perancangan sistem informasi akuntansi persediaan … · komputerisasi akuntansi, politeknik piksi...

17
1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG KOSMETIK MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO 2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2013 DI PT. MEDINA GLOBAL CARE BANDUNG Ahmad Rustiyandi Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Piksi Ganesha Bandung [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan barang dagang kosmetik dan perancangan database berbasis Visual Studio dan Microsoft Access yang ada di PT. Medina Global Care Bandung.Metode yang digunakan yaitu metode Deskriptif dan Waterfall pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada beberapa responden dalam pengembangan sistem, Penulis menggunakan aplikasi Visual Studio dan pengolahan database pada Microsoft Access yang nantinya akan membantu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan diharapkan bisa membantu memecahkan masalah yang ada di PT. Medina Global Care Bandung dengan mengembangkan aplikasinya.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan persediaan barang dagang kosmetik pada PT. Medina Global Care Bandung saat ini masih manual atau belum terkomputerisasi dengan baik sehingga menghambat terjadinya transaksi perusahaan. Sistem ini dibuat untuk lebih mengoptimalkan sistem pengelolaan persediaan dari menyimpan data dalam suatu basis data dan memberikan informasi inventory dengan cepat dan tepat. Tampilan antar muka dan menu dalam sistem informasi yang dibangun ini akan memudahkan petugas dalam mengelola persediaan.Dengan dibangunnya sistem ini, diharapkan PT. Medina Gobal Care bandung dapat membantu dalam hal pengembangan sistem berikut dengan sumber daya manusianya. Kata kunci: Sistem Informasi, Persediaan barang dagang, Kosmetik, Microsoft Visual Studio, Microsoft Access Abstrack This study aims to determine the management of cosmetics merchandise inventory and database design based on Visual Studio and Microsoft Access in PT. Medina Global Care Bandung. The method used is descriptive method and Waterfall data collection is done by conducting interviews with several respondents in the development of the system, the author uses the Visual Studio application and database processing in Microsoft Access which will help to get the desired results and is expected to help solve problems in PT. Medina Global Care Bandung by developing its application. The results showed that the management of cosmetics merchandise inventory at PT. Medina Global Care Bandung is currently still manual or not computerized properly, thus preventing corporate transactions. This system was made to further optimize the inventory management system from storing data in a database and providing inventory information quickly and precisely. Display interfaces and menus in the information system that was built this will facilitate officers in managing inventory.With the construction of this system, it is hoped that PT. Medina Gobal Care bandung can help in developing the following system with its human resources. Keywords: Information Systems, Merchandise Inventory, Cosmetics, Microsoft Visual Studio, Microsoft Access PENDAHULUAN Teknologi informasi merupakan satu penunjang dalam kegiatan pengolahan data pada berbagai aktivitas disetiap perusahaan karena dengan teknologi informasi data dyang diolah seharusnya menjadi sebuah informasi

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

    DAGANG KOSMETIK MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL STUDIO

    2010 DAN MICROSOFT ACCESS 2013 DI PT. MEDINA GLOBAL

    CARE BANDUNG

    Ahmad Rustiyandi Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Piksi Ganesha Bandung

    [email protected]

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan barang dagang kosmetik dan

    perancangan database berbasis Visual Studio dan Microsoft Access yang ada di PT. Medina Global Care

    Bandung.Metode yang digunakan yaitu metode Deskriptif dan Waterfall pengumpulan data dilakukan

    dengan melakukan wawancara kepada beberapa responden dalam pengembangan sistem, Penulis

    menggunakan aplikasi Visual Studio dan pengolahan database pada Microsoft Access yang nantinya

    akan membantu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan diharapkan bisa membantu memecahkan

    masalah yang ada di PT. Medina Global Care Bandung dengan mengembangkan aplikasinya.Hasil

    penelitian menunjukan bahwa pengelolaan persediaan barang dagang kosmetik pada PT. Medina Global

    Care Bandung saat ini masih manual atau belum terkomputerisasi dengan baik sehingga menghambat

    terjadinya transaksi perusahaan. Sistem ini dibuat untuk lebih mengoptimalkan sistem pengelolaan

    persediaan dari menyimpan data dalam suatu basis data dan memberikan informasi inventory dengan

    cepat dan tepat. Tampilan antar muka dan menu dalam sistem informasi yang dibangun ini akan

    memudahkan petugas dalam mengelola persediaan.Dengan dibangunnya sistem ini, diharapkan PT.

    Medina Gobal Care bandung dapat membantu dalam hal pengembangan sistem berikut dengan sumber

    daya manusianya.

    Kata kunci: Sistem Informasi, Persediaan barang dagang, Kosmetik, Microsoft Visual Studio, Microsoft

    Access

    Abstrack

    This study aims to determine the management of cosmetics merchandise inventory and database design

    based on Visual Studio and Microsoft Access in PT. Medina Global Care Bandung. The method used is

    descriptive method and Waterfall data collection is done by conducting interviews with several

    respondents in the development of the system, the author uses the Visual Studio application and database

    processing in Microsoft Access which will help to get the desired results and is expected to help solve

    problems in PT. Medina Global Care Bandung by developing its application. The results showed that

    the management of cosmetics merchandise inventory at PT. Medina Global Care Bandung is currently

    still manual or not computerized properly, thus preventing corporate transactions. This system was

    made to further optimize the inventory management system from storing data in a database and

    providing inventory information quickly and precisely. Display interfaces and menus in the information

    system that was built this will facilitate officers in managing inventory.With the construction of this

    system, it is hoped that PT. Medina Gobal Care bandung can help in developing the following system

    with its human resources.

    Keywords: Information Systems, Merchandise Inventory, Cosmetics, Microsoft Visual Studio, Microsoft

    Access

    PENDAHULUAN

    Teknologi informasi merupakan satu

    penunjang dalam kegiatan pengolahan data

    pada berbagai aktivitas disetiap perusahaan

    karena dengan teknologi informasi data dyang

    diolah seharusnya menjadi sebuah informasi

    mailto:[email protected]

  • 2

    yang akurat, cepat dan mudah dimengerti oleh

    penerima atau pengguna.

    Dalam dunia bisnis kebutuhan akan komputer

    nampaknya tidak dapat dihindari lagi dan

    dalam bidang apa saja dimana sistem

    informasi dan pengolahan data yang cepat dan

    efisien harus segera diwujudkan dalam setiap

    pekerjaan yang kita lakukan. Hal ini tentunya

    untuk meningkatkan pelayanan terhadap

    pelanggan.

    Sebagaimana penulis ketahui bahwa

    diperusahaan dimana penulis melakukan

    penelitian ditemukan adanya transaksi gudang

    seperti transaksi penjualan, pembelian barang

    masuk, barang keluar, dan lain-lain yang

    masih manual atau masih menggunakan

    aplikasi komputer yang sederhana seperti

    Microsoft excel.

    Transaksi-transaksi tersebut berpengaruh

    terhadap salah satu aktiva dalam laporan

    keuangan yaitu aaktiva persediaan yang

    nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam

    kebijakan perusahaan.

    Iklim ekonomi yang kompetitif saat ini, maka

    pengelolaan sistem akuntansi persediaan telah

    menjadi alat perbaikan laba yang sangat efektif

    jika SDM dan prasarana yang dimiliki

    perusahaan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

    Sistem persediaan yang lebih baik dapat

    meningkatkan laba atau profitabilitas,

    sementara sistem yang kurang baik dapat

    mengikis laba dan menjadikan bisnis kurang

    kompetitif dikarenakan pengelolaan sistem

    akuntansi persediaan barang dagang tidak

    sesuai dengan kebutuhan perusahaan, yang

    artinya perlu adanya perbaikan dalam

    pengelolaan persediaan tersebut sehingga

    proses pengelolaan berjalan dengan baik dan

    efisien. Mengingat begitu pentingnya sistem

    informasi akuntansi persediaan bagi

    kelangsungan perusahaan dan menjaga

    kestabilan perolehan laba perusahaan.

    PT. Medina Global Care Bandung

    adalah perusahaan yeng bergerak dibidang

    Estetika yang menjual produk-produk

    perawatan kulit wajah dan badan. Dari hasil

    analisa dan evaluasi sistem yang sedang

    berjalan, maka penulis menemukan

    permasalahan yaitu pada Bagian Gudang yang

    masih menggunakan sistem yang sederhana

    khususnya dibagian persediaan. Sehingga

    banyak kekurangan dalam proses yang

    berhubungan dengan Bagian Gudang juga

    dokumen-dokumen yang digunakan oleh

    bagian gudang belum terasipkan dengan baik

    dan sistematis, akibatnya pelaporan persediaan

    barang di gudang mengalami kesulitan dan

    keterlamabatan.

    Maka disini penulis bermaksud untuk

    merancang sistem pengelolaan informasi

    akuntansi persediaan barang dagang yang akan

    diterapkan PT. Medina Gobal Care Bandung.

    Oleh karena itu penulis mengambil judul

    “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

    AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG

    DAGANG KOSMETIK

    MENGGUNAKAN MICROSOFT

    VISUAL STUDIO 2010 DAN

    MICROSOFT ACCESS 2013 DI PT.

    MEDINA GLOBAL CARE BANDUNG”

    A. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang

    diuraikan di atas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah bagaimana

    pengelolaan Sistem Informasi Akuntasi

    Persediaan Barang Dagang Kosmetik Di

    PT. Medina Gobal Care Bandung.

    B. Pertanyaan Penelitian Adapun pertanyaan penelitian dalam

    skripsi ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengelolaan SIA persediaan barang dagang kosmetik

    di PT. Medina Global Care Bandung?

    2. Bagaimana proses SIA persediaan barang dagang kosmetik di PT.

    Medina Global Care Bandung ?

    3. Apa hambatan SIA dalam pengelolaan persediaan barang

    dagang kosmetik di PT. Medina

    Gobal Care Bandung?

    4. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Medina Global Care Bandung terkait

    masalah yang ada?

    C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengelolaan SIA persediaan barang dagang kosmetik

    di PT. Medina Global Care Bandung.

    Seperti pecatatan yang dilakukan,

    dokumen-dokumen yang dibutuhkan,

    prosedur-prosedur yang di terapkan

  • 3

    diperusahaan, fungsi dari setiap divisi

    dan adanya pengawasan dan

    pengontrolan dari pihak manajemen

    terhadap aktivitas operasional dalam

    perusahaan.

    2. Untuk membuat sistem pengelolaan persediaan barang dagang yang di

    dalamnya terdapat proses yang

    berkaitan dengan persediaan seperti

    jual-beli, rolling in, rolling out, dan

    lainya yang akan menghasilkan

    output data rekapan semua transaksi

    yang terjadi terhadap persediaan di

    perusahaan PT. Medina Global Care

    Bandung.

    3. Untuk mengetahui masalah hambatan yang sering terjadi seperti tidak

    adanya perencanaan dan proyeksi

    atas pengendalian persediaan, proses

    transaksi yang dilakukan belum

    sesuai SOP, kualitas SDM yang

    rendah, tidak adanya sistem

    pengendalian, dan tidak

    menggunakan aplikasi yang berbasis

    software dan web.

    4. Untuk mengetahui sikap manajeman jika mendapatkan masalah yang ada

    dalam operasional perusahaan yang

    sering terjadi beberapa kesalahan

    yang bersifat fatal atau menimbulkan

    kerugiaan bagi perusahaan maka PT.

    Medina Global Care Bandung ingin

    membuat sebuah sistem informasi

    akutansi dalam upaya penyelesaian

    masalah dalam opersaional

    perusahaan khusunya persediaan.

    Berdasarkan penelitian yang di

    lakukan di harakan dapat memberikan manfaat

    dan kegunaan sebagai berikut:

    1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di dunia

    pendidikan yang terus berkembang sesuai

    tuntutan departemen pendidikan dan

    sesuai kebutuhan perusahaan.

    2. Memberikan sumbanagn ilmiah dalam ilmu pendidikan tentang akuntansi

    persediaan, yaitu membuat sistem

    informasi akuntansi persediaan barang

    dagang dalam peningkatan pencatatan

    persediaan bagi perusahaan.

    3. Sebagai pijakan dan referensi pada peneliti-peneliti selanjutnya yang

    berhubungan dengan persediaan barang

    dagang, serta menjadibahan kajian lebih

    lanjut bagi para para peneliti.

    D. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian yang di lakukan,

    di harapkan dapat memberikan manfaat

    dan kegunaan sebagai berikut:

    1. Bagi mahasiswa Dapat menambah wawasan dan

    pengetahuan khususnya dalam

    bidang akuntansi persediaan, baik

    untuk penulis maupun untuk pihak

    pihak lain

    2. Bagi perusahaans Hasil penelitian dapat di gunakan

    sebagai bahan pertimbangan bagi

    perusahaan dalam mengabil

    keputusan yang berkaitan dengan PT.

    Medina Global Care Bandung.

    3. Bagi institusi Dari hasil penelitian ini di harapkan

    dapat berguna bagi institusi lain

    sebagai bahan pustaka khususnya

    bagi perpustakaan untuk menambah

    dan melengkapi koleksi bacaan di

    institusi tersebut.

    4. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini di harapkan juga

    berguna bagi jurusan pendidikan

    Komputerisasi Akuntansi sebagai

    acuan bagi peneliti lain yang

    berkepentingan dalam permasalahan

    yang sama.

    LANDASAN TEORI

    A. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah kumpulan atau himpunan

    dari unsur atau variable yang saling

    terkait, saling berinteraksi dan saling

    tergantung satu sama lain untuk mencapai

    tujuan (Tohari, 2014: 2).

    Berdasarkan uraian diatas dapat

    disimpulkan bahwa sistem merupakan

    bagian yang saling berhubungan secara

    erat antara satu dengan yang lainya.

    Sistem tersebut saling mempengaruhi

    untuk mencapai suatu tujuan yang sama

  • 4

    1. Pengertian Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa latin

    sistema dan bahasa yunani sutema

    yang artinya adalah sekumpulan

    elemen yang saling tekait atau

    terpadu dan saling mempengaruhi

    dalam melakukan kegiatan bersama

    yang dimaksudkan untuk mencapai

    suatu tujuan.

    2. Elemen Sistem Menurut McLeod yang dikutip oleh

    tidak semua sisitem memiliki

    kombinasi elemen-elemen yang

    sama, tetapi susunan dasarnya sama.

    B. Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi

    bentuk yang lebih berguna dan lebih

    berarti bagi yang menerimanya,

    sedangkan data merupakan sumber

    informasi yang menggambarkan suatu

    kejadian yang nyata (Agus Mulyanto,

    2009: 12).

    1. Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi

    tergantung dari 3 hal, yaitu informasi

    harus akurat (accurate), tepat waktu

    (timeliness), dan relevan (relevance)

    (Tata Sutabri, 2012:33-34).

    2. Karakteristik Informasi tingkatan manajemen dengan

    berbeda, dibutuhkan informasi

    dengan karakteristik yang berbeda

    pula (Yakub, 2012:13)

    C. Konsep Dasar Sistem Informasi Pada hakekatnya sistem informasi adalah

    seperangkat manusia, data dan prosedur

    yang bekerja sama secara koordinatif.

    Tekanannya terletak pada konsep sistem

    yang memperlihatkan bahwa berbagai

    komponen yang terlihat di dalamnya

    secara fungsional dan kooperatif

    mencapai tujuan yang sama. Kegiatan

    fungsional dan kooperatif itu meliputi

    pelaksanaan bisnis setiap hari,

    komunikasi informasi, manajemen

    aktifitas dan pembuatan keputusan.

    1. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sebuah

    terdiri dari beberapa komponen atau

    elemen (Yakub, 2012: 20)

    Komponen-komponen dari sistem

    informasi ini dapat digambarkan

    sebagai berikut ini:

    a. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk

    ke dalam sistem informasi, juga

    metode-metode untuk

    menangkap data yang

    dimasukkan.

    b. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi

    prosedur, logika, dan model

    matemetik yang akan

    memanipulasi data input dan

    data yang tersimpan di basis

    data.

    c. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi

    adalah keluaran yang merupakan

    informasi yang berkualitas dan

    dokumentasi yang berguna untuk

    semua tingkatan manajemen

    serta semua pemakai system.

    d. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan

    untuk menerima input,

    menjalankan model, menyimpan

    dan mengakses data,

    menghasilkan dan mengirimkan

    keluaran dari sistem secara

    keseluruhan. Teknologi terdiri

    dari tiga bagian utama, yaitu;

    teknisi (brainware), perangakat

    lunak (software), dan perangkat

    keras (hardware).

    e. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan

    dari data yang saling

    berhubungan satu sama lainnya,

    tersimpan di perangkat keras

    komputer dan digunakan

    perangkat lunak untuk

    memanipulasinya.

    2. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi

    memegang peran penting dalam

    menyediakan informasi bagi

    manajemen. Kemajuan dalam bidang

    teknologi apabila dimanfaatkan

    dengan baik oleh pihak manajemen

  • 5

    maka akan memberikan manfaat

    terutama dalam memperoleh

    keunggulan dalam pesaing.

    Sistem informasi akuntasnsi

    merupakan alat untuk menjalankan

    suatu pengendalian yang dengan

    sendirinya atau bagian dengan bagian

    lainya yang terlibat akan saling

    mengontrol.

    3. Tujuan sistem informasi Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

    menurut Mardi dalam bukunya yang

    berjudul “ Sistem Informasi

    Akuntansi” tujuan dari Sistem

    Informasi Akuntansi adalah:

    a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas

    yang diberikan kepada seseorang

    (to fullfil obligation relating to

    stewardship). Pengelolaan

    perusahaan selalu mengacu pada

    tanggung jawab manajemen

    guna menratakan secara jelas

    segala sesuatu yang berkaitan

    dengan sumber daya yang

    dimiliki oleh perusahaan.

    b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga

    bagi pengambilan keputusan

    manajemen (to support decision

    making by internal decision

    makers). Sistem informasi

    menyediakan informasi guna

    mendukung setiap keputusan

    yang diambil oleh pimpinan

    sesuai dengan

    pertanggungjawaban yang

    ditetapkan.

    c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran

    operational perusahaan sehari-

    hari (to support the-day-to-day

    operations) (Mardi, 2011: 8).

    D. Persediaan persediaan adalah barang yang dibeli

    untuk dijual lagi sebagai aktivitas utama

    perusahaan untuk memproleh pendapatan

    (Suharli dan CO, 2006: 22).

    Persediaan adalah barang yang disimpan

    untuk kemudian dijual dalam operasi

    bisnis perusahaan dan bahan yang

    digunakan dalam proses produksi atau

    yang disimpan untuk tujuan itu (Warren,

    2005:440).

    1. Jenis-jenis persediaan Persediaan dapat diklasifikasikan

    menurut beberapa kategori,

    tergantung pada jenis kegiatan usaha

    perusahaan apakah perusahaan itu

    merupakan perusahaan dagang atau

    manufactur.

    Menurut Keiso (2002:444)

    persediaan dapat diklasifikasikan

    berdasarkan kegiatan usahanya yaitu

    sebagai berikut :

    a. Perusahaan dagang Dalam perusahaan dagang,

    perusahaan hanya mengenal satu

    jenis persediaan yaitu persediaan

    barang dagangan yang siap untuk

    dijual.

    b. Perusahaan manufactur Terdapat 3 jenis barang yaitu :

    1) Persediaan bahan baku untuk diproduksi

    2) Persediaan dalam proses 3) Persediaan barang jadi

    2. Sistem pencatatan persediaan Dalam melakukan pencatatan

    persediaan, sistem yang digunakan

    oleh perusahaan dapat berpengaruh

    terhadap penetapan nilai pada akhir

    periode dan penetapan biata

    persediaan selama satu periode.

    Perusahaan dapat menggunakan

    sistem periodik (fisik) atau sistem

    perpetual.

    a. Sistem Periodik (Fisik) Dalam sistem persediaan

    periodik (periodic inventory

    system) rincian persediaan

    barang yang dimiliki tidak

    disesuaikan secara terus menerus

    dalam satu periode. Harga pokok

    penjualan barang ditentukan

    hanya pada akhir periode

    akuntansi (secara periodik). Pada

    saat itu dilakukan perhitungan

    persediaan secara periodik untuk

    menentukan harga pokok barang

    yang tersedia.

  • 6

    1) Apabila terjadi transaksi pembelian persediaan maka

    pencatatan yang dilakukan

    dengan sistem periodik adalah

    sebagai berikut:

    Pembelian secara tunai

    Pembelain Rp.xxx

    Kas (Cash) Rp.xxx

    Pembelian secara kredit

    Pembelain Rp.xxx

    Hutang Dagang Rp.xxx

    2) Apabila terjadi transaksi pelunasan hutang dagang dengan

    disertai potongan pembeliaan

    maka pencatatan yang dilakukan

    dengan sistem periodik sebagai

    berikut:

    Utang dagang Rp.xxx

    Kas (Cash) Rp.xxx

    Potongan Rp.xxx 3. Sistem Pencatatan Persediaan

    Perpetual (perpetual inventory

    system)

    Menurut Imam Santoso (2010:241)

    sistem pencatatan perpetual adalah:

    Persediaan terus-menerus (perpetual

    inventory system) Merupakan suatu

    sistem pengelolaan persediaan

    dimana pencatatan mutasi persediaan

    dilakukan secara terus menerus dan

    berkesinambungan sehingga mutasi

    persediaan selama satu periode

    termonitor dan setiap saat jumlah

    maupun nilai persediaan selama satu

    periode termonitor dan setiap saat

    jumlah maupun nilai persediaan

    dapat diketahui tanpa melakukan

    secara fisik.

    1) Apabila terjadi transaksi pembelian persediaan maka

    pencatatan yang dilakukan

    dengan sistem perpetual adalah

    sebagai berikut:

    Pembelian secara tunai

    Persediaan Rp.xxx

    Kas (Cash) Rp.xxx

    Pembelian secara kredit

    Persediaan Rp.xxx

    Hutang dagang Rp.xxx

    2) Apabila terjadi transaksi pembayaran biaya angkut

    pembelian maka pencatatan yang

    dilakukan dengan sistem

    perpetual adalah sebagai berikut:

    Persediaan Rp.xxx

    Kas (Cash) Rp.xxx 4. Sistem Pengendalian Persediaan

    Sistem dan model pengendalian

    persediaan adalah metode penelitian

    yang bertujuan menjaga

    keseimbangan antara jumlah

    persediaan dengan biaya persediaan

    yang merupakan faktor penunjang

    dalam produktivitas. Tujuannya

    adalah agar tercapai sasaran yang

    diinginkan yaitu stabilitas produksi

    dan kemampuan mengendalikan hasil

    produksi. Salah satu tujuan

    pengendalian persediaan adalah

    untuk mengoptimalkan persediaan

    serta mengoptimalkan biaya

    pengadaan persediaan.

    Ada beberapa metode yang

    digunakan untuk melakukan

    penilaian jumlah persediaan

    diantaranya adalah (Carter Usry,

    2004 : 303).

    a. FIFO (First In First Out) Metode FIFO pertama kali

    dikenal dalam akuntansi

    keuangan sebagai salah satu

    metode dalam penilaian

    persediaan. Harga yang

    digunakan sebagai dasar dalam

    menilai persediaan barang dapat

    memakai harga lama atau harga

    baru. Metode FIFO dalam

    persediaan yaitu pencatatan

    barang persediaan yang

    mengasumsikan persediaan yang

    pertama masuk akan dikeluarkan

    dan persediaan yang masuk

    terakhir akan dikeluarkan

    belakangan.

    b. LIFO (Last In First Out) Metode LIFO merupakan

    pencatatan barang persediaan

    yang mengasumsikan unit

    persediaan yang terakhir dibeli

    dikeluarkan terlebih dahulu, dan

    unit persediaan yang pertama

    dibeli akan dikeluarkan

  • 7

    dikemudian hari. Dalam metode

    LIFO persediaan yang pertama

    kali dicatat saat penjualan adalah

    persediaan yang terakhir

    masuk.,dalam metode ini

    mempunyai kelebihan dan

    kekurangan dalam pencatatan

    barang persediaan.

    c. Avarage (Rata-rata) Metode average atau disebut

    juga metode rata-rata tertimbang

    adalah metode yang digunakan

    untuk menghitung biaya perunit

    persediaan berdasarkan rata-rata

    tertimbang dari unit yang serupa

    dan biaya unit yang dibeli selama

    suatu periode. Caranya adalah

    dengan membagi biaya semua

    barang yang tersedia untuk dijual

    dengan unit yang tersedia untuk

    dijual dan hasilnya adalah biaya

    rata-rata perunit. Setelah

    ditemukan biaya rata-rata perunit

    baru beban pokok penjualan

    dihitung dengan dasar harga rata-

    rata perunit.

    E. Penjualan penjualan adalah sebagai kegiatan

    manusia yang mengarahkan untuk

    memenuhi dan memuaskan kebutuhan

    dan keinginan melalui proses pertukaran

    (Assuari, 2004:5).

    menjual adalah ilmu dan seni

    mempengaruhi pribadi yang dilakukan

    oleh penjual untuk mengajak orang lain

    agar bersedia membeli barang dan jasa

    yang ditawarkan (Swasta, 2001:1).

    F. Pembelian Pembelian merupakan kegiatan utama

    untuk menjamin kelancaran transaksi

    penjualan yang terjadi dalam suatu

    perusahaan. Dengan adanya pembelian,

    perusahaan dapat secara mudah

    menyediakan sumber daya yang

    diperlukan organisasi secara efisien dan

    efektif. Adapun pengertian pembelian

    menurut para ahli sebagai berikut :

    Pembelian (pucrchase) adalah akun yang

    digunakan untuk mencatat semua

    pembelian barang dagang dalam satu

    periode (Soemarso, 2007:08)

    Pembelian adalah serangkaian tindakan

    untuk mendapatkan barang dan jasa

    melalui pertukaran, dengan maksud untuk

    digunakan sendiri atau dijual kembali

    (Mulyadi, 2008:316).

    TEORI-TEORI PENDUKUNG

    A. Microsoft Visual Studio 2010 Visual Basic. NET adalah Visual Basic

    yang direkayasa kembali untuk digunakan

    pada platform .NET sehingga aplikasi

    yang dibuat menggunakan Visual Basic

    .NET dapat berjalan pada sistem

    komputer apapun, dan dapat mengambil

    data dari server dengan tipe apapun

    terintal .NET Framework (Hidayatullah,

    2014: 5).

    B. Microsoft Acsses Microsoft Accses (Microsoft Office

    Accses) adalah sebuah program aplikasi

    basis data computer relasional yang

    ditunjukan untuk kalangan rumahan dan

    perusahaan kecil hingga menengah.

    Aplikasi ini menggunakan mesin basis

    data Microsoft Jet Database Engine, dan

    juga menggunakan tampilan grafis yang

    intuisif sehingga memudahkan pengguna

    (Beranda Agency, 2010:5).

    METODE PENELITIAN

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis

    menggunakan metode kualitatif dengan

    pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur

    penelitian yang menggunakan data deskriptif

    berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang dan pelaku yang menjadi objek

    pengamatan, sedangkan penelitian kualitatif

    adalah peneliitian yang bersifat atau memiliki

    karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam

    keadaan wajar atau sebagaimana adanya

    (natural setting) dengan tidak dirubah ke

    dalam bentuk simbol ataupun bilangan/angka.

    Penelitian kualitatif menggunakan metode

    kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau

    penelaahan dokumen. Sedangkan metode

    deskriptif, data yang dikumpulkan berupa

    kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal

    itu disebabkan oleh adanya penerapan metode

    kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan

    berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa

  • 8

    yang usdah diteliti (Lexy J. Moleong, 2012:9-

    11).

    Penelitian ini dilaksanakan di PT. Medina

    Global Care Bandung Jl. Bkr 107 Kec. Regol

    Kota. Bandung. Peneliti memilih lokasi ini

    karena berdasarkan hasil pengamatan

    dilapangan, perusahaan ini diperlukan adanya

    sistem pengelolaan informasi akuntansi

    persediaan barang dagang dibidang kosmetik.

    Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari

    perencanaan penelitian, pelaksanaan

    penelitian, sampai pembuatan laporan

    penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan

    April 2019 sampai dengan bulan Juni 2019.

    teknik pengumpulan data merupakan langkah

    yang paling strategis dalam penelitian, karena

    tujuan utama dari penelitian adalah

    mendapatkan data yang akurat, sehingga tanpa

    mengetahui teknik pengumpulan data peneliti

    tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

    standar yang diharapkan (Sugiyono,

    2013:224). Teknik pengumpulan data yang

    digiunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan metode wawancara , observasi

    dan dokumentasi.

    1. Wawancara Wawancara merupakan percakapan

    dengan maksud tertentu yang dilakukan

    oleh dua pihak yaitu pewancara

    (interviewer) yang mengajukan

    pertanyaan dan yang diwawancarai

    (interview) yang memberikan jawaban

    atas pertanyaan yang telah diberikan

    (Meleong, 2014: 186)

    Metode wawancara dilakukan untuk

    memperoleh data tentang sistem informasi

    persediaan barang dagang di PT. Medina

    Global Care Bandung.

    Peneliti dalam penelitian ini

    menggunakan metode wawancara semi

    terstruktur yaitu wawancara yang dalam

    pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan

    dengan wawancara terstruktur.

    Pewawancara memberikan pertanyaan

    kepada informan namun dapat

    berkembang dan lebih bebas sesuai

    dengan situasi dan informasi yang

    dibutuhkan oleh informan.

    Peneliti juga memberikan beberapa

    pertanyaan ke kepada narasumber yang

    telah di tentukan oleh perusahaan. Adapun

    pertanyaan penelitiaan adalah sebagai

    berikut :

    a. Bagaimana pengelolaan SIA persediaan barang dagang kosmetik

    di PT. Medina Global Care Bandung

    ?

    b. Bagaimana proses SIA persediaan barang dagang kosmetik di PT.

    Medina Global Care bandung ?

    c. Apa hambatan SIA dalam pengelolaan persediaan barang dagang kosmetik di PT. Medina Global Care Bandung ?

    d. Upaya yang dilakukan oleh PT. Medina Global Care Bandung trkait

    masalah yang ada?

    Adapun wawancara tersebut

    dilakukan dengan subjek penelitian yaitu

    pengelolaan sistem informasi persediaan

    barang dagang kosmetik di PT. Medina Global

    Care Bandung.

    2. Observasi Observasi adalah suatu metode atau cara

    untuk menganalisis dan melakukan

    pencatatan yang dilakukan secara

    sistematis, tidak hanya terbatas dari orang,

    tetapi juga obyek-obyek alam yang lain

    (Sugiyono, 2010: 213). Pada penelitian

    kualitatif teknik pengumpulan data

    dengan menggunakan metode observasi

    sangat dibutuhkan.

    Guba dan Lincoln dalam Moleong

    menyatakan salah satu alasan penggunaan

    metode observasi dalam penelitian

    kualitatif adalah 61 memungkinkan

    melihat dan mengamati sendiri fenomena

    yang terjadi pada saat penelitian,

    kemudian mencatat perilaku dan kejadian

    sebagaimana yang terjadi pada keadaan

    sebenarnya (Moleong, 2014: 174).

    Penelitian ini menggunakan teknik

    observasi non partisipatif, dimana pada

    pelaksanaannya peneliti tidak terlibat

    langsung dengan aktivitas orang-orang

    yang sedang diamati, dan hanya sebagai

    pengamat independen. Kegiatan observasi

    pada penelitian ini dilakukan di gudang

    PT. Medina Global Care Bandung dengan

    melakukan pengamatan terhadap aktivitas

    yang terjadi di dalam gudang.

  • 9

    3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa

    yang sudah berlalu, dapat berbentuk

    tulisan, gambar, atau karya-karya

    monumental dari seseorang. Dokumen

    yang berbentuk tulisan misalnya catatan

    harian, sejarah kehidupan, biografi,

    peraturan dan kebijakan. Dokumen yang

    berbentuk gambar misalnya foto, gambar

    hidup, skesta dan lain-lain. Dokumen

    yang berbentuk karya misalnya karya seni

    yang dapat berupa gambar, patung, film

    dan sebagainya. Studi dokumen

    merupakan pelengkap dari penggunaan

    metode observasi dan wawancara

    (Sugiyono, 2016: 240).

    Dalam penelitian ini dokumentasi

    diperoleh dari petugas atau pengelola

    gudang berupa data, laporan kegiatan,

    atau segala bentuk dokumentasi yang

    merekam aktivitas di PT. Medina Global

    Care Bandung.

    4. Metode Waterfall Pada proses pengembangan perangkat

    lunak, penulis menggunakan Metode

    Pengembangan Waterfall atau linear

    sequential model. Metode waterfall ini awalnya ditemukan oleh Winston W.

    Royce. Dia menulis sebuah artikel ilmiah

    yang berisi pandangan pribadinya pada

    pengembangan perangkat lunak . Pada

    paruh pertama dari artikel, ia membahas

    sebuah proses yang dia sebut ”megah”.

    Dia bahkan menggambar sosok model,

    dan lain yang menunjukkan mengapa hal

    itu tidak bekerja. Model ini adalah air

    terjun.

    Model ini melakukan pendekatan secara

    sistematis dan urut mulai dari level

    kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap

    analisis, desain, coding,

    testing/verification, dan maintenance.

    Disebut dengan waterfall karena tahap

    demi tahap yang dilalui harus menunggu

    selesainya tahap sebelumnya dan berjalan

    berurutan.

    “metode waterfall sering dinamakan

    siklus hidup klasik (classic life cycle),

    dimana hal ini menggambarkan

    pendekatan yang sistematis dan juga

    berurutan pada pengembangan perangkat

    lunak, dimulai dengan spesifikasi

    kebutuhan pengguna lalu berlanjut

    melalui tahapan-tahapan perencanaan

    (planning). permodelan (modeling),

    konstruksi (construction), serta

    penyerahan sistem ke para

    pelanggan/pengguna (deployment), yang

    diakhiri dengan dukungan pada perangkat

    lunak lengkap yang dihasilkan”

    (Pressman, 2001:28).

    Dalam pengembangannya metode

    waterfall memiliki beberapa tahapan yang

    berurut yaitu: requirement (analisis

    kebutuhan), design system (desain

    sistem), Coding (pengkodean) & Testing

    (pengujian), Penerapan Program,

    pemeliharaan. Tahapan tahapan dari

    metode waterfall adalah sebagai berikut :

    1. Requirement Analisis Tahap ini pengembang sistem

    diperlukan komunikasi yang

    bertujuan untuk memahami

    perangkat lunak yang diharapkan

    oleh pengguna dan batasan perangkat

    lunak tersebut. Informasi ini biasanya

    dapat diperoleh melalui wawancara,

    diskusi atau survei langsung.

    Informasi dianalisis untuk

    mendapatkan data yang dibutuhkan

    oleh pengguna.

    2. System design Spesifikasi kebutuhan dari tahap

    sebelumnya akan dipelajari dalam

    fase ini dan desain sistem disiapkan.

    Desain Sistem membantu dalam

    menentukan perangkat

    keras(hardware) dan sistem

    persyaratan dan juga membantu

    dalam mendefinisikan arsitektur

    sistem secara keseluruhan.

    3. Implementation Pada tahap ini, sistem pertama kali

    dikembangkan di program kecil yang

    disebut unit, yang terintegrasi dalam

    tahap selanjutnya. Setiap unit

    dikembangkan dan diuji untuk

    fungsionalitas yang disebut sebagai

    unit testing.

    4. Integration & testing Seluruh unit yang dikembangkan

    dalam tahap implementasi

  • 10

    diintegrasikan ke dalam sistem

    setelah pengujian yang dilakukan

    masing-masing unit. Setelah integrasi

    seluruh sistem diuji untuk

    mengecek setiap kegagalan maupun

    kesalahan.

    5. Operation & Maintenance Tahap akhir dalam model waterfall.

    Perangkat lunak yang sudah jadi

    dijalankan serta dilakukan

    pemeliharaan. Pemeliharaan

    termasuk memperbaiki kesalahan

    yang tidak ditemukan dalam langkah

    sebelumnya perbaikan implementasi

    unit system dan peningkatan jasi

    system sebagai kebutuhan baru

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    PT. Medina Global Care Bandung dalam

    usianya yang ke 6 tahun adalah perusahaan

    yang umumnya bergerak didunia Estetika

    yakni perusahaan yang menjual produk

    perawatan wajah dan badan ke masyarakat

    Indonesia maupun diluar negri, produk yang

    dijual ini memiliki merk jual MD GLOWING.

    MD Glowing telah dipercaya sejak 2013

    untuk merawat kulit cantik wanita

    indonesia. Untuk menjaga kepercayaan itu

    selama 6 tahun ini yang selalu berinovasi,

    salah satu nya dengan meningkatkan

    kualitas produk. MD Glowing memiliki

    semua perlengkapan yang sesuai standar

    dan melakukan langkah sanitasi untuk

    menjaga higienitas proses produksi.

    Produk produk yang berkualitas tersebut

    diproses di pabrik dengan standar cara

    pembuatan kosmetika yang baik. Dengan

    ketelitian MD Glowing mengawasi semua

    proses agar hasilnya maksimal. Ditunjang

    dengan mesin mesin berteknologi tinggi

    kami lahirkan.

    produk produk berkualitas dari tangan

    karyawan karyawan yang sudah terlatih.

    Semua proses dilakukan sesuai dengan

    prosedur yang sudah di standarisasi.

    Kecepatan adalah bagian dari prioritas

    kami tapi ketepatan adalah hal yang tidak

    kalah penting.

    PT. Medina Global Care Bandung ini dimiliki

    oleh owner yang bernama Medina Zein Azhari

    sebagai sosok pengusaha muda Indonesia

    dalam dunia Estetika yang menjadi contoh

    bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam

    pentingnya memulai usaha diusia muda dan

    berusaha memberikan banyak lapangan

    pekerjaan bagi rakyat Indonesia.

    PT. Medina Global Care Bandung ini sejalan

    dengan tumbuhnya perkembangan ekonomi di

    Indonesia yang semakin pesat, perusahaan

    mengembangkan sayapnya, diantaranya

    dengan membangun klinik yang bernama MD

    CLINIC disetiap kota seperti Bandung,

    Makassar, Jakarta, Bogor, Surabaya,

    Samarinda, Tangerang, Depok, dan Bekasi

    demi kemudahan masyarakat yang ingin

    melaukan perawatan terhadap kulitnya. Selain

    didunia Estetika PT. Medina Global Care

    Bandung ini memilik usaha dibidang lainya

    seperti MD COSMETICS, Medina Zein Tour

    & Travel dan Medina Zein Boutique.

    Visi PT. Medina Global Care Bandung

    “Menjadi solusi utama pusat perawatan

    kesehatan kulit yang mampu untuk selalu

    berkembang dan memberikan kualitas

    pelayanan yang tepat”

    Misi PT. Medina Global Care Bandung

    1. Mengembangkan kualitas tenaga Spesialis Profesional, Teknologi terkini,

    Serta pelayanan yang Prima.

    2. Memberikan kenyamanan rutinitas perawatan yang prima/ yang terbaik.

    3. Menyediakan Teknologi perawatan kesehatan kulit terkini.

    4. Menghadirkan tenaga Spesialis Profesional.

    A. Analisis Masukan Masukan merupakan awal dimulainya

    proses pengolahan data menjadi sebuah

    informasi. Bahan utamanya adalah data

    yang terdiri dai sejumlah bukti kegiatan.

    Dalam analisis persediaan barang di PT.

    Medina Global Care Bandung diperlukan

    data-data sebagai masukan yang

    kemudian akan diproses sesuai prosedur

    dan kebutuhan. Bentuk dokumen

    masukan dijadikan acuan pembuatan dan

    mengisi data pada sistem informasi.

    B. Analisis Keluaran Analisis keluaran yang dihasilkan dari

    sistem yang berjalan di PT. Medina

    Global Care Bandung yaitu laporan

    persediaan barang dan berita acara serah

  • 11

    terima barang. Dari laporan dan berita

    acara tersebut akan dihasilkan statistic

    barang yang masuk dan keluar.

    C. Analisis Proses Berikut ini adalah flowmap sistem

    informasi berjalan di PT. Medina Global

    Care Bandung.

    1. Flowmap sistem informasi persediaan barang dagang di PT.

    Medina Global Care Bandung.

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    2. Data Flow Diagram a) DFD Level – 0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    b) DFD Level – 1 Proses 1.0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    c) DFD Level – 1 Proses 2.0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

  • 12

    d) DFD Level – 1 Proses 3.0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    e) DFD Level – 1 Proses 4.0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    f) DFD Level – 1 Proses 5.0

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    D. Masalah yang dihadapi

    Dalam melakukan analisis sistem

    informasi persediaan dan stock opname di

    PT. Medina Global Care Bandung.

    Penulis mengidentifikasi masalah sebagai

    berikut:

    1. Sistem yang berjalan kurang efektivitas.

    2. Data persediaan barang dagang kosmetik belum terintegrasi dengan

    sistem yang ada atau belum

    terkomputerisasi.

    E. Kesimpulan hasil Analisis Meninjau dari hasil analisis yang telah

    diuraikan terdapat beberapa kendala yang

    dihadapi, maka solusi yang tepat untuk

    mengatasi permasalahan Sistem Informasi

    Persediaan Barang Dagang Kosmetik di

    PT. Medina Global Care Bandung yaitu:

    1. Dengan membangun sistem perangkat lunak yaitu Sistem

    Informasi Persediaan Barang Dagang

    Kosmetik yang berbasis teknologi,

    terkomputerisasi serta dapat

    mengintegrasikan data-data dengan

    sistem dan database.

    2. Sistem perangkat lunak yang diusulkan diharapkan dapat

    membantu pengolahan data pada

    Sistem Informasi Persediaan Barang

    Dagang Kosmetik di PT. Medina

    Global Care Bandung dapat

    meningkatkan mutu dan kualitas

    perusahaan.

    3. Sistem memberikan kemudahan baik dari sisi pengguna maupun dari

    customer atau gudang, dimana proses

    jalanya transaksi dapat berlangsung

    lebih efektif dan efisien.

    4.

  • 13

    F. Rancangan Proses

    Dalam melakukan rancangan proses ini,

    uapaya yang dilakukan dalam analisis

    Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

    Barang Dagang Kosmetik di PT. Medina

    Global Care Bandung ini yaitu dengan

    menambah fitur-fitur lengkap dalam

    melakukan pengolahan data trsebut

    seperti tergambar dalam aliran-aliran

    Sistem Informasi yang dibutuhkan seperti

    dibawah ini:

    G. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang

    terdiri dari suatu proses dan

    menggambarkan ruang lingkup suatu

    sistem. Diagram konteks merupakan level

    tertinggi dari DFD yang menggambarkan

    seluruh input ke dalam sistem atau output

    dari sistem yang memberi gambaran

    tentang keseluruhan sistem.

    Berikut diagram konteks Sistem Informasi

    Akuntansi Persediaan Barang Dagang

    Kosmetik di PT. Medina Global Care

    Bandung :

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    FlowMap sistem persediaan barang

    dagang kosmetik

    H. Rancangan Form Masukan

    1. Rancangan Form Login

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    2. Rancangan Menu Utama

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    3. Rancangan Ganti Password

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    4. Rancangan Form Data Pelanggan

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

  • 14

    5. Rancangan Form data Supplier

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    6. Rancangan Form Data Barang

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    Rancangan Layar Dialog

    1. Form Login

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    2. Form Menu Utama

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    3. Form Menu File

    Sumber: Data diolah Penulis (2019\

    4. Form Menu Master

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    5. Form Menu Transaksi

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    6. Form Transaksi Pembelian

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

    7. Form Transaksi Penjualan

    Sumber: Data diolah Penulis (2019)

  • 15

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah

    dilakukan dan pembahasan yang telah

    disajikan serta dipaparkan pada bab

    sebelumnya, maka dapat disimpulkan

    beberapa hal sebagai berikut:

    A. Sistem yang berlaku di PT. Medina Global Care Bandung saat ini, masih manual

    yaitu dengan cara dicatat, meskipun

    demikian beberapa diantaranya sudah

    menggunakan tekhnik komputer yang

    sangat sederhana. Hal tersebut dapat

    mengakibatkan kurang Efektif dan Efisien

    dalam Sistem Informasi Akuntansi

    Persediaan Barang Dagang Kosmetik di

    PT. Medina Global Care Bandung.

    B. Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada Sistem di PT. Medina Global

    Care Bandung :

    1. Penginputan, penyimpanan dan pngelolaan persediaan barang dagang

    yang masih manual mengakibatkan

    kurang efisiennya ketika

    pengambilan data.

    2. Pengelolaan database dan arsip yang kurang optimal dalam bentuk kertas

    dapat mengakibatkan kesulitan ketika

    pencarian dan memungkinkan

    terjadinya kerusakan maupun

    kehilangan data.

    3. Dikarenakan belum tersedianya sistem informasi akuntansi

    persediaan barang dagang

    mengakibatkan kegiatan operasional

    di PT. Medina Global Care Bandung

    menjadi kurang masksimal.

    Saran

    Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis

    buat berikut ada beberapa saran untuk

    meningkatkan sistem informasi :

    1. Perlu adanya pengembangan software basis data pada sistem informasi di PT.

    Medina Global Care Bandung.

    2. PT. Medina Global Care Bandung baiknya menggunakan Sistem Informasi

    pengolahan data berbasis Komputerisasi

    yang terorganisasi dengan baik agar

    manajemen data keluar masuknya barang

    terhadap persediaan dapat berjalan secara

    optimal.

    Demikian saran yang dapat penulis

    berikan, semoga saran tersebut bisa dijadikan

    sebagai bahan masukkan yang dapat

    bermanfaat bagi penulis khususnya dan

    umumnya bagi PT. Medina Global Care

    Bandung di kemudian hari.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi

    Konsep dam Aplikasi Pustaka Pelajar,

    Yogyakarta.

    Hanim, Tohari. 2014. Analisis Serta

    Perancangan Sistem informasi Melalu

    Pendekatan UML. Andi Offset.

    Yogyakarta.

    Jogiyanto. 2009. Analisis dan desain

    system informasi. Yogyakarta: Andi

    Krismiaji, 2010. System Iformasi

    Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP

    YKPN

    Mulya, Hadri, 2010. Memeahami

    Akuntansi Dasar Edisi 2: Pendekatan

    Teknis Siklus Akuntansi. Jakarta: Mitra

    Wacana Media.

    Soemarso, 2009. Akuntansi suatu

    pengantar. Buku ke 2. Edisi 5.

    Jakarta:Salemba Empat

    Tata Sutabri ,2012. Analisis system

    informasi. Andi. Yogyakarta.

    Yakub. 2012. Pengantar system informasi,

    Yogyakarta: Graha Ilmu

    Sri Kusumadewi, 2002. Analisis & Desain

    Sistem Fuzzy menggunakan Toolbox

    Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu

    Taryana Suryana. 2012. Visual Basic,

    Yogyakarta: Graha Ilmu

  • 16

  • 17