaiannya agar ia tidak kedinginan.  

19

Page 20: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Mekanisme kehilangan Mekanisme kehilangan panas;panas;

RadiasiEvaporasiKonduksikonveksi

20

Page 21: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Faktor Resiko untuk terjadinya Faktor Resiko untuk terjadinya hipotermia hipotermia

◦Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir

◦Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir

◦Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur

◦Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai hangat).

◦Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.

21

Page 22: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Faktor pencetus terjadinya Faktor pencetus terjadinya hipotermia :hipotermia :Faktor lingkungan Syok Infeksi Gangguan endokrin metabolik Kurang gizi, energi protein (KKP) Obat – obatan Aneka cuaca

22

Page 23: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Segera keringkan setiap bayi baru lahir dengan kain yang hangat dan kering.

Meletakkan bayi didekat ibu Memastikan ruang bayi yang

terbaring cukup hangat Menunda memandikan bayi baru

lahir sampai suhu tubuh bayi stabil

23

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah :

Page 24: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Penatalaksanaan hipotermiaPenatalaksanaan hipotermiaHangatkan → inkubator, jk tdk ada metode alamiah ; kangguru, penyinaran.Hipotermia

◦Keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih, dapat hangat

◦Segera hangatkan tubuh bayi dengan metode kanguru bila ibu dan bayi berada dalam satu selimut atau kain hangat yang diseterika terlebih dahulu. Bila selimut atau kain mulai mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat.

◦Ulangi sampai panas tubuh ibu mendingin, segera ganti dengan selimut / kain yang hangat.

24

Page 25: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

◦Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia. Karena itu ASI sedini mungkin dapat lebih sering selama bayi menginginkan. Bila terlalu lemah hingga tidak dapat atau tidak kuat menghisap ASI. Beri ASI dengan menggunakan NGT. Bila tidak tersedia alat NGT. Beri infus dextrose 10% sebanyak 60 –80 ml/kg/liter

◦Segera rujuk di RS terdekat

25

Page 26: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Gejala hipertermi bayi baru lahir Suhu tubuh bayi >37,50C Frekuensi pernafasan bayi >600C Tanda-tanda dehidrasi yaitu berat

badan menurun, turgor kulit kurang banyaknya air kemih berkurang

26

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh bayi melebihi normal.Hal ini bisa terjadi bila bayi diletakkan didekat api atau dalam ruangan yang berudara panas

Page 27: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

B.B.L.RB.B.L.R

27

Page 28: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Faktor utama mortalitas/morbiditas bayi br lhr

t/u di negara berkembang dg sosek rendah

28

Page 29: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

BBLR dibedakan menjadi 3 yaitu : Bayi berat lahir rendah (BBLR)

berat lahir 1500 – 2499 gr Bayi berat badan sangat rendah

(BBLSR) berat lahir <1500 gr Bayi berat badan lahir ekstrem

rendah (BBLER) berat lahir <1000 gr

29

Page 30: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

EtiologiEtiologikelahiran prematur. Faktor umur , paritas ibuFaktor plasenta seperti penyakit

vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin

malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH

Komplikasi pada kehamilan seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia

30

Page 31: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna

Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

31

Page 32: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

komplikasikomplikasiHipotermiaHipoglikemiaGangguan cairan dan elektrolitHiperbilirubinemiaSindroma gawat nafasInfeksiPerdarahan intraventrikuler Apnea of Prematurity Anemia

32

Page 33: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Mempertahankan suhu dengan ketat

Mencegah infeksi dengan ketat Pengawasan nutrisi / ASI Penimbangan ketat

33

Penanganan

Page 34: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Dehidrasi Dehidrasi Pendahuluan

bayi lebih rawan tjd dehidrasi , dan Jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, anak yang mengalami dehidrasi akan mengalami berbagai kerusakan organ tubuh serta mengalami syok yang dapat berujung pada kematian

34

Page 35: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

DehidrasiDehidrasi

35

Page 36: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Penyebab;Penyebab;Diare/muntaberPneumoniKrg mkn/minum

36

Page 37: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antara lain :lahir antara lain :

a. Bayi mengantukb. Tampak kehausanc. Kulit, bibir, lidah keringd. Saliva menjadi kentale. Mata dan ubun-ubun cekingf. Warna kulit pucat/sianusisg. Ekstremitas dingin

37

Page 38: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Gejala / tanda-tanda dehidrasi pada bayi baru lahir antara lain :

h. air kemih berkurangi. Apatisj. Gelisahk. Kadang-kadang kejangl. Syok, asidosis, pernafasan

kusmaul38

Page 39: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Dehidrasi ringan apabila kehilangan cairan berkisar 5% BB

Dehidrasi sedang apabila kehilangan cairan antara 5 -10% BB

Dehidrasi berat apabila kehilangan cairan lebih 10% BB

39

Klasifikasi

Page 40: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Tanda Dehidrasi ringan-Tanda Dehidrasi ringan-sedangsedang bagian mulut dan bibir yang kering.  Ubun-ubun cekungJarang buang air kecil (BAK). Waspadai jika

air seni yang keluar sangat sedikit dan berwarna gelap.  

Mata bayi tampak cekung dan seakan terbenam. 

Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk, seperti; hanya tergolek di tempat tidur tanpa aktivitas yang berarti.

Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.   

Demam40

Page 41: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Dehidrasi beratDehidrasi beratKesadaran menurun, napas jadi cepat

dan denyut jantung meningkat.  Hilang kesadaran.Pengeluaran cairan makin tidak

sebanding dengan kebutuhan tubuh, yakni bisa mencapai 200-250 cc/kg BB dalam sehari. Kondisi ini membuat berat badan si kecil turun secara drastis, yaitu lebih dari 10 persen BB asalnya.

41

Page 42: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Mengatasi dehidrasi Mencegah terjadinya syok Menjaga jalan nafas tetap bebas Memperbaiki curah jantung Mencari faktor penyebab

42

Prinsip penanganan dehidrasi :

Page 43: PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)

Pencegahan dehidrasiPencegahan dehidrasiPastikan tubuh anak mendapat

cukup cairan terutama saat mereka sedang sakit atau melakukan aktivitas fisik.

Interval waktu yang dianjurkan yaitu setiap 20 menit anak minum selama beraktivitas.

43