perlawanan dalom mangkunegara di teluk semaka …digilib.unila.ac.id/59997/3/skripsi tanpa bab...

53
PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA LAMPUNG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1830-1853 Skripsi Oleh Ririn Safitri FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA

LAMPUNG PADA MASA KOLONIAL BELANDA

TAHUN 1830-1853

Skripsi

Oleh

Ririn Safitri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

ii

ABSTRAK

PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA

LAMPUNG PADA MASA KOLONIAL BELANDA

TAHUN 1830-1853

Oleh

Ririn Safitri

Latar belakang penelitian ini yaitu kedatangan Belanda di daerah Lampung,

khususnya Semaka yang bertujuan untuk mengusai segala bentuk sumber daya

yang ada, dan perlakuan Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat

Semaka, mengakibatkan timbulnya berbagai macam bentuk perlawanan dari

rakyat khususnya Perlawanan Dalom Mangkunegara, dan karena rasa sakit hati

Belanda atas perlakuannya terhadap ayahnya Batin Mangunang yang diasingkan

keberadaannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaiamanakah

Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa

Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu

untuk dapat mengetahui serta menjelaskan perlawanan yang dilakukan Dalom

Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa Kolonial Belanda Tahun

1830-1853.

Metode penelitian yang digunakan adalah Historis yang terbagi atas heuristik,

kritik, interpretasi, dan historiografi serta metode sejarah lisan. Teknik

pengumpulan data yaitu dengan cara kepustakaan dan wawancara. Hasil data

yang diperoleh dalam penilitian ini bahwa, perlawanan yang dilakukan oleh

Dalom Mangkunegara terhadap Belanda berawal dari proses pembelajaran yang

diajarkan ayahnya yaitu Batin Mangunang dan untuk melanjutkan perjuangan

sang ayah setelah Batin Mangunang wafat. Proses perlawanan tersebut terjadi

dalam kurun waktu tahun 1830-1832 yaitu Dalom Mangkunegara masih berusia

remaja dan mengikuti ayahnya dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Tahun 1832-1834 Dalom Mangkunegara mengumpulkan pasukan dan

mempersiapkan strategi untuk melakukan perlawanan kembali. Tahun 1835-1853

Dalom Mangkunegara melakukan perlawanan dengan pasukannya sendiri dengan

strategi yang telah matang, namun pada akhirnya meninggal karena sakit sebelum

Belanda meninggalkan Semaka. Perlawanan ini berakibat pada beberapa aspek,

yaitu aspek ekonomi bahwa hasil perkebunan lada, kopi, cengkeh, pala dikuasai

kembali oleh Belanda, aspek pemerintahan yaitu dijadikannya rakyat pribumi

yang bersedia tunduk kepada Belanda sebagai kepala daerah, aspek sosial budaya

bahwa interaksi masyarakat yang sangat terbatas dan tidak dapat dilaksanakannya

kegiatan adat seperti dalam perkawinan, dan aspek agama bahwa rakyat tidak

dapat melakukan ibadah sebagaimana mestinya.

Kata kunci : Lampung, Perlawanan Dalom Mangkunegara, Sejarah.

Page 3: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA

LAMPUNG PADA MASA KOLONIAL BELANDA

TAHUN 1830-1853

Oleh

Ririn Safitri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 4: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah
Page 5: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah
Page 6: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah
Page 7: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ririn Safitri dilahirkan pada tanggal 14 April 1995 di Desa

Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Kabupaten

Lampung Timur, Lampung. Anak pertama dari empat

bersaudara pasangan Bapak Sunaryanto dan Ibu Boinem.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh yaitu: SD Negeri 2 Rantau Jaya Udik II

pada 2002, SMP Negeri 2 Sukadana pada 2008, SMA Negeri 1 Purbolinggo pada

2011 dan Universitas Lampung, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah pada 2014.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan

Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan melalui penerimaan mahasiswa

jalur SNMPTN. Selanjutnya pada tahun 2017 penulis mengikuti kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Profesi Kependidikan (PPK) di SMP N 2

Sekincau Pekon Waspada, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

Page 8: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

MOTTO

“Allah selalu menjawab doamu dengan 3 cara. Pertama,

langsung mengabulkannya. Kedua, menundanya. Ketiga,

menggantinya dengan yang lebih baik untukmu.”

-Anonim-

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

-Q.S. Asy-Syarh : 5-6-

Page 9: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

MOTTO

“Allah selalu menjawab doamu dengan 3 cara. Pertama,

langsung mengabulkannya. Kedua, menundanya. Ketiga,

menggantinya dengan yang lebih baik untukmu.”

-Anonim-

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

-Q.S. Asy-Syarh : 5-6-

Page 10: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam

karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada

Masa Kolonial Belanda Tahun 1830-1853”.

Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi tingkat

sarjana kependidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Terselesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara

langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si., Rektor Universitas Lampung beserta

seluluh staf yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada

penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

3. Bapak Dr. Suyono, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

FKIP Universitas Lampung

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Keuangan Umum dan

Kepegawaian FKIP Universitas Lampung

5. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni FKIP Universitas Lampung

6. Bapak Drs. Tedy Rusman, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung

7. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si Ketua Progam Studi Pendidikan Sejarah FKIP

Universitas Lampung dan Dosen Pembimbing Akademik penulis.

Terimakasih atas bimbingan, kesabaran, saran, masukan dan kritik yang telah

diberikan kepada penulis.

8. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, Dosen Pembimbing Kedua yang

telah begitu banyak memberikan masukan, motivasi dan mengarahkan demi

terselesaikannya skripsi ini.

9. Bapak Drs. Maskun, M.H., Dosen Pembahas Utama yang telah memberikan

saran dan masukan demi terselesaikannya skripsi penulis.

10. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah FKIP UNILA, terimakasih atas

segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama proses perkuliahan,

karena apa yang Bapak dan Ibu berikan akan sangat bermanfaat bagi saya di

masa depan.

11. Bapak dan Ibu Staff Administrasi FKIP UNILA, terimakasih atas bantuannya

selama ini dalam membantu menyelesaikan keperluan administrasi.

Page 12: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

12. Bapak Ismail Marga sebagai informan yang telah banyak membantu dan

memberikan informasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Bapak Suherman dan keluarga serta warga Kota Agung, yang telah banyak

membantu penulis selama melaksanakan penelitian demi terselesaikannya

skripsi ini.

14. Bapak Abu Sahlan, selaku pengelola Museum Kekhatuan Semaka dan

informan yang bersedia membantu penulis selama penelitian.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih.

16. Almamater ku tercinta, Universitas Lampung.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

kesempurnaan, namun penulis berharap agar skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, November 2019

Penulis

Ririn Safitri

Page 13: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ ix

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 8

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 8

1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................... 8

1.3.2 Kegunaan Penelitian ...................................................... 8

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 9

REFERENSI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................... 11

2.1.1 Konsep Perlawanan ....................................................... 11

2.1.2 Konsep Dalom Mangkunegara ...................................... 13

2.1.3 Konsep Kolonial ........................................................... 14

2.2 Kerangka Pikir dan Paradigma ................................................ 16

2.2.1 Kerangka Pikir .............................................................. 16

2.2.2 Paradigma .................................................................... 18

REFERENSI

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ......................................... 21

3.2 Variabel Penelitian .................................................................. 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 27

3.3 1 Teknik Kepustakaan ..................................................... 28

3.3.2 Teknik Wawancara ........................................................ 29

3.4 Analisis Data........................................................................... 30

REFERENSI

Page 14: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 35

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .............................. 35

4.1.2 Silsilah Keluarga Buay Benyatta ................................... 36

4.1.3 Riwayat Perlawanan Batin Mangunang ......................... 40

4.1.4 Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Dalom

Mangkunegara .............................................................. 46

4.1.4.1 Perlakuan Belanda Terhadap Rakyat Semaka .... 46

4.1.4.2 Melanjutkan Perlawanan Sang Ayah (Batin

Mangunang) .................................................................. 47

4.1.5 Deskripsi Data .............................................................. 48

4.1.5.1 Perlawanan Tahun 1830-1832 ........................... 48

4.1.5.2 Perlawanan Tahun 1833-1835 ........................... 51

4.1.5.3 Perlawanan Tahun 1835-1837 ........................... 52

4.1.5.4 Perlawanan Tahun 1837-1842 ........................... 55

4.1.5.5 Perlawanan Tahun 1843-1845 ........................... 57

4.1.5.6 Perlawanan Tahun 1846-1853 ........................... 58

4.1.6 Akibat setelah terjadinya Perlawanan ............................ 61

4.2 Pembahasan ............................................................................ 65

4.2.1 Perlawanan Dalom Mangkunegara ................................ 65

REFERENSI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 75

5.2 Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 78

LAMPIRAN ......................................................................................... 80

Page 15: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Rempah-rempah merupakan komoditi (barang dagangan) yang terkenal di

Indonesia sejak dahulu. Rempah-rempah yang dimaksud ialah pala, cengkeh, dan

juga termasuk lada. Lada merupakan rempah-rempah yang sangat dicari oleh

Bangsa Eropa ketika singgah di daratan Indonesia. Daerah yang terkenal sebagai

penghasil lada tersebut ialah Lampung, sehingga Lampung mulai dicari

keberadaannya karena merupakan penghasil lada yang penting. Salah satu Bangsa

Eropa yang datang kala itu ialah Belanda.

Tujuan Belanda berlayar ke daratan Asia dan tiba di daratan Hindia Belanda

(sebutan Indonesia dari orang Belanda) pada tahun 1598 adalah untuk mencari

daerah penghasil rempah-rempah. Persaingan antar negara yang terjadi di Eropa

menyebabkan Bangsa-Bangsa Eropa datang ke daratan Asia, salah satunya ke

tanah Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah agar dapat di bawa dan

diperdagangkan ke Eropa. Bagi Bangsa Eropa, rempah-rempah (termasuk lada)

memiliki manfaat yang banyak seperti sebagai penghangat ketika musim hujan,

obat-obatan, dan juga sebagai bumbu makanan di dapur, serta berbagai keperluan

lainnya sehingga ketika dijual mahal akan dapat memberikan keuntungan yang

melimpah.

Page 16: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

2

Datangnya bangsa-bangsa Barat (seperti Portugis, Belanda, dan Inggris)

mulailah masa suram bagi Bangsa Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa

tersebut didorong terutama oleh faktor-faktor ekonomi dan juga faktor

agama. Keinginan untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah

mendorong mereka untuk berlayar ke berbagai daerah dan juga

menyebarkan Agama Kristen di dalam daerah tersebut. Menurut Prof. Jan

Romein, di samping faktor-faktor tersebut, masih ada faktor-faktor

lainnya seperti nafsu ingin memperoleh kekayaan Asia seperti emas dan

sebagainya, hasrat berlayar yang didorongkan jiwa adventure tersebut.

Meskipun demikian, faktor ekonomislah yang lebih banyak mendorong

mereka datang ke Asia (Kansil dan Julianto, 1985. Hal.5-6)

Awal Tahun 1600-an Inggris dan Perancis mulai mendirikan perusahaan dagang

di Asia, Belanda pun tak ingin tertinggal dan mulai mendirikan perusahaan

dagang pada Tahun 1602 yaitu dengan nama Verenigde Oost-Indische Compagnie

atau VOC (Perkumpulan Dagang India Timur).

Ketika Banten jatuh ke bawah pengaruh VOC, disusul pula daerah-daerah

lain termasuk Lampung. Hubungan Banten dan Lampung dapat dikatakan

seperti saudara, karena terjadinya perkawinan antara kesultanan Banten

yaitu Fatahillah dengan seorang Putri Keratuan Pugung yaitu bernama

Putri Sinar Alam, sehingga dalam hubungan inilah daerah Lampung juga

mulai dikuasai VOC pada abad ke-18. Namun ketika adanya perang yang

terjadi di Eropa pada akhir abad ke-18, perdagangan menjadi terhalang dan

banyak sekali perampok-perampok laut Johor, Bugis, dan Mandar dengan

bantuan Inggris karena adanya permusuhan terhadap Belanda yang

menyebabkan Daerah Lampung terlepas dari VOC, maka Daerah

Lampung tersebut dibiarkan mengurus daerahnya sendiri. Kemudian pada

Tahun 1799 dengan resmi VOC dibubarkan, dan secara langsung tanah

Hindia Belanda (Indonesia) menjadi jajahan Belanda (Departemen Pend.

dan Kebudayaan, 1998. Hal. 45-46)

Sebelumnya, semenjak zaman VOC, Belanda telah mengirimkan seorang

Gubernur baru bernama Herman Wilheim Daendels pada Januari 1808 yang

mendarat di sebuah pelabuhan kecil tidak jauh dari Banten. Kesultanan Banten

sendiri kemudian dihapus karena adanya kemarahan Daendles yang diakibatkan

Page 17: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

3

oleh penolakan Sultan Banten atas kerja rodi rakyat Banten untuk pembangunan

Pangkalan Angkatan Laut dan pembuatan jalan Anyer, kemudian Banten

dijadikanlah daerah yang langsung di bawah Pemerintahan Belanda di Batavia.

Maka dengan adanya status Banten yang baru inilah Lampung juga dijadikan

daerah yang langsung di bawah Gubernur Belanda yaitu Daendels.

Kedatangan Belanda khususnya ketika memasuki daerah Semaka yaitu

awalnya untuk mengejar Batin Mangunang, namun ketika Semaka dan

sekitarnya memiliki potensi alam yang cukup melimpah maka keinginan

Belanda bertambah yaitu mencoba untuk menguasai hasil perkebunannya,

seperti lada, cengkeh, pala dan beberapa lainnya. Di daerah Teluk Semaka

juga terdapat pelabuhan cukup strategis yang dapat digunakan untuk

bersandarnya kapal-kapal Belanda agar dapat dengan mudah membawa

hasil perkebunan ke negara asalnya. (Hasil wawancara : Bapak Ismail

Marga, 30 September 2018)

Dahulu kedudukan Belanda terdapat di daerah lain sekitar Semaka, yaitu di

daerah Kotaagung yang juga merupakan daerah cukup potensial di mana banyak

rakyat yang berkebun dan menghasilkan rempah-rempah seperti lada yang

merupakan primadona penduduk Lampung, pala, cengkeh, dan beberapa lainnya.

Sehingga Belanda juga menduduki dan menanamkan kekuasaannya di sekitar

Kotaagung tersebut. Daerah Kotaagung tersebut merupakan daerah tempat tinggal

keluarga Buay Benyatta (Batin Mangunang dan Dalom Mangkunegara).

Adanya keingannya Belanda untuk memonopoli (menguasai) perdagangan dengan

tenaga kerja penduduk yang diperintah untuk terus menerus bekerja, dan juga

menguasai sistem pemerintahan di Lampung, banyak menimbulkan reaksi

ketidaknyamanan rakyat Semaka dan sekitarnya terhadap pemerintahan oleh

Daendles.

Page 18: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

4

Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Daendels di daerah Lampung

dianggap oleh rakyat Lampung cukup kejam. Hal tersebut tentu saja mulai

ditentang oleh rakyat Lampung dan terjadilah beberapa perlawanan di

berbagai daerah, antara lain di daerah Abung (Kotabumi), di bawah

pangeran Indra Kusuma, di Kalianda di bawah Raden Intan I (1751), di

bawah Raden Imba II (setelah ayahnya, Raden Intan I wafat) di Teluk

Betung, di bawah Batin Mangunang di daerah Semaka Tahun 1832, dan

dilanjutkan oleh putranya Batin Mangunang yaitu bernama Dalom

Mangkunegara pada Tahun 1835, dan barulah ada perlawanan kembali

pada Tahun 1853 di bawah Raden Intan II (Departemen Pend. dan

Kebudayaan, 1993. Hal. 91-92)

Perlawanan di beberapa daerah tersebut sudah direncanakan oleh para tokoh

masyarakat (pangeran, raja, dan tokoh adat) disetiap daerah tempat tinggal

masing-masing beserta rakyatnya. Keberadaan Belanda yang justru menimbulkan

ketidaknyamanan bagi rakyat membuat para tokoh masyarakat geram dan

melakukan perlawanan terhadap Belanda. Mereka dengan jelas menentang segala

bentuk kebijakan Belanda yang sewenang-wenang terhadap tanah yang bukan

milik Belanda, mereka menginginkan Belanda pergi dan hidup sebagaimana

mestinya tanpa ada penjajahan dari pihak mana pun.

Pada dasarnya perlawanan rakyat Lampung disebabkan mereka

mempertahankan hak mereka sebagai bangsa yang ingin bebas dari

penjajahan. Tetapi perlawanan rakyat Lampung yang dapat dianggap

terkoordinasi hanyalah pada bagian Selatan dan Tenggara yaitu daerah

sekitar Rajabasa dan daerah Semaka. Dalam gerakan perlawanan yang

pernah dilakukan oleh rakyat Lampung baik di Semaka (1817-1856)

maupun di sekitar Rajabasa (1850-1856) banyak dipergunakan serdadu-

serdadu Lampung untuk menghancurkan perlawanan rakyat Lampung

sendiri. (Departemen Pend. dan Kebudayaan, 1997/1998. Hal.101)

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan di beberapa daerah Lampung khususnya

di Semaka, pada awalnya Semaka ini menjadi daerah kekuasaan Belanda karena

Semaka merupakan tempat yang cukup strategis dekat dengan laut dan merupakan

Page 19: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

5

salah satu daerah penghasil rempah-rempah (lada). Namun kemudian penduduk

Semaka berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Belanda. Munculah tokoh dari

Kota Agung, Semaka yang melakukan perlawanan kepada Belanda dengan gagah

berani yaitu Batin Mangunang.

Di Teluk Semaka tokoh Batin Mengunang dari Buai Nyatta sangat

berpengaruh dan tetap menentang Belanda. Ketika di sekitar Teluk

Betung terjadi perlawanan para kepala kampung terhadap Belanda,

disebabkan oleh tindakan yang keliru dari Letnan II Gertetner, maka

perlawananpun berkobar. Para kepala kampung menolak tunduk kepada

Pemerintahan Gertetner dan mempersiapkan perlawanan terhadap

Belanda. Batin Mengunang mendengar sikap perlawanan kepala

kampung tersebut, lalu berusaha mengadakan pertemuan dengan mereka

di Lembah Teluk Betung, dan mereka bersepakat untuk menyerang

Belanda di Teluk Betung. (Departemen Pend. Dan Kebudayaan,

1978/1979. Hal.55)

Ketika rombongan Belanda mencoba menangkap seorang tokoh bernama Batin

Mangunang yang dianggap merisaukan keberadaannya, mereka ini membuat

sebuah siasat dengan melalui jalan damai, akan tetapi usaha ini tidak berhasil.

Para kepala kampung yang mengadakan rapat untuk mencari cara dalam

melakukan perlawanan terhadap Belanda dan belum dihadiri oleh Batin

Mangunang, hal ini ternyata lebih dulu diketahui oleh pasukan Belanda dan

kemudian justru melakukan penangkapan terhadap para Kepala Kampung

tersebut, namun untungnya Batin Mangunang berhasil melarikan diri setelah tahu

terdapat pasukan Belanda di tempat rapat tersebut.

Kemudian, pada tahun 1833 Batin Mengunang yang terkenal sebagai penentang

penjajahan yang gigih wafat, beliau termasuk keluarga Buai Benyatta. Beliau

Page 20: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

6

kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Dalom Mangkunegara

(Departemen Pend. dan Kebudayaan, 1983. Hal.40).

Dalom Mangkunegara adalah anak dari Pahlawan Kota Agung, yaitu Batin

Mangunang. Dalom Mangkunegara dulu juga melakukan perlawanan kepada

Belanda namun akhirnya meninggal sebelum Belanda pergi (Hasil wawancara

dengan Bapak Abu Sahlan, Hari Minggu, 01 Oktober 2018).

Dalom Mangkunegara sebagai pengganti Batin Mengunang berusaha

untuk menguasai Teluk Semaka, agar perdagangan tidak dimonopoli oleh

Belanda. Di Teluk Semaka ada 4 paksi yang oleh Dalom Mangkunegara

hendak dikoordinir dalam suatu kesatuan untuk menghadapi monopoli

Belanda. Ternyata paksi Way Nipah telah diangkat oleh Belanda sebagai

patih untuk wilayah Semaka. Karena paksi tersebut menolak untuk

menghimpun persatuan, maka pada suatu kesempatan diserang oleh anak

buah Mangkunegara. Patih terpaksa menyingkir meminta perlindungan

Belanda di Brunei, di mana ada pos penjagaan Belanda. Hal ini terjadi

pada tahun 1835 (Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45. Hal.71-72)

Perlawanan yang dilakukan oleh Dalom Mangkunegara di latar belakangi oleh

adanya rasa sakit hati dan kebencian yang begitu mendalam kepada Kolonial

Belanda, karena kesewenang-wenangan Belanda dalam memonopoli

perdagangan, perlakuan yang kasar terhadap rakyat Semaka dan menguasai sistem

Pemerintahan di Semaka, terlebih atas kepergian ayahnya yaitu Batin Mangunang

dikarenakan berusaha melakukan perlawanan terhadap Belanda yang pada

akhirnya di tangkap dan di asingkan di luar daerah Lampung. Dalom

Mangkunegara kemudian berusaha melakukan perlawanan dengan gagah berani

terhadap Pemerintahan Belanda di Teluk Semaka. Rasa dendam yang amat sangat

membuat Dalom Mangkunegara melakukan perlawanan tanpa rasa lelah dan terus

Page 21: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

7

menerus, ia mengikuti sosok ayahnya yang begitu berusaha memperjuangkan

kebebasan rakyat dari belenggu Belanda. Sikap Belanda terhadap rakyat Semaka

dan ayahnya inilah yang membuat Dalom Mangkunegara bertindak dan

menentang segala bentuk usaha Belanda dalam mengatur kekuasaan Belanda

terhadap rakyat Semaka dan berusaha untuk dapat mengusir Belanda dari tanah

Semaka dengan berbagai cara perlawanan ia dilakukan, sampai pada akhirnya ia

meninggal dikarenakan sakit.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk menuliskan sejarah

mengenai perlawanan seorang tokoh di Semaka yaitu dengan judul penelitian

“Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa

Kolonial Belanda Tahun 1830-1853.”

Page 22: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimanakah perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka

Lampung pada Masa Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu merupakan jawaban dari masalah yang telah

dirumuskan sebelumnya, penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui

perlawanan yang dilakukan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung

pada Masa Kolonial Belanda Tahun 1830-1853.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai sebuah gambaran mengenai peristiwa bersejarah perlawanan Dalom

Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa Kolonial Belanda

Tahun 1830-1853.

2. Sebagai salah satu informasi untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

penulis dan pembaca tentang perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk

Semaka Lampung pada Masa Kolonial Belanda Tahun 1830-1853.

3. Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi Pelajaran Sejarah di

tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum

(SMU), dan juga untuk perguruan tinggi pada Progam Studi Pendidikan

Sejarah khususnya pada muatan lokal atau sejarah lokal.

Page 23: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

9

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek penelitian : Perlawanan Dalom Mangkunegara pada Masa Kolonial

Belanda.

2. Subjek penelitian : Tokoh masyarakat di Kecamatan Kotaagung,

Kabupaten Tanggamus, Lampung.

3. Tempat penelitian : Di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus,

Lampung, Museum Kekhatuan Semaka, Perpustakaan Daerah Lampung,

dan Perpustakaan Universitas Lampung.

4. Waktu penelitian : Tahun 2017/2018

5. Bidang kajian : Sejarah Daerah Lampung.

Page 24: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

10

REFERENSI

Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan

Indonesia, Erlangga. Jakarta Pusat. Halaman 5-6.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978. Sejarah Daerah

Lampung,Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Lampung.

Bandar Lampung, halaman 101.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978. Sejarah Daerah

Lampung,Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Lampung.

Bandar Lampung, halaman 55.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983. Sejarah Perlawanan terhadap

Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah Lampung. Cv. Menggala Bhakti.

Jakarta. Halaman 40.

Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45, 1994. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di

Lampung Buku I, CV. Mataram, Bandar Lampung, halaman 71-72.

Page 25: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang dijadikan

sebagai topik pembahasan dalam penelitan. Tinjauan pustaka terdapat teori-teori

atau konsep-konsep ataupun generalisasi yang akan dijadikan sebagai landasan

teoritis bagi peneliti. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah :

2.1.1 Konsep Perlawanan

Menurut L.M. Sitorus, perlawanan adalah gambaran jiwa yang mau merdeka

menurut cara-caranya sendiri-sendiri atau proses sosial dari kaum tertindas. Hal

tersebut merupakan reaksi nyata atas keinginan kaum-kaum tradisional yang

menginginkan sebuah kebebasan (L.M. Sitorus, 1987. Hal. 4)

Berdasarkan buku Sejarah Perlawanan Terhadap Imprealisme dan Kolonialisme di

Daerah Maluku, perlawanan diartikan sebagai keinginan dan tindakan dari mereka

yang mengibarkan panji pemberontakan untuk membebaskan diri mereka dan

kelompok yang mereka bela, dari keadaan yang menekan (Departemen Pend. dan

Kebudayaan, 1983/1984. Hal.1).

Perlawanan merupakan bentuk dari pernyataan sikap yang dilakukan oleh

masyarakat. Penyikapan masyarakat tersebut dalam bentuk perlawanan terhadap

Page 26: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

12

kelompok atau pihak yang dianggap mengancam eksistensi mereka selalu

mengalami perubahan (Kusuma dan Agustina, ed., 2003).

Menurut Hikam (Prisma, 1990), pandangan ini berpendapat

bahwa perlawanan terhadap kekuasaan terjadi karena adanya dukungan kolektif,

bukan muncul dari kehendak individu. Konflik yang timbul dari fenomena

kekuasaan yang mendominasi masyarakat, ternyata telah menimbulkan

perlawanan dari masyarakat yang di dominasi. Konflik yang tidak bisa

terselesaikan dengan baik akan menimbulkan kerusakan sosial di masyarakat

(Prisma, 1990).

Menurut Bernard dan Jonathan, perlawanan merupakan sebuah gerakan yang

dilakukan oleh sekelompok masyarakat akibat dari suatu kekuasaan yang tidak

seimbang (Silvia, 2011, hal. 14 dalam Jurnal Idea Societa, 2014 oleh Isa Fatoni

Hidayat, hal. 5)

Arti perlawanan menurut Zubir yaitu perlawanan akan dilakukan oleh kelompok

masyarakat atau individu yang merasa tertindas, frustasi, dan hadirnya situasi

ketidakadilan di tengah- tengah mereka.

(http://www.sarjanaku.com/2013/07/pengertian-perlawanan-definisi-artikel.html)

Dari beberapa konsep perlawanan oleh beberapa ahli di atas, bahwa yang

dimaksud dengan perlawanan adalah segala bentuk gerakan yang menentang

akibat dari suatu kekuasaan yang merugikan dan untuk dapat membebaskan diri

Page 27: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

13

dari kelompok penguasa serta dari keadaan yang menekan untuk dapat

mempertahankan kepentingan bersama.

2.1.2 Konsep Dalom Mangkunegara

Dalom Mangkunegara adalah seorang tokoh pejuang dari Kotaagung di Teluk

Semaka yang melakukan perlawanan terhadap Belanda setelah ayahnya wafat,

yaitu Batin Mangunang (hasil wawancara kepada Bapak Ismail Marga, di Pekon

Kotaagung, Hari Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 15.40 WIB).

Dalom Mangkunegara adalah anak dari Pahlawan Kota Agung, yaitu Batin

Mangunang. Dalom Mangkunegara dulu juga melakukan perlawanan kepada

Belanda namun akhirnya meninggal sebelum Belanda pergi (hasil wawancara

kepada Bapak Abu Sahlan, di Kota Agung, Senin, 01 Oktober 2018 pukul 09.40

WIB).

Dalom Mangkunegara adalah merupakan keturunan dari seorang pejuang di Teluk

Semaka juga yaitu Batin Mengunang. Pada tahun 1833 Batin Mengunang yang

terkenal sebagai penentang penjajahan Belanda yang gigih wafat. Beliau

kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Dalom Mangkunegara

(Departemen Pend. dan Kebudayaan, 1993. Hal. 40).

Dari uraian di atas penulis dapat mengambil pengertian bahwa Dalom

Mangkunegara merupakan tokoh pejuang dari Kotaagung yang melakukan

Page 28: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

14

perlawanan terhadap Belanda di Teluk Semaka Lampung setelah ayahnya yang

juga melakukan perlawanan wafat.

2.1.3 Konsep Kolonial

Sukarto mengartikan Kolonial adalah suatu nafsu untuk menguasai wilayah

bangsa lain atau negara lain (Harjosatoyo, Sukarto, 1985. Hal. 77). Kolonialisme

berasal dari kata koloni yang artinya semula ialah menanam sebagian masyarakat

di luar batas atau lingkungan daerahnya. (Kansil dan Julianto, 1985. Hal.7).

Pengertian kolonial adalah rangkaian nafsu suatu bangsa untuk menaklukan

bangsa lain di bidang politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan dengan jalan:

a. Dominasi politik

b. Eksploitasi ekonomi

c. Penetrasi kebudayaan

Beberapa pengertian kolonial adalah:

2.1 Kata “koloni” berasal dari Bahasa Latin “coloni” yang artinya „tanah, tanah

pemukiman atau jajahan‟. Secara umum, pengertian kolonalisme adalah

penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud

untuk memperluas negara itu. (Blog Fajar Ashar dalam Pengertian

Kolonialisme, diunduh pada 02 Februari 2019 pukul 10.39 WIB).

2.2 Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara

menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap

berhubungan dengan negara asal, istilah ini juga menunjuk kepada suatu

Page 29: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

15

himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau

mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari

pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan. (Wikipedia, diunduh

pada Sabtu, 02 Februari 2019 pukul 10.34 WIB).

2.3 Pengertian Kolonialisme adalah usaha untuk memperluas, mengembangkan,

menguasai suatu daerah dengan kekuasaan satu negara di luar lokasi atau

wilayah negara tersebut. Untuk menguasai suatu daerah biasanya dilakukan

dengan cara paksa untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi

motherland atau negara induk. Adapun pengertian koloni eksploitasi adalah

penguasaan suatu wilayah atau daerah untuk dikuras habis tenaga penduduk

secara kerja paksa atau kerja rodi dan dikuras juga kekayaan alamnya untuk

kepentingan negara yang melakukan koloni (negara penguasa).

(http://www.yuksinau.id/kolonialisme-dan-imprealisme/#! Diunduh pada 02

Februari 2019 pukul 10.43 WIB).

2.4 Secara etimologis, istilah kolonialisme berasal dari kata colonus Bahasa Latin

yang artinya yaitu petani, dan colonia artinya tanah. Kata colonus (colonia)

yang berarti suatu usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di

luar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk

mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di

suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya kan

bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.

Menurut Andre Gunder Frank, kolonialisme adalah perpindahan sumber daya

alam dari daerah terkoloni ke daerah pengkoloni. (Blog Nor Aina tentang

Page 30: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

16

Imprealisme dan Kolonialisme. Diunduh pada 02 Februari 2019 pukul 10.49

WIB)

Jadi yang dimaksud dengan kolonial adalah menanamkan suatu kekuasaan di

suatu negara yang di lakukan oleh negara lain, untuk dapat menguasai seluruh

sumber daya atas negara yang diinginkan/dijajah demi kepentingan negaranya. Di

daerah Teluk Semaka Lampung, Kolonial Belanda menanamkan kekuasaannya

untuk dapat mengambil sebagian besar hasil sumber daya alam demi kepentingan

negaranya.

2.2 Kerangka Pikir dan Paradigma

2.2.1 Kerangka Pikir

Faktor yang menyebabkan perlawanan oleh rakyat Lampung, khususnya yang di

pimpin oleh Dalom Mangkunegara di Semaka adalah karena kebencian terhadap

Pemerintahan Belanda karena penjajahan Belanda ayahnya yaitu Batin

Mengunang yang juga merupakan tokoh pejuang dari Kotaagung pada saat

melakukan perlawanan terakhir, pasukan Batin Mengunang harus mengalami

kekalahan dan akhirnya diasingkan. Ada pun faktor lainnya yaitu karena

keinginan Belanda yang masih terus menerus menguasai bidang ekonomi, dan

sistem pemerintahan di daerah Lampung, yaitu dengan cara menguasai hampir

seluruh kegiatan perdagangan rempah-rempah (terutama lada), dan akan

dijadikannya Lampung sebagai daerah investasi perdagangan dari perkebunan

lada.

Page 31: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

17

Segala upaya dilakukan oleh Dalom Mangkunegara dalam menentang segala

kebijakan yang diterapkan oleh Kolonial Belanda selama berada di Lampung,

khususnya pada daerah Teluk Semaka. Semangat juang yang tinggi ia peroleh dari

ayahnya yaitu Batin Mengunang, yang pada saat sebelumnya juga melakukan

perlawanan terhadap Kolonial Belanda. Dalom Mangkunegara mewarisi sikap dan

sifat ayahnya yang dengan gigih berusaha sekuat tenaga untuk dapat mengusir

Kolonial Belanda dari daerah Semaka, Lampung, ia juga tidak memiliki rasa takut

dalam melakukan pertempuran-pertempuran melawan Belanda. Dalom

Mangkunegara dengan berani menolak segala bentuk kebijakan yang diterapkan

oleh Belanda ketika berada di daerah Lampung dan juga tidak menginginkan

adanya sebuah kerjasama maupun perdamaian dengan Belanda. Melalui

perlawanan yang dilakukan Dalom Mangkunegara terhadap pendudukan Belanda

ketika berada di daerah Semaka, Lampung tersebut, menjadikan Kolonial Belanda

tidak dapat menguasai dan memonopoli perdagangan daerah Semaka Lampung

secara penuh, karena Dalom Mangkunegara melakukan perlawanan terus

menerus.

Page 32: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

18

2.2.2 Paradigma

Keterangan:

: Garis Terjadinya Perlawanan

: Garis Waktu Terjadinya Perlawanan

Perlawanan Dalom Mangkunegara

Akibat Perlawanan Latar Belakang

Proses Perlawanan

1. Tahun 1830-1832

2. Tahun 1832-1853

Page 33: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

19

REFERENSI

L.M. Sitorus, 1987. Sejarah Pergerakan dan Kemerdekaan Indonesia. Dian

Jakarta. Jakarta. Halaman 4

Kusuma, Nur dan Fitria Agustina, ed., 2003, Gelombang Perlawanan Rakyat,

Kasus kasus Gerakan Sosial di Indonesia , Insist Press, Yogyakarta.

Hikam, M.A.S., 1990, Perlawanan Sosial: Telaah Teoritis dan Beberapa Studi

Kasus,Prisma, LP3ES, Jakarta.

Silvia, 2011, halaman 14, dalam Jurnal Idea Societa, 2014 oleh Isa Fatoni

Hidayat. Halaman 5

Blog Pendidikan Sarjanaku. 2013. Pengertian Perlawanan

http://www.sarjanaku.com/2013/07/pengertian-perlawanan-definisi-

artikel.html

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983/1984. Sejarah Perlawanan

terhadap Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah Lampung. Cv.

Menggala Bhakti. Jakarta. Halaman 1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993. Sejarah Perlawanan terhadap

Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah Lampung. Cv. Menggala Bhakti.

Jakarta. Halaman 40

Inu Kencana Syafiie, 2001. Filsafat Pemerintahan. Pt.Perca. Jakarta.Halaman. 45-

46

Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan

Indonesia, Erlangga. Jakarta Pusat. Halaman 7

Harjosatoyo, Sukarto. 1985. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Liberty.

Yogyakarta. Halaman 77

Wikipedia. Kolonialisme

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme diunduh pada Sabtu, 02

Februari 2019 pukul 10.34 WIB

Fajar Ashar, 2013. Pengertian Kolonialisme:Apa itu Kolonialisme?

http://pengertianahli.id/2013/12/pengertian-kolonialisme-apa-itu-

kolonialisme.html, diunduh pada 02 Februari 2019 pukul 10.39 WIB

Page 34: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

20

Yuksinau. Kolonialisme dan Imprealisme

http://www.yuksinau.id/kolonialisme-dan-imprealisme/#! Diunduh pada

02 Februari 2019 pukul 10.43 WIB

Nor Aina. Imprealisme dan Kolonialisme

http://www.academia.edu/8338210/Imprealisme_dan_Kolonialisme_Perja

njian_Tordesillas_dan_Kolonialisme_Belanda_ Diunduh pada 02 Februari

2019 pukul 10.49 WIB

Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45, 1994. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di

Lampung Buku I, CV. Mataram, Bandar Lampung, halaman 8

Page 35: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

21

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan

keberhasilan suatu penelitian. Metode berarti suatu cara, prosedur, atau teknik

untuk mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Metode karenanya,

merupakan salah satu ciri kerja ilmiah (A. Daliman, 2012. Hal. 27)

Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu

permasalahan di dalam suatu kejadian penelitian. Metode yang berhubungan

dengan ilmiah adalah yang menyangkut masalah cara kerja, yaitu untuk

memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti,

1989. Hal. 32).

Dalam penelitian ini metode yang dipergunakan oleh peneliti adalah Metode

Historis. Menurut Louis Gottschalk yang diterjemahkan oleh Nugroho

Notosusanto, bahwa metode historis adalah proses menguji dan menganalisa

secara kristis rekaman serta peninggalan masa lalu (Notosusanto, 1983. Hal.32)

Metode historis adalah sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis

yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan dan usaha untuk

menyimpulkan bahan-bahan bagi sejarah dengan menilai secara kritis

dan menyajikan suatu sintesa dari hasil-hasilnya yang biasanya dalam

bentuk tertulis (Notosusanto, 1978. Hal.10-11)

Page 36: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

22

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan

peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1975: 32). Sumber primer adalah

kesaksian seorang saksi dengan pancainderanya atau orang yang hadir pada

peristiwa yang diceritakannya. Sumber sekunder adalah kesaksian dari siapapun

yang bukan merupakan saksi pandangan mata seseorang, yakni dari seseorang

tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya (Louis Gottschalk, 1975: 35).

Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa metode historis merupakan suatu prinsip

dan aturan yang tersusun secara sistematis yang dilakukan oleh para sejarawan

dalam rangka melakukan sebuah penelitian sejarah baik secara primer maupun

sekunder.

Penelitian historis bertumpu pada empat kegiatan pokok, yaitu:

a. Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan

bahan-bahan tercetak, tertulis dan lisan yang relevan.

b. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik.

c. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan

yang otentik.

d. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah

atau penyajian yang berarti (Louis Gottschalk, 1975:18).

Sesuai langkah langkah yang diambil dalam keseluruhan prosedur, metode

historis biasanya dibagi atas empat kelompok kegiatan, yakni :

1. Heuristik, ialah proses mencari untuk menemukan sumber-sumber data.

Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk mencari sumber-sumber sejarah

yaitu data atau informasi berupa buku-buku dan catatan-catatan yang

diperoleh serta dilengkapi dengan wawancara terhadap informan yang

mengetahui jalannya peristiwa. Tahap ini mencari data dengan sumber

Page 37: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

23

tertulis maupun lisan. Sumber tertulis yaitu dilakukan dengan cara

mengunjungi instansi-instansi seperti di Perpustakaan Daerah

Lampung. Buku atau catatan-catatan yang didapat adalah, buku Dewan

Harian Daerah Angkatan ‟45, 1994., Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

di Lampung Buku I, buku Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45, Sejarah

Perkembangan Pemerintahan di Lampung Buku II., buku Sejarah

Perlawanan Terhadap Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah

Lampung., dan buku Sejarah Daerah Lampung. Catatan-catatan

didapatkan penulis diantaranya, Saibatin Marga Buai “Benyata”, dan

Sejarah Perjuangan “Batin Mangunang” di Tanggamus oleh Tim

LPBLS dan MBB yang dipercayakan kepada Bapak Ismail Marga yang

juga dianggap sebagai sejarawan daerah Kotaagung.

2. Kritik (verifikasi), ialah menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati; baik

bentuk atau isinya.

Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk menguji kebenaran dari data

atau informasi yang diperoleh, dengan cara mencocokkan beberapa

sumber yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

keabsahan sumber. Menilai atau menyelidiki kevalidannya atau

keabsahannya apakah sejarah itu sejati atau otentik dan dapat dipercaya

atau tidak, untuk menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan dengan

cara menyesuaikan data yang diperoleh sesuai dengan tema penelitan.

3. Interpretasi, ialah untuk menetapkan makna dan saling berhubungan

dari fakta-fakta yang diperoleh.

Page 38: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

24

Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk menggolongkan beberapa

sumber yang diperoleh dengan sesuai, misalnya dari tahun terjadinya

peristiwa.

4. Historiografi, ialah menyimpulkan sintesa yang diperoleh dalam bentuk

suatu kisah sejarah.

Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk menyajikan hasil penelitian dari

beberapa sumber yang telah disusun secara sistematis menjadi sebuah

rangkaian cerita sejarah. Hal ini merupakan tahap terakhir penelitian,

yaitu peneliti melakukan penyusunan atau penulisan dalam bentuk

laporan hasil penelitian. Peneliti membuat laporan berupa skripsi.

(Notosusanto, 1984. Hal.84)

Jadi yang dimaksud dari penelitian historis adalah sebuah cara yang dipergunakan

untuk dapat menyelesaikan suatu masalah dengan mengumpulkan beberapa data

dan fakta yang berupa arsip-arsip atau dokumen yang disusun secara sistematis,

dan menguji secara kritis dari data yang berhubungan dengan sebuah peristiwa

kesejarahan tertentu.

Penulis juga menambahkan metode sejarah lisan dalam penelitian ini, karena

metode ini diperlukan oleh penulis ketika mengumpulkan data dalam penyusunan

penulisan skripsi ini.

Menurut buku Kuntowijoyo yang berjudul Metodologi sejarah, di dalam buku

tersebut tercantum beberapa hal mengenai sejarah lisan yaitu;

Page 39: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

25

Sejarah lisan tidak didapatkan tetapi dicari dengan kesengajaan. Sejarah lisan

mempunyai banyak kegunaan. Sejarah lisan sebagai metode dapat dipergunakan

secara tunggal dan dapat pula sebagai bahan dokumenter. Pengumpulan sumber

sejarah lisan mempunyai teknik-teknik dan prasarana tersendiri. Pekerjaan yang

terpenting, yang langsung mengenai pengumpulan sejarah lisan ialah wawancara,

menyalin, dan menyunting. Selanjutnya sebagai sumber, sama halnya dengan

bahan arsip atau perpustakaan ialah sebagaimana dapat memberikan pelayanan

kepada peminat dan publik. Selain sebagai metode dan sebagai penyediaan

sumber, sejarah lisan mempunyai sumbangan yang besar dalam mengembangkan

substansi penulisan sejarah. Pertama, dengan sifatnya yang kontemporer sejarah

lisan memberikan kemungkinan yang hampir-hampir tak terbatas untuk menggali

sejarah dari pelaku-pelakunya. Kedua, sejarah lisan dapat mencapai pelaku-pelaku

sejarah yang tidak disebutkan dalam dokumen. Ketiga, sejarah lisan

memungkinkan perluasan permasalahan sejarah, karena sejarah tidak lagi dibatasi

kepada adanya dokumen tertulis. (Kuntowijoyo. 1994. Metodologi sejarah.

Halaman 21-25)

Sejarah lisan memiliki pengertian sebagai peristiwa-peristiwa sejarah terpilih yang

terdapat di dalam ingatan hampir setiap individu manusia. Sejarah lisan berkaitan

erat dengan manusia dan ingatannya. Tidak ada sejarah lisan tanpa ingatan

manusia, begitu pula sebaliknya.

(Bimo Adriawan, iragenean.blogspot.com/2012/05/metode-sejarah-dan-sejarah-

lisan.html?m=1)

Menurut Purwanto, (2006:76) sejarah lisan merupakan alat yang sangat berguna

untuk menemukan, mengeksplorasi, dan mengevaluasi ciri-ciri dari proses ingatan

Page 40: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

26

sejarah. Sejarah lisan dalam pengertian umum adalah suatu usaha pengumpulan

data informasi dan keterangan tentang masa lampau dari seorang tokoh atau

pelaku sejarah yang diperoleh melalui wawancara. (Hadi Susanto,

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2018/09/30/sejarah-lisan/).

Namun dalam sejarah lisan sendiri terdapat kekurangan, yaitu sulit adanya bukti

kebenaran tentang suatu peristiwa yang terjadi. Sejarah lisan telah memberikan

sumbangsih untuk rekontruksi masa lalu yang lebih realistis, dengan adanya

sejarah lisan kita dapat memunculkan sosok-sosok pahlawan dari rakyat biasa

yang tidak dikenali sebelumnya.

Antara sejarah dengan sejarah lisan mempunyai suatu hubungan yang saling

mengisi dan melengkapi. Maksudnya bahwa suatu dokumen yang tertulis tidak

akan dapat menceritakan semua peristiwa yang pernah terjadi. Untuk memperoleh

kelengkapan dari informasi dokumen tersebut, perlu dilakukan wawancara sejarah

lisan. Oleh karena wawancara sejarah lisan itu bertujuan untuk mengisi gap atau

kekosongan informasi pada dokumen.

Wawancara hanya dapat dilakukan apabila didukung oleh orang-orang yang

pernah mengalami suatu peristiwa itu, apabila masih hidup. Namun, apabila orang

tersebut sudah meninggal, kemungkinan wawancara dilakukan terhadap orang-

orang yang pernah dekat dengannya sewaktu masih hidup sehingga dengan

menggunakan dua pendekatan itu dapatlah seseorang untuk menelusuri suatu

peristiwa secara terperinci dan mendetail.

Page 41: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

27

Sebagai metode pelengkap bahan dokumenter, dengan bekerjasamanya sejarah

lisan dan bahan dokumenter. Banyak sekali permasalahan sejarah, bahkan pada

jaman moderen ini yang tidak terakomodasikan dalam dokumen-dokumen.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sumardi Suryabrata, variabel dapat diartikan sebagai suatu gejala yang

akan dijadikan objek pengamatan (Sumadi Surya Brata, 1983. Hal. 126). S.

Margono, menurutnya variabel dapat diartikan sebagai pengelompokan yang logis

dari dua atribut atau lebih. Hubungan antara satu variabel dengan satu atau lebih

variabel lainnya merupakan hipotesis dalam penelitian. (S. Margono, 2007. Hal.

133-134)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel tunggal, yakni

“Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa

Kolonial Belanda Tahun 1830-1853”.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur data yang diperlukan

(Muhammad Nazir, 1983: 211). Oleh sebab itu pengumpulan data sangat penting

untuk menemukan bagaimana sumber-sumber atau data-data itu didapat agar

sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian dan merupakan sebuah langkah yang amat penting pada saat

Page 42: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

28

melakukan penelitian, dalam upaya peneliti melakukan pengumpulan data,

langkah-langkah yang dilakukan dan ditempuh oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

3.3.1 Teknik Kepustakaan

Menurut Koentjaraningrat, teknik kepustakaan merupakan suatu cara

pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang

terdapat di ruang perpustakaan. Misalnya koran, majalah, naskah-naskah, catatan-

catatan, kisah-kisah sejarah, dokumen dan sebagainya yang relevan dengan

penelitian. (Koentjaraningrat, 1983. Hal. 81)

Menurut Nasution, teknik kepustakaan adalah teknik yang bersumber dari

kepustakaan yang berupa buku-buku, majalah, pamlet dan bahan dokumenter

lainnya. (Nasution, 1996. Hal. 145)

Berdasarkan dari dua pendapat di atas, teknik kepustakaan berarti suatu cara yang

dilakukan oleh peneliti untuk dapat memperoleh suatu data maupun informasi

terkait hal dalam penelitian, dengan melalui bantuan yang relevan seperti catatan-

catatan, buku-buku, naskah-naskah, maupun bahan dokumenter lainnya yang

relevan. Teknik kepustakaan ini diperoleh peneliti dari Perpustakaan Daerah

Lampung, buku yang didapat dari hasil kepustakaan diantaranya; Buku Dewan

Harian Daerah Angkatan ‟45, 1994., Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di

Lampung Buku I, buku Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45, Sejarah

Perkembangan Pemerintahan di Lampung Buku II., buku Sejarah Perlawanan

Page 43: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

29

Terhadap Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah Lampung., dan buku Sejarah

Daerah Lampung.

3.3.2 Tenik Wawancara

Menurut Forouk Muhammad, yang dimaksud dengan teknik wawancara adalah

cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab

lisan, sepihak, berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.

(Forouk Muhammad, 2003. Hal. 32)

Menurut pendapat S. Nasution dalam buku “Metode Research” teknik wawancara

adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi suatu percakapan untuk memperoleh

informasi. (Nasution, 1882. Hal. 131)

Dari beberapa pendapat di atas, yang dimaksud teknik wawancara yaitu tanya

jawab atau dialog yang dilakukan secara langsung atau bertatap muka pada suatu

tempat oleh peneliti terhadap informan, untuk mendapatkan suatu informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti dalam memecahkan sebuah masalah di dalam penelitian

yang dilakukan.

Syarat atau kriteria seperti dalam buku Spradley dan Faisal, 1990, yang perlu

dipertimbangkan dalam pemilihan informan, yaitu :

a. Subjek telah lama dan intensif dengan kegiatan atau aktifitas menjadi

sasaran, yaitu bahwa informan-informan tersebut telah biasa menjadi

narasumber mengenai sejarah sekitar Kotaagung dan Semaka, khususnya

Page 44: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

30

Bapak Ismail Marga (Tokoh masyarakat Pekon/Marga) yang telah

dianggap sebagai sejarawan Pekon Kotaagung.

b. Subjek masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau

kegiatan yang menjadi sasaran pada penelitian, yaitu bahwa informan-

informan tersebut berada di lingkungan Pekon Kotaagung dan sering

aktif sebagai subjek sasaran sebagai informan yang berkaitan dengan

sejarah Pekon Kotaagung.

c. Subjek mempunyai banyak informasi dan banyak memberikan waktu

dalam memberikan keterangan, yaitu bahwa informan-informan tersebut

memiliki informasi yang cukup baik mengenai objek penelitian yang

akan diteliti.

(Spradley dan Faisal, 1990. Hal.57).

Peneliti akan melakukan wawancara dengan beberapa informan,

diantaranya:

1. Bapak Ismail Marga (Tokoh masyarakat Pekon/Marga)

2. Bapak Abu Sahlan (Pengelola Museum Kekhatuan Semaka)

3. Bapak Hermain (Tokoh masyarakat Pekon/Marga)

3.4 Analisis Data

Langkah menganalisis data, yaitu merupakan hal yang sangat penting dan

dominan dalam setiap penelitian yang dilakukan, mengenai teknik analisis data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini, Muhammad Ali menjelaskan:

Data dalam penelitian merupakan data kualitatif bukan berupa angka-

angka sehingga analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif, dengan

Page 45: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

31

menggunakan proses berfikir induktif untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti

dalam penelitian. (Muhammad Ali, 1985. Hal. 155)

Untuk menganalisis data kualitatif tersebut dapat ditempuh melalui beberapa

langkah berikut:

1. Penyusunan Data

Penyususnan data ini digunakan untuk mempermudah penelitian, apakah semua

data yang dibutuhkan sudah memadai atau belum, apakah data yang telah

terkumpul itu berguna atau tidak, hal ini diperlukan seleksi dan penyusunan.

Peneliti dalam hal ini akan mencoba melakukan penyusunan data melalui cara

menyeleksi sumber berdasarkan tahun terjadinya peristiwa.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan usaha menggolong-golongkan data berdasarkan

kategori tertentu yang dibuat oleh peneliti. Penggolongan ini biasanya disesuaikan

dengan sub-sub permasalahan yang dibuat berdasarkan analisis variabel yang

terkandung dalam masalah tersebut.

Peneliti dalam hal ini akan mencoba melakukan pengklasifikasian data yaitu

dengan cara setelah menyusun berdasarkan tahun terjadinya peristiwa, maka

peneliti akan menggolongkan berdasarkan permasalahan yang terjadi dari setiap

tahun terjadinya peristiwa, apakah sesuai atau tidak.

Page 46: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

32

3. Pengolahan Data

Setelah kegiatan klasifikasi data kemudian dilakukan langkah selanjutnya yaitu

pengolahan data. Data yang telah diklasifikasikan kemudian diolah dengan teknik

analisis data kualitatif.

Peneliti dalam hal ini akan mencoba melakukan pengolahan data dengan cara

menyesuaikan kisah dari setiap sumber terjadinya peristiwa, kemudian

menggabungkannya menjadi sebuah rangkaian peristiwa yang kronologis.

4. Penyimpulan Data

Berdasarkan pengolahan data yang telah di buat, maka tahap selanjutnya adalah

penyimpulan data. Hal ini dilakukan untuk mencari pengertian terhadap hasil

penelitian dan menarik kesimpulan untuk menentukan hubungan antara berbagai

penemuan ilmiah

Peneliti dalam hal ini akan mencoba menyimpulkan data yang telah diperoleh,

disusun, diklasifikasikan, dan diolah menjadi sebuah rangkaian peristiwa yang

terjadi, apakah data tersebut memang dapat dijadikan sebuah peristiwa sejarah

atau memang hanya sekedar cerita.

(Muhammad Ali, 1985. Hal. 152)

Page 47: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

33

REFERENSI

A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Halaman 27

Husin Sayuti, 1989. Pengantar Metodologi Riset. Fajar Agung. Jakarta. Halaman

32

A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Halaman 28-29

Sumadi Surya Brata, 1983. Metodologi Penelitian Rajawali. Jakarta. Halaman 126

S. Margono, 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Halaman 133-134

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Koentjaraningrat, 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.

Jakarta. Halaman 81

S. Nasution, 1996. Metodologi Research. Bina Aksara. Jakarta. Halaman 145

Suharsimi Arikunto, 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Bhneka Jaya Cipta, Yogyakarta. Halaman 74

Forouk Muhammad, 2003. Metodologi Penelitian Sosial (Bunga Rampai), CV.

Restu Agung. Jakarta. Halaman 35

Ishar Abang 2016. Sejarah Kesultanan Melayu Sanggau, Yayasan Pustaka Obor

Indonesia. Jakarta. Halaman 6

Forouk Muhammad, 2003. op cit. Halaman 37

Suharsimi Arikunto, 1991. Op cit. Halaman 188

Forouk Muhammad, 2003. op cit. Halaman 32

S. Nasution, 1882. op cit. Halaman. 131

Kuntowijoyo. 1994. Metodologi sejarah. Yogyakarta; PT. Tiara Wacana Yogya.

Halaman 21-25

Page 48: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

34

Bimo Adriawan. Metode Sejarah dan Sejarah Lisan

iragenean.blogspot.com/2012/05/metode-sejarah-dan-sejarah-

lisan.html?m=1)

Hardi Susanto. Sejarah Lisan

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2018/09/30/sejarah-lisan/

Muhammad Ali, 1985. Penelitian Pendidikan Proedur dan Strategi. Angkasa.

Bandung. Halaman 155

Muhammad Ali, 1985. op cit. Halaman 152

Page 49: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian hasil dan pembahasan serta analisis yang dilakukan, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka

Lampung pada Masa Kolonial Belanda Tahun 1830-1853, yaitu sebagai

berikut:

1. Latar Belakang Perlawanan Dalom Mangkunegara

Berawal dari perlawanan Batin Mangunang yaitu ayah Dalom

Mangkunegara, kegagalan yang dialami oleh ayahnya membuat Dalom

Mangkunegara berusaha untuk dapat melanjutkan perjuangan sang ayah.

Tindakan sewenang-wenang Belanda yang tak kunjung mereda terhadap

rakyat Semaka, membuatnya geram dan akhirnya mengumpulkan pasukan

untuk dapat melakukan perlawanan terhadap kekejaman Belanda terlebih

atas rasa sakit hatinya terhadap Belanda karena telah mengasingkan sang

ayah hingga tidak diketahui keberadaannya.

2. Proses Terjadinya Perlawanan Dalom Mangkunegara

Perlawanan Dalom Mangkunegara terjadi dalam kurun waktu tahun 1830-

1853. Terjadinya perlawanan yang cukup lama ini ternyata juga tidak

dapat berhasil mengusir Belanda pergi dari tanah Semaka, karena Dalom

Mangkunegara sakit kemudian meninggal.

Page 50: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

76

3. Akibat Perlawanan Dalom Mangkunegara

Setelah terjadinya perlawanan yang cukup lama, terdapat beberapa akibat

atau dampak terhadap rakyat Semaka dan sekitarnya di berbagai aspek,

yaitu pada Aspek Ekonomi, Aspek Sosial Budaya, Aspek Pemerintahan,

dan Aspek Agama.

5.2 Saran

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan dengan judul

Perlawanan Dalom Mangkunegara di Teluk Semaka Lampung pada Masa

Kolonial Belanda Tahun 1830-1853, ada beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan diantaranya kepada :

1. Program Studi Pendidikan Sejarah agar dapat menjadi pengetahuan pada

mata kuliah sejarah lokal.

2. Pengelola arsip daerah Kotaagung, peneliti berharap setiap daerah

memiliki arsip sendiri dan juga dapat lebih diperhatikan dengan cara sering

diperingati ketika hari pahlawan atau semacamnya khususnya daerah

Kotaagung, sehingga nantinya tokoh tersebut mendapatkan legalitasnya

sebagai pahlawan daerah.

3. Kemudian bagi kepala pekon, penulis berharap agar mampu

memperkenalkan peristiwa semacam ini kepada masyarakat sekitar dapat

mengetahui peristiwa besar yang pernah terjadi di sekitar tempat tinggal

mereka sekarang, dan dapat dijadikan sebagai pelajaran agar mampu

menghargai jasa-jasa para pahlawan terdahulu.

Page 51: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

77

4. Setiap Individu terkhusus mahasiswa Sejarah terus menanamkan rasa

Nasionalisme dan terus mempelajari sejarah bangsanya serta agar tidak

mudah terperdaya oleh hasutan-hasutan dari pihak yang tidak

bertanggung jawab hanya untuk kepentingan individu tersebut dan

memecah belah bangsa.

Peneliti berharap agar penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkaitan dan juga bagi pembacanya. Peniliti juga memohon maaf apabila

penulisan ini masih terdapat banyak kesalahan.

Page 52: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

78

DAFTAR PUSTAKA

A. Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Anhar Gonggong dkk, 1993. Sejarah Perlawanan terhadap Imprealisme dan

Kolonialisme di Daerah Lampung. CV. Menggala Bhakti, Jakarta

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978. Sejarah Daerah Lampung,

Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Lampung. Bandar

Lampung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983/1984. Sejarah Perlawanan

terhadap Imprealisme dan Kolonialisme di Daerah Lampung. Cv.

Menggala Bhakti. Jakarta.

Dewan Harian Daerah Angkatan ‟45, 1994. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di

Lampung Buku I, CV. Mataram, Bandar Lampung.

Forouk Muhammad, 2003. Metodologi Penelitian Sosial (Bunga Rampai), CV.

Restu Agung. Jakarta.

Harjosatoyo, Sukarto. 1985. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Liberty.

Yogyakarta.

Husin Sayuti, 1989. Pengantar Metodologi Riset. Fajar Agung. Jakarta.

Inu Kencana Syafiie, 2001. Filsafat Pemerintahan. Pt.Perca. Jakarta.

Ishar Abang 2016. Sejarah Kesultanan Melayu Sanggau, Yayasan Pustaka Obor

Indonesia. Jakarta.

Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan

Indonesia, Erlangga. Jakarta Pusat.

Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan

Indonesia, Erlangga. Jakarta Pusat.

Koentjaraningrat, 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.

Jakarta.

Kuntowijoyo. 1994. Metodologi sejarah. Yogyakarta; PT. Tiara Wacana Yogya.

Page 53: PERLAWANAN DALOM MANGKUNEGARA DI TELUK SEMAKA …digilib.unila.ac.id/59997/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kolonial Belanda Tahun 1830-1853?”. Tujuan dari penelitian ini adalah

79

L.M. Sitorus, 1987. Sejarah Pergerakan dan Kemerdekaan Indonesia. Dian

Jakarta. Jakarta.

Muhammad Ali, 1985. Penelitian Pendidikan Proedur dan Strategi. Angkasa.

Bandung.

Poerwadarminta, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Balai Pustaka.

Jakarta.

S. Margono, 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

S. Nasution, 1996. Metodologi Research. Bina Aksara. Jakarta.

Silvia, 2011, halaman 14, dalam Jurnal Idea Societa, 2014 oleh Isa Fatoni

Hidayat.

Suharsimi Arikunto, 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Bhneka Jaya Cipta, Yogyakarta.

Sumadi Surya Brata, 1983. Metodologi Penelitian Rajawali. Jakarta.

Syah, Iskandar. 2016. Sejarah Daerah Lampung, Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Wawancara : Abu Sahlan (45 Tahun) pengelola Museum Khekatuan Semaka, 01

Oktober 2018

Wawancara : Hermain (46 Tahun) tokoh masyarakat Kota Agung, 30 September

2018

Wawancara : Ismail Marga (58 Tahun) tokoh masyarakat Kota Agung, 30

September 2018