perdagangan internasional

41
PERDAGANGAN INTERNASIONAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Upload: aulia-dwi-fitriani

Post on 13-Jan-2017

3.064 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perdagangan internasional

PERDAGANGANINTERNASIONALPERDAGANGANINTERNASIONAL

Page 2: Perdagangan internasional

DISUSUN OLEH :

1. Adelin Mutiara Sidiq2. Aditya Nugraha Syabana3. Ahmad Shopian4. Alfionita Virnanda5. Alwin Mahassin6. Amelia Syahna7. Anisa Nabila8. Aulia Dwi Fitriani9. Calvin Aziszam S.

10. Dayana Al-Amin11. Desi Susilowati12. Dinda Maisya13. Fadli Al-Ghifari14. Farah Farhanah15. Fharefta Akmalia16. Gigih Putro17. I Made Harry18. Iqbal Yusra

12 MIA 2 | SMA NEGERI 5 KOTA BEKASI

EkonomiGuru: Ibu Sri Komala9 Agustus 2015

Page 3: Perdagangan internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan transaksi jual-beli barang yang didalamnya melibatkan sejumlah pelaku antarnegara.

Page 4: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

1.TEORI MERKANTILISMEBahwa emas dan perak merupakan arus deras kesejahteraan nasional dan penting untuk perdagangan. Pemerintah harus terlibat dalam transfer barang-barang di antara Negara-negara. Untuk meningkatkan kekayaan negara masing-masing langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah memfasilitasi semua ekspor sekaligus membatasi impor, dengan cara melakukan monopoli dan intervensi di pasar melalui subsidi industri ekspor domestik dan alokasi hak perdagangan. Negara juga menanggung beban cukai atau kuota untuk membatasi volume impor.

Page 5: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

2. TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT ( ADAM SMITH)Teori keunggulan adam smith menyatakan bahwa negara negara yang berbeda dapat memproduksi beberapa jenis barang secara lebih efisien daripada negara negara lainnya sehingga efiensi global dapat ditingkatkan melalui perdagangan bebas.Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan komperatif terhadap negara lainnya apabila dalam memproduksi suatu komoditi bisa mengerjakannyadengan biaya oportunitas (opportunity cost) yang lebih rendah dibandingkan dengan komuditi alternatif yang tidak diproduksi. Setiap negara memiliki keunggulan komparatifnya masing masing , keunggulan tersebut tergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara.

Dengan demikian setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya kurang efisien dibanding negara lain). Sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif yang lebih tinggi (artinya kurang efisien dibandingkan negara lain). Melalui spesialisasi, negara dapat memperbaiki efiensi mereka , dengan alasan :1. Tenaga kerja menjadi lebih cakap karena melaksanakan pekerjaan yang sama secara berulang ulang.2. Efiensi waktu bagi tenaga kerja karena tidak berpindah pindah produksi.3. Dalam jangka panjang, produksi akan memberikan inventif untuk pembuatan metode kerja yang lebih efektif

Page 6: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

3. Teori keunggulan Komparatif (David Ricardo)

Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa meskipun sebuah negara sanggup menghasilkan semua barang pada harga-harga yang lebih rendah daripada negara lain, perdagangan masih tetap akan menguntungkan kedua negara tersebut, berdasarkan biaya komparatif.

Dengan demikian negara harus berkonsentrasi pada produk dengan keunggulan komparatif paling tinggi atau produk dengan kerugian komparatif paling rendah. Sebaliknya, engimpor produk dengan keunggulan komparatif paling rendah atau produk dengan kerugian komparatif paling tinggi.

Keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif suatu barang dengan perdagangan Internasional yang diukur berdasarkan ratio nilai tukar suatu barang terhadap barang lain yang diproduksi suatu negara dibandingkan dengan nilai tukar barang-barang yang sama yang diproduksi negara lainnya.

Page 7: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

4. Teori Faktor Komposisi Produksi (Heckscher-Ohlin)Menurut teori Heckscher-Ohlin, Perdagangan internasional terjadi disebabkan

perbedaan opportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain, pertukaran dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam jumlah proporsi faktor produksi yang dimiliki (factor endowment) masing-masing negara. Negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak/murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya. Sebaliknya, negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka/mahal. Misalnya negara Indonesia memiliki tenaga kerja (TK) yang relatif besar, maka Indonesia akan berspesialisasi pada produksi barang-barang yang relatif padat tenaga kerja (labor intensive) dan mengekspornya. Jepang memiliki relatif banyak kapital (K), maka negara Jepang akan berspesialisasi menghasilkan barang yang padat kapital (capital intensive) dan kemudian mengekspornya ke negara lain.

Page 8: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

5. Teori Siklus Hidup Produk Internasional (Raymond Vernon)Teori siklus hidup produk internasional memusatkan diri pada ekspansi pusat dan

inovasi teknologi yang relatif kurang diperhatikan dalam teori keunggulan komparatif. Teori ini bermanfaat dalam menjelaskan pola-pola perdagangan dari kalangan manufaktur, serta ekspansi penjualan dan produksi dari anak perusahaan multinasional. Teori siklus hidup produk internasional memiliki 2 prinsip penting yaitu :1. Eknologi merupakan faktor kritis dalam menciptakan dan membuat produk baru;2. Ukuran dan struktur pasar penting dalam menentukan pola perdagangan.

Siklus hidup produk internasional meliputi tahap-tahap sebagai berikut :3. Pengenalan 4. Pertumbuhahan5. Kedewasaan6. penurunan

Page 9: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

6. Teori Perdagangan BaruTeori perdagangan baru menyatakan bahwa ada banyak industry dikarenakan skala

ekonomis yang substansial sehingga hasilnya lambat laun meningkat untuk spesialisasi. Skala ekonomis terutama berasal dari penyebaran biaya-biaya tetap (seperti biaya pengembangan produk baru) terhadap keluaran yang lebih banyak. Skala ekonomis ditimbulkan oleh peningkatan efesiensi utilisasi sumber daya. Peningkatan efisiensi menghasilkan produktivitas, yang merupakan sumber penting dari keunggulan komparatif. Sebuah Negara dapat merajai ekspor sebuah produk hanya karena memiliki sebuah atau beberapa perusahaan yang pertama kali menghasilkan produk tersebut.

Page 10: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

6. Teori Similaritas Negara (Steffan Linder)Bahwa sebagian besar perdagangan barang-barang pabrikan sebaiknya dilkukan

diantara negara-negara dengan pendapatan perkapita serupa dan perdagangan intraindustri dalam barang-barang pabrikan sebaiknya sama. Perusahaan-perusahaan pada mulanya memproduksi barang untuk melayani pasar domestika mereka. Pada saat mereka mengeksplorasi peluang ekspor, mereka menemukan bahwa pasar asing yang paling menjanjikan di negara-negara yang di dalamnya preferensi konsumen mirip dengan yang ada di pasar domestik mereka.

Page 11: Perdagangan internasional

Teori Perdagangan Internasional

7. Teori Keunggulan Kompetitif Nasional: Berlian Porter (Michael E. Porter)

Teori keunggulan kompetitif nasional menyatakan bahwa terdapat empat atribut dari sebuah negara yang membentuk lingkungan di mana di dalamnya perusahaan-perusahaan lokal bersaing. Porter menyebut keempat atribut sebagai membentuk “berlian”. Atribut-atribut tersebut adalah1. Anugrah faktor : Posisi sebuah negara dalam faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja

mahir atau prasarana yang diperlukan dalam industri tertentu.2. Kondisi permintaan : Sifat permintaan dalam negeri untuk produk atau jasa industri.3. Industri-industri yang berkaitan dan mendukung : Adanya industri pemasok dan industri

yang berkaitan dan mendukung perindustrian di sebuah negara.4. Strategi, Struktur, dan Persaingan Perusahaan : Kondisi di dalam sebuah negara yang

mengatur bagaimana perusahaan-perusahaan dibentuk, diorganisasikan, dan dikelola, serta sifat saingan domestik.

Porter menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan paling besar kemungkinannya untuk berjaya dalam industri atau segmen industri di mana “berliannya paling menguntungkan”. Menurut Porter ada dua variabel tambahan yang mempengaruhi berlian nasional, yaitu perubahan dan pemerintah.

Page 12: Perdagangan internasional

Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan perdagangan Internasional.a. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi, negara kita tidak harus memproduksi semua produk yang

dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi memproduksi produk yang paling efisien dibandingkan negara lain. Hal ini menciptakan efisiensi dan spesialisasi dalam perekonomian suatu negara.

b. Memungkinkan konsusmi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara dengan adanya perdagangan Internasional, masyarakat Indonesia dapat menikmati berbagai produk elektronik buatan negara Jepang seperti televisi, computer, telepon genggam, kamera digital, dan playstation. Sebaliknya, masyarakat dinegara lain dapat menikmati berbagai produk kerajinan dan karya seni bangsa Indonesia yang sangat indah dan beragam.

c. Mendorong seangat berprestasi dan bersaing karena dalam perdagangan Internasional dituntut produk yang memiliki mutu dan daya saing tinggi, masing-masing negara berupaya lebih produktif dan lebih efisien dalam menciptakan produk-produk yang memiliki keunggulan yang lebih tinggi dari negara lain.

d. Sumber pemasukan kas negara, produk yang memiliki daya saing tinggi karena diproduksi dengan efisien dan inovatif, akan meningkatkan ekspor sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara.

e. Menjalin kerja sama dan persahabatan antarnegara, dengan adanya perdagangan Internasional secara langsung akan menciptakan kerja sama dan persahabatan antarnegara untuk mencapai kemakmuran bersama.

Page 13: Perdagangan internasional

Faktor- Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

A. Adanya keanekaragaman kondisi ProduksiPerdagangan diperlukan disebabkan adanya kanekaragaman kondisi produksi disetiap

negara. Misalnya, Negara X yang memiliki iklim tropis berspesialisasi dengan memproduksi pisang dan kopi untuk ditukarkan dengan barang dan jasa dari negara lain.B. Adanya penghematan biaya

Dengan adanya increasing returns to scale, yaitu penurunan biaya pada skala produksi besar, artinya proses produksi cenderung memiliki biaya produksi rata rata yang lebih rendah ketika volume produksi ditingkatkan. Produksi yang dihasilkan selanjutnya akan dijual dipasar global.C. Adanya perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Perbedaan IPTEK antar negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang IPTEKnya sudah lebih maju akan cenderung menghasilkan lebih banyak barang barang industri, sedangkan negara-negara yang IPTEKnya masih belum maju cenderung menghasilkan barang barang agraris.

Page 14: Perdagangan internasional

Faktor- Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

D. Adanya perbedaan seleraDengan adanya perbedaan selera akan memungkikan suatu negara melakukan

perdagangan. Misalnya, negara X dan Y sama-sama menghasilkan daging sapi dan daging ayam dengan jumlah yang hampir sama. Penduduk negara X tidak menyukai daging sapi, sedangkan penduduk negara Y tidak menyukai daging ayam maka dapat terjadi ekspor yang saling menguntungkan diantara kedua negara tersebut dengan cara negara X mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya negara Y mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.E. Adanya perbedaan kebudayaan dan gaya hidup

Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup di masing masing negara juga dapat mendorong terjadinya perdagangan antar negara. Misalnya, barang barang seni atau kerajinan yang dihasilkan oleh suatu negara sangat diwarnai oleh kebudayaan dan gaya hidup masyarakat di negara yang bersangkutan.

Page 15: Perdagangan internasional

Faktor- Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

TARIFNON- TARIF

Page 16: Perdagangan internasional

Tarif

• Sebuah pajak atas barang atau jasa impor yang dibawa masuk ke dalam suatu negara dan dipungut oleh petugas bea dan cukai pada saat barang tersebut melewati pintu masuk negara yang bersangkutan.

• Dengan adanya tarif, biaya pengiriman barang akan meningkat.a. Tarif Khusus: jumlah uang yang harus dibayarkan per unit fisik barang impor.

Misal: $5 per ton batang baja, dsb.b. Tarif ad valorem (atas nilai): presentase perkiraan nilai pasar atas barang ketika

sampai di negara tujuan impor. Misal: 25% atas mobil yang diimpor.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 17: Perdagangan internasional

Bentuk Tarif

a. Bea ekspor: pajak yang dikenakan terhadap barang yang akan diangkut menuju negara lain.

b. Bea transit: pajak yang dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara, namun negara tersebut bukan merupakan tujuan akhir pengiriman barang.

c. Bea impor: pajak yang dikenakan terhadap barang yang masuk ke dalam suatu negara.

d. Uang jaminan impor: persyaratan bagi importir untuk membayar kepada pemerintah sejumlah uang pada saat kedatangan produk tersebut di pasar domestik sebelum penjualan dilakukan.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 18: Perdagangan internasional

Pengaruh Tarif

a. Harga barang meningkat.b. Jika harga terlalu tinggi, konsumen akan beralih ke

barang pengganti (substitusi) yang harganya relatif murah.

c. Industri dalam negeri mudah berkembang karna biaya impor produk luar tinggi.

d. Pemerintah menerima pendapatan.e. Adanya ekstra pendapatan yang dibayarkan

konsumen dalam negeri pada produsen dalam negeri.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 19: Perdagangan internasional

Nontarif

Peraturan, regulasi, dan birokrasi yang menunda atau menghambat pembelian barang-barang asing.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 20: Perdagangan internasional

Bentuk Nontarifa. Kuota: pembatasan jumlah fisik barang yang diperdagangkan.

- Kuota ekspor: pembatasan jumlah barang yang dikirim ke luar negeri.- Kuota impor: pembatasan jumlah barang yang masuk ke dalam

negeri.1. Absolute atau unilateral quota: besar/kecilnya kuota ditentukan oleh

negara itu sendiri.2. Negotiated atau bilateral quota: besar/kecilnya kuota berdasarkan

persetujuan oleh dua negara atau lebih.3. Tariff quota: gabungan tarif dan kuota, dimana sejumlah barang diizinkan

masuk dengan tarif tertentu serta penambahan impor diizinkan dengan tarif yang lebih tinggi.

4. Mixing quota: membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam memproduksi barang akhir.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 21: Perdagangan internasional

b. Subsidi Ekspor: Pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri.

c. Perjanjian Pembatasan Ekspor: Perjanjian sukarela antara negara pengekspor dengan negara pengimpor dalam rangka membatasi volume perdagangan untuk barang tertentu.

d. Larangan Ekspor: Berupa larangan memperdagangkan barang produksi dalam negeri ke suatu negara, biasanya sebagai tindakan balas dendam atau alasan politik lainnya.

e. Larangan Impor: Larangan impor bagi barang tertentu, misalnya obat-obatan terlarang dan senjata api yang akan membahayakan keamanan negara.

f. Dumping: Keadaan saat harga suatu produk yang menjadi lebih rendah disbanding aslinya ketika dimasukkan ke dalam pasar negara lain.

– Predatory dumping: dumping yang dilakukan secara brutal. Dimana suatu perusahaan menurunkan harga menjadi sangat rendah di pasar negara lain, dengan tujuan menghilangkan pesaing, setelah persaingan tidak ada lagi harga barang kembali dinaikkan.

– Persisent dumping: dumping yang bersifat menetap dan terus-menerus.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 22: Perdagangan internasional

g. Pembatasan Valuta Asing: pembatasan persediaan mata uang asing oleh bank sentral suatu negara. Ditujukan untuk mengendalikan gangguan aliran modal jangka pendek yang mengganggu stabilitas niali tukar mata uang negara yang bersangkutan.

h. Embargo: Pembatasan atau larangan ekspor atau impor atas produk tertentu.i. Hambatan Teknis berupa standar-standar produk dan proses untuk kesehatan,

kesejahteraan selamatan, kualitas, ukuran, dan berbagai pengukuran yang dapat menciptakan hambatan perdagangan dengan menyingkirkan produk yang tidak memenuhi standar.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 23: Perdagangan internasional

j. Diskriminasi Harga: penetapan harga yang berbeda pada jenis barang yang sama, dimana salah satunya di produksi di dalam negeri dan yang lainnya di luar negeri.

k. Customs Clearance: Bentuk clearance yang harus disetujui oleh petugas pabean dari isian formulir yang ada dengan barang yang diimpor. Petugas pabean dapat menghambat masuknya barang yang diimpor tersebut dengan mempersulit proses persetujuan.

l. Customs Valuation: Penilaian atas barang yang diimpor. Terkadang petugas bea dan cukai tidak mempercayai harga yang tercantum pada faktur (invoice). Jika harga setelah diperiksa (checked price) lebih tinggi, maka petugas menggunakan harga setelah diperiksa sehingga pajak pun menjadi lebih besar, dan sebaliknya.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 24: Perdagangan internasional

m. Costums Classification: rincian klasifikasi untuk beberapa jenis barang yang diimpor, seringkali menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan karena adanya interpretasi klasifikasi yang berbeda-beda.

n. Import licensing: izin istimewa yang diberikan kepada importir tertentu.o. Packing and labeling regulations: kesempurnaan pengemasan dan peraturan

pengenaan label bahwa barang yang diimpor atau di ekspor telah sesuai dengan standar negara pengimpor atau standar internasional.

p. Consular Formalities: mengharuskan importir menunjukkan adanya surat dari konsuler dari negara tujuan barang tersebut akan diimpor.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 25: Perdagangan internasional

Pengaruh Nontarif

a. Bila terjadi keterlambatan kedatangan barang, mengakibatkan adanya beban biaya yang dikenakan pada konsumen.

b. Memperburuk hubungan eksportir dan importir apabila terjadi keterlambatan kedatangan barang.

c. Memperburuk citra di kalangan eksportir sebagai suatu negara yang aparatnya tidak efisien.

d. Menimbulkan balas dendam dari negara yang merasa dirugikan.

Faktor- Faktor Penghambat

Page 26: Perdagangan internasional

Kebijakan Perdagangan Internasional

Pengertian kebijakan perdagangan internasional diartikan sebagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk memengaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional. Jadi dapat dikatakan arah kebijakan perdagangan internasional itu untuk mengatur perdagangan internasional agar sesuai dengan yang dikehendaki pemerintah.

Page 27: Perdagangan internasional

tujuan kebijakan perdagangan internasional• a. Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari berbagai

kemungkinan pengaruh buruk/negatif dari berbagai negara lain.• b. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari

berbagai kemungkinan persaingan yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan.

• c. Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap bersedia.• d. Menjaga keseimbangan dan stabilitas neraca pembayaran

internasional.• e. Mampu mendorong laju ekspor.• f. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.• g. Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 28: Perdagangan internasional

macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan perdagangan proteksionis.

a. Kebijakan Perdagangan Bebas.

kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebesan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. Kebijakan perdagangan ini berkembang seiring dengan adanya arus globalisasi di mana antara negara satu dengan negara lain dalam kehidupannya lebih transparan tidak terbatasi oleh batas-batas teritorial tiap-tiap negara. Karena perdagangan bebas ini tidak ada rintangan maka harga produk ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran) sesuai dengan hukum ekonomi. Manfaat dari perdagangan bebas menurut teori klasik adalah sebagai berikut:

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 29: Perdagangan internasional

1. Dapat mendorong persaingan antarpengusaha, sehingga nantinya akan tercipta kualitas produk dengan dasar teknologi tinggi.

2. Mendorong terjadinya efisiensi biaya (cost) sehingga mampu menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing.

3. Meningkatkan mobilitas modal, tenaga ahli dan investasi (faktor produksi) ke berbagai negara sehingga dapat mempercepat pertumbuhan eknomi.

4. Meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para pengusaha berinvestasi lebih luas.

5. Konsumen dapat lebih bebas dalam menentukan variasi dan pilihan produk yang diinginkan.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 30: Perdagangan internasional

• b. Kebijakan Perdagangan Proteksionis

• Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan yang melindungi produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk asing yang dilakukan dengan cara membuat berbagai rintangan/hambatan arus produksi dari dan ke luar negeri.

• Alasan negara menganut kebijakan perdagangan proteksionis antara lain:

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 31: Perdagangan internasional

1. Dari adanya perdagangan bebas, yang diuntungkan adalah negara-negara maju saja, karena merek memiliki modal dan teknologi yang maju. Selain itu harga jual produk dari negara-negara maju dinilai terlalu tinggi dibanding dengan harga bahan baku yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang.

2. Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh.3. Untuk membuka lapangan kerja. Dengan adanya proteksi maka industri dalam

negeri dapat tetap hidup dengan demikian akan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

4. Untuk menyehatkan neraca pembayaran. Upaya kebijakan proteksi melalui peningkatan ekspor produksi dalam negeri akan mampu mengurangi defisit neraca pembayaran.

5. Untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan cara mengenakan tarif tertentu pada produk impor dan ekspor sehingga negara dapat meningkatkan penerimaan.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 32: Perdagangan internasional

Adapun macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain:1) Kouta Impor

• Kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan untuk melindungi produsen dan produk dalam negeri.2) Kouta ekspor

• Kebijakan dengan menetapkan batas jumlah barang yang diekspor dengan tujuan untuk menjamin persediaan barang tersebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.3) Subsidi

• Kebijakan dengan cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa bersaing dengan barang luar negeri.4) Tarif Impor

• Kebijakan dengan mengenakan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal.5) Tarif ekspor.

• Kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai yang lebih rendah dengan tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 33: Perdagangan internasional

6) Premi• Kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu

memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian premi ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.

7) Diskriminasi harga• Kebijakan melalui penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang dilakukan

dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target mau menurunkan harga.

8) Larangan ekspor• Kebijakan larangan ekspor untuk mengekspor jenis barang-barang tertentu dilakukan dengan

pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam negeri.

9) Larangan Impor• Kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk melindungi

produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa.

10) Dumping• Dumping merupakan kebijakan menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah dibandingkan

dengan harga penjualan didalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperluas dan menguasai pasar. Dumping ini bisa dilakukan jika terdapat aturan/hambatan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak mampu membeli barang yang didumping dari luar negeri.

Kebijakan Perdagangan Internasional

Page 34: Perdagangan internasional

Tujuan Perdagangan Internasional

Berikut adalah tujuan Perdagangan Internasional :

• Melindungi industry atau produksi di dalam negri• Mencukupi kebutuhan barang dan jasa dalam negri• Memperluas lapangan kerja• Memperoleh devisa melalui kegiatan ekspor impor• Memperoleh keuntungan lainya di bidang politik,

keamanan, pertahanan dan sosial budaya.

Page 35: Perdagangan internasional

Alat Bayar Perdagangan Internasional

Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter internasional.

Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.

a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.

b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.

Page 36: Perdagangan internasional

Permintaan akan valuta asing berasal dari:a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing,b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor,c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain,d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri,e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari:a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan,b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta,c. wisatawan-wisatawan mancanegara,d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri,e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

Alat Bayar Perdagangan Internasional

Page 37: Perdagangan internasional

Pengertian Neraca Pembayaran

Segala sesuatu yang dilakukan oleh suatu negara dalam hubungan ekonominya dengan negara lain, baik berupa barang, jasa maupun modal, dicatat secara sistematik di dalam suatu daftar atau catatan yang disebut neraca pembayaran internasional (balance of payment).

Neraca pembayaran adalah ikhtisar dari semua transaksi ekonomi internasional (perdagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya) yang terjadi antara penduduk (pengusaha, individu, perusahaan, atau pemerintah) dalam suatu negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun dan dinyatakan dalam dolar AS.

Page 38: Perdagangan internasional

Kegunaan Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran berguna:a. untuk menunjukkan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuangan internasional suatu negara;b. sebagai salah satu indikator bagi lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti IMF, Bank Dunia, dan negara-negara donor, dalam mempertimbangkan pemberian bantuan keuangan kepada suatu negara;c. sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara, di samping variabel-variabel ekonomi makro lainnya, seperti laju pertumbuahan ekonomi, tingkat pendapatan per kapita, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing;d. sebagai cerminan baik tidaknya proses transformasi ekonomi di suatu negara.

Page 39: Perdagangan internasional

Struktur Neraca Pembayaran

Ada beberapa bentuk struktur neraca pembayaran. Dilihat dari strukturnya, neraca pembayaran dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu transaksi berjalan dan transaksi modal. Masing–masing komponen dalam kelompok terdiri dari sisi kredit dan debet. Sisi kredit mencatat transaksi–transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dan sisi debet mencatat transaksi–transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar bagi penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain.Secara garis besar struktur neraca pembayaran meliputi:Neraca Transaksi Berjalan (Current Account) Meliputi transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor terhadap barang dan jasa. Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit.Neraca Modal (Capital Account)Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar (outflow). Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk modal lainnya.Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)Errors and Ommissions sebagai kesalahan yang belum diperhitungkan atau kesalahan yang diabaikan. Pada model perhitungan IMF (International Monetary Fund) merupakan neraca penyeimbang yang memberi makna defisit atau surplus neraca pembayaran pada tahunpencatatan.Cadangan Devisa (Reserve)Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan perkembangan cadangan devisa dari tahun sebelum pencatatan sampai pada saat pencatatan atau yang lazim dinyatakan sebagai monetary movement.

Page 40: Perdagangan internasional

Tahapan Neraca Pembayaran

Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya,dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya.

1. Negara debitur mudaPada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor selisih diantara

keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.

2. Negara debitur madyaPada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surlus, tetapi pertumbuhan dividen dan

bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.

3. Negara kreditur mudaPada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa bahkan negara

meminjamkan uang kepada negara negara lain.

4. Negara kreditur madyaPada tahapan ini pendapatan modal dan investasi lluar negeri memberkan surplus cukup besar

terhadap pos tak tampak, yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan

Page 41: Perdagangan internasional

S E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A TS E M O G A B E R M A N F A A T