perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran …

412
i PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN TERPADU MELALUI PENDEKATAN TEMATIK Penelitian Tindakan di Taman Kanak-kanak Nakkiya Kelompok B Jati Waringin Pondok Gede Tahun Ajaran 2011/2012 HENDRA SOFYAN No Reg : 751 7080 419 POGRAM DOKTOR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

i

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN TERPADU

MELALUI PENDEKATAN TEMATIK

Penelitian Tindakan di Taman Kanak-kanak Nakkiya Kelompok B

Jati Waringin Pondok Gede Tahun Ajaran 2011/2012

HENDRA SOFYAN

No Reg : 751 7080 419

POGRAM DOKTOR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

Page 2: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

ii

PENINGKATAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PENDEKATAN TEMATIK

Penelitian Tindakan di Taman Kanak-kanak Nakkiya Kelompok B

Jati Waringin Pondok Gede Tahun Ajaran 2011/2012

THE INCREASE OF EARLY CHILDHOOD’S DEVELOPMENT WITH THEMATIC APPROACH

Action Research in Nakkia Kindergarten Group B

Jatiwaringin, Pondok GedeAcademic Year 2011/2012

Hendra Sofyan

ABSTRACT

The objective of this research is to increase early childhood’s development with thematic approach. This action research in Nakkia Kindergarten Group B Jatiwaringin Pondok Gede group B. This research used 15 early childhood as sample

This action research was using methods Kemmis and Tegart Models. Each model has two cycles and each cycle has four steps. They are as follow (1) Plan, (2) action (3) observe and (4) reflect. To analyze the data, qualitative were used. Spradley model was used for qualitative analysis.The result show that increased early childhood development with thematic approach involved various methods, media and activities.The findings of the research lead to conclusion that applying the approach thematic in learning can be increase early childhoods development aspects.

Research result can apply for increase early childhoods development with thematic approach, mainly for learning planning, learning development for teachers, curricullum in LPTK

Keyword : early childhood’s development, thematic approach.

Page 3: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

iii

Ringkasan

Pendahuluan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki

pendidikan lebih lanjut. Untuk mencapai perkembangan yang optimal.Banyak masalah

yang dihadapi, seperti masalah perkembangan anak usia dini di Taman Kanak-kanak

TK Nakia semester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang berjumlah 15

orang siswa

Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang

merencanakan Satuan kegiatan Mingguan (SKM), Satuan kegiatan Harian (SKH),

Kegiatan peningkatan perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan

tema yang kurang efektif, pemilihan metoda dan media yang kurang

sesuai.Berdasarkanlatar belakang di atas dapat diketahui bahwa kemampuan

perkembangan anak Kelompok B TK Nakia Jati Waringin Pondok Gede secara umum

berada pada kategori kurang dengan data.Anak yang memiliki perkembangan baik,

16,67 %, perkembangan cukup 32, 22% dan perkembangan kurang 51, 11%.

Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin memfokuskan penelitian

“Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan pendekatan Tematik.

Penelitian ini menggunakan teori teori utama: teori perkembangan sosial Erik H

Erikson, teori perkembangan kognitif Piaget,Vigotsky, teori perkembangan moral

Kohlberg, John Dewey,Teori perkembangan bahasa Chomsky, Papalia Old, dan

Lovit, teori perkembangan motorik Berk, Catron dan Allen, William Crain, Hurlock,

dan teori yang lain.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode Tindakan Kelas,pada penelitian tindakan ini

peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998.

Prosedurnya terdiri dari empat tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3)

Page 4: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

iv

Observing, (4 )Reflecting. Penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian

keabsahan data digunakan Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan

validitas konstruk yang dilakukan melalui panetapaan atau justifikasi pakar atau

rnelalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai

substansi atau konten variabel yang handal dapat diukur.

Data deskriptif hasil pengukuran awal nilai skor rerata 1,17, kemudian hasil

pengukuran nilai siklus I skor rerata 2,31 sedangkan hasil pengukuran nilai siklus II

skor rerata adalah sebesar 2,93. dilihat peningkatan dari sebelum dilaksanakan

tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I, kemudian dilihat peningkatan

dari siklus II. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

data kualitatif Spradley yang terdiri dari 12langkah yaitu :: menentukan informan,

mewawancarai informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan

deskriptif, menganalisis hasil wawancara, membuat analisis domain, mengajukan

pertanyaan struktural, membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras,

membuat analisis komponensial dan menemukan tema serta menuliskan laporan

etnografi

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian initTerjadi peningkatan perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik ,

1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakia Kelompok B,

Jati Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi

tindakan berada pada kategori rendah. Rendahnya dapat dibuktikan t dengan

hasil asesmen awal.

2. Pelaksanaan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan

Tematik dilakukan dengan cara: Kegiatan Peningkatan Aspek Motorik, Aspek

Kognitif, Aspek Bahasa dan Aspek Sosioemosional serta Aspek Moral

Page 5: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

v

(halaman 129) Media yang digunakan adalah Lembaran kerja siswa di setiap

area untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan., (area bahasa, area

berhiting, area IPA, dan Area Seni Serta area Balok), Media Gambar, Model

Binatang, media Audio Visual, serta Permainan. Metode

Peningkatanperkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik

menggunakan metode: : Mengamati Gambar, Bimbingan, Bermain Peran,

3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik

Dapat meningkatkan setiap aspek Perkembangan Anak Usia Dini, dapat

dibuktikan dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan

anak (fisik, motorik, kognitif, sosial, moral, bahasa) sebelum dan sesudah

mengikuti Pembelajaran dengan pendekatan Tematik.

Beberapa temuan penelitian di atas berimplikasi pada:

Pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya mengembangkan dengan waktu

satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian berimplikasi pada: a.

pengembangan Satuan Kegiatan Harian yang memperhatikan Perkembangan Anak,

Pengembangan Lembaran Kerja di setiap Area Pembelajaran dengan menggunakan

tema, b. media pembelajaran dan area yang digunakan harus sesuai dengan tema

sesuai dengan , setiap aspek yang ingin dikembangkan, c. pengembangan

pembelajaran dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok di area. Area

apapun yang dikerjakan anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, d. guru

membiasakan mengajar dan berpedoman pada Rancangan Kegiatan Harian dalam

mengajar yang telah disesuaikan dengan tema.Guru membiasakan kerja sama

dengan anak, dan yakin setiap anak memiliki kemampuan dan potensi di setiap aspek

perkembangannya

Pada tataran kebijakan hasil penelitian berimplikasi pada :Lembaga Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan perlu mensosialisasikan dan mengupayakan pendekatan

tematikyang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini,

memaksimalkan pelatihan dan seminar berkenaan dengan pembelajaran tematik dan

peningkatan aspek-aspekperkembangan anak usia dini.

Page 6: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

vi

Berdasarkan hasil dan temuan penelitian maka dapat dibuat saran untuk guru perlu

membuat RKM dan RKH, pemberian tugas, penggunaan media, keterampilan yang

betul betul mengacu pada pembelajaran tematik yang dapat memngembangkan

setiap aspek perkembangan anak. BagiPengelola Pendidikan Anak usia Dini

hendaknya mempersiapkan segala sarana prasarana baik itu berupa media, area,

tempat dan alat bermain, buku, lingkungan sekolah yang dapat mengoptimalkan

pelaksanaan pembelajaran tematik.

Penelitian ini memiliki keterbatasan keterbatasan, misalnya keterbatasan dalam

tempat penelitian dan jumlah sampel karena penelitian dalam hal jumlah tman kanak-

kanak yang diteliti, jumlah tema dan lamanya penelitian. Untuk itu dapat dilakukan

penelitian berikutnya.

Page 7: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

vii

Lembar Pernyataan

Page 8: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

viii

Page 9: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

ix

Page 10: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam, Semoga Limpahan rahmat dan

karunia-Nya senantiasa tetap tercurah kepada seluruh hamba-Nya, termasuk kepada

penulis semoga dalam menyelesaikan penulisan disertai mendapat ridho dan berkah

dari Allah SWT.

Penulisan disertasi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini pada Program Pascasarjana

Universitas Negeri Jakarta. Disertasi ini masih banyak terdapat kekurangan baik atas

dasar keterbatasan penulis maupun kekeliruan yang tidak disengaja yang tentu saja

memerlukan bantuan dari banyak pihak untuk memperbaikinya.

Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tinggi nya kepada Prof. Dr. Martni Jamaris, M.Sc.Ed selaku Promotor I

dan Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, selaku Promotor II yang telah mencurahkan

pemikiran dan tenaganya mulai dari penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian

sampai pada penulisan hasil disertasi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Negeri

Jakarta Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd., Direktur Program Pascasarjana Universitas

Negeri Jakarta Prof. Dr. Djaali, Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,

Prof.Dr. Myrnawatii Crie Handini, MS.PKK., dan Sekretaris Program Studi Pendidikan

Anak Usia Dini, Dr. Syarif Sumantri, M.Pd. Ucapan Terima kasih pula kepada Prof. Dr.

Soegeng Santoso, M.Pd., yang telah memberikan pendidikan, arahan, dan petunjuk

Page 11: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xi

selama menempuh di Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini selama menempuh

studi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Ucapan terimakasih juga dihanturkan kepada orang tua Hj. Syamsuniar (Ibu)

dan H. Bustami Rajo Indo Sutan (Ayah Almarhum ) , istri tercinta Dra. Hj Evita

Anggereini. M.Si, anak-anak tercita Syafira Anggi Sofyan (14 tahun), Hany Anggi

Sofyan (12 tahun) dan kakak-kakak serta adik-adik penulis yang telah memberikan

semangat disaat penulis hampir kehilangan semangat.

Terimaksih juga kepada seluruh staff administrasi, akademik, bagian umum,

dan perpustakaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta atas segala

bentuk pelayanan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

Tidak lupa pula ucapan terimakasih kepada Ketua Yayasan dan Kepala TK

serta Guru-guru TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede.

Kepada Pimpinan Langsung Penulis Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jambi Drs. Affan Malik. MM., Kepada Prof. Dr. Emosda, M.Pd.,

selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Kepada Drs. Tumewa

Pangaribuan, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini dan

seluruh jajaran yang ada di lingkungan Universitas Jambi. Penulis mengucapkan

sedalam-dalam nya atas berbagai bantuan dan dukungan baik moril maupun finansial

sehingga dapat memperlancar proses penyelesaian studi penulis. Penulis juga banyak

mendapat masukan dan inspirasi dari kawan-kawan dan kolega serta seluruh teman-

teman seperjuangan mahasiswa Prodi PAUD TM 2008 dan rekan-rekan lainnya.

Page 12: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xii

Penulis hanya bisa berdoa semoga semua yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian disertasi ini mendapatkan balasan yang setimpal atas amal baik,

keikhlasan, dan ketulusan yang diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan

studi. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam dunia Pendidikan Anak

Usia Dini.

Jakarta, Januari 2013

Hendra Sofyan

Page 13: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ........................................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

RINGKASAN ................................................................................................ iii

PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR ..................................................... vii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 9

C. Perumusan Masalah ................................................................................. 9

D. Kegunaan Hasil Penelitian...................................................................... 10

BAB II. KAJIAN TEORETIK ........................................................................ 12

A. Konsep Penelitian Tindakan .................................................................. 12

B. Konsep Model Tindakan ......................................................................... 40

C. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 104

D. Kerangka Teoretik ................................................................................ 105

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 108

A. Tujuan Penelitian .................................................................................. 109

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 110

C. Metode Penelitian ................................................................................. 111

D. Prosedur Penelitian Tindakan ............................................................... 118

Page 14: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xiv

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................................. 136

F. Sumber Data .................................................................................... 139

G. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................. 140

H. Validasi Data ........................................................................................ 147

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 149

A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 149

B. Pembahasan ................................................................................... 330

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 338

A. Kesimpulan .......................................................................................... 338

B. Implikasi .............................................................................................. 341

C. Saran.................................................................................................... 344

DAFTAR PUSTAKA ......... ....................................................................... 346

LAMPIRAN ........................................................................................... 351

Lampiran 1. Model Tindakan ..................................................................... 351

Lampiran 2 Hasil Validasi data ………………………………………………...358

Lampiran 3 Hasil Tindakan (asesmen awal) ......................... ...................373

RIWAYAT HIDUP ............. ....................................................................... 394

Page 15: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Awal Kemampuan Perkembangan Anak Kelompok B TK

Nakkia Jati Waringin Pondok Gede. ............................................... 6

Tabel 3.1. Fokus Seluruh Aspek Perkembangan Anak ................................... 119

Tabel 3.2. Rencana Kegiatan Mingguan .......................................................... 126

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................... 140

Tabel 4.1. Nilai Perkembangan Anak Usia Dini (Asesmen Awal) Taman

Kanak-anak Nakkia Kelompok B ...................................................... 155

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penelitian Peningkatan Perkembangan Anak

Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK Nakkia Tema

Binatang (Siklus I) .......................................................................... 160

Tabel 4. 3. Data Observasi Kegiatan Pembelajaran ........................................ 174

Tabel 4.4. Nilai Asesmen Peningkatan perkembangan Anak Usia Dini Dengan

Pendekatan Tematik Setelah Siklus I .............................................. 180

Tabel 4.5. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah siklus 1) .... 182

Tabel 4.6. Jadwal Kegiatan Penelitian Peningkatan Perkembangan Anak

Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK Nakkia Tema

Binatang (Siklus II) .......................................................................... 230

Tabel 4.7. Nilai Asesmen Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

dengan Pendekatan Tematik (Pada Akhir Siklus II ) .......................... 235

Tabel 4. 8. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Dengan Pendekatan Tematik (Siklus 1 dan Siklus 2) Taman

Kanak-kanak Nakkia Kelompok B ................................................... 237

Page 16: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Tindakan Kemmis and McTegart ............................. 23

Gambar 2.2. Model Penelitian Tindakan James McKernan’s ................... 24

Gambar 2.3. Model john Elliot ............................................................... 26

Gambar 2.4. Model Penelitian Tindakan Lewin’s ................................... 28

Gambar 2.5. Model Emilly Calhoun ........................................................ 29

Gambar 2.6. Model Penelitian Tindakan Mills ....................................... 30

Gambar 2.7. Penelitian Tindakan Model Stringer .................................. 32

Gambar 2.8. Model Penelitian Tindakan Glanz ........................................ 33

Gambar 2.9. Desain Penelitian Tindakan Menurut Kemis dan

Mc Taggart ......................................................................... 35

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Menurut Kemis dan

Mc Taggart ..................................................................... 113

Gambar 4.1. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum

Siklus 1 .......................................................................... 156

Gambar 4.2. NilaiAsesmenPeningkatanperkembanganAnakUsiaDini

DenganPendekatanTematikSetelahSiklus ......................... 181

Gambar4.3. Diagram batang aspek perkembangan (peningkatan

Awal dari sebelum diadakan tindakan dan setelah

tindakan pada siklus 1) ...................................................... 184

Gambar 4.4. Diagram batang aspek perkembangan motoric

halus (peningkatan dari sebelum diadakan tindakan

dan setelah tindakan pada siklus 1) ............................... 186

Gambar 4.5. Diagram batang aspek perkembangan motoric

kasar (peningkatan dari sebelum diadakan tindakan

dan setelah tindakan pada siklus 1) ............................... 187

Gambar 4.6. Diagram batang aspek perkembangan kognitif

(peningkatan dari sebelum diadakan tindakan dan

Page 17: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

xvii

setelah tindakan pada siklus 1) ...................................... 188

Gambar 4.7. Diagram batang aspek perkembangan bahasa

(peningkatan dari sebelum diadakan tindakan dan

setelah tindakan pada siklus 1) ...................................... 189

Gambar 4.8. Diagram batang aspek perkembangan

sosio-emosi (peningkatan dari sebelum diadakan

tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1) .................... 190

Gambar 4.9 : Diagram batang aspek perkembangan moral

(peningkatan dari sebelum diadakan tindakan dan

setelah tindakan pada siklus 1) ........................................ 191

Gambar 4.10. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak Usia dini pada

Siklus II. ........................................................................... 236

Gambar 4 11 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I

dan Il .................................................................................. 239

Gambar 4.12. Diagram batang aspek perkembangan motorik halus ........ 240

Gambar 4.13. Diagram batang aspek perkembangan motorik kasar ..... 241

Gambar 4.14. Diagram batang aspek perkembangan Kognitif ................. 242

Gambar 4.15. Diagram batang aspek perkembangan Bahasa ................. 243

Gambar 4.16. Diagram batang aspek perkembangan sosial-emosional 244

Gambar 4.17. Diagram batang aspek perkembangan moral .................... 245

Page 18: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pendidikan Nasional tertulis pada pasal 1 Undang-undang RI

nomor 20 bahwa: pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia delapan

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut1.

Proses untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak

secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah wadah yang tersedia di lingkungan

masyarakat di Indonesia.

Taman Kanak-Kanak (TK) salah satu tempat pelaksanaan Pendidikan

Anak Usia Dini. Pelaksanaan Pendidikan ini seharusnya diselenggarakan

secara profesional. Alasan penyelenggaraan TK secara profesional dalam

rangka membantu proses pengoptimalan seluruh potensi perkembangan

yang ada pada anak. Pengembangan potensi yang ada pada Anak Usia Dini

(AUD) tersebut diperoleh sebaiknya melalui aktivitas bermain mengingat

karakteristik AUD pada rentang usia tersebut selalu aktif ingin bermain.

1 Kurikulum Taman Kanak-kanak, Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-

kanak (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).

Page 19: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

2

Belajar melalui bermain dan bermain seraya belajar merupakan prinsip

belajar pada pendidikan anak di TK. Situasi ini berbeda sekali dengan belajar

di jenjang sekolah lainnya seperti dir SD, SMP, dan SMU ataupun di

Perguruan Tinggi. Kekhasan pendidikan di PAUD (TK) kelihatan dari mulai

penataan sekolah dan halamannya, penataan kelas hingga ke kegiatan

belajar-mengajar yang ada dalam proses persiapan, pembukaan, inti dan

penutupan.

Aktivitas Bermain bagi Anak Usia Dini merupakan suatu kebutuhan

yang mutlak, Bisa kita lihat dari hasil penelitian Universitas Indonesia tahun

1981 hasil telah menunjukkan bahwa Anak Usia Dini yang waktunya lebih

banyak tersita untuk aktivitas belajar secara formal akan lebih pintar di TK

dan kelas rendah satu, dua dan tiga.. Menjadi masalah setelah itu anak

menjadi tidak pintar lagi di kelas tinggi. Sebaliknya anak yang kebutuhan

bermainnya terpenuhi, makin tumbuh dengan memiliki keterampilan mental

yang lebih tinggi sehingga menjadi lebih mandiri. Hasil Ini membuktikan

bahwa bermain sebagi kebutuhan bagi anak dan itu penting untuk

perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya2.

Pelaksanaan bermain sekolah harus menyediakan fasilitas bermain

yang bertujuan untuk membuat anak gembira dan senang dengan tersedia di

2 Anita Yus, .Penilaian Perkembangan Anak Taman Kanak Kanak (Jakarta: Depdiknas, 2005) h. 24.

Page 20: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

3

halam sekolah, dalam kelas, pada halaman terdapat berbagai alat

permainan.

Setting untuk pembelajaran lingkungan di luar kelas dan dalam kelas

serta kegiatan pelaksanaan program yang mengikuti prinsip belajar melalui

bermain dan berpusat pada anak, yang diaplikasikan dalam bentuk Area.

Saat Membuka pelajaran dan inti pelajaran serta menutup pelajaran

diwarnai dengan bermain. seperti, bernyanyi, bertepuk tangan dan bercerita.

Bahkan guru ikut jongkok, melompat, dan bersembunyi sebagaimana harus

dilakukan oleh anak.

Proses pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya

bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan, mulai aspek

perkembangan bahasa, perkembangan motorik, , dan perkembangan sosial-

emosi, perkembangan cognitif, serta perkembangan moral.

Tingkat Keberhasilan perkembangan potensi yang ada pada anak

dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. kualitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses

pembelajaran,

2. sarana dan prasarana yang tersedia

3. kurikulum, dan motivasi anak didik3.

3 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

2003) h.13

Page 21: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

4

Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan tema,

sangat membantu guru dan murid dalam proses pembelajaran untuk lebih

fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum, program

Rancangan Kegiatan Mingguan dan Rancangan Kegiatan Harian, guru

memadukan proses pembelajaran dengan tematik, sehingga sesuai dengan

kebutuhan anak dan perkembangan Anak Usia Dini dan dapat membantu

mengoptimalkannya.

Apabila guru dalam proses pembelajaran tidak membuat Rencana

Kegiatan Harian yang baik, tentulah guru sulit dalam melaksanakan proses

pembelajaran untuk mencapai pengoptimalan potensi perkembangan anak

usia dini atau anak didik.

Oleh karena itu pada pelaksanaan proses pembelajaran sehari-hari,

guru diharuskan untuk mempersiapkan seluruh perangkat yang digunakan

dalam proses pembelajaran, terutama adalah Rencana Kegitan Harian atau

lebih dikenal dengan singkatan RKH, karena berdasarkan rancangan inilah

guru dapat melakukan tindakan proses pembelajaran dalam satu hari, dimulai

dari menerima murid dipintu pagar sekolah sampai menutup pembelajaran

dalam kelas.

Kenyataannya di lapangan banyak permasalahan perkembangan anak

usia dini adalah belum optimalnya perkembangan tiap-tiap aspek

perkembangan, seperti perkembangan bahasa, motorik, moral, sosial-emosi

dan kognitif. Usaha peningkatan perkembangan anak usia dini yang

Page 22: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

5

dilakukan pada proses pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini

bisa diketahui dari hasil wawancara tanggal 20 Mei 2011 dengan sepuluh

orang tua murid dan empat orang TK Nakkia di Jakarta, dari sepuluh orang

tua murid mengatakan bahwa masih terdapat anak yang belajar tidak melalui

bermain, sedangkan menurut empat orang guru mangatakan bahwa masih

terdapat pembelajaran belum menggunakan tema secara optimal, yang

berkaitan dengan perkembangan dan penggunaan tema yang terbatas.

Padahal banyak sekali tema yang dapat dikembangkan berkenaan

dengan kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak, pemberian PR

matematik pada anak layaknya seperti anak SD, pelaksanaan proses

pendidikan di tempat-tempat yang tidak ada sarana bermain seperti

penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di ruko (rumah toko) yang

arealnya sangat sempit dan terbatas sehingga tidak memungkinkan anak

bermain, anak belajar bukan lagi melalui bermain dan tidak berdasarkan

tema. Bahkan hasil pengamatan penulis di TK yang ada di Jakarta ada anak

TK yang diberi pekerjaan rumah seperti menulis dan matematika yang

dikelola seperti murid SD.

Hal itu terbukti ketika peneliti melakukan evaluasi awal dari rencana

kegiatan harian smester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang

berjumlah 15 orang murid. Hasil yang didapatkan ternyata dari 15 orang

murid hanya sebagian kecil dari jumlah murid yang perkembangannya berada

pada tingkat sedang sebagian besar murid belum berkembang dengan

Page 23: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

6

harapan. Untuk lebih jelas mengenai hasil evaluasi awal tentang

perkembangan anak kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede

dukungan data dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Data Awal Perkembangan Anak Kelompok B

TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede

No Aspek

Perkembangan

Kemampuan

Kurang Cukup Baik Jumlah

1 Motorik Halus

Kasar

7

8

5

4

3

3

15

15

2 Kognitif 8 5 2 15

3 Bahasa 7 5 3 15

4 Sosio-emosional 10 4 1 15

5 Moral 6 6 3 15

Rata-Rata 51.11% 32,22 % 16.67 % 100 % Sumber : Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perkembangan anak

Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede yang dirancang secara

umum berada pada kategori kurang.

Ketidak berhasilan perkembangan anak dikarenakan dalam

melaksanakan proses pembelajaran Guru kurang optimal dalam

menggunakan atau merancang proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan aspek perkembangan pada anak diantaranya motorik, kognitif,

bahasa, sosial-emosional, dan moral sesuai dengan tema yang dapat

diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK.

Page 24: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

7

Permasalanan seperti ini, saat penulis mengelola program Pendidikan

Guru Taman Kanak-kanak di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi, terutama saat membimbing mahasiswa PPL, ditemukan

guru-guru Taman Kanak-kanak mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan

pembelajaran melalui bermain di Taman Kanak-kanak, karena keterbatasan

kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran anak usia dini

termasuk di dalamnya kemampuan merancang pembelajaran.

Persoalan ini dapat terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan

aktivitas yang telah digambarkan di atas. Atau bisa juga karena guru memang

belum melihat komponen lain yang penting dalam kegiatan pelaksanaan

program di Taman kanak-kanak, dan belum terancangnya satuan kegiatan

harian dengan dengan semestinya, terutama yang dipadukan dengan tema.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat

membuat guru kurang memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa

komponen yang harusnya tetap ada dan harus dilakukan guru selama

kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang sebelumnya.

Kegiatan pelaksanaan program di aman kanak-kanak juga harus

memperhatikan komponen pembelajaran. Seperti: materi, metode, media,

dan penilaian, yang disusun berdasarkan area dan tema yang dalam

penyampaian materi pembelajaran melalui bermain. Sehingga aktivitas

proses pelaksanaan program di Taman kanak-kanak seharusnya

Page 25: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

8

pembelajaran yang dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Perlunya pembenahan dari pembelajaran anak usia dini adalah anak

diperlakukan seperti anak SD, dimana anak diberikan pekerjaan rumah yang

menghabiskan waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi

beban belajar dan belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang. Anak

belajar tidak dilakukan melalui bermain, dan tidak mengutamakan rasa

senang.

Proses belajar yang demikian menghambat aspek-aspek

perkembangan anak untuk berkembang secara optimal, seperti:

perkembangan bahasa, motorik, sosial-emosi, kognitif dan serta

perkembangan moral.

Seharusnya hal ini tidak terjadi, karna tujuan pembelajaran di TK harus

mengembangkan seluruh aspek perkembangan secara optimal.

Permasalahannya karena beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-

tugas perkembangan mereka. Akhirnya anak usia TK masih banyak yang

berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti: masih banyak

yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, malas bergerak,

jarang berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu

giliran, tidak mau mendengarkan guru, masih minta ditemani orangtuanya

saat proses pembelajaran.

Page 26: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

9

Komponen pembelajaran seperti: tema pembelajaran, subtema

pembelajaran, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti

(kegiatan disetiap area), kegiatan penutup, alat dan sumber belajar, metoda

belajar, serta penilaian pembelajaran seharusnya dimodifikasi menjadi

kegiatan yang menyenangkan dan dirancang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, yang tercantum dalam Rancangan Kegiatan Harian.

Kemudian tema-tema dalam proses pembelajaran akan diaplikasikan

dengan memperhatikan lingkungan belajar yang sesuai dengan tahap

perkembangan anak. Semua ini seharusnya sudah dirancang dalam

Rancangan Kegiatan Harian, sehingga proses pembelajaran dapat

dilaksanakan secara sistimatis dan terarah serta mudah dalam mencapai

tujuan dalam pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

Fenomena dari pemaparan di atas, sehingga penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan

Pendekatan Tematik” Perkembangan akan di uraikan menjadi beberapa

aspek seperti Fisik, motori, bahasa, social emosional dan cognitive.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian

difokuskan pada peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik. menggunakan area di TK Nakkia yang berlokasi di Jalan

Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi.

Page 27: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

10

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan anak usia dini murid Taman Kanak-

kanak kelompok B pada setiap aspek perkembangan:

perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan

kognitif, dan perkembangan sosial-emosi serta perkembangan

moral sebelum diberi tindakan dengan pendekatan tematik. ?

2. Bagaimana cara peningkatkan perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik pada murid Taman Kanak-kanak

kelompok B. ?

3. Apakah peningkatan aspek perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik dapat meningkatkan perkembangan anak usia

dini. ?

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk kepentingan teoritis dan

praktis. lebih jelasnya kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegunaan secara teoritis

Dengan diketahuinya bentuk rencana pembelajaran berbasis tematik

dengan pendekatan bermain yang dapat meningkatkan aspek

perkembangan anak usia dini dapat memperkaya khasanah keilmuan

dalam bidang pembelajaran anak usia dini yang nantinya dapat

Page 28: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

11

menjadi masukan informasi dan pengetahuan bagi guru-guru dalam

melaksanakan pembelajaran tersebut.

2. Kegunaan secara praktis

Adapun beberapa manfaat praktis dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman, acuan bagi

guru untuk memperbaiki proses pembelajaran anak usia dini dalam

meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini secara optimal.

2. Sarana pengembangan dalam meeningkatkan mutu, dan kualitas

pendidik dalam peningkatan profesionalitasnya.

3. Memberikan masukan wawasan ilmu pengetahuan yang bermanfaat

untuk meningkatkan profesionalitas khususnya dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

4. Bagi para peneliti lanjutan hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai

kerangka atau landasan dasar untuk melakukan penelitian lanjutan

dengan hasil yang lebih baik dan lebih optimal.

Page 29: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

12

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Konsep Penelitian Tindakan

1. Deskripsi Penelitian Tindakan.

Penelitian tindakan dapat diartikan sebagai penelitian yang memiliki

sifat reflektif yaitu melakukan suatu tindakan dengan maksud agar dapat

memberikan kontribusi sehingga dapat membenahi atau meningkatkan

praktek pembelajaran di kelas dengan lebih kompeten. Penelitian tindakan

yang dilakukan ini mempunyai karakteristik: dalam pelaksanaannya terfokus,

melibatkan peneliti dan pendidik dalam penelitian, melakukan kolaborasi atau

kerjasama, proses penelitiannya dinamis dan perencanaan penelitiannya

berbentuk sharing.1

Penelitian tindakan ditandai dengan pendekatan yang mempunyai ciri,

prinsip, pedoman, prosedur yang harus memenuhi kriteria atau tolak ukur

tertentu. Selain dari istilah tersebut, dikenal juga dengan beberapa istilah lain

yang sama di terjemahkan dari frasa action research, yaitu riset aksi, kaji

tindakan, dan riset tindakan. Untuk menyelaraskan persepsi dalam penelitian

ini sehingga digunakan istilah penelitian tindakan. Sedangkan menurut Dave

Ebbutt dalam Hopkins2 menyatakan bahwa:

1 John W. Creswell. Educational Research: Planing, Conducting, and Evaluating Quantitativ and

Qualitative Research, Third Editions (New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall, 2008), h. 605.

2 Hopkins, David, A Teacher’s Guide to Classroom Reasearch, (Philadelphia:Open University Press,

2002), h.43

Page 30: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

13

action research is about the systematic study of attemps to improve educational practice by groups of participans by means of their own pratical action and by means of their own reflection upon the effects of those actions.

Penelitian tindakan di atas menjelaskan tentang studi yang sistimatik

agar dapat meningkatkan praktek pendidikan oleh kelompok-kelompok

peserta dengan melakukan tindakan secara praktis dan melalui refleksi atas

pengaruh yang dihasilkan dari tindakan yang dilakukan.

Sedangkan menurut Mills dalam Craig A. Mertler3 menyatakan bahwa:

Action Research is defined as any systematic inquiry conducted by teacher, administrators, counselors, or other with a vested interest in the teaching and learning process and environment for the purpose of gathering information about how their particular schools operate, how they teach, and how their students lern.

Penelitian tindakan di atas menyatakan penelitian yang sistematik

yang melibatkan guru, pegawai administrasi, guru pembimbing, atau orang

lain yang bersangkutan terdorong dalam proses belajar dan mengajar yang

ada di lingkungan sekolah salah satu tujuannya yaitu agar mendapatkan

sesuatu yang bisa dijadikan sebagai informasi tentang bagaimana kontribisi

sekolah dalam melaksanakan pengajaran dan bagaimana siswa belajar.

Penelitian tindakan harus terlihat jelas membedakan perbedaan dari

ciri tindakan dan penelitian, guru dan peneliti harus terlibat langsung dan

ikut berkontribusi bukan sekedar menjadi penonton. Secara operasional

bentuk penelitian tindakan merupakan serangkaian tindakan bersama yang

3 Mertler, Action Research Teacher as Researchhers in the Classroom (Los Angeles: SAGE

Publications, Inc. 2009), h. 4.

Page 31: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

14

berkesinambungan antara pihak terkait tentang mempersiapkan,

melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan sehingga tercapainya suatu

perubahan status pola pikir, pendapat, kerja, dan sikap baru yang disadari

dan diakui secara bersama sebagai relatif lebih baik serta bersifat dinamis

supaya kedepannya terdapat perubahan.4 Sedangkan menurut Stringer5

berpendapat bahwa dalam memahami penelitian tindakan sebagai suatu

pendekatan sistematis agar masalah yang dihadapi bisa terselesaikan dan

mendapatkan solusi yang baik.

Penelitian tindakan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, baik

yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, akan tetapi sering diarahkan pada

isu-isu yang bersifat spesifik dan praktis, dan berusaha mencari jalan keluar

terhadap masalah yang sedang dihadapi. Dengan demikian, penelitian

tindakan adalah penelitian yang memiliki langkah-langkah secara sistematik

yang dilakukan oleh guru (atau individu-individu lain dalam pelaksanaan

pendidikan) untuk mengakumulasi informasi serta memperbaiki cara

pengelolaan pendidikan, baik itu pembelajaran yang diberikan oleh guru

kepada peserta diidk maupun cara belajar peserta didik itu sendiri.6

Tujuan dan prinsip dasar penelitian tindakan berbeda dengan metode

penelitian lainnya. Pada tujuan dasar penelitian tindakan lebih ditekankan

untuk meningkatkan praktek dari pada menghasilkan pengetahuan.

4 Mills.G., Action Reasearch : A Guide for the Teacher Reaserch, Second Edition, (New

Jersey: Pearson Education, 2003) , h.5 5 Stinger, Ernest T, Action Research, Third Ed, (Los Angeles: Sage Publication, 2007) , h.1

6 Jhon W. Creswell, Education Reaserch: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative

and Qualitatif Research, Third Edition (New Jersey: Pearson merrill Prentice Hall: 2008) , h.597

Page 32: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

15

Sedangkan Prinsip dasar penelitian tindakan adalah berfokus kepada praktek

sosial yang agar dapat meningkatkan suatu keadaan dan mengikuti langkah-

langkah siklus dengan sistematik, reflektif, partisipatif serta masalahnya

ditentukan oleh praktisi.

Sedangkan menurut John Elliot dalam Hopkins, 20027 menyatakan

bahwa:

Action-research might be defined as ‘the study of a social situation with aview to improving the quality of action within it’. It aims to feed pratical judgement in concrete situations. And the validity of the’ theorie or hypotheses it generates depend not so much on ‘scientific’ tests of truth, as on their use fulness in helping peoples’ to act more intelligenly and skilfully. In action-research ‘theories’ are not validated independently and then applied to practice. They are validated trrough practice. Penelitian tindakan didefinisikan sebagai penelitian sosial agar dapat

meningkatkan kualitas tindakan dalam situasi sosial baik secara praktis,

situasi kongrit, dan validitas dari „teori‟ atau „hipotesis‟ yang menyampingkan

atau tidak banyak bergantung pada teori-teori, seperti pada saat membantu

orang untuk bertindak cerdas dan terampil. Penelitian teori tidak tervalidasi

dengan sendirinya untuk diaplikasikan dengan prakteknya, melainkan

tervalidasi dengan praktek itu sendiri.

Menurut Hopkins dan Kemmis dalam Emzir, mendefinisikan penelitian

tindakan adalah sebagai berikut:

Penelitian tindakan …diarahkan untuk memberikan konstribusi pada perhatian dan praktis dari orang dalam situasi problematis langsung dan pada tujuan ilmu sosial dengan hubungan

7 Hopkins, David, A Teacher’s Guide to Classroom Reasearch, (Philadelphia:Open University Press,

2002), h.43

Page 33: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

16

kolaborasi didalam kerangka kerja etik yang dapat diterima (dalam Hopkins, 1985).

Penelitian tindakan adalah bentuk penelitian refleksi diri (self-reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) dalam rangka meningkatkan (a) keadilan dan rasionalitas praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri; (b) pemahaman mereka tentang praktek tersebut; dan (c) situasi tempat praktek tersebut dilakukan. Hal ini sangat rasional bila dilakukan oleh para partisipan (Kemis yang dikutip oleh Hopkins, 1985).

Penelitian Tindakan adalah studi sistimatis dan upaya meningkatkan praktek pendidikan oleh kelompok partisipan dengan cara tindakan praktis mereka sendiri dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh tindakan tersebut (Hopkins, 1985 dalam Maclsaac, 1996: 1)8

Sedangkan menurut Carr & Kemmis dalam Igak Wardhani9 sebagai

berikut:

Action research is afrom of self reflective enquiry undertaken by participants (teacher, students or principals, for example) in social (including educational) situtation in order to inprove the rationality and justice of (1) their own social or educational pratices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situations (and institutions) in which the practices are caried out. Jika kita cermati pengertian tersebut secara seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan

yang dilakukan melalui refleksi diri. 2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam

situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah. 3. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi

pendidikan. 4. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran

dan keputusan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilaksanakan.

8 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2009), h. 234. 9 Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), hh 1.3-1.4.

Page 34: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

17

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan

merupakan: 1) cerminan dari guru untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, 2) Melibatkan guru dan individu lain yang berada di sekolah ,

3) Penelitian tindakan untuk situasi sosial termasuk pendidikan, 4) Untuk

memperbaiki pola piker, 5) dan untuk menemuikan solusi dapat pemecahan

masalah yang dihadapi.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan

Karakteristik Penelitian tindakan dapat membedakan penelitian

tindakan dengan jenis penelitian yang lain. Ada beberapa pendapat tentang

karakteristik sebagai berikut:

Menurut Shmuck dalam Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit10

Karakteristik penelitian tindakan kelas:

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini. . .

2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling ecensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Ini berarti, peneliti mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakan di dalam kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa dan kemudian yang terpenting guru mencoba memikirkan kenapa dampaknya seperti itu...

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

10

Ibid., h. 1.5.

Page 35: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

18

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola.; perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang) Ini tentu berbeda dengan penelitian biasa, yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang berulang-ulang sampai di dapat hasil yang terbaik.

Sedangkan menurut Osterman dan Kottkamp dalam Dorothy Valcarcel

Craig11 karakteristik penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. The study takes place in the “natural setting’’ 2. Before the study begins,the researcher examines his or her own

biases in order to remuve them and to use professional judgment and background in developing into a researcher-as-instrument.

3. Thoughout the study, multiple froms of quantitative or qualitative data (or both) are collected---including primary data, secondary data, cued data, and artifacts.

4. Findings are typically rich in description 5. Process, not product, is stressed. 6. Inductive analysis is ongoing. 7. Meaning is derived from data analysis,findings, and conclusions. 8. Findings infrom practice.

Maksud dari pernyataan di atas adalah karakteristik penelitian

tindakan adalah pelaksanaan penelitian atau berlangsungnya pembelajaran

tempatnya berbentuk “natural setting”, sebelum penelitian di mulai ada

baiknya bias diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan penilaian dari

para pakar yang ahli ataupun profesional untuk mengembangkan instrumen,

saat penelitian pengumpulan data di lakukan secara kuantitatif atau kualitatif

atau bisa juga secara kuantitatif dan kualitatif di tambah dengan data primer

11

Dorothy Valcarcel Craig, Action Research Essentials (San Francisco: Jossey Bass Awiley Imprint. 2009).,h. 7.

Page 36: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

19

dan sekunder serta hasil ciptaan. Temuan penelitian lebih dominan berbentuk

deskriptif. Penelitian yang memfokuskan dan menekankan pada proses

bukan produk, analisis berbentuk induktif, temuan penelitian di dapatkan dari

analisa dan kesimpuan, serta temuan penelitian berbentuk praktek.

Sedangkan menurut Richart Winter dalam Emzir12 sebagai berikut:

1. Kritik Reflektif . . . Penelitian Tindakan yang upaya evaluasi atau penilaian yang didasarkan pada catatan data yang telah dibuat, cara refleksi sehingga dapat ditransformasikan menjadi pertanyaan dan alternatif yang mungkin dapat memberikan kemajuan pada pertimbangan teoritis. 2. Kritik dialektis Adalah adanya kesediaan peneliti untuk melakukan kritik pada fenomena yang ditelitinya. Dalam hal ini guru perlu menafsirkan data dengan konteks yang harus ada, menganalisis katagori yang berbeda untuk menemukan kesamaan, dan menangkap isyarat bahwa fenomena akan dapat berubah. 3. Sumber Daya Kolaboratif adalah adanya kerja sama (atasan, sejawat, siswa dll), yang dapat dipergunakan sebagai sudut pandang. Peneliti dalam PTK adalah bagian dari situasi yang diteliti, peneliti sebagai pengamat juga terlibat langsung dalam proses situasi tersebut. Kolaborasi pada anggota dalam situasi itu yang memungkinkan proses itu berlangsung. Untuk menjamin kolaborasi perlu mengumpulkan semua sudut pandang anggota yang menggambarkan struktur situasi yang diteliti. Tetapi perlu diingat bahwa peneliti mempunyai kewenangan dalam penelitian, sehingga tidak mutlak semua pandangan harus digunakan. 4. Ambil Resiko Proses penafsiran adalah adanya keberanian peneliti untuk mengambil resiko pada waktu berlangsungnya penelitian. Resiko yang mungkin muncul adalah melesetnya hipotesis, dan kemungkinan tuntutan untuk melakukan transformasi. Peneliti mungkin berubah pandangannya, karena melihat sendiri pertentangan yang ada. 5. Struktur Jamak Berbagai penafsiran adanya pandangan bahwa penelitian ini mencakup berbagai unsur yang terlibat, agar bersifat komprehensif. Misal jika penelitian pada pengajaran, maka situasinya harus mencakup guru, murid, tujuan pembelajaran, interaksi kelas, hasil dll.

12

Emzir, op. cit., hh. 236-239.

Page 37: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

20

6. Teori, Praktik, Transformasi Adalah adanya pandangan bahwa teori dan praktik bukan dua hal yang berbeda, tetapi merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling tergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi.

Karakteristik penelitian tindakan berikutnya dapat dilihat dari bentuk

nyata kegiatan penelitian itu sendiri di lapangan, harus peka terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan, kajian ilmiah dan kenyataan

dilapangan harus saling ketergantungan, selain dilakukan oleh guru itu

sendiri juga dapat dilakukan oleh orang lain yang diminta untuk membantu

merancang dan melaksanakan perbaikan tersebut. Karakteristik yang

menjadi ciri dalam penelitian tindakan adalah dilaksanakan dalam proses

bersiklus yang terdiri dari empat tahapan, Perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 13 penelitian tindakan

memiliki prinsip antara lain :

a. Penelitian tindakan partisipasi (participatory action researh) yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan penekanan keterlibatanmasyarakat agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta berminat ikut aktif memecahkan masalah berbasis masyarakat.

b. Penelitian tindakan kritis (critical action research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk bertindak memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.

c. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

d. Penelitian tindakan institusi (institutional action research), yaitu dilakukan oleh pihak pengelolasekolah sebagai sebuah organisasi

13

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010), h. 135.

Page 38: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

21

pendidikan untuk peningkatan kinerja, proses, dan produktivitas lembaga.

3. Model Penelitian Tindakan

Penelitian Tindakan ada beberapa desain model yang dapat

digunakan, berikut ini akan dijelaskan beberapa model:

1) Model Penelitian Tindakan Kemmis dan McTaggart

Gambar dibawah ini menggambarkan model spiral penelitan tindakan

yang diusulkan oleh Kemmis dan McTaggart, dalam penggunaan model ini

bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan, tidak

mutlak harus mengikuti langkah awal perencanaan. Siklus tersebut meliputi

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Model spiral seperti ini menarik karena menawarkan kesempatan

untuk mengkaji fenomena yang ada, pada siklus ini tidak hanya berlangsung

satu kali, tetapi dilakukan beberapa kali tergantung dari kebutuhan yang

diinginkan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tindakan

seperti ini dapat memberi pemahaman dan kemudahan untuk membawa

perbaikan yang berarti. Dengan melakukan penelitian tindakan model spiral

ini, kita dapat memahami serta mengetahui isu terkait masalah pendidikan

dan dapat memberi kemudahan dalam membuat keputusan dalam rangka

upaya pemberdayaan kedepannya.

Model Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model

pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam

suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, terdiri

Page 39: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

22

dari: (1)perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Sesudah suatu siklus selesai setelah melakukan refleksi, maka akan

diterapkan di lingkungan sekolah atau pun pada proses pembelajaran,

kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang guna untuk

memperbaiki, meningkatkan atau melakukan perubahan terhadap siklus

sebelumnya yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Menurut

Kemmis dan Taggart, penelitian tindakan sebagai suatu siklus spiral berulang

berkelanjutan, penelitian tindakan dimulai dari mempersiapkan perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi kemudian

berkemungkinan akan diikuti oleh siklus spriral berikutnya dengan harapan

pada setiap tindakan dapat menunjukkan peningkatan dari siklus sebelum

hingga mencapai titik keberhasilan.

Penelitian tindakan memiliki karakteristik, sehingga penelitian ini

berbeda dengan enelitian yang lainnya. Yang mempunyai ciri khas untuk

melibatkan orang ke dalam penelitian dan menerapkannya di lapangan apa

yang sudah dipelajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lebih lengkap dari

pemaparan gambar model spiral penelitian tindakan Kemmis dan McTaggart

berikut ini:

Page 40: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

23

Gambar 2.1 Model Tindakan Kemmis and McTegart 14

2). Model Penelitian Tindakan James McKernan’s

Penelitian tindakan kelas ini disebut dengan „time process’

model, Pada siklus pertama yang harus dipersiapkan adalah

mengetahuilebih dalam masalah yang terjadi di lapangan,

14

David Hopkis, A Teacher Guide to Classroom Research (Philadelphia: Open University Press,

2004), h. 46.

Page 41: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

24

Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi dilapangan,

tahap selanjutnya yaitu membuat hipotesis dari permasalahan yang

ditemukan, setelah itu membuat perencanaan sebelum melakukan

tindakan,tahap selanjutnya melaksanakan tindakan sesuai dengan

rencana yang dibuat, kemudian melakukan evaluasi dari tindakanyang

dilakukan, dan ditahap yang terakhir melakukan refleksi untuk tindakan

selanjutnya dapat melakukan siklus kedua dan seterusnya. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

.

Gambar 2.2. Model Penelitian Tindakan James McKernan‟s15

15

Ibid., h. 49.

Page 42: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

25

3). Model Penelitian Tindakan John Elliot

Model john Elliot dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di

atas, yaitu model Mc Kernan‟s dan Kemmis-McTaggart, penelitian tindakan

Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, oleh

karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu

antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari

beberapa tahapan, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar.

Penelitian tindakan Model John Elliot tahapanya disusun secara detail

dan terperinci, agar dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan lancar

sesuai dengan tahapan yang dibuat. Selanjutnya, dengan membuat tahapan

yang disusun secara detail dan terperinci maka dalam pelaksanaannya

memudahkan menjadi suatu pelajaran terdiri dari beberapa sub pokok

bahasan atau materi pelajaran.

Di dalam pelaksanaannya setiap pokok bahasan biasanya tidak akan

dapat diselesaikan dalam satu tahapan, tetapi akan diselesaikan dalam

beberapa tahapan, tetapi menggunakan beberapa tahapan agar dapat

berjalan lancar sesuai dengan tahapan yang dibuat yang terealisasi dalam

bentuk kegiatan belajar-mengajar.

Page 43: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

26

Gambar 2.3. Model john Elliot16

16

Ibid., h. 47.

Page 44: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

27

4). Model Penelitian Tindakan Kurt Lewin.

Model penelitian Kurt Lewin, dikenal dengan proses penelitian

“spiraling” dalam pelaksanaan tindakan menggunakan langkah seperti:

planing, execution, and reconnaissance. Dalam pelaksanaannya penelitian

tindakan ini, sebelum dilaksanakan tindakan harus dipahami terlebih dahulu

tentang apa yang terjadi sekarang atau permasalahan secara umum, lalu

masalah ini akan didiskusikan, negosiasi, Exploring opportunities (mencari

kesempatan, dan Assesing possibilities mengukur segala kemungkinan) serta

examining counstraints Setelah itu baru dilaksanakan perencanaan tindakan,

yang dilakukan tindakan tahap pertama, monitoring, dan evaluasi. Hasil akhir

kemudian akan direvisi. Setelah revisi tindakan pertama, direncanakan

tindakan kedua, pelaksanaan tindakan kedua, dan monitoring serta evaluasi.

Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasari atas konsep

pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang

juga menunjukkan langkah, yaitu:

(a) Perencanaan atau planning, (b) Tindakan atau acting. (c) Pengamatan atau observing, dan (d) Refleksi atau reflecting. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berulang, “Siklus” inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.17 Bila digambarkan dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

17

Suharsimi Arikunto, op. cit., hh.134-135.

Page 45: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

28

Gambar 2.4. Model Penelitian Tindakan Lewin‟s18

5). Model Tindakan Tindakan Emilly Calhoun

Penelitian tindakan ini menggunakan lima langkah, yang

pertama adalah langkah Select Area, pada tahap ini peneliti harus

memahami permasalahan dalam penelitian, tentang keadaan kelas

dan permasalahan yang dihadapi dalam kelas. Kemudian pada tahap

kedua adalah mengumpulkan data atau Collct Data yang

mengumpulkan data-data tentang subjek penelitian yang diperlukan.

Untuk tahap ketiga data yang telah dikumpulkan disusun atau 18

Geoffrey E. Mills, Action Research A Guide For The Teacher Researcher (United State: Merrill

Prentice Hall, 2003), h. 16.

Page 46: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

29

dikelompokkan, diorganisasikan atau Organize Data agar mudah

digunakan. Tahap selanjutnya ke empat adalah menganalisis dan

menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan atau Analiyze and

Interpret Data yang berdasarkan pengumpulan data dan

pengorganisasian data. Langkah kelima atau terakhir adalah

melaksannakan tindakan Take Action. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat gambar model tindakan sebagai berikut:

Gambar 2.5. Model Emilly Calhoun19

19

Craig A Mertler, Action Research Teacher as Researchers in the Classroom (Los Angeles: Sage

Publication Inc, 2009), h. 14.

Page 47: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

30

6). Model Penelitian Tindakan Mills

Penelitian tindakan ini terdiri dari empat langkah, penekanannya

adalah guru untuk guru, meneliti di kelasnya sendiri, penelitian ini

berbentuk spiral, sebab keempat tahap pelaksanaannya meneliti siklus

dan kembali ke empat tahap seperti: focus, data collection, analysis

dan interpretation.

Pada prosesnya guru dapat mengidentifikasi permasalahan

pokok yang dihadapi, memperbanyak mencari referensi dan membuat

rencana tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi

permasalahan tersebut, tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data,

dan mengidentifikasi tema dengan melakukan wawancara, survey, dan

melakukan pengorganisasian agar lebih mudah. Setelah beberapa

tahapan tersebut dilakukan tahap selanjutnya melaksanakan tindakan.

Pelaksanaan tindakan ini bisa dilaksanakan menggunakan

siklus, pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data dan

perkembangan dari tindakan, ini dilakukan secara spiral. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 48: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

31

Gambar 2.6. Model Penelitian Tindakan Mills20

7). Penelitian Tindakan Model Stringer

Model Stringer memiliki kerangka dasar yang kuat yang ditandai

dengan tiga kata: look (melihat atau memandang), think (berpikir), dan act

(bertindak) yang memberi dasar kepada setiap orang untuk melakukan

penyelidikan secara langsung dengan melakukan secara detail hal-hal

sebagai berikut:

Melihat (look):

a. mengumpulkan informasi yang relevan (penggumpalan data)

b. menggambarkan situasi (mendefinisikan dan mendeskripsikan)

Memikirkan (think):

a. mengeksplorasi dan menganalisis: apa yang terjadi disini?

(menganalisis)

b. menginterpretasi dan menjelaskan atau berteori

Bertindak (act): 20

John W. Creswll, Educational Research Planing, Conducting, And Evaluating Quantitative and

Qualitative Research (Australia: Pearson Merrill Prentice Hall, 2008), h. 601.

Page 49: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

32

a. merencanakan (melaporkan)

b. mengimplementasikan

c. mengevaluasi.

Gambar 2.7. Penelitian Tindakan Model Stringer21

8). Model Penelitian Tindakan Glanz (Model Cyclical Natural)

Penelitian tindakan ini mengikuti tahap sebagai berikut: Pertama tahap

Selecting a focus, pada tahap ini peneliti menetapkan fokus penelitian yaitu

masalah apa yang ada didalam kelas, yang berkaitan dengan proses belajar-

mengajar, selanjutnya mengumpulkan data yang diperlukan untuk menunjang

penelitian, kemudian menganalisis data yang telah terkumpul.

Dalam tahap ini data sangat diperlukan untuk dapat melanjutkan tahap

selanjutnya kemudian merencanakan proses apa yang akan dilakukan.

Kemudian melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang teah dibuat

21

Ernest T. Stringer Action Research (Los Angeles: Sage Publications, 2007), h. 9.

Page 50: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

33

sebelumnya. Tahap selanjutnya melakukan refleksi atau membuat tindakan

selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.8.Model Penelitian Tindakan Glanz (Cyclical Nature of Action

Research)22

4. Model Penelitian yang Dipilih

Berdasarkan model-model penelitian tindakan di atas dalam penelitian

ini peneliti memilih model Kemmis dan Taggart. Alasan dalam pemilihan

model Kammis dan Taggart karena model lebih sederhana dan mencakup

langkah-langkah yang cukup lengkap.

22

Meredith D , Gall Joyce P. Gall, dan Water R Borg. Educational Research an Introduction, ( New

York: Library of Congress Cataloging in Publication Data, 2003), h. 586.

Page 51: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

34

Konseptual tindakan dalam penelitian, Kemis dan Taggart 1998 23,

yang terdiri dari empat langkah, yaitu: Perencanaan, Tindakan dan

Observasi serta Refleksi. Kemudian empat langkah ini akan dilakukan dalam

beberapa siklus. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan siklus

pertama, setelah dilaksanakan evaluasi, apakah tindakan pada siklus

pertama sudah mencapai hasil peningkatan atau dilanjutkan pada siklus

kedua, akan diadakan diskusi dengan tim peneliti Skema ini cocok

dilaksanakan pada pembelajaran anak usia dini, karena dapat dilakukan

berulang-ulang untuk meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik.

Penelitian tindakan adalah studi sistematis dari upaya meningkatkan

praktek pendidikan oleh kelompok partisipan dengan cara tindakan praktis

mereka sendiri dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh

tindakan tersebut Hopkin24. Berikut ini dapat dilihat model tindakan dari

Kemmis and McTaggarts:

23

David Hopkins, op. Cit., h. 46. 24

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif,(Jakarta: Rajawali Press, 2007),

h. 234.

Page 52: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

35

Gambar 2.9

Desain Penelitian Tindakan Menurut Kemis dan Mc Taggart25

25

Hopkins, David, A Teacher’s Guide to Classroom Reasearch, (Philadelphia:Open University Press,

2002), h. 46.

Page 53: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

36

Sedangkan menurut Suharsimi penelitian tindakan seharusnya

dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan,

data yang diperoleh dari siklus yang sudah ada menggambarkan siklus

berikutnya26 siklus yang kedua dibuat dengan memperhatikan nilai siklus

yang pertama

Peneitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur Kemis dan

McTaggart, 1998 yang meliputi empat tahapan penelitian yaitu: (1) Planning,

(2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting,

Siklus I:

a. Planning (Perencanaan Tindakan), I

membuat perangkat pembelajaran dan mempersiapkan sketsa

tahapan pembelajaran tindakan dengan melalukan kegiatan-kegiatan sebegai

berikut:

1. Mempelajari aspek perkembangan yang akan dikembangkan di TK

2. Mempelajari kurikulum TK

3. Mengembangkan tematik yang sesuai dengan perkembangan anak.

4. Mempersiapkan permainan sesuai dengan tema

5. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKM)

6. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH)

7. Menyiapkan media dan metoda pembelajaran yang sesuai tema

26

SuharsimiArikunto, PenelitianTindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), h. 16.

Page 54: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

37

8. Menyiapkan sumber belajar

9. Mengembangkan format observasi

10. Mengembangkan format evaluasi

b. Action,(Pelaksanaan ) II

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini telah di susun antara lain

sebagai berikut :

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan perencanaan

2. Melaksanakan pengamatan mengenai isi tindakan

3. Mengumpulkan data perlengkapan lain yang mendukung

c. Observasi (pengamatan) I,

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan dengan

memerlukan lembaran observasi yang sudah disusun. Pengamatan

berfukuskan kepada kegiatan siswa dalam mengerjakan kegiatan yang sudah

di tentukan dengan susunan pembelajaran. melakukan pengamatan, dengan

beberapa orang guru:

1. Melakukan observasi dengan format observasi

2. Mengamati kegiatan pembelajaran, pengamatan, berperan serta,

peneliti terlibat langsung selama kegiatan berlangsung

d. RefleksiI,

penelitian ini diperlukan mengamati prilaku anak usia dini, Pada saat

peneliti sudah memberikan perlakuan (tindakan) perilaku yang di telaah disini

adalah aspek-aspek dari perkembangan anak usia dini. Hasil-hasil

pengamatan diuraikan agar didapati refleksi bagaimana dampak dari

Page 55: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

38

tindakan yang dilakukan. Demi untuk mengetahui hal yang perlu di benahi

dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan berikutnya:

1. memperhatikan bagaimana perkembangan pada siswa setelah terjadi

tindakan.

2.melakukan diskusi untuk membahas hasil tindakan.

Setelah dilaksanakan siklus yang pertama, yang dilakukan selanjutnya

adalah menjalankan siklus kedua, tetap dengan berlandaskan hasil dari

siklus yang pertama

Siklus II

a. Planning (Perencanaan Tindakan II )

perbaikan serta penambahan pembelajaran sesuai dengan hasil

tindakan siklus I, mempelajari hasil refleksi tindakan pertama dan

menggunakannya sebagai masukan pada tindakan siklus kedua.

Menjadikannya menjadi arahan untuk siklus kedua

b. Action II(Tindakan II):

1. Penggunaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ke II

c. ObservasiII (Pengamatan II)

Pengamatan dilaksanakan sesuai dengan menggunakan instrumen

yang telah tersedia. Fokus pengamatan adalah kegiatan siswa dalam

mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan skenario pembelajaran. Dalam

penelitian ini akan melaksanakan:

Page 56: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

39

1.memperhatikan kesesuaian kegiatan pembelajaran harus sesuai

dengan siklus yang kedua

2. Pengumpulan data tindakan yang kedua.

d. Refleksi II

Hasil pengamatan dijabarkan agar mendapatkan gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan. Hal apa saja yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan

berikutnya, kemudian pengamatan perubahan yang terjadi pada siswa

setelah dilakukan tindakan kedua. Bila mana terjadinya kemajuan terhadap

perkembangan yang sesaui dengan rancangan maka silkus dapat

diselesaikan, perencanaan tindakan dapat dilihat di bawah ini:

Gambar 2.10 PerencanaanTindakan

: Pembelajaran tematik akan meningkatkan perkembangan

anak usia dini

: Jika peningkatan perkembangan anak usia dini belum

tercapai harus disempurnakan dan diulang pelaksanaannya.

Peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan

pembelajaran tematik dengan

merancang pembelajaran

area:

1. Bahasa

2. Matematika

3. Seni

4. IPA

5. Balok

Meningkatkan

perkembangan anak

Taman Kanak-kanak:

1. Motorik

2. Bahasa

3. Sosial-emosional

4. Kognitif

5. Moral

Area Aspek

Page 57: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

40

A. Konsep Model Tindakan

1. Perkembangan

Perkembangan dan pertumbuhan anak memerlukan pemahaman yang

harus diketahui sebab setiap anak tidakakan sama, tiap anak memiliki

keunikan masing-masing, dan semuanya secara individual, menawarkan

konstribusi yang berharga bagi kebudayaan manusia.27 Setiap orangtua dan

guru, dalam memahami berbagai aspek perkembangan anak, harus

menyadari dan memiliki pemahaman bahwa anak memiliki karakteristik,

pemahaman perkembangan bagi individu sebagai penuntun dan petunjuk

untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada periode-periode tertentu.

dan bagi orangtua dan pendidik berfungsi seagai orang dewasa yang

memberikan arahan dalam membimbing anak didiknya. Rumah merupakan

tempat dimana awal pekembangan berlangsung keluargalah yang lebih awal

dapat membentuk perkembangan kemudian di sekolah dan masyarakat.

Keluargalah yang merupakan tempat pertamadan utama berlangsungnya

proses pendidikan

Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan Prasekolah yaitu

pendidkan formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini

usia 4-6 tahun. Pendidikan TK bukan merupakan pra-syarat untuk memasuki

jenjang sekolah dasar, sehingga bukan merupakan kewajiban bagi anak

untuk memasuki TK. TK merupakan lembaga pendidikan bagi anak usia 4-6

27

Linda Campbell, Bruce Campbell dan Dee Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligences Terjemahan Tim Intuisi ( Jakarta: Intuisi Press: 2006), h. 1.

Page 58: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

41

tahun untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran agar anak dapat

mengembangkan potensi-potensinya sejak dini agar terciptanya

perkembangan yang optimal sesuai dengan jenjang usainya.28

Guru professional yang berkompetensi memerlukan pemahaman

aspek perkembangan anak usia dini Sebagai bahan pertimbangan bahwa

anak-anak ketika pertama kali pergi ke sekolah untuk belajar merupakan satu

hal yang berat29.

Pendidik harus mengerti dan memahami masalahdi Taman Kanak-

Kanak. Pengertiannya bahwa terhadap masalah khusus yang dihadapi anak

dalam proses perkembangan menuju kepada kedewasaan diperlukan

perhatian dari kaum pendidik adalah dalam rangka memberikan bantuannya

sesuai dengan kebutuhan anak agar dia tumbuh menjadi manusia mandiri30

TK diselengaraan untuk mempersiapkan anak memasuki dunia

belajar, sehingga anak relatif lebih siap untuk belajar di sekolah dasar dari

pada anak yang langsung masuk ke SD tampa melalui TK

Sistem pembelajaran di Taman Kanak-Kanak tidak akan sama seperti

sekolah dasar (SD), prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam

pembelajaran di TK adalah dunia bermain dan dalam masa pertumbuhan

sehingga belum waktunya bagi anak usia TK untuk belajar sebagaiman yang

dilaksanakan di sekolah. Meskipun bentuk permainan anak-anak di seluruh

28

Ernawulan Syaodih. Bimbingan di Taman Kanak-kanak (Jakarta: Departemen Pendidikan nasional.

2005), h. 1. 29

Sue Robson, Education in Early Chilhood, (London: The Roehampton Institute, 2003), hh. 2-3. 30

Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, (Jakarta: PT Indeks, 2008), h. 61.

Page 59: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

42

dunia dan dari waktu ke waktu berbeda-beda, tampaknya esensinya tetap

sama, esensi bermain seperti: aktif, menyenangkan, voluntir, motivasi

internal, memiliki aturan, dan simbolik serta berarti.31 Untuk itu hal yang

seharusnya terjadi anak di Tama Kanak-kanak tidaklah dapat di paksa untuk

bisa membaca dan menulis bahkan berhitung. Hal itu akan di peroleh dengan

sendirinya di jenjang Sekolah Dasar (SD). pada prinsipnya bahwa anak TK

sedang belajar bersosialisasi. Anak TK pada umumnya masih sangat lekat

dengan orang tua maupun keluarganya. Memerlukan adanya waktu untuk

masa belajar memisahkan diri dari orangtua dan mulai berani berkenalan

dengan orang lain. Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, dari

kalangan dan keluarga yang lain perlu dikembangkan, untuk memberikan

bekal dalan bersosialisasi dengan masyarakat.

1) Pengertian Perkembangan

Paul Baltes,32 ahli perkembangan mengatakan bahwa perspektif masa

hidup (life-span perspective) memandang bahwa perkembangan manusia

berlangsung seumur hidup, multi dimensi, multi arah, plastis, multi disiplin.

Werner dalam monks,33 menjelaskan pengertian perkembangan

menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat

31

Slamet Suyanto. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta Departemen pendidikan

Nasional Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi,

2005) h.122.

32

John W. Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 2012), h.

7.

Page 60: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

43

terulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat

tetap dan tidak dapat diulang

Berkaitan dengan Perkembangan Anak Usia Dini, dibawah ini akan di

sebutkan beberapa dimensi. Menurut beberapa ahli seperi Lerner dalam

Soegeng Santoso,34 tentang perkembangan sebagai berikut:

Perkembangan anak berlangsung sejak terjadi konsepsi (masih dalam kandungan) sampai akhir hayat. Pandangan ini diperoleh oleh Lerner and Hultsch dalam Fauzia Aswin Hadis yang dikatakan bahwa perkembangan manusia sesungguhnya berlangsung sepanjang kehidupan, mulai dari saat konsepsi sampai dengan saat kematian. Perkembangan manusia itu perubahan yang berkesinambungan, yang terjadi secara berangsur-angsur tetapi dapat pula terjadi secara tiba-tiba dayang menyebabkan suatu kesinambungan, dan perubahan yang terjadi dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif.

2). Prinsip Perkembangan

Pokok dari psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai

pribadi, adapun yang mempengaruriperkembangan manusia adalah

perkembangan masyarakatnya. Pada saat proses perkembangan

berlangsung kita apa berpegang dari prinsip-prinsip perkembangan menurut

para ahli sebagai berikut:

Myers dalam Soegeng Santoso35 menyatakan beberapa prinsip adapun

antara lain sebagai berikut:

33

F.J. Monks, A.M.P Knoers, Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam

Berbagai Bagiannya (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006), h. 1. 34Soegeng Santoso, Problematika Pendidikan dan Cara Pemecahannya. (Jakarta: Kreasi

Pena gading, 2000), h. 23. 35

Ibid, h. 23.

Page 61: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

44

1) Perkembangan bersifat multidimensional atau meliputi banyak perkembangan seperti dimensi fisik, dimensi kognitif, dan dimensi sosial.

2) Perkembangan bersifat integral maksudnya menyeluruh, antar dimensi yang saling terkait.

3) Perkembangan yang berlangsung secara berkesinambungan dimulai sejak masa pranatalsampai akhir hayat.

4) Perkembangan muncul sebagai akibat interaksi. Perkembangan terjadi jika sesorang menaggapi terhadap belajardari atau mencari afeksi dari lingkungan biofisik maupun sosialnya.

5) Perkembangan yang memiliki pola. Semua anak berkembang mengikuti tahapan atau garis besar perkembangan manusia. Namun laju dan kualitas perkembangan itu sendiri berbeda setiap orang.

Menurut Locke dalam Crain36, menyatakan bahwa seorang Individu

memiliki temperamen yang berbeda-beda, namun secara keseluruhan, jiwa

terbentuk dari lingkungannya masing-masing. selama masa bayi lah yang

merupakan masa yang lebih penting untuk belajar. Dikarenakan pada masa

bayi anak dalam kondisi dapat di arahkan dan di bentuk seperti yang

diinginkan. Dan sekali kita melakukannya, sifat dasarnya sudah ditetapkan

untuk seumur hidup.

Lebih lanjut Locke mengemukakan prinsip perkembangan sebagai

berikut:

1. . . . Sebagian besar pikiran dan perasaan kita berkembang lewat proses asosiasi. Dua gagasan pasti selalu muncul bersama-sama secara teratur, sehingga kita tidak dapat memikirkan yang satu tanpa serentak memikirkan yang lain.

2. Kebanyakan tingkah laku kita berkembang lewat proses repetisi Saat kita melakukan sesuatu berkali-kali, menyikat gigi contohnya, maka praktek ini akan menjadi kebiasaan alamiah, dan kita aakan langsung merasai tidak nyaman jika suatu saat tidak melakukannya.

36

Williiam Crain, op. cit., h. 6.

Page 62: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

45

3. Kita juga belajar lewat proses imitasi. Kita juga cenderung melakukan apa yang kita lihat dilakukan orang lain, sehingga model yang ada mempengaruhi karakter kita.

4. Kita belajar lewat proses reward and punishment (penghargaan dan penghukuman) Kita akan selalu berusaha terlibat dengan tingkah laku yang memunculkan pujian, kekaguman dan bentuk-bentuk penghargaan lainnya, sebaliknya, lita akan mundur dari tindakan-tindakan yang menghasilkan kosekwensi –konsekwensi tidak menyenangkan.

Adapun menurut Baltes, menyebutkan beberapa karakteristik

manusia sebagai berikut:

Perkembangan manusia berlangsung sepanjang hidup

Perkembangan manusia bersifat multi dimensi

Perkembangan manusia bersifat multiarah

Perkembangan manusia bersifat plastis

Ilmu perkembangan bersifat multi disiplin

Perkembangan manusia bersifat kontekstual37

3). Teori Aspek Perkembangan

Agar pemahaman perkembangan anak dapat terlaksanakan dengan

maksimal, Harus terlebih dahuli difahami secara psikologis, seperti apa

perkembangan anak terjadi dan aspek-aspek apa saja yang sedang

berkembang serta bagaiman prinsip perkembangan yang sesungguhnya,

sehinggab gurumampumelaksanakan proses pembelajaran.

Permainan bermain peranin tuk anak penting dalam perkembangan

anak-anak pada karna dapat mempengaruhi semua bidang perkembangan

mulai dari perkembangan motorik, bahasa, kognitif dan, sosial-emosi serta

3737

John W. Santrock, op. cit., h. 8.

Page 63: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

46

moral.38 Tumbuh kembang anak yang sehat dapat dilhat dari perkembangan

anak yang optimal, semua aspek berkembang dengan seimbang, antara

semua perkembangan anak seperti: fisik, motorik, bicara, emosi, sosial,

bermain, kreativitas, cognitif, moral, minat, dan peran sex, serta

perkembangan kepribadian39, untuk pejelasan lebih lanjut akan dijelaskan

sebagai berikut::

a). Perkembangan Aspek Motorik

Masa kanak kanak merupakan masa kritis bagi perkembangan

motorik, maka dari itu, saat berlangsung masa kanak-kanak merupakan saat

yang pas untuk mengajarkan anak tentang berbagai keterampilan motorik.

Perkembangan aspek motorik, perkembangan motorik bedakan menjadi dua

bagian yaitu motorik halus dan motorik kasar, seperti yang dikemukakan oleh

Jamaris40 sebagai berikut:

Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggerakkan tubuh baik secara sebagian (nonlokomotorik), yaitu perkembangan kemampuan menggerakkan sebagian dari tubuh, seperti menjangkau untuk mengambil sesuatu, dan kemampuan dalam menggerakkan tubuh secara keseluruhan (lokomotorik) yang terjadi pada waktu berjalan, berlari, melompat, olah raga, dll, dan gerakan pada waktu menarik dan mendorong. Pada usia dini kegiatan motorik anak sangat aktif dan mereka bergerak seolah-olah tidak pernah lelah. Perkembangan gerakkan motorik halus berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti gerakan menjimpit, menggenggam, menulis, memotong, menggunting, dll.

38

Ibid., h. 124. 39

Elizabeth B Hurlock. Perkembangan Anak, edisi 6 (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1978) h.113 40

Martini Jamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Penamas Murni,

2010), hh. 29-30.

Page 64: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

47

Berbeda dengan pendapat Berk dalam Slavin. Dimulainya Perkembangan

motorik anak usia dini, pada saat anak belajar dan melakukan tugas-tugas

dan melakukan kegiatan seperti berikut:

Pada akhir periode prasekolah, kebanyakan anak dengan mudah dapat melakukan tugas-tugas untuk diri sendiri , seperti memasang ikat pinggang, mengancing pakaian, dan menutup resleting. Mereka dapat naik dan turun tangga dengan kaki yamg saling bergantian. Mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan motorik halus seperti memotong dengan gunting, dan menggunakan kerayon untuk mewarnai, daerah yang sudah ditentukan sebelumnya, mereka juga mulai belajar menulis huruf, dan kata. Setelah usia 6 atau 7 tahun, anak-anak memperoleh hanya sedikit kemampuan dasar yang sama sekali baru, sebaliknya, kualitas dan tingkat kerumitan gerakan-gerakan mereka meningkat.41

Beberapa perkembangan motorik anak prasekolah menurut Berk

sebagai berikut:42

Tabel 2. 1 Perkembangan Motor Anak-anak Prasekolah

Usia Kemampuan

2 Tahun

Berjalan dengan kaki melebar dan tubuh berayun. Dapat memanjat, mendorong, menarik, berlari, bergantung dengan kedua tangan. Mempunyai daya tahan yang lemah. Meraih objek dengan dua tangan.

3 Tahun

Lebih merapatkan kedua kaki ketika berjalan dan berlari. Dapat berlari dan bergerak dengan lebih mulus. Meraih objek dengan satu tangan . Melumuri dan mengoleskan cat; menyusun balok.

4 Tahun

Dapat membedakan irama berlari, melompat dengan janggal; meloncat; Mempunyai kekuatan, daya tahan, dan koordinasi yang lebih besar. Menggambar bangun dan bentuk sederhana; membuat lukisan; menggunakan balok untuk bangunan.

5 Tahun

Dapat berjalan di balok kesimbangan. Melompat dengan mulus; berdiri pada satu kaki. Dapat mengurus kancing dan resleting; dapat mengikat tali sepatu. Menggunakan perkakas, dan alat dengan benar.

41

Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek (Boston: Pearson Education, Inc, 2008), h. 42

Ibid., h. 91.

Page 65: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

48

Trial and error merupakan salah satu cara anak belajar ketrampilan

motorik, selain itu meniru dan pelatihan juga memberikan hasil berbeda. Oleh

karena itu diperlukan perhatian yang besar metoda atau cara yang

digunakan anak untuk belajar keterampilan motorik.43 Perkembangan motorik

bisa ditingkatkan melalui bermain, seperti yang diungkapkan oleh Catron dan

Allen dalam Yuliani Nurani Sujiono44 sebagai berikut:

Bermain dapat memicu perkembangan motorik pada beberapa area, yaitu (1) koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang; (2) kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap, dan merangkak; (3) kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang, (4) Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat; keseimbangan; kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk

Sementara menurut beberapa pendapat ahli yang lainya sebagai

berikut:

Secara umum terdapat tiga teori tentang perkembangan motorik yaitu 1, teori pendidkan jasmani adaptif dan belajar motorik Cratty, 2. Teori perseptual motor Kephart, 3. Teori sesnsori integrasi Ayres. Ketiga teori tersebut mengasumsikan bahwa: 1. Manusia belajar mulai dengan motorik, 2. Ada urutan perkembangan motorik yang alami dan 3. Banyak bidang akademik dan kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan pengalaman motorik.45

43

Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia

Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: 2011), h. 16. 44

Yuliani Nurani Sujono, op. cit., h. 54. 45

Mulyono Abdurahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), h. 145.

Page 66: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

49

Pertumbuhan fisik anak terjadi secara bertahap dan mengikuti proses

dalam pertumbuhan fisik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah anak

sukar menyesuaikan diri, anak sangat butuh energi yang besar, anak sangat

butuh gizi yang lebih banyak untuk pertumbuhan yang cepat, anak butuh

menjaga keseimbangan, jika terganggu akan terganggu nafsu makan, mudah

lelah dan pergaulannya secara sosial memburuk, dan kecanggungan,

pertumbuhan yang cepat membuat mereka canggung.46

Setiap anak memiliki kesempurnaan dan kematangan sendiri dalam

pertumbuhan dan perkembangannya.47 Keberadaan pertumbuhan dan

perkembangan fisik, seperti tinggi tubuh, berat tubuh dan besar kecilnya

bentuk tubuh banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti:

a. Pengaruh keluarga, faktor keturunan maupun faktor lingkungan b. Gizi, anak yang terpenuhi nilai asupan gizi akan lebih tinggi tubunya

dan lebih cepat masuk pada dunia pubertas atau remaja. c. Gangguan emosional, anak yang sering terganggu emonalnya akan

mengalami hambatan dalam tumbuh kembag fisiknya d. Jenis kelamin, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat

dari anak perempun e. Suku bangsa, perbedaan berat dan tinggi badan sangat dipengaruhi

oleh latar belakang suku bangsa f. Kecerdasan, hampir slalu sama, anak yang kecerdasannya tinggi

dan prestasi di sekolah menonjol biasanya memiliki berat badan dan tinggi lebih dari anak yang lain

g. Status sosial ekonomi, anak-anak yang memiliki status sosial yang lebih akan memiliki ukuran dan berat badan lebih dari keluarga status sosial ekonomi rendah

46

Ibid., h. 115. 47

William Crain. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi. (Yogyakarta: Pustaka belajar. 2007), hh.

29-31.

Page 67: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

50

h. Kesehatan, anak-anak yang sehat dan jarang sakit. Biasanya akan memiliki berat dan tinggi badan yang lebih dari yang lainnya.

i. Fungsi endokrin, anak yang fungsi hormonnya berjalan degan baik akan tumbuh kembang dengan baik

j. Pengaruh pralahir, kondisi pralahir yang tidak menguntungkan selama ibu hamil, misalnya kurang gizi, tekanan batin, perokok berat, cenderung mengalami hambatan perkembangan fisik.

k. Pengaruh tubuh, perkembangan dan pertumbuhan anak sangat terpengaruh dari bangun tubuh, seperti ektomorf, mesomorf dan endomorf.

Kegiatan-kegiatan yang memungkinkan anak untuk memenuhi

perkembangan perseptual motorik yaitu kesempatan yang luas untuk

bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan, aktivitas sensori motor

yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil.48 Sementara menurut

Catron dan Allen dalam Yuliani Nurani Sujiono, kesempatan yang luas untuk

bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan, aktivitas sensori motor

yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil memungkinkan anak

untuk memenuhi perkembangan perseptual motorik.49 Perkembangan fisik

anak pada usia lima sampai enam tahun sebagai berikut:

- Melompat dengan kaki yang saling bergantian. - Mengendarai sepeda roda dua. - Bermain skate. - Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti. - Menangkap bola dengan menggunakan tangan. - Melakukan putaran atau berjungkil balik. - Mengambil bagian dalam permainan yang menuntut ketrampilan fisik. - Adanya peningkatan perkembangan otot yang kecil ; koordinasi antara

mata dan tangan yang berkembang dengan baik. - Peningkatan dalam penguasaan motorik halus; dapat menggunakan

palu, pensil, guntingdan lain-lain.

48

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT. Indeks, 2009), h.

63. 49

Yuliani Nurani Sujono, op. cit., hh. 63-65.

Page 68: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

51

- Dapat menjiplak gambar geometris - Memotong pada garis. - Mencetak beberapa surat. - Dapat bermain pasta dan lem. - Mulai kehilangan gigi (ganti gigi) - Pekerjaan keterampilan tangan yang semakin baik. Sementara menurut pendapat Monks dkk dalam Christiana50

perkembangan motorik anak usia dini sebagai berikut:

pada umur enam tahun keseimbangan badan anak relatif telah berkembang dengan baik. Anak makin dapat menjaga keseimbangan badanya, juga penguasaan badannya lebih baik, seperti membongkok, melakukan macam-macam latihan senam dan aktivitas olahraga. Demikian juga telah berkembang koordinasi antara mata dan tangan visio-motorik yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan menangkap.

Sementara menurut Dave dalam Suyadi51 untuk meningkatkan

perkembangan fisik-motorik pada anak usia dini. Uraian berikut ini

merupakan penjabaran kelima tingkat perkembangan Dave, yang selanjutnya

dapat dimanfaatkan untuk stimulasi-stimulasi fisik motorik anak usia dini

sebagai berikut:

a. Imitasi (Peniruan) Adalah keterampilan untuk menentukan suatu gerakan yang telah dilatih sebelumny. Latihan ini bisa dilakukan dengan cara mendengarkan atau memperlihatkan. Dengan demikian, kemampuan ini merupakan representasi ulang, terhadap apa yang dilihat dan didengar anak. Oleh karena itu, peningkatan gerak fisik-motorik pada tahap ini bisa dilakukan dengan pemeragaan gerakan tertentu, atau sekedar mempertontonkan gerakan film, misalnya stimulasi yang bisa diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada tahap ini adalah dengan

50

Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-kanak

Akhir (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), h.184. 51

Suyadi, Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini (Yoghyakarta: PT Pustaka Insan Madani,

2010), h. 73-74.

Page 69: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

52

menirukan gerak binatang, suara, burung, atau gerakan-gerakan yang lain. b. Manipulation (Penggunaan Konsep) Adalah kemampuan menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan. Kemampuan ini juga di sebut sebagai kemampuan memanipulasi. Sebab dalam tahap ini perkembangan anak selalu mengikuti arahan, penampakan gerakan-gerakan dan menetapkan suatu keterampilan gerak tertentu berdasarkan latihan. Stimulasi yang bisa diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada tahap ini adalah dengan melatih keterampilan tertentu pada anak, sepertimenggunakan sendok makan, gunting, gergaji, atau gerakan-gerakan lompat, loncat, skipping, dan lain sebagainya. c. Presition (Ketelitian) Adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang mengindikasikan tingkat keditailan tertentu. Kemampuan gerak fisik-motorik ini sebenarnya hampir sama dengan gerak fisik-motorik pada tahap manipulasi. Hanya saja pada tahap ini telah mencapai tingkat kontrol yang lebih tinggi, sehingga kesalahannya dapat dieliminasi. Stimulasi yang dapat diberikan untuk menunjang tercapainya gerak fisik-motorik pada tahap ini adalah dengan melatih mengendarai sepeda roda tiga, berjalan mundur, menyamping dan zig-zag, melempar bola, menangkap, menendang, dan lain sebagainya. d. Articulation (Perangkaian) Adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan secara kombinatif dan berkesinambungan. Kemampuan ini membutuhkan koordinasi antar organ tubuh, saraf, dan mata secara cermat. Kemampuan ini dapat ditingkatkan pada mengurutkan serangkaian gerak secara berkesimambungan, konsisten, ajeg, dan lues. Stimulasi yang dapat diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada tahap ini adalah menggambar, mengetik, menulis, dan lain sebagainya. e. Naturalization (Kewajaran/Kealamiahan) Adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara wajar atau luwes. Untuk dapat melakukan gerak fisik-motorik pada tahap ini diperlukan koordinasi tingkat tinggi antara saraf, pikiran, mata, tangan, dan anggota badan yang lain. Oleh karena itu gerak fisik-motorik pada tahap ini sering kali menguras tenaga dan pikiran. Stimulasi yang bisa diberikan untuk mencapai kemampuan gerak fisik-motorik pada tahap ini adalah mendemonstrasikan atau memeragakan gerak akrobat (jungkir balik), pantomim, tampil bergaya, dan lain sebagainya. Khusus gerak fisik-motorik pada tahap ini, anak tidak serta merta langsung bisa mempraktikkannya, melainkan harus di ulang-ulang hingga mencapai tahp kelenturan dan keluwesan gerak yang sempurna.

Page 70: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

53

Berdasarkan pendapat di atas, seiring dengan tujuan pengembangan fisik

yang dirancang untuk anak usia dini di taman kanak-kanak bertujuan untuk

pengembagan fisik motorik, untuk memperkenalkan dan melatih gerakan

kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol kegiatan

tubuh dan koordinasi serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup

sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat,

dan terampil.

b). Perkembangan Aspek Bahasa

Salah satu aspek perkembangan yang penting dalam kehidupan manusia

ada bahasa. Komponen berbahasa salah satunya adalah bicara yang

merupakan alat komunikasi, belajar bicara memerlukan proses yang panjang

dan rumit. Pada saat bicara seorang anak harus menggunakan bentuk

bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi, dan

dalam berkomunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan oleh

orang lain.

Menurut Chomsky dalam wiliam Crain52 bahasa di strukturkan sendiri

oleh anak-anak. Dengan hanya mendengarkan secuplik tubuh ujaran,

mereka langsung bisa menemukan aturan-aturannya, seolah dituntun oleh

pengertian bawaan tentang bentuk-bentuk aturan tersebut. Para teorisi

belajar sebaliknya, percaya bahwa kita harus mengamati lingkungan sosial

52

William Crain, op. cit., h. 533.

Page 71: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

54

lebih dahulu. Bahasa menurut mereka dibentuk utamanya oleh orang lain

lewat pengkondisian operan atau lewat pengaruh-pengaruh pemodelan.

Menurut Lovitt dalam Jamaris53, dalam perkembangan bahasa anak,

ada tahap perkembangan kemampuan bahasa, sebagai berikut:

Perkembangan bahasa dapat dibagi ke dalam tiga bentuk perkembangan, yaitu perkembangan kosa kata, perkembangan semantik, dan sintaktik, dan perkembangan variasi dan kompleksitas berbahasa.

Perkembangan kosa kata dimulai sejak anak usia satu tahun. Memulai interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya, anak secara perlahan mengembangkan kemampuan dalam memahami kosa katayang berkaitan dengan objek dan peristiwa di sekitarnya.

Perkembangan semantik dan struktur sintaksis menyangkut kemampuan anak dalam memahami hubungan-hubungan objek dan peristiwa yang mencakup tindakan/peribuatan, lokasi dan orang. Anak mulai mengatakan ”aku pergi” atau “ibuku atau ayahku”

Bicara merupakan ketrampilan mental motorik. Bicara tidak hanya

melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi

juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengkaitkan arti dengan

bunyi yang dihasilkan.54

Selanjutnya menurut Piaget55, bahasa “terpetakkan” diatas struktur

kognitif yang telah didapat sebelumnya, sehingga bahasa bergantung pada

pikiran. Kata-kata hanya dapat dipahami jika keterampilan-keterampilan

intelektual tertentu (seperti permanen objek dan konservasi objek) sudah

53

Martini Jamaris, op. cit., hh. 51-52. 54

Trianto, op. cit., h. 17 55

Richard Gross, Psychology The Science of Mind and Behavior (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

h. 370.

Page 72: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

55

dikuasai. Sementara menurut Todler dalam Siti Aisyah56, anak usia TK (usia

4-6 tahun) konsep dasar pengembangan bahasa anak adalah sebagai

berikut:

a. Mendorong perkembangan mendengar

Gunakanlah kalimat yang kompleks dengan anak usia TK, perkenalkanlah kosa kakata baru, teruskanlah membaca keras kepada anak usia TK, b. Mendorong perkembangan berbicara Tanyailah anak tentang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Berikanlah anak kesempatan untuk membicarakan masa lalu dengan bertanya kepadanya. c. mendorong perkembangan menulis Mendorong anak untuk mengekspresikan ide dan emosi dalam bentuk tulisan. Jangan mengkhawatirkan ejaan yang benar, anak usia TK baru saja memulai belajar tentang hubungan antara huruf dan suara. Pada usia ini anak pada umumnya mengetahui bagaimana mengeja beberapa huruf yang umumnya dengan benar, seperti “pergi”, dan “datang” tetapi ia mengeja dengan menggunakan pengetahuannya tentang bunyi huruf untuk mengingat apa yang didengarnya. Misalnya: Anak usia TK menulis kata “gajah” dengan huruf “GJH”, sesungguhnya telah berfikir hati-hati mengenai hal ini. d. Mendorong perkembangan membaca. Biarkan anak membaca kata-kata dan tawarkan bantuan hanya jika ia membutuhkannya.

Kemampuan menulis anak-anak mengikuti urutan perkembangan,

kemampuan itu muncul dari coret-coretan sebelumnya dan pertama-tama

tersebar dengan acak di seluruh halaman buku. Karakteristik ini

mencerminkan pemahaman yang tidak lengkap tentang batas-batas kata dan

juga ketidakmampuan menciptakan satu baris dalam pikiran untuk

menempatkan huruf-huruf. Melakukan penilaian tentang bunyi dan dengan

56

Siti Aisyah, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008 ), h. 641.

Page 73: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

56

menghubungkan bunyi yang mereka dengar dengan huruf yang mereka

kenal adalah cara anak-anak mengenal ejaan.

Menurut Papalia & Olds, Morrrow dalam Jamaris57, menguraikan

perkembangan kemampuan bahasa lisan anak sebagai berikut:

Pada Usia 4-5 tahun kemampuan anak dalam berbicara hampir sama dengan kemampuan orang dewasa. Pada masa ini anak telah menguasai sedikitnya 2.500. kosa kata dan menggunakan secara aktif dalam berkomunikasi dengan orang orang disekitarnya. Kemampuan anak dalam menerapkan elemen-elemen bahasa semakin baik. Anak sudah memahami bahwa dengan bahasa, bukan hanya sekedar bahasa, tetapi, mengandung makna yang sangat luas, dengan menggunakan bahasa, ia akan dapat menyatakan keinginannya, penolakannya, kekagumannya, membuka kesempatan untuk berteman, belajar dll. Kreativitas anak dalam berbahasa makin berkembang, ia sudah dapat berpuisi, bercerita dan menghindarkan rasa malu, rasa salah dan memiliki istilah untuk situasi-situasi tertentu. Anak menggunakan bahasa untuk mengontrol situasi, dengan demikian kemampuan bahasa yang digunakan untuk berimajoinasi, bergerak ke bidang nyata untuk memecahkan masalah.

Menurut Siti Aisyah58 pengembangan kemampuan berbahasa di

Taman Kanak-kanak abisa dilaksanakan dengan berbagai cara antara lain

adalah:

. . . mengenalkan jenis kata melalui kartu, menghubungkan gambar dengan tulisan, mengenalkan huruf dan suaranya, mengenalkan huruf besar dan huruf kecil selalu bersamaan, menyusun kata dengan diberi suku kata awalnya, mengenalkan adanya simbol bahasa untuk nama-nama anak dan benda, bermain kata-kata dengan mengingat kata-kata yang telah diketahui.

57

Martini Jamaris, Kesulitan Belajar Perspektif, Asesessmen dan Penanggulangannya. (Jakarta:

Yayasan Penamas Murni, 2009), h. 54. 58

Richard Gross, Psychology The Science of Mind and Behavior (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

h. 370. 58

Siti Aisyah, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), h. 641.

Page 74: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

57

Menyatakan pendapat, mendengarkan cerita dan meminta mengunkapkan kembali, mengenalkan kalimat perintah dengan meminta melaksanakan perintah, menggunakan kalimat tanya menggunakan tanda tanya, bermain menirukan suara. Mengenalkan lawan dan pasangan kata.

Berdasarkan uraian di atas, perkembangan bahasa bagi anak usia

dini, apat ditingkatkan agar pengembangan berbahasa mampu

mengunkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu

berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat

berbahasa dengan baik dan benar.

c). Perkembangan Aspek Sosial-emosi

urutan sosial merupakan sebuah pola perkembngan sosial, oleh

karena itu dapat diramalkan perilaku sosial anak yang normal pada usia

tertentu. Pada usia dini anak belajar menyesuaikan diri dengan teman

kelompok sebaya dan mengembangkan pola prilaku yang sesuai dengan

harapan sosial kelompoknya. Oleh sebab itu pendidikan anak usia dini dapat

memberikan pengalaman sosial dan emosi dibawah bimbingan guru yang

terlatih, yang dapat membantu meningkatkan perkembangan hubungan

sosial-emosi yang menyenangkan.

Anak yang berusia 4 sampai 8 tahun adalah fase hubungan pribadi

dengan lingkungan sosial, oleh karena itu pada usia ini perlu dikembangkan

Page 75: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

58

rasa sosial anak.59 Perkembangan aspek sosial merupakan memperoleh

kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dan mampu

bersosialisasi dengan memerlukan tiga proses sebagai berikut: dengan baik,

anak-anak harus menyukai orang dan aktivitas sosial, jika mereka berhasil

melakukan mereka akan dapat menyesuaikan diri dengan baik dan akan

diterima sebagai anggota kelompok.

Untuk memahami perkembangan sosial anak perlu dipahami teori-teori

perkembangan seperti teori Erikson karena pada anak-anak usia dini

perkembangan sosial tumbuh secara pesat.60 Berikut inidapat kita lihat tahap

perkembangan sosial berdasarkan teori Erikson:

Tabel 2. 2 Perkembangan Sosial Erik H Erikson61

Tahap Perkiraan Usia

Krisis Psikososial

Hubungan Penting

Penekanan Psikososial

I Lahir hingga 18 bulan

Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan

Orang yang bergantung pada ibu

Memperoleh Memberi sebagai balasan

II 18 bulan hingga 3 tahun

Otonomi vs. keraguan

Orang yang bergantung pada orangtua

Berpegang Membiarkan pergi

III 3 hingga 6 tahun

Inisiatif vs. Rasa bersalah

Keluarga dasar

Membuat (mengajar)

IV 6 hingga 12 tahun

Kerajinan vs. inferioritas

Tetangga, sekolah

Menyerupai (=bermain)

V 12 hingga 18 Identitas vs. Kelompok Membuat

59

Soegeng Santoso, Problematika Pendidikan dan Cara Pemecahannya, (Jakarta: Kreasi Pena

Gading, 2000), h. 27. 60

Eva L Essa. Introduction Early Childhood Education ( Australia: Thomson Delman Learning. 2002)

h. 356. 61

Robert E Slavin, op. cit., h. 65.

Page 76: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

59

tahun keterasingan sebaya dan teladan kepemimpinan

sesuatu Menyatukan segala sesuatu

VI Dewasa awal Keintiman vs. keterasingan

Mitra dalam persahabatan, seks, persaingan, kerja sama

Menjadi diri sendiri (atau tidak menjadi seseorang) Membagikan diri sendiri

VII Dewasa Pertengahan

Daya regenerasi vs. Peyerapan diri

Pembagian kerja dan rumah tangga bersama

Memberi perhatian

VIII Dewasa Akhir Integritas vs. keputusasaan

Umat manusia, jenis saya

Menjadi seseorang melalui masa lalu

Erik H Erikson mengungkapkan bahwa anak usia dini berada pada

tahap III dari delapan tahapan perkembangan, tahap inisiatif terhadap rasa

bersalah, anak-anak merasa lebih yakin bahwa mereka adalah diri mereka

sendiri, menurut Erik H Erikson62 pada masa kanak-kanak awal anak

menunjukan perilaku sebagai berikut:

Mereka mulai menemukan pribadi yang diinginkan. Secara intensif mereka: mengidentifikasikan kepada orangtuanya, yang hampir selalu kelihatan kuat dan cantik, meskipun sering tidak masuk akal, tidak sependapat, kadangkala membahayakan. Selama masa kanak-kanak awal anak-anak menggunakan keterampilan perseptual, motorik, kognitif, dan bahasa untuk melakukan sesuatu. Mereka memiliki kelebihan energi yang memungkinkan mereka melupakan kegagalan-kegagalannya dengan cepat dan mendekati area-area baru yang yang terlihat menarik,bahkan meskipun area-area itu terlihat berbahaya, tampa kekurangan energi dan rasa keterarahan yang

62

John W. Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 2012), h.

278.

Page 77: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

60

meningkat. Pada tahap ini dengan inisiatifnya sendiri, anak-anak dengan gembira bergerak menuju dunia sosial yang lebih luas. Inisiatif dan antusias mereka tidak hanya memberi reward, namun juga rasa bersalah yang dapat menurunkan penghargaan diri.

Kemampuan anak dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan

dengan kepercayaan diri dan kemandirian yang penuh ditunjukkan pada fase

Inisiatif ini. Maka dari itu, meskipun anak melakukan kesalahan dan

mengalami kegagalan ia akan mencoba kegiatan yang diinginkannya

hinggaberhasil pada pencapaian yang ingin diraihnya. Ketika anak merasa

bersalah, ia akan mengalami kondisi perasaan yang emosional terhadap

perilakunya yang salah atau tidak sesuai keinginannya.

Kemampuan yang ada dalam diri anak dapat berkembang dengan

pesat melalui berbagai aktivitas. Denganberbagai kegiatan bermain anak

seperti petualangan dan percobaan yang sederhana dan menyenangkannya.

Maka dari itu, orangtua berperan pentingdalammemfasilitasi lingkungan

sekitar anak yang dapat mengembangkan inisiatif anak secara optimal.

Dengan demikian, orangtua perlu memperhatikan hal-hal yang menyebabkan

gangguan yang menimbulkan bahaya sehingga dapat mengancam anak dari

berbagai kegiatan bermain yang dilakukannya.63Sedangkan George S.

Morison64 berpendapat bahwa perkembangan sosial dan emosionalanak

taman kanak-kanak atau prasekolah sebagai berikut:

63

Martini Jamaris, op. cit., h. 43. 64George S. Morison, Dasar-Dasar Pendidikan Anak usia Dini (PAUD), (Jakarta: Indeks, 2012), h. 254.

Page 78: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

61

Murid TK usia lima sampai enam tahun berada dalam tahap kerja keras lawan rendah diri dalam perkembangan sosial dan emosi menurut Erikson. Pada tahap ini murid TK terus belajar untuk mengatur emosi dan interaksi sosial mereka. Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan perkembangan sosial dan emosi positif murid TK adalah:

Berikan kesempatan bagi anak untuk ikut serta secara fisik dan mental dalam aktivitas yang mencakup pemecahan masalah dan aktivitas sosial dengan orang lain.

Ajarkan dan contohkan cara berteman dan menjaga pertemanan.

Contohkan emosi sosial dan emosi yang positif. Bacakan cerita dan bahas perasaan=perasaan seperti marah, bahagia, bersalah, dan bangga.

Berikan kesempatan pada anak untuk menjadi pemimpin dalam proyek dan aktivitas.

Beritahukan harapan Anda tentang sikap yang baik dan bahas dengan murid-murid Anda

Keadaan yang dapat membentuk perilakusosialanak meliputi: tindakan,

perasaan, kepercayaan, ingatandanpenarikankesimpulantentang orang lain.

Perilaku bermain dengan perilakusosialseseorangdapat saling

berhubungan. Berikut ini lima katagori yang

harusdiperhatikandalamperilakutersebut:

1. Inisiatif, terdiri dari memperkenalkan diri sendiri, memulai pembicaraan,

melakukan berbagai kegiatan bersama.

2. Bersikap menyenangkan, dengan berusaha menjadi orang yang

menyenangkan, ramah dan penuh perhatian.

3. Perilaku prososial,terdiri darisikap jujur dan sifat dapat dipercaya,

murah hati, berempati dan dapat bekerja sama.

Page 79: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

62

4. Menghargai diri sendiri dan orang lain, yaitu seperti menghargai orang

lain dan memilki kebiasaan yang baik,memilki sikap maupun

kepribadian positif, dan tidak mudah terpengaruh.

5. Memberi dukungan sosial.

Menurut Yuliani Nurani Sujiono65 Perkembangan sosial anak usia lima

sampai enam tahun adalah sebagai berikut:

Menyatakan gagasan yang kaku terhadap jenis kelamin.

Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yang pendek.

Sering bertengkar, tetapi dalam jangka waktu yang singkat.

Dapat berbagi dan mengambil giliran.

Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman di sekolah.

Mempertimbangkan setiap guru merupakan hal yang sangat penting.

Ingin menjadi yang nomor satu.

Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang kepunyaannya.

Pendidik juga berperan penting dalam membantu perkembangan sosial

anakmeliputi:memberi kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan

orang lain, mendukung interaksi anak baikdengan teman sebaya

maupunorang dewasa,dapat mengetahuidan menginterpretasikanpola

interaksi diantara anak-anak, dan menyediakan metode perilaku prososial

atau menolong orang lain dengan ikhlas serta sebagai pendidikmaupun

orang tua anak mengenali dan membantu menghargai emosi anak.

Teori-teori seperti yang diungapkan Erikson perlu dipelajari lebih

dalam agar dapat memahami perkembangan sosial anak,

karenaperkembangan sosial anak usia dini berkembangdengan cepat.

65

Yuliani Nurani Sujiono. op. cit., h. 66.

Page 80: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

63

Tindakansosialisasi merupakan dasar perilaku sosial yang terjadi pada bayi

dan mulai dibina hingga manusia tumbuh berkembang pada periode

selanjutnya.

Perkembangan sosial anak sangat berpengaruh dalam menciptakan

hubungan dengan orang lain, pola-pola perilaku dalam situasi sosial pada

masa anak-anak awal meliputi: kerja sama, persaingan, kemurahan hati,

hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empaty, ketergantungan, sikap

ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, dan meniru serta perilaku

berusaha untuk pencarian kedekatan seseorang dengan orang lain.

Emosi adalah suatu perasaan atau sikap yang merupakan paduan dari

gerakan fisiologis (misalnya detak jantung cepat) dan perilaku membuka

(misalnya senyum, menyeringai). Jika menyangkut emosi anak, akan

menimbulkan beberapa perasaan dramatik yang dapat diingat baikrasa takut

maupun senang luar biasa.66

Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap orang tua dan pendidik

menunjukkan adanya kecendrungan yang sama di seluruh dunia yaitu

kesulitan emosi yang dimiliki generasi sekarang lebih tinggi daripada

generasi sebelumnya. Yang terjadi padagenerasi sekarang lebih banyak

merasa kesepian dan pemurung, lebih beringasan, kurang memiliki sopan

santun, mudah cemas, gugup dan lebih impulsif. Mengingat kondisi yang

terjadi saat ini semakin kompleks sehingga dapat memberikan dampak yang

66

Kasina Ahmad. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia Dini ( Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional. 2005),h.65.

Page 81: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

64

kurang baik terhadap perkembangan sosial dan emosional anak, maka perlu

dipahami, dimilki dan diperhatikan oleh orang tua, pendidik maupun orang

dewasa.Keterampilan sosial dan emosional anak harus dipersiapkan sejak

usia dini,terutamadalam kemampuan mengenali, mengolah dan mengontrol

emosi sehingga dapat merespon setiap kondisi yang menstimulasi

munculnya emosi-emosi tersebut dengan baik.67

Sejakterlahir ke dunia kemampuan emosional untuk bereaksi sudah

ada pada dirisetiap anak, peran emosi sangat pentingbagi kehidupan anak,

sehingga emosi dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak68,

seperti:

a. Emosi menambah rasa nikmat bagi pengalaman sehari-hari b. Emosi bisa menyiapkan tubuh untuk melakukan berbagai tindakan c. Ketegangan emosi mengganggu dapat keterampilan motorik d. Emosi dapat membentuk suatu komunikasi e. Emosi mempengaruhi aktivitas mental f. Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial g. Emosi mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan h. Emosi mempengaruhi interaksi sosial i. Emosi memperlihatkan kesannya paada ekspresi wajah j. Emosi mempengaruhi suasana psikologis k. Reaksi emosional dapat menjadi kebiasaan jika dilakukan

berulang-ulang.

Peran pematangan dan peran belajar dapat mempengaruhi emosi,

meskipun kedua faktor ini sama-sama mempengaruhi emosi, akan tetapi

faktor belajar lebih penting dikarenakan faktor belajar bisa dikendalikan.

Metode belajar yang dapat menunjang perkembangan emosi sebagai berikut:

67

Ali Nugraha, Yeni Rachmawati. Metode Pengembangan Sosial Emosional (Universitas Terbuka:

2005), h.513. 68

Elizabet B Hurlock, op. cit., h. 211.

Page 82: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

65

a. Belajar secara coba dan ralat

b. Belajardengan cara meniru

c. Belajar dengan cara menyeimbangkandiri

d. Belajarmelaluipekondisian

e. Pelatihan

Pola emosi pada anak,setiap anak memiliki emosi yang berbeda-beda,

apalagi jika dibedakan dengan usia seseorang yang lebih tua atau dengan

orang dewasa, namun kita juga tidak perlu menuntut agar semua anak

memiliki pola emosi yang sama pada usia tertentu. Perbedaan individu tidak

bisa dihindari karena perbedaan tingkat pematangan dan kesempatan

belajarnya, berikut ini bentuk-bentuk emosi anak yaitu: rasa takut, canggung,

khawatir, cemas, marah dan cemburu serta rasaduka cita.

Sedangkan menurut Yuliani Nurani Sujiono69, bahwa perkembangan

emosi anak yang berusia limatahun sampai enam tahun sebagai berikut:

Dapat mengungkapkan perasaan.

Dapat mengendalikan segregasi dengan lebih baik.

Menyatakan sedikit perhatian ketika terpisah dariteman.

Meyatakan selera humor didalam lelucon, kata-kata omong kosong.

Belajar mengenai hal-hal yang benar dari hal-hal yang salah.

Mulai dapat menyatakanperasaan.

d) Perkembangan Aspek Kognitif

Menurut Piaget seperti yang dikutip Jamaris70, pengertian dari

perkembangan kognitif adalah:

69

Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h. 66.

Page 83: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

66

Perkembangan kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam otak pada waktu manusia sedang berfikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap dan sejalan dengan perkembangan fisik dan dan perkembangan saraf-saraf yang berada di dalam susunan saraf pusat atau otak. Teori utama yang menjelaskan perkembangan kognitif adalah teori yang di susun dan dikembangkan oleh Jean Piaget. Perkembangan kognitif menurut Piaget terbagi menjadi 4 tahap71,

yaitu: a. Sensorimotor, b. Praoperational, c. Konkrit Operasional, d. Formal

Operasional. Sedangkan anak usia dini berada pada tahap praoperasional,

tahap ini anak melakukan aktivitas tidak hanya berdasarkan stimulus dari

luar, ia sudah mampu melakukan aktivitas berdasarkan motivasi dari dalam.

Pada masa ini, anak memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu sangat

besar kemudian mengajukan berbagai pertanyaan seperti: apa, mengapa,

bagaimana, dimana, kapan. Selanjutnya kemampuan anak untuk mengetahui

alasan-alasan logis yang primitif seperti: mengapa kucing bisa berlaricepat

atau mengapa adik bisa lahir?. Piaget menyebut fase ini fase berfikir secara

intuitif artinya anak memiliki pengetahuan akan tetapi tidak tahu bagaimana ia

mengetahui hal tersebut72. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

70

Martini Jamaris, op. cit., h. 32. 71

Jeffrey Trawick. Early Childhood Development, A Multicultural Perspective (New Jersey: Merill

Prentice Hall. 2003), h.50.

72

Martini Jamaris, op. cit., h. 38.

Page 84: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

67

Tabel 2. 3

Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Perkiraan Usia Pencapaian Utama

Sensorimotor Lahir hingga 2 tahun Pembentukan konsep “ketetapan objek” dan kemajuan bertahap dari perilaku refleksi ke perilaku yang diarahkan tujuan.

Praoperasional 2 hingga 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk melambangkan objek di dunia ini. Pemikiran tetap egosentris dan terpusat.

Operasional Kongret 7 tahun hingga 11 Perbaikan kemampuan berfikir logis. Kemampuan-kemampuan baru meliputipenggunaan operasi yang dapat dibalik. Pemikiran tidak terpusat, dan pemecahan masalah kurang dibatasi oleh egosentrisme. Pemikiran abstrak tidak mungkin

Operasional Formal 11 tahun hingga dewasa

Pemikiran abstrak semata=mata simbolik dimungkinkan. Masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimenasi sistematik73

Menurut Vigotsky dalam Juanita V Copley, agar kognitif anak bisa

berkembang di dalam proses pembelajaran anak harus di hadapkan pada

73

Robert E. Slavin, op. cit., h. 46.

Page 85: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

68

perspektif kontekstual sehingga anak akan lebih mudah dalam memahami

sesuatu.74

Pengembangan kognitif ini dapat dilakukan oleh orangtua atau

pendidik, menurut Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono75,

pengembangan kognitif dapat dilakukan dengan bermain seperti yang

dikemukakan oleh:Catron dan Allen dalam Yuliani76

, sebagai berikut berikut:

Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak secara aktif terlibat dalam lingkungan, untuk bermain dan bekerjadalam menghasilkan suatu karya. Selama bermain anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain, serta mulai merasakan dunia mereka. Bermain menyediakan kerangka kerja untuk anak mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan. Bermain adalah awalan dari semua fungsi kognitif selanjutnya, oleh karenanya bermain sangat diperlukan dalam kehidupan anak-anak.

Yuliani Nurani Sujiono77mengemukakan beberapa perkembangan

kognitif yang terjadi pada usia lima tahun sampai enam tahun yaitu:

Menujukkan perhatian pada masa pertumbuhan.

Dapat menyusun objek dalam urutan yang tepat.

Dapat menggolongkan objek.

Melakukan berbagai hal dengan sengaja, lebih sedikit menuruti kata hati.

Seringkali kesulitan dalam membedakan antara khayalan dan kenyataan.

Mulai menggunakan bahasa dengan agresif, terutama dalam penggolongan.

Mulai menyadari tentang kesadaran mengenai gambaran dan kata-kata yang dapat menghadirkan benda nyata.

Menjadi tertarik dalam jumlah dan menulis huruf.

Mengetahui warna.

74

Juanita V copley. Mathematic In The Early Years (Texas: Library of Congress cataloging in

Publication Data. 1999) h.13 75

Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak

(Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 23. 76

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Indeks, 2009). h. 63. 77

Ibid, h. 67.

Page 86: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

69

Tidak secara spontan menggunakan latihan didalam tugas memori.

Dapat melakukan sampai dengan tiga perintah sekaligus.

Beberapa anak-anak mulai menggunakan angka, jumlah, ukuran.

Menurut Teori of Mind, Gelman menyatakan bahwa anak-anak kecil

sekalipun memiliki rasa ingin tahu mengenai hakekat dari pikiran manusia,

selanjutnya Harris, mengungkapkan bahwa anak usia dini sebagai pemikir yang

mencoba untuk menjelaskan, memprediksikan dan memahami pikiran, perasaannya

serta perasaan orang lain.78

Flavel berpendapat bahwa, saat berusia lima sampai tujuh tahunanak telah

memiliki suatu apresiasi yang mendalam terhadap proses berfikir dan tidak sekedar

memahami kondisi mental. Pada masa usia dini pertengahan hingga akhir anak-anak

memandang pikiran sebagai konstruktorpengetahuan atau pusat pemrosesan aktif.79

e) Perkembangan Aspek Moral

Proses belajar anak selalu berkaitan dengan perkembangan moral,

sehingga kualitas dari hasil perkembangan moral sangat tergantung pada

anak tersebut baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Anak-anak usia prasekolah atau pelajar Sekolah Dasar (4-7 tahun)

menurut Kohlberg dalam teorinya berada pada tingatan moral yang pertama

yaitu tingkat prakonvensional (preconventions) adalah level terbawah dari

perkembangan moral. Pada level ini anak tidak menunjukkan proses

78

John W Santrock. Life Span Development (Jakarta: Erlangga.2011), h.259. 79

Ibid., h. 261.

Page 87: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

70

penghayatan dari nilai-nilai moral. Penilaian moral dikontrol oleh hukuman

dan ganjaran dari lingkungan luar.80

Berikut ini akan dipaparkan tahap perkembangan moral Kohlberg

sebagai berikut:

Tabel 2. 4

Tahap-Tahap Penalaran Moral Kohlberg81

I.Tingkat Prakonvensional

II.Tingkat Konvensional

III.Tingkat Pascakonvensional

Aturan diletakkan oleh orang lain. Tahap.I: Orientasi Hukuman dan Ketaatan. Konsekuensi fisik tindakan menentukan kebaikan dan kebururukan. Tahap 2: Orientasi Relativis Instrumental. Apa yang benar adalah apa saja yang menmuaskan kebutuhan diri sendiri dan kadang-kadang kebutuhan orang-orang lain. Unsur-unsur keadilan dan ketimbal balikan ada, tetapi kebanyakan ditafsirkan dalam bentuk “Anda menggaruk punggung saya, saya akan menggaruk punggungmu”

Individu menganut aturan dan kadang-kadang akan menomor duakan kebutuhan sendiri dibelakang kebutuhan kelompok. Harapan keluarga, kelompok, atau bangsa dipandang bernilai pada dirinya, tanpa peduli konsekuensinya yang langsung dan tampak jelas. Tahap 3 : Orientasi “Anak Baik”. Perilaku yang baik adalah apa saja menyenangkan, membantu orang-orang lain dan disetujui oleh mereka. Seseorang mempeproleh persetujuan dengan bersikap “manis”. Tahap 4: orientasi “hukuman dan keteraturan”. Benar

Orang mendefinisikan nilai-nilainya sendiri dari sudut prinsip-prinsip etika yang telah mereka pilih untuk diikuti. Tahap 5: orientasi “Kontrak Sosial”. Apa yang benar ditentukan dari sudut hak-hak individu umum dan dari sudut standar yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat. Berbeda dari tahap 4, undang-undang tidak “beku”. Hal itu dapat diubah demi kebaikan masyarakat. Tahap 6: orientasi prinsip etika universal. Apa yang benar ditentukan oleh keputusan suara hati menurut priinsip prinsip etika yang dipilih pribadi. Prinsip-prinsip

80

John W Santrock.Psikologi Pendidikan Terjemahan Tri Wibowo (Jakarta:Kencana 2008), h.119. 81

Robert E. Slavin, op. cit., h. 73.

Page 88: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

71

berarti melakukan kewajiban, dengan memperlihatkan sikap hormat kepada orang yang berwenang, dan mempertahankan tatanan sosial tertentu pada dirinya.

ini adalah abstrak dan etis (seperti kaidah), bukan ketentuan moral spesifik (seperti sepuluh perintah Allah).

Menurut Piaget dalam perkembangan moral anak berlangsung

beberapa tahapan yang dapat diprediksi akan muncul pada diri anak yaitu

diantaranya penalaran moral yang sangat egosentris yang dimana dalam

penalaran ini lebih berada didalam tipe penalaran mora; berdasrkan system

keadilan dan berdasrkan kerja sama dan ketimbal balikan. Berikut ini

adalah table tahapan-tahapan perkembangan moral menurut Piaget:

Tabel 2. 5 Tahap Perkembangan Moral Piaget82

Moralitas Heteronom (Lebih Muda) Moralitas Otonom (Lebih Tua)

Didasarkan pada hubungan paksaan; misalnya, penerimaan atas aturan yang ditentukan oleh orang dewasa

Didasarkan pada hubungan kerja sama dan pengakuan bersama terhadap kesetaraan di antara individu-individu yang otonom, sebagaimana dalam hubungan antara orang-orang yang sejajar.

Terjamin dalam sikap realisme moral: Aturan dipandang sebagai ketentuan yang tidak fleksibal, asal dan wewenangnya dari luar, tidak terbuka pada negosiasi; dan benar hanya berarti ketaatan harafiah terhadap orang dewasa dan aturan.

Tercermin dalam sikap moral rasional: seperti aturan di gunakan sebagai kesepakatan bersama, bersifat terbuka, diterima secara sah oleh pihak pribadi dan persetujuan bersama dan bertindak sesuai dengan ketentuan kerja sama dan saling menghormati satu sama lain.

82

Robert E. Slavin, op. cit., h. 71.

Page 89: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

72

Kejahatan dilihat dari segi bentuk dan konsekuensi tindakan yang objektif; dimana keadilain di samakan dengan keputusan orang dewasa seperti hukuman yang sewenang-wenang dan kejam dilihat sesuat yang adil. sesuatu yang adil.

Kejahatan dipandang sebagai sesuatu yang terkait dengan maksud pelakunya; keadilan didefinisikan sebagai perlakuan yang sama mempertimbangkan kebutuhan individu; keadilan hukuman didefinisikan oleh kepantasannya pada pelanggaran.

Hukuman dilihat sebagai konsekuensi otomatis bagi pelanggaran, dan keadilan dilihat sebagai sesuatu yang melekat pada peraturan yang telah berlaku.

Hukuman dilihat sebagai sesuatu yang dipengaruhi maksud manusia.

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa:

Piaget menamai tahap pertama perkembangan moral sebagai moralitas heteronom; pada tahap pertama ini disebut sebagai tahap realism moral (moralitas paksaan). Dimana Heteronom adalah suatu sikap yang tunduk pada aturan yang diberikan oleh orang-orang lain. Pada periode ini,anak-anak mengikuti aturan yang diperintahkan oleh ornag tua atau orang dewasa baik aturan yang harus dilakukan maupun yang tidak oleh dilakukan. Pelanggaran aturan diyakini membawa hukuman otomatis. Keadilan dilihat sebagai sesuatu yang otomatis dan orang-orang yang jahat pada akhirnya akan di hukum.83

Saat mengembangkan teori ini, piaget melakukan observasi dan

mewawancari anak usia 4-12 tahun. Dimana observasi yang dilakukan

seperti melakukan pengamatan saat anak bermain, marbel, berusaha untuk

memecahkan suatu masalah sederhana dengan mengikuti aturan permainan

dan cara menggunakan suatu permainan. Dan juga bertanya kepada anak

83

Robert E. Slavin, op. cit., h. 70.

Page 90: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

73

tentang aturan etika, memberi mereka kuis tentang pencurian, kebohongan,

dan keadilan. Dari sini dia menyusun teori tahap perkembangan moral.84

Selain itu perkembangan moral terjadi dengan melakukan pendidikan

moral yang dimana didalam nya terdapat beberapa tahapan yaitu :

perspektif keadilan, perspektif perhatian, kurikulum tersembunyi, pendidikan

karakter, klarifikasi nilai-nilai, dan pendidikan moral kognitif, serta

pembelajaran pelayanan. Sedangkan Menurut Damon dalam Santrock85,

perkembangan moral sebagai berikut:

Perkembangan moral berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang interaksi yang adil antar orang. Pada tahap Aturan ini bisa dikaji dalam tiga domain: kognitif, behavior, dan emosional. Dalam domain kognitif, isu kuncinya adalah bagaimana murid bernalar atau memikirkan aturan untuk perilaku etis. Dalam domain behavioral, fokusnya adalah pada bagaimana murid berperilaku secara aktual, bukan pada moralitas dari pemikirannya. Dalam domain emosional, penekanannya adalah pada bagaimana murid merasakan secara moral. Misalnya, apakah mereka perasaan bersalah yang kuat dipakai untuk menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang tidak bermoral?. Apakah mereka menunjukkan empati kepada orang lain?.

Menurut John Dewey dalam Santrock86, pendidikan moral dapat

dilaksanakan dengan kurikulum tersembunyi sebagai berikut:

Ketika sekolah tidak memberikan pelajaran khusus untuk pendidikan moral, sekolah memberikan pendidikan moral melalui “kurikulum tersembunyi.” Kurikulum tersembunyi diberikan melalui atmosfer moral yang menjadi bagian dari setiap sekolah. Susana moral diciptakan dengan adanya aturan sekolah dan aturan kelas, oreantasi moral yang diberikan guru dan administrator sekolah, selain itu teks ada juga dari teks materi pelajaran. Pada pengembangan moral ini guru bersikap sebagai model perilaku etis dan tak etis bagi anak. Aturan kelas dan hubungan kawan sebaya di sekolah berfungsi sebagai alat penyebar

84

John W. Santrock, op. cit., h. 117. 85

Ibid., h. 116. 86

Ibid., h. 121.

Page 91: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

74

sikap terhadap penipuan, bohong, pencurian, dan sebagainya. Melalui aturan dan regulasi, administrasi sekolah memasukkan sistem nilai ke sekolah. Menurut Nucci dalam Santrock87, pendidikan karakter dapat mendidik

moral anak sebagai berikut:

Pendidikan karakter adalah pendekatan langsung pada pendidikan moral, yakni mengajari murid dengan pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan tindakan tak bermoral dan membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Seperti saat terdapat anak yang beperilaku berbohon, mencuri, menipu adalah suatu sikap mral yang keliru oleh karena itu murid wajid mendapat kan soal-soal atau penggarahan dari guru melalau pembelajaran saat disekolah.

Menurut Bennett dalam Santrock88, setiap sekolah harus mempu nyai

aturan moral yang jelas yang dikomunikasikan dengan jelas kepada murid.

Setiap pelanggaran akan diberi sanksi.

1. Anak Usia Dini

Menurut Berk dalam Sujiono89, anak usia dini adalah sosok individu

yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan

fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang

usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan

dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang

perkembangan hidup manusia. Dalam mengembangakan perkembangan

pada anak suia dini harus memperhatikan karateristik yang dimiliki setiap

tahapan perkembangan pada anak.

87

Ibid., h. 121. 88

Ibid, h. 121 89

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Indeks, 2009), h.6.

Page 92: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

75

Berdasarkan undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis

pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini

diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan

merupakan persyaratan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Anak Taman Kanak-Kanak termasuk anak usia dini yang berusia

empat sampai enam tahun merupakan masa golden ages yang harus

memiliki fundasi awal dalam menanamkan nilai-nilia pada setiap

perkembangan anak guna untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik

kedepannya. Biasanya anak akan memperoleh pengalaman dari lingkungan,

termasuk dalam memberikan stimulus yang dilakukan oleh orang tua atau

orang dewasa akan mempengaruhi kehidupan anak dimasa yang akan

dating. Oleh karena itu, orang tua harus selalu memfasilitasi anak pada masa

tumbuh dan kembangnya seperti memberikan kegiatan pendidikan dan

pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak.

Hal ini dikuatkan dengan peraturan dalam Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14

menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak semenjak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

Page 93: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

76

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.90 Selanjutnya

menurut Trianto91, hakikat pendidikan anak usia dini adalah sebagai berikut:

Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar di sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamen dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah the golden ages atau periode keemasan keemasan. Pada masa golden ages ini Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan pada masa dini, dimana dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak akan lebih cepat. Dimana konsep yang digunakan pada masa dini yaitu masa eksplorasi, masa identifikasi/ imitasi, masa peka dan masa bermain, pada masa ini lah rasa ingin tahu anak akan cepat berkembangan dimana semua potensi anak berkembang paling cepat.

a). Cara Belajar Anak Usia Dini

Bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan anak

secara sendirian atau berkelompok dengan menggunakan alat atau tidak

untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, bermain ada yang dapat dilakukan

secara sendiri dan ada pula yang dapat dilakukan secara berkelompok

sesuai kecepatannya sendiri maka ia melatih kemampuannya.92

Bagi anak bermain adalah suatu kegiatan yang mengasyikkan,

dimana saat anak bermian semua aspek-aspek perkembangan anak dapat

tercapai dan terwujud. Karena bermain adalah hal utama dalam melakukan

latihan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak

dan setiap kegiatan yang dilakukan menimbulkan kesenangan, tanpa

90

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, ayat 14. 91

Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia

Kelas awal SD/MI (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 6. 92

Conny R Semiawan. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar (Jakarta: PT Indeks

2008) h.20

Page 94: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

77

mempertimbangkan hasil akhir, serta bermain dilakukan secara sukarela dan

tidak ada paksaan atau tekanan dari luar, bermain dapat dilakukan dengan

atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau

memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan

imajinasi pada anak. Seperti pendapat Wolfgang dalam Sujiono93, metoda

bermain memberikan kebebasan pada anak-anak untuk berbuat sesuatu

keinginan sehingga dari perilaku anak tersebutlah akan lahir kurikulum

secara alamiah. Contoh perilaku tersebut adalah saat anak bermain masak-

masakan, membuat menara balok, mengambar, kegiatan serupa lainnya.

Dalam anak usia dini kegiatan bermain terdiri dari beberapa jenis

yaitu: bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan bermian dengan

terarah. Selain itu kegiatan bermain juga bisa di lakukan dengan pembagian

bermain dimana dlaam kegiatan ini dilakukan dengan jumlah anak, seperti

anak bermain sendiri, bermain berdua, bermain dalam kelompok besar.

Bentuk-bentuk bermain tersebut dapat diterapkan dalam pendidikan di TK

seperti sebagai kegiatan belajar, bermain terdiri atas tanggapan yang

terpenting sekedar untuk kesenangan fungsional. kegiatan yang tidak

mempunyai peraturan lain kcecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak

ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar. Sementara menurut

kesibukan yang dipilih sendiri tanpa tujuan.

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi

kesenangan. Kegiata belajar dan mengarah ke senangan bisa dikatakan

93

Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono. op.cit., h. 73.

Page 95: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

78

juga sebagai bermain . dimana kegiatan ini bisa dilakkan secara sendiri,

kelompok, menggunakan alat atau tidak dan dilakukan dengan rasa puas,

gembira dan senang tanpa harus melihat hasil akhirnya. Pada berbagai

situasi dan tempat selalu saja anak menyempatkan untuk menggunakannya

sebagai arena bermain dan permainan.

Kegiatan belajar di TK lebih banyak dilakukan dengan bermain. Oleh

karena itu suasana di TK di desain sedemikian rupa seperti dalam arenea

bermain, seperti dalam melakukan penataan warna, gambar, peralatan

mainan. Bermain diartikan oleh banyak ahli dengan berbagai cara. Anak

mempunyai energi berlebih karena terbebas dari segala macam tekanan,

baik tekanan ekonomis maupun sosial, sehingga mengungkapkan energinya

dalam bermain. Menurut Yuliani, melalui bermain dapat:94

a. Melalui kegiatan bermain, seorang anak menyiapkan diri untuk

hidupnya kelak jika telah dewasa. Misalnya, dengan bermain peran

anak menyiapkan apa saja yang digunakan untuk melakukan peran

nya (seperti menjadi polisi anak menggunakan baju polisi, membawa

pistol, dan berperan akan menangkap penjahat)

b. Melalui bermain anak melewati tahap-tahap perkembangan yang

sama dari perkembangan sejarah umat manusia. Kegiatan-kegiatan

seperti lari, melempar, memanjat, dan melompat

94

Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono. op. cit., hh. 140-163.

Page 96: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

79

c. Anak bermain (berekreasi) untuk memebangun kembali energi yang

telah hilang. Bermain merupakan medium untuk menyegarkan badan

kembali (revitalisasi) setelah bekerja berjam-jam.

d. Melalui kegiatan bermain, anak memuaskan keinginan-keinginannya

yang terpendam atau tertekan. Dengan bermain anak seperti mencari

kompensasi untuk apa yang tidak ia peroleh dalam kehidupan nyata,

untuk keinginan-keinginan yang tidak mendapat pemuasan.

e. Bermain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan

dan emosi-emosinya, yang dalam realitas tidak dapat

diungkapkannya.

f. Kepribadian terus berkembang dan untuk pertumbuhan yang normal,

perlu ada rangsangan (stimulus), dan bermain memberikan stimulus ini

untuk pertumbuhan.

Bermain merupakan suatu aktivitas yang membantu anak mencapai

perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.

Oleh karena itu bermain sangat diperlukan untk memacu mengembangkan

seluruh potensi anak melalui perkembangan-perkembangan yang ada pada

anak. Bermain merupakan cara yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar

TK sekaligus ditetapkan sebagai suatu metode pengajaran.

Page 97: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

80

Dalam kegiatan pembelajaran melalui bermain anak memilih sendiri

jenis dan bentuk permainan dari tempat dan situasi yang dihadapi. Dimana

anak akan merasa senang dengan aktivitasnya dan akan memperoleh

berbagai pengalaman yang dapat mengembangkan berbagai potensi

perkembnagan yang dimiliki anak. Belajar sambil bermain akan memberikan

kesempatan anak ekspolrasi, memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan

sendiri, mempraktekan dan memperoleh berbagai macam konsep yang

sangat banyak. Dari hal ini dapat dilihat anak bahawa anak telah melakukan

pembelajaran disekolah.

Bermain bagi anak berumur 4 sampai 7 tahun adalah conditio sine qua

non, bila mau tumbuh secara sehat mental. Dan bahkan sampai umur 13

tahun atau 14 tahun bermain sangat penting bagi anak. Begitu besar manfaat

bermain bagi anak,sehingga banyak ahli yang mencermati bermain dalam

dunia anak. Bermain satu situasi dan kondisi yang sangat berarti bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Akan membantu perkembangan

anak seperti perkembangan fisik, emosional, kognitif dan sosial.95

Anak-anak akan belajar melalui bermain. Dimana Pengalaman

bermain dapat diperoleh melalui bermacam materi, objek, dengan anak-anak

yang lain, dan melalui orang dewasa.

Berdasarkan uraian di atas, metode bermain adalah hal yang memberi

sumbangan yang berarti bagi perkembangan belajar anak. Artinya tidak

95

The Creative Center for Childhood. Beyond Centers and Circle Time ( Florida:Research and

Training Inc. 2005) h.1

Page 98: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

81

diragukan lagi bahwa bermain dapat digunakan sebagai salah satu metode

pembelajaran. Oelh karena itu, guru dpaat menggunakan metode bermain

sebagai kegiatan pelaksanaan program TK.

Bermain dapat diidentifikasi dari jenisnya, yaitu bermain eksploratif,

konstruktif, destruktif dan kreatif. Selain itu bermain dapat dilihat dari

pembaigian kegiatan yang digemari anak, seperti bermain bebas dan

spontan, bermain oura-pura, bermain membangun dan menyusun dan

bertanding atau berolahraga. Adapun Mengenali bermain dari bentuknya,

yaitu bermain sosial, bermain dengan benda, dan bermain sosio-dramatik.

Ketiganya melihat bermain dengan cara yang berbeda, namun pada

dasarnya ketiganya menekankan bahwa bermain merupakan suatu cara

belajar yang membuat anak senang dan mau melakukannya. Selain itu, perlu

kita pahami bahwa bentuk dan jenis bermain yang manapun dapat digunakan

sebagai metode dalam kegiatan di TK.

Bermain sebagai suatu metode dalam kegiatan pelaksanaan program

di TK tidak terlepas dari komponen penilaian, peran guru dalam bermain

adalah sebagai pengamat, melakukan elaborasi, sebagai model, membuat

perencanaan, dan melakukan evaluasi. Pada komponen penilaian yang

dimaksud bertujuan agar mengetahui apakah kegiatan bermain yang

dilakukan ini dapat meningkatkan perkembangan anak dan memenuhi

kebutuhan. Apakah melalui kegiatan bermain anak belajar sesuatu yang

diperlukan untuk perkembangannya. Apakah bermain menyentuh

perkembangan aspek fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosi serta moral

Page 99: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

82

dan nilai agama. Penilaian akan menggambarkan efektivitas kegiatan

bermain secara keseluruhan.

Dalam penilaian bermain menuntun guru untuk menjadi cermat dan

teliti. Seperti guru akan telibat dalam permainan sebagai model dan

berelaborasi dengan anak ataupun alat bermain. Guru dapat terlibat

sepenuhnya atau sebagian saja. Dalam situasi seperti itu guru tetap saja

harus melakukan penilaian.

Penilaian sebagai suatu komponen pembelajaran dapat saja dilakukan

di awal, tengah,atau saat selesai. Sebelum kegiatan bermain dimulai, guru

harus menetapkan metode dan alat penilaian yang akan digunakan dalam

kegiatan pelaksanaan program yang ada di TK.

Kegiatan pelaksanaan program TK dapat dilakukan di kelas dan di luar

kelas. Selain itu, pada saat jam istirahat dapat juga terjadi kegiatan belajar

dalam bentuk yang tidak direncanakan. Bermain terjadi pada kedua saat itu,

terutama pada saat jam istirahat.

Pada saat bermain terutama dalam rangka kegiatan belajar, guru

sudah pasti harus melakukan penilaian. Sesuai dengan pendapat Martini

Jamaris, bahwa penilaian secara langsung akan melibatkan kegiatan–

kegiatan dalam mempertimbangkan objek-objek yang akan dinilai.

Oleh sebab itu penilaian memerlukan informasi tentang objek yang

dinilai.96 Pada saat istirahat, guru melakukan penilaian disaat anak mulai

96

Martini Jamaris, Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Penamamas Murni:

2010), h. 323.

Page 100: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

83

bermain bebas diluar maupun didalam ruangan, guru dapat melihat hal apa

saja yang menonjol dari anak.

b). Belajar Melalui Bermain

Pembelajaran anak usia dini menggunakan prinsip belaja melalui,

bermain . Pembelajaran disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan,

gembira, dan demokratis sehingga menarik anak untuk terlibat dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Anak tidak duduk tenang mendengarkan ceramah

gurunya, tetapi mereka aktif berinteraksi dengan berbagai benda dan orang

di lingkungannya, baik secara fisik maupun mental. Bermain membutuhkan

orang lain untuk berinteraksi, bekerjasama, memberikan kontribusi,

dukungan, memperhatikan nilai-nilai. Contohnya bermain dalam tim atau

kelompok.97

Kegiatan di sekolah merupakan belajar sambil bermain. Esensi

bermain meliputi perasaan menyenangkan, merdeka, bebas memilih, dan

merangsang anak terlibat aktif. Jadi prinsip bermain sambil belajar

mengandung arti bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus menyenangkan,

gembira, aktif, dan demokratis. Sering prinsip ini disalah artikan dimana

kegiatan di sekolah isinya hanya bermain-main saja tanpa tujuan yang jelas,

atau setelah belajar anak bebas bermain. Kegiatan disekolah dibuat untuk

memungkinkan anak belajar. Setiap kegiatan harus mencerminkan jiwa

bermain, yaitu senang, merdeka, dan demokratis. Permainan baik untuk

97

Sue Robson. Education In Early Childhood, First Things First (London: David Fulton Publishers.

2008), h. 48.

Page 101: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

84

membelajarkan anak, tetapi permainan tersebut harus diberi muatan

pembelajaran. Secara umum belajar melalui bermain menurut Suyadi98

bermain meliputi:

1. Motivasi, yaitu anak ikut bermain berdasarkan keinginannya sendiri.

2. Aktif, anak melakukan berbagai kegiatan, baik fisik maupun mental.

3. Anak dapat melakukan apa saja yang diinginkan, terlepas dari

realitas, seperti berpura-pura terbang, mengendarai mobil atau kapal

terbang, serta jadi superman.

4. Mengutamakan belajar walaupun tidak memiliki tujuan yang ditetapkan

sebelumnya. Misalnya anak bermain dengan huruf pada papan magnetik.

tidak memiliki tujuan untuk belajar mengenal huruf. Jika kemudian

setelah bermain, anak mampu mengembangkan kosa kata.

Bagi setiap anak, partisipasi lebih penting dari pada tujuan bermain.

Bagi anak, benda apa saja dapat dijadikan permainan. Batu, kertas, kayu

atau benda lain dapat dijadikan bahan mainan bagi anak. Pada saat bermain

anak berinteraksi dengan suatu objek, secara sadar atau tidak sadar belajar

sifat-sifat dari objek tersebut. Oleh karenanya itu pentingnya objek nyata

untuk belajar pada anak usia dini. Dari kegiatan bermain anak memperoleh

informasi dari interaksinya dengan orang disekitar, ia akan mengetahui hal-

hal baru yang belum ia ketahui sebelumnya. Struktur pengetahuan inilah

yang kemudian menjadi dasar untuk berpikir.

98

Suyadi, Psikologi Belajar PAUD Pendidikan Anak usia Dini, (Jokyakarta: pedagogia. 2010), hh.

284-321.

Page 102: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

85

Di samping bermain dengan benda, anak juga dapat bermain peran

dengan teman. Pada saat bermain peran, anak dapat memodelkan berbagai

karakter. Anak dapat berperan sebagai penjual dan pembeli, guru dan siswa,

orangtua dan anak. Anak belajar berbagai karakter sosial. Oleh karena itu

bermain potensial untuk mengembangkan aspek-aspek sosial.

Mengingat begitu pentingnya peranan bermain bagi anak usia dini,

aktivitas bermain yang begitu dominan, banyak yang menganggap kegiatan

bermain akan memberikan nilai positif dan perlu dilakukan oleh anak.99

Permainan biasanya memiliki aturan. Bermain sepakbola ada

aturannya, misalnya bola masuk gawang disebut gol. Anak belajar mengenal

dan mematuhi aturan saat bermain. Mengenal dan mematuhi aturan adalah

bagian dari pendidikan moral. Oleh karena itu bermain mengembangkan

aspek moral anak.

Pada saat bermain, anak juga bebas mengekspresikan perasaannya,

seperti rasa gembira, marah, dan puas. Tidak jarang anak-anak berteriak-

teriak dan tertawa keras saat bermain, ini dapat mengembangkan aspek

emosional anak. Adakalanya pasangan bermainnya marah, tidak setuju, atau

ngambek. Anak belajar memahami perasaan, emosi, dan pendapat orang

lain, ini dapat mengembangkan sikap sosial pada anak. Seiring dengan

kegiatan bermain maka aspek perkembangan anak akan berkembang.

99

Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Jakarta; Departemen Pendidikan

Nasional.2005) h. 75

Page 103: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

86

Seorang pendidik taman kanak-kanak harus kreatif dan mampu

melihat serta memanfaatkan alatt di sekitar umtuk dijadikan alat untuk

bermain anak. Lingkungan sekitar menyediakan obyek belajar yang tak

terhingga. Melalui obyek tersebut siswa dapat belajar berbagai hal. Siswa

dapat mengumpulkan biji-bijian, mengelompokkannya, lalu membuat kalung

dari biji-bijian. Tentu dalam pembuatan kalung anak dapat menggunakan

suatu pola (pattern) dan menggunakan bilangan untuk menghitung biji-biji

tersebut. Siswa dapat pula mengambil contoh daun-daun kering, lalu

membuat tiruannya dengan cara mencontoh atau meniru, membuat stempel

dari batang keladi atau memulas (memberi warna). Hasilnya dapat digunting

dan dibuat pohon baru dalam buku dengan beragam bentuk daun yang diberi

nama sesuai nama pohon aslinya.

c). Pengaruh Bermain Bagi Perkembangan Anak

Setiap anak selalu ingin bermain. Hampir sepanjang waktu dapat ia

gunakan untuk bermain. Bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku

yang dilakukan anak secara sendirian atau berkelompok dengan

menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu.100

Para Peneliti menemukan nilai-nilai dari suatu permainan yang meliputi

dapat mengembangkan nilai-nilai seperti : bahasa, sosial-emosi, kognitif,

dan fisik, serta moral.101

Pada usia anak-anak sangat, didominasi oleh kegiatan bermain, ini harus

100

Anita Yus.Penilaian Perkembangan Anak Taman Kanak Kanak (Jakarta: Depdiknas, 2005), h. 23. 101

Sandra J Stone. Playing A Kids Curriculum. (USA: Harper Collin Publshers. 1993). h. 4.

Page 104: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

87

dikondisikan dan difasilitasi, karena dalam bermain banyak aspek

perkembangan yang ikut tumbuh dan berkembang, seperti yang

dikemukakan oleh Hurlock 102 sebagai berikut:

1. Perkembangan fisik

Bermain aktif penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan

melatih seluruh bagian tubuhnya. Juga berfungsi untuk menyalurkan

tenaga yang berlebihan, apabila terpendam terus akan membuat anak

tegang, gelisah, dan mudah tersinggung.

2. Dorongan Berkomunikasi

Agar dapat bermain dengan baik bersama anak yang lain, anak harus

belajar berkomunikasi dalam arti mereka dapat mengerti dan

sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan

oleh anak lain.

3. Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam

Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan

yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku

mereka.

4. Penyaluran Bagi Kebutuhan dan Keinginan

Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara nyata

seringkali dapat dipenuhi dengan bermain.

5. Sumber Belajar

102

Elizabeth B Hurlock. Perkembangan Anak, edisi 6 (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1978), h.113.

Page 105: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

88

Bermain memberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal,

melalui buku, televisi, atau mejelajah lingkungan, yang tidak diperoleh

anak dari belajar di rumah dan disekolah.

Selain itu dengan bermain menurut Hurlock dapat mengembangkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Rangsangan bagi kreativitas

Melalui eksperimen dalam bermain, anak menemukan bahwa dalam

merancang sesuatu yang baru dan brbeda dapat menimbulkan

kepuassan.

2. Belajar Bermasyarakat

Dengan bermain bersama anak lain, mereka belajar bagaimana

membentuk hubungan sosial dan bagaimana menghadapi dan

memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan tersebut.

3. Perkembangan Wawasan Diri

Dengan bermain anak mengetahui tringkat kemampuannya,

dibandingkan denganteman-teman sepermainannya. Ini

memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep dirinya

dengan lebih pasti dan nyata.

4. Standar Moral

Walaupun anak belajar di rumah dan di sekolah sesuatu yang

dianggap baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar

moral paling teguh selain dalam kelompok bermain.

Page 106: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

89

5. Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin., artinya anak

belajar di rumah mengenal apa saja jenis kelamin yang disetujui akan

tetapi juga mereka harus menyadari bahwa mereka juga harus

menerimanya bila ingin menjadi anggota kelompok bermain.

6. Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan. Artinya anak belajar

berkerjasama, murah hati, jujur, sportif dan disukai orang103.

Sedangkan menurut Catron, melalui bermain dapat

mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini104:

1. Emosi: melalui bermain anak dapat menerima berekspresi dan

mengatasi masalah dengan cara yang positif, mengenal diri sendiri

dan mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.

2. Sosial: mengembangkan kemampuan bersosiasilasi, memperluas

empati, mengurangi sikap egosentris, menumbuhkan dan

meningkatkan rasa sosialisasi, belajar berperilaku prososial seperti

menunggu giliran, kerjasama saling membantu dan berbagi.

3. Bahasa: memperluas kosa kata, mengembangkan daya penerimaan

serta pengekspresian, berinteraksi dengan anak-anak lain, orang

dewasa pada situasi bermain, mengembangkan bahasa reseptif atau

penerimaan kemudian bahasa ekspresif, komunikasi verbal dan

memahami bahasa dalam berbicara serta komunikasi non verbal.

103

Elizabeth B Hurlock. Perkembangan Anak, edisi 6 (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1978), h. 323. 104

Catron, Allen. Early Childhood Curriculum,: A Creative Play Model. (New Jersey: Meryl Publish.

1999), hh. 215-286.

Page 107: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

90

4. Kognitif: bermain dapat mengembangkan pemahaman tentang diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

5. Motorik: bermain dapat memberikan kesempatan yang luas untuk

bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan, aktivitas sensori

motor.

2. Pendekatan Tematik

Menurut Kostelknik dalam Sujiono105 pembelajaran tematik merupakan

suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang

pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada

anak. Perencanaan tema dalam proses pembelajaran di sekolah Sangat

penting, karena merupakan berisi jaringan-jaringan dalam tema yang ditata

secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap

Jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2. sehingga

terarah dan tidak tumpang tindih.

Pembelajaran tematik diterapkan pada anak usia dini karena pada

umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan

(holistik). Perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan fisik,

mental, sosial, emosional, sehingga dalam kegiatan pembelajarannya pun

105

Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h. 111.

Page 108: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

91

kesemua aspek perkembangan tersebut harus distimulus secara bersamaan

atau terintegrasi satu sama lainnya.106

1). PengertianTema

Tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai

konsep kepada anak didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan

dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh,

memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat

pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran dengan tematik merupakan

suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang

pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada

anak, keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek kurikulum,

aspek proses, atau aspek waktu dan aspek pembelajarannya.107

Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai

konsep secara mudah dan jelas.

2). Prinsip Tema

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

mengembangkan tema:

1. Menyediakan kesempatan pada anak untuk terlibat langsung

dengan objek yang sesungguhnya.

106

Yuliani Nurani Sujono, Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak

(Jakarta: PT indeks, 2010), h. 26. 107

Ibid, h. 126.

Page 109: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

92

2. Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak

3. Membangun kegiatan dari minat anak dan membantu anak

membangun pengetahuan baru.

4. Memberikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk

mengembangkan seluruh aspek perkembangan.

5. Mengakomodasi kebutuhan anak untuk bergerak secara fisik

maupun berinteraksi sosial.

6. Menumbuhkan sikap kemandirian sehingga mampu

mengembangkan konsep diri yang positif.

7. Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk

menterjemahkan pengalaman kepada pemahaman.

8. Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di

rumah yang dapat dibawa anak ke kelas.

9. Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga anak.108

Pemilihan tema hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut.

1). Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari yang terdekat

dengan kehidupan anak kepada tema yang semakin jauh

dari kehidupan anak.

2). Kesederhanaan, tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang

sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi anak.

108

Marjorie J. Kostelnik et. al., Teaching Young Children Using Themes (Glenview, Ilinois:

GoodYeear Book, 1991), h. 6.

Page 110: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

93

3). Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang

menarik minat anak kepada tema-tema yang kurang

menarik minat anak.

4). Keinsidentalan, artinya peristiwa atau kejadian di sekitar anak (sekolah)

yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung

hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun

tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu.

3). Pengertian Pembelajaran Tematik

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak

belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan

pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan

Pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu

yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema

adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan

Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di

antaranya:

1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,

2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;

3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;

Page 111: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

94

4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan

matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;

5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas;

6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi

nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata

pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;

7) Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

secara tematik dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam tiga

pertemuan, waktu selebihnya gunakan untuk remedial, pemantapan atau

pengayaan.109

4). Landasan Pembelajaran Tematik

Landasan filosofis yang mencakupi pembelajaran tematik yang

dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu:

(1) progresivisme.

Aliran progresivisme memandang pada proses pembelajaran yang

ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan,

suasana yang alamiah (natural), serta memperhatikan pengalaman siswa.

(2) konstruktivisme

109

Martini Jamaris. Perkembangan Dan PengembanganAnak Usia Dini Taman Kanak-Kanak.

Pedoman Bagi Orangtua dan Guru. (Jakarta: Grasindo. 2006), h. 3.

Page 112: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

95

Aliran konstruktivisme yang melalui pengalaman langsung pada siswa

(direct experiences) sebagai sumber dalam pembelajaran. Menurut aliran

ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia

belajar pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena,

pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat disampaikan

melaluiseorang guru begitu saja kepada siswa, tetapi harus dipraktekan

sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang

sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus.

Keaktifan siswa yang diwujudkan melalui rasa ingin tahunya sangat

berperan dalam perkembangan pengetahuannya.

(3) humanisme

Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,

potensinya, dan motivasi yang dimilikinya oleh seorang siswa.

Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan

dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi

perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi

pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan

kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi

belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran

tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus

mempelajarinya.

Page 113: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

96

Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik yang berkaitan pada

kebijakan atau peraturan yangmendukung pelaksanaan pembelajaran

tematik di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut tercantum pada UU No.

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap

anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan

pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

5). Arti Penting Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh pengalaman langsung

dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang

dipelajarinya untuk itu lebih menekankanpada keterlibatan siswa dalam

proses belajar secara aktif. Melalui pengalaman langsung pada siswa akan

memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya

dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori

para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa

pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan

perkembangan anak.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep

memprektekan. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur

Page 114: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

97

konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. untuk itu, guru

perlu merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

kebermaknaan belajar siswa. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang

dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh

keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan

pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena

sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala

sesuatu sebagai satu keutuhan.

menurut Sujiono110ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain: 1)

Berpusat pada anak, artinyapengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2)

Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar akan lebih

bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan

lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5)

Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6)

Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Untuk memperoleh beberapa manfaat dari pelaksanaan pembelajaran

yang memanfaatkan tema yaitu: 1) Dengan menggabungkan beberapa

110

Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan jamak,

(Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 126.

Page 115: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

98

kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi

penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan

dihilangkan. 2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,

bukan tujuan akhir. 3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan

mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-

pecah. 4)Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

konsep akan semakin baik dan meningkat.111

6). Karakteristik Pembelajaran Tematik

Di sekolah Taman Kanak-kanakproses pembelajaranpembelajaran

tematik memiliki karakteristik yang di jelaskan oleh Dewey dalam Kostelnik

menggambarkan bahwa: Kurikulum haruslah berhubungan dengan

pengalaman dalam kehidupan nyata, dan dalam mengembangkan tema,

guru harus menseleksi topik-topik yang relevan dan juga harus menarik bagi

anak-anak dan selanjutnya harus dapat mengembangkan ide-ide sentral112,

untuk jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini

sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak

111

Ibid., hh. 126-127. 112

Konstelnik.Teaching Young Children Using Themes : Age 2 to 6Michigan State University: Harper

Collin Publishers, 1991), h.2.

Page 116: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

99

berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan

kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada

siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa

dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk

memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi

tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan

tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa

mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini

diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan

keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

Page 117: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

100

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

7). Langkah Pengembangan dan Pemilihan Tema

Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru sebaiknya

mengembangkan tema seperti: mengidentifikasi tema yang sesuai dengan

hasil belajar dan indikator dalam kurikulum, menata dan mengurutkan

tema berdasarkan prinsip-prinsippemilihan tema, dan menjabarkan tema

ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema tidak terlalu luas serta memilih

sub tema yang sesuai.Berikut ini dipaparkan sejumlah langkah

pengembangan tema:

1. Menentukan tema besar yang akan menjadi fokus utama untuk satu

tahun, misalnya tema besar “Aku”.

2. Membuat Model Keterpaduan Tema satu tahun, dengan

menggunakan prinsip dari tema yang terdekat dengan anak, kongkrit

dan sederhana, misalnya tema Aku dan Identitasku.

3. Menuangkan tema sub tema yang mungkin untiuk berhubungan

dengan Tema aku tersebut.

4. Jumlah sub tema yang dihubungkan tergantung kebutuhan, keluasan

cakrawala pengetahuan yang dimiliki guru, misalnya satu tahun dapat

dikembangkan 5-10 sub tema bahkan dapat 5 atau lebih dari 10.

Page 118: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

101

5. Urutkan sub-sub tema pada point 3 di atas dari yang terdekat, mudah

dikenali anak atau berdasarkan pertimbangan kebutuhan untuk segera

dibelajarkan kepada anak.

6. Kemudian masing-masing sub tema dijabarkan lagi sehingga setiap

sub tema memiliki cabang pengetahuan yang membangunnya.

Misalnya pengembangan sub tema Aku dan Sekolahku.

7. Kembangkan semua sub tema yang telah ditentukan pada butir 3

sangat dianjurkan saat mengembangkan tema dilakukan melalui curah

pendapat (brainstorming) dengan rekan sejawat atau ahli materi

(pakar)

8. Setelah semua sub tema dikembangkan, kemudian adakan

pembagian dalam satu tahun, satu semester.

9. Pembagian tema dan jumlah minggu yang digunakan sangat

tergantung kepada keluasan tema tersebut.113

Berikut ini disajikan contoh-contoh tema:114

113Yuliani Nurani Sujono, Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak

(Jakarta: PT indeks, 2010), hh.127-128. 114

Anonim. Kurikulum TK (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2004). h.8.

Page 119: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

102

Tabel 2.1 Tema Semester 1 di TK

No. Tema AlokasiWaktu

1 Diri Sendiri (Aku dan Panca Indera) 3 minggu

2 Lingkunganku (Keluargaku, Rumah,

danSekolah)

A minggu

3 Kebutuhanku (Makanan, Minuman.Pakaian,

Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan)

4 minggu

4 Binatang 3 minggu

5 Tanaman 3 minqqu

JUMLAH 17 minggu

Tabel 2.2 Tema Semester 2 di TK

No. Tema AlokasiWaktu

1 Rekreasi (Kendaraan, Pesisir,

danPegunungan)

4 minggu

2 Pekerjaan 3 minggu

3 Air, udara, danapi 2 minggu

4 Alatkomunikasi 2 minggu

5 Tanahairku (Negaraku, Kehidupan di kota dan

didesa)

3 minggu

6 Alam semesta (Matahari, Bulan, Bintang,

Bumi, Langit, dan Gejala Alam)

3 minggu

JUMLAH 17 minggu

C. Penelitian yang Relevan

Page 120: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

103

penelitian yang dilakukan oleh peneliti berikut meningkatkan kualitas

proses pembelajaran dengan menggunakan tematik dan pemahaman siswa

tentang konsep lingkungan tempat anak berada, dan penelitian yang

menggunakan tema sciensce,tujuanpenelitian untuk meningkatkan aspek

perkembangan anak, dan sebagainya dapat peningkatan berdasarkan

tindakan. Karena proses pembelajaran dalam penelitian tindakan iniakan

terpusat pada siswa, maka siswa menjadi aktif, kreatif, dan dengan suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Penelitian yang berbasis tematik ini telah

dilakukan oleh berbagai peneliti yang meneliti tentang anak usia dini ,

ternyata menunjukkan bahwa penerepan pembelajaran tematik dengan

menggunakan berbagai tema yang diangkat dalam penelitian dapat

meningkatkan tujuan yang akan di capai

Seperti penelitian tematik yang diteliti pengaruhnya terhadap

beberapa aspek hasil belajar, yang memperlihatkan bahwa

implementasipembelajarantematikberbasislingkunganefektifuntukmeningkatk

ankreatifitasbelajar (5.49%), haslibelajarmembaca (10.23%), menulis

(12.04%), berhitung (21%) siswakelas III SD no 3 Bungkulan115

115Ni KetutAdri, ImplementasiPembelajaranTematikBerbasisLingkungandalamMeningkatkanKreativitasdanHasilBelajarCalistungSiswakelas III SD no 3 Bungkulan, JurnalPendidikanDasarVol 4, no 2 (2011).

Page 121: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

104

Penelitian lainnya, meneliti tentang pembelajaran tematik juga dapat

meningkatkan pemahaman yang mendalam bagi siswa tentang materi

science yang diajarkan kepada anak didik di sekolah.116

Penelitian lain jugadapatterlihatkan bahwa pendekatan tematik yang

dilakukan dalam pembelajaran menggambar pada anak TK II Pertiwi

Semarang dapat memperlancar proses pembelajaran dan berpengaruh

terhadap fungsi motorik anak karena dengan penjabaran tema-tema dalam

pembelajaran tematik memudahkan anak menerima pembelajaran.117

Beberapa penelitian tentang peningkatan perkembangan di atas

menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik perlu dilakukan. Di dalam penelitian ini yang menjadi

kekhasan peningkatan perkembangan anak usia dini dilakukan dengan

pendekatan tematik yang menggunakan area.

116

Charles M. Czerniak, Science Teachers Beliefs and Intentions to Implementation Thematic Units

(Jurnal of Science Teacher Education,1999 10 (2)), hh. 123-145. 117

Aprilla,

ImplementasiPendekatanTematikdalamPengajaranMenggambarpadaAnakUsiaDini, http://journal unes.ac.id/nju/index.php/amajinasi/article/view/66. (diakses 15 Maret 2012).

Page 122: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

105

B. Kerangka Teoritik

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas dan kaitannya dengan

permasalahan penelitian susun kerangka teoritik guna memperoleh jawaban

dari pertanyaan penelitian yang sudah dirancang.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini atau Action Research

merupakan siklus yang dilaksanakan sesuai perencanaan tindakan atau

perbaikan dari rencana tindakan yang terdahulu. Tindakan yang dilaksanakan

berupa pengajaran di kelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan

kelas menggunakan area dengan pendekatan tematik dalam pembelajaran

yang tepat dan mengacu kepada perencanaan tindakan yang telah tersusun

sebelumnya (Satuan Kegiatan Mingguan atau SKM dan SKH atau Satuan

Kegiatan Harian, yang di lengkapi dengan Lembaran tugas untuk

meningkatkan perkembangan anak usia dini di setiap area.). Dalam setiap

tindakan peneliti akan mengamati proses belajar siswa dan memberikan

evaluasi pada setiap tindakan pengajaran yang dilakukan di kelas.

Pada kondisi awal

Pada Kondisi Awal siswa kelompok B TK Nakkia mempunyai hasil

perkembangan yang rendah. Hal ini dikarenakan guru belum optimal

melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik secara

optimal. Guru kurang mengembangkan kegiatan, metoda, media dalam

pendekatan tematik secara optimal saat dilaksanakan pembelajaran.

Page 123: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

106

Penerapan kaitan pembelajaran pendekatan tematik dengan

perkembangan setiap aspek belum optimal. masih kurang optimal dalam

memanfaatkan pembelajaran tematik. Pemilihan pembelajaran tematik yang

tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan dengan menggunakan

delapan kali pembelajaran dan siswa mengerjakan tugas berbentuk lembaran

kerja yang telah dirancang untuk meningkatkan perkembangannya di lima

area, dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik mengembangkan kegiatan, metoda, media dan tindakan akan

dihentikan apabila dalam pelaksanaan tindakan pertama telah optimal saat

dilaksanakan pembelajaran. mencapai hasil optimal.

Kondisi akhir

Kondisi akhir yang diharapkan adalah dapat meningkatkan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. Apabila

berdasarkan tindakan pertama belum mencapai hasil, maka didiskusikan

untuk menetapkan rancangan tindakan kedua, tindakan kedua akan

dirancang berdasarkan tindakan pertama, dan kekurangan pada tindakan

pertama akan dijadikan tujuan utama dalam tindakan kedua, dan

berdasarkan kesepakatan dengan tim peneliti, tindakan akan dihentikan

apabila dalam pelaksanaan tindakan pertama telah mencapai hasil optimal.

Page 124: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

107

Berdasarkan uraian diatas, kerangka teoritik dalam penelitian ini dapat

dilihat seperti bagan di bawah ini :

Gambar : Kerangka Pemikiran

Ko

nd

isi A

wal

Guru belum melaksanakan proses pembelajaran

dengan pendekatan tematik secara optimal

Guru kurang mengembangkan kegiatan, metoda, media secara optimal dalam

pembelajaran

Penerapan kaitan pembelajaran pendekatan tematik dengan Perkembangan setiap aspek

belum optimal

Tin

dak

an

Penerapan Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik

Siklus I dan evaluasi

Siklus II dan evaluasi

Ada peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik dalam proses pembelajaran

akan meningkatkan Perkembangan anak

Kondisi

Akhir

Page 125: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

108

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai secara umum dalam penelitian ini adalah

untuk menigkatkan perkembangan anak usia dini melalui pembelajaran

tematik. Perkembangan anak usia dini akan ditingkatkan pada setiap aspek,

seperti: motorik, bahasa, sosial, agama dan moral, dan sosial emosional

serta seni. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang meneliti tentang

cara mengatasi masalah pembelajaran, dalam penelitian ini meneliti tentang

pembelajaran tematik untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini

khususnya Taman kanak-kanak kelompok B.

Tujuan secara khusus penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data

tentang:

1. Perkembangan anak usia dini pada setiap aspek perkembangan :

perkembangan sosial, perkembangan fisik motorik, perkembangan

bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan moral

2. Cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik.

3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik.

Page 126: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

109

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakia Gambrit

Jatiwaringin Pondok Gede. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada (1)

keterbukaan dan kesediaan pihak pimpinan sekolah sebagai tempat

penelitian; (2) kesediaan para guru berkolaborasi dalam pelaksanaan

penelitian; (3) kondisi sekolah yang memadai seperti kondisi luas sekolah

alat permainan yang tersedia, (4) kesediaan kerjasama orangtua untuk

berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

Penelitian ini melibatkan semua guru TK B Nakia Gambrit yang telah

dibekali dengan perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang

digunakan dan lembaran-lembaran tugas yang akan dikerjakan siswa. RKH

terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam masing-masing

kegiatan tersebut diamati perkembangan masing masing aspek seperti

perkembangan motorik, kogniitif, bahasa, dan sosioemosional, serta moral.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama enam bulanyang dilaksanakan

pada tahun ajaran 20011/20012 di Taman kanak-kanak Nakia di jalan

Gambrit Jati Waringin pondok Gede Bekasi, dengan kegiatan: satu bulan

untuk observasi lapangan dan pra assesmen. Dua bulan untuk membuat

rancangan pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat ukur

untuk perkembangan anak usia dini. Dua bulan untuk melakukan

Page 127: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

110

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis

bermain di Taman Kanak-kanak Nakia Gambrit Jatiwaringin. Satu bulan

untuk membuat laporan hasil penelitian. Taman Kanak-kanak yang

digunakan untuk penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam

pembelajarannya menganut sistem area. Area yang dipilih tersebut

diesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan dan diamati proses

perkembanganya. Pembelajaran untuk setiap tema dibutuhkan waktu satu

minggu. masing-masingnya. Total dibutuhkan 16 kali pertemuan tatap muka

bagi anak-anak tersebut,

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang pada

awalnya leblh bersifat kualitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus,

sampai target penelitian dalam siklus-siklus tercapai. Penelitian Tindakan

yang digunakan adalah model Kemiss dan Taggart .

C. Metode Peneliitian

Metoda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah action

research atau penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah penelitian

tentang untuk dan oleh masyarakat atau kelompok sasaran dengan

memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi antara peneliti dengan

kelompok sasaran. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk

mendorong adanya perubahan yang diharapkan, meningkatkan kualitas yang

dilakukan di dalamnya,seluruh proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,

Page 128: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

111

pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan hubungan yang diperlukan

antara evaluasi diri dan perkembangan profesional.1

Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yaitu melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau

meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara profesional. Dalam

prakteknya penelitian tindakan memecahkan suatu masalah dan mencari

pembuktian secara ilmiah.si atau tindakan serta penelitiannya berbentuuk

sharing.2

Penelitian tindakan yang dilakukan ini memiliki karakteristik: dalam

pelaksanaannya terfokus, peneliti dan pendidik sanma-sama terlibat dalam

penelitian, melakukan kolaborasi, proses penelitiannya dinamis dan rencana

penelitiannya berbentuk . Untuk mendesain atau merancang penelitian

tindakan kelas maka langkah yang dapat dilakukan adalah: 1. menemukan

masalah, 2 menganalisis masalah yang ditemukan, 3. merumuskan masalah,

4. mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan

data, 6 menyusun rencana perbaikan secara lengkap.3

Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur yang dikemukakan

oeh Kemis dan Taggart.

1Elliot,J.Developing Hypothesis about Classroom From Teachers PraticalContruct: an Account of the

Work of the Ford Teaching Project. Dalam The action Research Reader. Geelong, Victoria: Deakin

University, 1982), h. 65. 2 John Creswell. Educational Research. (New Jersey:Merill Prentice Hall.2008), h. 605.

3IGAK Wardhani.PenelitianTindakanKelas Jakarta: PenerbitUniversitas Terbuka. 2008), h. 31.

Page 129: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

112

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Menurut Kemis dan Mc Taggart4

4Hopkins, David, A Teacher’s Guide to Classroom Reasearch, (Philadelphia:Open University Press,

2002), h. 46.

Page 130: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

113

Kegiatan pokok focus penelitian tindakan terdiri dari (1) Planning, (2)

Acting, (3) Observing, (4 ) Reflecting.5

Planning:

1. Mempelajari aspek-aspek perkembangan yang akan dikembangkan di

TK

2. Mempelajari kurikulum TK

3. Mengembangkan tematik yang sesuai dengan perkembangan anak.

4. Mempersiapkan permainan sesuai dengan tema

5. Membuat SKM

6. Membuat RKH

7. Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai tema

8. Menyiapkan lembaran kerja untuk setiap area

9. Mengembangkan format observasi

10. Mengembangkan format evaluasi

Acting:

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan perencanaan

2. Melaksanakan bimbingan diwaktu anak mengerjakan lembaran kerja

disetiap area

3. Melaksanakan pengamatan mengenai isi tindakan

4. Mengumpulkan data perlengkapan lain yang mendukung

5SuharsimiArikunto. PenellitianTindakanKelas. (Jakarta: PenerbitBumiAksara. 2008), h. 117.

Page 131: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

114

Observing I:

1. Melakukan observasi dengan format observasi

2. mengamati kegiatan pembelajaran, pengamatan, berperan serta,

peneliti terlibat langsung selama kegiatan berlangsung

Reflecting I:

1. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa setelah terjadi tindakan

2. Mengadakan pertemmuan untuk membahas hasil tindakan

3. Evaluasi

Planning :

1. Merevisi dan memodifikasi pembelajaran sesuai dengan hasil tindakan

siklus I

Acting:

1. Pengaplikasian pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ke II

Observing II

1. Mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan siklus perencanaan

yang kedua

2. Pengumpulan data tindakan yang kedua

Reflecting II

1. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa setelah dilakukan

tindakan kedua

2. Evaluasi tindakan yang kedua

Page 132: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

115

Reflect 1

1. Mengamati perubahan

yang terjadi pada siswa

setelah terjadi tindakan

2. Mengadakan pertemmuan

untuk membahas hasil

tindakan

3. Evaluasi (lanjutkan ke 11)

Observasi 1

1. Melakukan observasi

dengan format observasi

2. mengamati kegiatan

pembelajaran, pengamatan,

berperan serta, peneliti

terlibat langsung selama

kegiatan berlangsung

Action 11

Pengaplikasian pembelajaran sesuai

dengan perencanaan yang ke II

Assesmen Awal :

Test Kompetensi Perkembangan

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan

Action

Plan

Rerflect 11

1. Mengamati perubahan yang

terjadi pada siswa setelah

dilakukan tindakan kedua

2. Evaluasi tindakan yang

kedua

Revision Plan 11

Merevisi dan memodifikasi

pembelajaran sesuai dengan hasil

tindakan siklus I

Observasi 11

1. Mengamati kegiatan

pembelajaran sesuai dengan

siklus perencanaan yang

kedua

2. Pengumpulan data tindakan

II

1. Mempelajari aspek-aspek perkembangan yang akan

dikembangkan di TK

2. Mempelajari kurikulum TK

3. Mengembangkan tematik yang

sesuai dengan perkembangan

anak.

4. Mempersiapkan permainan sesuai

tema

5. Membuat SKM

6. Membuat SKH

7. Menyiapkan media pembelajaran

yang diperlukan sesuai tema

8. Menyiapkan sumber belajar

9. Mengembangkan format observasi

10. Mengembangkan format evaluasi

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan

perencanaan

2. Melaksanakan pengamatan

mengenai isi tindakan

3. Mengumpulkan data

perlengkapan lain yang

mendukung

Assesment Akhir

Page 133: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

116

Pembelajaran untuk peningkatan perkembangan anak usia dini

melalui pembelajaran tematik dengan pendekatan bermain memiliki

tahapan sebagai berikut:

Pelaksanaan/inti 1. Memasukkan aspek-aspek perkembangan kedalam berbagai

kegiatan pembelajaran , seperti pada kerja mandiri di area, kerja kelompok dan seluruh kegiatan didalam kelas ataupun diluar kelas.

2. Mendukung anak dan memotivasi anak dalam mengembangkan dan aspek-aspek perkembangan.

3. Memasukkan aspek-aspek perkembangan kedalam pembelajaran melalui tema-tema yang diajarkan

Persiapan 1. Mempersiapkan RKH berbasis tematik 2. Mempersiapkan anak usia dini 3. Mendiskusikan dengan guru tentang aspek-aspek perkembangan

yang akan dikembangkan 4. Menghubungkan aspek-aspek perkembangan kedalam tema

Penutup 1. Melaksanakan proses tindaklanjut terhadap proses peningkatan

perkembangan anak usia dini melalui pembelajaran tematik, dengan cara menganalisis hasil observasi, wawancara terhadap aspek-aspek perkembangan anak.

2. Melakukan evaluasi dalam bentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan anak dalam bentuk individu di area, yang berkaitan dengan peningkatan aspek-aspek perkembangan anak.

Page 134: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

117

D. Prosedure Penelitian Tindakan

1. Asesmen awal

Asessment awal dilakukan untuk mengetahui situasi proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru di TK Nakia Jalan Gambrit Jati Waringin

Pondok Gede Bekasi sebelum dilaksanakan tindakan, ini dilakukan untuk

mendapatkan dokumentasi tentang perencanaan pembelajaran (SKM, SKH,

Lembaran Kerja Siswa), Guru dan peneliti melaksanakan observasi terhadap

perkembangan anak dan mengobservasi guru melaksanakan proses belajar-

mengajar serta melaksanakan wawancara dengan guru di kelas kelompok B

TK Nakia.

Setelah melaksanakan asessment awal, selanjutnya peneliti bersama

guru mengadakan refleksi diri terhadap kelemahan-kelemahan proses

pembelajaran sebelum diberikan tindakan dalam penelitian, mengenai SKM,

SKH, Lembaran Kerja Siswa, metoda, media, juga sekaligus membahas hasil

asessment perkembangan anak. Selanjutnya Peneliti dan guru

mengidentifikasikan permasalahan yang ada di dalam kelas terutama yang

berkaitan dengan proses belajar-mengajar dan mengidentifikasikan

permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan anak. Kemudian

membuat perencanaan untuk meningkatkan melalui pembelajaran tematik di

setiap area pembelajaran.

Page 135: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

118

2. Perencanaan Tindakan

a. Analisis Fokus Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Melalui

Pembelajaran Tematik

Aspek-aspek perkembangan anak usia dini terdiri dari: motorik,

kognitif, bahasa, dan sosial-emosi serta moral agama, Adapun fokus

pada setiap aspek perkembangan yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel

3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1. Fokus Seluruh Aspek Perkembangan Anak No Dimensi

Perkembangan

Kemampuan Anak

Indikator

1. Motorik Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot

Motorik halus 1. Anak dapat meronce manik-

manik yang disediakan guru sampai selesai.

2. Anak dapat memegang pensil dengan benar disaat menulis di buku

3. Anak dapat Memegang Kerayon dengan benar disaat mewarnai gambar dengan baik dan benar

4. Anak dapat menempelkan kertas pada pola dengan lem dengan baik dan benar

Motorik kasar . 5. Anak dapat Melempar bola ke

arah guru dalam jarak satu meter dengan baik.

6. Anak dapat Melompat ketika diputarkan tali oleh teman-temannya dengan dibantu guru

Page 136: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

119

7. Anak dapat meemanjat tangga plosotan dengan baik

2. Kognitif Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari

1. Anak dapat menjelaskan

benda ketika guru menanyakan benda sekitarnya

2. Anak dapat menjelaskan pemahaman konsep sains

Sederhana ketika guru meminta penjelasan 3. Anak dapat mengenalkan an

bilangan 1-10 ketika pelajaran berhitung

4. Anak dapat membedakan ukuran besar dan kkecil

5. Anak dapat menjelaskan tentang konsep waktu secara sederhana

6. Anak dapat Pengenalan\ konsep matematika secara sederhana, tetang menambah, mengurang

3. Bahasa Anak dapat berkomunikasi secara lisan, serta memperkaya pembendaharaan kosa kata, dan menulis dengan simbol-simbol yang melambangkannya (persiapan menulis)

1. Anak dapat berkomunikasi lisan ketika guru bertanya

2. Anak dapat berkomunikasi lisan bersama teman-teman ketika bekerja dalam satu kelompok

3. Anak dapat berkomunikasi dengan kosa kata yang sesuai dengan perkembanggananak usia dini

4. Anak dapat menjelaskan dan mengenaklan bentuk simbol ketika guru menanyakan dalam pembelajaran simbol.

5. Anak dapat menjelaskan tentang gambar yang mereka buat

5. .Anak dapat mengerti bahasa isyarat secara umum ketika guru

Page 137: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

120

meminta penjelasan.

4. Sosial Emosional

Anak mampu mengadakan hubungan dengan orang lain, mematuhi peraturan disiplin dan dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar.

1. Anak dapat berinteraksi dengan orang lain

2. Anak bisa berinteraksi dengan guru

3. Anak dapat berinteraksi deng teman di dalam kelas.

4. Anak dalpat Mengenal disiplin yang ada di dalam kelas

5. Anak dapat menunjukkan

emosi yang wajar ketika berinteraksi dengan guru

6. Anak dapat menunjukkan

emosi yang wajar ketika berinteraksi dengan teman diwaktu bermain.

7. Anak cepat tanggap terhadap situasi, ketika guru memberikan aba-aba untuk menyelamatkan diri dalam permainan

8. Anak dapat menjalankan disiplin yang ada didalam kelas.

9. Anak menunjukkan reaksi emosi yang stabil

5. Moral dan Nilai Agama

Anak mampu percaya akan ciptaan Allah, mencintai sesama manusia dan mahkluk lainnya.

1. Anak dapat melakukan aktivitas untuk brdoa bersama-sama ketika guru memimpin doa.

2. Anak dapat melakukan aktivitas doa pendek secara individu, ketika guru meminta anak berdoa.

3. Anak dapat mengenal Ibadah yang dilakukan dalam Agama Islam (nama-nama solat)

4. Anak dapat menunjukkan tingkahlaku Sopan santun ketika berinteraksi dengan

Page 138: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

121

guru 5. Anak dapat mempraktekkan

kebersihan (menggosok gigi, mencuci tangan sebelum makan)

6. Anak dapat mempraktekkantanggung jawab di dalam kelas, meletakkan mainan pada tempatnya setelah bermain.

7. Anak dapat menjelaskan secara sederhana rasa cinta tanah air dengan contoh

8. Anak dapat mengerti tentang pentingnya musawarah /mufakat semenjak dini secara sederhana, ketika guru mengemukakan satu masalah

9. Anak dapat menunjukkan rasa sayangnya kepada sesama teman didalam kelas(tidak berkelahi).

10. Anak dapat menunjukkan rasa sayang terhadap binatang peliharaan, ketika dibawa ke kandang binatang piaraan sekolah.

11. Anak dapat menjelaskan kenapa Kita perlu sayang pada semua ciptaan Tuhan

b. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Akan Ditingkatkan.

Harapan intervensi tindakan terhadap aspek perkembangan anak usia

dini, bagi murud Taman kanak-kanak kelompok B akan diteliti mengenai

aspek-aspek perkembangan yang dipilah-pilah dalam bentuk aspek-aspek

perkembangan yang akan dilihat kompotensi-kompetensinya, antara lain:

Untuk aspek:

Page 139: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

122

1. Emosi: melalui bermain anak dapat menerima berekspresi dan

mengatasi masalah dengan cara yang positif, mengenal diri sendiri

dan mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.

2. Sosial: mengembangkan kemampuan bersosiasilasi, memperluas

empati, mengurangi sikap egosentris, menumbuhkan dan

meningkatkan rasa sosialisasi, belajar berperilaku prososial seperti

menunggu giliran, kerjasama saling membantu dan berbagi.

3. Bahasa: memperluas kosa kata, mengembangkan daya penerimaan

serta pengekspresian, berinteraksi dengan anak-anak lain, orang

dewasa pada situasi bermain, mengembangkan bahasa reseptif atau

penerimaan kemudian bahasa ekspresif, komunikasi verbal dan

memahami bahasa dalam berbicara serta komunikasi non verbal.

4. Kognitif: bermain dapat mengembangkan pemahaman tentang diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

5. Motorik: bermain dapat memberikan kesempatan yang luas untuk

bergerak, pengalaman belajar untuk menemukan, aktivitas sensori

motor.

c. Rancangan Satuan Kegiatan Mingguan ( SKM ) yang Ddirancang

Untuk Peningkatan Perkembangan Anak.

Sebelum penelitian tindakan Peningkatan Perkembangan Anak Usia

Dini Melalui Pembelajaran Tematik dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti

Page 140: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

123

mempersiapkan rancangan Satuan Keigiatan Mingguan (SKM),

berdasarkan rancangan inilah nanti akan dijabarkan kedalam rancangan

Satuan Kegiatan Harian.

Pada perencanaan mingguan, guru diharapkan menyusun satuan

kegiatan mingguan (SKM) . SKM ini bensi kegiatan-kegiatan dalam rangka

mencapai indikator yang telah direncanakan dalam minggu sesuai dengan

keluasan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan pada

program semester.

Langkah menyusun SKM:

Komponen Satuan Kegiatan Mingguan pembelajaran adalah sebagai

berikut: tema dan sub tema, alokasi waktu, aspek pengembangan, kegiatan

per aspek pengembangan.

Langkah-langkah penyusunan Satuan Kegiatan Mingguan

pembelajaran adalah sebagai berikut: memilih tema dan merinci sub tema,

memilih indikator yang sesuai tema pada bidang pengembangan dalam

program semester, membuat matrik hubungan antara tema dengan indikator,

menentukan alokasi waktu untuk setiap SKM, mengelompokkan indikator

berdasarkan area dan membuat matrik hubungan antara tema dengan

indikator dan menentukan alokasi waktu untuk setiap SKM.

Contoh SKM dapat dilihat sebagai berikut:

Page 141: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

124

AREA BAHASA

1. Anak Menebalkan kata”

AYAM, SAPI

2. Anak Menceritakan Tentang

Binatang Kesukaannya.

3. Anak menirukan suara

Binatang ternak

4. Anak Mendengarkan Guru

Bercerita tentang Binatang

ternak

AREA BERMAIN PERAN

1. Anak bermain peran tentang

drama keluarga bebek ”Anak

Durhaka”

2. Anak bermain peran tentang

keluarga kelinci ”Anak Rajin”

3. Anak bermain peran tentang

keluarga kambing ” anak

malas”

AREA SENI

1. Anak Menggambar bebas tentang ternak

2. Anak Mewarnai binatang ternak secara bebas

3. Anak Menggambar Ternak sesuai Perintah Guru

4. Anak Mewarnai Ternak sesuai contoh Guru

5. Anak Menempel kulit telur ke gambar ayam pakai lem

6..Anak meronce Bulu ternak, dijadikan mahkota

AREA BERHITUNG

1. Anak mengitung gambar telur

pada lembar kerja

2. Anak memasukkan angka sesuai

dengan jumlah gambar binatang

3. Anak memasukkan jumlah

gambar guntingan binatang sesuai

dengan angka

4. Anak dibawa ke kandang

binatang piaraan di sekolah untuk

menghitung jumlah binatang

AREA BALOK 1. Menyusun balok membentuk

binatang secara bebas.

2. Menyusun balok membentuk

bangunan kandang ternak secara

bebas.

3. Menyusun balok membentuk tempat

makanan ternak Kurban

4. Membentuk balok seprti tempat

minum ternaktenKambing kurban

AREA IPA

1. Air diperlukan ternak

2. Tanaman rumput makanan ternak

3. Tanah tempat ternak hidup

4. Hujan diperlukan ternak

TEMA : BINATANG

SUB TEMA: Binatang Ternak

Minggu : I

Gambar 3.3

Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

Page 142: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

125

Berdasarkan SKM di atas, aspek perkembangan yang dapat dioptimalkan

dalam perkembangannya sesuai dengan tema ”Binatang Ternak” adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Mingguan

No Area Sub Tema Berkaitan dengan Binatang

Ternak

Aspek Perkembanganyang Ditingkatkan

1 SENI 1. Anak menggambar bebas tentang ternak

2. Anak mewarnai binatang ternak secara bebas

3. Anak menggambar ternak sesuai perintah guru

4. Anak mewarnai ternak sesuai contoh guru

5. Anak menempel kulit telur ke gambar ayam pakai lem

6. Anak meronce bulu ternak, dijadikan mahkota

1. Motorik Halus 2. Motorik Kasar 3. Kognitif 4. Sosial (menjelaskan hasil

kerja didepan teman teman) dan tanya jawab

5. Bahasa (menjelaskan secara sederhana hasil kerja di depan kelas

6. Seni (menghasilkan karya) 7. Moral (menunggu giliran,

bertanya dengan sopan)

2 BAHASA 1. Anak menebalkan kata” AYAM, SAPI

2. Anak menceritakan tentang binatang kesukaannya.

3. Anak menirukan suara binatang

1. Motorik Halus 2. Motorik Kasar 3. Kognitif 4. Sosial (menjelaskan hasil kerja di depan teman teman) dan tanya jawab 5. Bahasa (menjelaskan

secara

Page 143: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

126

ternak 4. Anak

mendengarkan guru bercerita tentang binatang ternak

sederhana hasil kerja di depan kelas 6. Seni (menghasilkan karya) 7. Moral (menunggu giliran, bertanya dengan sopan)

3 BERHITUNG

1. Anak mengitung gambar telur pada lembar kerja

2. Anak memasukkan angka sesuai dengan jumlah gambar binatang

3. Anak memasukkan jumlah gambar guntingan binatang sesuai dengan angka

4. Anak dibawa ke kandang binatang piaraan di sekolah untuk menghitung jumlah binatang

1. Motorik halus 2. Motorik kasar (berjalan, berlari di lapangan menuju kandang binatang ternak 3. Kognitif 4.. Sosial (menjelaskan hasil kerja didepan teman teman) dan tanya jawab

5. Bahasa (menjelaskan secara sederhana hasil kerja di depan kelas 6. Seni (menghasilkan karya) 7. Moral (menunggu giliran,

bertanya dengan sopan)

4 MAIN PERAN

1. Anak bermain peran tentang drama keluarga ayam ”Anak Durhaka”

2. Anak bermain peran tentang keluarga sapi ”Anak Rajin”

3. Anak bermain peran tentang keluarga ayam ” anak malas”

1. Motorik Kasar, (bergerak memerankan sebagai binatang, sesuai tugas ysng diberikan guru 2. Kognitif memahami peran , 3. Sosial (berinteraksi dengan teman dalam peran) 4. Bahasa (menghafal dialog sesuai dengan peran masing-masing). 5. Seni (menghasilkan karya) 6. Moral (menunggu giliran, bertanya dengan sopan)

5 AREA AGAMA

1. Manusia dan ternak dan kaitan

1. Kognitif (memahami konsep manusia dan binatang)

Page 144: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

127

dengan ciptaan Allah.

2. Menyayangi binatang

3. Sapi Kurban

2. Sosial (menjelaskan hasil kerja didepan teman teman) dan tanya jawab 3. Bahasa (menjelaskan secara sederhana hasil kerja di depan kelas 4. Seni (menghasilkan karya) 5. Moral menunjukkan rasa sayang pada binatang, menunjukkan rasa sayang pada teman-teman dalam kelas

6 IPA 1. Air diperlukan ternak 2. Tanaman rumput makanan ternak 3. Tanah tempat ternak hidup 4. Hujan diperlukan ternak

1. Motorik Halus Menuangkan air kedalam botol)

2. Motorik Kasar (bermain di lapangan, mempraktekkan (Air, Tanaman, Tanah, Hujan)

3. Kognitif (pemahaman konsep (Air, Tanaman, Tanah,, Hujan secara sederhana)

4. Sosial ( Berinteraksi dengan teman dalam kelompok dan dengan guru.)

5. Bahasa (menjelaskan secara sederhana hasil kerja di depan kelas

6. Seni (menghasilkan karya)

7. Moral (menunggu giliran, bertanya dengan sopan)

Page 145: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

128

d. Satuan Kegiatan Harian (RKH) yang Dirancang Untuk meningkatkan

Perkembangan Anak Usia Dini

Pada perencanaan harian, guru harus menyusun satuan kegiatan

harian (RKH). RKH merupakan penjabaran dari SKM. RKH memuat kegiatan-

kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok,

maupun klasikal dalam satu hari. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,

istirahat, dan kegiatan akhir.

Langkah menyusun RKH pembelajaran

a). Komponen RKH sebagai berikut:

1) Hari, tanggal, waktu.

2) Indikator.

3) Kegiatan pembelajaran.

4) Alat/sumber belajar.

5) Penilaian perkembangan anak didik.

b). Langkah-langkah penyusunan RKH adalah sebagai berikut:

1) Memilih indikator yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam

RKH.

2) Penulisan indikator dalam RKH diberi keterangan bidang

pengembangan.

3) Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang

dipilih dalam RKH.

Page 146: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

129

4) Memilah kegiatan ke dalarn kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir.

5) Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok

sesuai program yang direncanakan

6) Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.

7) Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan.

8) Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur

ketercapaian indikator.

Berikut ini contoh RKH yang telah dirancang :

SATUAN KEGIATAN HARIAN KELOMPOK : B SEMESTER/MINGGU : I/1 TEMA : BINATANG SUB TEMA : BINATANG TERNAK

HARI TANGGAL

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN

ALAT/SUMBER BELAJAR

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK

I. Kegiatan Awal 30 menit

Salam

Absensi

Berdoa

Nyanyi menceritakan pengalaman

Guru memulai menjelaskan Area:

Bercerita Tema

Vidio, TV, Tape LCD, Gambar,

Perk. Moral

Page 147: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

130

1.Mengenalkan huruf 1.Mengenalkan angka 1. Mengenal - Hewan bertelur - Hewan beranak

Suara Binatang ternak

Guna Ternak

Makanan ternak

Macam-macam ternak

Tempat binatang ternak

Ukuran Ternak II. Kegiatan Inti 60 Menit AREA BAHASA Menebalkan Kata /Mengenalkan huruf ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan AREA MTK/ BERHITUNG Menghitung jumlah ayam, itik, bebek (telor) kambing, sapi kerbau, ikan AREA IPA Mengelompokkan hewan yang bertelur dan

Lembar kerja yang sudah disiapkan Guru menyediakan lembaran unt anak bekerja Lembaran /gambar hewan yang bertelur dan beranak: ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan

Perk. Bhs 1. perkembangan bahasa anak, 2. Menambah kosa kata. 3. Ketrampilan Menulis 4. Ketr. Membaca Perk. Cognitif

1. Konsep Jumlah Perkembangan Kognitif Perkembangan sosial

Page 148: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

131

1.Menggambar bebas 2. mewarnai 3. menempel

1. Menyusun 2. mencipta

beranak: ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan AREA SENI Menempel Kulit telur ,Menggambar atau Mewarnai: ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan AREA BALOK Membuat bangunan kandang ternak/ kolam ikan atau binatang ternak: ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan III. Istirahat dan Makan 30 menit -Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan - Berdoa - Bermain IV. Penutup -Review Kegiatan I, II, dan III -Diskusi Kegiatan

Buku Gambar, krayon, lem, sketsa gambar hewan yang bertelur dan beranak: ayam, itik, bebek kambing, sapi kerbau, ikan Balok-balok -Sarana yang disediakan -Dipimpin guru -Bergilir Pengawasan Guru -Menampilkan Hasil kerja Anak

Perkembangan Motorik halus, kasar Kognitif Sosial Kognitif Motorik Sosial

Page 149: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

132

Hari ini -Memberi Pujian pada Hasil Kerja -Bernyanyi (Nyanyi bersama tentang Binatang) -Pelajaran Besok -Beres-Beres -Berdoa /pulang.

Rancangan Kegiatan Harian secara lengkap dengan lembaran kerja

siswa dibuat sebanyak pertemuan (delapan rancangan untuk siklus pertama,

dan bila dibutuhkan siklus kedua akan dibuat delapan rancangan untuk siklus

ke dua. (lihat lampiran 294-523)

3. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan bentuk kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan delapan kali pertemuan dalam satu siklus, langkah

langkah pelaksanaannya sebagai berikut:

a) Sebelum pelaksanaan tindakan diadakan asessment awal yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal, yang hasilnya akan

dibandingkan dengan hasil assessment pertama setelah diadakan

tindakan siklus pertama..

b) Pelaksanaan tindakan siklus pertama dilaksanakan sesui dengan

perencanaan tindakan.

c) Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan memusatkan perhatian

peneliti dan guru membimbing anak dalam mengerjakan tugas yang

Page 150: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

133

telah dirancang pada lembaran kerja siswa yang berkaitan dengan

peningkatan perkembangan, untuk setiap aspek pada seluruh area

pembelajaran,

d) Setelah siklus pertama selesai, peneliti mengadakan identifikasi untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan proses belajar mengajar dan

mengidentifikasi peningkatan perkembangan anak usia dini, hasil dari

identifikasi siklus pertama akan digunakan untuk merancang tindakan

siklus kedua..

e) Pelaksanaan siklus kedua akan dilaksanakan untuk mencapai target

peningkatan perkembangan yang belum tercapai pada siklus

pertama.

4. Observasi

Observasi pembelajaran dirangkum dalam catatan lapangan.

Observasi dilakukan dengan 1) mengamati kemampuan anak mengerjakan

lembaran kerja di setiap area. 2) mengamati kemampuan anak melakukan

aktivitas berkaitan dengan perkembangan fisik motorik, bahasa, sosial emosi,

dan kognitif, serta moral agama. (lihat lembaran observasi pada halaman

524-533 dan catatan lapangan halaman 534-613)

5. Refleksi

Refleksi merupakan tahap terakhir dalam penelitian tindakan, dalam

tahap ini yang dilakukan adalah:

Page 151: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

134

a) Peneliti mengumpulkan data hasil pembelajaran disetiap area,

berbentuk lembaran kerja.

b) Mengkaji kemampuan anak dalm perkembangan yang telah dicapai di

setiap aspek.

c) Peneliti mengadakan pertemuan untuk menganalisa, menerangkan,

memberikan makna dan mengidentifikasi kendala dalam proses

tindakan untuk mengambil kesimpulan

d) Membahas hasil evaluasi bersama guru, untuk merencanakan langkah

langkah perbaikan untuk tindakan selanjutnya.

e) Melakukan tindakan pada siklus kedua, berdasarkan hasil evaluasi

pada siklus pertama.

6. Asessment akhir

Setelah siklus pertama selesai, maka diadakan pengukuran atau

asessment, hasil assessmen dianalisa, apakah ada peningkatan dari

asesessment sebelum tindakan dengan setelah dilaksanakan tindakan pada

siklus pertama. Apabila peningkatannya sudah mencapai target yang

diinginkan, maka siklus dihentikan, tetapi apabila target belum tercapai, maka

siklus kedua dilaksanakan.

Setelah siklus kedua dilaksanakan maka dilaksanakan pengukuran

atau asessment kedua, lalu hasilnya dilihat, apakah ada peningkatan, jika

hasil telah menunjukkan pencapaian target, maka tindakan siklus berikutnya

dihentikan, hal ini tergantung dari hasil triagulasi bersama tim peneliti.

Page 152: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

135

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan tindakan yang diharapkan secara umum adalah

adanya peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik, secacara khusu adalah meningkatkan perkembangan setiap aspek

mendekati kategori level 3. Untuk aspek motorik: dapat memberikan

kesempatan yang luas untuk bergerak, pengalaman belajar untuk

menemukan, aktivitas sensori motor. Kriteria keberhasilan peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, dapat

meningkatkan aspek perkembangan, pada kriteria baik. antara lain :

1. Aspek Motorik: anak dapat melakukan aktifitas motorik halus dan

motorik kasar untuk bergerak, pengalaman belajar untuk

menemukan, aktivitas sensori motor.

Motorik halus:

a) Melatih gerak dengan meronce manik manik

b) Melatih gerak dengan aktivitas sensor motorik

c) Memegang alat tulis (pensil, crayon, kuas)

d) Menggunting, menempel

Motorik kasar:

a) melompat

b) berlari

c) menangkap

d) melempart

e) membersihkan

Page 153: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

136

2. Aspek Kognitif: dapat mengembangkan pemahaman tentang diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

a) Pemahaman tentang diri sendiri, orang lain b) Menjelaskan konsep benda sesuai dengan pertanyaan guru

c) Menjelaskan pemahaman konsep science sederhana

d) Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus)

e) Membedakan ukuran (panjang pendek, besar kecil)

f) Mengenal konsep bilangan, konsep waktu

g) Menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan

3. Aspek Bahasa :memperluas kosa kata, mengembangkan

penerimaan serta pengekspresian, berinteraksi dengan anak-anak

lain, orang dewasa pada situasi bermain, mengembangkan bahasa

reseptif atau penerimaan kemudian bahasa ekspresif, komunikasi

verbal dan memahami bahasa dalam berbicara serta komunikasi

non verbal.

a) Berkomunikasi verbal dengan guru b) Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana.

c) Merjelaskan gambar yang dibuat.

d) Menjelalaskan bahasa isyarat secara umum

e) Mengembangkan kosa kata

f) Berinteraksi dengan teman.

g) Pengekspresian

Page 154: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

137

h) Pengembangan bahasa reseptif

i) Pengembangan bahasa ekspresif

4. Aspek Sosial-emosional : sosial mengembangkan kemampuan

bersosiasilasi, memperluas empati, mengurangi sikap egosentris,

menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi, belajar

berperilaku prososial seperti menunggu giliran, kerjasama saling

membantu dan berbagi. Emosi :melalui bermain anak dapat

menerima berekspresi danmengatasi masalah dengan cara yang

positif, mengenal diri sendiri dan mengembangkan pola perilaku

yang memuaskan dalam hidup.

a) Kemampuan bersosialisasi dengan guru dan teman-teman.

b) Kemampuan berempati

c) Mengurangi sifat egosentris

d) Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama, membantu,

berbagi, inisiatif).

e) Disiplin dalam kelas.

f) Emosi yang wajar,

g) Cepat tanggap,

h) Reaksi emosi yang stabil

Page 155: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

138

5. Aspek Moral Harapan intervensi tindakan terhadap aspek

perkembangan anak usia dini dapat meningkatkan perkembangan,

antara lain:

a) Percaya akan ciptaan Allah.

b) Mencintai sesama manusia.

c) Mencintai makhluk hidup.

d) Membaca dua kalimasyahadat.

e) Doa pendek.

f) Ibadah.

g) Tingkah laku sopan santun.

h) Mempraktekkan kebersihan..

i) Tanggung jawab.

j) Menjelaskan rasa cinta tanah air Indonesia, musyawarah sederhana, rasa

sayang pada teman, binatang.

F. Sumber Data.

Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini sebagai perancang dan

pendisain serta perencana pembelajaran sekaligus pelaksana tindakan atau

pelaksana pembelajaran. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti

melaksanakan tindakan yang telah direncanakan sekaligus mengamati

proses penelitian, mulai dari perencanaan, pelaksana, pengumpul data,

analisis data, dan menafsirkan data serta membuat laporan hasil penelitian

Subyek dan obyek penelitian adalah siswa kelompok B TK Nakkia

gambrit Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi. Jumlah siswa kelompok B yang

Page 156: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

139

diteliti sebanyak 15 orang anak. Data yang diambil adalah data tentang

perkembangan, yang di ukur sebelum tindakan, dan setelah tindakan setelah

tindakan, dan perlakuan yang diberikan adalah prlakuan pengajaran

sebanyak delapan kali pertemuan dalam satu siklus..

Data dalam penelitian ini tentang peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik, sebelum dilaksanakan tindakan dan

setelah dilaksanakan tindakan yang dikumpulkan dengan alat observasi.

(lihat lampiran 523-533).

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kisi-kisi Instrumen

No Dimensi

Perkembangan

Bentuk

Kompetensi

Indikator

Hasil Belajar

Nomor

Instrumen

1. Motorik Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot.

1. Anak-anak dapat meroncemanik-manik yang disediakan guru sampai selesai.

2. Anak dapat memegang pensil dengan benar disaat menulis di buku

3. Anak dapat memegang Kerayon dengan benar disaat mewarnai gambar

4. dengan baik dan benar Anak dapat menempelkan kertas

1

2

3

4,5.6

Page 157: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

140

pada pola dengan lem dengan baik dan benar

5. Anak dapat memegang kuas gambar ketika menggambar dengan kuas

6. Anak dapat Melempar bola ke arah guru dalam jarak satu meter dengan baik.

7. Anak dapat Menangkap bola dari arah guru dalam jarak satu meter dengan baik.

8. Anak dapat Melompat ketika diputarkan tali oleh teman-temannya dengan dibantu guru

9. Anak dapat meemanjat tangga plosotan dengan baik

7,8

9

10

11

12

2. Kognitif Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari

1. Anak dapat menjelaskan benda ketika guru menanyakan benda sekitarnya

2. Anak dapat menjelaskan pemahaman konsep sains

3. Sederhana ketika guru meminta penjelasan

4. Anak dapat mengenalkan an bilangan 1-10 ketika pelajaran berhitung

5. Anak dapat

21, 29, 30

22, 27, 32

18, 30 ,31

23

24

25

Page 158: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

141

membedakan ukuran besar dan kecil

6. Anak dapat menjelaskan tentang konsep waktu secara sederhana

7. Anak dapat Pengenalan konsep matematika secara sederhana, tetang menambah, mengurang

26

3. Bahasa Anak dapat berkomunikasi secara lisan, serta memperkaya pembendaharaan kosa kata, dan menulis dengan simbol-simbol yang melambangkannya (persiapan menulis)

1. Anak dapat berkomunikasi lisan ketika guru bertanya

2. Anak dapat berkomunikasi lisan bersama teman-teman ketika bekerja dalam satu kelompok

3. Anak dapat berkomunikasi dengan kosa kata yang sesuai dengan perkembanggananak usia dini

4. Anak dapat menjelaskan dan mengenalkan bentuk simbol ketika guru menanyakan dalam pembelajaran simbol.

5. Anak dapat menjelaskan tentang gambar yang mereka buat

6. .Anak dapat mengerti bahasa isyarat secara umum ketika guru meminta penjelasan.

38,49

39,46

40,48,47

41,45

42

44

4. Sosial Anak mampu 1. Anak dapat 50,66,67

Page 159: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

142

bersosialisasi dengan orang lain, memilki empati, mengurangi sikap egosentris,mengembangkan rasa sosialisasi dan memiliki sifat prososial

berinteraksi dengan orang lain

2. Anak bisa berinteraksi dengan guru

3. Anak dapat berinteraksi deng teman di dalam kelas.

4. Anak dapat Mengenal disiplin yang ada di dalam kelas

5. Anak dapat menunjukkan empati ketika berinteraksi dengan orang lain

6. Anak dapat menunjukkan emosi yang wajar ketika berinteraksi dengan teman diwaktu bermain.

7. Anak cepat tanggap terhadap situasi, ketika guru memberikan aba-

aba untuk menyelamatkan diri dalam permainan

8. Anak dapat menjalankan disiplin yang ada didalam kelas.

9. Anak menunjukkan reaksi emosi yang stabil

68,80

51,97

52,69,

105

53,77,

99,95

54, ,87,

101

55,61,

65,91

105,86, 90

57,84

104

58,89

93

5. Moral dan Nilai Agama

Anak mampu percaya akan ciptaan Allah, mencintai sesama manusia dan

1. Anak dapat melakukan aktivitas untuk brdoa bersama-sama ketika guru memimpin doa.

2. Anak dapat

114 115

Page 160: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

143

mahkluk lainnya.

melakukan aktivitas doa pendek secara individu, ketika guru meminta anak berdoa.

3. Anak dapat mengenal Ibadah yang dilakukan dalam Agama Islam (nama-nama solat)

4. Anak dapat menunjukkan tingkah laku Sopan santun ketika berinteraksi dengan guru

5. Anak dapat mempraktekkan kebersihan (menggosok gigi, mencuci tangan sebelum makan)

6. Anak dapat mempraktekkan tanggung jawab di dalam kelas, meletakkan mainan pada tempatnya setelah bermain.

7. Anak dapat menjelaskan secara sederhana rasa cinta tanah air dengan contoh

8. Anak dapat mengerti tentang pentingnya musawarah /mufakat semenjak dini secara sederhana, ketika guru mengemukakan satu masalah.

9. Anak dapat menunjukkan rasa

116,128 117 118 119 120 121 122,126, 127

Page 161: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

144

sayangnya kepada sesama teman didalam kelas(tidak berkelahi).

10. Anak dapat menunjukkan rasa sayang terhadap binatang peliharaan, ketika dibawa ke kandang binatang piaraan sekolah.

11. Anak dapat menjelaskan kenapa Kita perlu sayang pada semua ciptaan Tuhan

123 124,125

2. Jenis instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar Observasi

Lembaran observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan

diwaktu pelaksanaaan peningkatan perkembangan anak usia

dini melalui pembelajaran tematik.

b. Video

Alat ini digunakan untuk merekam kegiatan pembelajaran yang

berlangsung sebagai pelengkap data catatan lapangan.

c. Lembar Kerja Anak

Lembaran ini digunakan untuk menganalisis kinerja anak, dan

Page 162: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

145

melatih anak untuk mengembangkan aspek perkembangannya,

yang dilakukan selama proses pembelajaran, sesuai dengan tugas

yang diberikan guru, yang berkaitan dengan Rancangan Kegiatan

Harian (RKH).

d. Asesmen

Pengukuran yang dilakukan pada proses penelitian ini adalah

mengamati aspek perkembangan anak melalui observasi, dengan

menyediakan lembaran observasi, yang dilakukan di awal dan di

akhir. Diawal dilakukan sebelum dilakukan tindakan dan diakhir

dilakukan setelah diadakan tindakan.

H. Validitas Data

a. Validitas Instrumen

Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan validitas

konstruk. Kerllnger menyatakan validitas yang digunakan dalam pengamatan

tingkah-laku adalah validitas konstruk6 Djaali manyatakan proses validitas

konstruk sebuah instrumen harus dilakukan melalui panetapaan atau

justifikasi pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel yang tardiri dari

6 Fred Kerlinger, Asas-Assas Penelitian Behavioral, tanemanan Landung R. Sttnaftomm (Togyakarta

Gajah Mada University Press. 2004) p. 961

Page 163: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

146

orang-orang yang menguasai substansi atau konten variabel yang handal

dapat diukur.7

Dalam penelitian ini, uji validitas konstruk pada instrumen ini dilakukan

oteh 20 orang pakar. Sebelum instrumen digunakan, instrumen diberikan

kepada ahli untuk diberikan penilaian Para penilai memberikan nilai

kecocokan sub dimensi kompetensi perkembangan anak usia dini dengan

indikator dan kesesuaian indikator dengan pertanyaan-pertanyaan

(butir-butir instrumen). Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 4.

Instrumen data juga diuji realibilitas, untuk mendapatkan instrumen

yang reliable. Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

Perhitungan realibilitas dengan menggunakan rumus dari Ebel8 dengan

rumus sebagai berikut:

rxx`= (Ss² - Se² ) / Ss²

Ss = variansi antar subjek yang dikenai rating Se = varian error yaitu variasi interaksi antar subjek (s) dan rater (r) untuk Se² dan Sc² dicari dengan : ry² - (∑ R²)/n – (∑ T²) /k + (∑i )² /nk Se² = _____________________________ (n-1) (k-1)

7 Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta: PPs UNJ, 2004), h. 95-

97.

8 Ibid., hh. 106-107.

Page 164: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

147

(∑ T²) /k + (∑i )² /nk Sc² = _____________________________ n-1 Keterangan:

i = Angka rating yang diberikan seorang rater kepada seorang subjek.

T = Jumlah angka rating yang diterima seorang subjek dari semua rater

R = Jumlah angka rating yang diberikan oleh seorang rater kepada

semua subjek

n = Banyaknya subjek

k = Banyaknya rater

Untuk mengukur mengukur tinggi rendahnya reliabililas sebuah

alat ukur Guilford dengan kriteria sebagai berikut:

0.00 - 0,20 = kecil

02.0 - 0,40 = rendah

0.40 - 0.70 = sedang

0.70-0.90 = tinggi

0.90 - 1.00 = sangat tinggi.

b. Validasi Data Kualitatif

Validasi data kualitatif dilakukan melalui triagulasi data, maksudnya

adalah dengan pemeriksaan silang dari berbagai sumber data yang

digunakan. Berdasarkan berbagai sumber informasi data, membandingkan

data hasil wawancara dengan hasil observasi serta membandingkan hasil

dari masing-masing informan.

Page 165: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

148

c.Teknik .Analisis Data

Analisis yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika

deskriptif dan analisis data secara kualitatif. Analisis data dengan statistika

deskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis kualitatif dilakukan

dengan cara menyajikan data yang diperoleh dari hasil pengamatan di

lapangan sesuai dengan prosedur penelitian etnografi dari Spradley yang

terdiri dari 12 langkah yaitu: selama penelitian tindakan itu dilakukan.

Prosedur analisis yang digunakan:

a. Menentukan informan. b. Mewawancarai informan. c. Membuat catatan lapangan. d. Mengajukan pertanyaan deskriptif. e. Menganalisis hasil wawancara. f. Membuat analisis domain. g. Mengajukan pertanyaan struktural. h. Membuat analisis taksonomi. i. Mengajukan pertanyaan kontras. j. Membuat analisis komponensial. k. Menemukan tema. l. Menuliskan laporan etnografi.9

9 Jammes P Spradley, The Ethnoggraphic Interview (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979),

p. 41-217.

Page 166: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

149

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang informasi hasil penelitian yang

terdiri dari: Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan, informasi-informasi

tersebut secara lengkap diuraikan pada bagian-bagian berikut ini:

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Sekolah Taman Kanak-kanak Nakkia berlokasi di jalan Gambrit,

Jatiwaringin Pondok Gede, Bekasi. Sekolah ini memiliki visi dan misi untuk

mendidik anak usia dini untuk mempersiapkan menjadi generasi yang

tangguh, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, kreatif, dan

penuh ceria serta bahagia.

Sekolah ini merupakan Yayasan yang dipimpin oleh Amalia Djodi. MM.

Spd. Sekolah ini saat dilaksanakan penelitian, kepala sekolah dipimpin oleh

Linda Afrianti SPd, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Asyafiah Jakarta. Jurusan Ilmu pendidikan, program studi

Bimbingan dan Konseling. Tamat tahun 2001.

Sekolah ini memiliki luas area 846 m2 dengan jumlah ruangan belajar

sebanyak 3 kelas. 1. Ruangan untuk bermain indor, 1 ruangan guru, dan 1

ruangan yayasan dan 1 ruangan kantor, 1 ruang kantor kepala sekolah,.

Model pembelajaran yang digunakanadalah model Area.

Page 167: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

150

Jumlah Pendidik dan tenaga kependidikan di Taman Kanak-kanak

Nakkia sebagai berikut: guru berjumlah tujuh orang, dan petugas kebersihan

satu orang serta dilengkapi dengan satu orang petugas keamanan. Peserta

didik berjumlah empat puluh enam orang, lima belas orang murid play group,

enam belas orang murid kelas A, dan lima belas orang murid kelas B.

1. Siklus Pertama

Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik,

melaui pembelajaran area, yang memadukan beberapa bidang dalam

pembelajaran yang berpedoman dengan pembelajaran terpadu. Peningkatan

perkembangan yang dioptimalkan adalah 5 aspek perkembangan,

diantaranya adalah: Aspek perkembangan motorik (motorik halus dan motorik

kasar) aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, dan

aspek perkembangan sosialemosi, serta aspek perkembangan moral.

Usaha peningkatan perkembangan ini, dilakukan dalam penelitian

tindakan yang dilaksanakan dalam siklus-siklus. Masing-masing siklus terdiri

dari empat kegiatan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan

(acting), observasi hasil tindakah (observing), dan refleksi (reflection) hasil

tindakan. Setelah siklus pertama dilaksanakan, akan didapat hasil, jika hasil

siklus pertama telah mencapai tujuan. Siklus akan dihentikan, tetapi jika pada

siklus pertama tujuan belum tercapai, maka akan dilaksanakan siklus kedua.

Siklus kedua dirancang berdasarkan masalah pada siklus pertama. Untuk

lebih jelasnya, bisa dijelaskan siklus-siklus sebagai berikut:

Page 168: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

151

a. Perencanaan (Plan)

Perencanaan tindakan siklus pertama dimulai dengan langkah Deskripisi

Situasi, diskusi program pembelajaran dengan guru, asesmen awal,

penyusunan rencana pembelajaran (Rancangan Kegiatan Mingguan atau

RKM, Rancangan Kegiatan Harian atau RKH, yang didalammya mencakup :

kelas tempat berlangsungnya pembelajaran, semester dilaksanakan, minggu

ke, tema, sub tema, hari dan tanggal pelaksanaaan, Indikator yang akan

dikembangkan , kegiatan pembelajaran, alat yang digunakan, dan sumber

belajar, serta penilaian perkembangan anak

Kerkhasan penelitian ini adalah, selain meneliti dari 5 aspek

perkembangan juga menyiapkan tema, yang dikaitkan dengan aspek

perkembangan yang ingin ditingkatkan, serta menyiapkan jaringan tema

webing (jaring laba-laba) tema yang dikaitkan dengan ke lima aspek

perkembangan yang ingin ditingkatkan.

1) Deskripsi Situasi

Pada tanggal 16-17 Februari 2012 peneliti melakukan observasi

terhadap pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Hasil observasi antara

lain: proses pembelajaran yang dilakukan masih kurang terencana hal ini

terbukti Rancangan Kegiatan Mingguan dan Rancangan Kegiatan Harian

tidak dipersiapkam secara tertulis, dan berdasarkan observasi, Rancangan

Kegiatan Harian (RKH) dan Rancangan Kegiatan Mingguan (RKM) tidak

Page 169: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

152

disediakan sehari sebelum mengajar. Berdasarkan pengamatan peneliti

arsip RKH dan RKM tidak tersedia secara utuh.

Pembelajaran yang dilaksanakan belum sepenuhnya mengacu pada

tema. Pada hari observasi tersebut, tema yang sedang dipelajari anak adalah

tema tentang benda benda langit, dengan sub tema bulan. Pada proses

pembelajaran berlangsung, guru hanya mennyebutkan beberapa nama

bulan pada kegiatan pembukaan, tetapi pada kegiatan inti yang dikerjakan

anak, aktivitas pembelajaran tidak berpusat pada bulan.

Pada saat anak mewarnai pada area seni, anak mewarnai gambar

pemandangan yang tidak ada bulannya, yang seharusnya bisa digunakan

gambar bulan atau bulan sabit, pda area berhitung anak ditugaskan

menghitung penambahan tidak menggunakan bulan. Yang seharusnya bisa

digunakan gambar bulan purnama, pada saat anak bekerja di area bahasa,

anak menuliskan nama-nama bulan, dan pada area balok anak diminta

membuat kandang, yang tidak ada kaitan dengan bulan, seharusnya anak

diminta membuat gambar bulan purnama atau bulan sabit, sementara untuk

area Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) anak diminta menghubungkan garis yang

menghubungkan gambar yang ada di sebelah kiri dengan gambar yang ada

di sebelah kanan, yang tidak berkaitan dengan tema, yang sebenarna bisa

dirancang gambar pemandangan yang pada siang hari dikaitkan dengan

matahari, pemandangan malam hari dengan bulan.

Page 170: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

153

Pada saat proses pembelajaran, guru sangat mengharapkan anak

diam, tidak bersuara, tidak banyak gerak, apabila ada anak yang bersuara

atau berbicara dengan temannya, misalnya saat itu seorang anak bernama

Shelbi berbicara dengan temannya menanyakan: “warna langit kamu kok

hitam?” guru langsung berkata dengan suara lantang “Shelbi jangan

berbicara”. Begitu juga disaat anak laki-laki bernama Dafa, di area seni,

belum selesai tetapi dia berjalan kearah area lain bergerak guru langsung

menegur “Daffa, duduk di bangku area seni ya, kerjakan dulu sampai

selesai” tanpa menanyakan kenapa anak itu berjalan ke area lain,

seharusnya ditanntyakan dulu alasannya, diajak komunikasi, baru diberikan

solusi.

Proses belajar mengajar seperti yang peneliti amati, dengan tidak

langsung menghambat perkembangan anak, seharusnya guru memberikan

peluang untuk anak menumbuh kembangkan aspek perkembangan fisik,

bahasa, sosialemosional dan kognitif serta moral dalam proses belajar.

2) Asesmen Awal

Upaya pengumpulan data tentang perkembangan anak Taman-kanak

Kelompok B di Taman Kanak-kanak Nakkia sebelum pelaksanaan tindakan

dilakukan dalam bentuk asesmen awal. Asesmen awal dilakukan dalam

bentuk observasi. Hasil observasi perkembangan 15 orang anak yang akan

dijadikan subjek penelitian. Skor keseluruhan perkembangan anak usia dini

bergerak antara nilai skor 366-1098, untuk perkembangan motorik halus

Page 171: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

154

skor maksimal 72, untuk skor motorik kasar 81, untuk perkembangan kognisi

180, untuk perkembangan bahasa 108, dan untuk perkembangan sosial-

emosi 522 serta untuk perkembangan moral 135. perincian sebagai berikut :

Tabel 4.1

Nilai Perkembangan Anak Usia Dini (Asesmen Awal)

Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa

Sosio Emosional

Moral Total Rerata Halus Kasar

1 25 30 71 42 195 53 416 1.14

2 26 33 70 44 191 53 417 1.14

3 28 34 68 41 191 52 414 1.13

4 28 31 70 40 192 51 412 1.13

5 28 31 75 43 199 54 430 1.17

6 29 31 72 42 207 54 435 1.19

7 26 30 67 41 194 50 408 1.11

8 27 29 78 42 191 53 420 1.15

9 27 33 71 42 194 49 416 1.14

10 29 31 73 41 199 54 427 1.17

11 26 30 73 42 189 55 415 1.13

12 31 29 71 40 196 52 419 1.14

13 30 29 79 44 195 53 430 1.17

14 31 35 78 61 244 64 513 1.40

15 27 34 75 42 197 54 429 1.17

Rata-rata

1.17

Dari hasil perhitungan (terlampir) skor rata-rata perkembangan anak

usia dini Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1.17. Berdasarkan kategori

perkembangan anak dalam penelitian ini, nilai rata-rata perkembangan anak

masih berada pada level 1 (satu). Sedangkan target penelitian mendekati

level 3 (tiga). Berikut ini dapat dilihat diagram batang:

Page 172: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

155

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.1. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus 1

Kondisi di atas menunjukkan bahwa capaian nilai perkembangan anak

Taman Kanak-kanak Nakkia kelompok masih perlu dioptimalkan

peningkatannya. Sesuai dengen tujuan penelitian ini yaitu peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik

Dari hasil observasi pembelajaran dan asesmen awal, perkembangan

anak yang ditemukan beberapa masalah di lokasi penelitian: Pertama, Aspek

perkembangan yang akan ditingkatkan tidak terdapat dalam SKH. Kedua

Page 173: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

156

Kaitan antara Area dan aspek perkembangan yang akan ditingkatkan tidak

terlihat jelas dalam RKH. Ketiga, pembelajaran dengan tematik terpadu

model jaring laba-laba belum dilaksanakan secara maksimal," Keempat, tema

hanya digunakan pada kegiatan pembukaan dan penutupan belum

dikembangkan secara maksimal dalam kegiatan inti, sebab kegiatan inti

sering tidak berkaitan dengan tema dan sub tema yang diajarkan dalam

proses

Berdasarkan keempat masalah di atas dapat disimpulkan bahwa

perkembangan anak masih pada tingkat cukup, sehingga masih diperlukan

upaya mengoptimalkan perkembangan anak. Sebagaimana diketahui bahwa

pada usia dini anak sangat mudah menyerap informasi dan meniru perilaku

sehingga diharapkan jika perkembangan anak telah dimaksimalkan sejak

usia dini akan lebih mudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada

masa yang akan datang

3) Penyusunan Rencana Pembelajaran

Penyusunan rencana dengan pendekatan tematik pada siklus satu

meliputi:

a) Persiapan pengembangan tema.

Tema yang dipilih adalah binatang dengan sub tema binatang, buas,

peliharaan, ternak dan hidup di darat, di laut dan di sungai, sebab

tema ini dapat dijadikan tema untuk mengembangkan aspek

perkembangan anak usia dini, seperti aspek fisik motorik , kognitif,

Page 174: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

157

bahasa, dan, serta sosial emosional, serta moral nilai agama, Tema

ini dikembangkan dengan pembelajaran pendekatan area. (area

bahasa, area matematika/berhitung, area IPA, area seni, dan area

balok serta area bermain peran).

b) Persiapan Media

In fokus, laptop, Ipad, DVD, boneka, gambar-gambar yang berkaitan

dengan binatang yang dikaitkan dengan aspek perkembangan yang

akan diajarkan. Media ini akan dijadikan media untuk bercerita dan

mendiskusikan tema untuk mengembangkan aspek perkembangan

anak selama proses pembelajaran, dimulai saat anak masuk

kehalaman sekolah, dalam kelas pada kegiatan pembukaan dan

penutupan, diruangan makan, sampai berbaris saat mau pulang.

c) Persiapan lembar kerja anak untuk Area Bahasa.

Lembar kerja anak ini meliputi: mengenal kata, mengenal kaliat

pendek, mebalkan, menulis dengan cara mengulang contoh yang

diberikan. Tujuannya adalah untuk menumbuh kembangkan bahasa

anak, menambah kosa kata, melatih ketrampilan menulis dan

ketrampilan membaca.

d) Persiapan lembar kerja anak untuk Area Matematika/berhitung.

Lembar kerja anak ini meliputi: menjumlahkan dengan menambah dan

mengurangi, dengan menggunakan gambar gambar binatang.

Menumbuh kembangkan konsep konsep jumlah, lebih besar, lebih kecil

Page 175: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

158

semakin banyak dan semakin kurang. Ini merupakan untuk

peningkatan perkembangan cognitif anak usia dini

e) Persiapan lembar kerja anak untuk Area IPA

Mempersiapkan gambar ditugaskan anak untuk menghubungkan dan

memilih gambar yang sebelah kiri dengan gambar yang disebelah

kanan, dengan cara menarik garis. Kegiatan lainnya adalah

mengelompokkan hewan yang beranak dan bertelur, mengelompokkan

jenis makanan binatang.

f) Persiapan lembar kerja anak untuk area seni.

Anak melaksanakan tugas seperti: menggunting, menempel,

menstempel, mengisi pola, dan meronce, kolase (kapas, kacang-

kacangan, kertas warna, kulit telur). Mewarnai (kerayon, cat air),

menggambar bebas. Tujuan pembelajaran ini untuk meningkatkan

perkembangan anak pada aspek. Motorik halus, motorik kasar, kognitif,

sosial.

g) Persiapan lembar kerja anak untuk area balok.

Langkah-langkah yang yang akan ditempuh dalam melaksanakan

tindakan: Peneliti menyediakan balok berbagai bentuk dan warna,

kemudian anak diminta untuk membuat bangunan seperti : binatang,

kandang binatang, tempat minum binatang, atau sesuai dengan

keinginan anak yang berkaitan dengan tema binatang yang sedang

diajarkan. Tujuannya adalah untuk menumbuh kembangkan aspek

Page 176: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

159

perkembangan kognitif, perkembangan motorik dan perkembangan

sosial.

h) Mengobservasi Lembar Kerja dengan Guru

Gambar-gambar yang ada dalam lembar kerja anak, peneliti bersama

guru kelas, berdiskusi tentang gambar-gambar yang berkaitan dengan

aspek perkembangan yang akan ditingkatkan.

i) Keterlibatan Guru Dalam penelitian

Peneliti menjelaskan kepada kepala sekolah dan guru kelas bahwa

peneliti terlibat dalam pernbelajaran sebagai guru dalarn

pembelajaran. Di samping itu tindakan yang dilakukan tidak

menganggu jalanya program dan jadwal pernbelajaran yang telah

ditetapkan pihak sekolah, penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan perkembangan anak usia dini.

j) Jadwal Kegiatan

Siklus pertama akan dilaksanakan selama dua minggu pembelajaran

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK Nakkia Tema Binatang (Siklus I)

No Tanggal Bulan Tahun

Sub Tema Aspek Perkembangan yang Ingin Ditingkatkan

Ket

1. 6-4- 2012 Binatang Buas Harimau

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa

Dikerjakan di setiap area

Page 177: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

160

Moral dan Nilai agama

2. 8-4-2012 Binatang Peliharaan Kucing

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

3 9-4-2012 Binatang Ternak Ayam

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

4 10-4-2012 Binatang Air Ikan Air Tawar (lele)

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

5 12-4- 2012 Binatang Darat Kambing

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

6 13-4- 2012 Binatang Udara Burung

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

7 16-4-2012 Binatang Bertelur Itik

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

8 17-4- 2012 Binatang Melahirkan Kuda

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

4) Diskusi tentang progam pembelajaran dengan guru

Pada tanggal 29 Maret 2012 peneliti dengan guru kelas B melakukan

diskusi tentang rencana pembelajaran dan peneliti menjelaskan tata cara

Page 178: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

161

pelaksanaannya. Dari hasil diskusi ini diperoleh beberapa perbaikan kegiatan

seperti kegiatan-kegiatan yang paling cocok dipakai dalarn pembelajaran.

Peneliti turut mengelola kelas bersama guru sehingga dalam kelas yang akan

dijadikan subjek penelitian ada tiga orang guru yaitu 1 orang peneliti dan 2

orang guru kelas.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik siklus pertama selama delapan kali pertemuan (dua

minggu) menggunakan tema binatang dengan sub temabinatang ternak,

binatang peliharaan, binatang buas, binatang air, binatang darat, binatang

udara, Dan binatang bertelur serta binatang beranak. Pelaksanaan tindakan

terdiri dari kegiatan baris berbasis, kegiatan pembukaan, kegiatan inti,

kegiatan makan, kegiatan istirahat, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Baris Berbaris

Pada kegiatan baris berbaris anak melakukan berbagai kegiatan yang

melatih kernampuan motorik kasar anak seperti berdiri dengan tumit dengan

seimbang mulai hitungan 1-3, berdiri di atas satu kaki sampai hitungan 1-10,

meloncat dengan salah satu kaki 3 kali, membuat gerakan bebas mengikuti

lagu, menendang dan mengayunkan langkahnya ke belakang dan ke depan,

meloncat dengan dua kaki sebanyak 4 kali, berlari dengan cepat dan berputar

tanpa kendala, berlari sambil meloncat dengan seimbang, melaksanakan

senam mengikuti irama dan menyanyikan lagu anak-anak.

Page 179: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

162

Baris-berbaris melatih kemampuan perkembangan bahasa, karna

anak-anak bersuara keras mengucapkan kata kata, selanjutnya juga melatih

perkembangan kognitif, misalnya anak diminta bersuara menghitung satu,

dua, tiga empat, sesuai dengan gerakan, dan menyamakan gerakan dengan

kelompok teman-teman kelasnya. Selain itu baris berbaris juga dapat

meningkatkan perkembangan sosial, seperti anak diminta saling berinteraksi

berpegangan tangan untuk berbaris, bergantian dalam urutan berbaris. Dan

emosi anak berkembang, bisa berekspresi tertawa, tersenyum, memekik,

mengekspresikan rasa senang. Perkembangan moral juga bisa dilatih

dengan pada saat anak baris berbaris, seperti memupuk rasa cinta sesama

teman saat berbaris berpegangan tangan, saling sopan dan menjaga teman

jangan sampai terinjak dan terjatuh.

Anak melakukan melakukan gerakan senam, melompat, dan

menggerakkan badan seperti yang dipelajari sesuai dengan tema yang

diajarkan pada hari itu.

2) Kegiatan Pembukaan

Setiap hari anak-anak memulai kegiatan belajar dengan membaca doa

belajar dan saling bertanya kabar antara anak dan guru. Kegiatan dilanjutkan

dengan tanya jawab mengenai tema yang diajarkan pada hari kemaren,

kemudian guru menjelaskan tentang tema yang sedang dipelajari. Guru

menjelaskan area area apa saja yang akan dibuka, seperti area: bahasa,

area seni, area berhitung atau matematika, area balok dan area IPA serta

Page 180: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

163

area bermain peran. Setelah diskusi tema peneliti menunjukkan gambar yang

berkaitan dengan, yang akan dikerjakan pada masing-masing area, sesuai

dengan lembaran kerja yang telah disiapkan. Kegiatan Inti

3) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti anak-anak melakukan kegiatan yang berkaitan

dengan tematik. Lembaran kerja yang telah disediakan di setiap area yang

dibuka pada hari pembelajaran.

Area Bahasa : Aktivitas yang dilakukan anak adalah: : Menulis

kembali kalimat pendek yang sudah ada yang dibantu dengan gambar,

menulis kata kata yang sudah ada, membaca kata yang sudah ada,

mengenal huruf dari kata yang ada dengan cara menyebutkan huruf satu

persatu.

Area Berhitung/Matematika: Aktivitas yang dilakukan anak adalah:

Anak melakukan pekerjaan, menyelesaikan tugas di lembaran kerja, seperti :

Menyelesaikan penmambahan, menyelesaikan pengurangan angka 1

sampai dengan 20. Pengurangan dan penjumlahan dilengkapi dengan

gambar berwarna. Selain itu anak menggunting pola gambar binatang sesuai

dengan jumlah angka yang telah disediakan pada lembaran kerja.

Area IPA: Aktivitas yang dilakukan anak adalah: Menyelesaikan tugas

yang telah disiapkan pada lembaran kerja, seperti : menghubungkan garis

antara gambar yang disebelah kiri dengan gambar yang disebelah kanan.

Page 181: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

164

Area Seni: Aktivitas yang dilakukan anak adalah: Menyelesaikan tugas

yang telah disiapkan pada lembaran kerja, sepert, mewarnai gambar dengan

kerayon, mewarnai gambar dengan cat air, membuat kolase penempelan

kapas, menempel gambar dengan kacang-kacangan, menempel dengan

kolase kertas warna.

Area Balok: Aktivitas yang dilakukan anak adalah: Menyelesaikan

tugas yang telah disiapkan pada lembaran kerja, seperti: membuat kandang

binatang, dengan menyusun balok yang telah disediakan guru, membuat

bangunan seperti binatang yang sedang dipelajari dan membuat tempat

makan binatang secara bebas, sesuai dengan tema.

Aktifitas di area ini dapat meningkatkan perkembangan motorik halus

dan motorik kasar, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif dan

perkembangan sosialemosional serta perkembangan moral.

Kegiatan anak pada sub tema binatang bertujuan mengembangkan:

Fisik Motorik , seperti : motorik halus dan motorik kasar, bergerak sesuai

dengan irama musik, menyayi kan salah satu lagu kesayangannya, anak

dapat bergerak mengikuti benda-benda di lingkungan, melakukan senam

berirama bersama teman-teman dan guru.

Kognitif, seperti : pengenalan benda sekitarnya, pemahaman konsep

sains, sederhana, pengenalan bilangan, pengenalan ukuran, pengenalan

konsep waktu, pengenalan konsep matematika.

Page 182: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

165

Bahasa, sepereti : komunikasi lisan, perbendaharaan kosa kata,

pengenalan bentuk simbol, membaca gambar bahasa isyarata.

Sosial emosional yang dikaitkan dengan sub tema adalah :

kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi sikap egosentris, rasa

kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi sikap egosentris, rasa

sosialisasi, perilaku prososial, kerjasama, saling membantu, saling berbag,

inisiatif sosialisas, perilaku prososial, kerjasama, saling membantu, dan saling

berbagi, serta inisiatif.

Moral agama, seperti : berdoa, mengenal ibadah, sopan santun,

mengenal kebersihan, tanggung jawab, cinta tanah air, musyawarah mufakat,

dan menggambar sederhana, serta mewarnai gambar secara mandiri

Setelah anak mengerjakan lembaran kerja, hasil dari anak-anak

ditempel di depan kelas, sehingga setiap anak menjadi bangga dan tumbuh

rasa percaya diri, pada saat ini sekaligus memberikan tanggapan kepada

anak, baik dari guru, dari anak itu sendiri maupun dari teman-temannya,

dalam rangka menumbuh kembangkan aspek perkembangan.

Perkembangan Bahasa: pada saat anak memberikan tanggapan

terhadap hasil kerja teman-temannya, atau menerima tanggapan dari teman-

temannyat, atau bertannya tentang hasil pekerjaannya.

Perkembangan sosial emosi: Bagaimana anak menyikapi dan

berperilaku saat berdiskusi, tentang hasil kerja, berinteraksi dengan guru,

teman-teman dalam kelas.

Page 183: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

166

Perkembangan kognitif disaat mereka berfikir dan punya ide dalam

menanggapi hasil kerja teman dan membandingkan dengan hasil kerja

sendiri sendiri,

Perkembangan motorik: saat anak maju kedepan, dan bergerak

dalam berinteraksi disaat diskusi di depan kelas.

Perkembangan moral agama, saat anak melaksanakan idiskusi

dengan menggunakan norma-norma, disiplin, dan menghargai hasil karya diri

sendiri dan orang lain, serta pada kegiatan penutup.

4) Kegiatan makan

Sebelum kegiatan makan dimulai, seperti biasa anak mencuci tangan

di keran bergantian, lalu anak yang sudah selesai mencuci tangan menuju ke

ruangan makan yang sudah tersedia, setelah semua anak duduk di kursi

semuanya, lalu guru membimbing anak untuk memimpin doa dari salah satu

anak yang sudah hafal gilirannya.

Disiplin di ruang makan dengan cara makan tidak bersuara, dan

diwaktu makan anak tidak berkeliaran sampai makanan habis, makanan tidak

berserakan, setelah makan anak antri mencuci tangan. anak bersedia

membagi makanannya pada teman yang lupa membawa makanan. Anak

membuang sampah makanan ke keranjang sampah yang telah disediakan

dan membersihkan meja sesudah makan serta merapikan kembali kursi

makan.

5) Waktu Istirahat

Page 184: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

167

Setelah makan dan merapikan tempat makan, tepat jam 10.00 WIB

sampai pukul 10.30 WIB anak-anak kegiatannya adalah istirahat. Pada

kesempatan ini anak diberi waktu untuk melakukan aktivitas bermain, yang

memberi peluang untuk perkembangan fisik motorik, seperti bermain

plosotan, bermain panjat-panjatan, bermain ayunan, main komedi putar, dan

meniti balok, serta berkejar-kejaran, yang selalu diawasi guru, untuk

perkembangan moral, anak tetap dilatih kedisiplinan dalam bermain. Seperti

berperilaku disiplin, adil, menghormati teman, menolong teman, menjaga

kebersihan diri dan lingkungan, dan jujur saat bermain, serta tidak menyakiti.

6) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru menyimpulkan apa yang sudah dipelajari

dalam satu hari ini, mulai berbaris sampai mau pulang, terutama apa yang

telah dikerjakan pada kegiatan inti. Guru bersama anak-anak meminta anak

yang mau menceritakan kembali apa kegiatan yang telah diikuti seperti :

bagaimana pengalaman mereka dalam mengerjakan lembaran tugas di

berbagai area, Area Bahasa : Aktivitas yang dilakukan anak adalah: :

Menulis kembali kalimat pendek yang sudah ada yang dibantu dengan

gambar, menulis kata kata yang sudah ada, membaca kata yang sudah ada,

mengenal huruf dari kata yang ada dengan cara menyebutkan huruf satu

persatu.

Page 185: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

168

Pengalaman di Area Berhitung/Matematika: ketika Anak melakukan

pekerjaan, menyelesaikan tugas di lembaran kerja, seperti menyelesaikan

penmambahan, menyelesaikan pengurangan angka 1 sampai dengan 20.

Pengurangan dan penjumlahan yang dilengkapi dengan gambar berwarna.

Selain itu pengalaman anak menggunting pola gambar binatang sesuai

dengan jumlah angka.

Pengalaman di Area IPA: ketika anak menyelesaikan tugas pada

lembaran kerja, seperti : menghubungkan garis antara gambar yang

disebelah kiri dengan gambar yang disebelah kanan, yang dibantu dengan

gambar binatang berwarna sesuai dengan tema.

Pengalaman di Area Seni: ketika anak adalah dapat menyelesaikan

tugas yang telah disiapkan pada lembaran kerja, seperti, mewarnai gambar

dengan kerayon, mewarnai gambar dengan cat air, membuat kolase

penempelan kapas, menempel gambar dengan kacang-kacangan, menempel

dengan kolase kertas warna.

Pengalaman di Area Balok: ketika anak dapat menyelesaikan tugas

yang telah disiapkan pada lembaran kerja, seperti: membuat kandang

binatang, dengan menyusun balok yang telah disediakan guru, membuat

bangunan seperti binatang yang sedang dipelajari dalam tema. Membuat

tempat makan binatang secara bebas, sesuai dengan

Page 186: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

169

Setelah berdiskusi dan membahas apa yang dipelajari hari ini,

sebelum pulang anak-anak bersama sama menyanyi, sesuai dengan tema

dandiakhiri membaca doa membaca doa-doa seperti naik kendaraan, doa

untuk orangtua, dan diakhiri doa selesai belajar. Kemudian anak diberi

pertanyaan, yang berkaitan dengan tema. Siapa yang mengacungkan tangan

dan dapat menjawab pertanyaan (melatih perkembangan motorik, bahasa,

koknitif, dan sosial emosional, sertamoral) anak bisa keluar, dan bersalaman

dengan guru.

c. Observasi

Skor perkembangan anak taman kanak-kanak kelompok B melalui

dengan pendekatan tematik difokuskan pada perkembangan yang sesuai

dengan perkembangan motorik, bahasa, koknitif, dan sosial emosional,

serta moral anak.

Perkembangan meliputi kemampuan anak sesuai dengan tahap

perkembangan dan tugas tugas yang dilaksanakan di taman kanak-kanak.

perkembangan motorik, bahasa, koknitif, dan sosial emosional, serta moral

tersebut diobservasi oleh peneliti sebagai guru dan juga ditambah dua orang

guru kelas.

Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik, melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan area,

dilaksanakan dan dikembangkan secara terencana yang dikaitkan dengan

aspek perkembangan yang akan ditingkatkan di sekolah Taman Kanak-kanak

Page 187: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

170

Nakkia baru pertama dilaksanakan, sehingga anak-anak belum terbiasa

menyelesaikan tugas pada setiap area secara tuntas.

Tetapi anak menunjukkan rasa senang ketika peneliti menunjukkan

gambar-gambar yang berkaitan dengan tema binatang, menggunakan

gambar-gambar berwarna, apalagi menggunakan Ipad, DVD, in fokus.

Pengalaman baru ini membuat anak-anak antusias dan bergembira.

Kegiatan pembukaan dengan melihatkan gambar gambar, kemudian

melihatkan kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap area membuat anak

bersemangat.Kegiatan diskusi apa yang akan dikerjakan disetiap area

dilakukan dalam suasana menyenangkan.

Peneliti meminta anak memberi tanggapan yang ada dalam gambar.

Anak memberikan beberapa tanggapan dengan semangat. Di samping itu

peneliti memberi kesempatan kepada setiap anak untuk menjawab meskipun

jawaban yang diberikan anak sama dengan temannya. Setiap anak yang

menjawab mendapat pujian dari peneliti dan guru meskipun jawaban anak

masih salah. Peneliti membetulkan jawaban anak dengan meminta jawaban

dari anak lain tanpa mengatakan jawaban anak yang terdahulu salah. Pada

akhirnya anak-anak akan mendapatkan jawaban yang benar baik melalui

jawaban teman atau penjelasan guru.

Pada awaInya anak-anak masih bingung ketika mernasuki kegiatan

inti. Anak-anak belum terbiasa melakukan berbagai kegiatan secara bebas.

Umumnya mereka melakukan kegiatan sebelumnya ditentukan kelompoknya

Page 188: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

171

oleh guru, seragam dan lebih selalu kegiatan yang berkaitan dengan menulis,

berhitung, dan membaca, tanpa menggunakan media yang menarik seperti

gambar, vidio, Ipad, DVD player dan alat lembaran tugas yang menarik.

Yang menjadi perhatian peneliti adalah awalnya anak binggung dan

ribur apa yang harus dikerjakan, banyak timbul pertannyaaan, seperti:

1. Shelby: “ Pak guru, Aku boleh nggak kerja mewarnai duluan?”

(biasanya guru membuat kelompok)

2. Jihan: “Pak guru, Nanti Kita boleh pindah-pindah sendiri? (biasanya

pindah kalau satu kelompok udah selesai)

3. Daffa: “Pak Guru, Aku mau IPA duluan” (walaupun di area ini udah

empat orang)

4. Ayu, Farah, Zikra, : mengerjakan tugas di area bahasa masih

banyak kata-katanya yang tertinggal, dan jarak antara kata tidak

jelas.

5. Disaat meniti balok Ayu, Zikra dan Daffa, masih sering terjatuh,

karna terburu-buru, sehingga hilang keseimbangan.

6. Indira : masih sering tidak menurut perintah guru.

Pada pelaksanaan pembelajaran inti, anak bersemangat dan

memberikan tanggapan dan terlihat kesenagan yang ditandai dengan

menyelesaikan setiap area tepat waktu. Yang awalnya guru menyatakan

akan sulit dan sulit mengatur anak. Sedangkan tujuan akhir dari peneliti untuk

memberikan kebebasan pada anak, agar anak berkembang aspek-aspek

Page 189: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

172

perkembangan fisik motorik, bahasa, matematika/berhitung, dan sosial emosi

serta moral agama dengan optimal, dengan tidak selalu didikte dan dikekang.

Pada kegiatan makan, masih ada beberapa anak yang makanannya

bertebaran, tidak mau makan, dan sambil berdiri. Guru memberikan

bimbingan, bagaimana cara makan yang baik dan benar, dengan pelan-pelan

agar makanan tidak tumpah dan bertebaran, membujuk anak yang tidak mau

makan untuk makan seperti teman temannya dan yang makan sambil berdiri,

agar duduk seperti anak yang lainnya.

Waktu bermain di luar kelas, merupakan saat yang ditunggu-tunggu

anak, bermain umumnya saat yang paling menyenangkan bagi anak karena

dunia anak adalah dunia bermain, Sekolah Taman kanak-kanak Nakkia

paham benar dengan hal ini, hal ini terlihat dengan tersedianya alat-alat

permainan seperti Perosotan, komedi putar, panjat dunia, balok titian,

jungkitan, 3 ayunan kecil 2 ayunan besar.

Pada saat bermain, akan menumbuh kembangkan aspek fisik mororik

seperti mereka melompat, memanjat, berlari, berayun, memutarkan komedi

putar, menjaga keseimbangan untuk melakukan jungkitan dengan temannya.

Pada saat bermain juga dapat mengembangkan bahasa, seperti disaat

mereka berbicara dengan teman, mengajak teman bermain, berkomunikasi

saat bermain, saat memilih permainan, saat memulai permainan, saat

permainan berlangsung, dan saat menghentikan permainan serta mengajak

memilih permainan yang lain.

Page 190: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

173

Permainan yang dilakukan anmak saat bermain dapat

mengembangkan aspek perkembangan kognitif, disaat anak naik ke

perosotan, harus antri, kalau tidak nanti jatuh, atau naik ayunan boleh satu

orang satu, kalau berdua nggak cukup, dan sulit diayunkan. Menghitung

disaat kapan berhenti, membuat kesepakatan dengan teman untuk bergiliran

mendorong agar ayunan bisa dijalankan, kemudian menghitung, berapa kali

jalan setiap teman.

Bermain juga dapat meningkatkan perkembangan sosial, disaat

bermain anak otomatis berinteraksi secara sosial dengan temannya, misalnya

saling berpegangan dengan teman agar tidak jatuh saat naik komedi putar

atau saat naik ayunan besar. Saat bermain juga dapat meningkatkan

perkembangan anak pada aspek moral agama, misalnya tidak boleh

berkelahi, mendorong teman, memukul teman, menolong teman kalau ada

yang jatuh, saling menjaga dalam bermain, saling sayang dengan teman

dengan cara bergantian, sehingga teman menjadi senang.

Rangkuman hasil observasi pembelajaran siklus pertama dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4 3

Data Observasi Kegiatan Pembelajaran

No Indikator Komentar

1. Mempersiapkan materi

belajar yang berkaitan

Penyiapan materi yang berkaitan dengan

tema dan sub tema, dan Aspek

Page 191: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

174

dengan Tema dan

Aspek perkembangan

yang ingin

ditingkatkan, seperti :

perkembangan fisik

motorik, bahasa,

koknitif, dan sosial

emosional, serta moral

anak.

perkembangan yang ingin ditingkatkan

dipilih yang mendekati dengan kehidupan

dan sesuai dengan kemampuan dan usia

perkembangan anak

2. Mendesain ruang

kelas, yang

menyediakan Area :

Bahasa, Area

Berhitung/matematika,

Area Seni, Area Balok,

Area IPA, Bermain

Peran

Kelas dirancang dengan pembagian Area.

Menyediakan kursi dan bangku disetiap

area, untuk anak menyelesaikan tugas yang

telah disiapkan disetiap area.

Ruang makan telah disediakan di tempat

lain terpisah dengan ruangan belajar.

3. Mempersiapkan

Rancangan Kegiatan

Mingguan (RKM) dan

rancangan Kegiatan

harian (RKH)

RKM dan RKH, dipersiapkan secara

lengkap, sehingga dalam proses belajar

mengajar guru tau pasti apa yang akan

dikerjakan secara terencana.

4. Menyampaikan Media Media yang disediakan sesuai dengan tema

dan aspek perkembangan yang ingin

ditingkatkan, media yang digunakan

Gambar, VCD, Leptop, Ipad, infocus,

boneka, balok,

5. Memulai pelajaran,

dengan menjelaskan

setiap area

Guru mneyatakan pengetahuan anak

tentang tema dan aspek perkembangan

yang ingin ditingkatkan. Dengan komunikasi

multi arah, guru bertanya, anak lain

menjawab, atau temannya yang menjawab,

sehingga kelas menjadi aktif dan dilakukan

dengan belajar sambil bermain-main .

6. Melakukan diskusi

tentang tugas-tugas

yang akan

Guru meminta anak menjawab berbagi

pertanyaan yang diajukan guru yang

berkaitan dengan nilai moral yang

Page 192: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

175

dilaksanakan dalam

setiap area dan melihat

aspek-aspek

perkembangan apa

yang ditingkatkan

dikembangkan. Guru juga memberi

kesempatan kepada anak untuk berbeda

pendapat. Jika ada jawaban yang salah

guru tidak langsung menyalahkan tetapi

meminta komentar anak lain.

7. Memberikan

penjelasan dan

klasifikasi

Setelah semua anak menjawab kemudian

guru memberi kesimpulan tentang materi

yang berkaitan dengan tema dan

perkembangan apa yang akan dicapai dan

ditingkatkan

8. Melakukan berbagai

kegiatan dengan tema

pada masing-masing

area.

Guru mengajak bekerja sendiri atau bekerja

kelompok pada saat melakukan kegiatan

inti. Namun pad akegiatan ini guru masih

selalu mendorong anak untuk mnegerjakan

pekerjaan lebih cepat karena takut tidak

cukup waktu

9. Memilih Area yang

akan dimasuki anak

Guru meminta anak memilih area yang

berkaitan dengan minat anak, kemudian

menyelesaikan tugas sampai selesai lalu

pindah ke area lain, sampai semua area

diselesaikan tugasnya.

10. Membimbing anak

berkerja di setiap area

Pada pelaksanaan pembelajaran Peneliti

juga sebagai guru dan ditambah dua orang

guru kelas tetap menmbimbing anak dalam

bekerja disetiap area, guru berperan lebih

aktif dari anak.

11. Menempelkan Hasil

Kerja anak di depan

kelas

Guru dengan sigap menempelkan hasil

kerja anak didepan kelas, mengelompokkan

ke dalam area masing masing, sehingga

dapat dilihat oleh anak dan guru hasil kerja

anak, dan mengetahui anak mana yang

belum menyelesaikan tugas pada area

tertentu.

12. Mendiskusikan hasil

lembaran kerja yang

dilakukan anak di

setiap area.

Penilaian terhadap kegiatan ini dilakukan

guru peneliti dan 2 orang guru kelas dengan

menggunakan lembar observasi.

Page 193: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

176

d. Analisis dan Refieksi Siklus I

Peningkatani perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik, yang dilakukan pada siklus I disesuaikan dengan aspek

perkembangan anak. Oleh sebab itu tugas tugas yang diberikan dalam

lembaran kerja pada setiap area dapat dijawab anak dan dapat dikerjakan

sampai tuntas dengan bantuan garnbar yang berwarna dan menarik sebagai

media agar anak dapat fokus dalam menyelesaikan tugas di setiap area.

Penggunaan tema binatang dengan sub tema binatang yang dekat

dengan dunia anak membantu mereka menyelesaikan tugas, secara otomatis

dapat menumbuh kembangkan aspek perkembangan. perkembangan fisik

motorik, bahasa, koknitif, dan sosial emosional, serta moral anak.

Perkembangan Motorik, seperti : meningkatnya perkembangan

motorik halus dan motorik kasar, bergerak sesuai dengan irama musik,

menyayi kan salah satu lagu kesayangannya, anak dapat bergerak mengikuti

benda-benda di lingkungan, melakukan senam berirama bersama teman-

teman dan guru.

Perkembangan Kognitif, seperti :meningkatnya pengenalan benda

sekitarnya, pemahaman konsep sains sederhana, pengenalan bilangan,

pengenalan ukuran, pengenalan konsep waktu, pengenalan konsep

matematika. Perkembangan Bahasa, sepereti : meningkatnya komunikasi

lisan, perbendaharaan kosa kata, pengenalan bentuk simbol, membaca

gambar bahasa isyarata.

Page 194: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

177

Perkembangan Sosial emosional yang dikaitkan dengan sub tema

adalah: meningkatnya kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi sikap

egosentris, rasa kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi sikap

egosentris, rasa sosialisasi, perilaku prososial, kerjasama, saling membantu,

saling berbag, inisiatif sosialisas, perilaku prososial, kerjasama, saling

membantu, dan saling berbagi, serta inisiatif.

Perkembangan Moral agama, seperti : meningkatnya kemampuan

anak dalam berdoa, mengenal ibadah, sopan santun, mengenal kebersihan,

tanggung jawab, cinta tanah air, musyawarah mufakat, dan menggambar

sederhana, serta mewarnai gambar secara mandiri

Peningkatan aspek perkembangan anak usia dini di TK Nakkia sudah

meningkat tetapi belum maksimal ditandai dengan :

Peningkatan perkembangan Motorik, seperti : motorik halus dan

motorik kasar, anak masih sulit bergerak sesuai dengan irama musik,

menyayi kan salah satu lagu kesayangannya masih malu-malu, mengikuti

gerak-gerak benda belum bisa seperti belum dapat bergerak mengikuti

benda-benda di lingkungan,masih belum lancar melakukan senam berirama

bersama teman-teman dan guru.

Peningkatan perkembangan Kognitif, seperti :belum pengenalan

benda sekitarnya, belum pemahaman konsep sains, sederhana, pengenalan

bilangan, pengenalan ukuran, pengenalan konsep waktu, pengenalan konsep

matematika.

Page 195: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

178

Peningkatan perkembangan Bahasa, sepereti : Masih belum lancar

komunikasi lisan, masih kurang perbendaharaan kosa kata, pengenalan

bentuk simbol, membaca gambar bahasa isyarata.

Peningkatan perkembangan Sosial-emosi yang dikaitkan dengan sub

tema adalah :masih kurang kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi

sikap egosentris, rasa kemampuan bersosialisasi, empati, mengurangi sikap

egosentris, rasa sosialisasi, perilaku prososial, kerjasama, saling membantu,

saling berbag, inisiatif sosialisas, perilaku prososial, kerjasama, saling

membantu, dan saling berbagi, serta inisiatif.

Peningkatan perkembangan Moral agama, seperti : masih ada yang

belum fasih dalam berdoa, mengenal ibadah, sopan santun, mengenal

kebersihan, tanggung jawab, cinta tanah air, musyawarah mufakat, dan

menggambar sederhana, serta mewarnai gambar secara mandiri

Setelah dianalisa berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan guru , hal

ini disebabkan beberapa kekurangan di dalam pelaksanaan pembelajaran: 1)

masih jarang guru memberikan pujian spontan terhadap anak yang

melaksanakan tugas lembaran kerja, 2) Tugas yang diberikan gambar-

gambar yang digunakan untuk dikerjakan anak pada area seni terlalu besar,

sehingga anak menjadi lebih cepat bosan. 3) Saat melatih motorik dalam

belajar menggunting, terlalu banyak dan rumit, sehingga anak menjadi

kesulitan. 4) Pada area matematika, pembelajarannya terlalu banyak

menggunakan ketrampilan menggunting untuk pola kecil, sehingga hasil

Page 196: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

179

kerjanya terburu buru, 5). terlalu banyak membuka Area, sehingga anak

terburu-buru dalam mengerjakan tugas.

1) Hasil Pengukuran Setelah Siklus I

Refleksi hasil observasi selama pembelajaran siklus pertama

diperkuat dengan evaluasi perkembangan yang dilaksanakan pada 20 April

sampai dengan 27 April 2012. Hasil asesmen akhir perkembangan anak

setelah dilakukan pelaksanaan pada siklus satu adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Nilai Asesmen Peningkatan perkembangan Anak Usia Dini Dengan

Pendekatan Tematik Setelah Siklus I

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa

Sosio Emosional

Moral Total Rerata Halus Kasar

1 56 63 136 83 406 105 849 2.32

2 47 54 119 71 354 105 750 2.05

3 56 63 141 85 406 120 871 2.38

4 55 63 127 81 392 103 821 2.24

5 56 63 139 85 402 105 850 2.32

6 54 63 127 82 412 117 855 2.34

7 55 61 133 82 395 119 845 2.31

8 55 63 143 85 410 117 873 2.39

9 56 63 137 84 406 116 862 2.36

10 54 63 135 79 406 115 852 2.33

11 56 63 140 85 406 117 867 2.37

12 53 57 131 79 378 113 811 2.22

13 56 56 129 83 380 115 819 2.24

14 57 63 145 80 417 120 882 2.41

15 56 63 140 84 404 108 855 2.34

Rata-rata 2.31

Page 197: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

180

Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-

kanak Nakkia kelompok B setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat

dari asesmen awal 1,17 naik menjadi sebesar 2,31. Dengan demikian hasil

pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan, tetapi belum

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati level 3 (tiga). Untuk lebih

jelas dapat dilihat diagram batang berikut ini:

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.2 Nilai Asesmen Peningkatan perkembangan Anak Usia Dini

Dengan Pendekatan Tematik Setelah Siklus I

Page 198: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

181

2) Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah siklus 1)

Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi

tindakan dan setelah diberi tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus 1)

dengan pendekatan tematik yang berkaitan dengan seluruh aspek

perkembangan anak sebagai berikut :

Tabel 4.5

Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah siklus 1)

No

Motorik Kognitif

AA Kognitif

A1 Selisih Halus

AA Halus

A1 Selisih

Kasar AA

Kasar A1

Selisih

1 25 56 31 30 63 33 71 136 65

2 26 47 21 33 54 21 70 119 49

3 28 56 28 34 63 29 68 141 73

4 28 55 27 31 63 32 70 127 57

5 28 56 28 31 63 32 75 139 64

6 29 54 25 31 63 32 72 127 55

7 26 55 29 30 61 31 67 133 66

8 27 55 28 29 63 34 78 143 65

9 27 56 29 33 63 30 71 137 66

10 29 54 25 31 63 32 73 135 62

11 26 56 30 30 63 33 73 140 67

12 31 53 22 29 57 28 71 131 60

13 30 56 26 29 56 27 79 129 50

14 31 57 26 35 63 28 78 145 67

15 27 56 29 34 63 29 75 140 65

Page 199: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

182

No Bahasa

AA Bahasa

A1 Selisih

SE AA

SE A1

Selisih Moral

AA Moral

A1 Selisih

1 42 83 41 195 406 211 51 105 54

2 44 71 27 191 354 163 51 105 54

3 41 85 44 191 406 215 50 120 70

4 40 81 41 192 392 200 49 103 54

5 43 85 42 199 402 203 51 105 54

6 42 82 40 207 412 205 53 117 64

7 41 82 41 194 395 201 50 119 69

8 42 85 43 191 410 219 51 117 66

9 42 84 42 194 406 212 49 116 67

10 41 79 38 199 406 207 51 115 64

11 42 85 43 189 406 217 52 117 65

12 40 79 39 196 378 182 49 113 64

13 44 83 39 195 380 185 50 115 65

14 61 80 19 244 417 173 61 120 59

15 42 84 42 197 404 207 51 108 57

No Total AA Total A1 Selisih

1 414 849 435

2 415 750 335

3 412 871 459

4 410 821 411

5 427 850 423

6 434 855 421

7 408 845 437

8 418 873 455

9 416 862 446

10 424 852 428

11 412 867 455

12 416 811 395

13 427 819 392

14 510 882 372

15 426 855 429

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan

anak usia dini TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan

dengan pendekatan tematik, tetapi target penelitian Skor perkembangan yaitu

Page 200: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

183

kategori level 3 belum tercapai. Berikut ini dapat dilihat diagram batang

sebagai berikut:

Data dari hasil observasi nilai asesmen hasil peningkatan

prkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik (sebelum dan

sesudah siklus 1). Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, jika disajikan

dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Hasil Perbandingan Awal dengan SIklus I

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.3. Diagram batang aspek perkembangan anak pada asesmen

awal dan siklus I

Page 201: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

184

Berdasarkan diagram batang gambar 4.3. di atas, dapat kita lihat ada

peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik di

TK Nakkia, skor meningkat dari kategori level 1 (satu) dengan skor 1,17 saat

asesmen awal, setelah diadakan perlakuan pada siklus satu, meningkat

menjadi level 2 (dua) dengan skor 2,31. Hasil penelitian yang diharapkan

dapat mencapai level 3 (tiga)

Meskipun belum semua target penelitian tercapai tetapi telah terjadi

peningkatan dan beberapa perubahan.

3) Peningkatan Pada Setiap Aspek Perkembangan

Data dari hasil observasi nilai asesmen hasil peningkatan

perkembangan anak usia dini Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B

dengan pendekatan tematik (sebelum dan sesudah siklus 1). Pada hasil

tindakan siklus I terjadi peningkatan untuk setiap aspek perkembangan. Jika

disajikan dalam bentuk diagram batang untuk setiap aspek perkembangan:

aspek perkembangan motorik halus dan aspek perkembangan motorik kasar,

aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan bahasa, dan aspek

perkembangan social-emosi, serta aspek perkembangan moral. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat penjelasannya sebagai berikut:

Page 202: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

185

1. Peningkatan Perkembangan Motorik Halus

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.4. Diagram batang aspek perkembangan motorik halus

(peningkatan sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus I)

Berdasarkan tabel 4.5. dan gambar 4.4 Tingkat perkembangan motorik

halus setiap anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 25

dan skor tertinggi 31, setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi

terkecil 47 dan terbesar 57, selisih peningkatan adlah 21 sampai 30,

Page 203: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

186

walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 72 belum

tercapai, artinya perkembangan motorik halus masih perlu ditingkatkan

2. Peningkatan Perkembangan Motorik Kasar ( awal-siklus I )

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.5. Diagram batang aspek perkembangan motorik kasar

(peningkatan sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1)

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.5 tingkat perkembangan motorik

kasar setiap anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 29

dan skor tertinggi 35 dan setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi

skor terkecil 54 dan skor terbesar 63 dan selisih skor peningkatan 21 sampai

Page 204: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

187

34, walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 81 belum

tercapai, artinya aspek perkembangan motorik kasar masih perlu

ditingkatkan.

3. Peningkatan Perkembangan Kognitif (awal-siklus I )

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.6. Diagram batang aspek perkembangan kognitif (peningkatan

sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1)

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.6 tingkat perkembangan kognitif

setiap anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 67 dan skor

tertinggi 79 dan setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi skor

terkecil 119 dan skor terbesar 145 dan selisih skor peningkatan 45 sampai

Page 205: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

188

67 walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 180 belum

tercapai, artinya aspek perkembangan kognitif masih perlu ditingkatkan.

4. Peningkatan Perkembangan Bahasa ( awal-siklus I).

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.7. Diagram batang aspek perkembangan bahasa (peningkatan

sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1)

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.7 tingkat perkembangan bahasa

setiap anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 40 dan skor

tertinggi 61 dan setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi skor

terkecil 71 dan skor terbesar 85 dan selisih skor peningkatan 19 sampai 44,

Page 206: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

189

walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 108 belum

tercapai, artinya aspek perkembangan bahasa masih perlu ditingkatkan.

5. Peningkatan Perkembangan Sosioemosional

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.8. Diagram batang aspek perkembangan sosio-emosi

(peningkatan sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1)

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.8 tingkat perkembangan sosial-

emosi anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 191 dan

skor tertinggi 244 dan setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi

skor terkecil 354 dan skor terbesar 417 dan selisih skor peningkatan 163

sampai 219 walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 522

Page 207: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

190

belum tercapai, artinya aspek perkembangan sosial-emosi masih perlu

ditingkatkan.

6). Peningkatan Perkembangan Moral ( awal-siklus I )

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.9 : Diagram batang aspek perkembangan moral (peningkatan

sebelum diadakan tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1)

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.9 tingkat perkembangan moral

setiap anak pada awal pengukuran bergerak pada skor terendah 49 dan skor

tertinggi 61 dan setelah dilaksanakan siklus satu meningkat menjadi skor

terkecil 103 dan skor terbesar 120 dan selisih skor peningkatan 54 sampai

Page 208: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

191

70, walaupun sudah meningkat, tetapi skor maksimal mendekati 135 belum

tercapai, artinya aspek perkembangan moral masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan hasil temuan pada siklus I ada peningkatan perkembangan

pada seluruh aspek perkembangan, tetapi belum memenuhi target, maka

perlu di lanjutkan tindakan pada siklus II

4) Peningkatan Perkembangan Pada Setiap Anak

Berdasarkan hasil pengukuran asesmen Awal dan asesmen I, berikut

ini akan dilihat bagaimana peningkatan perkembangan masing-masing anak

untuk setiap aspek perkembangan dan keseluruhan perkembangannya,

sebagai berikut:

Perkembangan untuk siswa 1. Shessy.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak dari asesmen awal

dengan pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata

kondisi awal 25 meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan

siklus I mengalami peningkatan sebanyak 31, tetapi belum mencapai target

yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 30 meningkat

Page 209: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

192

menjadi 63. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 33, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu

mendekati nilai maksimal yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 71 meningkat menjadi 136.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 65. tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 42 meningkat menjadi 83.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 41, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 195 meningkat

menjadi 406. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

Page 210: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

193

peningkatan sebanyak 211, tetapi belum mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 51 meningkat menjadi 105.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 54, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Shelby dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 414 meningkat menjadi 849.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 435, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Perkembangan untuk siswa 2. Alesha.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak dari asesmen awal

dengan pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata

kondisi awal 26 meningkat menjadi 47. Dengan demikian hasil pelaksanaan

Page 211: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

194

siklus I mengalami peningkatan sebanyak 21, tetapi belum mencapai target

yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 33 meningkat

menjadi 54. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 21, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu

mendekati nilai maksimal yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 70 meningkat menjadi 119.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 49. tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 44 meningkat menjadi 71.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 27, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 108

Page 212: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

195

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 191 meningkat

menjadi 354. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 163, tetapi belum mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 51 meningkat menjadi 105.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 54, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Alesha dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 415 meningkat menjadi 750.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 335, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Alesya merupakan anak yang perlu perhatian

khusus karena memiliki skor yang paling rendah jika dibandingkan dengan

teman-temannya.

Page 213: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

196

Perkembangan Untuk siswa 3. Feby.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak dari asesmen awal

dengan pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata

kondisi awal 28 meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan

siklus I mengalami peningkatan sebanyak 28, tetapi belum mencapai target

yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 34 meningkat

menjadi 63. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 29, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu

mendekati nilai maksimal yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 68 meningkat menjadi 141.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 73. tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 180.

Page 214: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

197

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 41 meningkat menjadi 85.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 44, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 108.

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 191 meningkat

menjadi 406. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 215, tetapi belum mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 50 meningkat menjadi 120.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 70, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Febi dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 215: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

198

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 414 meningkat menjadi 871.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 459, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Perkembangan Untuk siswa 4. Jihan.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak dari asesmen awal

dengan pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata

kondisi awal 28 meningkat menjadi 55. Dengan demikian hasil pelaksanaan

siklus I mengalami peningkatan sebanyak 27, tetapi belum mencapai target

yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 31 meningkat

menjadi 63. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 32, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu

mendekati nilai maksimal yaitu 81.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 70 meningkat menjadi 127.

Page 216: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

199

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 57. tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 40 meningkat menjadi 81.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 41, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 192 meningkat

menjadi 392. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 200, tetapi belum mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 49 meningkat menjadi 103.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

Page 217: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

200

sebanyak 54, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Jihan dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 410 meningkat menjadi 821.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 411, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Jihan sudah paham bahwa boleh pindah-pindah

dari satu area ke area lainnya (biasanya pindah kalau satu kelompok udah

selesai).

Perkembangan untuk siswa 5. Ayu.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas Untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak dari asesmen awal

dengan pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata

kondisi awal 28 meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan

siklus I mengalami peningkatan sebanyak 28, tetapi belum mencapai target

yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 31 meningkat

Page 218: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

201

menjadi 63. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan sebanyak 32, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu

mendekati nilai maksimal yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 75 meningkat menjadi 139.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 64. tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 43 meningkat menjadi 85.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 42, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 199 meningkat

menjadi 402. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami

Page 219: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

202

peningkatan sebanyak 203, tetapi belum mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

rata-rata anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai rerata kondisi awal 51 meningkat menjadi 105.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 54, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Ayu dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 427 meningkat menjadi 850.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 423, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Perkembangan Untuk siswa 6. Farah.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 29

meningkat menjadi 54. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

Page 220: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

203

mengalami peningkatan sebanyak 25, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 31 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 32,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 72 meningkat menjadi 127. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 55.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 82. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 40,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

Page 221: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

204

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 207 meningkat menjadi 412. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 205,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 53 meningkat menjadi 117. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 64,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Farah dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 434 meningkat menjadi 855.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 421, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Farah, disaat mengerjakan tugas di area bahasa,

sudah berkurang kata-kata yang tertinggal, dan jarak antara kata sudah mulai

jelas.

Page 222: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

205

Perkembangan Untuk siswa 7. Darrel

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 26

meningkat menjadi 55. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 29, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 30 meningkat menjadi 61 Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 31

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 67 meningkat menjadi 133 Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 66.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Page 223: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

206

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 41 meningkat menjadi 82. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 41,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosional menunjukkan

bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 194 meningkat menjadi 395. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 201,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 50 meningkat menjadi 119. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 69,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Darrel dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 224: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

207

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 408 meningkat menjadi 845.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 437, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Perkembangan Untuk siswa 8. Daffa

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 27

meningkat menjadi 55. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 28, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 29 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 34,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 78 meningkat menjadi 143. Dengan

Page 225: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

208

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 65.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 85. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 43,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosional menunjukkan

bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 191 meningkat menjadi 410. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 219,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 51 meningkat menjadi 117. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 66,

Page 226: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

209

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Daffa dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 418 meningkat menjadi 873.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 455, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Daffa, sudah berkurang terjatuh, sudah berkurang

tidak terburu-buru, sehingga sudah mulai menjaga keseimbangan dalam

menggunakan keterampilan motorik kasar.

Perkembangan Untuk siswa 9. Zola

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 27

meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 29, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 33 meningkat menjadi 63. Dengan

Page 227: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

210

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 30,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 78 meningkat menjadi 143. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 65.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 84. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 42,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 194 meningkat menjadi 406. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 212,

Page 228: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

211

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 49 meningkat menjadi 116. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 67,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Zola dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 416 meningkat menjadi 862.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 446, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Perkembangan Untuk siswa 10. Bimo

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 29

meningkat menjadi 54. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

Page 229: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

212

mengalami peningkatan sebanyak 25, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 31 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 32,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 73 meningkat menjadi 135. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 62.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 41 meningkat menjadi 79. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 38,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

Page 230: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

213

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 199 meningkat menjadi 406. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 207,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 51 meningkat menjadi 115. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 64,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Bimo dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 424 meningkat menjadi 852.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 455, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Page 231: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

214

Perkembangan Untuk siswa 11. Ziekra

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 26

meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 30, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 30 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 33

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 73 meningkat menjadi 140 Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 67.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Page 232: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

215

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 85. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 43,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 189 meningkat menjadi 406. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 217,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 52 meningkat menjadi 117. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 65,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Ziekra dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 233: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

216

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 412 meningkat menjadi 867.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 455, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Zikra, disaat mengerjakan tugas di area bahasa,

sudah berkurang kata-kata yang tertinggal, dan jarak antara kata sudah mulai

jelas.. Disaat meniti balok Zikra sudah berkurang terjatuh, sudah berkurang

tidak terburu-buru, sehingga sudah mulai menjaga keseimbangan.

Perkembangan Untuk siswa 12 Indira

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 31

meningkat menjadi 53 Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 22 tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 29 meningkat menjadi 57. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 28,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Page 234: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

217

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 71 meningkat menjadi 131 Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 60.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 40 meningkat menjadi 89. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 39,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 196 meningkat menjadi 378. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 182,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 235: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

218

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 49 meningkat menjadi 113. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 64,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Indira dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 416 meningkat menjadi 811.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 395, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Indira mendapat perhatian khusus, karna memiliki

skor yang rendah bila dibandingkan dengan teman-temannya. Indira sudah

mulai sedikit demi sedikit menurut perintah guru. anak ini yarng biasa lambat

dalam mengerjakan tugas pada area, sekarang udah mulai cepat, terlihat

semua anak dapat menyelesaikan tugas di area.

Perkembangan Untuk siswa 13. Bunga

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 30

meningkat menjadi 56. Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 26 tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Page 236: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

219

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 29 meningkat menjadi 56. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 27,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 79 meningkat menjadi 129. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 50.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

sampai 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 82. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 40,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

sebesar 108

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 237: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

220

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 195 meningkat menjadi 380. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 185,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 50 meningkat menjadi 115 Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 65,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Bunga dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 427 meningkat menjadi 819.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 392, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Bunga termasuk anak yang perlu diperhatikan

secara khusus, karena mendapat skor rendah.

Perkembangan Untuk siswa 14. Azka

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

Page 238: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

221

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 31

meningkat menjadi 57 Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 26, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 35 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 28,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 78 meningkat menjadi 145. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 67.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 61 meningkat menjadi 80. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 19,

Page 239: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

222

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 244 meningkat menjadi 417. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 173,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 61 meningkat menjadi 120. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 59,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Azka dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 510 meningkat menjadi 882

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 372, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098.

Page 240: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

223

Perkembangan Untuk siswa 15.Shelby

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus menunjukkan bahwa nilai anak dari asesmen awal dengan

pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 27

meningkat menjadi 56 Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I

mengalami peningkatan sebanyak 29, tetapi belum mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai maksimal yaitu 72.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 34 meningkat menjadi 63. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 29,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 81

Untuk peningkatan perkembangan kognitif menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 75 meningkat menjadi 140. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 65.

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 180.

Page 241: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

224

Untuk peningkatan perkembangan bahasa menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan , yaitu dari nilai kondisi awal 42 meningkat menjadi 84. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 42,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 108

. Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi menunjukkan bahwa

nilai anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 197 meningkat menjadi 404. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 207,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 522.

Untuk peningkatan perkembangan moral menunjukkan bahwa nilai

anak dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

peningkatan, yaitu dari nilai kondisi awal 51 meningkat menjadi 108. Dengan

demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 57,

tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai maksimal

yaitu 135.

Untuk peningkatan perkembangan total menunjukkan bahwa nilai rata-

rata Shellby dari asesmen awal dengan pelaksanaan siklus I mengalami

Page 242: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

225

peningkatan , yaitu dari nilai rerata kondisi awal 426 meningkat menjadi 855.

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan

sebanyak 429, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati

nilai maksimal yaitu 1098. Shelby sudah mengerti cara mengerjakan tugas di

setiap area sesuai dengan keinginan sendiri (biasanya guru membuat

kelompok).

2 Silklus Kedua

a. Revisi Rencana Tindakan (Revised Plan)

Penyusunan rencana dengan pendekatan tematik pada siklus dua,

merancang pembelajaran berdasarkan evaluasi dari siklus satu, meliputi:

a) Persiapan pengembangan tema.

Sub tema yang dipilih adalah yang belum diajarkan pada siklus

satu dan dibuat lebih menarik, seperti : sub tema binatang,

buas, peliharaan, ternak dan hidup di darat, di laut serta di

sungai, ( sapi, burung, buaya, ikan, gajah, kelalawar, dan kura-

kura serta kelinci). sebab tema ini dapat dijadikan tema untuk

mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini, seperti

aspek fisik motorik , kognitif, bahasa, dan, serta sosial

emosional, serta moral nilai agama, Tema ini dikembangkan

dengan pembelajaran pendekatan area. (area bahasa, area

Page 243: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

226

matematika/berhitung, area IPA, area seni, dan area balok

serta area bermain peran).

b) Persiapan Media

In fokus, laptop, Ipad, DVD, boneka, gambar-gambar yang

berkaitan dengan binatang yang dikaitkan dengan aspek

perkembangan yang akan diajarkan. Media ini akan dijadikan

media untuk bercerita dan mendiskusikan tema untuk

mengembangkan aspek perkembangan anak selama proses

pembelajaran, dimulai saat anak masuk kehalaman sekolah,

dalam kelas pada kegiatan pembukaan dan penutupan,

diruangan makan, sampai berbaris saat mau pulang.

c) Persiapan lembar kerja anak untuk Area Bahasa

Lembar kerja anak ini meliputi: mengenal kata, mengenal kaliat

pendek, mebalkan, menulis dengan cara mengulang contoh

yang diberikan. Tujuannya adalah untuk menumbuh

kembangkan bahasa anak, menambah kosa kata, melatih

ketrampilan menulis dan ketrampilan membaca.

d) Persiapan lembar kerja anak untuk Area Matematika/berhitung.

Lembar kerja anak ini meliputi: menjumlahkan dengan

menambah dan mengurangi, dengan menggunakan gambar

gambar binatang. Menumbuh kembangkan konsep konsep

jumlah, lebih besar, lebih kecil semakin banyak dan semakin

Page 244: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

227

kurang. Ini merupakan untuk peningkatan perkembangan

cognitif anak usia dini.

e) Persiapan lembar kerja anak untuk Area IPA

Mempersiapkan anak untuk menghubungkan dan memilih

gambar yang sebelah kiri dengan gambar yang disebelah

kanan, dengan cara menarik garis. Kegiatan lainnya adalah

mengelompokkan hewan yang beranak dan bertelur,

mengelompokkan jenis makanan binatang.

f) Persiapan lembar kerja anak untuk area Seni.

Anak melaksanakan tugas seperti: menggunting, menempel,

menstempel, mengisi pola, dan meronce, kolase(kapas, kacang-

kacangan, kertas warna, kulit telur). Mewarnai (kerayon, cat air),

menggambar bebas. Tujuan pembelajaran ini untuk

meningkatkan perkembangan anak pada aspek. Motorik halus,

motorik kasar, kognitif, sosial.

g) Persiapan lembar kerja anak untuk area Balok.

Langkah-langkah yang yang akan ditempuh dalam

melaksanakan tindakan: Peneliti menyediakan balok berbagai

bentuk dan warna, kemudian anak diminta untuk membuat

bangunan seperti : binatang, kandang binatang, tempat minum

binatang, atau sesuai dengan keinginan anak yang berkaitan

dengan tema binatang yang sedang diajarkan. Tujuannya

Page 245: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

228

adalah untuk menumbuh kembangkan aspek perkembangan

kognitif, perkembangan motorik dan perkembangan sosial.

h) Mengobservasi Lembar Kerja dengan Guru.

Gambar-gambar yang ada dalam lembar kerja anak bersama

guru kelas, berdiskusi tentang gambar yang berkaitan dengan

aspek perkembangan yang ditingkatkan. Gambar gambar

dirancang lebih kecil, disesuaikan dengan waktu yang tersedia

i) Keterlibatan Guru dalam penelitian

Peneliti menjelaskan kepada kepala sekolah dan guru kelas

bahwa peneliti terlibat dalam pernbelajaran sebagai guru dalarn

pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan tidak

menganggu jalanya program dan jadwal pernbelajaran yang

telah ditetapkan pihak sekolah, penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan perkembangan anak usia dini.

j) Jadwal Kegiatan

Pembelajaran siklus kedua dilaksanakan dalam dua minggu

dengan penjabaran kegiatan sebanyak delapan kali pertemuan.

Setiap tema terdiri dari beberapa sub tema. Sub tema yang

diambil dalam pembelajaran siklus kedua sebagai berikut: sub

tema binatang buas buaya, binatang di udara burung, binatang

ternak sapi, binatang hidup di air yaitu ikan air laut, binatang

hidup di darat gajah, binatang yang di udara kelelawar dan

Page 246: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

229

binatang bertelur kura kura serta binatang melahirkan kelinci

sebagai befikut:

Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK Nakkia Tema Binatang (Siklus II)

No Tanggal Bulan Tahun

Tema Sub Tema Aspek Perkembangan

yang ingin Ditingkatkan

Ket

1. 30-4- 2012 Binatang Binatang buas Buaya

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

2. 1-5- 2012 Binatang Peliharaan Burung

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

3 3-5- 2012 Binatang Ternak Sapi

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

4 4-5- 2012 Binatang Air Ikan Air Laut

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

5 7-5- 2012 Binatang Darat Gajah

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai

Page 247: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

230

6 8-5-2012 Binatang Udara Kelelawar

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

7 9-5- 2012 Binatang Bertelur Kura-kura

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

8 12-5-2012 Binatang Melahirkan Kelinci

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan dengan pendekatan tematik siklus kedua menggunakan

tema binatang, tema Pelaksanaan tindakan terdiri dari kegiatan baris

berbaris, kegiatan pembukaan, kegiatan inti pada area, kegiatan makan,

kegiatan istirahat, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan Baris berbaris

Pada kegiatan baris berbaris anak melakukan berbagai kegiatan yang

melatih kemampuan motorik kasar, melompat-lompat atau bergerak seperti

binatang yang dijadikan tema pada hari pembelajaran.

2) Kegiatan Pembukaan

Pada kegiatan pembukaan pembelajaran, guru menjelaskan tema,

Page 248: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

231

setiap hari anak-anak memulai kegiatan belajar dengan membaca doa belajar

dan saling bertanya kabar antara anak dan guru. Kegiatan dilanjutkan dengan

tanya jawab mengenai tema yang sedang dipelajari. Setelah diskusi tema,

anak-anak memperhatikan gambar visual atau bermain permainan-

permainan yang berkaitan dengan aspek perkembangan.

3) Kegiatan Inti

Sebelum anak-anak melakukan berbagai kegiatan pada kegiatan inti,

anak-anak setiap hari diminta memilih Area, bebas memilih teman dalam

kelompok. Setiap anak memilih kelompok bebas dengan temannya temannya

dan jika anak memilih teman yang sama dalam 2 hari berturut-turut guru

menyarankan anak untuk memilih ternan yang lain dan kelompok lain.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan bersahabat

anak dengan semua teman di kelasnya. Pada kegiatan inti anak-anak

melakukan kegiatan yang betkaitan dengan tema. Kegiatan anak pada tema

binatang berrkaitan dengan pengembangan fisik motorik, bahasa, kognitif,

dan sosial emosional serta moral anak yang sesuai dengan tema.

Pada kegiatan inti guru juga mengingatkan anak untuk membiasakan

disiplin, menggunakan nilai-nilai moral yang dipelajari ketika belajar.

Pembiasaan dilakukan dengan dua cara: pertama mengingatkan anak agar

disiplin, adil, menghormati teman, menolong teman, menjaga kebersihan

kelas, dan jujur ketika belajar. Kedua guru dengan spontan memuji anak yang

Page 249: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

232

berperilaku disiplin, adil, menghormati teman, menolong teman, menjaga

kebersihan kelas, dan jujur ketika belajar, serta kerja sama dalam kelompok.

4).Kegiatan makan

Pada kegiatan makan anak-anak dibiasakan disiplin pada waktu

makan dengan cara makan tidak bersuara dan berjalan-jalan. Anak juga

dibiasakan antri mencuci tangan. Anak tidak mengomentari makanan teman,

anak bersedia membagi makanannya pada teman yang lupa membawa

makanan. Anak membuang sampah makanan ke keranjang, sampah dan

membersihkan meja sesudah makan.

5) Kegiatan Istirahat

Pada kegiatan istirahat guru ikut menemani anak dalam bermain, Guru

juga tidak memberi komentar langsung terhadap perilaku anak yang salah.

Guru memberi kesempatan anak memperbaiki perilakunya sendiri atau

dengan bantuan temannya.

6) Kegiatan Penutup

Pada kegiatin penutup guru meminta anak mereview kegiatan yang

telah diikuti anak sejak pagi. kemudian bu guru menanyakan perasaan anak

ketika berbuat disiplin, adil, menghormati orang lain, menolong orang lain,

menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan berkata jujur.

Evaluasi pengetahuan anak tentang nilai-nilai yang dikembangkan

dilakukan dengan diskusi tentang hasil pekerjaan (tugas) pada area, anak

memilih gambar atau hasil yang dikerjakan di area. Guru menjelaskan

Page 250: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

233

tentang hasil kerja dyang benar dan salah yang berkaitan dengan aspek

perkembangan, dan mengkaitkan nilai disiplin, adil, menghormati orang lain,

menolong orang lain, menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

c. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengisian lembaran observasi

dan juga dilakukan dengan 1) mengamati kemampuan anak mengerjakan

lembaran kerja di setiap area. 2) mengamati kemampuan anak melakukan

aktivitas berkaitan dengan perkembangan motorik, bahasa, sosialemosonal,

dan kognitif, serta moral.

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik,

menggunakan pembelajaran area, dan mengobservasi hasil

perkembangannya. Berikut ini dipaparkan hasil Nilai Asesmen

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan

Tematik, pada akhir siklus II isebagai berikut:

a. Hasil Pengukuran Setelah Siklus II

Peningkatan skor perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik setelah diberi tindakan sesudah siklus II yang berkaitan dengan

seluruh aspek perkembangan anak sebagai berikut :

Page 251: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

234

Tabel 4.7

Nilai Asesmen Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

dengan Pendekatan Tematik (Pada Akhir Siklus II )

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa

Sosio Emosional

Moral Total Rerata Halus Kasar

1 67 75 172 103 499 128 1044 2.85

2 72 81 178 107 522 135 1095 2.99

3 69 79 172 103 512 128 1063 2.90

4 72 81 176 108 522 133 1092 2.98

5 72 81 177 106 516 131 1083 2.96

6 71 81 174 108 518 133 1085 2.96

7 72 81 178 107 522 135 1095 2.99

8 71 79 165 101 512 135 1063 2.90

9 71 80 173 108 504 135 1071 2.93

10 72 81 177 105 511 131 1077 2.94

11 71 77 171 107 520 133 1079 2.95

12 71 81 178 106 512 134 1082 2.96

13 71 75 164 100 474 122 1006 2.75

14 72 81 175 106 518 133 1085 2.96

15 71 80 173 108 504 135 1071 2.93

Rata-rata 2.93

Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-

kanak Nakkia kelompok B setelah pelaksanaan siklus I I adalah meningkat

dari asesmen awal 2,31 naik menjadi sebesar 2, 93. Dengan demikian hasil

pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan, sudah mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati level 3 (tiga). Untuk lebih jelas dapat

dilihat diagram batang berikut ini:

Page 252: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

235

Skor

Anak Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.10 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak Usia dini pada

Siklus II.

Perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak- kanak

Nakkia kelompok B sebelum siklus dua adalah 2,31, setelah pelaksanaan

siklus kedua meningkat menjadi 2,93 Hal ini berarti nilai rata-rata

perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia kelompok B setelah siklus

kedua meningkat mendekat pada kategori level 3 (tiga).

Perkembangan Anak Usia Dini telah meningkat dari hasil asesmen

akhir siklus pertama. Capaian skor rata-rata perkembangan anak sudah

Page 253: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

236

mencapai target penelitian yaitu berada pada target level 3 (tiga). Nilai rata-

rata dari tiap dimensi dari perkembangan yaitu pengetahuan moral, perasaan

moral, dan tindakan moral juga telah mencapai target penelitian. Peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dari hasil

asesmen akhir siklus pertama dan hasil asesmen akhir siklus kedua sebagai

berikut ini:

b. Peningkatan Hasil Asesmen Akhir Siklus I dan Siklus II

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus dua, maka didapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 4. 8

Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan

Pendekatan Tematik (Siklus 1 dan Siklus 2)

Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B

No Subjek

Motorik Kognitif

A1 Kognitif

A2 Selisih Halus

A1 Halus

A2 Selisih

Kasar A1

Kasar A2

Selisih

1 56 67 11 63 75 12 136 172 36

2 47 72 25 54 81 27 119 178 59

3 56 69 13 63 79 16 141 172 31

4 55 72 17 63 81 18 127 176 49

5 56 72 16 63 81 18 139 177 38

6 54 71 17 63 81 18 127 174 47

7 55 72 17 61 81 20 133 178 45

8 55 71 16 63 79 16 143 165 22

9 56 71 15 63 80 17 137 173 36

10 54 72 18 63 81 18 135 177 42

11 56 71 15 63 77 14 140 171 31

12 53 71 18 57 81 24 131 178 47

13 56 71 15 56 75 19 129 164 35

14 57 72 15 63 81 18 145 175 30

15 56 71 15 63 80 17 140 173 33

Page 254: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

237

No

Bahasa A1

Bahasa A2

Selisih SE A1 SE A2 Selisih Moral

A1 Moral

A2 Selisih

1 83 103 20 406 499 93 105 128 23

2 71 107 36 354 522 168 105 135 30

3 85 103 18 406 512 106 120 128 8

4 81 108 27 392 522 130 103 133 30

5 85 106 21 402 516 114 105 131 26

6 82 108 26 412 518 106 117 133 16

7 82 107 25 395 522 127 119 135 16

8 85 101 16 410 512 102 117 135 18

9 84 108 24 406 504 98 116 135 19

10 79 105 26 406 511 105 115 131 16

11 85 107 22 406 520 114 117 133 16

12 79 106 27 378 512 134 113 134 21

13 83 100 17 380 474 94 115 122 7

14 80 106 26 417 518 101 120 133 13

15 84 108 24 404 504 100 108 135 27

No Subjek Total

A1 Total

A2 Selisih

1 849 1044 195

2 750 1095 345

3 871 1063 192

4 821 1092 271

5 850 1083 233

6 855 1085 230

7 845 1095 250

8 873 1063 190

9 862 1071 209

10 852 1077 225

11 867 1079 212

12 811 1082 271

13 819 1006 187

14 882 1085 203

15 855 1071 216

Tabel 4.8. di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

perkembangan Anak TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan

pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik pada Siklus I dan Siklus II

Page 255: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

238

Hasil perbandingan siklus I dengan Asesmen Siklus II

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4 11 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il

Berikut ini akan dikemukakan hasil analisis peningkatan

perkembangan setiap aspek dari siklus I ke siklus II, perkembangan untuk

aspek perkembangan motorik (motorik kasar dan perkembangan motorik

halus), perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan

sosial-emosi serta perkembangan moral, sebagai berikut:

Page 256: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

239

c. Peningkatan Setiap Aspek Perkembangan

Data dari hasil observasi nilai asesmen hasil peningkatan

prkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik (setelah siklus I

dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, jika

disajikan dalam bentuk diagram batang untuk setiap aspek perkembangan,

sebagai berikut:

1.Peningkatan Perkembangan Motorik Halus

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.12. Diagram batang aspek perkembangan motorik halus

Page 257: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

240

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.12 tingkat perkembangan motorik

Halus setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor

terendah 47 dan skor tertinggi 57 dan setelah dilaksanakan siklus II

meningkat menjadi skor terkecil 67 dan skor terbesar 72 sedangkan selisih

skor peningkatan adalah 11 sampai 25. Perkembangan motorik halus, sudah

meningkat, skor maksimal mendekati 72 sudah tercapai (persentase skor

terendah 93% sampai 100%) artinya aspek perkembangan motorik halus

peningkatannya sudah optimal.

2.Peningkatan Perkembangan Motorik Kasar

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.13. Diagram batang aspek perkembangan motorik kasar

Page 258: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

241

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.13 tingkat perkembangan motorik

kasar setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor

terendah 54 dan skor tertinggi 63 dan setelah dilaksanakan siklus II

meningkat menjadi skor terkecil 75 dan skor terbesar 81 sedangkan selisih

skor peningkatan 12 sampai 24. Perkembangan motorik kasar, sudah

meningkat, skor maksimal mendekati 81 sudah tercapai, ( ersentase scor dari

92,6% sampai 100%) artinya aspek perkembangan motorik kasar

peningkatannya sudah optimal.

3.Peningkatan Perkembangan Kognitif

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.14. Diagram batang aspek perkembangan Kognitif

Page 259: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

242

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.14 tingkat perkembangan

kognitif setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor

terendah 119 dan skor tertinggi 145 dan setelah dilaksanakan siklus II

meningkat menjadi skor terkecil 164 dan skor terbesar 178 sedangkan selisih

skor peningkatan 22 sampai 49. Perkembangan kognitif, sudah meningkat,

skor maksimal mendekati 180 sudah tercapai (persentase scor dari 91,1%

sampai 98,9%) artinya aspek perkembangan kognitif peningkatannya sudah

optimal.

4.Peningkatan Perkembangan Bahasa

Skor

Anak Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.15. Diagram batang aspek perkembangan Bahasa

Page 260: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

243

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.15 tingkat perkembangan bahasa

setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor terendah 71

dan skor tertinggi 85 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi

skor terkecil 100 dan skor terbesar 108 sedangkan selisih skor peningkatan

16 sampai 36. Perkembangan bahasa, sudah meningkat, skor maksimal

mendekati 108 sudah tercapai (persentase scor dari 92,6% sampai 100%)

artinya aspek perkembangan bahasa peningkatannya sudah optimal.

5. Peningkatan Perkembangan Sosial-emosional

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.16. Diagram batang aspek perkembangan sosial-emosi.

Page 261: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

244

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.16 tingkat perkembangan sosial-

emosi setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor

terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II

meningkat menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih

skor peningkatan 93 sampai 168. Perkembangan sosial-emosi, sudah

meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah tercapai (persentase scor

dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan sosial-emosi

peningkatannya sudah optimal.

6. Peningkatan Perkembangan Moral

Skor

Anak

Keterangan Gambar: KB: Kurang Baik C: Cukup SB: Sangat Baik

Gambar 4.17. Diagram batang aspek perkembangan moral

Page 262: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

245

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.17 tingkat perkembangan moral

setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor terendah 103

dan skor tertinggi 120 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi

skor terkecil 122 dan skor terbesar 135 sedangkan selisih skor peningkatan

7 sampai 30. Perkembangan moral, sudah meningkat, skor maksimal

mendekati 135 sudah tercapai (persentase scor dari 904% sampai 100%)

artinya aspek perkembangan moral peningkatannya sudah optimal.

d. Peningkatan Perkembangan Pada Setiap Anak

Berdasarkan hasil pengukuran asesmen I dan asesmen II, berikut ini

akan dilihat bagaimana peningkatan perkembangan masing-masing anak

untuk setiap aspek perkembangan dan keseluruhan perkembangannya,

sebagai berikut:

Perkembangan untuk siswa 1. Shessy,

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Shessy memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 67 untuk

siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 11. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 263: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

246

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 75 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 12. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 136 untuk siklus I dan

172 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 36. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 83 untuk siklus I dan

103. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 20. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 406 untuk siklus

I dan 499 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

Page 264: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

247

mengalami peningkatan sebanyak 93. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada peningkatan

perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 105 untuk siklus I dan

128 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 23. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Shessy

total skor 849 untuk siklus I dan 1044 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 195. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 2. Alesha

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Alesha memperoleh skor 47 untuk siklus I dan 72 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

Page 265: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

248

sebanyak 25. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 54 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 27. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 119 untuk siklus I dan

178 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 59. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 71 untuk siklus I dan

107. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 36. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 266: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

249

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 354 untuk siklus

I dan 522 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 168. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 105 untuk siklus I dan

135 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 30. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Alesha

total skor 750 untuk siklus I dan 1095 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 345. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 267: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

250

Perkembangan untuk siswa 3 Febi.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Febi memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 69 untuk siklus II,

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 13. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 79 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 141 untuk siklus I dan

172 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 31. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Page 268: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

251

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 85 untuk siklus I dan

103. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 406 untuk siklus

I dan 512 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 106. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 120 untuk siklus I dan

128 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 8. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Febi

total skor 871 untuk siklus I dan 1063 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

Page 269: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

252

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 192. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 4. Jihan

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Jihan memperoleh skor 55 untuk siklus I dan 72 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 127 untuk siklus I dan

176 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 49. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

Page 270: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

253

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 81 untuk siklus I dan

108. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 27. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 392 untuk siklus

I dan 522 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 130. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 103 untuk siklus I dan

133 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 30. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 271: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

254

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Jihan

total skor 821 untuk siklus I dan 1092 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 271. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 5. Ayu

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Ayu memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 72 untuk siklus II,

Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

Page 272: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

255

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 139 untuk siklus I dan

177 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 38. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 85 untuk siklus I dan

106. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 21. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 402 untuk siklus

I dan 516 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 114. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 273: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

256

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 105 untuk siklus I dan

131 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 26. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Ayu total

skor 850 untuk siklus I dan 1083 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 233. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 6. Farah.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Farah memperoleh skor 54 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 274: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

257

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 18 Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 127 untuk siklus I dan

174 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 47. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 82 untuk siklus I dan

108. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 26. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 412 untuk siklus

I dan 518 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

Page 275: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

258

mengalami peningkatan sebanyak 106. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 117 untuk siklus I dan

133 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Farah

total skor 855 untuk siklus I dan 1085 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 230. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 7. Darrel.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Darrel memperoleh skor 55 untuk siklus I dan 72 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

Page 276: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

259

sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 61 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 20. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 133 untuk siklus I dan

178 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 45. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 82 untuk siklus I dan

107. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 25. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 277: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

260

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 410 untuk siklus

I dan 512 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 102. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 117 untuk siklus I dan

135 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Darrel

total skor 845 untuk siklus I dan 1095 untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 250. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 278: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

261

Perkembangan untuk siswa 8. Daffa.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Daffa memperoleh skor 55 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 79 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 143 untuk siklus I dan

165 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 22. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Page 279: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

262

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 85 untuk siklus I dan

101. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 410 untuk siklus

I dan 512 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 102. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 117 untuk siklus I dan

135 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Shessy

total skor 873 untuk siklus I dan 1063. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

Page 280: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

263

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 190. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 9. Zola.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Daffa memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 15. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 80 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 137 untuk siklus I dan

173 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 36. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

Page 281: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

264

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 84 untuk siklus I dan

108. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 24. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 406 untuk siklus

I dan 504 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 98. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada peningkatan

perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 116 untuk siklus I dan

135 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 19. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 282: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

265

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Zola

total skor 862 untuk siklus I dan 1071. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 209. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 10. Bimo.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Bimo memperoleh skor 54 untuk siklus I dan 72 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

Page 283: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

266

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 135 untuk siklus I dan

177 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 42. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 79 untuk siklus I dan

105. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 26. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 406 untuk siklus

I dan 511 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 105. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 284: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

267

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 115 untuk siklus I dan

131 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Bimo

total skor 852 untuk siklus I dan 1077. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 225. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 11. Ziekra

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Ziekra memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 15. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 285: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

268

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 77 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 14. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 140 untuk siklus I dan

171 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 31. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 85 untuk siklus I dan

107. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 12. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 406 untuk siklus

I dan 520 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

Page 286: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

269

mengalami peningkatan sebanyak 114. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 117 untuk siklus I dan

133 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 16. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Ziekra

total skor 867 untuk siklus I dan 1079. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 212. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 12. Indira.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Indira memperoleh skor 53 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

Page 287: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

270

sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 57 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 24. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 131 untuk siklus I dan

178 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 47. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 79 untuk siklus I dan

106. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 27. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 288: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

271

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 378 untuk siklus

I dan 512 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 134. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 113 untuk siklus I dan

134 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 21. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Indira

total skor 811 untuk siklus I dan 1082. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 271. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 289: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

272

Perkembangan untuk siswa 13. Bunga.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Bunga memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 71 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 15. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 56 untuk siklus

I dan 75 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 19. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 129 untuk siklus I dan

164 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 35. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Page 290: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

273

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 83 untuk siklus I dan

100. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 380 untuk siklus

I dan 474 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 94. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada peningkatan

perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 115 untuk siklus I dan

122 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 7. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Bunga

total skor 819 untuk siklus I dan 1006. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

Page 291: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

274

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 187. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 14. Azka.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Azka memperoleh skor 57 untuk siklus I dan 72 untuk siklus

II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 15. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 81 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 18. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 145 untuk siklus I dan

175 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 33. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

Page 292: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

275

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 80 untuk siklus I dan

106. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 26. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 417 untuk siklus

I dan 518 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 101. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 120 untuk siklus I dan

133 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 13. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

Page 293: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

276

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Azka

total skor 882 untuk siklus I dan 1085. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 203. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perkembangan untuk siswa 15. Shellby.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk peningkatan perkembangan

motorik halus, Shellby memperoleh skor 56 untuk siklus I dan 71 untuk

siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan

sebanyak 15. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang maksimal

yaitu mendekati nilai 72. berarti ada peningkatan perkembangan motorik

halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan motorik kasar, skor 63 untuk siklus

I dan 80 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 17. Skor siklus II sudah hampir mencapai

target yang maksimal yaitu mendekati nilai 81. berarti ada peningkatan

Page 294: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

277

perkembangan motorik kasar dengan pendekatan tematik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan kognitif, skor 140 untuk siklus I dan

173 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 33. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 180. berarti ada peningkatan perkembangan

kognitif dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan bahasa, skor 84 untuk siklus I dan

108. untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 24. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 108. berarti ada peningkatan perkembangan

bahasa dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan sosialemosi, skor 404 untuk siklus

I dan 504 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II

mengalami peningkatan sebanyak 100. Skor siklus II sudah hampir

mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 522. berarti ada

peningkatan perkembangan sosialemosi dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 295: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

278

Untuk peningkatan perkembangan moral, skor 108 untuk siklus I dan

135 untuk siklus II, Dengan demikian hasil pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan sebanyak 27. Skor siklus II sudah hampir mencapai target yang

maksimal yaitu mendekati nilai 135. berarti ada peningkatan perkembangan

moral halus dengan pendekatan tematik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk peningkatan perkembangan secara keseluruhan untuk Shellby

total skor 855 untuk siklus I dan 1071. untuk siklus II, Dengan demikian hasil

pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebanyak 216. Skor siklus II

sudah hampir mencapai target yang maksimal yaitu mendekati nilai 1098,

berarti ada peningkatan perkembangan dengan pendekatan tematik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Page 296: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

279

3. Deskripsi Data dan Analisis Hasil Pelaksanaan Tindakan

a. Deskripsi dan Analisis Data Kualitatif

1). Deskripsi Data Kualitatif

a) Asesmen Awal

Pada tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa perkembangan anak usia

dini taman kanak-kanak Nakia kelompok B hampir semua semua berada

pada level 1 (satu). Masih rendahnya perkembangan ini disebabkan sekolah

kurang memiliki perencanaan dalam pembelajaran yang dikaitkan dengan

perkembangan, untuk meningkatkan perkembangan anak secara tersusun

dan terencana. Selain itu gurukurang memberi kebebasan pada anak untuk

memilih area yang sesuai dengan minat, lalu dalam memilih area guru yang

menentukan siswa tidak diberi kesempatan untum memilih.. Area yang

dibukapun sangat terbatas

Seperti hasil wawancara penulis dengan lbu Risneni sebagai guru

kelas B dan hasil wawancara sebagai berikut:

Pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa guru hanya

Peneliti, “Apakah ada Rancangan Kegiatan Harian yang lengkap dan

terencana setiap hari di sekolah ini bu”? Bu Risneni menjawab:, “Secara

terencana setiap hari tidak ada tetapi kami melihat dari yang lama-lama

aja pak”! CW 1

CW 1 Peneliti, Untuk Peningkatan perkembangan anak setiap aspek

perkembangan, berpedoman pada apa bu? Bu Risneni menjawab: “Kita

mengajar aja pak, seperti guru guru lain” CW 2

CW 2 Peneliti: Kenapa dalam memilih area, guru yang menentukan?

Jawaban Ibu Risneni : “Biar anak tertib Pak!” CW 3

CW 4

Page 297: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

280

Memperhatikan Kondisi di atas menunjukkan bahwa capaian nilai

perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakia kelompok B masih perlu

ditingkatkan. Seharusnya proses pembelajaran dilakukan dengan program

yang terencana dengan menyusun RKM dan RKH, menyusun perencanaan

peningkatan perkembangan setiap aspek, memberikan peluang untuk anak

memilih area yang diminatinya. Serta membuka area belajar lebih dari 3 area

b). Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus pertama terdiri dari delapan kali perternuan. Temuan

penelitian diperoleh dari hasil observasi yang dituliskan pada catatan

lapangan pelaksanaan dengan pendekatan tematik dengan menggunakan

tema binatang sebagai berikut:

Peneliti: Kenapa anak selalu disuruh lipat tangan bu dalam belajar?

Jawaban Ibu Risneni: “Biar anak tertib Pak!” CW 5

CW 4 Peneliti: Kenapa dalam satu hari membuka area hanya 3 bu? Jawaban

Ibu Risneni : Sulit kalau banyak-banyak pak! CW 6

CW 4

Page 298: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

281

Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran

tematik dilakukan dengan kegiatan menjelaskan dalam pembukaan

pembelajaran sesuai dengan tema. Pada saat peneliti sebagai guru

mengajarkan tentang tema binatang sapi.

Perkembangan fisik motorik:Anak melakukan gerak tubuh seprti sapi

(motorik kasar). Anak menggerakkan kepala seperti sapi makan).Anak

menrentangkan tangan kedepan dengan temanya berdua seperti sapi

berjalan Anak meggerakkkan kaki seperti sapi berlari, Anak membersihkan

diri seperti sapi membersihkan tubuh, Menggunting pola sapi Menempel

gambar sapi dengan tepat.Meniru bentuk sapi melali lukisan sederhana

Mewarnai gambar sapi, seperti warna sapi.

Untuk perkembangan bahasa: Anak Menambah kosa kata tentang

sapi (daging, susu, hati, sop sapi, kerupuk kulit, bakso sapi, beduk, rumput,

keju, abon, dll), Memahami perintah atau aturan dalam permainan “Sapi

dengan harimau”. Megulang kalimat yang agak lebih kompleks, (sapi makan

rumput segar). Mengerti beberapa perintah, seperti: menirukan bunyi.

Untuk perkembangan kognitifAnak mengidentifikasikan antara

sapijantan, Anak mengklasifikasikan sapisapi betina, dan anak sapi, anak

mengetahui kegunaan sapi bagi manusia, anak mengenal lingkungan hidup

sapi di kandang yang sehat, anak mengenal jenis makanan sapi, anak

mengetahui sapi menghasilkandaging dan susu, anak mengetahui

kebersihan kandang sapi, anak mengerti tentang penyakit antraks, berasal

Page 299: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

282

dari sapi, anak berinisiatif memilih permainan tentang sapi (pura-pura seperti

sapi, perilaku sap.

Untuk perkembangan sosial emosional anak menunjukkan rasa sayang

dengan teman, seperti induk sapi dengan anaknya, annak menunjukkan

disiplin dan peraturan seperti kita menjaga kandang sapi yang seha,. anak

mengenal tata krama dan sopan santun, seperti cerita ”sapi anak durhaka”,

anak menunjukkan rasa empati sesama teman, seperti induk sapi mencari

makan untuk anaknya, menunjukkan sikap gigih tidak mudah meyerah,

seperti sapi tiap hari bekerja untuk cari makan rumput, bangga dengan hasil

karya sendiri, diwaktu anak menggambar dan mwwarnai gambar sapi,

menghargai keunggulan orang lain

Untuk perkembangan Moral Agama mengenal Tuhan melalui

ciptanNya, sapi atau hewan lainnya hasil ciptaan Tuhan, memahami perilaku

mulia, seperti tidak boleh berkelahi, seperti sapi, karena kita manusia,

membedakan perilaku baik dan buruk seperti perilaku sapi (berantem tidak

baik, saling berbagi baik, bermain bersama-sama dg sopan, jujur adalah

baik), mengenal hari raya qurban,potong sapi.

Peningkatan ini dapat dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran mulai

dari pembukaan, inti, penutupan. Pelaksanaan setiap siklus ini akan

dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan pembelajaran atau dua

minggu. Data peneliti yang menunjukkan peningkatan perkembangan anak,

sebagai berikut:

Page 300: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

283

a. Perkembangan Motorik

Berdasarkan data perkembangan fisik motorik di atas dijumpai masih

ada anak-anak yang belum memiliki aspek perkembangan mootrik yang

diharapkan. Seperti masih ada anak-anak yang belum bisa berdiri dengan

posisi yang benar sehingga mudah jatuh, tidak mandiri, tidak rapih dalam

menggunting dan menempel dan terburu buru dalam bekerja sehingga hasil

yang diperoleh juga kurang baik. Dalam melukis (mewarnai) juga masih ada

anak yangmemegang kerayonnya tidak benar serta mewarnai keluar garis.

Peneliti : Anak-anak ayo kita menggerakkan tubuh melompat-lompat dengan dua kaki, terus satu kaki ditempat, biar sehat. Sekarang kita merentangkan tangan ya, seperti itik atau bebek dengan dua kaki terlebih dahulu kemudian diikuti satu kaki. Anak-anak : Anak –anak melompat, dengan dua kaki, satu kaki. Dengan

hitungan 8 setiap gerakan. Anak kelihatan berkeringat, kemudian anak

membuat gerakan yang lucu, dengn mengangkat kedua tangan seperti iik

mu terbang, anak kelihatan gembira sekali. Beberapa anak ada yang

terjatuh karena tidak bisa mengatur keseimbangannya. Susah satu kaki

pak guru kata Selbi, Jihan dan Seshi.

Peneliti: : Memang begitu awalnya nanti lama-lama juga bisa nak, coba

kalian atur kesimbangan dan berdiri pada posisi yang tepat dan benar."

. CL.3

Refleksi : Peneliti ingin menunjukkan bahwa jika kita bergerak pada

posisi yang benar, tepat dan seimbang pasti tidak akan jatuh. Berusaha

mengatur posisi gerak yang tepat maka anak anak tidak akan jatuh lagi

biila berdiri satu kaki sambil tangan di rentangkan seperti gerakan itik

berdiri sambilmerentangkan sayap.

Page 301: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

284

b. Perkembangan Kognitif

Data aspek perkembangan kognitif ditemukan anak-anak belum

memiliki pengetahuan yang sama tentang hewan yang sedang dipelajari.

Peneliti: ."Pada bagian ini, sxekarang kita menggunting dan menempel

gambar yang ada di depan kalian”

Feby, Ayu Zikra memilih area matematika yang menggunakan kreatifitas

menggunting dan menempelkan gambar sejumlah angka di lembaran

kerja. Paling rapi Febi , Ayu agak terburu-buru sehingga hasilnya tidak

rapi. Sedangkan Zikra. Perlu dibantu, kurang mandiri.

. CL.5

Refleksi : beberapa anak kelihatan sudah bekerja sendiri dan mandiri

tetapi ada beberapa lagi yang perlu dibantu dan tidak mandiri, ada juga

yang terburu-buru sehingga hasilnya kurang sesuai dengan yang

diharapkan.

Peneliti : Hari ini, kita akan belajar tentang Itik, pak guru menjelaskan klasifikasi binatang, menyebutkan 8 kategori binatang untuk mengulang dan menegaskan kembali klasifikasi binatang: binatang buas, binatang peliharaan, binatang ternak, binatang di air, binatang d idarat, binatang d iudara, dan binatang bertelur serta binatang beranak). Hari ini kita akan mempelajari tentang itik. Siapa yang tahu, binatang itik termasuk kategori binatang apa? Yang mengacungkan tangan dan yang disuruh menjawab ya! Apa itik bisa terbang atau tidak? Anak-anak: Jihan : Binatang peliharaan , pak Guru!. Shelbi : itik tidak bisa terbang pak guru tapi berenang. Sementara yang lainnya membantah:, Dafa dan Zola : kan itik punya sayap pak guru pasti deh bisa terbang. Peneliti : Pintar anak pak guru!

. CL3

Refleksi : masih ada anak-anak yang berbeda pengetahuan tentang itik.

Hal ini tentu sesuai dengan pengalamannya masing-masing mengenal

itik.

Page 302: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

285

Peneliti perlu menjelaskan informasi yang benar mengenai hewan yang

sedang dipelajari tersebut.

c. Perkembangan Bahasa

Data di atas menunjukkan bahwa dalam aspek perkembangan bahasa

anak-anak ada yang belum mengenal huruf dan kosa kata tertentu, ada yang

belum bisa menulis dengan baik dan benar sesuai dengan tulisan ataupun

huruf yang dicontohkan. Hal ini membutuhkan perhatian dan bantuan guru

untuk mendapatkan hasil perkembangan bahasa yang diharapkan dari anak.

.Peneliti: ."Ayo anak-anak sekarang kita membuat huruf dan kata seperti

yang sudah dicontohkan pada kertas yang telah dibagikan . Gunakan

pensil atau pensil warna.

Anak-anak: " Ada anak-anak yang belum mengenal beberapa huruf yang

ditulisnya.

. CL3.

Anak-anak : Feby, Ayu Farah dan mereka cepat dalam mengerjakan dan

tidak ada kesulitan.Sedangkan yang lain ada yang masih kebingungan

karena tidak mengenal huruf tersebut.

Hasil kerja di area bahasa, anak anak cepat menyelesaikan, tetapi masih ada huruf yang dempet dan antara kata tidak berjarak. (CL 5)

Refleksi : Peneliti mencoba mengenalkan kepada anak-anak huruf dan

kosa kata yang ada hubungannya dengan hewan yang sedang

dipelajari.Ada anak anak yang belum mengenal huruf dan kosa kata itu

sama sekali, ada yang membuat hurufnya tidak sesuai dengan huruf dan

kosa kata yang dicontohkan, ada yang kesulitan membuat huruf

tersebut.. Anak anak yang berada di area bahasa masih ada yang belum

bisa menulis dengan benar Peneliti berusaha menujukkan cara yang

benar untuk menulis huruf dan kosa kata tersebut.

Page 303: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

286

Misalnya dengan menuntun tangan anak dengan menggunakan pensil untuk

menulis dengan baik dan benar.

d. Perkembangan Sosial-emosi

e.

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa aspek perkembangan sosial

emosional anak belum seluruhnya sesuai dengan harapan. Ada anak-anak

yang ketika dalam berbaris tidak mau antrian, tidak disiplin dan tidak sopan.

Ketika menyajikan karyanya ke depan kelas ada anak yang bersikeras

Peneliti: "Sekarang kita waktunya main plosotan di halaman sekolah.

Bermengajak anak-anak main plosoton di luar ruangan. Berbaris yang

tertib dan harus antrian ya!.

.Anak-anak : Darel tidak mau antri pak guru.!

Ketika menutup pelajaran anak-anak bersemangat, saat guru mengambil

salah satu hasil kerja yang sudah ditempelkan di papan tulis ."

Peneliti: ayo ceritakan tentang hasil hasil karyamu gambar itik yang telah kamu warnai pada teman-teman, ayo sayang! Peneliti : Pintar anak pak guru, ayo beri tepuk tangan untuk Bimo. Ada yang ingin bertanya pada Bimo? Neisa: Itik kan terbang juga!, aku liat kok! Guru :” Pintar, memang bisa terbang, tapi lebih banyak di air,dan alasan

kamu apa Bimo?

Bimo: “Itik aku emang gini, suka air, aku belum lihat itik terbang!

Memangnya bisa terbang ya, kalau begitu baru sekarang aku tahu. Tapi

itikku tidak bisa terbang. CL.3

Peneliti : Bagus Bimo dan Neisa, beri tepuk tangan untuk mereka.

Refleksi : Peneliti menunjukkan perlunya disiplin, harus antri , sopan

dalam berbaris, bangga dengan hasil karya sendiri berani menampilkan

ada anak-anak yang tidak mau antrikaryanya dan menghargai

keunggulan orang lain. Waktu main plosotan, ada anak anak yang tidak

mau antrian.

Page 304: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

287

dengan pendapatnya sendiri dan tidak menghargai masukan dari temannya

yang betul jawabannya. Hal ini perlu diluruskan lagi oleh peneliti atau guru

e. Perkembangan Moral

Dalam aspek perkembangan moral dari data di atas mmenunjukkan

bahwa masih ada anak yang menganggu temannya dan tidak berdoa dengan

baik ketika teman-teman lain sedang berdoa, padahal sudah diberikan contoh

perilaku yang baik maupun yang buruk. Sepertinya pada beberapa anak

belum meresapi penjelasan guru mengenai perilaku baik dan buruk tersebut.

Permasalahan ini menjadi catatan perbaikan untuk proses pembelajaran

selanjutnya bagi guru.

Peneliti : menjelaskan pentingnya membersihkan kandang itik mengajak anak Anak menunjukkan rasa sayang dengan teman, seperti induk itik dengan anaknya. mengajak anak menunjukkan disiplin dan peraturan seperti kita menjaga

kandang itik yang sehat. Anak mengenal tata krama dan sopan santun, seperti

cerita ”itik berbarisl”

Mengajak anak mengenal Tuhan melalui ciptanNya, itik hasil ciptaan Tuhan

. CL3

Ketika kegiatan berdoa ada beberapa orang anak yang masih bermain.Farah

masih dan Ayu masih berbicara ketika teman-temannya berdoa. CL.5

Refleksi : Peneliti memberikan contoh tentang perbuatan sayang pada teman

dan disiplin peraturan . Selanjutnya memberi contoh pada anak mengenal

Tuhan melalui ciptaanNya. Hanya beberapa anak yang mendengar dengan

antusias. Ada beberapa orang anak yang masuh menganggu temannya ketika

sedang belajar. Ada yang tidak berdoa yang kemudian oleh peneliti ditegur.

Page 305: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

288

c) Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Perkembangan Motorik

Data di atas memperlihatkan bahwa pada aspek perkembangan

motorik terlihat ada peningkatan aspek perkembangan tersebut. Perubahan i

terlihat anak-anak sudah melakukan gerakan dengan benar ketika

menirukan gerak binatang yang dipelajari dan untuk gerakan motorik

halusnya anak-anak sudah dapat bekerja rapi dan menyelesaikan

pekerjaannya dengan cepat.

Peneliti : Sekarang kita membuat barisan ya, kalian meniru gerakan saya dengan baik. Oke Anak-anak :anak membuat barisan berlingkaran, kemudian diminta untuk membuat posisi badan seperti kura-kura berjalan, anak anak merangkak di atas karpet, lalu mereka diminta menirukan gerakan kura-kura. (kelihatan anak sangat gembira dan ketawa, untuk supaya sedikit rileks). Anak anak sudah mulai melakukan gerakan dengan benar. Tidak lagi ada anak-anak yang terjatuh karena merangkak i tidak seimbang C 15 Refleksi : Kelihatan sudah ada peningkatan dari siklus pertama, anak-anak sudah mulai melakukan gerakan dengan benar dan sudah bisa melakukan

gerakan yang seimbang.

Zikra, Zola dan Daffa, memilih area matematika yang menggunakan

kreatifitas menggunting dan menempelkan gambar sejumlah angka di

lembaran kerja. Paling rapi Zola , Feby sudah mulai rapi pekerjaannya.

Sedangkan Zikra rapi dan cepat menyelesaikan pekerjaannya.C 16

Refleksi : Anak-anak sudah dapat bekerja rapi dalam menempel angka dan

dapat mengerjakan pekerjaannya dengan cepat dan rapi. .

Page 306: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

289

b). Perkembangan Kognitif

Berdasarkan data di atas memperlihatkan bahwa pada aspek

perkembangan kognitif, anak-anak menjawab pertanyaan guru yang ada

hubungannya dengan binatang yang sedang dipelajari dengan benar dan

Peneliti: Siapa yang tahu, binatang kura-kura termasuk kategori binatang apa? Yang mengacungkan tangan dan yang disuruh menjawab ya! Jihan : Binatang peliharaan , pak Guru! Peneliti : Pintar anak pak guru! Dimana kura-kura hidup? Febi : Di air pak Guru! Bu Guru : Pintar Febl Kura-kura termasuk hewan pemakan apa? Farah : ikan kecil pak guru! C15 Refleksi :Anak anak tekun mendengar penjelasan guru tentang kura-kura.

Ketika menjawab pertanyaan guru yang ada hubungannya dengan kura-

kura, anak-anak hampir semua sudah bisa menjawab dengan benar.

Peneliti: Siapa yang tahu, binatang kelinci termasuk kategori binatang apa? Yang mengacungkan tangan dan yang disuruh menjawab ya! Jihan : Binatang peliharaan , pak Guru! Peneliti : Pintar anak pak guru! Dimana kelinci hidup? Febi : Di rumah pak Guru! Peneliti: Pintar Febl Kelinci termasuk hewan pemakan apa? Farah : wortel dan sayuran pak guru! Peneliti : bagus, sekarang ada hewan berikut ini : kelinci , kura-kura, ayam, burung, lele. Hewan yang mana termasuk hewan yang melahirkan anak? Siapa yang bisa? Serentak anak-anak menjawab ; kelinci pak Guru Peneliti ; Pintar anak-anak semua, acungan jempol untuk kalian semua. C 16 Refleksi :Anak-anak dapat mengklasifikasikan hewan kelinci termasuk binatang melahirkan,dapat menjelaskan makanannya dan termasuk hewan

peliharaan

Page 307: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

290

sebagian besar sudah dapat memahami pertanyaan guru dan menjawab

dengan tepat. Demikian pula bila dikaitkan dengan binatang yang telah

dipelajari pada siklus I. Mereka sudah dapat menjawab dengan benar.

c). Perkembangan Bahasa

Dalam aspek perkembangan bahasa, data pada siklus II menunjukkan

bahwa anak-anak sudah meningkat perkembangan bahasanya, Hal ini

ditandai dengan sudah dapatnya menuliskan huruf dan kosa kata dengan

Hasil kerja di area bahasa, anak anak cepat menyelesaikan. Penulisan huruf dan kosa kata sudah mulai benar. . Anak-anak sudah dapat menyebutkan dengan benar kata-kata atau kalimat yang ada hubungannya dengan hewan yang sedang dipelajari. Memegang alat tulis juga sudah benar. C 15 Refleksi : Kelihatan sudah ada peningkatan, anak anak sudah dapat

menuliskan huruf dan kosa kata yang benar. Meniiru ucapan guru dengan kata dan kaliomat yang lebih komples sudah mulai tepat. Demikian pula kata atau kalimat yang ada hubungannya dengan hewan yang sedang dipelajari

Anak bekerja pada area, (Bimo, Indira, Asha) memilih area bahasa dan mereka cepat dalam mengerjakan dan tidak ada kesulitan. Hasil kerja di area bahasa, anak anak cepat menyelesaikan dan rapih. Ketika kalimat yang berhubungan dengan kelinci diucapkan guru, anak-anak sudah mulai menirukan ucapan tersebut dengan baik dan benar. C 16 Refleksi : Kelihatan sudah ada peningkatan, anak anak sudah dapat menuliskan huruf dan kosa kata yang benar. Meniiru ucapan guru dengan kata dan kaliomat yang lebih komples sudah mulai tepat. Demikian pula kata atau kalimat yang ada hubungannya dengan hewan yang sedang

dipelajari

Page 308: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

291

banar, menirukan ucapan guru, menirukan kata atau kalimat yang

berhubungan dengan binatang yang sedang dipelajari. Pada siklus I masih

dijumpai anak-anak yang menulis kata atau kosa kata tidak tepat.

d). Perkembangan Sosial-emosi

.. Dalam bermain plosotan, harus antri, Darel sudah mau antri padahal sebelumnya dia sering tidak mau antri. Ayu dan Zikra kurang bergerak, dia hanya banyak menonton teman bermain. Setelah ditegur guru mereka mulai aktif bergerak dan bermain bersama temannya lagi.. Ketika bermain yang lain seperti kkejar-kejaran anak-anak sudah tahu aturan dan tidak ada yang melanggarnya. Sehingga permainan menjadi menyenangkan bagi mereka semua. Semua anak-anak terlibat bermain.C 15 Refleksi : Darel sudah mau antri. Anak-anak sudah mau disiplin, mentaati peraturan. Anak-anak sudah bisa menjalin kerjasama dengan teman-temannya sehingga permainan menjadi menyenangkan dan semua anak terlibat.

.. Dalam bermain plosotan, harus antri, Darel sudah mau antri padahal sebelumnya dia sering tidak mau antri. Ayu dan Zikra kurang bergerak, dia hanya banyak menonton teman bermain. Setelah ditegur guru mereka mulai aktif bergerak dan bermain bersama temannya lagi.. Ketika bermain yang lain seperti kkejar-kejaran anak-anak sudah tahu aturan dan tidak ada yang melanggarnya. Sehingga permainan menjadi menyenangkan bagi mereka semua. Semua anak-anak terlibat bermain.C 15 Refleksi : Darel sudah mau antri. anak-anak sudah mau disiplin, mentaati peraturan. Anak-anak sudah bisa menjalin kerjasama dengan teman-temannya sehingga permainan menjadi menyenangkan dan semua anak terlibat.

..Peneliti : Ayo sekarang kita mulai permainan kelinci mengejar tikus! Anak bermain kelinci dengan tikus Selama 6 menit< anak-anak terlihat gembira dan tertawa terpingkal- pingkal serta menjerit-jerit. Anak-anak bermain dengan mengikuti aturan permainan yang telah ditetapkan. setelah usai, lalu masuk ke kelas dengan teratur . C 16 Refleksi : anak-anak sudah bisa menikmati ppermainan dengan gembira dan ceria, Mereka sudah menunjukkan disiplin terhadap aturan ppermainan dan begitu permainan selesai mereka masuk ke kelas dengan tertib.Ketika bermain mengejar temannya mereka menujukkan sikap yang gigih sehingga temannya dapat ditangkap.

Page 309: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

292

Data di atas menunjukkan bahwauntuk aspek perkembangan sosio

Perkembaqngan emosional, anak-anak sudah mau mengantri jika berbaris,

disiplin terhadap peratuiran baik itu peraturan baris berbaris ataupun aturan

dalam permainan, sehingga permainan berjalan menyenangkan dan tertib.

Anak-anak juga sudah dapat menunjukkan kegigihannya dalam mengejar

lawannya dan tidak pantang menyerah. Sementara dalam memperagakan

hasil karyanya ke depan kelas anak-anak sudah berani ke depan, bangga

memperlihatkan hasil karyanya, gigih dalam mepertahankan pendapat dan

menghargai pendapat atau pertanyaan teman dengan mengucapkan

terimakasih. Pada siklus 1 hal ini belum terlihat banyak.

..Peneliti: Farah ayo ceritakan tentang gambar kelinci kamu ke teman-teman, ayo sayang! Ini kelinci aku, namanya manis, bulunya putih Peneliti : Pintar anak pak guru, ayo beri tepuk tangan untuk Farahl. Ada yang ingin bertanya pada Farahl? Neisa: Bulunya panjang sekali¸kenapa? Guru 2 :” Kenapa bulunya panjang sekali, alasannya apa nak?” Farah : “Bulu kelinciku panjang karena kelinciku udah besar jadi bulunya juga tambah panjang. Guru :” Bagus Farah beri tepuk tangan buat Farah,”bagus gambar farah kelincinya berbulu panjang. Terimakasih ya sudah bertanya ke aku C16 Refleksi :. Anak-anak sudah memperlihatkan kebanggaan dengan hasil karya sendiri, menunjukkan sikap gigih dalam mempertahankan pendapat, dan menghargai orang laindengan mengucapkan terimakasih.

Page 310: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

293

e). Perkembangan Moral

Data aspek perkembangan moral memperlihatkan bahwa anak-anakl

sudah dapat mengenal dan memmahami bahwa kelinci, hewan, manusia

adalah ciptan Tuhan. Anak-anak sudah dapat memmbedakan perilaku yang

baik dan tidak baik dan dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan bila

berperilaku tidak baik.

Mengajak anak mengenal Tuhan melalui ciptaanNya, kelinci hasil ciptaan Tuhan Pak Guru : Siapa yang menciptakan kelinci? Anak-anak : Induknya pak guru! Pak guru : Induk kelinci, anak kelinci, kita siapa yang menciptakan ? Anak-anak : Tuhan pak Guru Pak Guru : betuuul, semua makhluk hidup Allah yang menciptakan ya anak-anak. Kita, pak guru, bu guru, hewan , itu semua ciptaan Allah (CL 16) Refleksi :Anak-anak sudah dapat memahami bahwa hewan termasuk kelinci adalah ciptaan Tuhan. Walaupun jawaban pertama kurang tepat tapi ketika dituntun lagi oleh guru dengan pertannyaan lain, anak-anak sudah

dapat menjawab dengan tepat .

Mengajak anak membedakan perilaku baik dan buruk seperti perilaku kelinci( menggigit, dan berantem tidak baik, saling berbagi baik,). Peneliti : Jika kelincinya berantem, saling gigit menggigit apakah perilaku baik atau tidak? Anak-anak : tidak baik pak guru!. Peneliti : Kenapa tidak baik nak? Anak-anak : kalau kelincinya berantem bisa luka,badanya, kaki bisa patah, badannya jadi kotor. Pokoknya jelek deh akibatnya pak guru!. CL16 Refleksi :Anak-anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk. Hampir

semua anak bisa menjawab.

Page 311: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

294

2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif menggunakan metode Spradley. Hasil analisis data

kualitatif penelitian tindakan sebagai berikut:

a). Hasil Analisis Domain

Beberapa cara dalam menganalisis antara lain :

1. X adalah termasuk Y

2. X adalah alasan melakukan Y

3.X adalah Hasil Y

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

Siklus I Siklus II

X adalah termasuk Y X adalah termasuk Y

Melatih gerak dengan meronce

manik manik adalah termasuk

peningkatan perkembangan aspek

motorik anak usia dini melalui

pendekatan tematik.

Melatih gerak dengan meronce manik

manik adalah termasuk peningkatan

perkembangan aspek motorik anak

usia dini melalui pendekatan

tematik.

Melatih gerak dengan aktivitas

sensor motoricadalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Melatih gerak dengan aktivitas sensor

motoricadalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Page 312: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

295

Memegang alat tulis (pensil, crayon,

kuas) adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Memegang alat tulis (pensil, crayon,

kuas) adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Menggunting, menempeladalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Menggunting, menempeladalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Melatih motorik kasar melalui

pengalaman belajar, melompat

Berlari, menangkap, melempar

dan membersihkan adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Melatih motorik kasar melalui

pengalaman belajar, melompat

Berlari, menangkap, melempar

dan membersihkan adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Pemahaman tentang diri sendiri,

orang lain termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Pemahaman tentang diri sendiri,

orang lain termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Menjelaskan konsep benda

termasuk peningkatan

Menjelaskan konsep benda termasuk

peningkatan perkembangan anakusia

Page 313: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

296

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

dini dengan pendekatan tematik

Menunjukkan perbedaan tekstur

(kasar, halus) termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

melalui dengan pendekatan tematik

Menjelaskan perbedaan tekstur

(kasar, halus) termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini melalui

dengan pendekatan tematik

Menjelaskan pemahaman konsep

science sederhana Termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Menjelaskan pemahaman konsep

science sederhana Termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Menunjukkan Perbedaan ukuran

(panjang pendek, besar

kecil)Termasuk dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pembejaran terpadu dengan

pendekatan tematik

Menunjukkan Perbedaan ukuran

(panjang pendek, besar

kecil)Termasuk dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pembejaran terpadu dengan

pendekatan tematik

Mengenal konsep bilangan, konsep

waktu adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Mengenal konsep bilangan, konsep

waktu adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Page 314: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

297

Menjelaskankonsep

penjumlahandan

penguranganTermasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Menjelaskankonsep penjumlahandan

penguranganTermasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Berkomunikasi verbal dengan guru,

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Berkomunikasi verbal dengan guru,

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Mengembangkan bahasa tulis, kosa

kata sederhanaadalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

.Mengembangkan bahasa tulis, kosa

kata sederhanaadalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Menjelaskan bahasa isyarat secara

umum Termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Menjelaskan bahasa isyarat secara

umum Termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik.

Mengembangkan kosa kata

Merjelaskan gambar yang

dibuatguru termasuk peningkatan

Mengembangkan kosa kata

Merjelaskan gambar yang dibuat guru

termasuk peningkatan

Page 315: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

298

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Berinteraksi dengan teman adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Berinteraksi dengan teman adalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Pengekspresian adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Pengekspresian adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Pengembangan bahasa reseptif

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Pengembangan bahasa reseptif

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anakusia dini dengan

pendekatan tematik

Pengembangan bahasa ekspresif

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Pengembangan bahasa ekspresif

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Kemampuan bersosialisasi dengan

guru dan teman-teman. adalah

termasuk peningkatan

Kemampuan bersosialisasi dengan

guru dan teman-teman. adalah

termasuk peningkatan perkembangan

Page 316: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

299

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Kemampuan berempati adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Kemampuan berempati adalah

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Mengurangi sifat egosentris

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Mengurangi sifat egosentris

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Mengembangkan perilaku prososial

(kerjasama, membantu, berbagi,

inisiatif). adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Mengembangkan perilaku prososial

(kerjasama, membantu, berbagi,

inisiatif). adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Emosi yang wajar, adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Emosi yang wajar, adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Disiplin dalam kelas. Disiplin dalam kelas.

Page 317: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

300

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Cepat tanggap, adalah termasuk

peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Cepat tanggap, adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Reaksi emosi yang stabil

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Reaksi emosi yang stabil

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Percaya akan ciptaan Allah adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Percaya akan ciptaan Allah adalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Mencintai sesama manusia

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Mencintai sesama manusia

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Page 318: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

301

Mencintai makhluk hidup adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Mencintai makhluk hidup adalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Membaca dua kalimasyahadat

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Membaca dua kalimasyahadat adalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Doa pendek adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Doa pendek adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Ibadah adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Ibadah adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Tingkah laku sopan santun adalah

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Tingkah laku sopan santun adalah

termasuk peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Mempraktekkan kebersihan adalah Mempraktekkan kebersihan adalah

Page 319: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

302

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

Tanggung jawab adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik

Tanggung jawab adalah termasuk

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

Menjelaskan rasa cinta tanah air

Indonesia, musyawarah sederhana,

rasa sayang pada teman, binatang.

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

Menjelaskan rasa cinta tanah air

Indonesia, musyawarah sederhana,

rasa sayang pada teman, binatang.

adalah termasuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik

X adalah alasan melakukan Y X adalah alasan melakukan Y

Peningkatan perkembangan anak

perlu dilatih menggunakan lembaran

kerja pada area yang disediakan

dalah alasan untuk melakukan

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Peningkatan perkembangan anak

perlu dilatih menggunakan lembaran

kerja pada area yang disediakan

dalah alasan untuk melakukan

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik.

Page 320: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

303

Kurangnya media lembaran kerja

pada area bahasa untuk

peningkatan perkembangan anak

adalah alasan menggunakan media

lembaran kerja siswa pada area

bahasa sebagai media dalam

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Kurangnya media lembaran kerja

pada area bahasa untuk peningkatan

perkembangan anak adalah alasan

menggunakan media lembaran kerja

siswa pada area bahasa sebagai

media dalam peningkatan

perkembangan anak usia ini dengan

pendekatan tematik.

Masih belum terbiasanya anak

menuliskan kata dalam

perkembangan bahasa adalah

alasan untuk meningkatkan

perkembangan bahasa anak usia

dini.

Masih belum terbiasanya anak

menuliskan kata dalam

perkembangan bahasa adalah alasan

untuk meningkatkan perkembangan

bahasa anak usia dini.

Masih belum terbiasanya anak

mengurangi angka sesuai dengan

gambar adalah alasan untuk

peningkatan perkembangan kognitif

anak usia dini.

Masih belum terbiasanya anak

mengurangi angka sesuai dengan

gambar adalah alasan untuk

peningkatan perkembangan kognitif

anak usia dini.

Masih belum terbiasanya anak Masih belum terbiasanya anak

Page 321: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

304

mewarnai gambar dengan tidak

keluar garis untuk perkembangan

motorik halus adalah alasan untuk

peningkatan perkembangan motorik

halus di area seni pada anak usia

dini.

mewarnai gambar dengan tidak

keluar garis untuk perkembangan

motorik halus adalah alasan untuk

peningkatan perkembangan motorik

halus di area seni pada anak usia

dini.

Belum terbiasannya anak

melakukan gerak yang seimbang

menjadikan alasan untuk

menggunakan latihan gerakan

peniruan untuk perkembangan

motorik anak usia dini.

Belum terbiasannya anak melakukan

gerak yang seimbang menjadikan

alasan untuk menggunakan latihan

gerakan peniruan untuk

perkembangan motorik anak usia

dini.

Masih belum terbiasanya anak

berdisiplin dalam peningkatan

perkembangan sosial emosional

adalah alasan untuk menggunakan

permainan untuk perkembangan

anak usia dini.

Masih belum terbiasanya anak

berdisiplin dalam peningkatan

perkembangan sosial emosional

adalah alasan untuk menggunakan

permainan untuk perkembangan anak

usia dini.

X adalah Hasil Y X adalah Hasil Y

Anak dapat meronce potongan

gambar pola binatang, memegang

Anak dapat meronce potongan

gambar pola binatang, memegang

Page 322: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

305

pensil dengan benar, melakukan

gerak dengan aktivitas sensor

motorik, memegang alat tulis

(pensil, crayon, kuas), menggunting,

menempel dan melakukan kegiatan

dengan motorik kasar seperti :

melompat, berlari, menangkap, dan

melempar, serta membersih,

adalah hasil peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

pensil dengan benar, melakukan

gerak dengan aktivitas sensor

motorik, memegang alat tulis (pensil,

crayon, kuas), menggunting,

menempel dan melakukan kegiatan

dengan motorik kasar seperti :

melompat, berlari, menangkap, dan

melempar, serta membersih, adalah

hasil peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik

Anak mampu memahami tentang

diri sendiri, orang lain, menjelaskan

konsep benda sesuai dengan

pertanyaan guru, menjelaskan

pemahaman konsep science

sederhana, menjelaskan perbedaan

tekstur (kasar, halus),

membedakan ukuran (panjang

pendek, besar kecil), mengenal

konsep bilangan, konsep waktu,

Anak mampu memahami tentang diri

sendiri, orang lain, menjelaskan

konsep benda sesuai dengan

pertanyaan guru, menjelaskan

pemahaman konsep science

sederhana, menjelaskan perbedaan

tekstur (kasar, halus),

membedakan ukuran (panjang

pendek, besar kecil), mengenal

konsep bilangan, konsep waktu,

Page 323: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

306

menjelaskan konsep penjumlahan

dan pengurangan adalah hasil

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

menjelaskan konsep penjumlahan

dan pengurangan adalah hasil

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik.

Anak mampu berkomunikasi verbal

dengan guru, mengembangkan

bahasa tulis, kosa kata sederhana,

merjelaskan gambar yang dibuat,

menjelalaskan bahasa isyarat

secara umum, mengembangkan

kosa kata, berinteraksi dengan

teman, pengekspresian dan

mengembangan bahasa reseptif

serta dapa mengembangan

bahasa ekspresif adalah hasil

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Anak mampu berkomunikasi verbal

dengan guru, mengembangkan

bahasa tulis, kosa kata sederhana,

merjelaskan gambar yang dibuat,

menjelalaskan bahasa isyarat secara

umum, mengembangkan kosa kata,

berinteraksi dengan teman,

pengekspresian dan mengembangan

bahasa reseptif serta dapa

mengembangan bahasa ekspresif

adalah hasil peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Anak mampu bersosialisasi dengan

guru dan teman-teman, berempati,

Anak mampu bersosialisasi dengan

guru dan teman-teman, berempati,

Page 324: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

307

mengurangi sifat egosentris,

mengembangkan perilaku prososial

(kerjasama, membantu, berbagi,

inisiatif), disiplin dalam kelas,

ekspresi emosi yang wajar, dan

cepat tanggap, serta memiliki

Reaksi emosi yang stabil adalah

hasil peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik.

mengurangi sifat egosentris,

mengembangkan perilaku prososial

(kerjasama, membantu, berbagi,

inisiatif), disiplin dalam kelas,

ekspresi emosi yang wajar, dan

cepat tanggap, serta memiliki Reaksi

emosi yang stabiladalah hasil

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik.

Anak mampu percaya akan ciptaan

Allah, Mmncintai sesama manusia,

mencintai makhluk hidup, dapat

mengucapkan dua kalimasyahadat,

doa pendek, melakukan ibadah,

bertingkah laku sopan santun,

mempraktekkan kebersihan, ber

tanggung jawab, menjelaskan rasa

cinta tanah air Indonesia,

musyawarah sederhana, dan

mempunyai rasa sayang pada

Anak mampu Percaya akan ciptaan

Allah, Mmncintai sesama manusia,

mencintai makhluk hidup, dapat

mengucapkan dua kalimasyahadat,

doa pendek, melakukan ibadah,

bertingkah laku sopan santun,

mempraktekkan kebersihan, ber

tanggung jawab, menjelaadalah hasil

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik

skan rasa cinta tanah air Indonesia,

Page 325: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

308

teman, serta rasa sayang pada

binatang,adalah hasil peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik

musyawarah sederhana, dan

mempunyai rasa sayang pada

teman, serta rasa sayang pada

binatang,

X adalah Cara melakukan Y X adalah Cara melakukan Y

Guru menunjukkan gambar dan

anak memperhatikan dengan

seksama penjelasan guru tentang

gambar Mengamati gambar :

Harimau, buaya,kucing, burung,

ayam, sap, ikan lele, hiu, kambing,

gajah, burung, kelelawar, itik dan

kura-kura serta kuda.adalah cara l

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Guru menunjukkan gambar dan anak

memperhatikan dengan seksama

penjelasan guru tentang gambar

Mengamati gambar :Harimau,

buaya,kucing, burung, ayam, sapi,

ikan lele, hiu, kambing, gajah, burung,

kelelawar, itik dan kura-kura serta

kuda.adalah cara peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Guru memberikan bimbingan

kepada anak mengenai :

Membimbing anak-anak tentang

contoh perilaku yang baik dan

Guru memberikan bimbingan kepada

anak mengenai :

Membimbing anak-anak tentang

contoh perilaku yang baik dan

Page 326: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

309

perilaku yang buruk. Membimbing

anak-anak dalam permainan

binatang. Membimbing dalam

menirukan gerak gerik binatang.

Memmbimbing anak dalam

mengerjakan tugas dalam kelompok

di setiap area.

Membimbing anak dalam diskusi

unjuk erja hasil di area. adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

perilaku yang buruk. Membimbing

anak-anak dalam permainan

binatang. Membimbing dalam

menirukan gerak gerik binatang.

Memmbimbing anak

dalammengerjakan tugas dalam

kelompok di setiap area.

Membimbing anak dalam diskusi

unjuk erja hasil di area. adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik.

Guru mengajak anak bermain peran

tentang cerita :Kelinci dan buaya.

Harimau dan kambing, Kura-kura

dan itik, Kura-kura dan ikan adalah

cara peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik.

Guru menunjukan gambar visual dan

anak memperhatikan gambar visual

adalah cara melakukan optimalisasi

perkembangan anak dalam dengan

pendekatan tematik adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan tematik.

Guru bertanya mengenai binatang

yang sedang dipelajari dan anak-

Guru bertanya dan anak menjawab

tentang nilai moral dalam gambar

Page 327: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

310

anak menjawab pertanyaan guru

sesuai tema, kemudian anak

bertanya kepada guru dan

menjelaskan kepada anak tentang

binatang yang dijadikan tema

pembelajaran adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

visual adalah cara melakukan

optimalisasi perkembangan anak

dalam dengan pendekatan tematik

adalah cara peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Guru meminta anak untuk praktek

langsung : Memilih teman untuk

belajar di area, memilih teman

bermain, berlatih antri, merapikan

area, merapikan hasil kerja,

memberi salam, mengucapkan

terimakasih, memuji teman, dan

memuji hasil kerja teman, serta

memberikan pendapat atas hasil

karya sendiri adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

Guru meminta anak untuk praktek

langsung : Memilih teman untuk

belajar di area, memilih teman

bermain, berlatih antri, merapikan

area, merapikan hasil kerja, memberi

salam, mengucapkan terimakasih,

memuji teman, dan memuji hasil

kerja teman, serta memberikan

pendapat atas hasil karya sendiri

adalah cara peningkatan

perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik.

Page 328: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

311

tematik.

Guru memberikan tugas pada anak

dan mebimbing untuk

melakukannya sesuai dengan tema

seperti : melompat, menangkap,

melempar, titian balok, angkat

tangan, angkat kaki, meronce,

mewarnai dan menempel, serta

menggamba, adalah cara

peningkatan perkembangan anak

usia dini dengan pendekatan

tematik.

Guru memberikan tugas pada anak

dan mebimbing untuk melakukannya

sesuai dengan tema seperti :

melompat, menangkap, melempar,

titian balok, angkat tangan, angkat

kaki, meronce, mewarnai dan

menempel, serta menggamba, adalah

cara peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan pendekatan

tematik.

1) Analisis Taksonomi

a. Hasil temuan terhadap pernyataan structural dari

pengamatan berfokus pada siklus I adalah :

a) Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

b) Media apa saja yang digunakan dalam peningkatani

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

Page 329: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

312

c) Evaluasi apa yang digunakan untuk peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

b. Hasil temuan terhadap pertanyaan struktural dari pengamatan

terfokus pada siklus 1 dan 2 adalah:

a) Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

b) Media apa saja yang digunakan dalam peningkatan

perkembangan anak dengan pendekatan tematik.

c) Metode apa saja yang digunakan dalam peningkatan

perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik.

Hasil analisis taksonomi dari pengamatan terfokus pada siklus

pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:

Page 330: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

313

Aspek Moral

Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Aspek Motorik Aspek Bahasa

Motorik halus :

1) Melatih gerak dengan meronce manik manik

2) Melatih gerak dengan aktivitas sensor motorik

3) Memegang alat tulis (pensil, crayon, kuas)

4) Menggunting, menempel

Motorik kasar : Melatih motorik kasar melalui pengalaman belajar 1) melompat 2) berlari 3) menangkap 4) melompat 5) membersihkan

1) Berkomunikasi verbal dengan guru,

2) Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana.

3) Merjelaskan gambar yang dibuat.

4) Menjelalaskan bahasa isyarat secara umum

5) Mengembangkan kosa kata

6) Berinteraksi dengan teman.

7) Pengekspresian 8) Pengembangan

bahasa reseptif 9) Pengembangan

bahasa ekspresif

1) .Percaya akan

ciptaan Allah

2) Mencintai sesama

manusia

3) Mencintai makhluk

hidup

4) Membaca dua

kalimasyahadat

5) Doa pendek

6) Ibadah

7) Tingkah laku sopan

santun

8) Mempraktekkan

kebersihan.

9) Tanggung jawab

10) Menjelaskan rasa

cinta tanah air

Indonesia,

musyawarah

sederhana, rasa

sayang pada teman,

binatang.

Bagian 4.1 Analisis Taksomik Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dalam Siklus I

Aspek Kognitif

1) Pemahaman tentang diri sendiri, orang lain

2) Menjelaskan konsep benda sesuai dengan pertanyaan guru

3) Menjelaskan pemahaman konsep science sederhana

4) Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus)

5) Perbedaan ukuran (panjang pendek, besar kecil)

6) Mengenal konsep bilangan, konsep waktu

7) Menjelaskan konsep penjumlahan dan

pengurangan

1) Kemampuan bersosialisasi dengan guru dan teman-teman.

2) Kemampuan berempati

3) Mengurangi sifat egosentris

4) Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama, membantu, berbagi, inisiatif).

5) Disiplin dalam kelas.

6) Emosi yang wajar, 7) Cepat tanggap, 8) Reaksi emosi

yang stabil

Aspek Sosioemosional

Page 331: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

314

Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Aspek Motorik Aspek Bahasa

Motorik halus :

1) Melatih gerak dengan meronce manik manik

2) Melatih gerak dengan aktivitas sensor motorik

3) Memegang alat tulis (pensil, crayon, kuas)

4) Menggunting, menempel

5) Motorik kasar : 6) Melatih

motorik kasar melalui pengalaman belajar

7) melompat 8) berlari 9) menangkap 10) melompat 11) membersihkan

1) Berkomunikasi verbal dengan guru,

2) Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana.

3) Merjelaskan gambar yang dibuat.

4) Menjelalaskan bahasa isyarat secara umum

5) Mengembangkan kosa kata

6) Berinteraksi dengan teman.

7) Pengekspresian 8) Pengembangan

bahasa reseptif 9) Pengembangan

bahasa ekspresif

1) Percaya akan

ciptaan Allah

2) Mencintai sesama

manusia

3) Mencintai makhluk

hidup

4) Membaca dua

kalimasyahadat

5) Doa pendek

6) Ibadah

7) Tingkah laku sopan

santun

8) Mempraktekkan

kebersihan.

9) Tanggung jawab

10) Menjelaskan rasa

cinta tanah air

Indonesia,

musyawarah

sederhana, rasa

sayang pada

teman, binatang.

Bagian 4.2. Analisis Taksomik Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dalam Siklus II

Aspek Kognitif

1) Pemahaman tentang diri sendiri, orang lain

2) Menjelaskan konsep benda sesuai dengan pertanyaan guru

3) Menjelaskan pemahaman konsep science sederhana

4) Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus)

5) Perbedaan ukuran (panjang pendek, besar kecil)

6) Mengenal konsep bilangan, konsep waktu

7) Menjelaskan konsep penjumlahan dan

pengurangan

1) Kemampuan bersosialisasi dengan guru dan teman-teman.

2) Kemampuan berempati

3) Mengurangi sifat egosentris

4) Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama, membantu, berbagi, inisiatif).

5) Disiplin dalam kelas.

6) Emosi yang wajar,

7) Cepat tanggap, 8) Reaksi emosi

yang stabil

Aspek Sosioemosional

Aspek Moral

Page 332: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

315

Temuan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Area Bahasa Area IPA

1) Menebalkan huruf, kata

2) Menebalkan kalimat pendek

3) Membuat nama 4) Menceritakan

tentang binatang peliharaan

5) Menirukan suara binatang

6) Mendengarkan cerita

7) Menghubungkan antara kata dengan gambar

8) Menyebutkan nama binatang, identitas diri

9) Menulis kata atau kosa kata

10) Menceritakan kembali yang dibuat.

1. Memahami konsep binatang : 1) Binatang buas 2) Binatang

peliharaan 3) Binatang ternak 4) Binatang air 5) Binatang darat 6) Bintang udara 7) Binatang bertelur 8) Binatang

melahirkan 2. Mengelompokkan

jenis-jenis hewan sesuai dengan gambar.

3. Mengelompokkan makanan

4. Mengelompokkan lingkungan

1) Menyusun balok

menjadi bentuk

binatang

2) Menyusun balok

menjadi bentuk

kandang binatang

3) Menyusun balok

menjadi bentuk

benda yang

berhubungan

dengan binatang

4) Membentuk

bangunan konsep

segitiga, lingkaran,

segi empat.

5) Membentuk balok

dengan bebas

sesuai dengan

tema

Bagian 4.3. Analisis Taksomik Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Untuk Semua Aspek dalam Siklus I

Area Matematika

(Berhitung)

1) Menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar

2) Mengurangi angka sesuai dengan gambar

3) Menambah bilangan sesuai dengan gambar

4) Menghubungkan antara angka dengan jumlah sesuai dengan gambar

5) Mengkaitkan jumlah gambar dengan angka

6) Menempelkan angka dengan jumlah

gambar

1) Mewarnai gambar sesuai dengan tema (dengan crayon,pensil

2) Menciplak gambar binatang

3) Meronce gambar dengan benang ke pipet/sedotan

4) Menempel gambar 5) Menggunting

gambar 6) Membuat gambar

binatang 7) Kolase dengan

biji-bijian. 8) Menirukan gerak

sesuai dengan

tema

Area Seni Area Balok

Temuan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Untuk Semua Aspek

1. Lembaran Kerja Siswa

Page 333: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

316

Temuan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Area Bahasa Area IPA

1) Menebalkan huruf, kata

2) Menebalkan kalimat pendek

3) Membuat nama 4) Menceritakan

tentang binatang peliharaan

5) Menirukan suara binatang

6) Mendengarkan cerita

7) Menghubungkan antara kata dengan gambar

8) Menyebutkan nama binatang, identitas diri

9) Menulis kata atau kosa kata

10) Menceritakan kembali yang dibuat.

1) Memahami konsep binatang :

1. Binatang buas 2. Binatang

peliharaan 3. Binatang ternak 4. Binatang air 5. Binatang darat 6. Bintang udara 7. Binatang bertelur 8. Binatang

melahirkan 2) Mengelompokkan

jenis-jenis hewan sesuai dengan gambar.

3) Mengelompokkan makanan

4) Mengelompokkan lingkungan

1) Menyusun balok

menjadi bentuk

binatang

2) Menyusun balok

menjadi bentuk

kandang binatang

3) Menyusun balok

menjadi bentuk

benda yang

berhubungan

dengan binatang

4) Membentuk

bangunan konsep

segitiga, lingkaran,

segi empat.

5) Membentuk

balok dengan bebas

sesuai dengan tema

Bagian 4.4. Analisis Taksomik Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Untuk Semua Aspek dalam Siklus II

Area Matematika (Berhitung)

1) Menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar

2) Mengurangi angka sesuai dengan gambar

3) Menambah bilangan sesuai dengan gambar

4) Menghubungkan antara angka dengan jumlah sesuai dengan gambar

5) Mengkaitkan jumlah gambar dengan angka

6) Menempelkan angka dengan jumlah gambar

1) Mewarnai gambar sesuai dengan tema (dengan warna, cat air)

2) Melukis gambar bebas

3) Melukis gambar sesuai tema

4) Kolase dengan kapas.

5) Menirukan gerak sesuai tema

Area Seni Area Balok

Temuan Penelitian

Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Untuk Semua Aspek 2. Lembaran Kerja Siswa

Page 334: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

317

2. Gambar 4.. Audio Visual (VCDbinatang),,Notebook

1) Binatang buas 1. Harimau, 2. Buaya

2) Binatang peliharaan 1. Kucing 2. Burung

3) Binatang ternak 1. Ayam 2. Sapi

4) Binatang air 1. Tawar (lele) 2. Laut (Hiu)

5) Binatang darat 1. Kambing 2. Gajah

6) Bintang udara 1. Burung 2. Kelelawar

7) Binatang bertelur 1. Itik 2. Kura-kura

8) Binatang melahirkan 1. Kuda 2. Kelinci (peningkatan perkembangan

bahasa dan kognitif)

1) Film kehidupan binatang

2) Gambar binatang sesuai tema (peningkatan perkembangan bahasa, kognitif ,

sosial)

Bagian 4.5. Analisis Taksomik Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini untuk Siklus I dan II

3. Model binatang

1) Model

bermacam-macam

binatang sesuai

dengan tema

yang dibahas

dalam proses

pembelajaran.

(perkembangan

kognitif)

1) Permainan harimau dengan kambing.

2) Permainan kancil dengan buaya,

3) Permainan kucing dengan tikus.

4) Permainan didiplin itik berbaris.

5) Permainan menirukan gerak gerik binatang. (semua permainan untuk peningkatan semua perkembangan, aspek perkembangan )

5. Permainan

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Page 335: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

318

2. Gambar 4.. Audio Visual (VCDbinatang),Notebook

1. Binatang buas Harimau,

2. Binatang peliharaan Kucing

3. Binatang ternak Ayam

4. Binatang air Tawar (lele)

5. Binatang darat Kambing

6. Bintang udara Burung

7. Binatang bertelur Itik

8. Binatang melahirkan Kuda

(peningkatan perkembangan bahasa dan kognitif)

1) Film kehidupan binatang

2) Gambar binatang sesuai tema (peningkatan perkembangan bahasa, kognitif , sosial)

Bagian 4.6. Analisis Taksomik Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dalam Siklus I

3. Model binatang

1) Model bermacam-

macam binatang

sesuai dengan

tema yang

dibahas dalam

proses

pembelajaran.

(perkembangan

kognitif)

1) Permainan harimau dengan kambing.

2) Permainan kucing dengan tikus.

3) Permainan didiplin itik berbaris.

4) Permainan menirukan gerak gerik binatang. (semua permainan untuk peningkatan semua perkembangan, aspek

perkembangan )

5. Permainan

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Page 336: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

319

2. Gambar 4.. Audio Visual (VCDbinatang),Notebook

1. Binatang buas

Buaya 2. Binatang

peliharaan Burung

3. Binatang ternak Sapi

4. Binatang air Laut (Hiu)

5. Binatang darat Gajah

6. Bintang udara Kelelawar

7. Binatang bertelur Kura-kura

8. Binatang melahirkan Kelinci

(peningkatan perkembangan

bahasa dan kognitif)

1) Film kehidupan binatang

2) Gambar binatang sesuai tema (peningkatan perkembangan bahasa, kognitif ,

sosial)

Bagian 4.7. Analisis Taksomik Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dalam Siklus II

3. Model binatang

1) Model

bermacam-

macam

binatang

sesuai

dengan

tema yang

dibahas

dalam proses

pembelajaran

.

(perkembang

an kognitif)

1) Permainan kancil dengan buaya,

2) Permainan disiplin itik berbaris.

3) Permainan menirukan gerak gerik binatang. (semua permainan untuk peningkatan semua perkembangan, aspek

perkembangan )

5. Permainan

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Page 337: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

320

Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

MengamatiGa

mbar

Bimbingan Bermain

Peran

Tanya Jawab

Praktek Langsung Tugas Sesuai

Tema

Memperhatikan

dengan seksama

tentang binatang

yang sedang

dipelajari.:

1) Harimau

2) Buaya

3) Kucing

4) Burung

5) Ayam

6) Sapi

7) Ikan lele

8) Hiu

9) Kambing

10) Gajah

11) Burung

12) Kelelawar

13) Itik

14) Kura-kura

15) Kuda

16) Kelinci

1) Membimbing

anak-anak

tentang contoh

perilaku yang

baik dan perilaku

yang buruk

2) Membimbing

anak-anak dalam

permainan

binatang.

3) Membimbing

dalam menirukan

gerak gerik

binatang.

4) Memmbimbing anak

dalam mengerjakan

tugas dalam

kelompok di setiap

area.

5) Membimbing anak

dalam diskusi unjuk

kerja hasil di area.

1) Kelinci

dan

buaya

2) Harimau

dan

kambing

3) Kura-kura

dan itik

4) Kura-kura

dan ikan

1) Guru

bertanya

mengenai

binatang

yang sedang

dipelajari dan

anak-anak

menjawab

pertanyaan

guru sesuai

tema.

1) Memilih teman untuk

belajar di area

2) Memilih teman

bermain

3) Berlatih antri

4) Merapikan area

5) Merapikan hasil kerja

6) Memberi salam

7) Ucapan terimakasih

8) Memuji teman

9) Memuji hasil kerja

teman

10) Memberikan

pendapat atas hasil

karya sendiri

1) Melompat

2) Menangkap

3) Melempar

4) Titian balok

5) Angkat tangan

6) Angkat kaki

7) Meronce

8) Mewarnai

9) Menempel

10) Menggambar

Bagian 4.8. Analisis Taksomik Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tematik untuk Siklus I dan II

Page 338: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

321

Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Mengamati Gambar

Bimbingan Bermain

Peran

Tanya Jawab

Praktek Langsung Tugas Sesuai

Tema

Memperhatikan

dengan seksama

tentang binatang

yang sedang

dipelajari.:

1) Harimau

2) Kucing

3) Ayam

4) Ikan lele

5) Kambing

6) Burung

7) Itik

8) Kuda

1) Membimbing

anak-anak

tentang contoh

perilaku yang baik

dan perilaku yang

buruk

2) Membimbing

anak-anak dalam

permainan

binatang.

3) Membimbing

dalam menirukan

gerak gerik

binatang.

4) Membimbing anak

dalam

mengerjakan

tugas dalam

kelompok di

setiap area.

5) Membimbing anak

dalam diskusi

unjuk kerja hasil

di area.

1) Kucing

dengan

tikus

2) Kelinci dan

buaya

3) Harimau

dan

kambing

4) Kura-kura

dan itik

1) Guru

bertanya

mengenai

binatang

yang sedang

dipelajari dan

anak-anak

menjawab

pertanyaan

guru sesuai

tema.

1) Memilih teman untuk

belajar di area

2) Memilih teman

bermain

3) Berlatih antri

4) Merapikan area

5) Merapikan hasil kerja

6) Memberi salam

7) Ucapan terimakasih

8) Memuji teman

9) Memuji hasil kerja

teman

10) Memberikan

pendapat atas hasil

karya sendiri

1) Melompat

2) Menangkap

3) Melempar

4) Titian balok

5) Angkat tangan

6) Angkat kaki

7) Meronce

8) Mewarnai

9) Menempel

10) Menggambar

Bagian 4.9. Analisis Taksomik Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tematik dalam Siklus I

Page 339: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

322

Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Mengamati Gambar

Bimbingan Bermain

Peran

Tanya Jawab

Praktek Langsung Tugas Sesuai

Tema

Memperhatikan

dengan

seksama

tentang binatang

yang sedang

dipelajari.:

1) Buaya

2) Burung

3) Sapi

4) Hiu

5) Gajah

6) Kelelawar

7) Kura-kura

8) Kelinci

1) Membimbing

anak-anak tentang

contoh perilaku

yang baik dan

perilaku yang buruk

2) Membimbing

anak-anak dalam

permainan

binatang.

3) Membimbing

dalam menirukan

gerak gerik

binatang.

4) Membimbing

anak dalam

mengerjakan tugas

dalam kelompok di

setiap area.

5) Membimbing

anak dalam diskusi

unjuk kerja hasil di

area.

1) Kelinci

dan

buaya

2) Kura-kura

dan ikan

2) Guru

bertanya

mengenai

binatang

yang sedang

dipelajari dan

anak-anak

menjawab

pertanyaan

guru sesuai

tema.

1) Memilih teman untuk

belajar di area

2) Memilih teman

bermain

3) Berlatih antri

4) Merapikan area

5) Merapikan hasil

kerja

6) Memberi salam

7) Ucapan terimakasih

8) Memuji teman

9) Memuji hasil kerja

teman

10) Memberikan

pendapat atas hasil

karya sendiri

1) Melompat

2) Menangkap

3) Melempar

4) Titian balok

5) Angkat tangan

6) Angkat kaki

7) Meronce

8) Mewarnai

9) Menempel

10) Menggambar

Bagian 4.10. Analisis Taksomik Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tematik dalam Siklus II

Page 340: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

323

2) Analisis Pengamatan Terpilih dan Komponen

Analisis komponen dilakukan untuk mengetahui perbedaan dan

persamaan antar berbagai komponen yang ada dilakukan pengamatan

terpilih dan analisis komponen. Hasil pengamatan terpilih dan analisis

komponen berikut ini terkait dengan fokus penelitian.

Pengamatan terpilih dilakukan dengan mengajukan pertanyaan

kontras yang terdiri dari pertanyaan diadik dan triadik. Pertanyaan diadik

adalah pertanyaan yang membandingkan dua dari anggota domain tunggal

dengan menanyakan: "Dengan cara bagaimana kedua hal tersebut berbeda?

Sedangkan pertanyaan triadik mengharuskan peneliti untuk melihat tiga

istilah bagian dalarn satu domain sambil bertanya: "mana di antara dua yang

sama dan berbeda dengan ketiga? Bentuk pertanyaan yang harus disusun

dalam penelitian ini ditekankan untuk mencari klasifikasi data yang telah

diperoleh melalui analisis taksonomi, yang dilakukan pada siklus I dan siklus

II

1) Jenis-jenis Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Hasil pengamatan terpilih menunjukkan bahwa jenis-jenis

kegiatanpeningkatan perkembangan anak usia dini yang dilakukan dalam

aspek –aspek perkembangan anak usia dini untuk: 1. Aspek motorik, yang

terdiri dari motorik halus, seperti: 1) Melatih gerak dengan meronce manik manik , 2)

Melatih gerak dengan aktivitas sensor motorik. 3) Memegang alat tulis (pensil,

crayon, kuas). 4) Menggunting, menempel. Sedangkan untuk motorik kasar:

Page 341: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

324

1) Melatih motorik kasar melalui pengalaman belajar: melompat, berlari, menangkap,

melempar dan membersihkan. 2. Aspek kognitif, kegiatan yang dilakukan

berupa :

1) Pemahaman tentang diri sendiri, orang lain, 2) Menjelaskan konsep benda

sesuai dengan pertanyaan guru, 3) Menjelaskan pemahaman konsep science

sederhana, 4) Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus), 5) Perbedaan ukuran

(panjang pendek, besar kecil), 6) Mengenal konsep bilangan, konsep waktu, 7)

Menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan. 3. Aspek bahasa kegiatan

yang dilakukan berupa: 1) Berkomunikasi verbal dengan guru, 2)

Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana, 3) Merjelaskan gambar yang

dibuat, 4) Menjelalaskan bahasa isyarat secara umum, 5) Mengembangkan kosa

kata, 6) Berinteraksi dengan teman, 7) Pengekspresian, 8)Pengembangan bahasa

reseptifdan 9) Pengembangan bahasa ekspresif. 3. Aspek Sosioemosional kegiatan

yang dilakukan berupa: 1) Kemampuan bersosialisasi dengan guru dan teman-

teman, 2) Kemampuan berempati, 3) Mengurangi sifat egosentris, 4)

Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama, membantu, berbagi, inisiatif, 5)

Disiplin dalam kelas, 6) Emosi yang wajar, 7) Cepat tanggap dan 9) Reaksi emosi

yang stabil. 4. Aspek Moral kegiatan yang dilakukan berupa : 1) Percaya akan

ciptaan Allah, 2) Mencintai sesama manusia, 3) Mencintai makhluk hidup, 4)

Membaca dua kalimasyahadat, 5) Doa pendek, 6) Ibadah, 7) Tingkah laku

sopan santun, 8) Mempraktekkan kebersihan, 9) Tanggung jawab dan 10)

Menjelaskan rasa cinta tanah air Indonesia, musyawarah sederhana, rasa

sayang pada teman, binatang.

Page 342: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

325

1) Media Peningkatani Perkembangan Anak Usia Dini

1) Peningkatan perkembangan anak usia dini dalam penelitian ini

menggunakan media berupa: 1) lembar kerja siswa, 2) gambar, 3) model

binatang, 4) audio visual (VCD binatang), notebook dan media permainan.

Media lembar kerja siswa digunakan pada area area: area bahasa, area

matematika (berhitung), area IPA, area seni dan area balok. Kegiatan yang

dilakukan dengan menggunakan lembaran kerja siswa pada area bahasa

meliputi: 1) Menebalkan huruf, kata, 2) Menebalkan kalimat pendek, 3) Membuat

nama, 4) Menceritakan tentang binatang peliharaan, 5) Menirukan suara

binatang, 6) Mendengarkan cerita, 7) Menghubungkan antara kata dengan

gambar, 8) Menyebutkan nama binatang, identitas diri, 9) Menulis kata atau kosa

kata dan 10) Menceritakan kembali yang dibuat. Lembar kerja pada area

matematika berisi: 1) Menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar 2)

Mengurangi angka sesuai dengan gambar,3) Menambah bilangan sesuai dengan

gambar, 4) Menghubungkan antara angka dengan jumlah sesuai dengan gambar,

5) Mengkaitkan jumlah gambar dengan angka, 6) Menempelkan angka dengan

jumlah gambar. Lembar kerja pada area IPA berisi, lembar kerja untuk

memahami konsep binatang: 1). Binatang buas, 2) Binatang peliharaan, 3)

Binatang ternak, 4) Binatang air, 5) Binatang darat, 6)Bintang udara, 7) Binatang

bertelur, 8) Binatang melahirkan, 9) Mengelompokkan jenis-jenis hewan sesuai

dengan gambar 10) Mengelompokkan makanan dan 11) Mengelompokkan

lingkungan. Lembar kerja pada area Seni berisi: 1) Mewarnai gambar sesuai

dengan tema (dengan warna, cat air), 2) Melukis gambar bebas, 3) Melukis

Page 343: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

326

gambar sesuai tema, 4) Kolase dengan kapas.5) Menirukan gerak sesuai tema

Lembar kerja pada area balok berisi, 1) Menyusun balok menjadi bentuk

binatang, 2) Menyusun balok menjadi bentuk kandang binatang, 3) Menyusun

balok menjadi bentuk benda yang berhubungan dengan binatang, 4) Membentuk

bangunan konsep segitiga, lingkaran, segi empat, 5) Membentuk balok dengan

bebas sesuai dengan tema.

Media gambar berupa binatang buas: harimau dan buaya, binatang

peliharaan: kucing dan burung, binatang ternak: Binatang ternak, ayam

dan sapi Binatang air : ikan air tawar (lele) dan ikan air laut (Hiu), Binatang

darat : kambing dan gajah, Bintang udara: burung dan kelelawar, Binatang

bertelur : itik dan kura-kura, Binatang melahirkan : kuda dan kelinci Media

model binatang : Model bermacam-macam binatang sesuai dengan tema

yang dibahas dalam proses pembelajaran.Media audiovisual berupa: Film

kehidupan binatang Gambar binatang sesuai tema (peningkatan

perkembangan bahasa, kognitif , sosial)

Media permainan berupa ; Permainan harimau dengan kambing.

Permainan kancil dengan buaya,Permainan kucing dengan tikus.

Permainan disiplin itik berbaris.Permainan menirukan gerak gerik binatang.

(semua permainan untuk peningkatan semua perkembangan, aspek

perkembangan )

Page 344: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

327

3). Metode Peningkatan Perkembangan AnakUsia Dini

Metode peningkatan perkembangan anak usia dini meliputi :

1) Mengamati gambar berupa memperhatikan dengan seksama tentang

binatang yang sedang dipelajari :1. Harimau, 2.Buaya, 3. Kucing, 4.

Burung, 5. Ayam, 6.Sapi, 7. Ikan lele, 8.Hiu, 9.Kambing, 10.Gajah,

11.Burung, 12. Kelelawar, 13.Itik, 14.Kura-kura, 15.Kuda, 16.Kelinci

2) Bimbingan, melalui 1.Membimbing anak-anak tentang contoh perilaku

yang baik dan perilaku yang buruk, 2. Membimbing anak-anak dalam

permainan binatang. 3. Membimbing dalam menirukan gerak gerik

binatang.4. Membimbing anak dalam mengerjakan tugas dalam

kelompok di setiap area. 5.Membimbing anak dalam diskusi unjuk kerja

hasil di area.

3). Bermain Peran :1.Kelinci dan buaya, 2.Kura-kura dan ikan

4). Tanya Jawab berupa guru bertanya mengenai binatang yang sedang

dipelajari dan anak-anak menjawab pertanyaan guru sesuai tema.

5). Praktek langsung berupa 1. Memilih teman untuk belajar di area, 2.

Memilih teman bermain, 3. Berlatih antri, 4. Merapikan area, 5.

Merapikan hasil kerja, 6.Memberi salam, 7. Ucapan terimakasih, 8.

Memuji teman, 9. Memuji hasil kerja teman, 10. Memberikan pendapat

atas hasil karya sendiri

Page 345: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

328

6).Tugas sesuai tema: 1. melompat, 2. menangkap, 3. melempar, 4.titian

balok, 5. angkat tangan, 6. angkat kaki, 7. meronce, 8. mewarnai, 9.

menempel, 10. menggambar

d). Analisis Tema

Setelah diperoleh hasil analisis domain, analisis taksonomi, dan

analisis komponensial maka dapat dijelaskan dalam kalimat pernyataan

berikut :

a. Kegiatan- kegiatan peningkatan setiap aspek perkembangan anak

usia dini dimasukkan kegiatan pembukaan, inti, makan, istirahat,

dan penutup meliputi:

1. Kegiatan peningkatan aspek perkembangan motorik

2. Kegiatan peningkatan aspek perkembangan kognitif

3. Kegiatan peningkatan aspek perkembangan bahasa

4. Kegiatan peningkatan aspek perkembangan sosioemosional

5. Kegiatan peningkatan aspek perkembangan moral

b. Media yang digunakan untuk peningkatan aspek perkembangan

anak adalah:

1. Lembar kerja anak di setiap area

2. Gambar

3. Model binatang

4. Audiovisual (VCD tentang kehidupan binatang).

5. Notebook

Page 346: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

329

c. Metode yang digunakan untuk peningkatan aspek perkembangan

anak.adalah:

1. Mengamati gambar

2. Bimbingan

3. Bermain peran

4. Tanya jawab

5. Praktek langsung

6. Tugas sesuai tema

Page 347: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

330

B. Pembahasan

Hakekat Pendidikan usia dini pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan aspek perkembangan dari anak. Aspek perkembangan itu

antara lain meliputi aspek perkembangan motorik (halus dan kasar), kognitif,

bahasa, sosio emosional, moral. Masing-masing aspek ini memiliki indikator-

indikator tertentu. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan

aspek perkembangan anak tersebut. Pembelajaran tematik ini dirancang

dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam pembelajaran anak usia

dini di Taman kanak-kanak.

Hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat

meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini

bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,

intelektual, keterampilan fisik motorik, sosial, moral dan daya cipta yang

diperlukan oleh anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta

untuk pertumbuhan dan perkembangan ke tahap selanjutnya.

Taman kanak-kanak merupakan sarana penting sebagai tempat bagi

anak-anak belajar untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada dirinya

dan mengembangkan seluruh aspek-aspek perkembangan seperti aspek

motorik, bahasa, sosial- emosi, dan kognitif serta moral. Anak tumbuh dan

berkembang didukung oleh berbagai lingkungan, seperti lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai jembatan antara

keluarga dan sekolah formal.

Page 348: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

331

Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk meletakkan

dasar-dasar kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-

aspek psikologi anak. Beranjak dari jal itu maka kurikulum atau program

kegiatan belajar meengajar pada pendidikan anak usia dini sejogyanya

dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak belajar tentang segala

sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak adalah

untuk memberikan pengalaman belajar yang penuh makna. Menurut

Kupperminc 1.

Aktivitas proses pembelajaran diharapkan untuk menstimulus atau

merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek asspek psikologis

anak secara optimal yang bisa digunakan dalam kehidupan.

permasalahan yang ada dilapamgan adalah tidak semua anak dapat

melewati proses perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang

menyebabkan anak-anak mengalami hambatan atau masalah dalam

kehidupannya. Masalah-masalah perkembangan tidak hanya tertuju pada

satu , perkembangan saja namun dapat terjadi pada perkembangan ranah

yang lain seperti : perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi dan

perkembangan moral. semuanya saling berkaitan dalam prakteknya.

Salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan

berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah

1 1 Kuppermic, JM , Leadbeater, School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability to Psychopathology, (Journal of Scholl Psychology, Vol 39, no 2) h.141-159

Page 349: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

332

tempat interaksi dan bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang

diterima oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah perilaku kebersihan

dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian. Kemampuan yang juga

tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan emosi

sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan

dapat berkembang pada usia anak pra sekolah atau anak usia dini yang

sdalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat 2.

Usaha untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya

pendidikan agar menjadi individu yang mandiri. Hal ini sesuai dengan

pendapat Martini Jamaris bahwa pengembangan potensi manusia menjadi

kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh lingkungan dimana manusia

tersebut berada. Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia menjadi individu

yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat dan pengembangan

ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan yang bermutu

untuk Pendidikan Anak Usia Dini.3

Usaha Guru dan kerja sama dengan orangtua dan dukungan dari

lingkungan untuk pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti

dalam penelitian ini, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pembelajaran tematik selama 2 siklus terbukti dapat meningkatkan

2 Rita Eka Ezzati, Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, (Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional, 2005) h.20 3 Martini Jamaris, Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Penamas Murni,2010) h. 11

Page 350: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

333

perkembangan anak seperti perkemmbangan aspek motorik, bahasa,

kognitif, sosioemosional dan moral. Peningkatan perkembangan ini

sebagaimana yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan

dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat yang ada di

sekitar anak.

Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik, telah mencapai katagori baik (B) namun dengan

demikian secara umum target penelitian belum tercapai karena masih ada

aspek-aspek yang belum optimal peningkatan perkembangannya, maka

perbaikan dilkasanakan pada siklus II.

Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana

dilakukan dengan memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub

tema dan merancang rancangan pembelajaran yang baru berdasarkan

kesulitan pada siklus I, iyang baru dan menarik serta menggunakan

perpaduan beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan,

bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta tugas sesuai tema,

sehingga akan dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. Pada

siklus II ini strategi pembelajaran yang digunakan masih tetap menggunakan

area, dengan kegiatan, media dan metoda yang telah dirancang. Setelah

dilaksanakan, ternyata peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A).

Page 351: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

334

Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik dalam penelitian penelitian ini didukung dengan

menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat mendukung

terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan mengkondisikan kelas

menjadi kelas area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat

meningkatkan aspek perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosi

dan moral. Pada penelitian ini dikondisikan area untuk mengerjakan tugas

tugas yang akan mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan anak

usia dini sebelumnya dirancang SKM dan SKH yang lengkap, kemudian

dilaksanakan:

Siklus I (seperti halaman 151-226) dilaksanakan sebanyak delapan

kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: Peningkatan dilakukan dengan

kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan

melakukan peningkatan, perkembangan anak, seperti perkembangan aspek

motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosi dan moral (lihat bagan 4.1. di halaman

314).

Penggunaan media sangat mendukung terhadap peningkatan

perkembangan anak usia dini, adapun media yang digunakan seperti media

lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap

area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan

anak usia dini. (lihat bagan 4.3 di halaman 316), selain itu media yang juga

Page 352: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

335

digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta

permainan (lihat bagan 4.5 di halaman 318).

Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti : mengamati

gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek

langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema (lihat bagan 4.9

halaman 322).

Siklus II (seperti halaman 226-279) rancangan disusun berdasarkan

hasil tindakan siklus I, pada siklus ini dilaksanakan sebanyak delapan kali

pertemuan, hasil yang didapat adalah: Peningkatan dilakukan dengan

kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan

melakukan peningkatan, perkembangan anak, seperti perkembangan aspek

motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosi dan moral (lihat bagan 4.2. di halaman

315).

Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung,

seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran

kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan

perkembangan anak usia dini. (lihat bagan 4.4 di halaman 317), selain itu

media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisua, notebook

serta permainan (lihat bagan 4.7 di halaman 320).

Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti : mengamati

gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek

Page 353: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

336

langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema (lihat bagan 4.10

halaman 323).

Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik

dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini.

Keterbatasan Penelitian

Masalah aspek perkembangan anak usia dini seperti aspek

perkembangan motorik (halus dan kasar), kognitif, bahasa, sosio emosional,

moral. Merupakan masalah yang kompleks. Dalam penelitian ini peneliti

meneliti 5 aspek perkembangan saja dengan menggunakan beberapa

indikator. Pengukuran yang melibatkan banyak aspek perkembangan

bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan. Kterukurannya harus betul-

betul mewakili apa yang diamati. Walau penelitii sudah menyediakan

observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak anak TK

tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan

teliti untuk pengamatan aspek perkembangan setiap anak tersebut.

Untuk penelitian selanjutnya mungkin perlu penambahan jumlah

observer dan peningkatan tekhnologi informasi {video). Keterbatasan

berikunya adalah penelitian ini hanya dilakukan di dua sekolah Taman

Kanak-kanak satu sekolah untuk penelitian tindakan kelasnya dan satu

sekolah lagi untuk penelitian eksperimen sederhananya. Keterbatasan dalam

jumlah sekolah yang diteliti ini tentu dapat mempengaruhi keakuratan hasil

Page 354: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

337

penelitian oleh sebab itu perlu di tingkatkan jumlah sekolah yang diteliti,

ditingkatkan jumlah anak usia dini yang diteliti dan diperluas cakupan wilayah

TK yang diteliti supaya betul-betul menggambarkan efek yang diteliti dalam

hal ini efek dari pembelajaran tematik terhadap peningkatan aspek

perkembangan anak usia dini.

Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian

ini hanya dilakukan dalam waktu singkat hanya beberapa bulan saja. Agar

supaya hasilnya lebih akurat perlu ditambah lama waktu penelitian.

Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan beberapa

permainan dalam pembelajaran ini terkadang berhubungan langsung dengan

tema yang sedang dipelajari. Untuk mengatasi keterbatasan ini peneliti

membuat diskusi dengan anak setelah mengamati gambar audio visual

bermain dikaitkan dengan aspek perkembangan. Hal ini peneliti atasi dengan

mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-

gurunya.

Page 355: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

338

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia

Kelompok B, Jati Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan:

perkembangan sosial, perkembangan motorik, perkembangan

bahasa, dan perkembangan kognitif, serta perkembangan moral,

sebelum diberi tindakan berada pada kategori rendah. Rendahnya

dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal.

2. Pelaksanaan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan

Pendekatan Tematik dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan,

menggunakan metoda dan media sebagai berikut:

Kegiatan Peningkatan aspek motorik (Motorik halus: 1. Melatih gerak

dengan meronce manik manik, 2. Melatih gerak dengan aktivitas

sensor motorik. 3. Melatih memegang alat tulis: pensil, crayon, dan

kuas 4. Menggunting, menempel. Motorik kasar dengan melatih

Page 356: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

339

motorik kasar melalui pengalaman bermain seraya belajar melalui

berlari, melompat, melempar).

Kegiatan peningkatan aspek kognitif, 1. Melatih pemahaman tentang

diri sendiri, orang lain. 2. Menjelaskan konsep benda sesuai dengan

pertanyaan guru. 3. Menjelaskan pemahaman konsep science

sederhana. 4. Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus). 5.

Perbedaan ukuran (panjang pendek, besar kecil). 7. Mengenal konsep

bilangan, konsep waktu. 8. Menjelaskan konsep penjumlahan dan

pengurangan.

Kegiatan peningkatan aspek bahasa: 1. Berkomunikasi verbal dengan

guru. 2. Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana. 3.

Merjelaskan gambar yang dibuat. 4. Menjelalaskan bahasa isyarat

secara umum. 5. Mengembangkan kosa kata. 6. Berinteraksi dengan

teman. 7. Pengekspresian. 8. Pengembangan bahasa reseptif. 9.

Pengembangan bahasa ekspresif.

Kegiatan aspek sosial-emosi 1. Kemampuan bersosialisasi dengan

guru dan teman-teman. 2. Kemampuan berempati. 3. Mengurangi sifat

egosentris. 4. Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama,

membantu, berbagi, inisiatif). 5. Disiplin dalam kelas. 6. Emosi yang

wajar. 7. Cepat tanggap. 8. Reaksi emosi yang stabil.

Page 357: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

340

Kegiatan peningkatan aspek moral. 1. Percaya akan ciptaan Allah. 2.

Mencintai sesama manusia. 3. Mencintai makhluk hidup. 4. Membaca

dua kalimasyahadat. 5. Doa pendek. 6. Ibadah. 7. Tingkah laku sopan

santun. 8. Mempraktekkan kebersihan. 9. Tanggung jawab. 10.

Menjelaskan rasa cinta tanah air Indonesia, musyawarah sederhana,

rasa sayang pada teman, binatang.

Media yang digunakan adalah lembaran kerja siswa di setiap area

untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan, (area bahasa,

area berhiting, area IPA, dan area seni serta area balok), media

gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan.

Metode peningkatan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik menggunakan metode: mengamati gambar,

bimbingan, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta

tugas sesuai tema. Tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus.

Pada pelaksanaan siklus pertama digunakan tema binatang, dengan

sub tema: binatang buas (harimau), binatang peliharaan (kucing),

binatang ternak (ayam), binatang air tawar (lele), binatang darat

(kambing), binatang udara (burung), dan binatang bertelur (itik), serta

binatang melahirkan (kuda). Pelaksanaan peningkatan perkembangan

anak usia dini siklus kedua menggunakakan tema binatang dengan

sub tema: binatang buas (buaya), binatang peliharaan (burung),

binatang ternak (sapi), binatang air laut (hiu), binatang darat (gajah),

Page 358: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

341

binatang di udara (kelalawar), dan binatang bertelur (kura-kura) serta

binatang melahirkan (kelinci).

3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan

tematik dapat meningkatkan setiap aspek perkembangan anak usia

dini, dapat dibuktikan dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata

aspek perkembangan anak (motorik, kognitif, sosial-emosi, dan moral,

serta bahasa) sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan

pendekatan tematik.

B. Implikasi

Beberapa temuan penelitian di atas berimplikasi pada:

1. Pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya mengembangkan

dengan waktu satu semester. Waktu satu semester akan lebih dalam

melihat perkembangan anak pada setiap aspek.dengan menggunakan

berbagai macam tema. Penggabungan penggunaan berbagai teori

Bermain dan Teori perkembangan seperti: Bandura, Freud, Kohlberg

dan Piaget, dapat dijadikan sebagai dasar dalam merancang dalam

merencanakan dan mengembangkan Rancangan Kegiatan Harian,

sehingga lebih terarah aspek yang akan dikembangkan.

Page 359: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

342

2. Pada tataran praktis hasil penelitian berimplikasi pada:

a. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan

Tematik di lembaga pendidikan Anak Usia Dini, meliputi

pengembangan Tema sesuai dengan pengembangan aspek-aspek

perkembangan anak usia dini , Pengembangan Satuan Kegiatan

Harian yang memperhatikan Perkembangan Anak, Pengembangan

Lembaran Kerja di setiap Area Pembelajaran dengan menggunakan

tema. Pengembangan dalam memberikan memotivasi terhadap hasil

unjuk kerja dalam rangka memberikan stimulasi untuk

mengembangkan aspek perkembangan anak.

b. Media pembelajaran harus sesuai dengan tema, setiap aspek yang

ingin dikembangkan. Pada Area disaat anak mengerjakan tugas,

harus disesuaikan dengan tema.

c. Pengembangan pembelajaran dengan berkomunikasi dan bekerja

sama dalam kelompok di area. Area apapun yang dikerjakan anak

harus sesuai dan berkaitan dengan tema.

d. Guru membiasakan mengajar dan berpedoman pada Rancangan

Kegiatan Harian dalam mengajar, yang telah disesuaikan dengan

tema.

Page 360: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

343

e. Guru membiasakan kerja sama dengan anak, dan yakin setiap anak

memiliki kemampuan dan potensi di setiap aspek

perkembangannya. Anak memerlukan bimbingan Guru untuk

mengembangkan aspek perkembangannya.

3. Pada Tataran Kebijakan hasil Penelitian berimplikasi pada:

a. Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan perlu

mensosialisasikan dan mengupayakan pendekatan tematik saat

pembelajaran dengan menggunakan area untuk peningkatan

perkembangan anak sebagai salah satu materi yang diberikan

kepada mahasiswa pendidikan anak usia dini. Materi ini diberikan

pada mata pelajaran Perencanaan Pengajaran di Taman Kanak-

kanak Persiapan Mengajar di Taman Kanak-kanak, Pembelajaran

Tematik dan Psikologi Perkembangan.

b. Pemerintah dan khususnya Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini

dapat menyusun dan mensosialisasikan pembelajaran tematik yang

mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini sebagai salah

satu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

c. Organisasi-organisasi perhimpunan guru-guru pendidikan anak usia

dini berusaha melaksanakan peningkatan perkembangan anak usia

Page 361: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

344

dini dengan pendekatan pembelajaran tematik seperti kegiatan

pelatihan dan seminar.

C. Saran

Berdasarkan hasil dan temuan penelitian maka dapat dibuat saran

sebagai berikut:

1. Guru

Dalam upaya meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan

pendekatan tematik guru harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Rancangan Kegiatan Mingguan dan Rancangan Kegiatan Harian yang

betul betul mengacu pada pembelajaran tematik.

b. Tugas yang diberikan pada anak di area harus dipersiapkan saling

berhubungan sesuai dengan tema yang diajarkan.

c. Media pembelajaran yang dipersiapkan harus mengacu pada

pembelajaran tematik untuk setiap aspek perkembangan anak usia

dini.

d. Keterampilan guru dalam membuat dan mengembangkan

pembelajaran tematik yang dapat meningkatkan aspek perkembangan

anak usia dini.

Page 362: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

345

2. Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini

Pengelola Pendidikan Anak usia Dini hendaknya mempersiapkan

segala sarana prasarana baik itu berupa media, area, tempat dan alat

bermain, buku, lingkungan sekolah yang dapat mengoptimalkan pelaksanaan

pembelajaran tematik di Taman Kanak-kanak yang mampu meningkatkan

setiap aspek perkembangan anak usia dini, disamping itu pengelola perlu

menggiatkan seminar-seminar dan pelatihan untuk meningkatkan keahlian

guru-guru Taman Kanak-kanak dalam melaksanakan dan mengembangkan

pembelajaran tematik.

3. Peneliti

Peneliti lain, untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih repsentatif,

maka disarankan bagi peneliti-peneliti yang ingin meneliti pembelajaran

tematik yang dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini lebih

memperbanyak jumlah Taman Kanak-kanak yang di teliti. Demikian juga

keterbatasan dalam tema, tema yang digunakan hanya menyangkut tema

binatang, peneliti lain dapat memperluas tema-tema lain yang memberikan

kontribusi pada setiap aspek perkembangan anak usia dini. Keterbatasan

waktu juga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini untuk itu disarankan

kepada peneliti lain yang ingin meneliti tematik ini lebih memperpanjang

waktu penelitian misalnya 1 semester.

Page 363: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

346

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Adri, Ni Ketut. Implementasi Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan dalam Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Calistung Siswa Kelas III SD no 3 Bungkulan. Jurnal Pendidikan Dasar Vol 4, no 2, 2011.

Akbar, Sadun. Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Tema Lingkungan di Kelas 3 SDN Tanjungrejo 5 Malang, 2009.

Anonim. The Creative Center for Childhood. Beyond Centers and Circle

Time. Florida: Research and Training Inc, 2005. Anonim. Kurikulum Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasiona, 2004.

Aprilla. Implementasi Pendekatan Tematik dalam Pengajaran Menggambar pada Anak Usia Dini, http://journal unes.ac.id/nju/index.php/amajinasi /article/ view/66.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. -------------, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Baron RA. Social Psychology, Understanding Human Interaction. Boston:

Allyn and Bacon, 1994. Creswell, John. Education Reaserch: Planning, Conducting, and Evaluating

Quantitative and Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall. 2008.

Catron, Allen. Early Childhood Curriculum A Creative Play Model. New

Jersey: Meryl Publish,. 1999. Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi

Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.

Page 364: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

347

Djaali, dan Puji Muljono. Pemgukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

PPS UNJ, 2004. Dorothy, Valcarcel Craig. Action Research Essentials. San Francisco: Jossey

Bass Awiley Imprin, 2009. Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitati., Jakarta:

Rajawali Press, 2007.

Essa, Eva L. Introduction Early Childhood Education. Australia: Thomson Delman Learning, 2002.

Elliot, J. Developing Hypotesis About Classroom From Teacher Practical

Construct: An Account of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982.

Gross, Richard. Psychology The Science of Mind and Behavior. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Herr, Judy. Creative Resources for the Early Childhood Classroom. KY USA:

Thomson Learning Copyright, 2000. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, edisi Enam. Jakarta: Penerbit

Erlangga, 1978.

Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press, 2002.

Izzaty, Rita, Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005.

Jamaris, Martini. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Yayasan Penamas Murni, 2010. _______________. Kesulitan Belajar Perspektif, Assessmen dan

Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2009. _______________. “Penelitian Ilmiah dalam Penelitian Khusus.” Proceding

Munas dan Seminar Asosiasi Profesi Pendidikan khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011:32-33.

Juanita, V Copley. Mathematic In The Early Years. Texas: Library of

Congress Cataloging in Publication Data, 1999.

Page 365: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

348

Karlinger, Fred. Azaz-azaz Penelitian Behavior, terjemahan Laudeg R Sitnafetomen. Yogyakarta: Gajah mada Media University Press, 2004.

Kasina, Ahmad. Perlindungan dan Pengasuhan Anak Usia Dini Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kostelnik. Teaching Young Children Using Themes: Age 2 to 6. New York:

Harper Collin Publishers, 1991. Linda, Campbell. Bruce, Campbell dan Dee. Metode Praktis Pembelajaran

Berbasis Multiple Intelligences, Terjemahan Tim Intuisi. Jakarta: Intuisi Press, 2008.

Meredith, D. Gall Joyce P. Gall, dan Water R Borg. Educational Research

an Introduction. New York: Library of Congress Cataloging in Publication Data, 2003.

Mertler, Craig. Action Research Teacher as Researchhers in the Classroom.

Los Angeles: SAGE Publications Inc, .2009. Mills, G. Action Reasearch: A Guide for the Teacher Reaserch, Second

Edition. New Jersey: Pearson Education, 2003. Monnks, F.J. et. al., Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagian. Jokyakarta: Gajah Mada University Press, 2006. Morison, George. Dasar-Dasar Pendidikan Anak usia Dini (PAUD). Jakarta:

Indeks, 2012. Nugraha, Ali. Yeni Rachmawati. Metode Pengembangan Sosial Emosional.

Jakarta: Universitas Terbuka, 2005. Robson, Sue. Education In Early Childhood, First Things. London: David

Fulton Publishers. 2008. Santrock, John. Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup,

terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012. ______________. Psikologi Pendiodikan, terjemahan Tri Wibowo. Jakarta:

Kencana, 2008. Santoso, Sugeng. Problematika Pendidikan dan Cara Pemecahannya. Jakarta: Kreasi Pena Gading, 2000.

Page 366: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

349

Semiawan, Conny R. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasa.r Jakarta: PT Indeks, 2008.

_____________. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT. Indeks,

2008. Siti, Aisyah. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia

Dini. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Slavin, Rober.t Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto

samosir. Jakarta: PT Indeks, 2008. Spradley, James. Metode Etnoggrafi, terjemahan Misbah Zulfa. Yogyakarta:

PT Tiara Wacana, 1997.

Stinger, Ernest. Action Research, Third Ed. Los Angeles: Sage Publication, 2007.

Soetjiningsih, Christiana Hari. Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-kanak Akhir. Jakarta: Prenada Media Group, 2012.

Suyadi. Psikologi Belajar PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2010.

Sujono, Yuliani Nurani, Bambang Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT Indeks Jakarta, 2009.

Sujono, Yuliani Nurani, Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT indeks, 2010.

Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikanl Nasional, 2005.

Syaodih, Ernawulan. Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Suyanto, Slamet. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005.

Stone, Sandra. Playing A Kids Curriculum. New York: Harper Collin Publshers, 1993.

Page 367: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

350

Tim Program Pascasarjana. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, 2012.

Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development, A Multicultural Perspective.

New Jersey: Merill Prentice Hall, 2003. Trianto. Mengembangkan Model pemebelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2009. ______. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini

TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yus, Anita. Penilaian Perkembangan Anak Taman Kanak Kanak. Jakarta:

Depdiknas, 2005. Wardhan, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas

Terbuka, 2008.

Wenzel, KR. Strategies for Making Friends Relation to Social Behavior and Peer Acception in Early Adolesence. New York: Developmental Study, 1993

Page 368: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

351

MODEL TINDAKAN

.

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Menurut Kemis dan Mc Taggart1

1Hopkins, David, A Teacher’s Guide to Classroom Reasearch, (Philadelphia:Open University Press, 2002), h.46

Page 369: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

352

RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN BERDASARKAN MODEL KEMISS AND TAGGART

Reflection 1 1. Mengamati perubahan yang

terjadi pada anak usia dini setelah diberi tindakan

2. Mengadakan pertemuan untuk membahas hasil tindakan

3. Evaluasi (lanjutan ke II)

Assement awal Mengukur tingkat perkembangan anak usia dini sebelum dilasanakan tindakan

1. Mempelajari aspek-aspek perkembangan yang akan dikembangkan di TK

2. Mempelajari kurikulum TK 3. Mengembangkan tematik yang sesuai dengan

perkembangan anak 4. Mempersiapkan permainan sesuai dengan

tema 5. Membuat SKM 6. Membuat SKH 7. Menyiapkan kegiatan 8. Menyiapkan media 9. Menyiapkan metode 10. Menyiapkan sumber belajar 11. Mengembangkan format observasi 12. Mengembangkan format evaluasi

Observation I 1. Melakukan observasi dengan

format obsevasi 2. Mengamati kegiatan

pembelajaran peneliti berperan langsung dalam pembelajaran

1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

berdasarkan perencanaan SKH 2. Melaksanakan pengamatan mengenai isi

tindakan 3. Mengumpulkan data perlengkapan yang

mendukung 4. Mengumpulkan hasil pekerjaan anak

Revision Plan

1. Merevisi dan memodifikasi pembelajaran

sesuai dengan hasil tindakan pada siklus I

2. Mempersiapkan tindakan siklus II berupa SKH

3. Membuat skm

4. Membuat skh

5. Menyiapkan kegiatan

6. Menyiapkan media

7. Menyiapkan metode

8. Menyiapkan sumber belajar

9. Mengembangkan format observasi

10. Mengembangkan format evaluasi

Action II 1. Pengaplikasian pembelajaran sesuai dengan

perencanaan yang keII 2. Melaksanakan pengamatan mengenai isi tindakan 3. Mengumpulkan data yang mendukung

Reflection II 1. Mengamati perubahan yang

terjadi pada anak usia dini setelah dilakukan tindakan ke II

2. Evaluasi tindakan ke II

Observation II 1. Mengamati kegiatan

pembelajaran sesuai dengan siklus perencanaan yang ke II

2. Pengumpulan data tindakan ke II

Action

Assement Akhir

Target Tindakan Tercapai

Target Tindakan Tidak Tercapai

Tindakan dihentikan

Kembali ke rencana ulang

Plan

Page 370: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

353

KERANGKA TEORETIK

Guru belum melaksanakan proses pembelajaran

dengan pendekatan tematik secara optimal

Guru kurang mengembangkan kegiatan, metode,

media secara optimal dalam pembelajaran

Penerapan kaitan pembelajaran pendekatan tematik

dengan perkembang setiap aspek belum optimal

Penerapan peningkatan perkembangan anak usia

dini dengan pendekatan tematik

Siklus I dan evaluasi

Siklus II dan evaluasi

Ada peningkatan perkembangan anak usia dini

dengan pendekatan tematik dalam proses

pembelajaran

Ko

nd

isi aw

al

Tin

daka

n

Kondisi

Akhir

Page 371: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

354

KAITAN AREA DENGAN PENINGKATAM PERKEMBANGAN ANAK

: Pembelajaran tematik akan meningkatkan perkembangan

anak usia dini

: Jika peningkatan perkembangan anak usia dini belum

tercapai harus disempurnakan dan diulang pelaksanaannya.

Peningkatan perkembangan

anak usia dini dengan

pembelajaran tematik dengan

merancang pembelajaran area

:

1. Bahasa

2. Matematika

3. Seni

4. IPA

5. Balok

Meningkatkan

perkembangan anak

Taman Kanak-kanak:

1. Motorik

2. Bahasa

3. Sosialemosional

4. Kognitif

5. Moral

Page 372: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

355

LANGKAH PEMBELAJARAN

Pelaksanaan/inti

1. Memasukkan aspek-aspek perkembangan kedalam berbagai kegiatan pembelajaran , seperti pada kerja mandiri di area, kerja kelompok dan seluruh kegiatan didalam kelas ataupun diluar kelas.

2. Mendukung anak dan memotivasi anak dalam mengembangkan dan aspek-aspek perkembangan.

3. Memasukkan aspek-aspek perkembangan kedalam pembelajaran melalui

tema-tema yang diajarkan

Persiapan

1. Mempersiapkan RKH berbasis tematik 2. Mempersiapkan anak usia dini 3. Mendiskusikan dengan guru tentang aspek-aspek perkembangan yang

akan dikembangkan 4. Menghubungkan aspek-aspek perkembangan kedalam tema

Penutup

1. Melaksanakan proses tindaklanjut terhadap proses peningkatan perkembangan anak usia dini melalui pembelajaran tematik, dengan cara menganalisis hasil observasi, wawancara terhadap aspek-aspek perkembangan anak.

2. Melakukan evaluasi dalam bentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan anak dalam bentuk individu di area, yang berkaitan dengan peningkatan aspek-aspek perkembangan anak.

Page 373: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

356

PERSIAPAN MENGAJAR(SKH) UNTUK SIKLUS I DAN II

Jadwal Kegiatan Penelitian Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK

Nakkia Tema Binatang (Siklus I)

No Tanggal Bulan Tahun

Sub Tema Aspek Perkembangan yang Ingin Ditingkatkan

Ket

1. 6-4- 2012 Binatang Buas Harimau

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

2. 8-4-2012 Binatang Peliharaan Kucing

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

3 9-4-2012 Binatang Ternak Ayam

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

4 10-4-2012 Binatang Air Ikan Air Tawar (lele)

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

5 12-4- 2012 Binatang Darat Kambing

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

6 13-4- 2012 Binatang Udara Burung

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

7 16-4-2012 Binatang Bertelur Itik

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

8 17-4- 2012 Binatang Melahirkan Kuda

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Dikerjakan di setiap area

Page 374: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

357

Jadwal Kegiatan Penelitian Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik di TK

Nakkia Tema Binatang (Siklus II)

No Tanggal Bulan Tahun

Sub Tema Aspek Perkembangan yang ingin Ditingkatkan

Ket

1. 30-4- 2012 Binatang buas Buaya

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

2. 1-5- 2012 Binatang Peliharaan Burung

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

3 3-5- 2012 Binatang Ternak Sapi

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

4 4-5- 2012 Binatang Air Ikan Air Laut

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

5 7-5- 2012 Binatang Darat Gajah

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

6 8-5-2012 Binatang Udara Kelelawar

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

7 9-5- 2012 Binatang Bertelur Kura-kura

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

8 12-5-2012 Binatang Melahirkan Kelinci

Fisik motorik Kognitif Sosio Emosional Bahasa Moral dan Nilai agama

Page 375: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

358

DAFTAR NAMA PAKAR YANG MEMVALIDASI BUTIR

Prof. Dr. Emosda. M.Pd PendidikanBimbingandanKonseling

Dr. Suparno, M.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Dr. Purwati, M.Si PsikologiPerkembangan&PendidikanAna

kUsiaDini

Drs. Irzal Anderson, M.Si Sosiologi

Dr. Hadi Mahmud, M.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Dr. Rosita Mediana, M.Pd PendidikanAnakUsiaDini

SetyoUtoyo, S.Pd, M.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Drs. AkmadSutja, M.Pd Pendidkan Moral

PancasiladanPendidikanBimbingandanKo

nseling

Dra. Nyimas, M.Pd Pendidikan Agama

Dr. Rasimin, M.Pd PendidikanBimbingandanKonseling

Dr. Joni Apri, M.Pd PendidikanBimbingandanKonseling

Dra. TumewaPangaribuan, M.Pd PendidikanBimbingandanKonseling

JunitaAslianti, S.Pd, M.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Linda Apriyanti, S.Pd PendidikanBimbingandanKonseling

Maryati, S.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Ida Farida, S.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Drs. Ade KusmanaMpd PendidikanBahasa

DwiYulianti, S.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Risweni, S.Pd PendidikanAnakUsiaDini

Dr. BukyWibawa, S.Pd, M.Si SosiologidanPsikologiPerkembangan

Page 376: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

359

Page 377: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

360

Page 378: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

361

Page 379: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

362

Page 380: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

363

Page 381: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

364

Page 382: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

365

Lampiran 2.

ContohPerhitunganValiditasInstrumenPerkembangan

anakmotorikhalusolehPanelis

Perhitunganvaliditasbutirinstrumenpenelitiandilakukandenganmenggu

nakanproduct momentantaraskobutirdengan total skor di mana total

skoradalahjumlahskoruntuksemuabutir instrument yang terdiridari 8butir.

Prosedurperhitungan yang digunakanadalahsebagaiberikut

(contohperhitunganvaliditasnomor 1).

Rumusr-product moment

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

n = jumlah respondent

∑ jumlah hasil kali skor butir nomor 1 dengan skor total

∑ jumlah skor butir nomor 1

∑ jumlahskor total

∑ jumlah kuadrat skor butir nomor 1

jumlah kuadrat skor total

Berdasarkanskorhasilujicoba yang ditunjukanpada table 1 diperolehnilai-

nilaidiperlukansebagaiberikut:

n = 4 ∑ 154 ∑ 8

∑ 64 ∑ 20 1198

Selanjutnyanilai-nilaitersebutdisubtitusikedalampersamaanberikut:

Page 383: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

366

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

√{ }{ }

Nilai r-tabelpadatarafnyata ialah 0,95. Jika dibandingkan nilai

dengan nilai r table maka

sehingga

disimpulkan bahwa butir instrument perkembangan motorik anak pada

nomor 1 dinyatakan valid.

1. Proses PerhitunganReliabilitasTes

(

)

Keterangan:

= koefisien reliabilitas tes

k = banyaknyabutir

∑ = jumlah varians skor butir

= variansskor total

Berdasarkarkan table padabutirperkembanganmotorichalusdiperoleh:

k = 8

∑ = 8,00

= 58

(

)

Page 384: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

367

Diperolehnilaireliabilitas .

Berikutinidapatdilihatdalamtablebutir instrument

untuksetiapindicatordengannilaikorelasi, variansdanreliabilitaskoefisien

Alpha.

Denganprosedur yang samanilai r-product moment (r-hitung) untukbutir-

butir instrument nomor 2 sampaidenganbutirnomor 8

denganmenggunakanbantuan Microsoft Excel.Hasilnyadapatdideskrepsikanpada

table berikut:

1. PerkembanganMotorikHalus

NOMOR NOMOR BUTIR

Jum PANELIS 1 2 3 4 5 6 7 8

1 3 3 3 3 2 3 3 3 23

2 1 1 1 1 1 1 1 1 8

3 3 3 3 3 2 3 2 3 22

4 1 2 1 2 1 2 1 1 11

Jumlah 8 9 8 9 6 9 7 8 58

0.99 0.96 0.99 0.96 0.99 0.96 0.91 0.99

Varians 1.33 0.92 1.33 0.92 0.33 0.92 0.92 1.33 8.000

1.143 0.138

0.862

0.985

2. PerkembanganMotorikKasar NOMOR NOMOR BUTIR

Jum PANELIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26

2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 11

3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 21

4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 10

Jumlah 8 7 7 10 8 8 7 7 6

0.964 0.983 0.983 0.964 0.839 0.964 0.983 0.983 0.964 Varians 1.333 0.917 0.917 0.333 0.667 1.333 0.917 0.917 0.333 6.333

Page 385: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

368

3. Kognitif

PANELIS 1 2 3 4 5 6 7

1 3 2 3 3 3 3 3

2 1 1 1 1 2 2 1

3 3 2 2 3 3 3 2

4 1 1 1 1 1 2 1

Jumlah 8 6 7 8 9 10 7

r it 0.979 0.979 0.970 0.979 0.907 0.979 0.970

Varians 1.333 0.333 0.917 1.333 0.917 0.333 0.917

8 9 10 11 12 13 14 15 16

3 2 3 3 3 2 3 3 3

1 1 2 1 1 1 2 1 1

2 2 3 2 2 2 3 3 2

1 1 2 1 1 1 1 1 1

7 6 10 7 7 6 9 8 7

0.970 0.979 0.979 0.970 0.970 0.979 0.907 0.979 0.970

0.917 0.333 0.333 0.917 0.917 0.333 0.917 1.333 0.917

17 18 19 20 Jum

3 3 3 2 56

1 2 1 1 25

2 3 2 2 48

1 2 1 1 23

7 10 7 6

0.970 0.979 0.970 0.979

0.917 0.333 0.917 0.333 15.500

Page 386: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

369

4. Bahasa

PANELIS 1 2 3 4 5 6 7 8

1 3 3 3 3 2 3 3 3

2 1 1 1 1 1 1 1 1

3 2 2 1 2 1 2 2 1

4 2 1 2 1 1 2 1 1

Jumlah 8 7 7 7 5 8 7 6

r it 0.947 0.904 0.904 0.904 0.958 0.947 0.904 0.958

Varians 0.667 0.917 0.917 0.917 0.250 0.667 0.917 1.000

9 10 11 12 Jum

3 3 3 3 35

1 1 1 1 12

1 2 1 1 18

1 1 1 1 18

6 7 6 6 98.250

0.958 0.904 0.958 0.958

1.000 0.917 1.000 1.000 10.167

5. SosialEmosional

PANELIS 1 2 3 4 5 6 7 8

1 3 3 3 3 2 3 2 3

2 1 1 1 1 1 1 1 1

3 3 2 3 3 2 2 3 2

4 2 1 2 2 1 1 1 1

Jumlah 9 7 9 9 6 7 7 7

r it 0.937 0.933 0.937 0.937 0.992 0.933 0.862 0.933

Varians 0.917 0.917 0.917 0.917 0.333 0.917 0.917 0.917

9 10 11 12 13 14 15 16

3 2 2 2 3 3 2 3

1 1 1 1 1 2 1 1

3 3 3 2 3 3 2 3

2 1 1 1 1 1 1 1

9 7 7 6 8 9 6 8

0.937 0.862 0.862 0.992 0.992 0.858 0.992 0.992

0.917 0.917 0.917 0.333 1.333 0.917 0.333 1.333

Page 387: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

370

17 18 19 20 21 22 23 24

3 3 3 2 3 3 2 3

1 1 1 1 1 1 1 2

3 3 3 3 3 2 2 3

2 2 1 1 1 1 1 2

9 9 8 7 8 7 6 10

0.937 0.937 0.992 0.862 0.992 0.933 0.992 0.992

0.917 0.917 1.333 0.917 1.333 0.917 0.333 0.333

25 26 27 28 29 30 31 32

3 3 2 3 3 3 3 3

1 1 1 1 1 1 1 2

3 3 2 2 2 3 2 3

2 1 1 1 1 2 1 2

9 8 6 7 7 9 7 10

0.937 0.992 0.992 0.933 0.933 0.937 0.933 0.992

0.917 1.333 0.333 0.917 0.917 0.917 0.917 0.333

33 34 35 36 37 38 39 40

3 3 3 3 3 3 2 3

1 1 1 1 1 1 1 1

2 3 2 2 3 2 2 2

1 1 1 1 2 1 1 1

7 8 7 7 9 7 6 7

0.933 0.992 0.933 0.933 0.937 0.933 0.992 0.933

0.917 1.333 0.917 0.917 0.917 0.917 0.333 0.917

41 42 43 44 45 46 47 48

3 3 3 3 2 3 3 2

1 1 1 1 1 1 2 1

3 3 3 2 2 3 3 2

2 1 2 1 1 2 2 1

9 8 9 7 6 9 10 6

0.937 0.992 0.937 0.933 0.992 0.937 0.992 0.992

0.917 1.333 0.917 0.917 0.333 0.917 0.333 0.333

Page 388: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

371

49 50 51 52 53 54 55 56

3 2 3 3 3 2 2 2

2 1 1 1 2 1 1 1

3 2 3 3 3 2 2 2

1 1 1 2 2 1 1 1

9 6 8 9 10 6 6 6

0.858 0.992 0.992 0.937 0.992 0.992 0.992 0.992

0.917 0.333 1.333 0.917 0.333 0.333 0.333 0.333

57 58 Jum

3 3 158

1 1 64

3 2 148

1 1 75

8 7 0.992 0.933

1.333 0.917 47.5833

6. Seni

NOMOR NOMOR BUTIR

PANELIS 1 2 3 4 5 6 Jum

1 3 3 2 3 2 3 16

2 2 1 1 1 1 2 8

3 3 3 2 3 2 3 16

4 2 2 1 2 1 1 9

Jumlah 10 9 6 9 6 9

r it

0.99558

0.94056

0.99558

0.94056

0.99558

0.86052

Varians 0.3333

3 0.9166

7 0.3333

3 0.9166

7 0.3333

3 0.9166

7

Page 389: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

372

7. Moral dan Agama

PANELIS 1 2 3 4 5 6 7 8

1 3 3 3 3 2 3 3 3

2 2 2 3 3 2 2 2 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3

4 1 1 1 2 1 1 1 2

Jumlah 9 9 10 11 7 9 9 11

r it 0.97154 0.97154 0.96225 0.96225 0.96225 0.97154 0.97154 0.96225

Varians 0.917 0.917 1.000 0.250 0.250 0.917 0.917 0.250

9 10 11 12 13 14 15 Jum

2 3 2 3 2 2 3 40

2 2 2 3 2 2 2 34

2 3 2 3 2 2 3 40

1 1 1 2 1 1 1 18

7 9 7 11 7 7 9 108

0.96225 0.97154 0.96225 0.96225 0.96225 0.96225 0.97154

0.250 0.917 0.250 0.250 0.250 0.250 0.917 8.500

Page 390: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

373

1. Hasil Asesmen Awal

Tabel 4.1NilaiPerkembanganAnakUsiaDini (AsesmenAwal)

Taman Kanak-kanakNakkiaKelompok B

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa SosioEmosional Moral Total Rerata

Halus Kasar

1 25 30 71 42 195 53 416 1.14

2 26 33 70 44 191 53 417 1.14

3 28 34 68 41 191 52 414 1.13

4 28 31 70 40 192 51 412 1.13

5 28 31 75 43 199 54 430 1.17

6 29 31 72 42 207 54 435 1.19

7 26 30 67 41 194 50 408 1.11

8 27 29 78 42 191 53 420 1.15

9 27 33 71 42 194 49 416 1.14

10 29 31 73 41 199 54 427 1.17

11 26 30 73 42 189 55 415 1.13

12 31 29 71 40 196 52 419 1.14

13 30 29 79 44 195 53 430 1.17

14 31 35 78 61 244 64 513 1.40

15 27 34 75 42 197 54 429 1.17

Rata-rata 1.17

Page 391: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

374

Skor

Anak

Gambar4.21 Skor Perkembangan Anak Usia Dini pada Siklus Awal

Page 392: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

375

1) Hasil Asesmen Siklus I

Tabel 4.4NilaiAsesmenPeningkatanperkembanganAnakUsiaDini

DenganPendekatanTematikSetelahSiklus I

Taman Kanak-kanakKelompok B Nakkia

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa SosioEmosional Moral Total Rerata

Halus Kasar

1 56 63 136 83 406 105 849 2.32

2 47 54 119 71 354 105 750 2.05

3 56 63 141 85 406 120 871 2.38

4 55 63 127 81 392 103 821 2.24

5 56 63 139 85 402 105 850 2.32

6 54 63 127 82 412 117 855 2.34

7 55 61 133 82 395 119 845 2.31

8 55 63 143 85 410 117 873 2.39

9 56 63 137 84 406 116 862 2.36

10 54 63 135 79 406 115 852 2.33

11 56 63 140 85 406 117 867 2.37

12 53 57 131 79 378 113 811 2.22

13 56 56 129 83 380 115 819 2.24

14 57 63 145 80 417 120 882 2.41

15 56 63 140 84 404 108 855 2.34

Rata-rata 2.31

Page 393: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

376

Skor

Anak

Gambar4.22 Skor Aspek Perkembangan Anak Usia Din pada Siklus I

Page 394: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

377

2) Hasil Peningkatan Asesmen Awal dan Siklus I

Tabel 4.5Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Anak

Usia Dini dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah siklus 1)

No Motorik

Kognitif AA

Kognitif A1

Selisih HalusAA

Halus A1

Selisih KasarAA Kasar

A1 Selisih

1 25 56 31 30 63 33 71 136 65

2 26 47 21 33 54 21 70 119 49

3 28 56 28 34 63 29 68 141 73

4 28 55 27 31 63 32 70 127 57

5 28 56 28 31 63 32 75 139 64

6 29 54 25 31 63 32 72 127 55

7 26 55 29 30 61 31 67 133 66

8 27 55 28 29 63 34 78 143 65

9 27 56 29 33 63 30 71 137 66

10 29 54 25 31 63 32 73 135 62

11 26 56 30 30 63 33 73 140 67

12 31 53 22 29 57 28 71 131 60

13 30 56 26 29 56 27 79 129 50

14 31 57 26 35 63 28 78 145 67

15 27 56 29 34 63 29 75 140 65

No Bahasa

AA Bahasa

A1 Selisih

SE AA

SE A1

Selisih Moral

AA Moral

A1 Selisih

1 42 83 41 195 406 211 51 105 54

2 44 71 27 191 354 163 51 105 54

3 41 85 44 191 406 215 50 120 70

4 40 81 41 192 392 200 49 103 54

5 43 85 42 199 402 203 51 105 54

6 42 82 40 207 412 205 53 117 64

7 41 82 41 194 395 201 50 119 69

8 42 85 43 191 410 219 51 117 66

9 42 84 42 194 406 212 49 116 67

10 41 79 38 199 406 207 51 115 64

11 42 85 43 189 406 217 52 117 65

12 40 79 39 196 378 182 49 113 64

13 44 83 39 195 380 185 50 115 65

14 61 80 19 244 417 173 61 120 59

15 42 84 42 197 404 207 51 108 57

Page 395: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

378

No Total AA Total A1 Selisih

1 414 849 435

2 415 750 335

3 412 871 459

4 410 821 411

5 427 850 423

6 434 855 421

7 408 845 437

8 418 873 455

9 416 862 446

10 424 852 428

11 412 867 455

12 416 811 395

13 427 819 392

14 510 882 372

15 426 855 429

Page 396: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

379

3) Perbandingan siklus awal dengan Hasil Akhir Siklus I

Skor

Anak

Gambar4.23 Skor Peningkatan pada siklus awal dan siklus I

Page 397: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

380

3) Hasil Asesmen Siklus II

Tabel

4.7NilaiAsesmenPeningkatanPerkembanganAnakUsiaDinidengan

PendekatanTematik (PadaAkhirSiklus II )

No Subjek

Motorik Kognitif Bahasa SosioEmosional Moral Total Rerata

Halus Kasar

1 67 75 172 103 499 128 1044 2.85

2 72 81 178 107 522 135 1095 2.99

3 69 79 172 103 512 128 1063 2.90

4 72 81 176 108 522 133 1092 2.98

5 72 81 177 106 516 131 1083 2.96

6 71 81 174 108 518 133 1085 2.96

7 72 81 178 107 522 135 1095 2.99

8 71 79 165 101 512 135 1063 2.90

9 71 80 173 108 504 135 1071 2.93

10 72 81 177 105 511 131 1077 2.94

11 71 77 171 107 520 133 1079 2.95

12 71 81 178 106 512 134 1082 2.96

13 71 75 164 100 474 122 1006 2.75

14 72 81 175 106 518 133 1085 2.96

15 71 80 173 108 504 135 1071 2.93

Rata-rata 2.93

Page 398: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

381

Skor

Anak

Gambar 4.10 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak Usia dini pada Siklus II

Page 399: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

382

5) Peningkatan siklus I ke Siklus II

Tabel 4. 8Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Dengan Pendekatan Tematik (Siklus 1 dan Siklus 2)

No Subjek

Motorik Kognitif

A1 Kognitif

A2 Selisih Halus

A1 Halus

A2 Selisih

Kasar A1

Kasar A2

Selisih

1 56 67 11 63 75 12 136 172 36

2 47 72 25 54 81 27 119 178 59

3 56 69 13 63 79 16 141 172 31

4 55 72 17 63 81 18 127 176 49

5 56 72 16 63 81 18 139 177 38

6 54 71 17 63 81 18 127 174 47

7 55 72 17 61 81 20 133 178 45

8 55 71 16 63 79 16 143 165 22

9 56 71 15 63 80 17 137 173 36

10 54 72 18 63 81 18 135 177 42

11 56 71 15 63 77 14 140 171 31

12 53 71 18 57 81 24 131 178 47

13 56 71 15 56 75 19 129 164 35

14 57 72 15 63 81 18 145 175 30

15 56 71 15 63 80 17 140 173 33

No Subjek

Bahasa A1

Bahasa A2

Selisih SE A1 SE A2 Selisih Moral

A1 Moral

A2 Selisih

1 83 103 20 406 499 93 105 128 23

2 71 107 36 354 522 168 105 135 30

3 85 103 18 406 512 106 120 128 8

4 81 108 27 392 522 130 103 133 30

5 85 106 21 402 516 114 105 131 26

6 82 108 26 412 518 106 117 133 16

7 82 107 25 395 522 127 119 135 16

8 85 101 16 410 512 102 117 135 18

9 84 108 24 406 504 98 116 135 19

10 79 105 26 406 511 105 115 131 16

11 85 107 22 406 520 114 117 133 16

12 79 106 27 378 512 134 113 134 21

13 83 100 17 380 474 94 115 122 7

14 80 106 26 417 518 101 120 133 13

15 84 108 24 404 504 100 108 135 27

Page 400: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

383

No Subjek Total

A1 Total

A2 Selisih

1 849 1044 195

2 750 1095 345

3 871 1063 192

4 821 1092 271

5 850 1083 233

6 855 1085 230

7 845 1095 250

8 873 1063 190

9 862 1071 209

10 852 1077 225

11 867 1079 212

12 811 1082 271

13 819 1006 187

14 882 1085 203

15 855 1071 216

Page 401: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

384

Gambar 411 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il

Page 402: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

385

6. Peningkatan dari Siklus Awal dan siklus II

Skor

Anak

Gambar4.25Grafik Peningkatan Skor Aspek Perkembangan Anak

Page 403: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

386

7. Peningkaatan dari siklus Awal, I dan II

Skor

Anak

Gambar4.27 Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus

awal Siklus I dan II

Page 404: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

387

Tabel Data Kemampuan Pada Tiap Aspek Perkembangan Anak selama Pelaksanaan Tindakan Siklus Awal

Siklus

Aspek Perkembangan

Responden

Kriteria

Frekuensi

%

Awal

Motorik

Motorik Halus Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Motorik Kasar Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Kognitif Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Bahasa Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Sosioemosional

Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Moral

Baik 0 0%

Cukup 15 100%

Kurang 0 0%

Page 405: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

388

Tabel Data Kemampuan Pada Tiap Aspek Perkembangan Anak selama Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus

Aspek

Perkembangan

Responden

Kriteria

Frekuensi

%

I

Motorik

Motorik Halus

Baik 14 93,37%

Cukup 1 6,67%

Kurang 0 0%

Motorik Kasar

Baik 14 93,37%

Cukup 1 6,67%

Kurang 0 0%

Kognitif Baik 14 93,37%

Cukup 1 6,67%

Kurang 0 0%

Bahasa Baik 14 93,37%

Cukup 1 6,67%

Kurang 0 0%

Sosioemosional

Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Moral

Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Page 406: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

389

Tabel Data Kemampuan Pada Tiap Aspek Perkembangan Anak selama Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus

Aspek Perkembangan

Responden

Kriteria

Frekuensi

%

II

Motorik

Motorik Halus Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Motorik Kasar Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Kognitif Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Bahasa Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Sosioemosional

Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Moral

Baik 15 100%

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Page 407: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

Area Bahasa

1)Menebalkan huruf, kata 2)Menebalkan kalimat pendek 3)Membuat nama 4)Menceritakan tentang binatang peliharaan 5)Menirukan suara binatang 6)Mendengarkan cerita 7)Menghubungkan antara kata dengan gambar 8)Menyebutkan nama binatang, identitas diri 9)Menulis kata atau kosa kata 10)Menceritakan

Kegiatan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Aspek Motorik Aspek Bahasa

Motorik halus : 1)Melatih gerak dengan meronce manik manik 2)Melatih gerak dengan aktivitas sensor motorik 3)Memegang alat tulis (pensil, crayon, kuas) 4)Menggunting, menempel

Motorik kasar : Melatih motorik kasar melalui pengalaman belajar 1)melompat 2)berlari 3)menangkap 4)melompat

1)Berkomunikasi verbal dengan guru, 2)Mengembangkan bahasa tulis, kosa kata sederhana. 3)Merjelaskan gambar yang dibuat. 4)Menjelalaskan bahasa isyarat secara umum 5)Mengembangkan kosa kata 6)Berinteraksi dengan teman. 7)Pengekspresian 8)Pengembangan bahasa reseptif 9)Pengembangan bahasa ekspresif

1).Percaya akan ciptaan Allah 2)Mencintai sesama manusia 3)Mencintai makhluk hidup 4)Membaca dua kalimasyahadat 5)Doa pendek 6)Ibadah 7)Tingkah laku sopan santun 8)Mempraktekkan kebersihan. 9)Tanggung jawab 10)Menjelaskan rasa cinta tanah air Indonesia, musyawarah sederhana, rasa sayang pada teman, binatang.

Bagian 4.11. Temuan Penelitian Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik

Aspek Kognitif

1)Pemahaman tentang diri sendiri, orang lain 2)Menjelaskan konsep benda sesuai dengan pertanyaan guru 3)Menjelaskan pemahaman konsep science sederhana 4)Menjelaskan perbedaan tekstur (kasar, halus) 5)Perbedaan ukuran (panjang pendek, besar kecil) 6)Mengenal konsep bilangan, konsep waktu 7)Menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan

1)Kemampuan bersosialisasi dengan guru dan teman-teman. 2)Kemampuan berempati 3)Mengurangi sifat egosentris 4)Mengembangkan perilaku prososial (kerjasama, membantu, berbagi, inisiatif). 5)Disiplin dalam kelas. 6)Emosi yang wajar, 7)Cepat tanggap, 8)Reaksi emosi yang stabil

Aspek Moral

Page 408: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

Area Bahasa Area IPA

1)Menebalkan huruf, kata 2)Menebalkan kalimat pendek3)Membuat nama4)Menceritakan tentang binatang peliharaan5)Menirukan suara binatang6)Mendengarkan cerita7)Menghubungkan antara kata dengan gambar8)Menyebutkan nama binatang, identitas diri9)Menulis kata atau kosa kata10)Menceritakan

1)Memahami konsep binatang : 1.Binatang buas 2.Binatang peliharaan 3.Binatang ternak 4.Binatang air 5.Binatang darat 6.Bintang udara 7.Binatang bertelur 8.Binatang melahirkan 2)Mengelompokkan jenis-jenis hewan sesuai dengan gambar. 3)Mengelompokkan makanan 4)Mengelompokkan lingkungan

1)Menyusun balok menjadi bentuk binatang 2)Menyusun balok menjadi bentuk kandang binatang 3)Menyusun balok menjadi bentuk benda yang berhubungan dengan binatang 4)Membentuk bangunan konsep segitiga, lingkaran, segi empat. 5)Membentuk balok dengan bebas sesuai dengan tema

Area Matematika

1)Menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar 2)Mengurangi angka sesuai dengan gambar 3)Menambah bilangan sesuai dengan gambar 4)Menghubungkan antara angka dengan jumlah sesuai dengan gambar 5)Mengkaitkan jumlah gambar dengan angka 6)Menempelkan angka dengan jumlah gambar

1)Mewarnai gambar sesuai dengan tema (dengan warna, cat air) 2)Melukis gambar bebas 3)Melukis gambar sesuai tema 4)Kolase dengan kapas. 5)Menirukan gerak sesuai tema

Area Seni Area Balok

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

1. Lembaran Kerja 2. Gambar

1)Binatang buas 1.Harimau, 2. Buaya 2)Binatang peliharaan 1.Kucing 2.Burung 3)Binatang ternak 1.Ayam 2.Sapi 4)Binatang air 1.Tawar (lele) 2.Laut (Hiu) 5)Binatang darat 1.Kambing 2.Gajah 6)Bintang udara 1.Burung 2.Kelelawar 7)Binatang bertelur 1.Itik 2.Kura-kura 8)Binatang melahirkan 1.Kuda 2.Kelinci (peningkatan perkembangan bahasa

TEMUAN PENELITIAN Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Page 409: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

Media Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

. Gambar 4.. Audio Visual (VCDbinatang),,Notebo

)Binatang buas .Harimau,

)Binatang peliharaan

)Binatang ternak

)Binatang air.Tawar (lele).Laut (Hiu))Binatang darat.Kambing

)Bintang udara

.Kelelawar)Binatang bertelur

kura)Binatang melahirkan

(peningkatan perkembangan bahasa

1)Film kehidupan binatang 2)Gambar binatang sesuai tema (peningkatan perkembangan bahasa, kognitif , sosial)

3. Model binatang

1)Model bermacam-macam binatang sesuai dengan tema yang dibahas dalam proses pembelajaran. (perkembangan kognitif)

1)Permainan harimau dengan kambing. 2)Permainan kancil dengan buaya, 3)Permainan kucing dengan tikus. 4)Permainan didiplin itik berbaris. 5)Permainan menirukan gerak gerik binatang. (semua permainan untuk peningkatan semua perkembangan, aspek perkembangan )

5. Permainan Mengamati Bimbingan

Memperhatikan dengan seksama tentang binatang yang sedang dipelajari.: 1)Harimau 2)Buaya 3)Kucing 4)Burung 5)Ayam 6)Sapi 7)Ikan lele 8)Hiu 9)Kambing 10)Gajah 11)Burung 12)Kelelawar 13)Itik 14)Kura-kura 15)Kuda 16)Kelinci

1)Membimbing anakcontoh perilaku yang baik dan perilaku yang buruk 2)Membimbing anakpermainan binatang. 3)Membimbing dalam menirukan gerak gerik binatang

4)Memmbimbing anak dalam mengerjakan tugas dalam kelompok di setiap area. 5)Membimbing anak dalam diskusi unjuk kerja hasil di area.

PENELITIAN Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Page 410: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

Metode Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini

Bimbingan Bermain Tanya Praktek Langsung Tugas Sesuai

1)Membimbing anak-anak tentang contoh perilaku yang baik dan perilaku yang buruk 2)Membimbing anak-anak dalam permainan binatang. 3)Membimbing dalam menirukan gerak gerik binatang.

4)Memmbimbing anak dalam mengerjakan tugas dalam kelompok di setiap area. 5)Membimbing anak dalam diskusi unjuk kerja hasil di area.

1)Kelinci dan buaya 2)Harimau dan kambing 3)Kura-kura dan itik 4)Kura-kura dan ikan

1)Guru bertanya mengenai binatang yang sedang dipelajari dan anak-anak menjawab pertanyaan guru sesuai tema.

1)Memilih teman untuk belajar di area 2)Memilih teman bermain 3)Berlatih antri 4)Merapikan area 5)Merapikan hasil kerja 6)Memberi salam 7)Ucapan terimakasih 8)Memuji teman 9)Memuji hasil kerja teman 10)Memberikan pendapat atas hasil karya sendiri

1)Melompat 2)Menangkap 3)Melempar 4)Titian balok 5)Angkat tangan 6)Angkat kaki 7)Meronce 8)Mewarnai 9)Menempel 10)Menggambar

Page 411: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

394

RIWAYAT HIDUP

HENDRA SOFYAN, dilahirkan di kota Sungai Penuh

Propinsi Jambi pada tanggal 5 Mei 1965, putra ke empat

dari sepuluh bersaudara, pasangan almarhum H. BUSTAMI

RAJO INDO SUTAN dan Hj. SYAMSUNIAR.

Menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun

1979 di SD Negeri Nomor 8 Sungai Penuh di Kabupaten Kerinci Propinsi

Jambi, Sekolah Umum Tingkat Pertama pada tahun 1982 di SMP negeri 1

Sungai Penuh, kemudian pada tahun 1982 melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Atas pada SMA Negeri 1 Sungai Penuh dan tamat pada

tahun 1985. Pada tahun 1985 melanjutkan pendidikan di Universitas Jambi

di Propinsi Jambi dan diterima melalui Proses Penelusuran Minat dan

Kemampuan (PMDK) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan

Bimbingan dan Konseling program S1, dan tamat pada tahun 1990.

Diwaktu proses pendidikan mendapat beasiswa Ikatan Dinas, maka

setelah menamatkan pendidikan, kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri

Sipil di Universitas Jambi dan mengabdi sebagai dosen pada tahun 1991

sampai sekarang.

Pada Tahun 1995 mendapat kesempatan mengikuti Program

Pascasarjana di Universitas Padjadjaran Bandung pada Program Studi S2

Psikologi, Bidang kajian Utama Psikologi Perkembangan, dan tamat pada

tahun 1999.

Pada tahun 1998, menikah dengan Evita Anggereini seorang dosen

Universitas Negeri Padang, yang telah pindah ke Universitas Jambi, yang

sekarang juga sedang mengambil Program Doktor di UNJ pada Jurusan

PKLH. dan Alhamdulilah sekarang telah dikaruniai dua orang putri yang

pertama bernama Syafira Anggi Sofyan, kini berusia 14 tahun, saat ini

sedang menempuh pendidikan di SMP Islam Terpadu Al-Azhar Kemang

Page 412: PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DENGAN PEMBELAJARAN …

395

Pratama Bekasi, kelas IX. Putri kedua bernama Hany Anggi Sofyan, yang

kini berusia 12 tahun, sekarang sedang menempuh pendidikan di SMP Islam

Terpadu Al-Azhar Kemang Pratama Bekasi, kelas VII.