perwakilan bpkp provinsi kalimantan … gambar gambar 1.1 produk dan layanan . 7 gambar 1.2 struktur...
TRANSCRIPT
ISEN MULANG - HARUS i
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KATA PENGANTAR
emenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian
kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan
kinerja instansi pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 sebagai wujud penerapan tata kelola
kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel.
Laporan kinerja ini secara garis besar berisikan informasi mengenai Rencana
Kinerja/Perjanjian Kinerja dan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2018. Rencana kinerja tersebut merupakan sasaran
program yang ingin dicapai selama tahun 2018 yang mengacu pada Rencana
Strategis 2015-2019, sedangkan capaian kinerja merupakan hasil pengukuran
realisasi kinerja selama tahun 2018 yang diarahkan untuk memenuhi target sesuai
indikator yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Hasil pengawasan dan pembinaan yang disajikan dalam laporan kinerja ini
mencakup hasil yang telah dicapai disertai dengan analisis pencapaian sasaran
program terhadap target Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
periode 2015-2019. LKjIP ini juga memuat informasi perbandingan antara realisasi
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018 dengan
realisasi Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 serta
perbandingan capaian tahun 2018 dengan target pada tahun 2019.
Hasil pengukuran kinerja tahun 2018 dari 7 sasaran program dengan 16 IKU
menunjukan bahwa 7 IKU capainnya diatas 100%, 3 IKU mencapai 100%, 5 IKU
tidak mencapai target kinerja yang diperjanjikan dan 1 IKU tidak dapat diukur.
Tidak tercapainya target IKU disebabkan kegiatan pengawasan dilakukan diakhir
tahun sehingga tindak lanjut hasil pengawasan belum dilakukan oleh satuan kerja,
cakupan pelayanan BUMD yang dievaluasi masih rendah, hasil audit investigasi
yang belum dimanfaatkan dipersidangan, sumber daya APIP daerah belum
kompeten dan kapabel dalam menyusun PPBR dan melaksanakan audit kinerja
dan belum optimalnya layanan di bidang umum yang terkait dengan kenyamanan
ruangan dan kurangnya tenaga ketatausahaan.
M
ISEN MULANG - HARUS iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………… iii
Ringkasan Eksekutif …………………………………………………………… viii
I. Pendahuluan………………………………………………………………. 1
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi………………………... 1
B. Aspek Strategis Organisasi………………………...………………... 4
C. Kegiatan dan Produk Organisasi………………………...……….…. 5
D. Struktur Organisasi………………………...………………………..... 7
E. Sistematika Penyajian………………………...……………………… 10
II. Perencanaan Kinerja……………………………………………………… 11
A. Rencana Strategis 2015-2019………………………...…………….. 11
1. Pernyataan Visi………………………...………………………..... 12
2. Pernyataan Misi………………………...……………………….... 14
3. Tujuan dan Sasaran Program……………………….................. 15
4. Indikator Kinerja Program………………………........................ 16
5. Program dan Kegiatan………………………...…………………. 18
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017………………………………………. 19
III. Akuntabilitas Kinerja………………………………………………………. 23
A. Capaian Kinerja ………………………………………………………. 22
1. Analisa Capaian Kinerja Program ………………………………. 25
2. Analisis Capaian Kinerja Kegiatan ……....................................
3. Akuntabilitas Kinerja Lainnya ……………………………………..
63
73
B. Realisasi Anggaran………………………...……………………….... 74
IV. Penutup…………………………………………………………………….. 76
iv ISEN MULANG - HARUS
LAMPIRAN
Lampiran I Kinerja Sasaran Program dan Penggunaan Dana/SDM (OH) Tahun
2018
Lampiran II Perbandingan Realisasi Dan Capaian Outcome Tahun 2018 dengan
Tahun 2017 dan Target 2019
Lampiran III Capaian Kinerja Kegiatan dan Efisiensi Penggunaan Dana/OH (SDM)
Tahun 2018
Lampiran IV Perbandingan Realisasi dan Capaian Kegiatan Tahun 2018 dengan
Tahun 2017
Lampiran V Daftar Maturitas SPIP Pemerintah Daerah Tahun 2018
Lampiran VI Daftar Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah Tahun 2018
Lampiran VII Daftar Tingkat Kesehatan BUMD Tahun 2018
ISEN MULANG - HARUS v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Posisi Pegawai Per 31 Desember 2018……………………………. 8
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah…………………………………………………………………. 17
Tabel 2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan………………… 18
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 …………………………………………………. 20
Tabel 2.4 Sasaran Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 …………………………………………………. 21
Tabel 3.1 Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018 …...……………….... 23
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah…..……………………….
26
Tabel 3.3 Permasalahan kinerja BUMD ………………………………………. 30
Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Kinerja BLUD ……………………………………….. 32
Tabel 3.5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU Sasaran Program Pengawasan 2
34
Tabel 3.6 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda ………………………………………………………………….
34
Tabel 3.7 Lima Sub Unsur yang Masih Memerlukan Perbaikan…………….. 44
Tabel 3.8 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018 ……..……. 45
Tabel 3.9 Capain Tingkat Maturitas SPIP Level 3……………………………. 48
Tabel 3.10
Pemerintah Kabupaten yang sudah mencapai Maturitas SPIP
Level 2 …………………………………………………………………
50
Tabel 3.11 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah …………………………………………………..
52
Tabel 3.12 APIP pada Level 2 Plus atau Level 3 ……………………………… 57
Tabel 3.13 APIP dengan Kapabilitas Level 2 ………..………………………... 59
Tabel 3.14 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2018 .... 63
Tabel 3.15 PSN yang Dilakukan Pengawasan Tahun 2018 …………………. 64
Tabel 3.16 Implementasi Siskeudes tahun 2015 s.d. tahun 2018 ………….. 65
Tabel 3.17 Implementasi Simda tahun 2015 s.d. tahun 2018 …………….... 67
Tabel 3.18 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 ……………………………………
71
Tabel 3.19 Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan 2 ……………………………………………….
72
vi ISEN MULANG - HARUS
Tabel 3.20 Daftar Penghargaan selama tahun 2015 s.d 2018 ……………… 74
Tabel 3.21 Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 …………………………………...
75
Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 …………………………………...
76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Produk dan Layanan………………………………………………. 7
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah……………………………………………………………… 8
Gambar 1.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan……………………… 9
Gambar 1.4 Komposisi PFA Per 31 Desember 2018..……………………….. 9
Gambar 1.5 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….... 9
Gambar 1.6 Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2018……………… 10
Gambar 3.1 Target Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase Tindak lanjut Rekomendasi hasil Pengawasan ……...…………………. 29
Gambar 3.2 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dievaluasi…………………………………………………………… 31
Gambar 3.3 Tatget Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi.. 33
Gambar 3.4 Target Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Keiunvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan ……………………………………………………….. 36
Gambar 3.5 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH….. 37
Gambar 3.6 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K. 38
Gambar 3.7 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K …………. 39
Gambar 3.8
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi ……………………………………………………………… 41
Gambar 3.9
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat ………. 43
Gambar 3.10 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018…………. 45
Gambar 3.11 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3 ………….. 47
Gambar 3.12 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3 .. 49
Gambar 3.13 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase 51
ISEN MULANG - HARUS vii
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2…
Gambar 3.14 Sebaran Pernyataan/KPA yang masih memerlukan perbaikan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencapai Kapabilitas APIP Level 3…………….. 53
Gambar 3.15 Tingkat Kapabilitas APIP Pemda di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 – 2018 ..……………………………………. 54
Gambar 3.16 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3 ……………… 56
Gambar 3.17 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3 …..... 58
Gambar 3.18 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2 ……. 60
Gambar 3.19 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10 …... 62
Gambar 3.20 Rincian Anggaran Belanja Per Program dan Per Jenis Belanja 75
ISEN MULANG - HARUS viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
aporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran program yang
telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2018 dan Rencana
Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015-2019.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian tidak terpisahkan
dari BPKP telah diamanatkan untuk melaksanakan Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional, Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang bersifat generik. Program tersebut pada
tahun 2018 dijabarkan ke dalam tujuh sasaran program dengan enam belas
Indikator Kinerja Utama (IKU) dan satu sasaran dukungan dengan satu indikator.
Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah pada tahun 2018 dibiayai dari dana APBN dengan realisasi sebesar
Rp16.300.870.000,00 atau 99,45% dari anggaran sampai tahun 2018 sebesar
Rp16.205.690.000,00 sesuai DIPA Nomor DIPA-089.01.2.689252/2018 tanggal 6
Desember 2017, dan terakhir direvisi dengan Surat Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor S-2697/PW15/1/2018 tanggal 14 November
2018.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2018 menunjukkan bahwa dari
enam belas IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, sebanyak tujuh
IKU melebihi target, tiga IKU mencapai target, enam IKU belum berhasil mencapai
target.
Secara total, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah telah
melebihi 100% yaitu sebesar 113,26%, uraian capaian kinerja kedelapan sasaran
program tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian tiga indikator
dengan ringkasan sebagai berikut:
L
ISEN MULANG - HARUS ix
a. Indikator persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan tercapai
85,15 atau terealisasi sebesar 51,09 dari target 60%,
b. Indikator persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi tercapai 64,93% atau terealisasi 35,71% dari target
55%;
c. Indikator persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari
BLUD yang dievaluasi tercapai 181,82% atau terealisasi sebesar 100% dari
target 55%.
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian tiga indikator
dengan ringkasan sebagai berikut:
a. Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan tercapai 54,05% atau terealisasi sebesar 27,03% dari target
sebesar 55%;
b. Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH tercapai 138,89% atau terealisasi sebesar 100% dari target
sebesar 72%;
c. Indikator persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K tercapai 153,85% atau terealisasi sebesar 100% dari target
sebesar 65%;
d. Indikator persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K tidak dapat diukur capaiannya.
3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam
Pencegahan Korupsi
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian 1 indikator yaitu
persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) tercapai
192,31% atau terealisasi sebesar 100% dari target sebesar 52%.
4. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian 1 indikator yaitu
persentase K/L/P/K anggota komunitas pembelajar anti korupsi (KPAK) Yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat tercapai 102,57% atau
terealisasi sebesar 66,67% dari target sebesar 65%.
x ISEN MULANG - HARUS
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian tiga indikator
dengan ringkasan sebagai berikut:
a. Indikator persentase maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) tercapai
100% atau terealisasi sebesar 100% dari target sebesar 100%.
b. Indikator persentase maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
tercapai 110% atau terealisasi sebesar 78,57%% dari target sebesar
71,43%.
c. Indikator persentase maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
tercapai 124,99% atau terealisasi sebesar 21,43% dari target sebesar
28,57%.
6. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian tiga indikator
dengan ringkasan sebagai berikut:
a. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3 atau level 2 plus)
pada tahun 2018 tercapai 100% atau terealisasi sebesar 100% dari target
sebesar 100%.
b. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3 atau level 2
plus) pada tahun 2018 tercapai 90,91% atau terealisasi sebesar 71,43% dari
target sebesar 78,57%.
c. Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) pada tahun
2018 tercapai 100% atau terealisasi 35,71% dari target sebesar 21,43%.
7. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama
Capaian sasaran program tahun 2018 ditunjukkan oleh capaian 1 indikator yaitu
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10) tercapai
99,50% atau terealisasi sebesar 7,96 skala dari target sebesar 8 skala.
Dengan capaian rerata sebesar 113,26% untuk indikator kinerja utama
menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP yang menjadi kinerja
utama BPKP di bidang pengawasan meraih tingkat capaian sangat memuaskan.
Walaupun begitu masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan
ISEN MULANG - HARUS xi
ditingkatkan secara kualitas dalam pelaksanaan pengawasan. Capaian tersebut
didukung dengan pencapaian yang melebihi target untuk IKU pada sasaran
program Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi, Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat
Terhadap Korupsi serta sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemda.
Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian tersebut antara lain adalah:
1. Adanya koordinasi yang baik dengan Kedeputian rendal dan Pembina BPKP
Pusat;
2. Kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah serta BUMD/BLUD yang
tercermin dengan meningkatnya permintaan penugasan;
3. Keinginan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi tata kelola masing-masing, serta penerapan kualitas SPIP.
Sementara itu tidak tercapainya lima IKU disadari sepenuhnya bahwa pencapaian
sasaran program memerlukan upaya dan kerja keras yang berkesinambungan.
Kendala pencapaian sasaran program dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Tidak tercapainya target IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan” pada tahun 2018 disebabkan antara lain banyaknya kegiatan
pengawasan yang dilaksanakan pada akhir tahun sehingga auditi tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk menindaklanjuti rekomendasi.
2. Tidak tercapainya target IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi” pada tahun 2018 disebabkan
antara lain cakupan pelayanan PDAM yang masih rendah, kehilangan air (Non
Revenue Water) distribusi yang masih tinggi, tarif rata-rata air masih lebih
rendah dari biaya dasar (belum full cost recovery), dan PDAM belum mampu
memenuhi aspek kualitas sebagaimana dipersyaratkan Permenkes 492/2010
dan aspek kuantitas belum mampu melayani 24 jam.
3. Tidak tercapainya target IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan disebabkan hasil pengawasan
keinvestigasian masih dalam proses pemberkasan oleh pihak penyidik untuk
dilimpahkan ke persidangan.
xii ISEN MULANG - HARUS
4. Tidak tercapainya IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan
Kapabilitas Level 3” pada tahun 2018 disebabkan antara lain sumber daya
manusia pada instansi APIP daerah belum kompeten dan kapabel untuk
menyusun PPBR dan melaksanakan audit kinerja.
5. Tidak tercapainya IKU “Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama” pada
tahun 2018 disebabkan antara lain belum optimalnya layanan di bidang umum
yang terkait dengan kenyamanan ruang kerja para pegawai dan kurangnya
tenaga ketatausahaan dalam mendukung pencapaian kinerja perwakilan yang
optimal.
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian
kinerja antara lain adalah:
1. Melakukan monitoring tindak lanjut temuan secara periodik dan memberi
arahan kepada auditi yang belum dapat menindaklanjuti rekomendasi yang
telah diberikan;
2. Melakukan pembinaan kepada BUMD dalam bentuk rekomendasi perbaikan
pada aspek yang menghambat kinerja;
3. Berkoordinasi dengan ke penegak hukum agar proses pemberkasan
dilanjutkan ke persidangan lebih cepat;
4. Melakukan bimtek peningkatan kapabilitas APIP dengan pendalaman materi
pada pelaksanaan audit kinerja atas aspek 3E, pelaksanaan PPBR atas risiko
OPD, dan implementasi mekanisme pengawasan jajaran pimpinan daerah
atas kinerja APIP, menyelenggarakan diklat teknis subtantif bekerjasama
dengan Pusdiklatwas BPKP untuk materi-materi yang dibutuhkan oleh APIP
di kabupaten/kota, dan mengintensifkan pelaksanaan PPM bersama dengan
lokasi kegiatan di kantor inspektorat yang bersedia menjadi penyelenggara
kegiatan.
5. Menambah pegawai dibidang tata usaha, menata kembali layout ruangan
dan meningkatkan partisipasi pegawai tata usaha agar lebih optimal dalam
memberikan pelayanan melalui rapat staf dan/atau brain storming secara
berkala.
ISEN MULANG - HARUS 1
BAB I PENDAHULUAN
erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Unit Kerja Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instansi Pemerintah
berbentuk Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang memiliki
tugas utama membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sekaligus memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan
yang terkait.
Tugas, fungsi, dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, aspek
strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk, struktur organisasi dan komposisi
pegawai, serta sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun
2018 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
A. TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG ORGANISASI
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011. Tugas dan fungsi
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mengalami penyesuaian dari
sebelumnya sebagai instansi eselon III menjadi eselon II berdasarkan Peraturan
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor
11/K/SU/2013. Berdasarkan Peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah mempunyai tugas pemerintahanan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan. Tugas BPKP sesuai peraturan tersebut adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Fungsi BPKP sesuai tugas dan
P
2 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
fungsi tersebut yaitu:
1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan
yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum Negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagaian
keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi
termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah;
3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pemanfaatan aset negara/daerah;
4. Pemberian konsultasi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigasif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,
audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah
lainnya;
7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja
pemerintah pusat;
8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
ISEN MULANG - HARUS 3
LAPORAN KINERJA 2018
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah
Pusatdan/atau Pemerintah Daerah;
9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundang-undangan;
10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi
jabatan fungsional auditor;
11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan Negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
di BPKP; dan
14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum,kehumasan, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
Selain itu dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan
lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah
Auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan
SPIP. Berdasarkan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas
kegiatan tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Pasal 59 ayat 2).
4 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan
kepada Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional
dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).
Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden
memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara.
Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden
menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:
1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem
pengendalian baru yang menekankan pada soft control;
3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.
B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian
target rencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2015-2019 berikut
target output dan outcome yang akan dicapai. Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya
pencapaian target output dan outcome tersebut.
Organisasi dan Tata Kerja, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat. Oleh karena itu,
Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
sepenuhnya disusun untuk mendukung perencanaan strategis BPKP Pusat.
Salah satu outcome yang hendak dicapai oleh BPKP Pusat dan Perwakilan
melalui perencanaan strategis yaitu terwujudnya pemerintahan yang
akuntabel sebagai implementasi dari good governance, yang menuntut
penyelenggaraan pemerintah bertumpu pada partisipasi rakyat,
ISEN MULANG - HARUS 5
LAPORAN KINERJA 2018
keterbukaan, akuntabilitas, dan keadilan. Outcome tersebut sedang
diwujudkan melalui pembaharuan manajemen pemerintahan. BPKP
berperan serta dan mewujudkan outcome tersebut dengan core business
pengawasan dan pembinaan kegiatan pemerintah baik pusat maupun
daerah yang profesional.
BPKP sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 merupakan
peran yang strategis dalam mewujudkan Good Governance. Hal ini
dipertegas dengan terbitnya Inpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara,
Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan
Intern dalam rangka mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, dan Perpres
Nomor 192 Tahun 2016 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan. Dalam mewujudkan good governance, Presiden telah
menandatangani Inpres Nomor 7 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, dimana kegiatan analisis, koordinasi, dan fasilitasi
untuk mengurai masalah dalam pelaksanaan aksi pencegahan
pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Kepala Bappenas, akan
didukung sepenuhnya oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI
Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut:
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur
yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik,
dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya
penyakit birokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang memengaruhi penciptaan
peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen
6 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-
unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang
berlangsungnya moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi
perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak
diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi.
Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus
penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.
BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi
pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun
2008, BPKP juga menghasilkan produk dan layanan antara lain:
ISEN MULANG - HARUS 7
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 1.1
PRODUK DAN LAYANAN
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 20 tahun 2015, struktur organisasi Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 terdiri atas, Kepala Perwakilan yang
A. Audit
Audit atas Laporan Keuangan PHLN
Audit Operasional
Audit Kinerja
Audit Investigasi
Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
Audit untuk tujuan tertentu
Audit Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (AKPPD)
Verifikasi DAK Rebusement
Audit/Monitoring DAK
Reviu Tata Kelola PSN
Pemberian Keterangan Ahli
Joint Audit bersama APIP Daerah
C. Sosialisasi
Sosialisasi Kebijakan Akuntansi
Sosialisasi dan Pendampingan pelaksanaan inventarisasi barang
Sosialisasi Ketentuan Jabatan Fungsional Auditor
Sosialisasi penatausahaan dan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
Sosialisasi SAKIP
Sosialisasi Pedoman Audit Kinerja, Evaluasi AKIP dan Manual EKPPD
Sosialisasi Implementasi PPK-BLUD
Sosialisasi Pedoman Strategi Anti Fraud
Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa serta pengelolaan asset Rumah Sakit
Seminar Pendidikan Anti Korupsi
Kajian Current Issue
B. Asistensi/Pendampingan/Bimbingan Teknis
Asistensi Implementasi aplikasi SIMDA Keuangan, SIMDA BMD, SIMDA Pendapatan, Gaji, Simda Perencanaan dan Siskeudes
Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
Bimbingan Penyempurnaan Renstra
Bimtek Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah
Bimtek Peningkatan Manajemen Aset
Bimtek PPK-BLUD
Bimtek SAK ETAP
Bimtek SAP
Pendampingan Penyusunan Lapkeu berbasis SAK ETAP
Pendampingan Penyusunan LKjIP
Pendampingan Pelaksanaan Inventarisasi BMD dan Penyusunan Laporan Aset Daerah
Pendampingan Penyusunan Dokumen Persyaratan administrasi BLUD
Pendampingan Reviu Laporan Keuangan
Pendampingan Pengelolaan Keuangan Desa
Pendampingan Reviu RKA/KUA/PPAS
D. Evaluasi
Evaluasi Penyusunan APBD
Evaluasi LKjIP
Reviu Dokumen Persyaratan Administratif, Asistensi Penyusunan Penatausahaan Keuangan dan Pedoman Akuntansi PPK-BLUD
Evaluasi Penyerapan Anggaran
Evaluasi Tata Kelola APIP
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Desa
Evaluasi Dana Desa
Evaluasi Penerapan Jabatan Fungsional Auditor
E. Peningkatan Kapabilitas APIP
Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP
Monitoring Peningkatan Kapabilitas APIP
Quality Assurance PK APIP
Penyelenggaraan Diklat PK APIP
Coaching Clinic PK APIP
PPM Bersama APIP Daerah
F. SPIP
Asistensi Peningkatan Maturitas SPIP
Evaluasi Maturitas SPIP
Monitoring Perbaikan SPIP
Penyelenggaran Diklat SPIP
Bimbingan dan Konsultasi Perbaikan SPIP
G. Lainnya
Bantuan Tenaga Pendamping Auditor
Bantuan Tenaga Fasilitator
Bantuan Tenaga Pengajar Diklat
Penilaian Angka Kredit Auditor
Asistensi dan Konsultasi tentang Angka Kredit JFA
8 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha, lima Koordinator Kelompok JFA,
serta tiga Kepala Sub Bagian.
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Perwakilan Bpkp Provinsi Kalimantan Tengah
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah didukung dengan tenaga SDM
yang cukup andal, dengan jumlah tenaga auditor yang cukup memadai akan
tetapi masih kekurangan tenaga tata usaha. Posisi pegawai per 31 Desember
2018 berjumlah 63 orang, dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Posisi Pegawai per 31 Desember 2018
Jabatan Jumlah (orang)
Persen
Pejabat Struktural 5 5,49
PFA Selaku Korwas Kel. JFA 5 5,49
Pejabat Fungsional Auditor 57 62,66
Arsiparis 1 1,10
Pranata Komputer 2 2,19
Calon Auditor 17 18,68
Calon Pranata Komputer 1 1,10
Calon Verifikatur Keuangan 2 2,19
Fungsional Umum 1 1,10
Jumlah 91 100
ISEN MULANG - HARUS 9
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 1.3 Komposisi Pegawai berdasakan Jabatan
per 31 Desember 2018
14%
75%
11%
Struktural
Fungsional Auditor
Fungsional lainnya
Gambar 1.4 Komposisi PFA per 31 Desember 2018
10%
11%
4%
4%
41%
8%
22%
Auditor Madya
Auditor Muda
Auditor Penyelia
Auditor Pelaksana Lanjutan
Auditor Pertama
Auditor Pelaksana
Calon Auditor
Gambar 1.5
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2018
5%
69%
25%1%
S2
S1
DIII
SLTA
10 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
E. Sistematika Penyajian
LKjIP Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2018 melaporkan
pencapaian kinerja perwakilan selama tahun 2018. Capaian kinerja 2018 diukur
dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) 2018 sebagai tolak ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra
Tahun 2015-2019.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2018
memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja
(performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas
Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2018 dapat diilustrasikan
dalam Gambar 1.6 berikut.
Gambar 1.6
Sistematika Penyajian LKjIP BPKP Tahun 2018
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
Rencana Strategis
2015-2019
Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja
2018
Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab IV PENUTUP
ISEN MULANG - HARUS 11
LAPORAN KINERJA 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA
eningkatkan kualitas implementasi sistem akuntabilitas selalu menjadi
perhatian utama BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program
pada Renstra 2015–2019. Program pada Renstra BPKP periode 2015-
2019 berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan
program yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi
program tersebut, program BPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis
yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan satu
program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP.
A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019
Penyusunan Renstra BPKP merupakan salah satu amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN). Renstra BPKP merupakan dokumen perencanaan yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, serta program dan
kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra BPKP merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga
harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-
program prioritas Pemerintah.
Renstra tersebut pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen
bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan
kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan,
penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan,
peraturan perundang-undangan bidang pengawasan termasuk pembinaan
etika dan perilaku aparatur pengawasan serta pengendalian manajemen.
Tujuan penyusunan Renstra tersebut untuk mencapai efektivitas, efisiensi
dan produktivitas dalam pelaksanaan pengawasan.
M
12 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Berdasarkan Renstra BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
menetapkan Rencana Strategis 2015-2019 untuk memberikan arah dan
sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam
pelaksanaan pengawasan yang selaras dengan arah kebijakan dan
program pembangunan nasional. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah tersebut disusun selaras dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, maupun Kebijakan
Strategis Nasional Bidang Pengawasan (Jakwas) BPKP 2015-2019.
Kemudian, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tersebut
menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah senantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah
disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP yaitu PIONIR
dan 5AS. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu
berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk
pengawas intern lainnya dan tetap diyakini diterima karena dibutuhkan oleh
para pemangku kepentingan (stakeholders).
1. Pernyataan Visi
Struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2015-2019 mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman
Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2015-
2019 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus
2010.
ISEN MULANG - HARUS 13
LAPORAN KINERJA 2018
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2015-2019 yang mengacu kepada Renstra BPKP berisi Visi sebagai
berikut:
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus
dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat
perwakilan.
Pemahaman secara komprehensif atas visi Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah berdasarkan kata-kata kunci, yaitu:
1. Auditor Internal Pemerintah RI
Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI
yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI.
a. Audit Intern
Peran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimatan Tengah dalam
melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai pemberi jasa
assurance dan pemberi jasa consultancy.
b. Auditor Pemerintah RI
Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat
pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas Perwakilan BPKP
P r o v i n s i K a l i m a n t a n T e n g a h sebagai auditor internal berkelas
dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk.
a. Profesionalisme Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah wajib menerapkan due professional care
dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib
Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional di Provinsi Kalimantan
Tengah
14 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
memenuh persyaratan minimal.
b. Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi
Kewenangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam
pengawasan program lintas di K/L/P/K mampu memberikan
penilaian yang independen dan obyektif atas pengendalian intern
yang diterapkan dalam sertifikasi profesi pengawasan.
c. Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan
Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dapat berupa informasi
assurance dan/atau consultancy.
3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan, yaitu terkait dengan fungsi
manajemen lingkup pengawasan intern dan terkait dengan lingkup
APBN/APBD
Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh
unit untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas
dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan
kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31
Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 192
Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan.
Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam
mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup
ISEN MULANG - HARUS 15
LAPORAN KINERJA 2018
penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Tiga misi Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan
Efektif di Kalimantan Tengah;
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
yang Efektif di Kalimantan Tengah;
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Kalimantan Tengah.
3. Tujuan dan Sasaran Program
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan,
serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam
penetapan tujuan, BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC)
dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik BPKP
sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor
privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, BPKP memodifikasi Perspektif
Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif
Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa.
Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced
scorecard) tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak
stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa
diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif
proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang
berorientasi ke dalam. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah yang mengacu pada Renstra BPKP tercermin dalam
tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan yang bersih dan Efektif;
16 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yan
Profesional dan Kompeten.
Sasaran program merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu lebih pendek dari tujuan. Sasaran program Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah yang mengacu pada Renstra BPKP untuk
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah;
2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah; dan
3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Indikator Kinerja Program
Indikator kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi
stakeholders dan menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Indikator kinerja program
terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu
perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang
menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang
ISEN MULANG - HARUS 17
LAPORAN KINERJA 2018
menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah.
Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan
sasaran program, serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan
strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian
sasaran program, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan
menggunakan indikator keluaran (output).
Indikator-indikator kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Utama
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
No Indikator Kinerja Program
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
2. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
3. Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
Sasaran Program 2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
5. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
6. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
7. Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
8. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Sasaran Program 4. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
9. Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Sasaran Program 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
10. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
18 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
No Indikator Kinerja Program
11. Persentase Pemerintah Kab./Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
12. Persentase Pemerintah Kab./Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Sasaran Program 7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
13. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
14. Persentase APIP Pemerintah Kab./Kota dengan Kapabilitas Level 3
15. Persentase APIP Pemerintah Kab./Kota dengan Kapabilitas Level 2
Sasaran Program 7. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
16. Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
5. Program dan Kegiatan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas,
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menyesuaikan program dan
kegiatan yang dilaksanakan dengan program yang ditetapkan oleh BPKP.
Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari dua
program, yaitu:
a. Program Teknis
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) yang dianggarkan sebesar Rp3.590.253.000,00 dengan
kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP.
b. Program Generik
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya yang dianggarkan sebesar Rp12.710.617.000,00.
Tabel 2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kerja Kegiatan
No Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Kegiatan 1. Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 2. Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan
ISEN MULANG - HARUS 19
LAPORAN KINERJA 2018
No Indikator Kinerja Kegiatan
3. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 4. Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 5. Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
5. Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 6. Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP Perwakilan
6. Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Sasaran Kegiatan 7. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
7. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Sasaran Kegiatan 8. Termanfaatkannya Aset secara optimal
8. Tersedianya alat pengolahan data BPKP
9. Tersedianya meubelair perwakilan BPKP
10. Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan
melalui pencapaian sasaran program yang dapat dilihat dari pengukuran
indikator kinerja program. Untuk mengarahkan dan menguatkan upaya
pencapaian sasaran program di tahun 2018, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah menyusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja.
Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu,
dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang
mencantumkan sasaran program, indikator kinerja utama organisasi,
beserta target kinerja. Perjanjian Kinerja tersebut merupakan komitmen
seluruh unsur dan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
untuk memenuhi target kinerja dan komitmen Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan untuk berkontribusi dalam upaya memenuhi bagian misi
organisasi. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
20 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
No Indikator Kinerja Program Satuan Target
Sasaran Program 1. Meningkatnya Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan % 60
2. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi % 55
3. Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi % 55
Sasaran Program 2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
4. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan % 50
5. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72
6. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65
7. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75
Sasaran Program 3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
8. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % 52
Sasaran Program 4. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
9. Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 65
Sasaran Program 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi
10. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100
11. Persentase Pemerintah Kab./Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 71,43
12. Persentase Pemerintah Kab./Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 28,57
Sasaran Program 6. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
13. Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100
ISEN MULANG - HARUS 21
LAPORAN KINERJA 2018
No Indikator Kinerja Program Satuan Target
14. Persentase APIP Pemerintah Kab./Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 78,57
15. Persentase APIP Pemerintah Kab./Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 21,43
Sasaran Program 8. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
16. Kepuasan atas Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 8
Tabel 2.4. Sasaran Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
Sasaran Kegiatan 1. Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan 53
Sasaran Kegiatan 2. Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan 13
Sasaran Kegiatan 3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan
3. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan 3
Sasaran Kegiatan 4. Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4. Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 77
Sasaran Kegiatan 5. Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
5. Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 20
Sasaran Kegiatan 6. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Perwakilan
6. Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 32
Sasaran Kegiatan 7. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
7. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 57
Sasaran Kegiatan 8. Termanfaatkannya Aset secara optimal
8. Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 4
22 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
No Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target
9. Tersedianya meubelair perwakilan BPKP Unit 99
10. Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP M2 232
ISEN MULANG - HARUS 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan
target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun
2018. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian
target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi
x 100% Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Capaian = 2 x Target - Realisasi x 100% Target
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap
indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan
dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan
dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan
datang.
Capaian atas indikator kinerja utama (IKU) yang menunjukkan capaian tujuan
dan sasaran program secara ringkas disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATU
AN TARG
ET REALISASI
% CAPAI
AN Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 51,09 85,15
24 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATU
AN TARG
ET REALISASI
% CAPAI
AN 1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 35,71 64,93
1.3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 100,00 181,82
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50 27,03 54,05
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72 100,00 138,89
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 100,00 153,85
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 NA NA
Sasaran Program 3 : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi
3.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52 100 192,31
Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65 66,67 102,57
Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
5.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100,00 100,00
5.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 3
% 71,43 78,57 110,00
5.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas Level 2
% 28,57 21,43 124,99
Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
6.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
% 100 100 100
6.2 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
% 78,57 71,43 90,91
ISEN MULANG - HARUS 25
LAPORAN KINERJA 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATU
AN TARG
ET REALISASI
% CAPAI
AN 7.3 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 21,43 35,71 100
Sasaran Program Dukungan Pengawasan : Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
8.1 Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 8 7,96 99,50
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta
realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran I.
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Analisis terhadap sasaran program dan masing-masing indikator kinerja
program yang disajikan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2018 Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut:
Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan
infrastruktur di Indonesia, Pemerintah melakukan upaya percepatan
proyek-proyek yang dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk
dapat direalisasikan dalam kurun waktu yang singkat. Pada pertengahan
tahun 2016 hingga awal tahun 2017 telah dilakukan evaluasi dan seleksi
atas proyek strategis dan mekanisme percepatan pembangunannya. Hasil
evaluasi dan seleksi dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun
2017 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Berdasarkan
Perpres Nomor 3 Tahun 2016, BPKP diminta untuk melakukan reviu tata
kelola PSN.
Selain itu Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
Sasaran Program Pengawasan 1:
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/ Korporasi
26 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
pembangunan nasional.
Pencapaian sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas
nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi” diukur dengan
menggunakan dua Indikator Kinerja Program, yaitu “Presentase Tindak
Lanjut Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
(TKMRPI) pengelolaan program nasional” dan “Persentase tindak lanjut
rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern
(TKMRPI) korporasi”.
Realisasi kedua Indikator Kinerja Utama diukur dengan menghitung
persentase tindak lanjut rekomendasi tahun 2018 terhadap jumlah
rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan
(assurance) tahun 2018.
Tersedianya informasi hasil pengawasan dimanfaatkan oleh BPKP untuk
ikut mewujudkan pemerintahan yang transparan, efektif, efisien, serta
untuk menjalankan fungsi pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional secara lebih maksimal.
Capaian sasaran program ini diukur melalui tiga IKU yang terkait langsung
dengan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
program prioritas nasional dengan ringkasan target, realisasi dan capaian
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 52,22 87,03
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55 35,71 64,93
1.3 Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55 100,00 181,82
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian
sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
ISEN MULANG - HARUS 27
LAPORAN KINERJA 2018
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, hanya satu IKU yang memiliki
capaian 100% atau lebih.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”
ini sebagai berikut:
1.1
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
IKU “Persentase Tindak Lanjut Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan program nasional” mencerminkan
perwujudan peran BPKP dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai melalui informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi,
dan efektifitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintah dan sebagai pengungkit bagi peningkatan tata kelola,
manajemen risiko, dan proses pengendalian intern. Perwujudan peran
tersebut mendorong Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah untuk
berperan aktif memberikan peringatan dini terhadap penyimpangan atau
kecurangan, inefektivitas dan kurang memadainya kualitas tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan serta risiko tidak tercapainya sasaran
pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Kinerja indikator tersebut diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
=
TL Rekomendasi 2018 X 100%
Rekomendasi 2018
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan”
tahun 2018 adalah sebesar 51,08% atau tercapai 85,13% dari target
sebesar 60%, dengan perhitungan sebanyak 47 rekomendasi telah
ditindaklanjuti dari 92 rekomendasi yang disampaikan pada tahun 2018.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti antara lain:
1) Dari 15 rekomendasi Memperbaiki kegiatan atau keadaan agar sesuai
dengan prosedur atau tata kerja yang berlaku bagi organisasi termasuk
prinsip akuntansi yang lazim, 8 diantaranya telah ditindaklanjuti;
28 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
2) Dari 13 rekomendasi hukuman disiplin berdasarkan peraturan
kepegawaian yang berlaku, 8 diantaranya telah ditindaklanjuti;
3) Dari 10 rekomendasi penyempurnaan program dan kegiatan, 5
diantaranya telah ditindaklanjuti;
4) Dari 10 rekomendasi pengenaan sanksi administratif kepada pihak
ketiga, 6 diantaranya telah ditindaklanjuti;
5) Dari 9 rekomendasi Pengembalian uang ke kas negara/daerah/BUMN/
BUMD/BUL 7 diantaranya telah ditindaklanjuti.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 51,09% lebih rendah 7,97%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 59,06 %. Demikian pula
dengan capaian IKU tahun 2018 sebesar 85,15% lebih rendah 22,64%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 107,79%. Kondisi ini
disebabkan banyaknya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada
akhir tahun sehingga auditi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
menindaklanjuti rekomendasi dari kegiatan pengawasan tersebut.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 72.99%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 masih perlu ditingkatkan
mengingat masih jauhnya capaian tahun 2018 jika dibanding target tahun
2019 pada renstra 2015-2019.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain
1) Melakukan monitoring tindak lanjut temuan secara periodik;
2) Memberi arahan kepada auditi yang belum dapat menindaklanjuti
rekomendasi yang telah diberikan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian IKU sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah disajikan pada Gambar 3.1
ISEN MULANG - HARUS 29
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.1 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
1.2
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi
BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan
pengawasan terhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar
BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu kesejahteraan
masyarakat di daerah. IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi” merupakan indikator untuk
mengukur kinerja perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam
melakukan pembinaan terhadap BUMD.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus :
Realisasi IKU Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
=
BUMD yg kinerjanya minimal baik/sehat 2018
X 100% BUMD yang dievaluasi
2018
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 35,71% atau
tercapai 64,93% dari target sebesar 55%, dengan perhitungan 5 BUMD
yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat tahun 2018 dari 14 BUMD
yang dievaluasi tahun 2018. Kondisi ini disebabkan cakupan pelayanan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Target Renstra
Realisasi
166,29%
109,32% 87,03%
NA
30 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
PDAM yang masih rendah, kehilangan air (Non Revenue Water) distribusi
yang masih tinggi, tarif rata-rata air masih lebih rendah dari biaya dasar
(belum full cost recovery), dan PDAM belum mampu memenuhi aspek
kualitas sebagaimana dipersyaratkan Permenkes 492/2010 dan aspek
kuantitas belum mampu melayani 24 jam. Daftar predikat kinerja PDAM
selengkapnya disajikan pada lampiran VII.
Dari hasil evaluasi tahun 2018 diidentifikasi lima permasalahan kinerja yang
paling signifikan pada PDAM sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Permasalahan Kinerja BUMD
No. Permasalahan Jumlah PDAM
1. Cakupan Pelayanan di bawah 30% 8 PDAM
2. Kehilangan Air (NRW) distribusi lebih 20% 12 PDAM
3. Belum Full Cost Recovery 12 PDAM
4. Belum memenuhi aspek kualitas dan kuantitas 13 PDAM
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 35,71% lebih tinggi dari realisasi tahun
2017 sebesar 33%. Sedangkan capaian IKU tahun 2018 meningkat sebesar
3,82% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 61,11 %.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 56%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 63,78%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan mengingat target
tahun 2019 meningkat. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
IKU agar dapat mencapai target tahun 2019 antara lain melakukan
pembinaan kepada BUMD dalam bentuk rekomendasi perbaikan pada
aspek yang menghambat kinerja.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.2
ISEN MULANG - HARUS 31
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.2 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
1.3.
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi
BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat
tanpa mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan
efisiensi dan produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang
sehat. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
mengamanatkan Rumah Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas
di bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentuk Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
melakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dan kinerja BLUD. IKU “Persentase BLUD yang tata
kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi” merupakan
merupakan indikator untuk mengukur kinerja perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah dalam melakukan pembinaan terhadap BUMD.
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA
109,88% 61,72% 64,93%
32 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
=
BLUD yang tata kelolanya minimal cukup
baik 2018 X 100%
BLUD yang dievaluasi 2018
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik
dari BLUD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai
181,82% dari target sebesar 55%, dengan perhitungan sebanyak 3 BLUD
yang tata kelolanya minimal cukup baik tahun 2018 dari 3 BLUD yang
dievaluasi tahun 2018. Daftar predikat kinerja BLUD selengkapnya
disajikan pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Hasil Evaluasi Kinerja BLUD
No Nama BLU/BLUD Nilai Predikat Kinerja
1 RSUD Mas Amsyar Kabupaten Katingan 66,43 Baik
2 RSUD dr. H. Soemarno Kabupaten Kapuas 62,05 Sedang
3 RSUD Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah 70,24 Baik
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% meningkat 100%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 0%. Demikian pula
dengan capaian IKU tahun 2018 meningkat 181,82% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 0%. Faktor pendukung meningkatnya realisasi
maupun capaian IKU antara lain BLUD yang dievaluasi telah melakukan
perbaikan atas saran yang diberikan oleh BPKP melalui kegiatan evaluasi
tahun sebelumnya maupun bimbingan teknis.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 161,29%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 sudah melebihi target tahun 2019
pada Renstra.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.3.
ISEN MULANG - HARUS 33
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.3 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
Sasaran program Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian merupakan salah satu bentuk dari tugas BPKP dalam
bidang pengawasan yang meliputi audit investigatif, audit dalam rangka
perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli
yang bersifat repersif serta pengkajian ketentuan peraturan yang bersifat
preventif.
Sasaran Program Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian diukur dengan menggunakan enam Indikator Kinerja
Utama (IKU) sebagai berikut:
a. IKU presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
di Persidangan;
b. IKU persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH;
c. IKU persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K;
d. IKU persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K;
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA
0% 0%
181,82%
Sasaran Program Pengawasan 2: Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
34 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Capaian sasaran program diukur melalui empat IKU dengan ringkasan
target, realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
1.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50 27 54,05
1.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72 100 138,89
1.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65 100 153,85
1.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75 NA NA
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa dari empat IKU yang mendukung capaian
sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian”, dua IKU telah memiliki capaian 100% atau lebih dan
satu IKU tidak dapat diukur dan satu IKU belum mencapai target.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Meningkatnya Efektifitas
Hasil Pengawasan Keinvestigasian” ini sebagai berikut:
2.1.
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” merupakan tingkat pemanfaatan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian berupa Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara (LHKPKKN) dan Laporan Pengumpulan dan
Evaluasi Bukti Dokumen Elektronik (LPEBDE) pada sidang pengadilan.
ISEN MULANG - HARUS 35
LAPORAN KINERJA 2018
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan” tahun 2018 adalah sebesar 27,03% atau
tercapai 54,05% dari target sebesar 50%. Realisasi tersebut diperoleh dari
pelaksanaan 10 kali Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang
Pengadilan pada tahun 2018 dibandingkan dengan 37 Laporan Hasil
Pengawasan keinvestigasian yaitu Laporan Hasil Pengawasan Kerugian
Keuangan Negara (LHPKKN) dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018)
sebanyak 37 laporan. Sedangkan Laporan Pengumpulan dan Evaluasi
Bukti Dokumen (LPBEDE) sampai tahun 2018 tidak ada laporan yang
diterbitkan.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 27,03% lebih rendah
78,71% dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 105,71%.
Begitu juga capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 51,65% dibandingkan
dengan capaian tahun 2017 sebesar 105,71%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 60%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 45,05%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 baik dan perlu ditingkatkan. Upaya
yang dilakukan untuk dapat mencapai target tahun 2019 diantaranya
berkoordinasi dengan penegak hukum agar proses pemberkasan
dilanjutkan ke persidangan lebih cepat.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.4
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
=
PKA Tahun 2018
X 100% LHPKKN+LPEBDE tiga tahun terakhir
36 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.4
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
2.2.
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH” merupakan tingkat penyelesaian penugasan bidang investigasi
berupa audit investigatif yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh
APH.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
=
LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan
APH 2018 X 100%
LHAI yang terbit 2018
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai
138,89% dari target sebesar 72%, dengan perhitungan sebanyak tiga
Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh APH pada tahun 2018 dibandingkan dengan tiga LHAI
yang diterbitkan pada tahun 2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU
tahun 2018 lebih tinggi 38,89% dibandingkan dengan capaian tahun 2017
sebesar 100%.
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA NA
105,71%
54,06%
ISEN MULANG - HARUS 37
LAPORAN KINERJA 2018
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 75%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 133,33%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu dipertahankan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantaan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
2.3.
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K” merupakan tingkat pemanfaatan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian berupa laporan hasil audit infestigatif, laporan hasil
pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan dalam
rngka pemberian rekomendasi strategis yang dapt ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola dan/mencegah
tindak pidana korupsi berulang.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHP Keinvestigasian yang TL/dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahun berjalan X 100%
LHP Keinvestigasian yang terbit pada tahun berjalan
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA NA
100% 138,89%
38 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai
153,85% dari target sebesar 65%, dengan perhitungan sebanyak tiga
Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian (LHAI + Laporan Hasil
Pengawasan atas Current Issues + Laporan Hasil Pengawasan dalam
rangka pemberian Rekomendasi Strategis/RS) yang ditindaklanjuti dan
dimanfaatkan oleh K/L/P/K pada tahun 2018 dibandingkan dengan tiga
Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian yang diterbitkan pada tahun
2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU
tahun 2018 lebih tinggi 53,85% dibandingkan dengan capaian tahun 2017
sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 142,86%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu dipertahankan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA NA
166,67% 153,85%
ISEN MULANG - HARUS 39
LAPORAN KINERJA 2018
2.4.
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” merupakan tingkat pemanfaatan atas hasil audit penyesuaian
harga oleh penanggung jawab kegaiatan atau pengguna barang/jasa.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA Eskalasi harga yang ditindaklanjuti 2018
X 100% LHA Eskalasi harga
2018
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun 2018 tidak dapat diukur karena tidak ada
permintaan audit penyesuaian harga pada tahun 2018.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA NA NA NA
40 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi” merupakan tingkat K/L/P/K yang
telah mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk
Assesment (FRA).
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase
K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”.
Capaian IKU diuraikan sebagai berikut:
3.1.
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
IKK “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)” merupakan tingkat penyelesaian penugasan Fraud Control Plan
(FCP) termasuk Fraud Risk Assesment (FRA) baik atas permintaan K/L/P/K
dan inisiatif sendiri yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh
K/L/P/K.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
=
K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan
X 100% Penugasan yang telah dilakukan pada tahun
berjalan
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 192,31%
dari target sebesar 52%, dengan perhitungan empat K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada tahun 2018 dibandingkan
dengan empat penugasan yang telah dilakukan (Sosialisasi + Diagnostic
Assessment + Bimbingan Teknis Implementasi + Evaluasi + Monitoring)
termasuk FRA pada tahun 2018.
Sasaran Program Pengawasan 3 Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
ISEN MULANG - HARUS 41
LAPORAN KINERJA 2018
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% sama
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula
dengan capaian IKU tahun 2018 meningkat 92,31% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 55%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 181,82%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi” merupakan tingkat K/L/P/K yang mengimplentasikan
sistem pengaduan masyarakat.
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase
K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang menjadi
anggota komunitas pembelajar anti korupsi dan telah
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”.
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA
Sasaran Program Pengawasan 4 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap
Korupsi
200%
NA
192,31%
42 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat terhadap korupsi” ini adalah:
5.1.
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”
merupakan tingkat K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II dilingkungan K/L/P
atau unit kerja setara dilingkungan korporasi yang memenuhi tiga unsur
kriteria yaitu:
a. Mempunyai daftar resiko fraud yang terungkap dari hasil kegiatan
pembelajaran KPAK;
b. Mempunyai rencana penanganan resiko fraud yang dibahas bersama
dengan anggota KPAK;
c. Mempunyai peraturan K/L/P/K mengenai sistem pengaduan
masyarakat/whistleblowing, atau belum mempunai peraturan K/L/P/K
mengenai sistem pengaduan masyarakat/whistleblowing namun
menyatakan kesediaannya untuk dilakukan bimtek pengembangan
sistem pengaduan masyarakat/whistleblowing.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
=
K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur
kriteria X 100%
K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota
KPAK
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat” tahun 2018 adalah sebesar 66,67% atau tercapai 102,57%
dari target sebesar 65%, dengan perhitungan 4 K/L/P/K atau unit kerja
eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di lingkungan korporasi
yang telah memenuhi tiga unsur kriteria dibandingkan dengan 6 K/L/P/K
atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P atau unit kerja setara di
ISEN MULANG - HARUS 43
LAPORAN KINERJA 2018
lingkungan Korporasi yang telah menjadi anggota dari Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 66,67% lebih rendah 33,33%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Namun demikian
capaian IKU tahun 2018 lebih tinggi 2,57% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017 sebesar 100% .
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 95,24%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.9
Gambar 3.9 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”
dilengkapi dengan tiga indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun
2018 disajikan pada Tabel 3.6.
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
NA
166,67% 102,57%
Sasaran Program Pengawasan 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
NA
44 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Tabel 3.6 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
No. Indikator Kinerja Sasaran
Program Satuan Target Realisasi
Capaian (%)
5.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100 100,00
5.2 Persentase Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Maturitas Level 3
% 71 78,57 110,00
5.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Maturitas Level 2
% 29 21,43 124,99
Dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”, seluruh IKU
memiliki capaian 100% atau lebih.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi lima sub unsur yang masih
memerlukan perbaikan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Lima Sub Unsur yang Masih Memerlukan Perbaikan
No. Sub Unsur Jumlah Pemda
1. Perwujudan peran APIP yang efektif 15
2. Reviu atas kinerja 15
3. Informasi yang relevan 4
4. Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif 4
5. Evaluasi Terpisah 4
Perkembangan tingkat maturitas SPIP sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2018 disajikan pada Gambar 3.10 dan Tabel 3.8.
ISEN MULANG - HARUS 45
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.10 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018
Tabel 3.8 Tingkat maturitas SPIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018
No. Level Jumlah Pemda
2015 2016 2017 2018
1. 1 - 4 4 0
2. 2 - 11 7 9
3. 3 - 0 4 6
Jumlah Pemda 15 15 15
Daftar nama pemda dengan skor dan level maturitas SPIPnya pada tahun
2018 selengkapnya disajikan pada lampiran V.
Uraian capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
5.1.
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3”
merupakan kualitas penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi yang
diharapkan berada pada level 3. Sebagaimana Maturitas SPIP K/L,
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi juga diukur menggunakan skala 0-5.
Semakin tinggi nilai Maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan
SPIP yang semakin baik.
2015 2016 2017 2018
0
4 4
00
11
7
9
0 0
4
6
Level 1 Level 2 Level 3
46 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
= Pemprov Min Level 3 SPIP
X 100% Pemprov
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP
level 3” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 100% dari target
sebesar 100%.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% meningkat 100%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 0,00%. Faktor
pendukung meningkatnya realisasi maupun capaian IKU antara lain adanya
pendekatan kepada Pemda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan
diadakannya sosialisasi maupun workshop terkait Maturitas SPIP.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Memberikan atensi kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk
memperbaiki kelemahan SPIP berdasarkan hasil penilaian maturitas
SPIP, khususnya di area penilaian risiko;
2. Melakukan pembinaan atas Maturitas SPIP kepada Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah khususnya terkait area of improvement;
3. Melaksanakan reviu dan pemantauan berkelanjutan atas
pengimplementasian SPIP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.11.
ISEN MULANG - HARUS 47
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.11 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
5.2.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 3” merupakan kualitas penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah
Kabupaten/Kota yang diharapkan berada pada level 3. Sebagaimana
Maturitas SPIP K/L dan Pemerintah Provinsi, Maturitas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota diukur dengan menggunakan skala 0-5. Semakin tinggi
nilai Maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang
semakin baik.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 3 SPIP X 100%
Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 78,57% atau mencapai 110%
dari target sebesar 71,43%, dengan perhitungan 11 Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal level 3 dibandingkan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
NA
100%
NA NA
48 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
dengan 14 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai minimal level 3 sebagai
berikut:
Tabel 3.9 Capaian Tingkat Maturitas SPIP Level 3
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kota Palangka Raya 3.0375 3 Sudah Reviu Rendal
2. Kabupaten Lamandau 3.0602 3 Sudah Reviu Rendal
3. Kabupaten Kotawaringin Barat 3,0000 3 Sudah Reviu Rendal
4. Kabupaten Kotawaringin Timur 3,0375 3 Sudah Reviu Rendal
5. Kabupaten Barito Selatan 3,1580 3 Proses Reviu Rendal
6. Kabupaten Seruyan 3,1125 3 Proses Reviu Rendal
7. Kabupaten Pulang Pisau 3,0977 3 Proses Reviu Rendal
8. Kabupaten Sukamara 3,0227 3 Hasil QA Perwakilan
9. Kabupaten Gunung Mas 3,0602 3 Hasil QA Perwakilan
10. Kabupaten Barito Utara 3,0000 3 Hasil QA Perwakilan
11. Kabupaten Kapuas 3,0000 3 Hasil QA Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 78,53% meningkat 42,82
% dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 35,71%. Demikian
pula dengan capaian IKU tahun 2018 meningkat 10% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 100%. Faktor pendukung meningkatnya
realisasi maupun capaian IKU antara lain adanya pendekatan kepada
Pemda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan diadakannya
sosialisasi maupun workshop terkait Maturitas SPIP. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 78,57%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 78,57%. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Memberikan atensi kepada Bupati/Walikota untuk memperbaiki
kelemahan SPIP berdasarkan hasil penilaian maturitas SPIP,
khususnya di area penilaian risiko;
ISEN MULANG - HARUS 49
LAPORAN KINERJA 2018
2. Melakukan pembinaan atas Maturitas SPIP kepada Pemerintah Daerah
khususnya terkait area of improvement;
3. Melaksanakan reviu dan pemantauan berkelanjutan atas
pengimplementasian SPIP di seluruh Pemerintah Daerah.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
5.3.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level
2” merupakan perbandingan antara pemerintah daerah yang maturitas
SPIPnya berada pada level 2 dengan jumlah pemerintah kabupaten/kota
yang ada di Kalimantan tengah.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2 SPIP X 100%
Pemkab/kota
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
NA
0%
100%
110%
50 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 21,43% atau mencapai 124,99%
dari target sebesar 28,57%, dengan perhitungan 3 Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan maturitas SPIP minimal level 2 dibandingkan
dengan 14 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
Pemerintah Kabupaten yang sudah mencapai level 2 sebagai berikut:
Tabel 3.10 Pemerintah Kabupaten yang sudah mencapai Maturitas SPIP Level 2
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kabupaten Katingan 2,6205 2 Hasil QA Perwakilan
2. Kabupaten Barito Timur 2,2966 2 Hasil Penilaian Perwakilan
3. Kabupaten Murung Raya 2,5445 2 Hasil Penilaian Perwakilan
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 21,43 % meningkat
14,28% dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 35,71 %.
Demikian pula dengan capaian IKU tahun 2018 meningkat 24,99%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%. Faktor
pendukung meningkatnya realisasi maupun capaian IKU antara lain adanya
pendekatan kepada Pemda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan
diadakannya sosialisasi maupun workshop terkait Maturitas SPIP.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 21,43%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 124,99%. Hal
ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Memberikan atensi kepada Bupati untuk memperbaiki kelemahan SPIP
berdasarkan hasil penilaian maturitas SPIP, khususnya di area
penilaian risiko;
2. Melakukan pembinaan atas Maturitas SPIP kepada Pemerintah Daerah
khususnya terkait area of improvement;
ISEN MULANG - HARUS 51
LAPORAN KINERJA 2018
3. Melaksanakan reviu dan pemantauan berkelanjutan atas
pengimplementasian SPIP di seluruh Pemerintah Daerah.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan
tahun 2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah yang memadai sesuai
praktik terbaik yang berlaku secara internasional adalah menjadi impian
bangsa Indonesia. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menargetkan kapabilitas
APIP di tahun 2019 berada pada Level-3 dari skor Level 1-5 sesuai kriteria
penilaian internasional Internal Audit Capability Model (IACM). Namun
demikian untuk meningkatkan kapabilitas APIP diperlukan dukungan dan
komitmen dari seluruh pimpinan kementerian, lembaga, pemerintah daerah
sebagai shareholders APIP, serta pimpinan APIP sendiri.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
NA
124,99%
Sasaran Program Pengawasan 6 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
NA
100%
52 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Sasaran program didukung tiga indikator kinerja utama yang capaiannya
pada tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2 Plus atau Level 3
% 100 100 100
7.2 Persentase APIP Pemerintah Kab./Kota dengan Kapabilitas Level 2 Plus atau Level 3
% 78,57 71,43 90,91
7.3 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
% 21,43 28,57 100
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang
mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan
intern Pemerintah Daerah”, dua IKU memiliki nilai capaian outcome 100%
atau lebih. Dari 15 Pemda yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah
sebanyak 11 Pemda memperoleh tingkat Kapabilitas APIP level 2 plus atau
level 3, dan 4 pemda masih berada pada level 2.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi 45 pernyataan yang masih
memerlukan perbaikan sebagai berikut:
ISEN MULANG - HARUS 53
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.14 Sebaran Pernyataan/KPA yang masih memerlukan perbaikan
bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencapai Kapabilitas APIP Level 3
Pernyataan
Pern
Pernyataan
ELEMEN 2
Pernyataan
Pernyataan
ELEMEN 3
Pern
Pern
ELEMEN 1
Pernyataan
Pernyataan
ELEMEN 6
54 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Perkembangan tingkat kapabilitas APIP sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2018 disajikan pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Tingkat Kapabilitas APIP Pemda
di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 - 2018
Daftar nama pemda dan level kapabilitas APIP nya pada tahun 2018
selengkapnya disajikan pada lampiran VI.
Uraian capaian IKU sasaran program sebagai berikut:
6.1.
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3”
mencerminkan kualitas Kapabilitas APIP Provinsi yang diharapkan berada
pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5. Semakin
tinggi nilai Kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik
dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern. Tingkat Kapabilitas
APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas yang dilaksanakan
oleh BPKP berdasar hasil penilaian sendiri oleh APIP K/L/Pemda
menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan
oleh BPKP dengan quality assurance dari BPKP.
0 2 4 6 8 10 12 14 16
2015
2016
2017
2018
Jumlah APIP
Tah
un
Tingkat Kapabilitas APIP Pemda tahun 2015 s.d. 2018
Level 2 Plus dan Level 3 Level 2 Level 1
ISEN MULANG - HARUS 55
LAPORAN KINERJA 2018
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
=
Pemprov Min Level 2 Plus atau Level 3 APIP
X 100%
Pemprov
Dari hasil assessment terhadap pencapaian level kapabilitas APIP,
Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah sudah mencapai level 2 Plus
sehingga realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan
Kapabilitas Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 100% dari target
sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi
IKU tahun 2018 sebesar 100% menunjukkan bahwa target untuk IKU
pertama pada sasaran program 6 telah tercapai. Namun masih diperlukan
langkah-langkah lanjutan seperti monitoring, bimbingan teknis dan re-
assessment agar Kapabilitas Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah
dapat mencapai level 3 penuh di Tahun 2019.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Melakukan Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP dengan pendalaman
materi pada pelaksanaan Audit Kinerja atas aspek 3E, pelaksanaan
PPBR atas risiko OPD, dan implementasi mekanisme pengawasan
jajaran pimpinan daerah atas kinerja APIP;
2. Menyelenggarakan diklat teknis subtantif bekerjasama dengan
pusdiklatwas BPKP untuk materi-materi yang dibutuhkan oleh APIP di
Provinsi Kalimantan Tengah;
3. Mengintensifkan pelaksanaan PPM bersama dengan lokasi kegiatan di
kantor Inspektorat yang bersedia menjadi penyelenggara kegiatan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.16.
56 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Gambar 3.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
6.2.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3” mencerminkan kualitas Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota yang
diharapkan berada pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan
skala 1-5. Semakin tinggi nilai Kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP
yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern.
Tingkat Kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas
yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP
Pemda menggunakan pedoman penilaian Kapabilitas APIP yang
dikembangkan oleh BPKP dengan quality assurance dari BPKP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
=
Pemkab/kota Min Level 2 Plus atau Level 3 APIP
X 100%
Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 71,43% atau tercapai
Kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah saat ini telah mencapai level 2 Plus.
Capaian kinerja pada IKU "Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3" telah mencapai 100%, namun realisasi kinerja masih perlu ditingkatkan agar dapat mencapai level 3 penuh di Tahun 2019.
ISEN MULANG - HARUS 57
LAPORAN KINERJA 2018
90,91% dari target sebesar 78,57%, dengan perhitungan 10 Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan kapabilitas minimal APIP level 2 Plus atau level 3
APIP dibandingkan dengan 14 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Belum
tercapainya target IKU ini terutama dikarenakan beberapa APIP belum
mampu melaksanakan kegiatan audit kinerja dengan aspek 3E dan
menyusun perencanaan pengawasan (PKPT) berbasis risiko secara
mandiri sehingga diperlukan bimbingan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level
2 Plus atau level 3 sebagai berikut:
Tabel 3.12 APIP pada Level 2 Plus atau Level 3
No. Nama APIP Level
1. Kota Palangka Raya 2 Plus
2. Kabupaten Kapuas 2 Plus
3. Kabupaten Murung Raya 2 Plus
4. Kabupaten Barito Selatan 2 Plus
5. Kabupaten Barito Utara 2 Plus
6. Kabupaten Katingan 2 Plus
7. Kabupaten Kotawaringin Timur 2 Plus
8. Kabupaten Kotawaringin Barat 2 Plus
9. Kabupaten Seruyan 2 Plus
10. Kabupaten Lamandau 2 Plus
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 71,43% meningkat
1000% dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 7,14%.
Sedangkan capaian IKU tahun 2018 menurun 9,09% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 100%. Faktor yang menyebabkan realisasi
IKU meningkat yaitu karena di tahun 2018 terdapat peningkatan target APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3 menjadi 11 APIP
dibandingkan dengan target tahun 2017 yang hanya 1 APIP.
58 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 71,43%. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk dapat mencapai target di tahun 2019 maka
masih diperlukan langkah-langkah peningkatan kapabilitas APIP.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Melakukan Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP dengan pendalaman
materi pada pelaksanaan Audit Kinerja atas aspek 3E, pelaksanaan
PPBR atas risiko OPD, dan implementasi mekanisme pengawasan
jajaran pimpinan daerah atas kinerja APIP,
2. Menyelenggarakan diklat teknis subtantif bekerjasama dengan
pusdiklatwas BPKP untuk materi-materi yang dibutuhkan oleh APIP di
Kabupaten/Kota,
3. Mengintensifkan pelaksanaan PPM bersama dengan lokasi kegiatan di
kantor Inspektorat yang bersedia menjadi penyelenggara kegiatan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.17.
Gambar 3.17 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
NA 100% 100%
90,91%
ISEN MULANG - HARUS 59
LAPORAN KINERJA 2018
5.3.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2” merupakan perbandingan antara jumlah APIP Kabupaten/Kota
yang dinyatakan kapabilitasnya berada pada level 2 dibanding dengan
jumlah APIP yang ada. Target pada IKU ini pada renstra 2015-2019
semakin menurun hingga ditargetkan 0% pada tahun 2019 karena
diharapkan pada tahun 2019 seluruh APIP Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimatan Tengah dapat mencapai level 3.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
=
Pemkab/kota Min Level 2 APIP
X 100%
Seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 28,57% atau 100% dari
target sebesar 21,43%, dengan perhitungan 4 Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan kapabilitas minimal level 2 APIP dibandingkan dengan 14 APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota mitra.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai Kapabilitas APIP level
2 sebagai berikut:
Tebel 3.13 APIP dengan Kapabilitas Level 2
No. Nama APIP Level
1. Kabupaten Pulang Pisau 2
2. Kabupaten Barito Timur 2
3. Kabupaten Sukamara 2
4. Kabupaten Gunung Mas 2
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 28,57% lebih baik dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 71,43%. Namun capaian IKU tahun 2018 lebih
rendah 25% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 125%.
60 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 0%, namun sampai
dengan tahun 2018 masih terdapat empat APIP Pemda berada pada level
2. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 antara lain:
1. Melakukan Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP dengan pendalaman
materi pada pelaksanaan Audit Kinerja atas aspek 3E, pelaksanaan
PPBR atas risiko OPD, dan implementasi mekanisme pengawasan
jajaran pimpinan daerah atas kinerja APIP,
2. Menyelenggarakan diklat teknis subtantif bekerjasama dengan
pusdiklatwas BPKP untuk materi-materi yang dibutuhkan oleh APIP di
Kabupaten,
3. Mengintensifkan pelaksanaan PPM bersama dengan lokasi kegiatan di
kantor Inspektorat yang bersedia menjadi penyelenggara kegiatan.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
NA
100%
100% 100%
ISEN MULANG - HARUS 61
LAPORAN KINERJA 2018
Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat Utama” didukung dengan satu IKU “Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10". Persepsi
kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu
keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan
dapat terpenuhi. Pernyataan puas atau tidak puas diperoleh melalui survei
dengan menyebarkan kuesioner kepada para penerima layanan, dalam hal
ini pegawai, dari seluruh unit kerja di lingkungan BPKP secara uji petik dan
dihitung menggunakan metode skala 1-10. Survey yang dilakukan meliputi
tiga bidang layanan yaitu kepegawaian, keuangan, serta umum.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” sebesar
7,96 skala atau mencapai 99,50% dari target tahun 2018 sebesar 8 skala.
Capaian tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada
pelayanan Bagian Tata Usaha.
Capaian IKU sebesar 99,50% menunjukkan bahwa layanan belum
sepenuhnya memenuhi harapan stakeholders. Belum tercapainya target
IKU antara lain disebabkan layanan dibidang umum belum sepenuhnya
optimal. Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian IKU
antara lain menambah pegawai dibidang tata usaha, menata kembali layout
ruangan, meningkatkan partisipasi pegawai tata usaha agar lebih optimal
dalam memberikan pelayanan melalui rapat staf dan/atau brain storming
secara berkala.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 99,50% lebih rendah 11,36%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 110,86%. Namun
dengan capaian IKU tahun 2018 lebih tinggi 0,2 dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 7,76 . Kondisi ini disebabkan belum
optimalnya layanan di bidang umum yang terkait dengan kenyamanan
Sasaran Program Dukungan Pengawasan
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan Atas Pelayanan Sekretariat Utama
62 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
ruang kerja para pegawai dan kurangnya tenaga ketatausahaan dalam
mendukung pencapaian kinerja perwakilan yang optimal.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 8, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 99,50%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai target
tahun 2019 antara lain:
1) Menambah pegawai dibidang tata usaha;
2) Menata kembali layout ruangan;
3) Meningkatkan partisipasi pegawai tata usaha agar lebih optimal dalam
memberikan pelayanan melalui rapat staf dan/atau brain storming secara
berkala.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10
6,4
6,6
6,8
7
7,2
7,4
7,6
7,8
8
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
105,71%
99,50%
110,86%
106,14%
ISEN MULANG - HARUS 63
LAPORAN KINERJA 2018
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Dalam Perkin tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
ditargetkan 6 sasaran kegiatan pengawasan dengan 6 indikator kinerja
kegiatan (IKK) dan 2 sasaran kegiatan dukungan pengawasan dengan 4
IKK. Capaian IKK tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan
Tahun 2018
No.
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian Kinerja
Sasaran Kegiatan Pengawasan
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Laporan
53 59 111,32%
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah LHP Siskeudes BPKP Perwakilan
Laporan
13 21 161,54%
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
3.1 Jumlah LHP SIMDA BPKP Perwakilan
Laporan
3 10 333,33%
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah LHP BPKP Perwakilan
Laporan
77 130 168,83%
5 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Laporan
20 20 100%
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilita APIP Perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan
32 51 159,38%
Sasaran Kegiatan Dukungan
1 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
1.1 Jumlah layanan dukungan manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 57 57 100%
2 Termanfaatkannya Aset secara optimal
2.1 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 4 4 100%
2.2 Tersedianya meubelair perwakilan BPKP
Unit 99 107 108,08%
64 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
No.
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian Kinerja
2.3 Terlaksananya rehabilitasi kantor Perwakilan BPKP
Unit 232 232 100%
Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di
Perwakilan” didukung satu IKK“ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 59 laporan atau mencapai 111,32%
dari target sebanyak 53 laporan.
PSN yang dilakukan pengawasan (Monitoring, reviu, evaluasi dll) oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018 sebanyak 9
PSN dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.15 PSN yang Dilakukan Pengawasan Tahun 2018
No. Jenis PSN Jumlah PSN
1 Pembangunan Rel Kereta Api 1
2 Pembangunan Gardu Induk 1
3 Pembangunan Pembangkit Listrik 2
4 Ketahanan Pangan 1
5 Revitalisasi Pembangunan Bandara Tjilik Riwut 1
6 Tanah Obyek Reforma Agraria 1
7 Perhutanan 1
8 Peremajaan Perkebunan Rakyat 1
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp1.701.147.474,00 atau 98,89% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp1.720.329.000,00 dan dengan SDM sebanyak 2413 OH atau 92,81%
dari rencana tahun 2018 sebanyak 2600 OH.
Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
ISEN MULANG - HARUS 65
LAPORAN KINERJA 2018
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 111,32% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 98,89%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar
111,32% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018
sebesar 92,81%.
.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di
Perwakilan ” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 21 laporan atau mencapai 161,54%
dari target sebanyak 13 laporan.
Tabel 3.16 Implementasi Siskeudes tahun 2015 s.d. tahun 2018
No. Pemda Jumlah Desa
Jumlah Desa yang mengimplementasikan
Siskeudes
2015 2016 2017 2018
1. Kabupaten Kotawaringin Barat
81 - 81 81 81
2. Kabupaten Kotawaringin Timur
168 - 168 168 168
3. Kabupaten Kapuas 214 214 214 214 214
4. Kabupaten Barito Selatan
86 - 86 86 86
5. Kabupaten Barito Utara
93 - 93 93 93
6. Kabupaten Sukamara
29 29 29 29 29
7. Kabupaten Lamandau
85 - 85 85 85
8. Kabupaten Seruyan 97 - 97 97 97
9. Kabupaten Katingan 154 154 154 154 154
Sasaran Kegiatan 2 : Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di Perwakilan
66 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
No. Pemda Jumlah Desa
Jumlah Desa yang mengimplementasikan
Siskeudes
2015 2016 2017 2018
10. Kabupaten Pulang Pisau
95 - 95 95 95
11. Kabupaten Gunung Mas
115 - 115 115 115
12. Kabupaten Barito Timur
101 - 101 101 101
13. Kab. Murung Raya 116 116 116 116 116
Jumlah 1.434 513 1.434 1.434 1.434
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp97.166.266,00 atau 99,51% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp97.643.000,00 dan dengan SDM sebanyak 389 OH atau 74,81% dari
rencana tahun 2018 sebanyak 520 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 161,54% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,51%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara
efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar
161,54% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar
74,81% .
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan
SIMDA di Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 10 laporan atau mencapai 333,33%
dari target sebanyak 3 laporan.
Sasaran Kegiatan 3: Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
ISEN MULANG - HARUS 67
LAPORAN KINERJA 2018
Tabel 3.17 Implementasi Simda tahun 2015 s.d. tahun 2018
No. Pemda Jumlah Prov/Kab/Kota yang
mengimplementasikan Simda
2015 2016 2017 2018
1. Provinsi Kalimantan Tengah V V V V
2. Kabupaten Kotawaringin Barat Tidak Tidak Tidak V
3. Kabupaten Kotawaringin Timur V V V V
4. Kabupaten Kapuas V V V V
5. Kabupaten Barito Selatan V V V V
6. Kabupaten Barito Utara V V V V
7. Kabupaten Sukamara V V V V
8. Kabupaten Lamandau V V V V
9. Kabupaten Seruyan Tidak Tidak Tidak V
10. Kabupaten Katingan V V V V
11. Kabupaten Pulang Pisau V V V V
12. Kabupaten Gunung Mas V V V V
13. Kabupaten Barito Timur V V V V
14. Kabupaten Murung Raya V V V V
15. Kota Palangka Raya Tidak V V V
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp86.122.099,00 atau
94,06% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp91.557.000,00 dan dengan
SDM sebanyak 292 OH atau 243,33% dari rencana tahun 2018 sebanyak
120 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
SIMDA BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 333,33% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 94,06%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 333,33% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 243,33%.
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas
nasional” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan”.
Sasaran Kegiatan 4: Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
68 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 130 laporan atau mencapai
168,83% dari target sebanyak 77 laporan.
Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah terkait realisasi output "Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan" antara lain :
1. Laporan Hasil Pengawasan Audit
Selama tahun 2018 telah dilakukan audit kinerja pelayanan pemda
bidang perumahan, kesehatan dan pendidikan, audit kinerja Program
JKN, audit atas PNBP pertambangan, audit perhitungan kerugian
negara, audit atas laporan keuangan program PHLN, dan probity audit.
2. Laporan Hasil Pengawasan Pemantauan
Kegiatan pemantauan yang telah dilakukan dalam tahun 2018 berupa
monitoring DAK bidang kesehatan dan sarana dan prasarana.
3. Laporan Hasil Pengawasan Evaluasi
Kegiatan evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi implementasi
siskeudes, EKPPD, Evaluasi Kinerja PDAM, Evaluasi Kinerja BLUD,
4. Laporan Hasil Pengawasan Review
Kegiatan reviu yang dilakukan dalam tahun 2018 berupa reviu tata
kelola PSN, Reviu Program Hibah Air Minum dan Air Limbah.
5. Laporan Hasil Pengawasan PKA
Pemberian keterangan ahli yang dilakukan selama tahun 2018 berupa
Pemberian Keterangan Ahli Dugaan Tindak Pidana Korupsi dari
permintaan Aparat Penegak Hukum.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp698.526.407,00 atau 99,62% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp701.160.000,00 dan dengan SDM sebanyak 4.468 OH atau 142,20%
dari rencana tahun 2018 sebanyak 3.142 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
ISEN MULANG - HARUS 69
LAPORAN KINERJA 2018
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 168,83% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,62%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi
ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 168,83% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 142,20%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 20 laporan atau mencapai 100%
dari target sebanyak 20 laporan.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 20 laporan sama dengan realisasi
tahun 2017 sebanyak 20 laporan. Demikian juga dengan capaian output
tahun 2018 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2017 sebesar
100%.
Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp399.564.581,00 atau
99,78% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp400.460.000,00 dan dengan
SDM sebanyak 648 OH atau 64,16% dari rencana tahun 2018 sebanyak
1.010 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan
Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100%
lebih tingg dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar
99,78%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100%
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 64,16%.
Sasaran Kegiatan 6: Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan
70 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan” didukung satu IKK “ Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 51 laporan atau mencapai 159,38%
dari target sebanyak 32 laporan.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 51 laporan meningkat sebanyak 35
laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 16 laporan.
Demikian juga dengan capaian output tahun 2018 sebesar 159,38%
meningkat 59,38% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
100%. Faktor pendukung meningkatnya kinerja output antara lain adanya
kenaikan target PK APIP Level 3 yang ditetapkan.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp576.443.447,00 atau 99,54% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp579.104.000,00 dan dengan SDM sebanyak 1329 OH atau 91,46% dari
rencana tahun 2018 sebanyak 1.453 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi
ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 159,38% lebih
tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,54%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan
Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai
secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018
sebesar 159,38% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018
sebesar 91,46%.
Sasaran Kegiatan 6: Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan
ISEN MULANG - HARUS 71
LAPORAN KINERJA 2018
Sasaran kegiatan ” Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu
IKK “ Jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 57 laporan atau mencapai 100%
dari target sebanyak 57 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen
sebanyak 57 laporan disajikan pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2018.
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH
OUTPUT
1 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 1 Laporan
2 Perjanjian Kinerja (Perkin) 1 Laporan
3 Laporan kinerja 4 Laporan
4 Laporan SPIP 4 Laporan
5 Laporan Realisasi Target Output 8 Laporan
6 Laporan GDN 12 laporan
7 Laporan Pelaksanaan PPM 4 laporan
8 LaporanTindak Lanjut Hasil Pengawasan 4 laporan
9 Laporan Keuangan 13 Laporan
10 Laporan BMN 2 laporan
11 Laporan Kehumasan 4 laporan
Jumlah 57 Laporan
Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp578.586.340,00 atau 99,77% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp579.893.000,00 dan dengan SDM sebanyak 2.941 OH atau 184,16%
dari rencana tahun 2018 sebanyak 1.597 OH.
Sasaran Kegiatan 7.1 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
72 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Laporan Dukungan
Manajemen Perwakilan” telah/belum tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,77%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Tersedianya
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan” belum tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100% lebih rendah
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 184,16%.
Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung 3
IKK dengan target, realisasi dan capaian sebagaiamana disajikan pada
Tabel 3.19.
Tabel 3.19 Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan
Dukungan 2
No. IKK Satuan Target Realisa
si
Capaian
(%)
7.2.1 Tersedianya alat
pengolahan data BPKP
Unit 4 4 100%
7.2.2 Tersedianya meubelair
perwakilan BPKP
Unit 99 107 108,08%
7.2.3 Terlaksananya
rehabilitasi kantor
perwakilan BPKP
Unit 232 232 100%
Uraian capaian IKK sasaran kegiatan dukungan “Termanfaatkannya aset
secara optimal” sebagai
7.2.1.
Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak 4 unit atau 100% dari target
sebesar 4 unit. Realisasi sebanyak 4 unit merupakan realisasi alat
pengolahan data berupa Laptop.
Sasaran Kegiatan 7. 2: Termanfaatkannya aset secara optimal
ISEN MULANG - HARUS 73
LAPORAN KINERJA 2018
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp57.650.000,00 atau
100% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp57.650.000,00.
7.2.2
Tersedianya Meubelair Perwakian BPKP
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak 107 unit atau 108,08% dari
target sebesar 99 unit. Realisasi sebanyak 107 unit merupakan penyediaan
meubelair berupa peralatan dan faslilitas perkantoran.
IKK didukung dengan anggaran sebesar Rp271.965.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp271.633.000,00 atau 99,88% dari anggaran tahun 2018.
7.2.3.
Tersedianya Rehabilitasi Kantor Perwakilan BPKP
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak 232 unit/m2 atau 100% dari
target sebesar 232 unit/m2. Realisasi sebanyak 232 unit/m2 merupakan
rehabilitasi atas kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah.
IKK didukung dengan anggaran sebesar Rp.570.435.000,00 terealisasi
sebesar Rp.569.704.000,00 atau 99,87%.
3. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
a. Kinerja Lain
Selain kinerja pengawasan dan dukungan pengawasan yang diuraikan
di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah juga
melaksanakan inovasi diantaranya:
1) Penggunaan aplikasi DUPAK online untuk mempermudah PFA
dalam penyusunan angka kredit;
2) Penyelenggaraan PPM bersama dalam rangka transfer ilmu kepada
Inspektorat daerah di lingkungan Kalimantan Tengah;
3) Menjadi fasilitator dalam kegiatan telaah sejawat antar APIP daerah
di wilayah Kalimantan Tengah dalam rangka peningkatan mutu
pengawasan Inspektorat Daerah;
4) Penyederhanaan Administrasi Perjalanan Dinas untuk meningkatkan
penatausahaan perjalanan dinas.
74 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
b. Penghargaan
Penghargaan tingkat Nasional dan Daerah yang diterima oleh
perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sampai
dengan 2018 adalah:
Tabel 3.20 Daftar Penghargaan selama tahun 2015 s.d 2018
No. Nama Penghargaan Instansi/ Lembaga
yang Memberi Penghargaan
Tahun Uraian Ringkas Penghargaan
1. Terbaik kedua Indikator Pelaksanaan Anggran (IKPA) Semester I 2018
Kementerian Keuangan
2018 Penghargaan diberikan atas
pencapaian 98,68 (sangat baik)
2. Unit Kerja Perwakilan BPKP Berkinerja Terbaik IV
BPKP 2016 Penghargaan diberikan kepada unit
kerja Perwakilan BPKP dengan kinerja
terbaik
3. Terbaik III Pengelolaan Data Hasil Pengawasan dan Pemenfaatan Teknologi Informasi
BPKP 2016 Penghargaan diberikan kepada unit kerja BPKP dengan
pemanfaatan aplikasi pengelolaan hasil
pengawasan terbaik
4. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah dengan Tingkat Rekonsiliasi Terbaik ke-4
Kementerian Keuangan
2015 Penghargaan diberikan kepada
UAPPA-W kategori B dengan tingkat
rekonsiliasi terbaik tahun 2014
B. REALISASI KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018
sebesar Rp16.205.690.000,00 atau terserap 99,42% dibandingkan dengan
anggaran tahun 2018 sebesar Rp16.300.870.000,00. Rincian anggaran per
program dan per jenis belanja dapat dilihat pada Tabel 3.18 dan Gambar 3.20.
ISEN MULANG - HARUS 75
LAPORAN KINERJA 2018
Tabel 3.21
Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran
(Rp) %
1 Program Dukungan Manajeman dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1.1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
11.230.674.000,00 11.169.145.000,00 99,45
1.2 Fasilitas Dukungan Manajemen
579.893.000,00 578.586.000,00 99,77
1.3 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
900.050.000,00 898.987.000,00 99,88
Jumlah 12.710.617.000,00 12.646.718.000,00 99,50
2 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
3.590.253.000,00 3.558.972.000,00 99,13
Total 16.300.870.000,00 16.205.690.000,00 99,42
Gambar 3.20 Rincian Anggaran Belanja Per Program dan Per Jenis Belanja
78%
22%
Anggaran Per Program
Program DukunganManajemenRp12.710.617.000
ProgramPengawasan InternRp3.590.253.000
54,51%
39,97%
5,52%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Anggaran Per Jenis Belanja
Belanja ModalRp900.050.000
Belanja BarangRp6.515.700.000
Belanja PegawaiRp8.885.120.000
78%
22%
Realisasi Per Program
Program DukunganManajemenRp12.646.718.000
ProgramPengawasan InternRp3.558.972.000
54,47%
39,98%
5,55%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Realisasi Per Jenis Belanja
Belanja ModalRp898.987.000
Belanja BarangRp6.479.283.000
Belanja PegawaiRp8.827.420.000
ISEN MULANG - HARUS 76
LAPORAN KINERJA 2018
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, di samping
merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah dalam mencapai tujuan/sasaran program tahun 2018,
juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan.
Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen
Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan
kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi.
Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018
tercermin dari pencapaian sasaran program sebagai berikut:
Tabel 4.1
Capaian Sasaran Program BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2018
No Sasaran Program Capaian IKU
1 Sasaran Program 1 IKU 1 Tercapai 85,15%
IKU 2 Tercapai 60,06%
IKU 3 Tercapai 181,82
2 Sasaran Program 2 IKU 1 Tercapai 54,05%
IKU 2 Tercapai 138,89%
IKU 3 Tercapai 153,85%
IKU 4 Tidak dapat diukur
3 Sasaran Program 3 IKU 1 Tercapai 192,31%
4 Sasaran Program 4 IKU 1 Tercapai 102,57%
5 Sasaran Program 5 IKU 1 Tercapai 100%
IKU 3 Tercapai 110%
IKU 4 Tercapai 124,99%
6 Sasaran Program 6 IKU 1 Tercapai 100%
IKU 2 Tercapai 90,91%
IKU 3 Tercapai 100%
7 Sasaran Program 7 IKU 1 Tercapai 99,50%
Uraian ringkas hasil pengukuran dari enam belas IKU tersebut adalah sebagai
berikut:
L
ISEN MULANG - HARUS 77
LAPORAN KINERJA 2018
1. Sasaran program “Meningkatnya Perbaikan pengelolaan program prioritas
nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi” diukur berdasarkan tiga
IKU sebagai berikut:
a. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan capaian tahun
2018 belum mencapai target;
b. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina capaian tahun 2018 belum mencapai target;
c. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
sudah mencapai target.
2. Sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian”
diukur berdasarkan empat IKU sebagai berikut:
a. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan capaian tahun 2018 belum mencapai target;
b. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
capaian tahun 2018 sudah melebihi target;
c. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K capaian tahun 2018 sudah melebihi target;
d. Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
tidak dapat diukur.
3. Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi” diukur berdasarkan IKU “Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)” dimana capaian tahun 2018
sudah melebihi target;
4. Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi” diukur berdasarkan IKU “Persentase K/L/P/K
Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat“ dimana capaian tahun
2018 sudah melebihi target;
5. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah
Daerah/Korporasi” diukur berdasarkan enam IKU sebagai berikut:
a. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) capaian tahun 2018
sudah mencapai target;
b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) capaian tahun 2018
sudah melebihi target;
78 ISEN MULANG - HARUS
LAPORAN KINERJA 2018
c. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) capaian tahun 2018
sudah melebihi target.
6. Sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah
Daerah” diukur berdasarkan tiga IKU sebagai berikut:
a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) capaian tahun 2018 sudah
sesuai target;
b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) capaian tahun 2018
belum mencapai target;
c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) capaian tahun 2018
sudah sesuai target.
7. Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam
pengawasan BPKP” diukur berdasarkan IKU Persepsi kepuasan layanan
kesetmaan (skala likert 1-10) capaian tahun 2018 belum mencapai target.
Disadari sepenuhnya bahwa pencapaian sasaran program memerlukan upaya
dan kerja keras yang berkesinambungan. Kendala pencapaian sasaran program
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Tidak tercapainya target IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan” pada tahun 2018 disebabkan antara lain banyaknya kegiatan
pengawasan yang dilaksanakan pada akhir tahun sehingga auditi tidak
mempunyai waktu yang cukup untuk menindaklanjuti rekomendasi.
2. Tidak tercapainya target IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi” pada tahun 2018 disebabkan
antara lain cakupan pelayanan PDAM yang masih rendah, kehilangan air (Non
Revenue Water) distribusi yang masih tinggi, tarif rata-rata air masih lebih
rendah dari biaya dasar (belum full cost recovery), dan PDAM belum mampu
memenuhi aspek kualitas sebagaimana dipersyaratkan Permenkes 492/2010
dan aspek kuantitas belum mampu melayani 24 jam.
3. Tidak tercapainya target IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan
4. Tidak dapat diukurnya IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” pada tahun 2018 disebabkan karena pada tahun
2018 tidak ada permintaan penugasan audit penyesuaian harga oleh K/L/P/K.
ISEN MULANG - HARUS 79
LAPORAN KINERJA 2018
5. Tidak tercapainya IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan
Kapabilitas Level 3” pada tahun 2018 disebabkan antara lain sumber daya
manusia pada instansi APIP daerah belum kompeten dan kapabel untuk
menyusun PPBR dan melaksanakan audit kinerja.
6. Tidak tercapainya IKU “Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama” pada
tahun 2018 disebabkan antara lain belum optimalnya layanan di bidang umum
yang terkait dengan kenyamanan ruang kerja para pegawai dan kurangnya
tenaga ketatausahaan dalam mendukung pencapaian kinerja perwakilan yang
optimal.
Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian
kinerja antara lain adalah:
1. Melakukan monitoring tindak lanjut temuan secara periodik dan memberi
arahan kepada auditi yang belum dapat menindaklanjuti rekomendasi yang
telah diberikan;
2. Melakukan pembinaan kepada BUMD dalam bentuk rekomendasi perbaikan
pada aspek yang menghambat kinerja;
3. Berkoordinasi dengan ke penegak hukum agar proses pemberkasan
dilanjutkan ke persidangan lebih cepat;
4. Melakukan monitoring atas pekerjaan yang fisik kontrak multi years yang
penyelesaiannya di tahun 2019;
5. Melakukan Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP dengan pendalaman materi
pada pelaksanaan Audit Kinerja atas aspek 3E, pelaksanaan PPBR atas
risiko OPD, dan implementasi mekanisme pengawasan jajaran pimpinan
daerah atas kinerja APIP, menyelenggarakan diklat teknis subtantif
bekerjasama dengan pusdiklatwas BPKP untuk materi-materi yang
dibutuhkan oleh APIP di Kabupaten/Kota, dan mengintensifkan pelaksanaan
PPM bersama dengan lokasi kegiatan di kantor Inspektorat yang bersedia
menjadi penyelenggara kegiatan.
6. Menambah pegawai dibidang tata usaha, menata kembali layout ruangan
dan meningkatkan partisipasi pegawai tata usaha agar lebih optimal dalam
memberikan pelayanan melalui rapat staf dan/atau brain storming secara
berkala.
---o0o---
Lampiran I/1 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan % 60,00 51,09 85,15
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina% 55,00 35,71 64,93
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi% 55,00 100,00 181,82
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan% 50,00 27,03 54,05
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh APH% 72,00 100,00 138,89
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K% 65,00 100,00 153,85
Persentase Hasil Audit Penyesuaian
Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 75,00 NA NA
4 Meningkatnya Kualitas
Tatakelola Pemerintah dan
korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA) % 52,00 100,00 192,31
5 Meningkatnya Kepedulian
K/L/P/K dan Masyarakat
terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem
Pengaduan Masyarakat% 65,00 66,67 102,57
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3 % 100,00 100,00 100,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3 % 71,43 78,57 110,00
6
Realisasi Capaian (%)
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
Satuan TargetNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas
Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
2
1
Lampiran I/2 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Realisasi Capaian (%)
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
Satuan TargetNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2 % 28,57 21,43 124,99
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3 % 100,00 100,00 100,00
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3% 78,57 71,43 90,91
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2% 21,43 35,71 100,00
3.590.253 3.558.969 99,12864 8.845 9.539 107,8462
8 Tersedianya Dukungan
Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat
Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)skala 7,96 8 99,50
12.710.517 12.646.718 99,49806 1.597 2.941 184,1578
16.300.770 16.205.687 99,42 10.442 12.480 119,52
6 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Pemda
7
JUMLAH
Sub Jumlah Dukungan Teknis
Sub Jumlah Pengawasan
Lampiran II / 1 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 1213=11/12*100
%
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan%
58,00 51,09 (6,91) 105,45 85,15 (20,30) 51,09 70,00 72,99
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
%
33,00 35,71 2,71 61,11 64,93 3,82 35,71 56,00 63,77
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi
%
- 100,00 100,00 - 181,82 181,82 100,00 62,00 161,29
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
%
105,71 27,03 (78,68) 105,71 54,05 (51,66) 27,03 60,00 45,05
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
APH
%
100,00 100,00 - 100,00 138,89 38,89 100,00 75,00 133,33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
%
100,00 100,00 - 100,00 153,85 53,85 100,00 70,00 142,86
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K%
NA NA NA NA NA NA NA NA
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola
Pemerintah dan korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
%
100,00 100,00 - 100,00 192,31 92,31 100,00 55,00 181,82
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
%
100,00 66,67 (33,33) 100,00 102,57 2,57 66,67 70,00 95,24
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3%
NA 100,00 100,00 NA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3%
35,71 78,57 42,86 125,00 110,00 (15,00) 78,57 71,43 110,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2%
35,71 21,43 14,28 100,00 124,99 24,99 21,43 28,57 75,01
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 DAN TARGET 2019
1
2
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
6 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemda
Realisasi Capaian
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
Lampiran II / 2 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 1213=11/12*100
%
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai
2018 dari
target 2019
Realisasi Capaian
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3%
100,00 100,00 - 100,00 100,00 - 100,00 100,00 100,00
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
3
%
7,14 71,43 64,29 100,00 90,91 (9,09) 71,43 100,00 71,43
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
2
%
71,43 35,71 35,72 125,00 100,00 (25,00) 35,71 - NA
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan
atas Pelayanan Sekretariat Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utamaskala 7,76 7,96 0,20 110,86 99,50 (11,36) 7,96 8,00 99,50
7
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Pemda
Lampiran III/1 - 1
Penggunaan
Dana
Penggunaan
SDM/OH
Target Realisasi % Target Realisasi %Efisien/
Tidak Efisien
Efisien/
Tidak Efisien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 260
PSN di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan 53 59 111,32 1.720.329 1.701.147 98,88 2.600 2.413 92,81 Efisien Efisien
2 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Siskeudes di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan
Laporan 13 21 161,54 97.643 97.166 99,51 520 389 74,81 Efisien Efisien
3 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Penerapan SIMDA di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan
Laporan 3 10 333,33 91.557 86.122 94,06 120 292 243,33 Efisien Efisien
4 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 10
Prioritas Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 77 130 168,83 701.160 698.526 99,62 3.142 4.468 142,20 Efisien Efisien
6 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan 20 20 100,00 400.460 399.565 99,78 1.010 648 64,16 Efisien Efisien
7 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan
Laporan 32 51 159,38 579.104 576.443 99,54 1.453 1.329 91,47 Efisien Efisien
218 291 133,48624 3.590.253 3.558.969 99,13 8.845 9.539 107,85
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Dalam
Mencapai Kepuasan
Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 57 57 100,00 579.893 578.586 99,77 1.597 2.941 184,16 Efisien Efisien
Bulan 12 12 100,00 11.230.574 11.169.145 99,45 Efisien
9 Termanfaatkannya Aset
Secara Optimal
Tersedianya Alat Pengolahan
Data BPKP
Unit 4 4 100,00 57.650 57.650 100,00 Efisien
Tersedianya Meubelair
Perwakilan BPKP
Unit 99 107 108,08 271.965 271.633 99,88 Efisien
Terlaksananya Rehabilitasi
Kantor Perwakilan BPKP
Unit 232 232 100,00 570.435 569.704 99,87 Efisien
12.710.517 12.646.718 99,50 1.597 2.941 184,16
16.300.770 16.205.687 99,42 10.442 12.480 119,52
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/OH (SDM)
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2018
Dana (Rp000) SDM (OH)
Target RealisasiCapaian
(%)
JUMLAH SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN
JUMLAH SASARAN KEGIATAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA
TOTAL
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
Lampiran IV / 1 - 1
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8
1Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 260 PSN di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan
59 59 111,32% 111,32%
2Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan
Laporan
21 21 161,54% 161,54%
3
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan
SIMDA di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan
Laporan
10 10 333,33% 333,33%
4Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 10 Prioritas
Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan
130 130 168,83% 168,83%
6Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan
20 20 100,00% 100,00%
7
Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan
Laporan
16 51 35 100,00% 159,38% 59,38%
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Dalam
Mencapai Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan
54 54 100,00% 100,00%
9 TermanfaatkannyaAset
Secara Optimal
Tersedianya Alat Pengolahan
Data BPKP
Unit4 4 100,00% 100,00%
Tersedianya Meubelair
Perwakilan BPKP
Unit107 107 108,08% 108,08%
Terlaksananya Rehabilitasi
Kantor Perwakilan BPKP
M2232 232 100,00% 100,00%
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Naik /
(Turun)Naik / (Turun)
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Realisasi Capaian
Lampiran V / 1 - 1
Self Assessment QA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 5 6 7 8
1 Provinsi Kalimantan Tengah 3,1102 3 V V V
2 Kota Palangka Raya 3,0375 3 V V V
3 Kabupaten Kapuas 3,0000 3 V V
4 Kabupaten Lamandau 3,0602 3 V V V
5 Kabupaten Katingan 2,6205 2 V V
6 Kabupaten Murung Raya 2,2966 2
7 Kabupaten Gunung Mas 3,0602 3 V V
8 Kabupaten Seruyan 3,1125 3 V V V
9 Kabupaten Pulang Pisau 3,0977 3 V V V
10 Kabupaten Sukamara 3,0227 3 V V V
11 Kabupaten Barito Utara 3,0000 3 V V
12 Kabupaten Barito Selatan 3,158 3 V V
13 Kabupaten Barito Timur 2,5445 2
14 Kabupaten Kotawaringin Barat 3,0000 3 V V V
15 Kabupaten Kotawaringin Timur 3,0375 3 V V V
Keterangan : *) untuk status terakhhir diisi tanda V pada kolom (6, 7 atau 8) yang sesuai dengan status level yang disajikan
No. Nama Pemda Skor Level Status Terakhir *)
MATURITAS SPIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lampiran VI/ 1 - 1
Self Assessment QA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 4 5 6
1 Provinsi Kalimantan Tengah 2 Plus V
2 Kota Palangka Raya 2 Plus V
3 Kabupaten Kapuas 2 Plus V
4 Kabupaten Lamandau 2 Plus V
5 Kabupaten Katingan 2 Plus V
6 Kabupaten Murung Raya 2 Plus V
7 Kabupaten Gunung Mas 2 V
8 Kabupaten Seruyan 2 Plus V
9 Kabupaten Pulang Pisau 2 V
10 Kabupaten Sukamara 2 V
11 Kabupaten Barito Utara 2 Plus V
12 Kabupaten Barito Selatan 2 Plus V
13 Kabupaten Barito Timur 2 V
14 Kabupaten Kotawaringin Barat 2 Plus V
15 Kabupaten Kotawaringin Timur 2 Plus V
Keterangan : *) untuk status terakhhir diisi tanda V pada kolom (5, 6 atau 7) yang sesuai dengan status level yang disajikan
No. Nama Pemda Level Status Terakhir *)
KAPABILITAS APIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lampiran VII/ 1 - 1
No. Nama PDAM SKOR TINGKAT KESEHATAN
1 PDAM Kabupaten Gunung Mas 2,585 KURANG SEHAT
2 PDAM Kabupaten Barito Utara 2,780 KURANG SEHAT
3 PDAM Kabupaten Kapuas 2,940 SEHAT
4 PDAM Kabupaten Seruyan 3,185 SEHAT
5 PDAM Kabupaten Barito Timur 2,425 KURANG SEHAT
6 PDAM Kabupaten Pulang Pisau 2,775 KURANG SEHAT
7 PDAM Kabupaten Kotawaringin Barat 3,235 SEHAT
8 PDAM Kabupaten Kotawaringin Timur 2,915 SEHAT
9 PDAM Kabupaten Lamandau 3,285 SEHAT
10 PDAM Kabupaten Katingan 2,455 KURANG SEHAT
11 PDAM Kota Palangkaraya 2,530 KURANG SEHAT
12 PDAM Kabupaten Murung Raya 1,590 SAKIT
13 PDAM Kabupaten Barito Selatan 2,750 KURANG SEHAT
14 PDAM Kabupaten Sukamara 2,610 KURANG SEHAT
TINGKAT KESEHATAN BUMD TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIAMTAN TENGAH