perkembangan embrio ayam

Upload: kimhabibi-fejervaryacancrivora

Post on 30-Oct-2015

1.242 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    1/20

    PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM

    (WHOLEMOUNT)

    Oleh:

    Nama : Tochirun

    NIM : B1J009180Rombongan : III

    Kelompok : 4

    Asisten : Andrian Putra Bahari

    LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS BIOLOGI

    PURWOKERTO2010

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    2/20

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Wholemount merupakan metode untuk melihat stuktur-struktur yang

    berhubungan dengan organ embrio seluruhnya, tingkat kesukaran dalam metode ini

    yaitu menentukan lokasi pemotongan yang tepat. Hal yang harus diperhatikan ke

    dalam skema umum organ yang tampak dalam wholemount. Ayam sering digunakan

    dalam mempelajari embriologi di laboratorium. Hal itu karena proses diferensiasi

    awal dari system organ dan proses dasar pembentukan tubuh mudah dimengerti.

    Telur ayam mewakili karakteristik pembelahan telur dengan yolk banyak. Prosesnya

    merupakan bentuk intermediet antara pisces dan ampibhia. Wholemount dapat

    diartikan sebagai sediaan mikroteknik keseluruhan dari suatu obyek.

    Semua jenis telur mempunyai struktur yang sama. Telur terdiri dari enam

    bagian yaitu: kerabang telur (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning

    telur (yolk), tali kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing

    bagian memiliki fungsi khas. Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari

    gangguan luar yang tidak menguntungkan. Kerabang juga berfungsi melindungi

    putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari benda-beda

    yang tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai tempat lalu lintas

    gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen

    diperlukan embrio untuk proses pernafasan dan perkembangannya. Putih telur

    merupakan tempat penyimpanan zat makanan dan air dalam telur yang digunakan

    embrio untuk pertumbuhannya. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat

    bentuknya, berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur.

    Kuning terlur mengandung zat lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di

    dalam kuning telur terdapat sel benih betina dan sekaligus tempat berkembangnya

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    3/20

    embrio. Bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang berguna

    untuk bernafas bagi embrio selama penetasan.

    Reptil, aves dan mamalia tergolong pada hewan amniota, karena janinnya

    mempunyai Selaput embrional yang dinamakan amnion. Tipe telur burung adalah

    telolesital, tetapi karena detoplasmanya banyak sekali maka dinamakan megalesital.

    Bagian yang aktif pada pembelahan sel telur adalah keeping lembaganya

    (blastodiscnya). Pembelahan sudah dimulai sewaktu telur melalui oviduk, di oviduk

    inilah telur mendapat albumen dan selaput-selaput lainnya. Albumen kental yang

    berputar karena telur waktu melalui oviduk jalannya berputar-putar sehingga

    albumennya turut berputar-putar, ini disebut sebagai khalaza yang berfungsi untuk

    menjaga agar sel telur tetap terletak sentral di dalam albumen dan keeping

    lembaganya selalu menghadap ke atas. Cangkang kapur di dapat pada bagin posterior

    dari oviduk, dan rongga udara di antara selaput cangkang telur mula-mula sempit

    sekali tetapi selama pertumbuhan embrio rongga tersebut makin bertambah besar.

    Reptil, burung dan mamalia perkembangannya terpisah dari Cyclostomata

    (ikan dan amphibi), karena telah memiliki perkembangan embrionik spesial, yaitu

    membran fetal, diantaranya amnion. Membran- membran ini sangat penting, selain

    menjaga kelembaban embrio juga mencegah kerusakan embrio. Amnion dibentuk

    sebagai hasil evolusi reptil untuk menyesuaikan tempat hidupnya yang baru, yaitu

    habitat darat dan udara.

    Telur pada bangsa burung, dilengkapi dengan yolk yang sangat banyak, yang

    memungkinkan untuk mengantisipasi kebutuhan bahan makanan embrio, yang secara

    keseluruhan harus dipenuhi oleh telur tempat ia berkembang, terkecuali kebutuhan

    oksigen. Kebutuhan nutrisi pada embrio ikan dapat diserap dari medium air

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    4/20

    sekitarnya sedangkan pada amfibi, kekurangan kandungan makanan di dalam telur

    dipenuhi melalui kehidupan fase larva.

    Praktikum pembuatan sediaan embrio ayam (sediaan wholemount) digunakan

    telur ayam yang telah dierami selama 1-3 hari. Karena pada usia tersebut tahap awal

    pembentukan embrio telah dimulai. Saat itulah blastodiskus pada embrio ayam telah

    terlihat.

    B. Tujuan

    Tujuan dari praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat membuat sediaan

    embrio ayam (sediaan wholemount) dan melihat serta mengikuti tahapan

    perkembangan awal ayam.

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    5/20

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Proses perkembangan embrio ayam dimulai setelah terjadi fertilisasi yang

    membentuk zigot. Perkembangan awal adalah terjadinya pembelahan segmentasi

    (cleavage), kemudian morulasi, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, dan organogenesis.

    Fase gastrula terbentuk tiga lapisan dasar embrio yang menentukan perkembangan

    embrio selanjutnya, yaitu endoderm, mesoderm dan ektoderm (Huettner, 1961).

    Periode pertumbuhan awal sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali

    sama saat embrio memiliki bentuk primitif ialah bentuk dan susunan tubuh embrio

    yang masih sederhana dan kasar. Bentuk dan susunan tubuh embrio itu umum

    terdapat pada jenis hewan vertebrata. Periode ini terdiri atas empat tingkat yaitu

    tingkat pembelahan, tingkat blastula, tingkat gastrula, dan tingkat tubulasi

    (Yatim,1982).

    Menurut Patten (1958), faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

    embrio ayam adalah suhu, keberhasilan gastrulasi dan kondisi lingkungan. Semakin

    tinggi suhu maka semakin cepat proses perkembangan embrio ayam berlangsung.

    Namun, perkembangan embrio ayam juga memiliki suhu optimal inkubasi. Apabila

    suhu telalu tinggi maka akan merusak embrio tersebut. Keberhasilan perkembangan

    embrio selanjutnya karena gastrulasi merupakan proses yang paling menentukan

    dalam perkembangan embrio. Kondisi lingkungan yang buruk mengganggu

    perkembangan embrio ayam.

    Embrio di dalam telur, mengembangkan mekanisme khusus untuk

    memobilisasi vitamin dan mineral yang sebelumnya disimpan dengan cara transport

    protein. Kekurangan sedikit dapat secara signifikan mempengaruhi beberapa ayam

    dalam kawanan, tetapi tidak yang lain, menyebabkan angka kematian embrio lebih

    tinggi pada akhir inkubasi. Tingkat kematian tinggi terjadi pada minggu kedua

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    6/20

    inkubasi embrio ayam menunjukkan kekurangan nutrisi pada ayam, sebagai tingkat

    kematian normal dalam periode ini sangat rendah. Kelebihan serta kekurangan dapat

    mempengaruhi perkembangan embrio dan dapat mengganggu produksi telur ayam.

    Kekurangan nutrisi atau kelebihan memberi efek terhadap perkembangan embrio (SL

    Vieira, 2007).

    III. MATERI DAN METODE

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    7/20

    A. Materi

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mangkuk dari plastik,

    gunting, gelas arloji, kertas saring, pinset, jarum, pipet tetes, pensil dan tissue.

    Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah telur ayam

    kampung fertil yang telah diinkubasi selama 24, 48, 60 dan 72 jam, larutan garam

    fisiologi, larutan alkohol 70% dan larutan Bouin.

    B. Metode

    1. Larutan garam fisiologis dalam temperature hangat dimasukkan ke dalam

    mangkok plastik secukupnya.

    2. Telur yang telah dierami dimasukkan ke dalam mangkok sampai tenggelam,

    ditunggu sampai mengambang dan diam tidak bergerak-gerak lagi.

    3. Permukaan cangkang telur yang tidak terendam air ditandai dengan pensil.

    4. Ujung cangkang yang tumpul ditusuk dengan jarum penusuk agar udara di dalam

    rongga udara telur keluar.

    5. Permukaan telur yang ditandai digunting dan cangkang yang tergunting diambil

    dengan pinset.

    6. Embrioblas diambil dengan cara menggunting blastodiskus, kemudian dijepit

    dengan pinset dan dipindahkan ke dalam gelas arloji dengan hati-hati.

    7. Yolk yang terbawa dibersihkan dengan meneteskan larutan garam fisiologis

    berkali-kali sampai bersih.

    8. Sediaan kertas sering, lipat menjadi dua, kemudian dilipat lagi tegak lurus lipatan

    pertama. Lipat lagi hasil lipatan kedua pada diagonalnya sehingga membentuk

    segitiga. Ujung yang lancip dipotong sehingga ketika dibuka hasil guntingan

    membentuk lingkaran.

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    8/20

    9. Tempatkan kertas saring sedemikian rupa sehingga embrio tepat berada di tenga-

    tengah lubang.

    10. Embrio yang berada di tengah-tengah kertas saring dimasukkan ke dalam fiksatif

    dengan larutan bouin.

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Gambar Hasil Praktikum Embrio Ayam Umur 48 Jam

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    9/20

    Gambar 1.1 Embrio Ayam Gambar 1.2 Embrio Ayam setelah

    setelah Cangkang dibuka diletakkan di gelas arloji

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    10/20

    Gambar 1.3 Embrio Ayam yang didapatkan

    Gambar 2.1 Mikroskopis Embrio Gambar 2.2 Mikroskopis Embrio

    Ayam Umur 24 Jam Ayam Umur 48 Jam

    Gambar 2.3 Mikroskopis Embrio Gambar 2.4 Mikroskopis Embrio

    Ayam Umur 60 Jam Ayam Umur 72 Jam

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    11/20

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    12/20

    B. Pembahasan

    Pembelahan atau cleavage atau disebut juga segmentasi, terjadi setelah

    pembuahan. Zigot membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluh sel kecil,

    ynag disebut blastomer. Pembelahan itu bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya

    pada sebagian kecil zigot. Ada tiga macam pembelahan, yaitu holoblastik yang

    merupakan pembelahan mengenai seluruh daerah zigot. Tipe pembelahan ini terdapat

    pada telur homolecithal dan mediolecithal. Tipe yang kedua yaitu meroblastik yang

    merupakan pembelahan hanya pada sebagian zigot, yakni didaerah germinal disc.

    Pembelahan yang ketiga adalah pembelahan perantara holo dan meroblastik, yaitu

    pembelahan yang tidak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal, terdapat

    pada telur megalicithal yang berlapisan yolk (Yatim, 1982).

    Tipe pembelahan pada telur ayam merupakan tipe meroblastik yang

    pembelahan pertamanya melewati bidang meridian. Pembelahan kedua melewati

    bidang meridian, tegak lurus pada bidang pembelahan pertama. Pembelahan ketiga

    lewat bidang-bidang vertikal, melintang bidang merindian pembelahan pertama.

    pembelahan keempat melewati bidang-bidang vertikal, melintang bidang

    pembelahan meridian kedua. Terbentuklah tumpukan sel di daerah yang terdiri dari

    sekitar 8 sel di tengah dan 12 sel dipinggir. Sel-sel tengah masih berhubungan

    dengan yolk di bawah, sedang sel-sel pinggir sebagian besar sudah terlepas dari yolk

    kecuali daerah tepi sekali. Telur mencapai uterus dan sudah dilapisi oleh albumen

    dan shell (Yatim, 1982).

    Embrio ayam umur 24 jam khorda timbul di bawah lipatan neural pada

    sumbu tengah embrio. Khorda ini tidak timbul karena delaminasi mesoderm, asalnya

    adalah dari sel-sel yang tidak mengalami diferensiasi di antara kedua lapisan

    mesoderm. Hal ini disebabkan pula karena perbanyakan sel-sel di muka daerah

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    13/20

    nodus Hensen. Mesoderm tumbuh ke samping dan ke belakang primitive shreakdan

    juga tumbuh ke muka kiri dan kanan dari keping neural, sesudah terbentuk lipatan

    kepala, mesoderm tumbuh pada kanan dan kiri notokhorda.

    Gambar 3. Embrio Ayam Umur 24 Jam

    Menurut Djuhanda (1981), somit-somit mesoderma adalah tanda yang

    seksama dari tingkat pertumbuhan, embrio dengan jumlah somit yang sama,

    merupakan tingkat pertumbuhan yang sama. Embrio dengan tingkat pengeraman 24

    jam, mesoderma telah membentuk 4-5 pasang somit mesoderma yang keduanya di

    kiri-kanan notokhor di bagian tengah embrio. Mesoderma dapat dibentuk tiga bagian,

    yaitu mesoderma dorsal atau mesoderma segmental membentuk somit, mesoderma

    intermedier tidak bersegmen tetapi membentuk nefrotom yang bersegmen-segmen

    dan mesoderma lateral yang dibangun oleh lapisan somatis dan splankhnis yang

    melebar jauh di luar embrio sehingga pada solom dapat dibedakan dua daerah yaitu

    intra dan ekstra embrional solom.

    Embrio ayam umur 48 jam memiliki 27 pasang somit. Embrio pada stadium

    ini mengalami pelekukan kepala sehingga mesencephalon tampak di sebelah dorsal,

    sedangkan prosencephalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    14/20

    memutar sepanjang sumbu sehingga bagian kiri menjadi di atas kunir sedangkan

    pandangan dari dorsal tampak kepala bagian kanan, badan bagian posterior masih

    menunjukkan bagian dorsal. Bagian badan sebelah tengah telah menunjukkan adanya

    lipatan lateral, sedangkan di daerah ekor telah telah terjadi tail fold. Lama-kelamaan

    seluruh badan embrio berada dalam selubung amnion, setelah semua lipatan-lipatan

    bertemu (Syahrum et al, 1994).

    Perkembangan embrio ayam 48 jam menurut Djuhanda (1981), adalah

    sebagai berikut :

    1. Neurulasi

    Otak dan sum-sum tulang belakang merupakan yang paling terkemuka dari

    semua organ. Ketiga bagian otak tadi mengalami diferensiasi-diferensiasi,

    prosensefalon menjadi telensefalon dan diensefalon. Vesikula optik menyempit dan

    memanjang, dan membentuk tangkai optik yang tumbuh ke arah lateral dan

    menginduksi primordia lensa pada ektoderm. Vesikula optik berinvaginasi

    membentuk cawan optik, di hadapan mulut cawan terjadi kantong lensa yang kelak

    berdiferensiasi menjadi lensa.

    2. Sistem pembuluh darah

    Jantung terjadi dari penebalan-penebalan mesoderma splankhnis. Jantung

    mula-mula berupa suatu bumbung yang letaknya di bawah rhombensefalon. Bagian

    anterior menjadi akar-akar aorta ventral dan bagian posterior berhubungn dengan

    vena omfalomesentrika yang datang dari yolk. Sinus venosus dan atrium dibentuk

    dari vena omfalomesentrika yang bersatu. Fleksura jantung menonjol ke kanan

    menjadi ventrikel. Sistem peredaran darah embrio dapat dibedakan sistem peredaran

    intra embrional yang terdapat di dalam embrio itu sendiri dan sistem peredaran darah

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    15/20

    ekstra embrional yang dibangun oleh sirkulasi vitelina pada kantong yolk dan

    sirkulasi alantois.

    Gambar 4. Embrio Ayam Umur 48 jam

    Organ-organ yang terbentuk pada umur 48 jam yaitu otak dan sumsum tulang

    belakang. Selanjutnya ketiga bagian otak mengalami deferensiasi , prosensefalon

    menjadi telensefalon dan diensefalon. Vesikula optik menyempit dan memanjang

    kemudian terbentuk tangkai optik yang tumbuh ke arah lateral menuju ke ekloderma

    luar dan menginduksi primordial lensa pada ectoderm yang merupakan suatu

    penebalan ekstra (Djuhanda, 1981).

    Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki 35 pasang

    somit. Embrio mengalami pelekukan servikal, sehingga daerah rhombencephalon

    berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati perkembangan jantung.

    Lipatan kepala makin berkembang ke arah posterior, sebaliknya dengan amniotic tail

    fold (berkembang ke arah anterior), dan lateral body fold semakin menutup. Mata

    terletak lebih ke arah kaudal dari pada otosis. Daerah ventro-lareral

    rhombencephalon berkembang derivat neural crest berupa pasangan ganglion saraf-

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    16/20

    saraf kranial. Di daearah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan

    berkembang menjadi upper limb bud atau wing bud, merupakan primordia sayap.

    Sedangkan di daerah kauda dibentuk lower bud yaitu primordia kaki (Syahrum et al,

    1994).

    Arteri-arteri ompalomesentri yang dipersiapkan untuk mengalirkan darah dari

    aorta dorsalis ke flexus vitelinus tumbuh dalam embrio saluran vitelina efferent

    menguasai asal mula ganda. Saluran bagian proksimal ke flexus vitelinus tumbuh

    dalam embrio sebagai cadangan-cadangan aorta dorsalis dan meluas ke perifer.

    Saluran bagian distal tibul dalam area vasikuler akstra embrional dan meluas kearah

    embrio. Sirkulasio vitelina tidak dapat dimulai sampai kedua perangkat saluran ini

    bertemu. Hubungan satu sama lain awalnya melalui suatu jaringan saluran-saluran

    kecil. Saluran-saluran pemula ini terbentuk secara bebas, yang meluas dari aorta

    untuk diteruskan ke lateral dengan flexus ekstraembrional. Saluran ini akan bertemu

    dan yang lain mengelilingi serta perlahan-lahan akan menjadi pembuluh darah yang

    utama, sehingga tersusunlah vena ompalomesentri. Arteri-arteri ompalomesentri

    berasal dari flexus saluran-saluran kecil dan timbul dari aorta melalui rediks yang

    banyak (Djuhanda, 1981).

    Gambar 5. Embrio Ayam Umur 72 Jam

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    17/20

    Keterangan :

    1. Cerebral hemisphere of

    telencephalon

    2. Pineal gland

    3. Diencephalon

    4. Mesencephalon

    5. Isthmus

    6. Metencephalon

    7. Myelencephalon

    8. Endolymphatic duct

    9. Auditory vesicle

    10. Cervical flexsure

    11. Wing bud

    12. Caudal intestinal portal

    13. Tail bud

    14. Vitelline arteries

    15. Sinus venosus

    16. Bulbus cordis

    17. Ventricle

    Penetasan pada jam ke 72 pada kedua sisi embrio ayam terbentuk dua bubung

    yang menandakan pembentukkan kaki. Perkembangan selanjutnya membentuk tunas

    kaki yang jelas, kemudian berangsur-angsur diferensiasi dari bagian-bagian kaki

    belakang dan depan, tulang rawan, tulang dan otot. Penempatan yang tepat dari tunas

    kaki, diferensiasi beberapa sel tunas kaki menjadi tulang rawan dan sel lain menjadi

    otot, pemebentukan tunas kaki depan menjadi sayap dan tunas kaki belakang menjadi

    kaki dan pencerminan perkembangan semua struktur ini di bagian tubuh yang

    berlawanan, semuanya terpusat pada regulasi morfogenesis dan diferensiasi dalam

    perkembangan embrio (Ville et al., 1988).

    Perlakuan pada praktikum embrio ayam yang berusia 1-3 hari, yaitu pertama-

    tama telur ayam diteropong terlebih dahulu, lalu telur ayam dimasukkan ke dalam

    larutan garam fisiologis. Hal ini dilakukan agar embrio dapat mengapung di atas

    permukaan air. Selain itu larutan garam fisiologis juga dapat digunakan untuk

    membersihkan blastodiskus yang masih mengandung yolk sehingga warna kuning

    hilang. Cangkang bagian tumpul telur ditusuk dengan jarum preparat hingga tembus

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    18/20

    agar adara di dalam ruang udara telur keluar sehingga ketika telur ditenggelamkan

    dalam posisi horizontal, permukaan kuning telur tidak lagi menempel pada cangkang

    telur di atasnya, tetapi menjadi lebih rendah. Proses penempelan embrio pada kertas

    saring berlubang yaitu untuk melekatkan embrio di tengah-tengah lubang,

    sedemikian sehingga embrio tepat berada ditengah-tengah lubang dan diusahakan

    agar larutan fisiologis belum kering sekali. Bagian yang ditandai digunting, lalu

    embrio dikeluarkan secara hati-hati. Embrio yang telah dikeluarkan tersebut

    kemudian diletakkan pada gelas arloji.

    Telur dimasukkan dalam larutan garam fisiologis maka berat jenis telur sama

    dengan berat jenis air garam, sehingga telur melayang. Larutan yang digunakan

    untuk memfiksasi adalah larutan bouin, sedangkan tujuan dari fiksasi adalah untuk

    meningkatkan afinitas sel (daya gabung) terhadap zat warna menjadi lebih besar atau

    zat warna lebih melekat. Larutan fiksasi tersebut dihilangkan dengan menggunakan

    alkohol 70%. Penggunaan dengan kertas saring adalah untuk menyerap larutan bouin

    (Huttner, 1961).

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    19/20

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

    bahwa:

    1. Wholemount dapat diartikan sebagai sediaan mikroteknik keseluruhan dari suatu

    obyek untuk melihat stuktur-struktur yang berhubungan dengan organ embrio

    seluruhnya.

    2. Tahapan perkembangan embrio ayam dimulai setelah terjadi fertilisasi yang

    membentuk zigot. Perkembangan awal adalah terjadinya pembelahan segmentasi

    (cleavage), kemudian morulasi, blastulasi, gastrulasi, neurulasi, dan

    organogenesis.

    B. Saran

    Kesulitan dalam pelaksanaan praktikum yaitu saat mencari embrio dengan

    ukuran yang sangat kecil dan hampir tidak bisa dilihat kalau kita tidak mengamatinya

    secara teliti, embrio ayam ini bercampur dengan yolk kuning dan yolk putih sehingga

    belum bisa dibedakan antara embrio dan yolk. Pengambilan embrio ayam untuk

    dipindahkan ke gelas arloji. Sarannya mahasiswa harus lebih banyak belajar

    bagaimana cara mengambil embrio ayam yang benar dan saat membersihkan embrio

    dari yolk lebih berhati-hati karena dapat menyebabkan embrio rusak bahkan ikut

    tersedot dengan pipet.

    DAFTAR REFERENSI

    Djuhanda, T.1981. Embriologi Perbandingan. CV. Amrico, Bandung.

  • 7/16/2019 Perkembangan Embrio Ayam

    20/20

    Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates.

    The Mc Millan Company, New York.

    Patten, B.M. 1971. Early Embriology of Chick. Mc Graw-Hill Publishing Company,

    New York.

    SL Vieira, 2007. Chicken Embryo Utilization of Egg Micronutrients. Brazilian

    Journal of Poultry Science. Vol 9 (1): 01 08.

    Syahrum, M. H, et al. 1994. Reproduksi dan Embriologi: Dari Satu Sel Menjadi

    Organisme. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

    Ville, C. A., F. W. Warren and D. Robert. 1988. General Zoology. W. B. Saunders

    Company, Philadelphia.

    Yatim,W. 1982. Embriologi dan Reproduksi. Tarsito. Bandung.