o Selasa 0 Rabu e Kamis 0 Jumat o Sabtu

Pikiran Rakyat4 @) 6 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 30 31

oMar eApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

'WI , "Wasit di LapanganSepak Bola"

DUNIA penyiaran diIndonesia segerarriemasuki era baru

melalui revisiUU32/2002 ten-tang Penyiaranyangkontrover-sial.Beberapa pemikiran mulaimengemuka pada revisi yangsudah memasuki tahap uji pub-lik tersebut. Beberapa di an-taranya adalah rencana peng-uatan kedudukan Komisi dalkan wewenangnya dalam KPI sebagai pengekang kebe-PenyiaranIndonesia (KPI)yang mengeluarkan Rekomendasi basan kreativitas.selama ini selalu dipandang se- Kelayakan(RK)bagi pemohon Ketika saya masih terlibat dibelah mata oleh industri IPP dan perpanjangan IPP serta KPIDJawa Barat, sering terjadipenyiaran. Pemikiran-pemiki- haknya untuk mengawasi isi diskusiyangseru tentang kewe-ran lainjuga mengemuka. siaran radio dan televisi.KPIsu- nangan KPI untuk mengawasiSebagai sebuah lembaga ne- dah banyak menegur siaran ra- isi siaran radio dan televisi.

gara independen, kedudukan dio dan televisiyangdipandang Diskusitersebut terkadang me-KPI selama iriibanyak digerus melanggar norma serta etika. lingkar-lingkar demikian rupaoleh kebijakan perundangan Hal yang sebenarnya tidak sehingga tidak jelas lagi ujungyang datang belakangan. Peran cukup untuk lembaga negara pangkalnya.SekelompokorangKPIuntuk membentuk peratu- sekelas KPI. Seperti dikatakan percaya bahwa KPI harus ber-ran 'pemerintah (PP) dibatalkan Menteri KominfoTifatul Sem- peran optimal untuk menghen-oleh Mahkamah Agung (MA) biring dalam berbagai kesem- tikan tayangan-tayangan yangyang mengabulkan (sebagian) patan resmi,menegur sajatidak tidak mendidik. Sekelompokgugatan industri penyiaran cukup karena tidak: membuat lainnya tidak setuju karena haI(AlVSI,PRSSNIdkk.).Selanjut- KPImenjadiberwibawadimata tersebut akanmematikanindus-nya KPImakin tersudut ketika industri penyiaran. tri penyiaran. Perdebatan terse-pemerintahmengeluarkan7 (tu- Selamainibanyakkontrover- but berhenti pada poin yangjuh) paket PP Penyiaran yang si di seputar kewenangan KPI mengibaratkanperan KPIseba-isinyajelas-jelasmerampas we- untuk menegur berbagai gaimana peran wasit di lapang-wenangnya untuk rnengeluar- tayangan penyiaran, terutama an sepakbola.kan Izin Penyelenggaraan televisi. Masyarakat penonton Korpsbaju hitam di lapanganPenyiaran (IPP). Dengan kon- banyak menyampaikan keber- sepak bola adalah bagian yangdisi kelembagaan yang morat- atan kepada KPI,dan menuduh tidakterpisahkan dari indahnyamarit di daerah-daerah, KPI abai terhadap pelang- permainan sepak bola yang se-lengkaplahsudah "penderitaan" garanPedoman Perilaku Pe- karang mendunia. Hanya de-KPI. nyiaran (P3) dan Standar Pro- ngan berbekal peluit, kartu ku-Dalam menjalankan peran- gram Siaran(SPS)yangdisusun ning dan kartu merah, wasit

nya sebagai regulator dunia sendiriolehKPI. Sementara in- telah turut menciptakan orkes-penyiaran, KPIhanya mengan- dustri penyiaran memandang .tra sepakboladi lapangan hijau----~------------------~--------------

;;;;W '<M ," , ':F~;

DianWardiana Sjuchro .';M"<':>>>.&'8x; :o'l:., "1 ~,:.,;;

Dosen Fikom UnpadMantan Komlsloner KPlD Jawa Barat

Kllplng Hu m a s Unpild 2012

yang indah. Banyak manajer timmenunjuk wasit biang keladikekalahan, bahkan banyak pe-main yang memukuli wasit, tapiorganisasi sepak bola dunia FI-FA sama sekali tidak punyapemikiran untuk meniadakanwasit dari lapangan bijau.

Tidak pernah ada kamusnyawasit melahirkan maestro bolaseperti Lionel Messi atau Cris-tiano Ronaldo. Bahkan wasitbisa mengartumerahkan parapemain-pemain legendaris dimanapun. Tapi siapa pun setujubahwa peran wasit adalah me-lindungi kepentingan para bin-tang sepak bola tersebut daripermainan brutal pemain lawanserta kemarahan penonton. Ti-dak terbayangkan bila sebuahpertandingan sepak bola tanpakehadiran seorang pengadil la-pangan, maka keindahan akanberganti dengan brutalitas danhoror.

Reposisi'Bila kita setuju dengan pe-

ngibaratan RPI sebagai wasit di.lapangan sepak bola,maka revi-si UU Penyiaran bisa dilakukandengan cara melakukan reposisidan penguatan terhadap peranKPI dalam mengawasi duniapenyiaran di Indonesia. Bebera-pa pasal dalam UU 32/2002tentang Penyiaran mungkin me-nakar terlalu tinggi peran danfungsi KPI sebagai "regulatortunggal dunia penyiaran" atausebagai super regulatory body

sebagaimana diterapkan di ne-gara-negara demokrasi yangmaju.

Di masa depan, melalui revisiUU Penyiaran, ada baiknya kitamenempatkan KPI sebagaipengawas isi siaran radio dantelevisi sebagaimana . jugadiarnanatkan UU Penyiaranyang lama. Untuk menjalankantugasnya mengawasi isi siarantersebut, KPI perlu dibekali de-ngan berbagai penguatan agartidak dipandang sebelah mataoleh industri penyiaran ataumasyarakat penonton. Ibaratwasit sepak bola, KPI perludibekali sempritan, kartu ku-ning dim merah, selain tentu sa-ja honorarium yang cukup, .

Ide tentang reposisi KPI sebe-narnya cukup mengemuka diSenayan. Salah satu yang palingsering dikumandangkan adalah 'masajabatan KPI yang selamaini hanya tiga tahun, akan diper-panjang menjadi lima tahun.KPI dan KPID yang selama inimempunyai kedudukan setaraakan dicoba menjadi sebuahgaris komando. Otomatis KPI .dan KPID akan menjadi tang-gungan APBN, karena selamaini APBD tidak optimal membi-ayai KPID di hampir semuaprovinsi. Penguatan kelemba-gaan ini diharapkan akan men-jadi vitamin segar yang akanmengembalikan vitalitas KPIdalam mengawal duniapenyiaran di Indonesia. ***..... ..