polusi asap kendaraan

34
22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Palembang adalah Ibukota Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 400,61 km 2 dengan jumlah penduduk 1.438.938 jiwa, yang berarti setiap km 2 dihuni oleh 3.592 jiwa. Kota Palembang dibelah oleh sungai musi menjadi dua daerah, yaitu seberang ilir dan seberang ulu. Sungai musi ini bermuara ke selat bangka dengan jarak 105 km. Oleh karena itu, prilaku air laut sangat berpengaruh yang dapat dilihat dari adanya pasang surut antara 3-5 meter. Keadaan geografis Kota Palembang terletak antara 2 o 52′ sampai 3 o 5′ LS dan 104 o 37′ sampai 104 o 52′ BT dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut. Keadaan alam Kota Palembang merupakan daerah tropis lembah nisbi, dengan suhu rata-rata sebagian besar wilayah Kota Palembang 21 o – 32 o Celsius, curah hujan 22 – 428 mml per tahun. Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi. Pada tahun 2003 suhu udara rata-rata berkisar antara 23,9º-32º Celsius, 24,04º-32,60º Celsius (2004), 22,44º- 33,65º Celsius (2005), 26,4º-28,9º Celsius (2006) dan 21,2º- 35,5º Celsius (2007). Pada tahun 2007, curah hujan terbesar jatuh pada bulan April dengan jumlah curah hujan 540 mm 3 . Sedangkan kelembaban udara tahun 2007 rata-rata 80%, kecepatan angin rata-rata 20 km/jam dengan arah terbesar dari arah barat laut, serta tekanan udara rata-rata di

Upload: sherly-oktaviani

Post on 28-Sep-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengetahuan lingkungan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahKota Palembang adalah Ibukota Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 400,61 km2 dengan jumlah penduduk 1.438.938 jiwa, yang berarti setiap km2 dihuni oleh 3.592 jiwa. Kota Palembang dibelah oleh sungai musi menjadi dua daerah, yaitu seberang ilir dan seberang ulu. Sungai musi ini bermuara ke selat bangka dengan jarak 105 km. Oleh karena itu, prilaku air laut sangat berpengaruh yang dapat dilihat dari adanya pasang surut antara 3-5 meter.Keadaan geografis Kota Palembang terletak antara 2o 52 sampai 3o 5 LS dan 104o 37 sampai 104o 52 BT dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut. Keadaan alam Kota Palembang merupakan daerah tropis lembah nisbi, dengan suhu rata-rata sebagian besar wilayah Kota Palembang 21o 32o Celsius, curah hujan 22 428 mml per tahun. Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi.Pada tahun 2003 suhu udara rata-rata berkisar antara 23,9-32 Celsius, 24,04-32,60 Celsius (2004), 22,44-33,65 Celsius (2005), 26,4-28,9 Celsius (2006) dan 21,2-35,5 Celsius (2007). Pada tahun 2007, curah hujan terbesar jatuh pada bulan April dengan jumlah curah hujan 540 mm3. Sedangkan kelembaban udara tahun 2007 rata-rata 80%, kecepatan angin rata-rata 20 km/jam dengan arah terbesar dari arah barat laut, serta tekanan udara rata-rata di permukaan laut sebesar 1009 mbar dan di daratan sebesar 1007,5 mbar.Kota Palembang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Selatan, yang terdiri dari enam belas kecamatan, yaitu Kec. Ilir Timur 1, Ilir Timur II, ILir Barat 1, Ilir Barat II, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Sukarame, Sako, Bukit Kecil, Gandus, Kemuning, Kalidoni, Plaju, Kertapati, Alang-Alang Lebar dan Sematang BorangKota palembang berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut :1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing, dan kenten laut kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten. Ogan Ilir dan Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Balai Makmur Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin.4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.Semakin hari Kota Palembang mengalami kepadatan penduduk yang sangat besar dari tahun ke tahun hal ini juga berdampak semakin banyaknya kendaraan yang digunakan sebagai aktivitas manusia, hal ini pun bertambah parah akibat asap buangan dari kendaraan bermotor yang semakin menimbulkan polusi udara, hal itu terlihat sepanjang Jalan Sudirman di Palembang. Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kota Palembang mengakibatkan semakin rusaknya kualitas udara. Padahal udara itu merupakan unsur pertama untuk kelangsungan peri kehidupan manusia di muka bumi.Banyaknya polusi udara yang diakibatkan oleh banyaknya kendaraan bermotor di Kota Palembang dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel Jumlah Kendaraan BermotorKendaraan bermotor berdasarkan jenis, menurut lokasi dan waktu penelitian pada simpang empat sampel di kota Palembang tahun 2011 (1 jam)

LokasiPagiSiangSoreJumlahRata-Rata

Roda2Roda4UmumRoda2Roda4UmumRoda2Roda4Umum

Sp Jakabaring708030368587164238878676202550522320043556

Sp Air Mancur9402540613261082448661458886258321338493145479

Sp Rs.Charitas4740380457045423072564766846621098307203413

Sp Sekip354620343123702257943253043402486217972422

Sp Polda714034385165550252030081364734462327963644

Sp KM 12330619624083396198038448841992312186242069

Jumlah352141968039903517817405392442474231724218

Rata-rata586932806655863290165470793862703

Sumber : Hasil penelitian Suwandi W , 2011

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia, hewan (fauna) juga tumbuh-tumbuhan (flora). Fakta ini menghadapkan kita pada urgensi melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara serius, konsisten dan konsekuen. Sebab, sebagaimana diamanatkan Pasal 65 UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup, setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Salah satu dimensi kerusakan kualitas lingkungan hidup adalah pencemaran udara, utamanya yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Misalnya aktivitas transportasi, industri, dan aneka pembakaran (kompor, perokok, membakar sampah, membakar hutan dan lain-lain), yang selama ini masih belum dianggap sebagai sesuatu yang membahayakan lingkungan hidup.Padahal, tidak sedikit moda transportasi yang menyebar polusi dan berakibat pencemaran udara. Demikian juga aktivitas pembakaran yang dilakukan baik secara korporasi (industri) maupun secara individu maupun kelompok masyarakat (perokok dan membakar sampah, bahkan hutan).Akibatnya, udara yang mengandung sekitar 78 persen Nitrogen, 20 persen Oksigen, 0,93 persen Argon, 0,03 persen Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2) sebagai asupan kehidupan di bumi menjadi rusak. Gejalanya antara lain dapat dirasakan di kota-kota besar yang didominasi oleh asap moda otomotif, berbaur dengan aneka sisa pembakaran baik secara korporasi (industri dll), maupun secara individu dan kelompok masyarakat (perokok dan pembakaran sampah). Ada rasa tidak nyaman saat menghirup udara di lingkungan perkotaan yang ditengarai telah tercemar, terutama di Jakarta.Kita dapat membedakan antara kondisi sekarang dan masa lalu. Masa lalu, saat otomotif serta aktivitas aneka pembakaran belum membanjiri kehidupan kota, sangat kontradiksi dengan saat ini yang diwarnai dengan membanjirnya moda otomotif dan aktivitas aneka pembakaran. Bila kondisi ini tidak diupayakan pencegahannya, diyakini lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia akan semakin rusak. Kita tidak bisa lagi berharap keharmonisan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi mendatang.Karenanya, demi tetap lestarinya lingkungan hidup sangat diperlukan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara sistematis, terpadu dan menyeluruh yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Salah satu diantaranya lewat upaya mencegah pencemaran udara di lingkungan kita masing-masing. Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa pengaruh besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan sekitar kita.Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap tersebut mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:1. Apa pengertian polusi udara?2. Apa bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor?3. Bagaimana dampak polusi udara dari kendaraan bermotor?4. Bagimana cara mengatasi polusi udara akibat kendaraan bermotor tersebut?

C. Tujuan Sesuai permasalahan di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:1. Mendeskripsikan pengertian polusi udara.2. Mendeskripsikan bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor.3. Menganalisis dampak polusi udara dari kendaraan bermotor.4. Mendeskripsikan cara mengatasi polusi udara dari kendaraan bermotor.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.1. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian untuk mengurangi aspek-aspek yang dapat menyebabkan polusi udara.2. Menjelaskan dampak yang didapat dari polusi udara kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui dampaknya.3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan kajian awal tentang lingkungan kota.BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Polusi Udara1. Pengertian Pencemaran Udara secara UmumPencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan dengan manusia. Jenis-jenis pencemaran udara:a. Menurut bentuk : Gas, Pertikelb. Menurut tempat : Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)c. Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksisd. Menurut asal : Primer, sekunder

Bahan atau zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel. Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :a. Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.b. Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).c. Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .d. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.

Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :a. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.b. Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.c. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu:a. Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), sumber pencemaran udara bebas: alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll. dan kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.b. Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara di dalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.

Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4 jenis :a. Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.b. Asfiksia. Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.c. Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.d. Toksis. Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, misalnya benzene, fenol, toluen dan xylene. Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.

Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :a. Pencemar primer. Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.b. Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar biasanya bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator (zat yang mempercepat reaksi), seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon (O3 yg langsung sampai ke bumi), formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

2. Pengertian Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotora. Definisi Asap Polusi Kendaraan BermotorAsap Polusi Kendaraan Bermotor adalah masuknya bahan-bahan pencemar kedalam udara yang dapat mengakibatkan rendahnya bahkan rusaknya fungsi udara. (Arifin, 2009 : 32).Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhana bahkan rusaknya fungsi udara. (Wikipedia, 2010).b. Kandungan Polusi Asap Kendaraan BermotorKandungan asap kendaraan bermotor yang berbahaya pada manusia ada enam, yaitu :1) CO (Carbon Monoxida)Tidak berwarna, tidak beraroma dan tidak mudah larut dalam air. Perbandingan berat terhadap udara (1 Atm oC) 0.967, di dalam udara bila diberikan api akan terbakar dengan mengeluarkan asap biru dan menjadi CO2 (Carbon Dioxide). Berasal dari kendaraan bermotor 93%, power generator 7% terutama tempat sumbernya adalah pada kendaraan disaat idling. (Arifin, 2009 : 37).Karbon Monoksida dibuat manusia karena pembakaran tidak sempurna bensin dalam mobil, pembakaran di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah, pembakaran di pertanian dan sebagainya (Sastrawijaya, 2009: 200).

2) HC (Hydro Carbon)Merupakan ikatan kimia dari karbon (C) dan Hydrogen (H). Bentuk kimianya dibagi menjadi Parafine, Naftaline, Olefine dan Aromatic N2O karena tidak aktif, tidak menjadi persoalan. Sumber penyebabnya diantaranya kendaraan bermotor 57%, penyulingan minyak dan generator power 43%. Sumber utamanya adalah gas buang dari kendaraan atau macam-macam alat pembakaran dan lain-lainnya. Seperti Refinering oil (Pengilangan minyak) karena pemakaian pelarut. (Arifin, 2009: 38).Senyawa ini hanya mengandung unsur hydrogen dan karbon. Semacam senyawa yang termasuk hidrokarbon. Hidrokarbon yang dihasilkan manusia hanya sebesar 15%, yang termasuk sumber hidrokarbon hasil manuisia adalah proses perindustrian, penguapan pelarut organik, dan pembakaran sampah (Sastrwijaya, 2009: 206).3) NOx Terutama berbentuk NO, NO2, dan N2O, NOx merupakan zat gas yang tidak berwarna, tidak berbau, sukar larut dalam air. Karena gesekan akan menjadi NO2, NO2 zat gas berwarna agak kemerahan dan sedikit berbau, mudah larut dalam air bereaksi dengan air menjadi asam Nitrit atau Nitrat. Sumber timbulnya adalah gas buang dari mobil, gas-gas yang timbul dari pabrik kimia serta gas las yang timbul dari bermacam-macam alat-alat pembakaran. Sumber penyebab berasal dari kendaraan bermotor 39%, pabrik, generator dan penyulingan minyak 61%. (Arifin, 2009: 38).Nitrogen oksida merupakan pencemar, sekitar 10% pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi bila nitrogen bereaksi dengan oksigen. Yang jumlahnya cukup banyak hanya tiga yaitu N2O, NO dan NO2. Yang tersangkut dalam pencemaran udara hanya NO dan NO2 (Sastrawijaya, 2009: 203).4) PartikulatBerbentuk partikel debu yang sangat kecil ( 0.01m) yang terbentuk dari senyawa-senyawa carbon dan bahan kimia lain dalam proses pembakaran. Sumber penyebab diantaranya kendaraan bermotor (diesel) 50%, pabrik, generator pembangkit, dan pemanas 50%. (Arifin, 2009: 39).5) Sulfur DioksidaGas jernih tidak berwarna ini merupakan bagian dari pencemar udara, kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Kedalam daur ulang belerang termasuk SO2, H2S dan H2SO4. Asam ini dan garamnya merupakan aerosol, yakni suspensi cairan atau padatan dalam gas (Sastrawijaya, 2009: 196).Pengaruh kadar SO2 yang melebihi batas yang diperbolehkan akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Gas SO2 dapat menyebabkan iritasi dan lebih dari 95% gas SO2 akan terhirup selama proses pernapasan. Polutan ini sangat korosif terhadap mental, karena menyebabkan hujan asam. Sumber penyebab diantaranya kendaraan bermotor (diesel) 1%, pabrik, generator, pemanas 99%. (Arifin, 2009: 39).6) Timah Hitam (Pb)Kandungan timah hitam (Pb) dalam debu diudara umumnya merupakan hasil pembakaran bahan bakar minyak yang mengandung Tetra Ethyl Lead (TEL) yang ditambahkan guna meningkatkan nilai oktan bahan bakar. Dari spesifikasi bahan bakar minyak yang diproduksi di Indonesia, bensin premium mengandung TEL maksimal 2,5 ml/gallon atau 0,7 gr Pb/lt. intoksikasi akibat Pb, diklasifikasikan pada keracunan khronik Pb dimana para penderita yang terpapar secara terus menerus menyebabkan Pb yang terhirup akan terakumulasi dalam tubuh sampai suatu tingkat tertentu sehingga memberikan tanda-tanda keracunan. (Arifin, 2009: 40).

B. Bahaya Asap Kendaraan BermotorPencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat menimbulkan kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).3. Oksida Belerang. Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.

C. Dampak Polusi Udara Akibat Asap Kendaraan Bermotor.Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi). Dampaknya memang mengerikan bagi manusia, terutama bagi anak-anak. Diantaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan anemia dan bagi wanita hamil akan mengenai anak yang disusuinya dan terakumulasi dalam ASI. Macam-macam dampak polusi udara akibat asap kendaraan bermotor, antara lain:

1. Terhadap KesehatanAkibat polusi asap kendaraan bermotor terhadap kesehatan.a. CO (Carbon Monoxida)Akibat yang ditimbulkan diantaranya adalah akan bercampur dengan Hemogloben yang terdapat dalam darah menjadi Carbon Oxyda Hemogloben (CO Hb). Dengan bertambahnya COHb, fungsi pengaliran oksigen dalam darah akan terhalang. Didalam bila terdapat COHb 5% (dalam udara CO 40 ppm) akan menimbulkan keracunan dalam darah. (Arifin, 2009: 38).Akibat lain yang dapat ditimbulkan CO dalam waktu setengah jam 1300 ppm dapat menyebabkan kematian. Menghisap gas yang keluar dari knalpot dari ruang garasi tertutup telah banyak menyebabkan kematian (Sastrawijaya, 2009: 200).b. HC (Hydro Carbon)Akibat yang ditimbulkan bila kepekatan HC-nya bertambah tinggi akan merusak sistim pernapasan manusia (tenggorokan) terutama yang beracun adalah benzene dan Tourene. Hidro Carbon aktif seperti susunan (Olefine dan sebagainya) akan menyebabkan Photo Chemical Smoke (smoke yang dimaksud di sini adalah suatu kumpulan gugusan antara CO, HC dan N2 yang bila terkena sinar matahari akan menimbulkan mata pedih). Dari jenis Aromatic ada juga yang menyebabkan timbulnya kanker. (Arifin, 2009: 38).c. NO2Akibat yang ditimbulkan NO2 akan membuat sakit (merangsang) hidung dan tenggorokkan (konsentrasi 10-30 ppm) sebagai gabungan dan zat Nitrogen menyebabkan masalah utama timbulnya Photo chemical smoke. (Arifin, 2009: 39). Akibat lain yang dapat ditimbulkan NO2 yaitu merusak tubuh manusia, NO yang bereaksi dengan oksigen membentu NO2, jika NO2 bertemu uap air di udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak tubuh. Karena itulah NO2 terasa pedih jika mengenai mata, hidung, saluran nafas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian (Sastrawijaya, 2009: 204).

d. PartikulatAkibat yang ditimbulkan mengendap dalam sel lapisan paru-paru sehingga kerjanya terganggu dan menimbulkan warna hitam dalam paru-paru. (Arifin, 2009: 39).e. Sulfur DioksidaTabel 2 Pengaruh SO2 Terhadap Manusia

Konsentrasi (ppm)Efek Terhadap Manusia

3-58-1220202050-100400-500BauIritasi saluran pernapasanIritasi pada mataBatukMaksimum konsentrasi pernapasan yang lamaMaksimum pemaparan 30 menitBerbahaya, pada waktu yang singkat

Selain itu akibat lain yang ditimbulkan diantaranya iritasi sistim membrane pernapasan dan peradangan saluran nafas, yang selanjutnya menyebabkan bronchitis. (Arifin, 2009: 40). Dengan kadar 6 bpj juga dapat mengakibatkan kelumpuhan dan merusak organ pernapasa (Sastrawijaya, 2009: 199).f. Timah Hitam atau PbAkibat yang ditimbulkan bau yang menggangu penciuman. Asap kotor mengganggu penglihatan. Keracunan Pb pada tingkat awal menyebabkan mudah marah, lesu, nafsu makan turun, lemah otot dan sembelit. Tingkat tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, lambung dan kehamilan tidak normal. (Arifin, 2009: 41).Akibat lain yang dapat ditimbulkan oleh Pb yaitu dapat mempengaruhi system saraf pusat. Ciri-ciri keracunan Pb ialah pusing, kehilangan selera, sakit kepala, anemi, sukar tidur, lemah dan keguguran. Bahaya paling besar ialah terhadap sel darah merah. Pb dapat mengyubah ukuran dan bentuk sel darah merah ini (Sastrawijaya, 2009: 209).Ada kolerasi antara jumlah antara debu timbale dengan penyakit jantung. Keracunan Pb yang akut adalah pingsan dan mati. Timbale merupakan racun yang bersifat kumulatif (Sastrawijaya, 2009: 210).Pb juga dapat mempengaruhi beberapa system dalam tubuh seperti system hemopoietik, system saraf pusat dan tepi, system ginjal, system gastro-intestinal, system kardiovaskuler, system reproduksi dan system endokrin (Darmono, 2008: 140).

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Senyawa-senyawa di dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk mejalankan kendaraan bermotor. Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen, dan oksida karbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan bakar fosil-bensin dan solar didalam mesin. Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:a. Bronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.b. Emphysema pulmonum.c. Bronchopneumonia.d. Asthma bronchiale.e. Cor pulmonale kronikum.f. Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.g. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar COHb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal jantung.h. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.i. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah diumumkan.2. Terhadap Produktivitas Makhluk Hidup LainTanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

3. Mempengaruhi Aktivitas Manusia secara LangsungUdara yang tercemar SO2 di suatu daerah tertentu dapat mengakibatkan aktivitas manusia akan terganggu ditambah lagi dengan kabut tebal yang sangat berbahaya dari uap air yang mengalami pengembunan akan mempengaruhi pengelihatan seseorang yang dapat membahayakan saat berkendara. 4. Mempengaruhi Aktivitas Manusia secara Tidak LangsungPolusi udara yang telah mencemari suatu daerah secara tidak langsung sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, hal ini dapat dilihat dari terganggunya pertumbuhan tanaman dan produksinya, mendorong keruskan pada alat-alat rumah tangga, partikel dari polusi di udara melalui atmosfer atau mempengaruhi kadar ozon akan mempengaruhi iklim dan cuaca. 5. Hujan AsamHujan asam ( deposisi Asam ) terjadi karena pembakaran bahan bakar terutama bahan bakar fosil, mengakibatkan terbentuk asam sulfat dan asam nitrat. Asam tersebut dapat diposisikan pada hutan, tanaman pertanian, danau, gedung sehingga merusak dan kematian pada organisme hidup. Kerusakan akan lebih parah dengan terbentuknya ozon yang beracun dari polutan NOx, melalui reaksi fotokimia, berdampak negatif terhadap kesehatan. Pengendalian deposisi asam adalah melalui penggunaan bahan bakar rendah belerang, penggunaan gas alam, mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran, penghematan energi.pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:a. Mempengaruhi kualitas air permukaan.b. Merusak tanaman.c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

6. Penipisan Lapisan OzonPada lapisan stratosfir, terdapat O3 yang melindungi kehidupan dimuka bumi, dari sinar ultraviolet. Peningkatan lubang Ozon akan meningkatkan jumlah penyakit kanker kulit, penyakit katarak, kanker kulit, menurunkan immunitas tubuh serta produksi pertanian dan perikanan. Atom Khlor sangat reaktif dapat merusak ozon. Setiap atom khlor dapat merusak 100.000 molekul ozon. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

D. Upaya Penanggulangan PAN Pencegahan Polusi Udara1. Usaha pencegahan pencemaran udara sebagai berikut:a. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.b. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringanc. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan ke air. atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas.d. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu permukiman atau kota.e. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angktutan pribadi.f. Memperbanyak tanaman hijau di daera polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai inikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.

2. PengendalianMengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara, maka pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan bermotor. Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan bakar, karena sebagian besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas hasil atau sisa pembakaran tergantung antara lain dari kualitas bahan bakar yang digunakan. Di DKI Jakarta telah diujicoba penggunaan bahan bakar yang berasal dari gas alam yang sangat ramah lingkungan. Yang sama halnya di Palembang seperti Trans Musi yang menggunakan bahan bakar gas.Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah pentingnya. Karena itu, perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia kendaraan mutlak dilakukan. Hal ini memungkinkan dilakukan jika secara berkala dilakukan uji emisi kendaraan. Kendaraan bermotor yang beroperasi di kota harus telah lulus uji emisi.Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam hal ini intervensi terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan seyogianya terus ditingkatkan, terutama dimulai dari tempat tinggal masing-masing. Sangat dianjurkan menggunakan pohon yang berdaun lebar atau yang berpotensi mengurangi polusi udara. Misalnya setiap keluarga, terutama di kota, menanam sebuah bibit pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah tercipta lingkungan yang asri dan terhindar dari polusi udara.Demikian pula taman-taman kota perlu digalakkan untuk mengimbangi polusi udara kota dan agar langit biru tidak sekedar menjadi isapan jempol.

3. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:a. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997b. Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakatc. Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi

4. SolusiSolusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.a. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.b. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.c. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.d. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.e. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanMasalah pengotoran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat. Pembangunan yang berkembang pesat khususnya dalam bidang industri dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara melampaui daya dukung lingkungan, hal ini dapat berdampak negatif terhadap manusia, yaitu pencemaran udara atau polusi.Pencemaran udara merupakan kondisi terjadinya perubahan (pengurangan atau penambahan komposisi udara) dibandingkan keadaan normal, dalam waktu, tempat dan konsentrasi tertentu sedemikian rupa sehingga membahayakan kehidupan dan kesehatan masyarakat. Pencemaran udara selain memberikan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat juga memberikan dampak terhadap pertanian, perkebunan, peternakan, bangunan, jembatan, transportasi (udara, darat) dan sebagainya.

B. Saran 1. Diharapkan bagi pihak pemerintah untuk dapat melakukan berbagai pendekatan dalam menanggulangi permasalahan pencemaran udara secara efektif dan efisien.2. Bagi masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi pencemaran udara dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.3. Bagi kami sendiri selaku peneliti yaitu kami berusaha menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.Kementerian Lingkungan Hidup. Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta.

Kurniawan, Irwan. 2006. Lingkungan Hidup dan Polusi. Bandung Jember.

Purwanto. 2007. Awas Polusi. Bandung: Pustaka Utama Grafiti.

Sitepoe, Mangku. Usaha Mencegah Pencemaran Udara. PT. Gramedia Widia Sarana Indon.

http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulangan-pencemaran-udara

http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-solusinya_4719.html

http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=69747.0;wap2

http://www.kpbb.org/makalah_ind/Emisi%20Gas%20Buang%20Bermotor%20%26%20Dampaknya%20Terhadap%20Kesehatan.pdf

http://blogtsyst.wordpress.com/2012/08/31/dampak-polusi-dan-asap-kendaraan/

LAMPIRAN

22