perilaku konsumen dan produsen

44
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN Karya Tulis ini Disusun untuk Melengkapi Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester 1 Tahun 2012-2013 Oleh : 1. Atikah Cyntia Putri (06) 2. Faisal Rizki (13) 3. Magda Aprida (21) 4. M. Ikhsan Fadlillah (23) Pembimbing : Drs. Tri Wahono

Upload: ikhsanfad9

Post on 05-Aug-2015

322 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perilaku Konsumen Dan Produsen

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

Karya Tulis ini Disusun untuk Melengkapi

Pelajaran

Ekonomi Kelas X Semester 1 Tahun 2012-2013

Oleh : 1. Atikah Cyntia Putri (06)

2. Faisal Rizki (13)

3. Magda Aprida (21)

4. M. Ikhsan Fadlillah (23)

Pembimbing : Drs. Tri Wahono

SMA NEGERI 34 JAKARTA

Jl. Margasatwa No. 1 Pd. Labu, Cilandak -

Jakarta Selatan

Page 2: Perilaku Konsumen Dan Produsen

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

Karya Tulis ini Disusun untuk Melengkapi

Pelajaran

Ekonomi Kelas X Semester 1 Tahun 2012-2013

Oleh : 1. Atikah Cyntia Putri (06)

2. Faisal Rizki (13)

3. Magda Aprida (21)

4. M. Ikhsan Fadlillah (23)

Pembimbing : Drs. Tri Wahono

SMA NEGERI 34 JAKARTA

Jl. Margasatwa No. 1 Pd. Labu, Cilandak -

Jakarta Selatan

Page 3: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah s.w.t

karena dengan seluruh rahmat dan ridho serta pertolongan-Nya

alhamdulillah kami dapat berkreasi untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis yang berjudul “Perilaku Konsumen dan Produsen” ini

bertujuan untuk melengkapi tugas Ekonomi di kelas X Semester 1 SMAN

34 Jakarta dan untuk mengetahui tentang bagaimana perilaku konsumen

dan produsen dalam ilmu ekonomi.

Kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun karta tulis ini.

Selain itu, kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam

menganalisa, membuat kalimat, dan menyinggung pihak tertentu, serta

kesalahan dalam menyebutkan nama, dll.

Pada akhirnya, kami berharap agar karya tulis ini dapat berguna

bagi orang lain yang membacanya dan dapat diterima oleh semua

kalangan. Semoga karya tukis ini dapat menambah pengetahuan bagi

pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 2 Desember 2012

Penulis

Page 4: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Daftar Isi

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 3

D. Metode Penelitian 3

BAB II KAJIAN TEORI 4

A. Hakikat Konsumen 4

B. Hakikat Konsumsi 4

C. Hakikat Produsen 5

D. Hakikat Produksi 6

BAB III PEMBAHASAN 7

A. PERILAKU KONSUMEN 7

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Dalam Ilmu Ekonomi Mikro 7

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Perilaku Konsumen 10

3. Metode-metode Penelitian Perilaku Konsumen 13

4. Metode-metode Pengumpulan Informasi

Konsumen 13

5. Konsep Dasar Kepuasan Perilaku konsumen 15

B. PERILAKU PRODUSEN 15

1. Pengertian Perilaku Produsen Dalam Ilmu

Ekonomi 15

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Produsen 19

BAB IV PENUTUP 24

iv

Page 5: Perilaku Konsumen Dan Produsen

A. Kesimpulan 24

B. Saran 24

Daftar Pustaka 25

Gambar-gambar 26

v

Page 6: Perilaku Konsumen Dan Produsen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Pelaku

ekonomi semakin banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut

para konsumen. Konsumen menjadi fokus perhatian produsen.

Supremasi konsumen adalah prinsip yang mendasari seluruh bidang

pemasaran. Prinsip ini menekankan bahwa konsumen merupakan pusat

dari seluruh usaha pemasaran. Seperti diungkapkan oleh Peter Drucker,

seorang ahli manajemen yang terkenal, Pemasaran adalah keseluruhan

bisnis yang dilihat dari sudut pandang, hasil akhirnya, yaitu dari sudut

pandang konsumen (Mowen & Minor, 2008).

Rumah tangga konsumsi (konsumen) dan rumah tangga produksi

(produsen) bertemu dalam pasar barang dan pasar faktor produksi. Kedua

belah pihak bertransaksi untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan.

Konsumen berkepentingan untuk memperoleh barang yan diproduksi oleh

produsen. Sedangkan, produsen berkepentingan untuk memperoleh faktor

produksi yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku

konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu

sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di

sederhanakan. Model perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu

sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk

menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen.

Model perilaku konsumen dapat diartikan pula sebagai kerangka

kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam

mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor

perilaku konsumen yaitu :

1

Page 7: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Kekuatan sosial budaya, terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial,

kelompok anutan (small referebce grups), dan keluarga. Sedangkan

kekuatan pisikologis, terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap

dan keyakinan.

Tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat

dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui

mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih

mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek

pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam

menganalisis  perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami

jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.

Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli

pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu

produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.

Konsumen membeli barang dan jasa berdasarkanprefensi maupun

pendapatan yng dimilikinya. Keputusan konsumen seperti itu adalah

perilaku konsumen. Sebaliknya, produsen menjual barang dan jasanya

berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan serta keuntungan yang

diinginkan, keputusan produsen dalam memproduksi barang dan jasa atas

dasar kondisi yang dihadapinya disebut perilaku produsen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka

dikemukakan  perumusan masalah sebagai berikut :

1.       Apa perilaku konsumen itu dalam ilmu ekonomi mikro?

2.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?

C. Metode apa saja yang digunakan  dalam penelitian dan

pengumpulan informasi perilaku konsumen?

D. Apa perilaku produsen dalam ilmu ekonomi?

E. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku produsen?

2

Page 8: Perilaku Konsumen Dan Produsen

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu

ekonomi mikro.

2. Untuk mengetahi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

perilaku konsumen.

3. Untuk mengetahui metode apa saja yang di gunakan dalam

penelitian perilaku konsumen.

4. Untuk mengetahui apakah perilaku produsen dalam ilmu ekonomi.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

perilaku produsen.

D. Metode Penelitian

Penulis membuat karya tulis ini dengan empat metode, yaitu

1. Metode Internet

Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data 

melalui pencarian di Internet.

2. Metode Bedah Buku

Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data melalui

metode kajian pustaka yaitu mencari data tersebut di buku.

3. Metode Wawancara

Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data melalui

wawancara dengan berbagai orang di sekitar.

3

Page 9: Perilaku Konsumen Dan Produsen

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Konsumen

Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen

adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan

konsumsi barang atau jasa.

Pengertian lain tentang konsumen adalah setiap orang yang

menggunakan atau membutuhkan barang dan/atau jasa yang tersedia

dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,

maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan

pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia

disebut pengecer atau distributor.

Konsumen memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-

beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug

pada jumlah pendapatan mereka. Maka konsumsi seseorang itu

tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.

B. Hakikat Konsumsi

Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie, adalah

suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya nilai

guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Contoh dari kegiatan

konsumsi antara lain: makan, minum, naik kendaraan umum, menonton

film di bioskop.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi seringkali dihubungkan

pada masalah makanan dan minuman, sesungguhnya tidak sesempit itu

4

Page 10: Perilaku Konsumen Dan Produsen

pengertian konsumsi, mengendarai sepeda motor juga merupakan

kegiatan konsumsi, karena akan mengurangi nilai guna sepeda motor.

C. Hakikat Produsen

Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan

ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin

kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagai mana mestinya,berikut

penjelsan mengenai produsen dan perilaku-perilaku produsen.

Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang

dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau

memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi

kebetuhan adalah konsumen. Prinsip ekonomi produsen yaitu dengan

modal yang dimiliki berusaha menghasilkan barang yang berkualitas dan

mendatangkan keuntungan besar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh produsen dalam prinsip

ini adalah :

1. Memilih produk yang sesuai dengan selera konsumen.

2. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas.

3. Memilih alat-alat produksi yang baik dengan harga yang relative lebih

murah.

4. Menekan biaya produksi sekecil-kecilnya. 

Terdapat beberapa bentuk atau wujud dari produsen :

1. Orang perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan

usahanya secara seorang diri.

2. Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama

melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat

dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:

a. Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat

5

Page 11: Perilaku Konsumen Dan Produsen

dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum adalah yayasan,

perseroan terbatas dan koperasi.

b. Bukan badan hukum.

Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat

dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma,

atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil.

Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir, ada tiga

orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan

syarat mereka diberi imbalan Rp. 50.000,-. Tiga orang ini dapat

dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum.

D. Hakikat Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan secara langsung maupun tidak

langsung yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau

menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi

kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah

bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah

daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya

dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk menghasilkan

barang-barang konsumsi, memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai

kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa

dalam jumlah yang mencukupi.

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada

perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang

diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan demikian,

diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun

akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat

pemakainya.

6

Page 12: Perilaku Konsumen Dan Produsen

BAB III

PEMBAHASAN

A. PERILAKU KONSUMEN

1. Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro (sering juga di tulis mikro ekonomi) adalah

cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan

perusahaan dan harga-harga pasa dan kualitas faktor input, barang atau

jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagi

keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan

permintaan atas barang dan jasa yang menentukan harga dan bagai

mana harga, pada giliran menentukan penawaran dan permintaan barang

dan jasa selanjutnya.

Individu yang melakukan kombinasi atau produk secara optimal,

bersama-sama individunya dipasar, akan membentuk suatu

keseimbangan dengan asumsi bahwa semua hal tetap sama (ceteris

peribus). Konsumsi seseorang tergantung pada pendapatan, pendidikan

kebiasaan dan kebutuhan.

Adapun pengertian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari

konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk pencarian,

pemilihan, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan

memperbaiki produk dan jasa demi memenuhikebutuhan dan keinginan.

suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah

bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu

barang. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses

pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk

barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan

keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

7

Page 13: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Perilaku konsumen menurut beberapa para ahli ilmu ekonomi

sebagai berikut:

James F Engel

Perilaku konsumen didefinisikan tindakan-tindakan individu secara

langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-

barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang

mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)

David L Loundon

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses

pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan

dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat

mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)

Gerald Zaltman

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan

hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi

untuk mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai

sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-

sumber lainya. (1979:6)

Dari beberapa definisi tersebut di atas maka dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan

yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat di pengaruhi

lingkungan. Definisi lain adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan

sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Selain itu terdapat teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam

dua macam pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna (utility) dan

pendekatan nilai guna ordinal.

8

Page 14: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau

kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara

kuantitatif. Berdasarkan kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan

bahwa konsumen akan memaksimalkan kepuasan yang dapat dicapainya,

diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan kosumennya keatas

berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. Dalam pendekatan nilai

guna ordinal,manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dari masyarakat

yang dikonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.

Tingkah laku seorang konsumen untuk memiliki barang-barang

yang akan memaksimalkan kepuasan ditunjukan dengan bantuan kurva

kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang

yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama).

Perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan

menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku

konsumen irasional.

a. Perilaku Konsumen Rasional

Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal

berikut:

barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;

barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;

mutu barang terjamin;

harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

b. Perilaku Konsumen Irasional

Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional

jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya

terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:

tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun

elektronik;

9

Page 15: Perilaku Konsumen Dan Produsen

memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;

ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;

prestise atau gengsi.

Dalam perilaku konsumen terdapat variabel-variabel,yaitu :

1) .Variabel Stimulus

Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri

individu  (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses

pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.

2) Variabel Respon

Variabel Respon merupakan hasil aktivasi individu sebagai reaksi

dari variabel stimulus. Variablel Respon sangat bergantung pada faktor

individu dan kekuatan stimulus contohnya keputusan membeli barang,

pembeli penilaian terhadap barang

3).Variabel Interverning

Variabel Interverning adalah variabel antara variabel stimulus dan

respons variabel intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap

terhadap suatu peristiwa, dan persepsi  terhadap suatu barang.

Peranan varibael intervening adalah untuk memodifikasi respons

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :

a. Faktor budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku

pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan

seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan

lembaga-lembaga penting lainnya.

Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih

10

Page 16: Perilaku Konsumen Dan Produsen

menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.

Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi

para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur,

perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat

disana.

b. Faktor social

Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-

faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial.

Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan

primer yang paling berpengaruh.

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang

itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang

diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran

menghasilkan status.

Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status

yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak

keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota,

karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai

mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli

pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk

keluarganya dan lain-lain.

c. Faktor pribadi

Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan

gaya hidup pembeli.

11

Page 17: Perilaku Konsumen Dan Produsen

d. Faktor Psikologi

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya

rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya.

Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen

tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian.

Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran

konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan

keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi,

ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi

tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W.

Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen yaitu :

a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan

situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami

pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam

mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam

lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka

dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,

pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan

individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta

mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas

pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,

perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat

12

Page 18: Perilaku Konsumen Dan Produsen

utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi

perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

3. Metode–metode Penelitian Perilaku Konsumen

Ada dua macam penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat

eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan konsumen

a. Penelitian ekplorasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah

metode mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.

1) Metode mempengaruhi konsumen

Melalui pemberian sugerti kepada konsumen secara sepontan

2) Metode memusatkan atau mempokuskan kelompok konsumen.

Kelompok konsumen tersebut mengasosiasi kanya secara bebas

terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal.

b.  Pendekatan penelitian konsumen

Penelitian eksplorasi tidak di rencanakan untuk menyimpulkan

jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan konsumen. Oleh

karena itu, peneliti megenai kesimpulan konsumen terhadap sutu produk,

mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat

juga digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen.

E. Metode-metode Pengumpulan Informasi Konsumen

Ada tiga metode pengumpulan informasi kosumen, yaitu metode

observasi, ekspresimen dan survei.

a. Metode observasi

Salah satu mempelajari konsumen adalah dengan cara mengobservasi

perilakunya yang tampak, misalnya mengamati kebiasaan konsumen

13

Page 19: Perilaku Konsumen Dan Produsen

member produk merk tertentu, sikap dan penilaiyan konsumen terhadap

suatu produk atau merk, jenis-jenis yang paling disukai oleh konsumen .

b. Metode ekspesimen

Metode ini merupakan metode pengumpulan dengan cara

mengadakan ekspresimen atau percobaan terhadap situasi. Misalnya

mengukur pengaruh situasi khusus terhadap sikap dan prilaku membeli.

Metode ekspresimen terdiri dari eksperimen laboratorium, dan

eksperimen lapangan.

i. Eksperimen Laboratorium

Percobaan yang dilakukan dilaboratorium adalah untuk mengontrol

variabel-variabel dari luar. Misalnya mengadakan percobaan terhadap

kesukaan konsumen.

ii. Eksperimen Lapangan

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap

sutu produk, merek baru yang di perkenalkan atau dipasarkan. Dapat juga

untuk mengetahui pengaruh harga, iklan terhadap pemasaran produk,

atau merek baru.

c. Metode Survei

Metode pengumpukan data atau informasi konsumen melakukan

partisipsi secara aktif.

Ada tiga teknik dalam metode survai, yaitu wawancara pribadi

(personal interview), survai melalui telepon (teleponsuveys), dan survei

melalui surat (mail surveys)

1) Wawancara pribadi

Teknik pengumpulan informasi yang di lakikan dengan infrmasi secara

langsung berhadap-hadapan antara pewawancara (interviewer) dengan

konsumen.

14

Page 20: Perilaku Konsumen Dan Produsen

2) Survei melalui telepon

Teknik pengumpulan informasi konsumen melalui  telepon dimaksud

untuk mengetahui pendapat konsumen terhadap penggunaan barang

yang telah di belinya.

3) Survei melalui surat

Teknik pengumpulan melalui surat dimaksud untuk menyebar luaskan

kuisioner kapada konsumen melalui metode pos.

Tujuan survei melalui surat antara lain adalah untuk medapat informasi

mengenai tanggapan dan perilain konsumen terhadap suatu produk.

F. Konsep Dasar Kepuasan Perilaku Konsumen

Dalam menentukan jumlah barang yang akan dikonsumsi

berdasarkan pendapatan yang dimilikanya konsumen memiliki 4 konsep

dasar kepuasan, yaitu:

a. Utilitas Total: kepuasan total yang diperoleh konsumen dalam

mengkonsumsi produk atau jasa X dalam periode waktu.

b. Utilitas Marjinal: perubahan utilitas total sebagai akibat perubahan

konsumsi satu unit produk atau jasa X yang dikonsumsi.

B. PERILAKU PRODUSEN

1. Pengertian Perilaku Produsen dalam Ilmu Ekonomi

Perilaku produsen disebut juga teori produksi. Teori produksi adalah

teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah

faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam

menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal yaitu produksi jangka

pendek dan jangka panjang. Produksi jangka pendek adalah bila sebagian

faktor seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses

produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam

keputusan:

15

Page 21: Perilaku Konsumen Dan Produsen

1. Berapa output yang harus diproduksikan;

2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi

(input)   dipergunakan.

Produksi jangka panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat

dirubah. Terdapat 3 kurva produksi jangka panjang, yaitu:

a. kurva produksi sama (isoquant)

Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda

yang menghasilkan output yang sama. Ciri-cirinya adalah:

• Mempunyai kemiringan negatif

• Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin

tinggi jumlah output

• Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya

Isoquant cembung ke titik origin.

b. . Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama

Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli

perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.

c. Meminimumkan biaya produksi

Untuk meminimumkan biaya produksi maka kemiringan garis isocost

harus sama dengan isoquan atau ΔK = PL

ΔL PK

Kurva produksi sama (isoquant)

16

Page 22: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama

Meminimumkan biaya produksi

Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam

menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:

17

L1

L2

L3

K1K3 K2 K0L

A

B

CIso

qu

an

L1

TO

/P

L C

B

IS2

IS1A

L0

Page 23: Perilaku Konsumen Dan Produsen

1. Produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan

yang maksimum;

2. Produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan

sempurna.

Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan

teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi

atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara

jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk

yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga,

baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis

fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:

Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)

Keterangan :

Y =  tingkat produksi (output) yang dihasilkan

X1, X2, X3,…, Xn   = berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.

Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa

produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang

dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif

mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut.

Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut

harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:

a) Y = a + bX ( fungsi linier)

b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)

c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

18

Page 24: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada

suatu hukum yang disebut “The Law of Diminishing Returns (Hukum

Kenaikan Hasil Berkurang)”.

Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam

input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output

yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan

tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input

tersebut terus ditambahkan.

Tahapan The Law of Diminishing Return:

a. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila

ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan

produksi marginal.

b. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum

sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun

sampai titik nol.

c. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi,

dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.

Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata

19

Page 25: Perilaku Konsumen Dan Produsen

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produsen

a. Tanah (land) atau sumber daya alam (natural resources)

Tanah atau sumber daya alam berasal dari alam atau disediakan

oleh alam yang meliputi :

1) Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan

maupun pertambangan

2) Tenaga air untuk pengairan, pelayaran dan juga untuk keperluan

perikanan

3) Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau,

tambak) maupun ikan dan mineral laut.

4) Tanah yang di atasnya didirikan bangunan

5) Living stock, seperti ternak dan hewan lainnya

6) Iklim, cuaca, curah hujan, arus angin dsb.

7) Bebatuan, kayu dll

b. Tenaga kerja manusia (labour) atau sumber daya manusia (human

resources)

20

Tahap I

Tahap II

Tahap III

ATP

L1

L2 L3

L4

Tahap I

Tahap II

Tahap III

APL

L1

L2 L4L3

Q

0

0

Page 26: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Sumber daya manusia yang kualitasnya tergantung mutu kesehatan,

kekuatan fisik, pendidikan, dan kecakapan dalam berkerja.

Terdapat 3 golongan bila ditinjau dari kemampuannya:

1) Tenaga terampil (skilled labour)

2) Tenaga setengah terampil (semi skilled labour)

3) Tenaga tidak terampil (unskilled labour)

c. Modal (capital)

Modal terbagi menjadi 2, yaitu:

1) Modal riil (real capital goods) meliputi semua jenis barang utk

menunjang kegiatan produksi dan jasa. Misal : mesin, pabrik,

gudang dll

2) Modal uang (money capital) à dana yg digunakan utk membeli

barang modal dan faktor produksi lainnya.

d. Kecakapan tata laksana (managerial skill)

1) Entrepreunership: faktor produksi yg tak dapat diraba, tetapi

peranannya amat menentukan.

2) Entrepreunership: mengorganisir ketiga faktor produksi yg lain agar

diperoleh hasil terbaik dan juga menanggung resiko untuk setiap

usaha.

Hubungan Produk dan Faktor Produksi

21

Page 27: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas

mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana

produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di

bawah produk marginal.

2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan

hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk

marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih

terus naik.

3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di

mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik

sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana

pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal.

Setelah titik C’

4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk

marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap

positif.

22

Page 28: Perilaku Konsumen Dan Produsen

5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk

marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.

Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti

yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke

dalam tiga tahap, yaitu :

a. produksi total dengan increasing returns;

b. produksi total dengan decreasing returns; dan

c. produksi total yang semakin menurun.

Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan

antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu

proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis.

Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi:

Y = 12X2 – 0,2 X3,

dimana :

Y = produk

X = faktor produksi.

Produksi Optimal

Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi

ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada

umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi

ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat

menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi

optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan

mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio

23

Page 29: Perilaku Konsumen Dan Produsen

harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah

sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X,

di mana:

Y              = jumlah produk;

PY            = harga produk;

X              = faktor produksi;

Px             = harga factor produksi.

 Least cost combination

Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi

input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi

yang ingin dihasilkan telah ditentukan.

Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk

menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau

disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau

yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian

DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana

mereka dapat mengilustrasikan sutu produk dan jasa mereka/satu

tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu,

kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan sutu produk

24

Page 30: Perilaku Konsumen Dan Produsen

atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman, dengan mempelajari 3

variabel perilaku konsumen.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

kekuatan sosial budaya dan kekuatan pisikologis. Metode yang digunakan

dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau

memfokuskan kelompok konsumne.

Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen

dipasaran, yaitu menerangakan sikap konsumen dalam membeli dan

memilih barang yang akan dibelinya.

Konsep dasar kepuasan perilaku konsumen terdiri dari utilitas total dan

utilitas marjinal.

Perilaku produsen disebut juga teori produksi, yaitu teori yang

menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-

faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku produsen adalah tanah

atau sumber daya alam, modal, tenaga kerja, dan kecakapan.

.

B. Saran

Penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,

penulis sangat mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I,

Terjemahan Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta

Sukirno, sadona. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno,

edisi 1, -21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-

perilaku-konsumen/

25

Page 31: Perilaku Konsumen Dan Produsen

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsume n

http://ariefsz.blogspot.com/2011/04/pengertian-dari-produsen.html

http://cahyoelreal.blogspot.com/2012/05/perilaku-produsen-produsen-

adalah-salah.html

http://ekonurzhafar.wordpress.com/2010/03/20/pengertian-produsen/

http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/

Ekonomi/Konsumsi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsi

http://dennykusuma3fm.wordpress.com/2012/01/06/teori-ekonomi-konsep-

faktor-produksi/

Konsumen

26

Page 32: Perilaku Konsumen Dan Produsen

Produsen

27