perilaku konsumen dan produsen
TRANSCRIPT
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Karya Tulis ini Disusun untuk Melengkapi
Pelajaran
Ekonomi Kelas X Semester 1 Tahun 2012-2013
Oleh : 1. Atikah Cyntia Putri (06)
2. Faisal Rizki (13)
3. Magda Aprida (21)
4. M. Ikhsan Fadlillah (23)
Pembimbing : Drs. Tri Wahono
SMA NEGERI 34 JAKARTA
Jl. Margasatwa No. 1 Pd. Labu, Cilandak -
Jakarta Selatan
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
Karya Tulis ini Disusun untuk Melengkapi
Pelajaran
Ekonomi Kelas X Semester 1 Tahun 2012-2013
Oleh : 1. Atikah Cyntia Putri (06)
2. Faisal Rizki (13)
3. Magda Aprida (21)
4. M. Ikhsan Fadlillah (23)
Pembimbing : Drs. Tri Wahono
SMA NEGERI 34 JAKARTA
Jl. Margasatwa No. 1 Pd. Labu, Cilandak -
Jakarta Selatan
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah s.w.t
karena dengan seluruh rahmat dan ridho serta pertolongan-Nya
alhamdulillah kami dapat berkreasi untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Karya tulis yang berjudul “Perilaku Konsumen dan Produsen” ini
bertujuan untuk melengkapi tugas Ekonomi di kelas X Semester 1 SMAN
34 Jakarta dan untuk mengetahui tentang bagaimana perilaku konsumen
dan produsen dalam ilmu ekonomi.
Kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun karta tulis ini.
Selain itu, kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam
menganalisa, membuat kalimat, dan menyinggung pihak tertentu, serta
kesalahan dalam menyebutkan nama, dll.
Pada akhirnya, kami berharap agar karya tulis ini dapat berguna
bagi orang lain yang membacanya dan dapat diterima oleh semua
kalangan. Semoga karya tukis ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 2 Desember 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 3
D. Metode Penelitian 3
BAB II KAJIAN TEORI 4
A. Hakikat Konsumen 4
B. Hakikat Konsumsi 4
C. Hakikat Produsen 5
D. Hakikat Produksi 6
BAB III PEMBAHASAN 7
A. PERILAKU KONSUMEN 7
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro 7
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perilaku Konsumen 10
3. Metode-metode Penelitian Perilaku Konsumen 13
4. Metode-metode Pengumpulan Informasi
Konsumen 13
5. Konsep Dasar Kepuasan Perilaku konsumen 15
B. PERILAKU PRODUSEN 15
1. Pengertian Perilaku Produsen Dalam Ilmu
Ekonomi 15
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Produsen 19
BAB IV PENUTUP 24
iv
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
Daftar Pustaka 25
Gambar-gambar 26
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Pelaku
ekonomi semakin banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut
para konsumen. Konsumen menjadi fokus perhatian produsen.
Supremasi konsumen adalah prinsip yang mendasari seluruh bidang
pemasaran. Prinsip ini menekankan bahwa konsumen merupakan pusat
dari seluruh usaha pemasaran. Seperti diungkapkan oleh Peter Drucker,
seorang ahli manajemen yang terkenal, Pemasaran adalah keseluruhan
bisnis yang dilihat dari sudut pandang, hasil akhirnya, yaitu dari sudut
pandang konsumen (Mowen & Minor, 2008).
Rumah tangga konsumsi (konsumen) dan rumah tangga produksi
(produsen) bertemu dalam pasar barang dan pasar faktor produksi. Kedua
belah pihak bertransaksi untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan.
Konsumen berkepentingan untuk memperoleh barang yan diproduksi oleh
produsen. Sedangkan, produsen berkepentingan untuk memperoleh faktor
produksi yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku
konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu
sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di
sederhanakan. Model perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu
sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk
menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen.
Model perilaku konsumen dapat diartikan pula sebagai kerangka
kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam
mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor
perilaku konsumen yaitu :
1
Kekuatan sosial budaya, terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial,
kelompok anutan (small referebce grups), dan keluarga. Sedangkan
kekuatan pisikologis, terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap
dan keyakinan.
Tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat
dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui
mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih
mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek
pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam
menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami
jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli
pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu
produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
Konsumen membeli barang dan jasa berdasarkanprefensi maupun
pendapatan yng dimilikinya. Keputusan konsumen seperti itu adalah
perilaku konsumen. Sebaliknya, produsen menjual barang dan jasanya
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan serta keuntungan yang
diinginkan, keputusan produsen dalam memproduksi barang dan jasa atas
dasar kondisi yang dihadapinya disebut perilaku produsen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka
dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa perilaku konsumen itu dalam ilmu ekonomi mikro?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
C. Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian dan
pengumpulan informasi perilaku konsumen?
D. Apa perilaku produsen dalam ilmu ekonomi?
E. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku produsen?
2
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu
ekonomi mikro.
2. Untuk mengetahi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
3. Untuk mengetahui metode apa saja yang di gunakan dalam
penelitian perilaku konsumen.
4. Untuk mengetahui apakah perilaku produsen dalam ilmu ekonomi.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
perilaku produsen.
D. Metode Penelitian
Penulis membuat karya tulis ini dengan empat metode, yaitu
1. Metode Internet
Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data
melalui pencarian di Internet.
2. Metode Bedah Buku
Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data melalui
metode kajian pustaka yaitu mencari data tersebut di buku.
3. Metode Wawancara
Untuk membuat karya tulis ini, penulis mendapatkan data melalui
wawancara dengan berbagai orang di sekitar.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Konsumen
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen
adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan
konsumsi barang atau jasa.
Pengertian lain tentang konsumen adalah setiap orang yang
menggunakan atau membutuhkan barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan
pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia
disebut pengecer atau distributor.
Konsumen memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-
beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug
pada jumlah pendapatan mereka. Maka konsumsi seseorang itu
tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
B. Hakikat Konsumsi
Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie, adalah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya nilai
guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Contoh dari kegiatan
konsumsi antara lain: makan, minum, naik kendaraan umum, menonton
film di bioskop.
Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi seringkali dihubungkan
pada masalah makanan dan minuman, sesungguhnya tidak sesempit itu
4
pengertian konsumsi, mengendarai sepeda motor juga merupakan
kegiatan konsumsi, karena akan mengurangi nilai guna sepeda motor.
C. Hakikat Produsen
Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan
ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin
kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagai mana mestinya,berikut
penjelsan mengenai produsen dan perilaku-perilaku produsen.
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang
dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau
memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi
kebetuhan adalah konsumen. Prinsip ekonomi produsen yaitu dengan
modal yang dimiliki berusaha menghasilkan barang yang berkualitas dan
mendatangkan keuntungan besar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh produsen dalam prinsip
ini adalah :
1. Memilih produk yang sesuai dengan selera konsumen.
2. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas.
3. Memilih alat-alat produksi yang baik dengan harga yang relative lebih
murah.
4. Menekan biaya produksi sekecil-kecilnya.
Terdapat beberapa bentuk atau wujud dari produsen :
1. Orang perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan
usahanya secara seorang diri.
2. Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama
melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat
dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
a. Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat
5
dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum adalah yayasan,
perseroan terbatas dan koperasi.
b. Bukan badan hukum.
Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat
dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma,
atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil.
Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir, ada tiga
orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan
syarat mereka diberi imbalan Rp. 50.000,-. Tiga orang ini dapat
dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum.
D. Hakikat Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan secara langsung maupun tidak
langsung yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah
bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk menghasilkan
barang-barang konsumsi, memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa
dalam jumlah yang mencukupi.
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada
perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang
diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan demikian,
diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun
akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat
pemakainya.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERILAKU KONSUMEN
1. Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga di tulis mikro ekonomi) adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan dan harga-harga pasa dan kualitas faktor input, barang atau
jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagi
keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa yang menentukan harga dan bagai
mana harga, pada giliran menentukan penawaran dan permintaan barang
dan jasa selanjutnya.
Individu yang melakukan kombinasi atau produk secara optimal,
bersama-sama individunya dipasar, akan membentuk suatu
keseimbangan dengan asumsi bahwa semua hal tetap sama (ceteris
peribus). Konsumsi seseorang tergantung pada pendapatan, pendidikan
kebiasaan dan kebutuhan.
Adapun pengertian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari
konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk pencarian,
pemilihan, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
memperbaiki produk dan jasa demi memenuhikebutuhan dan keinginan.
suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah
bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu
barang. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
7
Perilaku konsumen menurut beberapa para ahli ilmu ekonomi
sebagai berikut:
James F Engel
Perilaku konsumen didefinisikan tindakan-tindakan individu secara
langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-
barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
David L Loundon
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses
pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan
dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)
Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan
hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi
untuk mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai
sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-
sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa definisi tersebut di atas maka dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat di pengaruhi
lingkungan. Definisi lain adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan
sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Selain itu terdapat teori perilaku konsumen dapat dibedakan dalam
dua macam pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna (utility) dan
pendekatan nilai guna ordinal.
8
Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif. Berdasarkan kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan
bahwa konsumen akan memaksimalkan kepuasan yang dapat dicapainya,
diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan kosumennya keatas
berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. Dalam pendekatan nilai
guna ordinal,manfaat atau kenikmatan yang diperoleh dari masyarakat
yang dikonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
Tingkah laku seorang konsumen untuk memiliki barang-barang
yang akan memaksimalkan kepuasan ditunjukan dengan bantuan kurva
kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang
yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama).
Perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan
menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku
konsumen irasional.
a. Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal
berikut:
barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
mutu barang terjamin;
harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
b. Perilaku Konsumen Irasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional
jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya
terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun
elektronik;
9
memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
prestise atau gengsi.
Dalam perilaku konsumen terdapat variabel-variabel,yaitu :
1) .Variabel Stimulus
Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri
individu (vaktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses
pembelian. Contohnya merek dan jenis barang, iklan pramuniaga.
2) Variabel Respon
Variabel Respon merupakan hasil aktivasi individu sebagai reaksi
dari variabel stimulus. Variablel Respon sangat bergantung pada faktor
individu dan kekuatan stimulus contohnya keputusan membeli barang,
pembeli penilaian terhadap barang
3).Variabel Interverning
Variabel Interverning adalah variabel antara variabel stimulus dan
respons variabel intervening individu, termasuk motif-motif membeli, sikap
terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang.
Peranan varibael intervening adalah untuk memodifikasi respons
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :
a. Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan
seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan
lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
10
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya.
Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi
para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur,
perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat
disana.
b. Faktor social
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-
faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial.
Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang
itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status
yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak
keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota,
karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai
mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli
pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk
keluarganya dan lain-lain.
c. Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan
gaya hidup pembeli.
11
d. Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya
rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya.
Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian.
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan
keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi,
ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W.
Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu :
a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan
situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami
pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam
mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam
lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka
dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan
individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta
mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas
pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,
perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat
12
utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi
perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
3. Metode–metode Penelitian Perilaku Konsumen
Ada dua macam penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat
eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan konsumen
a. Penelitian ekplorasi
Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah
metode mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok.
1) Metode mempengaruhi konsumen
Melalui pemberian sugerti kepada konsumen secara sepontan
2) Metode memusatkan atau mempokuskan kelompok konsumen.
Kelompok konsumen tersebut mengasosiasi kanya secara bebas
terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal.
b. Pendekatan penelitian konsumen
Penelitian eksplorasi tidak di rencanakan untuk menyimpulkan
jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan konsumen. Oleh
karena itu, peneliti megenai kesimpulan konsumen terhadap sutu produk,
mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat
juga digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen.
E. Metode-metode Pengumpulan Informasi Konsumen
Ada tiga metode pengumpulan informasi kosumen, yaitu metode
observasi, ekspresimen dan survei.
a. Metode observasi
Salah satu mempelajari konsumen adalah dengan cara mengobservasi
perilakunya yang tampak, misalnya mengamati kebiasaan konsumen
13
member produk merk tertentu, sikap dan penilaiyan konsumen terhadap
suatu produk atau merk, jenis-jenis yang paling disukai oleh konsumen .
b. Metode ekspesimen
Metode ini merupakan metode pengumpulan dengan cara
mengadakan ekspresimen atau percobaan terhadap situasi. Misalnya
mengukur pengaruh situasi khusus terhadap sikap dan prilaku membeli.
Metode ekspresimen terdiri dari eksperimen laboratorium, dan
eksperimen lapangan.
i. Eksperimen Laboratorium
Percobaan yang dilakukan dilaboratorium adalah untuk mengontrol
variabel-variabel dari luar. Misalnya mengadakan percobaan terhadap
kesukaan konsumen.
ii. Eksperimen Lapangan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap
sutu produk, merek baru yang di perkenalkan atau dipasarkan. Dapat juga
untuk mengetahui pengaruh harga, iklan terhadap pemasaran produk,
atau merek baru.
c. Metode Survei
Metode pengumpukan data atau informasi konsumen melakukan
partisipsi secara aktif.
Ada tiga teknik dalam metode survai, yaitu wawancara pribadi
(personal interview), survai melalui telepon (teleponsuveys), dan survei
melalui surat (mail surveys)
1) Wawancara pribadi
Teknik pengumpulan informasi yang di lakikan dengan infrmasi secara
langsung berhadap-hadapan antara pewawancara (interviewer) dengan
konsumen.
14
2) Survei melalui telepon
Teknik pengumpulan informasi konsumen melalui telepon dimaksud
untuk mengetahui pendapat konsumen terhadap penggunaan barang
yang telah di belinya.
3) Survei melalui surat
Teknik pengumpulan melalui surat dimaksud untuk menyebar luaskan
kuisioner kapada konsumen melalui metode pos.
Tujuan survei melalui surat antara lain adalah untuk medapat informasi
mengenai tanggapan dan perilain konsumen terhadap suatu produk.
F. Konsep Dasar Kepuasan Perilaku Konsumen
Dalam menentukan jumlah barang yang akan dikonsumsi
berdasarkan pendapatan yang dimilikanya konsumen memiliki 4 konsep
dasar kepuasan, yaitu:
a. Utilitas Total: kepuasan total yang diperoleh konsumen dalam
mengkonsumsi produk atau jasa X dalam periode waktu.
b. Utilitas Marjinal: perubahan utilitas total sebagai akibat perubahan
konsumsi satu unit produk atau jasa X yang dikonsumsi.
B. PERILAKU PRODUSEN
1. Pengertian Perilaku Produsen dalam Ilmu Ekonomi
Perilaku produsen disebut juga teori produksi. Teori produksi adalah
teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah
faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam
menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal yaitu produksi jangka
pendek dan jangka panjang. Produksi jangka pendek adalah bila sebagian
faktor seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses
produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam
keputusan:
15
1. Berapa output yang harus diproduksikan;
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi
(input) dipergunakan.
Produksi jangka panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat
dirubah. Terdapat 3 kurva produksi jangka panjang, yaitu:
a. kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda
yang menghasilkan output yang sama. Ciri-cirinya adalah:
• Mempunyai kemiringan negatif
• Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin
tinggi jumlah output
• Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
Isoquant cembung ke titik origin.
b. . Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama
Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli
perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.
c. Meminimumkan biaya produksi
Untuk meminimumkan biaya produksi maka kemiringan garis isocost
harus sama dengan isoquan atau ΔK = PL
ΔL PK
Kurva produksi sama (isoquant)
16
Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama
Meminimumkan biaya produksi
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam
menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
17
L1
L2
L3
K1K3 K2 K0L
A
B
CIso
qu
an
L1
TO
/P
L C
B
IS2
IS1A
L0
1. Produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan
yang maksimum;
2. Produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan
sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan
teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi
atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara
jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk
yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga,
baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis
fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)
Keterangan :
Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan
X1, X2, X3,…, Xn = berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.
Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa
produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang
dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif
mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut.
Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut
harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
18
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada
suatu hukum yang disebut “The Law of Diminishing Returns (Hukum
Kenaikan Hasil Berkurang)”.
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam
input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan
tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input
tersebut terus ditambahkan.
Tahapan The Law of Diminishing Return:
a. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila
ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan
produksi marginal.
b. Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum
sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun
sampai titik nol.
c. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi,
dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
19
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produsen
a. Tanah (land) atau sumber daya alam (natural resources)
Tanah atau sumber daya alam berasal dari alam atau disediakan
oleh alam yang meliputi :
1) Tenaga penumbuh daripada tanah, baik untuk pertanian, perikanan
maupun pertambangan
2) Tenaga air untuk pengairan, pelayaran dan juga untuk keperluan
perikanan
3) Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau,
tambak) maupun ikan dan mineral laut.
4) Tanah yang di atasnya didirikan bangunan
5) Living stock, seperti ternak dan hewan lainnya
6) Iklim, cuaca, curah hujan, arus angin dsb.
7) Bebatuan, kayu dll
b. Tenaga kerja manusia (labour) atau sumber daya manusia (human
resources)
20
Tahap I
Tahap II
Tahap III
ATP
L1
L2 L3
L4
Tahap I
Tahap II
Tahap III
APL
L1
L2 L4L3
Q
0
0
Sumber daya manusia yang kualitasnya tergantung mutu kesehatan,
kekuatan fisik, pendidikan, dan kecakapan dalam berkerja.
Terdapat 3 golongan bila ditinjau dari kemampuannya:
1) Tenaga terampil (skilled labour)
2) Tenaga setengah terampil (semi skilled labour)
3) Tenaga tidak terampil (unskilled labour)
c. Modal (capital)
Modal terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Modal riil (real capital goods) meliputi semua jenis barang utk
menunjang kegiatan produksi dan jasa. Misal : mesin, pabrik,
gudang dll
2) Modal uang (money capital) à dana yg digunakan utk membeli
barang modal dan faktor produksi lainnya.
d. Kecakapan tata laksana (managerial skill)
1) Entrepreunership: faktor produksi yg tak dapat diraba, tetapi
peranannya amat menentukan.
2) Entrepreunership: mengorganisir ketiga faktor produksi yg lain agar
diperoleh hasil terbaik dan juga menanggung resiko untuk setiap
usaha.
Hubungan Produk dan Faktor Produksi
21
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas
mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana
produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di
bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan
hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk
marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih
terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di
mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik
sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C’ , di mana
pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal.
Setelah titik C’
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk
marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap
positif.
22
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk
marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif.
Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti
yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke
dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns;
b. produksi total dengan decreasing returns; dan
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan
antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu
proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis.
Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi:
Y = 12X2 – 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.
Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi
ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada
umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi
ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat
menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan
mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio
23
harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah
sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X,
di mana:
Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
Least cost combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi
input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk
menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau
disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau
yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian
DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana
mereka dapat mengilustrasikan sutu produk dan jasa mereka/satu
tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu,
kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan sutu produk
24
atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman, dengan mempelajari 3
variabel perilaku konsumen.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
kekuatan sosial budaya dan kekuatan pisikologis. Metode yang digunakan
dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau
memfokuskan kelompok konsumne.
Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen
dipasaran, yaitu menerangakan sikap konsumen dalam membeli dan
memilih barang yang akan dibelinya.
Konsep dasar kepuasan perilaku konsumen terdiri dari utilitas total dan
utilitas marjinal.
Perilaku produsen disebut juga teori produksi, yaitu teori yang
menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-
faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku produsen adalah tanah
atau sumber daya alam, modal, tenaga kerja, dan kecakapan.
.
B. Saran
Penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
penulis sangat mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I,
Terjemahan Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta
Sukirno, sadona. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno,
edisi 1, -21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perilaku-konsumen/
25
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsume n
http://ariefsz.blogspot.com/2011/04/pengertian-dari-produsen.html
http://cahyoelreal.blogspot.com/2012/05/perilaku-produsen-produsen-
adalah-salah.html
http://ekonurzhafar.wordpress.com/2010/03/20/pengertian-produsen/
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/
Ekonomi/Konsumsi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsi
http://dennykusuma3fm.wordpress.com/2012/01/06/teori-ekonomi-konsep-
faktor-produksi/
Konsumen
26
Produsen
27