perbedaan hemisfer pada stroke
DESCRIPTION
medikalTRANSCRIPT
PERBEDAAN HEMISFER PADA STROKE ISKEMIK : APAKAH STROKE HEMISFER KIRI LEBIH SERING
TERJADI?
Oleh: Kelompok III
Pembimbing:Prof. Dr.dr. Darwin Amir, Sp.S (K)
Lateralisasi penting dalam rehabilitasi karena perbedaan fungsional antara kedua hemisfer. Infark pada hemisfer kiri (LH) lebih sering terjadi daripada infark hemisfer kanan (RH) diantara dewasa muda.
Studi sebelumnya telah menemukan perbedaan hemodinamik antara sirkulasi arteri karotis kanan dan kiri. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan dalam kompleks intima-media dan kecepatan aliran pada arteri karotid kiri, sehingga menghasilkan stres yang lebih tinggi dan kerusakan yang lebih. Hal ini dapat menyebabkan perubahan aterosklerotik, yang mengarah ke kejadian iskemik LH yang lebih parah
Latar Belakang dan Tujuan
Menentukan apakah terdapat perbedaan karakteristik mekanistik dalam frekuensi , keparahan , hasil fungsional , dan kematian antara stroke iskemik hemisfer kiri dan kanan, dandengan diberikan perbedaan kecepatan dalam sirkulasi karotis dan percabangan langsung arteri karotid kiri dari aorta , apakah iskemia pembuluh darah besar (termasuk kardioemboli) lebih sering terjadi pada wilayah arteri serebral bagian tengah kiri.
Metode
Uji coba kohort digabungkan ke dalam data set yang terdiri dari 476 sampel . Menggunakan uji coba dari Org 10172 pada Kriteria Penatalaksanaan Stroke Akut , stroke iskemik pada total 317 pasien,termasuk dalam analisis.Stroke hemoragik, stroke yang belum diketahui etiologinya, stroke kriptogenik , dan stroke iskemik bilateral tidak disertakan.
Percabangan dan distribusi vaskular berkorelasi dengan hasil yang menggunakan model regresi logistik . Etiologi dari stroke pembuluh darah besar adalah aterosklerosis dan kardioemboli.
Variabel klinik dan Pengukuran Hasil
Hal – hal berikut termasuk dalam analisis: usia, klasifikasi TOAST, frekuensi kejadian, elevasi troponin, admisi skor National Institutes of Health Stroke(NIHSS), admisiskor Glasgow Coma Scale (GCS), hasil termasuk kematian, disposisi,datatrombektomi endovaskuler mekanis (MT), dan skor Rankin Scale (m-RS). Etiologi stroke pembuluh darah besar terdiri dari AS dan CE.
Analisis Statistik
Database dianalisis menggunakan tes chi-kuadrat dengan penyesuaian Bonferroni. Beberapa faktor dibagi menjadi dua kelompok dengan cutoff yang relevan secara klinis. Semua analisis dilakukan oleh ahli biostatistik dengan bantuan software JMP (versi 10.0). Model dirancang menggunakan regresi logistik bertahap maju/mundur dengan variabel yang masuk ke dalam model di tingkat signifikansi 0.05.
Hasil
Secara keseluruhan frekuensi, kematian, skor National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS), skorGlasgow Coma Scale, dan tingkat intervensi trombektomi mekanik berbeda secara signifikan antara hemisfer. Stroke hemisfer kiri (54 %) lebih sering daripadastroke belahan otak kanan (46 % , p = 0,0073), dan memiliki skor NIHSS yang lebih tinggi (p = 0,011),peningkatan mortalitas (p = 0,0339), dan tingkat intervensi endovaskular yang lebih tinggi (p ≤ 0,0001).
Stroke iskemik lebih sering terjadi pada arteri serebral tengah kiri (122 vs 97 ;p = 0,0003), dikarenakan insiden yang lebih tinggi stroke iskemik pembuluh darah besar pada daerah ini (p = 0,0011).
Stroke iskemik hemisfer kiri tampaknya lebih sering terjadi dan sering memilikihasil yang buruk daripada stroke pada hemisfer kanan. Insiden stroke iskemik pembuluh darah besar lebih tinggi pada arteri serebral tengah kiri, yang ikut berkontribusi pada perbedaan hemisfer ini.
Perbedaan belahan otak menunjukkan kecenderungan yang tidak signifikan ketika stroke di distribusi arteri serebral tengah tidak dilibatkan dalam analisis.