pp pneumotoraks

32
Defenisi Defenisi Pneumotoraks Pneumotoraks Pneumotoraks adalah paru Pneumotoraks adalah paru dapat kolaps sebagian dapat kolaps sebagian sehubungan dengan pengumpulan sehubungan dengan pengumpulan udara pada area udara pada area pleura/potensial. (Doenges, pleura/potensial. (Doenges, 2000) 2000)

Upload: averizkaqueen

Post on 29-Jun-2015

517 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP PNEUMOTORAKS

Defenisi Defenisi PneumotoraksPneumotoraks

Pneumotoraks adalah paru dapat Pneumotoraks adalah paru dapat kolaps sebagian sehubungan kolaps sebagian sehubungan dengan pengumpulan udara dengan pengumpulan udara pada area pleura/potensial. pada area pleura/potensial. (Doenges, 2000)(Doenges, 2000)

Page 2: PP PNEUMOTORAKS

Pneumotoraks adalah keadaan Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara dan gas dalam rongga terdapatnya udara dan gas dalam rongga pleura. (Hisyam & Agoestono, 2006)pleura. (Hisyam & Agoestono, 2006)

Pneumotoraks adalah cedera dada Pneumotoraks adalah cedera dada hebat yang disebabkan karena adanya hebat yang disebabkan karena adanya udara yang keluar dari paru ke dalam udara yang keluar dari paru ke dalam ruang pleura. (Brunner & Suddarth, 2010)ruang pleura. (Brunner & Suddarth, 2010)

Page 3: PP PNEUMOTORAKS

http://fadlyansyah.blogspot.com/2008/01/pneumothoraks.htmlhttp://fadlyansyah.blogspot.com/2008/01/pneumothoraks.html

Pneumotoraks

Page 4: PP PNEUMOTORAKS

Pada keadaan normal rongga Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap paru leluasa mengembang terhadap rongga dada. Pneumotoraks dapat rongga dada. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan & traumatik.terjadi secara spontan & traumatik.

Pneumotoraks Spontan terbadi menjadi Pneumotoraks Spontan terbadi menjadi 2 :2 :

1. Pneumototaks Spontan Primer (PSP)1. Pneumototaks Spontan Primer (PSP)

2. Pneumotoraks Spontan Sekunder 2. Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS)(PSS)

Page 5: PP PNEUMOTORAKS

Pneumotoraks Traumatik Pneumotoraks Traumatik berdasarkan kejadiannya :berdasarkan kejadiannya :

Pneumotoraks traumatik bukan Pneumotoraks traumatik bukan iatrogenikiatrogenik

Pneumotoraks traumatik iatrogenikPneumotoraks traumatik iatrogenik

Page 6: PP PNEUMOTORAKS

Pneumotoraks berdasarkan fistulanya :Pneumotoraks berdasarkan fistulanya : Pneumotoraks tertutup, yaitu Pneumotoraks tertutup, yaitu

pneumotoraks dengan tekanan pneumotoraks dengan tekanan udara di rongga pleura sedikit lebih udara di rongga pleura sedikit lebih tinggi dibandingkan tekanan pleura tinggi dibandingkan tekanan pleura pada sisi hemitoraks kontra lateral pada sisi hemitoraks kontra lateral tetapi tekanannya masih lebih tetapi tekanannya masih lebih rendah dari tekanan atmosfer.rendah dari tekanan atmosfer.

Pneumotoraks terbuka, yaitu terjadi Pneumotoraks terbuka, yaitu terjadi karena luka terbuka pada dinding karena luka terbuka pada dinding dada sehingga pada saat inspirasi dada sehingga pada saat inspirasi udara dapat keluar melalui luka udara dapat keluar melalui luka tersebut.tersebut.

Page 7: PP PNEUMOTORAKS

3.3. Tension Pneumothorax, terjadi Tension Pneumothorax, terjadi karena mekanisme check valve karena mekanisme check valve yaitu pada saat inspirasi udara yaitu pada saat inspirasi udara masuk ke rongga pleura, tetapi masuk ke rongga pleura, tetapi pada saat ekspirasi udara dari pada saat ekspirasi udara dari rongga pleura tidak dapat keluar.rongga pleura tidak dapat keluar.

(Perhimpunan Dokter Spesialis (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001)Penyakit Dalam Indonesia, 2001)

Page 8: PP PNEUMOTORAKS

EtiologiEtiologi

Pneumotoraks terjadi karena adanya Pneumotoraks terjadi karena adanya kebocoran di bagian paru yang berisi kebocoran di bagian paru yang berisi udara melalui robekan/pecahnya pleura. udara melalui robekan/pecahnya pleura. Robekan ini berhubungan dengan bronkus Robekan ini berhubungan dengan bronkus pelebaran alveoli & pecahnya septa-septa pelebaran alveoli & pecahnya septa-septa alveoli kemudian membentuk suatu bula alveoli kemudian membentuk suatu bula yang disebut yang disebut Granulomatus FibrosisGranulomatus Fibrosis, , adalah salah satu penyebab tersering adalah salah satu penyebab tersering terjadinya pneumotoraks karena bula terjadinya pneumotoraks karena bula tersebut berhubungan dengan adanya tersebut berhubungan dengan adanya obstruksi empiema. obstruksi empiema.

(Muttaqin, 2008)(Muttaqin, 2008)

Page 9: PP PNEUMOTORAKS

Anatomi Sistem PernapasanAnatomi Sistem Pernapasan

http://irv3.blogspot.com/2009_02_26_archive.html

Page 10: PP PNEUMOTORAKS

PatofisiologiPatofisiologiFaktor predisposisi : trauma tembus pleura, trauma tumpul pada dada, TB Paru, Emfisema, Kanker paru

Kebocoran di bagian paru yg berisi udara melalui robekan atau pecahanpleura. Robekan ini akan berhubungan dengan bronkus. Pelebarab dari

Alveoli & pecahnya septa-septa alveoli yang kemudian membentuk suatuBulla & bulla pecah menembus pleura.

Adanya hubungan langsung antara rongga pleura dengan Udara luar sehingga terjadi tekanan positif intra pleura.

Gangguan ventilasi : Pengembangan paru tidak optimal & Gangguan difusi, distribusi, dan transportasi oksigen.

Terpasang WSD/Bullow Drainase

Respon nyeri, adanya luka pasca pemasangan WSD

Nyeri

Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Ketidakefektifan pola napas

(Muttaqin, 2008)

Page 11: PP PNEUMOTORAKS

Tanda & GejalaTanda & Gejala Sesak, dapat sampai berat, kadang bisa Sesak, dapat sampai berat, kadang bisa

hilang dalam 24 jam apabila sebagian paru hilang dalam 24 jam apabila sebagian paru yang kolaps sudah mengembang kembali.yang kolaps sudah mengembang kembali.

Nyeri dada hebat disisi sakit, terasa berat, Nyeri dada hebat disisi sakit, terasa berat, terasa tertekan, terasa lebih nyeri pada terasa tertekan, terasa lebih nyeri pada gerakan respirasi.gerakan respirasi.

Batuk-batukBatuk-batuk Tampak sakit ringan sampai berat, lemah Tampak sakit ringan sampai berat, lemah

sampai shock, berkeringat dingin.sampai shock, berkeringat dingin. Napas pendek & timbul secara tiba-tiba Napas pendek & timbul secara tiba-tiba

tanpa ada trauma dari luar paru.tanpa ada trauma dari luar paru. Penurunan tekanan darah.Penurunan tekanan darah.

(Perhimpunan Dokter Spesialis (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001)Penyakit Dalam Indonesia, 2001)

Page 12: PP PNEUMOTORAKS

Pemeriksaan Pemeriksaan DiagnostikDiagnostik

Gambaran radiologis pneumotoraks Gambaran radiologis pneumotoraks akan tampak hitam, rata & paru yang kolaps akan tampak hitam, rata & paru yang kolaps akan tampak garis yang merupakan tepi akan tampak garis yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang tepi paru yang kolaps paru. Kadang-kadang tepi paru yang kolaps tidak membentuk garis tetapi berbentuk tidak membentuk garis tetapi berbentuk lobuler yang sesuai dengan bentuk paru. lobuler yang sesuai dengan bentuk paru. Ada kalanya paru yang mengalami kolaps Ada kalanya paru yang mengalami kolaps tersebut hanya tampak seperti massa yang tersebut hanya tampak seperti massa yang berada di daerah hilus. Keadaan ini berada di daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. Besarnya kolaps paru tidak selalu berkaitan Besarnya kolaps paru tidak selalu berkaitan dengan berat atau ringan sesak napas yang dengan berat atau ringan sesak napas yang dikeluhkan. (Muttaqin, 2008)dikeluhkan. (Muttaqin, 2008)

Page 13: PP PNEUMOTORAKS

PenatalaksanPenatalaksanaanaan

Tindakan Tindakan pengobatan pengobatan

pneumotoraks pneumotoraks tergantung beratnya. Jika tergantung beratnya. Jika

pasien dengan pasien dengan pneumotoraks ukurannya pneumotoraks ukurannya

kecil & stabil, biasanya kecil & stabil, biasanya hanya diobeservasi hanya diobeservasi

dalam beberapa hari dalam beberapa hari dengan foto dada serial dengan foto dada serial

tanpa harus di rawat inap tanpa harus di rawat inap di RS.di RS.

Tindakan dekompresi Tindakan dekompresi yaitu membuat yaitu membuat hubungan rongga hubungan rongga pleura dengan udara pleura dengan udara luar, ada beberapa luar, ada beberapa cara, yaitu ;cara, yaitu ;

1.1. Menusukkan jarum Menusukkan jarum melalui dinding dada melalui dinding dada sampai masuk rongga sampai masuk rongga pleura, sehungga pleura, sehungga tekanan udara positif tekanan udara positif akan keluar melalui akan keluar melalui jarum tersebut.jarum tersebut.

Page 14: PP PNEUMOTORAKS

2.2. Membuat hubungan dengan udara luar Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontraventil yaitu dengan :melalui kontraventil yaitu dengan :

Jarum infus set ditusukkan ke dinding Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga pleura.dada sampai masuk rongga pleura.

Abbocath ; Jarum abbocath no.14 Abbocath ; Jarum abbocath no.14 ditusukkan ke rongga pleura & setelah ditusukkan ke rongga pleura & setelah madrin dicabut, dihubungkan dengan madrin dicabut, dihubungkan dengan pipa infus set.pipa infus set.

WSD ; Pipa khusus (Catheter Urine) yg WSD ; Pipa khusus (Catheter Urine) yg steril dimasukkan ke rongga pleura.steril dimasukkan ke rongga pleura.

(Hisyam & Agoestono, 2006)

Page 15: PP PNEUMOTORAKS

PengkajianPengkajian

1.1. AnamnesisAnamnesis

Meliputi identitas klien & keluhan Meliputi identitas klien & keluhan utama meliputi sesak napas, utama meliputi sesak napas, bernapas terasa berat pada dada & bernapas terasa berat pada dada & keluhan susah untuk melakukan keluhan susah untuk melakukan pernapasan.pernapasan.

Riwayat penyakit saat iniRiwayat penyakit saat ini Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit keluarga

Page 16: PP PNEUMOTORAKS

2.2. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik

Inspeksi, terjadi pencembungan pada sisi Inspeksi, terjadi pencembungan pada sisi yang sakit. Saat respirasi bagian yg sakit yang sakit. Saat respirasi bagian yg sakit gerakannya tertinggal. Trakea & jantung gerakannya tertinggal. Trakea & jantung terdorong ke sisi yg sehat.terdorong ke sisi yg sehat.

Palpasi, pada sisi yg sakit ruang antar iga Palpasi, pada sisi yg sakit ruang antar iga dapat melebar.dapat melebar.

Perkusi, suara ketok pada sisi sakit, Perkusi, suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani & tidak hipersonor sampai timpani & tidak bergetar.bergetar.

Auskultasi, pada pasien yg sakit suara Auskultasi, pada pasien yg sakit suara napas melemah sampai menghilang.napas melemah sampai menghilang.

(Muttaqin, 2008)

Page 17: PP PNEUMOTORAKS

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

1.1. Ketidakefektifan pola pernapasan Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan menurunnya berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap ekspansi paru sekunder terhadap peningkatan tekanan dalam rongga pleura.peningkatan tekanan dalam rongga pleura.

2.2. Resiko tinggi trauma pernapasan Resiko tinggi trauma pernapasan berhubungan dengan pemasangan WSD.berhubungan dengan pemasangan WSD.

3.3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan kurang terpajan berhubungan dengan kurang terpajan informasi.informasi.

4.4. Bersihan jalan napas tak efektif Bersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan adanya akumulasi berhubungan dengan adanya akumulasi sekret jalan napassekret jalan napas

Page 18: PP PNEUMOTORAKS

5.5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan akibat sesak penurunan nafsu makan akibat sesak napas sekunder terhadap penekanan napas sekunder terhadap penekanan struktur abdomen.struktur abdomen.

6.6. Perubahan pola kenyamanan Perubahan pola kenyamanan berhubungan dengan nyeri dada akibat berhubungan dengan nyeri dada akibat pneomutoraks.pneomutoraks.

(Muttaqin, 2008)

Page 19: PP PNEUMOTORAKS

Intervensi & RasionalisasiIntervensi & Rasionalisasi

1.1. Ketidakefektifan pola pernapasan b/d Ketidakefektifan pola pernapasan b/d menurunnya ekspansi paru sekunder menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap peningkatan tekanan dalam rongga terhadap peningkatan tekanan dalam rongga pleurapleura

Tujuan : Pola pernapasan klien kembali efektifTujuan : Pola pernapasan klien kembali efektif

KH : Irama, frekuensi & kedalaman KH : Irama, frekuensi & kedalaman pernapasan berada pada batas normal, pada pernapasan berada pada batas normal, pada pemeriksaan rontgen thoraks terlihat adanya pemeriksaan rontgen thoraks terlihat adanya pengembangan & paru, bunyi napas pengembangan & paru, bunyi napas terdengar jelas.terdengar jelas.

Page 20: PP PNEUMOTORAKS

IntervensiIntervensi RasionalRasional1.1. Identifikasi faktor Identifikasi faktor

penyebab kolaps penyebab kolaps spontan, trauma spontan, trauma keganasan, infeksi keganasan, infeksi komplikasi mekanik komplikasi mekanik pernapasanpernapasan

Memahami peyebab dari Memahami peyebab dari kolaps paru sangat kolaps paru sangat penting untuk penting untuk mempersiapkan WSD mempersiapkan WSD pada pneumotoraks & pada pneumotoraks & menemukan untuk menemukan untuk intervensi lainnyaintervensi lainnya

2.2. Kaji kualitas, Kaji kualitas, frekuensi,dan frekuensi,dan kedalaman napaskedalaman napas

Untuk mengetahui Untuk mengetahui perkembangan klienperkembangan klien

3.3. Baringkan klien Baringkan klien dalam posisi yg dalam posisi yg nyaman/dalam posisi nyaman/dalam posisi duduk.duduk.

Penurunan diafragma Penurunan diafragma memperluas daerah memperluas daerah dada sehingga ekspansi dada sehingga ekspansi paru maksimal.paru maksimal.

Page 21: PP PNEUMOTORAKS

4.4. Observasi TTV (Nadi & RR)Observasi TTV (Nadi & RR) Peningkatan RR & takikardi Peningkatan RR & takikardi meruapakan indikasi adanya meruapakan indikasi adanya penurunan fungsi paru.penurunan fungsi paru.

5.5. Lakukan auskultasi suara Lakukan auskultasi suara napas tiap 2-4 jamnapas tiap 2-4 jam

Auskultasi dapat menentukan Auskultasi dapat menentukan kelainan suara napas pada kelainan suara napas pada bagian parubagian paru

6.6. Bantu & ajarkan napas Bantu & ajarkan napas dalam & batuk efektifdalam & batuk efektif

Menekan daerah nyeri ketika Menekan daerah nyeri ketika batuk & napas dalam. batuk & napas dalam. Penekanan otot-otot dada serta Penekanan otot-otot dada serta abdomen membuat batuk lebih abdomen membuat batuk lebih efektif.efektif.

7.7. Kolaborasi untuk tindakan Kolaborasi untuk tindakan pemasangan WSDpemasangan WSD

Dengan WSD memungkinkan Dengan WSD memungkinkan udara keluar dari rongga pleura udara keluar dari rongga pleura & mempertahankan agar paru & mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intrapleura.negatif pada intrapleura.

(Muttaqin, 2008)

Page 22: PP PNEUMOTORAKS

2.2. Resiko tinggi trauma pernapasan b/d Resiko tinggi trauma pernapasan b/d pemasangan WSD.pemasangan WSD.

Tujuan : Resiko trauma pernapasan tidak Tujuan : Resiko trauma pernapasan tidak terjaditerjadi

KH : Irama, frekuensi & kedalaman KH : Irama, frekuensi & kedalaman pernapasan dalam batas normal, pada pernapasan dalam batas normal, pada pemeriksaan rontgen thoraks terlihat pemeriksaan rontgen thoraks terlihat adanya pengembangan paru, bunyi adanya pengembangan paru, bunyi napas terdengar jelas.napas terdengar jelas.

Page 23: PP PNEUMOTORAKS

IntervensiIntervensi RasionalRasional1.1. Kaji kualitas, Kaji kualitas,

frekuensi & frekuensi & kedalaman kedalaman pernapasan, kita pernapasan, kita dapat mengetahui dapat mengetahui sejauh mana sejauh mana perubahan kondisi perubahan kondisi klien.klien.

Dengan mengkaji Dengan mengkaji kualitas, frekuensi & kualitas, frekuensi & kedalam pernapasan, kedalam pernapasan, kita dapat mengetahui kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan sejauh mana perubahan kondisi klien.kondisi klien.

2.2. Observasi TTV (Nadi Observasi TTV (Nadi & RR)& RR)

Peningkatan RR & Peningkatan RR & takikardi merupakan takikardi merupakan indikasi adanya indikasi adanya penurunan fungsi paru.penurunan fungsi paru.

3.3. Baringkan klien Baringkan klien dalam posisi yg dalam posisi yg nyaman, posisi nyaman, posisi duduk.duduk.

Posis setengah Posis setengah duduk/duduk dapat duduk/duduk dapat mengurangi resiko mengurangi resiko pipa/selang WSD terjepitpipa/selang WSD terjepit

4.4. Anjurkan klien untuk Anjurkan klien untuk memegang selang memegang selang apabila akan apabila akan mengubah posisi.mengubah posisi.

Menghindari tarikan Menghindari tarikan spontan pada selang yg spontan pada selang yg mempunyai resiko mempunyai resiko tercabutnya selang dari tercabutnya selang dari rongga dada.rongga dada.

Page 24: PP PNEUMOTORAKS

3.3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakit b/d kurang terpajan informasi.penyakit b/d kurang terpajan informasi.

Tujuan : Klien & keluarga dapat mebgerti Tujuan : Klien & keluarga dapat mebgerti tentang kondisi kesehatan klien.tentang kondisi kesehatan klien.

KH : Menyatakan pemahaman penyebab KH : Menyatakan pemahaman penyebab masalah masalah

Mengikuti program pengobatah & Mengikuti program pengobatah & menunjukkan perubahan menunjukkan perubahan

pola hidup yg pola hidup yg perlu untuk perlu untuk mencegah terulangnya mencegah terulangnya masalah. masalah.

Page 25: PP PNEUMOTORAKS

IntervensiIntervensi RasionalRasional1.1. Kaji patologi masalah Kaji patologi masalah

individuindividuInformasi menurunkan Informasi menurunkan rasa takut karena rasa takut karena ketidaktahuan. ketidaktahuan. Memberikan pengetahuan Memberikan pengetahuan dasar untuk pemahaman dasar untuk pemahaman kondisi dinamik & kondisi dinamik & pentingnya intervensi pentingnya intervensi terapeutikterapeutik

2.2. Identifikasi Identifikasi kemungkinan kemungkinan kambuh/komplikasi kambuh/komplikasi jangka panjang.jangka panjang.

Penyakit paru yg ada Penyakit paru yg ada seperti PPOM berat & seperti PPOM berat & keganasan dapat keganasan dapat meningkatkan insiden meningkatkan insiden kambuh.kambuh.

3.3. Kaji ulang tanda/gejala Kaji ulang tanda/gejala yg memerlukan yg memerlukan evaluasi medik cepat, evaluasi medik cepat, contoh nyeri dada tiba-contoh nyeri dada tiba-tiba dispnea, distres tiba dispnea, distres pernapasan lanjut.pernapasan lanjut.

Berulangnya Berulangnya pneumotoraks pneumotoraks memerlukan intervensi memerlukan intervensi medik untuk medik untuk mencegah/menurunkan mencegah/menurunkan potensial komplikasi.potensial komplikasi.

Page 26: PP PNEUMOTORAKS

4.4. Kaji ulang praktik Kaji ulang praktik kesehatan yg baik, kesehatan yg baik, contoh nutrisi baik, contoh nutrisi baik, istirahat, latihan.istirahat, latihan.

Mempertahankan Mempertahankan kesehatan umum, kesehatan umum, meningkatkan meningkatkan penyembuhan & penyembuhan & dapat mencegah dapat mencegah kekambuhan.kekambuhan.

(Doenges, 2000)

Page 27: PP PNEUMOTORAKS

4.4. Bersihan jalan napas tak efektif b/d adanya akumulasi Bersihan jalan napas tak efektif b/d adanya akumulasi sekret jalan napas.sekret jalan napas.

Tujuan : Klien menunjukkan bersihan jalan napas.Tujuan : Klien menunjukkan bersihan jalan napas.

KH : Mempertahankan jalan napas pasien dengan bunyi KH : Mempertahankan jalan napas pasien dengan bunyi napas bersih/jelas.napas bersih/jelas.

IntervensiIntervensi RasionalRasional1.1. Auskultasi bunyi napas, Auskultasi bunyi napas,

catat adanya bunyi catat adanya bunyi napas.napas.

Beberapa derajat spasme bronkus Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan terjadi dengan obstruksi jalan napas & dapat/tak napas & dapat/tak dimanifestasikan adanya bunyi dimanifestasikan adanya bunyi napas.napas.

2.2. Kaji frekuensi Kaji frekuensi pernapasan.pernapasan.

Takipnea biasanya ada pada Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat & dapat beberapa derajat & dapat ditemukan pada ditemukan pada penerimaan/selama stress atau penerimaan/selama stress atau adanya proses infeksi memanjang adanya proses infeksi memanjang dibanding inspirasi.dibanding inspirasi.

Page 28: PP PNEUMOTORAKS

3.3. Anjurkan klien untuk posis Anjurkan klien untuk posis yg nyaman, misal yg nyaman, misal peninggian kepala tempat peninggian kepala tempat tidur, duduk.tidur, duduk.

Peninggian kepala tempat Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi tidur mempermudah fungsi pernapasan dengan pernapasan dengan menggunakan gravitasi.menggunakan gravitasi.

4.4. Dorong/bantu latihan Dorong/bantu latihan napas abdomen/bibir.napas abdomen/bibir.

Memberikan pasien beberapa Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi, cara untuk mengatasi, mengontrol dispnea & mengontrol dispnea & menurunkan jebakan udara.menurunkan jebakan udara.

5.5. Berikan obat sesuai Berikan obat sesuai indikasiindikasi

Merilekskan otot halus & Merilekskan otot halus & menurunkan spasme jalan menurunkan spasme jalan napas, mengi & produksi napas, mengi & produksi mukosa.mukosa.

6.6. Berikan fisioterapi dadaBerikan fisioterapi dada Drainase postural & perkusi Drainase postural & perkusi bagian penting untuk bagian penting untuk membuang banyaknya sekret membuang banyaknya sekret kental & memperbaiki kental & memperbaiki ventilasi pada segmen dasar ventilasi pada segmen dasar paru.paru.

http://caspermusic.blogspot.com/2009/10/askep-pneumuthoraks.html)

Page 29: PP PNEUMOTORAKS

5.5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu makan akibat sesak sekunder nafsu makan akibat sesak sekunder terhadap penekanan struktur abdomen.terhadap penekanan struktur abdomen.

Tujuan : Klien menunjukkan peningkatan Tujuan : Klien menunjukkan peningkatan nutrisi yg adekuat.nutrisi yg adekuat.

KH : Menunjukkan peningkatan BB KH : Menunjukkan peningkatan BB menuju tujuan yg tepat.menuju tujuan yg tepat.

Page 30: PP PNEUMOTORAKS

IntervensiIntervensi RasionalRasional1.1. Kaji kebiasaan diet, Kaji kebiasaan diet,

masukan makanan masukan makanan saat ini. Catat derajat saat ini. Catat derajat kesulitan makan. kesulitan makan. Evaluasi BB & ukuran Evaluasi BB & ukuran tubuh.tubuh.

Pasien distres Pasien distres pernapasan akut sering pernapasan akut sering anoreksia karena anoreksia karena dispnea, produksi sputum dispnea, produksi sputum & obat.& obat.

2.2. Auskultasi bunyi ususAuskultasi bunyi usus Penurunan bising usus Penurunan bising usus menunjukkan penurunan menunjukkan penurunan motilitas gaster & motilitas gaster & konstipasi yg konstipasi yg berhubungan dengan berhubungan dengan pembatasan pemasukan pembatasan pemasukan cairan , pilihan makanan cairan , pilihan makanan buruk, penurunan buruk, penurunan aktivitas & hipoksemia.aktivitas & hipoksemia.

Page 31: PP PNEUMOTORAKS

3.3. Dorong periode Dorong periode istirahat semalam 1 istirahat semalam 1 jam sebelum & jam sebelum & sesudah makan. sesudah makan. Berikan makanan Berikan makanan porsi kecil tapi sering.porsi kecil tapi sering.

Membantu menurunkan Membantu menurunkan kelemahan selama waktu kelemahan selama waktu makan & memberikan makan & memberikan kesempatan untuk kesempatan untuk meningkatkan masukan meningkatkan masukan kalori total.kalori total.

http://caspermusic.blogspot.com/2009/10/askep-pneumuthoraks.html)

Page 32: PP PNEUMOTORAKS

ReferensiReferensiBrunner & Suddarth. 2001. Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah.Bedah. Jakarta : EGC Jakarta : EGC

Doenges, Marilyn E. 2000. Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3.Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. Jakarta : EGCJakarta : EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperwatan Klien Buku Ajar Asuhan Keperwatan Klien Dengan Gangguan Sisterm Pernapasan. Dengan Gangguan Sisterm Pernapasan. Jakarta : Salemba Jakarta : Salemba Medika.Medika.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jld II Edisi 3.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jld II Edisi 3. Jakarta : FKUI Jakarta : FKUI

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2006. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jld II Edisi IV.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jld II Edisi IV. Jakarta : FKUI Jakarta : FKUI (Oleh Barmawi Hisyam & Heri Agoestono)(Oleh Barmawi Hisyam & Heri Agoestono)

http://caspermusic.blogspot.com/2009/10/askep-http://caspermusic.blogspot.com/2009/10/askep-pneumothoraks.htmlpneumothoraks.html