pertemuan ke 13: pengukuran keanekaragaman species pokok bahasan : pengertian keanekaragaman

38
Pertemuan ke 13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan : 1.Pengertian Keanekaragaman 2.Metode Analisis Keanekaragaman Species a.Indeks Kekayaan jenis (Index of Species Richness) b.Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of heterogenity atau Index of Diversity), dan c.Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of Evennes).

Upload: nitza

Post on 04-Jan-2016

277 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pertemuan ke 13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan : Pengertian Keanekaragaman Metode Analisis Keanekaragaman Species Indeks Kekayaan jenis (Index of S pecies Richness ) Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of heterogenity atau Index of Diversity ), dan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Pertemuan ke 13:

PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES

Pokok Bahasan :1.Pengertian Keanekaragaman2.Metode Analisis Keanekaragaman Speciesa.Indeks Kekayaan jenis (Index of Species Richness)b.Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of heterogenity atau Index of Diversity), dan c.Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of Evennes).

Page 2: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

1. PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI• Keanekaragaman hayati (ragam hayati):

adalah istilah payung (umbrella term) untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies maupun gen di suatu daerah (Haryanto, 1995).

• Keanekaragaman hayati: Definisi dari Wilcox (1984)adalah berbagai macam bentuk kehidupan, peranan ekologi yang dimilikinya dan keanekaragaman plasma nutfah yang terkandung didalamnya, (MacKinnon dkk.,1986) . Definisi dari WWF (1989): adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya, (Primack, dkk. 1998) .

Page 3: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• Tiga tingkatan pengertian ragam hayati, (McNeely, 1988)

yaitu : 1. keanekaragaman genetik2. keanekaragaman spesies 3. keanekaragaman ekosistem

• Ragam hayati meliputi seluruh spesies tumbuhan, binatang, organisme mikro dan gen-gen yang terkandung di dalamnya serta seluruh ekosistem di muka bumi (McNeely, dkk 1988 dalam Haryanto, 1995).

Page 4: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• Sampai saat ini konsep dan ide pengukuran biodiversitas masih diperdebatkan oleh ahli ekologi

• Konsep pengukuran keragaman dibagi 3 kategori:1.Indeks Kekayaan jenis (Index of Species

Richness)2.Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas

(Index of heterogenity atau Index of Diversity), dan 3.Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of

Evennes).

Page 5: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

2. METODE PENGUKURAN KERAGAMAN

A. INDEKS KEKAYAAN JENIS (Index of Species Richness)

• Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Mcinthos pada tahun 1967.

• Kekayaan jenis adalah jumlah jenis (spesies) dalam suatu komunitas.

• Persoalan mendasar yang merupakan kendala penting dalam penerapan konsep “kekayaan jenis” adalah bahwasanya seringkali tidak mungkin untuk menghitung semua jenis yang hidup dan tinggal dalam suatu komunitas alamiah. Oleh karena itu perlu dilakukan pendugaan.

Page 6: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Ukuran keanekaragaman berdasarkan konsep kekayaan jenisJumlah jenis seringkali meningkat sejalan dg peningkata luas petak

Jumlah jenis yang teramati

Jumlah Unit Contoh

Page 7: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Beberapa Pendekatan:• Pada prakteknya ternyata tidak mudah untuk menjamin

keseragaman ukuran unit contoh. Sehubungan dengan ini, Sanders (1968) mengusulkan alterenatif pemecahan masalah dengan menggunakan metoda “rarefaction”. Melalui metoda ini dapat dihitung nilai harapan jumlah jenis dalam setiap unit contoh yang berukuran sama (misalkan 100 individu). Adapun perhitungannya didasarkan pada rumus Sanders yang telah disempurnakan oleh Hurlbert (1971) sebagaimana disajikan berikut ini:

Page 8: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Luas Petak (m2) No Nama Jenis

10x10 20x20 30x30 40x40 50x50 1 2 3 4 5 6 7 1. Maesopsis eminii 1 5 7 16 30 2. Paraserianthes falcataria 1 1 1 1 1 3. Pinus merkusii 0 0 0 3 5 4. Altingia excelsa 0 0 7 10 14 5. Calophyllum caulatris 0 0 1 2 2 6. Vitex pubescens 0 3 5 5 6 7. Cananga odorata 0 0 0 1 1 8. Arthocarpus heterophyllus 0 0 0 0 1 9. Langenstromeia speciosa 0 0 0 0 2 10 Pometia pinnata 0 0 0 0 1 11. Alstonia pneumatophora 0 0 0 0 1 12. Strombosia rotunclifolia 0 0 0 1 1 13. Shorea sp 1 3 5 6 9 14. Hevea braciliensis 0 0 0 0 9 15. Schima walichii 0 0 0 1 3 16. Khaya antoteca 0 0 0 2 5 17. Gmelina arboteal 0 0 0 0 1 18. Hopea odorata 0 2 2 2 4 19. Hopea mangarawan 0 0 0 0 2 20. Opuna papuana 0 0 0 0 4 21. Kecapi 0 0 0 1 1 22. Lucuma spp. 0 0 0 0 2 23. Eusideroxylon zwageri 0 0 0 0 1 24. Persea americana 0 0 0 0 1 25. Heriteria littoralis 0 0 0 1 1 26. Kepuh 0 0 2 2 2 27. A 0 1 1 1 1 28. B 0 0 1 1 1 29. C 0 0 1 2 2 30. D 0 0 2 3 3 31. E 0 0 1 2 2 32. F 0 0 1 1 1 33. G 0 0 0 2 3 34. H 0 0 0 1 1 35. I 0 0 0 1 1 36. J 0 0 0 1 1` 37. K 0 0 0 1 2 38. L 0 0 0 0 1 39. M 0 0 0 0 1 40. N 0 0 0 0 2 41. O 0 0 0 0 4

Jumlah Individu 3 15 37 70 136 Jumlah Jenis 3 6 14 26 41

Page 9: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• dimana: E(Sn) = nilai harapan jumlah jenis• n = ukuran standar unit contoh (jml individu terkecil)• N = jumlah total individu yang teramati• Ni = jumlah individu jenis ke-I

1. Indeks Hurlbert (1971)

niS

in

nN

NNSE 1

1

Page 10: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Sedangkan nilai keragaman dari E(Sn) tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Heck et al.,

1975) :

N

NN

n

nS

iNn

iN

SVar 11

1

N

NN

n

nn

nji

S

i

S

i

jNiN

NNN1

1

1

2

Page 11: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Istilah adalah “kombinasi” yang dihitung sebagai berikut :

x! adalah faktorial. Sebagai contoh 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120

!!

!

yxy

xx

y

x

y

Page 12: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Langkah pertama adalah mengambil kelimpahanmasing-masing jenis dari setiap ukuran plot dan memasukkan ke

dalam persamaan :

N

nniNN1

Page 13: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Luas Petak N n E(Sn) 10 x 10 3 3 3,999 20 x 20 15 3 2,539 30 x 30 37 3 2,719 40 x 40 70 3 2,760 50 x 50 136 3 2,791

No Ni E(Sn) 1 1 1,333 2 1 1,333 3 1 1,333

Jml 3 3,999

Plot 20m x 20m No Ni E(Sn) 1 5 0,736 2 1 0,200 3 3 0,516 4. 3 0,516 5. 2 0,371 6. 1 0,200

Jml 15 2,539

N = 3 n = 3 E(S1) = 1-[(2!/3!.-1!)/(3!/3!.0!)] = 1,333

N = 15 n = 3 E(S1) = 1- [(14!/3!.11!)/(15!/3!.12!)] = 0,200 E(S2) = 1- [(13!/3!.10!)/(15!/3!.12!)] = 0,371 E(S3) = 1- [(12!/3!.9!)/(15!/3!.12!)] = 0,516 E(S5) = 1- [(10!/3!.7!)/(15!/3!.12!)] = 0,736

Page 14: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

2. Indeks Divertas Margalef (Clifford & Stephenson, 1975) :

• Dmg = Indeks Margalef

• S = jumlah jenis yang teramati• N = jumlah total individu yang teramati• Ln = logaritma natural

LnN

SDmg

1

Page 15: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :

10 x 10 = 3

2

Ln = 1,820

20 x 20 = 15

5

Ln = 1,846

30 x 30 = 37

13

Ln = 3,600

40 x 40 = 70

25

Ln = 5,844

50 x 50 = 136

40

Ln = 8,142

Luas Petak N S S-1 Ln N Dmg 10 x 10 3 3 2 1,099 1,820 20 x 20 15 6 5 2,708 1,846 30 x 30 37 14 13 3,611 3,600 40 x 40 70 26 25 4,248 5,844 50 x 50 136 41 40 4,913 8,142

Page 16: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

3. Indeks Menhinick Indeks lain yang hampir serupa dengan konsep Margalef adalah

indeks diversitas Menhinick yang mempunyai rumus sebagai berikut :

dimana : • S adalah jumlah jenis dan • N adalah jumlah total individu seluruh jenis yang

teramati.

N

SDMn

Page 17: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :

10 x 10 = 3

3 = 1,732

20 x 20 = 15

6 = 1,549

30 x 30 = 37

14 = 2,302

40 x 40 = 70

26 = 3,108

50 x 50 = 136

41 = 3,516

Luas Petak N S √N Dmn 10 x 10 3 3 1,732 1,732 20 x 20 15 6 3,873 1,549 30 x 30 37 14 6,083 2,302 40 x 40 70 26 8,367 3,108 50 x 50 136 41 11,662 3,516

Page 18: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

4. Indeks Jackknife :

• S = indeks kekayaan jenis Jackknife• s = total jumlah jenis yang teramati• n = banyaknya unit contoh• k = jumlah jenis yang unik (jenis yang hanya ditemukan pada

hanya salah satu unit contoh)

kn

nsS

1

Page 19: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

adapun keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut dihitung dengan formula berikut:

dimana :Var(S) = keragaman dugaan jackknife untuk kekayaan jenisfj = jumlah unit contoh dimana ditemukan j jenis unik

(j=1,2,3,..,s)K = jumlah spesies unikN = jumlah total unit contoh

n

kfjj

n

nS

221

)var(

Page 20: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

penduga selang bagi indeks kekayaan jenis jackknife adalah sebagai berikut :

• dimana diperoleh dari tabel t-student dengan nilai derajat bebas = n-1

)(var StS

Page 21: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 15 jenis pohon yang hanya dijumpai dalam satu unit contoh dari 5 (lima) unit contoh yang dibuat. Jenis-jenis ini disebut sebagai jenis unik (unique species). Oleh karena itu, indeks kekayaan jenis Jackknife untuk kelima belas jenis tersebut adalah

• n (banyaknya unit contoh) = 5• s (total jumlah jenis) = 41• k (jumlah jenis yang unik) = 15

S = s + {n

n )1( }(k)

= 41 + {5

)15( } (15)

= 53 jenis

Page 22: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Dengan demikian, keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut adalah:

Var (S) =

n

n 1

n

kfj j

22

=

5

15

5

15115

22

=

5

4 180

= 144

Std (S) = )(SVar

= 144 = 12

Page 23: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Untuk ukuran contoh yang kecil, maka nilai tα/2 pada tingkat kepercayaan 5 % dengan derajat bebas n-1 adalah 2.776, sehingga dugaan indeks kekayaan jenis Jackknife pada

tingkat kepercayaan 5 % adalah :

≈ S ± tα/2 . )(SVar

≈ 53 ± (2,776).( 144 ) ≈ 53 ± 33,31 atau 19,69 sampai dengan 86,31 dibulatkan menjadi 20 sampai dengan 87 jenis

Ketelitian dari data ini = S

S)var(x 100 %

= 53

144 x 100 %

= 22,64 %

Page 24: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• Istilah heterogenitas pertama kali dikemukakan oleh GOOD (1953). Berbeda dari konsep “kekayaan jenis”, ukuran keanekaragaman ini ditetapkan hanya berdasarkan struktur kerapatan atau kelimpahan individu dari setiap jenis yang teramati. Oleh karena itu, Magurran (1988) memberikan istilah lain terhadap konsep ini, yaitu dengan sebutan “spesies abundance” atau “kelimpahan jenis”.

• Untuk memperjelas konsep “kelimpahan jenis” ini sebagai salah satu ukuran keanekaragaman, tampak pada gambar berikut ini.

• Pada Gambar terdapat 3 (tiga) komunitas dengan derajat keanekaragaman yang berbeda. Berdasarkan ukuran kelimpahan ini, komunitas A lebih beragam dari komunitas B (walaupun mempunyai jumlah jenis yang sama). Demikian pula halnya dengan komunitas C yang mempunyai keanekaragaman lebih tinggi bila dibandingkan dengan komunitas B.

B. INDEKS HETEROGENITAS/KEANEKARAGAMAN

(Index of Heterogeneity / Index of Diversity)

Page 25: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

KOMUNITAS A

KOMUNITAS B

KOMUNITAS C

Page 26: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

1. Indeks Simpson

Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu komunitas yang populasnya tak terhingga.

Indeks ini berkisar antara 0 – 1. Semakin mendekati angka 1 maka komunitas semakin kompleks dan mantap.

Indeks diversitas Simpson dihitung dengan rumus :

Dimana:1 – D = indeks diversitas Simpson pi = ni/N = proporsi jumlah individu jenis ke-Ini = jumlah individu species ke IN = jumlah total individu seluruh species

211 ipD

Page 27: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

2. Indeks PielouSedangkan untuk populasi terhingga, rumus yang harus digunakan

adalah Indeks Pielou sebagai berikut (Pielou, 1969):

Dimana:1-D= Indeks Pielouni = jumlah individu dari jenis ke-IN = jumlah total individu dalam unit contohS = jumlah jenis dalam unit contoh

1

111

1 NN

nnD ii

S

i

Page 28: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

3. Indeks Shannon-WienerKonsep ini merupakan konsep keanekaragaman yang relatif paling dikenal

dan paling banyak digunakan (Magurran, 1988). Indeks Shannon dihitung dengan formula berikut :

Dimana: Pi = ∑ni/NH : Indeks Keragaman Shannon-WienerPi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesiesni : Jumlah individu spesies ke-iN : Jumlah total individu

pipiHS

i 1

ln'

Page 29: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Catatan : • Seringkali peneliti menggunakan formula Shannon-

Wiener menggunakan Lon atau Log2, atau Log 10.• Perbedaannya adalah

– jika log2, maka H’ dinyatakan dalam bits/ind ; – jika log e/ln, maka H’ dalam nits/ind dan – jika digunakan log 10, maka H’ dinyatakan dalam decits/ind).

• Kisaran nilai hasil perhitungan indeks keragam (H) menunjukkan bahwa jika:H>3 : Keragaman spesies tinggi1<H<3 : Keragaman spesies sedangH<1 : Keragaman spesies rendah

Page 30: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

• Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) disamping dapat menggambarkan keanekaragaman species, juga dapat menggambarkan produktivitas ekosistem, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem.

• Semakin tinggi nilai indeks H’ maka semakin tinggi pula keanekaragaman species, produktivitas ekosistem, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem

Page 31: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Nilai tolok ukur indeks keanekaragaman H’:

•H’ < 1,0 :• Keanekaragaman rendah, • Miskin (produktivitas sangat rendah) sebagai

indikasi adanya tekanan ekologis yang berat ,dan

• ekosistem tidak stabil

•1,0 < H’ < 3,322 :• Keanekaragaman sedang, • produktivitas cukup, • kondisi ekosistem cukup seimbang, • tekanan ekologis sedang.

•H’ > 3,322 :• Keanekaragaman tinggi, • stabilitas ekosistem mantap, • produktivitas tinggi,

Page 32: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

4. Indeks Brillouin

Dibandingkan dengan indeks Shannon-Wiener, indeks ini relative lebih sederhana. Variabel yang diukur di lapangan hanya banyaknya individu

dari setiap jenis yang dijumpai pada unit contoh. Formula yang digunakan untuk menghitung indeks Brillouin adalah:

dimana :N = jumlah total individu dalam unit contohn1 = jumlah individu untuk jenis ke-1n2 = jumlah individu untuk jenis ke-2

!...!!

!log

1

321 nnn

N

NH

Page 33: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

C. INDEKS KESERAGAMAN / KEMERATAAN (Index of Evenness)

• Konsep ini menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan individu antara setiap spesies.

• Ukuran kemerataan yang pertama kali dikemukakan oleh Lioyd dan Gheraldi (1964) ini juga dapat digunakan sebagai indicator adanya gejala dominasi diantara setiap jenis dalam suatu komunitas.

• Apabila setiap jenis memiliki jumlah individu yang sama, maka komunitas tersebut mempunyai nilai “EVENNESS” maksimum.

• Sebaliknya, bila nilai kemerataan ini kecil, maka dalam komunitas tersebut terdapat jenis dominant, sub-dominan dan jenis yang terdominasi, maka komunitas tsb memiliki “EVENNES” minimum

Page 34: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

JENIS

JENIS

Kelimpahan relatif

Komunitas A

Komunitas B

•Eveness B > A

•Kelimpahan individu setiap jenis di B relatif homogen

Page 35: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Ada dua rumus yang relative lebih banyak digunakan untuk menghitung nilai “evenness”, yakni (dicetuskan oleh Hurlbert,

1971) :

dimana :Evenness= nilai kemerataan (antara 0 – 1)D = nilai indeks diversity hasil pengamatanD max = nilai maksimum indeks diversitasD min = nilai minimum indeks diversitas

maxD

DEvenness

minmax

min

DD

DDEvenness

Page 36: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Apabila digunakan rumus dari Shannon-Wiener, nilai indeks diversitas maksimum dan minimum dapat diperoleh melalui

rumus :

dimana :H’max = maksimum nilai kemungkinan dari fungsi ShannonH’min = nilai kemungkinan terendah fungsi ShannonN = Jumlah total individu dalam unit pengamatanS = Jumlah jenis dalam unit pengamatan

SSSH

1log

1' 2max

S2log

1log1

'min

SNN

SNLogNH

Page 37: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Selanjutnya, nilai evenness lebih sering dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

dimana :J’ = nilai evenness (antara 0 – 1)H’ = indeks diversitas Shannon-WienerDmax = nilai maksimum indeks diversitas

max

''

D

HJ

Page 38: Pertemuan ke  13: PENGUKURAN KEANEKARAGAMAN SPECIES Pokok Bahasan  : Pengertian Keanekaragaman

Cara perhitungan lain yang bisa digunakan untuk menghitung nilai kemerataan/keseragaman Evenness adalah rumus yang diusulkan oleh

Buzas & Gibson (1969) dengan formula sebagai berikut :

dimana :Ni = eH’ (jumlah jenis dengan kelimpahan sama)

S = jumlah individu dalam unit contoh

S

NEvenness i