perhimpunan indonesia

9
Kelompok 2: Alvita Churnia Nur F. (04) Pungky Wardhani (24)

Upload: alvita-churnia

Post on 16-Jan-2017

1.646 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perhimpunan Indonesia

Kelompok 2:Alvita Churnia Nur F. (04)

Pungky Wardhani (24)

Page 2: Perhimpunan Indonesia

Awal Berdirinya Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia merupakan sebuah organisasi pergerakan Nasional yang berpaham Nasionalisme. Berjuang untuk bangsa dengan beraktivitas di luar tanah air.Perhimpunan Indonesia didirikan tahun 1908 oleh mahasiswamahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Belanda. Mereka antara lain: R.P Sosrokartono, R. Hoesein Djajadiningrat, R.N Notosuroto, Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley. Perhimpunan yang pada mulanya bernama Indosische Vereniging merupakan organisasi sosial yang bertujuan memperhatikan kepentingan bersama penduduk Hindia Beleanda di negeri Belanda. Lama kelamaan muncul kepentingan politik di kalangan mereka dan akhirnya corak perhimpunan ini berubah menjadi corak politik.

Page 3: Perhimpunan Indonesia

Kegiatan AwalKegiatannya pada mulanya hanya terbatas pada penyelenggaraan pertemuan sosial dan para anggota ditambah dengan sekali-sekali mengadakan pertemuan dengan orang-orang Belanda yang banyak memperhatikan masalah Indonesia, antara lain: Mr. Abenendanon, Mr. van Deventer, dan Dr. Snouck Hurgronye. 

Kedatangan 3 tokoh Indische Partiij ke negeri Belanda yang dibuang oleh pemerintah kolonial (Cipto Mangunkusumo, R. M Suwardi Suryaningrat, E.F.E. Douwes Dekker) segera mengubah suasana dan semangatIndische Vereeniging. Tokoh IP tersebut membawa suasana politik ke dalam pikiran tokoh-tokoh Indische Vereeniging.

Page 4: Perhimpunan Indonesia

Udara politik itu lebih segar lagi setelah datangnya Comite Indie Weerbaar (Panitia Ketahanan Hindia Belanda) yang dibentuk oleh pemerintah kolonial, sebagai usaha untuk mempertahankan Indonesia dari ancaman Perang Dunia I. Panitia ini terdiri atas R.Ng. Dwijosewojo (BU), Abdul Muis (SI), dan Kolonel RheMrev, seorang Indo-Belanda. Kedatangan tokoh-tokoh IP dan Comite Indie Weerbaar tersebut, memberikan dimensi pikiran baru bagi para mahasiswa Indonesia di negeri Belanda. Mereka bukan hanya dapat menuntut ilmu, tetapi juga harus memikirkan bagaimana dapat memperbaiki nasib bangsanya sendiri.

Page 5: Perhimpunan Indonesia

Perubahan NamaPada tahun 1912 Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging dan akhirnya diubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (1924). Dengan perubahan itu, terjadi pula perubahan dasar pikiran dan orientasi dalam pergerakan mereka. Majalah mereka berganti nama menjadi Indonesia Merdeka(1924). Terjadilah pergeseran cara berpikir dan gerakan yang radikal, dengan tegas mereka menginginkan Indonesia merdeka.

Page 6: Perhimpunan Indonesia

Dunia PolitikPerhimpunan Indonesia semakin tegas bergerak

memasuki bidang politik, terlihat dari asasnya yang dimuat dalam majalah Hindia Poetra, Maret 1923, yaitu “Mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia yang bertanggungjawab hanya kepada

rakyat Indonesia semata-mata”. Hal yang demikian itu hanya dapat dicapai oleh orang Indonesia sendiri,

bukan dengan pertolongan siapapun juga. Oleh karena itu, segala jenis perpecahan harus dihindarkan,

supaya tujuan lekas tercapai.

Page 7: Perhimpunan Indonesia

HUT Perhimpunan IndonesiaDalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke- 15, tahun 1924 mereka menerbitkan buku peringatan yang berjudul Gedenkboek. Buku ini

berisi 13 artikel yang ditulis oleh A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo,Sukiman Wiryosanjoyo, Mohammad Hatta, Muhammad Natsir, Sulaiman, R. Ng.

Purbacaraka,Darmawan Mangunkusumo, dan Iwa Kusumasumantri.

Buku ini ternyata mengguncangkan dan menghebohkan pemerintahan Hindia Belanda. Setelah itu disusul lagi dengan dikeluarkannya pernyataan

yang keras dari pengurus PI di bawah pimpinan Sukiman Wirjosanjoyo tentang prinsipprinsip yang harus dipakai oleh pergerakan kebangsaan untuk

mencapai kemerdekaan

Page 8: Perhimpunan Indonesia

 Aksi para anggota PI semakin radikal. Pengawasan terhadap gerakan mahasiswa Indonesia makin diperkuat oleh aparat kepolisian Belanda. Namun para anggota PI tetap melakukan kegiatan politiknya, bahkan mulai menjalin hubungan dengan berbagai negara di Eropa dan Asia. Konsepsi-konsepsi PI dan berita-berita tentang berbagai kejadian di Eropa dikirim ke Indonesia melalui majalah mereka, Indonesia Merdeka.

Page 9: Perhimpunan Indonesia

Kemunduran Perhimpunan Indonesia

Pada Juni 1927, PI dituduh menjalin hubungan dengan PKI untuk melakukan pemberontakan sehingga diadakan penggeledahan terhadap tokoh-tokoh PI. Pada

September, 4 tokoh PI di negeri Belanda, ditangkap dan diadili. Mereka adalah Mohammad Hatta, Natzir Datuk Pamoncak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Majid

Joyodiningrat.Mereka ditahan sampai tanggal 8 Maret 1928. Namun dalam pengadilan tanggal 22 Maret

1928 di Den Haag, mereka dibebaskan dari tuduhan karena tidak terbukti bersalah.

Di masa krisis dunia tahun 1930, Perhimpunan Indonesia mengalami kemunduran dan makin lama makin tidak terdengar lagi. Hal ini disebabkan terutama oleh banyaknya tokoh

Perhimpunan Indonesia yang kembali ke Indonesia. Sejak tahun 1930 juga, majalah Indonesia merdeka dilarang masuk ke Indonesia.