peranan manajemen dan inspektorat jenderal...

151
PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL TERHADAP PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGADAAN BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN AGAMA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: EFI KURNIAWATI NIM. 109082000019 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: buinguyet

Post on 13-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL

TERHADAP PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGADAAN

BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN AGAMA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

EFI KURNIAWATI

NIM. 109082000019

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

ii

PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL

TERHADAP PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGADAAN

BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN AGAMA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

EFI KURNIAWATI

NIM. 109082000019

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 3: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

iii

Page 4: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 19 September 2013 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas

mahasiswa:

Nama : Efi Kurniawati

NIM : 109082000019

Jurusan : Akuntansi/Audit

Judul Skripsi: Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal Terhadap

Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa pada

Kementerian Agama.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 September 2013

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

NIP. 19570617 1985 03 1 002

2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM

NIP. 19720516 200901 1 006

3. Reskino, SE., M.Si, Ak

NIP. 19740928 200801 2 004

4. Dr. Rini, Ak., CA

NIP. 19760315 200501 2 002

5. Yessi Fitri, SE., M.Si, Ak

NIP. 19760924 200604 2 002

Page 5: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

v

Page 6: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi:

Nama : Efi Kurniawati

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 06 Januari 1992

Alamat : Jl. H. Jaidi No. 45 RT. 007/011, Pejaten

Timur, Ps. Minggu, Jakarta Selatan

Telpon : 021 – 7816829 / 085717092122

Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan:

2006-2009 SMA Negeri 55 Jakarta

2003-2006 SMP Negeri 227 Jakarta

1997-2003 SD Negeri 01 Pejaten Timur, Jakarta Selatan

1996-1997 TK Assalam Pejaten Timur

III. Pengalaman Kerja:

Juni-Desember 2012 Freelance sebagai Internal Auditor untuk audit

laporan keuangan periode 2006/2007 dan

2007/2008 PT. Siladen Resort and Spa, Manado.

Juli-Agustus 2012 Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali

(KKSBT)/Magang pada koperasi Serba Usaha

(KSU) Ubasyada, Ciputat.

IV. Seminar:

1. Talkshow Pemberantasan Korupsi Bersama KPK, 2009

2. Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”, 2010

Page 7: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

vii

3. Seminar Marketing Social Media Network “Situs Sosial Network

(Jejaring Sosial) Alternatif Media Pemasaran Berbasis Information

System (IS) dan Information Technology (IT)”, 2011

4. “Sekolah Pasar Modal” – Basic Training of Fundamental & Technical

Analysis, 2012

5. Tax Intercollegiate Forum, 2012

6. Workshop Audit Terapan, Seminar Audit Forensik Untuk Indonesia

Bebas Fraud dan Korupsi, 2012

7. Seminar “Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Akuntansi Islam”,

2012

8. Seminar “Langkah Emas Pengusaha Muslim”, 2012

V. Data Orang Tua:

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, yaitu pasangan dari:

Nama Ayah : Hikmatullah

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Nama Ibu : Mulyanah

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat Orang tua : Jl. H. Jaidi No. 45 RT. 007/011, Pejaten Timur,

Ps. Minggu, Jakarta Selatan

Page 8: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

viii

THE ROLE OF MANAGEMENT AND GENERAL INSPECTORATE TO

INTERNAL CONTROL OVER THE PROCUREMENT OF

GOODS/SERVICE AT MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA

By: Efi Kurniawati

ABSTRACT

This research purposes to examine the role of management and general

inspectorate to internal control over the procurement of goods/service at Ministry

of Religious Affairs of the Republic of Indonesia. This research used primary data

by the questionnaires. Questionnaires were distributed to the staff general section

at the general secretariat and each general directorate of The Ministry of

Religious Affairs of the Republic of Indonesia as much as 40 questionnaires.

Number of questionnaires returned was 40 questionnaires. The analyzing method

to examine hypothesis was multiple regression analysis.

The result of this research showed that the management and general

inspectorate significantly contribute to internal control over the procurement of

goods/service .

Key words: management, general inspectorate, internal control, the procurement

of goods/service

Page 9: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

ix

PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL

TERHADAP PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGADAAN

BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN AGAMA

Oleh: Efi Kurniawati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan manajemen dan inspektorat

jenderal terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa. Penelitian ini

menggunakan data primer melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada staf

bagian umum pada sekretariat jenderal dan masing-masing direktorat jenderal

Kementerian Agama Republik Indonesia sebanyak 40 kuesioner. Kuesioner yang

terkumpul sejumlah 40 kuesioner. Metode analisis untuk menguji hipotesis adalah

analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen dan inspektorat jenderal

berperan secara signifikan terhadap pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa.

Kata kunci: manajemen, inspektorat jenderal, pengendalian intern, pengadaan

barang/jasa

Page 10: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas barokah yang selalu

diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya atas bantuan dan do’a kepada:

1. Mama, papa, kakakku serta adikku tercinta yang senantiasa memberikan

kasih, sayang, semangat, dan do’a.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Ibu Dr. Rini, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta serta Dosen

Pembimbing 1 yang dengan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk

yang sangat membantu bagi penulis.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

menuntun dan mengarahkan penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi,

terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya.

6. Seluruh pihak Kementerian Agama atas partisipasinya sehingga penulis

dapat melaksanakan penelitian dengan baik.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

selesainya Skripsi ini.

Page 11: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xi

Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran-

saran yang sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi

ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 September 2013

Penulis

Page 12: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF..............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..............................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .....................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... vi

ABSTRAKSI .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... .x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ..xvi

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ ...xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ..xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ...xix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1

B Rumusan Masalah ......................................................................... 9

C Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12

A Landasan Teoritis ......................................................................... 12

1 Teori Agency ......................................................................... 12

2 Teori Sistem ......................................................................... 13

Page 13: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xiii

3 Pengendalian Intern ............................................................... 15

4 Pengadaan Barang/Jasa ......................................................... 18

5 Manajemen ............................................................................ 22

6 Inspektorat Jenderal .............................................................. 25

B Penelitian Sebelumnya ................................................................ 29

C Kerangka Berpikir ....................................................................... 34

D Keterkaitan Antar Variabel ......................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 40

A Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 40

B Metode Penentuan Sampel ........................................................... 40

C Metode Pengumpulan Data .......................................................... 41

D Metode Analisis Data ................................................................... 42

1 Statistik Deskriptif ................................................................. 42

2 Uji Kualitas Data .................................................................... 42

3 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 44

4 Uji Hipotesis .......................................................................... 45

E Definisi Operasional Variabel Penelitian Dan Pengukurannya ...... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 52

A Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 52

1 Sejarah Singkat Kementerian Agama .................................... 52

2 Struktur Organisasi Kementerian Agama .............................. 53

3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 61

B Analisis dan Pembahasan ............................................................. 62

Page 14: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xiv

1 Statistik Deskriptif ................................................................. 63

2 Hasil Uji Kualitas Data .......................................................... 65

a Uji Reliabilitas ................................................................. 65

b Uji Validitas .................................................................... 67

3 Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 71

a Hasil Uji Multikolonieritas .............................................. 71

b Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... 72

c Hasil Uji Normalitas ....................................................... 72

4 Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 74

a Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................... 74

b Hasil Uji Regresi secara Simultan (Uji F) ....................... 75

c Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t) ........................... 76

5 Analisis dan Interpretasi ........................................................ 78

a Peranan Manajemen Terhadap Pengendalian Intern atas

Pengadaan Barang/Jasa .................................................... 78

b Peranan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian

Intern atas Pengadaan Barang/Jasa ................................. 81

c Peranan Manajemen dan Inspektorat Jenderal secara

Simultan Terhadap Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa ..................................................................... 83

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 85

A Kesimpulan .................................................................................. 85

B Implikasi ....................................................................................... 86

Page 15: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xv

C Saran ............................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 88

LAMPIRAN ..................................................................................................... 93

Page 16: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 29

3.1 Bobot dan Kategori Skala Likert ....................................................... 42

3.2 Operasional Variabel ......................................................................... 50

4.1 Jumlah Kuesioner .............................................................................. 62

4.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 63

4.3 Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan ................................ 63

4.4 Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........................... 64

4.5 Statistik Deskriptif ............................................................................ 64

4.6 Hasil Uji Reliabilitas Peranan Manajemen ....................................... 66

4.7 Hasil Uji Reliabilitas Inspektorat Jenderal ........................................ 66

4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa ....................................................................................... 67

4.9 Hasil Uji Validitas Peranan Manajemen ........................................... 68

4.10 Hasil Uji Validitas Inspektorat Jenderal ........................................... 69

4.11 Hasil Uji Validitas Pengendalian Intern atas Pengadaan Barang/

Jasa ................................................................................................... 70

4.12 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 71

4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 74

4.14 Hasil Uji ANOVA ............................................................................. 76

4.15 Hasil Uji Coefficient ......................................................................... 77

Page 17: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xvii

DAFTAR BAGAN

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 34

4.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama ......................................... 53

4.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal ........................................... 54

4.3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ............... 55

4.4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan

Umrah ................................................................................................ 56

4.5 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam .................................................................................................. 57

4.6 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Kristen ............................................................................................... 58

4.7 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Katolik ............................................................................................... 59

4.8 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Hindu ................................................................................................. 60

4.9 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Budha ................................................................................................ 61

Page 18: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 72

4.2 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 73

Page 19: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Surat Izin Penelitian ....................................................... 92

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian....................................................... 101

3. Kuesioner ................................................................................................ 108

4. Data Responden ..................................................................................... 114

5. Data Jawaban Responden ....................................................................... 117

6. Hasil Uji SPSS ........................................................................................ 124

Page 20: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak media massa yang memberitakan kasus korupsi pada

kementerian-kementerian. Apabila kita melihat dari sejumlah kasus korupsi

yang ada di Indonesia, kasus tindak pidana korupsi yang ditangani oleh komisi

pemberantasan korupsi (KPK) sebagian besar (77%) adalah kasus tindak

pidana korupsi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa

(Hardjowiyono, 2006) dalam Kurniawan (2009:116). Menurut Sutrisno

(2013), hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2012 terdapat 15

kementerian yang terindikasi merugikan negara, salah satunya yaitu

kementerian agama yang menimbulkan kerugian negara sebesar 79 miliar

dengan 572 kasus.

Pada tahun 2011, terjadi kasus mengenai pengadaan barang/jasa di

Kementerian Agama. Menurut Asril (2013), kasus korupsi proyek pengadaan

laboratorium komputer tahun anggaran 2011 dan pengadaan Al Qur’an di

Kementerian Agama disebabkan adanya suap yang dilakukan oleh tiga

perusahaan sebagai upaya untuk memenangi tender proyek tersebut.

Berdasarkan data-data tersebut, aktivitas pengadaan barang/jasa merupakan

aktivitas yang paling potensial dimana fraud sering terjadi, baik dari tahap

perencanaan maupun tahap pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Sehingga

aktivitas dalam hal pengadaan barang/jasa perlu mendapat perhatian yang

lebih besar.

Page 21: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

2

Dalam bidang pengadaan barang/jasa, pemerintah telah menerbitkan

Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah, sebagai penyempurnaan dari

aturan dan prosedur sebelumnya, yaitu Keppres 80 Tahun 2003 (Bastian,

2005:58). Disamping itu, juga terdapat Peraturan Presiden yang terbaru

Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peraturan

tersebut dibuat untuk mengatur pengguna barang/jasa dan penyedia

barang/jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak, dan kewajiban serta peranan

masing-masing pihak dalam proses pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan

instansi pemerintah.

Tetapi, meskipun peraturan tersebut sudah diberlakukan, fraud di bidang

pengadaan barang/jasa masih kerap terjadi pada kementerian maupun instansi

lainnya. Fraud tersebut sebenarnya dapat diminimalisir apabila pengendalian

intern di dalam kementerian maupun instansi lainnya tersebut memadai.

Dengan menerapkan sistem pengendalian intern, maka segala bentuk

penyalahgunaan dapat diidentifikasi sedini mungkin. Dengan ini maka segala

bentuk upaya-upaya korupsi dapat dihindari (Wahyuni, 2010:15).

Pencegahan kecurangan, dapat dilakukan melalui dengan cara-cara

berikut (Amrizal, 2004:5):

1. Membangun struktur pengendalian internal yang baik

2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

3. Mengefektifkan kultur organisasi, serta

Page 22: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

3

4. Mengefektifkan fungsi internal audit

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem

pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

Pengendalian internal merupakan suatu prosedur atau metode baik secara

langsung maupun secara tidak langsung dapat meminimalkan kecurangan

maupun penyelewengan yang terjadi sehingga menimbulkan kerugian negara.

Pane (1992) dalam Permana (2009:4) menyatakan pengendalian intern sebagai

proses, dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan seluruh karyawan

dalam suatu organisasi, yang dirancang untuk menyediakan jaminan yang

memadai sehubungan dengan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Sebuah sistem pengendalian internal harus menjadi bagian yang

terintegrasi dalam mengelola organisasi (Boxer, 2011:1). Pola pengendalian

tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik

organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan

laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme

negosiasi (negotiated bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap

organisasi dan tingkatan manajemen. Sementara itu, organisasi sektor publik

karena sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar,

Page 23: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

4

maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi

(Mardiasmo, 2009:35).

Kegiatan pengendalian meliputi kegiatan seperti persetujuan, otorisasi,

verifikasi, rekonsiliasi, ulasan kinerja operasional, pengamanan aset, dan pemisahan

tugas (Quall, 2004) dalam Frazer (2011:363). Dengan adanya pengendalian

internal yang memadai, segala kesalahan, kecurangan, dan tindakan-tindakan

lain yang dapat merugikan perusahaan dapat ditekan serendah mungkin

(Permana, 2009:2). Oleh karena itu, perlu adanya struktur pengendalian

internal pengadaan barang/jasa yang baik sehingga kegiatan ini bisa

dilaksanakan secara efektif dan efisien serta hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

Menurut PP Nomor 60 Tahun 2008, unsur sistem pengendalian intern

pemerintah terdiri dari: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian

internal. Dari kelima komponen pengendalian intern, komponen lingkungan

pengendalian, merupakan pondasi dari komponen pengendalian intern lainnya.

Lingkungan pengendalian merupakan kondisi obyektif yang ada pada

organisasi (Pratolo, 2007:3). Setiap orang dalam suatu organisasi memiliki

tanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian intern efektif (Boxer,

2011:4). Manajemen harus berhati-hati dalam menangani masalah

pengendalian intern terutama dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah

karena masalah ini sepenuhnya berada dalam tanggung jawab dan kendali

manajemen.

Page 24: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

5

Tanpa pengendalian internal maka manajemen tidak akan mengetahui

dan merasa yakin apakah yang telah mereka lakukan telah sesuai dengan yang

diharapkan (Purjono, Tanpa tahun:1). Semua tingkatan manajemen harus

bekerja sama untuk menciptakan suatu kerangka kerja terpadu yang

menurunkan risiko ke tingkat yang dapat diterima dan membantu organisasi

dalam mencapai sasaran dan tujuannya (Dinapoli, 2010:3). Setiap anggota

organisasi memiliki peran dalam sistem pengendalian intern.

Manajemen memiliki sebuah peran dalam memastikan bahwa masing-

masing individu yang bekerja memiliki keterampilan dan kemampuan untuk

melakukannya, dan untuk menyediakan para pegawai dengan pengawasan,

pemantauan, pelatihan yang tepat untuk menjamin bahwa organisasi memiliki

kemampuan untuk melaksanakan tugasnya (Dinapoli, 2007:7). Manajer pada

organisasi harus memahami pentingnya menerapkan dan memelihara

pengendalian intern yang efektif yang merupakan tanggung jawabnya (Pratolo,

2007:7).

Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan

bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan (PP Nomor 60 Tahun 2008). Tanggung jawab dewan pimpinan

terhadap pengendalian internal yang paling utama yaitu melibatkan

pengawasan, otorisasi, dan etika kepemimpinan (Dinapoli, 2010:2).

Selain tanggung jawab atas perencanaan dan penetapan sistem

pengendalian intern, manajemen juga harus melakukan pengawasan terhadap

Page 25: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

6

sistem pengendalian intern yang tengah berjalan (Fathurrachman, 2008:2).

Apabila terjadi penyimpangan pimpinan harus cepat bertindak untuk

mengarahkan kembali kepada tujuan yang telah ditetapkan yang dinamakan

pengendalian sehingga pengendalian harus dapat menyediakan data yang

andal, menggunakan aktiva dan catatan, mendorong efisiensi operasional, dan

mendorong ketaatan kepada kebijakan yang ditetapkan manajemen (Permana,

2009:3).

Selain para pimpinan yang melakukan pengawasan serta penilaian atas

pengendalian intern, ada juga bagian lain dalam suatu perusahaan/organisasi

baik yang bersifat publik maupun swasta yang bertanggung jawab untuk

menilai efektivitas dan efisiensi pengendalian intern. Bagian ini disebut

internal audit, orang yang bekerja dalam bagian ini disebut internal auditor.

Dalam suatu kementerian, pelaksanaan internal audit dilakukan oleh

Inspektorat Jenderal. Internal audit akan menyajikan analisis, penilaian, saran,

bimbingan, serta informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang telah

dipelajari, ditelaah, dan dinilainya kepada manajemen.

Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa yang

merupakan bagian dari organisasi yang diawasi (Mardiasmo, 2009:193).

Terdapat empat jenis aktivitas audit internal: finansial, operasional, beriringan,

dan desain sistem pengendalian internal (Raymond dan George, 2011:308).

Pada saat internal auditor melaksanakan audit operasional, ada tiga fitur dasar

yang harus ditemukan, yaitu kecukupan pengendalian, efisiensi, dan kepatuhan

terhadap kebijakan perusahaan.

Page 26: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

7

Organisasi sektor publik harus memperhatikan value for money dalam

menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan

organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2009:4). Untuk menjamin

bahwa tujuan organisasi dijalankan secara ekonomi, efisien, dan efektif, maka

diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Fungsi seorang auditor

internal yaitu meyakinkan bahwa sistem pengendalian internal dalam sebuah

organisasi sudah baik dan untuk meyakinkan bahwa perusahaan atau organisasi

menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien.

Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih (2010:53) mengenai

pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern atas biaya

produksi menunjukkan bahwa pelaksanaan internal audit memberikan

pengaruh yang tinggi terhadap efektivitas pengendalian intern biaya produksi.

Menurut Dow, Shea, and Waldrup (2009:124), studi-studi mengenai internal

audit telah difokuskan pada dokumentasi struktur pengendalian internal dan

dampak keuangan yang signifikan dari lemahnya pengawasan terhadap nilai

perusahaan.

Untuk memperkuat dan menunjang efektifitas sistem pengendalian intern

dapat dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) (Akso,

2010:9). Pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah. Pelaksanaan

Page 27: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

8

pengawasan intern oleh aparat pengawasan intern pemerintah dilakukan

melalui audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.

Internal audit dalam sektor publik disebut juga dengan aparat

pengawasan intern pemerintah, dilakukan oleh Inspektorat Jenderal

Departemen, Satuan Pengawasan Intern (SPI) di lingkungan lembaga negara

dan BUMN/BUMD, Inspektorat wilayah Propinsi (Itwilprop), Inspektorat

Wilayah Kabupaten/kota (Itwilkab/Itwilko), dan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) (Mardiasmo, 2009:193).

Pentingnya pengendalian internal sebagai tindakan preventif untuk

meminimalisir terjadinya hal tersebut, hal ini menimbulkan suatu masalah yaitu

apakah pengendalian internal pada lingkungankementerian agama sudah efektif

seperti yang diharapkan. Manajemen dapat bekerja sama dengan internal

auditor untuk mengawasi dan memastikan apakah pengendalian internal sudah

berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada kementerian agama, dengan judul: “Peranan

Manajemen dan Inspektorat Jenderal terhadap Pengendalian Intern atas

Pengadaan Barang/Jasa pada Kementerian Agama”.

Penelitian ini merujuk pada hasil penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh (Widyaningsih, 2010) mengenai “Pengaruh Audit Internal

Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Biaya Produksi”. Perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:

a. Penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen pengaruh internal

audit dan variabel dependen efektifitas pengendalian intern biaya produksi.

Page 28: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

9

Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel independen

peranan inspektorat jenderal dan menambahkan satu variabel yaitu peranan

manajemen. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa.

b. Populasi penelitian sebelumnya yaitu satuan pengawasan intern (SPI) pada

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Sedangkan populasi pada

penelitian ini yaitu bagian umum pada sekretariat jenderal dan direktorat-

direktorat jenderal kementerian agama.

c. Penelitian sebelumnya objek yang diteliti yaitu staf satuan pengawasan

intern (SPI) pada PT. Dirgantara Indonesia. Sedangkan pada penelitian ini

objek yang diteliti yaitu pegawai yang bekerja di sekretariat bagian umum

pada sekretariat jenderal dan direktorat-direktorat jenderal kementerian

agama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan

diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah manajemen berperan terhadap pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa pada Kementerian Agama?

2. Apakah inspektorat jenderal berperan terhadap pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa pada Kementerian Agama?

3. Apakah manajemen dan inspektorat jenderal berperan secara simultan

terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa pada Kementerian

Agama?

Page 29: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, peneliti ingin menemukan bukti

empiris mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis peranan manajemen terhadap pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa pada Kementerian Agama

b. Menganalisis peranan inspektorat jenderal terhadap pengendalian intern

atas pengadaan barang/jasa padaKementerian Agama

c. Menganalisis peranan manajemen dan inspektorat jenderal secara

simultan dalam terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

di Kementerian Agama.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat untuk

menambah ilmu pengetahuan mengenai peran manajemen dan

inspektorat jenderal dalam pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang bagaimana peranan

manajemen dan internal audit terhadap efektivitas pengendalian

internal atas pengadaan barang dan jasa di Kementerian Agama.

3) Peneliti berikutnya, sebagai referensi bagi pihak yang akan meneliti

selanjutnya mengenai topik ini.

Page 30: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

11

4) Penulis, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai

auditing, terutama tentang peran manajemen dan internal audit

pemerintah sehingga di masa yang akan datang diharapkan bermanfaat

bagi penulis.

b. Kontribusi Praktis

Bagi pemerintah, sebagai tinjauan yang diharapkan memberikan

manfaat untuk meningkatkan peran manajemen mulai dari planning,

organizing, leading, dan controlling, serta kompetensi auditor

inspektoratnya melalui pemberian pelatihan-pelatihan khusus mengenai

internal control, meningkatkan pendidikan auditor internalnya,

khususnya auditor inspektorat jenderal kementerian agar dapat lebih

berperan dalam meningkatkan pengendalian internal pada bidang

pengadaan barang dan jasa melalui kegiatan internal auditnya sehingga

dapat mengurangi atau meminimalisir tindak kecurangan atau

penyelewengan yang terjadi pada aktivitas tersebut.

Page 31: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Teori Agency

Menurut Djajadikerta (2004:18), hubungan agensi (agency relation)

muncul pada saat satu atau lebih orang menyerahkan aktiva miliknya,

mendelegasikan wewenang pengelolaan aktiva tersebut pada orang lain.

Principal merupakan pihak yang mendelegasikan wewenang atau tanggung

jawab untuk pengambilan keputusan. Sedangkan agent adalah pihak yang

menjalankan wewenang atau tanggung jawab. Hak dan kewajiban masing-

masing pihak (principal dan agent) dijelaskan dalam suatu perjanjian kerja

yang disetujui bersama.

Teori agensi ini dinyatakan secara sederhana dalam dua masalah.

Pertama, ketika perilaku agen dapat diawasi, sebuah kontrak yang

didasarkan pada perilaku menjadi optimal karena perilaku agen merupakan

komoditi yang dibeli. Ini merupakan kasus sederhana adanya complete

information. Semua pihak, prinsipal dan agen, mengetahui apa saja yang

dilakukan agen. Kedua, adalah incomplete information. Agen mengetahui

apa yang dilakukannya, tetapi prinsipal tidak (Mustikawati, 2004:80). Jadi

menurut agency theory, agent yang mempunyai kesempatan dan dorongan

diprediksi akan bertindak untuk kepentingan pribadi yang berbeda dengan

kepentingan principal.

Page 32: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

13

Menyadari adanya agency problem, principal memerlukan alat

pengendali agar agent bertindaksesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya

dan terpaksa mengeluarkan biaya tambahan selain biaya membuat kontrak,

namun walau begitu tetap ada kemungkinan masih terjadi kegagalan

mengatasi agency problem tadi. Agency problem dapat diminimalisir

melalui pengawasan (monitoring) dengan cara mendesain sistem

pengendalian intern serta menyediakan informasi yang bermanfaat secara

memadai sehingga dapat mengurangi information asymmetry. Pengendalian

intern tersebut akan di review serta di evaluasi oleh manajemen dan melalui

kegiatan internal audit.

2. Teori Sistem

Teori sistem memungkinkan kita menjelaskan perilaku organisasi

baik internal maupun eksternal (Gibson, Vancevich, Donnelly, 1996:41).

Secara internal, teori ini akan menjelaskan sebab orang-orang dalam suatu

organisasi mau melaksanakan tugas mereka sendiri maupun kelompok.

Secara ekternal, teori ini akan membandingkan aktivitas yang terdapat

dalam suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Ciri-ciri general system

science menurut Winardi (2007:162), yaitu:

a. Antar hubungan; setiap teori sistem harus memperhatikan elemen-

elemen di dalam sistem, atau antar hubungan antara berbagai elemen dan

interdependensi komponen-komponen sistem.

b. Holism; sistem merupakan sebuah keseluruhan yang tidak dapat dibagi-

bagi.

Page 33: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

14

c. Upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran; sistem-sistem mencakup

komponen-komponen yang berinteraksi. Interaksi menyebabkan

timbulnya situasi akhir atau tujuan atau sebuah posisi keseimbangan

dimana aktivitas-aktivitas yang ada membantu pencapaian tujuan.

d. Input dan Output; semua sistem tergantung pada input tertentu untuk

menimbulkan aktivitas-aktivitas yang akhirnya menyebabkan

tercapainya tujuan.

e. Transformasi; semua sistem merupakan alat transformasi input untuk

dijadikan output.

f. Entropi; entropi menggambarkan keadaan sebuah sistem tertutup, di

mana semua elemen berada dalam keadaan kacau, sistem tersebut sudah

“tamat riwayatnya”.

g. Pengaturan (regulation); hal ini mencakup tindakan “perencanaan”.

Pengawasan (control) berarti bahwa desain orisinal untuk bertindak akan

diikuti dan penyimpangan-penyimpangan dari rencana dicatat dan

diperbaiki.

h. Hierarki; sistem-sistem pada umumnya merupakan keseluruhan yang

kompleks yang terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil.

i. Diferensiasi; pada sistem-sistem kompleks, kesatuan-kesatuan khusus

melaksanakan fungsi-fungsi sistemik yang terspesialisasi.

j. Ekuifinalitas; pada sistem-sistem terbuka, keadaan final yang sama dapat

dicapai dari berbagai macam titik tolak.

Page 34: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

15

Berdasarkan ciri-ciri teori sistem diatas, maka peranan manajemen

dan internal audit dapat dijelaskan melalui teori ini. Karena peranan para

pelaku dalam sebuah organisasi masing-masing memiliki keterkaitan dalam

melaksanakan tugasnya yang akan membentuk suatu sistem. Pimpinan harus

berhubungan secara keseluruhan dengan aspek perilaku organisasi internal

maupun eksternal. Selain itu, melalui teori sistem ini, pimpinan akan mudah

dalam mencapai tujuan organisasi karena akan memungkinkan pimpinan

dapat memahami sebab efektivitas individu, kelompok, dan organisasi.

Dengan pemahaman aspek perilaku dalam organisasi, maka

pimpinan akan lebih mudah melaksanakan pengendalian intern yang baik.

Karena pengendalian intern dalam suatu perusahaan dilakukan oleh semua

lapisan dalam organisasi.

3. Pengendalian Intern

Menurut Marshall dan Paul (2004:53), pengendalian intern adalah

“pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan

metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan

informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki

efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan

kebijakan yang telah ditetapkan.”

Berdasarkan Laporan COSO (The Committee of Sponsoring

Organization) (Boynton, Johnson, Kell, 2002:142), pengendalian intern

yaitu

“Pengendalian intern (internal control) adalah suatu proses, yang

dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya

dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang

memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan.”

Page 35: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

16

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, sistem pengendalian intern di

definisikan sebagai berikut:

“proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan”.

Jadi, pengendalian internal adalah proses yang dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan dan pegawai untuk mencapai tujuan keandalan

laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi serta

memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua aktivitas organisasi

sudah berjalan efektif dan efisien. Pemahaman akan pentingnya

pengendalian sektor publik menyebabkan perlunya pendalaman tentang

pengendalian itu sendiri.

Pengendalian dapat diinterpretasikan sebagai proses maupun

pengarah. Jika sebagai proses, pengendalian lebih dianggap sebagai alat

manajemen dalam pelaksanaan keputusan. Jika sebagai pengarah,

pengendalian dapat diartikan sebagai intervensi dalam pengambilan

keputusan (Bastian, 2005:83). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008, unsur sistem pengendalian intern pemerintah terdiri dari:

a. Lingkungan Pengendalian

Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara

lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan

kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam lingkungan

Page 36: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

17

kerjanya, melalui: penegakan integritas dan nilai etika, komitmen

terhadap kompetensi, kepemimpinan yang kondusif, pembentukan

struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, pendelegasian

wewenang dan tanggung jawab yang tepat, penyusunan dan penerapan

kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia,

perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif, dan

hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait.

b. Penilaian Risiko

Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.

Penilaian risiko terdiri atas: identifikasi risiko dan analisis risiko. Dalam

rangka penilaian risiko, pimpinan instansi pemerintah menetapkan tujuan

instansi pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan dengan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

c. Kegiatan Pengendalian

Pimpinan instansi pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas

dan fungsi instansi pemerintah yang bersangkutan. Kegiatan

pengendalian terdiri atas: review atas kinerja instansi pemerintah yang

bersangkutan, pembinaan sumber daya manusia, pengendalian atas

pengelolaan sistem informasi, pengendalian fisik atas aset, pemisahan

fungsi, otorisasi atas transaksi dan kejadian penting, pencatatan yang

akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian, pembatasan akses atas

sumber daya dan pencatatannya, akuntabilitas terhadap sumber daya dan

Page 37: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

18

pencatatannya, dan dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian

intern serta transaksi dan kejadian penting.

d. Informasi dan Komunikasi

Pimpinan instansi pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat,

dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang

tepat.Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan

instansi pemerintah harus sekurang-kurangnya menyediakan dan

memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi, serta mengelola,

mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus-

menerus.

e. Pemantauan

Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan pemantauan sistem

pengendalian intern.Pemantauan sistem pengendalian intern dilaksanakan

melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut

rekomendasi hasil audit dan review lainnya.

4. Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2012 tentang

perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang dimaksud dengan pengadaan

barang/jasa yaitu:

“Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut dengan

pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa

oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi yang

prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa”.

Page 38: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

19

Tujuannya adalah untuk memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan

instansi pemerintah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas dan harga

yang dapat dipertanggungjawabkan, serta dalam waktu dan tempat tertentu

secara efektif dan efisien menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku

(Bastian, 2005:58).

a. Prosedur Penyusunan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 12 Tahun 2011 tentang pedoman

umum perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, prosedur

penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah, yaitu:

1) Identifikasi kebutuhan barang/jasa

2) Penyusunan dan penetapan rencana penganggaran

3) Penetapan kebijakan umum tentang pemaketan pekerjaan

4) Penetapan kebijakan umum tentang cara pengadaan

5) Penetapan kebijakan umum tentang pengorganisasian pengadaan

6) Penyusunan kerangka acuan kerja

7) Penyusunan jadwal kegiatan pengadaan

8) Pengumuman rencana umum pengadaan

b. Prosedur Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan cara pengadaan yang terdapat dalam Peraturan Kepala

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor

12 Tahun 2011, prosedur persiapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa

dapat dilakukan melalui:

Page 39: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

20

1) Swakelola

Persiapan pelaksanaan swakelola meliputi:

a) Pelaksanaan swakelola oleh kementerian/instansi lainnya

penanggung jawab anggaran

b) Pelaksanaan swakelola oleh instansi pemerintah lain pelaksana

swakelola

c) Pelaksanaan swakelola oleh kelompok masyarakat pelaksana

swakelola

2) Penyedia barang/jasa

Persiapan pelaksanaan pengadaan melalui penyedia barang/jasa

meliputi:

a) Perencanaan pemilihan penyedia barang/jasa

b) Pemilihan sistem pengadaan barang/jasa

c) Penetapan metode penilaian kualifikasi penyedia barang/jasa

d) Penyusunan jadwal pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa

e) Penyusunan dokumen pengadaan barang/jasa

f) Penetapan harga perkiraan sendiri (HPS)

c. Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang

dibuat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

Maksud dan tujuan dilakukannya pemantauan dan evaluasi terhadap

penyusunan rencana pengadaan barang/jasa adalah untuk mendapatkan

umpan balik dalam penyusunan rencana pengadaan barang/jasa yang

Page 40: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

21

dilakukan secara berkesinambungan, sehingga perencanaan pengadaan

barang/jasa kementerian/institusi lainnya dilakukan sesuai dengan

prosedur dan mencapai sasarannya, baik dilakukan oleh pengguna

anggaran (PA) masing-masing kementerian/institusi lainnya maupun

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Prosedur

pemantauan dan evaluasi atas pengadaan barang/jasa meliputi:

1) Pemantauan

Prosedur pemantauan dan evaluasi perencanaan pengadaan

barang/jasa, dapat dilakukan melalui pengisian daftar simak atau

pertanyaan oleh masing-masing Kementerian/Daerah/Lembaga/

Institusi lainnya, guna mengetahui ketaatannya terhadap pemenuhan

ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.Contoh formulir pengisian

daftar simak terdapat dalam pedoman perencanaan pengadaan

barang/jasa.

2) Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan tugas pemantauan dan evaluasi perencanaan

pengadaan barang/jasa dilakukan oleh bagian internal masing-masing

kementerian/institusi lainnya melalui unit kerjanya, yang ditunjuk oleh

pengguna anggaran, untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi

terhadap perencanaan pengadaan barang/jasa kementerian/institusi

lainnya dan menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi

kepada pengguna anggaran guna mendapatkan penanganan lebih

lanjut.

Page 41: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

22

3) Pembinaan

Pembinaan perencanaan pengadaan barang atau jasa dapat

dilakukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pengadaan

melalui sosialisasi, diseminasi atau semiloka yang dilakukan secara

berkala sesuai dengan kebutuhan.

5. Manajemen

a. Definisi Manajemen

Williams(2009:7), mendefinisikan manajemen sebagai berikut:

“Management is working through others to accomplish tasks

that help fulfill organizational objectives as efficiently as

possible.”

“Manajemen adalah bekerja dengan yang lainnya untuk

melaksanakan tugas yang membantu untuk memenuhi tujuan

organisasi seefektif mungkin”.

Menurut Robbins dan Coulter(2012:36), definisi manajemen

yaitu:

“Management involves coordinating and overseeing the work

activities of others so that their activities are completed

efficiently and effectively.”

“Manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi aktivitas

pekerjaan dari yang lainnya sehingga aktivitas mereka

diselesaikan secara efisien dan efektif.”

Kinicki dan Williams (2011:5) menyatakan definisi manajemen

sebagai berikut:

“More formally, management is defined as (1) pursuit of

organizational goals efficiently and effectively by (2)

integrating the work of people through (3) planning,

organizing, leading, and controlling the organization's

resource”.

Page 42: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

23

“Lebih formal, manajemen di definisikan sebagai (1) mencapai

tujuan organisasi secara efisien dan efektif (2)

mengintegrasikan pekerjaan orang-orang (3) perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya

organisasi”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh tiap-tiap

individu dari suatu organisasi yang dilakukan secara terus menerus

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

b. Tingkatan Management dalam Pemerintahan Pusat

Dalam pemerintahan pusat, tingkatan manajemen dapat

digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini:

Sumber: data yang diolah

Gambar 2.1 Tingkatan Manajemen

Gambar 2.1 menjelaskan tingkatan manajemen dalam suatu

pemerintahan berdasarkan jabatan struktural yang terdiri dari mulai

eselon I (satu) sampai dengan non-eselon. Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai

Eselon I

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Non-Eselon

Page 43: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

24

Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural, eselon merupakan tingkatan

jabatan struktural. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang

pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi

negara.

Menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

490 Tahun 2003 tentang Pendelegasian Wewenang Pemeriksaan

Pelanggaran Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Kementerian Agama, pejabat eselon I (satu) adalah sekretaris jenderal,

inspektur jenderal, direktur jenderal, kepala bagian litbang agama dan

diklat keagamaan. Pejabat eselon II (dua) adalah kepala biro,

sekretaris, direktur, inspektur, kepala pusat pada sekretariat jenderal

dan kepala badan litbang agama dan diklat keagamaan, kepala kanwil

Dep. Agama Propinsi/D.I.

Pejabat eselon III (tiga) adalah kepala bagian, kepala sub

direktorat, kepala bidang, kepala kantor departemen agama

kabupaten/kota. Pejabat eselon IV (empat) adalah kepala sub bagian,

kepala seksi, kepala KUA. Non-eselon merupakan staf/pegawai yang

menjalankan tugas langsung dari pejabat eselon IV.

c. Proses Manajemen Organisasi Pemerintahan

Menurut Sumarsono (2010:25), proses manajemen organisasi

pemerintahan pada dasarnya sama dengan organisasi komersial yaitu

perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan evaluasi penggunaan

Page 44: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

25

sumber-sumber yang dikelola. Menurut Kinicki dan Williams

(2011:14), proses manajemen yang dikenal juga sebagai fungsi

manajemen dibagi menjadi 4 (empat):

1) Planning: didefinisikan sebagai menetapkan tujuan dan

memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut

Yuwono, Indrajaya, dan Hariyadi (2005:3), perencanaan adalah

salah satu tugas penting manajemen di awal siklus operasional.

2) Organizing: didefinisikan sebagai mengatur tugas, orang-orang,

dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pekerjaaan.

3) Leading: didefinisikan sebagai motivasi, pengarahan, dan

kemudian mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras untuk

mencapai tujuan organisasi

4) Controlling: didefinisikan sebagai mengawasi kinerja,

membandingkan kinerja dengan tujuan, dan mengambil tindakan

koreksi seperti yang dibutuhkan.

6. Inspektorat Jenderal

a. Definisi Inspektorat Jenderal

Menurut Sirait (2009:28), inspektorat jenderal didefinisikan

sebagai berikut:

“Inspektorat jenderal merupakan salah satu unit kerja eselon 1

yang menjalankan fungsi pengawasan (controlling) yang

mempunyai tugas pokok dan fungsi utama antara lain

melaksanakan kegiatan pengawasan fungsional di lingkungan

kementerian terhadap pelaksanaan tugas di setiap unit

lingkungan kementerian.”

Page 45: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

26

b. Definisi Internal Audit

Agoes (2009:221) mendefinisikan internal audit yaitu:

“internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang

dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap

laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun

ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah

ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan

ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.”

Menurut Mardiasmo (2009:193) definisi audit internal yaitu

sebagai berikut:

“Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit

pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang

diawasi.”

Menurut Sawyer(2005:7), audit internal yaitu:

“Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk

menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan

mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas

kinerja perusahaan.”

Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa internal

audit yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh unit bagian

pemeriksa dalam organisasi yang bertindak independen untuk

menelaah operasional perusahaan, dengan mengukur dan mengevaluasi

pengendalian serta kinerja perusahaan dengan tujuan efisiensi dan

efektivitas.

c. Jenis Audit Internal Sektor Publik

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 tentang standar audit aparat

Page 46: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

27

pengawasan intern pemerintah, kegiatan audit yang dilakukan oleh

aparat pengawasan internal pemerintah (APIP) terdiri dari:

1) Audit kinerja

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008

tentang sistem pengendalian intern pemerintah, memberikan

kewenangan pada aparat pengawas intern pemerintah (APIP) untuk

melaksanakan audit kinerja sebagai bentuk pengawasan. Audit

kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan negara dan

pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari

aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.

Audit kinerja dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan

kinerja suatu kementerian/lembaga pemerintah untuk memastikan

sesuai atau tidaknya sasaran yang kegiatan yang menggunakan

anggaran.

2) Audit dengan tujuan tertentu

Audit dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang

dilakukan dengan tujuan khusus, diluar audit keuangan dan audit

kinerja. Audit dengan tujuan tertentu bertujuan memberikan

simpulan atas suatu hal yang diaudit. Yang termasuk dalam

kategori ini adalah audit investigatif, audit terhadap masalah yang

menjadi fokus perhatian pimpinan organisasi dan audit yang

bersifat khas.

Page 47: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

28

d. Peran Internal Audit

Internal auditor dalam suatu kementerian disebut Inspektorat

Jenderal. Internal auditor tidak bertanggung jawab untuk memberikan

pendapat tentang ketaatan terhadap hukum. Auditor internal secara

periodik akan mengakumulasikan evaluasi pengendalian dari laporan

audit internal dan mencapai kesimpulan tentang lingkungan

pengendalian internal, struktur, dan filosofi organisasi secara

keseluruhan. Agar peranan audit pengendalian intern pengadaan

barang/jasa efektif, maka unsur-unsur berikut ini harus dipenuhi

(Permana, 2009:43):

1) Verifikasi.

Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa melakukan

pemeriksaan secara metodis atau menetapkan asas-asas

manajemen.

2) Evaluasi

Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa berperan

dalam penilaian menyeluruh pengendalian internal pengadaan

barang/jasa dengan membandingkan kriteria-kriteria yang ada.

3) Rekomendasi

Audit pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa berperan

dalam memberikan rekomendasi untuk membantu menyelesaikan

permasalahan pengendalian internal pengadaan barang/jasa, baik

yang sekarang maupun masa yang akan datang.

Page 48: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

29

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Hasil-hasil Penelitian terdahulu

No. Peneliti, Tahun, dan Judul

Penelitian Metode Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

X1 X2 Y

1. Peranan Audit Internal dalam

Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan

dan Penagihan Piutang.

(Permana, 2009)

Jenis Penelitian:

Kuantitatif

Sumber Data: Primer,

Kuesioner

Sampel: Auditor Internal

pada Divisi Internal

Auditor PT.

Telekomunikasi

Indonesia

Metode Analisis:

Korelasi

Pelaksanaan audit internal

sangat memadai.

Pengendalian Internal atas

penjualan dan penagihan

piutang sangat efektif.

Audit internal memadai

berperan dalam menunjang

efektivitas pengendalian

internal penjualan dan

penagihan piutang.

2. Internal Control and

Management Guidance.

(Feng, et al., 2009)

Jenis Penelitian:

Kuntitatif

Sumber Data: Sekunder;

Audit Analytics, First

Call, Annual Compustat,

CRSP

Sampel: 2.940 firm-years

Metode Analisis: OLS

Regression

Panduan manajemen memiliki

efek yang signifikan terhadap

pengendalian internal.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 49: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti, Tahun, dan Judul

Penelitian Metode Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

X1 X2 Y

3. Pengaruh Audit Internal

terhadap Efektivitas

Pengendalian Intern Biaya

Produksi

(Widyaningsih, 2010)

Jenis Penelitian:

Kuantitatif

Sumber Data: Primer,

Kuesioner

Sampel: 20 Auditor

Internal PT Dirgantara

Indonesia

Metode Analisis:

Korelasi Product

Moment

Pelaksanaan audit internal

memberikan pengaruh yang

tinggi terhadap efektivitas

pengendalian intern biaya

produksi.

4. The Role of Internal Audit

Fuction in the disclosure of

Material Weaknesses

(Lin, etal.,2011)

Jenis Penelitian:

Kuntitatif

Sumber Data: Sekunder;

Sampel: 214 perusahaan

yang didapatkan melalui

survey GAIN IIA

Metode Analisis data:

Logistic Regression

Variabel Lainnya:

Pengungkapan

Kelemahan yang

Material

Internal audit berperan dalam

pengungkapan kelemahan yang

material.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 50: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti, Tahun, dan Judul

Penelitian Metode Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

X1 X2 Y

5. The Effect of Internal Contol on

the Operating Activities of Small

Restaurant

(Frazer, 2011)

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: primer,

kuesioner melalui mail

Sampel: 270 manajer

restoran yang beroperasi

di Nassau County, New

York

Metode analisis: regresi

berganda

Variabel lainnya:

pemisahan tugas (X1),

penjagaan asset (X2), dan

verifikasi transaksi (X3).

Adanya hubungan yang negatif

antara pemisahan tugas dan

perusahaan kecil.

Adanya hubungan positif

antara pengendalian internal

dengan penjagaan aset. Adanya

hubungan yang positif antara

pengendalian internal dengan

verifikasi transaksi.

6. Management Disclosure on

Internal Control in Annual

Report – A Study on Banking

Sector: Bangladesh

(Arifuzzaman, 2011)

Jenis Penelitian:

Kuntitatif

Sumber data: sekunder;

Dhaka Stock Engchange

(DSE)

Teknik Sampling:

Random Basis

Sampel: 7 Bank yaitu:

Laporan manajemen dari

sektor perbankan meliputi

pengungkapan pengendalian

internal. Tingkat

pengungkapan bervariasi

dengan perusahaan yang

berbeda.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 51: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti, Tahun, dan Judul

Penelitian Metode Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

X1 X2 Y

AB Bank Ltd, Bangla

Bank Ltd, Jamuna Bank

Ltd, Merchantile Bank

Ltd, Mutual Trust Bank

Ltd, Premier Bank Ltd,

Southest Bank Ltd.

7. Internal Audit Function: an

exploratory study from Egyptian

list firm

(Ebaid, 2011)

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Primer,

Kuesioner

Sampel: Internal auditor

perusahaan-perusahaan

terdaftar di Mesir

Metode penelitian:

regresi berganda

Sebagian besar perusahaan di

Mesir memiliki fungsi internal

audit tetapi fungsinya masih

kurang terpenuhi.

Hasilnya juga mengungkapkan

bahwa fungsi internal audit

masih berfokus pada audit

keuangan dan kepatuhan

pengendalian internal.

8. Pengaruh Kualitas Audit

Internal Terhadap Efektivitas

Sistem Pengendalian Internal

Satuan Kerja Perangkat Daerah

di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Lumajang

(Dityatama, 2012)

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Primer,

Kuesioner

Teknik sampling:

sampling jenuh/sensus

Sampel: 22 orang auditor

Kualitas audit internal

berpengaruh positif terhadap

efektifitas sistem pengendalian

internal Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 52: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti, Tahun, dan Judul

Penelitian Metode Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

X1 X2 Y

Internal pada Inspektorat

Kabupaten Lumajang

Teknik analisis data:

Statistika deskriptif

dengan Smart-PLS

9. Investigating the Effective

Factors on Management

Internal Control Applying

(Pirayesh, Niazi, Ahmadkhani.,

2012)

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Primer

Sampel: 195 karyawan

yang bekerja pada sektor

administrasi dan

keuangan instansi

pemerintah di Provinsi

Zanjan, Iran

Metode analisis data:

Non-parametric binomial

test, t-student, dan

Freedman test

Variabel lainnya:

penggunaan teknologi

informasi

Implementasi teknologi

informasi secara positif

mempengaruhi tim manajemen

untuk mengontrol sistem

mereka.

Penggunaan manajer yang

lebih terampil dan memiliki

spesifikasi khusus berpengaruh

positif terhadap manajemen

pengendalian internal.

Sumber: Data yang diolah

Page 53: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

34

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan 2.1

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Peranan Manajemen terhadap pengendalian intern antara pengadaan

barang/jasa

Manajemen sebuah organisasi, melibatkan empat (4) fungsi dasar:

planning, organizing, actuating, controlling. Dalam mengelola suatu

organisasi diperlukan suatu sistem pengendalian intern. Pengendalian

Adanya Fraud atas Pengadaan komputer dan al-qur’an di Dirjen BIMAS Islam

Lemahnya Pengendalian Intern pada kementerian agama

Dasar Teori: Teori Agency dan Teori Sistem

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengendalian

Intern (Y)

Peranan Manajemen (X1)

Internal Audit (X2)

Metode Analisis: Regresi Berganda

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran

Page 54: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

35

intern meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan manajemen. Secara

umum, dewan pimpinan tidak mendesain pengendalian internal atau

menyiapkan peraturan tertulis yang mereka adopsi.

Manajemen (termasuk dewan pimpinan) adalah yang bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa pengendalian tepat berada di tempatnya,

dan bahwa mereka bekerja sesuai dengan bagaimana yang dimaksudkan

(Dinapoli, 2010:2). Masing-masing individu dalam suatu organisasi

memiliki tanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian intern

organisasi tersebut efektif.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Feng (2009:203),

panduan manajemen memiliki efek yang signifikan terhadap pengendalian

internal. Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Arifuzzaman

(2011:219) menunjukkan bahwa laporan manajemen mengungkapkan

pengendalian internal, walaupun tingkatannya berbeda-beda.

Pimpinan wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan dalam rangka untuk mencapai pengelolaan

keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pimpinan dan pegawai harus

memiliki tindakan yang mendukung pengendalian internal. Pimpinan

harus terus-menerus mengawasi output yang dihasilkan oleh sistem

pengendalian dan mengambil tindakan yang tepat apabila terjadi

penyimpangan.

Page 55: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

36

Pembagian tugas seperti otorisasi, pemrosesan, pencatatan, dan

pemeriksaan transaksi harus dipisahkan ke masing-masing individu dan

unit. Pengawasan harus dilakukan dengan baik dan berkelanjutan untuk

memastikan pencapaian tujuan pengendalian internal. Akses untuk

mendapatkan dokumen atau catatan harus dibatasi ke individu yang

memang berwenang, seseorang yang bertanggung jawab untuk

pengamanan dan penggunaan sumber daya dan orang lain yang mencatat.

Selain itu, setiap karyawan instansi bertanggung jawab untuk

menyadari dan memperhatikan manajemen risiko dan masalah

pengendalian intern, untuk mempertimbangkan keterbatasan dan area

risiko utama, keputusan dokumen dan untuk memberikan dukungan

informasi.

Dalam pemerintahan, standar untuk pengendalian intern masing-

masing kementerian tidak berbeda. Karena standar tersebut dibuat oleh

pemerintah baik yang terdapat dalam perundang-undangan, peraturan

pemerintah, keputusan presiden, dan sebagainya. Masing-masing unit di

kementerian hanya melaksanakan pengendalian intern yang sudah

distandarisasikan.

Pengawasan kegiatan operasional dalam direktorat jenderal

kementerian dilakukan oleh tiap-tiap tingkatan manajemen yang ada dalam

kementerian tersebut, mulai dari direktur jenderal, direktur, sekretaris,

kepala bagian, kepala sub bagian, sampai dengan staf.

Page 56: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

37

2. Peranan Inspektorat Jenderal Terhadap Pengendalian Intern atas

Pengadaan Barang/Jasa

Pengendalian internal merupakan suatu alat manajemen untuk

mencapai tujuan organisasi dengan melakukan serangkaian aktivitas guna

memastikan tercapainya tujuan dan sasaran organisasi tersebut. Untuk

memperkuat dan menunjang efektifitas pelaksanaan sistem pengendalian

intern pemerintah perlu dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan

tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan

negara yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.

Aparat pengawasan intern pemerintah merupakan internal auditor

yang bekerja pada lembaga pemerintah. Menurut Permana (2009:42),

hubungan antara pengendalian internal dan audit internal tidak dapat

dipisahkan karena audit internal merupakan salah satu unsur dalam

pengendalian internal. Pendapat ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Ebaid (2011:124) yang menyatakan bahwa fungsi internal audit

merupakan suatu fungsi yang penting dan telah terbukti untuk meningkatkan

efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan pemerintahan.

Dalam melakukan internal audit, auditor internal akan mengevaluasi

pengendalian internal perusahaan, memastikan bahwa pengendalian internal

perusahaan sudah dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, internal audit

sangat berperan dalam pengendalian internal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faturrachman (2008:9)

menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan internal audit maka

Page 57: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

38

efektivitas pengendalian internal juga akan semakin meningkat. Hal ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Permana (2009:83) dengan

hasil bahwa internal audit sangat berperan dalam menunjang efektivitas

pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang pada PT.

Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT. INTI. Praktisi dan akademisi

umumnya berpendapat sama bahwa efektivitas pengendalian internal

meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas fungsi audit internal (Lin,

et al, 2011:320).

Audit internal yang baik dilakukan oleh orang yang memiliki

kompetensi dan independensi sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi atau

perusahaan. Peranan internal audit dalam kaitannya terhadap pengendalian

internal atas pengadaan barang/jasa meliputi semua aspek yang berkaitan

dengan pengadaan barang/jasa. Oganisasi harus melaksanakan audit

terhadap pengendalian barang/jasa untuk memastikan bahwa pengendalian

internal yang terdapat pada aktivitas tersebut telah sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan dan dipelihara secara efektif dan efisien.

Internal auditor kementerian, dalam hal ini yaitu inspektorat jenderal

kementerian akan melakukan pemeriksaan berkala atas pelaksanaan

pengendalian internal tersebut. Setelah itu, internal auditor tesebut akan

memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan kepada manajemen

dalam bentuk rekomendasi. Manajemen akan melaksanakan tindakan yang

sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor.

Page 58: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

39

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dibuat oleh penulis

yaitu sebagai berikut:

H1: Manajemen berperan secara signifikan terhadap pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa

H2: Inspektorat jenderal berperan secara signifikan terhadap pengendalian

intern atas pengadaan barang/jasa

H3: Manajemen dan Inspektorat jenderal secara simultan berperan signifikan

terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

Page 59: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

40

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai bagian umum yang

terdapat pada sekretariat jenderal dan direktorat jenderal kementerian agama.

Adapun objek penelitian ini adalah pegawai bagian umum yang terdapat pada

sekretariat jenderal dan direktorat jenderal kementerian agama.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pegawai bagian umum yang bekerja

pada sekretariat jenderal dan direktorat jenderal kementerian agama. Metode

yang digunakan peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan

purposive sampling, dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement

sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu

(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian) (Indriantoro

dan Supomo, 2002:131) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kepala bagian biro umum, kepala sub bagian biro umum, dan staf bagian

perlengkapan pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.

2. Kepala bagian umum, kepala sub bagian perlengkapan dan BMN (Barang

Milik Negara), serta staf perlengkapan dan BMN pada masing-masing

direktorat jenderal yang ada di Kementerian Agama, yang terdiri dari:

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Page 60: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

41

Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Hindu, serta Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Budha.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan dua metode

penelitian yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.

1. Penelitian Pustaka

Merupakan pengumpulan data sekunder melalui buku-buku, jurnal-

jurnal, serta literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam

skripsi ini.

2. Penelitian Lapangan

Metode pengumpulan data yang dipakai adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Metode kuesioner merupakan satu mekanisme pengumpulan

data yang efisien bila peneliti mengetahui secara jelas apa yang

disyaratkan dan bagaimana mengukur variabel yang diminati. Satu

kuesioner atau angket adalah satu set tulisan tentang pertanyaan yang

diformulasikan untuk responden mencatat jawabannya. Kuesioner ini

terdiri dari dua bagian, pertama memuat pertanyaan tentang data diri

responden dan kedua berisi pernyataan penelitian yang berhubungan

dengan peranan manajemen dan internal audit terhadap pengendalian

intern atas pengadaan barang/jasa.

Page 61: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

42

Jenis skala yang digunakan untuk menjawab bagian pertanyaan

penelitian adalah skala likert yaitu metode yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu fenomena sosial (Indriantoro dan Supomo, 2002:104). Skala

likert yang digunakan untuk menjawab pernyataan penelitian memiliki

empat kategori sebagaimana disajikan dalam tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1

Bobot dan Kategori Skala Likert

No Jenis Jawaban Bobot

1

2

3

4

SL = Selalu

SR = Sering

JR = Jarang

TP = Tidak Pernah

4

3

2

1

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 20.

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, range (Ghozali, 2011:19).

b. Uji Kualitas Data

Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian ini

menggunakan uji reliabilitas dan uji validasi.

Page 62: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

43

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam

pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode statistik

Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70

dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka

butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang memadai dan sebaliknya apabila nilai

cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya kurang

memadai (Nunnally, 1994) dalam Ghozali (2011:48).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan

r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

jumlah sampel. Untuk menguji apakah masing-masing item valid atau

tidak, dilihat dengan cara melihat hasil output cronbach alpha pada

kolom Correlated Item – Total Correlation untuk masing-masing

variabel. Kemudian bandingkan nilai Correlated Item – Total

Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung lebih besar

Page 63: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

44

dari r tabel dan nilai positif maka atau butir pertanyaan atau tersebut

dinyatakan valid (Ghozali, 2011:53).

c. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi diantara variabel independen pada model

regresi. Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel

independen. Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara menganalisis matriks korelasi antar variabel independen

dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10.

Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10,

maka tidak terjadi multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian

(Ghozali, 2011:106).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang

dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana

sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

Page 64: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

45

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali,

2011:139).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dengan distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar

menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal

maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2011:163).

4. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan

satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression), yaitu regresi

yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk menguji H1,

Page 65: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

46

H2, dan H3 dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi

ekspektasi peneliti mengenai peranan manajemen dan inspektorat jenderal

terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa. Persamaan

regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Y : Pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

A : Konstanta

b1b2 : Koefisien regresi

X1 : Manajemen

X2 : Inspektorat Jenderal

e : Error

Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik

terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi berganda, yang meliputi:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan

1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

b. Uji Regresi secara Simultan

Page 66: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

47

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,

2011:98). Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Menurut Ghozali (2011:98), dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai F lebih besar dari 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat

kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipótesis alternatif,

yang menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

2) Jika nilai F lebih kecil dari 4 maka H0 dapat diterima pada derajat

kepercayaan lebih dari 5%. Dengan kata lain bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

c. Uji Regresi secara Parsial

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Menurut Ghozali

(2011:99), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Page 67: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

48

1) Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat

kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat

ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan

kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen.

2) Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat

kepercayaan sebesar lebih dari 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0

dapat diterima bila nilai t lebih kecil dari 2 (dalam nilai absolut).

Dengan kata lain, hal tersebut menyatakan bahwa variabel

independen secara individual tidak mempengaruhi variabel

dependen.

E. Operasional Variabel

Sesuai dengan judul yang dipilih yaitu “Peranan Manajemen dan

Inspektorat Jenderal terhadap Pengendalian Internal atas Pengadaan

Barang/Jasa pada Kementerian Agama”, terdapat dua variabel independen

yaitu peranan manajemen dan inspektorat jenderal, serta satu variabel

dependen yaitu pengendalian internal. Berikut ini akan dijelaskan masing-

masing variabel beserta cara pengukurannya.

1. Peranan Manajemen (X1)

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh tiap-tiap

individu dari suatu organisasi yang dilakukan secara terus menerus untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Variabel ini diukur dengan

Page 68: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

49

menggunakan instrumen 4 (empat) fungsi manajemen yaitu planning,

organizing, actuating, dan controlling. Kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini dikembangkan menggunakan instrumen fungsi manajamen

oleh Kinicki dan William (2011). Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval (likert) 4 poin dari tidak pernah (1), jarang

(2), sering (3), sampai dengan selalu (4).

2. Inspektorat Jenderal (X2)

Inspektorat jenderal merupakan unit organisasi yang melaksanakan

kegiatan internal audit dalam suatu kementerian. Internal audit

memberikan nilai tambah dalam organisasi dengan lebih mengutamakan

risiko usaha, pengendalian, dan pengaturan (Dedi Permana, 2009).

Internal audit merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh bagian

internal perusahaan bahwa segala aktivitas yang terjadi dalam perusahaan

sudah diterapkan secara ekonomi, efektif, dan efisien.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen verifikasi,

evaluasi, serta rekomendasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan

skala interval (likert) 4 poin dari tidak pernah (1), jarang (2), sering (3),

sampai dengan selalu (4). Kuesioner dalam penelitian ini merupakan

pengembangan dari kuesioner penelitian oleh Permana (2009).

3. Pengendalian Internal (Y)

Menurut PP No. 60 Tahun 2008, sistem pengendalian intern adalah

proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan

Page 69: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

50

keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan

yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen komponen sistem

pengendalian intern pemerintah yang sudah diatur dalam PP No. 60

Tahun 2008. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval

(likert) 4 poin dari tidak pernah (1), jarang (2), sering (3), sampai dengan

selalu (4). Kuesioner dalam penelitian ini merupakan pengembangan

dari kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Permana (2009).

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

Peranan

Manajemen

(X1)

(Kinicki

dan

William,

2011)

1. Planning

2. Organizing

3. Leading

a. Menetapkan

kebijakan

pengadaan

b. Membuat rencana

umum pengadaan

a. Pengorganisasian

pengadaan

b. Menentukan tugas

dan kewenangan

a. Mengumumkan

rencana umum

pengadaan

b. Menetapkan

perencanaan

swakelola

c. Menetapkan

sistem dan

dokumen-

dokumen

pengadaan

d. Pengumuman

lelang

1

2

3

4

5

6

7

8

Interval

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 70: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

51

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Variabel Sub Variabel Indikator Butir

Pernyataan

Skala

Pengukuran

4. Controlling

e. Penandatanganan

kontrak

a. Program

pengawasan

b. Evaluasi diri

9

10

11

Inspektorat

Jenderal (X2)

(Permana,

2009)

Pelaksanaan

Internal Audit

a. Verifikasi

dokumen

b. Evaluasi

kegiatan

c. Rekomendasi

hasil audit

12, 13

14,15,16,17

18,19

Interval

Pengendalian

Internal (Y)

(Permana,

2009)

a. Lingkungan

Pengendalian

b. Penilaian risiko

c. Aktivitas

Pengendalian

d. Informasi dan

komunikasi

e. Pemantauan

a. integritas dan

nilai etika

b. Pendelegasian

dan wewenang

yang tepat

a. Penetapan

tujuan kegiatan

a. Review kinerja

b. Pembinaan

SDM

c. Pemisahan

fungsi

d. Otorisasi

transaksi

e. Pencatatan yang

akurat

f. Pembatasan akses

dan sumber daya

a. Menyediakan dan

memanfaatkan

sarana

komunikasi

b. Mengelola,

mengembangkan

dan memperbarui

sistem informasi

a. Pemantauan

berkelanjutan

20, 21

22

23

24

25

26

27, 28, 29,

30

31

32

33

34

35

Interval

Page 71: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

52

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Kementerian Agama

Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan

menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas pembangunan. Hal

ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional

dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan

spiritual, moral dan etik pembangunan.

Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima

bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar dari sifat dasar dan

karakteristik bangsa Indonesia tersebut di atas juga sekaligus sebagai

realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan

juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang

agama ayat 1 (satu), dan 2 (dua).

Visi Kementerian Agama:

“Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas,

mandiri, dan sejahtera lahir batin.” (Keputusan Menteri Agama Nomor 2

Tahun 2010)

Misi Kementerian Agama:

a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.

b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.

Page 72: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

53

c. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi

agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.

d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

e. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.

2. Struktur Organisasi Kementerian Agama

Struktur organisasi Kementerian Agama dapat dilihat di bawah ini:

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Kementerian Agama

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Seperti yang terlihat pada bagan 4.1 di atas, Kementerian Agama

terdiri dari Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, beberapa Direktorat

Jenderal, dan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan serta

Kementerian Agama

Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal

Direktorat Jenderal

Bimbingan

Masyarakat Kristen

Direktorat Jenderal

Bimbingan

Masyarakat Islam

Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan

Haji dan Umrah

Badan

Penelitian dan

Pengembangan

dan Pendidikan

serta Pelatihan

Direktorat

Jenderal

Bimbingan

Masyarakat

Hindu

Direktorat

Jenderal

Bimbingan

Masyarakat

Budha

Direktorat

Jenderal

Bimbingan

Masyarakat

Katolik

Page 73: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

54

Pelatihan. Satuan kerja yang digunakan dalam penelitian ini akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Sekretariat Jenderal

Bagan 4.2

Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas:

1) Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas

2) Menyelenggarakan pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada semua unit organisasi di lingkungan

Kementerian Agama.

Susunan organisasi Sekretariat Jenderal seperti yang terlihat pada

bagan 4.2 terdiri dari: Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Biro

Keuangan dan BMN (Barang Milik Negara), Biro Organisasi dan Tata

Laksana, Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, Biro Umum, Pusat

Sekretariat Jenderal

Biro Kepegawaian Biro Perencanaan

Biro Hukum

dan Kerjasama

Luar Negeri

Biro Organisasi

dan Tata Laksana

Biro Keuangan

dan BMN

Pusat Informasi dan

Hubungan Masyarakat

Pusat Kerukunan

Umat Beragama

Biro Umum

Page 74: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

55

Kerukunan Umat Beragama, serta Pusat Informasi dan Hubungan

Masyarakat

b. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Bagan 4.3

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bertugas

menyelenggarakan perumusan serta melaksanaan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang pendidikan Islam berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan oleh menteri agama dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

yaitu: Penyiapan perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan

teknis di bidang pendidikan Islam; perumusan standar, norma,

pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pendidikan Islam;

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Sekretariat

Direktorat

Pendidikan

Agama Islam

Direktorat

Pendidikan

Tinggi

Islam

Direktorat

Pendidikan

Diniyah dan

Pondok Pesantren

Direktorat

Pendidikan

Madrasah

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Page 75: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

56

pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Islam; pemberian

pembinaan teknis dan evaluasi pelaksanaan tugas; pelaksanaan

administrasi direktorat jenderal.

Susunan organisasi yang terdapat dalam Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam seperti pada bagan 4.3 yaitu: Sekretariat, Direktorat

Pendidikan Madrasah, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok

Pesantren, Direktorat Pendidikan Agama Islam, dan Direktorat

Pendidikan Tinggi islam.

c. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Struktur organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan

Umrah dapat dilihat di bawah ini:

Bagan 4.4

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji

dan Umrah

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Sekretariat

Direktorat Pelayanan

Haji dan Umrah

Direktorat

Pengelolaan dana

haji

Direktorat

Pembinaan Haji

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Page 76: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

57

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah

melaksanakan urusan mengenai penyelenggaraan haji dan umrah.

Struktur organisasi pada direktorat ini dapat dilihat pada bagan 4.4 di

atas yaitu sebagai berikut: Sekretariat, Direktorat Pembinaan Haji,

Direktorat Pengelolaan Dana Haji, dan Direktorat Pelayanan Haji dan

Umrah.

d. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Bagan 4.5

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam

b.

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam mempunyai

tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi

teknis di bidang bimbingan masyarakat Islam. Struktur Organisasi

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Sekretariat

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Direktorat

Penerangan

Agama

Islam

Direktorat

Urusan Agama

Islam dan

Pembinaan

Syariah

Direktorat

Pemberdayaan

Wakaf

Direktorat

Pemberdayaan

Zakat

Page 77: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

58

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada bagan 4.5 di

atas, terdiri dari: Sekretariat, Direktorat Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syariah, Direktorat Penerangan Agama Islam, Direktorat

Pemberdayaan Zakat, dan Direktorat Pemberdayaan Wakaf.

e. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen bertugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di

bidang bimbingan masyarakat Kristen. Susunan organisasi Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dapat dilihat pada bagan 4.6

berikut ini:

Bagan 4.6

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Kristen

c.

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen

Sekretariat

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Direktorat

Pendidikan

Kristen

Direktorat

Urusan Agama

Kristen

Page 78: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

59

f. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik memiliki

tugas untuk menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Katolik. Susunan

organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dapat

dilihat pada bagan 4.7 yang terdiri dari: Sekretariat, Direktorat Urusan

Agama Katolik, dan Direktorat Pendidikan Katolik.

Bagan 4.7

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Katolik

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

g. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu memiliki tugas

untuk menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Hindu

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Susunan

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik

Sekretariat

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Direktorat Urusan

Agama Katolik

Direktorat Pendidikan

Agama Katolik

Page 79: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

60

organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dapat

dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini, yang terdiri dari: Sekretariat dan

Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Hindu.

Bagan 4.8

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Hindu

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

h. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha bertugas

menyelenggarakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi

teknis di bidang bimbingan masyarakat Budha berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan oleh Menteri. Susunan organisasi Direktorat Jenderal

Bimbingan Masyarakat Budha terdiri dari: Sekretariat dan Direktorat

Urusan dan Pendidikan Agama Budha.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu

Sekretariat

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Direktorat Urusan

Agama Hindu

Direktorat Pendidikan

Agama Hindu

Page 80: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

61

Struktur organisasi direktorat jenderal bimbingan masyarakat

Budha dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Bagan 4.9

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Budha

d.

Sumber: Peraturan Menteri Agama No. 10 Tahun 2010

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bagian Umum satuan kerja yang terdapat

pada Kementerian Agama. Penyebaran kuesioner dilakukan dalam waktu

dua hari, yaitu pada hari pertama disebarkan ke Biro Umum Sekretariat

Jenderal, Bagian Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan

Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang kantornya terletak di

Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Jakarta Pusat. Sedangkan pada

hari kedua, kuesioner disebarkan ke Bagian Umum Direktorat Jenderal

Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Kristen, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Direktorat

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha

Sekretariat

Bagian

Perencanaan

dan Sistem

Informasi

Bagian

Keuangan

Bagian

Organisasi

dan Tata

Laksana

Bagian

Umum

Direktorat Urusan

Agama Budha

Direktorat Pendidikan

Agama Budha

Page 81: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

62

Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, dan Direktorat Bimbingan

Masyarakat Budha yang kantornya terletak di Jalan M.H. Thamrin No.6,

Jakarta Pusat. Total kuesioner yang disebarkan yaitu 40 dan telah kembali

sebanyak 40 kuesioner kuesioner dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Kuesioner

Satuan Kerja Jumlah

kuesioner

yang

disebarkan

Jumlah

Kuesioner

yang

kembali

Persentase

Sekretariat Jenderal 5 5 100%

Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam

5 5 100%

Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan

Umrah

5 5

100%

Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam 5 5

100%

Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Kristen 5 5

100%

Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Katolik 5 5

100%

Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Hindu 5 5

100%

Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Budha 5 5

100%

Jumlah 40 40 100%

Sumber: Data yang diolah

B. Analisis dan Pembahasan

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

analisis regresi berganda, sehingga hasil pengolahan data dan pembahasannya

yaitu sebagai berikut:

Page 82: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

63

1. Statistik Deskriptif

a. Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 25 62.5 62.5 62.5

Perempuan 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil SPSS

Berdasarkan tabel diatas, responden dalam penelitian ini

sebagian besar di dominasi oleh responden dengan jenis kelamin laki-

laki sebanyak 25 orang sebesar 62,5% dari total responden 40 orang.

Sedangkan responden perempuan sebanyak 15 orang sebesar 37,5%

dari total responden 40 orang.

b. Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3

Pendidikan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

S1 28 70.0 70.0 70.0

S2 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil SPSS

Berdasarkan data diatas, responden dalam penelitian ini, paling

banyak berasal dari tingkat pendidikan S1 sebanyak 28 orang sebesar

70% dari total 40 responden. Sedangkan sisanya berasal dari tingkat

pendidikan S2 sebanyak 12 orang dengan persentase 30% dari total 40

responden.

Page 83: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

64

c. Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4

Lama Bekerja

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

> 10 tahun 20 50.0 50.0 50.0

1-5 tahun 12 30.0 30.0 80.0

6-10 tahun 8 20.0 20.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil SPSS

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini sudah bekerja dalam waktu > 10 tahun

dengan jumlah sebanyak 20 orang sebesar 50% dari total responden.

Responden yang tersisa, memiliki lama bekerja antara 1-5 tahun dan 6-

10 tahun. Responden yang sudah bekerja selama 1-5 tahun berjumlah

12 orang sebesar 30%. Sedangkan responden yang sudah bekerja 6-10

tahun, sebanyak 8 orang sebesar 15% dari total responden.

d. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Hasil pengujian statistik deskriptif dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 4.5

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

PM 40 18 26 44 38.08 5.526 30.533

IA 40 15 17 32 27.00 4.782 22.872

PI 40 22 42 64 54.90 7.128 50.810

Valid N

(listwise) 40

Sumber: Hasil SPSS

Page 84: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

65

Tabel 4.5 menunjukkan statistik deskriptif dari masing-masing

variabel penelitian. Berdasarkan tabel 4.5, hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap peranan manajemen (PM)

menunjukkan range (jangkauan) sebesar 18, nilai minimum sebesar

26, nilai maksimum sebesar 44, mean (rata-rata) sebesar 38,08 dengan

standar deviasi sebesar 5,526, serta varians sebesar 30,533. Hasil

analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap internal

audit (IA) menunjukkan range (jangkauan) sebesar 15, nilai minimum

sebesar 17, nilai maksimum sebesar 32, mean (rata-rata) sebesar 27,00

dengan standar deviasi sebesar 4,782, serta varians sebesar 22,872.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa (PI) menunjukkan

range (jangkauan) sebesar 22, nilai minimum sebesar 42, nilai

maksimum sebesar 64, mean (rata-rata) sebesar 54,9 dengan standar

deviasi sebesar 7,128, serta varians sebesar 50,810.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Reliabilitas

Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode

statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar

> 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70

maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen

tersebut memiliki reliabilitas yang memadai (Nunnally, 1994) dalam

Ghozali (2011:48). Hasil uji reliabilitas peranan manajemen,

Page 85: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

66

inspektorat jenderal, dan pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa dapat dilihat melalui tabel 4.6, 4.7 dan 4.8 berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Peranan Manajemen

Variabel Cronbach’s

alpha N of Item Keterangan

Peranan

Manajemen 0,817 11 Reliabel

Sumber: Hasil olahan data SPSS

Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 11

pernyataan yang terkait dengan variabel peranan manajemen adalah

reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach’s alpha > 0,7

maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach’s alpha pada variabel ini

yaitu sebesar 0,817 > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai

peranan manajemen memiliki reliabilitas yang memadai.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Inspektorat Jenderal

Variabel Cronbach’s

alpha N of Item Keterangan

Inspektorat

Jenderal 0,833 8 Reliabel

Sumber: Hasil olahan data SPSS

Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan dengan total 8

item mengenai inspektorat jenderal adalah reliabel. Dengan dasar

penilaian apabila nilai cronbach’s alpha > 0,7 maka reliabilitasnya

memadai. Nilai cronbach’s alpha pada variabel ini yaitu sebesar 0,833

> 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai inspektorat jenderal

memiliki reliabilitas yang memadai.

Page 86: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

67

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa

Variabel Cronbach’s

alpha N of Item Keterangan

Pengendalian Intern

atas Pengadaan

Barang/Jasa

0,866 16 Reliabel

Sumber: Hasil olahan data SPSS

Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan dengan total

16 item mengenai pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

adalah reliabel, dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach’s alpha >

0,7 maka reliabilitasnya memadai. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

diatas yang terdiri dari peranan manajemen, inspektorat jenderal, dan

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa, maka semua variabel

tersebut dinyatakan reliabel.

Nilai reliabilitas masing-masing variabel tersebut berada > 0,7.

Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa responden memiliki

jawaban yang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu sehingga

kuesioner tersebut memiliki isi yang tidak akan berubah apabila

digunakan kembali untuk waktu yang akan datang dan untuk

menjelaskan item yang sama.

b. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom

(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Untuk menguji

apakah masing-masing item valid atau tidak, dilihat dengan cara

Page 87: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

68

melihat hasil output cronbach alpha pada kolom Correlated Item –

Total Correlation untuk masing-masing variabel penelitian. Kemudian

bandingkan nilai Correlated Item – Total Correlation dengan hasil

perhitungan r tabel.

Pada penelitian ini, jumlah sampel adalah 40. R tabel alpha 0,05

untuk sampel 40 responden yaitu: (df) = 40-2 = 38, yaitu 0,312

(Ghozali, 2011:52). Nilai correlated item – total correlation

dibandingkan dengan nilai r tabel 0,312. Apabila nilai r hitung > r tabel

dan nilainya positif maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut

dinyatakan valid. Hasil uji validitas masing-masing variabel dapat

dilihat pada tabel 4.9, 4.10, dan 4.11 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Peranan Manajemen

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Peranan

Manajemen

Pernyataan 1 0,495 0,312 Valid

Pernyataan 2 0,498 0,312 Valid

Pernyataan 3 0,463 0,312 Valid

Pernyataan 4 0,634 0,312 Valid

Pernyataan 5 0,521 0,312 Valid

Pernyataan 6 0,718 0,312 Valid

Pernyataan 7 0,318 0,312 Valid

Pernyataan 8 0,425 0,312 Valid

Pernyataan 9 0,460 0,312 Valid

Pernyataan 10 0,519 0,312 Valid

Pernyataan 11 0,359 0,312 Valid

Sumber: Hasil olahan data SPSS

Page 88: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

69

Berdasarkan data diatas, masing-masing item pernyataan

mengenai variabel peranan manajemen dengan total 11 pernyataan

adalah valid. Dengan menggunakan dasar penilaian apabila r hitung > r

tabel dan positif, berarti data yang diperoleh adalah valid.Pada kolom

r-hitung, tiap-tiap item memiliki nilai lebih besar dari 0,312. Sehingga

item-item mengenai peranan manajemen memiliki tingkat validitas

yang memadai.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Inspektorat Jenderal

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Inspektorat

Jenderal

Pernyataan 1 0,399 0,312 Valid

Pernyataan 2 0,789 0,312 Valid

Pernyataan 3 0,380 0,312 Valid

Pernyataan 4 0,471 0,312 Valid

Pernyataan 5 0,665 0,312 Valid

Pernyataan 6 0,749 0,312 Valid

Pernyataan 7 0,624 0,312 Valid

Pernyataan 8 0,369 0,312 Valid

Sumber: Hasil olahan data SPSS

Berdasarkan data diatas, masing-masing item pernyataan

mengenai variabel inspektorat jenderal dengan total 8 pernyataan valid.

Dengan menggunakan dasar penilaian apabila r hitung > r tabel dan

positif, berarti data yang diperoleh adalah valid. Pada kolom r-hitung,

tiap-tiap item pertanyaan memiliki nilai lebih besar dari 0,312.

Sehingga item-item mengenai inspektorat jenderal memiliki tingkat

validitas yang memadai.

Page 89: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

70

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Pengendalian

Intern atas

Pengadaan

Barang/Jasa

Pernyataan 1 0,384 0,312 Valid

Pernyataan 2 0,454 0,312 Valid

Pernyataan 3 0,405 0,312 Valid

Pernyataan 4 0,590 0,312 Valid

Pernyataan 5 0,606 0,312 Valid

Pernyataan 6 0,622 0,312 Valid

Pernyataan 7 0,613 0,312 Valid

Pernyataan 8 0,493 0,312 Valid

Pernyataan 9 0,397 0,312 Valid

Pernyataan 10 0,344 0,312 Valid

Pernyataan 11 0,565 0,312 Valid

Pernyataan 12 0,702 0,312 Valid

Pernyataan 13 0,487 0,312 Valid

Pernyataan 14 0,472 0,312 Valid

Pernyataan 15 0,376 0,312 Valid

Pernyataan 16 0,595 0,312 Valid

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan data diatas, masing-masing item pernyataan

mengenai variabel pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa

dengan total 16 pernyataan valid. Dengan menggunakan dasar

penilaian apabila r hitung > r tabel dan positif, berarti data yang

diperoleh adalah valid. Pada kolom r-hitung, tiap-tiap item pertanyaan

memiliki nilai lebih besar dari 0,312. Sehingga item-item mengenai

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa memiliki tingkat

validitas yang memadai.

Page 90: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

71

Berdasarkan hasil uji validitas diatas yang terdiri dari peranan

manajemen, inspektorat jenderal, dan pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa, maka semua variabel tersebut dinyatakan valid.

Nilai validitas masing-masing item dalam variabel tersebut lebih besar

dari r-tabel 0,312. Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa indikator

yang digunakan mampu menggambarkan variabel penelitian. Dan dari

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah valid.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Pada penelitian ini, uji multikolonieritas dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1

dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada

persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2011:106). Hasil uji

multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas

(Constant) Collinearity Statistic

Tolerance VIF

PM 0,475 2,107

IJ 0,475 2,107 a Dependen Variabel: PI Sumber: Output SPSS

Dari tabel 4.12 di atas, bahwa tidak terdapat multikolonieritas

dalam model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis, karena

masing-masing variabel independen, yaitu peranan manajemen (PM)

dan inspektorat jenderal (IJ) mempunyai nilai tolerance yang masing-

masing nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,475 dan nilai VIF yang

Page 91: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

72

kurang dari 10 yaitu 2,107. Sehingga tidak terjadi hubungan atau

korelasi diantara variabel independen, jadi model regresi dalam

penelitian ini ideal.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1 di

bawah ini:

Gambar 4.1

Sumber: Output SPSS

Pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat

dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa berdasarkan variabel bebas yaitu manajemen dan

inspektorat jenderal.

Page 92: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

73

c. Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar

mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal

tersebut menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya,

apabila data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi

normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2011:163).

Gambar 4.2

Sumber: Output SPSS

Dengan melihat tampilan grafik normal P-P Plot pada gambar 4.2

di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-

Page 93: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

74

titik menyebar disekitar diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis

diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai

karena memenuhi asumsi normalitas.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.13 di

bawah ini:

Tabel 4.13

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .792a .627 .607 4.471

a. Predictors: (Constant), IJ, PM Sumber: Output SPSS

b. Dependent Variable: PI

Pada tabel di atas, nilai Adjusted R2 yaitu 0,607. Semakin nilai

R2 mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen hampir

memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel-variabel dependen. Dengan demikian, karena nilai R2 dalam

penelitian ini adalah 0,607 maka variabel-variabel independen dalam

penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya dengan baik.

Selain itu, nilai R2 tersebut dapat berarti juga digunakan untuk

mengetahui seberapa besar variabel independen lainnya yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini dapat mempengaruhi variabel

dependennya dengan cara, hasil dari Adjusted R2 x 100%. Dengan

demikian, koefisien determinasinya yaitu: 0,607 x 100% = 60,7%.

Page 94: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

75

Jadi, secara serentak variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel

terikat sebesar 60,7%. Sisanya yaitu 100 – 60,7% = 39,3% ditentukan

oleh variabel lainnya yang tidak disertakan di dalam penelitian ini

seperti penggunaan teknologi informasi, penjagaan asset, pemisahan

tugas serta verifikasi transaksi.

b. Hasil Uji Regresi secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,

2011:98). Menurut Ghozali (2011:98), dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

3) Jika nilai F lebih besar dari 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat

kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipótesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

4) Jika nilai F lebih kecil dari 4 maka H0 dapat diterima pada derajat

kepercayaan lebih dari 5%. Dengan kata lain bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Hasil uji regresi secara simultan (uji F) pada penelitian ini antara

variabel peranan manajemen dan inspektorat jenderal terhadap

Page 95: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

76

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa dapat dilihat pada

tabel 4.14 ANOVA di bawah ini:

Tabel 4.14

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1241.955 2 620.977 31.064 .000b

Residual 739.645 37 19.990

Total 1981.600 39

a. Dependent Variable: PI

b. Predictors: (Constant), IJ, PM

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan data diatas, hasil uji F menunjukkan nilai F lebih

besar dari 4 dan pada tingkat signifikansi 0,000 dimana hal tersebut

berada di bawah tingkat signifikansi 5%. Jika nilai probabilitas < 0,05

(5%), maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa

semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Sehingga

berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen dan

inspektorat jenderal berpengaruh atau berperan secara bersama-sama

terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa.

c. Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Menurut

Ghozali (2011:99), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

Page 96: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

77

3) Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0

dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).

Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

4) Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan > 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat

diterima bila nilai t lebih kecil dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan

kata lain, hal tersebut menyatakan bahwa variabel independen

secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel

4.15 coefficients di bawah ini:

Tabel 4.15

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 16.408 5.029 3.262 .002

PM .614 .188 .476 3.265 .002 .475 2.107

IJ .560 .217 .376 2.576 .014 .475 2.107

a. Dependent Variable: PI

Sumber: Output SPSS

Di lihat dari data tersebut, nilai t lebih besar dari 2 dan tingkat

signifikansi untuk peranan manajemen (PM) adalah 0,002 < 0,05 (5%).

Jika nilai probabilitas < 0,05 (5%), maka H0 ditolak atau Ha diterima,

Page 97: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

78

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Sehingga

variabel manajemen berperan signifikan terhadap pengendalian intern

atas pengadaan barang/jasa. Untuk inspektorat jenderal (IJ), nilai t

yaitu lebih dari 2 dan tingkat signifikansinya yaitu 0,014 < 0,05 (5%).

Dengan demikian, inspektorat jenderal berperan signifikan terhadap

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa.

5. Analisis dan Interpretasi

a. Peranan Manajemen (X1) Terhadap Pengendalian Intern atas

Pengadaan Barang/Jasa (Y)

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa manajemen

berpengaruh positif signifikan terhadap pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa, yaitu dengan nilai signifikansi 0,002. Hal ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arifuzzaman (2011) bahwa

manajemen memiliki efek yang signifikan terhadap pengendalian

internal. Manajemen benar-benar berperan terhadap pengendalian

intern atas pengadaan barang/jasa. Semakin baik pelaksanaan proses

manajemen, maka pengendalian internalnya juga semakin baik.

Semua kegiatan manajemen mulai dari tahap planning,

organizing, leading, sampai dengan controlling yang terkait dengan

pengadaan barang/jasa sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan seperti

Keppres Nomor 61 Tahun 2004, Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Page 98: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

79

2012, serta pedoman pengadaan barang/jasa dari Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Pada tahap planning, pengguna anggaran/kuasa pengguna

anggaran selalu menetapkan kebijakan tentang pemaketan pekerjaan

dan tata cara pengadaan, serta rencana umum pengadaan (RUP) per

tahun. Hal ini berdasarkan jawaban dari responden yang telah dipilih.

Sebagian besar dari mereka menjawab rata-rata 4 (empat) dari skala 4

(empat). Apabila pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran selalu

melakukan semua aktivitas perencanaan ini, maka kebijakan organisasi

yang ada sudah dijalankan atau diterapkan dengan baik. Sehingga

komponen pengendalian dalam hal lingkungan pengendalian itu juga

semakin baik.

Pada tahap organizing, para pelaksana kegiatan harus

menetapkan panitia serta tugas mereka terkait dengan pengadaan

barang/jasa. Hal ini selalu dilakukan oleh pengguna anggaran/kuasa

pengguna anggaran setelah mereka membuat perencanaan aktivitas

pengadaan barang/jasa pada masing-masing satuan kerja di

Kementerian Agama. Apabila tahap organizing ini selalu dilaksanakan

dengan baik, maka komponen pengendalian intern dalam hal penilaian

risiko serta aktivitas pengendalian semakin baik.

Pada tahap leading, pelaksana kegiatan harus mengadakan

aktivitas pengadaan yang sudah direncanakan. Para pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat pengadaan, maupun

Page 99: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

80

pejabat pembuat komitmen harus melaksanakan aktivitas pengadaan

barang/jasa sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, mulai dari

mengumumkan secara e-procurement, pelaksanaan swakelola,

penetapan sistem pengadaan dan dokumen pengadaan, pengumuman

serta penandatanganan oleh pejabat yang berwenang.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh, sebagian besar

responden menjawab manajemen selalu melakukan aktivitas

pengadaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Semakin

baik pelaksanaan aktivitas pengadaan sesuai dengan ketentuan yang

ada, maka pengendalian pada tahap aktivitas pengendalian serta

informasi dan komunikasi semakin baik.

Pada tahap akhir controlling, masing-masing pimpinan unit kerja

harus mengawasi, memantau serta mengevaluasi aktivitas pengadaan

barang/jasa yang sudah dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan

prosedur, standar, dan aturan yang berlaku. Pada tahap ini, ada 2 (dua)

metode yang digunakan dalam melakukan prosedur pemantauan dan

evaluasi tersebut, yaitu: melalui daftar simak (pertanyaan) oleh

masing-masing kementerian atau dengan menunjuk suatu unit kerja

internal untuk melakukan kegiatan tersebut.

Pada tahap ini, sebagian besar responden menjawab aktivitas

pemantauan dan evaluasi selalu dilakukan. Sebagian besar responden

menjawab aktivitas pemantauan dan evaluasi lebih sering dengan

menggunakan daftar simak daripada oleh suatu unit internal itu sendiri.

Page 100: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

81

Apabila aktivitas pemantauan dan evaluasi selalu dilakukan maka

komponen pemantauan dalam kegiatan pengendalian intern juga akan

semakin baik.

Dengan penjelasan di atas ini, maka manajemen memang

berperan dalam hal pengendalian internal atas pengadaan barang/jasa.

Semakin baik pelaksanaan manajemen (planning, organizing, leading,

dan controlling), maka semakin baik juga pengendalian internalnya.

b. Peranan Inspektorat Jenderal (X2) Terhadap Pengendalian Intern

atas Pengadaan Barang/Jasa (Y)

Pada hasil pengujian hipotesis, inspektorat jenderal berperan

signifikan positif terhadap pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa dengan nilai signifikansi 0,014. Hal ini sama dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih (2010) dan Dityatama

(2012) bahwa audit internal memiliki pengaruh terhadap pengendalian

internal. Pada pengujian ini, inspektorat jenderal kurang berperan

dibandingkan dengan manajemen, dilihat dari nilai signifikansi internal

audit yaitu 0,014 > manajemen yaitu 0,002.

Pada Kementerian Agama, inspektorat jenderal merupakan

bagian internal dari kementerian itu sendiri. Tetapi berbeda dengan

perusahaan, internal auditor dalam pemerintahan, tidak bekerja dalam

suatu tempat yang sama dengan auditee-nya. Pada Kementerian

Agama, pegawai internal auditnya dalam hal ini yaitu pegawai

inspektorat jenderal kementerian agama, hanya melakukan 2 (dua) kali

Page 101: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

82

pemeriksaan dalam 1 (satu) tahun. Biasanya dilakukan per 6 (enam)

bulan sekali.

Internal auditor tersebut akan melakukan audit pada semua

bagian yang ada dalam satu kementerian agama. Salah satunya yaitu

melakukan pemeriksaan di bagian umum yang merupakan pelaksana

dari aktivitas pengadaan barang/jasa. Pada saat melakukan internal

audit, auditor akan memulai dengan mengumpulkan serta

memverifikasi dokumen-dokumen yang terkait dengan pengadaan

barang/jasa dalam proses auditnya.

Berdasarkan data responden yang diperoleh dari berbagai satuan

kerja, auditor inspektorat jenderal (itjen) sering melakukan aktivitas

tersebut. Aktivitas inspeksi dalam hal pengadaan seperti menginspeksi

bukti fisik barang yang dibeli, hal tersebut juga sering dilakukan. Pada

saat melakukan audit internal, internal auditor selalu melakukan

evaluasi kegiatan pengadaan sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan, memastikan kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan, dan

kebijakan yang telah berlaku.

Selain itu, auditor inspektorat jenderal (Itjen) kementerian agama

saat melakukan audit pada bagian umum, biasanya akan memeriksa

faktur-faktur pembelian untuk memastikan bahwa organisasi

melakukan pembelian secara ekonomis, efektif, dan efisien. Mereka

harus meyakinkan satuan kerja yang di auditnya bahwa organisasi

telah memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efisien, dan efektif.

Page 102: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

83

Setelah mereka selesai melakukan proses audit, mereka akan

mendiskusikan hasil auditnya kepada bagian yang diaudit.

Apabila terdapat kesalahan, mereka sering memberikan saran

untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Di samping itu, auditor

inspektorat jenderal (Itjen) akan memberikan rekomendasi/saran yang

akan bermanfaat dalam jangka pendek mengenai pengendalian intern.

Dengan demikian semakin baik peranan inspektorat jenderal dalam

pelaksanaan internal auditnya, maka pengendalian intern organisasi

juga akan baik.

c. Peranan Manajemen (X1) dan Inspektorat Jenderal (X2) secara

Simultan Terhadap Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa (Y)

Pada hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, manajemen dan

inspektorat jenderal berperan secara bersama-sama terhadap

pengendalian intern, dengan hasil pada uji F memiliki nilai signifikansi

0,000 dimana nilai tersebut < tingkat signifikansi 0,05. Proses

manajemen dan pelaksanaan internal audit apabila dilakukan lebih

sering maka pengendalian intern organisasi juga akan meningkat.

Selain itu, para pimpinan, pegawai dan internal auditor juga

bersama-sama mengawasi atau memantau sistem pengendalian internal

di masing-masing unit bagian. Apabila terjadi kesalahan maka internal

auditor dapat membantu pegawai untuk memperbaiki kesalahan

tersebut dengan memberikan saran/rekomendasi yang tepat sehingga

Page 103: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

84

mereka dapat segera bertindak untuk memperbaikinya. Pada saat

auditor inspektorat jenderal melakukan pemeriksaan, pimpinan

maupun para staf bagian umum akan membantu dengan menyediakan

dokumen-dokumen yang diperlukan sehingga pemeriksaan dapat

berjalan dengan lancar.

Aktivitas dalam internal audit tidak hanya memeriksa laporan

keuangan, tetapi juga untuk memastikan bahwa para pegawai suatu

satuan kerja dalam melakukan aktivitas pengadaan barang/jasa sudah

sesuai dengan prosedur, ketentuan, dan standar yang berlaku.Selain itu,

kegiatan internal audit juga harus memberikan keyakinan pada

pegawai organisasi bahwa mereka sudah melaksanakan aktivitasnya

dengan prinsip 3E (ekonomi, efisien, dan efektif). Para pimpinan akan

melakukan pengawasan terhadap pengendalian intern atas barang/jasa

dengan cara menggunakan daftar simak (pertanyaan) ataupun dengan

menunjuk suatu unit internal untuk melakukan pengawasan.

Biasanya pemeriksaan jenis yang kedua ini dilakukan oleh

pejabat pembuat komitmen, dalam hal ini yaitu direktur suatu bagian

unit kerja. Sedangkan internal audit akan melakukan pengawasan pada

aktivitas pengadaan barang/jasa pada saat mereka melaksanakan

pemeriksaan per semester. Namun, hal ini tidak selalu dilaksanakan.

Page 104: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

85

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang peranan manajemen dan inspektorat

jenderal terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa. Analisis

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program

IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 20. Data sampel

pegawai sebesar 40 responden yang masing-masing bekerja pada satuan kerja

yang ada di Kementerian Agama.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

diringkas sebagai berikut:

1. Manajemen secara statistik berperan terhadap pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

Arifuzzaman (2011). Semakin baik pelaksanaan manajemen, maka akan

semakin baik juga pengendalian internalnya.

2. Inspektorat jenderal secara statistik berpengaruh terhadap pengendalian

intern atas pengadaan barang/jasa. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Fathurrachman (2008), Permana (2009), Widyaningsih (2009),

serta Dityatama (2012). Semakin baik pelaksanaan internal audit yang

dilakukan oleh inspektorat jenderal, maka akan meningkatkan

pengendalian intern organisasi.

3. Manajemen dan inspektorat jenderal secara statistik berperan secara

besama-sama terhadap pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa.

Page 105: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

86

Apabila pelaksanaan proses manajemen dan internal audit dilakukan

secara bersama-sama dengan baik, maka pengendalian intern organisasi

juga akan meningkat.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan masukan yang penting bagi para

pimpinan di kementerian agama dalam rangka menyelesaikan permasalahan

yang terkait dengan pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa. Selain

itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pemeriksaaan akuntansi yang khususnya membahas

mengenai pengendalian intern atas barang/jasa, terutama pada sektor publik.

Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai faktor-

faktor apa saja yang dapat mempengaruhi organisasi sektor publik dalam

melaksanakan pengendalian internalnya.

Dalam penelitian ini, faktor manajemen dan inspektorat jenderal

berperan dalam pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa. Manajemen

memiliki peran yang signifikan terhadap pengendalian intern atas pengadaan

barang/jasa, sehingga berpengaruh pada pelaksanaan fungsi dan tugas sesuai

dengan prosedur, kebijakan, dan standar yang berlaku. Pengendalian internal

yang baik dapat mengidentifikasi segala bentuk penyimpangan sedini

mungkin. Implikasinya adalah para pimpinan dan staf harus melaksanakan

fungsi manajemen dengan baik.

Inspektorat jenderal memiliki memiliki peran yang signifikan terhadap

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa, sehingga berpengaruh pada

Page 106: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

87

tingkat penyimpangan (fraud) yang dilakukan oleh pegawai. Dengan auditor

inspektorat jenderal melakukan internal audit terus-menerus terhadap sistem

pengendalian intern atas pengadaan barang/jasa, maka tindakan seorang

pegawai melakukan penyimpangan dapat dikurangi. Dengan adanya

pengendalian intern yang memadai, kemungkinan terjadinya penyimpangan

lebih kecil.

C. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Para pimpinan seharusnya lebih sering memberikan penjelasan kepada

pegawainya mengenai pentingnya pengendalian intern bagi sebuah

organisasi dan pelaksanaannya. Sehingga para pegawainya akan dapat

melaksanakan pengendalian intern secara lebih maksimal lagi.

2. Pelaksanaan audit internal oleh inspektorat jenderal kementerian agama

hendaknya lebih sering dilakukan lagi, tidak hanya 6 (enam) bulan sekali

saja. Hal ini bertujuan agar auditor lebih memahami dan mengerti kegiatan

auditee, dalam hal ini yaitu mengevaluasi pengendalian intern atas

pengadaan barang/jasa. Sehingga kegiatan audit dapat dilakukan lebih

maksimal.

3. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan maupun internal auditor

hendaknya harus selalu ditingkatkan lagi agar dapat mengurangi

penyelewengan (fraud) dalam aktivitas pengadaan barang/jasa.

Page 107: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

88

Daftar Pustaka

Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2009.

Amrizal. “Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Auditor”.

Jakarta: Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang

Investigasi, 2004.

Asril, Sabrina. “Priyo Keberatan kalau Diminta Bersaksi dalam Kasus Korupsi Al

Quran”. Artikel diakses pada tanggal 31 Maret 2013 pada pukul 09.44 WIB

melalui http://nasional.kompas.com/read/2013/01/29/16152760/Priyo.

Keberatan.kalau.Diminta.Bersaksi.dalam.Kasus.Korupsi.Al.Quran

Akso. “Peran Pengawasan Intern dalam Mewujudkan Satker Bebas Korupsi

(SBK)”. Fokus Pengawasan No. 27, Tahun VII, Triwulan III, 2010.

Bastian, Indra. “Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar”. Jakarta: Erlangga,

2005.

Boxer, A. Metthew. “Internal Control Guide”. New Jersey: Office of the State

Comptroller, 2011.

Boynton, William C., Johnson, dan Kell. “Modern Auditing”. Jakarta: Erlangga,

2002.

Dinapoli, Thomas P. “Management’s Responsibility for Internal Control”. New

York: Division of Local Government and School Accountability, Office of

the New York State Comptroller, 2010.

________________, “Standard for Internal Control: In New York State

Government”. New York: State of New York Comptroller, 2007.

Dityatama. “Pengaruh Kualitas Audit Internal Terhadap Efektivitas Sistem

Pengendalian Internal Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Lumajang”. Jurnal Ilmu Administrasi Volume IX,

No. 1, hal. 25-33, April 2012.

Djajadikerta, Hamfri. “Perbandingan pengendalian intern dan pengendalian

manajemen dalam hubungannya dengan agency theory”. Bina Ekonomi

Vol. 8, No. 1, hal. 17-31, Januari 2004.

Page 108: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

89

Dow, K. E., Shea V. J, dan Waldrup, B. J. “Selling out at Daytona Dreams

Restaurant: Linking accounting systems with business valuation”. Journal

of Information Systems. Vol. 23, No. 1, hal. 119-136, 2009.

Ebaid, Ibrahim El-Sayed. “Internal audit function: an exploratory study from

Egyptian listed firms”. International Journal of Law and Management Vol.

53, No. 2, hal. 108-128, 2011.

Fathurrachman, Tb. Aman. “Pengaruh Internal Audit Terhadap Efektivitas

Pengendalian Intern Kas Pada Industri Tekstil di Rancaekek Kabupaten

Bandung”. Percikan Vol. 91, Agustus 2008.

Feng, Mei., Chan Li, dan Sarah McVay. “Internal Control and Management

Guidance”. Journal of Accounting and Economics Vol. 48, Issues 2-3, hal.

190-209, Desember 2009.

Frazer, Linval George. “The Effect of Internal Control on the Operating Activities

of Small Restaurants”. Journal of Business & Economics Research Vol. 10,

No. 6, hal. 361-374, 2012.

Gibson, Vancevich, dan Donnelly. “Organisasi”. Edisi 8, Jakarta: Binarupa

Aksara, 1996.

Gozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

Semarang: BP Univesitas Diponegoro, 2011.

Hudaya A. “Peran Inspektorat Jenderal dalam Sistem Pengendalian intern

Pemerintah”. Jurnal Inspektorat Jenderal Transparansi Vol. 4, No. 1, 2009.

Indriantoro dan Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2002.

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 490 Tahun 2003 tentang

Pendelegasian Wewenang Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama.

Kinicki, Angelo dan Brian William, "Management". Fifth Edition. New York:

McGraw-Hill Irwin, 2011.

Kurniawan, Teguh. “Peranan Akuntabilitas Publik dan Partisipasi Masyarakat

dalam Pemberantasan Korupsi di Pemerintahan”. Jurnal Ilmu Administrasi

dan Organisasi Vol. 16, No. 2, hal. 116-121, Mei-Agustus 2009.

Page 109: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

90

Lin, Shu., Mina Pizzini, Mark Vargus, dan Indranil Bardhan. “The Role of the

Internal Audit Function in the Disclosure of Material Weaknesses”.

Accounting Review American Accounting Association Vol. 86, No. 1, hal.

287-323, 2011.

LKPP. “Pedoman Umum Perencanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah

di Lingkungan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/

Institusi Lainnya”.

Mardiasmo. “Akuntansi Sektor Publik”. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2009.

McLeod, Raymond dan George P. Schell. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi

10. Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Mustikawati, Indah. “Kajian Teoritis dan Empiris Mekanisme Pengendalian

Perusahaan”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. III, No. 1, hal.

78-85, 2004.

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor

12 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Agama.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai

Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural.

Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

Permana, Dedi. “Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang (Studi Kasus

pada PT. INTI Bandung)”. Tesis Universitas Widyatama, 2009.

Page 110: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

91

Pirayesh, Reza., Roghieh Niazi, dan Ahmad Ahmadkhani. “Investigating the

Effective Factors on Management Internal Control Applying”. Management

Scient Letters 2 hal. 1203-1208, 2012.

Pratolo, Suryo. “Good Corporate Governance dan Kinerja BUMN di Indonesia:

Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel

Eksogen serta tinjauannya pada Jenis Perusahaan”. Simposium Nasional

Akuntansi (SNA) X Makasar 2007.

Purjono, “Menguji Efektifitas Sistem Pengendalian Internal dengan Menggunakan

Metode Sampling Atribut”. Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. “Management”. Edisi 11. Inggris:

Pearson, 2012.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. “Accounting Information System”.

Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Saha, Anup Kumar dan S.M. Arifuzzaman. “Management Disclosure on Internal

Control in Annual Report – A Study on Banking Sector: Bangladesh

Perspective”. International Journal of Economics and Finance Vol. 3, No. 5,

hal. 216-222, Oktober 2011.

Sawyer, Lawrence B. “Sawyer’s Internal Auditing”. Buku 1, Jakarta: Salemba

Empat, 2005.

Sirait, Mularia CJ, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Auditor Internal

terhadap Fraud”. Jurnal Auditor Vol. 2 No. 3, Mei 2009.

Sumarsono, Sonny. “Manajemen Keuangan Pemerintah”. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010.

Sutrisno, Elvan Dany. “Fitra: Hasil Audit BPK, 15 Kementerian Diduga

Merugikan Negara”. Artikel diakses pada tanggal 15 April 2013 pada pukul

10.22 WIB melalui http://news.detik.com/read/2013/05/02/103203/

2236029/10/fitra-hasil-audit-bpk-15-kementerian-diduga-rugikan-negara?99

22022

Wahyuni, Yulis Setia Tri. “Konkretisasi Peran Aparat Pengawasan Menuju

Satuan Kerja Bebas Korupsi (SBK)”. Fokus Pengawasan No. 27, Tahun VII,

Triwulan III, 2010.

Page 111: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

92

Widyaningsih, Aristanti. “Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektivitas

Pengendalian Intern Biaya Produksi”. Fokus Ekonomi Vol. 5, No. 1, hal

43-54, Juni 2010.

Williams. “Principle of Management”. Edisi 5. USA: South-Western Cengage

Learning, 2009.

Winardi, J. “Manajemen Perilaku Organisasi”. Edisi Revisi. Jakata: Kencana,

2007.

Yuwono, Sony., Tengku Agus Indrajaya, Hariyandi. “Penganggaran Sektor

Publik”. Malang: Bayumedia Publishing, 2005.

Page 112: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

93

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 113: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

93

Page 114: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 115: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 116: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 117: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 118: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 119: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

94

Lampiran 2

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 120: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

94

Page 121: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 122: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 123: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 124: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 125: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 126: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit
Page 127: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

95

Lampiran 3

Kuesioner

Page 128: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

96

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Juni 2013

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata

Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama: Efi Kurniawati

NIM: 109082000019

Fak/Jur/Smtr: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

Telp/Email: 085717092122/[email protected]

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Peranan

Manajemen dan Inspektorat Jenderal terhadap Pengendalian Intern atas Pengadaan

Barang/Jasa pada Kementerian Agama”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya

saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan

digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di

tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai

dengan etika penelitian.

Apabila ada diantara Bapak/Ibu/Saudara/i ada yang membutuhkan hasil penelitian

ini, maka Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi saya (telp/email).Atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua

pertanyaan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Dosen Pembimbing Peneliti

(Dr. Rini S.E., Ak., M.Si) Efi Kurniawati

Page 129: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

97

Identitas Responden

Nama : ................................................

Satuan Kerja : SEKJEN

DITJEN Pendidikan Islam

DITJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah

DITJEN BIMAS Islam

DITJEN BIMAS Kristen

DITJEN BIMAS Katolik

DITJEN BIMAS Hindu

DITJEN BIMAS Budha

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Pengalaman Kerja : < 1 thn 1-5 thn 6-10 thn >10

Page 130: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

98

Kuesioner

Pada bagian ini berikan penilaian dengan memilih salah satu dari 4 poin skala dibawah ini

dengan memberikan tanda silang (x) atau centang (√) pada kotak yang telah disediakan.

Dan kotak tersebut berisi jawaban yang diantaranya sebagai berikut:

Keterangan Kondisi/Nilai

TP: Tidak Pernah 4

JR: Jarang 3

SR: Sering 2

SL: Selalu 1

Peranan Manajemen (X1)

No. Pernyataan TP JR SR SL

1. Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) menetapkan kebijakan tentang pemaketan

pekerjaan dan cara pengadaan

2. PA/KPA membuat rencana umum pengadaan (RUP) per

tahun

3. PA/KPA menetapkan panitia pengadaan barang/jasa

4. PA/KPA menetapkan tugas dan kewenangan panitia

pengadaan barang/jasa

5. PA/KPA mengumumkan rencana umum pengadaan

secara e-procurement (on-line)

6. PA/KPA menetapkan prosedur pelaksanaan swakelola

dan menyusun dokumen swakelola sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan oleh PPK

7. ULP/Pejabat Pengadaan menetapkan sistem pengadaan

dan dokumen pengadaan

8. Pengumuman lelang dilakukan sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan

9. Kontrak ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

dan penanggung jawab penyedia yang berhak

10. Melakukan prosedur pemantauan dan evaluasi melalui

pengisian daftar simak/pertanyaan oleh masing-masing

kementerian

11. PA/KPA menunjuk suatu unit kerja internal untuk

melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengadaan

barang.jasa

Page 131: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

99

Peranan Inspektorat Jenderal (X2)

Pada bagian ini berikan penilaian dengan memilih salah satu dari 4 poin skala dibawah ini

dengan memberikan tanda silang (x) atau centang (√) pada kotak yang telah disediakan.

Dan kotak tersebut berisi jawaban yang diantaranya sebagai berikut:

Keterangan Kondisi/Nilai

TP: Tidak Pernah 4

JR: Jarang 3

SR: Sering 2

SL: Selalu 1

No. Pernyataan TP JR SR SL

12. Auditor Inspektorat Jenderal mengumpulkan dokumen-

dokumen yang terkait dengan pengadaan barang/jasa

dalam proses auditnya

13. Auditor Inspektorat Jenderal melakukan verifikasi

dokumen-dokumen yang terkait pengadaan barang/jasa

dengan ketentuan yang berlaku dalam proses auditnya

14. Auditor Inspektorat Jenderal melakukan aktivitas

inspeksi dan observasi dalam hal kegiatan pengadaan

15. Auditor Inspektorat Jenderal melakukan evaluasi

kegiatan pengadaan sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan

16. Auditor Inspektorat Jenderal memastikan kepatuhan

terhadap ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang telah

berlaku

17. Auditor Inspektorat Jenderal meyakinkan bahwa

organisasi telah memanfaatkan sumber daya secara

ekonomis, efisien, dan efektif

18. Auditor Inspektorat Jenderal mendiskusikan hasil

auditnya kepada bagian yang diaudit

19. Auditor Inspektorat Jenderal menghasilkan

saran/rekomendasi yang mempunyai dampak jangka

pendek mengenai pengendalian intern

Pengendalian Intern (Y)

Pada bagian ini berikan penilaian dengan memilih salah satu dari 4 poin skala dibawah ini

dengan memberikan tanda silang (x) atau centang (√) pada kotak yang telah disediakan.

Dan kotak tersebut berisi jawaban yang diantaranya sebagai berikut:

Page 132: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

100

Keterangan Kondisi/Nilai

TP: Tidak Pernah 4

JR: Jarang 3

SR: Sering 2

SL: Selalu 1

No. Pernyataan TP JR SR SL

20. Pegawai melaporkan ke pimpinan yang lebih tinggi

apabila terjadi penyimpangan

21. Setiap pengambilan keputusan, manajemen/pimpinan

mempertimbangkan nilai etika

22. Pimpinan mendelegasikan dan memberikan wewenang

terhadap suatu kebijakan terhadap orang yang tepat

23. Pimpinan menetapkan tujuan kegiatan, tugas, risiko, dan

tanggung jawab mereka dengan jelas

24. Pimpinan melakukan review atas kinerja secara berkala

25. Pimpinan bekerja sama dengan pihak lainnya dalam

melakukan pembinaan SDM

26. Pegawai melakukan pekerjaan tanpa merangkap

pekerjaan yang lainnya

27. Pegawai memahami prosedur otorisasi yang tepat dalam

kegiatan pengadaan

28. Setiap aktivitas pengadaan disertai dokumen dan catatan

yang sudah di otorisasi oleh pejabat yang berwenang

29. Setiap keputusan yang diambil harus didiskusikan

kepada manajemen tingkat atas

30. Kementerian memberikan sanksi kepada pegawai yang

telah melakukan kecurangan (fraud)

31. Setiap isi dari dokumen-dokumen maupun bukti

transaksi telah tercatat secara akurat

32. Menggunakan password untuk mengakses ke sumber

daya yang penting

33. Setiap pegawai dapat memanfaatkan sarana komunikasi

34. Pimpinan mengelola, mengembangkan, dan

memperbarui sistem informasi

35. Pimpinan melakukan pemantauan secara terus-menerus

yang terkait dengan pelaksanaan tugas

Page 133: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

101

Lampiran 4

Data Responden

Page 134: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

102

DATA RESPONDEN

No. Nama Satuan Kerja Jenis

Kelamin

Tingkat

Pendidikan

Lama

Bekerja

1 Sekretariat Jenderal Laki-laki S2 >10 thn

2 Sekretariat Jenderal Laki-laki S1 >10 thn

3 Sekretariat Jenderal Laki-laki S1 >10 thn

4 Sekretariat Jenderal Perempuan S1 6-10 thn

5 Sekretariat Jenderal Perempuan S2 >10 thn

6 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Laki-laki S1 >10 thn

7 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Laki-laki S2 >10 thn

8 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Laki-laki S2 >10 thn

9 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Laki-laki S2 6-10 thn

10 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Perempuan S1 >10 thn

11 Ditjen Pendidikan Islam Perempuan S1 >10 thn

12 Ditjen Pendidikan Islam Perempuan S1 1-5 thn

13 Ditjen Pendidikan Islam Laki-laki S1 >10 thn

14 Ditjen Pendidikan Islam Laki-laki S2 >10 thn

15 Ditjen Pendidikan Islam Laki-laki S1 6-10 thn

16 Ditjen Bimas Budha Laki-laki S2 >10 thn

17 Ditjen Bimas Budha Laki-laki S1 >10 thn

18 Ditjen Bimas Budha Laki-laki S1 1-5 thn

19 Ditjen Bimas Budha Laki-laki S1 6-10 thn

20 Ditjen Bimas Budha Perempuan S2 >10 thn

21 Ditjen Bimas Islam Laki-laki S2 >10 thn

22 Ditjen Bimas Islam Laki-laki S1 >10 thn

23 Ditjen Bimas Islam Perempuan S1 1-5 thn

24 Ditjen Bimas Islam Perempuan S1 1-5 thn

25 Ditjen Bimas Islam Laki-laki S2 >10 thn

26 Ditjen Bimas Katolik Perempuan S1 1-5 thn

27 Ditjen Bimas Katolik Laki-laki S1 >10 thn

28 Ditjen Bimas Katolik Laki-laki S2 >10 thn

29 Ditjen Bimas Katolik Perempuan S1 1-5 thn

30 Ditjen Bimas Katolik Perempuan S1 1-5 thn

31 Ditjen Bimas Kristen Perempuan S1 6-10 thn

32 Ditjen Bimas Kristen Laki-laki S2 6-10 thn

33 Ditjen Bimas Kristen Perempuan S1 1-5 thn

34 Ditjen Bimas Kristen Laki-laki S1 1-5 thn

35 Ditjen Bimas Kristen Perempuan S1 6-10 thn

36 Ditjen Bimas Hindu Laki-laki S1 6-10 thn

Page 135: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

103

DATA RESPONDEN (Lanjutan)

No. Satuan Kerja Jenis

Kelamin

Tingkat

Pendidikan

Lama

Bekerja

37 Ditjen Bimas Hindu Laki-laki S1 1-5 thn

38 Ditjen Bimas Hindu Laki-laki S1 1-5 thn

39 Ditjen Bimas Hindu Perempuan S1 1-5 thn

40 Ditjen Bimas Hindu Laki-laki S1 >10 thn

Page 136: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

104

Lampiran 5

Data Jawaban Responden

Page 137: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

105

DATA JAWABAN RESPONDEN PERANAN MANAJEMEN

Responden

PM

1

PM

2

PM

3

PM

4

PM

5

PM

6

PM

7

PM

8

PM

9

PM

10

PM

11

1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4

3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4

8 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4

9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4

12 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

16 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19 2 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4

20 2 2 4 2 2 2 3 4 3 3 4

21 1 3 4 3 1 3 2 4 4 4 4

22 2 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4

23 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

24 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1

25 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3

26 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1

27 1 2 1 3 4 3 2 4 2 2 2

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3

31 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3

32 4 4 1 1 4 1 4 1 2 2 3

33 3 2 2 2 4 2 3 4 4 4 3

104

Page 138: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

106

DATA JAWABAN RESPONDEN PERANAN MANAJEMEN (Lanjutan)

Responden PM

1

PM

2

PM

3

PM

4

PM

5

PM

6

PM

7

PM

8

PM

9

PM

10

PM

11

34 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 2

35 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2

36 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

39 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

Page 139: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

107

DATA JAWABAN RESPONDEN INSPEKTORAT JENDERAL

Responden IJ1 IJ2 IJ3 IJ4 IJ5 IJ6 IJ7 IJ8

1 4 4 4 4 3 4 4 4

2 3 3 2 2 4 4 3 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 3

5 4 4 2 4 4 3 4 4

6 4 4 4 4 4 4 3 4

7 4 3 4 3 2 3 3 4

8 4 4 3 2 4 3 4 3

9 4 4 3 4 4 4 3 4

10 4 4 4 3 4 4 3 4

11 4 2 3 3 3 3 2 3

12 4 4 4 4 1 2 4 4

13 4 2 3 3 3 3 2 3

14 4 4 4 4 4 4 4 4

15 4 2 2 3 4 4 3 4

16 4 4 4 4 4 4 4 4

17 2 4 4 4 3 4 4 4

18 4 4 4 4 4 4 4 4

19 4 2 4 3 2 2 2 4

20 3 2 3 1 2 2 4 2

21 2 1 2 1 1 3 3 4

22 4 2 3 2 2 2 3 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4

24 1 1 4 4 1 1 1 4

25 3 4 2 3 4 4 2 4

26 4 1 4 4 1 1 1 4

27 4 4 2 4 1 2 2 4

28 4 4 4 4 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4

31 4 4 3 3 3 3 3 3

32 4 4 4 4 4 4 4 4

33 4 4 3 4 3 2 2 4

Page 140: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

108

DATA JAWABAN RESPONDEN INSPEKTORAT JENDERAL (Lanjutan)

Responden IJ1 IJ2 IJ3 IJ4 IJ5 IJ6 IJ7 IJ8

34 4 2 3 3 3 2 2 2

35 3 3 3 3 2 2 2 3

36 3 2 3 3 3 2 2 2

37 4 4 4 4 4 4 4 4

38 4 4 4 3 4 4 3 4

39 4 4 4 3 4 4 3 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 141: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

109

DATA JAWABAN RESPONDEN PENGENDALIAN INTERN ATAS

PENGADAAN BARANG/JASA

Responden

PI

1

PI

2

PI

3

PI

4

PI

5

PI

6

PI

7

PI

8

PI

9

PI

10

PI

11

PI

12

PI

13

PI

14

PI

15

PI

16

1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4

6 3 4 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4

7 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4

8 1 2 4 4 2 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 4

9 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

10 3 4 4 3 2 3 2 4 4 1 4 4 4 4 3 4

11 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 2

12 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 2

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3

20 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4

21 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3

22 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

24 4 4 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 3 4 4 4 3 2 2 2 4 2 4 3 4 4 2 2

26 4 4 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 4 3 3 2

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

30 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 1 4 4 2

31 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3

32 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1

33 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 142: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

110

DATA JAWABAN RESPONDEN PENGENDALIAN INTERN ATAS

PENGADAAN BARANG/JASA (Lanjutan)

Responden

PI

1

PI

2

PI

3

PI

4

PI

5

PI

6

PI

7

PI

8

PI

9

PI

10

PI

11

PI

12

PI

13

PI

14

PI

15

PI

16

34 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3

35 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

36 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

37 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4

38 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

39 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

40 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4

Page 143: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

111

Lampiran 6

Hasil Uji SPSS

Page 144: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

112

HASIL UJI VALIDITAS

Peranan Manajemen

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PM1 34.90 24.092 .495 .635 .803

PM2 35.00 24.615 .498 .608 .801

PM3 34.60 25.477 .463 .584 .804

PM4 34.68 24.328 .634 .873 .787

PM5 34.75 24.244 .521 .696 .799

PM6 34.62 23.881 .718 .910 .779

PM7 34.60 27.631 .318 .162 .816

PM8 34.28 27.692 .425 .489 .809

PM9 34.32 27.353 .460 .809 .806

PM10 34.35 26.951 .519 .850 .802

PM11 34.65 26.387 .359 .342 .815

Internal Audit

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

IA1 23.33 19.917 .399 .253 .832

IA2 23.70 15.344 .789 .683 .778

IA3 23.58 19.789 .380 .362 .834

IA4 23.63 18.753 .471 .558 .825

IA5 23.83 15.943 .665 .802 .799

IA6 23.78 16.076 .749 .846 .785

IA7 23.88 17.138 .624 .599 .805

IA8 23.30 20.472 .369 .446 .834

Page 145: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

113

Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PI1 51.57 46.456 .384 .810 .863

PI2 51.35 46.746 .454 .599 .860

PI3 51.60 45.221 .405 .744 .863

PI4 51.45 44.356 .590 .781 .854

PI5 51.68 42.687 .606 .852 .852

PI6 51.75 42.244 .622 .883 .851

PI7 52.05 40.972 .613 .736 .852

PI8 51.43 45.533 .493 .736 .858

PI9 51.07 48.533 .397 .539 .863

PI10 51.50 46.359 .344 .708 .865

PI11 51.48 44.615 .565 .526 .855

PI12 51.25 45.474 .702 .748 .852

PI13 51.35 44.592 .487 .852 .858

PI14 51.15 47.003 .472 .637 .860

PI15 51.45 46.408 .376 .590 .863

PI16 51.38 43.728 .595 .844 .853

Page 146: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

114

HASIL UJI RELIABILITAS

Peranan Manajemen

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.817 .826 11

Internal Audit

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.833 .823 8

Page 147: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

115

Pengendalian Intern Atas Pengadaan Barang/Jasa

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items

N of Items

.866 .872 16

Page 148: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

116

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance

PM 40 18 26 44 38.08 5.526 30.533

IA 40 15 17 32 27.00 4.782 22.872

PI 40 22 42 64 54.90 7.128 50.810

Valid N

(listwise) 40

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 IA, PMb . Enter

a. Dependent Variable: PI

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .792a .627 .607 4.471 .627 31.064 2 37 .000

a. Predictors: (Constant), IA, PM

b. Dependent Variable: PI

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1241.955 2 620.977 31.064 .000b

Residual 739.645 37 19.990

Total 1981.600 39

a. Dependent Variable: PI

b. Predictors: (Constant), IA, PM

Page 149: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

117

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 16.408 5.029 3.262 .002

PM .614 .188 .476 3.265 .002 .475 2.107

IA .560 .217 .376 2.576 .014 .475 2.107

a. Dependent Variable: PI

Coefficient Correlationsa

Model IA PM

1

Correlations IA 1.000 -.725

PM -.725 1.000

Covariances IA .047 -.030

PM -.030 .035

a. Dependent Variable: PI

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) PM IA

1

1 2.978 1.000 .00 .00 .00

2 .015 13.964 .77 .01 .35

3 .006 21.864 .23 .98 .65

a. Dependent Variable: PI

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 44.80 61.34 54.90 5.643 40

Residual -9.082 10.922 .000 4.355 40

Std. Predicted Value -1.791 1.141 .000 1.000 40

Std. Residual -2.031 2.443 .000 .974 40

a. Dependent Variable: PI

Page 150: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

118

Page 151: PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23952/1/Skripsi... · PERANAN MANAJEMEN DAN INSPEKTORAT JENDERAL ... Seminar Audit

119