pkmp 11 undip monica peningkatan kualitas produk

17
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KITOSAN DARI LIMBAH KULIT UDANG MELALUI PROSES HIDROLISA DALAM APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN ALAMI BIDANG KEGIATAN: PKM P Diusulkan Oleh : MONICA EVI SUANTY MANURUNG (NIM K2A 009 035 / 2009) LUTFIANA SARI INDAH (NIM K2A 009 039 / 2009) HENRO. J. MANURUNG (NIM 2603011013011 / 2010) PUJI A. A.T.SITORUS (NIM 26030111130038 / 2011) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

Upload: dimas-surya-mw

Post on 02-Aug-2015

84 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KITOSAN DARI LIMBAH

KULIT UDANG MELALUI PROSES HIDROLISA DALAM

APLIKASINYA SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN ALAMI

BIDANG KEGIATAN:

PKM – P

Diusulkan Oleh :

MONICA EVI SUANTY MANURUNG (NIM K2A 009 035 / 2009)

LUTFIANA SARI INDAH (NIM K2A 009 039 / 2009)

HENRO. J. MANURUNG (NIM 2603011013011 / 2010)

PUJI A. A.T.SITORUS (NIM 26030111130038 / 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

Page 2: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :

:

Peningkatan Kualitas Produk Kitosan dari Limbah Kulit

Udang Melalui Proses Hidrolisa dalam Aplikasinya sebagai

Bahan Pengawet Makanan Alami

2. Bidang Kegiatan :

( √ ) PKM-P

( ) PKM-T

( ) PKM-K

( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu :

( ) Kesehatan

( ) MIPA

( ) Sosial Ekonomi

( ) Pendidikan

( ) Pertanian

( √ ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Humaniora

( ) PKM-KC

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

b. NIM

c. Jurusan

d. Universitas / Institut / Politeknik

e. Alamat Rumah dan No Tel / HP

f. Alamat email

: Monica Evi Suanty Manurung

: K2A 009 035

: Perikanan

: Universitas Diponegoro Semarang

: Jalan. Jatimulyo No.11 RT 006/ RW 003

Kelurahan Pedalangan.

Banyumanik.Semarang./082135405493

: [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar

b. NIP

c. Alamat Rumah dan No.Telp / HP

: Dr. Ir. Suryanti, MPi

: 19650706 200212 2 001

: Jl Pisang Raya No.16 Lamper Tengah

Semarang /024.8315038/ 08122619868

7. Biaya Kegiatan Total

a. DIKTI

b. Sumber Lain

: Rp. 9.924.500,00

: Rp -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Menyetujui

Ketua Jurusan Perikanan

Drs. Ign.Boedi Hendrarto,Msc,Ph.D

NIP. 19520504 197803 1 004

Semarang, 13 Oktober 2011

Ketua Pelaksana Kegiatan

Monica Evi Suanty manurung

NIM. K2A 009 035

Pembantu Rektor III

Drs. Warsito, SU

NIP. 19540202 198103 1 014

Dosen Pendamping

Dr. Ir. Suryanti, MPi

NIP.19650706 200212 2 001

Page 3: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

A. JUDUL

Peningkatan Kualitas Produk Kitosan dari Limbah Kulit Udang Melalui Proses

Hidrolisa dalam Aplikasinya sebagai Bahan Pengawet Makanan Alami.

B. LATAR BELAKANG

Hampir semua zat pengawet yang dipakai industri makanan saat ini dapat

menyebabkan gangguan kesehatan (WHO, 2005). Lebih parah lagi ada industri

kecil dan mikro menggunakan formalin untuk mengawetkan bakso, mie, ikan asin

dan tahu yang seharusnya digunakan sebagai pembunuh kuman, pengawet bahan-

bahan di laboratorium dan pengawet mayat (Setyaningsih, 2006). Para ahli

menegaskan bahwa formalin adalah sama sekali bukan bahan pengawet pada

makanan dan justru racun yang berbahaya bagi yang mengonsumsinya, baik

dalam jumlah sedikit maupun banyak (Ghozali, 2005). Oleh karena itu perlu dicari

alternatif bahan pengawet dan antioksidan alami yang aman dikonsumsi dan

aplikatif di industri makanan.

Pengawet alami yang paling sesuai dikembangkan di Indonesia adalah kitosan.

Kitosan terbuat dari kitin yang berasal dari kulit invertebrata laut seperti udang

dan kepiting serta mempunyai sifat Anti-mikroba sehingga dapat dikembangkan

sebagai pengawet makanan (Muzzarelli, 1977 dalam Nicholas, 2003), kitosan

yang banyak diproduksi di Indonesia kualitasnya masih rendah. Hal ini

disebabkan karena produk kitosan yang dihasilkan mempunyai berat molekul

tinggi yang menyebabkan kelarutannya rendah.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, pada penelitian ini akan dikembangkan

proses hidrolisa kitosan untuk mereduksi berat molekul kitosan, kemudian

dilakukan analisa untuk mengetahui pengaruh berat molekul (viskositas) kitosan

terhadap kualitas kitosan dalam aplikasinya sebagai anti mikroba alami pada

pengawet makanan. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas

kitosan dan mengoptimalkan pemanfaatan kitosan khususnya sebagai pengawet

makanan sehingga dapat memberikan solusi penting terhadap masalah keamanan

pangan di Indonesia. Sehingga kitosan lebih aplikatif sebagai bahan pengawet

pangan alami di Indonesia.

Page 4: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

C. PERUMUSAN MASALAH

Dengan mendasarkan pada permasalahan di atas maka perlu adanya

pengembangan alternatif bahan pengawet makanan yang lebih aman dikonsumsi

oleh manusia. Kitosan adalah salah satu solusi masalah tersebut karena kitosan

merupakan bahan pengawet alami yang tentunya lebih aman jika dikonsumsi

manusia. Namun, produk kitosan yang berkembang di Indonesia selama ini

kurang aplikatif dalam industri makanan sehingga butuh penelitian dan

pengembangan lebih lanjut. Kurangnya aplikatif kitosan dikarenakan berat

molekul dan viskositasnya tinggi sehingga menyebabkan kitosan tidak mudah

larut dalam pelarut organik. Maka dari itu perlu adanya metode alternatif untuk

mengatasi kelemahan tersebut. Metode proses yang kami usulkan yaitu proses

hidrolisis katalitik dengan HCl untuk pemotongan rantai polimer sebagai upaya

pengurangan berat molekul dan viskositas kitosan. Dengan penggunaan metode

proses tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas kitosan sebagai bahan

pengawet alami sehingga lebih aplikatif pada industri makanan di Indonesia.

D. TUJUAN PROGRAM

Penelitian hidrolisis dan uji berat molekul ini bertujuan untuk memperoleh

kitosan yang memiliki sifat aplikatif dan nilai ekonomis yang tinggi dari proses

hidrolisis katalitik dengan kondisi operasi yang optimum hingga didapat kitosan

yang memiliki berat molekul dan viskositas yang rendah.

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengkaji pengaruh suhu dan konsentrasi katalis terhadap proses hidrolisa

2. Mengkaji pengaruh berat molekul dan konsentrasi kitosan kitosan terhadap

aplikasi anti mikroba alami pada pengawet makanan

3. Optimasi kondisi operasi hidrolisis kitosan dalam aplikasinya sebagai anti

mikroba alami pada pengawet makanan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

Desain tahapan proses hidrolisis katalitik kitosan dan pemanfaatannya sebagai

anti mikroba pada makanan.

Page 5: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

F. KEGUNAAN PROGRAM

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap

pengembangan produk bahan pengawet kitosan di Indonesia. Dengan adanya

bahan pengawet yang terbuat dari kitosan dengan berat molekul dan viskositas

rendah ini diharapkan kitosan menjadi produk yang lebih aplikatif dan substitutive

sehingga mampu menjawab permasalahan kaitannya seputar keamanan bahan

pengawet pada industri pangan di Indonesia. Selain dapat mengoptimalkan limbah

kitin yang berlimpah, pengembangan lebih lanjut terhadap produk kitosan ini

mampu meningkatkan ekspor kitosan yang memenuhi standar internasional untuk

menanggapi permintaan pasar internasional akan kitosan yang mencapai US$ 11

milyar pertahun (Santosa, 2004).

G. TINJAUAN PUSTAKA

G.1 Kitosan

G.1.1 Kitosan Secara Umum

Kitosan merupakan produk alamiah yang merupakan turunan dari

polisakarida chitin. Bentuk kitosan padatan amorf bewarna putih dengan struktur

kristal tetap dari bentuk awal chitin murni.. Kelarutan kitosan dalam larutan asam

serta viskositas larutannya tergantung dari derajat deasetilasi dan derajat degradasi

polimer. Bila kitosan disimpan lama dalam keadaan terbuka (terjadi kontak

dengan udara) maka akan terjadi dekomposisi, sifat kelarutannya dan

viskositasnya akan berubah, warnanya menjadi kekuningan dan viskositas larutan

menjadi berkurang (Prihatina, 2008).

G.1.2 Sifat Fisis Kitosan

Suatu molekul dikatakan kitosan bila nitrogen yang terkandung pada

molekulnya lebih besar dari 7% berat (Muzzarelli,1985) dan DD lebih dari 70%

(Liu et al., 1992). Suatu produk dapat dikatakan kitosan jika memenuhi beberapa

standar seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Standard Kitosan

Deasetilasi ≥ 70 % jenis teknis dan

> 95 % jenis pharmasikal

Kadar abu Umumnya < 1 %

Kadar air 2 – 10 %

Page 6: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Kelarutan Hanya pada pH ≤ 6

Kadar nitrogen 7 - 8,4 %

Warna Putih sampai kuning pucat

Ukuran partikel 5 ASTM Mesh

Viscositas 309 cps

E.Coli Negatif

Salmonella Negatif

Sumber : Muzzarelli (1985) dan Austin (1988)

G.1.3 Sifat Fisis Kimia Kitosan

Kitosan adalah turunan yang paling sederhana dari chitin. Tidak seperti

polisakarida kehadiran gugus amino bermuatan positif yang terdapat sepanjang

ikatan pilernya menyebabkan molekul dapat mengikat muatan negatif permukaan

melalui ikatan ionik atau hydrogen (Muzzarelli, 1973; Rha, 1984; Shahidi, 2005),

sehingga kitosan memiliki sifat kimia linier plyamine (poly D-glucosamine),

gugus amino yang reaktif, gugus hydroksi yang reaktif.

G.1.4 Mekanisme Reaksi Pembentukan Kitosan dari Chitin

Reaksi pembentukan kitosan dari chitin merupakan reaksi hidrolisa suatu

amida oleh suatau basa. Chitin bertindak sebagai amida dan NaOH sebagai

basanya. Mula-mula terjadi reaksi adisi, dimana gugus –OH- min masuk kedalam

gugus NHCOCH3 kemudian terjadi eliminasi gugus CH3COO- sehingga di

hasilkan suatu amida yaitu kitosan (Muzzarelli, 1973; Rha, 1984; Shahidi, 2005).

G.2 Penyebab Kebusukan Makanan

Pembusukan makanan disebabkan karena adanya aktivitas mikroba.

Mikroorganisme yang menyebabkan makanan menjadi busuk yaitu kapang,

khamir dan bakteri.

Kapang

Kapang mempunyai kisaran pH pertumbuhan yang luas, yaitu 1,5 – 11.

Kebanyakan kapang dapat hidup pada aw> 0.70. Adanya kapang pada makanan

kaleng kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pemanasan (under process) atau

karena terjadi kontaminasi setelah proses.

Page 7: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Khamir

Khamir mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1.5 - 8.5. Namun kebanyakan

khamir lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4 - 4.5, sehingga

kerusakan oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produk-produk asam.

Kebanyakan khamir dapat hidup pada aw> 0.80. Suhu lingkungan yang optimum

untuk pertumbuhan khamir adalah 25 - 30o

C.

Bakteri

Kebanyakan bakteri dapat hidup pada aw

> 0.90, sehingga kerusakan oleh

bakteri terutama terjadi pada produk-produk yang berkadar air tinggi. Bakteri

mempunyai kisaran pH pertumbuhan lebih sempit dibandingkan dengan kapang

dan khamir, yaitu antara 4.0 - 8. Makanan yang mempunyai pH < 4.0 akan

semakin awet karena praktis bakteri tidak dapat tumbuh (Ramadhan, 2010).

G.3 Pengawet Makanan

G.3.1 Jenis pengawet makanan

Ada dua jenis pengawet makanan , yaitu pengawet makanan alami dan

sintesis, kita akan membahas pengawet alami.

Pengawet alami adalah pengawet yang berasal dari tumbuhan maupun

hewan, yang berasal dari alam tanpa melalui proses kimia. Pengawet ini aman

dikonsumsi karena tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan.

Contoh pengawet alami yaitu yang berasal dari tumbuhan : jahe, kayu manis,

jeruk nipis, lemon, andaliman, daun salam dll (WHO, 2006).

G.3.2 Bahaya Formalin Pada Pengawet Makanan

Gugus karbonilyang dimilikinya sangat aktif dapat bereaksi dengan gugus

–NH2 dari protein yang ada pada tubuh membentuk senyawa yang mengendap

(The Merck Index, 1996). Enzim, hormon, atau reseptor adalah protein

tertier/kwaterner yang jika bereaksi dengan karbonil dari formaldehid dapat

menyebabkan hilangnya sifat spesifiknya (WHO, 2006).

Page 8: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

G.4. Prinsip Hidrolisis

Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O sebagai

pemecah suatu persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi lemak dan ester,

pemecahan protein dan reaksi Grignard. H2O sebagai zat pereaksi dalam

pengertian luas termasuk larutan asam dan basa (WHO, 2006).

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

H.1 Rancangan Percobaan

H.1.1 Penetapan Variabel

1. Proses Hidrolisis Kitosan

Variabel Tetap

Pengadukan : konstan (skala 5)

Ratio kitosan : larutanHCl : 10% (gr/ml)

Waktu Hidrolisis : 60 menit

Variabel Berubah

Konsentrasi HCl : Rentang 0,2 N- 3 N

Suhu (°C) : Rentang suhu 50°C- 90°C

2. Pengujian Kitosan Menjadi Anti Mikroba

Variabel Tetap

Lama Penyimpanan : 2 minggu dalam suhu kamar

Konsentrasi Pelarut (asam asetat) : 1% v/v

Kadar Air

Analisa total bakteri / TPC

Variabel Berubah

Berat Molekul Kitosan : Rentang viskositas 50 – 118 cp

Konsentrasi kitosan : 1, 3, 5, 7

dalam asam asetat (% w/v)

H.2 Bahan dan Alat yang Digunakan

H.2.1 Bahan yang Digunakan

1. Kitosan dari UKM Cirebon 4. Aquadest

2. HCl berbagai konsentrasi 5. NaOH

3. CH3COOH (Asam Asetat) 6. Tahu

Page 9: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

H.2.2 Alat yang Digunakan

1. Beaker glass

2. Thermometer

3. Labu takar

4. Corong

5. Pipet

6. Pengaduk

7. Gelas ukur

8. Timbangan

9. Statif dan klem

10. Erlenmeyer

11. Oven

12. Magnetic stirer & pemanas

13. Penyaring

14. Ayakan

15. pH Meter

16. Cawan porselen

17. Blender

18. Plastik bening PE/Polyethylene

19. Pompa vakum

20. Viskometer

H.3 Metoda Penelitian

1. Proses depolimerisasi dengan metode hidrolisa asam untuk

menghasilkan kitosan dengan berat molekul rendah;

2. Analisa Viskositas menggunakan Viskometer dan Analisa Berat

Molekul dengan GPC;

3. Pengaruh peningkatan % kitosan dalam pelarut asam asetat 1% v/v dan

berat molekul terhadap pembuatan anti-mikroba pengawet makanan;

dan

4. Optimasi proses hidrolisa menggunakan cara grafis secara bertahap.

H.4 Respon/ Pengamatan

H.4.1 Pengamatan Terhadap Produk Kitosan

Respon yang diamati adalah berat molekul dan viskositas kitosan yang

dihasilkan proses depolimerisasi kitosan dengan konsentrasi HCl dan suhu.

Penentuan Viskositas Kitosan

Data tentang viskositas kitosan didapat berdasarkan data hasil analisis

kitosan dalam larutan asam asetat 1% v/v menggunakan viscometer dengan air

sebagai senyawa standar. Pada suhu kamar 29 - 320C, jenis spindle 02, kecepatan

putar 100 rpm.

H.4.2 Pengamatan Keefektifan Anti-Mikroba Terhadap bakteri pada tahu

Cara untuk menguji keefektifan bio-termitisida dari kitosan adalah :

Page 10: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Tahu dijemur selama 2 hari hingga kadar air berkurang. Tahu dengan kadar

air tertentu dikemas dalam plastik bening PE/Polyethylene (ketebalan 0,025 mm)

dan disimpan dalam suhu kamar selama 2 minggu. Tahu dicelupkan dalam larutan

khitosan (dengan pelarut asam asetat 1%) dengan variable berubah konsentrasi

dan berat molekul kitosan.

H.5 Prosedur/ Langkah Percobaan

Hidrolisa kitosan

Variabel yang diteliti :

Pengaruh suhu hidrolisa

Pengaruh konsentrasi HCl

Respon :

Berat molekul kitosan

Viskositas kitosan

Kelarutan kitosan

Pembuatan Bahan

Anti-mikroba dari

kitosan

Pengujian Kitosan

sebagai Anti-mikroba

Variabel yang diteliti :

Pengaruh Konsentrasi

kitosan

Pengaruh Berat molekul

kitosan

Respon :

Jumlah bakteri

Lama pembusukan bahan

makanan (tahu)

10 gr kitosan

Masukan ke dalam

larutan HCl (konsentrasi

sesuai variabel)

Hidrolisis, (1

jam, pengadukan)

Penyaringanfiltrat

Residu (padatan)

Pengeringan (oven

suhu 65 0C)

Timbang

Kitosan dilarutkan

asam asetat 1% v/v,

selama 24 jam

Analisa

Viskositas

Analisa Berat

Molekul

Percobaan larutan

kitosan pada tahu

Analisa TPC

Gambar 1. Langkah Percobaan Penentuan Viskositas Kitosan (Pratiwi et.al, 2008)

Page 11: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

A. Hidrolisa Kitosan

Menurut WHO (2005), cara Hidrolisa kitosan adalah sebagai berikut:

Buat larutan HCl dengan konsentrasi sesuai variabel, basis 100 ml;

Masukan larutan HCl ke dalam erlenmeyer, panaskan sampai suhu sesuai

variabel sambil diaduk magnetic stirer dengan skala 5;

Masukkan kitosan 10% w/v ke dalam larutan HCl dan Tunggu proses

hidrolisa berlangsung selama 1 jam, larutan akan berbentuk gel pekat;

Setelah 1 jam, netralkan larutan kitosan menggunakan larutan NaOH;

Saring endapan yang terbentuk dengan menggunakan pompa vakum;

Endapan yang terbentuk kemudian di oven; dan

Setelah kering timbang berat kitosan hasil hidrolisis.

B. Analisa Viskositas Kitosan

Menurut WHO (2005), Analisa viskositas menggunakan automatic

viscometer:

Kitosan yang dihasilkan dari proses hidrolisis dilarutkan dalam larutan asam

asetat 1% v/v sesuai variabel basis 150 ml;

Metakan larutan kitosan pada auto lock viskometer;

Atur jenis spindle yang dipakai (pada penelitian digunakan spindle 02) dan

rotation speed (pada penelitian digunakan kecepatan 100 rpm);

Tekan On, tunggu beberapa saat sampai pada layar data recording

menunjukan viskositas konstan dan ketelitian diatas 10%; dan

Catat viskositas larutan kitosan (dalam satuan centi poise).

Berikut merupakan gambar tiga dimensi viskometer

Gambar 2. Tiga Dimensi Viskometer

Page 12: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

C. Analisa Berat Molekul Kitosan

Menurut WHO (2005), cara Analisis Berat Molekul Kitosan adalah sebagai

berikut:

Cara ini didasarkan pada teknik fraksinasi yang tergantung dari ukuran

molekul polimer yang diinjeksikan ke dalam suatu kolom yang terdiri atas gel

berpori berjari – jari sekitar 50 – 1060 Å.

Cara kerja:

Melarutkan Larutan kitosan dalam larutan asam asetat 1% v/v diinjeksikan

dengan konsentrasi sesuai variable;

Pompa pelarut akan mengalirkan larutan ke sepanjang sistem dengan laju

alir yang kontinyu dan bertekanan tinggi. Kemudian meletakkan di

sepanjang eluat oleh detector; dan

Data akan muncul pada pencatat bobot molekul secara otomatis. Gambar

alat GPC.

D. Pembuatan bahan Anti-mikroba dari Kitosan

Menurut WHO (2005), cara Pembuatan bahan Anti-mikroba dari kitosan

adalah sebagai berikut:

1. Melarutkan Kitosan yang berbentuk serbuk, butiran, atau serpihan dengan

asam asetat (CH3COOH) dengan konsentrasi 1 % v/v;

2. Mengaduk Larutan tersebut sampai rata dan dibiarkan selama 24 jam;

3. Selanjutnya, mengaplikasikan larutan kitosan (berbentuk gel yang cukup

kental) ke tahu;

4. Pengaplikasiaan ini melalui perendaman dengan berbagai tingkat

konsentrasi; dan

5. Melakukan percobaan untuk berat molekul kitosan sesuai variabel.

E. Pengujian Kitosan sebagai Anti-mikroba

Menuruut WHO (2005), Metode yang digunakan untuk pengujian kitosan

sebagai Anti-mikroba pada penelitian ini adalah dengan menganalisa jumlah total

bakteri (TPC) menggunakan metode analisa jumlah total bakteri dari standart

Nasional Indonesia (1992). Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :

Menghomogenkan 25 gr sampel tahu dengan 225 larutan buffer phospat

(pengenceran 10-1

);

Page 13: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Mengambil 1 ml sampel yang telah dihomogenkan l, kemudian dimasukkan

kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml buffer phosptat (pengenceran 10-2

);

Cawan petri yang steril diisi dengan media bersuhu 45 0C hingga separuh

dari ketinggian petri. Kemudian petri disk tersbut diisi dengan 1 ml larutan

sampel pengenceran 10-1

dengan menggunakan spet (penanaman metode

pour);

Melakukan pengenceran pengenceran 10-2

sampai pengenceran 10-6

;

Diamkan petri disk hingga media agar membeku kemudian dibalik dan

diinkubasikan dalam inkubator selama 24 jam; dan

Setelah diinkubasi selama 24 jam, menghitung jumlah koloni yang tumbuh.

Perhitungan jumlah total bakteri yang dihitung pada setiap petri disk adalah

yang berjumlah 30-300 koloni. Rumus

I. NAMA DAN BIODATA SERTA ANGGOTA KELOMPOK PKM-

PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami:

No. Nama Fakultas/Jurusan NIM Alamat

1 Monica evi

suanty.Manurung

FPIK/ Perikanan

2009

K2A 009 035 Jalan. Jatimulyo

No.11.Tembalang

2 Lutfiana Sari

Indah

FPIK/ Perikanan

2008

K2A 008 048 Jalan. Ngesrep Timur V

gg.Sahabat

3

Hendro.J.

Manurung

FPIK/ Perikanan

201O

2603011013011

Jalan. Banjarsari No.

09A

Kota Semarang.

4 Puji Astuti Astrid

Tifani Sitorus

FPIK/ Perikanan

2011

26030111130038 Tembalang Selatan 8

No.01

Page 14: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Semarang, 13 Oktober 2011

Yang Membuat Pernyataan

1. Nama : Monica Evi Suanty Manurung 1.

2. Nama : Lutfiana Sari Indah 2

3. Nama : Hendro.J. Manurung 3.

4. Nama : Puji Astuti Astrid Tifani Sitorus 4.

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

a.Nama Lengkap dan Gelar / NIP : Dr. Ir. Suryanti, MPi /19650706 200212

20016.

b. Alamat Kantor / Telp : Jl Prof Soedarto, SH /024-76480685

c. Alamat rumah/Telp/e-mail : Jl Pisang Raya No.16 Lamper Tengah

d. No Telp/HP/ : 024.831503/08122619868

NIP.19650706 200212 2 001

L. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Dosen Pendamping

Dr. Ir. Suryanti, MPi

No Rencana kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Persiapan alat dan bahan uji

coba penelitian

a. Studi Literatur

b. Penyiapan Kitosan

c. Penyiapan Alat-alat Hidrolisa

2 Eksperimen Penelitian

a. Hidrolisa Kitosan

b. Uji Viskositas Kitosan

Page 15: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

L. RENCANA ANGGARAN BIAYA SELAMA PENELITIAN

a. Komponen Bahan Habis Pakai

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Harga Satuan Biaya (Rp)

1. Kitosan 5 kg 750.000,00 3.750.000,00

2. HCl 1 liter 200.000,00 200.000,00

3. NaOH 2 kg 250.000,00 500.000,00

4. CH3COOH 1 liter 585.000,00 585.000,00

5. Aquadest 50 liter 10.000,00 500.000,00

6. Tahu 1 kg 2.500,00 2.500,00

Jumlah 5.537.500,00

b. Peralatan Penunjang

No. Keterangan

Jumlah

Satuan (bh)

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

1. Beaker Glass 2 50.000,00 100.000,00

2. Thermometer 3 33.000,00 100.000,00

3. Labu Takar 1 150.000,00 150.000,00

4. Corong 4 18.750,00 75.000,00

5. Pipet 10 8.000,00 80.000,00

6. Pengaduk 2 7.500,00 15.000,00

7. Gelas ukur:

- 150 mL

- 500 mL

5

2

30.000,00

50.000,00

250.000,00

8. Statif dan klem 10 5.000,00 50.000,00

9. Oven 1 150.000,00 150.000,00

10. Timbangan 1 500.000,00 500.000,00

c. Uji berat molekul kitosan

d. Pembuatan bahan Anti-

mikroba dari Kitosan

e. Pengujian Kitosan sebagai

Anti-mikroba

3 Analisa Penelitian

4 Penyusunan Laporan dan

Monitoring

5 Presentasi hasil

Page 16: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

Digital

11. Magnetic Stirer 1 650.000,00 650.000,00

13. Penyaring 3 5.000,00 15.000,00

14. Ayakan 3 75.000,00 225.000,00

15. pH meter 2 pak 125.000,00 250.000,00

16. Cawan porselen 5 20.000,00 100.000,00

17. Blender 1 427.000,00 427.000,00

18. Erlenmeyer 4 30.000,00 120.000,00

Jumlah 3.257.000,00

c. Perjalanan

No. Jenis Perjalanan Jumlah Harga (Rp)

1. Perjalanan transport

- dalam kota

- luar kota

150.000,00

300.000,00

2. Komunikasi 50.000,00

Jumlah 500.000,00

d. Komponen Lain-lain

No. Jenis Pengeluaran

Jumlah

Satuan

Harga Satuan Jumlah Harga (Rp)

1. Kertas A4 (1 rim) 1 rim 30.000,00 30.000,00

2. Tinta print 1 buah 100.000,00 100.000,00

3. Flash disk 4G

kingston

1 buah 100.000,00 100.000,00

4. Penggandaan

laporan kemajuan

5 buah 10.000,00 200.000,00

5. Penggandaan

laporan akhir

5 buah 40.000,00 200.000,00

Jumlah 630.000,00

e. Rekapitulasi

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Anggaran bahan habis pakai 5.537.500,00

2. Anggaran peralatan penunjang kegiatan 3.257.000,00

3. Anggaran perjalanan 500.000,00

4. Anggaran komponen lain-lain 630.000,00

Jumlah Total 9.924.500,00

Page 17: PKMP 11 UNDIP MONICA Peningkatan Kualitas Produk

M. DAFTAR PUSTAKA

Abuzaytun, R and Shahidi, F. 2005. Chitin, Kitosan and Co-Product: Chemistry,

Production, Application and health effect. Elsevier. Hal. 94-131

Austin, P. R. Solvent and Purification of Chitin. U. S. Patent 3. 1975. 892, 731

The Merck Index 12th, Merck&Co, 1996, 4262..

Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2003. Perkembangan

ekspor komoditi hasil perikanan Indonesia 1998-2002.

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Liu, H ., Du, Y. H., Wang, X. H., Sun, L.P. 2004. Kitosan Kill Bacteria Through

Cell Membrane Damage. Internasional Journal of Food Microbiology, 95.

Hal. 147-155

Muzarelli, R. A. 1985. Chitin In The Polysaccharisses. (G. O. Aspinall, ed), vol.

3, Page 417-450. Academic Press, New York.

Nicholas, T.A. 2003. Antimicrobial Use of Native and Enzymatically Degraded

Kitosan for Seafood Application. Thesis. The University of Maine, Maine

Pratiwi, R.D, Suryaningsih, A.E, Kartika, S.E, Alhidayat, F, Widodo, H. 2008.

Pelatihan Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang Dan Aplikasinya Untuk

Pengawetan Bakso, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Prihatina, A. 2008. Peran Kitosan Sebagai Pengawet Alami Dan Pengaruhnya

Terhadap Kandungan Protein Dan Organoleptik Bakso Ayam. Skripsi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Ramadhan, L.O.A.N., Radiman,C.L., Wahyuningrum, D., Suendo, V., Ahmad,

L.O., Valiyaveetiil, S. 2010. Deasetilasi Kitin secara Bertahap dan

Pengaruhnya terhadap Derajat Deasetilasi serta Massa molekul Kitosan.

Jurnal Kimia Indonesia Vol. 5 (1), 2010, h.17-21

Santosa, S. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Penerbit PT Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

The Complete Drug Reference 34th, Pharmaceutical Press, 2005, hal. 1179-3.

Wardaniati, R.A, Setyaningsih, S. 2006. Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang

Dan Aplikasinya Untuk Pengawetan Bakso. Jurusan Teknik Kimia Fakultas

Teknik Undip, Semarang

WHO. 2005. Information product on water sanitation, hygiene and Health