peran guru tik(teknik informatika dan komputer) dalam

18
PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (Studi pada SMP NEGERI 2 SALATIGA DAN SMP NEGERI 3 SALATIGA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Andhika Rahmawati NIM: 702012111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2017

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM PENERAPAN

KURIKULUM 2013

(Studi pada SMP NEGERI 2 SALATIGA

DAN SMP NEGERI 3

SALATIGA)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Andhika Rahmawati

NIM: 702012111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2017

Page 2: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 3: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 4: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 5: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 6: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 7: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM
Page 8: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

1. Pendahuluan

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang dilakukan guna menumbuh kembangkan

potensi siswa dengan cara memfasilitasi kegiatan belajarnya, sehingga mampu menghadapi setiap

perubahan yang terjadi. Pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.

Pendidikan juga mempunyai nilai tanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai luhur dalam

diri siswa. Oleh karena itu, Pendidikan memiliki fungsi sebagai investasi (human invesment) yang melalui

pendidikan mampu melahirkan generasi penerus yang berkualitas baik secara diri pribadi maupun

pengetahuan sehingga mampu bersosialisasi baik dengan masyarakat sekitar.

Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 memberikan otonomi penuh kepada lembaga

sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-

masing satuan pendidikan. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa pemerintah dahulu,

yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada pemerintah pusat[1].

Guna meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan, pemerintah menerapkan

kurikulum 2013 diantaranya yaitu guru TIK yang memiliki perubahan peranannya dalam pendidikan

disekolah. Guru TIK sudah tidak lagi mengajar seperti dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya, akan

tetapi guru TIK berperan sebagai fasilitator dan penyedia layanan bimbingan berkaitan tentang TIK.

Penelitian yang dilakuan dengan sampel data yang diambil pada penelitian terhadap peran guru TIK di

SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga sebagai perwakilan dari setiap pendidikan sederajat

sekolah menengah pertama di Salatiga yang melaksanakan Kurikulum 2013 sudah sesuai atau belum

dengan Permendikbud No.68 Tahun 2014. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimanakah peranan

baru guru TIK dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 di sekolah menengah pertama. Studi kasus

penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas

pelaksanaan tugas dan peran guru TIK dalam kurikulum 2013 pada kedua sekolah ini. Peneliti hanya akan

fokus pada masalah Penerapan Kurikulum 2013 untuk mengetahui sejauh mana kesiapan guru dalam

penerapan Kurikulum 2013. Diharapkan dengan mengetahui keefetivan pelaksanaan peran guru TIK

dalam Permendikbud No.68 Tahun 2014 guru dapat mengoptimalkan perannya disekolah.

Batasan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan “Peran Guru

TIK (Teknik Informatika dan Komputer) dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga dan

SMP Negeri 3 Salatiga”.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Karina Amalia Wulandari berjudul, “PERAN GURU

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KOLEGA SEJAWAT DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR”. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dalam pengembangan sumber

belajar dengan menggunakan teknologi komputer yang difasilitasi dapat dikatakan sangat tinggi yaitu

dengan pemenuhan indikator sebesar 88%. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media pembelajaran

dengan memanfaatkan teknologi komputer, internet ataupun power point lebih efektif dibandingkan

dengan tidak difasilitasi pada kurikulum sebelumnya. Keterlaksanaan peran guru TIK dalam membantu

Page 9: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

guru mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional secara keseluruhan sangat tinggi[2].

Penelitian lainnya dilakukan oleh Septyawan Sukma Yudhanegara berjudul “PERAN GURU TIK

DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 TEGAL”. Hasil akhir dari

penelitian ini adalah kondisi guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal telah memiliki kualifikasi sebagai guru TIK

dan telah melakukan pelatihan guna mendukung implementasi kurikulum 2013. Pemahaman guru TIK

tentang Kurikulum 2013 belum sepenuhnya memahami tentang peranannya dalam implementasi

Kurikulum 2013. Peran guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal belum terlaksana sesuai dengan Permendikbud

No.68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 yang mana dari 11

kegiatan yang ada baru 6 yang terlaksana[3].

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini sama-sama berkaitan tentang kesiapan guru TIK dalam melaksanakan perannya pada

kurikulum 2013. Dua penelitian diatas memiliki fokus pada peran guru TIK pada masing-masing sekolah

yang memiliki hasil yang berbeda pada tiap penelitian yang dilakukukan. Penelitian sekarang lebih

menekankan pada peran Guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Konsep dasar kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum

2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-

Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu[10].

Kemdikbud juga mengatakan bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran dalam kurikulum

2013, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata pelajaran TIK menurut Kurikulum 2013 akan

diintegrasikan ke dalam sebuah mata pelajaran. Menurut pemerintah pengintegrasian ini dilakukan karena

penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Maksud

bahwa mata pelajaran TIK tidak dihilangkan melainkan diintegrasikan dengan semua mata pelajaran

adalah bahwa pembelajaran semua mata pelajaran selain dengan tatap muka guru dan murid juga (lebih

banyak) dilakukan dengan interaksi melalui media internet. Dimana guru TIK lah yang akan mengabil

peran sangat besar. Dengan kata lain jika sebelumnya TIK hanya sebatas membuka, mengetik, dan

pembelajaran browsing maka yang diinginkkan oleh kurikulum 2013 adalah kemampuan tersebut

langsung diaplikasikan untuk kegiatan belajar mengajar.

Struktur kurikulum sebelum kurikulum 2013 yaitu kurikulum 2004 (KBK) dan kurikulum 2006

(KTSP), mata pelajaran TIK ada di jenjang SMP dan SMA sebagai mata pelajaran wajib dan SD sebagai

muatan lokal (mulok), dan dalam kurikulum 2013 mata pelajaran tersebut tidak ada, yang disahkan dalam

PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan, yang menunjukan bahwa mata pelajaran TIK dihapus (tidak ada) dalam

struktur kurikulum sebagai sebuah mata pelajaran.

Page 10: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

Peran Guru TIK disekolah

Permendikbud No.68 Tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013

menjadikan posisi guru TIK sebagai konselor IT yang mana peran dan tugasnya sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung jawab Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013, sebagai berikut : (1)

Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelayanan TIK

terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. (2) Guru TIK melaksanakan layanan bimbingan

TIK kepada peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka :

mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk

mendukung kelancaran proses pembelajaran. Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan

memanfaatkan TIK sebagai sarana sebagai sumber belajar. (3) Guru TIK melaksanakan layanan

bimbingan TIK kepada sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam

rangka: pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran, persiapan pembelajaran, proses

pembelajaran, penilaian pembelajaran, pelaporan hasil belajar. (4) Guru TIK melaksanakan fasilitasi

kepada tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah[5].

Perubahan yang terjadi dalam peran tersebut posisi guru TIK menjadi sangat penting bagi sekolah.

Guru TIK menjadi kunci berhasil atau tidaknya pengembangan guru, peserta didik, serta tenaga

kependidikan dalam penggunaan dan pemanfaatan TIK guna mensukseskan implementasi Kurikulum

2013 di sekolah.

Program Penyedia Layanan Bimbingan

Program layanan bimbingan dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan

memperhatikan unsur-unsur tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai setiap satuan pendidikan,

yaitu sebagai (1) Fasilitator adalah seseorang yang membantu memberikan kemudahan kepada orang yang

dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. (2) Layanan Bimbingan, bimbingan adalah seluruh

program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan membantu individu

agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua

aspek kehidupan sehari-hari[6]. Tindakan perancangan dilakukan guna merumuskan apa, bagaimana,

siapa dan bagaimana suatu kegiatan akan dilakukan, dengan begitu adanya perencanaan yang baik, tujuan

dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup : penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis

portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah[7]. Dengan

adanya evaluasi maka dapat digunakan dalam menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan

yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut.

Tabel 2.1 Program layanan bimbingan dan fasilitasi TIK

Page 11: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

No. Peran Guru TIK Keterangan

1. Fasilitator - Sumber belajar

- Pengajar

- Motivator

- Moderator

2. Layanan

Bimbingan

- Membimbing peserta didik,sesama guru, dan tenaga

kependidikan di sekolah

- Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru

pembimbing paling sedikit 150

- Jenis Layanan : layanan klasikal, kelompok, dan

individu

- kegiatan pendukung : video TIK atau KKPI

- Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan

berbagai layanan minimal 5 kali dalam setia

semester, baik layanan dalam format perorangan,

kelompok, maupun klasikal

- Waktu kegiatan : kegiatan dan pendukung

dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah dan atau

diluar jam pelajaran sekolah

Rancangan Program Layanan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau

sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin[8]. Perencanaan merupakan tindakan

merumuskan apa, bagaimana, siapa dan bagaimana suatu kegiatan akan dilakukan, dengan begitu adanya

perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai. Program layanan bimbingan dan

fasilitasi pun membutuhkan perencanaan yang matang agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar,

seperti dalam penyusunan rancangan kegiatan, penyusunan tolak ukur penilaian, evaluasi dan tindak

lanjut.

Tolak Ukur Penilaian

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian

hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,

penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian

sekolah/madrasah[9].

Evaluasi Layanan Bimbingan dan Fasilitasi

Page 12: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

Evaluasi adalah proses untuk menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang

telah direncanakan untuk mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut. Terdapat 2 teknik yang dapat

digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut : (1) Teknik

Evaluasi pembelajaran Tes, pada umumnya guru di sekolah menggunakan tes tertulis, tes lisan dan tes

perbuatan saat melakukan evaluasi pembelajaran. (2) Teknik Evaluasi Pembelajaran Nontes, evaluasi

pembelajaran ini digunakan untuk mengevaluasi domain afektif (sikap) peserta didik. Evaluasi ini terbagai

dalam 4 cara dalam pelaksanaannya : observasi yaitu mengamati kegiatan siswa secara secara langsung

maupun tidak langsung, wawancara yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan peserta

didik baik secara langsung maupun tidak langsung, sekala sikap berhubungan dengan perilaku manusia,

daftar cek yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati[10].

Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum 2013

Ada lima prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013, yaitu : (1) Prinsip

relevansi, kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan

peserta didik. (2) Prinsip efektifitas,berkaitan dengan tingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum. (3)

Prinsip efisiensi, berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai

dengan hasil yang diperoleh. (4) Prinsip kontinuitas, kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjang

pendidikan disusun secara berkesinambungan. (5) Prinsip fleksibilitas, disamping program yang berlaku

untuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi anak mengambil program-program pilihan. Prinsip

integritas, kurikulum hendaknya memperhatikan hubungan antara berbagai program pendidikan dalam

rangka pembentukan kepribadian yang terpadu[11].

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian, misalnya persepsi pemahaman dari subjek terhadap objek penelitian[12].

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga, lokasi penelitian ini terletak di Jl. RA Kartini

No.26 Sidorejo Salatiga 50711 dan SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jl. Stadion Mangunsari

Sidomukti Salatiga 50721 Tahun Ajaran 2016/2017. Subyek dari penelitian ini adalah Guru TIK dari 2

sekolah yang berbeda. Subyek dalam penelitian ini bertindak sebagai sumber data. Dan teknik pengambilan

subjek dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

sumber data diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi,

wawancara dan dokumentasi.Observasi dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui

pengamatan terhadap peran guru TIK di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan. Kemudian

dilanjutkan dengan wawancara terstruktur, artinya peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah

disusun secara sistematis dan lengkap. Responden yang diwawancara yaitu Kepala Sekolah, Guru TIK, dan

siswa untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam mengenai peran guru TIK dalam Implementasi

Kurikulum 2013. Dan didukung dengan dokumentasi pada saat observasi maupun pelaksanaan penelitian,

digunakan untuk membantu proses analisis data dan meningkatkan keabsahan penelitian.

Page 13: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

No.

Pertanyaan

SMP NEGERI 2 SALATIGA

Guru 1 Guru 2

Sudah Belum Sudah Belum

1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat program

layanan bimbingan dan fasilitasi?

2. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat rancangan

program layanan bimbingan dan fasilitasi?

3. Apakah program layanan bimbingan dan fasilitasi

tersebut sudah sesuai dengan rancangan pelayanan

yang Bapak/Ibu buat?

4. Apakah sudah ada pedoman yang digunakan dalam

melakukan program layanan bimbingan dan

fasilitasi?

5. Apakah sudah ada alat ukurnya dalam program

layanan bimbingan dan fasilitasi?

6. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

terhadap guru, staff kependidikan dan siswa?

7. Apakah Bapak/Ibu sudah mencari, mengolah,dan

menyimpan data dan informasi untuk mendukung

kelancaran proses pembelajaran?

8. Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan TIK

sebagai sumber belajar untuk pengembangan diri

siswa sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan

minat siswa?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program

layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

persiapan, proses dan penilaian pembelajaran?

10. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan program

layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

pelaporan hasil belajar siswa?

11. Apakah Bapak/Ibu sudah mengevaluasi proses dan

hasil layanan bimbingan dan fasilitasi?

12. Apakah Bapak/Ibu sudah menganalisis hasil

layanan dan bimbingan di sekolahan ini?

13. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan tindak

lanjut hasil evalusai dengan memperbaiki layanan

bimbingan TIK di sekolahan ini?

14. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

15. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

16. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing Staff

kependidikan dalam penggunaan TIK?

17. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program

layanan dan bimbingan TIK pertahun di sekolah ini?

18. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

minimal 150 siswa pertahun?

19. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

pengembangan diri?

20. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanaan publikasi

ilmiah dan/atau membuat karya inofatif?

Page 14: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

Analisis data deskriptif dilakukan dengan cara mengubah wawancara dari bentuk suara kedalam

bentuk tertulis, merangkum kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Penyajian hasil

analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel yang sesuai dengan hakikat data yang

dianalisis.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi teori untuk melakukan

pemeriksaan data yang telah didapat dari narasumber serta dari teori-teori yang ada. Pemeriksaan atau

pengecekan data juga dilakukan melalui sumber lain yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dan

hasil wawancara dengan jawaban narasumber, termasuk juga dengan metodologi yang telah digunakan[13].

4. Hasil dan Pembahasan

Wawancara dilakukan kepada dua orang guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga. Wawancara

dilakukan untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap kebijakan baru yang berlaku pada

Permendikbud Nomor 68 tahun 2014. Adapun hasil penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 SMP Negeri 2 Salatiga

Tabel 4.1 menunjukan SMP Negeri 2 Salatiga sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak 2015,

Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga sudah dilaksanakan, dimana pencapaian indikator

pelaksanaan program layanan bimbingan dari 23 indikator yang seharusnya dilaksanakan oleh guru TIK

hanya 4 indikator saja yang tidak dilaksanakan oleh guru TIK. Guru TIK sudah mengintegrasikan

kurikulum 2013 dan telah beradaptasi dengan baik. Dengan adanya observasi yang dilakukan kepada

narasumber, pengambilan data berupa angket yang disebarkan ke narasumber, wawancara dengan

narasumber dan analisis yang dilakukan peneliti yang mengacu pada PERMENDIKBUD No.68 Tahun

2014, penerapan kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga sudah dilaksanakan.

Peranan dan kewajiban guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah sesuai dengan Kurikulum 2013

yaitu membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dan mencari, mengolah,

menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung

kelancaran proses pembelajaran, memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan,

pelaksanaan dan penilaian pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan

sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

Adanya layanan bimbingan dan fasilitasi ini siswa lebih bersemangat dalam belajar karena siswa

dapat berkonsultasi kapan saja sehingga siswa merasa terfasilitasi, kemudian analisis hasil layanan dan

bimbingan disekolah ini digunakan untuk melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki

layanan bimbingan TIK guna meningkatkan kualitas sekolah. Di sekolah ini guru TIK sudah membimbing

21. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki kualifikasi

bidang lain? Bidang apa?

22. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mempelajari

bidang tersebut?

23. Apakah Bapak/Ibu sudah benar-benar menguasai

bidang tersebut? Jika belum bagaimana?

Page 15: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

lebih dari 150 siswa pertahunnya, tidak hanya siswa Guru TIK juga membimbing guru serta staff

kependidikan dalam penggunaan TIK seperti pengenalan Aplikasi Komputer guna meningkatkan efisiensi

dan efektifitas sistem management sekolah. Untuk kegiatan ekstrakulikuler karena adanya kebijakan

sekolah maka hanya satu guru saja yang secara intensif melakukan pelayanan sedangkan guru yang satunya

hanya membantu seperlunya.

Kedua guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah melaksanakan pengembangan diri dengan

mengikuti kegiatan pelatihan baik oleh pemerintah tingkat I maupun tingkat 2. Kegiatan yang dilakukan

diantaranya : workshop guru TIK se-indonesia dengan tema “penyusunan Program dan Pengembangan

Modul Bagi Guru TIK” Pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Kemudian untuk pelaksanakan

publikasi ilmiah atau membuat karya inovatif belum dilaksanakan karena kedua guru ini baru membuat

makalah dengan judul sebagai berikut : makalah tentang tata cara penggunaan internet dan makalah tentang

dampak positif dan dampak negatif TIK dalam bidang pendidikan.

SMP NEGERI 3 SALATIGA

Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.2 SMP Negeri 3 Salatiga

No.

Pertanyaan

SMP NEGERI 3

SALATIGA

Guru 3

Sudah Belum

1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat program layanan

bimbingan dan fasilitasi?

2. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat rancangan

program layanan bimbingan dan fasilitasi?

3. Apakah program layanan bimbingan dan fasilitasi

tersebut sudah sesuai dengan rancangan pelayanan

yang Bapak/Ibu buat?

4. Apakah sudah ada pedoman yang digunakan dalam

melakukan program layanan bimbingan dan

fasilitasi?

5. Apakah sudah ada alat ukurnya dalam program

layanan bimbingan dan fasilitasi?

6. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

terhadap guru, staff kependidikan dan siswa?

7. Apakah Bapak/Ibu sudah mencari, mengolah,dan

menyimpan data dan informasi untuk mendukung

kelancaran proses pembelajaran?

8. Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan TIK sebagai

sumber belajar untuk pengembangan diri siswa

sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan minat

siswa?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program

layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

Page 16: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

persiapan, proses dan penilaian pembelajaran?

10. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan program

layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

pelaporan hasil belajar siswa?

11. Apakah Bapak/Ibu sudah mengevaluasi proses dan

hasil layanan bimbingan dan fasilitasi?

12. Apakah Bapak/Ibu sudah menganalisis hasil layanan

dan bimbingan di sekolahan ini?

13. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan tindak lanjut

hasil evalusai dengan memperbaiki layanan

bimbingan TIK di sekolahan ini?

14. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

15. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

16. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing Staff

kependidikan dalam penggunaan TIK?

17. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program

layanan dan bimbingan TIK pertahun di sekolah ini?

18. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

minimal 150 siswa pertahun?

19. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

pengembangan diri?

20. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanaan publikasi

ilmiah dan/atau membuat karya inofatif?

21. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki kualifikasi bidang

lain? Bidang apa?

22. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mempelajari bidang

tersebut?

23. Apakah Bapak/Ibu sudah benar-benar menguasai

bidang tersebut? Jika belum bagaimana?

Tabel 4.2 menunjukan SMP Negeri 3 Salatiga sudah menerapkan kurikulum 2013 namun belum

melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi. Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 3

Salatiga belum dilaksanakan dimana pencapaian indikator pelaksanaan program layanan bimbingan dari 23

indikator hanya 3 indikator saja yang sudah dilaksanakan oleh guru TIK. Walaupun sekolah sudah

menerapkan kurikulum 2013 namun guru TIK belum beradaptasi dengan baik dalam penerapan kurikulum

2013. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada narasumber, pengambilan data berupa angket yang

disebarkan ke narasumber, wawancara dengan narasumber dan analisis yang dilakukan peneliti yang

mengacu pada PERMENDIKBUD No.68 Tahun 2014 di SMP Negeri 3 Salatiga, penerapan kurikulum

2013 belum dilaksanakan.

Dikarenakan sekolah baru saja beralih ke kurikulum 2013 pada semester ini dan tenaga guru TIK

di sekolah hanya ada satu sehingga sulit untuk guru TIK sendirian mengoptimalkan layanan bimbingan

kepada siswa dan juga guru beserta staff kependidikan yang ada di sekolah. Adapun masalah yang

mempengaruhi belum terlaksananya peran Guru TIK di SMP N 3 Salatiga, yaitu: Karena terbatasnya tenaga

Page 17: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

guru TIK sehingga pihak sekolah mengalih tugaskan guru TIK yang ada untuk mengajar mata pelajaran

prakarya.

Peranan dan kewajiban guru TIK di SMP Negeri 3 Salatiga belum sesuai dengan Kurikulum 2013

yang dimana seharusnya guru TIK membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan

pendidikan dan mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam

berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, memfasilitasi sesama guru dalam

menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran serta memfasilitasi tenaga

kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

5. Diskusi

Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK yang dilakukan oleh seorang guru TIK merupakan

bagian dari cermin keberhasilan rencana pengembangan sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK

akan mendukung tercapainya guru profesional yang mampu menghasilkan peserta didik yang cerdas dan

mandiri. Maka dari itulah peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3

Salatiga yang terbukti dengan penjelasan di atas bahwa guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah

melaksanakan peran sebagai Guru TIK sesuai dengan yang telah diterangkan dalam Permendikbud No.68

Tahun 2014 yaitu: membimbing siswa, sesama guru dan staff kependidikan, jumlah siswa yang wajib

dibimbing paling sedikit 150. Keterlaksanaan ini didukung oleh fasilitas sekolah yang memadai dan tenaga

guru TIK yang cukup untuk melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi di sekolah ini.

Bimbingan yang dilaksanakan mencakup semua aspek yang ada di sekolah meliputi: Guru mata pelajaran

lain, staff kependidikan dan lebih dari 150 siswa yang terbimbing tiap tahunnya, dengan adanya program

layanan bimbingan dan fasilitasi siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar karena menggunakan TIK

dalam pembelajaran, meskipun ada kendala dalam pelaksanaan publikasi karya ilmiah namun Guru TIK di

sekolah ini sudah membuat makalah.

Sedangkan penelitian di SMP Negeri 3 Salatiga peran Guru TIK belum terlaksana dikarenakan

terbatasnya tenaga guru TIK sehingga pihak sekolah mengalih tugaskan guru TIK yang ada untuk mengajar

mata pelajaran prakarya.

6. Daftar Pustaka

[1] E. Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. hlm. 6.

[2] Karina, Amalia Wulandari. 2016. “Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap

Kolega Sejawat Dalam Proses Belajar Megajar”. Universitas Negeri Semarang. https://i-

rpp.com/index.php/jpp/article/view/374 374-725-2-PB diakses pada tanggal 15 Januari 2017

[3] Septyawan, Sukma Yudhanegara. 2015. “Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013

di SMA Negeri 4 Tegal”. Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/20726/ 1102411099-s diakses

pada tanggal 7 November 2016

Page 18: PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM

[4] Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional). http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf diakses pada tanggal 25 Januari

2017

[5] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014

Tentang Peran Guru TIK dan Guru KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013.

https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/permen_3.pdf diakses pada tanggal 16 Januari 2017

[6] Hikmawati, Fenti. 2014. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers

[7] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013

Tentang Standar Penilaian Pendidikan. http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/files/peraturan/permen/04-

a-salinan-permendikbud-no-66-th-2013-ttg-standar-penilaian.pdf diakses pada tanggal 16 Januari 2017

[8] Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT UNNES PRES.

[9] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013

Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

http://bsnpindonesia.org/wpcontent/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf diakses

pada tanggal 16 Januari 2017

[10] Wiyani, Novan A. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang Pembelajaran Menuju

Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

[11] Poerwati, Loloek E., dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta:

Prestasi Pustakarya.

[12] Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

[13] Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.