perkembangan kognitif anak usia dini dalam …repository.unja.ac.id/3776/1/artikel skripsi...

37
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ KOTA JAMBI Oleh Efrina Program Studi PG-PAUD Universitas Negeri Jambi ABSTRAK Penelitian ini di laksanakan di TK Darul MukmininKota Jambi dengan variabel penelitian adalah perkembangan kognitif anak usia dini dalam berpikir simbolik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Perkembangan Kognitif Anak Dalam Berfikir Simbolik di TK Darul Mukminin? Tujuan dari penelitianini adalah untuk mendeskripsikan pekembangan kognitif anak dalam Berfikir Simbolik di TK DarulMukmininKota Jambi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dan seluruh anggota populasi dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 4 responden. Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah anak sudah bisa menyebutkan labang bilangan 1-10 dengan baik, anak sudah bisa menggunakan lambang bilangan untuk berhitung dengan baik, anak sudah bisa mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dengan baik dan anak sudah bisa mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak-anak di TK Darul Mukminin sudah memiliki perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan anak yang sudah bisa menyebutkan lambang bilangan 1-10, berhitung dengan menggunakan lambang bilangan 1-10, anak sudah bisa mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan serta anak juga sudah bisa dan hafal mengenai lambang huruf vocal dan konsonan. Kata Kunci : Perkebangan Kognitif, Berpikir Simbolik PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum pedoman pengembangan program pembelajaran di Taman Kanak- kanak (TK), merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang sesuai dengan UU No.20 Thn 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Upload: hoangcong

Post on 08-Mar-2019

275 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR

SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ KOTA JAMBI

Oleh

Efrina

Program Studi PG-PAUD Universitas Negeri Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini di laksanakan di TK Darul MukmininKota Jambi dengan

variabel penelitian adalah perkembangan kognitif anak usia dini dalam berpikir

simbolik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

Perkembangan Kognitif Anak Dalam Berfikir Simbolik di TK Darul Mukminin?

Tujuan dari penelitianini adalah untuk mendeskripsikan pekembangan

kognitif anak dalam Berfikir Simbolik di TK DarulMukmininKota Jambi.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. tehnik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dan seluruh anggota

populasi dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Sehingga jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 4 responden. Tehnik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan analisis data interaktif.

Hasil dari penelitian ini adalah anak sudah bisa menyebutkan labang

bilangan 1-10 dengan baik, anak sudah bisa menggunakan lambang bilangan

untuk berhitung dengan baik, anak sudah bisa mencocokkan bilangan dengan

lambang bilangan dengan baik dan anak sudah bisa mengenal berbagai macam

lambang huruf vokal dan konsonan dengan baik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak-anak di TK Darul Mukminin

sudah memiliki perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik yang baik. Hal

ini dapat dilihat dari kemampuan anak yang sudah bisa menyebutkan lambang

bilangan 1-10, berhitung dengan menggunakan lambang bilangan 1-10, anak

sudah bisa mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan serta anak juga

sudah bisa dan hafal mengenai lambang huruf vocal dan konsonan.

Kata Kunci : Perkebangan Kognitif, Berpikir Simbolik

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurikulum pedoman pengembangan program pembelajaran di Taman Kanak-

kanak (TK), merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang sesuai dengan

UU No.20 Thn 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak

lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Page 2: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Usia 4-6 tahun merupakan masa dimana proses pertumbuhan dan perkembangan

dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat, sedemikian

pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut golden age (usia emas).

Perkembangan anak usia dini diberbagai aspek akan berkembang dengan optimal

apabila diberi rangsangan yang tepat. Proses pembelajaran sebagai bentuk

perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang

dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

Menurut Sujiono (2013:7) menyebutkan bahwa Pendidikan pada anak usia dini

pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik

dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak

dengan menciptakan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman

yang memberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi anak usia dini, maka anak usia dini yang

pada dasarnya adalah peserta didik harus menjadi prioritas utama dalam proses

pembelajaran yang diselenggarakan. Pendidikan anak usia dini memiliki peran

yang sangat penting untuk menentukan perkembangan awal anak yang akan

menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.

Pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak

untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-

macam alternative pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan

kemampuan logika matematis dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta

mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, serta

mempersiapkan kemampuan berpikir secara teliti.

Perkembangan kognitif anak usia 5-8 tahun menurut Coopley dan Wortham

(Sriningsih, 2008:32) mulai bergerak dari tahap pra-operasional menuju tahap

operasional konkrit atau disebut juga dengan masa transisi. Proses berpikir pada

anak usia 5-8 tahun merupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit menuju

pengenalan lambang yang abstrak, dimana benda konkrit itu masih ada dan mulai

dikenalkan bentuk lambangnya, oleh karena itu pada usia ini merupakan usia

yang paling tepat untuk menstimulasi berbagai hal, termasuk menstimulasi

perkembangan kemampuan matematika.

Matematika merupakan salah satu pengetahuan dan disiplin ilmu yang sangat

bermanfaat dalam kehidupan, baik dari materi maupun kegunaannya. Selain

diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak

bias lepas dari matematika. Oleh karena itu matematika perlu diperkenalkan sejak

dini kepada anak-anak usia taman kanak-kanak agar mereka lebih tampil dalam

memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika untuk anak usia dini sangat berguna bagi

perkembangan logika matematika pada anak. Menurut hasil penelitian Dr.

Howard Gardner, seorang professor pendidikan dari harvard university

(adiningsih, 2008:5), mengungkapkan bahwa kecerdasan logika merupakan salah

satu dari delapan jenis potensi kecerdasan yang dimiliki anak.

Mengenalkan konsep bilangan harus dengan cara menyenangkan, menarik dan

tentunya mudah dipahami anak. Dalam proses pembelajaran guru diharapkan bias

kreatif dan dapat memodifikasi pembelajaran sehingga tidak bersifat monoton.

Selain itu dalam pembelajaran aktif matematika penggunaan beragam media juga

Page 3: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan

pada anak.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada bulan februari 2017 di TK

Darul Mukminin Kota Jambi. Yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah peserta 40

orang, peneliti menemukan masih ada anak yang mengalami kesulitan belajar

berkenaan dengan pembelajaran matematika melalui konsep angka yang

diajarkan guru di TK Darul Mukminin Kota Jambi. Hal ini di sebabkan

pemahaman anak masih sebatas menghapal, hal ini terlihat pada saat anak dapat

menyebutkan bilangan 1 – 10 bahkan lebih tepat saat dihadapkan pada benda

konkrit, anak tidak dapat mengasosiasikan antara bilangan yang disebut dengan

jumlah benda yang ditunjukkan. Meskipun setiap hari anak melihat, menunjuk,

dan menyebutkan angka-angka dari 1 – 10 bahkan lebih, tidak membuat anak

menjadi cepat memahami konsep bilangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas belajar anak kurang menarik,

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Dalam Berfikir Simbolik

Di TK Darul Mukminin Kota Jambi.

Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang peneliti miliki dan supaya pembahasan lebih

terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah yang ingin diketahui

kepastiannya maka peneliti perlu membatasi kajian peneliti ini yaitu:

1. Dalam penelitian ini penulis meneliti perkembangan kognitif anak usia

dini .

2. Perkembangan kognitif anak usia dini dilihat dari menyebutkan lambang

bilangan 1-10, menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokkan

bilangan dengan lambang bilangan, dan mengenal berbagai macam lambang

huruf vocal dan konsonan.

3. Sekolah yang diteliti adalah TK Darul Mukminin Kota Jambi.

RumusanMasalah

Dari uraian latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah Perkembangan Kognitif Anak Dalam

Berfikir Simbolik di TK Darul Mukminin Kota Jambi?.

A. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitian dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam menyebutkan bilangan 1-

10?

2. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam menggunakan lambang

bilangan untuk menghitung?

3. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam mencocokkan bilangan

dengan lambang bilangan?

4. Bagaimana perkembangan kognitif anak dalam mengenal berbagai

macam lambang huruf vokal dan konsonan?

Page 4: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pekembangan

kognitif anak dalam Berfikir Simbolik di TK Darul Mukminin.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang

perkembangan kognitif anak dalam berfikir simbolik

b. Bagi Sekolah

Dapat memberikan pengetahuan dan informasi serta sebagai acuan bagi sekolah

untuk menerapkan pembelajaran tentang berfikir simbolik.

TINJUAN PUSTAKA

Defenisi Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak

untuk berpikir . hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Susanto (2011:48)

bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu individu untuk

menghubungkan kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan suatu

kejadian atau peristiwa.

Husdarta dan Nurlan (2010:169) berpendapat bahwa perkembangan

kognitif adalah suatu proses menerus, namun hasilnya tidak merupakan

sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.

Hasil-hasil tersebut berbeds secara kualitatif antara yang satu dengan yang

lain. Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau

periode perkembangan, anak berusaha mencari keseimbangan antara

struktur kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman baru. Ketidak

seimbangan memerlukan pengakomodasian baru serta merupakan

pengakomodasian baru serta merupakan transformasi keperiode

berikutnya.Daya ingat (memori) berasal dari bahasa inggris, memory.

Menurut Walgito (2010:162) ingatan merupakan alih bahasa dari memory.

Karena itu di samping ada yang menggunakan daya ingat (ingatan) ada pula

yang menggunakan isitah memory. Pada umumnya para ahli memandang

ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Dengan

adanya kemampuan mengingat manusia dapat menerima, menyimpan dan

menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Apa

yang pernah dialami manusia tidak seluruhnya hilang, tetapi disimpan

dalam jiwanya, dan apabila diperlukan hal-hal yang disimpan itu dapat

ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

a. Faktor Hereditas Atau Keturunan

Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat

Schopenhauer, berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa

potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Dikatakan pula bahwa, taraf intelegensi sudah ditentukan sejak anak

Page 5: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

dilahirkan. Para ahli psikologi Lehrin, Lindzey dan Spuhier berpendapat

bahwa taraf intelegensi 75-80% merupakan warisan atau faktor keturunan.

b. Faktor Lingkungan

Teori lingkungan atau empiris dipelopori oleh Jhon Lock. Lock

berependapat bahwa, manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti

kertas putih yang masih bersih belum ada tulisan atau noda sedikit pun.

Teori ini dikenal luas dengan sebutan teori Tabula Rasa. Menurut Jhon

Lock, perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya.

Berdasarkan pendapat locke, taraf intelegensi sangatlah ditentukan oleh

pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan

hidupnya.

c. Faktor Kematangan

Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah

mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.

Kematangan berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).

d. Faktor Pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang

memengaruhi perkembangan intelegensi. Pembentukan dapat dibedakan

menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak

sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia terbuat inteligen

karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian

diri.

e. Faktor Minat Bakat

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan

dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Adapun bakat

diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu

dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bakat seseorang akan

mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Artinya seorang yang memiliki

bakat tertentu, maka akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya.

f. Faktor Kebebasan

Kebebasan yaitu keluasan manusia untuk berfikir divergen (menyebar)

yang berarti bahwa manusia dapat memilih metode-motode tertentu dalam

memecahkan masalah-masalah, juga bebas dalam memilih masalah sesuai

kebutuhannya.

Teori Kognitif

Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang

menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterprestasikan

objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Bagaiman cara anak belajar

mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan

perbedaan-perbedaannya, unutk memahami penyebab terjadinya perubahan

dalam objek-objek atau peritiwa-peristiwa, dan untuk membentuk perkiraan

tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget percaya bahwa pemikiran anak-

anak berkembang menurut tahapan atau periode yang terus bertambah

kompleks (hughes 2015 : 46)

Page 6: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Menurut Alfred Binet dalam Ahmad Susanto (2011 : 51),

mengemukakan potensi kognitif seseorang tercermin dalam kemampuannya

menyelesaikan tugas-tugas yang menyangkut pemahaman dan penalaran.

Perwujudan potensi kognitif manusia harus dimengerti sebagai suatu aktifitas

atau perilaku kognitif yang pokok, terutama pemahaman penilaian dan

pemahaman baik yang menyangkut berbahasa maupun yang menyangkut

kemampuan motorik.

Cara Mengembangakan Kognitif AUD di TK Menurut Beaty dalam Wahyudin (2012) berasumsi bahwa

mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan bermain

dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut:

a. Memanipulasi (meniru) apa yang terjadi dan dilakukan oleh orang dewasa

atau objek yang ada disekitar anak.

b. Mastery yaitu menguasai suatu aktifitas dengan mengulangi suatu kegiatan

yang tentunya menjadi kesenangan dan memberikan kebermaknaan pada diri

anak.

c. Meaning yaitu memberikan kebermaknaan pada diri anak sehingga

menumbuhkan motivasi bagi anak dalam melakukannya.

Defenisi Media Mind Mapping

Menurut Daryanto (2013:4) Kata media berasal dari bahasa Latin

medius yang berarti perantara atau pengantar. Media sebagai alat dan bahan

kegiatan pembelajaran. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional dalam

Sadiman, Arief S (2014:7) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Menurutnya juga media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.

Defenisi Berfikir Simbolik

Menurut Danarjati, Dkk(2014:20) berpikir adalah gagasan dan proses

mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk mempresentasikan dunia

sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai

tujauan, rencana, dan keinginan.

Sedangkan menurut Mutiah (2010 : 62)Subtahap fungsi simbolik ialah

subtahap pertama pemikiranpraoperasional. Pada subtahap ini, anak-anak

mengembangkankemampuan untuk membayangkan secara mental suatu

objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir simbolik semacam itu

disebut fungsi simbolik, dan kemampuan itu mengembangkan secara cepat

dunia mental anak.

Jenis Berpikir

Page 7: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Ada berbagai jenis dan tipe berfikir menurut Morgan Dkk dalam

Wahab(2015:147) yaitu berfikir autistic dan erpikir langsung. Berpikir autistic

suatu proses yang sangat pribadi menggunakan symbol-simbol danbgan makna

yang sangat pribadi, contoh adalah mimpi. Dan berpikir langsung adalah berpikir

untuk memecahkan masalah.

Macam-macam Berpikir Menurut Danarjati dkk (2014:21-23) Berpikir disebut juga sebagai

proses bekerjanya akal, dapat berpikir karena manusia berakal. akal

merupakan intinya, sebagai sifat hakikat, sedangkan makhluk sebagai

genus yang merupakan dhat, sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai

makhluk yang berakal. Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia

untuk mencapai kebenaran, di samping rasa untuk mencapai keindahan dan

kehendak untuk mencapai kebaikan.Dengan akal inilah, menusia dapat

berpikir untuk mencari kebenaran hakiki.

a. Berpikir asosiatif

Proses berfikir di mana suatu ide merangsang timbulnya ide lain,

jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak di tentukan atau

diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas. Adapun jenis-jenis

berpikir asosiatif adalah:

1) Asosiasi bebas suatu ide akan menimbulkan ide mngenai hal lain,

tanpa ada batasnya.

2) Asosiasi terkontrol suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal

lain dalam batas-batasan tertentu.

3) Melamun yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas,

juga mengenai hal-hal yang tidak realistis.

4) Mimipi yaitu ide-ide tentang berbagai hal, yang timbul secara tidak

disadari pada waktu tidur.

5) Berpikir aristik yaitu proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan

pikiran sangat diperngaruhi oleh pendapat dan pandangan diri

pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar.

b. Berpikir terarah yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan

sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu, biasanya di arahkan pada

pemecahannya persoalan. Dua macam berpikir terarah yaitu:

1) Berpikir kritis yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap

suatu keadaan.

2) Berpikir kreatif yaitu berpikir untuk menentukan hubungan-

hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru

dari suatu soal, menemukan system baru, menemukan bentuk aristik

baru, dan sebagainya.

Tahapan berfikir simbolik

Page 8: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Menurut Runtukahu dan Selpius Kandou (2014 : 69) “Dalam

tahap simbolik, anak memanipulasi simbol atau lambang objek-

objek tertentu. Siswa mampu menggunakan notasi tanpa tergantung

pada objek nyata.”

Tahap simbolik termasuk dalam tahap belajar mengenai

konsep.Hal tersebut membutuhkan kemampuan dalam merumuskan konsep

yang dikemas dalam bentuk kata-kata maupun kalimat.Konsep dipelajari

agar anak mengenal suatu objek namun tidak bergantung dengan objek

nyata. Konsep juga sangat penting dipelajari untuk menjadi bekal dalam

kehidupan anak di pendidikan serta kehidupan selanjutnya.

Cara menerapkan berpikir simbolik pada anak 2-5 tahun

Menurut Runtukahu dan Selpius Kandou (2014 :75) “ ada beberapa

cara menerapkan berfikir simbolik pada anak usia 2-5 tahun, yaitu:

a) Menggunakan symbol

b) Bermain Khayal

c) Menggelompokan

d) Mengurutkan Sesuatu

Tingkat Pencapaian Berfikir Simbolik Anak Usia 5-6 Tahun

Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Kognitif

A. Berpikir

simbolik

1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10

2. Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung

3. Mencocokkan lambang bilangan dengan bilangan

4. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan

konsonan

5. Mempresentasikan berbagai macam benda dalam bentuk

gambar atau tulisan (ada benda pensil yang diikuti

tulisan dan gambar pensil)

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Dalam Berfikir Simbolik Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak

untuk berpikir. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir logis,

kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan

sebab akibat.Perkembangan kognitif adalah perkembangan dari pikiran.

Page 9: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Pikiran adalah bagian dari berfikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu

pemahaman, penalaran, pengetahuan, dan pengertian.

Perkembangan kognitif berhubungan langsung dengan perkembangan

berpikir. Perkembangan berpikir anak yang harus dicapai salah satunya

adalah dalam hal perkembangan berpikir simbolik. Pada perkembangan

berpikir simbolik, yang terjadi adalah anak-anak mulai menggunakan

simbol-simbol ketika mereka menggunakan sebuah objek atau tindakan

untuk mempresentasikan sesuatu yang tidak ada dihadapannya.

Penggunaan mind mapping sebagai media pembelajaran dapat

membantu meragamkan cara menyampaikan materi atau informasi

pembelajaran dari guru kepada anak. Guru tidak harus menyampaikan

informasi yang panjang lebar yang mengakibatkan anak akan cepat merasa

bosan sehingga materi tersebut sulit untuk disimpan dalam otak anak. Mind

Mapping dalam penyajiannya menggunakan gambar, warna, simbol, dan

sedikit kata yang dapat menarik minat dan perhatian anak.

Menurut Kapadia dalam Rahayu (2014:22) berpendapat bahwa lima

indera membantu anak mengalami sesuatu, dan kesan yang ditinggalkan di

benak dapat disebut daya ingat, atau dengan kata lain penggunaan lebih

dari satu alat indera, anak dapat mengingat suatu kesan yang pernah

dialami secara lebih baik. Deporter & Hernacki (2016:152) mengatakan

bahwa otak sering mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol,

suara, bentuk, dan perasaan. Anak usia dini merupakan pembelajaran yang

memerlukan penggunaan komponen-komponen tersebut dalam menangkap

informasi dan menimbulkan kembali daripada menggunakan kata-kata atau

lisan yang panjang.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan

jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di TK Darul

MukmininJl.K.H.Hasan Anang RT.08 Kel. Olak Kemang Kec. Danau Teluk

Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun ajaran

2017/2018.

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas B di TK Darul

Mukminin Kota Jambi sebanyak 20 orang, yaitu kelas B yang nantinya akan

dijadikan sampel dalam penelitian. Khusus untuk kelas A tidak termasuk

dalam subjek penelitian karena peserta didik di kelas A merupakan kelas

anak yang berumur rata-rata 3-4 tahun.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa kelas B2 TK Darul Mukminin T.A 2017/2018

No Kelas Jumlah (Anak)

1 B 4

Jumlah 4

Page 10: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Sumber: Guru TK Darul Mukminin

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi objek

penelitian yaitu data tentang perkembangan kognitif anak usia dini dalam

pembelajaran matematika di TK Darul Mukminin Kota Jambi.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik di Kelas B2 TK

Darul Mukminin Kota Jambi.Instrument pengumpulan data pada penelitian

ini adalah Observasi, Unjuk kerja, Dokumentasi.

Tabel. 3.2Kisi-Kisi Observasi Anak

Variabel Aspek Indikator Deskriptor Hasil Temuan

Perkembangan

Kognitif

Berfikir

Simbolik

Menyebutkan

lambang

bilangan 1-10

1. Anak mampu

menyebutkan lambang

bilangan 1-10 sesuai

dengan benda yang

diberi label angka

2. Anak mampu

menunjukkan lambang

bilangan 1-10

3. Anak mampu

menyebutkan urutan

lambang bilangan 1-10

Menggunakan

lambang

bilangan untuk

menghitung

1. Anak mampu

menggunakan lambang

bilangan dalam

menghitung banyak

benda

2. Anak mampu

menggunakan lambang

bilangan dalam

menjumlahkan benda

3. Anak mampu

menggunakan lambang

bilangan dalam

mengurangkan benda

Page 11: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Mencocokkan

bilangan dengan

lambang

bilangan

1. Anak mampu

menyebutkan bilangan

sesuai dengan lambang

bilangan

2. Anak mampu

menunjukkan bilangan

sesuai dengan lambang

bilangan

3. Anak mampu

mencocokkan bilangan

dengan jumlah benda

Mengenal

berbagai macam

lambang huruf

vokal dan

konsonan

1. Anak mampu

menyebutkan lambang

huruf vokal dan

konsonan

2. Anak mampu

menunjukkan lambang

huruf vokal dan

konsonan

3. Anak mampu

mencocokkan lambang

huruf vokal dan

konsonan sesuai

dengan benda

No Pertanyaan HasilTemuan

1 Bagaimanakah kemampuan yang dimiliki oleh anak untuk

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10?

2 Bagaimana kemampuan anak ketika guru meminta untuk menunjuk

lambang bilangan 1 sampai 10?

3 Bagaimana kemampuan anak dalam menyebutkan urutan bilangan 1

sampai 10?

4 Bagaimana kemampuan anak dalam menggunakan lambang bilangan

untuk menghitung banyak benda?

5 Bagaimanakah kemampuan anak dalam menggunakan lambing

bilangan untuk menjumlahkan benda?

6 Bagaimanakah kemampuan anak lambing dalam menggunakan

bilangan untuk mengurangkan benda?

7 Bagaimanakah kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan yang

sesuai dengan lambing bilangan?

8 Bagaimanakah kemampuan anak dalam menunjuk bilangan yang

sesuai dengan lambing bilangan?

9 Bagaimanakah kemampuan anak dalam mencocokkan bilangan

dengan lambing bilangan?

Page 12: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah adalah

analisi data interaktif yang disampaikan oleh hubberman dan miles dalam

nugroho (2014:63-64), dimana terdapat tiga hal utama dalam analisis

interaktif yakni, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Kegiatan analisis data dapat dilakukan melalui

beberapa tahapan, antara lain:

1.Reduksi data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tulisan di lapangan, dimana reduksi data berlangsung secara terus menerus

selama penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung.

2.Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

keputusan yang terus berkembang menjadi sebuah siklus dan penyajian data

bisa diloakukan dalam sebuah matrik.

3.Verifikasi/penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari suatu

kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Dimana kesimpulan diverifikasi selama

penelitian berlangsung.

Menurut sugiyono (2015:125-126), triangulasi dalam pengujian

kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan

mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik unutk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dedngan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dilakukan

dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar,

belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga

lebih credible.

10 Bagaimanakah kemampuan anak untuk menyebutkan lambing huruf

vocal dan kosonan?

11 Saat anak diminta untuk menunjuk lambing huruf vocal dan

kosonan, bagaimanakah kemampuan yang dimiliki oleh anak

tersebut?

12 Bagaimanakah kemampuan anak untuk mencocokkan lambang

huruf vocal dan konsonan yang sesuai dengan benda?

Page 13: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

HASIL PENELITIAN

Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Darul Mukminin Kelurahan Olak

Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Penelitian ini ditujukan

kepada anak-anak peserta didik yang ada di TK tersebut yang berada di

kelas B. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung mengenai

perkembangan kognitif anak usia dini dalam berpikir simbolik di TK Darul

Mukminin. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data dengan

cara observasi dan wawancara dengan tujuan untuk mengetahui

perkembangan kognitif anak usia dini dalam berpikir simbolik di TK Darul

Mukminin.

Dalam kegiatan observasi, ada 5 anak yang menjadi sampel dalam

penelitian mengenai perkembangan kognitif anak dalam berpikir simbolik.

Adapun nama-nama anak tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1. sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Daftar Nama Peserta Didik

No Kode Jenis Kelamin

P L

1 Aris Arkaini √

2 Asyifa Zaskia √

3 Nasya Azzahra √

4 Muhammad Iqbal √

Selanjutnya, hasil wawancara terhadap kedua orang guru kelas

dipergunakan untuk mengetahui perkembangan kognitif anak dalam

berpikir simbolik.

Tabel 4.2. Daftar Nama yang di Wawancarai

No Nama Jenis Kelamin Keterangan

P L

1 Rohimah, S.Pd √ Guru Kelas B

2 Muthmainnah √ Guru Kelas B

Page 14: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

2. Deskripsi Data Hasil Observasi dan Wawancara

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan pada Tanggal 01

November 2017. Pada kegiatan observasi ini, ada 4 indikator yang dilihat.

Hasil dari kegiatan observasi dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Menyebutkan Lambang Bilangan 1 Sampai 10 Indikator pertama dalam kegiatan observasi ini adalah melihat

kemampuan anak untuk menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10.

Pada indikator ini ada beberapa item yang dilihat, diantaranya adalah :

1. Kemampuan anak menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10

sesuai dengan benda yang diberi label angka

Pada kegiatan ini, guru menempelkan label angka pada setiap benda

dengan tujuan agar anak mampu menyebutkan bilangan angka pada benda

tersebut. Selanjutnya, guru meminta kepada lima anak tersebut untuk

menyebutkan lambang bilangan yang ditunjuk oleh guru.

Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, anak terlihat antusias untuk

menjawab pertanyaan dari guru. Bahkan anak tersebutsudah paham dan bisa

menyebutkan bilangan-bilangan angka yang tertempel pada benda tersebut

dengan benar dan jelas. Akan tetapi, ada juga anak yang terlihat ragu-ragu

untuk menjawab. Hal ini dikarenakan mereka malu untuk menjawab dan takut

salah, sehingga harus dibantu dulu oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi, anak pertama yang bernama Aris Arkaini

terlihat sangat konsentrasi dan memiliki rasa percaya tinggi. Sehingga saat

guru bertanya anak selalu memiliki rasa antusias yang tinggi untuk menjawab

pertanyaan dari guru tersebut. Akan tetapi, tidak semua jawaban yang

diberikan selalu benar, masih ada beberapa jawaban yang salah. Namun,

jumlah jawaban yang benar jauh lebih banyak bila dibanding dengan jawaban

yang salah.

Dari segi konsentrasi dan rasa percaya diri, Aris Arkaini sudah memiliki

kategori yang baik. Akan tetapi dari segi untuk perkembangan kognitif dalam

berpikir simbolik anak ini memiliki kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat

ketika guru meminta untuk menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10, Aris

Arkaini hanya bisa menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 7 saja atau

menyebutkan 1 sampai 10 tetapi tidak berurutan.

Akan tetapi perkembangan kognitif yang kurang baik tersebut dapat

didukung dengan rasa percaya diri dan konsentrasi yang baik. Sehingga Aris

Arkaini terlihat memiliki perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik

yang baik meskipun belum optimal.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia, berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti, Asyifa Zaskia terlihat memiliki perkembangan

kognitif dalam berpikir simbolik yang sangat baik. Bahkan ia memiliki

perkembangan yang paling baik bila dibandingkan dengan ketiga temannya.

Hal ini dapat dilihat dari kemampuan menjawab yang dimiliki oleh

Asyifa Zaskia. Saat guru menunjuk ia untuk menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10, anak ini terlihat memiliki cara menjawab yang baik, ia mampu

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 sesuai dengan label yang

Page 15: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

ditempel dibenda, lambang bilangan tersebut juga disebutkan secara berurutan

dan guru juga tidak perlu membantunya dalam menjawab.

Selain itu, Asyifa Zaskia juga terlihat memiliki rasa percaya diri yang

tinggi serta diimbangi dengan konsentrasi yang baik pula. Hal ini dapat dilihat

saat guru memintanya untuk menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10,

anak ini terlihat santai dan tidak ada rasa cemas, takut ataupun ragu.

Sedangkan pada saat guru menjelaskan, anak ini terlihat sangat konsentrasi

dan fokus dengan apa yang ia lihat. Berdasarkan kemampuan menjawab yang

ia miliki, maka anak ini terlihat memiliki perkembangan kognitif dalam

berpikir simbolik yang sangat baik dengan didukung oleh rasa percaya diri dan

konsentrasi yang baik pula.

Selanjutnya, anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra terlihat memiliki

perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik yang cukup baik. Akan tetapi,

perkembangan kognitif yang cukup tersebut tidak diimbangi dengan rasa

percaya diri yang cukup pula.

Hal ini dapat dilihat ketika Nasya Azzahra diminta untuk maju kedepan

dan menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10, anak ini terlihat tidak mau

dan terlihat takut. Sehingga harus dibujuk terlebih dahulu oleh guru. Ketika

sudah didepan, anak ini juga menjawab pertanyaan dari gurunya dengan suara

yang lirih dan terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Ketika menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10, Nasya Azzahra

terlihat terbata-bata dan terlihat ragu-ragu untuk menyebutkannya. Padahal

lambang bilangan yang ia sebutkan sudah benar dan sesuai dengan label yang

tertempel pada benda. Padahal ia sudah memiliki perkembangan kognitif yang

cukup hanya saja rasa percaya dirinya yang kurang baik.

Selanjutnya kegiatan observasi pada anak keempat yang bernama

Muhammad Iqbal. Dimana anak tersebut terlihat tidak memiliki konsentrasi

yang baik, terlihat lebih agresif dan memiliki perkembangan kognitif dalam

berpikir simbolik yang tidak baik pula.

Hal tersebut terbukti, saat guru menjelaskan mengenai materi kegiatan

pembelajaran, Muhammad Iqbal justru sibuk bermain dengan teman

sebangkunya. Ia terlihat tidak konsentrasi dengan apa yang dijelaskan oleh

guru. Selain itu, ia juga sering mengganggu teman-teman yang lain sehingga

teman-teman yang lain pun ikut tidak berkonsentrasi dan lebih fokus dengan

apa yang Iqbal lakukan.

Sedangkan, saat guru memintanya untuk menyebutkan lambang bilangan

1 sampai 10, Iqbal terlihat sedikit kesulitan dan cendrung memberikan

jawaban yang salah. Misal, saat guru menunjuk angka 6 yang tertempel pada

benda, Iqbal malah menyebut angka 9 atau bahkan ia hanya diam. Hal tersebut

yang membuat Muhammad Iqbal memiliki perkembangan kognitif dalam

berpikir simbolik yang tidak baik dengan didukung konsentrasi yang rendah

pula.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkini

memiliki kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 yang

kurang baik, Asyifa Zaskia memiliki kemampuan menyebutkan lambang

bilangan 1 sampai 10 yang sangat baik, Nasya Azzahra memiliki kemampuan

Page 16: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 yang cukup baik dan Muhammad

Iqbal memiliki kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 yang

tidak baik.

Hasil observasi tersebut didukung dengan hasil wawancara pada tanggal

07 November 2017 dengan Ibu Muthmainnah dan Ibu Rohimah.

Bagaimanakah kemampuan yang dimiliki oleh anak untuk menyebutkan

lambang bilangan 1 sampai 10?

Ibu Rohimah menjawab “kemampuannya berbeda-berbeda. Misalnya

ada anak yang memiliki konsentrasi sangat baik, tetapi ketika diminta untuk

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 jawaban yang diberikan masih

ada yang salah. Selanjutnya ada juga anak yang memiliki konsentrasi baik,

memperhatikan dengan baik dan mampu menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10 dengan benar. Ada juga anak yang terlihat kurang percaya diri,

terlihat malu dan ragu-ragu padahal anak tersebut sudah mampu menyebutkan

lambang bilangan 1 sampai 10 dengan benar. Tetapi ada juga anak yang

memang tidak konsentrasi sehingga saat diminta untuk menyebutkan lambang

bilangan 1 sampai 10 anak terlihat bingung dan ujung-ujungnya salah

menyebutkan”.

Sedangkan jawaban ibu Muthmainnah “saat diminta untuk menyebutkan

lambang bilangan 1 sampai 10, kemampuan anak juga berbeda-beda. Ada

anak yang sebenarnya bisa menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 tetapi

anak tersebut kurang percaya diri. Ada juga anak yang memang bagus, artinya

anak tersebut memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan menyebutkan

lambang bilangan dengan benar. Ada anak yang konsentrasinya baik, tetapi

masih salah nyebut dan ada juga anak yang tidak bisa menyebutkan serta

memiliki konsentrasi yang kurang baik.”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada anak sudah

bisa menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10, tetapi masih ada juga anak

yang masih salah dalam menyebutkan angka 1 sampai 10.

2. Anak mampu menunjukkan lambang bilangan 1 sampai 10

Pada kegiatan ini guru juga menempel sebuah angka pada benda,

selanjutnya guru menyebutkan sebuah angka yang tertempel pada benda

tersebut dan meminta anak untuk menunjukkan angka yang sesuai dengan

yang disebutkan oleh guru tersebut. Dalam kegiatan ini ada 10 benda yang

diberi label angka 1 sampai 10 dan guru meminta anak untuk menujuk benda

tersebut sesuai dengan lambang bilangan yang diminta oleh guru.

Hasil observasi pada Aris Arkaini yang memiliki rasa percaya diri yang

baik dan konsentrasi yang baik pula terlihat ketika guru meminta anak untuk

menunjuk beberapa angka, anak ini hanya mampu menunjuk beberapa angka

dengan benar. Misalnya, ketika guru menyebut angka 7, Aris malah menunjuk

angka 8. Dari lambang bilanngan 1 sampai 10, Aris hanya mampu menunjuk 6

angka dengan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa Aris Arkaini memiliki

perkembangan kognitif yang kurang baik.

Page 17: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia. Hasil observasi peneliti pada

Asyifa Zaskia saat guru meminta agar ia menunjuk lambang bilangan 1

sampai 10, anak ini terlihat mampu melakukan hal tersebut dengan benar.

Misal, guru menyebut angka 6 maka ia juga menunjuk angka 6, guru

menyebut angka 8 maka ia juga menunjuk angka 8 dan begitu juga seterusnya.

Berdasarkan kemampuannya tersebut, Asyifa Zaskia memiliki perkembangan

kognitif dalam berpikir simbolik yang sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra terlihat mengalami hal yang

sama dengan kegiatan sebelumnya.Ia memiliki rasa takut dan tidak percaya

diri. Sehingga ketika diminta untuk menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10,

anak ini terlihat sangat takut salah dan cendrung tidak mau menunjuk dan

harus dibantu oleh guru. Padahal angka yang ia tunjuk sudah benar, tetapi

karna ia kurang percaya diri, ia jadi terlihat memiliki perkembangan kognitif

yang kurang baik.

Selanjutnya anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal, dalam

melakukan kegiatan menunjuk angka anak ini tidak bisa melakukannya

dengan benar dan ia harus dibantu oleh guru supaya bisa menunjuk angka

yang benar. Hal ini diakibatkan anak ini tidak konsentrasi terhadap kegiatan

yang dilakukan.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkaini

memiliki kemampuan menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10 yang kurang

baik, Asyifa Zaskia memiliki kemampuan menunjuk lambang bilangan 1

sampai 10 yang sangat baik, Nasya Azzahra memiliki kemampuan menunjuk

lambang bilangan 1 sampai 10 yang kurang baik dan Muhammad Iqbal

memiliki kemampuan menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10 yang tidak

baik.

Hasil observasi tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara pada

tanggal 07 November 2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah.

Bagaimana kemampuan anak ketika guru meminta untuk menunjuk lambang

bilangan 1 sampai 10?

Ibu Rohimah menjawab “kemampuan mereka bermacam-macam.

Artinya anak satu memiliki kemampuan yang berbeda dengan anak lainnya.

Saat diminta untuk menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10, ada anak yang

bisa menunjuk dengan benar semua, ada anak yang hanya menunjuk dengan

sebagian aja yang benar dan ada juga anak yang masih tertatih-tatih dalam

menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10. Sehingga anak tersebut harus

dibantu dengan kita (guru)”. Sedangkan jawaban ibu Muthmainnah “jelas

sekali kemampuannya berbeda. Ada anak yang mampu melakukan kegiatan

tersebut dengan benar dan penuh percaya diri, ada anak yang melakukan

kegiatan tersebut dengan percaya diri tetapi jawabannya masih ada yang salah,

ada anak yang mampu melakukan kegiatan tersebut dengan benar tetapi tidak

percaya diri, bahkan ada juga anak yang belum bisa melakukan kegiatan ini

dengan benar sehingga harus dibantu dulu”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa anak di TK

Darul Mukminin sudah bisa menunjuk lambang bilangan 1 sampai 10 dengan

Page 18: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

benar dan penuh percaya diri. Tetapi ada juga anak yang kurang memiliki rasa

percaya diri sehingga mereka merasa malu-malu dan ragu dalam melakukan

kegiatan menunjukkan lambang bilangan 1 sampai 10 ini.

3. Anak mampu menyebutkan urutan lambang bilangan 1-10

Pada kegiatan ini, guru meminta anak satu-persatu untuk maju kedepan

kelas. Selanjutnya guru meminta anak untuk menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10 secara berurutan. Untuk memacu semangat anak, guru memberikan

reward berupa tanda “LimaBintang” pada nama anak dan menempelkan hasil

penilaian tersebut di dinding kelas apabila anak bisa menyebutkan angka 1

sampai 10 dengan benar dan berurutan. Hal ini yang membuat sebagian anak

sangat berantusias untuk menjawab tugas dari guru mereka, tetapi ada juga

beberapa anak yang menanggapinya dengan biasa.

Berdasarkan hasil observasi, anak pertama yang bernama Aris Arkaini

dengan konsentrasi dan rasa percaya diri yang tingi ia menyebutkan lambang

bilangan 1 sampai 10. Akan tetapi, lambang bilangan yang ia sebutkan tidak

berurutan. Misal, ia menyebutkan 1 sampai 5 dengan urut, sesudah 5 ia

langsung menyebutkan angka 7 sehingga guru harus membantunya agar ia

mampu menyebutkan secara berurutan.

Akan tetapi, kemampuan menyebutkan lambang bilangan yang tidak

berurutan tersebut mampu ia tutupi dengan kemampuan konsentrasi dan rasa

percaya diri yang baik. Walaupun dari segi untuk perkembangan kognitif

untuk menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara berurutan anak ini

memiliki kategori kurang baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia, berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan peneliti, Asyifa Zaskia terlihat memiliki perkembangan

kognitif dalam berpikir simbolik yang sangat baik. Bahkan ia memiliki

perkembangan yang paling baik bila dibandingkan dengan ketiga temannya.

Hal ini dapat dilihat dari kemampuannya untuk menyebutkan lambang

bilangan 1 sampai 10 secara berurutan. Ia mampu melakukan hal tersebut

dengan baik dan benar. Lambang bilangan yang ia sebutkan juga erurutan dan

jelas.

Selain itu, Asyifa Zaskia juga terlihat memiliki rasa percaya diri yang

tinggi serta diimbangi dengan konsentrasi yang baik pula. Hal ini dapat dilihat

saat ia diminta untuk menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara

berurutan, anak ini terlihat santai dan tidak ada rasa takut ataupun ragu.

Sedangkan pada saat guru menjelaskan, anak ini terlihat sangat konsentrasi

dan fokus dengan apa yang ia lihat. Berdasarkan kemampuan menjawab yang

ia miliki, maka anak ini terlihat memiliki perkembangan kognitif untuk

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara berurutan yang sangat

baik dengan didukung oleh rasa percaya diri dan konsentrasi yang baik pula.

Page 19: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Selanjutnya, anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra terlihat memiliki

perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik yang cukup baik. Akan tetapi,

perkembangan kognitif yang cukup tersebut tidak didukung dengan rasa

percaya diri yang cukup pula.

Hal ini dapat dilihat ketika Nasya menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10 secara berurtan, anak ini menyebutkan dengan suara yang lirih dan

terlihat ragu-ragu. Ketika menyebutkan, anak ini juga selalu menunggu untuk

dipancing dengan gurunya. Sehingga anak ini dianggap memiliki kemampuan

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara berurutan yang kurang

baik.

Selanjutnya kegiatan observasi pada anak keempat yang bernama

Muhammad Iqbal. Dimana anak ini terlihat tidak konsentrasi dan lebih agresif.

Hal ini terbukti, saat ia diminta untuk menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10 secara berurutan, ia tidak bisa melakukan hal tersebut dengan

benar.Muhammad Iqbal terlihat sedikit kesulitan dan cendrung memberikan

jawaban yang salah dan menyebutkan lambang bilangan dengan tidak

berurutan.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkaini

memiliki kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara

berurutan yang kurang baik, Asyifa Zaskia memiliki kemampuan

menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara berurutan yang sangat

baik, Nasya Azzahra memiliki kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1

sampai 10 secara berurutan yang kurang baik dan Muhammad Iqbal memiliki

kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10 secara berurutan

yang tidak baik.

Hasil observasi juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Ibu

Rohimah dan Ibu Muthmainnah pada tanggal 07 November 2017. Bagaimana

kemampuan anak dalam menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 10?

Ibu Rohimah menjawab “kemampuannya bervariasi, ada yang sudah

bisa secara benar, urutan dan fasih tetapi ada juga yang belum bisa, ada juga

yang belum berurutan dalam menyebutkan angka 1 sampai 10, dan ada juga

yang kurang semangat ataupun kurang konsentrasi”. Jawaban Ibu

Muthmainnah “sebenarnya anak sudah bisa semua. Tapi masih ada juga yang

memang kurang dalam kegiatan ini, misalnya kurang bersemangat, kurang

aktiv dan kurang merespon pertanyaan dari guru. Padahal mereka bisa dan

mereka paham tentang angka 1 sampai 10”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kemampuan

anak dalam melakukan kegiatan ini sangat bervariasi. Ada beberapa anak yang

sudah bisa dan sangat bersemangat tetapi ada juga anak yang kurang

bersemangat walaupun mereka bisa melakukan kegiatan ini. Namun ada juga

beberapa anak yang belum bisa menyebutkan angka 1 sampai 10 secara

berurutan.

a. Menggunakan Lambang Bilangan Untuk Menghitung

Page 20: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Indikator kedua dalam kegiatan observasi ini adalah melihat

kemampuan anak dalam menggunakan lambang bilangan untuk menghitung.

Pada kegiatan ini ada beberapa item yang dilihat, diantaranya adalah :

1. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam menghitung

banyak benda

Kegiatan ini dilakukan dengan cara guru menyiapkan beberapa benda

baik itu berupa balok maupun bola-bola kecil. Guru menyiapkan 10 buah

benda berbentuk balok dan menyiapkan 10 buah benda berbentuk bola kecil.

Sehingga dalam kegiatan ini terdapat 20 benda yang akan digunakan oleh anak

untuk berhitung. Selanjutnya guru meminta anak-anak tersebut untuk

menghitung jumlah benda yang ada didepan mereka, baik benda yang

berbentuk balok maupun berbentuk bola.

Hasil observasi pada kegiatan ini, peneliti melihat dari keempat anak

yang dipilih sebagai sampel penelitian memiliki kemampuan yang berbeda

dalam hal menghitung benda. Kemampuan tersebut dilihat dari rasa percaya

diri maupun ketepatan anak dalam menghitung jumlah benda tersebut.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia

memiliki rasa percaya diri yang baik serta konsentrasi yang baik. Anak ini

juga mau melakukan kegiatan menghitung benda tanpa harus dirayu terlebih

dahulu oleh guru mereka. Saat anak mulai menghitung, terlihat anak lancar

menghitung dan mampu menghitung dengan benar hanya pada bilangan 1

sampai 10. Sedangkan untuk bilangan lebih dari 10 atau 11 sampai 20, anak

terlihat sedikit bingung dan terkadang menyebutkan lambang bilangan

tersebut secara terbalik atau tidak berurutan. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Aris Arkaini mmiliki kemampuan menggunakan lambang bilangan untuk

menghitung yang kurang baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia juga

memiliki rasa percaya diri yang baik serta konsentrasi yang tinggi. Pada saat

anak tersebut mulai menghitung jumlah benda yang ada didepannya, terlihat

anak ini tidak mengalami kesulitan sedikit pun sehingga ia tidak memerlukan

bantuan dari guru. Semua jawaban yang ia berikan juga sudah benar dan

berurutan. Artinya, Asyifa sudah bisa menjumlahkan seluruh benda yang ada

dihadapannya dengan sangat baik. Selain itu, anak ini juga terlihat sangat

bersemangat untuk melakukan kegiatan ini dibandingkan dengan teman-

temannya yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Asyifa memiliki kemampuan

untuk menghitung benda dengan sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia

memiliki rasa percaya diri yang kurang baik, artinya anak ini selalu memiliki

rasa ragu dan rasa malu saat melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru

mereka. Selain itu, dalam kegiatan menghitung jumlah benda, anak memiliki

kemampuan yang kurang baik. Saat ia menghitung benda yang ada

dihadapannya, anak ini terlihat terbata-bata dan selalu mengarahkan

pandangannya kepada guru. Apabila guru tidak memancing untuk menghitung

maka anak ini juga sedikit ragu dan tidak mau menghitung. Saat guru tidak

membantunya untuk menghitung, maka anak ini akan menghitung dengan

Page 21: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

suara lirih dan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Nasya

Azzahra untuk menghitung jumlah benda masih kurang baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa

anak ini memang memiliki konsentrasi yang kurang baik, meskipun anak ini

memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Setiap kegiatan yang dilakukan, anak

ini kurang memperhatikan dan terkadang sibuk bermain dan bercerita dengan

teman-teman sebangkunya. Sehingga saat melakukan kegiatan menghitung

jumlah benda ini, ia terkadang salah dan tidak berurutan. Hal ini dikarenakan

ia kurang konsentrasi dan kurang memperhatikan, sehingga kemampuan

Muhammad Iqbal dalam menghitung benda masih kurang baik atau bahkan

tidak baik.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkaini

memiliki kemampuan untuk menghitung benda yang kurang baik, Asyifa

Zaskia memiliki kemampuan untuk menghitung benda yang sangat baik,

Nasya Azzahra memiliki kemampuan untuk menghitung benda yang tidak

baik dan Muhammad Iqbal memiliki kemampuan untuk menghitung benda

yang tidak baik.

Hasil observasi dalam kegiatan ini juga diperkuat dengan asil wawancara

pada tanggal 07 November 2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah.

Bagaimana kemampuan anak dalam menggunakan lambang bilangan untuk

menghitung banyak benda?

Ibu Rohimah menjawab “kemampuannya sebenarnya sudah lumayan

baik bahkan ada juga yang sudah baik. Tetapi lagi-lagi kemampuan anak ini

juga dipengaruhi oleh rasa percaya diri mereka dan konsentrasi mereka setiap

kali melakukan kegiatan. Dikelas ini ada anak yang memang semuanya bagus,

artinya dia memiliki konsentrasi yang bagus dan kemampauan untuk

melakukan kegiatannya juga bagus. Tetapi ada juga yang punya konsentrasi

bagus tapi kemampuanya kurang atau juga sebaliknya. Bahkan ada juga yang

anak ini memang butuh perlakukan khusus, seperti sudah konsentrasinya tidak

baik juga kemampuannya yang kurang. Sehingga jadi tugas buat guru agar

kemampuan anak untuk menghitung jumlah benda tersebut bisa sama dengan

teman-temannya”.

Jawaban Ibu Muthmainnah “dalam kegiatan menghitung ini, memang

rata-rata anak sudah bisa atau mampu. Walaupun ya masih salah, belum

beurutan dan masih ragu-ragu untuk menjawab. Sehingga guru harus

membantu anak tersebut agar bisa menyamakan kemampuan mereka dengan

teman-teman yang lain. Tetapi ada juga anak yang memiliki perkembangan

yang bagus, seperti anak sudah bisa berkonsentrasi, sudah percaya diri dan

sudah mampu untuk menghitung jumlah benda tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

anak yang belum bisa menggunakan lambang bilangan untuk menghitung

banyak benda. Hal ini dikarenakan anak tersebut tidak konsentrasi dalam

melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan anak lainnya, ada yang sudah bisa

melakukan kegiatan ini dengan baik dan benar, meskipun belum percaya diri.

Page 22: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

2. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam menjumlahkan

benda

Kegiatan ini dilakukan dengan cara guru menyiapkan 10 benda

berbentuk balok dan 10 benda berbentuk bola-bola kecil. Selanjutnya guru

meminta anak untuk menjumlahkan benda-benda tersebut serta menyebutkan

ada berapa jumlah benda dihadapan mereka.

Hasil observasi dari penelitian ini, peneliti melihat dari 4 orang anak

tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda serta konsentrasi yang

berbeda pula. Anak-anak tersebut memiliki kemampuan yang sangat baik,

kurang baik atau bahkan tidak baik.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ketika ia

melakukan kegiatan menjumlahkan benda, anak ini terlihat kurang

bersemangat. Sehingga guru harus merayu anak ini supaya mau

menjumlahkan benda yang ada didepannya.Saat guru memberikan 1 bola dan

1 balok maka ia dapat menjawab jumlahnya ada 2 benda, lalu guru

memberikan 2 bola dan 2 balok ia menjawab jumlahnya ada 4 benda, tetapi

saat guru terus menambah jumlah benda anak ini terlihat sedikit bingung dan

ragu dalam menjawab. Semakin besar angka penjumlahan maka Aris Arkaini

akan kesulitan untuk menjumlahkan benda tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa Aris Arkaini memiliki kemampuan untuk menjumlahkan benda yang

belum berkembang dengan baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia mampu

melakukan kegiatan penjumlahan benda dengan benar. Bukan hanya

penjumlahan dalam jumlah kecil, Asyifa Zaskia juga sudah bisa melakukan

penjumlahan dalam jumlah yang besar seperti bilangan yang lebih dari 10.

Selain itu, anak ini juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan konsentrasi

yang baik pula. Hal ini terlihat dari kemampuan anak yang melakukan

kegiatan penjumlahan ini tanpa ragu dan tidak malu-malu. Selain itu, anak ini

juga terlihat sangat bersemangat dan ceria untuk melakukan kegiatan ini. Hasil

observasi menunjukkan bahwa Asyifa Zaskia memiliki kemampuan untuk

menjumlahkan benda yang sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

kurang mampu melakukan kegiatan penjumlahan dengan benar dan tepat.

Anak ini terlihat sedikit bingung meskipun sudah dibantu dengan gurunya.

Ketidak mampuan Nasya untuk menjumlahkan benda yanga da dihadapannya

diduga karena Nasya memiliki rasa percaya diri yang kurang baik. Selain itu,

Nasya Azzahra juga merupakan tipe anak yang pemalu sehingga ia cendrung

diam dan kurang aktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nasya Azzahra

memiliki kemampuan untuk menjumlahkan benda yang tidak baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

memang memiliki konsentrasi yang kurang baik, meskipun ia memiliki rasa

percaya yang tingi. Dari semua kegiatan yang dilakukan, anak ini memang

kurang fokus dan sibuk untuk bermain dengan teman-teman sebangkunya.

Dalam melakukan kegiatan penjumlahan benda, anak ini sudah mampu

Page 23: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

melakukan penjumlahan dengan benar, tetapi masih banyak yang salah. Hal

ini dikarenakan anak ini kurang memperhatikan dan kurang konsentrasi ketika

melakukan penjumlahan ini. Sehingga anak ini memiliki kemampuan untuk

menjumlahkan benda yang belum berkembang dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkaini

memiliki kemampuan menjumlahkan benda yang belum berkembang dengan

baik, Asyifa Zaskia memiliki kemampuan menjumlahkan benda yang sudah

berkembang dengan sangat baik, Nasya Azzahra memiliki kemampuan

menjumlahkan benda yang belum berkembang dengan baik dan Muhammad

Iqbal memiliki kemampuan menjumlahkan benda yang belum berkembang

dnegan baik.

Hal ini didukung dengan hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah. Bagaimanakah kemampuan

anak dalam menggunakan lambang bilangan untuk menjumlahkan benda?

Lalu Ibu Rohimah menjawab “dalam melakukan penjumlahan, anak-

anak tersebut sudah bisa. Mereka sudah mampu menjumlahkan dengan benar.

Tetapi lagi-lagi saya jelaskan bahwa konsentrasi anak ini berbeda-beda. Ada

yang konsentrasinya bagus dan adanya kurang. Tetapi kalo untuk melakukan

penjumlahan anak-anak sudah bisa dan hanya sedikit yang salah”. Sedangkan

jawaban Ibu Muthmainnah “kemampuan anak dalam kegiatan ini berbeda-

beda, ada yang sangat semangat tetapi masih salah, ada yang tidak semangat

padahal mereka bisa, tetapi ada juga yang sempurna seperti semangatnya

tinggi dan jawabannya benar”.

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan

kegiatan penjumlahan benda anak-anak usia dini di TK Darul Mukminin

sudah bisa melakukan kegiatan tersebut dengan benar. Tetapi ada juga anak

yang kurang konsentrasi dan memiliki rasa percaya diri yang rendah.

3. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam mengurangkan

benda

Sama seperti kegiatan penjumlahan, dalam kegiatan mengurangkan

benda ini guru juga menyiapkan 10 benda berbentuk balok kecil dan 10 benda

berbentuk bola-bola kecil. Selanjutnya guru meminta anak untuk

mengurangkan benda tersebut.

Kegiatan mengurangkan benda ini dilakukan secara bersamaan dengan

ketika anak melakukan kegiatan penjumlahan benda. Hal ini dilakukan untuk

menghindari agar anak-anak tidak terlalu bosan dan efisiensi waktu.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ketika ia

melakukan kegiatan mengurangkan benda, anak ini terlihat kurang

bersemangat. Sehingga guru harus merayu anak ini supaya mau

menjumlahkan benda yang ada didepannya.Saat guru memberikan 5 bola dan

1 balok dan meminta agar ia mengurangkan benda tersebut maka ia dapat

menjawab jumlahnya ada 4 benda, lalu guru memberikan 6 bola dan 2 balok ia

menjawab jumlahnya ada 4 benda, tetapi saat guru terus jumlah lambang

bilangan untuk dikurangkan anak ini terlihat sedikit bingung dan ragu dalam

Page 24: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

menjawab. Semakin besar angka untuk pengurangan maka Aris Arkaini akan

kesulitan untuk mengurangkan benda tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

Aris Arkaini memiliki kemampuan untuk mengurangkan benda yang belum

berkembang dengan baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia mampu

melakukan kegiatan pengurangan benda dengan benar. Bukan hanya

pengurangan dalam jumlah kecil, Asyifa Zaskia juga sudah bisa melakukan

pengurangan dalam jumlah yang besar seperti bilangan yang lebih dari 10.

Selain itu, anak ini juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan konsentrasi

yang baik pula. Hal ini terlihat dari kemampuan anak yang melakukan

kegiatan pengurangan ini tanpa ragu dan tidak malu-malu. Selain itu, anak ini

juga terlihat sangat bersemangat dan ceria untuk melakukan kegiatan ini. Hasil

observasi menunjukkan bahwa Asyifa Zaskia memiliki kemampuan untuk

mengurangkan benda yang sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

kurang mampu melakukan kegiatan pengurangan dengan benar dan tepat.

Anak ini terlihat sedikit bingung meskipun sudah dibantu dengan gurunya.

Ketidak mampuan Nasya untuk mengurangkan benda yanga ada dihadapannya

diduga karena Nasya memiliki rasa percaya diri yang kurang baik. Selain itu,

Nasya Azzahra juga merupakan tipe anak yang pemalu sehingga ia cendrung

diam dan kurang aktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nasya Azzahra

memiliki kemampuan untuk mengurangkan benda yang tidak baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

memang memiliki konsentrasi yang kurang baik, meskipun ia memiliki rasa

percaya yang tingi. Dari semua kegiatan yang dilakukan, anak ini memang

kurang fokus dan sibuk untuk bermain dengan teman-teman sebangkunya.

Dalam melakukan kegiatan pengurangan benda, anak ini terlihat bermain-

main dan kurang fokus dengan kegiatan yang ia lakukan. Hal ini dikarenakan

anak ini kurang memperhatikan dan kurang konsentrasi ketika melakukan

penjumlahan ini. Sehingga anak ini memiliki kemampuan untuk

mengurangkan benda yang belum berkembang dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa Aris Arkaini

memiliki kemampuan mengurangkan benda yang belum berkembang dengan

baik, Asyifa Zaskia memiliki kemampuan mengurangkan benda yang sudah

berkembang dengan sangat baik, Nasya Azzahra memiliki kemampuan

mengurangkan benda yang belum berkembang dengan baik dan Muhammad

Iqbal memiliki kemampuan mengurangkan benda yang belum berkembang

dengan baik.

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara dengan Ibu Rohimah dan

Ibu Muthmainnah pada tanggal 07 November 2017. Bagaimanakah

kemampuan anak dalam menggunakan lambang bilangan untuk

mengurangkan benda?

Jawaban dari Ibu Rohimah “kemampuan anak dalam mengurangkan

jumlah benda ini tidak jauh berbeda dengan saat anak-anak melakukan

kegiatan penjumlahan tadi. Artinya sudah ada yang memang bisa, ada yang

belum bisa dan ada yang bisa tapi malas atau kurang semangat”. Sedangkan

Page 25: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

jawaban Ibu Muthmainnah “hampir sama dengan kegiatan penjumlahan tadi,

Ada yang sangat semangat tetapi masih salah, ada yang tidak semangat

padahal mereka bisa, tetapi ada juga yang sempurna seperti semangatnya

tinggi dan jawabannya benar”.

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua anak

bisa melakukan kegiatan pengurangan ini. Walaupun jumlah anak yang tidak

bisa hanya sedikit bila dibandingkan dengan jumlah anak yang bisa

melakukan kegiatan ini. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif

anak dalam berpikir simbolik sudah berkembang.

b. Mencocokkan Bilangan dengan Lambang Bilangan

Indikator yang ketiga dalam kegiatan observasi ini adalah melihat

kemampuan anak untuk mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.

Indikator ini terdiri dari beberapa item, diantaranya:

1. Anak mampu menyebutkan bilangan sesuai dengan lambang bilangan

Kegiatan ini dilakukan dengan cara guru menempel sebuah kertas yang

bertuliskan sebuah lambang bilangan di papan tulis. Selanjutnya guru

menunjuk sebuah lambang bilangan dan meminta anak untuk menyebutkan

bilangan yang sesuai dengan yang ditunjuk oleh guru.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa 4

orang anak yang digunakan sebagai sampel penelitian memiliki kemampuan

yang berbeda-beda serta konsentrasi yang berbeda pula.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia sudah

bisa menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan yang

diminta oleh guru. Akan tetapi, anak ini menjawab dengan lambat dan dengan

semangat yang rendah. Sehingga harus dibantu terlebih dahulu oleh guru kelas

mereka. Padahal jawaban yang ia berikan benar dan konsentrasinya juga

sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa Aris Arkaini memiliki kemampuan

untuk menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan dengan

kurang baik karena ia masih lambat dalam menyebutkannya dan kurang

bersemangat.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia sudah

bisa menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan yang

ditunjuk oleh guru. Anak ini juga memiliki konsentrasi yang baik dan

semangat yang tinggi. Sehingga saat diminta untuk melakukan kegiatan ini,

anak tersebut sangat bersemangat dan ceria sekali. Hal ini menunjukkan

bahwa Asyifa Zaskia memiliki kemampuan untuk menyebutkan bilangan yang

sesuai dengan lambang bilangan dengan sangat baik karena ia mampu

menyebutkan bilangan yang sesuai dan menyebutkannya dengan rasa

semangat dan penuh konsentrasi.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

belum mampu untuk menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang

bilangan yang ditunjuk oleh guru. Anak ini memang memiliki rasa percaya

diri yang kurang baik. Setiap guru meminta anak ini untuk melakukan

kegiatan, anak ini selalu malu-malu dan ragu untuk menjawab pertanyaan dari

Page 26: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

guru. Hal ini menunjukkan bahwa Nasya Azzahra memiliki kemampuan untuk

menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan dengan tidak

baik karena ia tidak mampu menyebutkan bilangan yang sesuai dan ia juga

terlihat ragu dan kurang percaya diri.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

kurang mampu menyebutkan bilangan dengan lambang bilangan yang sesuai.

Jawaban yang ia berikan masih banyak yang salah. Anak ini juga memiliki

konsentrasi yang kurang baik, sehingga sering terlihat bingung dan ragu dalam

menjawab. Selain itu, anak ini juga sangat agresif ketika ia sudah merasa lelah

dan bosan tetapi terus dipaksa untuk melakukan suatu kegiatan maka anak ini

akan marah. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammad Iqbal memiliki

kemampuan untuk menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang

bilangan dengan tidak baik karena tidak bisa menyebutkan bilangan yang

sesuai dengan lambang bilangan yang ada.

Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017. Wawancara ini dilakukan dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah.

Bagaimanakah kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan yang sesuai

dengan lambang bilangan?

Ibu Rohimah menjawab “kemmapuannya cukup baik. Anak-anak sudah

mulai berkembang dengan baik terutama dalam hal mengenal dan

menyebutkan lambang bilangan. Tapi anak-anak kadang kurang konsentrasi

dan tidak semangat jadi terlihat kurang mampu atau juga masih salah”.

Sedangkan Ibu Muthmainnah menjawab “dalam kegiatan ini anak sudah bisa

untuk menyebutkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan yang

ditunjuk. Tetapi terkadang anak kurang fokus dan perhatiannya terbagi

sehingga anak kadang salah”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada anak yang

memang fokus dan bisa menyebutkan bilangan dengan benar dan sesuai

dengan lambang bilangan yang ditunjuk oleh guru, tetapi ada juga anak yang

kurang fokus sehingga mereka salah dan bingung saat ditanya oleh guru.

2. Anak mampu menunjukkan bilangan sesuai lambang bilangan

Pada kegiatan ini media yang digunakan oleh guru masih sama yaitu

dengan cara menempel sebuah kertas yang bertuliskan sebuah lambang

bilangan di papan tulis. Selanjutnya guru menunjuk salah satu bilangan

tersebut dan meminta anak untuk menunjuk lambang bilangan tersebut dengan

sesuai.

Hasil observasi menunjukkan bahwa anak memiliki kemampuan yang

berbeda-beda. Akan tetapi dari keempat anak yang dipilih sebagai sampel

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak tersebut sudah bisa

menunjuk bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan yang disebutkan

oleh guru.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia sudah

bisa menjawab dengan benar dan tepat. Tetapi anak ini menjawabnya lambat

dan perlu dibantu oleh guru. Hal ini dikarenakan konsentrasi anak sudah

Page 27: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

menurun dan semangatnya juga kurang baik. Jawaban yang ia berikan juga

masih banyak yang salah dan Aris Arkaini juga terlihat kurang konsentrasi

dengan kegiatan yang sedang ia lakukan.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia mampu

menjawab dengan benar, tepat dan cepat. Konsentrasi yang ia miliki juga

masih sangat baik serta anak ini juga memiliki semangat yang tinggi sehingga

ia mampu menjawab dengan cepat dan tanpa ragu.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

kurang mampu menjawab dengan benar dan cepat. Hal ini dikarenakan ia

kurang percaya diri dan ragu untuk menunjuk bilangan yang sesuai dengan

lambang bilangan. Anak ini terlihat takut apabila ia memberikan jawaban yang

salah sehingga guru harus membantunya dan meyakinkan bahwa jawaban

yang ia berikan itu benar.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

kurang bisa melakukan kegiatan ini dengan benar dan cepat. Bilangan yang ia

tunjuk juga amsih banyak yang salah atau kurang tepat. Saat melakukan

kegiatan ini juga anak terlihat kurang konsentrasi dan sering bermain dengan

benda-benda disekitarnya.

Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah. Bagaimanakah kemampuan

anak dalam menunjuk bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan?

Ibu Rohimah menjawab “rata-rata anak sudah mampu melakukan

kegiatan ini. Saat saya menyebutkan sebuah lambang bilangan, mereka

langsung menunjuk bilangan yang sesuai dengan benar dan semangat. Akan

tetapi ada anak yang tidak bisa karena mereka tidak konsentrasi”. Jawaban Ibu

Muthmainnah “sebenarnya anak sudah bisa melakukan kegiatan ini. Akan

tetapi semua dipengaruhi oleh konsentrasi masing-masing. Anak-anak yang

punya konsentrasi baik saat ditanya mereka langsung bisa menjawab, tetapi

anak-anak yang kurang konsentrasi saat guru bertanya mereka tidak bisa dan

terlihat bingung”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa anak-anak di TK

Darul Mukminin sudah bisa menunjuk bilangan sesuai dengan lambang

bilangan yang disebutkan oleh guru. Akan tetapi masih ada anak yang terlihat

bingung dengan kegiatan ini dikarenakan mereka kurang konsentrasi.

3. Anak mampu mencocokkan bilangan dengan jumlah benda

Pada kegiatan ini, guru menyusun sebuah benda dengan jumlah tertentu.

Selanjutnya guru meminta anak untuk menghitung jumlah benda tersebut dan

mencocokkan jumlah benda tersebut dengan sebuah bilangan yang tertempel

pada kerta di papan tulis.

Berdasarkan hasil observasi terlihat anak-anak dalam penelitian ini

memiliki perkembangan kognitif dalam berpikir simbolik yang berbeda-beda.

Dalam kegiatan mencocokkan bilangan dengan jumlah benda ada anak yang

Page 28: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

memang mampu dan adapula anak yang masih salah dalam melakukan

kegiatan ini.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia

kurang konsentrasi dan kurang bersemangat ketika mencocokkan bilangan

dengan jumlah benda. Akibatnya jawaban yang ia berikan masih banyak salah.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuannya untuk mencocokkan bilangan

yang sesuai dengan jumlah benda belum berkembang dengan baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa anak ini

mampu mencocokkan bilangan dengan jumlah benda dengan benar dan cepat.

Anak ini memiliki konsentrasi yang baik dan semangat yang tinggi.

Perhatiannya juga sangat baim sehingga ia tidak terlihat bingung dalam

melakukan kegiatan ini.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia tidak

mau melakukan kegiatan ini. Hal ini dikarenakan anak ini sudah tidak

konsentrasi dan semangatnya juga menurun. Bahkan ketika guru terus

merayunya, anak ini malah menangis dan ketika guru mencoba membantunya

ia malah tidak menjawab sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa Nasya

Azzahra memiliki kemampuan untuk mencocokkan bilangan dengan jumlah

benda yang tidak baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

belum mampu untuk mencocokkan bilangan dengan jumlah benda dengan

benar dan cepat. Anak ini memang terlihat kurang fokus dan lebih asyik

bermain dengan teman-temannya. Sehingga anak ini memiliki kemampuan

mencocokkan bilangan dengan jumlah benda yang tidak baik.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 07

November 2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah. Bagaimanakah

kemampuan anak dalam mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan?

Ibu Rohimah menjawab “sudah. Anak sudah mampu melakukan

kegiatan ini, tapi ada anak yang belum bisa atau masih salah. Hal ini

diakrenakan anak kurang percaya diri dan tidak fokus”. Sedangkan Ibu

Muthmainnah menjawab “dalam kegiatan ini, anak-anak sudah bisa, tapi ada

juga anak yang belum bisa. Masih ada anak-anak yang salah dalam

mencocokkan bilangan dengan jumlah benda. Bahkan ada juga anak yang ragu

dan tidak konsentrasi”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan

mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan anak-anak di TK Darul

Mukminin sudah bisa melakukannya dengan benar. Ada anak yang sudah bisa

melakukan dengan benar, sedangkan ada pula anak yanng masih salah dalam

mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan tersebut.

c. Mengenal Berbagai Macam Lambang Huruf Vokal dan Konsonan

Indikator yang dilihat pada kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah

melihat kemampuan anak untuk mengenal berbagai macam lambang huruf

Page 29: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

vokal dan konsonan. Dalam indikator ini, ada beberapa item yang dilihat,

diantaranya adalah :

1. Anak mampu menyebutkan lambang huruf vokal dan konsonan

Pada kegiatan ini, guru juga menempel sebuah kertas yang tertuliskan

lambang huruf dan menempelkan kertas tersebut pada papan tulis. Selanjutnya

guru meminta anak untuk menyebutkan huruf-huruf tersebut.

Hasil observasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak sudah

bisa menyebutkan huruf vokal dan konsonan dengan baik, benar dan

jelas.Anak-anak juga bisa menyebutkan lambang huruf yang tertempel pada

papan tulis tersebut dengan benar, kompak dan bersemangat tinggi.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia

memiliki konsentrasi yang baik. Tetapi saat guru meminta anak untuk

menyebutkan lambang huruf bersama dengan teman-temannya yang lain anak

ini terlihat diam dan hanya sesekali menjawab. Hal ini dikarenakan anak tidak

bersemangat. Sehingga kemampuan anak untuk menyebutkan lambang huruf

vocal dan konsonan yang tidak baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Azzahra menunjukkan bahwa ia

memiliki konsentrasi yang baik. Selain itu, anak ini juga memiliki semangat

yang tinggi. Saat guru meminta untuk menyebutkan lambang huruf, anak ini

terlihat sangat antusias dan penuh semangat untuk menyebutkan huruf

tersebut. Huruf yang ia sebutkan juga benar dan tepat. Hal ini menunjukkan

bahwa Asyifa Zaskia memiliki kemampuan untuk menyebutkan lambang

huruf vocal dan konsonan yang sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

sudah bisa menyebutkan lambang huruf dengan benar. Tetapi ia terlihat

kurang bersemangat. Hal ini dikarenakan anak ini kurang percaya diri dan

terlihat ragu untuk menyebutkan lambang huruf yang sesuai. Sehingga

kemampuan Nasya Azzahra untuk menyebutkan lambang huruf vocal dan

konsonan yang kurang baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

kurang bisa mennyebutkan lambang huruf vocal dan konsonan secara

bersemangat. Hal ini dikarenakan ia terlihat sibuk bermain dan tertawa dengan

teman-teman sebangkunya dan cendrung kurang memperhatikan apa yang

diminta oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammad Iqbal memiliki

kemampuan untuk menyebutkan lambang huruf vocal dan konsonan yang

kurang baik.

Hal ini didukung dengan hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthaminnah. Bagaimanakah kemampuan

anak untuk menyebutkan lambang huruf vocal dan kosonan?

Ibu Rohimah menjawab “semua anak sudah bisa, mereka sangat

bersemangat, kompak dan powerfull sekali. Bahkan semua anak sudah fasih”.

Sedangkan Ibu Muthmainnah menjawab “kalau kegiatan ini semua anak sudah

bisa menyebutkan lambang huruf vocal dan konsonan. Mereka sudah bisa

Page 30: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

menyebutkan dengan benar dan penuh dengan konsentrasi tetapi ada juga

yang tidak konsentrasi”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa anak-anak di TK

Darul Mukminin sudah bisa menyebutkan huruf vocal dan konsonan dengan

benar dan secara bersemangat.

2. Anak mampu menunjukkan lambang huruf vokal dan konsonan

Pada kegiatan ini guru masih menempel kertas yang bertuliskan lambang

huruf dan menempelkan dipapan tulis. Selanjutnya guru menyebutkan bunyi

dari lambang huruf tersebut dan meminta anak untuk menunjukkan lambang

huruf yang sesuai dengan yang disebutkan oleh guru tersebut.

Hasil observasi menunjukkan bawha anak pertama yang bernama Aris

Arkaini tidak mau melakukan kegiatan ini. Sehingga guru harus membujuknya

terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan anak tidak bersemangat lagi untuk

melakukan kegiatan ini dan mereka merasa letih. Sehingga Aris Arkaini

memiliki kemampuan untuk menunjuk lambang huruf vocal dan konsonan

yang tidak baik.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia masih

bersemangat untuk melakukan kegiatan ini. Oleh sebab itu, ketika guru

meminta agar ia menunjukkan huruf vocal dan konsonan yang sesuai, ia

terlihat sangat antusias dan sangat ceria. Jawaban yang diberikan pun benar

dan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa Asyifa Zaskia memiliki kemampuan

untuk menunjukkan lambang huruf vocal dan konsonan dengan sangat baik.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia

terlihat masih malu-malu untuk melakukan kegiatan ini. Padahal jawaban

yang ia berikan sudah benar. Hal ini dikarenakan rasa percaya diri pada anak

yang kurang baik. Sehingga Nasya Azzahra kemampuan untuk menunjuk

lambang huruf vocal dan konsonan yang kurang baik.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

juga sudah bisa menunjuk huruf vocal dan konsonan dengan benar. Tetapi ia

tidak bisa fokus dan memeprhatikan dengan baik. Anak ini tetap saja sibuk

dengan hal-hal ayang ada disekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa

Muhammad Iqbal memiliki kemampuan untuk menunjuk lambang huruf vocal

dan konsonan yang tidak baik.

Hal ini didukung dengan hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthaminnah. Saat anak diminta untuk

menunjuk lambang huruf vocal dan kosonan, bagaimanakah kemampuan yang

dimiliki oleh anak tersebut?

Ibu Rohimah menjawab “kemampuannya bervariasi, ada anak yang

sudah bisa menunjuk dengan benar saat saya minta anak untuk menunjuk

lambang huruf tersebut tetapi ada juga anak yang masih sibuk main dan tidak

bisa menjawab apa yang diminta oleh guru”. Sedangkan Ibu Muthmainnah

Page 31: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

menjawab “saat saya menyebutkan sebuah huruf baik vocal maupun konsonan

lalu saya meminta anak untuk menunjukkannya, anak-anak sudah bisa

melakukan kegiatan itu dengan benar dan baik tetapi amsih juga ada yang

malu dan ragu-ragu”.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa anak-anak di TK

Darul Mukminin sudah bisa untuk menunjukkan lambang huruf vocal dan

konsonan dengan benar dan secara bersemangat.

3. Anak mampu mencocokkan lambang huruf vokal dan konsonan sesuai

dengan benda

Pada kegaitan ini guru menyiapkan beberapa benda, seperti sapu, buku,

boneka, pensil dan beberapa bena lainnya. Lalu guru meminta supaya anak

menyusun lambang huruf menjadi sebuah bunyi yang sesuai dengan benda

yang ditunjuk oleh guru.

Anak pertama yang bernama Aris Arkaini menunjukkan bahwa ia

memiliki konsentrasi yang baik. Tetapi saat guru meminta anak untuk

mencocokkan lambang huruf yang sesuai dengan nama benda, anak ini masih

salah dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini dikarenakan anak tidak

bersemangat.

Anak kedua yang bernama Asyifa Zaskia menunjukkan bahwa ia

memiliki konsentrasi yang baik. Selain itu, anak ini juga memiliki semangat

yang tinggi. Saat guru meminta untuk mencocokkan lambang huruf dengan

nama benda, anak ini terlihat sangat antusias dan penuh semangat untuk

melakukan kegiatan tersebut. Huruf yang ia cocokkan juga benar dan tepat.

Anak ketiga yang bernama Nasya Azzahra menunjukkan bahwa ia juga

sudah bisa mencocokkan lambang huruf dengan benar. Tetapi ia terlihat

kurang bersemangat. Hal ini dikarenakan anak ini kurang percaya diri dan

terlihat ragu untuk menyebutkan lambang huruf yang sesuai.

Anak keempat yang bernama Muhammad Iqbal menunjukkan bahwa ia

juga sudah bisa mencocokkan lambang huruf secara bersemangat. Akan tetapi

sesekali ia terlihat sibuk bermain dan tertawa dengan teman-teman

sebangkunya.

Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara pada tanggal 07 November

2017 dengan Ibu Rohimah dan Ibu Muthmainnah. Bagaimanakah kemampuan

anak untuk mencocokkan lambang huruf vocal dan konsonan yang sesuai

dengan benda?

Ibu Rohimah menjawab “ada beberapa anak yang sudah bisa, tetapi

banyak juga yang belum bisa. Kebanyakan mereka masih salah dan tidak

konsentrasi”. Sedangkan Ibu Muthmainnah menjawab “ada beberapa anak

yang memang sudah bisa dengan benar, tetapi ada juga beberapa anak yang

belum bisa. Masih salah bahkan ada anak yang tidak mau melakukan kegiatan

ini karena mereka tidak konsentrasi lagi”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

beberapa anak di TK Darul Mukminin sudah bisa melakukan kegaiatn tersebut

Page 32: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

dengan benar. Akan tetapi ada beberapa anak yang tidak mau melakukan

kegiatan ini karena konsentrasi mereka menurun dan beberapa anak lagi masih

salah dalam mencocokkan huruf dengan sebuah benda.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti melalui

kegiatan observasi di TK Darul Mukmin dapat diketahui bahwa

perkembangan kognitif anak merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk

berpikir, terutama dalam berpikir simbolik. Berpikir simbolik merupakan

kemampuan dalam mengenal lambang bilangan 1-10 serta lambang huruf

vokal dan konsonan.

Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan dilapangan tentang

perkembangan kognitif anak usia dini di TK Darul Mukmin menunjukkan

bahawa anak sudah memiliki perkembangan kognitif yang baik.

Berdasarkan hasil observasi ada 4 indikator yang dilihat, yaitu :

1. Menyebutkan lambang bilangan 1-10, meliputi :

a. Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1-10 sesuai dengan

benda yang diberi label angka

Pada tahap ini peneliti melihat anak sudah bisa menyebutkan

lambang bilangan 1-10 sesuai dengan label angka yang ditempelkan

disebuah benda oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa

perkembangan kognitif anak dalam berpikir simbolik sudah

berkembang. Berdasarkan deskripsi data hasil observasi ada anak

yang sudah mampu menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 10

dengan benar dan tanpa ragu-ragu, ada anak mampu menyebutkan

lambang bilangan 1 sampai 10 tetapi masih ragu dan malu-malu,

sedangkan ada pula anak yang masih ada kesalahan dalam menyebut

lambang bilangan 1 sampai 10 serta memiliki konsentrasi yang

kurang baik.

Anak sudah bisa menghubungkan kemampuan yang dimiliki

untuk mejawab suatu hal. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad

Susanto (2011:48) bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu

individu untuk menghubungkan kemampuan, menilai, dan

mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

b. Anak mampu menunjukkan lambang bilangan 1-10

Peneliti melihat anak-anak sudah bisa menunjukkan angka saat

guru menyebutkan sebuah angka. Selain itu, anak-anak juga antusias

dan berebut untuk menjawab ketika guru menyebutkan sebuah angka

dan meminta anak untuk menunjuk angka tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sudah baik.

Berdasarkan hasil observasi ada anak yang sudah mampu menunjuk

lambang bilangan 1 sampai 10 dengan benar dan percaya diri,

sedangkan ada pula anak yang kurang percaya diri dan terlihat ragu-

ragu meskipun mereka bias melakukan hal itu.

Page 33: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Salah satu perkembangan kognitif anak dalam berpikir simbolik

juga dapat ditunjukkan dengan kemampuan anak untuk mengenal

lambang bilangan. Proses kognitif meliputi berbagai aspek, seperti

persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran dan pemecahan masalah.

c. Anak mampu menyebutkan urutan lambang bilangan 1-10

Selain menunjuk, anak juga sudah bisa menyebut lambang

bilangan 1-10 dengan benar dan secara berurutan. Hal ini

menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak dalam berpikir

simbolik sudah berkembang, terbukti dari kemampuan anak yang

sudah bisa menunjukkan dan menyebutkan lambang bilangan 1-10

secara berurutan dan benar. Hasil observasi ada anak yang sudah bisa

menyebutkan lambang bilangan dengan benar dan berurutan, ada

anak lagi bisa melakukan hal tersebut tetapi masih malu-malu dan

ada anak yang kurang bisa menyebutkan lambang bilangan 1 sampai

10 secara berurutan.

Perkembangan kognitif bagi anak sangat penting, dengan tujuan

agar anak mampu mengembangkan pemikiran-pemikirannya tentang

apa yang telah ia pelajari. Jika anak sudah bisa mengingat lambang

bilangan dengan urut dan benar maka anak sudah bisa

mengembangkan pemikiran yang ia miliki. Berdasarkan pendapat

Piaget dalam Sujiono (2005: 1.16) pentingnya perkembangan kognitif

pada anak adalah Agar anak memahami berbagai simbol-simbol yang

tersebar di dunia sekitarnya.

2. Menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, meliputi :

a. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam menghitung

banyak benda

Berdasarkan hasil observasi, anak di TK Darul Mukmin sudah

bisa berhitung dengan menggunakan lambang bilangan dengan baik

dan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak memiliki

perkebangan kognitif yang cukup baik. Hasil observasi menunjukkan

ada anak yang sudah mampu menggunakan lambang bilangan dalam

menghitung banyak benda dengan benar serta ada anak yang belum

bisa menggunakan lambang bilangan dalam menghitung banyak

benda.

Salah satu perkembangan anak usia dini adalah mampu

menghitung dengan lambang bilangan. Perkembangan kognitif anak

usia 5-6 tahun dalam Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

2013 (2015:46) adalah Menggunakan lambang bilangan untuk

menghitung.

b. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam

menjumlahkan benda

Dalam hal berhitung, anak juga sudah fasih dalam melakukan

penjumlahan. Salah satu perkembangan kognitif anak adalah

kemampuan anak untuk berhitung. Anak-anak di TK Darul Mukmin

Page 34: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

sudah bisa melakukan penjumlahan dengan benar. Hal ini

menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sudah berkembang

dengan baik. Dalam kegiatan ini ada anak yang semangat dan benar

dalam menggunakan lambang bilangan dalam menjumlahkan benda

dengan konsentrasi yang baik, ada anak lagi bisa melakukan kegiatan

ini dengan konsentrasi yang kurang baik dan ada anak yang belum

mampu untuk menggunakan lambang bilangan dalam menjumlahkan

benda.

c. Anak mampu menggunakan lambang bilangan dalam

mengurangkan benda

Selain penjumlahan, anak-anak di TK Darul Mukmin juga

sudah bisa melakukan pengurangan dengan benar. Hal ini

menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak dalam berpikir

simbolik sudah berkembang dengan baik. Hasil observasi

menunjukkan bahwa ada anak yang bisa melakukan kegiatan ini

dengan semangat dan konsentrasi tinggi serta benar, ada anak

melakukan kegiatan ini dengan konsentrasi yang kurang baik dan ada

anak yang belum bisa melakukan kegiatan pengurangan ini.

Perkembangan kognitif berhubungan langsung dengan

perkembangan berpikir. Perkembangan berpikir anak yang harus

dicapai salah satunya adalah dalam hal perkembangan berpikir

simbolik. Pada perkembangan berpikir simbolik, yang terjadi adalah

anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol ketika mereka

menggunakan sebuah objek atau tindakan untuk mempresentasikan

sesuatu yang tidak ada dihadapannya.

3. Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, meliputi :

a. Anak mampu menyebutkan bilangan sesuai dengan lambang

bilangan

Selain berhitung, anak di TK Darul Mukmin juga sudah bisa

menyebutkan bilangan sesuai dengan lambang bilangan yang

ditunjukkan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan

kognitif anak dalam berpikir simbolik di TK Darul Mukmin sudah

berkembang dengan baik. Pada tahap ini ada anak yang sudah bisa

menyebutkan bilangan sesuai dengan lambang bilangan dengan

konsentrasi yang tinggi, sedangkan ada anak lagi bisa menyebutkan

bilangan dengan lambang bilangan yang sesuai tetapi anak tidak

konsentrasi.

Salah satu tanda anak sudah bisa berpikir simbolik adalah

kemampuan anak mengenali sebuah lambang bilangan. menurut

Mutiah (2010 : 62) subtahap fungsi simbolik ialah subtahap pertama

pemikiran praoperasional. Pada subtahap ini, anak-anak

mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental

suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir simbolik

Page 35: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

semacam itu disebut fungsi simbolik, dan kemampuan itu

mengembangkan secara cepat dunia mental anak.

b. Anak mampu menunjukkan bilangan sesuai dengan lambang

bilangan

Selain menyebutkan, anak juga sudah bisa menunjukkan

lambang bilangan yang dimaksud. Hal ini menunnukkan bahwa

perkembangan kognitif anak dalam berpikir simbolik sudah baik.

Dalam kegiatan ini ada anak bisa melakukan kegiatan ini serta

memiliki konsentrasi yang baik, adajuga anak yang bisa melakukan

kegiatan ini tetapi konsentrasinya kurang baik serta ada anak yang

bisa melakukan kegiatan ini tetapi masih ada beberapa kesalahan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 137

Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

bahwa “Berpikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal,

menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf,

serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya

dalam bentuk gambar.”

c. Anak mampu mencocokkan bilangan dengan jumlah benda

Berdasarkan hasil observasi, pada saat guru meminta anak

untuk menghitung dan mencocokkan bilangan sesuai dengan jumlah

benda tersebut, anak sudah bisa melakukannya dengan baik benar.

Bahkan anak melakukan hal tersebut tanpa ragu-ragu dan mereka

tidak takut salah. Pada kegiatan ini ada anak yang sudah bisa

mencocokkan bilangan dengan jumlah benda dengan baik dan benar,

juga anak sudah mampu mencocokkan bilangan dengan jumlah

bilangan tetapi juga masih ada beberapa kesalahan.

4. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan

Indikator yang keempat dalam kegiatan observasi dalam

penelitian ini meliputi kemampuan anak untuk menyebutkan lambang

huruf vokal dan konsonan, menunjukkan lambang huruf vokal dan

konsonan dan mencocokkan lambang huruf vokal dan konsonan

sesuai dengan benda. Anak-anak di TK Darul Mukmin sudah mampu

melakukan kegiatan itu dengan baik dan benar.

Pada kegiatan menyebutkan dan menunjukkan lambang huruf

vocal dan konsonan anak-anak di TK Darul Mukminin sudah bisa

melakukan semua dengan benar, sedangkan pada kegiatan

mencocokkan lambang huruf vocal dan konsonan yang sesuai dengan

nama benda ada anak yang bisa melakukan kegiatan tersebut

denngan benar dan tepat, ada anak lagi bisa melakukan kegiatan

tersebut tetapi amsih ada kesalahan dan ada anak yang bisa

melakukan kegiatan tersebut tetapi anak tidak mau melakukannya

dengan baik.

Page 36: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Perkembangan berpikir simbolik adalah suatu proses perubahan

yang tersusun dalam jangka waktu tertentu yakni yang terjadi pada

tahap praoperasional anak yakni pada usia 2-7 tahun. Pada tahap

berpikir simbolik, anak sudah dapat mengungkapkan konsep yang

ada dalam pikiran dan imajinasinya dan diungkapkan dalam bentuk

kata-kata maupun kalimat. Berpikir simbolik merupakan kemampuan

dalam mengenal lambang bilangan 1-10 serta lambang huruf vokal

dan konsonan. Pada proses mengenal tersebut meliputi kemampuan

anak dalam menyebutkan lambang bilangan 1-10, menggunakan

lambang bilangan dalam menghitung, mencocokkan bilangan dengan

lambang bilangan, mengenal berbagai macam lambang huruf vokal

dan konsonan, serta mempresentasikan berbagai macam benda dalam

bentuk gambar atau tulisan melalui berbagai media.

Hasil Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan mewancarai

dua orang guru kelas yaitu Ibu Muthmainnah dan Ibu Rohimah. Beberapa

pertanyaan yang diberikan mengenai kemampuan anak untuk merespon

pertanyaan dari guru, serta kemampuan anak untuk menghitung lambang

bilangan. Dari jawaban kedua responden, menjelaskan bahwa anak sudah

bisa merespon dengan baik setiap guru bertanya. Selain itu, anak juga

sudah bisa mengingat, menyebut dan melakukan perhitungan lambang

bilangan dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perkembangan kognitif anak dalam berpikir simbolik sudah berkembang

dengan baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian yang dilaksanakan di TK Darul Mukminin Kelurahan Olak

Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi tentang perkembangan

kognitif anak usia dini dalam berpikir simbolik terdiri dari empat

indikator, yaitu : kemampuan anak menyebutkan lambang bilangan 1-

10, kemampuan anak menggunakan lambang bilangan untuk

menghitung, kemampuan anak untuk mencocokkan bilangan dengan

lambang bilangan serta kemampuan anak mengenal berbagai macam

lambang huruf vokal dan konsonan.

Dari empat indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak di TK

Darul Mukminin sudah memiliki perkembangan kognitif dalam berpikir

simbolik yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan anak yang

sudah bisa menyebutkan lambang bilangan 1-10, berhitung dengan

menggunakan lambang bilangan 1-10, anak sudah bisa mencocokkan

bilangan dengan lambang bilangan serta anak juga sudah bisa dan hafal

mengenai lambang huruf vokal dan konsonan.

Saran

Page 37: PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM …repository.unja.ac.id/3776/1/ARTIKEL SKRIPSI INA.pdf · PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DALAM BERFIKIR SIMBOLIK DI TK DARUL MUKMININ

Saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah :

1. Kepada guru di TK Darul Mukminin agar selalu memberikan kegiatan-

kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir

secara simbolik agar perkembangan kognitif anak dalam berpikir

simbolik semakin lebih baik lagi.

2. Kepada peserta didik (anak-anak di TK Darul Mukminin) agar terus

meningkatkan pemahamannya mengenai lambang bilangan 1-10 dan

lambang bilangan huruf vokal dan konsonan agar kemampuan

kognitifnya semakin baik lagi

3. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan

dengan indikator yang lebih spesifik, guna mengetahui perkembangan

kognitif anak dalam berpikir simbolik yang lebih baik lagi.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmad, Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Kharisma

Utama

Arikunto, Suhartini. 2014. Prosedure Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Depdiknas, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di

Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas

Desmita 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Gunarsa, Sindi, D. 2011. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Libri

Gunarti, W, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar

Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2015. Peraturan menteri pendidikan

kebudayaan republik indonesia nomor 137 tahun 2013 tentang standar

nasional pendidikan anak usia dini

L.N Yusuf Syamsu dkk 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT

Rajagrafindo Persada

Mukhtar Latif, Zukhairina, Rita Zubaidah & Muhammad Afandi. 2013. Orientasi

Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta : Erlangga

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sujiono, Yuliani Nurani . 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta : PT Indeks

Uyu wahyudin, mubiar agustin. 2012. Penilaian Perkembangan AUD. Bandung:

PT Refika Aditama