pola dasar baju wanita sistem dressmaking

Upload: yani-siti-rohayani

Post on 19-Jul-2015

2.887 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

ANA ARISANTY Pola dasar baju wanita sistem dressmaking (3)Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking

Kursus Menjahit Kartini BaruJl Buahbatu 213 B, Bandung , Jawa Barat, 40264, Indonesia Phone: 0.22-.730.3048 Website - Not Available

Yani Cabang Yani 2: Jl. Moh Toha No 127 Bandung Telp 5201198 Yani 3: Jl. Raya Banjaran No 580 Banjaran Telp 5945907 Yani 4: Jl. Komp Perkebunan II No 16 Ciwastra Telp 7512608 Yani 5: Jl. Gotong Royong No 91 Buahbatu Telp 08122098757 Yani 6: Jl. Margacinta No 190 Buahbatu Telp 756034

a) Lingkar leher : 38 cm b) Lebar muka : 33 cm c) Lingkar badan : 88 cm d) Tinggi dada : 15 cm e) Lingkar pinggang : 66 cm f) Lingkar panggul : 96 cm g) Tinggi panggul : 16 cm h) Lebar punggung : 34 cm i) Panjang punggung : 37 cm j) Panjang rok : 50 cm k) Panjang bahu : 12 cm l) Panjang lengan : 24 cm m) Tinggi puncak lengan : 12 cm

** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda

Keterangan Pola Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman umumnya yaitu ukuran lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik. A-B A-C B - B1 B1 - D B - B2 = ukuran lingkar badan. = lingkar badan ditambah 1 cm. = 1,5 cm. = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E. = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang). C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu). B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 B3 - B4 B1 - G titik H. B1 - G1 G1 - F1 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas. = panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama = 9 cm. = lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar. D - D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm. D - D2 = 1/10 lingkar pinggang. D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. D - D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. Keterangan pola bagian muka A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm. Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka). A1 - C2 = ukuran panjang bahu. A2 - A3 = 5 cm. A3 - F2 = lebar muka. Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka). E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi). E1 - E4 = lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang). E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang. E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup). E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu. A2 - J = ukuran tinggi dada. Dari J dibuat garis sampai ke J1. J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup. F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1. J1 - K = 2 cm. Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K. I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K. E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.

Pola Dasar Lengan (4)

Ukuran Yang Diperlukan 1). Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan) 2). Tinggi puncak lengan = 12 cm 3). Panjang lengan = 24 cm Keterangan pola lengan Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan. A - B = panjang lengan. A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C. Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E. Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2. A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm. Titik D1 = 1/3 D - A D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2. D2 - D3 = 0,5 cm.

Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka). Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang). G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm. Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka)

Tips Membuat Pola PakaianPengertian Pola dasar Apabila anda ingin membuka usaha Rumah Fashion atau Fashions House , anda harus tahu cara membuta pola pakaian. Setiap Desain Pakaian memiliki pola tersendiri, apakah itu Desain Kebaya, Desain Gaun maupun Desain Kostum, karena dari pola itulah nanti terbentuk pakaian. Pola atau Patern dalam menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain digunting. Potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran Desain Kostum bentuk badan dan model tertentu. Pola dasar terdiri dari : -Pola badan bagian atas, dari bahu sampai ke pinggang, biasanya disebut pola badan bagian muka dan belakang. -Pola bagian bawah, dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki. Atau biasa disebut pola dasar rok muka dan belakang. -Pola lengan, dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan, biasa disebut pola dasar lengan. -Adapula pola badan atas dengan pola badan bawah yang menjadi satu biasa disebut pola dasar gaun atau baju terusan. Mengambil ukuran badan Pada waktu mengambil ukuran, model atau orang yang diukur harus berdiri dengan sikap tegak lurus supaya ukuran yang diambil tepat. Sebelumnya ikatlah tali ban atau ban elastic kecil dengan lebar tidak lebih dari 2 cm pada pinggang sebagai batas badan atas dan bawah. Perhatikan benar agar letak tali tepat di tempatnya dan tidak berkelok-kelok.Bagian Tubuh yang di ukur : 1. Lingkar Leher (LL) diukur sekeliling batas leher bawah, dengan meletakkan jari telunjuk di tekuk leher atau diukur dan di tambah 1 cm 2. Lingkar Badan (LB) diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada, diukur pas ditambah 4 cm atau dengan menyelakan 4 jari. 3. Lingkar Pinggang (LPc) diukur sekeliling pinggang pas. 4. Tinggi Panggul (TPa) diukur dari bawah ban pinggang sampai batas panggul.

5. Lingkar Panggul (LPa) diukur sekeliling panggul atau badan bawah yang terbesar, diukur pas, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari. 6. Panjang Punggung (PP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol kebawah sampai dibawah ban pinggang. 7. Lebar Punggung (LP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol turun 9cm lalu diukur datar dari batas lengan kiri sampai kanan. 8. Panjang Sisi (PS) diukur dengan menyelakan penggaris dibawah ketiak, kemudian diukur dari dari batas penggaris kebawah sampai bawah ban pinggang dikurangi 2 sampai 3 cm 9. Panjang Muka(PM) diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah samapi di bawah ban pinggang. 10. Lebar Muka (LM) diukur 5 cm di bawah lekuk leher tengah muka, lalu diukur datar dari batas lengan kiri sampai kanan. 11. Tinggi dada (TD) diukur dari bawah ban pinggang tegak lurus ke atas sampai puncak buah dada. 12. Lebar Bahu (LB) diukur dari lekuk leher di bahu atau bahu yang paling tinggi sampai titik bahu yang terendah atau paling ujung. 13. Ukuran Uji (UU) atau ukuran control, diukur dari tengah muka dibawah ban serong melalui puncak dada ke puncak lengan terus serong ke belakang sampai tengah belakang pada bawah ban. 14. Panjang rok muka, sisi dan belakang diukur dari bawah ban sampai panjang yang dikehendaki. 15. Lingkar lubang lengan (LLL) diukur sekeliling lubang lengan tanpa lengan dan di tambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan. 16. Panjang lengan pendek (PLPd) diukur dari puncak lengan ke bawah sampai kira2 3 cm di atas siku. 17. Panjang lengan panjang (PLP) diukur dari puncak lengan ke bawah sampai pergelangan. 18. Lingkar lengan panjang (LLP) lingkar pergelangan diukur melingkar pergelangan pas ditambah 3 cm. Alat dan bahan untuk membuat Pola 1. Pita Ukur, dipakai untuk mengambil ukuran badan maupun untuk menggambar pola. Pita ukur dibuat dengan ukuran satuan sentimeter dan inci. 2. Buku pola atau buku kostum, berukuran folio dengan lembar halaman berselang-seling bergaris dan polos. Lembar bergaris untuk mencatat ukuran dan keterangan, sedang lembar polos untuk menggambar pola dalam skala 3. Skala atau ukuran perbandingan adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur pada waktu menggambar pola pada buku pola. Skala ini terbuat dari karton berbentuk penggaris dengan berbagai ukuran 1:2, 1:3, 1:4, 1:6 dan 1:8 4. Pensil hitam untuk menggambar garis2 pola asli 5. Pensil merah untuk menggambar garis pola jadi bagian muka 6. Pensil biru untuk menggambar garis pola jadi bagian belakang 7. Penggaris lurus, penggaris siku dan penggaris bentuk panggul, leher dan lengan. 8. Karet penghapus

9. Kertas sampul coklat untuk merancang bahan dan menggambar pola ukuran besar atau ukuran sesungguhnya. Garis2 memanjang yang terdapat pada kertas diumpamakan sebagai arah serat kain memanjang 10. Gunting kertas untuk menggunting kertas pola kecil maupun besar. Sumber: iissukendar.multiply.com

ArtikelCara menggambar pola dasar sistem dressmaking Nov 2, 2010

Berikut beberapa tahapan dalam membuat pola dasar badan dengan sistem dressmaking Menggambar pola sistem dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedomam umumnya yaitu ukuran lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik. A B = ukuran lingkar badan A C = lingkar badan ditambah 1 cm B B1 = 1,5 cm B1 D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ke titik E B B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang) C C1 = 5 cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu). B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3 B3 B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkan dengan garis tegas B1 G = panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal ke kiri dan beri nama titik H B1 G1 = 9 cm G1 F1 = lebar punggung (buat garis batas lebar punggung) Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F. D D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm D D2 = 1/10 lingkar pinggang D2 D3 = 3 cm (besar lipit kup) Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai ke garis badan (G dan H) diukur 3 cm ke bawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup. D D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm. D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang. b) Pola Lengan Ukuran yang diperlukan 1) Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan) 2) Tinggi puncak lengan = 12 cm 3) Panjang lengan = 24 cm c) Pola Rok Ukuran yang diperlukan 1) Lingkar pinggang = 66 cm

2) Tinggi panggul = 16 cm 3) Lingkar panggul = 96 cm 4) Panjang rok = 50 cm

CARA MEMBUAT POLA LENGAN RAGLANLengan raglan adalah lengan busana dengan lubang lengan menyerong mulai dari lubang leher ke ketiak atau ke arah kerung lengan bagian bawah, garis ini disebut raglan.Dengan berpindahnya lubang lengan manjadi garis serong dari lubang leher ke lubang lengan, nampak bagian bahu bersatu dengan lengan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar model di bawah ini :

Untuk membuat pola lengan raglan pertamakali yang harus anda lakukan adalah membuat pola dasar lengan setali bagian muka dan belakang kemudian lakukankah perubahan sebagai berikut : POLA LENGAN RAGLAN BAGIAN MUKA

KETERANGAN POLA LENGAN RAGLAN BAGIAN MUKA S S' Menurut model Hubungkan S' dengan I X = 1/2 S' I X'' = 1/2 X I X'' = turun 1 cm I X' = 2 atau 3 cm Gambar garis raglan menurut contoh dari S' X X'' X' (bagian lengan) S' X I (bagian badan muka) S' X X'' X' harus sama panjang dengan S' X I POLA LENGAN RAGLAN BAGIAN BELAKANG

KETERANGAN POLA LENGAN RAGLAN BAGIAN BELAKANG s s' menurut model Hubungkan s' dengan i x = 1/2 s' i x'' = 1/2 x i x'' = turun 1 cm i x' = 2 atau 3 cm Gambarlah garis raglan menurut contoh dari s' x x'' x' (bagian lengan) s' x i (bagian badan belakang) s' x x'' x' harus sama panjang dengan s' x i juplak pola lengan bagian muka dan bagian belakang kemudian satukan menjadi pola lengan raglan seperti gambar berikut

CARA MEMBUAT POLA LENGAN SETALI

Untuk membuat pola lengan setali yang pertama kali harus dilakukan adalah menyiapkan pola dasar pakaian bagian muka dan bagian belakang POLA LENGAN SETALI BAGIAN MUKA

KETERANGAN POLA BAGIAN MUKA X1 = 3cm, lalu tarik garis siku dengan garis tengah muka T T' = 1 cm keatas T' = diperpanjang T' U =17 cm panjang lengan pendek yang dikehendaki Dari titik U siku kebawah = H HL = 1 atau 2 cm keatas LU' = 1/2 lingkar lengan 12,5 cm Hubungkan T' dengan U' dari titik U' siku kebawah = L' Lengan setali bagian muka S T' U' L' I F D M

POLA LENGAN SETALI BAGIAN BELAKANG

KETERANGAN POLA BAGIAN BELAKANG x i = 3 cm, lalu tarik garis siku dengan garis tengah belakang t t' = 1 cm keatas t' = diperpanjang t' u = 17 cm (panjang lengan yang dikehendaki) h l = HL i l' = IL' l' u' = L'U' Lengan setali bagian belakang = s t' u' l' i f E N