perbedaan pengaruh latihan senam aerobik low …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA KELOMPOK IBU-IBU PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : AGIK AGDILA K. 4608088 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA NOVEMBER 2012

Upload: vuongtuong

Post on 03-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW

IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP

PENURUNAN BERAT BADAN PADA KELOMPOK IBU-IBU

PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh:

AGIK AGDILA

K. 4608088

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

NOVEMBER 2012

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW

IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP

PENURUNAN BERAT BADAN PADA KELOMPOK IBU-IBU

PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2012

Oleh:

AGIK AGDILA

K. 4608088

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

NOVEMBER 2012

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, November 2012

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

$�$�$�$���������

$sXNVlp �

heS 0BAo M f 4 S : \ t �

v �

�IK0f UM dO‘�ý�‘‘³† �iLAHRAGA DAN KESE _ovember LAHRAGA DAN KESE

_������ ��012 �

LAHRAGA DAN KESE ��012 _AHUN 2012 �r�o�}cSetiÿ �

�_������ ��

v

�ur�012 �i �_s ��

��IK0f UM � _sXNVlpg6 �_������

ltiD�-��•�•ÿ����ÿ ��

�_ O T T O � i��

v �

_sXNVlpg6‘ÄnameAD �

���úôô¼ �LAHRAGA DAN KESE �

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT

2. Ibu, Bapak dan Adik-adikku

tersayang

3. Keluarga besarku

4. Momo, Copiii , dan Begooku terkasih

5. Seseorang yang telah Tuhan

persiapkan untukku.

6. Penjas Angkatan’08

7. Pembaca yang budiman

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Agik Agdila. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA IBU-IBU PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2012.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui perbedaan pengaruh latihan antara Senam Aerobik Low Impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan. (2) Mengetahui latihan mana yang lebih baik antara Senam Aerobik Low Impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian Pretest Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu di Karangasem dalam rentang usia 40-45 tahun sebanyak 204 ibu-ibu .Sedangkan sample penelitian sebanyak 20 ibu-ibu dengan teknik pengambilan sampel Proporsional Random Sampling. Sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok , kelompok 1 diberi perlakuan Senam Aerobik Low Impact dan Kelompok 2 diberi perlakuan Senam Body Language. Teknik Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran turunnya berat badan dengan alat timbangan badan digital. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik, menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan Senam Aerobik Low Impact dan Body Language dapat menurunkan berat badan. Latihan Senam Aerobik Low Impact menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan latihan Senam Body Language pada penurunan berat badan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan (thitung 7,3804 > t tabel 2,262). (2) Latihan Senam Aerobik Low Impact memiliki penurunan yang lebih tinggi di banding dengan Latihan Senam Body Language ( Senam Aerobik Low Impact = 3,941% > Senam Body Language 1,478% )

Kata Kunci: Senam Aerobik Low Impact, Senam Body Language, Penurunan

berat badan

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Agik Agdila, THE DIFFERENCE OF LOW IMPACT AND BODY LANGUAGE GYMNASTICS EXERCISE TO DECREASED BEGINNING WOMAN’S WEIGHT IN KARANGASEM, YEAR 2012. Skripsi, Teachership Faculty and Education Science of Sebelas Maret Univercity, Surakarta. November 2012.

The aim of this experiment are 1) Knowing the difference influence of low impact and body language gymnasties exercise to decrease body’s weight. 2) Knowing which one exercise to decrease body’s weight better between exercise and body language low impact gymnastics. The method of this experiment is pretest posttest design. The populations are 205 womans in Karangasem aged 40 up to 45 years. The sample of this experiment are 20 womans with proporsional

random sampling. In order 2 groups for BL exercises. Data collecting by measure this decrease of body’s weight with digital body’s weight implements. Data’s analysize by statistic analysize with t-test in signification standart 5%.

The result of this experiment is low impact aerobict and body language exercise can decrease body’s weight but in case low impact aerobict is better than body language exercise to decrease body’s weight. This experiment produce results: 1) There are significant influence between low impact and body language gymnastics to decrease body’s weight. (tcount >, 3:04> ttabel 2,262). 2) Low impact aerobict have a higher influence to decreasing body’s weight than body language exercise (Low Impact = 3,941% > BL 1,478%).

Key Words: low impact gymnasties, body language gymnasties, decrease body’s

weight

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN

SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA KELOMPOK IBU-

IBU PEMULA DI KARANGASEM TAHUN 2012”.

Skripsi ini disusun untuk untuk memenuhi salah satu persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menyadari bahwa skripsi

ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

ucapkan terimakasih kepada :

1. Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs.Mulyono, MM selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Waluyo,S.Pd, M.Or selaku ketua Program Studi Penjaskesrek FKIP

UNS yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Drs. Heru Suranto, M.Pd dan Waluyo S.Pd, M.Or, selaku pembimbing I dan

pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, mendukug dan

memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat melaksanakan

penelitian dan menyusun skripsi tanpa kesulitan yang berarti.

5. Drs. Sunardi M.Pd, selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan

arahan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa di Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah tulus memberikan ilmu dan motivasi tersendiri kepada penulis.

7. Kepala Desa Karangasem yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian

di Gedung Kelurahan Baru Karangasem yang berada di Jl. Tanjung XI RT

01/0V No 47 Surakarta 57145.

8. Ibu-Ibu Pemula di Karangasem yang telah berpartisipasi mengikuti penelitian

Senam Aerobik Low Impact dan Body Language.

9. Ibu dan Bapak yang telah memberikan dukungan yang tidak ternilai kepada

penulis baik moral maupun materiil

10. Teman-teman seperjuangan Mas Bambang, Alet Atina, Rossy, Ida, Windi,

Yuli, Gepenk, Mas Yuli, Mbak Sari, dan Zanuar yang telah saling

memberikan motivasi kepada penulis.

11. Begooku yang dengan tulus senantiasa memberikan doa kepada penulis.

12. Teman-teman Penjas’08 atas kebersamaan dan dukungannya.

Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu selama penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan

tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, November 2012

Penulis,

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v

MOTTO ...................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6

1. Berat Badan .......................................................................... 6

a. Pengertian Berat Badan ................................................... 6

b. Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya berat badan 8

c. Cara Menilai Berat Badan ............................................... 11

d. Cara Menurunkan Berat Badan ....................................... 12

2. Olahraga ............................................................................... 14

a. Olahraga Secara Umum ................................................... 14

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Pengertian Olahraga......................................................... 14

c. Manfaat Olahraga ............................................................ 15

d. Olahraga dan Manfaatnya Untuk Menurunkan

Presentase Lemak Tubuh ................................................. 16

e. Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan . 18

3. Hakikat Senam Aerobik ....................................................... 20

a. Pengertian Senam Aerobik .............................................. 20

b. Manfaat Senam Aerobik .................................................. 21

c. Macam-macam Senam Aerobik ..................................... 22

3.1. Hakikat Senam Aerobik Low Impact ........................ 23

a. Intensitas Latihan ................................................... 23

b. Manfaat Senam Aerobik Low Impact .................... 27

c. Sistematika Penyajian Senam Aerobik Low Impact 27

3.2. Hakikat Senam Body Language .................................. 29

a. Batasan Intensitas ................................................... 30

a) Manfaat Senam Body Language ............................ 31

b) Sistematika Penyajian Senam Body Language. ..... 31

4. Karakteristik Ibu-ibu Pemula di Karangasem ...................... 32

5. Hakikat Latihan .................................................................... 33

B. Kerangka Pemikiran ............ ....................................................... 36

C. Pengajuan Hipotesa ................................. .................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 38

1. Tempat Penelitian ................................................................. 38

2. Waktu Penelitian .................................................................. 38

B. Populasi dan sampel .................................................................... 38

1. Populasi ................................................................................ 38

2. Sampel .................................................................................. 38

C. Teknik Pengumpulan data ........................................................... 39

D. Rancangan Penelitian .................................................................. 39

E. Treatment ..................................................................................... 40

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 43

B. Uji Pasyarat Analisis .................................................................. 44

1. Uji Normalitas .................................................................... 44

2. Uji Homogenitas ................................................................... 45

C. Hasil Analisis Data ..................................................................... 46

1. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1

(Senam Aerobik Low Impact) ............................................. 46

2. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2

(Senam Aerobik Body Language) ....................................... 46

3. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan ........................... 46

4. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan .............................. 47

5. Uji Perbedaan Persentase Penurunan Berat Badan .............. 47

D. Pengujian Hipotesis .................................................................... 49

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 50

E. BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................... 52

B. Implikasi ..................................................................................... 52

C. Saran-saran .................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 54

LAMPIRAN ......................................................................................... 57

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Mathcing by Subyek Design ............................................. 39

2. Skema Matched Subjek Ordinal Pairing .......................... 40

3. Histogram Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

Pada Kelompok 1 dan 2 .................................................... 44

4. Pre-test Kelompok Senam Aerobik Low Impact ............. 87

5. Pre-test Kelompok Senam Body Language ..................... 87

6. Latihan Senam Aerobik Low Impact ............................... 88

7. Latihan Senam Body Language ....................................... 88

8. Post-test Kelompok Senam Aerobik Low Impact ............ 89

9. Post-test Kelompok Senam Body Language .................... 89

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perbandingan Kematian untuk Beberapa Penyakit .......... 7

2. Data Berat Badan Sebelum Treatment Pada Kelompok 1

dan kelompok 2 ............................................................. 43

3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ........................... 44

4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data .......................... 45

5. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 1 ...................................................................... 46

6. Ringkasan hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 2 ....................................................................... 46

7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

kelompok 2 Sebelum diberi perlakuan ............................ 47

8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

Kelompok 2 Setelah diberi perlakuan .............................. 47

9. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan

Penurunan Berat Badan antara kelompok

1 dan kelompok 2 ............................................................. 49

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Badan Sehat Menurut Tinggi Badan Orang dewasa ......... 57

2. Petunjuk Pelaksanaan Test Penurunan Berat Badan ........ 59

3. Jadwal Program Latihan Senam Aerobik Low Impact .... 60

4. Jadwal Program Latihan Senam Body Language ............ 62

5. Gerakan dan Rangkaian Senam Aerobik Low Impact ......

dan Body Language ......................................................... 64

6. Daftar Nama Sampel ........................................................ 66

7. Daftar Hasil Test Awal Berat Badan ................................ 67

8. Data Test Akhir Berat Badan ........................................... 68

9. Data Hasil tes awal berdasarkan urutan ranking .............. 69

10. Pemasangan Subjek Penelitian ......................................... 70

11. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada

Kelompok 1 ..................................................................... 71

12. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada

Kelompok 2 ..................................................................... 72

13. Uji Normalitas data pada Kelompok 1 ............................. 73

14. Uji Normalitas data pada Kelompok 2 ............................. 74

15. Tabel Kerja Nilai Homogenitas Hasil Tes Awal Pada

Kelompok 1 dan 2 ........................................................... 75

16. Menghitung nilai Homogenitas tes awal kelompok 1

dan 2 .................................................................................. 76

17. Tabel Kerja nilai perbedaan antara hasil tes awal pada

Kelompok 1 dan 2 ............................................................ 77

18. Perhitungan Nilai Perbedaan Antara Hasil Tes Awal pada

Kelompok 1 dan 2 ............................................................ 78

19. Tabel Kerja nilai perbedan antara hasil tes awal dan

tes akhir pada kelompok 1 .............................................. 89

20. Perhitungan Nilai perbedaan hasil tes awal dan tes akhir . 80

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

21. Tabel kerja menghiung nilai perbedaan hasil tes awal

dan tes akhir pada kelompk 2 ........................................... 81

22. Perhitungan nilai perbedaan hasil tes awal dan te akhir

pada kelompok 2 ............................................................... 82

23. Tabel kerja perhitungn nilai perbedaan hasil tes awal dan

tes akhir pada kelompok 1 dan 2 ...................................... 83

24. Perhitungan nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes

akhir pada kelompok 1 dan 2 ............................................ 84

25. Menghitung nilai penurunan berat badan dalam persen

kelompok 1 dan 2 ............................................................ 85

26. Dokumentasi Penelitian .................................................... 86

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

Olahraga dapat digunakan dan diarahkan untuk berbagai tujuan, setiap negara di

dunia termasuk Indonesia menghadapi tantangan untuk meningkatkan dan

memelihara kesegaran jasmani warga negaranya. Terlebih lagi di negara maju

dimana segala sesuatunya menggunakan alat bantu mesin yang lebih praktis.

Pada masa sekarang banyak manusia dituntut untuk selalu cepat bergerak

di dalam hidup baik itu dalam pekerjaan ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan tuntutan yang seperti ini dan juga didukung dengan kemajuan teknologi

yang begitu pesat membuat manusia menjadi kurang bergerak dalam berbagai

macam aktivitas mulai dari mobil, escalator, lift, dan lain sebagainya.

Hal ini tentu saja sangat berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu

yang lama, karena dengan kurangnya bergerak akan mengakibatkan energi yang

masuk tubuh tidak digunakan dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh.

Emma S.Wirakusumah (1997) menyatakan:

“Cadangan lemak yang terlalu menumpuk menyebabkan seseorang

menjadi kelebihan berat badan dan bahkan menjadi kegemukan” (hlm. 27).

Bangun menyatakan bahwa:

“Kegemukan bukan semata-mata masalah menurunnya daya tarik dan penampilan tetapi lebih dari itu. Kegemukan adalah suatu kelainan atau suatu penyakit. Mengapa? Karena kegemukan akan menurunkan jangka waktu hidup seseorang, tinggi kemungkinan timbulnya suatu penyakit seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, diabetes melitus, batu empedu, kanker, asam urat tinggi dan sebagainya. Karena itu kegemukan adalah suatu masalah yang penting, yang telah banyak mendapat perhatian dari para ahli dan kalangan masyarakat. Seseorang yang menderita kegemukan akan berisiko lebih besar mengidap berbagai penyakit” (hlm.15). Pada tahun terakhir ini masyarakat mulai sadar akan bahaya kegemukan

dan adanya kecenderungan (trend) mode yang mengagungkan tubuh langsing

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menyebabkan banyak orang berlomba-lomba mencari upaya bagaimana

menurunkan berat badan dengan cepat dan mudah sehingga timbul berbagai

tawaran yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cara mulai dari tablet,

cream, diet instan, pembakar lemak dan sebagainya yang diiklankan dengan

gencar serta menjanjikan penurunan berat badan yang relatif singkat. Oleh karena

itu banyak orang tertarik untuk mengikuti dan membeli produk atau program yang

ditawarkan tersebut tanpa perhitungan yang matang tentang biaya dan efek

sampingnya.

Dari statistik wanita yang tidak pernah berolahraga pada umur 30-an

lemaknya kurang lebih 33% dan pada umur 60 tahun lemaknya menjadi 42%

dengan bertambahnya lemak maka payudara akan menurun, pinggul menjadi lebih

tebal, pinggang menjadi lebih besar juga paha serta pantatnya menjadi bertambah

besar.

Demikian juga yang terjadi kepada kelompok ibu-ibu pemula di

Karangasem yang rata-rata berumur 40-45 tahun lebih banyak disibukkan oleh

pekerjaan rumah dari pagi sampai sore dan waktu malam harinya digunakan untuk

beristirahat sehingga tidak pernah meluangkan waktu untuk berolahraga. Mereka

lebih cenderung memilih jalan pintas seperti yang dijelaskan di atas tanpa

memperhatikan kesehatannya. Disamping itu mereka juga tidak mementingkan

bentuk tubuh yang proporsional.

Banyak cara untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah

menurunkan berat badan dengan pengaturan pola makan dan berolahraga. Bentuk

aktifitas fisik yang sudah dikenal oleh masyarakat dan yang sesuai untuk

kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem adalah Senam Aerobik Low Impact dan

Senam Body Language.

Lyrine (2003) menyatakan:

“Sebuah program latihan aerobik adalah salah satu jalan terbaik untuk mengurangi berat badan, mengembangkan kesehatan otot dan meningkatkan kualitas hidup” (hlm. 3) Senam Aerobik adalah suatu kegiatan fisik yang membutuhkan tambahan

oksigen untuk tubuh dengan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan istilah

aerobik adalah suatu latihan tubuh atau latihan jasmani yang melibatkan sejumlah

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

unsur oksigen dalam melaksanakan aktifitas tubuh, yang gerakannya dipilih dan

diciptakan sesuai kebutuhan,disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk

dan mengembangkan pribadi secara harmonis serta diharapkan mempunyai aspek

yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh.

Pendapat mengenai definisi Senam Aerobik Low Impact menurut Lynne

Brick merupakan Latihan senam yang dilakukan dengan hentakan ringan dimana

salah satu kakinya masih bertumpu di lantai.

Adapun Kelebihan dari Senam aerobik Low Impact adalah sangat mudah

dilakukan karena tidak ada lompatan-lompatan dan salah satu selalu berada

dilantai.

Senam Aerobik Low Impact juga mempunyai kekurangan antara lain

adalah Low Impact tidaklah bebas sama sekali dari kemungkinan mengalami

cidera. Hal ini terjadi karena mereka melakukan gerakan tangan yang berlebihan,

untuk memberikan kompensasi pada gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat

pula terjadi cedera pada bahu. Selain itu mencapai tingkat intensitasnya

diperlukan kerja keras karena oksigen yang dikeluarkan juga rendah tingkatannya

dan juga pasti pembakaran lemak juga rendah.

Senam Body Language merupakan senam aerobik yang gerakannya

seringkali ditambahkan dengan menahan kontraksi otot. Daerah sekitar pinggul

dan perut adalah bagian yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan

kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan

kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul.

Kelebihan dari Senam Body Language adalah gerakan yang dilakukan

sangat sederhana serta tidak ada rangkaian gerakan yang mempersulit untuk

bergerak, gerakannya hanya kontraksi otot.

Kelemahan Senam Body Language adalah dalam gerakannya cenderung

monoton, pada gerakan kontraksi perut dan pinggul terlalu cepat sehingga

pengaturan nafas terganggu. Jika dalam melakukan gerakan senam Body

Language salah akan berdampak cedera pada pinggang.

Dengan adanya kelebihan dan kekurangan diatas keduanya mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda sehingga belum diketahuinya efektifitas terhadap

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

penurunan berat badan. Untuk mengetahui dan menjawab permasalahan antara

Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language mana yang lebih cocok

untuk kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem dalam menurunkan berat badan,

maka hal ini perlu diteliti.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Dampak perkembangan teknologi.

2. Masalah kegemukan

3. Masalah berat badan

4. Penurunan berat badan dengan jalan pintas .

5. Ibu-ibu pemula di karangasem

6. Latihan senam aerobik low impact dan senam body language.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian, maka perlu dibatasi

agar tidak menyimpang dari permasalahan. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Masalah berat badan

2. Ibu-ibu pemula di karangasem

3. Latihan senam aerobik Low Impact dan senam body language

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Manakah yang

lebih tinggi pengaruhnya antara Senam Aerobik Low Impact dan dan Senam Body

Language terhadap penurunan berat badan pada ibu-ibu pemula di Karangasem

Tahun 2012.

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui manakah yang lebih efektif untuk menurunkan berat

badan antara latihan Senam Aerobik Low Impact dan Senam Body Language bagi

kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012

F. Manfaat Penelitian

Untuk menentukan jenis latihan senam yang sesuai antara Senam

Aerobik Low Impact dan Senam Body Language bagi kelompok ibu-ibu pemula

di Karangasem Tahun 2012.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Berat Badan

a. Pengertian Berat Badan

Dengan berkembangnya teknologi dan era globalisasi, semua

menjadi serba elektrik dan serba praktis. Pola hidup setiap orang dalam

melakukan aktifitas menginginkan sesuatu yang serba mudah, efektif dan

efisien. Efektifitas waktu dan gerak benar-benar diterapkan. Energi yang

dikeluarkan diupayakan sekecil-kecilnya, sebaliknya diharapkan tercapai

produktifitas yang setinggi-tingginya.

Berdirinya restoran atau rumah-rumah makan yang menyiapkan

makanan serba lengkap dan makanan siap saji dalam berbagai kemasan

yang menggiurkan menyebabkan selera makan meningkat. Belum lagi

bermacam-macam jenis makanan etnis yang melanda dunia seperti

masakan barat yang sarat kalori dan lemak yang tinggi.

Keadaan dan pola hidup seperti itu menyebabkan banyak

makanan yang masuk sehingga energi yang masuk tubuh tidak digunakan

dan disimpan sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Cadangan lemak

yang terlalu menumpuk menyebabkan seseorang kelebihan berat badan

bahkan menjadi kegemukan

Jika keadaan yang seperti itu tidak ditindaklanjuti akan

mengakibatkan kegemukan yang membahayakan kesehatan tubuh.

Adapun resiko kegemukan yang dikemukakan dalam beberapa

penelitian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gemuk tidak

selamanya berarti sehat, bahkan kemungkinan sakit pada orang gemuk

lebih banyak daripada orang kurus. Khususnya bila seseorang menderita

kegemukan atau sering disebut obesitas. Beberapa penelitian yang

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa untuk negara industri yang

maju, kegemukan adalah penyebab utama dari penyakit.

Kegemukan menambah risiko untuk mendapatkan penyakit

jantung, diabetes, naiknya kolesterol, naiknya trigliserida, hipertensi,

batu empedu. Kegemukan menambah resiko penyakit kanker prostat dua

setengah kali lipat dan kanker dubur tiga kali lipat lebih banyak dari

orang biasa.

Menurut Dr. Jonathan Kuntaraf(1992):

“Penelitian di Jepang baru-baru ini juga menunjukkan, kegemukan beresiko penyakit kanker payudara. 3,8 lebih besar daripada orang normal, bahkan disebutkan, seseorang yang mempunyai berat badan 25 kg lebih dari normal mempunyai kemungkinan untuk mendapat kanker endometrium pada uterus 10 kali lipat lebih besar. (hlm. 73)

Tabel 2.1 Perbandingan Kematian untuk Beberapa Penyakit.

Penyebab 20% > BB normal 40% > BB normal

A B A B

Jantung 118 128 169 175

Stroke 110 116 164 191

Kanker 100 105 105 124

Diabetes 250 210 500 300

Pencernaan 125 168 220 340

Semua Sebab 120 121 150 162

Keterangan :

A= Bulid Study of 1979

B= American Cancer Society Study

Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan

Berat Badan menurut Cipto Surono dalam Mabella (2000),

“Berat Badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang

dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan

apapun”.(Hlm.10)

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pengertian berat badan berat yang diunduh 29 Maret 2012

Definisi blogspot menyebutkan bahwa berat badan diukur dengan alat

ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram. Dengan mengetahui

berat badan seseorang maka kita akan dapat memperkirakan tingkat

kesehatan seseorang.

Menurut Emma S. Wirakusumah (1997) :

“Kelebihan berat badan (overweight) merupakan suatu keadaan terjadinya penimbunan lemak secara berlebih, yang menyebabkan kenaikan berat badan. Seseorang mengalami kelebihan berat badan 10-20% diatas berat badan ideal. Seseorang dikatakan mempunyai ukuran ideal apabila bentuk tubuhnya tidak terlalu kurus maupun terlalu gemuk dan terlihat serasi antara berat dan tinggi badan. Agar tubuh sesorang ideal, lemak didalam tubuhnya harus dalam keadaan normal. Lemak memang harus ada di dalam tubuh, tetapi jangan sampai terlalu berlebihan” (hlm. 4).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Berat Badan.

1). Banyak makan ketika menghadapi stres atau depresi

Menurut Dr. Hilde Bruch (1991) stres atau depresi

merupakan faktor psikologis (emosional), faktor tersebut

berhubungan erat dengan rasa lapar dan nafsu makan. Sejumlah

hormon akan disekresi sebagai tanggapan dari keadaan psikologis

sehingga terjadi peningkatan metabolisme energi untuk dipecah dan

digunakan untuk aktifitas fisik.

2). Perilaku yang salah

a) Kebiasaan

Kebiasaan makan dalam keluarga misalnya makan yang

berlebih, frekuensi makan yang sering, kelebihan snack dan

makan diluar waktu makan. ,

b) Cara memilih makan yang salah.

Hal ini terjadi terutama disebabkan semakin banyaknya dijual

makanan cepat saji yang mengandung kalori tinggi.

c) Menggoreng dan memasak dengan santan.

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Minyak dan santan adalah lemak yang mengandung ikatan jenuh

sehingga sukar untuk dipecah menjadi bahan bakar.

d) Kebiasaan ngemil

Ngemil berarti makan diluar waktu makan. Bila tidak dibatasi,

kalori yang masuk akan sangat tinggi karena biasanya makanan

yang dipakai ngemil berupa nyamikan yang biasanya digoreng

atau terdiri dari kue-kue yang manis dan gurih.

e) Melupakan makan pagi

Kerena terburu-buru dan dianggap tidak praktis, orang biasanya

akan melewatkan makan paginya. Tidak disadari bahwa hal

tersebut mengakibatkannya cepat lapar.

f) Makan tergesa-gesa

Makan tergesa-gesa termasuk kurang mengunyah akan

membawa efek yang kurang menguntungkan bagi pencernaan

dan mengakibatkan cepat merasa lapar kembali.

g) Makan secara berlebihan

Bila sudah kenyang jangan sekali-kali mengumbar nafsu makan

dengan cara menambah porsi makanan.

h) Frekuensi makan yang tidak teratur

Kesibukan yang sangat padat cenderung mengakibatkan

seseorang tidak mempunyai waktu makan tertentu. Bila jarak

antara dua waktu makan terlalu panjang ada kecenderungan

untuk makan lebih lahap dan melebihi batas.

i) Kurang menggunakan energi

Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya

hidup seseorang. Gaya hidup yang kurang menggunakan

aktifitas fisik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh

seseorang. Aktifitas fisik tersebut diperlukan untuk membakar

kalori dari dalam tubuh.

3) Menurut Emma S. Wirakusumah (1997) Faktor-Faktor lain :

a) Bakat gemuk

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Faktor keturunan dapat mempengaruhi terjadinya kegemukan.

Dari penelitian gizi Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-

anak dari orang tua normal mempunyai 10% peluang menjadi

gemuk. Peluang itu akan meningkat menjadi 40-50% bila salah

satu oarang tuanya menderita obesitas. Faktor genetik ini akan

membuat seseorang mudah menjadi gemuk terutama bila

dipengaruhi oleh lingkungan.

b) Enzim

Seseorang mempunyai faktor keturunan yang cenderung

membangun lemak tubuh lebih banyak dibandingkan orang lain.

Bawaan sifat metabolisme ini menunjukkan adanya gen bawaan

pada kode untuk enzim seperti Adipose Tissue Lipoprotein

Lipase yang lebih aktif. Enzim ini memiliki peranan penting

dalam proses mempercepat penambahan berat badan karena

enzim ini bertugas untuk mengontrol kecepatan trigliserida

dalam darah yang dipecah-pecah menjadi asam-asam lemak dan

disalurkan ke sel-sel tubuh untuk disimpan.

c) Hormon

Pada wanita yang mengalami masa monopouse dapat terjadi

penurunan fungsi hormon tiroid. Kemampuan untuk

menggunakan energi akan berkurang dengan menurunkan fungsi

hormon ini. Hal tersebut terlihat dengan menurunnya

metabolisme tubuh sehingga menaikkan berat badan.

d) Metabolisme

Kecepatan metabolisme basal masing-masing orang tidak sama.

Ada orang yang memiliki metabolisme basal tinggi, namun ada

pula yang rendah, energi yang dikonsumsi lebih lambat untuk

dipecah menjadi glikogen sehingga akan lebih banyak lemak

yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas yang

mempunyai metabolisme basal rendah, apabila tidak melakukan

olahraga dan diet yang benar mempunyai kecenderungan

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

bertambah gemuk, karena semakin membesarnya otot akan

menyebabkannya mudah lapar.

e) Pengaruh obat-obatan.

Beberapa faktor yang menyebabkan kelebihan berat badan atau

bahkan kegemukan adalah makan melebihi porsi yang

diperlukan oleh tubuh, penggunakan energi yang rendah atau

kombinasi keduanya. (hlm. 19)

1. Cara Menilai Berat Badan

Emma S. Wirakusumah (1997) banyak definisi untuk

menyatakan berat badan ideal, kelebihan berat badan, dan kegemukan.

Standar atau baku untuk menentukannya ternyata banyak ragamnya.

Beberapa cara yang dapat dipakai antara lain:

1) Standart Brocca

Brocca membuat definisi berat badan ideal sebagai berikut

(TB-100) – 10% (TB-100)

TB = Tinggi Badan

Perhitungan brocca lebih cocok diterapkan untuk remaja dan usia

dewasa muda. Bila diterapkan pada orang-ornag yang lebih tua

sering kurang sesuai karena banyak faktor lain yang perlu

diperhatikan selain tinggi dan berat badan saja.

Kegiatan fisik seseorang juga akan mempengaruhi komposisi

tubuh. Seseorang yang mempunyai kebiasaan berolahraga secara

teratur akan mempunyai komposisi otot yang lebih banyak

dibandingkan dengan seseorang yang tidak berolahraga. (hlm.7)

2) Baku Hardvard

Emma S. Wirakusumah (1997) menuliskan bahwa:

“Baku Hardvard merupakan standart yang telah dibuat berdasarkan perhitungan-perhitungan teliti sehingga diperoleh hasil serangkaian angka-angka berat badan kategori kurus sehat, ideal maupun gemuk sehat dengan

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

selang angka tertentu. Seseorang yang ingin melihat berat badan idealnya tinggal mencocokkan dengan baku/standar yang ada” (hlm. 10). Terlampir Pada Tabel.2.2

3) Indeks Massa Tubuh (IMT)

Emma S. Wirakusumah (1997) menyatakan bahwa:

“Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) merupakan penentuan berat badan yang sehat yang sekarang banyak juga dipakai dan berlaku untuk orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun” (hlm.12).

Perhitungannya sebagai berikut :

Indeks Massa Tubuh (IMT) = Berat Badan / Tinggi Badan (m)

2. Cara Menurunkan Berat Badan

Mengkonsumsi ramuan, pil atau suplemen diet cara ini terlihat

paling mudah dalam menurunkan berat badan. Tapi para ahli

mengungkapkan pil, suplemen atau ramuan diet kebanyakan hanya diisi

oleh kafein dan bahan diuretik yang menyebabkan ketidakseimbangan

cairan serta elektrolit. Selain itu obat yang dijual bebas ini mungkin tidak

sesuai untuk semua orang dan berisiko bagi kesehatan. Berikut

merupakan cara-cara penurunan berat badan yang berbahaya:

1. Memuntahkan makanan yang masuk. Para ahli menuturkan isi

lambung bersifat asam, jika orang sering muntah maka bisa

menyebabkan erosi dan iritasi pada lapisan kerongkongan, mulut,

gigi dan gusi yang bisa mengembangkan kanker, serta memicu

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Melewatkan waktu makan atau sengaja menahan lapar. Ketika ingin

menurunkan berat badan maka yang terpikir pertama kali adalah

mengurangi asupan kalori, tapi bukan berarti harus melewatkan

waktu makan dan sengaja menahan lapar.

3. Membersihkan usus untuk detoksifikasi Metode ini menurunkan

berat badan dengan menghilangkan air dan tinja, tapi tidak untuk

lemak. Para ahli mengatakan tubuh memiliki mekanisme

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

detoksifikasi sendiri yang jauh lebih efisien, dan metode ini bisa

mengacaukan sistem tubuh.

4. Olahraga secara berlebihan Berolahraga secara ekstrem bisa

menyebabkan peradangan, risiko cedera, ketidakseimbangan

elektrolit serta mempengaruhi secara psikologis. Para ahli

menyarankan olahraga rutin 3 hari seminggu melalui cardio intens

dengan latihan beban atau olahraga 30 menit sebanyak 5 kali

seminggu jika hanya cardio intens saja.

Penurunan Berat Badan yang Baik Dapat Dilakukan Dengan Berbagai

Cara:

1) Pengaturan makanan atau diet

2) Modifikasi perilaku

3) Penggunaan produk-produk pelangsing

4) Akupuntur

5) Pembedahan

6) Aktifitas Fisik / Latihan jasmani.

Emma S. Wirakusumah (1997)

“Pada dasarnya berat badan secara alami dapat diturunkan antara lain dengan (1) Membatasi atau mengurangi pemasukan energi melalui makanan yang masuk ke dalam tubuh, (2) meningkatkan pengeluaran energi dari tubuh dengan jalan meningkatkan aktifitas fisik atau (3) mengkombinasian keduanya. Cara tersebut sangat sederhana dan tampaknya mudah dilakukan. Akan tetapi pada kenyataanya tidak sederhana apa yang dibayangkan karena dibutuhkan motivasi dan pengendalian diri yang kuat. Oleh karena itu, para penderita kegemukan banyak mencari peluang bagaimana menurunkan berat badan secara mudah dan cepat”. (hlm.36)

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Olahraga

a. Olahraga Secara Umum

Heru Suranto (2006):

“Seperti telah diketahui bersama, bahwa sekarang ini olahraga telah meresap ke dalam kehidupan masyarakat luas. Hal ini sebenarnya telah terjadi sejak dulu dari zaman ke zaman. Olahraga bukan hanya milik kalangan tertentu saja, namun kegiatan olahraga telah menembus ke berbagai tingkatan usia maupun ke berbagai tingkatan kehidupan sosial dalam masyarakat di berbagai negara”(hlm.1). Dengan demikian olahraga akan berhubungan atau berkaitan

dengan banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Hal ini berarti bahwa,

olahraga mempunyai arti sosial yang sangat luas di dalam kehidupan

masyarakat.

Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk

mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah

satu metode penting untuk mereduksi stress. Olahraga juga merupakan

suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi

fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan

tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta

stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk

melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik.

b. Pengertian Olahraga

Pengertian Olahraga Menurut Suryanto Rukmono, S. Si

Olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih tubuh kita agar badan

terasa sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani.

Hans Tandra Olahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan

teratur untuk memperbaiki dan meningkatkan kebugaran.

www.carapedia.com

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia

Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan

agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani

dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.

Olahraga mempunyai banyak manfaat yang luas salah satunya.

bagi yang ingin menurunkan berat abdan demi kesehatannya, olahraga

merupakan suatu keharusan. Menurunkan berat badan dengan jalan diet

saja dan tidak memperhatikan kesehatannya. Karena 20-50 dari turunnya

berat badan berasal dari hilangnya jaringan otot.

c. Manfaat Olahraga

Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan memerlukan suatu

tingkat yang cukup baik dari keempat komponen kebugaran dasar :

- Kebugaran jantung, paru, peredaran darah

- Lemak tubuh

- Kelenturan sendi

Menurut Dr. Bortz 1983 dalam Journal of American Medical

Association “Tidak ada obat yang sekarang atau masa depan akan

dipakai, yang menjanjikan dengan pasti akan memberikan dan

mempertahankan kesehatan lebih baik dari kebiasaan hidup yang

senantiasa berolahraga”.

Berolahraga hingga sekarang ini sudah cukup untuk

memberikan kehidupan yang sehat dan nyaman bila anda telah

mengikutinya.

Pertumbuhan fisik biologik yang cepat pada masa anak-anak

terhenti pada usia 17 tahun (wanita) dan usia 20 tahun (pria). Capaian

kualitas fisik puncak pada periode usia 20-30 tahun yang lazim dalam

ilmu kedokteran olahraga disebut sebagai The Golden age. Setelah 30

tahun terjadi penurunan fungsi fisik secara bertahap seringkali tidak

terasakan, misalnya penurunan kapasitas aerobik (Oxygen consumption =

Vo2 max).

Dengan bertambahnya usia di atas 30 tahun akan terjadi

penambahan lemak tubuh, penurunan massa otot dan pengurangan

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

parenkim/ jaringan organ tubuh. Demikian pula dengan Vo2 Max secara

otomatis akan menurun secara bertahap yang juga menunjukkan

terjadinya kemunduran dalam kebugaran dan kesehatan jasmaninya.

Penurunan kapasitas fisik (=Vo2 Max) akan dialami semua

orang baik terhadap mereka yang berolahraga secara rutin maupun

mereka yang tidak aktif berolahraga. Namun banyak hasil penelitian

yang menemukan bahwa Vo2 Max pada kelompok atlit selalu lebih

tinggi daripada orang yang jarang berolahraga. Karena ternyata

penurunan Vo2 Max lebih kecil atau lebih lambat pada orang yang aktif

berolahraga secara teratur yaitu hanya 0, 4% per tahun dibandingkan

dengan populasi umum yang rata-rata mengalami penurunan 1%.

Sebagai contoh seorang yang berusia 80 tahun:

1). Bila melakukan olahraga dengan teratur, terjadi penurunan kapasitas

fisik sebesar (80-30) x 1%, sehingga sekarang kemampuannya

tinggal 100%-50% = 50%

2). Bila ia biasa berolahraga secara teratur sampai lanjut usia, maka

penurunan tersebut hanya 0, 4 % per tahun, sehingga kapasitas

fisiknya pada usia 80 tahun masih sebesar 100 % - (80-30) x 0, 4% -

80% (Harsuki 2005 : 247)

d. Olahraga dan Manfaatnya Untuk Menurunkan Presentase Lemak

Tubuh.

Olahraga merupakan keperluan dalam kehidupan kita, bagi yang

ingin menurunkan berat badannya demi kesehatan, olahraga merupakan

suatu keharusan. Menurunkan berat badan dengan jalan diet saja, kurang

baik bagi kesehatan kita, karena 20-50% dari turunnya berat badan

berasal dari hilangnya jaringan otot. Dari hasil penelitian, olahraga

mempunyai 9 keuntungan untuk mengurangi lemak di dalam tubuh.

1) Latihan olahraga mempunyai penyerapan sari makanan.

Bila aktif melakukan olahraga, makanan lebih cepat melalui

usus bila dibandingkan dengan yang aktif sama sekali. Contoh

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

makanan melalui usus orang normal biasanya dalam waktu 24 jam.

Pada orang-orang yang terlalu gemuk (obesitas) memakan waktu 48

jam. Atlet yang sangat terlatih menyelesaikan pencernaan tersebut

dalam waktu 4-6 jam. Makin lama makan berada didalam usus kita,

semakin besar kemungkinan untuk berhenti disitu, yang

menyebabkan gangguan pencernaan dan mempertinggi risiko kanker

pada usus besar.

2) Latihan Olahraga menekan nafsu makan

Dari hasil penelitian bila aktifitas fisik rendah, masukan

kalori akan bertambah, menyebabkan tubuh kurang bergerak, makin

banyak pula asupan makanan yang masuk. Latihan olahraga juga

mengeluarkan lemak ke dalam aliran darah, dimana dapat

menstabilkan kadar gula darah. Karena penurunan kadar gula darah

membuat rasa lapar. Dengan memelihara kadar gula darah, latihan

olahraga dapat menolong kita menghindari rasa lapar.

3) Latihan Olahraga menambah kecepatan metabolisme.

Dari penelitian ternyata olahraga aerobik dapat menaikkan

kecepatan metabolisme sebanyak 25% selama 15 jam setelah

berlatih olahraga.

4) Latihan Olahraga menjaga otot-otot

Latihan olahraga menjaga otot-otot yang ada dan juga

membangun jaringan otot-otot. Latihan olahraga dapat membuat

perbandingan antara otot dan lemak yang lebih bagus dan dapat

menjamin penurunan barat badan yang sehat.

5) Latihan Olahraga menambah oksigen

Latihan olahraga menambah kemampuan badan untuk

menggunakan lebih banyak oksigen, yang sangat penting artinya

bagi kesehatan kita pada umumnya. Hal ini terutama bagi yang

melakukan diet sangat menguntungkan karena semakin banyak

oksigen makin banyak pula pengeluaran lemak dari simpanannya.

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

6) Latihan Olahraga memperbaiki harga diri dan disiplin.

Menekuni suatu program latihan merupakan suatu prestasi

besar, menambah harga diri, merasa segar dan dapat mengontrol diri.

Keadaan kejiwaan semacam ini ada hubungannya dengan

terbentuknya endorphin, yang mengatur rasa sakit, dan suasana hati.

Dengan melakukan latihan olahraga peredaran darah akan

bertambah, dan jumlah glukosa yang berada di otak bertambah.

7) Latihan Olahraga mengurangi depresi dan kecemasan

Latihan olahraga dapat menjadi obat penenang alamiah,

melawan stres dan menghilangkan depresi dan kecemasan.

Disamping itu dapat pula mengurangi denyut jantung dan

menurunkan tekanan darah dan memacu kemampuan mental.

8) Latihan Olahraga menambah pengeluaran kalori.

Gerakan-gerakan memerlukan energi. Makin banyak kita

bergerak makin banyak pula energi yang kita perlukan, dalam bentuk

kalori sehingga lebih cepat mengurangi berat badan.

9) Latihan Olahraga perlu untuk memelihara berat badan.

Sadoso Sumosardjuno (1989)

“Dari kenyataan tidak lebih 5% dari mereka memlihara berat badannya lebih dari 2 tahun. Tetapi bila latihan olahraga diteruskan, bagi yang ingin menurunkan berat badan merupakan pola hidup berolahraga setelah verat badannya dapat turun, akan dapat terpelihara berat badannya”. (hlm.95-98)

e. Olahraga yang Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan

1) Aerobik

Olahraga ini juga efektif mengurangi berat badan karena

mampu membakar banyak kalori berlebih sekaligus memperindah

bentuk pinggul dan paha. Orang dengan berat badan 68 kg bisa

membakar sekitar 357 kalori lewat latihan aerobik selama satu jam.

Namun hasilnya bisa berbeda, tergantung seberapa tinggi aktivitas

yang Anda lakukan saat aerobik

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Lari

Orang dengan berat badan 68 kg bisa membakar 893 kalori

per-jam dengan berlari delapan menit per mil. Sementara berlari

selama 10 menit per mil bisa membakar sekitar 731 kalori. Namun

olahraga lari belum tentu cocok untuk setiap orang, terutama mereka

yang punya masalah disorientasi dan sensitif terhadap aktivitas

olahraga keras.

3) Bersepeda

Orang dengan berat 68 kg bisa membakar kalori antara 560

sampai 850 per jam, dengan bersepeda sekitar 15 sampai 18 mil per

jam. Bersepeda adalah olahraga menurunkan berat badan yang

hampir bisa dilakukan semua orang karena kecil kemungkinannya

menyebabkan cidera pada otot.

4) Berenang

Juga salah satu olahraga yang efektif membakar kalori, dan

kecil kemungkinannya menyebabkan cidera pada engsel. Olahraga

air ini juga sangat baik untuk keseluruhan tubuh karena membuat

hampir seluruh otot tubuh bekerja saat berenang. Orang dengan berat

70 kg bisa membakar kalori antara 497 dan 523, tergantung gaya

renang dan kecepatan

5) Racquetball

Sisi ke sisi berjalan terlibat dalam ini adalah latihan cardio

besar, dan juga akan membantu untuk nada paha dan kaki.

membakar kalori 800/jam

6) Elliptical Burner

Http://allwomenstalk.com yang diunduh pada tanggal 1 April

2012 menyebutkan bahwa elliptical burner adalah kardio brilian, dan

juga membantu untuk membangun otot yang kuat, serta

mengencangkan perut. Bisa membakar kalori 600/jam.

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

http://allwomenstalk. com/10-top-exercises-to-lose-weight/ diunduh

Minggu, 1 April 2012, pukul 13. 21 WIB

Bentuk aktifitas fisik untuk menurunkan berat badan yang sudah

dikenal disamping relatif murah, menyenangkan dan terjangkau oleh

masyarakat khususnya para ibu-ibu di daerah-daerah maupun diperkotaan

adalah Senam Aerobik dan Senam Body Language

3. Hakikat Senam Aerobik

a. Pengertian Senam Aerobik

Sebelum kita mengetahui apa itu senam aerobik Low impact

ada baiknya kita tahu lebih dulu apa itu senam. Para pakar senam

sepakat, bahwa ciri yang harus ada pada suatu gerakan sehingga gerakan

itu dapat disebut sebagai senam adalah :

a. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja,

gerakan-gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan

tertentu (misalnya: membentuk sikap tubuh, memperbaiki gerak,

meningkatkan taraf kesegaran, sebagai sarana rehabilitasi),

b. gerakan-gerakannya harus tersusun dan sistematik,

c. dilakukan secara teratur dan berulang-ulang.

Beranjak dari ciri-cirinya dapatlah dikatakan suatu gerakan itu

senam atau bukan. Berawal dari ciri-ciri itu pula dapat disusun batasan

senam, yang kalimatnya tentu pakar yang satu dengan pakar yang lain

berbeda. Antara lain batasan itu dapat berbunyi :

Menurut Hidayat (1970) Senam adalah latihan jasmani yang

diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan dilakukan

secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi

secara harmonis. (Hlm.2)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Senam adalah Gerak

badan dengan gerakan tertentu, gimnastik: olahraga sedang digemari ibu-

ibu pada saat ini.

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Setelah mengetahui apa itu senam barulah kita mengetahui apa

itu aerobik. Aerobik atau latihan aerobik adalah latihan yang menuntut

oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar, disebut

juga sebagai general endurance. Senam Aerobik adalah Serangkaian

gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik

yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan

durasi tertentu. Senam Aerobik juga merupakan penggabungan antara

gerakan senam dengan perpaduan musik sebagai irama. Artinya saat

melakukan senam aerobik harus selalu sesuai dengan irama musik yang

mengiringi sehingga akan membuat suatu gerakan yang terlihat indah dan

sangat senang bila melakukannya.

b. Manfaat Senam Aerobik.

Orang yang melakukan senam secara teratur akan

mendapatkan kesegaran jasmani yang baik. Menurut Dewi Motik

Pramono manfaat sena aerobik adalah:

1. Dapat membakar lemak yang berlebihan ditubuh, menguatkan daya

tahan jantung dan paru-paru, memperbaiki penampilan karena setiap

gerakan yang dibuat untuk menguatkan, mengencangkan dan

membentuk otot beberapa bagian tubuh tertentu antara lain pinggul,

paha, pinggang, perut, dada, punggung, lengan, kaki, dll.

2. Jika berlatih dengan intensitas tinggi dapat merupakan suatu

program penurunan berat badan.

3. Jika berlatih dengan ringan terutama bagi yang bertubuh langsing

atau kurus maka akan meningkatkan nafsu makan. Dan jika berlatih

dengan berat akan menekan rasa lapar, karena darah banyak beredar

didaerah otot yang aktif dan bukan di daerah perut.

4. Mencegah penyakit menyerang tubuh, karena sistem tubuh dalam

keadaan baik, serta bisa menghilangkan kebiasaan buruk misalnya

merokok.

5. Meningkatkan kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kontrol tubuh,

irama dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan olahraga lainnya.

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Di dalam senam aerobik ada yang namanya intensitas, dan cara

menentukan intensitas senam aerobik adalah :

Untuk menentukan intensitas senam aerobik pada dasarnya

sama dengan menentukan intensitas latihan pada olahraga lain. intensitas

latikan ditandai dengan tercapainya tingkat denyut nadi yang diharapkan

meningkat. Secara umum, intensitas latihan yang ditentukan tercapainya

denyut nadi sekitar 60-80% dari denyut nadi maksimal.

c. Macam-macam Senam Aerobik :

1.) High Impact aerobik (Aerobik Benturan Keras)

Sadoso Sumosardjuno, (1996) menyetakan:

“High impact aerobik merupakan senam aerobik dengan gerakan cepat dan gerakan tari sedikit yang didesain untuk dapat bergerak dengan cepat dan menyenangkan. Pada jenis senam aerobik ini selalu diusahakan agar denyut jantung kita tinggi yang bertujuan meningkatkan power dan meningkatkan kardiovascular bagi pelakunya”. (hlm.61)

2.) Mix Impact

Jenis latihan ini adalah perpaduan antara low dan high

yang diperlakukan secara sistematis dan harmonis serta ritmis

untuk meningkatkan endurance atau daya tahan secara keseluruhan

sekaligus menugkatkan power bagi pelakunya. Bila dilakukan

dalam waktu dan dosis yang tegas teratur, terukur latihan ini sangat

cocok bagi pemula dan advance (Panduan Senam Diknas, 2001 :

10)

3.) Low Impact ( Benturan Ringan)

Pengertian latihan low impact aerobic adalah latihan yang

dilakukan dengan iringan musik yang sedang iramanya dengan

rangkaian gerakan yang dipandu tanpa latihan yang menggunakan

lompatan-lompatan. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan

endurance atau daya tahan / stamina bagi pelakunya. Latihan ini

sangat cocok untuk pemula dan semua usia. Manfaat utama adalah

meningkatkan kerja jantung dan general endurance

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dari jenis senam aerobik di atas, ada batasan intensitas yang harus

diperhatikan menurut Ibid (1990), yaitu :

Low impact. Memiliki beat per menit (BPM) antara 135-158. Cocok untuk pemula, manula, dan mereka yang sedang dalam proses penyembuhan. Mix impact. BPM antara 140-160, dan cocok untuk usia 20 sampai 30 tahun. High impact. BPM antara 160-170. Cocok untuk mereka yang terlatih dengan baik, para pelatih senam, atlet maupun prajurit militer.(hlm.50)

1.1. Hakikat Senam Aerobik Low Impact

Setelah kita mengetahui apa itu senam, aerobik, dan senam

aerobik, barulah kita dapat mengetahui apa itu senam aerobik Low

Impact. Pendapat mengenai Senam Aerobik Low Impact yang

dikemukakan oleh Lynne Brick bahwa melakukan senam aerobik low

impact adalah latihan senam aerobik yang dilakukan dengan hentakan

irama dimana salah satu kakinya masih bertumpu di lantai.

Berikut ini adalah contoh dan penjelasan mengenai gerakan

aerobik low impact yaitu mengangkat lutut: dilakukan sebuah gerakan

dengan dua hitungan dimana lutut mengangkat pada hitungan pertama,

dan kaki turun ke lantai pada hitungan kedua. Gerakan-gerakan variasi

termasuk menendang kedepan dari lutut menendang kebelakang dari

pangkal paha.

a. Intensitas Latihan

Dalam berolahraga ada porsi tertentu agar tubuh tetap

bugar. Porsi olahraga yang baik dengan memenuhi FITT yakni

Frequency, Intensity, Time and Type. Frekuensi olahraga senam

apapun dilakukan 3-5 kali seminggu dengan durasi 20-60 menit.

Intensitas atau beban sekitar 60%-80% dari HR (denyut nadi

maksimal). Caranya 220 dikurangi usia. Angka 220 adalah angka

absolut. Misalnya usia Anda 20 tahun, maka 220 dikurangi usia

hasilnya 200. Berolahragalah 60% dari angka itu. Selain itu,

perhatikan tipe. Maksudnya, jenis aktivitas yang melibatkan

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kelompok otot-otot besar (berjalan, lari, berenang, bersepeda,

senam).

Dalam gerakan senam, ada gerakan otot. Yakni isometrik,

isotonik dan isokinetik. Pada gerakan isometrik ada kontraksi otot

tapi tidak ada gerakan, sedangkan isotonik ada pemanjangan otot

sehingga timbul gerakan. Sedangkan isokinetik menggunakan alat

khusus, jadi menggerakkan sendi yang telah diatur sesuai alat yang

dipakai. Contoh gerakan isometrik dan isotonik adalah senam,

apakah itu, BL, body conditioning, taebo dan sebagainya.

Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit,

maka dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pertama menggunakan

alat yang bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di

laboratorium olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara

memasukkan jari telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis

hasil penghitungan denyut nadi akan dapat diketahui. Cara kedua

yaitu dengan cara menghitung denyut nadi dengan cara meraba titik

denyut nadi pada pergelangan tangan atau pada panggal leher

menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Cara ini disebut sebagai

palpasi atau menghitung denyut nadi secara manual. Cara ini jauh

lebih sukar dibandingkan dengan penggunaan pulse meter karena

dibutuhkan kepekaan dan ketepatan yang tinggi dalam mendeteksi

dan menghitung denyut nadi, namun dengan bantuan dan bimbingan

para ahli, maka menghitung dengan cara palpasi akan menjadi

mudah dan menyenangkan.

Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat

beberapa cara menghitung antara lain :

1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh

2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2.

3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4.

4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6.

5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

- Lama/ Tempo Latihan Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan.

Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek

dibandingkan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat

latihan maka semakin singkat tempo latihan, semakin ringan

intensitas latihan maka semakin lama tempo latihan.

Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan

dengan tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau

lama atau terlalu pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif.

Dalam senam aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya

antara 30 – 60 menit dalam satu sesi latihan.

- Frekuensi Latihan Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang

dilakukan oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila

memenuhi dua kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan

tempo latihan yang baik.

Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3-5 kali

dalam satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi

latihan kurang dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan,

sedangkan apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak

cukup beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan

normal sehingga dapat menimbulkan sakit/ over training. (Galih

Rosy)

- Fase Kondisikan Kebugaran Bagi pemula, dengan kondisi tubuh yang belum baik bisa

memulai dengan berlari-lari kecil atau berjalan tiga kali seminggu

dengan pencapaian target denyut nadi sekitar 60% dari denyut nadi

maksimal, selama 15-20 menit.

Latihan ini terus dilanjutkan sampai tidak lagi merasa

kelelahan atau pegal di otot. Jika rasa lelah dan pegal otot tidak

terasa lagi, maka itu berarti latihan sudah bisa ditingkatkan menjadi

tiga kali seminggu selama 20-25 menit atau pencapaian denyut nadi

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

target 70% dari denyut nadi maksimal. "Jika dapat mempertahankan

keadaan ini tanpa terasa lelah selama 25 menit sampai 30 menit, itu

berarti siap memasuki fase berikutnya,"terangnya.

Fase kedua disebut fase pengkondisian (Conditioning

Phase) yang bertujuan untuk memperbaiki kebugaran

kardiorespiratori, misalnya dengan berlari di treadmill. Orang harus

memulai dari pencapaian pada fase persiapan dengan menaikkan

secara bertahap lamanya waktu berolahraga, yaitu satu atau dua

menit setiap minggu sampai tercapai waktu 20-30 menit berlari.

Pada fase ketiga yang disebut dengan maintenance phase

merupakan level tertinggi dari fase kedua. Biasanya orang tidak

perlu lagi meningkatkan latihan lebih lanjut. "Pada fase ini kita

hanya perlu mempertahankan kondisi kebugaran yang sudah ada.

Dengan berolahraga 45 sampai 60 menit, termasuk pemanasan dan

pendinginan, dengan intensitas sebanyak dua kali seminggu sudah

cukup untuk mempertahankan kebugaran."

Dalam beberapa dasawarsa ini banyak dijumpai jenis-jenis

dan macam-macam senam aerobik, mulai dari gerakan sampai

dengan alat penunjang yang digunakan. Lalu jika melakukan senam

aerobik low impact harus memperhatikan macamnya mulai dari yang

rendah (low), sedang (medium), sampai yang tinggi (high) ataupun

gabungan ketiganya (mix). Tapi didalam masyarakat banyak yang

menganggap bahwa senam aerobik masih sulit dilakukan atau sukar

diikuti.

Dari penelitian didapatkan bahwa untuk dapat memelihara

kapasitas aerobik dan memperoleh kebugaran serta penurunan berat

badan, maka latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi

latihan 3-5 kali per minggu dengan durasi 20-30 menit (Wilnmore &

Costill, 1994). Ahli lain , Giam & teh(1992) mengatakan bahwa

”Durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup apabila lathan

dilakukan terus menerus dan diakhiri 3-5 menit pendinginan”.

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Menurut Arthur (1974) City Patrilasni et al. (1997) diunduh pada

tanggal 19 April 2012 latihan fisik baru dapat memberikan hasil

apabila latihan dilakukan minimal 4-6 minggu, dan akan hilang

pengaruhnya setelah 4-6 minggu latihan dihentikan.

b. Manfaat Senam Aerobik Low Impact

Senam aerobik sama baiknya dengan jogging dalam hal

mengurangi berat badan. Senam aerobik dengan intensitas cepat

dapat membakar kurang lebih 100 kalori pada pada orang-orang

yang berukuran tubuh normal. Hal ini tentu saja lebih baik daripada

hanya melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Kebanyakan orang yang berlebihan berat badan, biasanya

mempunyai kelebihan lemak dalam tubuhnya. Jadi bagi orang yang

berlebihan berat badan yang penting adalah mengurangi lemaknya,

bukan hanya asal berkurang berat badannya. Sadoso Sumosardjuno

(1989)

“Keuntungan melakukan latihan-latihan olahraga pada program penurunan berat badan adalah dapat mengurangi lemak tetapi membentuk jaringan otot. Dan hasilnya akan tampak lebih bagus pada berat badan yang diinginkan” (hlm.70). Yang lebih penting lagi adalah lebih banyak kalori yang

dibagar pada waktu istirahat. Senam aerobik membentuk massa otot .

Massa otot dalam tubuh menjadi lebih banyak dan kecepatan

metabolisme menjadi lebih besar daripada lemak.Ini berarti terus-

menerus membakar kalori lebih banyak. Kalau meninjau

metabolisme dalam satu jam.

c. Sistematika Penyajian Senam Aerobik Low Impact

Sistematika dalam penyajian senam aerobik low impact adalah sebagai berikut:

1) Pemanasan (5) menit

Gerakan dimulai perlahan-lahan yang lambat laun meningkatkan

denyut nadi dan peredaran darah, serta melenturkan otot-otot

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

diseluruh tubuh dan tubuh siap untuk melakukan latihan

selanjutnya.

2) Kelenturan dan peregangan otot (5) menit

Meliputi latihan peregangan, dan melenturkan otot-otot

diseluruh tubuh tanpa gerakan yang memantulkan atau

menyentak (aerobik low impact).

3) Latihan inti (15-20 menit)

Berupa pola gerak, dan langkah-langkah kombinasi denga gerak

dan tari yang dirancang dengan diiringi musik. Gerakan secara

kontinue. Selama latihan inti penting untuk menghitung denyut

nadi latihan (DNL).

4) Kalistenik (senam lantai) 15-20 menit

Gerakan untuk mengencangkan otot misalnya gerakan-gerakan

mengangkat kaki, latihan-latihan untuk badan bagian atas

misalnya push-up, latihan-latihan untuk otot perut dan lain-lain

5) Cool down I dan II masing-masing 5-10 menit.

Cool down I dilakukan sebelum kalistenik, merupakan gerakan

yang ritmis pula, seperti misalnya jalan untuk membantu

kembalinya darah dari kaki ke jantung dan otak. Cool down II

mengakhiri latihan-latihan tadi, dengan melakukan latihan-

latihan peregangan perlahan-lahan yang enak untuk menjaga

kelenturan badan kita.

Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik low impact ini

harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi

denyut nadi untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal.

Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan

secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan

yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan

gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan

asam laktat yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di

tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari asam laktat yang

merupakan sisa pembakaran dalam otot.

1.2. Hakikat Senam Body Language

Senam Body Language merupakan istilah dan tren baru

dalam dunia persenaman. Senam ini muncul sekitar 3-4 tahun lalu. Jika

diperhatikan dengan seksama maka Body Language ini, bukanlah

gerakan-gerakan senam yang baru. Body Language merupakan

gabungan dari beberapa jenis senam yang sudah ada, antara lain senam

pembentukan, senam nifas, dasar jazz, dan ballet. Body Language itu

mengutamakan gerakan-gerakan untuk kelenturan dan pembentukan

otot tubuh. Bila senam ini dilakukan dengan benar dan tepat, dapat

menghasilkan bentuk tubuh yang indah dengan kelenturan yang baik, di

samping untuk menjaga stamina. Body Language mengajarkan juga

cara pernapasan baik yaitu mengombinasikan gerakan-gerakan senam

dengan cara pernapasan yang benar. Hasilnya, stamina dan kesehatan

tubuh yang baik. Selain itu, senam ini baik untuk wanita terutama

mereka yang mempunyai problem dengan bentuk tubuh yaitu obesitas

ataupun tidak proporsional, seperti bentuk bagian-bagian tubuh yang

tidak serasi satu sama lain.

Menurut Hapsari Adi Ningrum body language adalah salah

satu cara yang lumayan praktis, menyehatkan, tanpa embel-embel efek

samping yaitu berolahraga. Senam menjadi salah satu cara yang ampuh

untuk menjaga kebugaran tubuh. Ada cukup banyak jenis senam

kebugaran yang dapat menjadi alternatif pilihan, salah satunya adalah

body language (BL). Sesuai dengan artinya yakni bahasa tubuh maka

manfaat BL adalah senam untuk pembentukan tubuh. Body Language

cocok untuk wanita segala usia, tua dan muda. Olahraga ini banyak

manfaatnya karena dalam setiap gerakan bila dilakukan secara teratur

dapat membentuk tubuh menjadi indah. Di samping itu juga dapat

mencegah penyakit. Apalagi penyakit-penyakit yang timbul seiring

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dengan menuanya usia seperti jantung, menguatkan otot-otot badan dan

wajah, dan manfaat lain yang membuat seseorang jadi kelihatan lebih

segar, ramping dan seksi.

Adapun menurut Lady Elen “Senam body language

merupakan senam yang gerakannya dengan menahan kontraksi otot”.

Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering

dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian

pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut,

bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul.

Gerakan senam yang dilakukan saat Body Language ini

memberikan dampak menyeluruh bagi bentuk tubuh seperti lengan,

dada, perut, paha, panggul payudara serta bagian tubuh lainnya. Tentu

saja selain manfaat dasarnya untuk kebugaran tubuh. Senam BL tidak

hanya untuk mereka yang kelebihan berat badan, melainkan mereka

yang mengalami problem yakni berat badan yang sukar naik alias kurus

dapat mengikuti senam ini. Teknis dasar latihan, tetapi pengaturan

dilakukan terhadap waktu serta periode latihan.

a. Batasan Intensitas

Dari penelitian didapatkan bahwa untuk dapat memelihara

kapasitas aerobik dan memperoleh kebugaran serta penurunan berat

badan, maka latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi

latihan 3-5 kali per minggu dengan durasi 20-30 menit (Wilnmore &

Costill, 1994). Ahli lain , Giam & teh (1992) mengatakan bahwa

durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup apabila lathan

dilakukan terus menerus dan dihului 3-5 menit pendinginan.

Latihan fisik menurut Arthur (1974) dan City Patrilasni

(1997) baru dapat memberikan hasil apabila latihan dilakukan

minimal 4-6 minggu ,dan akan hilang pengaruhnya setelah 4-6

minggu latihan dihentikan.

Menurut LadyElen jika seseorang yang mengalami berat

badan berlebih dianjurkan untuk melakukan senam Body Language

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

minimal tiga kali seminggu dan setiap kali latihan selama satu jam.

Gerakan senam Body Language adalah seperti menahan buang air

kecil, dengan cara mengkontraksikan otot-otot di dalam perut dan

panggul.

b. Manfaat Senam Body Language

1.) Menjaga kesehatan

Body Language (BL) baik sekali untuk melatih organ

kewanitaan. Selain itu, BL juga efektif untuk melangsingkan

dan mengencangkan tubuh, serta melancarkan haid yang semula

terganggu. Namun pada dasarnya senam dilakukan untuk

menjaga kesehatan.

2.) Menjaga Keharmonisan Keluarga

Bentuk tubuh sering diidentikkan dengan keindahan

sosok wanita yang menjadi tujuan utama senam. Senam body

language merupakan hal penting bagi seorang wanita, apalagi

bila untuk menjaga keindahan tubuhnya. Bila dia sudah menikah

dan punya anak, maka menganggap urusan tubuh sudah tak

menjadi fokus lagi. Mayoritas tubuh menjadi tidak karuan

seperti terlalu gemuk atau sebaliknya menjadi kurus ceking.

c. Sistematika Penyajian Senam Aerobik Body Language

Sistematika dalam penyajian senam aerobik body language adalah sebagai berikut: 1) Pemanasan (5) menit

Gerakan dimulai perlahan-lahan yang lambat laun meningkatkan

denyut nadi dan peredaran darah, serta melenturkan otot-otot

diseluruh tubuh dan tubuh siap untuk melakukan latihan

selanjutnya.

2) Kelenturan dan peregangan otot (5) menit

Meliputi latihan peregangan, dan melenturkan otot-otot diseluruh

tubuh tanpa gerakan yang memantulkan atau menyentak

3) Latihan inti (15-20 menit)

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Berupa pola gerak yang gerakannya dengan menahan kontraksi

otot”. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling

sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-

bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot

perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul dengan

diiringi musik. Gerakan secara kontinu.

4) Cool down (5-10 menit).

Melakukan latihan-latihan peregangan perlahan-lahan yang enak

untuk menjaga kelenturan badan.

Bila olahraga Body language ini dilakukan secara teratur - 3

kali seminggu untuk pemula dan sesering kita mau, badan kita akan

terbentuk indah dan terlihat sebagus yang kita inginkan dan akan

kelihatan sekali apabila dilakukan secara benar dan teratur

2. Karakteristik Ibu-Ibu Pemula di Karangasem

Kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem yang rata-rata berumur

40-45 tahun lebih banyak disibukkan oleh pekerjaan rumah dari pagi sampai

sore dan waktu malam harinya digunakan untuk istirahat sehingga tidak

pernah meluangkan waktu untuk berolahraga. Mereka lebih cenderung

memilih jalan pintas seperti meminum obat-obat pelangsing, sedot lemak, diet

yang tidak sehat dan lain sebagainya tanpa memperhatikan kesehatannya.

Dengan tidak pernah melakukan olahraga fleksibelitas gerak akan menjadi

turun didukung dengan umurnya yang sudah mencapai usia premenopause

yakni berumur 40-an keatas. Disamping itu mereka juga tidak mementingkan

bentuk tubuh yang proporsional. Sehingga mengganggu segala aktivitas

sehari-harinya. Selain itu juga jarang sekali meluangkan waktu untuk mere-

fresh pikiran.

Dengan melihat kharakteristik ibu-ibu pemula di Karangasem diatas

untuk melakukan gerakan kontraksi otot akan sangat kesulitan dan berdampak

pegal-pegal di tubuh karena blm pernah melakukan olahraga sehingga perlu

latihan-latihan selama beberapa bulan untuk melenturkan otot-otot dan

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

fleksibelitas geraknya. Selain itu ibu-ibu tersebut akan jenuh dengan gerakan

hanya kontraksi otot. Sehingga mereka cenderung pada gerakan yang lebih

sederhana, mudah, menarik dan menyenangkan dengan iringan musik yang

enak untuk dinikmati.

Kharakteristik kelompok ibu-ibu di Karangasem yang rata-rata

berumur 40-45 untuk melakukan gerakan kontraksi otot sangat sukar

mereka cenderung pada gerakan yang lebih sederhana, mudah, menarik

dan menyenangkan dengan iringan musik yang enak untuk dinikmati.

Menurut Febri Inawati copyright@2001 by Digilib, diunduh 9 April

2012 menyatakan bahwa

“Penuaan merupakan proses normal yang berlangsung terus sepanjang hidup ditandai oleh perubahan anatomi, faali dan biokimiawi sel-sel tubuh, hal ini bertambah jelas pada wanita umur 40 tahun ke atas. Usia premenopause harus senantiasa menjaga kesegaran jasmani salah satunya dengan senam aerobik, karena pada usia 40 tahun keatas mulai berkurang fleksibilitas gerakannya”.

Olahraga yang dilakukan yaitu yang terprogram, terukur, dan teratur sehingga

mampu melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan nyaman. Frekuensi

latihan senam aerobic yang baik yaitu dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali

dalam seminggu dengan teratur.

3. Hakikat Latihan

Menurut Sugiyanto (1993), ada dua macam kemampuan fisik yang

berkembang melalui latihan, meliputi :

1. Kualitas Daya Fisik,

Kualitas Daya Fisik diperoleh dengan peningkatan kondisi fisik,

sedangkan Kualitas Keterampilan Gerak diperoleh dengan belajar gerak

2. Kualitas Keterampilan Gerak.

Ada pula yang dikenal sebagai efek latihan sebagai perkembangan

kualitas daya fisik akibat latihan. Adapun yang dimaksud dengan efek latihan

adalah :

1. Alat-alat pernapasan bertambah kuat untuk memungkinkan aliran udara

yang cepat ke dalam dan ke luar paru-paru

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Kerja jantung bertambah kuat dan efisien untuk dapat pada tiap denyutan

memompakan lebih banyak darah yang mengandung oksigen.

3. Tegangan (tonus) otot-otot di seluruh tubuh ditingkatkan, sehingga

menjadi lebih kuat. (Hasnan, 1975:19)

Akan tetapi latihan yang bagaimana yang bisa meningkatkan kualitas

daya fisik itu, Hamidsyah Noer (1996) dalam bukunya ”Kepelatihan Dasar”

mendefinisikan bahwa

“Latihan adalah suatu proses sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan berulang-ulang secara kontinu dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan untuk mencapai tujuannya”. (hlm 9)

Disisi lain Harsono juga mengungkapkan tentang training. Ia

mengatakan bahwa; Training adalah suatu proses yang sistematis dari pada

berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah

jumlah latihan atau pekerjaannya.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut maka jelaslah bahwa

latihan olahraga dilaksanakan dengan teratur dan bertahap akan memberikan

hasil-hasil positif. Dalam setiap latihan, prinsip-prinsip latihan haruslah

diterapkan, tentang prinsip latihan yang harus diterapkan dalam penentuan

program, yaitu sebagai berikut:

a. Overload, maksudnya dalam latihan pembebanan harus melebihi ambang

rangsang terhadap fungsi fisiologis yang dilatih.

b. Konsistensi, keajegan untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup

lama untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan

setidaknya 2-3 kali perminggu.

c. Spesifikasi, latihan harus mirip atau menyerupai gerakan-gerakan yang

sesuai dengan tujuannya.

d. Progresif, maksudnya setiap latihan dimana pembebanan yang biberikan

harus ditingkatkan berangsur-angsur disesuaikan dengan kemajuan dan

kemampuan orang yang melakukannya

e. Individualitas, latihan harus dibuat yang cocok bagi individu yang

bersangkutan sesuai dengan tujuan latihan.

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Sajoto (1988) menyatakan

“Dalam latihan ada yang namanya frekuensi latihan. Frekuensi latihan adalah beberapa kali seseorang melakukan latihan yang cukup intensif dalam 1 minggu. Jumlahnya tergantung dari jenis olahraganya, 3 sampai 5 kali seminggu cukup untuk daya tahan”.(hlm.139)

Frekuensi dalam latihan ini lebih berperan penting dalam pencapaian

suatu hasil yang maksimal, karena jika kita tidak mengacu pada frekuensi

latihan kita maka hasil yang akan dicapai tidak akan efektif. Dan masa

adaptasi latihan atau lama latihan yang diperlukan selama 8 sampai 15

minggu sudah dapat menggambarkan peningkatan kapasitas yang berarti.

Takaran Latihan senam yang benar agar dapat meningkatkan hasil

sebagai berikut :

Frekuensi latihan dilakukan 1 minggu 3 kali, total waktu latihan yang

baik umumnya 60 menit dalam satu sesi latihan. Selama satu setengah bulan

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas dapat diajukan

kerangka pemikiran sebagai berikut.

1. Senam Aerobik Low Impact

a. Kelebihan

Gerakan senam aerobik low impact sangat sederhana tidak ada

rangkaian yang rumit dan salah satu kaki selalu berada di lantai.

Selain itu irama musiknya bisa dinikmati secara nyaman sehingga

menumbuhkan semangat dengan riang gembira.

b. Kelemahan

Senam aerobik low impact juga mempunyai kekurangan antara lain

adalah aerobik low impact tidaklah bebas sama sekali dari

kemungkinan mengalami cidera. Hal ini terjadi karena mereka

melakukan gerakan tangan yang berlebihan, untuk memberikan

kompensasi pada gerakan kaki yang hanya sedikit, dan dapat pula

terjadi cedera pada bahu.

2. Senam Body Language

a. Kelebihan

Gerakan yang dilakukan sangat sederhana serta tidak ada rangkaian

gerakan yang mempersulit untuk bergerak, gerakannya hanya

kontraksi otot pinggul dan perut.

b. Kelemahan

Gerakannya cenderung monoton, gerakan senam body language hanya

kontraksi perut dan pinggul, jika terlalu cepat pengaturan nafas akan

terganggu. Dalam melakukan gerakan senam Body Language salah

akan berdampak cedera pada pinggang.

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran, maka penulis

merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Ada perbedaan hasil antara pengaruh latihan senam aerobik low impact dan

senam body language terhadap penurunan berat badan pada kelompok ibu-ibu

pemula di Karangasem tahun 2012.

2. Latihan Senam Aerobik Low Impact lebih tinggi pengaruhnya terhadap

penurunan berat badan pada kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem tahun

2012.

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gedung Kelurahan Baru Karangasem yang

berada di Jl. Tanjung XI RT 01/0V No 47 Surakarta 57145

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Juni 2012 sampai dengan

pertengahan Juli 2012 dengan 3 (tiga) kali pertemuan dalam 1 minggu selama

6 minggu.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu dalam rentang usia 40-50

tahun di Kelurahan Karangasem Kecamatan Laweyan Surakarta dengan

jumlah 204 orang.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) menyatakan bahwa:

“Subjek kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupaka penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau lebih” (hlm.139)

Sampel diambil secara random dari populasi yang berjumlah 204 ibu-ibu

pemula di Karangasem kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dengan cara

ordinal pairing masing-masing kelompok berjumlah 10 orang dan 5 reserve.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengukuran berat badan.

dengan alat timbangan berat badan Digital. Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

D. Rancangan Penelitian

Sigit, (2011) menyatakan

“Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen adalah meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan tersebut dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan yang berbeda”.(hlm.33).

Adapun rancangan penelitian yaitu “Mathcing by Subyek Design”.

Gambar 3.1. Mathcing by Subyek Design

Keterangan gambar :

S : Subjek

Pretest : Hasil tes awal berat badan untuk membagi menjadi 2

kelompok

Kel I : Kelompok I

Kel II : Kelompok II

Treatment A : Latihan senam Aerobik Low Impact

Treatment B : Latihan senam Body Language

Posttest : Tes akhir pengukuran berat badan

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil tes awal berat

badan dilengkapi dengan data pendukung berupa umur dan pola makan dengan

,menggunakan angket. Setelah hasil tes awal diranking, kemudian subjek yang

memiliki berat badan setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok I dan

kelompok II. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi

perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat

perbedaan, maka hal itu disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.

S Pretest

Kel I

Kel II

Treatmen A

Treatmen B

Post Test

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing sebagai

berikut :

Gambar 3.2. Pembagian Kelompok dengan cara ordinal pairing

Treatment latihan senam aerobik low impact dan body language akan

dilakukan :

1. Latihan senam aerobik low impact dan body language dilakukan selama 6

minggu Menurut Arthur (1974) ,

2. Frekuensi latihan tiga kali latihan per minggu.

3. Intensitas latihan untuk Umur 40 tahun denyut nadi berkisar 130 – 157 pada

zona latihan dan Umur 45,denyut nadi berkisar 126 – 152 pada zona latihan.

4. Healthy and Woman: Peningkatan beban latihan bagi pemula, dengan kondisi

tubuh yang belum baik bisa memulai dengan senam dengan pencapaian target

denyut nadi sekitar 60% dari denyut nadi maksimal, selama 15-20 menit.

Setelah tiga kali latihan dan tidak lagi merasa kelelahan Latihan sudah

bisa ditingkatkan menjadi 20-25 menit pencapaian target 70% dari denyut nadi

maksimal. Dilanjutkan peningkatan beban latihan dengan 25 menit sampai 30

menit, Pada fase ini hanya perlu mempertahankan kondisi kebugaran yang sudah

ada. Dengan berolahraga 45 sampai 60 menit, termasuk pemanasan dan

pendinginan, dengan intensitas sebanyak tiga kali seminggu sudah cukup untuk

mempertahankan kebugaran

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

E. Teknik Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah dari masing-

masing uji prasyarat analisis sebagai berikut :

2. Uji Normalitas

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

Lilliefors dari Sudjana (2002). Prosedur pengujian normalitas tersebut

sebagai berikut:

a) Pengamatan x1, x2, ….. xn dijadikan bilangna baku z1, z2, …. zn dengan

menggunakan rumus :

SXXi

zi-

=

Keterangan :

Xi = dari variabel masing-masing sampel

X = Rata-rata

S = simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z≤zi).

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, …. zn yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).

Maka S(zi) = n

zi sama yang z .… ,z ,z banyaknya n21 £

d) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini Lo. (hlm.46)

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih bsar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (2004)

rumusnya adalah :

ktSDbsSD

F 2

2

dbvk:dbvb =

Keterangan

dbvk:dbvbF = Derajat kebebasan ke1 dan ke2

bsSD2 = Standart deviasi ke1

SD2kt = Standart deviasi ke2 (hlm. 312

4. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Sutrisno Hadi (1995 : 457) sebagai berikut :

( )1NN

d

Mdt

2

-

Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

Sd2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :

N

Då=dM

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subjek

N = Jumlah pasangan

Menghitung presentase rata-rata penurunan berat badan tiap kelompok.

100%pretestMean

differentMean n peningkata Prosentase ´=

Mean different = BB tes awal – akhir

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat tercapai dengan pengambilan data pada sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari tes awal secara

keseluruhan , kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok dan dilakukan tes

akhir. Sebelum tes akhir pada masing-masing kelompok diberikan perlakuan

yang berbeda.Kelompok satu diberikan latihan senam aerobict low impact ,

kelompok 2 diberikan latihan senam Body Language.

Data hasil penelitian tersebut dianalisis dengan statistik , seperti terlihat

pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk table sebagai berikut :

Tabel 4.1.Data Berat Badan Sebelum Treatment Pada Kelompok 1 dan

kelompok 2 dengan N=20.

Dari hasil perhitungan yang diperoleh kedua kelompok adalah kelompok

1 untuk tes awal mean sebesar 62,16, SD sebesar 64608, nilai minimal berat

badan sebesar 48,4 dan maksimal 68, sedangkan tes akhir mean sebesar 59,71, SD

sebesar 5,43005 , nilai minimal sebesar 46,7 dan maksimal sebesar 65,2. Untuk

Kelompok 2 tes awal mean 62,23, SD sebesar 5,48716, nilai minimal sebesar 49

dan maksimal sebesar 67,6 , sedangkan tes akhir mean sebesar 61,31, SD sebesar

5,28760 , niali minimal 48,5 dan maksimal 65,1.

Kelompok Berat

Badan

Nilai

tertinggi

Nilai

terendah

Mean SD

1 Awal 68 48,4 62,16 5,64608

Akhir 65,2 46,7 59,71 5,43005

2 Awal 67,6 49 62,23 5,48716

Akhir 65,1 48,5 61,31 5,28760

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 4.1. Histogram Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

Pada Kelompok 1 dan 2

B. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis digunakan sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji

prasyarat analisis meliputi uji sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebar

normal. Hasil uji normalitas data yang dilakukan tehadap hasil tes awal dan

tes akhir pada senam low impact dan body language adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N M SD Lhitung Ltabel Keterangan

1 10 62,16 5,64608 0,1635 0,258 Normal

2 10 62,23 5,48716 0,0977 0,258 Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan diperoleh Lhitung pada tes

awal kelompok 1 dan tes awal kelompok 2 lebih kecil dari Ltabel dengan taraf

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

signifikansi 5%. Oleh karena itu , dapat disimpulkan bahwa data tes awal

kelompok 1 dan tes awal kelompok 2 berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal

dari homogen. Jika kedua senam memiliki kesamaan varians, maka apabila

nantinya kedua senam memiliki perbedaan, maka perbedaan tersebut

disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data

antara tes awal dan tes akhir senam law impact dan body language adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data.

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh nilai

Fhitung dari tes awal lebih kecil dari f tabel dengan taraf signifikansi 5%. Karena

Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2

memiliki varians yang homogen.

C. Hasil Analisis Data

1. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1 (Senam Aerobik Low

Impact)

Setelah masing-masing kelompok mendapat perlakuan, untuk

memberikan perubahan perlu diadakan perhitungan statistik dengan

menggunakan rumus t-tes . Adapun hasil penghitungan t-tes untuk tes awal

dan tes akhir pada kelompok 1 sebesar 20,197 lebih besar dari ttabel 2,262 .

Yang bearti menolak hipotesis nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan antara tes awal dan akhir kelompok 1.

Kelompok N SD2 Fhitung F t5% Keterangan

1 10 28,2904

0,958 3,02 Homogen 2 10 27,0981

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 1.

Kelompok N M Md thitung ttabel Keterangan

Awal 10 62,16 2,45 20,197 2,262 Ada Perbedaan

Akhir 10 59,71

2. Analisis Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2 (Senam Aerobik

Body Language)

Hasil penghitungan t-tes untuk tes awal dan tes akhir pada

kelompok 2 sebesar 5,014 lebih besar dari ttabel sebesar 2,262 yang bearti

menolak hipotesis nol (Ho) . Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan antara tes awal dan tes akhir pada latihan kelompok 2.

Tabel 4.5. Ringkasan hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok 2.

Kelompok N M Md thitung ttabel Keterangan

Awal 10 62,23 0,92 5,014 2,262 Ada Perbedaan

Akhir 10 61,31

3. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk diuji

perbedaannya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mnegetahui

ketetapan anggota pada kedua kelompok tersebut. Sesudah diberi perlakuan

berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara

kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut.

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

kelompok 2 Sebelum diberi perlakuan .

Kelompok N Mean thitung ttabel Keterangan

1 10 62,16 0,648 2,262 Tidak Ada

Perbedaan 2 10 62,23

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan thitung antara

kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,648 dan ttabel dengan

taraf signifikansi 5% dan n-10 sebesar 2,262 .Karena thitung < ttabel , maka dapat

disimpulkan bahwa nilai berat badan kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum

diberi perlakuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

4. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan

Setelah diberi perlakuan yaitu kelompok 1 senam Aerobik Low

Impact dan Kelompok 2 Senam Body Language kemudian dilakukan uji

perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam penelitian ini hasilnya

sebagai berikut.

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan antara kelompok 1 dan

Kelompok 2 Setelah diberi perlakuan

Kelompok N Mean thitung ttabel Keterangan

1 10 59,71 7,380 2,262 Ada Perbedaan

2 10 61,31

Berdasarkan Hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-

tes antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai thitung sebesar 7,380 dan

ttabel dengan taraf signifikansi5% dan n=10 sebesar 2,262 .Karena thitung > ttabel

maka dapat disimpulkan nilai berat badan kelompok 1 dan kelompok 2

setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan.

5. Uji Perbedaan Persentase Penurunan Berat Badan

Kelompok mana yang memiliki persentase penurunan yang lebih

baik dapat diketahui melalui perhitungan perbedaan persentase penurunan

masing-,masing kelompok .

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Adapun nilai perbedaan penurunan berat badan kelompok 1 dan

kelompok 2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Meandifferent X 100%

Meanpretest

Penurunan Berat Badan pada kelompok 1 dengan latihan Senam

Aerobik Low Impact dapat dihitung sebagai berikut :

Mean Tes Awal = 62,16

Mean Tes Akhir = 59,71

Mean Different = 2,45

Presentase Penurunan = Meandifferent X 100% Meanpretest

= 2,45 X 100% = 3,941 %

62,16

Jadi pada kelompok 1 dengan Latihan senam Aerobik Low Impact

mengalami penurunan sebesar 3,941%

Penurunan Berat Badan pada kelompok 2 dengan latihan Senam

Body Language dapat dihitung sebagai berikut :

Mean tes awal = 62,23

Mean tes akhir = 61,31

Mean different = 0,92

Presentase Penurunan = MeandifferentX 100% Meanpretest

= 0,92 X 100% = 1,478 %

62,23

Jadi pada kelompok 2 dengan latihan Senam Body Language

mengalami penurunan sebesar 1,478%

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan

Penurunan Berat Badan antara kelompok 1 dan kelompok 2.

Kelompok N Mean

Tes Awal

Mean

Tes Akhir

Mean

Different

Presentase

Penurunan

1 10 62,16 59,71 2,45 3,941%

2 10 62,23 61,31 0,92 1,478%

Berdasarkan hasil perhitungan presentase penurunan berat badan,

diketahui bahwa kelompok 1 memiliki penurunan sebesar 3,941% sedangkan

kelompok 2 memiliki penurunan sebesar 1,478%. Dengan demikian dapat

disimpulkan kelompok 1 memiliki presentase penurunan yang lebih tinggi

daripada kelompok 2.

D. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact dan Senam

Body Language Terhadap Penurunan Berat Badan Ibu-Ibu Pemula di

Karangasem

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data

tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar

7,3804 sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262,

berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa , terdapat perbedaan yang

signifikan antara tes akhir kelompok 1 (Latihan senam aerobik low impact)

dan kelompok 2.kedua metode latihan tersebut memiliki karakteristik yang

berbeda . Latihan Senam Aerobik Low Impact memiliki gerakan yang mudah

dilakukan oleh ibu-ibu pemula dengan salah satu kaki selalu berada dilantai.

Sedangkan Latihan Senam Body Language adalah gerakan kontraksi otot

yang sebagian besar ibu-ibu pemula tidak bisa melakukan gerakan kontraksi

otot secara benar sehingga bisa menurunkan berat badan namun hasilnya

tidak efektif. Dengan demikian dinyatakan bahwa hipotesis kerja yang

menyatakan adanya perbedaan pengaruh diterima, atau hipotesis nolyang

menyatakan tidak adanya perbedaan ditolak.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Latihan Senam Aerobik Low Impact Lebih Baik Pengaruhnya Terhadap

Penurunan Berat Badan

Berdasarkan perhitungan presentase penurunan berat badan

diketahui bahwa kelompok 1 (Senam Aerobik Low Impact ) memiliki nilai

3,9414 % , sedangkan kelompok 2 (Senam Body Language) memiliki

penurunan berat badan sebesar 1,4784%. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki presentase penurunan yang lebih

besar daripada kelompok 2.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan interpretasi lebih lanjut,

terutama mnegenai hasil analisis data yang telah dikemukakan

sebelumnya.Pembahasannya sebatas dalam pengertian evaluasi dan tidak atau

belum kearah verifikasi suatu teori, karena itu pembahasannya lebih cenderung

deskriptif empiris.

Perbedaan ini dikarenakan dari kedua latihan senam tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda. Pada senam Body Language Latihan senam dengan

gerakan kontraksi otot. Sebagian besar ibu-ibu pada kelompok Body Langage

tidak bisa melakukan gerakan kontraksi otot dengan baik. Dengan demikian

penurunan berat badan menjadi tidak efektif. Hal ini membuat ibu-ibu pada

kelompok Body Language lebih cepat bosan, jenuh dan malas sehingga tidak ada

keinginan dan motivasi untuk menurunkan berat badan . Sedangkan pada latihan

senam aerobik low impact adalah latihan senam yang salah satu kaki selalu berada

dibawah dengan rangkaian senam yang sederhana dan mudah untuk dilakukan

pada ibu-ibu yang masih pemula. Kemudian didukung dengan irama musik yang

menarik hal ini membuat ibu-ibu pada kelompok low impact tersebut menjadi

semangat dan melakukannya dengan sungguh-sungguh dengan demikian

penurunan berat badan menjadi efektif.

Penurunan berat badan pada ibu-ibu pemula dengan latihan senam

aerobik low impact lebih baik daripada hasil latihan dengan senam Body

Language. Hal ini dikarenakan latihan senam aerobik low impact mudah

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dilakukan oleh ibu-ibu pemula di Karangasem, 2012 sehingga penurunan berat

badan lebih efektif dibandingkan pada kelompok Body Language. Selain itu

ketahanan fisik pun lebih cepat meningkat dibandingkan pada kelompok Body

Language.

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS maka dapat

disimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh yang meyakinkan antara senam aerobik low

impact dan Body Language terhadap penurunan berat badan pada ibu-ibu

pemula di Karangasem tahun 2012

2. Latihan senam aerobik low impact dapat menurunkan berat badan yang lebih

banyak dibandingkan dengan latihan senam Body Language pada ibu-ibu

pemula di Karangasem Tahun 2012.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Latihan senam aerobik low

impact memiliki peningkatan yang lebih efektif untuk penurunan berat badan pada

kelompok ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012.

Senam Body Language mempunyai gerakan yang sulit bagi ibu-ibu

pemula yakni gerakan kontraksi otot, senam tersebut bisa menurunkan berat badan

tetapi tidak efektif sehingga ibu-ibu bisa belajar senam body language dengan

gerakan yang benar.

Implikasi secara teoritik dari hasil penelitian ini adalah setiap jenis

latihan aerobik memiliki efektifitas yang berbeda dalam menurunkan berat badan

pada ibu-ibu pemula. Oleh karena itu dalam memberikan program latihan yang

bertujuan untuk menurunkan berat badan harus menggunakan latihan yang tepat.

Hasil dari penelitian ini juga dapat menjadikan sebagai dasar untuk memilih

model latihan senam yang tepat, khususnya bagi ibu-ibu pemula pemula yang

ingin menurunkan berat badan .

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

C. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan kesimpulan maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Ibu-ibu disarankan pada senam aerobik low impact untuk penurunan berat

badan secara efektif.

2. Ibu-ibu bisa berlatih senam body language secara benar .

3. Ibu-ibu rutin mengikuti senam secara teratur sehingga senam yang dilakukan

dapat menurunkan berat badan.

4. Peneliti hendaknya mengetahui karakteristik sampel sehingga dapat

menggunakan latihan senam yang tepat untuk penurunan berat badan.

5. Peneliti selanjutnya sebaiknya membandingkan senam yang lain dan pada

responden yang di tempat lain agar dapat mendukung hasil penelitian ini.

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Cara menurunkan berat badan. Diperoleh 19 Maret dari http://www.duniamedic.com

Borts. 1083. Journal of American Medical Association, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Brick Lynne. Bugar dengan Senam Aerobik, Terjemahan anna Agustina. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Carapedia.com hidupsehat.blogspot.com Diunduh Kamis, 29 Maret 2012, pukul 21:34 WIB

Copyright@2001 by Digilib Fakultas Kedokteran UMY Febri Inawati

Definisi Olahraga. Diperoleh 29 Maret 2012 dari http://carapedia .com

Harsono. (1986). Ilmu Choaching. Jakarta: PIO KONI Pusat

Harsuki. (2005). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Kuntaraf Jonathan. (1992). Olahraga Sebagai Kesehatan,Bandung : Indonesia Publishing House

Latihan Aerobik Diperoleh 4 Maret 2012 dari hhtp:// decungkringo. wordpress.com/2012/04/14/latihan_aerobik/

Mulyono Biyakto. 2010. Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani/Olahraga. Surakarta. UNS Press

Orakas Suroso. (2001). Senam Sex.Semarang: C.V Morodadi

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Olahraga secara umum Diperoleh 29 Maret 2012 dari http://www. olahraga_secara_umum.google.co.id.

Riduwan. 2009. Dasar-dasar Statistika.Bandung: Alfabeta

S. Wirakusumah Emma. (1997). Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan , Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Senam Aerobik Diperoleh 19 Maret 2012 dari dari hhtp://www. scribd. com/doc/23737496/senam-aerobik-2

Sudbyo Endang, (1988). Latar Belakang Manfaat dan Penyajian Aerobik Dance Sebagai Bagian dari General Gymnastic, Makalah HUT PKO VIII: Jakarta

Sugiyyanto. (1993). Belajar Gerak Bahan Penataran Pelatih Tingkat Dasar. Jakarta: Kantor Menpora

Heru Suranto.(2006). Psikologi Olahraga.Surakarta: UNS Press

Said H. (1975). Erobika. Jakarta: Grafindo Persada

Sajito M (1988 ).Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Santosa Sigit. (2011). Penelitian Pendidikan.Surakarta: UNS Press

Sambas Ali. 2009. Analisis, Korelasi, Regresi dan Jalur.Bandung: CV Pustaka Setia

Sumosardjuno Sadoso. (1989). Sehat dan Bugar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

_______(1993).Kesehatan Dalam Olahraga.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka _______(1989).Olahraga Kesehatan dari A sampai dengan Z. Jakarta: Pustakarini

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Surjanto Rukmono. Pengertian Olahraga. Diperoleh 29 Maret 2012 dari http://hidupsehat blogspotCarepedia

Top exercises diperoleh 1 april 2012 dari http://allwomenstalk. com

Universitas Sebelas Maret 2012. Pedoman Penulisan Skripsi, Surakarta.

Hadi Sutrisno. (1995). Metodologi Desearch 4 . Yogyakarta: Andi offset

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

LAMPIRAN

Lampiran 1

Tabel Berat Badan Sehat Menurut Tinggi Badan Orang dewasa.

Tinggi

Badan

(cm)

Berat Badan (kg) Berat Sehat (kg)

Pria Wanita

Gemuk Ideal Kurus Gemuk Ideal Kurus

140 _ _ _ 49, 9 40, 1 35, 9

141 _ _ _ 45, 4 40, 9 36, 3

142 _ _ _ 45, 4 41, 3 36, 7

143 _ _ _ 46, 4 41, 8 37, 1

144 _ _ _ 47, 0 42, 3 37, 6

145 52, 0 46, 8 41, 6 47, 5 42, 8 38, 0

146 52, 1 47, 2 42, 0 48, 0 43, 2 38, 4

147 52, 7 47, 6 42, 3 48, 6 43, 7 38, 9

148 53, 4 48, 2 42, 8 49, 2 44, 3 39, 4

149 53, 9 48, 6 43, 2 49, 8 44, 8 39, 8

150 54, 5 49, 1 43, 6 51, 4 45, 4 40, 3

151 55, 0 49, 5 44, 0 51, 0 45, 9 40, 8

152 55, 6 50, 0 44, 5 51, 5 46, 4 41, 2

153 56, 1 50, 4 44, 9 52, 0 46, 8 41, 6

154 56, 6 50, 9 45, 3 52, 5 47, 3 42, 0

155 57, 2 51, 5 54, 8 53, 1 47, 8 42, 5

156 57, 9 52, 1 46, 9 53, 7 48, 3 43, 0

157 58, 6 52, 7 47, 4 54, 3 48, 9 43, 4

158 59, 3 53, 4 47, 9 54, 9 49, 4 43, 9

159 59, 9 63, 9 48, 4 55, 5 50, 0 44, 4

160 60, 5 54, 5 49, 0 56, 2 50, 6 45, 5

161 61, 1 55, 0 49, 4 56, 9 51, 2 45, 5

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

162 61, 7 55, 5 49, 8 57, 6 51, 8 46, 1

163 62, 3 56, 1 50, 3 58, 3 52, 5 46, 6

164 62, 9 56, 6 50, 8 58, 9 53, 0 47, 1

165 63, 5 57, 2 51, 2 59, 5 53, 0 47, 6

166 64, 0 57, 6 51, 7 60, 1 54, 1 48, 1

167 64, 6 58, 1 52, 2 60, 7 54, 6 48, 6

168 65, 2 58, 7 52, 7 61, 4 55, 3 49, 1

169 65, 9 59, 3 53, 3 62, 1 55, 9 49, 7

170 66, 6 55, 9 53, 8 - - -

171 67, 3 60, 6 54, 4 - - -

172 68, 0 61, 2 55, 0 - - -

173 68, 7 61, 8 55, 5 - - -

174 69, 4 62, 5 56, 1 - - -

175 70, 1 63, 1 56, 1 - - -

Dihitung dari baku Harvard

gemuk =100%

ideal =90%

kurus =80%

( Khumaidi, M. : 1984)

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Lampiran 2

PETUNJUK PELAKSANAAN TES PENURUNAN BERAT BADAN

Perlengkapan dan Peralatan.

1. Timbangan Berat Badan digital

2. Buku dan Alat Tulis

3. Daftar nama ibu-ibu dan presensi latihan .

4. Tape dan kaset

Pelaksanaan :

1. Satu orang pengawas hasil timbangan berat tubuh

2. Satu orang pencatat hasil timbangan berat tubuh

3. Satu orang pengawas pelaksanaan senam aerobik low impact dan senam body

language.

4. 1 orang instruktur senam aerobik low impact dan senam body language

dengan 2 orang sebagai instruktur cadangan.

5. Ibu-ibu melakukan treatment senam aerobik low impact dan body language .

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Lampiran 3 Program Latihan Senam Aerobik Low Impact

Minggu

Ke Hari

Materi

Senam Set Waktu Keterangan

I

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1 1 15-20

Pencapaian target

60% dari denyut

nadi maksimal.

II

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1 dan 2 1 20-25

Pencapaian target

70% dari denyut

nadi maksimal.

III

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1, 2 dan 3 2 25-30

Peningkatan beban

latihan.

IV

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1 , 2 dan 3 2 25-30

Mempertahankan

kondisi kebugaran.

V

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1, 2, 3, dan

4

3 45-60

Setelah tubuh

sudah beradaptasi

beban latihan

ditingkatkan

menjadi 30-60

menit untuk

memberikan hasil

yang efektif

VI

Senin, Rabu, Jumat

Rangkaian

1, 2, 3, dan

4

3 45-60

Mempertahan

latihan untuk

memberikan hasil

yang maksimal.

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Keterangan :

1. Sebelum melakukan latihan Senam Aerobik Low Impact , ibu-ibu

menghitung denyut nadi sebelum latihan selama 10 detik.

2. Setelah melakukan latihan, ibu-ibu menghitung denyut nadi setelah

latihan.

3. Untuk menentukan program latihan (beban latihan) didasarkan pada hasil

uji coba senam aerobik low impact.

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Lampiran 4 Program Latihan Senam Body Language

Minggu

Ke Hari

Materi

Senam Set Waktu Keterangan

I

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 1 15-20

Pencapaian target 60%

dari denyut nadi

maksimal.

II

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 1 20-25

Pencapaian target 70%

dari denyut nadi

maksimal.

III

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 2 25-30

Peningkatan beban

latihan.

IV

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 2 25-30

Mempertahankan kondisi

kebugaran.

V

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 3 45-60

Setelah tubuh sudah

beradaptasi beban latihan

ditingkatkan menjadi 30-

60 menit untuk

memberikan hasil yang

efektif

VI

Selasa

Kamis

Sabtu

Gerakan

1-6 3 45-60

Mempertahan latihan

untuk memberikan hasil

yang maksimal.

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Keterangan :

1. Sebelum melakukan latihan Senam Aerobik Body Language , ibu-ibu

menghitung denyut nadi sebelum latihan selama 10 detik.

2. Setelah melakukan latihan, ibu-ibu menghitung denyut nadi setelah latihan

3. Untuk menentukan program latihan (beban latihan) didasarkan pada hasil

uji coba senam body language.

Page 82: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lampiran 5

Gerakan dan Rangkaian Senam Aerobik Low Impact dan Body Language.

a. Gerakan senam low impact :

1. Gerakan 1: gerakan double step (langkah ganda) dengan single step

(langkah tunggal).

2. Gerakan 2 : gerakan single step (langkah tunggal) dengan double step

(langkah ganda).

3. Gerakan 3 : gerakan v step dengan gerakan toe touch.

4. Gerakan 4 : gerakan langkah silang dengan gerakan v step.

5. Gerakan 5 : gerakan langkah silang dengan gerakan jalan ditempat.

6. Gerakan 6 : gerakan v step dengan gerakan knee up.

7. Gerakan 7 : gerakan toe touch dengan gerakan heel touch.

8. Gerakan 8 : gerakan langkah silang dengan gerakan toe touch.

9. Gerakan 9 :gerakan langkah silang dengan gerakan single step

(langkah tunggal).

10. Gerakan 10 : gerakan jalan ditempat dengan gerakan heel touch.

11. Gerakan 11 : gerakan jalan ditempat dengan gerakan knee up.

12. Gerakan 12 : gerakan toe touch dengan gerakan knee up.

b. Rangkaian Senam Aerobik Low Impact

Rangkaian 1 : Terdiri dari gerakan nomor 4, 2 dan 7

Rangkaian 2 : Terdiri dari gerakan nomor 8, 10 dan 3

Rangkaian 3 : Terdiri dari gerakan nomor 9, 12 dan 5

Rangkaian 4 : Terdiri dari gerakan nomor 1 , 4 dan 6

c. Keterangan :

Setiap gerakan memiliki variasi ayunan lengan meliputi : arm curl,

butterfly, pull chest, push chest, arm extension, arm pumping, pull

up/down, dll.

d. Gerakan senam body language:

1. Gerakan 1 : Kedua kaki selebar bahu, tangan kanan bergerak dengan

ayunan dari samping badan ke atas.

Page 83: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2. Gerakan 2 : Kedua kaki selebar bahu, tangan kiri bergerak degan

ayunan dari samping kanan ke atas.

3. Gerakan 3 : Double step kedua tangan di pinggang degan gerakan

membungkukkan punggung.

4. Gerakan 4 : Kedua kaki rapat dengan gerakan mengecilkan perut.

5. Gerakan 5 : Tou touch dengan gerakan pinggul.

6. Gerakan 6. :Knee-up dengan ayunan lengan dari atas ke bawah.

e. Keterangan :

1) Setiap gerakan memiliki variasi ayunan lengan meliputi : tepuk, arm

curl, butterfly, pull chest, push chest, arm extension, arm pumping, pull

up/down, dll.

2) 6 Gerakan Senam Body Language dilakukan dengan cara bervariasi

Page 84: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Lampiran 6

Daftar Nama Sampel

No Nama

1 Feri

2 Srirahayu

3 Karjo

4 Magda

5 Sugeng

6 Ike

7 Tandur

8 Siti

9 Margaret

10 Sri

11 Eni

12 Watik

13 Sartini

14 Yuli

15 Martadi

16 Kartini

17 Ika

18 Nurrohmah

19 Fatonah

20 Lami

Page 85: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Lampiran 7

Data Hasil Tes Awal Berat Badan

No Nama Berat Badan (Kg)

1 Feri 68

2 Sri Rahayu 66,4

3 Karjo 66,3

4 Magda 65

5 Sugeng 64,1

6 Ike 63,3

7 Tandur 61

8 Siti 59,9

9 Margaret 59,2

10 Sri 48,4

11 Eni 67,6

12 Watik 66,9

13 Sartini 66

14 Yuli 65,3

15 Martadi 64

16 Kartini 63,5

17 Ika 61

18 Nurrohmah 60

19 Fatonah 59

20 Lami 49

Page 86: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Lampiran 8

Data Tes Akhir Berat Badan

No Nama Berat Badan (Kg)

1 Feri 65,2

2 Srirahayu 64,1

3 Karjo 63,8

4 Magda 62,3

5 Sugeng 61,9

6 Ike 60,8

7 Tandur 58,5

8 Siti 56,8

9 Margaret 57

10 Sri 46,7

11 Eni 65,1

12 Watik 66

13 Sartini 65,4

14 Yuli 64,8

15 Martadi 63,2

16 Kartini 62,8

17 Ika 60

18 Nurrohmah 59,2

19 Fatonah 58,1

20 Lami 48,5

Page 87: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Lampiran 9

Data Hasil tes awal berat badan ibu-ibu pemula di Karangasem Tahun 2012

berdasarkan urutan rangking.

No Nama Berat Badan Peringkat

Pretest

1 Feri 68 1

2 Eni 67,6 2

3 Watik 66,9 3

4 Srirahayu 66,4 4

5 Karjo 66,3 5

6 Sartini 66 6

7 Yuli 65,3 7

8 Magda 65 8

9 Sugeng 64,1 9

10 Martadi 64 10

11 Kartini 63,5 11

12 Ike 63,3 12

13 Tandur 61 13

14 Ika 61 14

15 Nurrohmah 60 15

16 Siti 59,9 16

17 Margaret 59,2 17

18 Fatonah 59 18

19 Lami 49 19

20 Sri 48,4 20

Page 88: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Lampiran 10

Pemasangan subyek penelitian berdasarkan hasil tes awal berat badan

No Kelompok 1 Kelompok 2

Nama Hasil Rangking Nama Hasil Rangking 1 Feri 68 1 Eni 67,6 2

2 Srirahayu 66,4 4 Watik 66,9 3

3 Karjo 66,3 5 Sartini 66 6

4 Magda 65 8 Yuli 65,3 7

5 Sugeng 64,1 9 Martadi 64 10

6 Ike 63,3 12 Kartini 63,5 11

7 Tandur 61 13 Ika 61 14

8 Siti 59,9 16 Nurrohmah 60 15

9 Margaret 59,2 17 Fatonah 59 18

10 Sri 48,4 20 Lami 49 19

Page 89: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN SENAM BODY LANGUAGE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Lampiran 11

Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir berat badan pada kelompok 1 (kelompok

latihan Senam Aerobik Low Impact)

No Nama Tes

Awal

Tes Akhir Penurunan

1 Feri 68 65,2 2,8

2 Srirahayu 66,4 64,1 2,3

3 Karjo 66,3 63,8 2,5

4 Magda 65 62,3 2,7

5 Sugeng 64,1 61,9 2,2

6 Ike 63,3 60,8 2,5

7 Tandur 61 58,5 2,5

8 Siti 59,9 56,8 3,1

9 Margaret 59,2 57 2,2

10 Sri 48,4 46,7 1,7

Jumlah 621,6 597,1 24,5

Mean 62,16 59,71 2,45

SD 5,64608 5,43005