perkembangan ssp

Upload: ila-mahira

Post on 13-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Perkembangan Ssp

TRANSCRIPT

  • Kelompok 11

    Pertumbuhan dan perkembangan ssp

  • EMBRIOLOGIFERTILISASIBLASTOMERMORULABLASTOKISTAIMPLANTASIGASTRULASI MENJADI EKTODERM, MESODERM, ENDODERMNEURAL PLATE NEURAL FOLDNEURAL TUBE

  • EMBRIOLOGI

  • EMBRIOLOGI MEDULLA SPINALISBerasal dari sisa neural tube yang tidak berdilatasiDinding neural tube terdiri dari selapis sel epitel kolumnar bertingkat semu yang disebut sebagai sel matriks. Sel-sel ini mengalami pembelahan secara berulang-ulang yang akan menyebabkan pertambahan panjang dan diameter dari neural tube.Zona epitelium yang tebal dan yang terbentang dari rongga tabung ke arah luar disebut zona ventrikular. Inti sel-sel ini bergerak ke arah rongga tabung untuk membelah. Akhirnya terbentuk neuroblast awal dan tidak dapat meneruskan pembelahan selanjutnya. Sel-sel ini bermigrasi ke perifer untuk membentuk zona intermedia.Zona intermedia akan membentuk substansia grisea yang berwarna abu-abu karena substansia ini terdiri dari sel-sel yang berinti dan besar, yakni neuroblast.Pada fase ini, neuroblast yang tidak dapat meneruskan pembelahan akan membentuk serabut-serabut saraf yang tumbuh ke perifer dan membentuk lapisan yang berada di luar zona intermedia yang disebut zona marginalis. Serabut-serabut saraf di dalam zona marginalis ini menjadi bermielin dan membentuk substantia alba medula spinalis yang berwarna putih.

  • EMBRIOLOGI MEDULLA SPINALIS (lanjutan)Selanjutnya, rongga neural tube yang menyempit untuk membentuk celah dorsiventral dengan dinding lateral yang tebal serta lantai dan lempeng atap yang tipis.Zona intermedia pada dinding lateral tabung akan membentuk penebalan anterior yang dikenal sebagai lamina basalis dan penebalan posterior yang lebih kecil dan dikenal sebagai lamina alaris.Neuroblast yang berada pada masing-masing lamina akan membentuk sel-sel saraf. Pada lamina basalis, neuroblast akan membentuk sel motorik columna (cornu) anterior, sedangkan sel neuroblast di dalam lamina alaris akan menjadi sel sensorik columna posterior.

  • KELAINAN SISTEM SARAF PUSATAda banyak jenis kelainan sistem saraf pusat. Kelompok kami memilih spina bifida sebagai salah satu contoh kelainan sistem saraf pusat kongenital.

    Spina Bifida :Spina Bifida MeningokelSpina Bifida MielomeningokelSpina Bifida Oculta

  • Spina Bifida Meningokeljaringan saraf tidak terpajan sehingga defisit saraf tidak ada atau sedikit serta meningokel terjadi di daerah spina.

  • Spina Bifida MeningomielokelMedulla spinalis berada dalam tonjolan mirip kista bersama sarafnya dan dapat mengalami cedera, inflamasi dan pembentukan jaringan parut. Akibatnya adalah gangguan fungsi saraf dan sering mencakup paralisis. Hal ini biasanya terjadi di daerah lumbar atau lumbosacral.

  • Spina Bifida Occulta

    terdapat ireguritas minor pada arkus vertebra yang tidak kelihatan jelas saat lahir. Gejala klinis yang khas berupa adanya lekukan dan lekukan di daerah spina.

  • Penatalaksanaan.Untuk spina bifida okulta dan meningokel tidak perlu dilakukan pengobatanPada mielomeningokel dan kadang-kadang meningokel membutuhkan pembedahanApabila dilakukan pembedahan maka dilakukan pemasangan pirau atau shunt untuk memungkian drainase pada CSS untuk mencegah terjadi hidrosefalus san tekanan intra cranialSeksio sesarea terencana agar tidak terjadi kerusakan neurologis yang terjadi pada bayi dengan defek medula spinalis