perancangan software aplikasi pengelolaan data ... · program aplikasi adalah bagian dari perangkat...

32
1 PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATA ANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DAN PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI PROPOSAL RANCANG BANGUN OLEH TIM PELAKSANA : Gustitia Putri Perdana I0306003 Akbar Darmawan I0406011 Agung Dwi Prasetyo I0307025 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Bidang Kajian: Teknologi Informasi dan Mikroelektronik ….………

Upload: phamnhu

Post on 06-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATAANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DAN

PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI

PROPOSAL RANCANG BANGUN

OLEHTIM PELAKSANA :

Gustitia Putri Perdana I0306003Akbar Darmawan I0406011Agung Dwi Prasetyo I0307025

UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA

2010

Bidang Kajian: TeknologiInformasi dan Mikroelektronik….………

2

PENGESAHAN USULAN

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASIPENGELOLAAN DATAANTROPOMETRI SEBAGAIPENDUKUNG PENELITIAN DANPERANCANGAN PRODUK BERBASISERGONOMI

2. Bidang Kajian : TEKNOLOGI INFORMASI DANMIKROELEKTRONIK

3. Luaran Kegiatan yang dihasilkan : SOFTWARE PENGELOLAAN DATAANTROPOMETRI

4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Gustitia Putri Perdanab. NIM/NRP : I 0306003c. Jurusan : TEKNIK INDUSTRId. Universitas/Institut/Politeknik : UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTAe. Alamat Rumah/Telepon/Fax : Sumberhadi Rt 03/III Bagung,Prembun,

Kebumen/ 085658152128f. E-mail : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 orang6. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Irwan Iftadi, ST.M.Engb. NIP : 19700404 199603 1 002

7. Biaya Total Kegiatan : Rp 5.000.0008. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan Mei s/d September tahun 2010

Surakarta, 29 Maret 2010Menyetujui:Dosen Pembimbing, Ketua Tim,

(Irwan Iftadi, ST.M.Eng) (Gustitia Putri Perdana)NIP.197004041996031002 NIM. I 0306003

Mengetahui:Pembantu/Wakil RektorBidang Kemahasiswaan

Universitas Sebelas Maret,

(Drs.Dwi Tiyanto, S.U )NIP. 19540414 198003 1 007

3

1. Judul Program

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI PENGELOLAAN DATAANTROPOMETRI SEBAGAI PENDUKUNG PENELITIAN DANPERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI

2. Latar Belakang MasalahAntropometri adalah suatu ilmu tentang pengukuran dimensi tubuh manusia

secara luas dan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses

perancangan produk maupun sistem kerja yang akan melibatkan interaksi

manusia. Dari pengertian tersebut jelas bahwa didalam antropometri terdapat data

yang berkaitan dengan kondisi fisik tubuh manusia misalnya tinggi badan, berat

badan, lingkar kepala, dan sebagainya (Wignjosoebroto,2000).

Antropometri semakin memegang peranan penting dalam penelitian dan

perancangan produk berbasis prinsip ergonomi, terutama dalam bidang kesehatan,

olahraga, industri, dan bahkan area teknologi informasi. Hal ini dikarenakan

semakin pentingnya aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas

kerja sebagai penunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Ferreira, 2003).

Data antropometri berbeda-beda karena beberapa faktor yang

mempengaruhi ukuran tubuh manusia (Wignjosoebroto, 2000) yaitu: umur, jenis

kelamin, suku bangsa, sosio ekonomi, dan posisi tubuh. Faktor pembeda tiap

Antropometri tubuh juga bisa disebabkan oleh cacat tubuh, jenis pekerjaan, dan

kondisi hamil pada wanita (Nurmianto,1999). Untuk merancang produk yang

ergonomis, penggunaan data antropomteri berdasarkan variabilitasnya harus

diperhatikan. Dengan memilih data antropometri yang tepat, maka seorang

peneliti atau perancang produk akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris

ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen

bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Dengan

demikian juga dapat dipastikan kalau sebagian besar (mayoritas) populasi dari

konsumen produk tersebut nantinya akan dapat menggunakan/mengoperasikan

produk secara efektif, efisien, dan nyaman; dan hanya sebagian kecil saja yang

tidak dapat menggunakan.

Dari berbagai temuan penelitian atau perancangan produk berbasis prinsip

ergonomi menandakan bahwa data antropometri sangat bermanfaat dan telah

banyak digunakan. Sebagai contoh di Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas

4

Maret terdapat lebih kurang 27% penelitian atau perancangan produk berbasis

ergonomi dari semua penelitian yang ada (data tugas akhir periode 2008-2009).

Akan tetapi setiap kali akan menggunakan data antropometri, peneliti/perancang

harus melakukan survey pengambilan data baru. Hal ini memperlambat proses

kerja dan menambah penggunaan waktu. Jika setelah survey ternyata data yang

diambil tidak mencukupi kebutuhan, maka harus melakukan pengambilan data

kembali hingga data sesuai dengan yang dibutuhkan. Permasalahan juga terjadi

jika data antropometri yang digunakan merupakan campuran dari beberapa

kategori variabilitas data, misalnya data antropometri usia dewasa bercampur

dengan data usia lanjut usia. Apabila hal ini terjadi maka akan berpengaruh pada

hasil rancangan atau penelitian yang dilakukan. Proses pengolahan data

antropometri yang meliputi uji statistik, juga menjadi salah satu pertimbangan

pada hasil penelitian atau perancangan produk yang dilakukan. Perhitungan yang

masih manual tentu tidak menjamin hasil penelitian yang benar-benar valid.

Masalah lain yang muncul adalah ketika penelitian selesai, data

antropometri tersebut seolah-olah sudah kadaluwarsa, sehingga seringkali tidak

dipakai untuk penelitian atau perancangan berikutnya. Atau data-data yang telah

diambil terkadang ada bagian atau bahkan semuanya hilang setelah selesai

digunakan, sehingga data menjadi tidak layak untuk penelitian yang baru.

Uraian diatas secara tidak langsung menyatakan bahwa data antropometri

belum didokumentasikan dengan baik. Selama ini dokumentasi data antropometri

hanya menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan kertas-kertas kerja yang rentan

terkena virus dan data hilang. Penambahan data antropometri yang terjadi hampir

setiap tahun menjadi pertimbangan diperlukannya suatu sistem yang lebih baik

untuk menyimpan/mendokumentasikan data antropometri tersebut, khususnya

data yang dibagi berdasarkan kategori variabilitasnya. Sistem yang dimaksud

adalah program aplikasi pengelolaan data antropometri. Jadi, jika akan melakukan

penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi, peneliti dapat dengan

mudah memanfaatkannya tanpa harus melakukan pengambilan data ulang. Karena

menurut Panero (1979) dalam penelitian atau perancangan produk berbasis

ergonomi yang bersifat umum, pengambilan datanya berdasarkan data populasi

yang ada di pasaran pada umumnya atau dengan kata lain bisa menggunakan data

5

yang sudah terdokumentasi. Berbeda jika penelitian atau perancangan produk

yang tujuannya untuk perseorangan atau sekelompok kecil orang saja, maka

dimungkinkan untuk mengembangkan data antropometri sendiri dengan cara

benar-benar melakukan pengukuran tubuh dari calon pemakai yang bersangkutan

(Panero,1979).

Software aplikasi data antropometri sudah pernah diciptakan pada 2005 oleh

World Health Organization (WHO) dan diberi nama ‘WHO Anthro’. Data

antropometri yang harus dimasukkan diantaranya berat badan menurut umur

(BB/U), panjang badan atau tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan

menurut tinggi badan (BB/TB), Basal Mass Index (BMI), lingkar kepala (HC atau

LIKA), dan lingkar lengan (MUAC atau LILA). Program aplikasi ini juga

menampilkan hasil perhitungan persentil data sebagai pendukung analisis

kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, serta status gizi anak.

Software lain yang menyediakan fasilitas pengelolaan data antropometri

adalah RAPIL dan WEAR. WEAR merupakan program aplikasi antropometri,

berbasis sumber daya web. Pengguna data antropometri dapat mengakses data

yang tersedia melalui portal pusat. Kelemahannya adalah harus selalu diakses

dalam kondisi online dan yang bisa mengakses aplikasi ini hanya orang-orang

tertentu yang diijinkan oleh pemilik aplikasi. Hal ini dikarenakan data-data yang

tersimpan didalam aplikasi ini sangat sensitif apabila terdapat perubahan data.

Software RAPIL juga sebagai software antropometri selain menyediakan

content biososial, rutinitas kehidupan sehari-hari, prestasi sekolah, dan

maturasi/kedewasaan pada anak. Namun pada software ini bagian basis data

antropometri hanya diisi data anak-anak untuk menganalisis status pertumbuhan

dan perkembangan anak-anak.

Berdasarkan keterangan mengenai software aplikasi antropometri yang

sudah ada, dapat dikatakan bahwa software-software tersebut belum bisa

digunakan sebagai software aplikasi pengelolaan data antropometri yang

mendukung penelitian dan perancangan produk berbasis prinsip ergonomi.

Sehingga perlu dirancang suatu software baru dengan menambahkan fitur-fitur

yang bisa mengakomodasi kebutuhan data antropometri secara umum dan juga

bisa mengolah uji statistik data sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam

6

perhitungan data antropometri. Dasar dari perancangan software aplikasi ini

adalah basis data, yang mana keuntungannya antara lain: reduksi duplikasi data

yang mencegah inkonsistensi data); kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses

atau pemanggilan data; kemudahan untuk mengorganisasi dan mengelola data

dalam jumlah besar; menyebabkan data menjadi self-documented dan self-

descriptive; mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak; meningkatkan

faktor keamanan data (Fathansyah,1999).

3. Rumusan MasalahDari latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat dirumuskan

permasalahannya yaitu bagaimana merancang program aplikasi pengelolaan data

antropometri sebagai pendukung penelitian dan perancangan produk berbasis

ergonomi?

4. Tujuan ProgramTujuan dari penelitian ini adalah merancang software aplikasi pengelolaan

data antropometri sebagai pendukung penelitian dan perancangan produk berbasis

ergonomi yang dapat menampung semua kategori variabilitas data antropometri,

dapat diperbaharui isi datanya setiap saat sesuai dengan kondisi data terbaru, serta

dapat melakukan uji statistik meliputi uji kenormalan, uji keseragaman, uji

kecukupan, dan persentil data.

5. Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dalam kegiatan rancang bangun ini adalah suatu

software aplikasi pengelolaan data antropometri sebagai pendukung pada

penelitian atau perancangan produk berbasis ergonomi

6. Kegunaan ProgramPerancangan software aplikasi pengelolaan data antropometri ini nantinya

berguna dalam membantu para peneliti atau perancang produk yang akan

melakukan penelitian atau perancangan produk berbasiskan prinsip ergonomi

yang mana:

1. Memudahkan peneliti/perancang produk dalam mengumpulkan dan

mengambil kembali data-data antropometri yang dibutuhkan pada saat

penelitian atau perancangan.

7

2. Software aplikasi mampu melakukan uji statistik dan dapat memilih data

antropometri berdasarkan kategori variabilitas sesuai keinginan

peneliti/perancang.

3. Software dapat digunakan untuk memperbarui data antropometri sesuai

keadaan terbaru dengan mudah.

7. Tinjauan Pustaka

A. Program Aplikasi

Program aplikasi adalah bagian dari perangkat lunak komputer yang memiliki

kemampuan secara langsung dan menyeluruh untuk suatu tugas dimana pengguna

aplikasi mengharapkan untuk melaksanakan. Perangkat lunak (Software) adalah

program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna

dengan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak juga bisa disebut sebagai

penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk

diteruskan atau diproses oleh perangkat keras. Perangkat lunak dibagi menjadi

tiga tingkatan yaitu program aplikasi misalnya microsoft office, tingkatan sistem

operasi misalnya windows, dan tingkatan bahasa misalnya Pascal

(www.wikipedia.com, 2010).

Dalam ilmu komputer, aplikasi adalah program komputer yang dirancang

sedemikian rupa untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan. Suatu aplikasi berbeda dengan sistem operasi yang menjalankan

komputer, utility yang melakukan pemeliharaan dan bahasa pemrograman yang

membuat komputer. Berdasarkan pada pekerjaan yang telah dirancang, suatu

aplikasi dapat memanipulasi teks, angka, grafik, maupun kombinasi dari elemen

tersebut. Beberapa aplikasi menawarkan kekuatan komputasi dengan

memfokuskan diri pada pekerjaan tunggal, seperti memproses kata, mengolah

grafik, ataupun memanipulasi angka, misalnya program Abiword, Blender 3D,

dan lain-lain. Beberapa aplikasi lainnya disebut aplikasi integrasi menawarkan

kekuatan yang memiliki beberapa aplikasi word prosesor, spreadsheet, ataupun

program data base. Contohnya adalah Microsoft office.

Program aplikasi dibagi menjadi beberapa kategori antara lain adalah

(www.wikipedia.com, 2010) :

8

1. Enterprise Software

Enterprise Software muncul berdasarkan kebutuhan organisasi akan

proses organisasi serta aliran data dalam skala yang luas.

2. Enterprise Infrastucture Software

Mendukung kemampuan pada sistem enterprise Software

3. Information worker Software

Information worker Software muncul didasarkan pada kebutuhan individu

untuk menciptakan dan mengatur informasi.

4. Content access Software

Content access Software digunakan untuk mengakses sebuah content

tanpa mengubahnya, tetapi adapula beberapa aplikasi yang menyediakan

fitur untuk mengubah content.

5. Simulation Software

Digunakan untuk mensimulasikan sistem fisik atau abstrak untuk

keperluan penelitian, pelatihan, maupun hiburan.

6. Media development Software

Muncul karena kebutuhan individu guna menghasilkan karya elektronik

untuk keperluan komersil.

7. Educational Software

Berhubungan dengan fungsi media dan hiburan, tetapi memiliki tujuan

khusus untuk pendidikan.

8. Product engineering Software

Digunakan untuk mengembangkan hardware dan produk software.

B. Basis Data

Sebuah basis data adalah suatu tempat penyimpanan file data

(Simarmata,2007).Tujuan utama basis data adalah agar pengguna dapat

memperoleh dan menemukan kembali data yang dicari dengan mudah dan cepat.

Secara lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah

tujuan sebagai berikut :

a. Kecepatan dan Kemudahan (speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data

9

atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan

kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah disbanding

menyimpan data secara manual.

b. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data

maka redundansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya

redundansi in tentu akan memperbesar ruang penyimpanan (baik memori

utama maupun di memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis

data efisiensi dan optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat

dilakukan karena dapat melakukan penekanan jumlah redundansi, baik

dengan menerapkan sejumlah pengkodean maupun dengan membuat

relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

c. Keakuratan (accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama

dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data

dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data

sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.

d. Ketersediaan (availability)

Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan

ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu

dibutuhkan. Karena itu harus dilakukan pemilahanan antara data utama,

dta transaksi, data histori dan data kadaluwarsa. Data yang sudah jarang

dipakai dapat diatur sebagai offlinebaik dengan cara penghapusan maupun

dengan cara memindahkan ke media offline lainnya.

e. Kelengkapan (completeness)

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin

berkembang maka tidak hanya menambahkan record-record data, tetapi

juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam

bentuk penambahan objek baru atau dengan penambahan field-field baru

pada setiap table.

f. Keamanan (Security)

Dengan menggunakan basis data dapat ditentukan siapa saja yang dapat

10

memakai basis data tersebut beserta objek-objek didalamnya dan

menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

g. Kebersamaan pemakaian (shareability)

Basis data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser

tetapi tetap menjaga terhadap munculnya inkonsistensi data (karena data

yang samadiubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan) atau kondisi

deadlock (karena banyak pemakai yang saling menunggu untuk

menggunakan data ).

C. Model Entity-Relationship

Model entity relationship merupakan suatu cara untuk mempersatukan

pandangan basis data jaringan dan relasional. Kegunaan model ini adalah:

- Mampu memetakan model relasional dengan baik dengan membangun

table relasional.

- Sederhana dan mudah dipahami hanya dengan sedikit palatihan.

- Bisa digunakan sebagai suatu rencana perancangan oleh pengembang basis

data untuk menerapkan suatu model data dalam perangkat lunak

manajemen basis data spesifik.

Dasar-dasar membuat pemodelan E-R antara lain harus memahami tentang :

a. Entitas. Adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan.

Entitas umumnya berupa konsep yang bisa dikenal, baik konkret maupun

abstrak, seperti orang, tempat, benda, atau peristiwa yang memiliki

keterkaitan dengan basis data.

b. Relasi. Suatu relasi menyajikan asosiasi antara dua entitas atau lebih.

c. Atribut. Menguraikan entitas dimana mereka dihubungkan. Kejadian dari

suatu atribut tertentu adalah suatu nilai (value). Domain suatu atribut

merupakan koleksi dari segala kemungkinan atas nilai-nilai atribut yang

dimiliki.

Notasi diagram relasi dikembangkan oleh Peter Chen 1976. Kemudian

Charles Bachman dan James Martin menambahkan beberapa perbaikan dalam

prinsip-prinsip ERD. Notasi dasar ERD ditabelkan sebagai berikut :

11

Tabel 1. Notasi Dasar ERD

Notasi Keterangan

Suatu entity merupakan suatu objek

atau konsep mengenai tempat yang

diinginkan untuk menyimpan

informasi.

Atribut adalah sifat-sifat atau

karakteristik dari suatu entitas.

Suatu key atribut adalah unik dan

memiliki karakteristik pembeda dari

entitas.

Relationship mengilustrasikan

bagaimana dua entitas berbagi

informasi di dalam struktur basis

data.

Sumber: Simarmata, 2007

D. Antropometri

1. Pengertian Antropometri

Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (2008) adalah

satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteritik fisik ukuran

tubuh manusia, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk

penanganan masalah desain.

Perancangan lingkungan kerja fisik manusia pada umumnya berbeda-beda

dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang

mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain yaitu (Nurmianto,2008) :

a. Jenis kelamin (sex)

Secara distribusi statisktik terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi

tubuh pria dan wanita. Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh

yang lebih besar disbanding wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk

kedua jenis kelamin selalu disajikan terpisah.

b. Umur (age)

Penggolongan atas beberapa kelompok umur yaitu: balita, anak-anak, remaja,

Entity

atribut

relationship

Keyatribut

12

dewasa, dan lanjut usia. Antropometri tubuh manusia akan cenderung

meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah mencapai usia dewasa,

tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara

lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (invertebral

discs).

c. Suku bangsa (etnic)

Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnic memiliki karakteristik fisik yang

berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat

pada umumnya berukuran yang lebih besar daripada dimensi tubuh suku

bangsa negara Timur.

d. Jenis Pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi

karyawannya. Misalnya pekerjaan buruh mengharuskan orang-orang yang

berpostur lebih besar dibanding pekerja kantoran. Sedangkan menurut

Wignjosoebroto (2003) dimensi tubuh manusia juga dipengaruhi oleh tingkat

sosio ekonomi. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi,

penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan

negara-negara berkembang.

e. Posisi tubuh (posture)

Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh

karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei

pengukuran. Berkaitan dengan posisi tubuh manusia dikenal dua cara

pengukuran, yaitu:

1. Antropometri Statis (Structural Body Dimensions)

Pengukuran manusia pada posisi diam atau yang dibakukan. Disebut juga

pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai

posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Pengukuran

antropometri statis menjadi penting karena pengukuran ini menjadi dasar

dalam perancangan produk dan lingkungan kerja yang digunakan.

2. Antropometri Dinamis (Functional Body Dimensions)

Yang dimaksud Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan

ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan

13

gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan

kegiatannya.

Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data Antropometri yang tepat

diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja, diperlukan

pengambilan ukuran dimensi anggota tubuh. Penjelasan mengenai pengukuran

dimensi antropometri tubuh yang diperlukan dalam perancangan dijelaskan pada

gambar berikut :

Gambar 3. Gambar dimensi struktur kepala

Sumber : Nurmianto, 2008

Keterangan gambar 3 diatas, yaitu:

1 = panjang kepala

2 = lebar kepala

3 = diameter maksimum dagu

4 = dagu ke puncak kepala

5 = telinga ke puncak kepala

6 = telinga ke belakang kepala

7 = antara dua telinga

8 = mata ke belakang kepala

9 = mata ke puncak kepala

10 = antara dua pupil mata

11 = hidung ke puncak kepala

12 = hidung ke belakang kepala

13 = mulut ke puncak kepala

14 = lebar mulut

14

Gambar 1. Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya

Sumber : Nurmianto, 2008

Keterangan gambar :

1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak

2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak

3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak

4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak

5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam

gambar tidak ditunjukkan)

6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk

7. Tinggi mata dalam posisi duduk

8. Tinggi bahu dalam posisi duduk

9. Tinggi siku dalam posisi duduk

10. Tebal atau lebar paha

11. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut

12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari ujung lutut

13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk

14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha

15. Lebar dari bahu

16. Lebar pinggul/pantat

17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung

15

18. Lebar perut

19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai ujung jari dalam posisi siku tegak

lurus

20. Kebar kepala

21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari dalam posisi

tegak

22. Lebar telapak tangan

23. Lebar tangan dalam posisi terbentang

24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak

25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak

26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan

2. Aplikasi Distribusi Normal dan Persentil dalam Penetapan Data

Antropometri

Pada penetapan data antropometri, pemakaian distribusi normal umum

diterapkan. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata

dan simpangan standarnya dari data yang ada. Berdasarkan nilai yang ada

tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang

yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut) bisa ditetapkan sesuai

tabel probabilitas distribusi normal. Jika diharapkan ukuran yang mampu

mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2,5th dan

97,5th percentile sebagai batas-batasnya.

Gambar 3. Distribusi normal yang mengakomodasi 95% dari populasi

Secara statistik sudah diperlihatkan bahwa data hasil pengukuran tubuh

16

manusia pada berbagai populasi akan terdistribusi dalam grafik sedemikian rupa

sehingga data-data yang bernilai kurang lebih sama akan terkumpul di bagian

tengah grafik.

Persentil menunjukkan jumlah bagian per-seratus orang dari suatu

populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Tujuan penelitian, dimana sebuah

populasi dibagi-bagi berdasarkan kategori-kategori dengan jumlah keseluruhan

100% dan diurutkan mulai dari populasi terkecil hingga terbesar berkaitan dengan

beberapa pengukuran tubuh tertentu. Sebagai contoh bila dikatakan persentil ke-

95 dari suatu pengukuran tinggi badan berarti bahwa hanya 5% data merupakan

data tinggi badan yang bernilai lebih besar dari suatu populasi dan 95% populasi

merupakan data tinggi badan yang bernilai sama atau lebih rendah pada populasi

tersebut.

Ada dua hal penting yang harus selalu diingat bila menggunakan persentil.

Pertama, suatu persentil Antropometri dari tiap individu hanya berlaku untuk satu

data dimensi tubuh saja. Kedua, tidak dapat dikatakan seseorang memiliki

persentil yang sama, ke-95, atau ke-90 atau ke-5, untuk keseluruhan dimensi.

Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam

perhitungan data Antropometri, ditunjukan dalam tabel 2.

Tabel 2. Macam Persentil dan Cara Perhitungan dalam Distribusi Normal

Persentil Perhitungan Persentil Perhitungan

Ke-1

Ke-2.5

Ke-5

Ke-10

Ke-50

x -2.325σx

x -1.960σx

x -1.645σx

x -1.280σx

x

Ke-90

Ke-95

Ke-97.5

Ke-99

x +1.280 σx

x +1.645σx

x +1.960σx

x +2.325σx

Sumber : Nurmianto, 2008

Keterangan tabel 2.2 di atas, yaitu:

x = mean data x = standar deviasi dari data x

3. Pengolahan Data Antropometri

Data antropometri hasil dari pengukuran dimensi tubuh manusia diolah

sesuai kebutuhan penelitian atau perancangan produk. Pengolahan data tersebut

17

dilakukan secara analisis statistik antara lain uji kenormalan data, uji

keseragaman, uji kecukupan data, selanjutnya akan dihitung percentile untuk

masing-masing dimensi tubuh, dimana hal ini sangat diperlukan pada tahap

perancangan (Wignjosoebroto, 2010). Adapun keterangannya, sebagai berikut:

a. Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada

dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali

atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. (Wignjosoebroto,

2010). Rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu:

n

xn

ii

x

1

…………………………………………………........ persamaan 2.1

1

)( 2

n

xxSD ……………………………………..............persamaan 2.2

SDxBKA 2

…………………………………….................. persamaan 2.3

SDxBKB 2

…………………………………………............persamaan 2.4

dengan;

SD = standar deviasi

xi = data ke-i

x = mean data

n = jumlah data

BKA = batas kendali atas

BKB = batas kendali bawah

b. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik

parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik,

asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi

secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah data memusat pada

18

nilai rata-rata dan median.

Penerapan data anthropometri akan dapat digunakan jika tersedia nilai

mean (rata-rata) dan SD (Standard Deviasi) dari suatu distribusi normal (Husein,

2009). Berdasarkan nilai tersebut, maka persentil (nilai yang menunjukkan

persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai

tersebut) bisa ditetapkan sesuai tabel probabilitas distribusi normal. Jika

diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada,

maka diambil rentang 2,5th dan 97,5th percentile sebagai batas-batasnya

(Wignjosoebroto,2003). Untuk menguji kenormalan data digunakan rumus

sebagai berikut:x

xxcX i

22

)( bila ,2 dfcX maka data dikatakan

normal.

Uji normalitas bisa pula menggunakan uji Geary dengan prosedur sebagai

berikut:

n

xx

n

xx

ui

n

ii

1

2

2

……………………….......………..persamaan 2.5

2661.0

1 nuz

………………………......………………………..persamaan 2.6

Data dikatakan berdistribusi normal jika dengan α = 0,05.

Sedangkan jika data tidak normal maka data diasumsikan normal.

c. Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data

terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0.05 yang menunjukkan

penyimpangan maksimum hasil program. Selain itu juga ditentukan tingkat

kepercayaan 95% dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur

akan ketelitian data Antropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran

diperbolehkan menyimpang sebesar 5% dari rata-rata sebenarnya (Barnes, 1980).

Rumus uji kecukupan data, yaitu:

19

222/

'

i

ii

X

XXNskN ……………………………...persamaan 2.7

Dengan ;

k = tingkat kepercayaan

s = derajat ketelitian

xi = data ke-i

N = jumlah data pengamatan.

N’ = jumlah data teoritis

Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’<N, dengan

kata lain jumlah data secara teotitis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan

(Wignjosoebroto, 2000).

d. Perhitungan Persentil 5 dan 95

Pada penentuan dimensi rancangan fasilitas kerja pengecapan dibutuhkan

beberapa persamaan berdasarkan pendekatan Antropometri. Perhitungan nilai

persentil 5 dan persentil 95 dari setiap jenis data yang diperoleh, dilanjutkan

dengan perhitungan untuk penentuan ukuran rancangan dan pembuatan rancangan

berdasarkan ukuran hasil rancangan.

E. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya mengenai perancangan basis data antropometri

telah dilakukan oleh beberapa tokoh di luar negeri. R. Mollarda, et.al dari

Universitas Descartes Paris merancang basis data tentang ergonomi dalam

penelitian yang berjudul “Database contents, structure, and ontology for WEAR”.

The World Engineering and Antropometric Resource (WEAR) merupakan

aplikasi antropometri yang berbasis sumber daya web. Pengguna data

antropometri dapat mengakses data yang tersedia melalui portal pusat. WEAR ini

diramalkan bisa digunakan banyak orang di berbagai belahan dunia, sehingga

syarat utama dalam pembuatannya adalah mengumpulkan data-data berupa : File

data terorganisasi dari data mentah 1-D dan 3-D, metode analisis bentuk, file data

biomekanik, file data bibliografis dan sintesis file ergonomi, metode dan/atau alat

20

untuk uji kecukupan, contoh-contoh hasil desain, alat bantuan online.

Digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4. Komponen basis data yang akan disimpan

Penelitian lainnya dilakukan oleh Carlos Ferreira, et.al dari Universidade

Técnica de Lisboa, Portugal yang mengembangkan RAPIL-Antropometric

Software and Database pada tahun 2004. Mereka mengatakan bahwa

antropometri merupakan spesialisasi ilmu pengetahuan baru yang menyediakan

aplikasi universal paling sederhana, tidak mahal, dan memberi kemudahan untuk

menaksir ukuran, bentuk, proporsi, komposisi dan tingkat kedewasaan dari

manusia. Antropometri membantu mengetahui kesehatan, pertumbuhan, level

gerakan tubuh dan status gizi.

Pengukuran antropometri dapat digunakan pada kelompok besar populasi

seperti wanita hamil dan menyusui, janin dan bayi yang baru lahir, anak-anak,

remaja, dewasa yang overweight maupun kurus, atlet, dewasa diatas 60 tahun dan

lain sebagainya (Ferreira, et.al, 2004).

Dunia industri dan kesehatan sangat erat kaitannya dengan data

antropometri. Masih sedikit basis data antropometri yang mengakumulasi tentang

data kecacatan dan lansia (Brown,1995). Sehingga ia membangun basis data bagi

orang-orang lansia dan orang cacat untuk mendesain berbagai produk yang sesuai

dengan keadaan mereka. Fungsi alat ini adalah aplikasi Software yang

menyediakan tempat penyimpanan dan percobaan dari sejumlah besar data secara

efisien dan dengan waktu yang singkat.

21

Basis data dalam software RAPIL menyimpan banyak sekali variasi

informasi dan diorganisasikan kedalam tabel-tabel yang saling berhubungan

dimana data disimpan dalam tipe biososial, rutinitas kehidupan sehari-hari, data

antropometri, prestasi sekolah, dan maturasi/kedewasaan anak. Pada penelitian ini

data antropomteri hanya digunakan untuk menaksir status pertumbuhan anak-

anak. Hal terpenting ditunjukkan dengan adanya referensi standar pertumbuhan

untuk membandingkan hasil yang diperoleh secar nyata dengan data yang

disimpan di program.

Software antropometri lainnya adalah buatan WHO. Software ini dibuat

sebagai aplikasi global dari Standar Pertumbuhan Anak WHO untuk memonitor

pertumbuhan dan perkembangan motorik pada individu dan populasi anak usia 0-

60 bulan. Fitur software ini adalah pengukuran tiap individu anak meliputi berat

badan, tinggi badan, diameter lingkar kepala, skinfold, serta perhitungan persentil.

Output dari Software aplikasi ini adalah informasi tentang perkembangan motorik

anak dan keadaan nutrisi populasi anak yang ada dibandingkan dengan keadaan

nutrisi standar dari WHO yang digambarkan dengan kurva normal. Karena

fungsinya hanya sebagai evaluator perkembangan motorik dan keadaan gizi anak,

software antropometri dari WHO ini tidak bisa digunakan sebagai acuan untuk

menyimpan data antropometri dari kelompok individu umum.

Gambar 5. Software aplikasi antropometri dari WHO

22

Gambar 6. Fitur “Antropometric Calculator” dalam Software aplikasi

antropometri dari WHO

Gambar 2.7 Fitur “Nutricional Survey” dalam software aplikasi

antropometri dari WHO

8. Metodologi Rancang Bangun Teknologi

Metode pelaksanaan ini digunakan dalam program ini merupakan dasar

penentu agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Tahapan program dipaparkan pada Gambar 5. sebagai

berikut :

23

Gambar 6. Metodologi Pelaksanaan Program

Keterangan dari diagram aliran diatas yaitu :

a. Studi Lapangan

Tahap awal dari program ini yaitu studi lapangan. Tahap ini dilakukan untuk

mengamati keadaan kumpulan data antropometri dan penggunaannya serta

mengumpulkan data tersebut. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium

Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri UNS, dan

beberapa data antropometri di universitas lain, seperti ITB dan UGM.

b. Perumusan Masalah

Permasalahan dirumuskan dari hasil studi lapangan yang telah dilakukan.

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu merancang program

aplikasi pengelolaan data antropometri yang berguna untuk menyimpan semua

24

kategori data antropometri sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal saat

dibutuhkan untuk suatu kegiatan penelitian atau perancangan produk berbasis

prinsip ergonomi.

c. Tujuan Program

Tahap selanjutnya adalah menentukan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini

adalah program aplikasi pengelolaan data antropometri untuk keperluan

penelitian atau perancangan produk yang berbasis prinsip ergonomi. Software

ini diharapkan dapat mendeteksi uji statistik data yang meliputi uji

kenormalan, uji keseragaman, uji kecukupan, uji persentil data dan dapat

menampung semua kategori data antropometri serta dapat diperbaharui setiap

saat sesuai dengan kondisi data terbaru tanpa terjadi duplikasi.

d. Studi Pustaka

Pada tahap studi pustaka dikumpulkan berbagai referensi dan teori-teori yang

berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam tahap-tahap

program selanjutnya.

e. Identifikasi Kebutuhan Informasi Antropometri

Identifikasi kebutuhan informasi antropometri dilakukan untuk mengetahui

pemanfaatan data antropometri dalam berbagai keperluan, sejauh mana

data antropometri digunakan, dan siapa saja yang memanfaatkan data

antropometri. Tools analisis sistem yang digunakan adalah Flowchart.

f. Perancangan Database

Struktur informasi data antropometri terkait dengan teknologi adalah basis

data sebagai fondasinya, dan aplikasi informasi data antropometri sebagai

komponen utamanya. Sehingga pada tahap ini akan dirancang database yang

nantinya digunakan untuk penyimpanan data antropometri.

Adapun tahap-tahap dalam perancangan database ini yaitu :

1. Pembentukan kamus data (data dictionary)

Pada langkah ini kamus data diambil dari analisis identifikasi kebutuhan

data antropometri yang telah dibuat sebelumnya.

2. Penentuan Entitas, Atribut, dan Relationship. Ketiga hal ini merupakan

dasar perancangan database. Kemudian dari ketiga hal tersebut dibuat ER-

Diagramnya.

25

3. Normalisasi tabel

Normalisasi merupakan penguraian struktur tabel yang kompleks menjadi

bentuk normal, berdasarkan aturan ketergantungan data (Data

Dependency).

4. Menentukan relasi antar tabel

Relasi antar tabel digambarkan untuk mengetahui hubungan antara tabel-

tabel yang akan dipakai dalam program komputer.

g. Perancangan Query dan User Interface

Query adalah alat pemroses data, atau suatu alat yang digunakan untuk

mengelompokkan, mengolah, dan mengelola data dalam tatanan tertentu,

sehingga data dapat menjadi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan

perancangan bentuk interface program yang dibuat, dengan tujuan supaya

pemakai mudah mengerti (user friendly). Dasar pembuatan interface adalah

Form, yaitu tempat dimana end-user menginput data.

h. Pembuatan Software Aplikasi

Pembuatan Software aplikasi merupakan penulisan kode program sesuai

dengan User Interface dan sistem yang telah dirancang agar basis data

antropometri dapat di akses oleh berbagai kalangan.

i. Pembuatan Laporan Akhir

Tahap terakhir dari program ini adalah pembuatan laporan akhir sebagai

bentuk pertanggung jawaban akan program yang telah selesai dikerjakan.

9. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan program ini direncanakan sebagai berikut :

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Program

NO KEGIATANBULAN KE

1 2 3 4 51 Survey dan identifikasi masalah2 Identifikasi kebutuhan data antropometri3 Perancangan Basis data4 Perancangan Query dan User Interface5 Pembuatan Program Aplikasi6 Finishing7 Penyusunan laporan

26

10. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

1. Nama Lengkap : Gustitia Putri Perdana

2. NIM/NRM : I 0306003

3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Industri

4. Perguruan Tinggi : Universitas SebelasMaret Surakarta

5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu

b. Anggota Pelaksana 1

1. Nama Lengkap : Akbar Darmawan

2. NIM/NRM : I 0406011

3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin

4. Perguruan Tinggi : Universitas SebelasMaret Surakarta

5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu

c. Anggota Pelaksana 2

1. Nama Lengkap : Agung Dwi Prasetyo

2. NIM/NRM : I 0307025

3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Industri

4. Perguruan Tinggi : Universitas SebelasMaret Surakarta

5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu

11. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Irwan Iftadi, ST, M.Eng

b. Golongan Pangkat dan NIP : 19700404 199603 1 002

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Jabatan Struktural : Staf Dosen

e. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri

f. Pergurunan Tinggi : Universitas Sebelas Maret

g. Bidang Keahlian : Kesehatan Kerja dan Ergonomi

h. Waktu untuk Kegiatan : 12 (jam/minggu)

12. Biaya Kegiatan

Berikut adalah rincian pembuatan rancang bangun teknologi mengacu

pada aktivitas pembuatan rancang bangun teknologi dengan rekapitulasi biaya: 1)

27

bahan habis pakai, 2) peralatan penunjang, 3) perjalanan, 4) dokumentasi, 5) Lain-

lain.

Tabel 4. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Program

No Komponen Biaya Harga Per Unit Jumlah Satuan Biaya1 Bahan Habis Pakai

Kertas HVS 30.000Rp 2 Rim 60.000RpTinta printer hitam 35.000Rp 1 Box 35.000RpTinta printer warna 35.000Rp 3 Box 105.000RpPembelian CD 3.500Rp 4 Buah 14.000Rp

2 Peralatan PenunjangJasa Tutor Programmer 1.200.000Rp 1 bulan, 3 orang 1.200.000RpPembuatan program aplikasi 800.000Rp 1 unit 800.000RpPembuatan Poster 300.000Rp 1 unit 300.000Rp

3 PerjalananTransportasi 400.000Rp 3 orang 1.200.000RpSurvey dan pengumpulan data 400.000Rp 400.000Rp

4 Lain – lainBiaya Pembuatan Proposal 25.000Rp 5 Unit 125.000RpBiaya Pembuatan Laporan 25.000Rp 5 Unit 125.000RpMaintenance printer 186.000Rp 1 Unit 186.000RpWorkshop dan sosialisasi 450.000Rp 450.000Rp

5.000.000RpTotal

13. Lampiran

a. Daftar Pustaka

Barnes, R.M. 1980.Motion Time and Time Study Design and Measurement of

Work 7th ed. New York : John Wiley

Fathansyah. 2009. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Penerbit

Informatika

Ferreira,C., Vieira, F., Fragoso, I., Barrigas,C., Oliveira,C., Silva,L. 2004.

Rapil Anthropometric Software And Database. Universidade Técnica

de Lisboa, Cruz Quebrada, Portugal. Tersedia di home. fmh. utl. pt/

~cferreira/pdf/ItaliaRapil.pdf. Diakses pada 29 Desember 2009

Joyce, S. 2008. Human Factor and Anthropometric Database

(HFAD).Tersedia di www.osd.rutgers.edu/gs/08papers/Paper08-

HFAD. Diakses pada 29 Desember 2009

Kristanto,A. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Yogyakarta: GAYA MEDIA

28

Mollard,R.,Ressler,S.,Robbinete,K. 2006. Database contents, structure, and

ontology for WEAR. Paris Descartes Universit. Tersedia di

ovrt.nist.gov/people/sressler/art0895. Diakses pada 29 Desember

2009

Nurmianto, E. 2008 Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT.

Guna Widya

Panero, J dan Zelnik, M. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta:

Penerbit Erlangga

Simarmata, J. 2007. Perancangan Basis Data.. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Sutalaksana, I.Z. 2006. Teknik Tata Cara Kerja. Laboratorium Tata Cara

Kerja dan Ergonomi. Bandung: Dept. Teknik Industri-ITB

Wignjosoebroto, S.1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis

untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta: Penerbit Guna

Widya

Wignjosoebroto, S. 2000. Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi

Tubuh (Antropometri) Dan Perancangan Stasiun Kerja. Tersedia di

http://www.its.ac.id/personal/files/pub/2830-m_sritomo-iePrinsip

Anthropometry.pdf. Diakses pada 10 Maret 2010

b. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program

Biodata Ketua Peneliti

Nama Lengkap : Gustitia Putri Perdana

NIM : I 0306003

Jurusan : Teknik Industri

Fakultas / Universitas : Teknik / Universitas Sebelas Maret

TTL : Purworejo, 19 Januari 1988

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Alamat Rumah : Sumberhadi Rt 03/03 Bagung Prembun Kebumen

Pendidikan : SDN Bagung 1 1994 – 2000

SLTP 2 Purworejo 2000 – 2003

SMUN 1 Purworejo 2003 - 2006

29

Pengalaman :

Asisten Lab. Komputasi dan Simulasi Jurusan Teknik Industri UNS

(2006-2007)

Menteri Dalam Negeri BEM Fakultas Teknik UNS (2007-2008)

Asisten Lab.Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi Jurusan

Teknik Industri UNS (2006-2007)

Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Jawa Tengah

(2009)

Surakarta, 29 Maret 2010

Gustitia Putri Perdana

Biodata Anggota Peneliti I

Nama : Akbar Darmawan

Tempat / Tgl Lahir : Jakarta 17 Juni 1988

NIM : I 0406011

Fak / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin

Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl Cipinang Pulo Maja No13 RT002 RW011,

JAK-TIM

Pendidikan :TK Islam Bhakti III (1992-1994)

SDN 01 PG CIBESUT (1994-2000)

SLTP 255 Jakarta (2000-2003)

SMUN 54 Jakarta (2003-2006)

Pengalaman :

Staf POSDM BEM FT UNS (2006-2007)

Sekjen BEM FT UNS (2006-2007)

PIC KONTEKNAS RISTEK (2008)

Ka. Dirjen KASTRAD BEM FT UNS (2007-2008)

Ka.Dirjen Ristek KMTM Teknik Mesin UNS (2009-sekarang)

30

Asisten Divisi Operasional Perpustakaan Jurusan Teknik Mesin UNS

(2009-sekarang)

Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Jawa Tengah

(2009)

Surakarta, 29 Maret 2010

Akbar Darmawan

Biodata Anggota Peneliti II

Nama : Agung Dwi Prasetyo

Tempat/Tgl lahir : Cilacap, 09 November 1988

NIM : I 0307025

Fak / Program Studi : Teknik / Teknik Industri

Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kalimantan 52, RT 01/RW VII, Gunung

Simping, Cilacap, 53224

Pendidikan : SDN Gunung Simping 01

SLTPN 1 Cilacap

SMA N 1 Cilacap

Pengalaman :

Staff bidang HRD HMTI periode 2009

Staff bidang Humas HMTI periode 2010

Asisten Laboratorium Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi

Surakarta, 29 Maret 2010

Agung Dwi Prasetyo

31

c. Gambar desain teknologi yang akan diterapkan atau dikembangkan

Gambar 7. Rancangan Menu Utama Software Aplikasi Antropomteri

Gambar 8. Rancangan Submenu “Input Data Personal”Pada software antropometri

32

Gambar 9. Rancangan Submenu “Input Data Antropometri”Pada software antropometri

Gambar 10. Rancangan Submenu “Kategori data dan uji statistik”Pada software antropometri