peran hewan laboratorium pada penelitian biomedik · penelitian biomedik biomedik adalah cabang...
TRANSCRIPT
PENELITIAN BIOMEDIK Biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan pengetahuan dasar ilmu biologi,
kimia, dan fisika untuk menjelaskan fenomena
hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan
organism utuh hubungannya dengan penyakit
dan mencarikan serta mengembangkan bahan
yang tepat untuk mencegah, . mengobati, dan
memulihkan kerusakan akibat penyakit.
TUJUAN ADALAH MENANGANI ATAU
MEMECAHKAN MASALAH KESEHATAN
MELALUI PENELITIAN
PENELITIAN BIOMEDIKMODEL HEWAN COBA Sejarah membuktikan model hewan telah
membuka era baru dalam dunia kedokteran:
penemuan vaksin polio, difteri, campak, rubella,
pertusis, dan hepatitis.
Model hewan, menemukan insulin untuk
penderita diabetes.
Model hewan transplantasi organ, penggantian
pinggul, alat pacu jantung, atau operasi bypass
koroner.
Kemajuan yang telah dibuat dalam memerangi
AIDS dan Alzheimers juga dengan model hewan
Penelitian dengan model hewan dilakukan untuk
pengujian obat baru, mempelajari patogenenesis
dan penanggulangan penyakit tertentu, dan
mengembangkan kosmetik.
Sebagian besar hewan yang digunakan di
laboratorium pengujian tikus dan mencit.
Hewan lain marmut, kelinci, kucing, anjing, babi,
domba, lumba-lumba, dan ikan
KENAPA DENGAN HEWAN?
Kalau dengan manusia berbahaya dan alasan
etika: Penelitian kanker, obat dan kehamilan, uji
toksisitas obat.
Scientists memilih hewan sebagai pengganti
dengan alasan mirip baik DNA maupun struktur
sel dan fungsi.
KELEMAHAN MODEL HEWAN
Secara anatomis dan fisiologis hanya mirip tidak
persis sama (mencit yang diduga sangat mirip
secara imunologis ternyata memiliki 67
perbedaan dengan manusia). Rokok yang
berbahaya secara epidemiologi ternyata tidak
terbukti pada hewan.
Pola penyakit, kelainan pada model hewan
sangat berbeda dengan yang terjadi secara
klinis. : Parkinson, tremor,gerak lambat,gangguan
keseimbangan, regiditas.
Validitas diragukan
Obat yang dipakai Hewan yang dipakai Dosis obat mg/Kg BB
Alloxan
Streptozotocin
Tikus/rat
Mencit
Kelinci
Anjing
Tikus /rat
Mencit
Hamster
Anjing
Babi
Primata
40-200 (iv atau ip)
50-200(iv atau ip)
100-150 iv
50-75 (iv atau ip)
35-65 (iv atau ip)
100-200(iv atau ip)
50 ip
20-30 iv
100-150 iv
50-150 iv
Hewan yang dapat dipilih serta dosis obat
yang dipakai pada model hewan diabetes
Fig. 1. Experimental animal facilities and equipments. A: Air
conditioning systems. B: Double-door barrier autoclaves. C: SPF
animal room. D: Biosafety level P3 room for animals
experimentally infected with highly virulent microbes.
Placing a mouse on a cage lid and grasping the
loose skin behind the ears by the thumb and
forefinger
Blood Collection From Orbital Sinus in Mouse
Should apply anesthetic before blood
withdraw
A convenience and easy apply
method for blood collection in mouse
Collect amount up to 0.5 ml
Use a sharp end glass capillary tube to
penetrate the orbital conjunctiva and rupture
the orbital sinus
Blood Collection From Cardiac Puncture in Mouse
For collect up to 1 ml of blood within
a short period of time
Must be performed under general
anesthetic
Place a mouse on a cage lid and grasping the
loose skin behind the ears with your thumb
and forefinger
As soon as the mouse’s head is restrained, the
mouse can be picked up and the tail secured
within your ring finger and little finger
The injection site should be in the lower left quadrant
of the abdomen because vital organs are absent from
this area. Only the tip of the needle should penetrate
the abdominal wall to prevent injection into the
intestine.
Oral Feeding in Mouse
Gastric intubation ensures that all the
material was administered
Feeding amount limited to 1% of
body weight
PERAN MODEL HEWAN
Prediksi masih relevan
Perlu penilaian validitas
Hasil penelitian hanya 50 %
Merupakan penelitian awal
Ringkasan
1. Peran model hewan dalam penelitian biomedik masih
relevan dg hewan mamalia .
2. Penelitian dengan hewan memerlukan langkah-langkah
yang tepat termasuk kajian pustaka yang relevan, penentuan
design penelitian dan penentuan hewan yang akan dipakai.
3. Penelitian dengan hewan hanya sebatas prediksi terhadap
kemungkinan penerapan pada manusia.
4. Diperlukan uji klinik yang diawali dengan uji validitas
terhadap penelitian hewan, karena hanya 50 % hasil
penelitian pada hewan yang dapat dilanjutkan ke tahap uji
klinik.