peristiwa rengasdengklok & peristiwa laut karang

6
2014 Ryan Widjayana NISN : 0002180064 3/18/2014 PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN TERBENTUKNYA NKRI

Upload: ryan-widjayana

Post on 24-Jun-2015

374 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

By : Ryan Widjayana NISN : 0002180064

TRANSCRIPT

Page 1: Peristiwa Rengasdengklok & Peristiwa Laut Karang

Ryan Widjayana

NISN : 0002180064

3/18/2014

2014PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN

TERBENTUKNYA NKRI

Page 2: Peristiwa Rengasdengklok & Peristiwa Laut Karang

Daftar Isi :Daftar Isi .............................................................................................. 1Peristiwa Rengasdengklok .................................................................... 2

a.) Latar Belakang ....................................................................... 3Peristiwa Laut Karang ........................................................................... 4

Peristiwa Rengasdengklok

Page | 1

Page 3: Peristiwa Rengasdengklok & Peristiwa Laut Karang

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa yang dimulai dari penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda yakni : Soekarni, Wikana, dan Chaerul saleh dari

perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadi kesepakatan untuk kemudian terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr.Achmad Soebarjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Mr Ahmad Soebarjo dan Wikana telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi

apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan IKADA (sekarang menjadi Monumen Nasional) atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur No.56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur No.56. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong.Bendera Merah Putih dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus 1945, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jl.Pegangsaan Timur No.56. Pada tanggal 16 Agustus 1945 rombongan tersebut sampai di Jakarta di malam hari.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus   1945  pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang dipinjam dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor Dr. Hermann Kandeler.

Page | 2

Page 4: Peristiwa Rengasdengklok & Peristiwa Laut Karang

Latar belakangPada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.

Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.

Page | 3

Page 5: Peristiwa Rengasdengklok & Peristiwa Laut Karang

Peristiwa Laut KerangPertempuran Laut Karang atau Pertempuran Laut Koral 4 Mei - 8 Mei 1942

adalah pertempuran laut besar di medan Perang Pasifik antara Angkatan Laut Kekaisaran

Jepang melawan angkatan laut dan angkatan udara sekutu dari Amerika Serikat dan Australia.

Pertempuran ini merupakan pertempuran laut pertama antara dua armada yang melibatkan kapal

induk, dan dicatat sebagai pertempuran laut pertama dalam sejarah yang melibatkan kapal-kapal

perang kedua belah pihak yang tidak saling menembak secara langsung dari kapal ke kapal.

Dalam usaha memperkuat posisi defensif wilayah Kekaisaran Jepang di Pasifik Selatan,

Kekaisaran Jepang memutuskan untuk menginvasi dan menduduki Port

Moresby di Nugini dan Tulagi di tenggara Kepulauan Solomon. Rencana operasi ini

disebut Operasi MO yang melibatkan beberapa unit utama dari Armada Gabungan Jepang, termasuk

pesawat-pesawat dari dua kapal induk dan sebuah kapal induk ringan sebagai perlindungan udara

armada invasi. Sebagai panglima tertinggi Jepang adalah Shigeyoshi Inoue. Amerika Serikat

mengendus rencana Jepang lewat intersepsi radio dan mengerahkan dua gugus tugas kapal

induk Angkatan Laut Amerika Serikat dan kekuatan gabungan kapal-kapal penjelajah Angkatan Laut

Diraja Australia dan Amerika Serikat.

Pada 3 Mei dan 4 Mei, Jepang berhasil menginvasi dan menduduki Tulagi, walaupun

beberapa kapal perang tenggelam atau rusak akibat serangan mendadak dari pesawat-pesawat yang

berbasis di kapal induk Yorktown. Setelah mengetahui keberadaan kapal-kapal induk Amerika

Serikat, armada kapal induk Jepang memasuki Laut Koral (Laut Karang) dengan tujuan menemukan

dan menghancurkan semua kekuatan laut Sekutu.

Mulai 7 Juni, kapal induk dari kedua belah pihak saling melancarkan serangan udara selama dua hari

berturut-turut. Pada hari pertama, Amerika Serikat menenggelamkan kapal induk ringan

Jepang Shōhō. Sebaliknya serangan Jepang menenggelamkan kapal perusak Amerika Serikat dan

mengakibatkan sebuah tanker rusak berat hingga harus ditenggelamkan. Pada hari berikutnya, kapal

induk Jepang Shōkaku rusak parah, sementara kapal induk Amerika Amerika Serikat Lexington harus

ditenggelamkan setelah rusak berat, dan Yorktown mengalami kerusakan. Armada kedua belah pihak

mengundurkan diri dari kawasan pertempuran setelah kedua belah pihak mengalami kerugian besar.

Pesawat-pesawat hancur dan kapal induk tenggelam atau rusak. Setelah kehilangan perlindungan

udara dari kapal induk, Inoue menarik mundur armada invasi Port Moresby dengan maksud mencoba

kembali di lain hari.

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan taktis pihak Jepang dalam hal jumlah kapal-kapal

musuh yang berhasil ditenggelamkan. Namun sebaliknya, pertempuran ini berarti kemenangan

strategis bagi pihak Sekutu berdasarkan beberapa alasan. Ekspansi wilayah Jepang yang

sebelumnya tidak tertahankan, untuk pertama kalinya berhasil ditahan dalam Pertempuran Laut

Koral. Jepang juga mengalami kerugian besar. Kapal induk Shōkaku rusak berat

sementara Zuikaku kehabisan pesawat sehingga tidak dapat turut serta dalam Pertempuran

Midway yang berlangsung bulan berikutnya. Hal tersebut mengakibatkan kekuatan udara Amerika

Serikat dan Jepang menjadi berimbang hingga pertempuran laut di Midway berakhir dengan

kemenangan Amerika Serikat. Empat kapal induk Jepang tenggelam di Midway sehingga usaha

Jepang untuk kembali menginvasi Port Moresby dari laut terhenti. Dua bulan kemudian, Sekutu

memanfaatkan kelemahan strategis Jepang di Pasifik Selatan untuk melancarkan Kampanye Militer

Guadalkanal. Bersama dengan dilakukannya Kampanye Militer Nugini, Amerika Serikat akhirnya

membobol pertahanan Jepang di Pasifik Selatan, dan akhirnya menjadi salah satu faktor penyebab

kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Page | 4