p&g gabungan

40
PROCTER & GAMBLE Procter & Gamble Co, juga dikenal sebagai P & G, adalah perusahaan barang konsumen multinasional Amerika yang berkantor pusat di pusat kota Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, didirikan oleh William Procter dan James Gamble, keduanya berasal dari Inggris. Produknya termasuk makanan hewan peliharaan, bahan pembersih, dan produk perawatan pribadi.Sebelum penjualan Pringles ke Kellogg Company, lini produk termasuk makanan dan minuman. Dibangunnya perusahaan ini diawali dengan bertemunya William Procter yang merupakan pembuat lilin dengan James Gamble yang seorang pembuat sabun.Mereka bertemu karena menikahi kak beradik Olivia and Elizabeth Norris.Ayah mertua mereka membujuk Procter dan Gamble untuk menjadi mitra bisnis.Maka pada tanggal 31 Oktober 1837, sebagai hasil dari saran ayah mertua mereka, Procter & Gamble telah dibuat. Pada 1858-1859, perusahaan memiliki sekitar 80 karyawan. Selama Perang Saudara Amerika, perusahaan memenangkan kontrak untuk memasok tentara Union dengan sabun dan lilin. Berkat kontak ini, perusahaan mendapat keuntungan yang berlipat dan memperkenalkan produk P&G. Pada akhir 1880, Procter & Gamble mulai memasarkan produk baru yaitu sabun murah yang mengapung dalam

Upload: dian-prianka

Post on 17-Sep-2015

67 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

strategic management

TRANSCRIPT

PROCTER & GAMBLE

Procter & Gamble Co, juga dikenal sebagai P & G, adalah perusahaan barang konsumen multinasional Amerika yang berkantor pusat di pusat kota Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, didirikan oleh William Procter dan James Gamble, keduanya berasal dari Inggris. Produknya termasuk makanan hewan peliharaan, bahan pembersih, dan produk perawatan pribadi.Sebelum penjualan Pringles ke Kellogg Company, lini produk termasuk makanan dan minuman.Dibangunnya perusahaan ini diawali dengan bertemunya William Procter yang merupakan pembuat lilin dengan James Gamble yang seorang pembuat sabun.Mereka bertemu karena menikahi kak beradik Olivia and Elizabeth Norris.Ayah mertua mereka membujuk Procter dan Gamble untuk menjadi mitra bisnis.Maka pada tanggal 31 Oktober 1837, sebagai hasil dari saran ayah mertua mereka, Procter & Gamble telah dibuat.Pada 1858-1859, perusahaan memiliki sekitar 80 karyawan. Selama Perang Saudara Amerika, perusahaan memenangkan kontrak untuk memasok tentara Union dengan sabun dan lilin. Berkat kontak ini, perusahaan mendapat keuntungan yang berlipat dan memperkenalkan produk P&G.Pada akhir 1880, Procter & Gamble mulai memasarkan produk baru yaitu sabun murah yang mengapung dalam air.Sabun ini disebut sabun Ivory.Pada tahun 1887, William Arnett Procter, cucu William Procter, mulai program bagi hasil untuk tenaga kerja perusahaan. Melalui sistem ini, ia percaya bahwa kemungkinan pekerja untuk melakukan mogok kerja akan semakin sedikit. Perusahaan ini mulai membangun pabrik di lokasi lain di Amerika Serikat karena permintaan produk telah melampaui kapasitas fasilitas Cincinnati. Para pemimpin perusahaan mulai melakukan diversifikasi produk juga dan, pada tahun 1911, mulai memproduksi Crisco. Ketika radio menjadi lebih populer di tahun 1920-an dan 1930-an, perusahaan mensponsori sejumlah program radio. Akibatnya, acara-acara ini sering menjadi dikenal sebagai "opera sabun."Pada bulan Januari 2005 P & G mengumumkan akuisisi Gillette, membentuk perusahaan terbesar barang konsumen dan berhasil menempatkan Unilever ke tempat kedua. Akuisisi ini disetujui oleh Uni Eropa dan Federal Trade Commission, dengan syarat agar perusahaan tetap beroperasi secara terpisah untuk beberapa merek yang hampir sama. P & G setuju untuk menjual SpinBrush yang merupakan bisnis sikat gigi listrik yang dioperasikan dengan baterai untuk Gereja & Dwight. Merek deodoran Right Guard, Soft & Dri, dan Dry Idea juga dijual ke Dial Corporation.Sebanyak dua miliar kali sehari, merek P & G menyentuh kehidupan orang di seluruh dunia.P&G orang bekerja untuk memastikan merek-merek terus ada sampai janji perusahaan untuk membuat kehidupan sehari-hari hanya sedikit lebih baik.Hal ini merupakan tujuan sekaligus sebagai semangat perusahaan untuk memberi pelayaan terbaik melalui produk mereka.

Visi P&GBe, and be recognized as, the best consumer products and services company in the world.

Tujuan / MisiKami akan menyediakan produk dan layanan kualitas unggul dan nilai merek yang meningkatkan kehidupan konsumen di dunia. Akibatnya, konsumen akan membalas kita dengan penjualan kepemimpinan, keuntungan dan nilai penciptaan, yang memungkinkan orang-orang kami, pemegang saham, dan masyarakat di mana kita hidup dan bekerja untuk mencapai kesejahteraan

Procter and Gamble mengambil pendekatan terfokus terhadap peluang pertumbuhan.P&G terlihat tumbuh terkemuka, merek global dan kategori inti dari produk mereja. P&G akan mencapai hal ini dengan mempersempit fokus mereka. Bisnis farmasi adalah salah satu contoh bagaimana mereka mempersempit fokus mereka. Hal ini akan memungkinkan P&G untuk fokus lebih banyak pada mereka 43 miliar dan merek dengan setengah miliar dolar yang menghasilkan 85% dari mereka pendapatan perusahaan. Selanjutnya, dengan fokus pada ekspansi dari 43 merek inti ke pasar, di mana mereka saat ini kurang terwakili.

Develop vision and mission statements for the organizationP & G keluar dari bisnis makanan pada tahun 2012 ketika menjual Pringles bisnis makanan ringannya pada Kellogg sebesar $ 2.75bn.Perusahaan juga telah menjual selai kacang Jif dan kopi Folgers dalam transaksi terpisah pada Smucker.Kini, P&G melayani sekitar 4,6 miliar dari hampir tujuh miliar orang di dunia. Perusahaan berkomiten untuk melayani dan menjangkau seluruh konsumennya di seluruh dunia. Dengan tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dari waktu ke waktu, perusahaan akan terus memberikan inovasi, inisiatif untuk konsumen mereka.Tujuan dari perusahaan adalah fokus pada peningkatan kehidupan dari konsumen.P & G telah dibangun melalui karakter masyarakatnya.Karakter yang tercermin dalam Nilai Perusahaan, yang telah mendasar bagi keberhasilan kami selama lebih dari 160 tahun.Kesuksesan kami terus tergantung pada masing-masing kita melakukan bagian kita untuk menegakkan nilai-nilai tersebut dalam kami sehari-hari bekerja dan dalam semua keputusan yang kita buat, seperti tercermin dalam Prinsip kami.Prinsip-prinsip ini mengalir dari tujuan dan nilai perusahaan.Dari misi yang telah dimiliki oleh P&G dapat dikembangkan agar memenuhi kunci strategis untuk kesuksesan, seperti dibawah ini :InnovationMemberikan berbagai produk baru dengan inovasi yang dapat mengambil pasar saat ini sehingga P&G dapat menjadi yang terbaik dalam menjual produk baru terbaik.

Customer UnderstandingP&G perlu mengerti apa yang diinginkan oleh pelanggan, proses ini berkaitan dengan proses dan kesempatan untuk berinvoasi dan menemukan cara agar perusahaan dapat lebih baik lagi dalam melayani pelanggan. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena berbagai ragam budaya yang melatarbelakangi pelanggan dari P&G diantara pasar internasional.

ScaleMampu untuk beroperasi secara skala yang besar. Hal ini agar segala proses dan prosedur perusaaan asaat beroperasi dapat dilakukan dengan sumber daya yang ada baik melalui kerjasama dan rekanan pada ekspansi pasar internasional.

Procter and Gambles External Opportunities and Threats

Dalam memainkan usahanya dibidang consumer goods, tentu Procter & Gamble (P&G) memiliki banyak pesaing dalam usaha perolehan pangsa pasar. Pada persaingan ini P&G memiliki opportunities dan threat sebagai berikut:

OpportunitiesAdvertisingP&G memiliki kemauan yang kuat untuk mendanai advertisingnya. Pada tahun 2010, P&G menduduki posisi pertama sebagai perusahaan yang mengeluarkan dana tertinggi dalam advertising produknya. Dengan demikian, besar kesempatan bagi P&G tidak hanya mempertahankan pasar yang sudah ada, namun juga memperlebar pangsa pasarnya dan memudahkan P&G dalam peluncuran produk baru.Dimana P&G sendiri sedang berfokus untuk memperoleh konsumen yang baru dengan melakukan inovasi lini produk yang baru.

Expansion in developing marketsRencana P&G untuk menembus pasar di negara - negara berkembang (developing markets) tentu memperbesar kans P&G untuk memperoleh pangsa pasar yang besar. Meskipun dihadang oleh kompetitornya, seiring berjalannya waktu para konsumen di negara berkembang mulai bergerak ke arah P&G.

Problems faced by other major competitorsKompetitor - kompetitor besar P&G, seperti Johnson & Johnson, Colgate - Palmolive dan Unilever, sedang menghadapi beberapa permasalahan yang cukup mengganggu kegiatan bisnis mereka, seperti masalah dua kali recall produk yang dihadapi Johnson & Johnson pada tahun 2010, adanya rencana penutupan beberapa pabrik oleh Colgate - Palmolive sejak tahun 2004, dan pangsa pasar yang lemah pada bagian Central & Eastern Europe oleh Unilever.Permasalahan - permasalahan tersebut tentunya menjadi kesempatan bagi P&G untuk dapat menentukan langkah baru untuk merebut pangsa pasar mereka.

Increasing purchasing power which increased demandAdanya peningkatan demand yang dipengaruhi oleh keputusan P&G untuk memperlebar sayapnya di negara berkembang, dimana para konsumen di negara berkembang tersebut sudah mulai menunjukkan kemampuan untuk membeli produk - produk P&G yang tergolong mahal.

ThreatsRetailers emphasized their own brands.Adanya pergerakan dimana para retailer, khususnya retailer besar seperti Wal-Mart, ingin lebih menonjolkan produk dengan mereknya sendiri, sehingga mulai menggeser posisi produk - produk P&G dan kompetitor lainnya.

Competitors big growthKompetitor lain, seperti Unilever, mengalami pertumbuhan pangsa pasar yang cukup besar, yaitu dua digit pada segmen - segmen yang disasar oleh P&G, seperti Asia Pasifik dan Amerika LatinGlobal economic conditionsAdanya pelemahan kondisi ekonomi yang terjadi diberbagai wilayah di dunia menyebabkan penurunan daya beli, dimana masyarakat lebih memilih untuk membeli produk P&G yang berharga murah dibandingkan dengan produk premium.

P&G EFE MATRIXKey External FactorsWeightRatingWeighted Score

Opportunities

Advertising0.130.3

Expansion in developing markets0.1840.72

Problems faced by other major competitors0.1530.45

Increasing purchasing power0.1440.56

Threats

Retailers emphasized their own brands0.1840.72

Competitors' big growth0.1540.6

Global economic growth0.120.2

TOTAL13.55

Procter and Gambles Competitive Profile Matrix (CPM)CRITICAL SUCCESS FACTORSWEIGHTPROCTER&GAMBLEJOHNSON&JOHNSONUNILEVER

RATINGSCORERATINGSCORERATINGSCORE

Market Share0.1330.3940.5220.26

Financial Position0.1230.3640.4820.24

Product Quality0.1340.5220.2630.39

Consumer Loyalty0.1730.5140.6820.34

Global Expansion0.130.320.240.4

Breadth of Product Line0.0830.2420.1640.32

Advertising0.1540.620.330.45

Profit Margin0.1230.3640.4820.24

TOTAL13.283.082.64

1. Market ShareBerdasarkan data yang dikumpulkan oleh csimarket.com, P&G menduduki peringkat nomor satu untuk market sharenya hampir di semua segmen produk kecuali pada segmen produk Health Care, dimana P&G dikalahkan oleh dua kompetitor besarnya yaitu Johnson & Johnson dan Colgate - Palmolive Company. P&G menduduki peringkat satu pada segment Fabric & Home Care, Baby & Family Care dan Beauty Care.(Sumber:http://www.statista.com/statistics/263264/top-companies-in-the-world-by-market-value/)

2. Financial Position Keuangan perusahaan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari Gross dan Operating Margin yang baik dibandingkan industry tempat P&G beroperasi, pembayaran bunga yang tidak terlalu besar dan net income perusahaan masih dapat menutupi bunga tersebut, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti likuiditas perusahaan yang jelek dan utang perusahaan yang besar. Jika dibandingkan dengan competitornya maka P&G masih kalah dibandingkan dengan J&J disebabkan operating profit yang masih dibawah J&J. Tetapi, kami berasumsi bahwa operating profit yang terjadi berasal dari beban advertising yang tinggi dimana beban ini adalah beban yang akan menghasilkan sales dikemudian hari. Sehingga, beban ini masih dapat ditoleransi disebabkan tidak dibuang percuma melainkan dijadikan sebagai investasi perusahaan kedepannya untuk membuka pasar yang baru termasuk pasar india maupun asia.

3. Product QualityBerdasarkan data yang diperoleh dari fortune.com, salah satu majalah bisnis terkemuka di dunia, Procter & Gamble atau biasa disebut P&G merupakan satu - satunya perusahaan consumer goods yang masuk ke dalam Top 10 Most Admired Product Quality. P&G dianggap mampu memberikan produk yang berkualitas dengan keberaniannya untuk terus melakukan inovasi.(Sumber:http://archive.fortune.com/galleries/2010/fortune/1002/gallery.mostadmired_product_quality.fortune/9.html)

4. Consumer Loyalty Sebagai produsen produk - produk consumer goods, merupakan hal yang wajib bagi P&G untuk mempertahankan loyalitas penggunanya. Sejauh ini, produk - produk keluaran P&G seperti Pantene, Olay dan Tide selalu masuk kedalam urutan produk - produk yang paling sering digunakan oleh pasar.

5. Global ExpansionUntuk faktor ini, Unilever unggul seiring dengan kesuksesannya dalam melakukan ekspansi global dibuktikan oleh perkembangan volume marketnya yang cukup signifikan di beberapa lokasi di Asia dan Amerika Latin pada tahun 2010.Unilever sendiri juga dikenal telah mendirikan beberapa pabriknya di wilayah Asia seperti Indonesia untuk mendukung produksinya.Sedangkan P&G mengikuti posisi Unilever dengan rencana pembangunan 20 pabrik di seluruh dunia untuk melakukan expansi globalnya.(Sumber:http://www.bizjournals.com/dayton/blog/morning_call/2013/02/pg-plans-new-global-expansion.html)6. Breadth of Product LineDalam hal ini ketiga brand memiliki posisi yang hampir setimbang. Selain memiliki lini produk home and personal care, Unilever mendapatkan keunggulan karena memiliki lini produk yang berbeda dibanding lainnya yaitu lini produk makanan dan minuman. Sedangkan P&G hanya memiliki lini produk Beauty and Grooming, Health and Well Being dan Household Care.Johnson & Johnson sendiri hanya memiliki Consumer Products, Medical Devices and Diagnostics, dan obat - obatan.

7. AdvertisingUntuk dapat mempertahankan posisi pangsa pasar apalagi dalam pasar yang peka terhadap kualitas dan harga produk, penting dalam bisnis consumer goods untuk melakukan advertising secara konsisten untuk mempertahankan eksistensi dan mempermudah peluncuran produknya. Dalam hal ini P&G paling unggul karena merupakan perusahaan nomor satu yang mengeluarkan biaya untuk advertising di dunia.

8. Profit MarginBerdasarkan data yang dihimpun pada tahun 2012, dari ketiga perusahaan ini Johnson & Johnson menduduki peringkat pertama dalam profit margin yang diperoleh dengan besar Net Profit Margin sebesar 19,40%. Disusul kemudian oleh P&G dengan besar Net Profit Margin 13,44% dan Unilever dengan besar Net Profit Margin sebesar 9,72%. (Sumber:https://www.stock-analysis-on.net/NYSE/Company/Unilever-NV/Ratios/Profitability)Procter and Gambles Internal Strength and WeaknessStrength : Good Operating Margin and Gross Margin. Procter & Gamble memiliki Gross Margin dan Operating Margin yang baik. Hal ini dilihat dari perbandingan kedua hal tersebut dengan keadaan industry tempat P&G beroperasi. P&G memiliki Gross Margin sebesar 51,3% yang lebih baik jika dibandingkan dengan Gross Margin industry yang hanya sebesar 46,9%. Selain itu, Operating Margin P&G sebesar 19,7% lebih baik dari Operating Margin insustry yang hanya sebesar 10,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa P&G telah beroperasi dengan sangat baik jika dibandingkan dengan rata-rata pelaku usaha lain di industry yang sama. Leading Market Position. P&G sudah menjadi market leader dibeberapa produk yang dioperasikan oleh P&G. Hal ini dapat dilihat dari beberapa produk P&G (hampir mencapai 300 brands) yang tersedia dihampir 180 negara. Dari beberapa brand tersebut, ada kurang lebih 25 brand yang menghasilkan penjualan pertahun yang melebihi 1 billion dollars. Selain itu, perusahaan memiliki nilai pasar seharga $191.47 billion dollars. Strong Brand Position. P&G memiliki brand yang kuat. Portofolio P&G termasuk 25 brands yang menghasilkan penjualan per tahun melebihi 1 billion dollars. Brand-brand itu termasuk diantaranya Head & Shoulders, Olay, Pantene, Oral-b dan lain-lain. Untuk meningkatkan brandnya, P&G berkontribusi sebagai sponsor dalam beberapa event-event sport dan entertainment. Diversified product portofolio. P&G terlibat dalam 22 kategori produk dengan 300 brands yang dimiliki P&G di 180 negara tempat perusahaan beroperasi. P&G membagi kegiatannya menjadi 3 Global Business Units (GBUs) yaitu : 1. Beauty & Grooming, 2. Health & Well-Being, 3. Household Care. Inventory Turnover and Pendanaan yang Bagus. P&G memiliki inventory turnover yang sangat baik. Rasio inventory turnover dari P&G adalah sebesar 5,72 dan Times Interest Ratio 16,91. Hal ini mengindikasikan bahwa perputaran persediaan perusahaan sangar cepat yang berarti perusahaan tidak menyimpan persediaan terlalu lama dan langsung memutarnya menjadi kas perusahaan. Selain itu, walaupun utang perusahaan besar, tetapi earning perusahaan sudah cukup besar untuk menutupi beban bunga dari utang tersebut sehingga tidak terjadi indikasi bahwa perusahaan hanya bekerja untuk membayar bunga dari pinjaman. Jalur Distribusi yang Kuat. P&G memiliki jalur distribusi produk yang sangat baik. P&G menjalin kerja sama dengan Wal-Mart dalam menjual produknya ke end-user. Kebanyakan pendapatan P&G berasal dari penjualan dari Wal-Mart sehingga produknya sangat mudah dicapai oleh costumer. New Management. P&G pada tahun 2010 mengganti CEO nya dari Mr. Lafley yang fokus pada inovasi menjadi Mr. McDonald yang berfokus pada lower-end product. Hal ini menjadi kekuatan baru dari P&G dikarenakan P&G beroperasi pada industry yang sudah mature sehingga yang menjadi fokus utama bukan lagi inovasi tetapi perang harga antar costumer dengan jenis produk yang sama. Strong Focus on Research and Development. P&G mempunyai kapabilitas yang kuat dalam research and Development. P&G mempunyai budget tahunan untuk untuk biaya R&D sekitar $2 billion yang mendukung 8.000 orang didalam department R&D. Selain itu, P&G dinilai sebagai salah satu dari 20 perusahaan yang berinovasi pada Research dan Development. Beban Promosi yang Besar.P&G menjadi perusahaan no 1 yang mempunyai pengeluaran beban promosi pada Q1 tahun 2010. Pada Q1tahun 2010, P&G mengeluarakan beban mencapai $772,6 millions dalam beban promosi. Hal ini sebuah kekuatan bagi P&G dikarenakan untuk membangun brand yang kuat sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan ekspansi ke Asia yang merupakan pasar yang masih menjanjikan.Weakness : Mature Markets. P&G telah beroperasi pada pasar yang mature. Dengan 63% sales yang dihasilkan dari US dan Europe menjadikan pasar tempat P&G beroperasi menjadi jenuh dan dibutuhkan ekspansi kepada pasar yang lebih menjanjikan dan cenderung menjadi walled cities. Jalur Distribusi yang Buruk di Asia. P&G memiliki kelemahan yang sangat besar untuk masuk kedalam pasar Asia. Hal ini dikarenakan jalur distribusi yang kurang kuat dipasar Asia. Wall-Mart yang merupakan penghasil utama dari P&G tidak terlalu besar di Asia sehingga P&G harus menncari jalur distribusi yang baru untuk masuk ke dalam pasar Asia. Dependent on Wall-Mart Stores for Majority of its Revenue. P&G mempunyai ketergantungan yang sangat besar pada Wall-Mart. Wall-Mart menjadi penghasil utama dari P&G yang mencapai 15% dari total revenuenya semenjak tahun 2006. Ketergantungan yang sangat besar pada wall-mart mengakibatkan penurunan bargaining power dari perusahaan. Bahkan, karena ketergantungan yang sangat tinggi ini bisa menjadikan wall-mart memimta peraturan-peraturan yang tidak menguntungkan perusahaan. Adanya kejadian yang tidak diharapkan terjadi pada wall-mart akan menurunkan pendapatan dari P&G itu sendiri. Beauty and Health Product by P&G mostly for Woman. P&G sudah beroperasi dengan baik pada mens grooming, tetapi masih ada ruang potensial bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Too Late in Asia Market. P&G memang memegang peran besar dan menjadi pemimpin pasar di Amerika dan Eropa tetapi untuk pasar asia P&G cukup telat untuk masuk dan tidak menjadi pemimpin pasar dimana diasia lebih dipegang oleh pesaingnya yaitu Unilever. Likuiditas perusahaan yang jelek dan Hutang yang besar.P&G mempunyai likuiditas yang jelek dan hutang yang besar. Hal ini dapat dilihat dari rasio likuiditas perusahaan yang hanya 0,77. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan hanya memiliki aset yang kecil untuk menutupi hutang jangka pendeknya. Selain itu, total hutang perusahaan sangat tinggi yang mencapai $67.000 menjadikan perusahaan ini memilki hutang yang besar dalam operasinya. Goodwill yang Tinggi.Untuk masalah ekspansi, P&G cenderung diam dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. P&G lebih berfokus pada membangun brands yang bernilai jutaan dollars seperti Gilette, pantene, Head & Sholders, and Olay. Hal ini membuat goodwill perusahaan tinggi.

P&G IFE MATRIXKEY INTERNAL FACTORSWEIGHTRATINGWEIGHTED SCORE

Strengths

1Good Operating & Gross Margin0.0530.15

2Leading Market Position0.140.4

3Strong Brand Position0.0340.12

4Diversified Product Portofolio0.0330.09

5Inventory Turnover dan Aktivitas Pendanaan yang bagus0.0530.15

6Jalur Distribusi yang kuat0.240.8

7New Management0.0440.16

8Strong Focus on Research and Development0.0330.09

9Beban Promosi yang besar0.140.4

Weaknesses

1Mature Markets0.0410.04

2Jalur Distribusi yang buruk di Asia0.1320.26

3Dependent on Wall-Mart Stores0.120.2

4Beauty and Health Product Mostly For Woman0.0220.04

5Lagging Behind in Online Media0.0310.03

6Likuiditas yang jelek dan Hutang yang besar0.0220.04

7Goodwill yang tinggi0.0320.06

TOTAL13.03

SWOT MATRIX

Hasil yang didapatkan dari SWOT Matrix adalah sebagai berikut : Pada SO Strategies, terdapat Market Penetration dan Market Development. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa P&G merupakan perusahaan yang memiliki brand yang kuat di masyarakat dengan promosi yang efektif sehingga dapat dengan baik melekat di benak masyarakat. Dengan beban promosi yang besar dan fakta bahwa promosi tetap menjadi kekuatan utama dalam penggerak penjualan perusahaan maka Market Penetration dan Market Development dapat menjadi pilihan P&G dalam melakukan strategi berikutnya. Pada WO Strategies, terdapat Forward Integration dan Market Development. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa P&G memiliki kelemahan dalam penjualan yaitu terlalu bergantung pada Wal-Mart dalam penjualannya sedangkan beberapa pasar Asia merupakan pasar yang sedang berkembang sehingga menjadikan kesempatan kepada P&G untuk memperluas penjualannya di Asia dengan membuka store baru ataupun menjalin kerja sama dengam market-market di Asia. Pada ST Strategies dan WT Strategies, terdapat kesimpulan bahwa P&G dapat melakukan Intergration dengan pemain lokal. Hal ini didasarkan pada banyaknya retalier yang membuat produk yang sejenis tetapi dengan merek yang berbeda. Hal ini menjadi ancaman dari P&G disebabkan dapat menurunkan penjualan perusahaan. Tetapi dengan brand yang kuat maka P&G dapat melakukan kerja sama dengan pemain lokal.SPACE MATRIX

Hasil yang didapatkan menunjukan koordinat X = 5 dan koordinat Y= 3. Koordinat ini berada pada kuadran Aggressive dimana P&G dapat menggunakan strategi Forward, Backward, Horizontal Intergration. Selain itu, terdapat beberapa strategi seperti Market Penetration, Market Development, dan Product Development. Strategi yang dapat dilakukan oleh P&G adalah : Market Development. P&G dapat melakukan ekspansi di wilayah-wilayah geografis baru yang belum adanya penjualan yang dilakukan di wilayah geografis tersebut. Asia merupakan pasar yang sangat berpotensi dengan pertumbuhan yang sangat bagus dan jumlah penduduk yang membutuhkan produk yang diproduksi oleh P&G. Forward Intergration. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh P&G selain Market Development adalah Forward Intergration. Hal ini didasarkan pada ketergantungan P&G pada Wal-Mart yang mana Wal-Mart bukan merupakan pemain utama di pasar Asia. Sehingga, ketika P&G melakukan ekspansi ke wilayah baru maka mereka butuh partnership lokal untuk memperluas dan memperkuat wilayah penjualan mereka.

GBUSegment%Sales%ProfitA Few $Billion Brands

Beauty and GroomingBeauty24%23%Head & Shoulders, Olay, Pantene

Grooming10%13%Braun, Fusion, Gillette, Mach 3

Total34%36%

Health & Well-BeingHealth Care14%16%Always, Crest, Oral-B

Snacks/Pet Care4%3%Iams, Pringles

Total18%19%

Household CareFabric/Home Care30%28%Ace, Dawn, Downy, Duracell, Tide

Baby / Family Care18%17%Bounty, Charmin, Pampers

Total48%45%

Procter & Gamble Boston Consulting Group (BCG) Matrix

Seperti yang diketahui, Procter & Gamble memiliki tiga divisi utama produk keluaran mereka. Dengan BCG Matrix, dapat diketahui perbedaan posisi dalam market share dan pertumbuhan industri antar divisi yang dimiliki oleh Procter & Gamble. Sehingga dengan adanya BCG Matrix dapat memudahkan untuk memanage portfolio - portfolio bisnis yang ada dengan melakukan penelitian terhadap perbandingan posisi market share dan pertumbuhan industri antar divisi yang berbeda.

Berikut adalah informasi dari P&G yang digunakan untuk merancang BCG Matrix:Persentase Profit dan Sales Tiap Segmen Produk P&G Data Pertumbuhan Sales P&G (Sumber: P&G Annual Report 2013)

dan berikut adalah hasil analisa BCG Matrix:

Pada BCG Matrix dapat didapatkan info bahwa tiga segmen produk P&G, yaitu Baby / Family Care, Health Care dan Beauty Care berada pada kuadran pertama yaitu Question Marks. Pada kuadran ini, segmen produk P&G tersebut mengalami posisi market share yang relatif rendah dalam kompetisi yang berkembang cepat. P&G harus segera memberi keputusan atas strategi apa yang harus digunakan. Strategi terbaik untuk memperkuat segmen ini adalah strategi intensif, yaitu Market Penetration, Market Development atau Product Development.Sedangkan dua segmen produk P&G lainnya seperti Fabric/Home Care dan Grooming, berada pada kuadran kedua, yaitu kuadran yang disebut dengan Stars. Dimana produk ini memiliki kesempatan jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan penjualan dan profitabilitynya.Dalam hal ini, P&G harus menjaga dan memperkuat posisinya dengan cara investasi substansial. Strategi yang dapat diterapkan untuk segmen ini adalah Forward,Backward, dan Horizontal Integration, Market Penetration, Market Development, serta Product Development.

IE MatrixIE Matrix dapat menunjukkan posisi dari berbagai divisi yang dimiliki oleh P&G. IE Matrix dapat menunjukkan dua dimensi yaitu dimensi IFE pada x axis nya, dan dimensi EFE pada y axisnya. Untuk dapat merancang IE Matrix, diperlukan informasi - informasi seperti %Revenue, IFE dan EFE Scores tiap segmen.

IFE EFE Scores Per SegmentSegments%Sales%ProfitEFE ScoresIFE Scores

Beauty Care24%23%3.52.92

Grooming10%13%3.322.78

Health Care14%16%3.422.6

Baby / Family Care18%17%3.512.88

Fabric/Home Care30%28%3.352.9

Penilaian IFE dan EFE scores untuk setiap segmentasi didasarkan pada kondisi tiap segmen terhadap pasar yang dihadapi. Kebanyakan segmen yang ada memiliki kesamaan dalam kondisi pasar, dimana P&G seringkali melakukan cara yang sama baik dalam hal iklan, hingga distribusi. Berdasarkan nilai IFE dan EFE yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa untuk semua segmen yang ada produk P&G terletak pada sel nomor 2, dimana strategi yang disarankan adalah strategi Grow and Build. P&G sendiri dapat menerapkan strategi Intensive (Market Penetration, Market Development dan Product Development) atau strategi Integrative (Backward Integration, Forward Integration dan Horizontal Integration).

IE Matrix

QSPMStrategic Alternatives

Strategy 1Strategy 2Strategy 3

Market Penetration: make new & attractive marketingMarket Development: Open New Stores in AsiaHorizontal Integration: Menjalin kerjasama dengan 7-11 ataupun mart lain

No.Key FactorsWeightASTASASTASASTAS

Opportunities

1Advertising0.140.420.220.2

2Expansion in developing markets0.1810.1840.7210.18

3Problems faced by other major competitors0.15-30.4540.6

4Increasing purchasing power0.1430.42-30.42

Threats

1Retailers emphasized their own brands0.18--40.72

2Competitors' big growth0.15-40.6--

3Global economic growth0.1----

Total1

Strengths

1Good Operating & Gross Margin0.05--10.05

2Leading Market Position0.140.440.4-

3Strong Brand Position0.0330.0930.0910.03

4Diversified Product Portofolio0.03---

5Inventory Turnover dan Aktivitas Pendanaan yang bagus0.05--40.2

6Jalur Distribusi yang kuat0.2-40.840.8

7New Management0.04---

8Strong Focus on Research and Development0.03-30.09-

9Beban Promosi yang besar0.120.220.220.2

-

Weaknesses

1Mature Markets0.0420.0810.0410.04

2Jalur Distribusi yang buruk di Asia0.13-40.52-

3Dependent on Wall-Mart Stores0.130.3-40.4

4Beauty and Health Product Mostly For Woman0.02---

5Lagging Behind in Online Media0.0340.12--

6Likuiditas yang jelek dan Hutang yang besar0.02---

7Goodwill yang tinggi0.03---

Total12.194.113.84

Description of the IndustryIndustri barang rumah tangga dan individu adalah industry yang tidak pernah mati. Hal ini dikarenakan perusahaan yang bergerak dalam industry ini selalu berusaha menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan (needs) sehari-hari dari para konsumernya. Contoh produk sehari-hari adalah produk mandi, produk kecantikan dan kesehatan, produk untuk binatang peliharaan, beberapa parfum, produk rambut, dan lain-lain. Di industry yang sudah penuh dan sangat bersaing tersebut, Procter dan Gamble (P&G) adalah market leader dengan memegang 16% pasar di dunia.

Michael Porters Five Forces Competitive AnalysisMichael Porter mengembangkan sebuah kerangka berpikir yang menuntun kita untuk mengetahui kondisi Industy tempat perusahaan beroperasi dan dapat mengetahui kondisi perusahaan sehingga dapat mendapatkan dan menjaga Competitive Advantage perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Kerangka berpikir tersebut adalah Five Forces Competitive Analysis yang terdiri atas : Threat of new entrants, power of buyers, power of suppliers, availability of substitutes product dan Competitive Rivalry.

Ketika membicarakan mengenai analisis industry atas consumer goods tempat dimana P&G beroperasi maka dapat dianalisis sebagai berikut : Threat of New EntrantsDengan banyaknya jenis dan lini produk (Sekitar 300 jenis produk) yang di keluarkan oleh P&G menjadikan salah satu tantangan bagi pesaing baru untuk masuk di pasar ini. Selain itu, kekuatan brand yang kuat dan divisi R&D yang baik oleh P&G menjadikan salah satu kekuatan dari P&G untuk mencegah para pesaing baru untuk masuk ke dalam industry yang telah dikuasai oleh perusahaan. Bahkan dengan kekuatan ini, P&G mempunyai kekuatan untuk mengakuisisi calon kompetitor barunya tersebut. Tetapi, adanya suatu masalah dari para pesaing baru ketika para pesaing baru masuk tidak untuk bersing di broad market tetapi untuk bersaing di niche market. Hal ini dapat menjadi ancaman besar kepada segmen atau lini produk tertentu dari P&G dikarenakan perusahaan baru tersebut lebih fokus terhadap satu lini dan dapat mengalahkan ketidaklincahan P&G.

Power of BuyersWalaupun P&G adalah sebuah perusahaan yang besar dan menjadi salah satu pemegang pasar yang besar dalam industry consumer goods, masa depan perusahaan sangat tergantung dari pembeli. Bukan hanya dari pembeli akhir (End User) tetapi juga dari distributor produk perusahaan seperti Wal-Mart. Penjualan P&G sangat bergantung dari Wal-Mart, hal ini dapt dilihat ketika Wal-Mart menjadi penghasil utama dari P&G yang mencapai 15% dari total revenuenya semenjak tahun 2006. Ketergantungan yang sangat besar pada wall-mart mengakibatkan penurunan bargaining power dari perusahaan. Bahkan, karena ketergantungan yang sangat tinggi ini bisa menjadikan wall-mart memimta peraturan-peraturan yang tidak menguntungkan perusahaan. Adanya kejadian yang tidak diharapkan terjadi pada wall-mart akan menurunkan pendapatan dari P&G itu sendiri.

Power of SuplliersP&G mempunyai hubungan yang saling berketergantungan antara perusahaan dan supplier. Untuk menghasilkan semua pendapatan dan produk dengan jumlah yang sangat besar tersebut, perusahaan membutuhkan banyak bahan baku yang sesuai dengan standar kualitas yang baik dengan harga yang terbaik. Sebaliknya, supplier juga sangat tergantung pada pembelian dengan jumlah yang besar dan profitable dari P&G. Tetapi dengan reputasi P&G sebagai perusahaan yang besar dan mempunyai brand yang kuat, maka kekuatan perusahaan terhadap supplier sangat besar sehingga perusahaan dapat memanfaatkan hal ini untuk mengambil beberapa keputusan pembelian yang menguntungkan perusahaan. Selain itu, dengan kekuatan yang besar dari P&G maka perusahaan dapat membuat bahan baku yang dibutuhkannya apabila memang keputusan make lebih baik dari pada keputusan buy.

Threat of SubstitutesDalam industri consumer goods, produk subtitusi sangat mudah di temui sehingga menciptakan lingkungan bisnis yang sangat kompetitif terlebih lagi apabila produk pengganti tersebut lebih murah di bandingkan dengan produk dan harga perusahaan. Untuk menjaga keungulan kompetitifnya, P&G terus berusaha melakukan inovasi di divisi R&D sehingga mempunyai budget dan beban pengembangan yang sangat besar. Hal ini adalah antisipasi agar adanya produk yang lebih spesial di bandingkan kompetitor sehingga produk perusahaan tidak mudah di subtitusikan dengan produk lain.

Intensity of RivalryDalam industry consumer goods yang sangat kompetitif tentunya intensitas antar para rival tentunya sangat tinggi. P&G mempunyai banyak sekali kompetitor langsung, hal ini disebabkan selain dari industry yang kompetitif tapi juga dari banyaknya lini produk perusahaan sehingga menciptakan lebih banyak kompetitor bagi perusahaan. Selain itu, dalam industry consumer goods, switching costs sangat rendah sehingga dengan mudah consumer dapat beralih dari satu brand ke brand lainnya.

Michael Porters Generic StrategiesMenurut kelompok kami, P&G masih belum menerapkan generic strategies dari Porter. Sehingga dapat dikatakan P&G stuck in the middle dalam strategi yang dijalankan. Hal ini dikarenakan ketidakjelasan arah dari P&G dalam melakukan kegiatan operasi bisnisnya. Dalam hal Cost Leadership, P&G mempunyai beberapa produk yang memiliki kualitas yang bagus dan berharga yang cukup murah. Bahkan ketika terjadinya resesi global, P&G dapat bertahan dengan kegiatan operasi yang efisien terhadap produknya sehingga dengan sumber daya yang kecil dapat menghasilkan kualitas yang semaksimal mungkin.Dalam hal differentiation, P&G selalu menjadi pemain pertama yang mengeluarkan inovasi-inovasi hebat dalam industry consumer goods. Seperti contoh, P&G adalah perusahaan yang pertama kali mengeluarkan produk baby diapers. Selain itu, pisau cukur Gillette selalu mengeluarkan inovasi-inovasi baru terhadap pisau cukur seperti fresh gel, pisau 3 kali, dan lain-lain.Dari paparan diatas, maka kami menyimpulkan bahwa P&G masih stuck in the middle dalam memilih dan menjalankan strategi yang dilakukannya. Tetapi berdasarkan data dan pencarian lanjuatan yang kami lakukan, maka P&G adalah perusahaan yang lebih fokus pada Broad Differentiation. Cost LeadershipDifferentiation

BroadP&G

Narrow