perubahan kondisi fisiologis ikan mas cyprinus carpio … · mas (cyprinus carpio l.) akibat...

63
PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) AKIBAT PENGARUH PERBEDAAN UKURAN DAN SUHU LINGKUNGAN RHESA AGUNG MAULANA DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: ngoanh

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS

(Cyprinus carpio L.) AKIBAT PENGARUH

PERBEDAAN UKURAN DAN

SUHU LINGKUNGAN

RHESA AGUNG MAULANA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

RINGKASAN

RHESA AGUNG MAULANA. C34080089. Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan

Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu

Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA.

Ikan mas merupakan ikan air tawar yang biasa dijual dalam keadaan

hidup. Teknik transportasi ikan hidup yang dapat menjamin ikan tetap hidup

hingga ke tangan konsumen sangat dibutuhkan. Upaya meningkatkan kepadatan

ikan dengan mengurangi jumlah air telah dilakukan. Upaya tersebut masih belum

diikuti dengan upaya peningkatan ketahanan hidup ikan dan kajian fisiologis ikan

sehingga, masih banyak masalah yang dihadapi. Suhu merupakan salah satu faktor

fisik yang berpengaruh terhadap proses fisiologis ikan. Informasi dasar tentang

sifat fisiologis ikan mas pada suhu berbeda yaitu suhu dingin, suhu ruang, dan

suhu hangat sangat diperlukan terutama mengeanai metabolismenya

(tingkat konsumsi oksigen dan produksi metabolit). Tujuan penelitian ini adalah

mendapatkan informasi mengenai perubahan kondisi fisiologis ikan mas

(C. carpio L.) serta perubahan kualitas air pada perlakuan perbedaan ukuran dan

perbedaan suhu lingkungan.

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan

penelitian utama. Tujuan penelitian pendahuluan adalah untuk memilih size ikan

mas ukuran konsumsi (size 4, size 5, dan size 6) yang memiliki daya tahan terbaik

terhadap perubahan lingkungan (kepadatan). Penelitian utama dilakukan untuk

mendapatkan informasi mengenai perubahan kondisi fisiologis ikan mas dibawah

kondisi suhu lingkungan yang berbeda. Rancangan percobaaan yang digunakan

adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan satu faktor, yaitu faktor

pemberian ukuran untuk penelitian pendahuluan dan faktor pemberian suhu untuk

penelitian utama dengan taraf suhu dingin, suhu ruang, dan suhu hangat. Apabila

hasil perhitungan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata, maka dilakuan uji

lanjut Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan mas dengan size 4 memiliki SR

yang paling tinggi yaitu 62,5 %, diikuti oleh size 5 sebesar 60 %, dan size 6

sebesar 50 %. Penurunan kualitas air pada perlakuan size 4 relatif lebih lambat

dibandingkan dengan size 5 dan size 6. Rata-rata jumlah bukaan mulut yang

paling banyak didapatkan oleh ikan size 6 yaitu sebesar 1643, sedangkan rata-rata

terkecil didapatkan oleh ikan size 4 yaitu sebesar 1131. Tingkat konsumsi oksigen

tetinggi pada perlakuan perbedaan suhu didapatkan pada perlakuan suhu hangat

menit ke-30 yaitu sebesar 23,40 ± 0,42 mgO2/kg/jam, sedangkan tingkat konsumsi

oksigen terendah didapatkan pada perlakuan suhu ruang menit ke-90 yaitu sebesar

0,14 ± 0,02 mgO2/kg/jam. Perhitungan kualitas air pada perlakuan perbedaan suhu

untuk parameter DO, CO2, TAN, dan pH yang terbaik didapatkan oleh perlakuan

suhu dingin. Ikan dengan perlakuan suhu dingin gerakan fisik tubuhnya terlihat

lebih lambat dibandingkan dengan suhu ruang dan suhu hangat. Ikan dengan

perlakuan suhu dingin juga menghasilkan SR 100 % atau tidak ada ikan yang mati

pada saat simulasi. Metode transportasi terbaik yang menyebabkan tingkat

mortalitas paling rendah adalah transportasi ikan mas size 4 dengan perlakuan

suhu dingin.

Page 3: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS

(Cyprinus carpio L.) AKIBAT PENGARUH

PERBEDAAN UKURAN DAN

SUHU LINGKUNGAN

RHESA AGUNG MAULANA

C34080089

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

Judul Skripsi : Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)

akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan

Nama Mahasiswa : Rhesa Agung Maulana

NRP : C34080089

Program Studi : Teknologi Hasil Perairan

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS. MPhil Roni Nugraha, S.Si, M.Sc

NIP : 1958 0511 1985 03 1 002 NIP : 1983 0421 2009 12 1 003

Mengetahui

Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan.

Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS, M.Phil

NIP. 1958 0511 1985 03 1 002

Tanggal Lulus : .....................................

Page 5: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perubahan

Kondisi Fisiologis Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan

Ukuran dan Suhu Lingkungan” adalah benar karya saya sendiri dengan arahan

dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2012

Rhesa Agung Maulana

NRP. C34080089

Page 6: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan cukup baik

dan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar

Sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Skripsi

hasil penelitian ini berjudul “Perubahan Kondisi Fisiologis Ikan Mas

(Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan”.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan

dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih pada:

1. Dr. Ir. Ruddy Suwandi, M.S, M.Phil dan Roni Nugraha, S.Si, M.Sc

sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan

arahan dengan penuh kesabaran.

2. Dr. Ir. Nurjanah, M.S, sebagai Dosen Penguji atas saran yang telah

diberikan.

3. Ibu Etty Lisnawati, Bapak Sumardi Sumamiharja, Yuska Etika Mardiana,

Dwi Prima Nurani, dan Irfan Widya Permana atas perhatian dan

dukungannya.

4. Yunita Puspa Dewi atas saran, semangat, dan bantuannya.

5. Teman-teman THP 45 atas kenangan indah yang telah terukir.

6. Kakak-kakak kelas THP 44, 43, dan 42 atas saran yang sangat membantu.

Penulis menyadari penulisan skrpsi ini masih belum sempurna. Penulis

sangat terbuka atas saran maupun kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Bogor, September 2012

Penulis

Page 7: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal

27 Juni 1989 sebagai anak ketiga dari lima bersaudara dari

pasangan Sumardi Sumamiharja dan Etty Lisnawati. Pada

tahun 2008, penulis lulus dari SMA Kornita, Bogor dan pada

tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiwa Baru).

Selama pendidikan, Penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Teknologi

Penanganan dan Transportasi Biota Hasil perairan pada tahun 2010-2011, asisten

mata kuliah Fisiologi, Formasi, dan Degradasi Metabolit Hasil Perairan pada

tahun 2011, serta asisten mata kuliah Biotoksikologi Hasil Perairan pada

tahun 2011.

Penulis pernah menjadi anggota Divisi Informasi dan Komunikasi,

Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan (HIMASILKAN, 2009-2011),

dan anggota Baraccuda Music Club (BMC, 2009-2010). Penulis melakukan

penelitian dengan judul “Perubahan Kondisi Fisilogis Ikan Mas

(Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu

Lingkungan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dibimbing oleh

Dr. Ir. Ruddy Suwandi, MS. MPhil dan Roni Nugraha, S.Si, M.Sc.

Page 8: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

1 PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................. 2

2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) ................. 3

2.2 Suhu .................................................................................................... 3

2.3 Derajat Keasaman (pH) ...................................................................... 4

2.4 Oksigen Terlarut (DO) ...................................................................... 4

2.5 Karbondioksida (CO2) ........................................................................ 5

2.6 Total Amonia Nitrogen (TAN)........................................................... 5

2.7 Glukosa Darah .................................................................................... 6

3 METODE PENELITIAN .......................................................................

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan......................................................... 9

3.2 Bahan dan Alat ................................................................................... 9

3.3 Tahap Penelitian ................................................................................. 9

3.3.1 Persiapan penelitian ................................................................... 9

3.3.2 Penelitian pendahuluan ............................................................. 11

3.4.3 Penelitian utama ........................................................................ 12

3.5 Rancangan Percobaan......................................................................... 12

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................

4.1 Sifat Fisiologis Ikan Mas (C. carpio L.) ............................................ 13

4.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Mas (C. carpio L.) ......................... 18

4.3 Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Kualitas Air dan Tingkah .......

Laku Ikan Mas (C. carpio L.) ........................................................... 19

4.4 Pengaruh Suhu terhadap Glukosa Darah Ikan Mas (C. carpio L.) ..... 26

5 KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 28

5.2 Saran ................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 29

LAMPIRAN .................................................................................................. 33

Page 9: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Parameter kualitas air, alat, dan cara pengukurannya ...................... 10

2 Jumlah bukaan mulut ikan saat mengambil oksigen ke permukaan 14

3 Nilai perhitungan SR perlakuan perbedaan ukuran ......................... 14

4 Tingkat konsumsi oksigen ikan mas selama simulasi...................... 18

5 Pengamatan fisik tingkah laku ikan pada suhu dingin, ruang, dan

hangat ............................................................................................... 25

6 Uji kadar glukosa darah pada beberapa suhu di awal dan akhir

simulasi ............................................................................................ 26

Page 10: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Ikan mas (Cyprinus carpio L.) ......................................................... 3

2 Diagram alir tahapan pengujian fisiologis ikan mas ........................ 13

3 Grafik nilai DO pada perlakuan perbedaan ukuran ......................... 13

4 Grafik nilai CO2 pada perlakuan perbedaan ukuran ........................ 15

5 Grafik nilai TAN pada perlakuan perbedaan ukuran ....................... 16

6 Grafik nilai pH pada perlakuan perbedaan ukuran .......................... 17

7 Diagram batang nilai rata-rata parameter DO .................................. 19

8 Diagram batang nilai rata-rata parameter CO2 ................................. 20

9 Diagram batang nilai rata-rata parameter TAN ............................... 21

10 Diagram batang nilai rata-rata parameter pH ................................... 22

Page 11: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Data kualitas air perbedaan ukuran ikan mas .................................. 34

2 Data pengamatan tingkah laku ikan pada perlakuan

perbedaan ukuran ............................................................................ 35

3 Data kualitas air perbedaan suhu lingkungan .................................. 38

4 Data pengamatan tingkah laku ikan pada perlakuan

perbedaan suhu lingkungan ............................................................. 39

5 Tabel ANOVA perlakuan perbedaan ukuran .................................. 42

6 Tabel ANOVA perlakuan perbedaan suhu ...................................... 45

7 Tabel uji lanjut Duncan perlakuan perbedaan ukuran ..................... 48

8 Tabel uji lanjut Duncan perlakuan perbedaan suhu ......................... 50

9 Faktor perhitungan CO2 dalam air dengan dikethui pH dan

temperatur ........................................................................................ 53

Page 12: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi biota hasil perairan berfungsi menghubungkan produsen

produk perikanan dengan konsumen. Permintaan konsumen terhadap komoditas

perikanan dalam bentuk hidup semakin besar dan berkembang, karena ikan

hidup memiliki kesegaran yang masih prima. Perdagangan ikan dalam bentuk

hidup selain menguntungkan konsumen, juga dapat menguntungkan pedagang

karena harganya bisa mencapai tiga hingga empat kali harga ikan mati

(Suparno et al. 1994). Imanto (2008) menyatakan pula bahwa transportasi ikan

hidup sangat penting bagi perdagangan ikan karena dapat meningkatkan nilai jual

yang lebih tinggi dan meningkatkan nilai hasil usaha.

Ikan mas (Cyprinus carpio L.) tergolong ikan ekonomis penting karena

ikan ini digemari oleh masyarakat. Produksi ikan mas ditargetkan akan meningkat

dari 280.000 ton (2011) menjadi 380.000 ton di tahun 2012 (KKP 2012).

Optimisme peningkatan produksi ikan mas ini dikarenakan telah ditemukannya

vaksin bagi virus KHV yang menyerang ikan mas. Nugroho & Wahyudi (1991)

menyatakan pula bahwa ikan mas merupakan salah satu dari 10 jenis ikan

budidaya air tawar penting yang dapat dibudidayakan di Indonesia.

Ikan mas merupakan ikan air tawar yang biasa dijual dalam keadaan

hidup. Teknik transportasi ikan hidup yang dapat menjamin ikan sampai kepada

konsumen dalam keadaan tetap hidup sangat dibutuhkan. Teknik transportasi ikan

mas hidup yang biasa digunakan masyarakat adalah sistem basah tertutup dengan

kantong plastik dan sistem basah terbuka dengan drum plastik atau wadah blong.

Upaya meningkatkan kepadatan ikan dengan mengurangi jumlah air telah

dilakukan. Upaya tersebut masih belum diikuti dengan upaya peningkatan

ketahanan hidup ikan dan kajian fisiologis ikan sehingga masih banyak masalah

yang dihadapi. Suhu merupakan salah satu faktor fisik yang berpengaruh terhadap

proses fisiologis ikan. Rachmawati et al. (2010) melaporkan bahwa suhu

merupakan salah satu sumber stres yang dapat mempengaruhi perubahan

fisiologis tubuh ikan. Ketidaksesuaian suhu tempat ikan hidup (lingkungan) akan

mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan dapat berakibat pada kematian ikan.

Page 13: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

2

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu lingkungan

terhadap fisiologis ikan mas. Informasi dasar tentang sifat fisiologis ikan mas

pada suhu berbeda yaitu suhu dingin, ruang, dan hangat sangat diperlukan

terutama mengeanai metabolismenya (tingkat konsumsi oksigen dan produksi

metabolit). Sulmartini et al. (2009) menyatakan bahwa salah satu kendala dalam

transportasi ikan mas adalah sifat ikan mas yang memiliki metabolisme yang

tinggi. Perhitungan respon stres (kadar glukosa darah), serta aktivitas gerak fisik

ikan mas juga perlu dilakukan.

1.2 Tujuan

Mendapatkan informasi mengenai perubahan kondisi fisiologis ikan mas

(C. carpio L.) serta perubahan kualitas air pada perlakuan perbedaan ukuran dan

perbedaan suhu lingkungan.

Page 14: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

3

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Mas (C. carpio L.)

Ikan mas atau common carp termasuk Ordo Cypriniformes, Familia

Cyprinidae. Ikan mas (C. carpio L.) mempunyai empat buah sungut dan bagian

belakang jari-jari terakhir sirip dubur pada ikan mas mengeras dan bergerigi. Ikan

mas berasal dari Jepang, China, dan diintroduksi ke seluruh dunia sebagai

ikan konsumsi. Ikan mas merupakan ikan budidaya tertua yang dapat tumbuh

mencapai ukuran panjang 120 cm dengan berat 37,3 kg. Sifat ikan mas

adalah omnivora atau pemakan segala, mencari hewan dasar dengan cara

mengauk dasar kolam yang menyebabkan air menjadi keruh

(Tim Peneliti BRPPU 2008). Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan mas

(C. carpio L.) adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio (Linnaeus 1758), morfologi ikan mas (C. carpio L.)

disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Ikan mas (C. carpio L.)

2.2 Suhu

Ikan merupakan hewan berdarah dingin (poikilothermal) yang

metabolisme tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan (Neuman et al. 1997).

Engelsma et al. (2003) menyatakan bahwa suhu juga berpengaruh terhadap

parameter hematological dan daya tahan terhadap penyakit. Pemberian suhu tinggi

Page 15: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

4

ataupun suhu rendah yang mendadak dapat meningkatkan jumlah sel darah putih

pada ikan mas. Proses fisiologis dalam ikan yaitu tingkat respirasi, makan,

metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi dan tingkat detoksifikasi dan

bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu (Fadhil et al. 2011).

Setiap ikan memiliki rentang suhu yang optimal bagi pertumbuhannya. Ikan

yang hidup di lingkungan lebih hangat memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih

cepat tetapi cenderung memiliki jangka hidup yang lebih pendek daripada ikan

pada lingkungan air dingin. Suhu air yang tinggi dapat meningkatkan

sistem metabolisme tubuh ikan sehingga konsumsi pakan meningkat

(Kausar & Salim 2006). Meningkatnya suhu dapat meningkatkan aktivitas enzim

pencernaan yang dapat mempercepat pencernaan nutrisi sehingga dapat

meningkatkan hasil buangan (Shcherbina & Kazlauskene 1971).

2.3 Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH merupakan salah satu parameter kimia perairan

yang memiliki pengaruh besar terhadap organisme yang hidup di dalamnya. Nilai

pH akan mempengaruhi pertumbuhan ikan. Kisaran pH yang cocok untuk

kehidupan ikan adalah 6,5-9. Batas terendah yang menyebabkan kematian ikan

adalah pH 4 dan tertinggi pada pH 11 (Boyd 1990). Perairan dengan kisaran pH

4-6 mengakibatkan pertumbuhan lambat bagi ikan budidaya (Boyd 1990). Nilai

pH suatu perairan dapat mempengaruhi fungsi fisiologis normal organisme air,

termasuk pertukaran ion dengan air dan respirasi (EIFAC 1969).

2.4 Oksigen Terlarut (DO)

Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan biota budidaya

tergantung ukuran, suhu dan tingkat aktivitasnya dengan batas minimum adalah

3 ppm. Kandungan oksigen di dalam air dianggap optimum bagi budidaya biota

air adalah 4-10 ppm, tergantung jenisnya. Laju respirasi terlihat tetap pada batas

kelarutan oksigen antara 3-4 ppm pada suhu 20-30 oC (Ghufran & Kordi 2007).

Ernest (2000) ikan mas dapat bertahan hidup pada konsentrasi DO minimum

sebesar 2 mg/L. Doudoroff dan Shumway (1970) menyatakan bahwa kebutuhan

minimum oksigen untuk ikan mas (C. carpio) adalah 0,2-2,8 mg/L. Boyd (1990)

Page 16: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

5

menjelaskan juga bahwa kandungan DO kurang dari 1 mg/L dapat menyebabkan

lethal atau menyebabkan kematian dalam beberapa jam.

2.5 Karbondioksida (CO2)

Sumber utama CO2 dalam perairan dapat berasal dari hasil respirasi

organisme perairan. Lamanya waktu transportasi berbanding lurus dengan

tingginya eksresi CO2 yang dihasilkan. Kepadatan yang tinggi juga akan

menghasilkan eksresi CO2 yang lebih tinggi. Karbondioksida bereaksi dengan air

akan menghasilkan asam karbonat (H2CO3) (Suryaningrum et al. 2006). Berikut

ini adalah reaksi terbentuknya asam karbonat menurut William & Robert (1992) :

H2O + CO2 = H2CO3 = H+ + HCO3-

Tingkat aktivitas dan stres ikan juga mempengaruhi kadar CO2 dalam air

terkait tingkat respirasinya. Hal tersebut dikarenakan CO2 dihasilkan sebagai

oksidasi senyawa organik yang berasal dari makanan selama proses respirasi

(Suryaningrum et al. 2006). Ketika ikan ditebar sangat banyak atau pada

kepadatan tinggi, konsentrasi CO2 dapat menjadi tinggi sebagai hasil dari

respirasi. CO2 bebas yang dilepaskan selama respirasi akan berekasi dengan air

sehingga menghasilkan asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air

(William & Robert 1992).

2.6 Total Amonia Nitrogen (TAN)

Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion

amonium adalah bentuk transisi dari amonia. Sumber amonia pada wadah

transportasi berasal dari hasil metabolisme ikan yang dikeluarkan oleh insang.

Tinja dari biota akuatik yang merupakan limbah aktivitas metabolisme juga

banyak mengeluarkan amonia (Effendi 2003). Metode penghitungan amonia yang

ada sekarang ini sebenarnya melakukan perhitungan terhadap amonia total atau

total amonia nitrogen (TAN) yang terdiri dari NH3 dan NH4+ (Hargreaves dan

Tucker 2004). Berikut merupakan kesetimbangan reaksinya:

NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH-

Page 17: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

6

Proporsi relatif dari kedua bentuk amonia tersebut di dalam perairan

ditentukan oleh derajat keasaman atau pH. Bentuk toksik dari amonia adalah saat

menjadi NH3 dan umumnya dominan saat pH tinggi. Ion amonium relatif tidak

toksik dan mendominasi saat pH rendah (Hargreaves dan Tucker 2004).

Konsentrasi amonia dalam suatu perairan harus diatur secara hati-hati karena

amonia yang tidak terionisasi (NH3) dapat menjadi sangat beracun bagi hewan

budidaya. Persentase amonia bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan

suhu perairan. Sebagian besar amonia akan mengalami ionisasi Pada pH 7 atau

kurang. Amonia tidak terionisasi pada pH lebih besar dari 7 dan akan bersifat

toksik jika jumlahnya banyak. Toksisitas amonia terhadap organisme akuatik akan

meningkat jika terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, pH, dan suhu

(Effendi 2003).

Ikan tidak dapat bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu

tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada

akhirnya dapat mengakibatkan sufokasi (Effendi 2003). Kadar amonia pada

perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mg/L, sedangkan kadar amonia bebas

yang tidak terionisasi (NH3) pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari

0,2 mg/L. Kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mg/L, perairan toksik bagi beberapa

jenis ikan (Effendi 2003).

Pada tingkat toksik, NH3 dapat menyebabkan peningkatan pH pada darah,

gangguan osmoregulasi, dan kesulitan bernafas. Akumulasi NH3 pada

kolam-kolam budidaya dapat bersifat toksik pada konsentrasi yang tinggi dan

dapat menyebabkan kematian hewan budidaya. Akumulasi NH3 pada

kolam-kolam budidaya biasanya hanya sampai pada level yang menyebabkan

efek-efek subletal (Hargreaves dan Tucker 2004).

2.7 Glukosa Darah

Respon sekunder terjadi karena adanya pengaktifan hormon stres yang

menyebabkan perubahan kimia darah dan jaringan (Begg & Pankhurst 2004),

misalnya peningkatan glukosa dalam plasma darah (Porchas et al. 1990). Glukosa

darah kebanyakan diproduksi akibat adanya aksi hormon kortisol yang dapat

merangsang glukoneogenesis pada hati dan menghentikan penyerapan gula

Page 18: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

7

(Porchas et al. 1990). Keberhasilan pasokan glukosa ke dalam sel ditentukan oleh

kinerja insulin. Sedangkan selama stres terjadi inaktivasi insulin sehingga

menutup penggunaan glukosa oleh sel (Brown 1993 dalam Hastuti et al. 2003).

Pengujian glukosa darah merupakan salah satu parameter yang digunakan

untuk mengevaluasi tingkat stres pada ikan (Kucukgul & Sahan 2008). Barton &

Iwama (1991) menyatakan bahwa konsentrasi kortisol dan glukosa merupakan

indikator stres yang paling penting pada ikan. Kebutuhan energi dari glukosa

untuk menangani stres dapat dipenuhi apabila glukosa dalam darah dapat segera

masuk ke dalam sel target. Keberhasilan pasokan glukosa ke dalam sel ditentukan

oleh kinerja insulin. Inaktivasi insulin terjadi selama stres sehingga menutup

penggunaan glukosa oleh sel (Hastuti et al. 2003).

Mekanisme terjadinya perubahan performa glukosa darah selama stres

adalah sebagai berikut: Adanya perlakuan shock suhu (perubahan suhu)

lingkungan akan diterima oleh organ reseptor. lnformasi tersebut disampaikan ke

otak bagian hipotalamus melalui sistem syaraf, dan selanjutnya sel kromaffin

menerima perintah melalui serabut syaraf symphatik untuk mensekresikan

hormon katekolamin. Hormon ini akan mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat

dalam katabolisme simpanan glikogen hati dan otot serta menekan sekresi hormon

insulin, sehingga glukosa darah mengalami peningkatan. Pada saat yang

bersamaan hipothalamus otak mensekresikan CRF (corticoid releasing factor)

yang meregulasi kelenjar pituitary untuk mensekresikan ACTH

(adrenocorticotropik hormone), MSH (melanocyte stimulating hormone) dan

B-End (B-endorphin). Hormon tersebut akan meregulasi sekresi hormon kortisol

dari sel. Kortisol selanjutnya akan menggertak enzim-enzim yang terlibat dalam

glukoneogenesis yang menghasilkan peningkatan glukosa darah yang bersumber

dari non karbohidrat. Penurunan glukosa darah terjadi akibat adanya katabolisme

protein untuk membentuk glukosa, katabolisme protein ini juga menghasilkan

asam amino, sehingga asam amino dalam darah diduga meningkat. Meningkatnya

asam amino dalam darah akan mengaktivasi insulin kembali sehingga mampu

melakukan transport glukosa, sehingga glukosa dalam darah akan menurun

kembali (Hastuti et al. 2003).

Page 19: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

8

Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh sel beta pulau lengerhan

pada jaringan epithelium pankreas yang mengatur tingkat kenormalan gula darah

yang relatif konstan dibawah kondisi normal. Hormon ini berpengaruh terhadap

metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak (Suptijah 1996). Insulin adalah

protein yang mempunyai struktur primer spesifik dan merupakan polipeptida

besar dengan berat molekul kira-kira 6000. Polipeptida ini terdiri dari 51 asam

amino tersusun dalam 2 rantai: rantai A yang terdiri dari 21 asam amino dan rantai

B terdiri dari 30 asam amino. Antara rantai A dan rantai B terdapat

2 jembatan disulfida yaitu antara A-7 dengan B-7 dan N-19 dengan A-20.

Jembatan disulfida juga terdapat antara asam amino ke-6 dan ke-11 pada rantai A

(Suharto & Handoko 1987 dalam Suptijah 1996).

Insulin memiliki fungsi yang luas dan rumit. Efek akhir dari hormon ini

adalah penyimpanan karbohidrat, protein dan lemak sehingga insulin dapat

disebut sebagai hormone of abudance (Nurtanio & Wangko 2007). Insulin

memiliki dua fungsi penting dalam menjaga homeostasis metabolisme dalam

tubuh. Mengusahakan tetap tersedianya sumber energi yang cukup

untuk kebutuhan tubuh dalam masa perkembangan, pertumbuhan, dan

reproduksi adalah fungsi pertama. Fungsi kedua adalah mengatur

konsentrasi glukosa plasma. Pengaturan pelepasan insulin ini dikendalikan

oleh sistem saraf pusat dan dipengaruhi oleh jumlah sel lemak dan glukosa plasma

(Nurtanio & Wangko 2007).

Page 20: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

9

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2012. Adapun

tempat penelitiannya yaitu di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil

Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, dan Laboratorium Lingkungan

Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan mas

(C. carpio) ukuran 4 ekor/kg atau ukuran konsumsi yang diperoleh dari

kolam ikan di Dramaga-Bogor. Bahan pembantu yang dipakai adalah air, aquades,

es batu, indikator pp, NaOH, NH4Cl, MnSO4, hipoklorit , dan fenat.

Peralatan yang digunakan adalah timbangan, akuarium berukuran 5 liter,

pengukur waktu, gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer, pipet mikro, GlucoDR,

serta peralatan untuk pengukuran kualitas air, yaitu multimeter dan

spektrofotometer.

3.3 Tahap Penelitian

Penelitian dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan

penelitian utama. Sebelum penelitian, dilakukan persiapan antara lain:

(a) media air, dan (b) ikan uji.

3.3.1 Persiapan penelitian

a). Media air

Media air yang digunakan diuji kualitasnya, meliputi pengukuran suhu,

kadar oksigen terlarut (DO), CO2, pH, dan amoniak terhadap media air

laboratorium yang diendapkan selama 1 hari. Alat dan cara pengukuran disajikan

pada Tabel 1.

Page 21: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

10

Tabel 1 Parameter kualitas air, alat, dan cara pengukurannya

Parameter Alat Cara Pengukuran

Suhu Air Multimeter Pembacaan skala

DO Multimeter Pembacaan skala

CO2 Alat gelas Titrasi

pH Multimeter Pembacaan skala

TAN Spektrofotometer Pembacaan skala

Glukosa Darah GlucoDR Pembacaan skala

1) CO2 (Dye 1958 dalam Franson 1975)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran CO2, yang pertama

yaitu air sampel sebanyak 25 mL diambil menggunakan gelas ukur, lalu

dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Setelah itu, air sampel yang tadi ditambahkan

indikator pp sebanyak 3-4 tetes kemudian dilihat dan diamati reaksi yang terjadi,

jika air sampel berubah warna menjadi pink berarti dalam air sampel tersebut

tidak terkandung CO2, namun jika air sampel tidak berubah warna, berarti dalam

air sampel tersebut terkandung CO2, maka langkah berikutnya yang dilakukan

pada air sampel yang tidak berwarna tadi adalah proses titrasi dengan Na2CO3

atau NaOH hingga berubah menjadi warna pink. Langkah terakhir jumlah titran

dicatat dan dihitung dengan rumus:

2) Pengukuran TAN (Weatherburn 1967 dalam Rand et al. 1975)

Pengukuran amoniak dilakukan pada sampel air laboratorium yang telah

diendapkan selama 1 hari menggunakan metode spektrofotometer. Sampel air

sebanyak 25 mL dipipet dan dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL.

selanjutnya, larutan NH4Cl disiapkan sebanyak 25 mL sebagai larutan standar

amoniak dan larutan aquades sebanyak 25 mL sebagai larutan blanko. Larutan

MnSO4 sebanyak 1 tetes, chlorox 0,5 mL, dan reagen fenat 0,6 mL ditambahkan

ke dalam larutan standar sampai berwarna biru kehijauan, serta ke dalam sampel

air dan blanko, kemudian ketiga larutan tersebut dibiarkan sampai 15 menit.

Larutan blanko diukur pada panjang glombang 630 nm, spetrofotometer diset

Page 22: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

11

pada absorbansi 0,000, kemudian dilakukan pengukuran sampel dan

larutan standar. Nilai pengukuran tersebut kemudian dihitung menggunakan

rumus:

TAN (mg/L) =

Keterangan :

Cst = konsentrasi larutan standar (0,3 ppm)

As = Nilai Absorban sampel

Ast = Nilai absorban standar

3) Penghitungan tingkat konsumsi oksigen ( Pavlovskii 1964 dalam Budiarti

et al. 2005)

( )

( )

Keterangan :

TKO = tingkat konsumsi oksigen (mgO2/g/jam)

DO0 = konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan (mg/L)

DOt = konsentrasi oksigen terlarut pada waktu t (mg/L)

V = volume air dalam wadah (L)

W = biomassa ikan uji (g)

t0 = waktu pada jam ke-0 (awal)

t1 = waktu pada jam ke-1 (akhir)

b) Ikan uji

Ikan mas berukuran konsumsi yang baru dibeli dalam keadaan hidup dari

kolam dipindahkan pada akuarium untuk dilakukan adaptasi kemudian dipuasakan

selama 1 hari. Pada saat ikan dipindahkan pada akuarium, ikan tidak boleh diberi

pakan terlebih dahulu, karena ikan baru berada dalam lingkungan baru sehingga

perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan baru.

3.3.2 Penelitian pendahuluan

Tujuan penelitian pendahuluan adalah untuk memilih size ikan mas ukuran

konsumsi (size 4, 5, dan 6) yang memiliki daya tahan terbaik terhadap perubahan

lingkungan. Sebanyak 3 buah akuarium yang berisi air 3 liter masing-masing

diberi ikan sebanyak 4 ekor (size 4), 5 ekor (size 5), dan 6 ekor (size 6). Ikan

diamati setiap 30 menit selama dua jam. Prosedur penelitian tersebut dilakukan

sebanyak dua ulangan serta duplo. Parameter yang diamati diantaranya adalah

Page 23: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

12

respon fisiologis gerak ikan, serta kualitas air yaitu DO, CO2, TAN dan pH. Size

ikan yang terbaik kemudian dipilih untuk dijadikan bahan uji pada penelitian

utama.

3.3.3 Penelitian utama

Tujuan penelitian utama adalah untuk mendapatkan informasi mengenai

perubahan kondisi fisiologis ikan mas dibawah kondisi suhu lingkungan yang

berbeda. Sebanyak 6 buah akuarium berukuran 5 liter diisi air yang telah

diendapkan selama 1 hari masing-masing 3 liter. Kemudian akuarium tersebut

diberi ikan sebanyak 4 ekor (size 4) dengan perlakuan berbeda-beda. Perlakuan

tersebut diantaranya kontrol atau pemberian suhu ruang (27 oC), pemberian suhu

dingin (15 oC), dan pemberian suhu hangat (35 oC). Perlakuan perbedaaan suhu

ini dilakukan secara bertahap dengan perubahan suhu ± 2 oC setiap 5 menit hingga

mencapai suhu target. Perubahan suhu pada perlakuan suhu dingin dimulai dari

suhu 25 oC hingga mencapai suhu 15 oC yang tercapai pada menit ke-20.

Perubahan suhu pada perlakuan suhu hangat dimulai dari suhu 29 oC hingga

mencapai suhu 35 oC yang tercapai pada menit ke-15. Ikan diamati setiap 30

menit sekali hingga dua jam. Pengamatan tersebut meliputi respon fisiologis gerak

ikan, pengukuran kualitas air yaitu pengukuran suhu, DO, CO2, TAN, dan pH.

Pengukuran glukosa darah diawal dan diakhir juga dilakukan selama simulasi.

Rangkaian prosedur penelitian disajikan pada Gambar 2.

3.4 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

(RAL) faktorial dengan satu faktor, yaitu faktor pemberian ukuran (size 4, size 5,

dan size 6) untuk penelitian pendahuluan dan faktor pemberian suhu untuk

penelitian utama dengan taraf suhu dingin, suhu ruang, dan suhu hangat. Model

matematika RAL factorial adalah sebagai berikut:

Yij = μ + τi + εij

Keterangan :

Yij = Nilai pengamatan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j (j=1,2)

μ = Nilai tengah atau rataan umum pengamatan

Page 24: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

13

τi = Pengaruh perbedaan suhu lingkungan pada taraf ke-i (i=1,2,3)

εij = Galat atau sisa pengamatan taraf ke-i dengan ulangan ke-j

Apabila hasil perhitungan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata,

maka dilakuan uji lanjut Duncan. Pengolahan data statistik ini menggunakan

program SPSS 13.0 for Windows.

Gambar 2 Diagram alir tahapan pengujian fisiologis ikan mas

Ikan Mas

(C. carpio) size 4

Penimbangan bobot ikan (wo)

Pemberokan ikan selama 24

jam

Pengukuran glukosa darah ikan

Suhu

kamar (27 oC)

Suhu

dingin (15 oC) Suhu

hangat (35 oC)

Penimbangan bobot ikan (wt)

Pengukuran glukosa

darah ikan

Pengamatan parameter fisiologis dan pengukuran

kualitas air setiap 30 menit selama 2 jam

Page 25: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

14

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisiologis Ikan Mas (C. carpio L.)

Nilai perbandingan DO pada perlakuan perbedaan ukuran disajikan pada

Gambar 3. Gambar 3 menujukkan bahwa nilai DO menurun drastis dari menit

ke-0 hingga menit ke-30, sedangkan dari menit ke-30 hingga menit ke-120

nilainya relatif stabil atau tidak menunjukkan penurunan yang terlalu besar. Hasil

uji Kruskal Wallis (Lampiran 5) menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan

95 % pemberian perlakuan perbedaan ukuran memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap kelarutan oksigen (DO) pada media. Semakin kecil ukuran ikan,

nilai penurunan oksigen terlarut semakin tinggi.

Gambar 3 Grafik nilai DO pada perlakuan perbedaan ukuran ( size 4;

size 5; size 6).

Burggren & Ramdall (1978) menjelaskan bahwa kapasitas aerobik yang

tinggi dari spesies ikan yang sangat aktif dapat menghalangi toleransi hipoksia,

dan sebaliknya. Penjelasan tersebut mengandung arti bahwa ikan yang lebih aktif

bergerak akan lebih tinggi tingkat konsumsi oksigennya sehingga lebih rentan

mengalami hipoksia. Ikan yang berukuran lebih kecil umumnya bergerak lebih

aktif atau lebih lincah dibandingkan dengan ikan yang berukuran lebih besar,

sehingga kebutuhan oksigennya lebih banyak. Ghufran & Kordi (2007)

menjelaskan pula bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan biota

Page 26: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

15

budidaya tergantung ukuran, suhu dan tingkat aktifitasnya. Gambar 3

menunjukkan bahwa kelarutan oksigen (DO) pada perlakuan perbedaan ukuran

menurun drastis hingga di bawah 2 mg/L pada selang waktu 30 menit sehingga

ikan mengalami hipoksia dan beberapa ikan tidak mampu bertahan di menit-menit

selanjutnya. Ernest (2000) menjelaskan bahwa ikan mas dapat bertahan hidup

pada konsentrasi DO minimum sebesar 2 mg/L. Ikan pun kemudian merespon DO

minimum tersebut dengan cara melakukan pemompaan air yang lebih cepat ke

permukaan air sehingga beberapa ikan masih bisa bertahan hidup. Odum (1971)

menjelaskan bahwa kecepatan difusi oksigen dari udara dipengaruhi oleh suhu,

salinitas, kekeruhan, pergerakan udara, massa air, dan gelombang. Upaya ikan

memompa air lebih cepat ke permukaan akan menyebabkan terbentuknya riak air

atau gelombang sehingga akan mempercepat difusi oksigen pada permukaan air.

Hasil perhitungan jumlah bukaan mulut ikan saat mengambil oksigen ke

permukaan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah bukaan mulut ikan saat mengambil oksigen ke permukaan

Size Menit (s)

5` 30` 60` 90` 120`

4 ± 3,20 194 854 1712 1426 1468

5 ± 3,68 295 2120 2814 1847 702

6 ± 3,58 285 2334 3483 1631 481

Jumlah bukaan mulut ikan ketika mengambil oksigen ke permukaan

berbeda-beda tiap size (Tabel 2). Venberg & Venberg (1972) menyatakan bahwa

jika ikan berada pada medium yang tekanan parsial oksigennya lebih rendah dari

lingkungan, maka untuk memenuhi kebutuhan oksigennya ikan akan melakukan

pemompaan air yang lebih besar melalui peningkatan frekuensi pergerakan

operkulum. Tabel 2 menunjukkan bahwa ikan mas dengan size 4 memiliki

rata-rata jumlah bukaan mulut yang paling kecil. Jumlah bukaan mulut terbanyak

pada saat simulasi dihasilkan oleh ikan mas size 6. Ikan mas size 6 memiliki

kepadatan yang lebih tinggi secara kuantitas dibandingkan dengan ikan mas size

4 dan size 5, sehingga kelarutan oksigennya lebih cepat menurun. Docan et al.

(2010) melaporkan bahwa ketika ikan berada pada kepadatan yang tinggi

kebutuhan oksigen akan meningkat, sehingga oksigen terlarut dalam air lebih

cepat menurun. Berbedanya jumlah ikan yang mati juga menjadi sebab

Page 27: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

16

berbedanya jumlah bukaan mulut. Semakin tinggi kepadatan, maka kualitas air

lebih cepat menurun sehingga ikan akan lebih cepat mati (Docan et al. 2010).

Nilai perhitungan SR pada perlakuan perbedaan ukuran disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Nilai perhitungan SR perlakuan perbedaan ukuran

Size SR

0` 30` 60` 90` 120`

4 ± 3,20 100 % 100 % 87,5 % 62,5 % 62,5 %

5 ± 3,68 100 % 100 % 70 % 60 % 60 %

6 ± 3,58 100 % 100 % 100 % 75 % 50 %

Rata-rata size ikan yang memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap

perubahan lingkungan (kepadatan) adalah ikan mas dengan size 4 yaitu dengan

rata-rata SR 62,5 %. Gomes et al. (2003) menyatakan pula bahwa tingkat

mortalitas semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepadatan. Hasil

pengujian juga menunjukkan bahwa ikan mas size 4 memiliki rata-rata kelarutan

oksigen (DO) terbesar (Gambar 3). Grafik perbandingan nilai CO2 pada perlakuan

perbedaan ukuran disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4 Grafik nilai CO2 pada perlakuan perbedaan ukuran ( size 4;

size 5; Size 6).

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 5) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian perlakuan perbedaan ukuran memberikan pengaruh

yang berbeda nyata terhadap nilai CO2. Nilai rata-rata kadar CO2 yang paling

rendah diperoleh pada perlakuan size 4, sedangkan nilai rata-rata kadar CO2 paling

Page 28: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

17

tinggi diperoleh pada perlakuan size 6 (Gambar 4). Nilai CO2 berbanding terbalik

dengan nilai DO karena CO2 merupakan hasil dari proses respirasi. Suryaningrum

et al. (2006) menjelaskan bahwa tingkat aktivitas dan stres ikan dapat

mempengaruhi kadar CO2 dalam air terkait tingkat respirasinya, karena CO2

dihasilkan sebagai oksidasi senyawa organik yang berasal dari makanan selama

proses respirasi. Kepadatan ikan mas juga dapat mempengaruhi jumlah eksresi

CO2. Perlakuan size 6 memiliki kepadatan yang lebih tinggi dari segi kuantitas

dibanding dengan perlakuan lainnya, sehinga menghasilkan eksresi CO2 yang

lebih banyak. William & Robert (1992) melaporkan bahwa pada umumnya,

kepadatan yang tinggi dapat menyebabkan konsentrasi CO2 menjadi tinggi. Grafik

perbandingan nilai TAN pada perlakuan perbedaan ukuran disajikan pada

Gambar 5.

Gambar 5 Grafik nilai TAN pada perlakuan perbedaan ukuran ( size 4;

size 5; Size 6).

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 5) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian perlakuan perbedaan ukuran memberikan pengaruh

yang berbeda nyata terhadap nilai TAN. Gambar 5 menunjukkan bahwa rata-rata

nilai TAN tertinggi didapatkan oleh size 6, sedangkan nilai rata-rata terendah

didapatkan oleh perlakuan size 4. Nilai TAN hasil penelitian berkisar antara 0,016

hingga 0,917 mg/L. Kisaran ini masih tergolong sangat kecil bagi kehidupan ikan

sehingga tidak akan menghambat proses transportasi. Chervinsky (1982) dalam

Rudiyanti & Ekasari (2009) melaporkan bahwa kisaran konsentrasi amonia yang

Page 29: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

18

baik untuk kehidupan ikan adalah kurang dari 2,4 mg/L. TAN merupakan salah

satu sumber amonia dari hasil metabolit ikan yang dikeluarkan melalui insang dan

tinja (Effendi 2003). Tingginya metabolisme ikan mas pada kepadatan yang lebih

tinggi (Size 6) menghasilkan buangan amonia yang lebih banyak dibandingkan

dengan size 4 dan size 5, sehingga kepadatan yang tinggi harus dihindarkan

selama proses transportasi. Meningkatnya kepadatan ikan yang diangkut akan

meningkatkan tingkat metabolisme ikan dan dapat mengakibatkan tingginya

tingkat stres yang dialami oleh ikan karena menurunya kualitas air

(Supriyono et al. 2010). Grafik perbandingan nilai pH pada perlakuan perbedaan

ukuran disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6 Grafik nilai pH pada perlakuan perbedaan ukuran ( size 4; size 5;

Size 6).

Gambar 6 menunjukkan bahwa nilai pH menurun dari menit ke-0 hingga

menit ke-30, namun mulai dari menit ke-30 hingga menit ke-120 nilai pH relatif

stabil. Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 5) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian perlakuan perbedaan ukuran tidak memberikan

pengaruh yang berbeda nyata terhadap pH air. Nilai pH masih tergolong baik

dimana kisaran pH berada pada nilai 6,635 hingga 7,91. Sofarini (2009)

menyatakan bahwa nilai baku mutu pH air untuk ikan dapat hidup dengan baik

adalah berkisar antara 6 hingga 9. Nilai CO2 yang meningkat drastis pada menit

ke-0 hingga menit ke-30 (Gambar 4) menyebabkan pH menurun drastis pada

Page 30: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

19

menit tersebut. Karbondioksida bereaksi dengan air akan menghasilkan asam

karbonat (H2CO3) sehingga pH air menjadi turun (Suryaningrum et al. 2006).

Hasil pengujian kualitas air menunjukkan bahwa secara umum, ikan size 4

memiliki rata-rata nilai kelarutan oksigen (DO) yang paling tinggi dan paling

sedikit menghasilkan buangan sisa metabolit (CO2 dan TAN) disbanding dengan

ikan size 5 dan size 6. Ikan mas size 4 juga menghasilkan SR yang terbesar yaitu

62,5 %. Ikan dengan size terbaik yaitu size 4, selanjutnya digunakan sebagai

bahan percobaan pada penelitian utama.

4.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Mas (C. carpio L.)

Respirasi menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan

karbon dioksida pada media transportasi. Peningkatan konsentrasi karbon

dioksida menyebabkan pH air menurun. Meningkatnya respirasi juga dapat

meningkatkan eksresi ammonia (Dobsikova et al. 2006). Tabel tingkat konsumsi

ikan mas disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Tingkat konsumsi oksigen ikan mas selama simulasi

Suhu (oC) Tingkat Konsumsi Oksigen (mgO2/kg/jam)

30` 60` 90` 120`

Dingin (25-15 ± 0,25) 21,89 ± 1,42 0,89 ± 0,23 0,56 ± 0,06 0,21 ± 0,04

Ruang (27 ± 0,24) 23,31 ± 0,59 0,47 ± 0,11 0,14 ± 0,02 0,24 ± 0,17

Hangat (29-35 ± 0,21) 23,40 ± 0,42 0,35 ± 0,23 0,46 ± 0,03 -

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat konsumsi oksigen

terbesar terdapat pada perlakuan suhu hangat menit ke-30 yaitu sebesar

23,40 ± 0,42 mgO2/kg/jam. Nilai tingkat konsumsi oksigen terkecil terdapat pada

perlakuan suhu ruang menit ke-90 yaitu sebesar 0,14 ± 0,02 mgO2/kg/jam.

Matinya seluruh ikan pada perlakuan suhu hangat menit ke-120 menyebabkan

nilai konsumsi oksigen tidak ada. Kematian ini diakibatkan oleh meningkatnya

metabolisme tubuh ikan pada suhu hangat yang menyebabkan ikan bergerak lebih

agresif dibandingan dengan perlakuan suhu dingin dan suhu ruang, sehingga

kandunngan oksigen terlarut pun lebih cepat menipis dan ikan pun mati lemas

(hipoksia). Adanya perbedaan suhu lingkungan akan menyebabkan tingkat

aktivitas yang berbeda. Zooneveld et al. (1991) menyatakan bahwa perbedaan

Page 31: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

20

aktivitas tersebut menyebabkan perbedaan dalam kebutuhan energi dan akibatnya

terdapat perbedaan dalam konsumsi oksigen. Davis & Parker (1990) melaporkan

bahwa semakin tinggi suhu maka metabolisme tubuh ikan akan semakin

meningkat. Sulmartini et al. (2009) menyatakan pula bahwa peningkatan

metabolisme dapat menyebabkan hipoksia pada ikan. Laju pengambilan oksigen

ikan akan menurun jika kandungan oksigen dalam air berkurang. Proses fisiologis

dalam ikan seperti tingkat respirasi, makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku,

reproduksi, tingkat detoksifikasi, dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu

(Fadhil et al. 2011).

4.3 Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Kualitas Air dan Tingkah Laku

Ikan Mas (C. carpio L.)

Diagram batang uji kualitas air untuk nilai DO disajikan pada Gambar 7.

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 6) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian suhu berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap kelarutan oksigen (DO) pada media. Hasil uji lanjut Duncan

(Lampiran 8) menunjukkan bahwa pada menit ke-30, nilai DO suhu ruang

berbeda nyata dengan nilai DO suhu hangat dan dingin.

Gambar 7 Diagram batang nilai rata-rata parameter DO ( suhu dingin ;

suhu ruang ; suhu hangat) ; huruf berbeda menunjukkan hasil

perlakuan yang berbeda nyata (p<0,05).

0,00

0,60

1,20

1,80

2,40

3,00

3,60

4,20

0 30 60 90 120

DO

(m

g/L

)

Menit ke-

a

b c b ba

a a

a aa a ab c

Page 32: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

21

Di menit ke-90, nilai DO suhu dingin berbeda nyata dengan nilai DO suhu

ruang dan hangat. Nilai DO ketiga suhu saling berbeda nyata satu sama lain pada

menit ke-60 dan ke-120. Gambar 7 menunjukkan bahwa nilai DO berada pada

kisaran 0,14 ± 0,02 mg/L hingga 4,19 ± 0,09 mg/L. Nilai DO awal air sudah

memenuhi Nilai Baku Air (NBA) untuk perikanan, namun setelah menit ke-30

nilai DO menurun drastis. Nilai DO yang merosot ini diakibatkan oleh tingginya

nilai kulaitas air awal. Menurunnya nilai DO juga diakibatkan oleh tidak adanya

aerasi. Nilai DO tertinggi pada menit ke-30 hingga menit ke-120 diperoleh pada

perlakuan suhu dingin yaitu sebesar 0,48 ± 0,04 mg/L. Lesmana (2002)

menyatakan bahwa pengaruh suhu rendah terhadap ikan adalah rendahnya

kemampuan mengambil oksigen (hypoxia). Rendahnya kemampuan pengambilan

oksigen ini menyebakan nilai kelarutan oksigen lebih lambat menurun pada

perlakuan suhu dingin. Diagram batang uji kualitas air untuk CO2 disajikan pada

Gambar 8.

Gambar 8 Diagram batang nilai rata-rata parameter CO2 ( suhu dingin ;

suhu ruang ; suhu hangat) ; huruf berbeda menunjukkan hasil

perlakuan yang berbeda nyata (p<0,05).

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 6) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian suhu berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap kandungan CO2 pada media. Hasil uji lanjut Duncan (Lampiran 8)

menunjukkan bahwa pada menit ke-0, nilai CO2 suhu hangat berbeda nyata

dengan nilai CO2 suhu dingin dan ruang, sedangkan di menit ke-30 hingga 120,

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

0 30 60 90 120

CO

2 (m

g/L

)

Menit ke-

b b b

b

b

bb

a aa a

a aa

a

Page 33: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

22

nilai CO2 suhu ruang berbeda nyata dengan CO2 suhu dingin dan suhu hangat.

Gambar 8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata CO2 pada suhu ruang lebih tinggi

dibandingkan dengan suhu dingin dan suhu ruang. Metabolisme tubuh ikan

menurun pada suhu dingin sehingga tingkat konsumsi oksigen kecil dan nilai CO2

yang dihasilkan pun juga menjadi kecil, sedangkan pada suhu hangat kelarutan

gas lebih kecil dibandingan pada suhu dingin dan suhu ruang sehingga nilai CO2

pun lebih kecil. Ghosal & Freeman (1994) menyatakan bahwa semakin tinggi

suhu maka kelarutan gas pada perairan akan semakin menurun. Nilai CO2 pada

Gambar 8 menunjukkan bahwa nilainya masih tergolong rendah yaitu berkisar

antara 0,14 ± 0,00 hingga 1,56 ± 0,44. Nilai CO2 yang tinggi tidak akan menjadi

masalah selama nilai oksigen tinggi. Hasil studi Tahe (2008) menunjukkan bahwa

nilai CO2 yang tinggi (36,45-70,45 mg/L) masih dapat ditoleransi oleh ikan

asalkan kadar oksigen tinggi (3,9-4,3 mg/L). Diagram batang uji kualitas air untuk

TAN disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9 Diagram batang nilai rata-rata parameter TAN ( suhu dingin ;

suhu ruang ; suhu hangat) ; huruf berbeda menunjukkan hasil

perlakuan yang berbeda nyata (p<0,05).

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 6) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian suhu berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap kandungan TAN pada media. Hasil uji lanjut Duncan

(Lampiran 8) menunjukkan pada menit ke-0, 90, dan 120 nilai TAN ketiga suhu

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

0 30 60 90 120

TA

N(m

g/L

)

Menit ke-

ca b

a

a

b

a

b

a a

c

ba

cb

Page 34: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

23

saling berbeda nyata satu sama lain. Di menit ke-30, nilai TAN suhu hangat

berbeda nyata dengan nilai TAN suhu ruang dan dingin, sedangkan di menit

ke-60, nilai TAN suhu ruang berbeda nyata dengan nilai TAN suhu dingin dan

hangat. Gambar 9 menunjukkan bahwa kisaran nilai TAN berada pada 0,06 ± 0,01

hingga 0,91 ± 0,01 mg/L.

Nilai TAN awal air untuk ketiga suhu sudah cukup memenuhi Baku Mutu

Air (BMA) untuk perikanan, namun setelah menit ke-30 nilai TAN melonjak

naik. Sofarini (2009) melaporkan bahwa nilai Baku Mutu Air (BMA) untuk

amonia adalah kurang dari 0,1 mg/L. Nilai TAN tertinggi saat simulasi pada menit

ke-60 didapat pada perlakuan dengan suhu ruang yaitu sebesar 0,91 ± 0,01 mg/L

(Gambar 9). Boyd (1990) menyatakan bahwa laju proses biokimia sesuai dengan

hukum van hoff akan meningkat dua kalinya setiap peningkatan suhu 10 oC.

Meningkatnya reaksi di dalam cairan media dan cairan tubuh ikan menyebabkan

adanya peningkatan reaksi kimia di dalam air dimana NH3 bereaksi dengan H2O

menghasilkan NH4+ sehingga pH perairan menjadi naik. Pada tingkat toksik, NH3

dapat menyebabkan peningkatan pH pada darah, gangguan osmoregulasi, dan

kesulitan bernafas (Hargreaves dan Tucker 2004). Diagram batang uji kualitas air

untuk pH disajikan pada Gambar 10.

Gambar 10 Diagram batang nilai rata-rata parameter pH ( suhu dingin ;

suhu ruang ; suhu hangat) ; huruf berbeda menunjukkan hasil

perlakuan yang berbeda nyata (p<0,05).

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

7,00

7,50

0 30 60 90 120

pH

Menit ke-

b b a aba b

b

a

aa

a

a

a

b

Page 35: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

24

Hasil uji Kruskal Wallis (Lampiran 6) menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 95 % pemberian suhu berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

nyata terhadap derajat keasaman (pH) pada media. Hasil uji lanjut Duncan

(Lampiran 8) menunjukkan bahwa pada menit ke-30 dan 60, nilai pH suhu hangat

berbeda nyata dengan nilai pH suhu ruang dan dingin, sedangkan di menit ke-90

dan ke-120, nilai pH ketiga suhu tidak berbeda nyata. Gambar 10 menunjukkan

bahwa kisaran pH berada pada kisaran 5,75 ± 0,22 hingga 6,93 ± 0,01. Pada

awalnya nilai pH awal air untuk ketiga suhu sudah memenuhi Baku Mutu Air

(BMA) untuk perikanan, namun pada menit ke-30 dan menit ke-60 nilai pH pada

suhu hangat masing-masing menurun menjadi 5,96 ± 0,04 dan 5,75 ± 0,22.

Sofarini (2009) melaporkan bahwa nilai baku mutu pH air untuk ikan

dapat hidup dengan baik adalah berkisar antara 6 hingga 9. Penurunan pH pada

suhu hangat diakibatkan oleh meningkatnya metabolisme tubuh ikan pada suhu

hangat sehingga tingkat konsumsi oksigen meningkat. Proses konsumsi oksigen

ini kemudian akan menghasilkan CO2. William & Robert (1992) melaporkan

bahwa konsentrasi CO2 dapat menjadi tinggi sebagai hasil dari respirasi.

Karbondioksida bebas yang dilepaskan selama respirasi akan berekasi dengan air

sehingga menghasilkan asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air.

Akibat penurunan pH tersebut menyebabkan 12,5 % ikan mati di menit ke-30 dan

37,5 % mati di menit ke-60 pada suhu hangat. Zooneveled et al. (1991)

menyatakan bahwa ketika insang berada pada pH rendah, peningkatan lendir akan

terlihat pada permukaan insang dan meyebabkan penurunan difusi oksigen pada

lamela insang. Rata-rata nilai pH tertinggi dihasilkan oleh perlakuan suhu dingin.

Metabolisme tubuh ikan cenderung lebih kecil pada suhu rendah dibandingkan

dengan pada suhu tinggi sehingga buangan hasil metabolisme seperti CO2 lebih

sedikit akibatnya pH relatif stabil. Davis & Parker (1990) melaporkan bahwa

semakin tinggi suhu maka metabolisme tubuh ikan akan semakin meningkat.

Pengamatan tingkah laku fisik ikan mas dalam berbagai suhu disajikan pada

Tabel 5.

Page 36: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

25

Tabel 5 Pengamatan fisik tingkah laku ikan pada suhu dingin, ruang, dan hangat

Lincah* : Lincah stres

Pengujian perlakuan suhu hangat menunjukkan bahwa pada awalnya ikan

bergerak lincah normal, namun ketika suhu air mulai naik perlahan-lahan dan ikan

pun mulai stres dan melambat pada menit ke-60. SR ikan berkurang menjadi 75 %

pada menit ke-30. Pada menit ke-90 dan ke-120 ikan berada pada fase pasca stres

ditandai dengan terjadinya disorentasi pada ikan, bahkan diantaranya mati

sehingga SR menjadi 50 % pada menit 90 dan 0 % pada menit 120. Ikan mas yang

diberi perlakuan suhu dingin secara umum memberikan perlakuan yang lebih baik

daripada perlakuan suhu ruang dan hangat. Ikan dengan perlakuan suhu dingin

terlihat lebih tenang dan menghasilkan sisa metabolit lebih sedikit. Ikan dengan

Suhu Gerak

Tubuh

Gerak

Tutup

Insang

Gerak

Siirp

Dinding

Perut Lendir

Ekskresi

Anal

Dingin

(15oC)

0` Lincah* Cepat Cepat Normal Sedikit Sedikit

30` Lincah* Cepat Cepat Normal Sedikit Sedikit

60` Lincah Cepat Cepat Normal Sedikit Agak

Banyak

90` Lambat Lambat Lambat Normal Sedikit Agak

Banyak

120` Lambat Lambat Lambat Normal Sedikit Agak

Banyak

Ruang

(27oC)

0` Lincah Cepat Cepat Normal Sedikit Sedikit

30` Lincah* Cepat Cepat Normal Sedikit Agak

Banyak

60` Lincah* Cepat Cepat Normal Sedikit Agak

Banyak

90` Lambat Lambat Lambat Normal Agak

Banyak Banyak

120`

Lambat Lambat Lambat Normal Banyak Banyak

Hangat

(35oC)

0` Lincah Cepat Cepat Normal Sedikit Sedikit

30` Lincah* Cepat Cepat Normal Agak

Banyak

Agak

Banyak

60` Lambat Lambat Lambat Tidak

Normal

Agak

Banyak Banyak

90` Pasca

Stres Lambat Lambat

Tidak

Normal Banyak Banyak

120`

Pasca

Stres Lambat Lambat

Tidak

Normal Banyak Banyak

Page 37: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

26

perlakuan suhu dingin juga menghasilkan SR 100 % atau tidak ada ikan yang

mengalami kematian pada saat simulasi.

Pada suhu yang turun mendadak akan terjadi degenerasi sel darah merah

sehingga proses respirasi terganggu. Pemberian suhu rendah juga dapat

menyebabkan ikan tidak aktif, bergerombol seperti tidak mau berenang dan

makan sehingga imunitasnya terhadap penyakit berkurang. Perubahan suhu yang

melebihi 3-4 oC dalam waktu yang relatif singkat dan mengakibatkan kejutan suhu

dan kematian ikan (Boyd 1990). Pada suhu dingin ikan terlihat lincah stres pada

menit awal, namun pada menit berikutnya ikan terlihat tenang. Karnila & Edison

(2001) menyatakan bahwa untuk pembiusan bertahap sampai suhu 15 oC selama

15 menit kondisi ikan sudah melewati fase panik dan tidak meronta saat dilakukan

pengemasan, sehingga proses pengemasan sanga mudah dilakukan.

4.3 Pengaruh Suhu terhadap Glukosa Darah (C. carpio L.)

Glukosa darah merupakan sumber pasokan bahan bakar utama dan subtrat

esensial untuk metabolisme sel. Pengujian glukosa darah ikan dilakukan di awal

dan di akhir simulasi. Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil darah ikan

pada vena caudal (ekor) ikan dengan cara menggunakan jarum suntik berukuran

3 ml. Data hasil uji kadar glukosa darah disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Uji kadar glukosa darah pada beberapa suhu di awal dan akhir simulasi

Kadar Glukosa Darah (mg/L)

Suhu Dingin (15 oC) Suhu Ruang (27 oC) Suhu Hangat (35 oC)

Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

12,9 ± 0,1 15,0 ± 0,3 12,2 ± 0,3 14,0 ± 1,1 11,7 ± 2,2 6,3 ± 0,8

Tabel 6 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai glukosa darah untuk

suhu dingin dan suhu ruang. Nilai glukosa darah tertinggi didapat pada suhu

dingin yaitu sebesar 15,0 ± 0,3 mg/L. Hasil studi Hastuti et al. (2003)

menunjukkan bahwa kadar glukosa darah ikan yang diberi stres perubahan suhu

dingin secara mendadak akan mengalami peningkatan. Pada perlakuan suhu

hangat, glukosa darah turun dari 11,7 ± 2,2 mg/L menjadi 6,3 ± 0,8 mg/L.

Page 38: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

27

Penurunan nilai kadar glukosa ini dikarenakan semakin tinggi suhu maka

metabolisme tubuh ikan menjadi tinggi dan ikan akan lebih aktif bergerak sampai

cadangan glikogen habis, sehingga kadar glukosa dalam darah menurun.

Kucukgul & Sahan (2008) menyatakan bahwa semakin meningkat suhu, maka

nilai glukosa darah akan semakin menurun. Hastuti et al. (2003) menyatakan

bahwa hormon kortisol dan katekolamin akan diproduksi ketika ikan stres.

Hormon kortisol dan katekolamin selanjutnya akan mengaktivasi proses

glikogenosis dalam hati sehingga kadar glukosa darah meningkat.

Page 39: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

28

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ikan yang memiliki daya tahan cukup baik terhadap stres perubahan

lingkungan (kepadatan) adalah ikan mas size 4 dengan rata-rata SR 63 %.

Rata-rata tingkat konsumsi oksigen tertinggi pada perlakuan perbedaan suhu

didapatkan pada perlakuan suhu hangat yaitu sebesar 8,07 mgO2/kg/jam,

sedangkan rata-rata tingkat konsumsi oksigen terendah didapatkan pada perlakuan

suhu dingin yaitu sebesar 5,89 mgO2/kg/jam. Ikan mas yang diberi perlakuan suhu

dingin memberikan hasil yang lebih baik daripada perlakuan suhu ruang dan

hangat. Ikan dengan perlakuan suhu dingin gerakan fisik tubuhnya lebih lambat

dan menghasilkan sisa metabolit yang lebih sedikit. Ikan dengan perlakuan suhu

dingin juga menghasilkan SR 100 % atau tidak ada ikan yang mati pada saat

simulasi.

5.2 Saran

Transportasi ikan mas sebaiknya dilakukan pada suhu dingin atau pada

waktu pagi hari, dan hindari pengangkutan ikan mas dengan kepadatan yang

terlalu tinggi.

Page 40: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

29

DAFTAR PUSTAKA

Barton BA, Iwama GK. 1991. Physiological changes in fish from stress in

aquaculture with emphasis on the response and effects of corticosteroids.

Annual Review of Fish Diseases 1: 3-26.

Begg K, Pankhurst NW. 2004. Endocrine and metabolic responses to stress in a

laboratory population of the tropical damselfish Acanthochromis

polyacanthus. J. Fish Biology 64: 133–145.

Boyd CE. 1990. Water Quality in Ponds for Aquqculture. Alabama: Birmingham

Publishing Co.Birmingham.

Budiarti T, Batara T, Wahjuningrum D. 2005. Tingkat konsumsi oksigen udang

vaname (Litopenaeus vannamei) dan model pengelolaan oksigen pada

tambak intensif. J. Akuakultur Indonesia 4(1): 89-96.

Burggren WW, Randall DJ. 1978. Oxygen uptake and transport during hypoxic

exposure in the sturgeon Acipenser transmontanus. J. Respiratory

Physiology 34: 171-183.

Davis KB, Parker NC. 1990. Physiological stress striped bass: Effects of

acclimation temperature J. Aquaculture. 91: 349-358.

Dobsikova R, Svobodova Z, Blahova J, Modra H, Velisek J. 2006. Stress response

to long distance transportation of common carp (Cyprinus carpio L.).

J. Acta Veterina Brno 75: 437-448.

Docan A, Cristea V, Grecu I, Dediu L. 2010. Hematological response of the

European catfish, Silurus glanis reared at different densities in ”flow-

through” production system. Archiva Zootechnica. 13(2): 63-70.

Doudoroff P, Shumway DL. 1970. Dissolved Oxygen Requirements of Freshwater

Fishes. Rome : Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolahan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

[EIFAC] European Inland Fisheries Advisory Commission. 1969. Water quality

criteria for European freshwater fish: Report on extreme pH values and

inland fisheries. Prepared by EIFAC Working Party on Water Quality

Criteria for European Freshwater Fish. J. Water Research 3(8): 593–611.

Engelsma MY, Hougee S, Nap D, Hofenk M, Rombout JHWM, van Muiswinkel

WB. 2003. Multiple acute temperature stress affects leucocyte populations

and antibody responses in common carp, Cyprinus carpio L. J. Fish

Shellfish Immunol 15: 397-410.

Page 41: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

30

Ernest DH. 2000. Performance engineering. Di dalam: Stickney RR. Encyclopedia

of Aquaqulture. New York: John Wiley & Sons. Hal 629-644.

Fadhil R, Endan J, Taip FS, Salih M. 2011. Kualitas air dalam sistem resirkulasi

untuk budidaya ikan lele/keli (Clarias Batrachus). J. Aceh Depelovment

International Conference 1:1-10.

Franson MA. 1975. Standard Methods for Examination of Water and Wastewater.

14th Ed. New York: American Public Health Association.

Ghosal K, Freeman BD. 1994. Gas separation using polymer membranes. Polym.

Adv. Technol 5: 673-697.

Ghufran HM, Kordi K, Andi BT. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam

Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gomes LC, Araujo LCARM, Roubach R, Gomes CAR, Lopes NP, Urbinati EC.

2003. Effect of fish density during transportation on stress and mortality of

juvenile tambaqui colossoma macropomum. J. World Aquaculture Society

34(1):76–84.

Hargreaves JA, Tucker CS. 2004. Managing ammonia in fish ponds. J. South

Region Aquaqulture Center Publication 4603: 1-7.

Hastuti S, Supriyono E, Mokoginta I, Subandiyono. 2003. Respon glukosa darah

ikan gurami (Osphronemus gouramy, LAC.) terhadap stres perubahan suhu

lingkungan. J. Akuakultur Indonesia 2(2): 73-77.

Imanto PT. 2008. Beberapa teknik transportasi ikan laut hidup dan fasilitasnya

pada perdagangan ikan laut di Belitung. J. Media Akuakultur 3(2): 181-188.

Karnila R, Edison. 2001. Pengaruh suhu dan waktu pembiusan bertahap terhadap

ketahanan hidup ikan jambal siam (Pangasius sutchi F) dalam transportasi

sistem kering. J. Natur Indonesia 3(2): 151-167.

Kausar R, Salim M. 2006. Effect of water temperature on the growth performance

and feed conversion ratio of Labeo rohita. J. Pakistan Veteterina 26(3):

105-108.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Data Produksi Ikan Mas

(Cyprinus carpio L.). www.dkp.go.id [4 Juni 2012].

Kucukgul A, Sahan A. 2008. Acute stress respone in common carp

(Cyprinus carpio Linnaeus,1758) of some stressing factors. J. of Fisheries

Science 2(4): 623-631.

Lesmana Darti S. 2002. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Page 42: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

31

Neuman E, Sandstrom O, Thoresson G. 1997. Gudlines for Coastal Fish

Monitoring. Sweden: National Board of Fisheries.

Nugroho E, Wahyudi NA. 1991. Seleksi berbagai ras ikan mas koleksi dari

berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan “Skor-Z”, Buletin

Penelitian Perikanan Darat 10(2): 49-54.

Nurtanio N, Wangko S. 2007. Resistensi insulin pada obesitas sentral. J. Bik

Biomed 3(3): 89-96.

Odum EP. 1971. Fundamental Ecology 3. London-Toronto: W.B Sounders

Company.

Porchas MM, Cordova LRF, Enriquez RR. 2009. Cortisol and glucose: reliable

indicators of fish stress?. Pan-American Journal of Aquatic Sciences

(2009), 4(2): 158-178.

Praseno O, Krettiawan H, Asih S, Sudrajat A. 2010. Uji ketahanan salinitas

beberapa strain ikan mas yang dipelihara di akuarium. Prosiding Forum

Inovasi Teknologi Akuakultur : 93-100.

Rachmawati FR, Susilo U, Sistina Y. 2010. Respon fisiologis ikan nila,

Oreochromis niloticus, yang distimulasi dengan daur pemuasaan dan

pemberian pakan kembali. J. Seminar Nasional Biologi 7: 492-499.

Rand MC, Greenberg AE, Taras MJ. 1975. Standard methods for the examination

of water and wastewater. 14th Ed. Washington DC: APHA.

Rudiyanti S, Ekasari AD. 2009. Pertumbuhan dan survival rate ikan mas

(Cyprinus carpio Linn) pada berbagai konsentrasi pestisida regent 0,3 G.

J. Saintek Perikanan. 5(1): 39-47.

Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi. Bandung: Binacipta.

Shcherbina MA, Kazlauskene OP. 1971. Water temperature and digestibility of

nutrient substances by carp. J. Hydrobiologia. 9: 40-44.

Sofarini D. 2009. Analisa kualitas air (fisik,kimia) sebagai indikator kehidupan

induk ikan nila (Oreochromis niloticus) di loka budidaya air tawar

mandiangin. J. Bumi lestari 9(1): 77-81.

Sulmartini L, Chotimah DN, Tjahningsih W, Widayanto TV, Triastuti J. 2009.

Respon daya cerna dan respirasi benih ikan mas (Cyprinus carpio) pasca

transportasi dengan menggunkan daun bandotan (Ageratum conyzoides)

sebagai bahan antimetabolik. J. Ilmiah Perikanan dan Kelautan 1(1): 79-86.

Page 43: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

32

Suparno, Basmal J, Muljanah I, Wibowo S. 1994. Pengaruh suhu dan waktu

pembiusan dengn pendinginan bertahap terhadap ketahanan hidup dan

windu tambak (Penaeus monodon Fab.) dalam transportasi sistem kering.

J. Penelitian Pasca Panen Perikanan (79): 73-78.

Supriyono E, Budiyanti, Bdiarti T. 2010. Respon fisiologis benih ikan kerapu

macan Epinepelus fuscoguttatus terhadap penggunaan minyak sereh dalam

transportasi tertutup dengan kepadatan tinggi. J. Ilmu Kelautan

15(2): 103-112.

Suptijah P. 1996. Ekstrak insulin dari ikan dan uji kemurniannya. Buletin

Teknologi Hasil Perikanan 2(2): 103-121.

Suryaningrum TD, Ikasari D, Syamdidi. 2006. Pengaruh kepadatan dan waktu

transportasi sistem kering terhadao sintasan hidup lobster air tawar

(Cherax quadricarinatus). J. Penanganan Pasca Panen Perikanan 79(3):

37-55.

Tahe S. 2008. Penggunaan phenoxy ethanol, suhu dingin, dan kombinasi suhu

dingin dengan phenoxy dalam pembiusan bandeng umpan. J. Media

Akuakultur 3(2): 133-136.

Tim Peneliti BRPPU. 2008. Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jakarta: Badan Riset

Kelautan dan Perikanan.

Venberg WB, Venberg FJ. 1972. Enviromental Phisiology Of Marine Animal

Springer, verlag. Berlin: Heidenberg. 294p.

William AW, Robert MD. 1992. Interaction of pH, carbon dioxide, alkalinity and

hardnes in fish ponds. J. SRAC Publication 464: 1-4.

Zonneveld N, Huisman EA, Boon JN. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan.

Jakarta : PT. Gramedia.

Page 44: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

33

LAMPIRAN

Page 45: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

34

Lampiran 1 Data kualitas air perbedaan ukuran ikan mas

a. Ikan mas size 4

b. Ikan mas size 5

c. Ikan mas size 6

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I I II I II I II I II

pH

A 7,92 6,66 6,68 6,67 6,66 6,69 6,71 6,71 6,70

B 7,90 6,70 6,65 6,65 6,71 6,66 6,69 6,69 6,72

DO

(mg/L)

A 4,75 0,2 0,22 0,20 0,18 0,14 0,18 0,18 0,28

B 4,70 0,23 0,21 0,19 0,16 0,16 0,19 0,16 0,20

Suhu

( OC)

A 26 25,9 25,9 25,9 25,9 26 26 26,1 26,1

B 26 26 25,9 25,9 26 26 26 26 26

CO2

(mg/L)

A 0.096 0,358 0,238 0,298 0,238 0,358 0,476 0,298 0,238

B 0.096 0,298 0,179 0,358 0,238 0,358 0,417 0,298 0,358

TAN

(mg/L)

A 0,017 0,764 0,688 0,832 0,941 0,868 0,983 0,893 0,820

B 0,014 0,709 0,685 0,817 0,899 0,912 0,904 0,874 0,896

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I I II I II I II I II

pH

A 7,92 6,67 6,64 6,61 6,66 6,65 6,65 6,63 6,59

B 7,90 6,66 6,63 6,62 6,65 6,65 6,65 6,69 6,64

DO

(mg/L)

A 4,75 0,97 1,07 0,48 0,36 0,30 0,36 0,14 0,22

B 4,70 0,83 1,04 0,51 0,40 0,38 0,34 0,18 0,19

Suhu

( OC)

A 26 26,6 26,5 26,7 26,6 26,9 26,7 27 26,8

B 26 26,6 26,5 26,7 26,6 26,9 26,7 27 26,8

CO2

(mg/L)

A 0,060 0,388 0,268 0,388 0,358 0,417 0,477 0,537 0,506

B 0,075 0,358 0,388 0,358 0,388 0,417 0,388 0,566 0,596

TAN

(mg/L)

A 0,017 0,514 0,697 0,742 0,927 0,983 0,952 0,865 0,980

B 0,014 0,663 0,593 1,008 0,674 1 0,699 1,11 0,997

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I I II I II I II I II

pH

A 7,92 6,67 6,64 6,61 6,66 6,65 6,65 6,63 6,59

B 7,90 6,66 6,63 6,62 6,65 6,65 6,65 6,69 6,64

DO

(mg/L)

A 4,75 0,97 1,07 0,48 0,36 0,30 0,36 0,14 0,22

B 4,70 0,83 1,04 0,51 0,40 0,38 0,34 0,18 0,19

Suhu

( OC)

A 26 26,6 26,5 26,7 26,6 26,9 26,7 27 26,8

B 26 26,6 26,5 26,7 26,6 26,9 26,7 27 26,8

CO2

(mg/L)

A 0.096 0,358 0,238 0,417 0,417 0,476 0,417 0,596 0,358

B 0.096 0,358 0,298 0,358 0,358 0,417 0,358 0,476 0,417

TAN

(mg/L)

A 0,017 0,421 0,379 0,525 0,537 0,531 0,632 0,553 0,674

B 0,014 0,444 0,421 0,326 0,455 0,478 0,615 0,708 0,632

Page 46: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

35

Lampiran 2 Data pengamatan tingkah laku ikan pada perlakuan perbedaan ukuran

a. Ikan mas size 4

Parameter

Waktu Pengamatan

30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II

1. Gerak Tubuh

a. Normal

b. Lincah

b1. Normal

b2. Stres

c. Lamban

d. Pasca stres

√ √

√ √ √ √

√ √

2. Gerak Tutup Insang

a. Terbuka/tertutup normal

b. Terbuka/tertutup cepat

c. Terbuka/tertutup lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

3. Gerak Sirip

a. Normal

b. Cepat

c. Lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

4. Gerak Dinding Perut

a. Normal

b. Tidak normal

√ √ √ √

√ √ √ √

5. Penampakan Umum

a. Warna air atau perubahan

warna air

b. Bernafas ke permukaan

√ √

√ √ √ √ √ √

6. Lendir

a. Tidak ada

b. Sedikit

c. Agak banyak

d. Banyak

√ √ √ √

√ √ √ √

7. Ekskresi Anal

a. Tidak ada

b. Agak banyak

c. banyak

√ √ √ √ √ √

√ √

Page 47: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

36

Lampiran 2 Data pengamatan tingkah laku ikan pada perlakuan perbedaan ukuran

a. Ikan mas size 4

Parameter

Waktu Pengamatan

30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II

8. Gerak Tubuh

e. Normal

f. Lincah

b1. Normal

b2. Stres

g. Lamban

h. Pasca stres

√ √

√ √ √ √

√ √

9. Gerak Tutup Insang

d. Terbuka/tertutup normal

e. Terbuka/tertutup cepat

f. Terbuka/tertutup lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

10. Gerak Sirip

d. Normal

e. Cepat

f. Lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

11. Gerak Dinding Perut

c. Normal

d. Tidak normal

√ √ √ √

√ √ √ √

12. Penampakan Umum

c. Warna air atau perubahan

warna air

d. Bernafas ke permukaan

√ √

√ √ √ √ √ √

13. Lendir

e. Tidak ada

f. Sedikit

g. Agak banyak

h. Banyak

√ √ √ √

√ √ √ √

14. Ekskresi Anal

d. Tidak ada

e. Agak banyak

f. banyak

√ √ √ √ √ √

√ √

Page 48: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

37

Lampiran 3 Data kualitas air perbedaan suhu lingkungan

a. Suhu dingin (15 oC)

b. Suhu ruang (27 OC)

c. Suhu hangat (35 OC)

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II I II

pH

A 6,91 6,94 6,93 6,64 6,90 6,47 6,91 6,80 6,90 6,16

B 6,93 6,93 6,93 6,60 6,89 6,48 6,90 6,20 6,89 6,26

DO

(mg/L)

A 4,27 4,00 0,46 0,50 0,32 0,33 0,25 0,26 0,18 0,22

B 4,25 3,99 0,43 0,53 0,33 0,35 0,2 0,25 0,19 0,23

CO2

(mg/L)

A 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,59 0,59 0,59 0,79 0,59

B 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 0,59 0,59 0,59 0,79 0,59

TAN

(mg/L)

A 0,14 0,14 0,42 0,67 0,52 0,73 0,75 0,67 0,80 0,67

B 0,14 0,14 0,47 0,57 0,65 0,65 0,69 0,67 0,70 0,67

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II I II

pH

A 6,78 6,89 6,47 6,72 6,46 6,67 6,49 6,71 6,41 6,54

B 6,91 6,69 6,46 6,71 6,49 6,65 6,52 6,72 6,52 6,67

DO

(mg/L)

A 4,19 4,29 0,24 0,20 0,18 0,15 0,16 0,11 0,11 0,09

B 4,08 4,18 0,25 0,21 0,17 0,13 0,15 0,12 0,11 0,1

CO2

(mg/L)

A 0,29 0,29 0,59 0,59 0,89 0,87 1,49 1,19 2,08 1,19

B 0,29 0,29 0,59 0,59 0,92 0,89 1,49 1,25 1,78 1,19

TAN

(mg/L)

A 0,05 0,06 0,69 0,59 0,90 0,93 0,91 0,87 0,85 0,86

B 0,05 0,06 0,71 0,56 0,91 0,90 0,88 0,85 0,85 0,82

Parameter

Waktu (s)

0` 30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II I II

pH

A 6,91 6,94 5,91 5,96 5,58 5,94 6,23 6,55 6,18 6,30

B 6,93 6,93 5,98 5,99 5,55 5,94 6,22 6,55 6,15 6,30

DO

(mg/L)

A 4,22 4,01 0,30 0,26 0,22 0,22 0,17 0,18 0,15 0,16

B 4,15 4,03 0,33 0,24 0,24 0,22 0,16 0,18 0,14 0,16

CO2

(mg/L)

A 0,14 0,14 0,29 0,29 0,41 0,41 0,53 0,53 0,59 0,59

B 0,14 0,14 0,29 0,29 0,41 0,41 0,53 0,53 0,59 0,59

TAN

(mg/L)

A 0,09 0,10 0,80 0,79 0,71 0,70 0,75 0,77 0,78 0,78

B 0,09 0,10 0,83 0,79 0,73 0,71 0,75 0,79 0,77 0,76

Page 49: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

38

Lampiran 4 Data pengamatan tingkah laku ikan pada perlakuan perbedaan suhu

lingkungan

a. Suhu dingin (15 oC)

Parameter

Waktu Pengamatan

30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II

1. Gerak Tubuh

a. Normal

b. Lincah

b1. Normal

b2. Stres

c. Lamban

d. Pasca stres

√ √ √

√ √ √ √ √

2. Gerak Tutup Insang

a. Terbuka/tertutup normal

b. Terbuka/tertutup cepat

c. Terbuka/tertutup lambat

√ √ √

√ √ √ √ √

3. Gerak Sirip

a. Normal

b. Cepat

c. Lambat

√ √ √ √ √ √ √

4. Gerak Dinding Perut

a. Normal

b. Tidak normal

√ √ √ √ √ √ √ √

5. Penampakan Umum

a. Warna air atau perubahan

warna air

b. Bernafas ke permukaan

√ √ √ √ √ √ √ √

6. Lendir

a. Tidak ada

b. Sedikit

c. Agak banyak

d. Banyak

√ √ √ √ √ √ √ √

7. Ekskresi Anal

a. Tidak ada

b. Agak banyak

c. Banyak

√ √ √ √ √ √ √ √

Page 50: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

39

b. Suhu ruang (27 oC)

Parameter

Waktu Pengamatan

30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II

1. Gerak Tubuh

a. Normal

b. Lincah

b1. Normal

b2. Stres

c. Lamban

d . Pasca stres

√ √ √ √

√ √ √ √

2. Gerak Tutup Insang

a. Terbuka/tertutup normal

b. Terbuka/tertutup cepat

c. Terbuka/tertutup lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

3. Gerak Sirip

a. Normal

b. Cepat

c. Lambat

√ √ √ √

√ √ √ √

4. Gerak Dinding Perut

a. Normal

b. Tidak normal

√ √ √ √ √ √ √ √

5. Penampakan Umum

a. Warna air atau perubahan

warna air

b. Bernafas ke permukaan

√ √ √ √ √ √ √ √

6. Lendir

a. Tidak ada

b. Sedikit

c. Agak banyak

d. Banyak

√ √ √ √

√ √

√ √

7. Ekskresi Anal

a. Tidak ada

b. Agak banyak

c. Banyak

√ √ √ √

√ √ √ √

Page 51: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

40

c. Suhu hangat (35 oC)

Parameter

Waktu Pengamatan

30` 60` 90` 120`

I II I II I II I II

1. Gerak Tubuh

a. Normal

b. Lincah

b1. Normal

b2. Stres

c. Lamban

d . Pasca stres

√ √

√ √

√ √ √ √

2. Gerak Tutup Insang

a. Terbuka/tertutup normal

b. Terbuka/tertutup cepat

c. Terbuka/tertutup lambat

√ √

√ √ √ √ √ √

3. Gerak Sirip

a. Normal

b. Cepat

c. Lambat

√ √

√ √ √ √ √ √

4. Gerak Dinding Perut

a. Normal

b. Tidak normal

√ √

√ √ √ √ √ √

5. Penampakan Umum

a. Warna air atau perubahan

warna air

b. Bernafas ke permukaan

√ √ √ √ √ √ √ √

6. Lendir

a. Tidak ada

b. Sedikit

c. Agak banyak

d. Banyak

√ √ √ √

√ √

√ √

7. Ekskresi Anal

a. Tidak ada

b. Agak banyak

c. Banyak

√ √

√ √ √ √ √ √

Page 52: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

41

Lampiran 5 Tabel ANOVA perlakuan perbedaan ukuran

a. pH menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,000 2 ,000 ,000 1,000

Within Groups ,001 3 ,000

Total ,001 5

b. pH menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,004 2 ,002 1,074 ,382

Within Groups ,017 9 ,002

Total ,021 11

c. pH menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,003 2 ,001 1,286 ,323

Within Groups ,010 9 ,001

Total ,013 11

d. pH menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,003 2 ,002 6,542 ,238

Within Groups ,002 9 ,000

Total ,005 11

e. pH menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,009 2 ,005 5,283 ,303

Within Groups ,008 9 ,001

Total ,017 11

f. DO menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,000 2 ,000 ,000 1,000

Within Groups ,004 3 ,001

Total ,004 5

Page 53: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

42

g. DO menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2,608 2 1,304 47,587 ,000

Within Groups ,247 9 ,027

Total 2,855 11

h. DO menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,434 2 ,217 31,372 ,000

Within Groups ,062 9 ,007

Total ,496 11

i. DO menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,209 2 ,104 69,188 ,000

Within Groups ,014 9 ,002

Total ,222 11

j. DO menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,000 2 ,000 ,022 ,979

Within Groups ,003 9 ,000

Total ,003 11

k. CO2 menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,001 2 ,001 14,440 ,029

Within Groups ,000 3 ,000

Total ,001 5

l. CO2 menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,014 2 ,007 1,632 ,248

Within Groups ,037 9 ,004

Total ,051 11

m. CO2 menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,031 2 ,015 6,826 ,016

Within Groups ,020 9 ,002

Total ,051 11

Page 54: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

43

n. CO2 menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,001 2 ,001 ,227 ,801

Within Groups ,021 9 ,002

Total ,022 11

o. CO2 menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,037 2 ,019 ,353 ,712

Within Groups ,472 9 ,052

Total ,509 11

p. TAN menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,000 2 ,000 ,000 1,000

Within Groups ,000 3 ,000

Total ,000 5

q. TAN menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,086 2 ,043 1,292 ,321

Within Groups ,299 9 ,033

Total ,385 11

r. TAN menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,417 2 ,208 16,873 ,001

Within Groups ,111 9 ,012

Total ,528 11

s. TAN menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,324 2 ,162 17,715 ,001

Within Groups ,082 9 ,009

Total ,407 11

t. TAN menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,178 2 ,089 10,920 ,004

Within Groups ,073 9 ,008

Total ,251 11

Page 55: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

44

Lampiran 6 Tabel ANOVA perlakuan perbedaan suhu

a. pH menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,032 2 ,016 4,478 ,045

Within Groups ,032 9 ,004

Total ,065 11

b. pH menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,460 2 ,730 40,246 ,000

Within Groups ,163 9 ,018

Total 1,624 11

c. pH menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2,063 2 1,032 26,346 ,000

Within Groups ,352 9 ,039

Total 2,416 11

d. pH menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,210 2 ,105 1,909 ,204

Within Groups ,494 9 ,055

Total ,704 11

e. pH menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,259 2 ,129 2,211 ,166

Within Groups ,527 9 ,059

Total ,786 11

f. DO menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,014 2 ,007 ,526 ,608

Within Groups ,122 9 ,014

Total ,137 11

Page 56: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

45

g. DO menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,143 2 ,072 52,042 ,000

Within Groups ,012 9 ,001

Total ,155 11

h. DO menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,068 2 ,034 131,074 ,000

Within Groups ,002 9 ,000

Total ,071 11

i. DO menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,229 2 ,115 188,233 ,000

Within Groups ,005 9 ,001

Total ,234 11

j. DO menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,175 2 ,088 51,312 ,000

Within Groups ,015 9 ,002

Total ,191 11

k. CO2 menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,060 2 ,030 5E+0,32 ,000

Within Groups ,000 9 ,000

Total ,060 11

l. CO2 menit ke -30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,240 2 ,120 7E+0,32 ,000

Within Groups ,000 9 ,000

Total ,240 11

m. CO2 menit ke -60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,585 2 ,292 28,823 ,000

Within Groups ,091 9 ,010

Total ,676 11

Page 57: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

46

n. CO2 menit ke -90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,693 2 ,846 101,964 ,000

Within Groups ,075 9 ,008

Total 1,767 11

o. CO2 menit ke -120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2,277 2 1,139 16,198 ,001

Within Groups ,633 9 ,070

Total 2,910 11

p. TAN menit ke-0

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,014 2 ,007 325,500 ,000

Within Groups ,000 9 ,000

Total ,015 11

q. TAN menit ke-30

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,148 2 ,074 12,299 ,003

Within Groups ,054 9 ,006

Total ,202 11

r. TAN menit ke-60

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,159 2 ,079 30,035 ,000

Within Groups ,024 9 ,003

Total ,182 11

s. TAN menit ke-90

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,068 2 ,034 41,948 ,000

Within Groups ,007 9 ,001

Total ,075 11

t. TAN menit ke-120

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,037 2 ,018 13,068 ,002

Within Groups ,013 9 ,001

Total ,049 11

Page 58: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

47

Lampiran 7 Tabel uji lanjut Duncan perlakuan perbedaan ukuran

a. DO menit ke-30

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 3 1

Size 4 4 ,215000

Size 5 4 ,977500

Size 6 4 1,332500

Sig. 1,000 1,000 1,000

b. DO menit ke-60

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 3 1

Size 4 4 ,182500

Size 5 4 ,437500

Size 6 4 ,647500

Sig. 1,000 1,000 1,000

c. DO menit ke-90

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 3 1

Size 4 4 ,167500

Size 5 4 ,345000

Size 6 4 ,490000

Sig. 1,000 1,000 1,000

d. CO2 menit ke-0

e. CO2 menit ke-60

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 1

Size 6 4 ,283000

Size 4 4 ,373000

Size 5 4 ,402250

Sig. 1,000 ,407

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 1

Size 4 2 ,067500

Size 5 2 ,096000

Size 6 2 ,096000

Sig. 1,000 1,000

Page 59: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

48

f. TAN menit ke-60

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 1

Size 6 4 ,460750

Size 5 4 ,837750

Size 4 4 ,872250

Sig. 1,000 ,671

g. TAN menit ke-90

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 1

Size 6 4 ,564000

Size 5 4 ,908500

Size 4 4 ,916750

Sig. 1,000 ,906

h. TAN menit ke-120

Size

N Subset for alpha = .05

1 2 1

Size 6 4 ,691750

Size 4 4 ,870750

Size 5 4 ,988000

Sig. 1,000 ,099

Page 60: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

49

Lampiran 8 Tabel uji lanjut Duncan perlakuan perbedaan suhu

a. pH menit ke-0

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Ruang 4 6,8175

Suhu Dingin 4 6,9275

Suhu Hangat 4 6,9275

Sig. 1,000 1,000

b. pH menit ke-30

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Hangat 4 5,9600

Suhu Ruang 4 6,5900

Suhu Dingin 4 6,7750

Sig. 1,000 ,084

c. pH menit ke-60

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Hangat 4 5,7525

Suhu Ruang 4 6,5675

Suhu Dingin 4 6,6850

Sig. 1,000 ,423

d. DO menit ke-30

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Ruang 4 ,2250

Suhu Hangat 4 ,2825

Suhu Dingin 4 ,4800

Sig. ,056 1,000

e. DO menit ke-60

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2 3

Suhu Ruang 4 ,1475

Suhu Hangat 4 ,2400

Suhu Dingin 4 ,3325

Sig. 1,000 1,000 1,000

Page 61: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

50

f. DO menit ke-90 .

g. DO menit ke-120

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2 3

Suhu Ruang 4 ,1225

Suhu Dingin 4 ,2050

Suhu Hangat 4 ,4100

Sig. 1,000 1,000 1,000

h. CO2 menit ke-30

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Dingin 4 ,2900

Suhu Hangat 4 ,2900

Suhu Ruang 4 ,5900

Sig. 1,000 1,000

i. CO2 menit ke-60

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Hangat 4 ,4100

Suhu Dingin 4 ,4400

Suhu Ruang 4 ,8925

Sig. ,683 1,000

j. CO2 menit ke-90

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Hangat 4 ,5300

Suhu Dingin 4 ,5900

Suhu Ruang 4 1,3550

Sig. ,376 1,000

k. CO2 menit ke-120

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Hangat 4 ,5900

Suhu Dingin 4 ,6900

Suhu Ruang 4 1,5600

Sig. ,607 1,000

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Ruang 4 ,1350

Suhu Hangat 4 ,1725

Suhu Dingin 4 ,4450

Sig. ,060 1,000

Page 62: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

51

l. TAN menit ke-0

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2 3

Suhu Ruang 4 ,0550

Suhu Hangat 4 ,0950

Suhu Dingin 4 ,1400

Sig. 1,000 1,000 1,000

m. TAN menit ke-30

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Dingin 4 ,5325

Suhu Ruang 4 ,6375

Suhu Hangat 4 ,8025

Sig. ,088 1,000

n. TAN menit ke-60

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2

Suhu Dingin 4 ,6375

Suhu Hangat 4 ,7125

Suhu Ruang 4 ,9100

Sig. ,069 1,000

o. TAN menit ke-90

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2 3

Suhu Dingin 4 ,6950

Suhu Hangat 4 ,7650

Suhu Ruang 4 ,8775

Sig. 1,000 1,000 1,000

p. TAN menit ke-120

Suhu

N Subset for alpha = .05

1 1 2 3

Suhu Dingin 4 ,7100

Suhu Hangat 4 ,7725

Suhu Ruang 4 ,8450

Sig. 1,000 1,000 1,000

Page 63: PERUBAHAN KONDISI FISIOLOGIS IKAN MAS Cyprinus carpio … · Mas (Cyprinus carpio L.) akibat Pengaruh Perbedaan Ukuran dan Suhu Lingkungan. Dibimbing oleh RUDDY SUWANDI dan RONI NUGRAHA

52

Lampiran 9 Faktor perhitungan konsentrasi CO2 dalam air dengan diketahui pH

dan temperatur

pH Suhu (oC)

5 10 15 20 25 30 35

6,0 2,915 2,539 2,315 2,112 1,970 1,882 1,839

6,2 1,839 1,602 1,460 1,333 1,244 1,187 1,160

6,4 1,160 1,010 0,921 0,841 0,784 0,749 0,732

6,6 0,732 0,637 0,582 0,531 0,495 0,473 0,462

6,8 0,462 0,402 0,367 0,335 0,313 0,298 0,291

7,0 0,291 0,254 0,232 0,211 0,197 0,188 0,184

7,2 0,184 0.160 0,146 0,133 0,124 0,119 0,116

7,4 0,116 0,101 0,092 0,084 0,078 0,075 0,073

7,6 0,073 0,064 0,058 0,053 0,050 0,047 0,046

7,8 0,046 0,040 0,037 0,034 0,031 0,030 0,030

8,0 0,029 0,025 0,023 0,021 0,020 0,019 0,018

8,2 0,018 0,016 0,015 0,013 0,012 0,012 0,011

8,4 0,012 0,010 0,009 0,008 0,008 0,008 0,007 Ket : Faktor harus dikalikan dengan total alkalinitas (mg/L) untuk mendapatkan

karbondioksida (mg/L)