peran strategis penyuluhan dalam …media.kemsos.go.id/images/389peran_strategis_penyul.pdf ·...

Download PERAN STRATEGIS PENYULUHAN DALAM …media.kemsos.go.id/images/389PERAN_STRATEGIS_PENYUL.pdf · PENGERTIAN PENYULUHAN SOSIAL Permensos No 10 Tahun 2014 tentang Penyuluhan Sosial menyatakan

If you can't read please download the document

Upload: phungtuong

Post on 06-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

  • PERAN STRATEGIS PENYULUHAN SOSIAL DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

    Oleh :

    EMMY WIDAYANTI

    Staf Ahli Bid. Hubungan Antar Lembaga

  • Pada akhir RPJMN II ,Target MDGs untuk menurunkan angka kemiskinan

    hingga 8% belum bisa tercapai. Data BPS: Maret 2014 jumlah penduduk

    miskin Indonesia mencapai 28,28 juta jiwa (11,25%).

    Kabinet Kerja targetkan tingkat kemiskinan

    pada RPJMN Th. 2014-2019, 6,5 8 % Proyeksi tahun 2015-2019, mengindikasikan bahwa masyarakat rentan

    (vulnerable group) tetap menjadi isu utama.

    Indeks Gini Indonesia berada pada angka 0,41 (BPS 2013).

    Pengangguran terbuka tahun 2013 mencapai 7,15 juta jiwa (5,7%)

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menurut UNDP pada tahun

    2012 sebesar 0,629 (Tahun 2012), peringkat 121 dari 187 Negara.

    Tahun 2015 Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

    2

  • 3

  • 4

  • ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

    TERWUJUDNYA

    MASYARAKAT SEJAHTERA & MANDIRI

    TERPENUHINYA HAK DASAR

    Pe

    mb

    erd

    aya

    an

    So

    sia

    l

    Re

    ha

    bilit

    asi

    So

    sia

    l

    Jam

    ina

    n

    So

    sia

    l

    Pe

    rlin

    du

    nga

    n

    So

    sia

    l

    SUMBER DAYA MANUSIA KESEJAHTERAAN SOSIAL

    (Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Relawan Sosial, Penyuluh Sosial)

    JATIDIRI DAN BUDAYA BANGSA INDONESIA

    (Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan Sosial)

    MASALAH SOSIAL

    (Kemiskinan, Kecacatan, Ketunaan Sosial, Keterlantaran, Kebencanaan, Keterpencilan,

    Kekerasan)

    5

  • 6 6

  • Stabilitas

    Nasional

    Integrasi

    Bangsa

    Ketahanan

    Sosial

    Masyarakat

    Harmoni

    sosial/Integrasi

    Sosial

    Rasa

    Sejahtera

    7

  • Pemerintah

    PMKS

    8

  • UU NO. 11 TAHUN 2009 TTG KESEJAHTERAAN SOSIAL

    BAB IV PENANGGULANGAN

    KEMISKINAN PASAL 21

    Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan dalam bentuk : a. Penyuluhan & Bimbingan Sosial b. Pelayanan Sosial c. Penyediaan akses kesempatan kerja & berusaha d. Penyediaan akses pelayanan kesehatan dasar e. Penyediaan akses pelayanan pendidikan dasar f. Penyediaan akses pelayanan perumahan &

    pemukiman g. Penyediaan akses pelatihan, modal usaha &

    Pemasaran hasil usaha

    UU NO. 13 TAHUN 2011 TTG PENANGANAN FAKIR MISKIN

    Bagian Keempat : Tanggung Jawab dalam

    Pelaksanaan Bentuk Penanganan Fakir Miskin

    Paragraf 7 Pelayanan Sosial Psl 28 a. Meningkatkan fungsi sosial, aksesibilitas thdp

    pelayanan sosial dasar & kualitas hidup b. Meningkatkan kemampuan & kepedulian masy

    dlm ply kesos scr melembaga & berkelanjutan c. Meningkatkan ketahanan sosial masy dlm

    mencegah & menangani msalah kemiskinan d. Meningkatkan kualitas manajemen pely kesos

    REGULASI YANG RELEVAN DAN MENDUKUNG EKSISTENSI PENYULUHAN SOSIAL

    9

  • 10

    Pada Bab XIV tentang Pembinaan dan Pengawasan Pasal 112 ayat (3) huruf b, berisi: Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: a. Menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa; b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan; c. Mengakui dan memfungsikan institusi asli, dan/atau yang ada di masyarakat Desa.

    UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

  • 11

    Suatu Proses pengubahan perilaku yg dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh sosial, baik secara lisan, tulisan maupun peraga kepada kelompok sasaran, sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan, dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

    PENYULUHAN

    SOSIAL

    PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

    PSKS

    Perorangan

    Keluarga

    Kelompok

    Masyarakat

    PMKS

    Jaminan Sosial

    Perlindungan Sosial

    Rehabilitasi Sosial

    Pemberdayaan Sosial

  • PENGERTIAN PENYULUHAN SOSIAL

    Permensos No 10 Tahun 2014 tentang Penyuluhan Sosial

    menyatakan bahwa penyuluhan sosial adalah suatu proses

    pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan

    informasi, komunikasi, motivasi, dan edukasi oleh penyuluh

    sosial baik secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada

    kelompok sasaran sehingga muncul pemahaman yang sama,

    pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif

    dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

    12

  • TUJUAN PENYULUHAN SOSIAL

    1. Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan

    pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan

    kesejahteraan sosial.

    2. Meningkatkan kualitas dan komitmen penyelenggaraan

    pelayanan sosial yang dilakukan oleh pemerintah,

    pemerintah daerah, dan masyarakat.

    3. Menyinergikan sumber daya manusia penyuluh sosial

    dalam penyelenggaraan kegiatan kesejahteraan sosial.

    13

  • FUNGSI PENYULUHAN

    Pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk

    peningkatan mutu sumber daya manusia.

    Pengembangan partisipasi masyarakat dalam

    beragam aspek pembangunan

    Bersama-sama institusi dan pakar-pakar terkait

    mendukung perencanaan pembangunan daerah.

    14

  • KEGIATAN POKOK PENYULUHAN

    Penyadaran.

    Menunjukkan adanya masalah.

    Membantu pemecahan masalah.

    Menunjukkan pentingnya

    perubahan.

    Melakukan pengujian dan

    demonstrasi, sebagai bagian dan

    implementasi perubahan terencana

    Memproduksi dan publikasi

    informasi.

    Melaksanakan

    pemberdayaan/penguatan

    kapasitas.

    15

    1. Perseorangan.

    2. Keluarga.

    3. Kelompok.

    4. Masyarakat

    PMKS, PSKS dan

    stakeholders

    Sasaran

    Prio

    ritas

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    PERAN PENYULUH SOSIAL

    16

    COMMUNICATOR MOTIVATOR

    EDUCATOR INFORMATION

    CENTER

    PENYULUH SOSIAL

    SDM KESOS

    TENAGA KESOS

    PEKERJA SOSIAL

    PENYULUH SOSIAL

    RELAWAN SOSIAL

    UU tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 33 ayat (1)

  • 17

    Peran Penyuluhan Sosial Dalam Program Pembangunan Kesos

    Data dan Informasi Program dan Sasaran

    Materi Penyuluhan Sosial

    Penyuluh Sosial

    Pendekatan, Metode dan Teknik , serta perangkat

    penyuluhan sosial

    Regulasi, Kebijakan, program, kegiatan penyuluhan sosial

    PMKS (Perseorangan,

    Keluarga, kelompok dan masyarakat)

    PSKS

    Instansi/ Stakeholdes

    terkait

    Kesiapan: Sikap, perilaku, sumber-sumber internal

    Alokasi: Sumber Daya

    Alokasi: Regulasi, program, kegiatan

    sumber daya

    -Pencegahan - Penguatan - Partisipasi - Pemberdayaan - Kesiapan Pelaksanaan program pembangunan Kesos

    PE

    NY

    ULU

    HA

    N

    INP

    UT

    OU

    TP

    UT

    PROSES

    PROSES

  • POTENSI DAN SUMBER PENYULUHAN SOSIAL

    Secara hukum, tenaga Penyuluh Sosial telah termuat dalam UU No 11 Tahun 2009

    tentang Kesejahteraan Sosial dan UU No 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir

    Miskin sebagai salah satu SDM penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

    Telah tersedianya Peraturan Menteri Sosial Nomor 10 Tahun 2014 tentang Penyuluh

    Sosial sebagai payung hukum penyelenggaraan penyuluhan sosial.

    Telah ada jabatan di Dinas Sosial yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas

    penyuluhan, yaitu Kepala Seksi Penyuluhan.

    Adanya jabatan fungsional tenaga penyuluh, yang diperkuat dengan Surat Keputusan

    Menteri Sosial RI yang memberikan tempat bagi tenaga penyuluh di daerah untuk

    melaksanakan perannya secara profesonal.

    Adanya sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menyelenggarakan

    pendidikan pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial sebagai salah satu persyaratan

    penetapan jabatan fungsional penyuluh sosial.

    18

  • 19

    Belum semua satuan kerja menjadikan penyuluhan sosial

    sebagai bagian dari siklus pelaksanaan program kesejahteraan

    sosial (penanganan PMKS dan pemberdayaan PSKS).

    Masih terdapat penyuluh sosial melupakan tugas utama. Tugas

    utama penyuluhan adalah membantu PMKS dan PSKS di dalam

    pengambilan keputusan dari berbagai alternatif pemecahan

    masalah.

    Pendekatan penyuluhan sosial masih klasikal dan belum

    sepenuhnya didasarkan pada peta masalah.

    Kualitas dan kuantitas Penyuluh Sosial perlu ditingkatkan

    Penyuluh Sosial kurang membuat wadah untuk kepentingan

    PMKS dan PSKS.

    Penyuluh sosial belum optimal dalam membimbing PMKS dan

    PSKS.

    Tenaga fungsional penyuluh sosial di daerah belum banyak

    tersedia.

    Pada umumnya pemerintah daerah belum mempunyai kebijakan

    khusus tentang penyuluhan sosial.

    Anggaran penyuluhan sosial baik dari APBN maupun APBD

    masih relatif sangat kecil.

    BEBERAPA KENDALA

  • Masalah sosial klasik seperti kemiskinan, pengangguran, tuna susila belum

    tertangani secara optimal, muncul masalah sosial kontemporer seperti

    Napza, trafficing, pekerja migrant, KDRT yang menuntut penanganan

    cepat dan tepat.

    20

    BEBERAPA PELUANG BAGI EKSISTENSI PENYULUHAN SOSIAL

    Ruang lingkup

    penyuluhan sosial

    meliputi semua bentuk

    pelayanan sosial yang

    terdiri dari rehabilitasi

    sosial, pemberdayaan

    sosial dan

    penanggulangan

    kemiskinan serta

    perlindungan sosial

    (Pasal 4 Permensos No

    10 Tahun 2014

    tentang Penyuluhan

    Sosial)

  • 21

    Berkembangnya kebijakan perlindungan

    sosial (social protection): PKH, Subsidi

    Raskin, PBI,KIS,KIP,PSKS, PP 101/2012, dst.

    Ditetapkannya UU 35/2009 tentang

    Narkotika dan PP 25 Tahun 2011 tentang

    Pelaksanaan Wajib Lapor Bagi

    Penyalahguna Narkoba yang menjadi dasar

    pelaksanaan dan pendirian IPWL.

    Ditetapkannya UU No 11/2012 tentang

    Sistem Peradilan Pidana Anak, untuk anak

    yang berhadapan dengan hukum proses

    hukum dan sanksi harus berorientasi pada

    kebaikan anak.

    Perlu dipertimbangkan pengembangan spesifikasi keahlian penyuluh sosial dan spesifikasi penyuluh sosial.

    Penyuluh Sosial harus memiliki pengetahuan trend kebijakan nasional dan kepekaan terhadap implementasi kebijakan tersebut di masyarakat.

    Penyuluh Sosial dapat mendukung program pemerintah agar tepat sasaran

    BEBERAPA PELUANG

  • Ditetapkannya UU Nomor 19 Tahun 2011

    Tentang Pengesahan Convention On The

    Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi

    Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas).

    Berdasarkan sensus penduduk 2010, terdapat sebanyak

    10,1 juta penduduk (4,45 persen) mengalami berbagai

    bentuk disabilitas.

    Pelayanan sosial bagi penyandang disabilitas saat ini

    masih terbatas bagi mereka yang fakir miskin dan

    terlantar.

    Berdasarkan data PPLS 2011 sebanyak 2 % atau

    3.838.985 penduduk adalah penyandang disabilitas.

    Dalam lima tahun terakhir (2010-2014) dari populasi

    2.126.785 jiwa (sebelum PPLS 2011), Kemensos baru

    dapat menanganani 239.471 atau 11,26%.

    Piagam Perjuangan Prof. Suharso, 5 Juli 2014 yang

    berisi Komitmen Jokowi memperjuangkan

    penyandang disabilitas.

    Diskriminasi berdasarkan status disabilitas merupakan pelanggaran terhadap martabat dan nilai yang melekat pada setiap orang.

    Penyuluh Sosial menjadi bagian untuk proses penyadaran dan perubahan perilaku masyarakat dan pihak lainnya agar menghormati hak-hak penyandang disabilitas

    BEBERAPA PELUANG

    22

  • BEBERAPA PELUANG

    Penanganan Fakir Miskin berbasis Wilayah berdasarkan UU No 13 Tahun 2011 tentang Penangan Fakir Miskin dan PP 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah: 1. Perdesaan; 2. Perkotaan; 3. Pesisir dan pulau-pulau kecil; 4. Tertinggal/terpencil; dan/atau 5. Perbatasan antarnegara.

    23

    Perlu diiringi dengan Penataan pola

    Rekruitmen dan Penempatan Tenaga

    Penyuluh Sosial Fungsional dan Penyuluh Sosial Masyarakat yang ditunjang sistem

    supervisi penyuluhan sosial

  • Ditetapkannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

    Mengoptimalkan Peran Penyuluh Sosial diantaranya untuk:

    Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa

    untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan

    bersama.

    Meningkatkan pelayanan publik (termasuk pelayanan sosial) bagi

    warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan

    kesejahteraan umum .

    Menginspirasi dan mendorong pemerintah desa untuk menggunakan

    anggaran desa bagi penanganan PMKS dan pemberdayaan PSKS.

    24

    BEBERAPA PELUANG

  • Mengembangkan kebijakan jangka panjang untuk menciptakan penyuluhan sosial yang efektif, tepat sasaran dan mampu memberdayakan PMKS dan PSKS (grand strategi penyuluhan sosial).

    Melaksanakan advokasi anggaran.

    Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak lain yang relevan.

    Meningkatkan pembinaan terhadap daerah melalui supervisi dan bimbingan teknis serta mendorong peningkatan alokasi anggaran pusat ke daerah melalui dekonsentrasi.

    Perubahan paradigma dari

    need based ke right based

    dalam penyelenggaraan

    kesejahteraan sosial, maka

    pembenahan pada dunia

    penyuluhan sosial mutlak

    untuk dilakukan.

    25

    STRATEGI PENYULUHAN SOSIAL KEDEPAN

  • Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh

    sosial.

    Mengembangkan metode penyuluhan

    sosial yang edukatif dan mudah dipahami

    PKMS dan PSKS.

    Penyuluhan harus dirancang dalam

    kerangka perubahan sosial.

    Penyuluhan harus memiliki tujuan yang

    jelas dan diarahkan untuk meningkatkan

    keberfungsian sosial dan dipahami

    sebagai proses rekayasa sosial.

    Penyuluhan sosial

    tidak berhenti pada

    penyebarluasan

    informasi, dan

    memberikan

    penerangan, tetapi

    merupakan proses

    yang dilakukan

    secara terus-

    menerus, sekuat-

    tenaga dan pikiran,

    memakan waktu dan

    tenaga, sampai

    terjadinya perubahan

    perilaku

    26

    STRATEGI PENYULUHAN SOSIAL KEDEPAN

  • Mengembangkan penyuluhan

    sebagai proses pemasaran sosial

    (social marketing).

    Mengembangkan penyuluhan

    sosial sebagai proses pencegahan.

    Penyuluhan harus dirancang

    sebagai proses pemberdayaan

    masyarakat dan proses penguatan

    kapasitas.

    Penyuluhan diarahkan untuk

    meningkatkan partisipasi

    masyarakat dalam pembangunan.

    Penyuluhan sebagai proses komunikasi pembangunan yang tidak sekadar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi untuk menumbuh-kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

    28

    STRATEGI PENYULUHAN SOSIAL KEDEPAN

  • TERIMA KASIH